TINJAUAN PUSTAKA
1.1. Definisi
Mekonium adalah pembuangan usus bayi baru lahir yang keluar pertama
kalinya.Mekonium, berwarna hijau, kental dan pekat yang mengandung substansi
terdiri dari sel epitel usus, lanugo, lendir, dan sekresi usus, seperti empedu. Sekresi
usus, sel mukosa, dan elemen solid dari cairan ketuban adalah 3 kandungan padat
yang utama pada mekonium. Air adalah kandungan cairan utama, sekitar 85-95% dari
mekonium.
Aspirasi Mekonium merupakan terhisapnya cairan amnion yang tercemar
mekonium ke dalam paru pada bayi yang mengalami stress intrauterin, yang dapat
terjadi pada saat intrauterin dan sewaktu persalinan.
1.2. Klasifikasi
Pada dasarnya Aspirasi Mekonium dibagi dalam 2 tahap yakni Obstruksi dan
Infeksi tergantung gejala.
1.3. Etiologi
1
minggu,aspirasi mekonium terutama mempengaruhi bayi pada kehamilan lewat
bulan.
Adanya cairan mekonium dalam mulut atau saluran nafas atas maupun bawah.
Cairan ini dapat menjadi hambatan bagi saluran nafas bagian atas (Obstruksi) dan jika
cairan ini telah sampai di saluran nafas bawah atau jaringan paru, cairan yang berisi
mekonium ini akan menginfeksi jaringan paru tersebut atau bronkioli yang akan
membuat reaksi radang sehingga terjadi hambatan bagi saluran nafas bagian bawah
(Infeksi).
1.4. Patofisiologi
2
dan penggunaan tekanan ventilasi positif (PPV) sebelum membersihkan saluran napas
meningkat kemungkinan mekonium berkembang menjadi sindrom aspirasi
mekonium pada neonates.
Urin yang hijau dapat diamati pada bayi baru lahir dengan sindrom aspirasi
mekonium kurang dari 24 jam setelah lahir. Pigmen mekonium dapat diserap oleh
paru-paru dan dapat diekskresikan dalam urin.
Obstruksi jalan nafas
Disfungsi Surfaktan
3
Semua efek ini dapat menghasilkan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi paru (V / Q) hipertensi paru paru pada bayi baru lahir. Masalah yang
lebih lanjut, banyak bayi dengan sindrom aspirasi mekonium (SAM) memiliki
hipertensi paru persisten primer atau sekunder pada bayi baru lahir (HPPBL)
sebagai akibat dari stres kronis di dalam rahim dan penebalan pembuluh paru.
HPBL lebih berkontribusi terhadap hipoksemia yang disebabkan oleh sindrom
aspirasi mekonium. Akhirnya, meskipun mekonium adalah kandungan steril,
kehadirannya di saluran udara dapat mempengaruhi bayi terhadap infeksi
paru.
Takhipneu
Ekspirasi yang memanjang
Sianosis
Retraksi intercosta
Barrel Chest
Adanya ronkhi pada auskultasi (Tidak semua kasus ditemukan ronkhi )
Kuku, tali pusat, dan kulit yang berwarna kuning kehijauan,
4
1.7. Kriteria Diagnosis
Anamnesis : adanya faktor resiko
Cairan amnion tercemar mekonium
Gawat janin
Bayi mengalami asfiksia dan setelah lahir menunjukkan sindrom gawat nafas
Biasanya disertai tanda bayi lebih bulan (posterm)
Analisis gas darah : asidosis metabolic, asidosis respiratorik, hipoksemia dan
hiperkapnia
Foto thorax : Hiperinflasi, atelektasis, pneumonia
1.10. Penatalaksanaan
5
Jangan melakukan teknik-teknik berbahaya berikut dalam upaya untuk
mencegah aspirasi mekonium yang mengandung cairan ketuban:
I. Meremas dada bayi
II. Memasukkan jari ke mulut bayi
6
Sedasi sering diperlukan untuk mengurangi agitasi.
