EP 2 2. Tersedia informasi tentang jenis 1). Tersedia informasi tentang jenis pelayanan dan jadual SARAN: Untuk continuous improvement : 1) Memastikan
pelayanan dan jadwal pelayanan. di papan pengumuman Puskesmas dan di Brosur, 2). ada bahwa informasi jenis pelayanan (UKM UKP) dan jadual
brosur tentang jenis pelayanan jadual visi misi, ; 3) sudah pelayanan yang sudah ada dalam brosur sudah
brosur di akan tempelkan di seluruh Posyandu dan LS didistribusikan seluas-luasnya melalui berbagai jalur
terkait, ; 4) Ada informasi alur pelayanan di papan distribusi; 2) Agar jenis pelayanan yang sudah dijanjikan
pemberitahuan. betul-betul disediakan dan dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab dan sesuai tatanilai Puskesmas; 3) perlu
dilakukan monitoring dan evaluasi, 4)jangan lupa selalu
dilakukan PDCA
EP 3 3. Ada upaya untuk menjalin komunikasi Upaya menjalin Komunikasi dengan masyarakat cukup SARAN: : untuk Continuous Improvement 1) Perlu
dengan masyarakat. bagus, ada dukungan bukti: i) dokumen undangan, dilakukan koordinasi di tingkat Desa/Kecamatan, isi pesan
ii)daftar hadir, iii)notulen, iv)foto; v)ada SK menjalin yang akan disampaikan dalam forum rakor di kecamatan /
komunikasi dengan masyarakat yang ditetapkan melalui desa sebaiknya sesuai masalah kesehatan masyarakat
penyuluhan, survei harapan dan kebutuhan masy, dan yang di hadapi Puskesmas dan mendorong peran LS di
koord LS; vi) ada masukan dari kotak saran yang sudah di desa tsb; 2) siapkan analisis epidemiologi yang dapat
analisa & ada RTL dan sudah di TL ; vii) dibuat disusun per desa sebagai bahan advokasi masyarakat desa
bar/respsionis dan ada Petugas; ix) ; ada bukti masukan dalam mengajukan proposal dana desa, selain lewat
dari masyarakat melalui SMD yang sudah diolah. musrenbangdes yang sudah berjalan; 3) jika dilakukan
Minilok 3 bulanan yang dihadiri staf LS maka hasil
pembahasan /notulen dibuat summary dan perlu
dikiirimkan ke Pimpinan sektor tsb agar dapat di follow-
up;
EP 4 4. Ada Informasi tentang kebutuhan dan 1) Ada bukti KAK tentang kebutuhan dan harapan SARAN Untuk continuous improvement : : 1) Pertahankan
harapan masyarakat yang dikumpulkan masyarakat melalui survei kebutuhan masyarakat di koordinasi LS yang sudah baik, untuk menyampaikan
bidang UKM Esensial dan pengembangan, instrumen harapan dan informasi lainnya; 2) kuesioner SMD untuk
melalui survei atau kegiatan lainnya. KIA/KB. Gizi Kesling, P2P, Promkes, Jiwa, pengumpulan menjaring masukan/harapan masyarakat dapat dilakukan
Data/informasi dilakukan pada Februari 2017; sudah di review untuk penyempurnaan, menuju kuesioner yang
analisis, sudah disusun RTL, dan di TL; 2) dalam mudah di analisis namun menangkap harapan masyarakat.
wawancara LS tampak ada dukungan LS yang bagus,
sudah alokasikan dana desa untuk kesehatan, dukungan
nyata dari Diknas KUA, ; 3)kotak saran info kepuasan -
harapan;
EP 5 5. Ada perencanaan Puskesmas yang 1) Ada rancangan RUK 2018 yang disusun dengan SARAN: 1) Perlu ditingkatkan cara kerja terintegrasi
disusun berdasarkan analisis kebutuhan memperhatikan masukan dari masyarakat; ada dokumen dengan Lintas sektor untuk efektifitas ;2) tingkatkan
RUK dan RPK Puskesmas tahun 2017; 2) hasil analisis SMD penyusunan rencana kerja / perencanaan Puskesmas
masyarakat dengan melibatkan masyarakat 2017 sudah ada namun belum dibahas dalam MMD, ; 3) dengan memperhatikan kebutuhan masyarakat yang
dan sektor terkait yang bersifat dari wawancara Staf, hasilnya MMD nanti akan digunakan menjadi tanggung jawab Puskesmas yaitu peningkatan
komprehensif, meliputi promotif, preventif, untuk susun RUK 2019 di awal tahun 2018 bersama tim kesehatan penduduk di wilayah kerjanya berserta
kuratif, dan rehabilitatif. PTP dan Lintas Sektor. ; 4) dalam RUK dan RPK terdapat lingkungannya; 3) tingkatkan upaya mendapatkan
kegiatan proventif, preventif dan kuratif; gambaran kebutuhan pelayanan kesehatannya yang sudah
dilakukan melalui ketajaman analisis data dan pertemuan
sektoral yang saat ini sudah berjalan baik; 4) lakukan terus
analisis masalah di UKP yang penyebabnya bisa diatasi
melalui kegiatan UKM, 5) beri semangat dan Optimalkan
Fungsi Tim PTP yang sudah ada.
Ep 6 6. Pimpinan Puskesmas, Penanggung 1) Ada dokumen perencanaan Puskesmas berupa matriks SARAN Untuk continyus improvement : 1) tingkatkan cara
jawab, dan Pelaksana Kegiatan RUK 2017, belum ada bukti memuat visi, misi, fungsi dan kerja dan tingkatkan pengetahuan Tim PTP ; 2) rekam
tugas pokok puskesmas yang menjadi dasar dalam bukti pelaksanaan sudah mulai didokumentasikan
menyelaraskan antara kebutuhan dan penyusunan rencana. 2) Meskipun pimpinan Puskesmas meskipun belum begitu baik, terus sempurnakan; 3)
harapan masyarakat dengan visi, misi, dan PJ belum tunjukkan ada bukti dokumen upayakan sinkronisasi antara kebutuhan masyarakat (hasil analisis)
fungsi dan tugas pokok Puskesmas penyelarasan antara kebutuhan dan harapan masyarakat dengan visi misi fungsi motto tatanilai Puskesmas supaya
dengan visi, misi, fungsi dan tugas pokok Puskesmas, terus menerus disempurnakan, dan dijabarkan dalam
namun dari kegiatan RUK yang disusun telah gambarkan bentuk kegiatan.; 4) Pada rapat penyusunan rencana, agar
upaya promotif, preventif,- hal tersebut menyiratkan kepala puskesmas menjelaskan kembali tentang visi,misi,
upaya penyelarasan capaian Visi Puskesmas " Kuta fungsi dan tugas pokok puskesmas untuk memastikan hal
Makmur Sehat dan Mandiri" ; 3)ada bukti dokumen tsb mendasari perencanaan Puskesmas.
komitmen melaksanakan Visi, Misi, Puskesmas oleh LS;
ada dokumen komitmen LS (tanda-tangan) ; 4) dan LS
mendukung dan sudah alokasikan dana terkait kegiatan
promotif preventif dan ada dana pemberdayaan
masyarakat,
Kriteria 1.1.2.
EP 1. 1. Pengguna pelayanan diikutsertakan 1) Ada Keterlibatan masyarakat penguna yang SARAN :untuk continuous Improvement : 1) instrumen
secara aktif untuk memberikan umpan mempengaruhi kebijakan pelayanan, hal ini tampak dari Survei dapat lebih diperluas jangkauan pertanyaannya
upaya mengikutsertakan secara aktif pengguna pelayanan agar dapat gambarkan mutu yang di inginkan. 2) lakukan
balik tentang mutu, kinerja pelayanan dan untuk memberikan masukan tentang mutu pelayanan, monitoring peran LS secara kongkrit agar dapat
kepuasan terhadap pelayanan Puskesmas melalui a) Kotak saran, b) survei kepuasan pelayanan membantu upaya pelayanan / peningkatan kinerja
UKP; c) ada dokumen komitmen LS mendukung Puskesmas; 3)siapkan dokumen dengan baik
Puskesmas untuk membantu Puskesmas dalam bentuk
MoU dan tanda-tangan LS, c) ada hasil identifikasi peran
LS dalam membantu peningkatan kinerja Puskesmas;
EP 2 2. Ada proses identifikasi terhadap 1) Ada hasil identifikasi kebutuhan dan Harapan SARAN: untuk continuous Improvement 1) analisis
tanggapan masyarakat tentang mutu masyarakat/sasaran terhadap kegiatan Puskesmas; 2) sebaiknya lakukan lebih mendalam, agar diketahui
Hasil identifikasi dan analisis umpan balik masyarakat kebutuhan dan harapan masyarakat yang nyata; 2)akan
pelayanan melalui : a) survei masyarakat sudah ada, ada RTl; b) ada lebih bagus jika survey kepuasan pelanggan instrumentnya
hasil survei kepuasan pelayanan, c) hasil analisis masukan di sempurnakan untuk upaya pemeberdayaan masyarakat,
kotak saran; d) ada RTL ; ada TL. pelayanan di dalam gedung Puskesmas dan manajemen;
3) susun RTL nya dan segera di TL dan di evaluasi
EP 3 3. Ada upaya menanggapi harapan 1) Ada bukti upaya menanggapi harapan masyarakat Saran: Untuk continuous improvement : 1) Pertahankan
masyarakat terhadap mutu pelayanan terhadap mutu pelayanan dan terhadap kinerja semangat saling mendengarkan, semangat kerja, dan
Puskesmas meskipun masih belum optimal; 2)Upaya tsb semanagat gotong royong; 2)agar rekam bukti
dalam rangka memberikan kepuasan bagi dalam bentuk TL hasil identifikasi dan analisis masukan pelaksanaan dapat di dokumentasikan dengan baik;
pengguna pelayanan. masyarakat/pengguna jasa; 3) masukan dari kotak saran 3)tingkatkan respon positifnya terhadap masukan; dan 4)
telah di TL, misalnya membuat layanan informasi di buat pengumuman di papan pengumuman untuk
respsionis, layanan pendaftaran di perbaiki, perbaikan masukan masyarakat yang sudah di TL Puskesmas (feed-
kenyamanan tempat menunggu layanan, dst back) agar masyarakat ikut merasakan membangun
pelayanan Puskesmas lebih baik.
Kriteria 1.1.3.
EP 1 1. Peluang pengembangan dalam 1) Ada identifikasi Peluang pengembangan dalam SARAN: Untuk continuous improvement 1) Tingkatkan
penyelenggaraan upaya Puskesmas dan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan; yang strategi perbaikan pelayanan melalui identifikasi peluang
didapat dari survei kepuasan pelangan; ; 2) Ada yang ada; 2) tingkatkan terus komunikasi dengan
pelayanan diidentifikasi dan ditanggapi tanggapan untuk perbaikan; misalnya saat ini (a) Ada stakeholder terkait termasuk pengembangan kerjasama
untuk perbaikan Loket pendaftaran diubah menjadi bar pendaftaran yang dengan media komunikasi publik seperti koran lokal, dll; 3)
rapi dengan Petugas khusus bagian bisa tingkatkan pelayanan dengan Penyuluhan dalam
Informasi/Receptionis; (b)sedang disiapkan pelayanan gedung (TV di isi video penyuluhan, dll), Germas aktifiats
antenatal terpadu yang melibatkan layanan KIA, fisik dilanjutkan
konsultasi Gizi, dan konsultasi /pemeriksaan Kesehatan
Gigi; (c) Germas aktifitas fisik dengan peregangan pada
jam 10.00 dan jam 14.00 bagi pengguna Puskesmas
EP 2 2. Didorong adanya inovasi dalam 1) Ada inovasi pelayanan meski terbatas; misalnya Kader SARAN Untuk continuous improvement : 1) Pertahankan
pengembangan pelayanan, dan diupayakan Cerdik; Kantin Sehat di SD I dan MIN; , dan Germas dan terus tingkatkan menggali inovasi; 2)Gunakan PDCA
aktifikats Fisik di Puskesmas bagi seluruh pengguna dalam setiap pelaksanaan upaya sehingga lebih
pemenuhan kebutuhan sumber daya Puskesmas pada jam 10.00 dan jam 14.00 terstruktur; dan bisa lebih mengenali peluang upaya
inovatif; 3) jumlah Sumber daya tenaga yang ada perlu di
manfaatkan secara optimal dan efiisien;;
EP 3 3. Mekanisme kerja dan teknologi 1) Ada bukti Hasil-hasil perbaikan program/pelayanan SARAN: untuk continuous Improvement : 1) Agar
diterapkan dalam pelayanan untuk namun tidak ada bukti tertulis dilakukan melalui siklus Penerapan pendaftaran pakai SMS segera diwujudkan,
PDSA/PDCA; 2) ada perbaikan mekanisme kerja (SOP) sehingga pasien bisa datang sesuai jam rencana
memperbaiki mutu pelayanan dalam dan/atau penggunaan tehnologi untuk perbaikan mutu pelayanan; 2) agar sistem identifikasi peluang
rangka memberikan kepuasan kepada pelayanan meskipun belum optimal; misalnya : (a) ada penggunaan teknologi lainnya; Bisa melihat peluang
pengguna pelayanan. Call Center Puskesmas; , (b) ada running text untuk perbaikan lainnya untuk UKP UKM
informasi kesehatan/pesan singkat penyuluhan; (c)
sedang disiapkan SMS gateway untuk mengurangi lama
waktu di Puskesmas untuk mendapatkan pelayanan; (d)
ada upaya penerapan teknologi untuk perbaikan
percepatan pelayanan sejak di pendafataran yaitu dengan
P-Care online data base sistem; 2) Pemanfaatan teknologi
Medsos /informasi terbatas pada WA group untuk
koordinasi kerja;
Kriteria 1.1.4.
EP 1 1. Ada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) 1.) Ada SK Tim PTP; 2.) Ada Renstra Puskesmas yang dan SARAN: 1) Agar Tim PTP ditingkatkan fungsinya dalam
disusun berdasarkan Rencana Lima sudah ditetapkan dengan SK Kapuskesmas; ; 3) RUK 2018 penyusunan RUK, 2) RUK 2019 sebaiknya sudah harus
masih dalam draft; sedangkan RUK 2017 dalam bentuk selesai disusun Februari 2018 agar dapat dibawa dalam
Tahunan Puskesmas, melalui analisis matriks belum dilenglapi analisa masalah dan penetapan Musrenbang des/cam; 3) RUK bukan hanya dalam matriks
kebutuhan masyarakat. prioritas masalah yang akan ditangani; 4) Isi RUK 2017 tetapi lengkap dengan visi misi analisis permasalahan dan
seirama dengan indikator yang ada dalam Renstra; 5) penentuan prioritasnya, ; 4)RUK dilaksanakan tepat waktu
dari telusur diketahui bahwa para pelaksana Puskesmas disusun berdasarkan analisis kebutuhan masyarakat,
masih kurang pemahaman pentingnya RUK disusun oleh Kebijakan Pusat dan Daerah; dan memperhatikan hasil
Tim PTP; dan disusun secara terintegrasi ; 6)RUK pelaksanaan upaya kesehatan masyarakat (UKM/UKP) ; 5)
dikirimkan ke Dinas kesehatan Tingkatkan penggunaan RUK secara maksimal dalam
proses perencanaan daerah dimulai dari Musrenbang
desa, kecamatan lalu kabupaten; dan gunakan RUK untuk
merebut dana Desa.
EP 2 2. Ada Rencana Pelaksanaan Kegiatan 1.) Ada Dokumen anggaran yang ditetapkan oleh Dinkes Saran: 1) Agar penyusunan RPK ditingkatkan kualitasnya,
(RPK) Puskesmas sesuai dengan anggaran kab pada tahun berjalan (2017); 2) Ada RPK sesuai disusun bersama; dan lakukan telaah
dengan rencana anggaran yang ditetapkan oleh Dinkes perbedaan/kesamaan antara RPK 2017 dan RUK 2017
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kab; 3) ada RPK per kegiatan/per program; dan ada (yang disusun tahun 2016 yang lalu); dan 2) telaah
Kabupaten/Kota untuk tahun berjalan. Kerangka acuan kerja ; 3) proses membandingkan antara kembali, apakah kegiatan RUK sudah mencerminkan
RUK 2017 yang disusun tahun 2016 terhadap RPK 2017 Renstra??; 3) apabila terdapat kegiatan yang diusulkan
sedang dilakukan , jika ditemukan banyak usulan kegiatan dalam RUK belum diakomodasi pembiayaannya, cari /
yang tidak dianggarkan Dinkes, harus dicarikan solusi identifikasi rencana solusi agar kegiatan tsb dapat terus
pembiayaannya. dijalankan, baik pada tahun ini atau tahun berikutnya; dan
4) kaji ulang betul urgensy atas kegiatan yang belum
terbiayai tsb, analisis dampak terhadap kinerja dan mutu
pelayanan Puskesmas ; 5) manfaatkan Tim PTP dengan
baik dan susun kegiatan secara terintegrasi
EP 3 3. Penyusunan RUK dan RPK dilakukan 1) tidak ada bukti RUK disusun secara Lintas program, dan Saran: 1) RUK 2019 sudah harus selesai disusun Februari
secara lintas program dan lintas sektoral. mengundang LS; namun dari hasil wawancara staf 2018 agar dapat dibawa dalam Musrenbang des/cam
didapatkan temuan bahwa penyusunan rencana kegiatan (lihat lampiran Manajemen Puskesmas pada siklus
melibatkan semua PJ Program; dimana PJ Program perencanaan); ; 2) RUK 2019 harus disusun secara LP/LS,
menganalisisi masalahnya dan mengusulkan rencana dan siapkan dokumen pendukungnya (bukti); ..>
kegiatan untuk peningkatan cakupan/ pemenuhan target; Tingkatkan Upaya Puskesmas untuk menjaring masukan
dan kemudian dikoordinasikan oleh bendahara, bukan LP dan LS memberikan masukan untuk susun RUK; 3)
Tim PTP; 2) ada bukti dokumen usulan kegiatan dari tiap agar tetap memperhatikan siklus perencanaan dimana
PJ Program, 3)tidak ada bukti notulen/undangan/ daftar RUK harus sudah selesai pada bulan Februari; dan 4)
hadir LS dalam penyusunan RUK; ada pertemuan notulen Puskesmas harus tetap aktif dalam pertemuan
LS namun tidak ada isi tentang RUK; 4) dukungan LS Musrembang baik di tingkat Desa, Kelurahan hingga
terbukti dari pernyataan LS saat Wawancara LS, bahwa LS Kecamatan untuk menyampaikan kebutuhan dukungan
banyak terlibat saat pelaksanaan kegiatan, belum pada dari LS ; 5) seluruh proses agar tetap dokumentasikan
perencanaan. dengan baik.
EP 4 4. RUK dan RPK merupakan rencana 1.) RPK Puskesmas belum merupakan rencana Saran : 1)perencanaan (rencana usulan maupun rencana
terintegrasi dari berbagai Upaya pelaksanaan terintegrasi antara UKM dan UKP; 2) Ada pelaksanaan) agar dilakukan secara terintegrasi antara
Bukti pembahasan secara bersama dalam upaya kegiatan UKP, UKM sebagai bentuk perbaikan manajemen
Puskesmas. mengintegrasikaan UKM dengan UKP dalam Lok perencanaannya; 2) tingkatkan pemahaman perencanaan
Tribulanan, tidak ada dokumen dalam bentuk SPT dan terintegrasi dan proses penyusunan di dokumentasikan
laporan SPJ; 3)namun dapat dibuktikan secara hasil dengan baik; 3)pastikan tercatat dalam notulen,
integrasi ==> penanganan masalah DBD di klinik dengan dokumentasikan undangan dll;
PSN di Masyarakat , dll
EP 5 5. Ada kesesuaian antara Rencana 1) Dalam RPK 2017 telah mengakomodir usulan dalam SARAN: 1) agar RUK tahun depan selalu disusun di awal
Pelaksanaan Kegiatan (RPK) dengan RUK 2017; dan seirama Rencana Lima Tahunan tahun berjalan; sehingga dokumen RUK tsb dapat
Puskesmas, misalnya untuk upaya penurunan kematian digunakan untuk (i)ajukan anggaran dan dukungan dari LS;
Rencana Usulan kegiatan (RUK) dan ibu, balita, neonatus; TB, dll; 2) namun Tim PTP (ii)untuk komparasi RPK tahun depan jika anggaran sudah
Rencana Lima Tahunan Puskesmas. Puskesmas belum melakukan telaah/membandingkan disahkan, dan dibandingkan antara usulan (RUK) dengan
kedua dokumen tsb (RPK & RUK, Renstra) karena Tim RPKnya; 2)upayakan mempelajari dok RPK apakah sudah
belum memahami perencanaan puskesmas, dan belum sesuai kebutuhan dan harapan masyarakat; 3) jika
membaca Permenkes tentang Manajemen Puskesmas; memungkinkan dapat Matchingkan RPK dan hasil analisis
Tim telah berproses melakukan perbandingan atas kedua PKP tahun sebelumnya untuk identifikasi rencana kerja
dokumen tsb; dan Tim berkomitmen untuk melakukan yang belum didanai APBD/N dan dicarikan jalan keluarnya
penyusunan rencana kerja dengan lebih baik dan akan ; 4) Tim PTP Puskesmas perlu lebih pahami perencanaan
mempelajari manajemen puskesmas secara bersama- puskesmas, pelajari Manajemen Puskesmas; ; 4)
sama. Fungsikan Tim PTP secara optimal,
Kriteria 1.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme monitoring yang 1) mekanisme monitoring belum ditetapkan, yang SARAN: 1)Tetapkan Mekanisme Monitoring dan perbaiki
dilakukan oleh Pimpinan Puskesmas dan seharusnya dapat melalui minilokakarya bulanan, SOP Monitoringnya, perlu a) di sosialisasikan kepada
pertemuan setiap PJ, Telaah laporan bulanan, supervisi seluruh staf Puskesmas; b) dipahami oleh semua staf, c)
Penanggung jawab Upaya Puskesmas kepala puskesmas / PJ terhadap pelaksanaan kegiatan; 2) dibuatkan instrument monitoring; d) lakukan PDCA; 2)
untuk menjamin bahwa pelaksana Ada SOP monitoring , sedang diperbaiki untuk dilengkapi; perlu dilakukan tambahan topik khusus pada Lokmin
melaksanakan kegiatan sesuai dengan SOP masih belum dipahami oleh pelaksana dan belum Bulanan, untuk pembahasan atas masing-masing indikator
perencanaan operasional. ada bukti SOP disosialisasikan ; 3) monitoring belum dan dijadualkan --> sebagai salah satu cara memantau
dilaksanakan secara benar, belum ada instrument hasil kinerja; 3)Rapat staf bersama Kapuskesmas/lokbul,
monitoring; belum ada rencana (KAK) monitoring supaya dapat dilakukan telaah /laporan bulanan oleh
sehingga belum ada bukti bahwa pelaksanaan kegiatan masing-masing penanggung jawab upaya puskesmas dan
sesuai dengan Rencana Operasional yang telah disusun dipaparkan dalam rapat staf unttuk mendapatkan
Puskesmas. masukan dan integrasi dengan program/kegiatan lainnya.
EP 2 2. Ada indikator yang digunakan untuk 1) Ada SK penetapan indikator untuk memonitor dan SARAN: 1) SK indikator prioritas perlu dilengkapi dengan
monitoring dan menilai proses pelaksanaan menilai proses pelaksanaan Upaya Puskesmas, jenis indikatornya dan instrument monitoring terhadap
indikator yang ditetapkan adalah tentang UKM; 2) nilai dan batas waktu pencapaian; 2) Isi Renstra secara
dan pencapaian hasil pelayanan. lengkap termasuk indikator yang akan dicapai dalam
belum ada bukti disosialisasikan, dan disiapkan
monitoring framework nya; 3) Ada jenis pelayanan waktu 5 tahun nanti, perlu segera disosialisasikan,
dipahami oleh semua staf, dan dilaksanakan sesuai
dasar UKM UKP yang masing-masing ada dengan instrument monitoring yang telah disempurnakan.
indikatornya; 4) Puskesmas mengikuti indikator dari (lihat EP1 diatas);
Dinkes dan untuk 2016 sudah disusun hasil
kinerjanya.
EP 3 3. Ada mekanisme untuk melaksanakan 1) SOP untuk melaksanakan monitoring terhadap SARAN: 1)SOP untuk melaksanakan monitoring yang
monitoring penyelenggaraan pelayanan dan penyelenggaraan pelayanan sesuai dengan sudah diperbaiki agar di sosialisasikan, di pahami dan
perencanaan operasional telah ditetapkan, 2) isi SOP dibuatkan instrument monitoring, dan hasil monitoring di
tindaklanjutnya baik oleh Pimpinan TL; dan dapat digunakan sebagai bahan perencanaan
Puskesmas maupun Penanggung jawab masih belum sinkron antara pengertian, rujukan dan
proses, sehingga SOP perlu diperbaiki, 3) belum ada berikutnya; 2) lakukan monitoring dengan baik;
Upaya Puskesmas. dokumen monitoring berupa capaian program
tribulanan ketiga/ bulanan yang dilaporkan pada
MinilokBul, 4) belum ada laporan monitoring
tribulanan baik per akhir Maret/Juni 2017
EP 4 4. Ada mekanisme untuk melakukan revisi ada staf yang dapat menjelaskan prosesnya, namun SARAN:1) Segera dibuatkan secara tertulis dan ditetapkan
terhadap perencanaan operasional jika mekanisme (SOP) secara tertulis masih tersedia oleh kapuskesmas tentang tatacara/mekanisme/SOP
untuk melakukan revisi terhadap perencanaan
diperlukan berdasarkan hasil monitoring dalam bentuk rancangan. operasional; 2)perubahan rencana operasional harus
pencapaian kegiatan dan bila ada berdasarkan hasil monitoring pencapaian kegiatan dan
perubahan kebijakan pemerintah. bila ada perubahan kebijakan pemerintah; 3) sosialisaikan
SOP tersebut, dilaksanakan dan di dokumentasikan
dengan baik; 4) Dapat di Sinkronkan dengan indikator
mutu dan kinerja puskesmas sehingga pencapaian
kegiatan termonitor dengan baik.
Kriteria 1.2.1
EP 1 1. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan sesuai Ada Ketetapan Kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan Saran: Untuk continuous improvement sebaiknya
dengan Peraturan Perundangan dan yang disediakan oleh Puskesmas, baik UKP maupun UKM dilakukan Lakukan PDCA atas Jenis pelayanan yang telah
ditetapkan sesuaikan dengan kebutuhan dan harapan
Pedoman dari Kementerian Kesehatan masyarakat terkini
untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
masyarakat
EP 2 2. Pengguna pelayanan mengetahui jenis- 1) Ada sosialisasi jenis-jenis pelayanan berupa media SARAN; Untuk continuous improvement 1) agar dapat
jenis pelayanan yang disediakan oleh informasi di papan pengumuman Puskesmas/brosur Lengkapi dokumentasi sosialisasi yang lengkap; 2) bisa
tentang jenis-jenis pelayanan Puskesmas untuk dilakukan survei ke masyarakat yang membuktikan bahwa
Puskesmas dan memanfaatkan jenis-jenis masyarakat mengetahui jenis-jenis pelayanan yang
pelayanan yang disediakan tersebut. masyarakat pengguna dan mitra kerja; 2) meski tidak
ada hasil survei yang membuktikan bahwa tersedia;
masyarakat mengetahui jenis-jenis pelayanan yang
tersedia, namun dapat diasumsikan masyarakat telah
mengetahui jenis pelayanan Puskesmas, hal ini
terlihat dari kunjungan Puskesmas, pemanfaatan
UGD, kunjungan Posyandu, adanya Kader Posyandu,
dan meningkatnya kunjungan pelayanan lainnya di
Puskesmas.
Kriteria 1.2.2.
EP 1 1. Masyarakat dan pihak terkait baik lintas 1) Ada dokumen pelaksanaan sosialisasi dalam SARAN: 1) pertahankan dan tingkatkan capaian; 2) rekam
program maupun lintas sektoral mendapat bentuk papan pengumunan di Puskesmas tentang dokumen tetap harus dibuat dengan baik; 3) Puskesmas
VISI, MISI, tujuan, sasaran, tupoksi serta kegiatan sebaiknya mengukur apakah penyebaran informasi
informasi yang memadai tentang tujuan, tesrsebut benar-benar sudah merata ke setiap sasaran; 4)
sasaran, tugas pokok, fungsi dan kegiatan Puskesmas 2) ada media informasi tentang tujuan,
sasaran, tupoksi serta kegiatan Puskesmas untuk catat dalam notulen pertemuan LS tentang apa yang
Puskesmas disampaikan dan apa yang menjadi kesepakatannya
masyarakat pengguna dan mitra kerja
(Brosur/leaflets dan papan pemberitahuan); 3) Tidak
Ada Rekam bukti dalam Notulen Minilok/Rapat LS
tentang pemberian informasi lintas sektor tentang
tujuan, sasaran, tugas pokok, fungsi, dan kegiatan
puskesmas; 4) ada bukti komitmen LS dukung
peningkatan Puskesmas dalam bentuk tanda-tangan
komitmen; 5) ada bukti komitmen Staf Puskesmas
untuk pelaksanaan pelayanan di Puskesmas.
