Anda di halaman 1dari 22

Monday 2022-

Hii Teman, 03-14

Ijinkan Kami mempresentasikan hasil diskusi


kelompok kami ya
Kelompok 10 1A
1. Dina Wulansari 202102010

2. Heppy Fitria 202102020

3. Presti Safitriana Wulandari 202102030

4. Sintiya Nur Rohmah 202102040


ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN
GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
HARGA DIRI DAN AKTUALISASI DIRI
 
Pengertian Aktualisasi diri
Aktualisasi diri merupakan puncak kedewasaan dan kematangan diri
seseorang. Hal ini ditandai dengan bagaimana seseorang bisa menyadari dan
memanfaatkan berbagai potensi yang ada dalam dirinya untuk mencapai suatu
tujuan dalam hidup. Aktualisasi diri merupakan bagian dari teori hierarki
kebutuhan Abraham Maslow. Teori ini menggambarkan kebutuhan manusia dalam
bentuk piramida, dengan aktualisasi diri pada tingkat ke-5 sebagai yang tertinggi.
Dimulai dari yang paling dasar, kebutuhan manusia yang perlu dipenuhi adalah
kebutuhan sandang, pangan, dan papan, kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
untuk disayangi, dan kebutuhan akan harga diri.
Faktor yang mempengaruhi aktualisasi diri

internal eksternal
1. Ketidaktahuan akan potensi diri 1. Budaya

2. Perasaan ragu dan takut 2. Lingkungan

mengungkapkan potensi diri, 3. Pola asuh

sehingga potensinya tidak dapat


terus berkembang.
Kebutuhan Akan Beraktualisasi Diri

Kebutuhan jasmani atau Kebutuhan rasa aman Kebutuhan cinta dan rasa
fisiologis memiliki

Kebutuhan harga diri Kebutuhan beraktualisasi


diri
1. Mampu melihat realitas secara lebih efisien
2. Penerimaan terhadap diri sendiri dan orang lain apa adanya
3. Spontanitas, kesederhaan dan kewajaran
4. Terpusat pada persoalan
5. Membutuhkan kesendirian
6. Otonomi (kemandirian terhadap kebudayaan dan lingkungan)
7. Kesegaran dan apresiasi yang berkelanjutan
8. Kesadaran social
9. Hubungan interpersonal
10. Demokratis 14 Karakteristik aktualisasi
11. Rasa humor yang bermakna dan etis diri
12. Kreativitas
13. Independensi
14. Pengalaman Puncak (Peak Experience)
Pengertian Harga diri
Harga diri merupakan hasil evaluasi individu terhadap dirinya sendiri yang
merupakan sikap penerimaan atau penolakan serta menunjukan seberapa besar individu
percaya pada dirinya, merasa mampu, berarti, berhasil dan berharga dengan menganalisa
seberapa jauh perilaku memenuhi ideal dirinya. Dimana evaluasi ini diartikan sebagai
penilaian yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan konsep diri seseorang.

Harga diri juga merupakan evaluasi seseorang terhadap dirinya sendiri secara positif dan
juga sebaliknya dapat menghargai secara negatif. Jika seseorang dapat melihat secara positif
terhadap dirinya, maka orang tersebut dikatakan memiliki harga diri yang tinggi, begitupun
sebaliknya. Seseorang akan menyadari dan menghargai dirinya jika ia mampu menerima diri
pribadinya.
Faktor Yang Mempengaruhi Harga Diri

Penolakan orang tua Kegagalan yang berulang Kurang mempunyai


yakni harapan orang tua kali tanggung jawab personal
yang tidak realistis

Perasaan takut yaitu


Ketergantungan pada
kekhawatiran atau
orang lain ketakutan
Kebutuhan Dalam Harga Diri

