LP & SP 1 GCT
LP & SP 1 GCT
CITRA TUBUH
A. DEFINISI
Gangguan citra tubuh adalah persepsi negative tentang tubuh yang diakibatkan
oleh perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan, makna dan obyek
yang sering berhubungan dengan tubuh (Riyadi, 2009).
Gangguan citra tubuh adalah perasaan tidak puas seseorang terhadap tubuhnya
yang diakibatkan oleh perubahan struktur, ukuran, bentuk dan fungsi tubuh karena
tidak sesuai dengan yang diinginkan (Keliat et,al, 2011)
B. PENYEBAB
Beberapa penyebab gangguan citra tubuh Sulisati, (2015)
a. Kehilangan&kerusakan bagian tubuh (anatomi dan fungsi)
b. Perubahan ukuran, bentuk, dan penampilan tubuh (akibat pertumbuhan
dan perkembangan atau penyakit)
c. Proses patologik penyakit dan dampaknya terhadap struktur maupun fungsi
tubuh.
d. Pengobatan seperti radiasi, kemoterapi, transplantasi
D. PENATALAKSANAAN
Anjurkan klien
untuk menilai
kekuatan Agar klien tahu
pribadinya seberapa
Anjurkan kontak kekuatan
mata dalam pribaidnya
berkomunikasi Agar klien lebih
dengan orang lain percaya diri
Fasilitasi
lingkungan dan Agar klien bisa
aktifitas yang akan melakukan
meningkatkan aktivitas
harga diri klien Memantau
Monitor tingkat kondisi klien
harga diri klien dari
waktu ke waktu
dengan tepat
E. POHON MASALAH
F. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh b.d Perubahan bentuk tubuh
2. Harga diri rendah
3. Penyakit fisik
G. STRATEGI PELAKSANAAN
Sp 1
Tindakan
Latihan 1.1
Orientasi
Perawat : “Assalamualaikum…” “Selamat pagi
bapak/ibu…”(senyum).
Pasien : “Wa’alaikumsalam” “Selamat pagi “
Perawat : “Perkenalkan nama saya……, saya paling senang
dipanggil…, saya perawat yang akan merawat
bapak/ibu.” “Nama bapak/ibu siapa?...”
Pasien : “. . . . . .”
Perawat : “Senangnya dipanggil siapa bapak/ibu…?”
Pasien : “. . . . . .”
Perawat : “Bagaimana kabar bapak/ibu hari ini…?”
Pasien : “Alhamdulillah baik…”
Perawat : “Baiklah bapak/ibu, apa keluhan yang bapak/ibu rasakan
hari ini?”
Pasien : ”Saya merasa malu dengan diriku sendiri, karena saya
bingung bagaimana cara merawat dan membesarkan anak-
anakku sedang suami/istri ku pun meninggal dan dengan
dangan aku yang cacat seperti ini.”
KERJA
Pasien : “Saya hanya bisa menangis dan ikhlas menerima semua ini.
Tapi, saya tidak dapat membohongi diri saya sendiri
dan berteriak ketika melihatnya dan mengingat kejadian
itu. (Bencana yang telah menhilangkan tangannya ).”
Perawat : “Bpak/ibu saya akan kembali lagi besok kesini dan melatih
bapak/ibu beberapa cara untuk mengkoordinasikan anggota-
anggota tubuh bapak/ibu yang lain dan melatihnya dengan-
kegiatan yang lain.”
“Bagaiamana apa bapak/ibu bersedia?”
Pasien : “Ya….”
Perawat : bapak/ibu maunya jam berapa
Pasien : jam 10 pagi saja pak/ibu
Perawat : “Ya bapak/ibu… Terima kasih dan saya akan kembali lagi
besok pada jam 10 pagi ke rumah bapak/ibu. Baiklah kalau
begitu saya permisi dulu bapak/ibu dan terima kasih untuk
waktunya bapak/ibu ya…??”
“Jangan lupa latihannnya bapak/ibu ya…(senyum dan pegang
pundak pasien).”
Pasien : “Kalau begitu saya pamit…” “Assalamualaikum…”
Perawat : “wa’alaikumsalam”
REFERENSI