EP 2 2. Ada penyampaian informasi dan 1) Ada dokumen tentang penyampaian informasi kepada SARAN: 1)Untuk continuous improvement sebaiknya
sosialisasi yang jelas dan tepat berkaitan LS yang materinya jenis pelayanan dan program dilakukan upaya untuk pertahankan dan tingkatkan
Puskesmas melalui papan pengumuman, leaflets, ; 2) capaian; 2) rekam dokumen tetap dibuat dengan baik; 3)
dengan program kesehatan dan pelayanan Kejelasan dan ketepatan pemberian informasi cukup baik, Puskesmas sebaiknya mengukur apakah penyebaran
yang disediakan oleh Puskesmas kepada dan LS terbukti mendukung; karena : a) LS dapat informasi tesrsebut benar-benar dipahami oleh pengguna
masyarakat dan pihak terkait. menjelaskan detil peran Puskesmas, paham tentang dan merata di setiap sasaran;
program/kegiatan Puskesmas yang harus didukung LS; b)
Kepala Desa sudah alokasi anggaran untuk incentif kader;
c)KUA melaksanakan kesehatan persiapan perkawinan
dengan imunisasi TT; d) PKK paham betul akan semua isi
program dan kegiatan UKM; e)Diknas melaksanakan
kerjasama penjaringan kesehatan anak sekolah, Sekolah
Cerdik, dll
1.2.3.
EP 1 1. Puskesmas mudah dijangkau oleh 1) Puskesmas relatif mudah dijangkau, letak Puskesmas di SARAN: 1)rambu-rambu/petunjuk arah ke Puskesmas
pengguna pelayanan jalan raya, dan ada kendaraan umum; 2) ada rambu- perlu ditambahkan dari jarak yang lebih jauh, misalnya
rambu/petunjuk arah ke Puskesmas, namun perlu 500 M, 1000M; karena posisis agak masuk ke dalam; ; 2)
dibuatkan tambahan informasi arah Puskesmas dari jarak upayakan Call Center betul betul bermanfaat; dan terus
yang lebih jauh; 3) belum ada Hasil evaluasi tentang akses sosialisasikan Nomor Call Center tsb, sehingga masyarakat
terhadap petugas yang melayani program, maupun akses sekitar paham; dan mempercepat komunikasi dan
terhadap Puskesmas, namun dari telusur dapat diketahui penanganan penderita/ kecelakaan.
bahwa petugas mudah di akses oleh pengguna;
4)Puskesmas mempunyai Call Center dan pelayanan UGD;
5)masyarakat dan LS bisa juga mengakses petugas
Puskesmas melalui jalur Tilpun/SMS pribadi pegawai;
EP 2 2. Proses penyelenggaraan pelayanan 1) Dari Hasil pengamatan tampak ada kemudahan untuk SARAN: Untuk continuous improvement 1) Berbagai upaya
memberi kemudahan bagi pelanggan untuk memperoleh pelayanan yang dibutuhkan, misalnya yang saat ini berjalan agar di pertahankan dan
a)ruang pendaftaran di depan, dan ada petugas yang ditingkatkan; 2)Puskesmas agar memastikan bahwa
memperoleh pelayanan khusus pemberi informasi; b)Tersedia info alur pelayanan kemudahan akses pelayanan betul-betul terus
yang mudah diakses pengguna jasa/masyarakat di depan ditingkatkan, misalnya (a) pengguna terus dapat
(loket pendaftaran dan ruang tunggu); 2) tersedia media mengakses petugas; (b) pengguna bisa mengakses
komunikasi melalui kotak saran, dan survei untuk pelayanan; (c) komunikasi pelayanan dapat diakses
masyarakat menyampaikan ide; 3) ada media informasi melalui telekomunikasi; (d) membuka jalur pendaftaran
tentang program/pelayanan (Brosur dan papan rawat jalan melalui metoda SMS, untuk mudahkan akses
pemberitahuan, poster) ada media running text); 4) ke pelayanan
kemudahan untuk memperoleh pelayanan yang
dibutuhkan sudah dilaksanakan, 4) Bukti tindak lanjut
perbaikan akses terhadap petugas pemberi pelayanan &
Puskesmas sudah dilakukan
EP 3 3. Tersedia pelayanan sesuai jadwal yang 1) Ada jadwal pelayanan dipapan pengumuman terkait SARAN: Untuk continuous improvement 1) Puskesmas
ditentukan. pelayanan UKP, dan ada bukti pelayanan; 2) ada dapat upayakan untuk meningkatkan ketepatan jadual
pelayanan diluar gedung Puskesmas sesuai jadual; 3) Ada pelayanan sesuai yang dijanjikan; 2) rekam bukti
hasil monitoring ketepatan pelayanan sesuai jadwal, pelaksanaan dan monitoring yang baik, 3) perlu dilakukan
misalnya tentang jam buka loket pendaftaran; 4) Ada PDCA/PDSA
jadual dan bukti pelayanan UKBM (Posyandu) yang
dipegang pj program, meskipun tidak semuanya; ada
kesepakatan perubahan jadual pelayanan di Posyandu jika
bertepatan hari libur.
EP 4 4. Teknologi dan mekanisme kerja dalam 1) penggunaan teknologi IT dalam mekanisme kerja Saran: 1)Perlu dicari pendekatan yang lebih baik dan
penyelenggaraan pelayanan memudahkan penyelenggaraan pelayanan masih terbatas; ada data efektif untuk pelaksanaan penyelenggaraan pelayanan
base yang siapkan terkait informasi nama alamat yang meningkatkan kemudahan akses terhadap
akses terhadap masyarakat. penduduk di loket pendaftaran pelayanan UKP; masyarakat sasaran; 2)lakukan kunjungan rumah dengan
2)masyarakat dan LS bisa mengakses petugas Puskesmas pendataan seluruh anggota keluarga (lihat metode PIS-
melalui jalur Call Center UGD maupun Tilpun/SMS pribadi PK)' ; 3)perlu dibuka sistem pendaftaran melalui SMS dan
pegawai; 3) pemanfaatan teknologi untuk percepat waktu infokan jam dilayani sesuai nopmor urut pendaftarannya
pelayanan, misalnya kemudahan pendaftaran melalui (hampir semua RT bisa SMS)
SMS dan pasien mengetahui jam berapa akan dilayanai
masih sedang dalam proses pembahasan/persiapan; 4)
ada WAG untuk komunikasi internal Puskesmas namun
belum gambarkan peningkatan kemudahan akses
masyarakat pengguna ke layanan Puskesmas;
Ep 5 5. Ada strategi komunikasi untuk 1) Ada Strategi komunikasi dengan masyarakat untuk Saran: Strategi komunikasi untuk memfasilitasi
memfasilitasi kemudahan akses masyarakat memfasilitasi kemudahan akses masyarakat terhadap kemudahan akses masyarakat terhadap pelayanan perlu
pelayanan, misalnya (a) tersedia media komunikasi ditingkatkan, misalnya (a) kotak saran isinya dibuka, di
terhadap pelayanan. melalui kotak saran untuk menyampaikan aspirai analisis dan di TL, tetapkan frequensi pembukaan kotak
masyarakat; (b) ada media informasi tentang jenis-jenis saran agar masukan dapat segera di tanggapi; (b) media
pelayanan (Brosur, dan papan pemberitahuan); 2) informasi cetak (brosur/leaflets/poster) tentang jenis-jenis
Pelaksanaan komunikasi dengan masyarakat untuk pelayanan dll betul-betul di distribusikan dengan baik
memfasilitasi kemudahan akses /kemudahan untuk dan tepat sasaran; 2) Bukti pelaksanaan komunikasi
memperoleh pelayanan yang dibutuhkan melalui (a) dengan masyarakat supaya di dokumentasikan dengan
penyampaian kebutuhan dalam Lokmin Tribulan, ada baik; 3) lakukan PDCA agar didapat strategi komunikasi
bukti notulennya; (b) kotak saran, dan pada saat yang lebih efektif effisien.
konsultasi pelayanan di dalam/luar gedung; (c) call center;
Ep 6 6. Tersedia akses komunikasi dengan 1) Ada rekam bukti komunikasi masyarakat/ pengguna SARAN: Sosialisasikan nomor khusus Puskesmas untuk
pengelola dan pelaksana untuk membantu dengan pengelola/pelaksana UKM, 2)untuk UKBM komunikasi dengan pengguna, dan pastikan masyarakat
(Posyandu, ke;as ibu hamil. lansia) sudah terbangun pengguna mengetahuinya dan mendorong pengguna
pengguna pelayanan dalam memperoleh komunikasi dengan baik; 3)Tersedia media komunikasi menyampaikan kebutuhan pelayanannya, termasuk ide-
pelayanan sesuai kebutuhan spesifik SMS/WA khusus Puskesmas (call Center) bagi pengguna idenya untuk perbaikan pelayanan dan mutu;
pengguna pelayanan. jasa untuk mengadakan komunikasi langsung dengan
PENGELOLA & PELAKSANA untuk pemenuhan kebutuhan
pelayanan secara spesifik, seperti ambulance, dll
Kriteria 1.2.4.
EP 1 1. Ada kejelasan jadwal pelaksanaan 1) Ada jadwal pelayanan dipapan pengumuman terkait SARAN: Untuk continuous improvement : 1)Puskesmas
kegiatan Puskesmas. pelayanan UKP, dan ada bukti pelayanan UKP; 2)ada dapat memastikan bahwa seluruh penduduk dan
jadwal kegiatan Posyandu, senam usila dan pemeriksaan pengguna Puskesmas mengetahui adanya jadual
kesehatan usila; jadual imunisasi, KIA, dll; 3) ada pelaksanaan kegiatan Puskesmas (baik UKP/UKM), 2)dan
sosialisasi jadual pelayanan, melalui papan pengumuman, mendorong pengguna untuk berpartisipasi dalam kegiatan
dan ada leaflets. UKM dan menggunakan fasilitas Puskesmas dengan baik
EP 2 2. Jadwal pelaksanaan kegiatan disepakati 1) Ada bukti rencana / jadual pelaksanaan kegiatan dalam SARAN: Pertahankan & Tingkatkan
bersama. RPK berisi perkiraan pelaksanaan dalam bulan tertentu
untuk tiap kegiatan; 2) Rencana kegiatan Posyandu
disusun bersama dengan Kader, 3) Ada bukti pelayanan
UKBM (Posyandu) yang sudah berjalan, masyarakat
menghendaki jadual buka Posyandu tidak diubah, kondisi
tsb merupakan kesepakatan masyarakat yang di
asumsikan dari berjalannya kegiatan Posyandu dan
UKBM lainnya secara kontinyus 4) Senam Lansia di
laksanakan di Posyandu Lansia.
EP 3 3. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Pelaksanaan kegiatan Pusksmas untuk UKP telah sesuai SARAN: Pertahankan & Tingkatkan
jadwal dan rencana yang disusun dengan jadual, namun untuk UKM ada beberapa jadual
yang perlu disesuaikan lagi karena adanya liburan
nasional, namun resechedule disepakati bersama;
Kriteria 1.2.5.
EP 1 1. Ada koordinasi dan integrasi dalam 1) Ada SOP koordinasi dan integrasi penyelenggaraan SARAN Untuk continuous improvement : 1) Puskesmas
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya program dan penyelenggaraan pelayanan, namun isinya dapat memanfaat forum/pertemuan di desa/kecamatan
masih belum sesuai;; 2) Ada koordinasi penyelenggaraan untuk menyampaikan permintaan dukungan LS yang
Puskesmas dengan pihak terkait, sehingga program antar Pihak/para pihak , antara lain (a) ada diperlukan Puskesmas untuk peningkatan kinerja, bukti TL
terjadi efisiensi dan menjamin integrasi pelayanan sekolah ber PHBS untuk dari pernyataan LS, dan catatan rapat pimpinan
keberlangsungan pelayanan. meningkatkan kesehatan lingkungan dan perilaku hidup Puskesmas; 2) hal-hal lain yang perlu untuk peningkatan
sehat; (b) KUA beri syarat catin terima suntikan TT dulu; mutu Puskesmas sesuai hasil kajian internal bersama PJ
(c) disusun pelayanan terpadu untuk ANC yang libatkan dan pelaksana program; sehingga pelaksanaan koordinasi
beberapa unit pelayanan KIA Gizi dan ada pelayanan dan integrasi betul-betul sudah berfungsi untuk tingkatkan
kesehatan gigi; 3) Ada Minilok LS untuk koordinasi efisiensi dan menjamin keberlangsungan pelayanan bagi
penyelenggaraan program antar Pihak/para pihak terkait masyarakat; 3) Agar merekam seluruh proses kegiatan
imunisasi MR, dan Vit A, dll; dalam dokumen notulen, foto, dll.
EP 2 2. Mekanisme kerja, prosedur dan 1) Ada Pelaksanaan pendokumentasian prosedur dan SARAN: 1) Sebaiknya Puskesmas pendokumentasian
pelaksanaan kegiatan didokumentasikan. pencatatan kegiatan, misalnya: pendokumentasian prosedur dengan lebih baik; baik prosedur terkait
SOP/SK yang dimulai saat persiapan survey, ada manajemen maupun terkait pelayanan UKP dan UKM'
dokumentasi registrasi pasien, ada dok kegiatan UKBM, seluruh dokumen di arsipkan di bagian TU dan disusun
dll namun masih belum keseluruhan proses ada daftar prosedur tsb untuk menjadi sumber informasi bagi
dokumentasinya; 2) Ada bukti pendokumentasian yang lainnya (perpustakaan mini) di bagian TU
prosedur dan rekam kegiatan upaya pelayanan Puskesmas
baik UKP/UKM namun belum lengkap; 3) Belum ada SK
Tata-Naskah,
EP 3 3. Dilakukan kajian terhadap masalah- 1) ada Hasil kajian / hasil telaah terhadap masalah- SARAN: sebaiknya dibuat kajian masalah spesifik yang
masalah spesifik yang ada dalam proses masalah spesifik dalam penyelenggaraan program dan dapat dikerjakan secara internal atau oleh konsultan; agar
pelayanan di Puskesmas yang dilakukan tim Audit tim audit internal lebih diaktifkan ; dan Tindak lanjuti
penyelenggaraan pelayanan dan Upaya Internal; misalnya ditemukannya penulisan yang tidak semua rekomenadasi hasil analisis /kajian tersebut;
Puskesmas, untuk kemudian dilakukan jelas di rekam medis; dll; 2) ada upaya identifikasi
koreksi dan pencegahan agar tidak terulang kekurangan/Kesalahan yang mungkin terjadi dalam
kembali proses penyelenggaraan pelayanan/kegiatan yang perlu
diantisipasi, misalnya perbaikan dan penataan ruangan
diutamakan untuk fungsi pelayanan; 3) sudah ada
beberapa analisis internal resiko pembuangan limbah
medis padat, dan sudah ada solusi dengan MoU pihak
ketiga; dan limbah medis cair sedang dalam proses
penyiapan pembuatan IPAL
EP 4 4. Dilakukan kajian terhadap masalah- 1) Secara dokumen kajian, memang tidak ada dan Belum SARAN: 1) agar Lakukan kajian sesuai prosedur
masalah yang potensial terjadi dalam ada hasil kajian khusus, namun Ada Proses identifikasi pelaksanaan kajian, sesuai SOP Kajian, sampai laporan
dan Hasil analisis serta TL atas temuan masalah-masalah kajian; Tindak lanjuti semua hasil analisis; 2) perlu
proses penyelenggaraan pelayanan dan yang potensial terjadi dalam penyelenggaran pelayanan, dilakukan analisis secara tertulis untuk resiko pelayanan
dilakukan upaya pencegahan. dan sudah di TL, 2) Pelaksana identifikasi masalah ini dan administrasi manajemen
dilakukan oleh Tim-AI, dan pelaporannya juga belum
dalam bentuk buku laporan kajian, dan belum memenuhi
syarat kajian secara utuh yang dimulai dari KAK dst;
EP 5 5. Penyelenggara pelayanan secara 1) Puskesmas telah berupaya agar pelaksanaan kegiatan SARAN: untuk Continuous Improvement; 1) Buat
konsisten mengupayakan agar pelaksanaan dilakukan dengan tertib dan akurat agar memenuhi dokumentasi proses pelayanan yang tertib dan akurat;
harapan dan kebutuhan pelanggan; 2) Bukti 2)dalam minilok-bul selain membahas hal yang sudah di
kegiatan dilakukan dengan tertib dan Penyelenggaraan pelayanan tsb diwujudkan dengan agenda selama ini, dapat di tambahkan Fokus
akurat agar memenuhi harapan dan memberikan pelayanan/melaksanakan kegiatan UKP pembahasan masalah yang paling berat dan di
kebutuhan pelanggan. rawat jalan sesuai prosedur dan ada audit untuk kontrol presentasikan oleh Pj/Pelaksana kegiatan; 3) identifikasi
pelaksanaan prosedur yan UKP meski belum sempurna; masalah yang belum memenuhi harapan masyarakat; 4)
3)pelayanan UKM (posyandu, Kelas-Ibu Hamil, senam kegiatan butir dua selain berfungsi untuk monitoring dan
lansia dan pemeriksaan kesehatan lansia) sudah pemberdayaan staf, juga berfungsi untuk peningkatan
dilaksanakan sesuai rencana dan jadualnya;; 4) ada upaya komunikasi internal Puskesmas.
monitoring kepatuhan terhadap proses pelaksanaan
pelayanan meskipun belum optimal; 5) dari hasil telusur
ke staf, ada pelaksanaan kegiatan monitoring pelaksanaan
kegiatan dan pelayanan Puskesmas, meski belum
terstruktur dan di agendakan dalam minilok bulanan.
EP 6 6. Informasi yang akurat dan konsisten 1) Materi Pemberian informasi ttg kegiatan program dan SARAN: 1)Perlu lebih intensif dilakukan pertemuan Lintas
diberikan kepada pengguna pelayanan dan pelayanan Puskesmas kepada LS, Toma, masyarakat Sektor dengan materi yang betul-betul disiapkan
belum Ada dokumen pendukungnya; 2) informasi yang berdasarkan hasil monitoring; 2) kegiatan tsb
pihak terkait. diberikan kepada masyarakat/pengguna jasa dilakukan didokumentasikan, 3) perlu dilakukan Evaluasi atas
melalui penempelan jadwal kegiatan/upaya di papan pemberian informasi Puskesmas yang dapat digali dengan
informasi, brosur berbagai informasi terkait upaya ditambahkan dalam quesioner survei masyarakat atau
pelayanan, dan pencegahan penyakit, 3) Evaluasi SMD;;
pemberian informasi untuk menangkap tingkat akurasi
penerimaan informasinya belum ada dok pendukungnya.
EP 7 7. Dilakukan perbaikan proses alur kerja 1) ada alur kerja dalam pelaksanaan setiap program dan SARAN; 1) Alur kerja perlu dilakukan PDCA agar dapat
untuk meningkatkan efesiensi agar dapat pelayanan Puskesmas; 2) alur kerja ditempelkan pada memberikan efek efisiensi dalam memenuhi kebutuhan
dinding di ruang pelayanan, sebaiknya jika terkait proses masyarakat.; 2) alur kerja ditempelkan pada dinding di
memenuhi kebutuhan dan harapan pelayanan secara detil dan menjadi pedoman/panduan ruang pelayanan, sebaiknya jika terkait proses pelayanan
pengguna pelayanan petugas maka alur pelayanannya cukup di kuasai petugas, secara detil dan menjadi pedoman/panduan petugas
dan penempatannya tidak di tempat umum; 3)belum ada maka alur pelayanannya cukup di kuasai petugas, dan
bukti dilakukan perbaikan alur kerja untuk penempatannya tidak di tempat umum; sehingga luas
meningkatkan efisiensi; 4) belum ada bukti bahwa alur dinding dapat dimanfaatkan untuk pemasangan
kerja yang ada meningkatkan efisiensi. POster/informasi untuk edukasi pengguna puskesmas
EP 8 8. Ada kemudahan bagi pelaksana 1) Ada kemudahan Kesempatan konsultasi dalam SARAN: 1)kemudahan konsultasi dapat dirasakan semua
pelayanan untuk memperoleh bantuan pelaksanaan program dan pelayanan; 2) ada bukti staf, perlu dijaga; dan jika perlu dibuatkan tata-cara
pelaksanaan kemudahan konsultatif antara pelaksana dan Konsultasi yang memudahkan bagi seluruh staf dan LS dan
konsultatif jika membutuhkan pimpinan/PJ. program/pelayanan yang dapat dilakukan proses bisa terdokumentasi; , 2)disosialiasaikan dan
melalui konsultasi langsung atau melalui tilpun, SMS, WA dipahamkan kesemua staf, dengan tetap menjaga sopan
santun komunikasi; 3)beberapa item nya mungkin dapat
dimasukkan dalam bagian peraturan / komunikasi
internal; dan proses nya tetap di dokumentasikan
EP 9 9. Ada mekanisme yang mendukung 1) Terdapat Koordinasi dalam pelaksanaan program dan SARAN; Untuk continuous improvement agar SOP
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan, meskipun perlu ditingkatkan karena belum disempurnakan, dilakukan PDCA, dan Tingkatkan
semua PJ paham koordinasi integrasi program ; 2) Ada pertemuan rutin internal Puskesmas, dengan
pelayanan SOP koordinasi dalam pelaksanaan program dan menambahkan fokus pembahasan pada setiap Lok-bul,
pelayanan, namun perlu disempurnakan antara rujukan, rapat staf dan jika perlu libatkan LS.
prosedur dan pengertiannya; 3) Koordinasi dilakukan
melalui rapat staf, ada apel pagi dan evaluasi tiga
bulanan; namun Notulen perlu ditingkatkan agar secara
substansi dapat terlihat dengan jelas, meski singkat.
EP 10 10. Ada kejelasan prosedur, kejelasan tertib 1) Ada SOP tertib administrasi dalam penyelenggaraan SARAN: 1) Perbaiki SOP Tertib Administrasi sesuaikan
administrasi, dan dukungan tehnologi pelayanan dengan SOP turunannya (Penanganan surat dengan rujukan, prosedur, urutan keperluannya; 2) susun
masuk, Penanganan surat keluar, Pengarsipan surat, tertib SOP terkait penggunaan teknologi dalam pelayanan; 3)
sehingga pelaksanaan pelayanan minimal administrasi keuangan, tertib administrasi kepegawaian, perlu tertib dokumentasi
dari kesalahan, tidak terjadi penyimpangan tertib adminstrasi logistik) ; 2) SOP sudah ada, butir-butir
maupun keterlambatan. pokok yang dituliskan sudah ada, namun isinya (prosedur,
rujukan, landasan kebijakan) masih perlu perbaikan; 3)
belum ada SOP tentang Pemanfaatan teknologi untuk
mempercepat proses pelayanan (misalnya Pendaftaran
via SMS) maupun untuk meminimalkan kesalahan
pelayanan.
EP 11 11. Pelaksana kegiatan mendapat dukungan 1) Pimpinan Puskesmas mendukung pelaksanaan Saran: perlu disiapkan agar Bukti lisan menjadi bukti
dari pimpinan Puskesmas kegiatan, misalnya pernyataan bahwa usulan staf disetujui (tulisan)/tertulis; yang sudah ada perlu diLengkapi, jika
pimpinan (namun tidak ada bukti pendukung), dst; 2) perlu ada buku konsultasi masing2 staf, pembinaan dari
didukung juga dari hasil telusur staf, Pelaksana kegiatan Pimpinan, untuk dokumentasi.
mendapat dukungan dari pimpinan Puskesmas, staf
menyatakan pimpinan sangat akomodatif dan mampu
membuat tim work untuk maju tingkatkan mutu; 3)
konsultasi, bimbingan dan pengembangan staf dilakukan
melalui rapat staf, dan pembinaan langsung; serta
konsultatif, baik yang oleh Kepala Puskesmas yang lama
maupun yan baru.
Kriteria 1.2.6.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas untuk 1) Ada SOP untuk menerima keluhan dan umpan balik SARAN: untuk perbaikan berkesinambungan 1) SOP perlu
menerima keluhan dan umpan balik dari dari masyarakat dan pelanggan 2) ada media komunikasi diperbaiki terkait rujukan dan prosedur dan cara
yang disediakan bagi masyarakat untuk memudahkan menyampaikan informasi (feed back) kepada pengguna
pengguna pelayanan, maupun pihak terkait memberikan masukan melalui kotak saran, rapat LS, ada bahwa masukannya sudah dilaksanakan; 2)tetapkan
tentang pelayanan dan penyelenggaraan kuesioner untuk kepuasan; masukan lisan dari frekuensi dan tatacara membuka media yang digunakan;
Upaya Puskesmas. masyarakat; 3) Isi SOP masih belum menampung perhatikan nomor surat/SOP dan : ttd, bagan alur, dll; 3)
bagaimana cara memberikan feedback kepada pengguna Lakukan PDCA
atas Respons/Tanggapan yang sudah dilakukan
Puskesmas terhadap keluhan/umpan balik dari
masyarakat yang telah diwujudkan dalam upaya
perbaikan --> Upaya perbaikan oleh Puskesmas sangat
perlu diinformasikan kembali kepada pengguna
pelayanan umtuk akuntabilitas meningkatkan
kepercayaan masyarakat.;
EP 2 2. Keluhan dan umpan balik direspons, 1) keluhan dan umpan balik sudah di respons, di SARAN untuk perbaikan berkesinambungan: 1) Lengkapi
diidentifikasi, dianalisa, dan ditindaklanjuti identifikasi dan di analisis dan di tindak lanjuti; 2) dokumen hasil identifikasi dan analisis terhadap keluhan
masukan diterima melalui kotak saran, keluhan langsung; dan umpan balik pengguna jasa secara keseluruhan, dan
ada dukungan dokumentasi. RTL nya; 2) perbaiki dokumentasi kelompokkan per jenis -
jenis keluhan/umpan balik dari masyarakat; 3) susun
rencana tindak lanjut keluhan dan umpan balik secara
lebih lengkap, dan di TL;
EP 3 3. Ada tindak lanjut sebagai tanggapan 1) Tindak lanjut kongkrit terhadap keluhan dan umpan Untuk perbaikan berkesinambungan diSARANkan: 1)
terhadap keluhan dan umpan balik. balik pengguna sudah dilaksanakan; namun strategi untuk segera laksanakan tanggapan atas masukan dari
mempercepat waktu pelayanan masih perlu proses, pengguna, dan tingkatkan kecepatan responsnya; ; 2)
direncanakan akan dibuatkan pendaftaran melalui SMS susun rencana tindak lanjut keluhan dan umpan balik
dan pasien kedepan bisa datang sesuai jadual yang secara lengkap, dan dokumentasikan; dan 3) seluruh
diperkirakan; sudah ada Call Center sehingga tinggal masukan pengguna yang sudah dilaksanakan Puskesmas
memperluas system; .2) seluruh masukan pengguna yang segera di feedback kan kembali ke pengguna Puskesmas.;
sudah dilaksanakan Puskesmas belum di feedback kan 4)lakukan evaluasi sesuai langkah PDCA
kembali ke pengguna Puskesmas.