Keinginan untuk
Keinginan untuk Harga diri dapa
pencapai, kompetensi
beribawa, status, diperoleh dari diri
dan mengusai kegiatan
merasa penting dan sendiri dan dari orang
kegiatan profesional
pengakuan lain
dan pribadi
Pengkajian
Dalam mengkaji konsep dan harga diri, pertama-tama perawat harus berfokus
pada setiap komponen kosep diri (identitas, citra tubuh, dan penampilan peran).
Pengkajian harus mekiputi perilaku sugestif yang menunjukkan perubahan
konsep diri atau harga diri. tekanan konsep diri aktual dan potensial, dan pola
koping. Mengumpulkan data pengkajian yang komprehensif membutuhkan
sintesis informasi yang kritis dari berbagai sumber.
Hal-hal yang penting dalam pengkajian yaitu sebagai berikut:
a. Identitas
b. Alasan masuk rumah sakit
c. Faktor perdisposisi
d. Pemeriksaan Fisik
e. Psikososial
Pemeriksaaan fisik:
i. Mata tampak lingkaran hitam (tanda kurang tidur) atau mata sembab
(karena menangis)
ii. Peningkatan tekanan darah, nadi, dan pemapasan
iii. Peningkatan asam lambung
iv. Aktivitas motorik
a. Lesu, tegang, gelisah
b. Agitasi gerakan motorik yang menunjukkan kegelisahan
c. Kompulsif: kegiatan yang dilakukan berulang-ulang
• Tujuan Umum
Meningkatkan aktualisasi diri dengan membantu
menumbuhkan, mengembangkan, menyadari potensi sambil
mencari kompensasi ketidakmampuan.
 
• Tujuan Khusus
Klien dapat mengenal dukungan yang dibutuhkan dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan konsep diri dan
membantu klien agar lebih mengerti akan dirinya secara cepat.
Diagnosa Keperawatan
 Ketidakefektifan Koping adalah keadaan ketika seseorang individu mengalami atau berisiko
mengalami suatu ketidakmampuan dalam menangani stresor internal atau lingkungan dengan

adekuat karena ketidakadekuatan sumber-sumber (psikologis, erilaku dan/atau kognitif.


 Batasan Karakteristik (Vincent, 1985) > Data Mayor:
 Pengungkapan ketidakmampuan untuk mengatasi atau meminta bantuan.
 Penggunaan mekanisme pertahanan yang tidak sesuai
 Ketidak mampuan memenuhi peran yang diharapkan
 
Diagnosa Keperawatan
 Data Minor
 Rasa khawatir kronis, ansietas
 Melaporkan tentang kesulitan dengan stres kehidupan
 Ketidakefektifan partisipasi sosial
 Perilaku destruktif yang ditujukan pada diri sendiri atau orang lain.
 Tingginya insiden kecelakaan
 Sering sakit
 Manipulasi verbal
 Ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar.
 Pola respons nonasertif
 Perubahan dalam pola komunikasi yang biasa
 Penyalahgunaan obat-obat terlarang.

 Risiko untuk harga diri rendah situasional


 Ketidakefektifan Koping Individu. Contoh dari diagnosa yang terkait dengan aktualisasi diri yaitu gangguan
aktualisasi diri berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu.
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang terkait dengan gangguan konsep diri yang berhubungan dengan atau yang terkait
dengan aktualisasi diri adalah sebagai berikut:
 Isolasi sosial
 Gangguan citra tubuh
 Ketegangan peran pemberi layanan
 Gangguan indentitas personal
 Penampilan peran yang tidak efektif
 Kesiapan untuk meningakatkan konsep diri
 Harga diri rendah kronis
 Harga diri rendah situasional
 Risiko untuk harga diri rendah situasional
 Ketidakefektifan Koping Individu. Contoh dari diagnosa yang terkait dengan aktualisasi diri yaitu
gangguan aktualisasi diri berhubungan dengan ketidakefektifan koping individu.
Perencanaan atau Intervensi
Selama perencanaan, lakukan sintesis pengetahuan, pengalaman, sikap berpikir kritis dan
standar. Pemikiran kritis dapat memastikan bahwa rencana perawatan klien sudah mencakup
informasi yang diketahui tentang individu, demikian juga dengan peran elemen pemikiran kritis.
Standar profesional sangat penting untuk dipertimbangkan saat mengembangkan suatu rencana
perawatan. Standar ini biasanya membuat petunjuk praktik berbasis bukti atau etika untuk
memilih intervensi keperawatan yang efektif.
Perencanaan atau Intervensi
Contoh intervensi kepada pasien yang terdiagnosis ketidakefektifan koping
individu berkaitan dengan untuk terwujudnya proses aktualisasi diri klien :

