Anda di halaman 1dari 22

HARGA DIRI RENDAH

SITUASIONAL
Ns.MUHAMMAD CHAIDAR., M.Kep
D.0087 Harga Diri Rendah Situasional
Definisi
Harga diri rendah situasional merupakan diagnosis yang
didefinisikan sebagai evaluasi atau perasaan negatif
terhadap diri sendiri atau ketidakmampuan klien sebagai
respons terhadap situasi saat ini.

Diagnosis ini diberi kode D.0087, masuk dalam kategori


psikologis, subkategori integritas ego dalam Standar
Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI).
Tanda dan Gejala

 Untuk dapat mengangkat diagnosis situasional yang


rendah, Perawat harus memastikan bahwa minimal 80%
dari tanda dan gejala dibawah ini muncul pada pasien,
yaitu:
 DS:
• Menilai diri negatif (mis: tidak berguna, tidak tertolong)
• Merasa malu/bersalah
• Melebih-lebihkan penghakiman negatif tentang diri sendiri
• Menolak menilaian positif tentang diri sendiri
lanjutan

 DO:
• Berbicara pelan dan pelan
• Menolak berinteraksi dengan orang lain
• Berjalan menunduk
• Postur tubuh menunduk
Penyebab (Etiologi)

 Penyebab (etiologi) untuk masalah harga diri rendah situasional adalah:


1. Perubahan pada citra tubuh
2. Perubahan peran sosial
3. Ketidakadekuatan pemahaman
4. perilaku tidak konsisten dengan nilai
5. Kegagalan hidup berulang
6. Riwayat kehilangan
7. Riwayat kebakaran
8. Transisi perkembangan
Luaran

 Dalam Standar Luaran Keperawatan Indonesia (SLKI), luaran utama untuk


diagnosis harga diri rendah situasional adalah: “harga diri meningkat.”
 Harga diri meningkat diberi kode L.09069 dalam SLKI.
 Harga diri meningkat berarti meningkatnya perasaan positif terhadap diri
sendiri atau kemampuan sebagai respon terhadap situasi saat ini.
lanjutan
 Kriteria hasil untuk membuktikan bahwa harga diri meningkat adalah:
1. Penilaian diri meningkat positif
2. Perasaan malu menurun
3. Penerimaan penghakiman positif terhadap diri sendiri meningkat
4. Penilaian diri meningkat positif
5. Percaya diri berbicara meningkat
6. Kontak mata meningkat
7. Gairan aktivitas meningkat
8. Berjalan menampakkan wajah meningkat
9. Postur tubuh menampakkan wajah meningkat
Intervensi

 Saat merumuskan intervensi apa yang harus diberikan kepada pasien, perawat
harus memastikan bahwa intervensi dapat mengatasi penyebab.
 Namun bila penyebabnya tidak dapat secara langsung diatasi, maka perawat
harus memastikan bahwa intervensi yang dipilih dapat mengatasi tanda/gejala.
 Selain itu, perawat juga harus memastikan bahwa intervensi dapat mengukur
bagian luarnya.
lanjutan

 Dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia (SIKI), intervensi utama untuk


diagnosis harga diri rendah situasional adalah:
1. Manajemen perilaku
2. Promosi harga diri
3. Promo koping
Perilaku Manajemen (I.12463)

 Perilaku manajemen intervensi dalam Standar Intervensi Keperawatan


Indonesia (SIKI) diberi kode (I.12463).
 Manajemen perilaku adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
mengidentifikasi dan mengelola perilaku negatif pasien.
 Tindakan yang dilakukan pada intervensi manajemen perilaku berdasarkan SIKI,
antara lain:
lanjutan
 Pengamatan
• Identifikasi harapan untuk mengendalikan perilaku
 Terapeutik
• Diskusikan tanggung jawab terhadap perilaku
• Jadwalkan kegiatan terstruktur
• Ciptakan dan pertahankan lingkungan dan kegiatan perawatan konsisten setiap
dinas
• Tingkatkan aktivitas fisik sesuai kemampuan
• Batasi jumlah pengunjung
• Bicaralah dengan nada rendah dan tenang
• Lakukan kegiatan yang bernilai terhadap sumber agitasi
• Cegah perilaku pasif dan agresif
• Beri penguatan positif terhadap keberhasilan mengendalikan perilaku
lanjutan