EP 4 4. Ada evaluasi terhadap tindak lanjut 1) Evaluasi terhadap tindak lanjut keluhan dan umpan Saran: Lakukan evaluasi dengan cara seperti SOP
keluhan/umpan balik. balik pengguna Puskesmas sesungguhnya sudah monitoring dan evaluasi; Lengkapi bukti evaluasi dari TL;
dilakukan Pimpinan, namun hanya sebatas komunikasi perlu dilakukan PDCA di setiap upaya
lisan dan tidak ada dokumen tertulis; yan g ada adalah
bukti bahwa TL tersebut sudah terwujud, 2) Telusur
wawancara staf dapat diketahui bahwa TL atas keluhan
sudah dilakukan pengecekan ulang oleh PJ maupun
pimpinan (ditanyakan progress nya), namun tetap belum
memenuhi standar evaluasi
Kriteria 1.3.1.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk melakukan 1) Ada SOP penilaian kinerja oleh Pimpinan dan SARAN : 1)Puskesmas perlu menyempurnakan SOP
penilaian kinerja yang dilakukan oleh Penanggung jawab serta KA Penilaian kinerjanya; 2) Ada penilaian kinerja dan SOP perlu dilakukan PDCA; 2)
PKP 2016 berupa grafik lab-laba dan grafik lainnya, diolah Laporan perlu dilengkapi dengan: i) bab Analisis
Pimpinan Puskesmas dan Pelanggung dari isian instrumen PKP dari Dinkes, belum di susun identifikasi faktor pendorong dan penghambat kinerja; ii)
jawab Upaya Puskesmas dan kegiatan analisis naratif; 3) SOP belum sepenuhnya dipahami, Kinerja Puskesmas dan strategi pelayanan dan
pelayanan puskesmas belum di sosialisasikan; penyelenggaraan Upaya Puskesmas dianalisis sebagai
bahan untuk perbaikan. 3) Hasil evaluasi sebaiknya
dibahas RTL nya dan ditindaklanjuti; di monitor dan di
ebvaluasi --> siklus PDSA
EP 2 2. Penilaian kinerja difokuskan untuk 1) Tampak Penilaian kinerja mengarah ke peningkatan SARAN : 1) Untuk akselerasi peningkatan kinerja,
meningkatkan kinerja pelaksanaan Upaya kinerja, 2)Upaya Perbaikan kinerja dilakukan melalui sebaiknya pada saat Lokmin dibahas / identifikasi hal-hal
pembahasan di rapat-rapat staf berdasarkan hasil analisis yang diketahui sebagai pendorong/penghambat, dan
Puskesmas dan kegiatan pelayanan capaian kinerja kegiatan UKM UKP , 3) ada kinerja terkait dapat digunakan sebagai bahan penyempurnaan kegiatan;
Puskesmas manajemen; 4) ada Profil 2016 namun belum 2) lakukan evaluasi per tribulan untuk melihat kinerja
dibandingkan dengan 2015, 4) Hasil evaluasi dibahas dan pada periode tsn; 3)perlu peningkatan pengetahuan
ditindaklanjuti serta disusun rencana perbaikan kegiatan tentang mutu; kemauan kerja staf perlu dipelihara, dan
operasional pada RPK 2017, dan ada terobosan ditingkatkan;
pelayanan, meski belum optimal. 5): ada evaluasi tribulan
2017
EP 3 3. Ada indikator yang jelas untuk 1) Ada indikator yang ditetapkan dalam Renstra SARAN Untuk mencapai peningkatan mutu yang
melakukan penilaian kinerja Puskesmas yang dapat digunakan untuk penilaian kinerja; berkelanjutan, Puskesmas harus melakukan: PDCA
termasuk indikator peningkatan mutu pelayanan kegiatan indikator prioritas yang telah ditetapkan oleh Kepala
masyarakat, pelayanan dalam gedung Puskesmas dan Puskesmas
manajemen; namun belum dipahami oleh pelaksana, 2)
Ada analisis penilaian kinerja Puskesmas (isian instrumen
PKP Dinkes), namun analisis masih sederhana; 3)
sebetulnya isi instrumen PKP hampir sama dengan
indikator dalam Renstra, hanya saja kurang dipahami
pelaksana karena belum di analisis dan dibandingkan; 4)
ada capaian program yang sudah di analisis pemegang
program dan dikemas dalam Profil Puskesmas;
EP 4 4. Pimpinan Puskesmas menetapkan 1) Ada rencana kerja dalam bentuk RPK, dan ada rencana SARAN: Perlu ditetapkan pentahapan pencapaian per
tahapan cakupan Upaya Puskesmas untuk pelaksanaannya yang dihubungkan dengan rencana tribulan/bulanan untuk alat ukur capaian dalam
pengeluaran keuangan per bulan beserta target bulanan; monitoring PKP tribulan; dan dilampirkan di SK Penetapan
mencapai indikator dalam mengukur 2) ada monitoring pencapaian kinerja melalui Lokmin Indikator Mutu dan Kinerja atau di SK Monitoring,
kinerja Puskesmas sesuai dengan target Bulanan; 3) Ada SK Perencanaan yang mencakup rencana Koordinasi dan Evaluasi
yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan monitoring; 4) meskipun belum Ada SK Kepala
Kabupaten/Kota Puskesmas tentang pentahapan pencapaian kinerja
namun dalam rincian RPK sudah tertuang target yang
dibagi pen-tahapannya (perbulan) per jenis pelayanan
sebagai pedoman operasional pencapaian target
EP 5 5. Monitoring dan Penilaian Kinerja 1) Ada SK kepala Puskesmas tentang Koordinasi, SARAN Puskesmas perlu melakukan: 1) Lakukan
dilakukan secara periodik untuk Monitoring dan Evaluasi penilaian kinerja.; 2) Belum monitoring, baik keteraturannya maupun kualitas
dilakukan monitoring pencapaian kinerja Puskesmas baik monitoringnya dengan menyempurnakan instrument
mengetahui kemajuan dan hasil melalui Lokmin atau rapat staf, 3) belum terlihat adanya monitoring, 2) lakukan sesuai dengan SOP Monitoring
pelaksanaan penyelenggaraan Upaya instrument monitoring oleh Puskesmas, namun PJ yang sudah disusun; 3)jika memungkinkan lakukan
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Program masing-masing telah mempunyai data monitor sampai ke proses pencapaian kinerja ; 4) Buat
Puskesmas /instrument; 4) monitoring belum dilaksanakan secara Kerangka Acuan yang uraikan dengan jelas mekanisme
periodik melalui lokmin bulanan dan tribulan; 4) PKP monitoring seperti apa dan periode waktu
tribulanan belum dikerjakan, baik bulan april maupun pelaksanaannya; 5) sebaiknya lokmin-bul dan tribulanan
bulan Juli 2017; 5) Sebagian PJ Program telah lebih di aktifkan kembali,
menyiapkan data dan membuat analisis dan disajikan
dalam grafik, dipasang di ruang data Puskesmas;
Kriteria 1.3.2.
EP 1 1. Hasil penilaian kinerja Puskesmas 1) Ada hasil laporan PKP tahun 2016 yang sudah di SARAN 1) Laporan PKP perlu i) dilengkapi analisis dan
dianalisis dan diumpan balikkan pada analisis sederhana dengan grafik laba-laba dan garfik kenali penyebab sukses/ permasalahannya agar mudah
lainnya; 2) sudah dikirimkan ke Dinkes Kab, Laporan kenali inovasinya; ii) info grafis dalam bentuk grafik yang
pihak terkait naratif PKM masih sederhana;; 3) Laporan PKP masih sudah ada perlu ditambahkan /lengkapi; 2) hasil analisis
perlu dilengkapi analisis mendalam untuk mengenali detail dari PKP perlu di TL dan di komunikasikan dengan
penyebab sukses/ permasalahannya, ; 4) belum dilkukan pihak terkait di tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten
ditelaah masalah per desa; untuk mendapatkan dukungan di wilayah kerjanya;
EP 2 2. Hasil analisis data kinerja dibandingkan 1) Ada beberapa hasil analisis data kinerja SARAN 1) perlu dilakukan kaji banding yang mendalam
dengan acuan standar atau jika diperbandingkan dengan standar (indikator) Puskesmas terkait target-target kinerja yang masih sangat rendah di
prioritas, misalnya K1, K4, Imunisasi namun hasil analisis Puskesmas ke Puskesmas yang kinerja pencapain
dimungkinkan dilakukan juga kajibanding dan kerangka acuan isinya berbeda; 3) tampaknya programnya paling tinggi, bukan ke Puskesmas yang ter
(benchmarking)dengan Puskesmas lain Puskesmas berusaha membandingkan kinerja Puskesmas akreditasi, karena yang akan dikaji - bandingkan adalah
terhadap indikator kinerja Puskesmas yang dijadikan kinerja; 2) Buat perbandingan secara keseluruhan sesuai
kajian, namun tidak fokus; 4)Tidak Ada dokumen indikator yang ditetapkan dan SPM; 3) susun RTL yang
perbandingan indikator secara karena kaji banding fokus dapat dilaksanakan secara bertahap , dan identifikasi
terhadap kesiapan akreditasi Puskesmas. peluang inivasi nya
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk 1) Dari hasil analisis, disusun RTL, dan pemahasan dan SARAN 1) Tetap tingkatkan kesiapan dokumen yang
memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan telah terbukti ada upaya perbaikan kinerja terkait merekam proses yang menggambarkan bahwa: i)
pencegahan PTM dari sekolah (kader Cerdik) ; Imunisasi ; perbaikan kinerja berdasarkan hasil evaluasi kinerja, yang
Puskesmas 2)Upaya perbaikan kinerja tampaknya sudah dilakukan dilakukan secara sistematis dan teratur ; ii) Apabila
berdasarkan hasil evaluasi kinerja yang dibahas melalui ditemukan besaran masalahnya yang diperkirakan tidak
rapat staf dan minilokakarya; 3) Manajemen Puskesmas dapat diselesaikan dalam waktu pendek, maka Lakukan
mampu membuat perubahan termasuk mengubah etos perbaikan kinerja secara bertahap berdasarkan hasil
kerja dan semangat gotong royong pegawai Puskesmas identifikasi TL pada evaluasi kinerja, oleh karena itu pada
dan dukungan Lintas Sektor (menggerakan masyarakat Evaluasi kinerja harus betul betul dilakukan secara baik; 2)
ikut partisipasi beres kan lahan Puskesmas yang curam Jangan lupa Setiap upaya/kegiatan tetap dilakukan
jadi rata, dll) PDCA/PDSA, sehingga dapat dikenali masalah dan
penyelesaiannya sejak dini dan untuk susun inovasi.
EP 4 4. Hasil penilaian kinerja digunakan untuk 1) Dokumen PKP 2016 sudah disusun; 2) digunakan untuk SARAN: 1) Tingkatkan analisis kinerja dan identifikasi
perencanaan periode berikutnya menyusun perencanaan 2018 namun hanya dalam masalah dan peluangnya untuk inovasi UKM,
bentuk matriks; 3) proses penyusunan dimulai dari setiap Rekomendasi dan RTL ; 2) Upayakan menyusun
pemegang program menganalisis hasil cakupan kinerja, perencanaan dan operasionalisasinya secara Tim; ; 3)
menyusun rencana kerja, kemudian rencana kerja semua proses di dokumentasikan (misalnya undangan ,
program dibahas dalam rapat staf; 4)dokumentasi proses daftar hadir/ Notulen/foto/ laporan dll; 4) Dokumen RUK
penyusunan rencana tidak lengkap; ditemukan bukti lengkap dengan pendahuluan, analisis permasalahannya
pendukung proses dari laporan pertanggung-jawaban dan penentuan prioritas masalah yang akan ditangani
keuangan; 5) dari sini tampak ada upaya menggunakan tahun depan, dst.
data kinerja untuk memperbaiki capaian/kinerja.
EP 5 5. Hasil penilaian kinerja dan tindak 1) PKP ada hasil analisa dalam grafik, sudah ada tabel Saran; 1) Tingkatkan pembuatan Laporan PKPnya,
lanjutnya dilaporkan kepada Dinas capaian, sudah disertai RTL; 2)Laporan PKP tahunan sebaiknya diserahkan setiap awal tahun ke Dinkes
sudah disusun, dan sudah dikirimkan ke Dinkes; bukti dibuktikan melalui surat (pengantar) Kapuskesmas, /surat
Kesehatan Kabupaten/Kota pengiriman buku ekspedisi ; keluar; dan 2)Sebaiknya laporan juga dikirimkann ke
Kecamatan untuk menjalin komunikasi ekternal yang lebih
baik; 3) sebaiknya Dinkes memberikan feedback atas
laporan PKP;
BAB.II. Kepemimpinan dan Manajem
Puskesmas Kuta Makmur
Kabupaten Aceh Utara, Propinsi Aceh
Tanggal 18-22 Oktober 2017
Surveior Dr.drg. Theresia Ronny Andayani MPH
EP 2 2. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan tata ruang
daerah
EP 3 3. Pendirian Puskesmas mempertimbangkan rasio jumlah
penduduk dan ketersediaan pelayanan kesehatan
EP 4 4. Puskesmas memiliki perizinan yang berlaku
KRITERIA 2.1.2.
EP 1 1. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang
permanen.
EP 2 2. Puskesmas tidak bergabung dengan tempat tinggal
atau unit kerja yang lain.
EP 3 3. Bangunan Puskesmas memenuhi persyaratan
lingkungan yang sehat.
KRITERIA 2.1.3.
EP 1 1. Ketersediaan memenuhi persyaratan minimal dan
kebutuhan pelayanan
EP 2 2. Tata ruang memperhatikan akses, keamanan, dan
kenyamanan.
EP 3 3. Pengaturan ruang mengakomodasi kepentingan orang
dengan disabilitas, anak-anak, dan orang usia lanjut
KRITERIA 2.1.4.
EP 1 1. Tersedia prasarana Puskesmas sesuai kebutuhan
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
prasarana Puskesmas
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
prasarana Puskesmas
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi prasarana
Puskesmas yang ada
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
KRITERIA 2.1.5.
EP 1 1. Tersedia peralatan medis dan non medis sesuai jenis
pelayanan yang disediakan
EP 2 2. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap
peralatan medis dan non medis
EP 3 3. Dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
peralatan medis dan non medis
EP 4 4. Dilakukan monitoring terhadap fungsi peralatan medis
dan non medis
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monitoring
EP 6 6. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non
medis yang perlu dikalibrasi
EP 7 7. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan izin
memiliki izin yang berlaku
KRITERIA 2.2.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas adalah tenaga kesehatan
EP 2 2. Ada kejelasan persyaratan Kepala Puskesmas
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas Kepala Puskesmas
EP 4 4. Terdapat bukti pemenuhan persyaratan penanggung
jawab sesuai dengan yang ditetapkan.
KRITERIA 2.2.2.
EP 1 1. Dilakukan analisis kebutuhan tenaga sesuai dengan
kebutuhan dan pelayanan yang disediakan
EP 2 2. Ditetapkan persyaratan kompetensi untuk tiap-tiap
jenis tenaga yang dibutuhkan
EP 3 3. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga
sesuai dengan yang dipersyaratkan
EP 4 4. Ada kejelasan uraian tugas untuk setiap tenaga yang
bekerja di Puskesmas
EP 5 5. Persyaratan perizinan untuk tenaga medis,
keperawatan, dan tenaga kesehatan yang lain dipenuhi
KRITERIA 2.3.1.
EP 1 1. Ada struktur organisasi Puskesmas yang ditetapkan
oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas menetapkan Penanggung jawab
Program/Upaya Puskesmas
EP 3 3. Ditetapkan alur komunikasi dan koordinasi pada
posisi-posisi yang ada pada struktur
KRITERIA 2.3.2.
EP 1 1. Ada uraian tugas, tanggung jawab dan kewenangan
yang berkait dengan struktur organisasi Puskesmas
EP 2 2. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan karyawan memahami tugas, tanggung
jawab dan peran dalam penyelenggaraan Program/Upaya
Puskesmas.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas
KRITERIA 2.3.3.
EP 1 1. Dilakukan kajian terhadap struktur organisasi
Puskesmas secara periodik
EP 2 2. Hasil kajian ditindaklanjuti dengan perubahan/
penyempurnaan struktur
KRITERIA 2.3.4.
EP 1 1. Ada kejelasan persyaratan/standar kompetensi sebagai
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, dan Pelaksana Kegiatan.
EP 2 2. Ada rencana pengembangan pengelola Puskesmas dan
karyawan sesuai dengan standar kompetensi.
EP 3 3. Ada pola ketenagaan Puskesmas yang disusun
berdasarkan kebutuhan
EP 4 4. Ada pemeliharaan catatan/ dokumen sesuai dengan
kompetensi, pendidikan, pelatihan, keterampilan dan
pengalaman
EP 5 5. Ada dokumen bukti kompetensi dan hasil
pengembangan pengelola dan pelaksana pelayanan
EP 6 6. Ada evaluasi penerapan hasil pelatihan terhadap
pengelola dan pelaksana pelayanan
KRITERIA 2.3.5.
EP 1 1. Ada ketetapan persyaratan bagi Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan Pelaksana
kegiatan yang baru untuk mengikuti orientasi dan
pelatihan.
EP 2 2. Ada kegiatan pelatihan orientasi bagi karyawan baru
baik Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas, maupun Pelaksana kegiatan dan tersedia
kurikulum pelatihan orientasi.
EP 3 3. Ada kesempatan bagi Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas, maupun
Pelaksana kegiatan untuk mengikuti seminar atau
kesempatan untuk meninjau pelaksanaan di tempat lain.
KRITERIA 2.3.6.
EP 1 1. Ada kejelasan visi, misi, tujuan, dan tata nilai
Puskesmas yang menjadi acuan dalam penyelenggaraan
pelayanan, Upaya/Kegiatan Puskesmas
EP 2 2. Ada mekanisme untuk mengkomunikasikan tata nilai
dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana pelayanan, dan
masyarakat
EP 3 3. Ada mekanisme untuk meninjau ulang tata nilai dan
tujuan, serta menjamin bahwa tata nilai dan tujuan
relevan dengan kebutuhan dan harapan pengguna
pelayanan
EP 4 4. Ada mekanisme untuk menilai apakah kinerja
Puskesmas sejalan dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas.
KRITERIA 2.3.7.
EP 1 1. Ada mekanisme yang jelas bahwa Pimpinan
Puskesmas mengarahkan dan mendukung Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka.
EP 2 2. Ada mekanisme penelusuran kinerja pelayanan untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada struktur organisasi Penanggung jawab Upaya
Puskesmas yang efektif.
EP 4 4. Ada mekanisme pencatatan dan pelaporan yang
dibakukan.
KRITERIA 2..3.8
EP 1 1. Ada kejelasan tanggung jawab Pimpinan Puskesmas,
Penanggung jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana
kegiatan untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan
berwawasan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
EP 2 2. Ada mekanisme yang jelas untuk memfasilitasi peran
serta masyarakat dalam pembangunan berwawasan
kesehatan dan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada komunikasi yang efektif dengan masyarakat
dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
KRITERIA 2.3.9.
EP 1 1. Dilakukan kajian secara periodik terhadap
akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas oleh
Pimpinan Puskesmas untuk mengetahui apakah tujuan
pelayanan tercapai dan tidak menyimpang dari visi, misi,
tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun strategi pelayanan.
EP 2 2. Ada kriteria yang jelas dalam pendelagasian
wewenang dari Pimpinan dan/atau Penanggung jawab
Upaya Puskesmas kepada Pelaksana Kegiatan apabila
meninggalkan tugas.
EP 3 3. Ada mekanisme untuk memperoleh umpan balik dari
pelaksana kegiatan kepada Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan
kinerja dan tindak lanjut.
KRITERIA 2.3.10.
EP 1 1. Pihak-pihak yang terkait dalam penyelenggaraan
Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas
diidentifikasi.
EP 2 2. Peran dari masing-masing pihak ditetapkan.
EP 3 3. Dilakukan pembinaan, komunikasi dan koordinasi
dengan pihak-pihak terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap peran serta pihak terkait
dalam penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
KRITERIA 2.3.11.
EP 1 1. Ada panduan pedoman (manual) mutu dan/atau
panduan mutu/kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Ada pedoman atau panduan kerja penyelenggaraan
untuk tiap Upaya Puskesmas dan kegiatan pelayanan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada prosedur pelaksanaan Upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Ada kebijakan, pedoman, dan prosedur yang jelas
untuk pengendalian dokumen dan pengendalian rekaman
pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Ada mekanisme yang jelas untuk menyusun pedoman
dan prosedur.
KRITERIA 2.3.12.
EP 1 1. Ada ketetapan tentang pelaksanaan komunikasi
internal di semua tingkat manajemen.
EP 2 2. Ada prosedur komunikasi internal.
EP 3 3. Komunikasi internal dilakukan untuk koordinasi dan
membahas pelaksanaan dan permasalahan dalam
pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas.
EP 4 4. Komunikasi internal dilaksanakan dan
didokumentasikan.
EP 5 5. Ada tindak lanjut yang nyata terhadap rekomendasi
hasil komunikasi internal.
KRITERIA 2.3.13.
EP 1 1. Ada kajian dampak kegiatan Puskesmas terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan.
EP 2 2. Ada ketentuan tertulis tentang pengelolaan risiko
akibat penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas.
EP 3 3. Ada evaluasi dan tindak lanjut terhadap
gangguan/dampak negatif terhadap lingkungan, untuk
mencegah terjadinya dampak tersebut.
KRITERIA 2.3.14.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi jaringan dan jejaring faslitas
pelayanan kesehatan yang ada di wilayah kerja
Puskesmas
EP 2 2. Disusun program pembinaan terhadap jaringan dan
jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dengan jadual dan
penanggung jawab yang jelas
EP 3 3. Program pembinaan terhadap jaringan dan jejaring
fasilitas pelayan kesehatan dilaksanakan sesuai rencana.
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil pembinaan
EP 5 5. Dilakukan pendokumentasian dan pelaporan terhadap
pelaksanaan kegiatan pembinaan jaringan dan jejaring
fasilitas pelayanan kesehatan
KRITERIA 2.3.15.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas mengikutsertakan Penanggung
jawab Upaya Puskesmas dan pelaksana dalam
pengelolaan anggaran Puskesmas mulai dari perencanaan
anggaran, penggunaan anggaran maupun monitoring
penggunaan anggaran.
EP 2 2. Ada kejelasan tanggung jawab pengelola keuangan
Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan mekanisme penggunaan anggaran
dalam pelaksanaan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas.
EP 4 4. Ada kejelasan pembukuan.
EP 5 5. Ada mekanisme untuk melakukan audit penilaian
kinerja pengelola keuangan Puskesmas.
EP 6 6. Ada hasil audit/penilaian kinerja keuangan.
KRITERIA 2.3.16.
EP 1 1. Ditetapkan Petugas Pengelola Keuangan
EP 2 2. Ada uraian tugas dan tanggung jawab pengelola
keuangan.
EP 3 3. Pengelolaan keuangan sesuai dengan standar,
peraturan yang berlaku dan rencana anggaran yang
disusun sesuai dengan rencana operasional.
EP 4 4. Laporan dan Pertanggungjawaban keuangan
dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Dilakukan audit terhadap pengelolaan keuangan dan
hasilnya ditindaklanjuti.
KRITERIA 2.3.17.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi data dan informasi yang harus
tersedia di Puskesmas.
EP 2 2. Tersedia prosedur pengumpulan, penyimpanan, dan
retrieving (pencarian kembali) data.
EP 3 3. Tersedia prosedur analisis data untuk diproses menjadi
informasi.
EP 4 4. Tersedia prosedur pelaporan dan distribusi informasi
kepada pihak-pihak yang membutuhkan dan berhak
memperoleh informasi.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pengelolaan data dan informasi.
KRITERIA 2.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan hak dan kewajiban pengguna
Puskesmas.
EP 2 2. Ada sosialisasi kepada masyarakat dan pihak-pihak
yang terkait tentang hak dan kewajiban mereka.
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur pemyelenggaraan
Puskesmas mencerminkan pemenuhan terhadap hak dan
kewajiban pengguna.
KRITERIA 2.4.2.
EP 1 1. Ada peraturan internal yang disepakati bersama oleh
pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan Pelaksana dalam melaksanakan Upaya
Puskesmas dan kegiatan Pelayanan Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan internal tersebut sesuai dengan visi, misi,
tata nilai, dan tujuan Puskesmas.
KRITERIA 2.5.1.
EP 1 1. Ada penunjukkan secara jelas petugas pengelola
Kontrak / Perjanjian Kerja Sama
EP 2 2. Ada dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama yang
jelas dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
EP 3 3. Dalam dokumen Kontrak/Perjanjian Kerja Sama ada
kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran dan
tanggung jawab masing-masing pihak, personil yang
melaksanakan kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar
kinerja, masa berlakunya Kontrak/Perjanjian Kerja
Sama, proses kalau terjadi perbedaan pendapat, termasuk
bila terjadi pemutusan hubungan kerja.
KRITERIA 2.5.2.
EP 1 1. Ada kejelasan indikator dan standar kinerja pada pihak
ketiga dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Dilakukan monitoring dan evaluasi oleh pengelola
pelayanan terhadap pihak ketiga berdasarkan indikator
dan standar kinerja.
EP 3 3. Ada tindak lanjut terhadap hasil monitoring dan
evaluasi
KRITERIA 2.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan Penanggung jawab barang inventaris
Puskesmas.
EP 2 2. Ada daftar inventaris sarana dan peralatan Puskesmas
yang digunakan untuk pelayanan maupun untuk
penyelenggaraan Upaya Puskesmas.
EP 3 3. Ada program kerja pemeliharaan sarana dan peralatan
Puskesmas.
EP 4 4. Pelaksanaan pemeliharaan sarana dan peralatan sesuai
program kerja.
EP 5 5. Ada tempat penyimpanan/ gudang sarana dan
peralatan yang memenuhi persyaratan.
EP 6 6. Ada program kerja kebersihan lingkungan Puskesmas.
EP 7 7. Pelaksanaan kebersihan lingkungan Puskesmas sesuai
dengan program kerja.
EP 8 8. Ada program kerja perawatan kendaraan, baik roda
empat maupun roda dua.
EP 9 9. Pelaksanaan pemeliharaan kendaraan sesuai program
kerja
EP 10 10. Pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
B.II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas.(KMP).
1) Bukti pertimbangan tata ruang daerah dalam pendirian
puskesmas tidak ditemukan dokumen pendukung ; 2)
peruntukan Lokasi Perlu di cek kembali dengan RT-RW
PemKab yang terbaru; 3) ditinjau dari jarak antar Faskes
disekitar tampaknya lokasi Puskesmas ini keberadaan sudah
sesuai kebutuhan masyarakat;
1)Sesuai Permenkes Puskemas melayani sekitar 30.000 jiwa;
di Puskesmas ini melayani 24.072 jiwa, 2)Lokasi Puskesmas
ada transportasi umum, 3) ada Pustu 4, Polindes 9 bh,
1) Tidak Ada Izin operasional Puskesmas dari Dinkes sejak
Poskesdes 6 bh; Bidan praktek mandiri 3, dokter praktek 1;
tahun 2014; belum ada dokumen operasional dari Bupati
depot obat 1
sesuai proses perijinan terpadu, karena tanah belum sertifikat
meski sudah diurus, sehingga tidak dapat menyelesai
persyaratan lainnya; termasuk IMB
1). Gedung Puskesmas adalah bangunan permanen diatas
tanah yang sangat luas, terdiridari beberapa bangunan untuk
ruang pelayanan mulai dari bangunan induk, bangunan untuk
rawat jalan dan rawat inap, serta bangunan untuk UGD, ; 2)
Bangunan utama bertingkat, lantai dasar untuk layanana rawat
jalan dan lantai II untuk kantor dan ruang konsultasi;
bangunan cukup tertata dan rapi namun lahan halaman tampak
sempit dan tidak ada lahan parkir; menurut Camat sudah
disiapkan tanah disebelah Puskesmas (dibeli untuk perluasan);
3) gedung B bangunan Puskesmas untuk ruang konsultasi
dan tindakan KB; 4) ada bangunan Rumah Dinas tidak
ditempati dan tidak terawat ; 5)dan tataruang mengikuti
standart Puskesmas (Permenkes 75/2014) kategori Puskesmas
kawasan pedesaan rawat inap;
Bangunan Puskesmas terpisah dari rumah penduduk, di
lengkap dengan pagar keliling, taman halaman luar dan
halaman dalam di depan ruang-ruang pelayanan; dan ada
taman bermain anak….
1) Bangunan secara umum sudah memenuhi bangunan sehat
misalnya gedung permanen, ada jendela, pencahayaan bagus;
2) pengelolaan limbah medis padat diserahkan pihak ketiga;
3) pengelolaan limbah cair medis dikelola melalui IPAL yang
sudah berfungsi.
