0 153461 Kwu
0 153461 Kwu
DISUSUN OLEH:
FAKULTAS HUKUM
A. LatarBelakang
Kemudian, selain melakukan survey di kawasan Car Free Day, rekan kami
juga melakukan survey di lingkungan berkaryanya sebagai musisi. Dari survey
tersebut kami juga mendapatkan ide wirausaha yang selaras dengan program studi
kami, yaitu Hukum. Oleh karena itu, ide-ide tersebut akan kami bahas lebih lanjut
dalam bagian pembahasan berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Peluang usaha seperti apa yang banyak diminati masyarakat?
2. Berdasarkan survei yang dilakukan, hal-hal apa saja yang dapat mempengauhi
tingkat penjualan barang atau jasa ?
3. Peluang usaha apa yang bisa tercipta di bidang hukum?
C. Tujuan
1. Mengetahui peluang usaha apa yang banyak diminati oleh masyarakat
2. Memperoleh data hal-hal yang mempengaruhi hasil penjualan sehingga dapat
memperkirakan faktor-faktor yang baik untuk diterapkan dalam meknisme
penjualan
3. Mengeahui jenis peluang usaha di bidang hukum
BAB II
ISI
A. Pembahasan
Dari survei yang telah kami lakukan diperoleh data bahwa makanan
merupakan peluang usaha yang sangat diminati oleh masyarakat. Dalam hal ini
pembedaanya hanya pada keunikan dan harga makanan yang diperjualbelikan,
semakin unik dan langkanya jenis makanan yang dijual akan menambah
ketertarikan masyarakat untuk ikut membeli. Jumlah masyarakat yang memilih
makanan sebagai barang yang dibeli di car free day mencapai 85% diikuti
minuman sebesar 7% dan mainan serta kebutuhan pokok sebanyak 4%. Hal ini
menunjukkan bahwa di car free day masyarakat tidak menspesifikan barang atau
jasa apa yang akan dibeli. Sehingga biasanya car free day hanya dijadikan tempat
berkumpul, berolahraga dan sarapan ata sekedar jalan-jalan oleh masyarakat.
Bukan untuk membeli barang tertentu yang mereka butuhkan. Pada akhirnya
makanan dan minuman menjadi pilihan utama dalam peluang usaha di car free
day. 80% pedagang pun terdiri dari penjual makanan dan minuman. Sisanya
terdiri dari penjual asesoris, sandal, mainan, dan bahan pokok sayur mayur.
Selanjutnya, proses jual beli di car free day turut dipengaruhi banyak
faktor dalam hal penjualannya. Yakni faktor harga atau budget pembeli, faktor
tempat yang strategis. Berdasarkan data yang kami peroleh, daerah ngarsopuro
menjadi tempat paling strategis berkumpulnya masyarakat. Karena makanan
minuman atau barang yang dicari disekitar daerah tersebut terbilang lengkap dan
bervariasi. Ke strategisan tempat ini mencapai 67%, diikuti gladak sebanyak 26%
dan sriwedari hanya mencapai 7%. Faktor yang kedua yakni kisaran harga atau
uang yang dikeluarkan masyarakat di car free day. Sebagai tempat berkumpul
keluarga, car free day di gemari masyarakat untuk menjadi tempat refreshing,
olahraga, dan jalan-jalan juga karena harga nya yang terjangkau dan sesuai
dengan kriteria barang yang dijual. Makanan dan minuman yang dijual kisaran
Rp.5000-Rp.20.000 menjadi harga yang paling banyak di keluarkan oleh pembeli.
Dengan uang sebanyak itu, pembeli sudah bisa mendapatkan setidaknya dua jenis
makanan dan satu jenis minuman ringan (jajan). Atau 1 jenis makanan berat dan
segela minuman (soto, es teh). Harga yang sangat terjangka bagi masyarakat yang
menghabiskan waktunya di car free day, sehingga ca free day tidak pernah sepi
dari antusiasme masyarakat. Selain faktor-faktor diatas ada pula faktor lain yang
turut mempengaruhi jumlah penjualan. Yakni ketika ada acara atau festival di car
free day otomatis penjualan dari para peagang cenderung meningkat 10-15%.