Lanjutkan perawatan pernapasan
Terapi oksigen melalui kap atau tekanan positif sangat penting dalam
mempertahankan oksigenasi arteri yang memadai. Ventilasi mekanis diperlukan oleh
sekitar 30% dari bayi dengan sindrom aspirasi mekonium. Buatlah upaya bersama
untuk meminimalkan tekanan udara rata-rata dan untuk digunakan sebagai inspirasi
sesingkat mungkin. Saturasi oksigen harus dipertahankan pada 90-95%
Diet
Medikamentosa
Pernapasan gas
7
Inhalasi nitrat oksida (NO) memiliki efek langsung dari vasodilatasi paru
tanpa efek samping hipotensi sistemik. Hal ini disetujui untuk digunakan,
jika kegagalan pernapasan bersamaan hypoxemic terjadi.
Vasokonstriktor sistemik
1.11. Komplikasi
1. Pneumothorax
2. Bronkopneumonia
3. Hipertensi Pulmonal
4. Sepsis
BAB II
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : By Junita Afrida
Umur : 8 hari
Alamat : Rao Pasaman
Tanggal Masuk : 11 Agustus 2014
ANAMNESIS
Alloanamnesis : Ibu Kandung
Keluhan Utama :
Bayi merintih sejak 6 jam sebelum masuk RS
8
Riwayat Penyakit Sekarang
Neonatus berat baru lahir cukup 2920 g, Panjang Badan Lahir 48 cm, Lahir
spontan, presentasi kepala, sisa air ketuban hijau kental dan berbau.
Demam tidak ada, kejang tidak ada
Sesak ada, kebiruan tidak ada.
Kekuningan tidak ada.
Ibu demam tinggi sejak 2 hari sebelum melahirkan.
Riwayat ibu keputihan selama kehamilan dan menjelang persalinan tidak ada
Riwayat ibu nyeri saat berkemih selama kehamilan dan menjelang persalinan
tidak ada.
Mekonium sudah keluar.
Pasien sudah diberikan injeksi vitamin K.
Riwayat Persalinan
Ibu melahirkan di RSUD lubuk sikaping dipimpin oleh bidan, jenis persalinan
pervaginam letak memanjang presentasi kepala dengan kala 1 memanjang lebih
kurang 24 jam sisa air ketuban hijau kental berbau lama persalinan lebih kurang 2
jam setelah pembukaan lengkap.
PEMERIKSAAN FISIK
Vital Sign :
KU : Sakit Berat
HR : 148x/menit
RR : 65x/menit (Tachipnoe)
T : 36oC (Hipotermi)
9
Kesan Umum :
BBL : 2920 g
PBL : 48 cm
Sianosis tidak ada
Ikterik tidak ada
Lingkar Kepala : 33,5 cm
Lingkar Dada : 36 cm
Lingkar Perut : 34 cm
Simfisis- kaki : 23 cm
Kepala- simfisis : 22 cm
Panjang lengan : 18 cm
Panjang kaki : 25 cm
Sistemik :
Kepala :
- ubun-ubun besar : 1,5 x 1,5 cm
- ubun-ubun kecil : 0,5 x 0,5 cm
- jejas persalinan : tidak ada jejas
Mata : konjungtiva anemis tidak ada sclera ikterik tidak ada
Telinga : tidak ada kelainan
Hidung : nafas cuping hidung ada
Mulut : tidak ada kelainan
Leher : tidak ada kelainan
Thorax :
bentuk : normochest, retraksi intercostal ada ,retraksi epigastrium ada
paru : suara bronkovesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
jantung : irama teratur, bising tidak ada
Abdomen :
permukaan : distensi (-), datar , defans muskuler (-)
hepar : ¼ x ¼
lien: tidak teraba
tali pusat tidak berbau, umbilicus tidak hiperemis
Genitalia : tidak ada kelainan
Ekstremitas :
atas : akral hangat perfusi baik , meconium stain (+)
bawah : akral hangat perfusi baik
Anus : ada
Reflex Neurologis :
moro (+)
Rooting (+)
10
pegang (+)
Down Score:
- Merintih (2)
- laju pernafasan (1)
- Sianosis (0)
- retraksi (2)
- Air entry (0)
total skor: 5 (Distress Nafas Sedang)
Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 11 Agustus 2014
Hb : 13,5 gr/dl
HT : 37,2 %
Leukosit : 20.200/mm3
Trombosit : 231.000/mm3
Gula Darah Puasa : 109 mg/dl
Ureum :114,5 mg/dl
kreatinin : 1,4 mg/dl
Pemeriksaan Penunjang
Foto Toraks
Diagnosa Kerja
Sindroma Aspirasi Mekonium e.c Partus lama
11
Bronkopneumonia e.c Sindroma Aspirasi Mekonium
Terapi
CPAP- F1O2 21%
Dekompresi lambung
Bayi dipuasakan
IVFD D5%, NaCl 0,225% (430cc), D40%(70cc), KCL (10cc),
Ca.Glukonas (10cc) 7 cc/jam.