1) Luas bangunan dan jenis ruangan yang dibutuhkan untuk
pelayanan rawat jalan sudah sesuai standar puskesmas
pedesaan rawat inap (Permenkes 75 tahun 2014), 2) ada
ruang RM , ada meja bar/reception untuk pendaftaran dan ada
bar/reception untuk di layanan Persalinan ,; 3) ada ruang
apotik/farmasi, gudang umum, gudang farmasi memnuhi
syarat suhu; ada pelayanan rawat jalan/inap, UGD, dan
konseling, dll
1) Tata ruang telah memperhatikan standart penataan ruangan
pelayanan kesehatan; kondisi masing-masing ruangan sudah
cukup bagus, rapi; Lahan kurang luas karena bangunan
gedung menghabiskan lahan, dan tidak ada area parkir; ; 3)
akses keamananan dan kenyamanan cukup baik; dan
Puskesmas telah berupaya merelokasi fungsi-fungsi ruangan
agar memenuhi persyaratan, 4) upaya memenuhi kenyamanan
telah dilakukan dengan memperbaiki bagian-bagian yang
kurang nyaman dan membuat suasana Puskesmas menjadi
lebih nyaman dengan adanya beberapa AC dan kipas angin; 5)
kenyamanan ruang tunggu rawat jalan tampak cukup nyaman,
namun kena panas matahari;
1) Pengaturan ruangan telah memperhatikan kebutuhan OBK,
ada selasar ke pintu masuk utama Puskesmas untuk fasilitasi
difabel, dan lansia, 2) ada area bermain untuk anak-anak; 3)
ruang tunggu pasien cukup nyaman, dan sudah diberikan
tanda untuk OBK (kursi tanda khusus bagi lansia, bumil,
difabel); sedangkan untuk ruang / pojok laktasi tersedia secara
permanen.
1) Tersedia sarana prasarana Puskesmas, namun masih belum
cukup, dan belum memenuhi seluruh kebutuhan 2) sarana
gedung memenuhi standart; prasarana gedung cukup lengkap;
pemenuhan alat medis masih belum cukup bagus misalnya
untuk poli umum baru penuhi 16 dari 68 item /jenis standart
atau (masih kurang 20%) dari jenis alat yang di syaratkan.
1)Ada jadwal pemeliharaan, meskipun sebagian jadual tsb
baru disusun; 2) khusus untuk monitoring fungsi alat medis
pada dasarnya dilakukan oleh petugas, namun tidak ada
1) Ada bukti monitoring pemeliharaan prasarana Puskesmas;
bukti/dokumen pendukung; ; 3) alat dan prasarana ada bukti
2) ada bukti monitoring per ruangan; 3) monitor bangunan
kode kepemilikan barang; dan ada dok inventaris barang; 4)
fisik gedung per ruangan belum lengkap, 5) sudah ada Kartu
bukti pelaksanaan pemeliharaan sudah ada, meski tidak
Barang /Kartu Kontrol,
lengkap; sedangkan inventarisasi sarana gedung per ruangan
sudah dimulai meski belum lengkap.
1) Monitoring fungsi prasarana Puskesmas belum dilakukan
dengan baik; karena belum ada rencana dan proses tidak ada
dokumentasinya; 2) Tidak ada bukti pelaksanaan monitoring ;
1) Fungsi prasarana telah diketahui, sedangkan pra-sarana
yang masih kurang sudah dilakukan permintaan ke Dinkes, 2)
Hasil monitoring sudah di TL lapor Dinkes namun sebagian
masih dalam proses penyelesaiannya; 3) usulan sudah di
follow up oleh Puskesmas; 4) masih belum dilakukan tera
kembali (kalibrasi alat) karena tidak ada unit kalibrator di
Aceh Utara, adanya di Ibu kota Propinsi, sehingga cost untuk
kalibrasi sangat mahal untuk ukuran alat timbanagan, tensi, dll
1) Ada daftar inventaris alat yang tersedia di Puskesmas yang
disandingkan dengan daftar inventaris peralatan medis dan
nonmedis sesuai persyaratan di Lampiran Permenkes 75 tahun
2014; 2) peralatan medis/nonmedis yang disediakan belum
memenuhi persyaratan, 3) peralatan medis di unit poli umum
memenuhi kurang dari 30% dari standar jenis alat yang
ditetapkan, namun alat tersebut cukup untuk melayani jenis
penaykit yang sering ditangani Puskesmas;.
1) Ada jadwal pemeliharaan peralatan namun belum
menunjukkan perkiraan waktu persisnya kapan akan
dilaksanakan; 2) pemeliharaan sudah dilakukan, dan perlu
terus ditingkatkan.
1) Sudah dilakukan monitoring terhadap pemeliharaan
peralatan, meski RTL nya belum menyeluruh; 2) ada Bukti
pelaksanaan monitoring
1) ada Bukti pelaksanaan monitoring meski tidak lengkap,
monitoring terhadap fungsi peralatan medis dan non medis
sudah dilakukan namun tidak ada proses pemeliharaan
(misalnya kalibrasi) sehingga ditemukan adanya 3 (tiga) buah
timbangan dewasa yang memberikan hasil ukur BB yang
berbeda dan alat test darah untuk uji cholesterol tidak dapat
digunakan karena ada gangguan fungsi (baterai drop); 2) ada
hasil monitoring dan ada tindak lanjut yang perlu di follow up,
sudah di usulkan ke Dinkes namun belum ada follow up
(tindakan kalibrasi)
ada hasil monitoring dan tindak lanjut, meskipun masih
belum semua di TL, perlu di follow up
1)ada usulan kalibrasi dari Puskesmas, namun belum
dilakukan kalibrasi peralatan medis non medis, 2)di kabupaten
tidak ada unit BPFK yang bertugas melakukan kalibrasi alat;
yang ada di ibukota propinsi, sehingga biaya kalibrasi harus
memperhitungkan uang perjalanan dinas petugas; 3)ongkos
lebih mahal dari harga alat yang akan di kalibrasi, maka
Dinkes langsung adakan alat baru;
Tidak ada alat yang memerlukan izin
1) Ada hasil analisis/perhitungan kebutuhan tenaga
berdasarkan Permenkes 75 dan ABK Kesehatan dan Metode
standar ketenagaan minimal; 2) jumlah tenaga yang
dibutuhkan menurut Permenkes 75 kategori Puskesmas
kawasan pedesaan rawat inap adalah 31orang, tersedia 184
tenaga; (terdapat kelebihan 153 orang) - kelebihan Bidan (83),
Perawat (56), SKM (6), Kesling (1), Lab (1), AA (2); namun
kekurangan tenaga Apoteker, dokter gigi.
1) Ada penetapan standar kompetensi bagi petugas setiap jenis
tenaga yang dibutuhkan dengan SK Kapuskesmas; 2) sudah
di sosialisasikan dan dilaksanakan, meskipun masih ada posisi
PJ yang belum penuhi syarat komptensi, yaitu PJ Apotik oleh
Bidan meskipun ada AA karena AA masih status magang;
1) Ada upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga terhadap
persyaratan, dan sudah cukup memenuhi syarat, kecuali
petugas Apotik yang belum sesuai standar; 2) hasil analisis
terkait kebutuhan tenaga sudah dilaporkan ke Dinkes, dan
permohonan pemenuhan tenaga Apoteker dan Dokter Gigi
juga sudah dimintakan ke Dinkes melalui surat Kapuskesmas.
1) Sudah ada uraian tugas, namun dalam bentuk Surat Tugas
bagi setiap pegawai Puskesmas yang sudah berisi uraian
tugas.; 2) Ada rancangan SK Kapus tentang uraian tugas
untuk setiap petugas puskesmas sesuai dengan
profesi/penugasan;
1) Bukti berupa surat izin sesuai yang dipersyaratkan sudah
ada untuk setiap pegawai yang memerlukannya, 2) dan bagi
pegawai yang sudah akan habis masa berlakunya sudah
diusulkan proses perpanjangannya.
1) Struktur Organisasi Puskesmas mengikuti Permenkes
75/2014 yang telah ditetapkan Kapuskesmas, 2) ada bagan
struktur organisasi dan sudah disosialisasikan antara lain
dipasang di dinding Puskesmas; 3) dan terdapat struktur
organisasi beberpa tahun sebelumnya yang di buat oleh
Kapuskesmas sebelumnya.
1) Kapuskesmas telah menetapkan Penanggung jawab
Program Upaya Puskesmas dengan SK Kapuskesmas pada
bulan Januari 2017; namun butir mengingat dan isi keputusan
perlu diperbaiki 2) dokumen di sosialisasikan melalui
distribusikan ke PJ dan pelaksana 3) isi sudah dipahami dan
dilaksanakan staf.
1) Ada SK, alur dan SOP Komunikasi dan Kordinasi, isi SOP
telah gambarkan koordinasi antar posisi dalam struktur
organisasi meskipun belum secara optimal ; 2) dinyatakan
staf ada sosiaslisasi namun belum ke seluruh pegawai;
3)perlu penyempurnaan (baik rujukan, prosedur SOP, dll)
1) ada uraian tugas setiap individu masing-masing tenaga
puskesmas berupa Surat Tugas oleh Kapuskesmas; 2)Ada
rancangan SK penetapan uraian tugas, tanggung jawab dan
wewenang sesuai struktur organisasi Puskesmas yang akan
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas; 3) uraian tugas di
sosialisasikan melalui distribusi Uraian Tugas ke staf; 4)
sudah dilaksanakan namun belum dilakukan evaluasi dan
disempurnakan.
1) Ada Uraian tugas Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
program dan pelaksana kegiatan; 2) Tampak Petugas
memahami tugas dan tanggung jawabnya namun dalam
melaksanakan tugasnya belum semua tugas dilakukan secara
baik utamamya untuk pelaksanaan tugas sebagai Tim; contoh
ada Tim PTP tetapi RUK belum disiapkan oleh Tim.
Belum ada upaya evaluasi pelaksanaan uraian tugas pegawai
puskesmas secara khusus, dan belum ditemukan adanya
perubahan uraian tugas; karena uraian tugas nya masih baru
disusun sepanjang persiapan akreditasi.;
1) Secara dokumen tidak ditemukan adanya Bukti evaluasi
terhadap struktur organisasi Puskesmas; dari telusur nampak
adanya Bagan struktur organisasi sejak beberapa periode yang lalu
yang disusun oleh masing-masing Kepala Puskesmasn namun tidak
ada SK penetapannya; ; 2) Belum pernah ada pembahasan terkait
struktur organisasi, dan belum pernah mengusulkan perubahan
struktur organisasi yang baru kepada Kepala Dinas;
1) belum ada hasil diskusi pembahasan terkait struktur organisasi
Puskesmas, dan belum lahir struktur organisasi yang baru, 2) bagan
struktur organisasi yang saat ini digunakan adalah hasil penetapan
Kadinkes dengan nama PJ atas usulan Kapus; 3) terdapat dokumen
Bagan struktur organisasi sejak beberapa periode yang lalu yang
disusun oleh masing-masing Kepala Puskesmasn namun tidak ada
SK penetapannya; 4) dari wawancara sebetulnya Puskesmas telah
melakukan evaluasi struktur sehingga ada perubahan PJ, namun
dengan metode yang masih sangat sederhana dan belum mengikuti
SOP kajian;
1) Ada persyaratan kompetensi Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab program, Pelaksana kegiatan mengacu
pada Permenkes 75/2014 dan Keputusan Kadis; 2) meski
belum ada bukti sosialisasi namun staf paham peryaratan tsb
dan persyaratan tsb diterapkan ;
1) Ada Pola ketenagaan, pemetaan kompetensi, ada
rekomendasi untuk peningkatan kompetensi / RTL rencana
pengembangan kompetensi, namun belum tersusun rencana
pengembangan kompetensinya secara lengkap beserta dengan
perkiraan waktu kapan pelatihan/oengembangan kompetensi
tsb akan dilaksanakan; 2) secara parsial sudah ada pengajuan
pelatihan tahun 2017 ke Dinas Kesehatan;
1) Pola ketenagaan dan pemetaan kompetensi yang didasarkan
ABK sudah disusun; 2) sudah diusulkan ke Dinkes untuk
pemenuhan jenis tenaga tertentu (Apoteker dan Dokter Ggi),
namun belum dipenuhi; 3) sudah dilakukan monitoring atas
usulan kebutuhan tsb.
1) Profil kepegawaian sudah lengkap dengan foto, uraian
tugas dan lampiran sertifikat komptensi; 2)masing-masing
profile pegawai disiapkan dan di dokumentasikan di bagian
TU dan 3)telah disusun draft summary/rekap profil pegawai
per individu (CV); 4)Pelaksanaan pengembangan kompetensi
melalui pendidikan dan pelatihan sudah berjalan namun tidak
melalui perencanaan Puskesmas.
1) Ada Bukti pelaksanaan pelatihan (STTP, sertifikat pelatihan
sudah ada) dan di dokumentasikan dengan baik dalam setiap
profile pegawai dan ada buffer data sertifikast di bagian TU;
1) Masih belum ada Pelaksanaan evaluasi penerapan hasil
pelatihan ; dan 2)belum ada hasil evaluasi penerapan hasil
pelatihan; 3) belum ada kerangka acuan / instrumen
evaluasinya; ; 4)Puskesmas meyakini para pegawainya
menerapkan hasil pelatihannya, namun tidak tahu seberapa
tepat penerapannya.
1) Ada SK Kepala Puskesmas tentang kewajiban mengikuti
program orientasi bagi Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
program dan pelaksana kegiatan yang baru.; 2) Kepala
Puskesmas bukan pegawai baru jadi tidak melaksanakan
orientasi dan Kapus sudah mengenali nama-nama PJ program
dan staf pelaksana dengan baik.
1) Dari hasil wawancara dinyatakan staf bahwa kegiatan
orientasi petugas baru tidak dilaksanakan karena tidak ada
pegawai baru;
1) Ada kesempatan bagi seluruh pegawai dan Pimpinan
Puskesmas untuk mengikuti seminar / untuk meninjau
pelaksanaan di tempat lain.; 2) tidak ada rekam bukti
pelaksanaan meninjau pelaksanaan kegiatan di tempat lain; 3)
tidak ditemukan ada bukti sosialisasi, namun staf sudah
memahami adanya kesempatan ini.
1) Ada SK Kapus tentang visi, misi, tujuan dan tata nilai
Puskesmas, yang merupakan bagian dari Renstra
Puskesmas; 2) sosialisasi visi misi motto telah dilakukan
melalui poster, leaflets, papan pemberitahuan, dan LS;
1) Ada mekanisme tatanilai dan tujuan Puskesmas di
komunikasikan ke staf pelayanan, yaitu antara lain lewat
papan pengumuman, leaflets; 2) untuk komunikasi ekternal
melalui brosur / leaflets yang berisi jenis pelayanan sd
tatanilai Puskesmas di bagikan ke pasien yang berkunjung dan
ke seluruh desa dan Posyandu, namun perlu dipastikan
pelaksanaannya;
1) SOP tentang peninjauan kembali tata nilai dan tujuan
Puskesmas telah disusun, namun isinya keliru, baik dari sisi
kebijakan dan langkahnya; 2) SOP peninjauan ulang tata nilai
dan tujuan penyelenggaraan program dan pelayanan agar
segera disosialisasikan dan dilaksanakan.
1) ada SOP khusus tentang tatacara menilai keselarasan
kinerja Puskesmas dengan visi misi tujuan dan tatanilai
Puskesmas; namun isi SOP tudak menggambarkan hal
dimaksud; 2) penilaian keselarasan itu sendiri belum pernah
dilakukan
1) Ada SOP Pengarahan oleh Kapus maupun oleh PJ Program
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab telah dibuat;
arahan dilakukan melalui rapat staf, minilok, arahan
langsung,apel pagi;. 2) ada rapat staf, , ada pelaksanaan
pengarahan pada apel pagi oleh kepala Puskesmas dan ada
bukti tertulis isi arahan umum Kapus lewat apel/upacara -
yang ada adalah bukti pernyataan dari wawancara staf.
2)Ada SOP penelusuran penilaian kinerja namun , pada
kolom kebijakan salah mengutip nomor dan judul Kebijakan
yang dirujuk; dan langkah-langkah nya belum runtut ;, 2) ada
bukti penilaian kinerja akhir tahun (PKP) dengan instrument
PKP dari Dinkes; sudah di proses analisis meski belum tajam,
baru dalam bentuk sajian grafik ; 3)untuk kinerja bulanan
didapatkan dari pemegang program; kegiatan Lokbul/LP tidak
ada notulen hanya menurut wawancara staf dilakukan
petrtemuan bulanan, dan
1) Sudah Ada Stuktur organisasi masing-masing program
sudah ada PJ nya; namun efektifitasnya masih belum dapat
dijamin karena belum ada kajian.; 2) yang bertanggung jawab
di UKP adalah setiap petugas di ruangannya masing-masing.
1) Ada SOP pencatatan dan pelaporan namun isi SOP belum
gambarkan proses yang harus dikerjakan dalam pencatatan
dan pelaporan ; 2) ada Dokumen pencatatan dan pelaporan
meskipun belum benar dan menyeluruh; 3) ada buku ekspedisi
surat keluar ke Dinkes dan LS'; ada buku notulen rapat; ada
pencatatan penomoran SK /SOP, ada laporan PKP, dll;
1) Ada bukti dokumen uraian tugas Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab program dan pelaksana kegiatan untuk
memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan,
dan pemberdayaan masyarakat; namun isinya masih belum
sesuai; 2)ada bukti sosialisasi uraian tugas dengan cara
memberikan uraian tugas tersebut dalam surat tugas; 3)
namun, isi uraian tugas masih belum sepenuhnya dipahami
oleh staf tentang bagaimana memfasilitasi pembangunan
berwawasan kesehatan.
1) Ada SOP namun masih belum gambarkan dengan baik cara
memfasilitasi pemberdayaan masyarakiat yang berwawasan
kesehatan;; 2) Ada upaya memfasilitasi peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan; ; 3) program
Puskesmas yang didukung peran serta masyarakat sudah
berjalan dan ada banyak hasil pelaksanaan program yang
melibatkan masyarakat, baik dalam bentuk data capain kinerja
maupun penjelasan yang dapat disampaikan dengan baik oleh
LS;
1) Ada SOP komunikasi dengan sasaran program dan
masyarakat tentang penyelenggaraan program dan kegiatan
Puskesmas, namun isi SOP belum gambarkan bagaimana
langkah berkomunikasi; awalnya hanya melalui rapat, dan
sudah diproses melengkapinya, karena dari wawancara
sesungguhnya komunikasi yang dikerjakan adalah tidak hanya
melalui rapat; 2) Isi SOP dipahami dan dilaksanakan; 3)ada
bukti pelaksanaan melalui pertemuan LS dan program yang
melibatkan masyarakat (Posyandu, Senam Lansia,
peemeriksaan kesehatan Lansia, dll)
1) Belum ada SOP kajian untuk memastikan capain kinerja
sesuai visi misi tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun strategi
pelayanan Puskesmas, 2) belum ada kerangka acuan/pedoman
penilaian, belum ada instrumen penilaian akuntabilitas para
penanggung jawab; 3)Namun sudah ada: a) Ada Kajian /
analisis capaian kinerja secara periodik sebagai akuntabilitas/
tanggung jawab PJ pengelola Puskesmas dalam melaksanakan
Upaya Puskesmas, yang disajikan dalam bentuk grafik di
papan data, namun belum di naratifkan;; b) grafik data
capaian kinerja program disajikan dengan frekuensi bulanan
dan tribulan, ; c) capaian sudah pernah dibahas melalui
minilok seperti yang di amanahkan pada manajemen
puskesmas (dalam minilok bul) meskipun belum dilakukan
setiap bulan; , d) ada laporan tahunan Penilaian Kinerja
Puskesmas (PKP) namun isinya baru isian instrumen PKP
Dinkes yang belum diolah.
1) SOP tentang pendelegasian wewenang sudah ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas melalui SK yang diterbitkan pada
Januari 2017; namun kriterianya masih belum jelas; 2)
pelimpahan wewenang sesuai SOP sudah dibuat, dan sudah
ada pendelegasian wewenang pelayanan UKP; untuk UKM
dan Manajemen baru akan disusun; 3) untuk UKP,
pendelegasian petugas farmasi kepada Bidan dari Kepala
Puskesmas adalah tidak benar; 4) belum di sosialisasikan
namun sesungguhnya sudah dilaksanakan oleh semua petugas
sesuai uraian tugas.
1) Laporan umpan balik pelaksanaan program dan kegiatan
kepada pimpinan masih sedang disusun (ada secara baik).; 2)
Ada SOP umpan balik (pelaporan) dari pelaksana kepada
Penanggung jawab program dan pimpinan Puskesmas untuk
perbaikan kinerja. namun isi SOP belum gambarkan
maksudnya dengan jelas, dan perlu perbaikan ; 3)perlu di
sosialisasikan karena belum dipahami dan belum dilaksanakan
dengan baik.
Ada identifikasi pihak terkait penyelenggaraan Puskesmas,
dibuktikan adanya hasil identifikasi peran LS, dan adanya
tanda-tangan komitmen LS; serta undangan rapat Lokmin
lintas sektor dan daftar hadir.
1) Uraian peran dari masing-masing pihak terkait yang
mendukung Penyelenggaraan Puskesmas sudah ada namun
masih belum tajam dan kongkrit; 2) beberapa peran dari
masing-masing pihak yang mendukung Penyelenggaraan
Puskesmas secara kongkrit untuk peningkatan kinerja dan
mutunya, antara lain: (a) bantuan kepala desa untuk gerakan
masyarakat untuk imunisasi MR, (b)bantuan koramil untuk
pembangunan jamban keluarga; (c) bantuan Polres untuk
gerakan anak sekolah di imunisasi MR karena pakai suntikan
anak cenderung takut; dll; 3) Ada rencana kerja susun
perbaikan peran LS;
1) Ada SOP Telah Dilakukan pembinaan, komunikasi dan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait; 2) Ada bukti
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi dengan pihak-pihak
terkait baik LP maupun LS, 3) pada saat wawancara LS
diketahui peran dan dukungan LS yang sangat baik, tinggal
mereka diberikan peran konkrit.
1) Meskipun secara dokumen belum ada bukti dilakukan
evaluasi peran pihak terkait, namun dari hasil wawancara dan
praktik kerja yang sesungguhnya mereka sudah
melakukannya, terbukti ada perubahan/penambahan peran
sektor untuk dukung kinerja Puskesmas; (lihat EP 2.3.10.3) ;
dan 2) hasil telusur dinyatakan bahwa peran spesifik setiap
sektor masih akan terus di identifikasi dan dibahas bersama;
3) belum ada Kerangka acuan kerja untuk evaluasi peran LS. ;
1. Ada Panduan (manual) mutu, namun belum dapat
digunakan sebagai panduan/pedoman/manual; karena isinya
belum gambarkan sebuah pedoman; 2) Panduan belum
disusun didasarkan pada tatanilai Puskesmas; 2) menyusun
panduan mutu belum sepenuhnya dipahami oleh para PJ dan
pelaksana upaya kegiatan.; 3) yang ada adalah Kerangka
acuan Penyelenggaraan Program yang sekaligus digunakan
untuk pencairan dana;
1) Ada Pedoman kerja Upaya kesehatan puskesmas per jenis
pelayanan; 2)pedoman kerja peningkatan mutu belum tampak
nyata; 3)Pedoman dan panduan kerja penyelenggaraan untuk
masing-masing Upaya Puskesmas tidak ada bukti di
sosialisasikan dan belum ada dokumen yang terkumpul di
bagian TU sebagai Perpustakaan Puskesmas, semuanya masih
berada di masing-masing pemegang program; namun isi
pedoman tsb sudah dilaksanakan; 4) pedoman dilaksanakan
oleh petugas sesuai kompetensinta.
1) Ada SOP pelaksanaan kegiatan-kegiatan UKM yang
ditetapkan oleh Kapus, namun isinya perlu diperbaiki; ; 2) ada
SOP terkait pelayanan UKP; 3) seluruh upaya ada SOP nya,
namun dokumennya belum di arsipkan di perpustakaan/ TU
Puskesmas, yang dapat digunakan sebagai sumber ilmu
(Perpustakaan Puskesmas)
1)ada SK pengendalian dokumen pelaksanaan kegiatan,
namun belum jelas isinya; 2)Ada Pedoman pengendalian
dokumen namun lanhgkah-langkah nya masih belum sesuai;
3) ada rekam pelaksanaan kegiatan pengendalian dokumen
antara lain agenda surat keluar/masuk, namun belum
pengendalian penomoran SK/SOP; masih belum sesuai
kaidah pengendalian yang terstruktur dan teratur serta
dalam satu kesatuan dokumen (buku) yang sama, 4); namun
belum menampung pengendalian dokumen yang harus di
TL/dilaporkan
Meskipun masih belum ada SOP Penyusunan Pedoman dan
Prosedur yang disusun sesuai tata naskah yang baku, namun
Puskesmas sudah menyusun pedoman dan prosedur.; dan
sudah ada tata naskah Puskesmas
1)Ada SK Kepala Puskesmas tentang komunikasi internal,
namun isinya kurang jelaskan secara baik; 2) Komunikasi
sudah dilakukan melalui kegiatan lokakarya mini ; rapat staf,
apel pagi, Tilpun/SMS, WAG dan konsultasi langsung; 2)SK
belum di sosialisasikan, namun sudah dilaksanakan, ; 3) ada
rekam bukti /notulen minilokakarya dan rapat staf, ada bukti
komunikasi dalam WAG; secara lengkap
1) Ada SOP Komunikasi Internal ; 2) dari wawancara secara
riil proses komunikasi internal sudah berjalan, misalnya
dengan dilaksanakannya rapat staf, arahan Kapus pada apel
pagi, SMS/tilpun dan komunikasi dalam WAG; 3) belum ada
bukti sosialisasi SOP, namun pelaksanaan sudah berjalan
dengan baik.
1) komunikasi internal untuk koordinasi pelaksanaan
upaya/Kegiatan Puskesmas, untuk membahas pelaksanaan dan
permasalahan dalam pelaksanaan Upaya/Kegiatan Puskesmas; 2)
ada bukti notulen pelaksaaan Lokmin bulanan (LP) ; 3) komunikasi
internal dilakukan juga melalui arahan pada apel pagi, namun tidak
ada dokumen pendukung tentang isi yang disampaikan;
1) Dokumen komunikasi internal dilaksanakan adalah ; a) ada bukti
pelaksaaan Lokmin bulanan (LP); b) komunikasi internal dilakukan
juga melalui arahan pada apel pagi, namun tidak ada dokumen
pendukung; c) ada rekam bukti /notulen rapat staf, ada bukti
komunikasi dalam WAG secara lengkap, SMS Tilpun
Ada bukti TL rekomendasi hasil komunikasi internal ,
misalnya pelaksanaan kegiatan UKM, pelaksanaan pembuatan
perbaikan tata letak ruang Puskesmas dan pelayanan,
pelaksanaan selama persiapan akrreditasi; dll
1) belum Ada kajian, ada tabel analisis dampak negatif
kegiatan Puskesmas terhadap lingkungan meskipun hanya
sederhana, ; 2) pengelolaan limbah B3 padat dipihak
ketigakan oleh Dinkes; 3)pada saat ini pengelolaan limbah
cair medis Puskesmas, telah menggunakan IPAL;
1) Pengelolaan resiko secara tertulis masih belum ada
dokumen pendukungnya secara baik.; Belum ada pelatihan
manajemen resiko, 2)belum tersedia SK Kepala Puskesmas
tentang penerapan manajemen risiko. 3)Panduan manajemen
risiko belum ada dokumennya sosialisasinya; 4) Beberapa
Upaya penerapan manajemen resiko dan upaya pencegahan
sudah mulai tampak Hasilnya. Misalnya upaya pencegahan
resiko yang terjadi pada tangga, sudah dibuatkan tanda jalur
naik/turun; meskipun identifikasi/analisis risiko masih belum
dilaksanakan di semua area, ;
1) Belum ada kajian tertulis dampak negatif terhadap
lingkungan, 2)namun Puskesmas paham adanya dampak
negatif dan telah berupaya meminimalisir, upaya tindak lanjut
terhadap gangguan/dampak negatif thd lingkungan dan
pencegahannya telah dilakukan, misalnya pengelolaan limbah
oleh pihak ke ttiga; 3) limbah medis cair sudah ada IPAL dan
berfungsi dengan baik.
1) Ada Identifikasi jaringan fasilitas pelayanan kesehatan yang
ada di wilayah kerja Puskesmas; 2) identifikasi jejaring sudah
dilaksanakan;
1) Ada program pembinaan jaringan fasilitas pelayanan
kesehatan, 2) ada jadual dan penanggung jawab pembinaan,
3)pembinaan jaringan dilakukan terutama untuk koordinasi
program dan laporan; 3) belum ada rencana kerja untuk
pembinaan jejaring (faskes swasta( di wilayah kerja; 4) dari
telusur dinyatakan ada pelaksanaan pembinaan jejaring faskes
swasta dalam bentuk koordinasi laporan program, namun
belum ada dokumen pendukung proses, yang ada adalah hasil
koordiinasi.; 5) materi yang dibina seharusnya meliputi
aspek program, tenaga, sarana, pembiayaan, dan
pendukung, dan diharapkan faskes swasta juga mampu
lakukan kegiatan yang bersifat UKM; sedang dilakukan
penyusunan program tsb.; 6)ada jadual pembinaan jaringan
dan penanggung jawab pembinaan, pembinaan jaringan
dilakukan terutama untuk koordinasi program dan laporan;
1) pembinaan jaringan dilakukan sesuai rencana; Ada rekam
bukti kegiatan pelaksanaan pembinaan jaringan Faskes
melalui Minilok (ada bukti pelaksanaan rapat), 2) belum ada
pelaksanaan kunjungan ke jeJaring dan tidak ada rekam bukti
pelaksanaannya
Dilakukan TL terhadap hasil pembinaan Jaringan Faskes
namun untuk faskes swasta yang ada di wilayah kerjanya baru
dilakukan koordinasi pelaporan program; dan belum
dilakukan pembinaan secara baik
pembinaan ke jaringan Faskes dilakukan dokumentasi dalam
bentuk laporan pertanggungjawaban keuangan, dan
pencapaian program; masih bersifat umum, belum ada laporan
pembinaan secara khusus berikut permasalahan yang sudah
diselsaikan pada tingkat jaringan.; khusus untuk jejaring
FKTP swasta belum ada dokumen.