Faktor – faktor ini hendaknya dijadikan pedoman ketika hendak berjualan. Agar
keuntungan yang diperoleh juga lebih banyak.
Terkait dengan peluang usaha dapat diperoleh dari banyak bidang. Salah
satunyadi bidang hukum, juga merupakan peluang tesendiri bagi sarjana hukum
melihat kebutuhan dari masyarakat akan suatu hal yang terkait regulasi, hak cipta,
kontrak, perjanjian dan lain-lain. Dalam hal ini kelompok kami melihat adanya
peluang usaha yang bisa tercipta terkait biang hukum. Yakni usaha perlindngan
hak cipta karya lagu. Banyak musisi yang tidak paham tentang proses pendaftaran
hak cipta (terutama musisi jalur independen). Musisi atau sang pencipta lagu tidak
mempunyai waktu dalam mengurusi pendaftaran hak cipta, karena beberapa
musisi lebih berfokus untuk membuat suatu karya lagu
Dari point-point yang kita lihat di slide sebelumnya ini. Kami mempunyai
ide yakni berwirausaha berupa Jasa pelayanan hak cipta karya lagu. Dimana
pangsa pasar atau segmentasi pelanggan kami lebih kepada musisi-musisi
Independen yang sedang ‘merintis’, Musisi Independen yang tidak paham dengan
prosedur pendaftaran karya cipta (lagu), Musisi yang memang ingin konsisten
dengan jalur independen dikarenakan apabila dibawah naungan label sering terjadi
musisi tidak memiliki penuh hak kepemilikan dari hasil karya ciptanya sendiri.
Oleh karenanya kami ingin membantu memberikan hak cipta melalui prinsip
Murah, Mempermudah, Membantu, dan Unik.
Usaha perlindungan hak cipta lagu yang kami tawarkan nantinya yaitu:
Musisi atau band mengisi formulir yang berisi data berupa orang yang
berkontribusi dalam karya cipta lagu tersebut (Penulis lirik, Arranger,
Produser, Sound Engineer, Pemain musik)
Ditjen KI kemudian akan melakukan evaluasi dan jika tidak ada keberatan
terhadap permohonan pencatatan hak cipta, Direktorat Jenderal Kekayaan
Intelektual akan mengeluarkan Surat Pencatatan Ciptaan dan mencatat
dalam daftar umum Ciptaan.
Dari prosedur diatas nantinya usaha kami tiak memerlukan modal, karena
kami hanya menawarkan jasa kepada pembuat lagu. Adpun Biaya Prosedur yakni
Membayar biaya pendaftaran sebesar Rp. 300.000,- (Lampiran Peraturan
Pemerintah No. 45 Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan
Negara Bukan Pajak Yang Berlaku Pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia). Biaya Jasa sebesar Rp. 50.000, sehingga Total Harga : Rp. 350.000,-
dan keuntungan yang bisa diperoleh Rp. 50.000,- tiap lagu.
Kesimpulan
Survei kami lakukan di wilayah Car Free Day Solo, kami memilih tempat
tersebut karena memiliki banyak pilihan dalam berwirausaha, pengunjung yang
banyak dan dari segala faktor yang bervariasi. Di car free day tersebut dari
beberapa orang yang kami temui selain untuk berolahraga, kegiatan lain yang
mereka lakukan adalah berwisata kuliner. Dan tempat yang cukup strategis berada
dalam wilayah Ngarsopuro
Target pasar kami untuk hal ini adalah kaum milenial dan usia produktif
muda karena segala sesuatu cepat menyebar dikalangan para milenial sehingga
memiliki potensi pasar yang cukup besar serta tentunya produk tersebut memiliki
harga yang sudah kami perhitungkan keuntungan-keuntungan serta modal yang
harus kami keluarkan.
Selain hal tersebut kami juga membahas mengenai ide berwirausaha yang
berkaitan dengan jasa perlindungan hak cipta karya lagu, hal ini dilakukan sebagai
upaya dalam perlindungan hak kepemilikan dari hasil hak cipta para musisi
tersebut terutama kepada musisi yang sedang dalam tahap merintis
Lampiran
Foto-foto kegiatan