Anda di halaman 1dari 6

RESUME KEPERAWATAN JIWA

PADA TN. E DENGAN MASALAH UTAMA


HARGA DIRI RENDAH SITUASIONAL

NADHIFAH RAHMAWATI

NIM. P17212205045

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
2021
FORMAT RESUME KEPERAWATAN

KASUS : Harga Diri Rendah Situasional

I. Pengertian / Definisi :
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), harga diri rendah situasional adalah
perasaan negatif terhadap diri sendiri atau kemampuan klien sebagai respon terhadap
situasi saat ini. Harga diri rendah situasional adalah munculnya persepsi negative
tentang makna diri sebagi respon terhadap situasi saat ini. (Herdman & S, 2018).
Menurut Stuart, 2007 harga diri rendah adalah perasaan tidak berharga, tidak
berarti dan rendah diri yang berkepanjangan akibat evaluasi yang negatif terhadap diri
sendiri atau kemampuan diri, adanya perasaan hilang kepercayaan diri, merasa gagal
karena tidak mampu mencapai keinginan sesuai dengan ideal diri (Mulyawan &
Agustina, 2018).

II. Etiologi :
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017), penyebab terjadinya harga diri rendah
situasional adalah:
1. Gangguan gambaran diri
2. Gangguan fungsi
3. Gangguan peran sosial
4. Harapan tidak realistis
5. Kurang pemahaman terghadap situasi
6. Penurunan kontrol terhadap lingkungan
7. Penyakit fisik
8. Perilaku tidak sesuai dengan nilai setempat
9. Kegagalan
10. Perasaan tidak berdaya
11. Riwayat kehilangan
12. Riwayat pengabaian
13. Riwayat penolakan
14. Riwayat penganiayaan (misalnya fisik, psikologis, dan seksual)
15. Transisi perkembangan

III. Pengkajian
 Identitas :
Inisial : Tn. E (Laki-laki) Tgl Pengkajian : 19-06-2021
Umur : 27th RM No. :-
Alamat : Malang Pekerjaan : wiraswasta
Suku bangsa : Jawa Agama : Islam
Pendidikan : SMA Informan : Pasien dan
keluarga
 Riwayat :
- Faktor presdiposisi : Tn. E memiliki riwayat penganiayaan fisik, yaitu pernah
menendang temannya dan anggota keluarga yaitu adiknya karena merasa emosi.
Tn. E tidak memiliki riwayat penganiayaan fisik maupun seksual dan kekerasan.
Keluarga Tn. E tidak ada yang mengalami gangguan jiwa. Tn. E memiliki
pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu pernah ditolak oleh
perempuan berkali-kali, sehingga membuat Tn. E merasa minder.
- Faktor presipitasi : Tn. E berpersepsi dirinya tidak memiliki kemampuan yang
sama dengan orang lain, sehingga membuat dirinya merasa kurang percaya diri,
minder dan tidak berguna di lingkungan rumahnya. Klien putus obat sejak 1 tahun
yang lalu karena merasa sudah sembuh. Klien sudah pernah dirawat di RSJ 2 kali,
terakhir pada tahun 2018.

 PemeriksaanFisik :
1. Keadaan umum : klien lebih sering menyendiri, telihat lesu dan kontak mata
Kurang, sering menunduk, bicara pelan dan lambat,penampilan
rapi
2. Kesadaran neurologis
√ Compos mentis Apati/sedasi somnolensia
stupor subkoma koma
3. Tanda vital : TD : 130/80 N: S : P : 20x/m
mmHg 80x/menit 36,4
4. Tinggi Badan/Berat TB : 165 cm BB : 56 kg
Bedan