1) Ada keterlibatan Kapus, PJ Program dan Pelaksana dalam
perencanaan, penggunaan, monitoring penggunaan anggaran;
2) untuk tahun 2017, Rencana penggunaan anggaran di
refleksikan dalam matriks RPK Puskesmas yang disusun
bersama dengan PJ, pelaksana dan Kapuskesmas; namun 3)
ada undangan rapat LP, RPK disusun dan diusulkan oleh PJ
Program sesuai DPA;
1) Ada kejelasan tugas dan tanggung jawab pengelola
keuangan Puskesmas; 2) ada SK Kapus tentang pengelola
keuangan Puskesmas dan sudah dipahami /dilaksanakan oleh
petugas.
Untuk panduan penggunaan anggaran Puskesmas dan pembukuan
menggunakan : 1) Perbup tentang retribusi jasa umum, 2)
Permenkes 21 tahun 2016 tentang penggunaan dana kapitasi JKN,
3) Permenkes 71/2016 tentang Juknis Penggunaan DAK Nos Fisik
2017; 4) Perpres 32 tahun 2014 tentang pengelolaan dan
pemanfaatn dana kapitasi JKN pada FKTP
Ada pembukuan keuangan Puskesmas, dan di periksa oleh Kepala
Puskesmas; laporan bulanan dalam bentuk neraca yang di tanda-
tangan Bendahara dan diketahui Kapuskesmas (Bendahara JKN,
BOK, Umum, Barang)
SOP audit penilaian kinerja pengelola keuangan belum
disusun secara khusus dan belum ditetapkan Kapus, namun
terdapat tatacara pembinaan tidak tertulis untuk mengontrol
pencatatan keuangan pengelola keuamgan Puskesmas. Sesuai
aturan keuangan, Kapus selalu ttd pada laporan bulanan, dan
sudah dilaksanakan secara baik.
1) tidak ada pernyataan hasil audit dari auditor, karena tidak
pernah diperiksa BKPD secara mandiri, tetapi merupakan
bagian dari Dinkes; 2) audit internal dilakukan oleh Kapus
setiap bulan saat tutup buku register dan ttd BA pemeriksaan
kas; namun belum menggunakan metode audit. dan belum ada
hasil audit secara khusus.
Ada SK penetapan pengelola keuangan (BOK, JKN Kapitasi),
beserta uraian tugas dan tanggung jawab nya
Panduan pengelolaan keuangan sesuai 2.3.15, ada LK
Puskesmas
Ada Pertanggungjawaban keuangan dilaksanakan sesuai
ketentuan yang berlaku.;
tidak ada temuan masalah keuangan; pengelola keuangan di
periksa oleh Pimpinan Puskesmas
1) Ada SK Kepala Puskesmas tentang data dan informasi apa
saja yang harus ada di Puskesmas; 2) Ada SK pengelola
informasi dengan uraian tugas dan tanggung jawabnya; .3)
meskipun belum ada ketetapan Kepala Puskesmas, tampak
sudah tersedia data dan informasi di Puskesmas yang
terdiri dari : i) data wilayah kerja yang menjadi tanggung
jawab, ii) demografi, iii) pola penyakit terbanyak, iv) data
surveilans epidemiologi, v) data pencapaian kinerja
pelayanan, dan pencapaian kinerja, vi) untuk data dan
informasi terkait budaya dan kebiasaan masyarakat masih
belum tersedia, termasuk kondisi masing-masing desa di
wilayah kerjanya; 4) namun data tersebut belum dikelola
dengan baik.
1) Ada SOP pengumpulan, penyimpanan, dan retrieving
(pencarian kembali) data/dokumen, namun prosedur masih
belum sesuai dan juga belum dilaksanakan dengan baik. 2)
SOP masih perlu disosialisasikan dan dipahami semua staf.
1) ada SOP analisis data, namun langkah-langkahnya/prosedur
nya belum menggambarkan proses analisis data; dan
langkahnya tidak sinkron dengan SOP terkait lainnya; namun
Puskesmas sudah dapat melakukan analisis meskipun belum
sempurna, misalnya (a)pengumpulan data SMD sudah diolah,
ada hasil olahannya namun masih belum lengkap semua, dan
belum disusun RTL; (b)data masukan dari kotak saran sudah
di analisis dan disusun RTL, (c)hasil analisis data capaian
kinerja
1) belum ditemukan bukti pendukung terlaksananya evaluasi
dan tindak lanjut pengelolaann data dan informasi.; 2) masih
belum ada pelaksanaan kegiatan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pengelolaann data dan informasi; (a)tidak ada
instrument evaluasi dan (b)tidak ada kerangka acuan kerja
evaluasi pengelolaan data -- ;
1) Ada SK Kepala Puskesmas tentang hak dan kewajiban
sasaran program dan pasien pengguna pelayanan Puskesmas;
perlu diperbaiki untuk rujukan landasan hukum dan
pertimbangan pembuatan SK agar di sesuaikan dengan
isi/maskud SK tersebut; 2) Ada sosialisasi di papan
pengumuman, Brosur jenis pelayanan juga mengandung hak
dan kewajiban sasaran program dan pasien/pengguna jasa
Puskesmas, dan perlu dipastikan di distribusiklan ke sasaran
dan LS.
1) Ada Sosialisasi tentang hak dan kewajiban pasien/pengguna
jasa Puskesmas meskipun perlu ditingatkan; 2) sosialisasi
melalui Minilok LS namun tidak ada bukti notulennya; ada
brosur, ada tanda tangan komitmen LS; 3) hak untuk sasaran
program UKM masih belum tertuang dengan baik;
1) ada prosedure untuk memenuhi hak pasien; PJ nya per
ruangan pelayanan di Puskesmas, 2) ada SK untuk memenuhi
hak dan kewajiban pengguna Puskesmas ; 3) belum ada bukti
dokumen SOP di sosialisasikan, namun pelaksana sudah
menjalankannya.; 4) perilaku pelayanan tampak telah
memberikan pemenuhan pelayanan dengan baik.
1) Peraturan internal masih perlu disesuaikan dengan visi misi
dan tata nilai Puskesmas, misalnya - belum ada uraian
bagaimana melaksanakan setiap misi ataupun visi dan tatanilai
tsb di jabarkan dalam peraturan internal Puskesmas
Ada SK penetapan petugas oleh Kapuskesmas untuk
pelaksanaan kerjasama dengan RS terkait pengelolaan limbah
medis padat;
1) ada MoU antara Puskesmas dan RS Rujukan tentang komitmen
untuk rujukan pasien, Puskesmas ke RS tsb; 2) ada kontrak
kerjasama antara Kadinkes dengan pihak ke tiga (RSU Cut Mutia)
1) ada kejelasan, kegiatan yang harus dilakukan, peran dan
terkait pengelolaan limbah medis padat pada tahun 2016
tanggung jawab masing-masing pihak, personil yang melaksanakan
(November);
kegiatan, kualifikasi, indikator dan standar kinerja, masa
berlakunya Kontrak/Perjanjian Kerja Sama, 2) proses jika terjadi
perbedaan pendapat secara jelas diatur
Tidak Ada kegiatan Puskesmas yang dikontrakkan kepada pihak
ketiga; ada MoU untuk pengelolaan limbah medis namun yang
melakukan kontrak adalah Dinkes.
1) Kontrak kerja ini lebih bersifat kerjasama yaitu RS membantu
mengelola limbah medis padat; RS menerima sampah medis dari
Puskesmas; 2) Belum ada dokumen rencana monev, dan belum ada
instrument khusus monitoring dan evaluasi terhadap pihak ketiga
(kerjasama baru dimulai).; 3) Pihak Puskesmas seharusnya ikut
melakukan pemantauan pelaksanaan pelayanan pihak ke3 karena
Puskesmas sebagai penerima manfaat pihak ketiga; 4)Tidak ada
dokumen rencana monev, dan tidak ada instrument khusus
monitoring dan evaluasi terhadap pihak ketiga;
Belum ada RTL karena belum ada monitoring dan evaluasi; ;
meskipun kontrak oleh Dinkes, seharusnya Puskesmas memberikan
masukan untuk pengelolaan limbah yang lebih baik agar
Puskesmas tidak menyimpan limbah B3 terlalu di ruag kerja
pelayanan Puskesmas.
Ada SK PJ Barang dengan uraian tugas dan tanggung jawab
pengelola barang (bendahara barang) yang ditetapkan dari
Kabupaten; sudah ditetapkan oleh Kapuskesmas; sudah
dipahami oleh petugas dan sudah dilaksanakan
1) Ada daftar inventaris peralatan medis dan nonmedis, dan
kondisi alat tsb; 2) pencatatan / inventaris gedung/sarana dan
barang belum lengkap, (a) data kondisi sarana gedung bagian
dalam masih belum di identifikasi, secara per ruangan
bangunan ada data prasarana dan peralatan non medis; (b)
belum ada form monitoring sarana (gedung fisik) per ruangan
gedung; 3) ada komitmen memperbaiki, dan saran-saran
sebagian kecil sudah dilaksanakan; 4) dari hasil analisis
kecukupan peralatan medis di setiap unit Puskesmas masih
cukup baik, contoh untuk unit poli umum proporsinya
kecukupan jenis alat kurang dari 30% terpenuhi dari seluruh
jenis standart yang ditetapkan; alat tersebut cukup untuk
melayani sesuai epidemiologis penyakit yang ada di
Puskesmas tsb.
1) Ada program pemeliharaan sarana prasarana, baik per
ruangan maupun per peralatan; ; 2) Puskesmas telah ada
proses pemeliharaan barang yang berjalan namun masih
diperlukan peningkatan pengelolaan; termasuk penyimpanan
barang; 3) Puskesmas sudah melaporkan kondisi sarana
prasarana ke Dinkes Kab.
1) Secara umum pemeliharaan sarana sudah dilakukan sesuai
rencana kerjanya; 2) pelaksanaan program pemeliharaan
peralatan sudah dilakukan; 3) pemeliharaan dan pengaturan
perlengkapan kantor di gudang belum memadai; 4) RTL atas
barang-barang tsb; tensi meter, thimbangan dewasa,
Ada gudang tempat penyimpanan barang, namun tidak tertata,
dan pasti sulit mencari barang yang dibutuhkan; dan sulit
mengenali barang-barang yang tersedia;
1) Ada SK penanggung jawab kebersihan lingkungan
Puskesmas; namun perlu disempurnakan terkait butir
menimbang dan mengingat; 2) ada Program kerja kebersihan
lingkungan namun tampaknya pemahaman semua petugas
petugas perlu ditingkatkan untuk ikut menjaga kebersihan,
dan jika perlu di masukkan dalam peraturan internal; , 3)
kondisi lingkungan masih perlu ditingkatkan kebersihannya
Program kerja kebersihan Puskesmas sudah dilaksanakan,
namun belum optimal; menjaga kebersihan bersama
1) Ada SK Penanggung jawab kendaraan, Program kerja
perawatan kendaraan namun perlu di tinjau kembali landasan
regulasinya pada butir mengingat, dan konsideran dalam
menimbang juga perlu di tinjau; 2) Sudah Ada program kerja
perawatan kendaraan, baik roda empat maupun roda dua;
untuk pembelian BBM sesuai kebutuhan;
Pelaksanaan pemeliharaan tergantung kebutuhan dan ada
Bukti pelaksanaan untuk roda empat ada anggaran operasional
untuk pembelian BBM sesuai kebutuhan; kondisi kendaraan
masih perlu peningkatan perawatan; untuk roda dua
pemeliharaan diserahkan pengguna dan kondisinya belum
pernah di evaluasi oleh Pj Kendaraan. ;
Ada dokumen pencatatan dan pelaporan barang inventaris.
KMP).
REKOMENDASI
Saran: 1) perlu dipastikan /adanya dokumen pendukung
bahwa Lokasi Puskesmas sesuai Peruntukan tata-ruang
daerah (RT/RW Kab/kota); 2) Lokasi Puskesmas tidak
tampak ada transportasi Umum, namun kemungkinan adanya
kasus ke gawatdaruratan dan kecelakaan tetap ada, maka
kesiapan pelayanan perlu ditingkatkan.
SARAN: sebaiknya ada bukti bahwa lokasi Puskesmas
memang untuk Fasum; dan Perlu di cek kembali dengan
RTRW PemKab terbaru.
oke
SARAN: 1) meskipun Puskesmas dibangun sebelum tahun
2010, sebaiknya sertifikat tanah agar dapat segera
diselesaikan; koordinasi tertulis dengan dinas terkait; agar
tidak terjadi masalah tanah di kemudian hari; 2) IMB segera
diselesaikan; 3) dok analisis lingkungan segera disusun.
oke
oke
oke
Saran untuk Continuous improvement: 1) Upayakan perbaikan
dan pemenuhan kondisi ruangan sesuai standar ; misalnya
pencahayaan dan monitor suhu ruangan di gudang farmasi; dll.
Saran: untuk Continuous improvement: 1)prasarana
Puskesmas yang sudah diusulkan agar di monitor, ; 2)
lakukan analisis kebutuhan pra-sarana, dan tetapkan prioritas
pra-sarana apa saja yang wajib dipenuhi dalam waktu dekat;
sesuaikan dengan jenis pelayanan/upaya, dan masalah di
masyarakat.; 3) perhatikan kondisi perlengkapan prasarana
yang sudah tidak diperlukan pelayanan agar di proses hapus
atau hibahkan.
Saran: untuk Continuous improvement: 1) Tingkatkan
pelaksanaan pemelihaarn prasarana puskesmas; buat jadual
rencana monitoring; dan monitor pelaksanaan agar sesuai
SARAN: 1) Prasarana penting untuk keselamatan pasien agar
jadwal pemeliharaan; 2) untuk prasarana yang perlu
betul-betul diperhatikan; 2)monitor bangunan fisik gedung per
penggantian dan belum terganti sebaiknya di monitor dan
ruangan supaya dilanjutkan; dan betul2 dilaksanakan.3) penataan
tetap diupayakan pemeliharaannya; 3) )inventaris barang
ruangan dan penempatan alat-alat yang belum sesuai standart agar
masih perlu ditingkatkan; 4) bukti pelaksanaan
diperbaiki;
pemeliharaan perlu ada penjelasan. 5) inventarisasi sarana
gedung kode barang milik negara agar di monitor secara
Saran: untuk Continuous improvement: 1) Lakukan Monitoring
komprehensif.
fungsi prasarana Puskesmas yang sudah dimulai, 2) Siapkan bukti
pelaksanaan monitoring prasarana yang sudah / belum dilakukan
pengecekan fungsinya,;
SARAN: 1) Tingkatkan pemeliharaannnya, 2) lengkapi bukti
monitoring fungsi peralatan medis dan non medis; 3) Kerjakan
RTL nya; 4) Monitor TL yang sudah dilaksanakan dan yang
belum, di identifikasi masalahnya dan cari jalan keluarnya lagi.
Saran : 1) jika tidak ada unit yang memberikan kalibrasi,
lakukan Identifikasi alat yang perlu kalibrasi, lakukan uji
fungsi antara alat yang baru dan lama, asumsikan alat baru
sebagai standar; jika kedua alat memberikan hasil yang
berbeda sangat jauh maka perlu di usulkan untuk
penghapusan barang, dan ajukan yang baru; 2) pelihara alat
mulai dari cara penggunaan dengan benar dan perawatan
rutin harian dengan benar; misalnya jangan nyalakan AC jika
pintu jendela di buka karena akan merusak kompresor mesin
AC dan membuat pemborosan kerusakan dengan lebih cepat,
dst
SARAN: agar dimonitor rasionalisasi pemanfaatanya untuk
mencapai kinerja yang lebih baik.
Bagus, pertahankan, Momitor proses pengajuan perpanjangan nya
agar tidak terjadi keterlambatan
Saran: Untuk continuous improvement 1) Sebaiknya struktur
organisasi tetap dilakukan evaluasi, apakah masih sesuai dengan
kebutuhan pelayanan yang diharapkan masyarakat pada saat ini;
2) Rujukan struktur organisasi Puskesmas adalah Permenkes
75/2014 namun tetap disesuaikan kebutuhan masyarakat daerah
Saran: 1) sempurnakan SOP agar mengikuti struktur organisasi
dan hubungan antar posisi (kotak-kotak) dalam struktur; 2)alur
komunikasi dan Kordinasi sebaikan menggambarkan koordinasi
antar posisi dalam struktur organisasi, 3) - lakukan PDCA
Saran: 1) SK dapat segera di tetapkan, agar uraian tugas sesuai
struktur dapat dipedomani; 2) tetap perlu dilakukan evaluasi dan
disempurnakan; --> Lakukan PDCA atas uraian tugas ; 3) TL
evaluasi dikerjakan; 4) dan hasil TL di sosialisasikanm , di rekam
prosesnya
Saran: lakukan kembali pemahaman tugas dan dilaksanakan
sesuai tugasnya; dan monitor
Saran: Lakukan persiapan evaluasi khusus tentang pelaksanaan
uraian tugas, mulai dari kerangka acuan instrument dst; dan
lakukan PDCA, jangan lupa didokumentasikan.
Saran; 1) Meskipun saat ini sudah ada Struktur Organisasi, tetap
perlu direncanakan untuk dilakukan kajian struktur organisasi,
dan evaluasi secara periodik sesuai mekanisme yang semestinya
sehingga struktur organisasi betul-betul sesuai dengan kebutuhan
pelayanan yang dituntut masyarakat; 2) lakukan rekam bukti
pelaksanaan dan dokumentasikan dengan baik
SARAN: 1) Agar rancangan rencana pengembangan kompetensi
pelaksana teknis untuk update standart kompetensi yang baru
disusun, dapat dilengkapi secara komprehensif;; 2) ajukan ke
Dinkes dan pengajuan pelatihan yang dibutuhkan perlu di Follow
up, dikoordinasikan ke Dinkes.
SARAN: 1) Agar jenis tenaga yang dibutuhkan dipayakan
dipemuhi sesuai pola ketenagaan dan hasil pemetaan
kompetensi yang didasarkan ABK, 2) untuk jenis tenaga
yang kelebihan jumlah agar dapat di manfaatkan secara
optimal dan harus dapat mencapai target 100%; di monitor.
Saran: tingkatkan terus --> Semua harus diupdate profil
kepegawaiannya, ditata lebih rapi, di analisis kompetensinya
untuk disesuaikan dengan kebutuhan pelayanan yang dituntut
masyarakat
Saran: Agar di monitor, dan lihat peningkatan ketrampilan dan
dampaknya terhadap pelayanan dan kinerja Puskesmas.
SARAN: 1) harus diLakukan evaluasi terhadap pegawai yang
sudah dilatih (gunakan form yang diberikan) dan TL penerapan
hasil pelatihan, dokumentasikan dengan baik rekam bukti
pelaksanaannya; 2) saat survey masih belum ada evaluasi
penerapan hasil pelatihan; padahal selama tahun 2017 ini ada
beberapa petugas yang dilatih; 3) segera follow up pelatihannya
dan copy sertifikat harus diberikan ke TU untuk kelengkapan
dokumentasi.
Saraan: Ketetapan tsb harus di sosialisasikan dan dilaksanakan
oleh semua pegawai yang baru masuk termasuk kepala
Puskesmas; buatkan program pelatihan orientasi; dan orientasi
meliputi seluruh aspek Puskesmas agar ybs mengenal dan
memahami serta dapat melakukan integrasi kegiatan dan program
dikemudian hari.
Saran: 1) perlu dibuat materi pelatihan orientasi yang dapat
berupa kurikulum orientasi, sehingga pegawai baru betul-betul
belajar dan mempelajari isi Puskesmas dan tujuannya; 2) perlu
dokumentasi, dan perlu disusun Kerangka acuan program
orientasi
Saran: : ketetapan mekanismenya perlu di susun, pada bagian
menimbang dan mengingat agar disesuaikan dengan perarturan
terbaru, dan pada bagian langkah-langkah perlu dipastikan dapat
dipahami dan dilaksanakan.
Saran: : Puskesmas perlu memastikan bahwa masyarakat
mengetahuinya dan petugas melaksanakannya dengan baik.
Saran: SOP segera diperbaiki dan di sosialisasikan mekanisme
peninjauan ulang tatanila, ; Lakukan peninjauan ulang tata nilai
dan tujuan penyelenggaraan program dan pelayanan setiap tahun
untuk menilai kesesuaian pencapaian kinerja terhadap visi, misi,
tujuan, dan tata nilai
Saran: Tingkatkan Intensitas arahan /pertemuan internal dan
rekam bukti pelaksanaan didokumentasikan dengan baik
Saran: 1) perlu disusun SOP penulusuran kinerja pelayanan yang
operasional; 2)Lakukan evaluasi atas cara kerja penelusuran
kinerja tsb, 3)lakukan analisis apakah proses tsb sudah tepat dan
menguji /ukur/menelusur yang sebenarnya? Dan lakukan TL dan
monitoring --> PDCA
Saran: 1) perbaiki SOP pencatatan pelaporan; 2)Lengkapi
laporan dan buku ekspedisi, dan buku penomoran SK SOP
SARAN: 1) Perlu ditambahkan dalam uraian tugas yang
menggambarkan secara jelas tanggung jawab PJ untuk
memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan ;
2)Uraian tugas perlu kembali di sosialisasikan karena belum
sepenuhnya dipahami oleh staf, khusunya untuk monitoring,
evaluasi dan analisis hasil monitoring; 3)perlunya pemahaman
PDCA/PDSA oleh pelaksana upaya
Saran: 1) supaya SOP disempurnakan, di sosialisasikan;
dilaksankan dan dicatat prosesnya; 2) lakukan PDCA jika sudah
dimplementasikan;
Saran: 1)sempurnakan SOP dengan menambahkan berbagai
metode komunikasi dan koordinasi; 2) sosialisaikan dan dipahami
di pedomani, 3)Tingkatkan komunikaisi dengan LS; dan bawa
hasil analsisi epidemilogi per desa agar dapat dibantu TL oleh
kades dan sektor lainnya
SARAN: : 1) Perlu disusun SOP, dan dilakukan kajian secara
periodik dan konsisten; dan penajaman analisis pada penilaian
kinerja (PKP) 2) perlu penyempurnaan Instrumen penilaian
akuntabilitas berdasarkan uraian tugas PJ dan indikator, dan
target;;
SARAN: Lengkapi contoh surat pernyataan pelimpahan
wewenang sesuai SOP, nanti dibuat sesuai lampiran SK Kapus
dengan kriteria / batasan kompetensi yang jelaS; pendelegasian
wewenang bukan hanya masalah pelayanan pasien tetapi termasuk
kegiatan UKM dan Manajemen ; berikan batasan waktu
pelaksanaannya.
Saran: 1) SOP perlu di review dan perbaikan ; 2) perlu di
sosialisasikan karena belum dipahami dan 3) perlu dilaksanakan
dengan baik. 4) Lengkapi dengan bukti dokumen pendukungnya
Saran: Untuk continupus improvement : 1)tingkatkan
komunikasi yang sudah terjalin; 2)siapkan materi untuk
komunikasi utamanya terkait hal yang perlu didukung sektor;
3)dokumentasikan materi yang menjadi masalah dan perlu
dukungan sektor terkait ; 4) follow up
Saran: 1) Identifikasi peran spesifik setiap sektor perlu di
evaluasi, selesaikan, dan di sosialisasikan ke pihak ybs, ; 2)
laksanakan evaluasi peran pihak terkait mulai dengan menyiapkan
kerangka acuan, dan instrument;
SARAN: 1) panduan mutu yang telah disusun perlu ditambahkan
tentang bagaimana visi misis dan tatanilai Puskesmas akan
diterjemahkan dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja
Puskesmas; 2)sesungguhnya panduan ini akan memandu seluruh
kegiatan untuk mencapai visi Puskresmas; 3) agar di
sosialisasikan dan dilaksanakan sesuai tata nilai puskesmas; 4)
rekam bukti jangan lupa dikerjakan.
Saran: 1)Pedoman / panduan kerja sebaiknya dilakukan
monitoring apakah masih sesuai atau ada rujukan baru; -->
lakukan PDCA ;2) pedoman kerja / alur proses melayani
sebaiknya tidak perlu dipasang di dinding pelayanan. cukup
dipahami petugas/atau diletakkan di meja / balik kaca meja
petugas; 3) sedangkan untuk dinding sebaiknya dipasang sarana
edukasi/poster yang sebaiknya disesuaikan dengan permasalahan
yang dihadapi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas (lihat/rujuk
ke 10 penyakit terbanyak); termasuk tentang hal-hal yang
menjadi masalah nasional atau propinsi/kab dan program
pencegahan lainnya.
SARAN: 1) SOP perlu di review sesuai perkembangan; 2) perlu
di sosialisasikan dan koordinasikan; Tim manajemen juga harus
memahami SOP kegiatan UKM UKP
Saran: Pedoman perlu di sosialisasikan karena sebagian pettugas
masih tidak paham; perlu kejelasan pengendalian dokumen yang
harus di TL/dilaporkan
Saran: sebaiknya segera disusun SOP tentang Penyusunan
Pedoman dan Prosedur dan harus sesuai tata naskah yang baku,
disosialisasik dan di TL
Saran: 1)Segera lakukan perencanaan komunikasi dengan baik
dan dilaksanaannya dengan baik; 2)seluruh proses di
dokumentasikan; 3) tingkatkan frekuensi minilok bulanan (LP)
sesuai permenkes tentang manajemen Puskesmas agar
peningkatan kinerja dan mutu dapat dicapai, perlu ditambahkan
rapat-rapat staf.
SARAN; 1)SOP perlu disempurnakan; dan mungkin digali
metode komunikasinya dan di tambahkan, ; 2) SOP di
sosialisasikan; 3) komunikasi internal yang efektif dan tetap
santun; 4) sebaiknya siapkan materi yang akan di komunikasikan,
utamanya terkait upaya pencapaian kinerja dan mutu pelayanan.
Tingkatkan komunikasi internal dengan lebih terencana, sesuai
langkah-langkah dan perl;u di identifiaksi permasalahan / isu /
topik / bahan yang akan di komunikasikan ;
Saran : 1)Lakukan TL untuk seluruh rekomendasi hasil
komunikasi internal , dan 2)secara terencanakan lakukan
monitoring untuk TL tsb secara keseluruhan; dan 3)lakukan
PDCA untuk komunikasi internal
Saran: susun kajian dampak lingkungan dengan baik; kaji
pengelolaan limbah B3 dengan pihak ketiga, identifikasi
dampaknya terhadap pengguna puskesmas; Lakukan Follow up
atas hasil analisa tsb; dan monitor pelaksanaannya
saran: Panduan manajemen resiko perlu disusun dan dipahami
oleh semua pelaksana kegiatan, perlu di sosialisasikan dengan
lebih baik; Panduan manajemen risiko perlu segera sepenuh nya
dilaksanakan; pelaksanaan manajemen risiko perlu di
dokumentasikan, demikian juga identifikasi risiko, analisis risiko
pencegahan risiko.' jangan lupa cek dampak kebisingan pada
petugas.