 Bina hubungan saling percaya dengan menggunakan prinsip komunikasi


terapeutik:
1. Sapa klien dengan ramah
2. Kenalkan nama, dan tujuan memperkenal kan diri
3. Tanyakan nama lengkap dan panggilan
4. Buat kontrak yang jelas
5. Tunjukan sikap jujur dan menepati janji
6. Beri perhatian pada klien
7. Tanyakan perasaan klien dan masalah yang dihadapinya
Perencanaan atau Intervensi
 Ijinkan klien untuk menangis
Sediakan kertas dan alat tulis jika klien belum mau bicara. Nyatakan
kepada klien bahwa perawat dapat mengerti apabila klien belum siap
membicarakan masalahnya.
 Bantu klien mengidentifikasi area kehidupan yang dapat dikontrolnya
situasi
 Identifikasi cita cita yang ingin dicapai
 Dorong untuk berpartisipasi dalam beraktivitas tersebut
 Motivasi keluarga untuk berperan aktif dalam membantu klien
menurunkan rasa bersalah
Implementasi
Fase implementasi atau pelaksanaan terdiri dari beberapa kegiatan, yaitu
validasi rencana keperawatan, mendokumentasikan rencana keperawatan,
memberikan asuhan keperawatan, dan pengumpulan data.

Hubungan terapeutik antara klien dan perawat merupakan pusat dari fase
implementasi. Perawat mengembangkan tujuan dari kriteria hasil, kemudian
mempertimbangkan intervensi keperawatan untuk meningkatkan konsep diri yang
sehat dan membantu klien mencapai tujuan. Bekerjalah bersama klien untuk
membantu mereka mengembangkan perilaku gaya hidup sehat. yang mendukung
konsep diri positif. Ukur tindakan yang mendukung adaptasi terhadap stresor seperti
gizi yang sesuai, latihan teratur sesuai kemampuan klien, istrahat dan tidur yang
cukup, dan praktik menurunkan stesor yang berperan dalam menciptakan konsep diri
yang sehat.
Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah terakhir dalam proses keperawatan. Evaluasi
adalah kegiatan yang disengaja dan terus menerus dan melibatkan pasien, perawat,
dan anggota tim kesehatan lainnya. Dalam hal ini diperlukan pengetahuan tentang
kesehatan, petofisiologi, dan strategi evaluasi. Tujuan evaluasi adalah untuk menilai
apakah tujuan dalam rencana keperawatan tercapai atau tidak, dan untuk melakukan
pengkajian ulang.

Hasil yang diharapkan klien dengan gangguan konsep diri meliputi perilaku nonverbal
yang mengindikasikan konsep diri yang positif, pernyataan tentang penerimaan diri, dan
penerimaan terhadap perubahan penampilan atau fungsi. Cari tanda-tanda bahwa klien telah
mengurangi beberapa stresor dan beberapa perilaku telah menjadi lebih adaptif. Perubahan
konsep diri membutuhkan waktu. Walaupun perubahannya akan berjalan lambat, tetapi perawatan
klien dengan gangguan konsep diri akan sangat bermanfaat.
Terima Kasih
Bila ada yang ingin dipertanyakan kami
persilahkan.

Anda mungkin juga menyukai