5. Keluhan fisik : √ Tidak ada ada

Jelaskan : tidak ada keluhan fisik


6. Pemeriksaan fisik :
 Kepala bulat, tidak ada lesi, keadaan rambut kotor, rambut acak-acakan,
 Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada pembesaran vena
jugularis
 Thorax pergerakan dada simteris, tidak ada suara nafas tambahan, tidak ada
jejas,suara nafas vesikuler
 Abdomen tidak ada jejas, tidak ada nyeri tekan, bising usus 8x/menit, suara
abdomen timphani
 Genetalia tidak ada kelainan
 Integumen kulit kusam,CRT <3 detik
 Ektremitas tidak ada kelainan
 Fungsi neurologis anggota tubuh bisa digerakkan sesuai perintah

 Pemeriksaan Diagnostik :
Tidak terkaji
IV. Analisa Data
DS : Klien mengatakan bahwa masih ada perasaan minder, kurang percaya diri
karena merasa tidak bisa mampu melakukan kegiatan seperti orang lain dan
merasa malu ketika ditanya tentang pernikahan serta merasa tidak berguna
DO : - klien sering mengkritik diri sendiri
- didapatkan skor RSES yaitu 12, hal tersebut termasuk dalam kategori
harga diri rendah.
- kontak mata kurang, lebih banyak menunduk, bicara pelan dan lambat.

V. Diagnosa Keperawatan
Harga Diri Rendah Situasional b.d kegagalan hidup berulang d.d Klien
mengatakan minder, kurang percaya diri karena merasa tidak bisa mampu
melakukan kegiatan seperti orang lain dan merasa malu ketika ditanya tentang
pernikahan serta merasa tidak berguna, skor RSES 12 (HDR rendah).

( Effect) Isolasi Sosial

(Core problem) Harga Diri Rendah Situasional

(Causa) Koping individu tidak efektif


VI. Intervensi Keperawatan

No Hari/ Tanggal Diagnosa Tujuan dan Kriteria Hasil Tindakan Keperawatan

1. 19
Mei Gangguan Setelah dilakukan 1. Mengidentifikasi kemampuan dan aspek
2021 Konsep Diri tindakan keperawatan positif yang dimiliki klien.
: Harga Diri diharapkan masalah 2. Membantu klien menilai kemampuan yang
Rendah harga diri rendah klien dapat digunakan.
teratasi dengan kriteria 3. Memabntu klien memilih atau
hasil : menetapkan kemampuan yang akan dilatih
- Klien mampu 4. Melatih kemampuan yang dipilih klien.
mengenali
kemampuan
positif yang
dimilikinya.
- Klien dapat
memilih kegiatan
positif yang
diinginkan.
VII. Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

N Tangga
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN EVALUASI
O l&

Dx jam
1 19-05- 1. Bina Hubungan Saling Percaya S:
2021 Klien mengatakan “nama saya E, saya - Klien mengatakan senang diajak
rumahnya mojokerto” mengobrol
10.00 2. Mengidentifikasi kemampuan dan - Klien mengatakan bisa menyapu, dan
aspek positif yang dimiliki klien mengikuti rehabilitasi, dan
Klien mengatakan “saya bisa membersihkan tempat tidur.
bersih-bersih...merapikan tempat Klien mengatakan “saya bisa bila saya
tidur, menyapu, mencuci piring” berusaha”
3. Membantu klien menilai - Klien mengatakan ingat tahap tahap
kemampuan yang dapat membersihkan tempat tidur
digunakan. O:
Klien mengatakan “saya senang selama berinteraksi klien kooperatif,
bisa ikut merapikan tempat tidur klien mampu menyampaikan kalimat
dan menyapu” afirmasi positif dengan tenang, fokus,
4. Membantu klien memilih dan kontak mata dapat dipertahankan.
atau menetapkan kemampuan yang Klien bersemangat untuk melakukan
akan dilatih yang dianjurkan perawat
klien mengatakan “saya mau A:
bersih-bersih saja..” Klien dapat melakukan kegiatan
5. Melatih kemampuan yang dipilih mandiri dengan sedikit bantuan,
klien. masalah teratasi
Melatih klien menyapu dan P:
membersihkan ruangan serta lanjutkan intervensi
tempat tidurnya

Malang, 20 juni 2021


Mahasiswa

(Nadhifah rahmawati)
NIM:P17212205045

Anda mungkin juga menyukai