SARAN: Agar ditingkatkan upaya tindak lanjut terhadap
gangguan/dampak negatif thd lingkungan dan pencegahannya ;
Saran: pertahankan komitmen kerja; koordinasikan jejaring
dengan baik, dan lakukan pembinaan secara kontinyu terkait
program dan standar,
SARAN 1) susun dan laksanakan rencana kerja pembinaan
jaringan dan jejaring; agar jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan dapat memberikan pelayanan UKM dan UKP
yang mudah diakses oleh masyarakat; .2) Program
pembinaan meliputi aspek program, tenaga, sarana,
pembiayaan, dan pendukung
; 3) pastikan ada jadual dan penanggung jawab tiap kegiatan
pembinaan; 4)buat notulen materi yang disampaikan pada
saat pembinaan jaringan yang dilakukan bersamaan dengan
Lokmin tribulan; 5) buat RTL dan di TL
Saran: 1) laksanakan kunjungan ke jeJaring sesuai rencana
kerja agar jejaring fasilitas pelayanan kesehatan dapat
memberikan pelayanan UKM dan UKP dan mudah diakses
oleh masyarakat. 2) Program pembinaan meliputi aspek
program, tenaga, sarana, pembiayaan, dan pendukung; 4)
monitor dan pastikan jadual pelaksanaan pembinaan tepat
sesuai rencana;
; 3)buat dok pelaksanaan kunjungan ke jeJaring /rekam bukti
pelaksanaannya
Saran: 1) lakukan TL atas temuan pembinaan; dan tingkatkan
koordinasi program dan pelaporan cakupan ; 2) TL hasil
pembinaan Jaringan Faskes perlu terus ditingkatkan
Susun dokumentasi pembinaan dan pelaporan secara baik
dan khusus pembinaan jaringan dan jejaring.
Saran: kapus dan PJ secara lebih efektif dan efisien dan
penggunaan anggaran dapat dilaksanakan sesuasi dokumen
rencana; agar Tingkatkan keterlibatan Tim PTP termasuk dalam
penyusunan RPK.
Perlu dibuat SOP audit keuangan oleh Kapus, meskipunselama ini
secra riil sudah berjalan, namun tetap diperlukan agar dipahami
oleh semua PJ
Saran: susun SOP audit keuangan, dn lakukan audit; meskipun
tidak pernah di audit isnspektorat, simpan semua dokumen
keuangan dengan baik sampai minimal 10 tahun
Saran: 1) sebaiknya isi SOP pengumpulan, penyimpanan dan
retrieving data harus sinkron antara satu dan lainnya. 2)Dan
runtutan isi SOP juga masih perlu perbaikan agar SOP satu dan
lainnya tidak saling kontradiksi; 3) agar kendali dokumen
dilaksanakan, baik dokumen internal/eksternal.
SARAN: 1) Agar SOP analisis data yang diperbaiki dapat di
dilengkapi, 2) SOP agar dilengkapi dengan langkah-langkahnya
secara baik dan jelas, 3) analisis data perlu dilaksanakan secara
komprehensif (data dari harapan masyarakat, UKM UKP; ), untuk
penyempurnaan upaya pelayanan;
SARAN: 1) SOP pelaporan sebaiknya segera diperbaiki dan
diperjelas runtutan langkahnya; ; 2)pelaporan hasil kinerja upaya
pelayanan perlu disampaikan ke pihak terkait di tingkat
kecamatan penunjang upaya pelayanan di Puskesmas, jadi bukan
hanya ke Dinkes Kab saja; 3) sebaiknya data perlu di pilah sesuai
kebutuhan dan manfaatnya;
Saran: 1) Agar disiapkan rencana evaluasi pengelolaan data dan
informasi, 2) agar segera disusun kerangka acuannya, berikut
instrument evaluasinya, 3) segera Lakukan evaluasi dan susun
RTL dan di TL; dan 4) seluruh proses didokumentasikan;
Saran: Untuk continuous improvement : 1) SK Hak dan
Kewajiban pengguna/sasaran Puskesmas perlu dilakukan
peninjauan secara periodik agar sesuai dengan kondisi terkini.;
lakukan PDCA
SARAN: SOP di sosialisasikan, dimonitor, di review kembali
apakah sudah dapat memenuhi hak dan kewajiban pengguna
Puskesmas; lengkapi dokumen rekam.
Saran: perlu dikembangkan bagaimana tatanilai di jabarkan
dalam peraturan internal untuk mencapai visi
Saran: 1)Peraturan internal perlu direview disesuaikan dengan
visi misi dan tata nilai Puskesmas, misalnya - ada uraian
bagaimana melaksanakan upaya dengan Tatanilai tsb di jabarkan;
2) selalu ingat untuk lakukan dilakukan PDCA; 3) Peraturan
internal sebaiknya ada terobosan manajemen SDM yang
membangun peningkatan semangat kerja;
petugas lakukan monitor terhadap pelaksanaan kontrak kerja tsb,
pastikan terlaksana dengan baik
lakukan monitor terhadap kontrak kerja tsb, pastikan terlaksana
dengan baik
lakukan monitor terhadap kontrak kerja tsb, pastikan terlaksana
dengan baik
SARAN: MoU sebaiknya di monitor pelaksanaannya
sebaiknya dibuat rencana monitoring dan evaluasi terhadap pihak
ketiga' dan disusun instrumen monev
sebaiknya dilakukan monitoring dan evaluasi, dan susun RTL
untuk di TL;
saran: 1) Tingkatkan pemeliharaan sarana meski sudah dilakukan
sesuai rencana kerjanya namun masih sebatas dilaksanakan, 2)
bukti pelaksanaan program pemeliharaan peralatan perlu
dilengkapi; 3) alat yang tidak dapat difungsikan agar dilaporkan
secara tertulis ke Dinkes Kab; 4) rekam bukti pemeliharaan, dan
dokumentasi disiapkan.
Saran: 1)tempat penyimpanan barang perlu diperhatikan
penataan dan kebersihannya; 2) barang yang tidak dipergunakan
lagi supaya diusulkan penghapusan barang agar tidak penuhi
gudang; dan 3) tempat penyimpanan obat/farmasi perlu
diperhatikan.
SARAN: 1)Program kebersihan perlu di review dan di
sosialisasikan agar semua staf ikut bertanggung-jawab;
2)pemahaman semua petugas petugas perlu ditingkatkan untuk
ikut menjaga kebersihan, dan jika perlu di masukkan dalam
peraturan internal
SARAN: 1) perlu ada koordinator di tiap area; 2) buat ceklist
monitoring kebersihan di setiap ruangan, 3) ikuti prinsip 5R, atur
kabel yang berserakan, rapikan tata letak tempat sampah dalam
ruang kerja agar rapi dan tidak tampak penuh, kamar mandi harus
bersih dan rapih; 4) jika perlu dikompetisikan untuk memancing
tanggung jawab kebersihan bersama..
Untuk continuous improvement perlu dilakukan: kegiatan
pemeliharaan kendaraan supaya terus ditingkatkan agar seluruh
kendaraan tetap berfungsi dengan baik untuk mendukung
peningktan mutu dan kinerja
EP 2 2. Ada kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab
Penanggung jawab manajemen mutu.
EP 3 3. Ada Pedoman Peningkatan Mutu dan Kinerja disusun bersama
oleh Penanggung jawab manajemen mutu dengan Kepala
Puskesmas dan Penanggung jawab Upaya Puskesmas.
EP 4 4. Kebijakan mutu dan tata nilai disusun bersama dan dituangkan
dalam pedoman (manual) mutu/Pedoman Peningkatan Mutu dan
Kinerja sesuai dengan visi, misi dan tujuan Puskesmas.
EP 5 5. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas,
dan Pelaksana Kegiatan Puskesmas berkomitmen untuk
meningkatkan mutu dan kinerja secara konsisten dan
berkesinambungan.
KRITERIA 3.1.2.
EP 1 1. Ada rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas dilakukan
sesuai dengan rencana kegiatan yang tersusun dan dilakukan
pertemuan tinjauan manajemen yang membahas kinerja
pelayanan dan upaya perbaikan yang perlu dilaksanakan.
EP 3 3. Pertemuan tinjauan manajemen membahas umpan balik
pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal, hasil
penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun
perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta membahas hasil
pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi
untuk perbaikan
EP 4 4. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen
ditindaklanjuti dan dievaluasi.
KRITERIA 3.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Upaya Puskesmas
dan Pelaksana Kegiatan memahami tugas dan kewajiban mereka
untuk meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Pihak-pihak terkait terlibat dan berperan aktif dalam
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas.
EP 3 3. Ide-ide yang disampaikan oleh pihak-pihak terkait untuk
meningkatkan mutu dan kinerja Puskesmas ditindaklanjuti.
KRITERIA 3.1.4.
EP 1 1. Data kinerja dikumpulkan, dianalisis dan digunakan untuk
meningkatkan kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan audit internal secara periodik terhadap upaya
perbaikan mutu dan kinerja dalam upaya mencapai sasaran-
sasaran/indikator-indikator mutu dan kinerja yang ditetapkan.
EP 3 3. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada
Pimpinan Puskesmas, Penanggung jawab Manajemen mutu dan
Penanggung jawab Upaya Puskesmas untuk mengambil
keputusan dalam strategi perbaikan program dan kegiatan
Puskesmas.
EP 4 4. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari
hasil audit internal.
EP 5 5. Terlaksananya rujukan untuk menyelesaikan masalah dari hasil
rekomendasi jika tidak dapat diselesaikan sendiri oleh
Puskesmas.
KRITERIA 3.1.5.
EP 1 1. Ada mekanisme untuk mendapatkan asupan dari pengguna
tentang kinerja Puskesmas.
EP 2 2. Dilakukan survei atau masukan melalui forum-forum
pemberdayaan masyarakat untuk mengetahui bahwa kebutuhan
dan harapan pengguna terpenuhi.
EP 3 3. Asupan dan hasil survei maupun forum-forum pemberdayaan
masyarakat dianalisis dan ditindaklanjuti.
KRITERIA 3.1.6.
EP 1 1. Ditetapkan indikator mutu dan kinerja yang dikumpulkan
secara periodik untuk menilai peningkatan kinerja pelayanan.
EP 2 2. Peningkatan kinerja pelayanan tersebut sebagai akibat adanya
upaya perbaikan mutu dan kinerja penyelenggaraan pelayanan
EP 3 3. Ada prosedur tindakan korektif.
EP 4 4. Ada prosedur tindakan preventif.
EP 5 5. Hasil pelayanan/program dan kegiatan yang tidak sesuai
ditindaklanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, dan
tindakan preventif.
KRITERIA 3.1.7.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab Upaya
Puskesmas menyusun rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung jawab Upaya
Puskesmas dan pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Kegiatan kaji banding dilakukan sesuai dengan rencana kaji
banding.
EP 4 4. Hasil kaji banding dianalisis untuk mengidentifikasi peluang
perbaikan.
EP 5 5. Disusun rencana tindak lanjut kaji banding.
EP 6 6. Dilakukan pelaksanaan tindak lanjut kaji banding dalam
bentuk perbaikan baik dalam pelayanan maupun dalam
pelaksanaan program dan kegiatan.
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding, tindak
lanjut dan manfaatnya.
BAB.III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)
FAKTA DAN ANALISIS
1) Sudah Ada penetapan Kepala Puskesmas tentang Pembentukan Tim Manajemen Mutu,
namun kurang sesuai antara isi keputusan dan lampiran SK; 2) demikian juga pada butir
menimbang dan mengingat masih belum sinkron; 3) Tim belum memahami tugasnya
bagaimana caranya untuk bertanggung jawab mengkoordinasikan, memonitor kegiatan
peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas; dan membudayakan perbaikan kinerja yang
berkesinambungan sesuai visi misi dan tujuan Puskesmas
1) Ada uraian tugas wewenang dan tanggung jawab PJ Mutu, sebagai lampiran SK Kapus
tentang penetapan PJ, uraian tugas, dan wewenang PJ Mutu; 2) isi keputusan perlu diperbaiki
ditambahkan tugas merencanakan; 3) tidak ada bukti sosialisasi uraian tugas, 4) Tim belum
sepenuhnya memahami /menguasai tugasnya, dan masih belum memahami manajemen mutu
dengan baik; 5) Manajemen mutu sudah mulai diterapkan namun proses pelaksanaannya
masih perlu ditingkatkan;
1) Ada Pedoman Peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas, namun isi pedoman masih belum
dapat gambarkan sebagai Pedoman Peningkatan Mutu dan belum menggambarkan bagaimana
tatanilai visi misi Puskesmas akan dicapai; 2) Pedoman belum dapat dibuktikan telah disusun
secara bersama,, tidak ada dokumen pendukung proses penyusunan Pedoman (notulen, dll);
3) Tidak ditemukan dokumen sosialisasi pedoman mutu, 4) Ada bukti para pelaksana
mempunyai komiitmen untuk melaksanakan peningkatan mutu; 5)isi manual mutu belum
dilakukan peninjauan, dan belum dilaksanakan dengan optimal;
1) Ada SK Kepala Puskesmas tentang Kebijakan Mutu, 2) ada tata-nilai Puskesmas namun
Tatanilai dan visi misi belum terbukti digunakan untuk mendasari penyusunan pedoman
kebijakan mutu, 3) belum ada uraian bagaimana tatanilai visi misi Puskesmas diterjemahkan
dalam proses peningkatan Mutu dan kinerja Puskesmas; 4) belum ada bukti sosialisasi
Kebijakan Mutu dan Tata Nilai Puskesmas, namun belum sepenuhnya dipahami staf; dan
belum sepenuhnya diterapkan.
1) Ada komitmen dan bukti pernyataan (ttd) komitmen meningkatkan kinerja Puskesmas, oleh
PJ/Pelaksana/Staf di tempel di papan pengumuman; 2)Ada program tahunan peningkatan
mutu dan kinerja secara bertahap dan berkesinambungan, merujuk pada indikator mutu; 3)Ada
poster tanda-tangan komitmen, foto komitmen bersama dan ada kesepakatan (MoU); baik staf
Puskesmas maupun Lintas Sektor pendukung perbaikan mutu Puskesmas
1) Ada Rencana kegiatan perbaikan mutu dan kinerja Puskesmas, namun masih belum secara
bertahap dan berkesinambungan, dan belum jelas merujuk pada indikator mutu tertentu; ; 2)
ada penetapan indikator mutu namun belum seluruhnya; 3) khususnya untuk mutu
manajemen, staf sudah banyak belajar dan makin memahami bagaimana cara membuat
indikator mutu adiministrasi dan manajemen, sehingga mampu perbaiki indikatornya;
1) Ada bukti pelaksanaan Kegiatan perbaikan mutu pelayanan sesuai rencana kerja mutu,
meskipun rencana kerjanya juga masih sederhana; 2) ada Pertemuan Tinjauan Manajemen
(PTM), membahas hasil AI yang belum baik TL nya, kinerja pelayanan dan upaya perbaikan
selanjutnya; 3) ada dokumen pendukung.
1)Puskesmas sudah melalkukan pembahasan terkait umpan balik pelanggan, keluhan
pelanggan, hasil audit internal, hasil penilaian kinerja meskipun dilakukan secara terpisah; ada
RTL yang disusun; 2) Puskesmas sudah membahas dan melakukan Tindak lanjut hasil
bahasannya, misalnya pembahasan proses penyelenggaraan Upaya Puskesmas dan kegiatan
pelayanan Puskesmas, antara lain (a) dengan memperbaiki cara peleyanan mulai dari pintu
masuk (resepsionis, sampai proses pelayanan), (b)termasuk upaya perbaikan pengelolaan
sarana prasarana, SDM, dan pengelolaan obat (meski petugas Farmasinya lulusan AA dengan
status pegawai magang, 3) TL audit internal dan monitoring TL nya masih terus dilakukan.
1) kegiatan PTM baru akan dilakukan akhir Oktober, sehingga belum ada RTL; 2) sedangkan
RTl audit internal sudah di TL, dan di monitor meski belum tuntas;
1) Pimpinan Puskesmas, PJ program belum mengetahui secara baik tugas kewajiban dan
perannya masing-masing dalam peningkatan mutu dan kinerja Puskesmas, 2) sebagian besar
staf belum memahami kewajiban dan perannya terkait perbaikan mutu pelayanan, dan belum
semua staf mampu melaksanakannya; 3) namun setelah dijelaskan selama survey, staf
memahami dan mengetahui bagaimana cara memperbaiki mutu dan kinerja kedepan. .
1) Lintas sektor berkomitmen mendukung Puskesmas, bentuk komitmen dalam MoU selain
ttd komitmen; 2) Ada Pemetaan peran masing-masing pihak, / ada identifikasi jelas peran
pihak-pihak terkait, yaitu tugas khusus membantu kesehatan selain tupoksi masing-masing
Sektor; 3) Ada bukti (foto) pelaksanaan (LS) dalam perbaikan mutu Puskesmas; ada Notulen
rapat atau catatan yang menunjukkan adanya penjaringan aspirasi atau ide-ide dari pihak
terkait, ; 4) Ada bukti komitmen staf Puskesmas, dalam upaya peningkatan mutu pelayanan
Puskesmas;
1) Ada bukti yang menggambarkan LS memberikan masukan tentang perbaikan mutu yang
disampaikan ke Puskesmas; dilakukan melalui masukan langsung dari LS, maupun umpan
balik pengguna; 2)untuk ide-ide perbaikan mutu dari LS belum ada dukungan bukti. ;
1) Ada Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) ; 2) ada hasil olahan/analisis misalnya
ada grafik laba-laba, ;dan garfik beberapa capaian indikator; 3) sudah ada laporan
narasinya, meskipun analisisnya belum tajam; ada upaya rencana tindak lanjutnya' 4)Ada
Profil Puskesmas, ada analisis meskipun masih kurang; 5) hasil analisis digunakan untuk
upaya perbaikan kinerja oleh masing-masing PJ program; meskipun masih belum terintegrasi
semuanya.
1) SOP audit internal telah disusun. 2) ada Program kerja audit internal selama 1 tahun; 3)
dilakukan audit internal mulai bulan Agustus 2017 (beberapa minggu sebelum timsurvey
turun) dan sudah ada rencana audit selanjutnya, sehingga hampir dapat dikatakan secara
periodik; 4)Ada SK Pembentukan Tim audit internal namun pada butir mengingat belum
mengacu pada regulasi/kebijakan yang sesuai;
1) Ada hasil AI yang dilaporkan ke PJ Mutu dan Kapuskesmas, 2) Ada hasil audit yang dalam
bentuk laporan naratif meski sangat sederhana; 3) AI masih parsial dan sedikit; 4) sudah
disusun rekomendasi dan RTL nya; 4) RTL sudah di TLuntuk perbaikan program dan kegiatan
Puskesmas; 5) TL nya sudah di monitor dan dievaluasi
Rekomendasi dan RTL Hasil audit internal sudahdi TL, dan masih belum tuntas; TL belum di
evaluasi
Tidak Ada rujukan untuk menyelesaikan masalah berdasarkan hasil Audit Internal karena
temuan dapat disele4saikan oleh Puskesmas;
1) Ada SOP untuk mendapatkan asupan pengguna Puskesmas tentang kinerja Puskesmas,
sudah menjelaskan strategi mendapatkan masukan, misalnya melalui Mini Lokakarya,
SMD/MMD, atau melalui kotak saran, Medsos SMS; 2) SOP belum menjelaskan secara rinci
dan runtut bagaimana dan apa saja yang harus dilakukan untuk menjaring masukan dari
masyarakat tsb; 3) landasan regulasi perlu disesuaikan dengan yang terkini,
1) Ada dukungan dokumen kegiatan survei MD untuk mengetahui kebutuhan dan harapan
masyarakat/pengguna jasa, ada instrumentnya, data sudah diolah 2) SMD sudah di analisis;
hasil SMD sudah gambarkan masukan atau harapan masyarakat, yang dihubungkan dengan
program/ 3) selain SMD masukan juga dilakukan melalui Kotak Saran, pengaduan langsung;
disusun RTL nya, dan sebagian masukan sudah di TL;
TL atas masukan dari masyarakat dan pengguna Puskesmas sudah dilaksanakan, meskipun
belum seluruhnya, sedang dalam proses terus di follow up
1) Ada SK Kapuskesmas tentang penetapan indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas;
indikatornya meliputi UKP, UKM, dan Manajemen; 2) untuk data kinerja sudah dilakukan
pengumpulan data secara periodik, namun untuk data terkait mutu masih belum dilakukan
secara periodik, ; 3)ada analisis sederhana dan digunakan untuk menilai peningkatan kinerja
pelayanan.
1) Tampak adanya dampak perbaikan mutu terhadap capaian kinerja; dimana untuk (a) Ada
data capaian kinerja 2016 dalam bentuk sajian grafik laba-laba dan grafik lainnya berdasarkan
instrumen PKP dari Dinkes; (b) Dari paparan Kapuskesmas dan hasil observasi serta
wawancara telusur, tampak ada perbaikan mutu pelayanan dari sisi admen; misalnya :
(i)selasar untuk difabel sudah ada dan tidak menggangu orang sehat; (ii) ada upaya
memberikan kenyamanan bagi difabel, lansia, ibu hamil (OBK) di kursi-kursi ruanng tunggu
pelayanan; (iii) penyampaian informasi terkait hak & kewajiban pasien sudah ada dokumen
(di papan pengumuman, foto penyampaian, leaflet) meskipun leaflet belum disebarkan secara
luas; (iv) perubahan fisik gedung dan pembuatan taman halaman gedung Puskesmas
merupakan upaya peningkatan mutu 2) Tampak ada komitmen staf terhadap waktu kerja,
pelaksanaan kerja, dan komitmen Dinkes/Pemda untuk perbaikan mutu pelayanan.
1) Ada SOP tindakan Korektif namun pengertian dan prosedur nya masih belum gambarkan
proses yang seharusnya; 2) belum ada bukti dilakukan sosialisasi tindakan korektif 3) SOP
perlu diperbaiki;
1) Ada SOP tindakan preventif, namun pengertian dan prosedur nya masih belum gambarkan
proses yang seharusnya; 2) SOP perlu diperbaiki, 3)upaya preventif seputar pelatihan
penggunaan APAR, kebersihan lingkungan dan penyediaan taman bermain meski kecil.
1) ada tindak lanjut analisis manajemen resiko yang dilakukan- untuk tindakan
koreksi/prevensi sebagai TL atas hasil pelayanan / program / kegiatan yang tidak sesuai SOP;
(i) ada upaya memberikan kenyamanan bagi difabel, lansia, ibu hamil (OBK) di kursi-kursi
ruanng tunggu pelayanan;; (ii) menyediakan petugas pemberi informasi/resepsionis; (iii) )
upaya preventif seputar pelatihan penggunaan APAR, kebersihan lingkungan dan penyediaan
taman bermain menuju Puskesmas ramah anak., (iv), perbaikan penataan ruang farmasi untuk
hilangkan sinar matahari langsung ke obat dalam lemari obat, dll
1) Ada kegiatan kaji banding ke Puskesmas lain, terkait beberapa program untuk peningkatan
kinerja; namun dari kerangka acuan kaji banding yang disusun bersama PJ pelaksana dan
Kapu substansi nya adalah kaji banding terkait kesiapan akreditasi; 2) sedangkan amanat
dalam pokok pikiran adalah untuk kaji banding kinerja Puskesmas; Tidak ada bukti analisis
kinerja yang paling bermasalah di Puskesmas ini yang memerlukan kaji banding ke
Puskesmas yang jadi kaji banding (yaitu Puskesmas yang mempunyai kinerja paling bagus
yang sesuai dengan kebutuhan perbaikan kinerja Puskesmas);
1) Ada instrument kaji banding terkait dengan indikator kinerja tetapi instrument kaji
banding lebih banyak menggali topik terkait persiapan akreditasi Puskesmas.2) sebagian besar
isi instrument tidak Sesuai Pokok pikiran dalam EP ini seharusnya Instrumen kajibanding
yang disusun adalah untuk membandingkan kinerja dengan puskesmas lain yang dapat berupa
instrumen untuk membandingkan capaian indikator-indikator kinerja atau perbandingan
proses pelaksanaan kegiatan (best practices).
1) Kaji banding dilakukan sesuai kerangka acuan kaji banding, 2) namun kegiatan kaji
banding tidak ada dalam RPK maupun RUK, artinya tidak ada rencana sebelumnya; dan
tidak ada anggarannya; 3) kaji banding yang dilakukan tidak difokuskan untuk peningkatan
kinerja dan mutu pelayanan, namun untuk kesiapan akreditasi
1) Ada laporan kaji banding (laporannya sederhana belum komprehensif) 2) ada hasil analisis
hasil identifikasi peluang perbaikan lebih banyak untuk kesiapan akreditasi, terkait kesiapan
dokumen daripada peningkatan kinerja; 3) ada peluang perbaikan yang di identifikasi
Puskesmas yaitu perbaikan pada sistem manajemen tata kelola Puskesmas, dan perbaikan
pada beberapa program namun program tsb bukan menjadi masalah utama di Puskesmas ini.
1) sudah disusun Rencana TL kaji banding berupa perbaikan persiapan akreditasi untuk pokja
AdMen, UKM dan UKP ; 2) ada sebagian kecil untuk kinerja program Imunisasi, kesehatan
lingkungan dan kesehatan ibu/anak
Rencana TL sudah di TL misalnya a) dilaksanakannya perbaikan persiapan akreditasi terkait
AdMen; UKM, UKP; termasuk didalamnya tentang kesiapan SK dan SOP, penataan ruangan,
kelengkapan dokumen dll. Sedangkan TL untuk kinerja imunisasi, kesling dan kesehatan
ibu/anak belum tampak; Hal ini tidak sesuai dengan pokok pikiran yang amanatkan untuk kaji
banding.
Ada bukti evaluasi terhadap pelaksanaan kaji banding, TL dan manfaatnya
REKOMENDASI
Saran; 1)Uraian tugas agar dilengkapi dan uraian tugas segera disosialisasikan agar seluruh
pelaksana Puskesmas paham dan mampu menerapkannya, karena perbaikan ini harus dikerjakan
bersama-sama oleh seluruh pelaksana.; 2) Puskesmas tampak masih perlu pendampingan untuk
terus melaksanakan bagaimana Mutu harus ditingkatkan;
Saran; 1)Uraian tugas agar dilengkapi dan uraian tugas segera disosialisasikan agar seluruh
pelaksana Puskesmas paham dan mampu menerapkannya, 2) Uraia tugas perlu di monitor dan di
eva uasi ; 3) jangan lupa di dokumentasikan.
SARAN: 1) Agar Pedoman Peningkatan mutu disempurnakan, supaya dapat memberikan
pedoman untuk peningkatan mutu dan kinerja; 2)disosialisasikan/ dan dipahami bersama;
3)seluruh proses didokumentasikan; 4) pembinaan Puskesmas dari Dinkes Kab perlu
ditingkatkan; jika mungkin Puskesmas diikut-sertakan dalam seminar/pelatihan terkait
perbaikan mutu pelayanan; .; 5) Lakukan PDCA
Saran: 1) Pedoman /manual mutu perlu ditinjau kembali dengan mengacu pada visi misi dan
tata-nilai Puskesmas; visi misi tatanilai digunakan sebagai dasar penyusunan pedoman mutu;
2)kebijakan mutu perlu di evaluasi (sesuai dengan PDCA) dan masukkan bagaimana visi misi
tatanilai Puskesmas secara jelas diterjemahkan dalam upaya peningkatan mutu; ; 3) perlu
kembali disosialisasikan, dipahamkan dan laksanakan, di pantau dan evaluasi --> lakukan PDCA
SARAN: 1) pertahankan dan tingkatkan komitmennya; perlu di follow up dengan kegiatan
kongkrit; 2) perlu dilakukan monitor komitmen staf dan LS; 3) ciptakan sistem yang dapat
memacu pelaksanaan komimen secara nyata untuk mencapai peningkatan mutu dan kinerja.;
SARAN: 1) susun rencana kerja yang lebih baik berdasarkan visi misi tatanilai dan indikator
mutu yang telah disusun selama minimal 1 tahun; 2)indikator mutu dan kinerja puskesmas perlu
disempurnakan dan dilengkapi, 3)petugas perlu diberikan kesempatan untuk lebih memahami
bagaimana membuat indikator mutu, baik untuk UKP UKM; dan untuk manajemen; 4)proses
penyusunan sebaiknya melibatkan semua unsur/unit, 5) indikator mutu selanjutnya
disosialisasikan dan dipahamkan kepada seluruh pelaksana, 6) dilaksanakan dan jangan lupa
didokumentasikan prosesnya.
