Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN

GANGGUAN KONSEP DIRI


Oleh:
Kamalia Rofidah (201704055)
Siti Zulaikhah (201704056)
Diana Emilia (201704085)
Siska Hotmauli (201704086)
M. Afifudin (201704087)
1. Pengertian
Konsep diri didefinisikan sebagai semua pikiran, keyakinan
dan kepercayaan yang merupakan pengetahuan individu
tentang dirinya dan mempengaruhi hubungannya dengan
orang lain. Konsep diri tidak berbentuk waktu lahir tetapi
dipelajari sebagai hasil pengalaman unik seseorang dalam
dirinya sendiri dengan orang terdekat dan dengan realitas
kehidupan ( Stuart, 2006 ).
Gangguan harga diri atau harga diri rendah adalah
perasaan yang negatif terhadap diri sendiri, hilang
kepercayaan diri dan merasa gagal mencapai keinginan
( Sujono dan Teguh, 2009 ).
2. Mekanisme koping
Koping jangka pendek Koping jangka panjang
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari 1. Menutup Identitas :
sementara dari krisis : pemakaian obat Terlalu cepat mengadopsi identitas
– obatan, kerja keras, nonton TV terus yang disenangi daro orang – orang yang
menerus berarti, tanpa mengindahkan hasrat,
aspirasi atau potensi diri sendiri

2.Kegiatan mengganti identitas 2. Identitas Negatif :


sementara :(ikut kelompok social, Asumsi yang bertentangan dengan nilai
keagamaan, politik ) dan harapan masyarakat
3. Pentingnya konsep diri yang sehat
Kriteria-kriteria kepribadian yang sehat menurut
(Tarwoto, 2003) adalah sebagai berikut:
a) Citra tubuh positif dan akurat
b) Ideal dan realitas
c) Konsep diri yang positif menunjukan bahwa individu akan sesuai
dalam hidupnya
d) Seseorang yang mempunyai harga diri yang tinggi akan memandang
dirinya sebagai seseorang yang berarti dan bermanfaat
e) Kepuasan penampilan peran
f) Identitas jelas
4. Komponen konsep diri
Ada beberapa komponen konsep diri yaitu:
a) Gambaran diri
b) Ideal Diri
c) Harga Diri
d) Peran
e) Identitas
5. Faktor faktor yang mempengaruhi
Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
menurut (Tarwoto, 2003) adalah sebagai berikut:
a. Tingkat perkembangan dan kematangan
b. Budaya
c. Sumber eksternal dan internal
d. Pengalaman sukses dan gagal
e. Stresor
f. Usia
6. Rentang konsep diri

Respon adaktif Respon maladaktif

Harga
Aktualisasi Konsep Keracunan depersonali
diri
Diri diri positif identitas sasi
rendah
Konsep asuhan keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas
Biodata klien dan penanggung jawab, yang terdiri dari nama, umur, jenis
kelamin, pendidikan, pekerjaan, agama, alamat,tanggal masuk rumah sakit
b. Keluhan utama
Pada saat dikaji klien mengalami fraktur dan memobilisasikan alasannya yaitu
mengeluh tidak dapat melakukan pergerakan nyeri, lemah, dan tidak dapat
melakukan sebagian aktivitas sehari-hari.
c. Riwayat kesehatan sekarang
klien yang mengalami fraktur akan mengeluh nyeri pada daerah tulang yang
luka sehingga dengan adanya pergerakan, anggota badannya yang terkena
fraktur nyeri dirasakan bisa pada saat bergerak saja atau terus menerus akibat
tidak bisa bergerak yang disebabkan karena nyeri akan menyebabkan klien
tidak dapat memenuhi ADL-nya secara maksimal
d. Riwayat kesehatan dahulu
Perlu dikaji apakah klien pernah mengalami sesuatu penyakit yang berat
atau penyakit tertentu yang memungkinkan akan berpengaruh pada
kesehatan sekarang.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah keluarga pasien mempunyai penyakit yang menukar atau
menurun
f. Riwayat psikososial
Pengkajian yang dilakukan pada klien imobilisasi pada dasarnya sama
dengan pengkajian psikososial pada gangguan sistem lain yaitu mengenal
konsip diri (gambaran diri, ideal diri, harga diri, dan identitas diri) dan
hubungan serta interaksi klien baik dengan anggota keluarga maupun
dengan lingkungan dimana ia berada.
g. Aktivitas sehari-hari
Upaya mengetahui adanya perubahan pola penyimpangan/
terganggunya sistem tubuh tertebtu serta dampaknya terhadap
oemenuhan kebutuhan dasar pasien.
h. Pemeriksaaan fisik
1) Keadaan umum
Pada klien imobilisasi biasanya mengalami kelemahan, kebersihan
diri kurang terbentuk, tubuh kurus akibat penurunan berat badan,
kesadarannya komposmentis.
2)Sistem pernafasan
Dikaji ada tidaknya sekret, gerak dada saat bernapas, auskultasi bunyi
napas, ada tidaknya nyeri tekan pada daerah dada, serta frekuensi
napas.
2. DIAGNOSA
1. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan fisik/ kehilangan bagian tubuh
2. Harga diri rendah berhubungan dengan harapan diri
yang tidak realistis
3. Identitas diri berhubungan dengan harapan orang tua
yang tidak realistis
3. Intervensi
no Tujuan Intervensi Rasional

1. Tujuan:
Setelah diberikan 1. Observasi 1. Untuk mengetahui
asuhan Monitor seberapa besar klien mampu
keperawatan frekuensi kalimat menerima keadaan dirinya
selama 3x24 jam yang mengkritik 2. Untuk meningkatkan
diharapkan diri sendiri percaya diri klien
gangguan citra
tubuh klien 2. Bantu klien
teratasi. untuk mengenali 3. Untuk meningkatkan
tindakan yang percaya diri dan semangat
akan klien
meningkatkan
penampilannya
Kriteria Hasil:
- Mampu beradaptasi 3. Fasilitasi hubungan 4. Untuk mengetahui
dengan keterbatasan klien dengan individu kekuatan pribadi klien
fungsional . yang mengalami 5. Agar klien tahu
- Puas dengan penampilan perubahan citra tubuh seberapa kekuatan
tubuh. yang serupa pribadinya
- Mampu menyesuaikan 4. Identifikasi dukungan 6. Agar klien lebih percaya
dengan perubahan fungsi kelompok yang tersedia diri
tubuh . untuk klien 7. Agar klien bisa
- Merasa dirinya berharga . 5. Anjurkan klien untuk melakukan aktivitas
meniali kekuatan 8. Memantau kondisi
pribadinya klien
6. Anjurkan kontak mata
dalam berkomunikasi
dengan orang lain
7. Fasilitasi lingkungan
dan aktifitas yang akan
meningkatkan harga diri
klien
8. Monitor tingkat harga
diri klien dari waktu ke
waktu dengan tepat

Anda mungkin juga menyukai