 Edukasi
• Informasikan keluarga bahwa keluarga sebagai dasar pembentukan kognitif
Promosi Harga Diri (I.09308)

 Intervensi promosi harga diri dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


(SIKI) diberi kode (I.09308).
 Promosi harga diri adalah intervensi yang dilakukan perawat untuk
meningkatkan penilaian perasaan/persepsi terhadap diri sendiri atau
kemampuan diri.
lanjutan
 Tindakan yang dilakukan pada intervensi promosi harga diri berdasarkan SIKI, antara lain:
 Pengamatan
• Identifikasi budaya, agama, ras, jenis kelamin, dan usia terhadap harga diri
• Monitor verbalisasi yang membatasi diri Anda sendiri
• Pantau tingkat harga diri setiap saat, sesuai kebutuhan
 Terapeutik
• Motivasi terlibat dalam verbalisasi positif untuk diri sendiri
• Motivasi menerima tantangan atau hal baru
• Diskusikan pernyataan tentang harga diri
• Diskusikan kepercayaan terhadap penilaian diri
• Diskusikan pengalaman yang meningkatkan harga diri
• Diskusikan persepsi negatif diri
• Diskusikan alasan menyalahkan diri atau rasa bersalah
 Edukasi
• Jelaskan kepada keluarga pentingnya dukungan dalam perkembangan konsep
positif diri pasien
• Anjurkan mengidentifikasi kekuatan yang dimiliki
• Anjurkan mempertahankan kontak mata saat berkomunikasi dengan orang lain
• Anjurkan membuka diri terhadap kritik negatif
• Anjurkan menilai perilaku
• Ajarkan cara mengatasi bullying
Promosi Koping (I.09312)

 Promosi Intervensi koping dalam Standar Intervensi Keperawatan Indonesia


(SIKI) diberi kode (I.09312).
 Promosi koping adalah intervensi yang dilakukan oleh perawat untuk
meningkatkan upaya kognitif dan perilaku untuk menilai dan menanggapi
stresor dan/atau kemampuan menggunakan sumber-sumber yang ada.
 Tindakan yang dilakukan pada intervensi promosi koping berdasarkan SIKI,
antara lain:
 Pengamatan
• Identifikasi kegiatan jangka pendek dan panjang sesuai tujuan
• Identifikasi kemampuan yang dimiliki
• Identifikasi sumber daya yang tersedia untuk memenuhi tujuan
• Identifikasi proses pemahaman penyakit
• Identifikasi dampak situasi terhadap peran dan hubungan
• Metode penyelesaian masalah
• Identifikasi kebutuhan dan keinginan terhadap dukungan sosial
lanjutan
 Terapeutik
• Diskusikan perubahan peran yang dialami
• Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
• Diskusikan alasan menyalahkan diri sendiri
• Diskusikan untuk mengklarifikasi pemahaman dan menilai perilaku itu
sendiri
• Diskusikan konsekuensi tidak menggunakan rasa bersalah dan rasa malu
• Diskusikan risiko yang menimbulkan bahaya pada diri sendiri
• Fasilitas dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
lanjutan
 Edukasi
• Anjurkan menjalin hubungan yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama
• Anjurkan penggunaan sumber spiritual, jika perlu
• Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
• Anjurkan keluarga terlibat
• Anjurkan membuat tujuan yang lebih spesifik
• Ajarkan cara memecahkan masalah secara konstruktif
• Latih penggunaan Teknik relaksasi
• Skill sosial Latih, sesuai kebutuhan
• Latih mengembangkan penilaian objektif
Diagnosa Terkait
 Daftar diagnosis lainnya yang masuk dalam kategori psikologis dan subkategori integritas ego
 adalah:
1. Ansietas
2. Berduka
3. Distres spiritual
4. Gangguan citra tubuh
5. Gangguan identitas diri
6. Gangguan persepsi sensori
7. Harga diri rendah kronis
8. Keputusasaan
9. Kesiapan peningkatan konsep diri
10. Kesiapan peningkatan koping keluarga
11. Kesiapan peningkatan komunitas koping
12. Ketidakberdayaan
Referensi

1. PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia:Definisi dan Indikator


Diagnostik, Edisi 1 Cetakan III (Revisi). Jakarta: PPNI .
2. PPNI. (2019). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI .
3. PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan Tindakan
Keperawatan, Edisi 1 Cetakan II. Jakarta: PPNI .

Anda mungkin juga menyukai