SARAN 1) Agar peningkatan/perbaikan mutu dilaksanakan sesuai dengan rencana kerja yang
telah disusun (lihat 3.2.1.1) secara lebih baik berdasarkan visi misi dan tatanilai Puskesmas;
agar seluruh indikator mutu yang telah diperbaiki dapat dicapai; 2)Lakukan pertemuan tinjauan
manajemen minimal 2x dalam setahun 3)Dokumentasikan dengan baik setiap kegiatan/upaya
puskesmas; 4) lakukan PDCA
SARAN: 1) sebaiknya PTM dilakukan minimal 2x dalam 1 tahun; akan lebih bagus jika ada
SOP PTM sehingga semua pelaksana tahu persis bagaimana PTM dilakukan; ; 2) PTM
membahas beberapa agenda (membahas umpan balik pelanggan atau keluhan pelanggan atau
hasil penilaian kinerja atau hasil audit internal atau perubahan kegiatan pelayanan); 3)hasilnya
PTM berupa rekomendasi dan RTL agar segera di TL, 4)dan seluruh proses Dokumentasikan
dengan baik
SARAN: 1) Puskesmas agar melaksanakan PTM minimal 2x dalam satu tahun, dan hasil-
hasilnya dilaksanakan dengan baik, demikian juga Audit internal juga harus dilakukan dan
direncanakan dengan baik, 2) dimonitor dan evaluasi TL;
SARAN: 1) perlu terus melibatkan pihak terkait dalam peningkatan mutu pelayanan Puskesmas,
peran LS perlu dijaga dengan baik, agar komitmen yang sudah berjalan terus ditingkatkan; 2)
agar melanjutkan hasil identifikasi PERAN LS yang sudah ada untuk diarahkan identifikasi
peran pihak-pihak terkait yang dapat dilakukan untuk membantu peningkatan Mutu Pelayanan
di luar gedung Puskesmas;
saran: 1) Lakukan terus penjaringan ide-ide pihak terkait untuk meningkatkan Mutu dan kinerja
Puskesmas sesuai dengan arah peningkatan mutu dan kinerja yang akan dikerjakan Puskesmas;
2) laksanakan rencana program yang sudah disusun, 3) dokumentasikan dengan baik rekam
bukti pelaksanaan
saran: 1) gunakan hasil analisis Kinerja Puskesmas untuk menyusun rencana kerja/kegiatan
terintegrasi dan inovasi program agar terjadi peningkatan kinerja, 2) lakukan monitor; 3) rekam
semua bukti pelaksanaan dengan baik
SARAN: 1) agar program kerja Audit internal disusun untuk masa periode 1 tahun; tetapkan
area yang akan diaudit dan topiknya; 2) hasil analisis audit harus seirama dengan instrument
auditnya; 3)Supaya dilakukan audit internal secara periodik; 4) rancangan rencana audit internal
dengan fokus-fokus audit supaya dilaksanakan, 5)konsep audit internal perlu dipahami dengan
baik oleh semua petugas, bukan hanya TimAudit; ; 6) lengkapi rekam bukti pelaksanaan dan
buat tahapan pelaksanaan atas program kerja satu tahun yang telah disusun.
SARAN: 1)Pastikan bahwa A-I akan dilakukan terus secara periodik; 2)bukti/dokumen yang
membuktikan bahwa Tim AI sudah melaporkan hasil AI kepada Pimpinan Puskesmas, PJ
Manajemen mutu dan PJ Upaya Puskesmas perlu terus dibuat; 3) pastikan persetujuan
Pimpinan atas hasil AI di sampaikan pada pertemuan selanjutnya, dan hasil AI di susun RTL dan
TL nya.; 4) pastikan hasil audit sinkron instrument audit
Saran: 1) pastikan jika dalam PTM ditemukan masalah yang tidak dapat diselesaikan
Puskesmas, maka masalah tsb harus dirujuk ke Dinkes;
SARAN: 1) Sebaiknya isi SOP menjelaskan secara runtut bagaimana dan apa saja yang perlu
dilakukan untuk menjaring masukan dari masyarakat, 2)seharusnya starateginya tidak hanya
melalui kotak saran; bisa juga gunakan lainnya; maka perlu diuraikan bagaimana metode
masing-masing (Mini Lokakarya, MMD, SMD, Rakorcam, Forum2 tertentu atau bisa juga
melalui Medsos (SMS, WA); 3)untuk menjaring masukan perlu dibuat tatacaranya, mulai dari
instrumen, pengumpulannya, olah data, analisis dan susun RTL.
SARAN: Pelaksanaan SMD sebaiknay menjelang akhir tahun untuk digunakan bahan
penyusunan rencana kegiatan tahun berikutnya; Hasil SMD yang sudah di analisa, di identifikasi
RTL nya dan di TL
SARAN: agar hasil survey bersama semua masukan masyarakat diolah di analisa, disusun
rekomendasi dan RTL nya, dan di TL; ; jangan lupa dokumentasikan
Saran: 1) Indikator mutu perlu di sempurnakan, dan dilengkapi dengan mutu di pelayanan yang
bersifat masyarakat dan manajerial; 2)Agar dilakukan pengumpulan data indikator mutu dan
kinerjanya secara periodik ; 3)Data yang sudah terkumpul agar dapat di analisis dengan baik dan
tajam, sehingga i) bermanfaat untuk menilai peningkatan kinerja pelayanan Puskesmas, ii) dapat
untuk identifikasi peluang upaya perbaikan kinerja; 4) pengukuran indikator tersebut perlu
ditingkatkan dukungan datanya agar betul-betul mengukur kinerja dan mutu pelayanan.
SARAN: 1) SOP tindakan Korektif perlu di diperbaiki; 2) SOP perlu kembali disosialisasikan
dan dipahamkan ke seluruh pelaksana (tim mutu, dan seluruh staf terkait); 3) lakukan PDCA dan
dokumentasikan seluruh prosesnya.
SARAN: 1) SOP tindakan preventif perlu di diperbaiki; 2) SOP perlu kembali disosialisasikan
dan dipahamkan ke seluruh pelaksana (tim mutu, dan seluruh staf terkait); 3) lakukan PDCA dan
dokumentasikan seluruh prosesnya; 4) upaya penyediaan taman bermain menuju Puskesmas
ramah anak perlu terus ditingkatkan.
Saran: 1)segera susun RTL dan lakukan TL koreksi dan tindakan preventif atas suatu kondisi
yang ditemukan tidak sesuai standar; 2)RTL yang sudah dilaksanakan supaya ditingkatkan
pelaksanaannya dan di monitor; 3) tindakan preventif untuk cegah terjadinya resiko dan
keselamatan pasien hendaknya terus ditingkatkan.
Saran: Agar dapat memperbaiki perencanaan kaji banding terkait perbaikan kinerja berikutnya
(kedepan) secara lebih lengkap sesuai proses kaji banding (perencanaan, pelaksanaan, RTL,
Monitoring TL); siapkan instrument kaji banding dengan memperhatikan kinerja mana yang
akan jadi fokus kaji banding, Puskesmas mana yang mempunyai hasil kinerja yang sangat bagus
yang layak untuk dijadikan Puskesmas tempat belajar untuk kinerja tertertentu; / tujuan kaji
banding, dan pastikan bahwa Puskesmas yang di tuju mempunyai kelebihan dalam capian
kinerja sesuai dengan masalah kinerja yang dihadapi Puskesmas (kebutuhan Puskesmas); tidak
harus Puskesmas yang sudah ter-akreditasi tetapi Puskesmas yang berprestasi dalam capaian
kinerja, akan lebih bagus jika kedua persyaratan tsb ada di satu Puskesmas.
Saran: Perlu ditingkatkan pelaksanaan dan perencanaan kajibanding dengan baik; fokuskan
pada peningkatan kinerja dan mutu pelayanan; dan proses penyusunannya di dokumentasikan;
Saran : 1) dokumen Hasil kaji banding yang sudah dianalisis perlu ditambahkan analisis secara
komprehensif sehingga diketahui berbagai peluang perbaikan /pengembangan, ; 2) pjangan lupa
fokus kaji banding untuk peningkatan kinerja dan mutu; 3)perlu di identifikasi peluang-peluang
perbaikan secara lengkap
Disarankan: 1) tingkatkan untuk mencapai cara kerja yang runtut; 2) kedepan kaji banding
hendaknya terkait kinerja dan mutu pelayanan; 3) Agar susun RTL Kaji banding dan di TL; 4)
Kaji ulang analisisnya, dan Susun rencana TL perbaikan pencapaian kinerja setiap indikator
secara lebih mendalam; 5) Gabungkan form analisa dan RTL dengan TL dan jadikan Laporan
TL hasil kaji banding secara lengkap.
Saran: 1) perlu ditingkatkan pelaksanaan RTL terkait peningkatan kinerja dan mutu pelayanan;
2) TL yang utama adalah pelaksanaan hasil mengkaji bagaimana Puskesmas yang dituju
berupaya mencapai output/kinerja lebih baik, Hal itulah yang perlu di TL
Saran: Buat evaluasi kaji banding; setiap RTL dari hasil kaji banding di TL dengan baik dan di
evaluasi, identifikasi peluang perbaikan dan di TL.
BAB.IV. Program Puskesmas yang Beror
Puskesmas KUTA MAKMUR
Kab./Kota KAB.ACEH UTARA
Tanggal 18- 22 OKTOBER 2017
Surveior dr.SUDARWATI MKes
EP 2 2. Identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat,
kelompok masyarakat, dan individu yang
merupakan sasaran kegiatan dilengkapi dengan
kerangka acuan, metode dan instrumen, cara
analisis yang disusun oleh Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
EP 3 3. Hasil identifikasi dicatat dan dianalisis sebagai
masukan untuk penyusunan kegiatan.
EP 4 4. Kegiatan-kegiatan tersebut ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas bersama dengan Penanggung
jawab UKM Puskesmas dengan mengacu pada
pedoman dan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, kelompok masyarakat, dan
individu sebagai sasaran kegiatan UKM.
EP 5 5. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
kepada masyarakat, kelompok masyarakat,
maupun individu yang menjadi sasaran.
EP 6 6. Kegiatan-kegiatan tersebut dikomunikasikan
dan dikoordinasikan kepada lintas program dan
lintas sektor terkait sesuai dengan pedoman
pelaksanaan kegiatan UKM
EP 7 7. Kegiatan-kegiatan tersebut disusun dalam
rencana kegiatan untuk tiap UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 4.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas menyusun kerangka acuan
untuk memperoleh umpan balik dari masyarakat
dan sasaran program tentang pelaksanaan
kegiatan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Hasil identifikasi umpan balik
didokumentasikan dan dianalisis.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap umpan balik
dari masyarakat maupun sasaran oleh Kepala
Puskesmas, Penanggung jawab UKM Puskesmas,
pelaksana, lintas program, dan jika diperlukan
dengan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Hasil identifikasi digunakan untuk perbaikan
rencana dan/atau pelaksanaan kegiatan.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut dan evaluasi terhadap
perbaikan rencana maupun pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 4.1.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dalam pelaksanaan kegiatan
penyelenggaraan UKM Puskesmas, perubahan
regulasi, pengembangan teknologi, perubahan
pedoman/acuan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan
identifikasi peluang-peluang inovatif untuk
perbaikan pelaksanaan kegiatan untuk mengatasi
permasalahan tersebut maupun untuk
menyesuaikan dengan perkembangan teknologi,
regulasi, maupun pedoman/acuan.
EP 3 3. Peluang inovatif untuk perbaikan dibahas
melalui forum-forum komunikasi atau pertemuan
pembahasan dengan masyarakat, sasaran
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 4 4. Inovasi dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas direncanakan, dilaksanakan, dan
dievaluasi.
EP 5 5. Hasil pelaksanaan dan evaluasi terhadap
inovasi kegiatan dikomunikasikan kepada lintas
program, lintas sektor terkait, dan Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota.
Jumlah
KRITERIA 4.2.1.
EP 1 1. Jadwal pelaksanaan kegiatan ditetapkan sesuai
dengan rencana.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh pelaksana
yang kompeten.
EP 3 3. Jadwal dan pelaksanaan kegiatan
diinformasikan kepada sasaran.
EP 4 4. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jadwal
yang ditetapkan.
EP 5 5. Dilakukan evaluasi, dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 4.2.2.
EP 1 1. Informasi tentang kegiatan disampaikan kepada
masyarakat, kelompok masyarakat, individu yang
menjadi sasaran.
EP 2 2. Informasi tentang kegiatan disampaikan
kepada lintas program terkait.
EP 3 3. Informasi tentang kegiatan disampiakan kepada
lintas sektor terkait.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap kejelasan
informasi yang disampaikan kepada sasaran,
lintas program, dan lintas sektor terkait.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluasi
penyampaian informasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab dan pelaksana kegiatan
UKM Puskesmas memastikan waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan yang mudah diakses oleh
masyarakat.
EP 2 2. Pelaksanaan kegiatan dilakukan dengan metode
dan teknologi yang dikenal oleh masyarakat atau
sasaran.
EP 3 3. Alur atau tahapan kegiatan dikomunikasi
dengan jelas kepada masyarakat.
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap akses masyarakat
dan/atau sasaran terhadap kegiatan dalam
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap evaluai akses
masyarakat dan/atau sasaran terhadap kegiatan
dalam pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 6 6. Informasi tentang waktu dan tempat
pelaksanaan kegiatan UKM termasuk jika terjadi
perubahan diberikan dengan jelas dan mmudah
diakses oleh masyarakat dan sasaran kegiatan
UKM
Jumlah
KRITERIA 4.2.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan masyarakat dan/atau sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan cara untuk
menyepakati waktu dan tempat pelaksanaan
kegiatan dengan lintas program dan lintas sektor
terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memonitor pelaksanaan kegiatan tepat waktu,
tepat sasaran dan sesuai dengan tempat yang
direncanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu,
ketepatan sasaran dan tempat pelaksanaan.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menindaklanjuti hasil evaluasi.
Jumlah
KRITERIA 4.2.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana mengidentifikasi
permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan
kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap permasalahan dan hambatan dalam
pelaksanaan.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana merencanakan tindak lanjut untuk
mengatasi masalah dan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan tindak lanjut.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengevaluasi keberhasilan tindak
lanjut yang dilakukan.
Jumlah
KRITERIA 4.2.6
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk menangkap keluhan
masyarakat/sasaran.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan media
komunikasi untuk memberikan umpan balik
terhadap keluhan yang disampaikan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap keluhan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan tindak
lanjut terhadap keluhan.
EP 5 5. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan pelaksana memberikan informasi
umpan balik kepada masyarakat atau sasaran
tentang tindak lanjut yang telah dilakukan untuk
menanggapi keluhan.
Jumlah
KRITERIA 4.3.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan indikator dan
target pencapaian berdasarkan pedoman/acuan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana mengumpulkan data berdasarkan
indikator yang ditetapkan.
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana melakukan analisis
terhadap capaian indikator-indikator yang telah
ditetapkan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab UKM
Puskesmas, dan Pelaksana menindaklanjuti hasil
analisis dalam bentuk upaya-upaya perbaikan.
EP 5 5. Hasil analisis dan tindak lanjut
didokumentasikan.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.IV. Program Puskesmas yang Berorientasi Sasaran (PPBS)
REKOMENDASI
Supaya hasil SMD, pertemuan dgn tokoh masy, SMS diidentifikasi dan
sebagai kebutuhan dan harapan masyarakat
Supaya ada dokumentasi mengenai pembahasan umpan balik
KRITERIA 5.1.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan persyaratan
kompetensi Penanggung jawab UKM
Puskesmas sesuai dengan pedoman
penyelenggaraan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan Penanggung
jawab UKM Puskesmas sesuai dengan
persyaratan kompetensi.
EP 3 3. Kepala Puskesmas melakukan analisis
kompetensi terhadap Penanggung jawab UKM
Puskesmas.
EP 4 4. Kepala Puskesmas menindaklanjuti hasil
analisis kompetensi tersebut untuk
peningkatan kompetensi Penanggung jawab
UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 5.1.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas mewajibkan
Penanggung jawab UKM Puskesmas maupun
Pelaksana yang baru ditugaskan untuk
mengikuti kegiatan orientasi.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kerangka
acuan kegiatan orientasi untuk Penanggung
jawab maupun Pelaksana yang baru
ditugaskan.
EP 3 3. Kegiatan orientasi untuk Penanggung jawab
dan Pelaksana yang baru ditugaskan
dilaksanakan sesuai dengan kerangka acuan.
EP 4 4. Kepala Puskesmas melakukan evaluasi
terhadap pelaksanaan kegiatan orientasi
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana yang baru ditugaskan.
Jumlah
KRITERIA 5.1.3.
EP 1 1. Ada kejelasan tujuan, sasaran, dan tata nilai
dari tiap-tiap UKM Puskesmas yang
ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
EP 2 2. Tujuan, sasaran, dan tata nilai tersebut
dikomunikasikan kepada pelaksana, sasaran,
lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap penyampaian
informasi yang diberikan kepada sasaran,
pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait untuk memastikan informasi tersebut
dipahami dengan baik.
Jumlah
KRITERIA 5.1.4
EP 1 1. Penanggungjawab UKM Puskesmas
melakukan pembinaan kepada pelaksana
dalam melaksanakan kegiatan.
EP 2 2. Pembinaan meliputi penjelasan tentang
tujuan, tahapan pelaksanaan kegiatan, dan
teknis pelaksanaan kegiatan berdasarkan
pedoman yang berlaku.
EP 3 3. Pembinaan dilakukan secara periodik sesuai
dengan jadwal yang disepakati dan pada
waktu-waktu tertentu sesuai kebutuhan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengkomunikasikan tujuan, tahapan
pelaksanaan kegiatan, penjadwalan kepada
lintas program dan lintas sektor terkait.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan koordinasi dalam pelaksanaan
kegiatan kepada lintas program dan lintas
sektor terkait.
EP 6 6. Ada kejelasan peran lintas program dan
lintas sektor terkait yang disepakati bersama
dan sesuai pedoman penyelenggaraan UKM
Puskesmas.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan komunikasi dan koordinasi lintas
program dan lintas sektor.
Jumlah
KRITERIA 5.1.5
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan identifikasi kemungkinan
terjadinya risiko terhadap lingkungan dan
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan analisis risiko.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana merencanakan upaya pencegahan
dan minimalisasi risiko.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan upaya pencegahan dan
minimalisasi risiko.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap upaya
pencegahan dan minimalisasi risiko.
EP 6 6. Jika terjadi kejadian yang tidak diharapkan
akibat risiko dalam pelaksanaan kegiatan,
dilakukan minimalisasi akibat risiko, dan
kejadian tersebut dilaporkan oleh Kepala
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota.
Jumlah
KRITERIA 5.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
yang mewajibkan Penanggung jawab dan
Pelaksana UKM Puskesmas untuk
memfasilitasi peran serta masyarakat dan
sasaran dalam survei mawas diri, perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
menyusun rencana, kerangka acuan, dan
prosedur pemberdayaan masyarakat.
EP 3 3. Ada keterlibatan masyarakat dalam survey
mawas diri, perencanaan, pelaksanaan,
monitoring, dan evaluasi pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi dengan masyarakat
dan sasaran, melalui media komunikasi yang
ditetapkan.
EP 5 5. Adanya kegiatan dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang bersumber dari swadaya
masyarakat serta kontribusi swasta.
Jumlah
KRITERIA 5.2.1.
EP 1 1. Rencana untuk tahun mendatang terintegrasi
dalam RUK Puskesmas.
EP 2 2. Rencana untuk tahun berjalan terintegrasi
dalam RPK Puskesmas.
EP 3 3. Ada kejelasan sumber pembiayaan baik
pada RUK maupun RPK yang bersumber dari
APBN, APBD, swasta, dan swadaya
masyarakat.
EP 4 4. Kerangka Acuan tiap UKM Puskesmas
disusun oleh Penanggung jawab UKM
Puskesmas.
EP 5 5. Jadwal kegiatan disusun oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana.
Jumlah
KRITERIA 5.2.2.
EP 1 1. Kajian kebutuhan masyarakat (community
health analysis) dilakukan.
EP 2 2. Kajian kebutuhan dan harapan sasaran
dilakukan
EP 3 3. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
membahas hasil kajian kebutuhan masyarakat,
dan hasil kajian kebutuhan dan harapan
sasaran dalam penyusunan RUK.
EP 4 4. Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas membahas hasil kajian
kebutuhan masyarakat, dan hasil kajian
kebutuhan dan harapan sasaran dalam
penyusunan RPK.
EP 5 5. Jadwal pelaksanaan kegiatan dilaksanakan
dengan memperhatikan usulan masyarakat
atau sasaran.
Jumlah
KRITERIA 5.2.3.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Pelaksanaan monitoring dilakukan dengan
prosedur yang jelas.
EP 3 3. Dilakukan pembahasan terhadap hasil
monitoring oleh Kepala Puskesmas,
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
EP 4 4. Dilakukan penyesuaian rencana kegiatan
oleh Kepala Puskesmas, Penanggung jawab
UKM Puskesmas, lintas program dan lintas
sektor terkait berdasarkan hasil monitoring,
dan jika ada perubahan yang perlu dilakukan
untuk menyesuaikan dengan kebutuhan dan
harapan masyarakat atau sasaran.
EP 5 5. Pembahasan untuk perubahan rencana
kegiatan dilakukan berdasarkan prosedur yang
jelas.
EP 6 6. Keseluruhan proses dan hasil monitoring
didokumentasikan.
EP 7 7. Keseluruhan proses dan hasil pembahasan
perubahan rencana kegiatan
didokumentasikan.
Jumlah
KRITERIA 5.3.1.
EP 1 1. Ada uraian tugas Penanggung jawab UKM
Puskesmas yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
EP 2 2. Ada uraian tugas Pelaksana yang ditetapkan
oleh Kepala Puskesmas.
EP 3 3. Uraian tugas berisi tugas, tanggung jawab,
dan kewenangan.
EP 4 4. Uraian tugas meliputi tugas pokok dan tugas
integrasi.
EP 5 5. Uraian tugas disosialisasikan kepada
pengemban tugas
EP 6 6. Dokumen uraian tugas didistribusikan
kepada pengemban tugas.
EP 7 7. Uraian tugas disosialisasikan kepada lintas
program terkait.
Jumlah
KRITERIA 5.3.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas melakukan monitoring
terhadap Penanggung jawab UKM Puskesmas
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan monitoring terhadap pelaksana
dalam melaksanakan tugas berdasarkan uraian
tugas.
EP 3 3. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh Penanggung
jawab UKM Puskesmas, Kepala Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
EP 4 4. Jika terjadi penyimpangan terhadap
pelaksanaan uraian tugas oleh pelaksana,
Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut terhadap hasil
monitoring.
Jumlah
KRITERIA 5.3.3.
EP 1 1. Periode untuk melakukan kajian ulang
terhadap uraian tugas ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas.
EP 2 2. Dilaksanakan kajian ulang terhadap uraian
sesuai dengan waktu yang ditetapkan oleh
penangung jawab dan pelaksana.
EP 3 3. Jika berdasarkan hasil kajian perlu
dilakukan perubahan terhadap uraian tugas,
maka dilakukan revisi terhadap uraian tugas.
EP 4 4. Perubahan uraian tugas ditetapkan oleh
Kepala Puskesmas berdasarkan usulan dari
Penanggung jawab UKM Puskesmas sesuai
hasil kajian.
Jumlah
KRITERIA 5.4.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas
mengidentifikasi pihak-pihak terkait baik
lintas program maupun lintas sektor untuk
berperan serta aktif dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas program
mengidentifikasi peran masing-masing lintas
program terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama dengan lintas sektor mengidentifikasi
peran masing-masing lintas sektor terkait.
EP 4 4. Peran lintas program dan lintas sektor
didokumentasikan dalam kerangka acuan.
EP 5 5. Komunikasi lintas program dan lintas sektor
dilakukan melalui pertemuan lintas program
dan pertemuan lintas sektor.
Jumlah
KRITERIA 5.4.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
dan prosedur komunikasi dan koordinasi
program.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan komunikasi kepada pelaksana,
lintas program terkait, dan lintas sektor terkait.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
pelaksana melakukan koordinasi untuk tiap
kegiatan dalam pelaksanaan UKM Puskesmas
kepada lintas program terkait, lintas sektor
terkait, dan sasaran.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
koordinasi dalam pelaksanaan kegiatan.
Jumlah
KRITERIA 5.5.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan peraturan,
kebijakan, dan prosedur yang menjadi acuan
pengelolaan dan pelaksanaan UKM
Puskesmas.
EP 2 2. Peraturan, kebijakan, prosedur, dan format-
format dokumen yang digunakan
dikendalikan.
EP 3 3. Peraturan perundangan dan pedoman-
pedoman yang menjadi acuan dikendalikan
sebagai dokumen eksternal.
EP 4 4. Catatan atau rekaman yang merupakan hasil
pelaksanaan kegiatan disimpan dan
dikendalikan.
Jumlah
KRITERIA 5.5.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
monitoring kesesuaian pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas terhadap
peraturan, pedoman, kerangka acuan, rencana
kegiatan, dan prosedur pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur
monitoring.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur
monitoring.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan monitoring sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur monitoring
dievaluasi setiap tahun.
Jumlah
KRITERIA 5.5.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
evaluasi kinerja tiap UKM Puskesmas.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan prosedur
evaluasi kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memahami kebijakan dan prosedur evaluasi
kinerja.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melaksanakan evaluasi kinerja secara periodik
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
EP 5 5. Kebijakan dan prosedur evaluasi terhadap
UKM Puskesmas tersebut dievaluasi setiap
tahun.
Jumlah
KRITERIA 5.6.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan monitoring
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan.
EP 2 2. Hasil monitoring ditindaklanjuti untuk
perbaikan dalam pengelolaan dan pelaksanaan
kegiatan.
EP 3 3. Hasil monitoring dan tindak lanjut
perbaikan didokumentasikan.
Jumlah
KRITERIA 5.6.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan arahan kepada pelaksana untuk
pelaksanaan kegiatan.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan kajian secara periodik terhadap
pencapaian kinerja.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas
bersama pelaksana melakukan tindak lanjut
terhadap hasil penilaian kinerja.
EP 4 4. Hasil kajian dan tindak lanjut
didokumentasikan dan dilaporkan kepada
Kepala Puskesmas.
EP 5 5. Dilakukan pertemuan untuk membahas hasil
penilaian kinerja bersama dengan Kepala
Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 5.6.3.
EP 1 1. Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab
UKM Puskesmas melakukan penilaian kinerja
sesuai dengan kebijakan dan prosedur
penilaian kinerja.
EP 2 2. Dilaksanakan pertemuan penilaian kinerja
paling sedikit dua kali setahun.
EP 3 3. Hasil penilaian kinerja ditindaklanjuti,
didokumentasikan, dan dilaporkan.
Jumlah
KRITERIA 5.7.1.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan hak dan
kewajiban sasaran sesuai dengan kerangka
acuan.
EP 2 2. Hak dan kewajiban sasaran
dikomunikasikan kepada sasaran, pelaksana,
lintas program dan lintas sektor terkait.
Jumlah
KRITERIA 5.7.2.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menentukan aturan, tata
nilai dan budaya dalam pelaksanaan UKM
Puskesmas yang disepakati bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana.
EP 2 2. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami aturan tersebut.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana melaksanakan aturan tersebut.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan tindak lanjut jika pelaksana
melakukan tindakan yang tidak sesuai dengan
aturan tersebut.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
.V. KEPemimpinan dan Manajemen Program Puskesmas (KMPP).
REKOMENDASI
kan Analisis
Direncanakan jadwal monitoring, dan dilakukan monitoring
terhadap semua pelaksanan kegiatan dan pencapaian kinerja
KRITERIA 6.1.1.
EP 1 1. Ada komitmen Kepala Puskesmas, Penanggung
jawab UKM Puskesmas dan Pelaksana untuk
meningkatkan kinerja pengelolaan dan
pelaksanaan kegiatan UKM Puskesmas secara
berkesinambungan.
EP 2 2. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan
peningkatan kinerja dalam pengelolaan dan
pelaksanaan UKM Puskesmas.
EP 3 3. Kepala Puskesmas menetapkan tata nilai dalam
pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana memahami upaya perbaikan kinerja dan
tata nilai yang berlaku dalam pelaksanaan kegiatan
UKM Puskesmas.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana perbaikan kinerja yang merupakan bagian
terintegrasi dari perencanaan mutu Puskesmas.
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas
memberikan peluang inovasi kepada pelaksana,
lintas program, dan lintas sektor terkait untuk
perbaikan kinerja pengelolaan dan pelaksanaan
UKM Puskesmas.
Jumlah
KRITERIA 6.1.2.
EP 1 1. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
pelaksana melakukan pertemuan membahas
kinerja dan upaya perbaikan yang perlu dilakukan.
EP 2 2. Penilaian kinerja dilakukan berdasarkan
indikator-indikator kinerja yang ditetapkan untuk
masing-masing UKM Puskesmas mengacu kepada
Standar Pelayanan Minimal Kabupaten/Kota, dan
Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menunjukkan komitmen untuk
meningkatkan kinerja secara berkesinambungan.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana menyusun rencana perbaikan
kinerja berdasarkan hasil monitoring dan penilaian
kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan pelaksana melakukan perbaikan kinerja
secara berkesinambungan.
Jumlah
KRITERIA 6.1.3.
EP 1 1. Keterlibatan lintas program dan lintas sektor
terkait dalam pertemuan monitoring dan evaluasi
kinerja.