Aminofusin 60cc/hr
Ampicillin 2 x 160g IV
Gentamisin 1 x 16 mg IV
ASI 3cc/8 jam/NGT
Ranitidin 3 mg/1 jam
Rencana
Pemeriksaan Darah Lengkap
Gula Darah Random
Follow Up
12 Agustus 2014
12
Cor : irama teratur
- Abdomen : distensi tidak ada, bising usus (+) normal.
Terapi Inkubator suhu 33oC
CPAP- F1O2 21%
Dekompresi lambung
Bayi dipuasakan
IVFD D5%, NaCl 0,225% (430cc), D40%(70cc), KCL (10cc),
Ca.Glukonas (10cc) 7 cc/jam.
Aminofusin 60cc/hr
Ampicillin 2 x 160g IV
Gentamisin 1 x 16 mg IV
Ranitidin 3 mg/1 jam
Follow Up
13 Agustus 2014
13
- Pusat tidak hiperemis
Terapi Inkubator suhu 33oC
CPAP- F1O2 21%
IVFD D5%, NaCl 0,225% (430cc), D40%(70cc), KCL (10cc),
Ca.Glukonas (10cc) 7 cc/jam.
Aminofusin 60cc/hr
Ampicillin 2 x 160g IV
Gentamisin 1 x 16 mg IV
ASI 3cc/8 jam/NGT
Follow Up
14 Agustus 2014
14
- Abdomen : distensi tidak ada, bising usus (+) normal.
- Pusat tidak hiperemis
Terapi Inkubator suhu 33oC
CPAP- F1O2 21%
IVFD D5%, NaCl 0,225% (430cc), D40%(70cc), KCL (10cc),
Ca.Glukonas (10cc) 7 cc/jam.
Aminofusin 60cc/hr
Ampicillin 2 x 160g IV
Gentamisin 1 x 16 mg IV
ASI 3cc/8 jam/NGT
15
DISKUSI
Dilaporkan satu kasus dengan Sindroma Aspirasi Mekonium e.c Partus lama
yang ditegakkan melalui anmnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
pada bayi. Pada kasus ini ditemukan pada bayi perempuan , berusia 8 hari yang
dirawat di bagian perinatalogi RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukit Tinggi , dengan
keluhan merintih sejak lahir. Bayi cukup bulan dengan berat badan 2920 gram,
panjang badan 48 cm, lahir spontan dengan kala 1 memanjang lebih kurang 24 jam
sisa air ketuban hijau kental berbau lama persalinan lebih kurang 2 jam setelah
pembukaan lengkap.
Terapi yang diberikan pada pasien ini berupa CPAP- F1O2 21%, Dekompresi
lambung, Bayi dipuasakan, IVFD D5%, NaCl 0,225% (430cc), D40%(70cc), KCL
(10cc), Ca.Glukonas (10cc) 7 cc/jam, Aminofusin 60cc/hr, Ampicillin 2 x 160g IV,
Gentamisin 1 x 16 mg IV, ASI 3cc/8 jam/NGT, Ranitidin 3 mg/1 jam.
16
DAFTAR PUSTAKA
1. Morlay, Carly et all, 2009. Theurapetic Lung Lavage in The Piglet Model of
Meconium Aspiration Syndrome. American Journal of Respiratory 98-103.
3. Behrman, Richard E dkk (Eds). 1999. Ilmu Kesehatan Anak Nelson Volume
1. Terjemahan olehA. Samik Wahab (Ed) dari Nelson Textbook of Pediatrics
15/E (1996). Jakarta: EGC.
4. Hassan, Rusepno dan Husein Alatas (Eds). 1985. Buku Kuliah Ilmu
Kesehatan Anak 1. Jakarta:Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia
17