EP 2 2. Lintas program dan lintas sektor terkait
memberikan saran-saran inovatif untuk perbaikan
kinerja.
EP 3 3. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam penyusunan rencana
perbaikan kinerja.
EP 4 4. Lintas program dan lintas sektor terkait
berperan aktif dalam pelaksanaan perbaikan
kinerja.
Jumlah
KRITERIA 6.1.4.
EP 1 1. Dilakukan survei untuk memperoleh masukan
dari tokoh masyarakat, lembaga swadaya
masyarakat dan/atau sasaran dalam upaya untuk
perbaikan kinerja.
EP 2 2. Dilakukan pertemuan bersama dengan tokoh
masyarakat, lembaga swadaya masyarakat
dan/atau sasaran untuk memberikan masukan
perbaikan kinerja.
EP 3 3. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
perencanaan perbaikan kinerja.
EP 4 4. Ada keterlibatan tokoh masyarakat, lembaga
swadaya masyarakat dan/atau sasaran dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan kinerja.
Jumlah
KRITERIA 6.1.5.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan kebijakan dan
prosedur pendokumentasian kegiatan perbaikan
kinerja.
EP 2 2. Kegiatan perbaikan kinerja didokumentasikan
sesuai prosedur yang ditetapkan.
EP 3 3. Kegiatan perbaikan kinerja disosialisasikan
kepada pelaksana, lintas program dan lintas sektor
terkait.
Jumlah
KRITERIA 6.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas menyusun
rencana kaji banding.
EP 2 2. Kepala Puskesmas bersama dengan
Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
Pelaksana menyusun instrumen kaji banding.
EP 3 3. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan kegiatan kaji
banding.
EP 4 4. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana mengidentifikasi peluang
perbaikan berdasarkan hasil kaji banding yang
dituangkan dalam rencana perbaikan kinerja.
EP 5 5. Penanggung jawab UKM Puskesmas bersama
dengan Pelaksana melakukan perbaikan kinerja.
EP 6 6. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi kegiatan kaji banding.
EP 7 7. Penanggung jawab UKM Puskesmas
melakukan evaluasi terhadap perbaikan kinerja
setelah dilakukan kaji banding.
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB. VI. Sasaran Kinerja dan MDGs. (SKM).
Ada saran inovatif dari ma syarakat, linsek dan linprog tetapi bukti
dokumen dari pertemuan tidak ada
Ada rencana kaji banding tetapi tidak ada koordinasi antara admen,
UKM dan UKP mencerminkan kebutuhan peningkatan kinerja
puskesmas
Ada laporan kaji banding , tetapi tidak sesuai dengan yang ada di
Instrumen kaji banding
REKOMENDASI
Supaya komitmen peningkatan kinerja secara berkesinambungan
Supaya dibuat laporan kaji banding, sesuai dengan instrumen dan hasil
kaji banding dan digabung dengan hasil UKP dan Admen
EP 6 6. Terdapat tindak lanjut jika pelanggan tidak
puas
EP 7 7. Keselamatan pelanggan terjamin di tempat
pendaftaran.
Jumlah
KRITERIA 7.1.2.
EP 1 1. Tersedia media informasi tentang
pendaftaran di tempat pendaftaran
EP 2 2. Semua pihak yang membutuhkan informasi
pendaftaran memperoleh informasi sesuai
dengan yang dibutuhkan
EP 3 3. Pelanggan dapat memperoleh informasi lain
tentang sarana pelayanan, antara lain tarif,
jenis pelayanan, rujukan, ketersediaan tempat
tidur untuk Puskesmas perawatan/rawat inap
dan informasi lain yang dibutuhkan
EP 4 4. Pelanggan mendapat tanggapan sesuai yang
dibutuhkan ketika meminta informasi kepada
petugas
EP 5 5. Tersedia informasi tentang kerjasama
dengan fasilitas rujukan lain
EP 6 6. Tersedia informasi tentang bentuk
kerjasama dengan fasilitas rujukan lain
Jumlah
KRITERIA 7.1.3.
EP 1 1. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diinformasikan selama proses pendaftaran
dengan cara dan bahasa yang dipahami oleh
pasien dan/keluarga
EP 2 2. Hak dan kewajiban pasien/keluarga
diperhatikan oleh petugas selama proses
pendaftaran
EP 3 3. Terdapat upaya agar pasien/keluarga dan
petugas memahami hak dan kewajiban
masing-masing
EP 4 4. Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang
terlatih dengan memperhatikan hak-hak
pasien/ keluarga pasien
EP 5 5. Terdapat kriteria petugas yang bertugas di
ruang pendaftaran
EP 6 6. Petugas tersebut bekerja dengan efisien,
ramah, dan responsif terhadap kebutuhan
pelanggan
EP 7 7. Terdapat mekanisme koordinasi petugas di
ruang pendaftaran dengan unit lain/ unit
terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan
EP 8 8. Terdapat upaya Puskemas memenuhi hak
dan kewajiban pasien/keluarga, dan petugas
dalam proses pemberian pelayanan di
Puskesmas
Jumlah
KRITERIA 7.1.4.
EP 1 1. Tersedia tahapan dan prosedur pelayanan
klinis yang dipahami oleh petugas
EP 2 2. Sejak awal pasien/keluarga memperoleh
informasi dan paham terhadap tahapan dan
prosedur pelayanan klinis
EP 3 3. Tersedia daftar jenis pelayanan di
Puskesmas berserta jadwal pelayanan
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
pelayanan klinis (rujukan klinis, rujukan
diagnostik, dan rujuakn konsultatif)
Jumlah
KRITERIA 7.1.5.
EP 1 1. Pimpinan dan staf Puskesmas
mengidentifikasi hambatan bahasa, budaya,
kebiasaan, dan penghalang yang paling sering
terjadi pada masyarakat yang dilayani
EP 2 2. Ada upaya tindak lanjut untuk mengatasi
atau membatasi hambatan pada waktu pasien
membutuhkan pelayanan di Puskesmas.
EP 3 3. Upaya tersebut telah dilaksanakan.
Jumlah
KRITERIA 7.2.1.
EP 1 1. Terdapat prosedur pengkajian awal yang
paripurna (meliputi anamesis/alloanamnesis,
pemeriksan fisik dan pemeriksaan penunjang
serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi
berbagai kebutuhan dan harapan pasien dan
keluarga pasien mencakup pelayanan medis,
penunjang medis dan keperawatan
EP 2 2. Proses kajian dilakukan oleh tenaga yang
kompeten untuk melakukan kajian
EP 3 3. Pemeriksaan dan diagnosis mengacu pada
standar profesi dan standar asuhan
EP 4 4. Prosedur pengkajian yang ada menjamin
tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu
Jumlah
KRITERIA 7.2.2.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi informasi apa saja
yang dibutuhkan dalam pengkajian dan harus
dicatat dalam rekam medis
EP 2 2. Informasi tersebut meliputi informasi yang
dibutuhkan untuk kajian medis, kajian
keperawatan, dan kajian lain yang diperlukan
EP 3 3. Dilakukan koordinasi dengan petugas
kesehatan yang lain untuk menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut
secara tepat waktu
Jumlah
KRITERIA 7.2.3.
EP 1 1. Petugas Gawat Darurat Puskesmas
melaksanakan proses triase untuk
memprioritaskan pasien dengan kebutuhan
emergensi.
EP 2 2. Petugas tersebut dilatih menggunakan
kriteria ini.
EP 3 3. Pasien diprioritaskan atas dasar urgensi
kebutuhan.
EP 4 4. Pasien emergensi diperiksa dan dibuat
stabil terlebih dahulu sesuai kemampuan
Puskesmas sebelum dirujuk ke pelayanan
yang mempunyai kemampuan lebih tinggi
Jumlah
KRITERIA 7.3.1.
EP 1 1. Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan
yang profesional dan kompeten
EP 2 2. Tersedia tim kesehatan antar profesi yang
profesional untuk melakukan kajian jika
diperlukan penanganan secara tim
EP 3 3. Terdapat kejelasan proses pendelegasian
wewenang secara tertulis (apabila petugas
tidak sesuai kewenangannya)
EP 4 4. Petugas yang diberi kewenangan telah
mengikuti pelatihan yang memadai, apabila
tidak tersedia tenaga kesehatan profesional
yang memenuhi persyaratan
Jumlah
KRITERIA 7.3.2.
EP 1 1. Tersedia peralatan dan tempat pemeriksaan
yang memadai untuk melakukan pengkajian
awal pasien secara paripurna
EP 2 2. Ada jaminan kualitas terhadap peralatan di
tempat pelayanan
EP 3 3. Peralatan dan sarana pelayanan yang
digunakan menjamin keamanan pasien dan
petugas
Jumlah
KRITERIA 7.4.1.
EP 1 1. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas
untuk menyusun rencana layanan medis dan
rencana layanan terpadu jika diperlukan
penanganan secara tim.
EP 2 2. Setiap petugas yang terkait dalam
pelayanan klinis mengetahui kebijakan dan
prosedur tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana
layanan terpadu
EP 3 3. Dilakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan
rencana terapi dan/atau rencana asuhan
dengan kebijakan dan prosedur
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut jika terjadi
ketidaksesuaian antara rencana layanan
dengan kebijakan dan prosedur
EP 5 5. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
dan hasil tindak lanjut.
Jumlah
KRITERIA 7.4.2.
EP 1 1. Petugas kesehatan dan/atau tim kesehatan
melibatkan pasien dalam menyusun rencana
layanan
EP 2 2. Rencana layanan disusun untuk setiap
pasien dengan kejelasan tujuan yang ingin
dicapai
EP 3 3. Penyusunan rencana layanan tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis,
psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien
EP 4 4. Bila memungkinkan dan tersedia,
pasien/keluarga pasien diperbolehkan untuk
memilih tenaga/ profesi kesehatan
Jumlah
KRITERIA 7.4.3.
EP 1 1. Layanan dilakukan secara paripurna untuk
mencapai hasil yang diinginkan oleh tenaga
kesehatan dan pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Rencana layanan tersebut disusun dengan
tahapan waktu yang jelas
EP 3 3. Rencana layanan tersebut dilaksanakan
dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan sumber daya manusia
EP 4 4. Risiko yang mungkin terjadi pada pasien
dipertimbangkan sejak awal dalam menyusun
rencana layanan
EP 5 5. Efek samping dan risiko pengobatan
diinformasikan
EP 6 6. Rencana layanan tersebut
didokumentasikan dalam rekam medis
EP 7 7. Rencana layanan yang disusun juga
memuat pendidikan/penyuluhan pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.4.4.
EP 1 1. Pasien/keluarga pasien memperoleh
informasi mengenai tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang
akan dilakukan
EP 2 2. Tersedia formulir persetujuan tindakan
medis/pengobatan tertentu yang berisiko
EP 3 3. Tersedia prosedur untuk memperoleh
persetujuan tersebut
KRITERIA 7.5.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur rujukan yang jelas serta
jejaring fasilitas rujukan
EP 2 2. Proses rujukan dilakukan berdasarkan
kebutuhan pasien untuk menjamin
kelangsungan layanan
EP 3 3. Tersedia prosedur mempersiapkan pasien/
keluarga pasien untuk dirujuk
EP 4 4. Dilakukan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan untuk
memastikan kesiapan fasilitas tersebut untuk
menerima rujukan.
Jumlah
KRITERIA 7.5.2.
EP 1 1. Informasi tentang rujukan disampaikan
dengan cara yang mudah dipahami oleh
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Informasi tersebut mencakup alasan
rujukan, sarana tujuan rujukan, dan kapan
rujukan harus dilakukan
EP 3 3. Dilakukan kerjasama dengan fasilitas
kesehatan lain untuk menjamin kelangsungan
asuhan
Jumlah
KRITERIA 7.5.3.
EP 1 1. Informasi klinis pasien atau resume klinis
pasien dikirim ke fasilitas kesehatan penerima
rujukan bersama pasien.
EP 2 2. Resume klinis memuat kondisi pasien.
EP 3 3. Resume klinis memuat prosedur dan
tindakan-tindakan lain yang telah dilakukan
EP 4 4. Resume klinis memuat kebutuhan pasien
akan pelayanan lebih lanjut
Jumlah
KRITERIA 7.5.4.
EP 1 1. Selama proses rujukan secara langsung
semua pasien selalu dimonitor oleh staf yang
kompeten.
EP 2 2. Kompetensi staf yang melakukan monitor
sesuai dengan kondisi pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.6.1.
EP 1 1. Tersedia pedoman dan prosedur pelayanan
klinis
EP 2 2. Penyusunan dan penerapan rencana layanan
mengacu pada pedoman dan prosedur yang
berlaku
EP 3 3. Layanan dilaksanakan sesuai dengan
pedoman dan prosedur yang berlaku
EP 4 4. Layanan diberikan sesuai dengan rencana
layanan
EP 5 5. Layanan yang diberikan kepada pasien
didokumentasikan
EP 6 6. Perubahan rencana layanan dilakukan
berdasarkan perkembangan pasien.
EP 7 7. Perubahan tersebut dicatat dalam rekam
medis
EP 8 8. Jika diperlukan tindakan medis,
pasien/keluarga pasien memperoleh informasi
sebelum memberikan persetujuan mengenai
tindakan yang akan dilakukan yang
dituangkan dalam informed consent.
Jumlah
KRITERIA 7.6.2.
EP 1 1. Kasus-kasus gawat darurat dan/atau
berisiko tinggi yang biasa terjadi diidentifikasi
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien gawat darurat (emergensi)
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan pasien berisiko tinggi
EP 4 4. Terdapat kerjasama dengan sarana
kesehatan yang lain, apabila tidak tersedia
pelayanan gawat darurat 24 jam
EP 5 5. Tersedia prosedur pencegahan
(kewaspadaan universal) terhadap terjadinya
infeksi yang mungkin diperoleh akibat
pelayanan yang diberikan baik bagi petugas
maupun pasien dalam penanganan pasien
berisiko tinggi.
Jumlah
KRITERIA 7.6.3.
EP 1 1. Penanganan, penggunaan dan pemberian
obat/cairan intravena diarahkan oleh
kebijakan dan prosedur yang baku
EP 2 2. Obat/cairan intravena diberikan sesuai
kebijakan dan prosedur
Jumlah
KRITERIA 7.6.4.
EP 1 1. Ditetapkan indikator untuk memantau dan
menilai pelaksanaan layanan klinis.
EP 2 2. Pemantauan dan penilaian terhadap layanan
klinis dilakukan secara kuantitatif maupun
kualitatif
EP 3 3. Tersedia data yang dibutuhkan untuk
mengetahui pencapaian tujuan dan hasil
pelaksanaan layanan klinis
EP 4 4. Dilakukan analisis terhadap indikator yang
dikumpulkan
EP 5 5. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil
analisis tersebut untuk perbaikan layanan
klinis
Jumlah
KRITERIA 7.6.5.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mengidentifikasi keluhan pasien/keluarga
pasien sesuai dengan kebutuhan dan hak
pasien selama pelaksanaan asuhan
EP 2 2. Tersedia prosedur untuk menangani dan
menindaklanjuti keluhan tersebut
EP 3 3. Keluhan pasien/keluarga pasien
ditindaklanjuti
EP 4 4. Dilakukan dokumentasi tentang keluhan
dan tindak lanjut keluhan pasien/keluarga
pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.6.6.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menghindari pengulangan yang tidak perlu
dalam pelaksanaan layanan
EP 2 2. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
menjamin kesinambungan pelayanan
EP 3 3. Layanan klinis dan pelayanan penunjang
yang dibutuhkan dipadukan dengan baik,
sehingga tidak terjadi pengulangan yang tidak
perlu.
Jumlah
KRITERIA 7.6.7.
EP 1 1. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang hak mereka untuk menolak atau tidak
melanjutkan pengobatan.
EP 2 2. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka.
EP 3 3. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan
dengan keputusan tersebut.
EP 4 4. Petugas pemberi pelayanan
memberitahukan pasien dan keluarganya
tentang tersedianya alternatif pelayanan dan
pengobatan.
Jumlah
KRITERIA 7.7.1.
EP 1 1. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
sedasi sesuai kebutuhan di Puskesmas
EP 2 2. Pelayanan anestesi lokal dan sedasi
dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
kompeten
EP 3 3. Pelaksanaan anestesi lokal dan sedasi
dipandu dengan kebijakan dan prosedur yang
jelas
EP 4 4. Selama pemberian anestesi lokal dan sedasi
petugas melakukan monitoring status fisiologi
pasien
EP 5 5. Anestesi lokal dan sedasi, teknik anestesi
lokal dan sedasi ditulis dalam rekam medis
pasien
Jumlah
KRITERIA 7.7.2.
EP 1 1. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor melakukan
kajian sebelum melaksanakan pembedahan
EP 2 2. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor merencanakan
asuhan pembedahan berdasarkan hasil kajian.
EP 3 3. Dokter atau dokter gigi yang akan
melakukan pembedahan minor menjelaskan
risiko, manfaat, komplikasi potensial, dan
alternatif kepada pasien/keluarga pasien
EP 4 4. Sebelum melakukan tindakan harus
mendapatkan persetujuan dari pasien/keluarga
pasien
EP 5 5. Pembedahan dilakukan berdasarkan
prosedur yang ditetapkan
EP 6 6. Laporan/catatan operasi dituliskan dalam
rekam medis
EP 7 7. Status fisiologi pasien dimonitor terus
menerus selama dan segera setelah
pembedahan dan dituliskan dalam rekam
medis
Jumlah
KRITERIA 7.8.1.
EP 1 1. Penyusunan dan pelaksanaan layanan
mencakup aspek penyuluhan kesehatan
pasien/keluarga pasien
EP 2 2. Pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit,
penggunaan obat, peralatan medik, aspek
etika di Puskesmas dan PHBS.
EP 3 3. Tersedia metode dan media
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien
dan keluarga dengan memperhatikan kondisi
sasaran/penerima informasi (misal bagi yang
tidak bisa membaca
EP 4 4. Dilakukan penilaian terhadap efektivitas
penyampaian informasi kepada
pasien/keluarga pasien agar mereka dapat
berperan aktif dalam proses layanan dan
memahami konsekuensi layanan yang
diberikan
Jumlah
KRITERIA 7.9.1.
EP 1 1. Makanan atau nutrisi yang sesuai untuk
pasien tersedia secara reguler
EP 2 2. Sebelum makanan diberikan pada pasien,
makanan telah dipesan dan dicatat untuk
semua pasien rawat inap.
EP 3 3. Pemesanan makanan didasarkan atas status
gizi dan kebutuhan pasien
EP 4 4. Bila disediakan variasi pilihan makanan,
maka makanan yang diberikan konsisten
dengan kondisi dan kebutuhan pasien
EP 5 5. Diberikan edukasi pada keluarga tentang
pembatasan diit pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
Jumlah
KRITERIA 7.9.2
EP 1 1. Makanan disiapkan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 2 2. Makanan disimpan dengan cara yang baku
mengurangi risiko kontaminasi dan
pembusukan
EP 3 3. Distribusi makanan secara tepat waktu, dan
memenuhi permintaan dan/atau kebutuhan
khusus
Jumlah
KRITERIA 7.9.3.
EP 1 1. Pasien yang pada kajian awal berada pada
risiko nutrisi, mendapat terapi gizi.
EP 2 2. Suatu proses kerjasama dipakai untuk
merencanakan, memberikan dan memonitor
pemberian asuhan gizi
EP 3 3. Respons pasien terhadap asuhan gizi
dimonitor
EP 4 4. Respons pasien terhadap asuhan gizi dicatat
dalam rekam medis
Jumlah
KRITERIA 7.10.1.
EP 1 1. Tersedia prosedur pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 2 2. Ada penanggung jawab dalam pelaksanaan
proses pemulangan dan/tindak lanjut tersebut
EP 3 3. Tersedia kriteria yang digunakan untuk
menetapkan saat pemulangan dan/tindak
lanjut pasien
EP 4 4. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan
balik pada pasien yang dirujuk kembali sesuai
dengan prosedur yang berlaku, dan
rekomendasi dari sarana kesehatan rujukan
yang merujuk balik.
EP 5 5. Tersedia prosedur dan alternatif
penanganan bagi pasien yang memerlukan
tindak lanjut rujukan akan tetapi tidak
mungkin dilakukan
Jumlah
KRITERIA 7.10.2.
EP 1 1. Informasi yang dibutuhkan mengenai
tindak lanjut layanan diberikan oleh petugas
kepada pasien/keluarga pasien pada saat
pemulangan atau jika dilakukan rujukan ke
sarana kesehatan yang lain
EP 2 2. Petugas mengetahui bahwa informasi yang
disampaikan dipahami oleh pasien/keluarga
pasien
EP 3 3. Dilakukan evaluasi periodik terhadap
prosedur pelaksanaan penyampaian informasi
tersebut
Jumlah
KRITERIA 7.10.3.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi kebutuhan dan
pilihan pasien (misalnya kebutuhan
transportasi, petugas kompeten yang
mendampingi, sarana medis dan keluarga
yang menemani) selama proses rujukan.
EP 2 2. Apabila tersedia lebih dari satu sarana yang
dapat menyediakan pelayanan rujukan
tersebut, pasien/keluarga pasien diberi
informasi yang memadai dan diberi
kesempatan untuk memilih sarana pelayanan
yang diinginkan
EP 3 3. Kriteria rujukan dilakukan sesuai dengan
SOP rujukan
EP 4 4. Dilakukan persetujuan rujukan dari
pasien/keluarga pasien
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien (LKPP).
Dari penelusuran pelanggan sebagian tidak tahu mengikuti
alur pelayanan yang ditetapkan
SOP kepuasan pelanggan tersedia, namun kuestioner yg
tersedia tdk mencari alasan tidak puas, tidak ada pertanyaan
terbuka.
Hasil belum ditindaklanjuti
SOP identifikasi pasien tersedia, tetapi belum dilaksanakan
sesuai SOP.
Media informasi tersedia di tempat pendaftaran
Belum semua pihak yang membutuhkan informasi pendaftaran
memperoleh informasi sesuai dengan yang dibutuhkan
SOP penyampaian informasi yg meliputi tentang tarif, jenis
pelayanan, rujukan dan informasi lain yg dibutuhkan tersdia
Dari penelusuran dan wawancara dengan pasien, mereka
mendapat informasi dan tanggapan yang baik dari petugas,
Ada sebagian yg blm tahu informasi
Informasi tentang fasilitas rujukan dan PKS dg tempat rujukan
yg tersedia
PKS dengan 4 RS sekitar sudah dilakukan
Banner tentang hak dan kewajiban pasien tersedia
Dari pengamatan sebagian petugas belum paham tentang Hak
dan Kewajiban pasien/keluarga, pasien masih tidak mengerti
apa yg dijelaskan.
SOP penyampaian hak dan kewajiban pasien ada, petugas
tersedia, tetapi isi SOP belum sepenuhnya dipahami.
Ketetapan Kepala Puskesmas tentang persyaratan kompetensi
dan pola ketenagaan sudah disusun tetapi perlu revisi.
D3 rekam medis ada
SOP pendaftaran tersedia, tetapi belum dilaksanakan dengan
baik., Saat wawancara pasien ada yg belum paham.
SOP koordinasi dan komunikasi dengan unit lain ada, tetapi
pada pelaksanaannya belum sesuai SOP.
Bukti sosialisasi belum bisa disampaikan dengan lengkap.
SOP alur pelayanan tersedia, tetapi belum dipahami.
SOP alur pelayanan tersedia dan sudah dapat dilihat, tetapi
belum dipahami oleh pasien atau keluarga.
Papan pengumuman tentang jenis dan jadual pelayanan
tersedia.
PKS rujukan dengan RS sudah ada.
Belum semua hambatan bahasa, budaya, fisik, dll diupayakan
oleh puskesmas.
Sudah disediakan Poli Usila dan petugas untuk kendala
bahasa, tetapi belum berfungsi maksimal.
Sudah dilaksanakan loket Usila, namun masih dalam proses
penyempurnaan administrasi. Penyediaan kursi roda sudah ada
SOP pengkajian awal tersedia, namun belum semua prosedur
pengkajian awal yang paripurna (meliputi
anamesis/alloanamnesis, pemeriksan fisik dan pemeriksaan
penunjang serta kajian sosial) untuk mengidentifikasi berbagai
kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga pasien mencakup
pelayanan medis, penunjang medis dan keperawatan.
Persyaratan kompetensi belum semua terpenuhi.
SOP pelayanan medis dan SOP asuhan keperawatan tersedia
Rekam medik tidak diisi lengkap.
SOP kajian awal yang memuat informasi apa saja yang harus
diperoleh selama proses pengkajian tersedia
SOP meliputi informasi yang dibutuhkan sudah ada, tetapi
kajian medis, keperawatan, dan kajian lainnya sebagian ada.
Koordinasi dengan petugas kesehatan lain terkait menjamin
perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat
waktu belum maksimal.
SOP triase tersedia, tetapi sebagian petugas IGD belum
melaksanakan sesuai SOP.
Petugas sudah dilatih kegawatdaruratan, tetapi pemahaman
masih kurang.
Kriteria pasien Prioritas sudah ada, tetapi belum dilaksanakan
SOP rujukan pasien emergensi tersedia, dalam pelaksanaannya
belum sesuai SOP.
Belum semua Kajian dilakukan oleh tenaga kesehatan yang
profesional dan kompeten.
SOP pembentukan tim inter profesi sudah ada, tetapi belum
semua petugas menjalankan dan melakukan koordinasi.
SOP pendelegasian wewenang tersedia, dalam pelaksanaannya
belum sesuai SOP
Belum semua petugas terlatih di Puskesmas
Persyaratan peralatan klinis dan daftar inventaris peralatan
klinis di Puskesmas tersedia
SOP pemeliharaan peralatan, dan SOP sterilisasi peralatan
yang perlu sterilisasi tersedia, serta jadwal pemeliharaan alat
ada, penandaan sudah ada, tapi ada kendala saat sterilisasi di
masing-masing Unit.
Pemeliharaan sarana dan sterilisasi alat dilakukan sesuai SOP,
tapi belum dilaksanakan sesuai SOP dan belum ada Bukti
pelaksanaan pemeliharaan sarana, dan peralatan.Bukti
pengecekan peralatan yang telah disterilisasi.ukti monitoring
penggunaan peralatan disposable.
SK dan SOP penyusunan rencana layanan medis, dan SOP
penyusunan rencana layanan terpadu jika diperlukan bersama
tim sudah ada, tetapi isi belum sesuai dan belum
dikoordinasikan.
Petugas yang terkait layanan klinis belum semua mengetahui
kebijakan dan prosedur
Hanya dilakukan evaluasi sebagian.
Hasil evaluasi belum ditindaklanjuti
Hasil evaluasi belum ditindaklanjuti
SOP Keterlibatan pasien dalam rencana pelayanan tersedia,
namun belum semua pasien dilibatkan.
Rencana layanan tidak disusun untuk setiap pasien dengan
tujuan yang ingin dicapai
Belum ada rencana layanan yang mempertimbangkan
kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual dan tata nilai
budaya pasien.
Dokter dan dokter gigi terbatas, tidak memungkinkan pasien
memilih. Tetapi pengusulan ke Dinas Kesehatan sudah ada.
SOP layanan terpadu tersedia, tidak dilakukan secara
paripurna
SOAP layanan terpadu tersedia, tetapi pengisian SOAP dalam
Rekam Medik belum lengkap.
SOP layanan terpadu tersedia, belum semua dilaksanakan
dengan mempertimbangkan efisiensi pemanfaatan Sumber
Daya Manusia
SOP layanan terpadu tersedia, namun belum semua
dilaksanakan dengan mempertimbangkan risiko yang mungkin
terjadi
SOP pemberian informasi efek samping dan risiko pengobatan
tdk semua pasien
Catatan rencana layanan tidak semua ada di rekam medik
Tidak ada bukti pendidikan/ penyuluhan pasien
Dari hasil penelusuran dilakukan oleh petugas,belum semua
diberi informasi
Formulir persetujuan tindakan medis tersedia, tetapi
pengisiannya yang tidak lengkap.
SOP dan kebijakan Informed consent ada, tetapi Panduan
masih dalam proses penyusunan, Belum dilaksanakan sesuai
prosedur.
Dokumen infomed consent tidak selalu ada di rekam medik
Belum dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
SOP dan kebijakan rujukan tersedia, namun panduan belum
ada.
Bukti pelaksanaan rujukan dilakukan berdasarkan kebutuhan
pasien untuk menjamin kelangsungan layanan, tetapi tidak
ditemukan di resume klinis rujukan. Pada Wawancara dengan
praktisi klinis tidak bisa dipastikan pasien akan diterima di
tempat rujukan
Tersedia SOP persiapan rujukan
Dilakukan oleh petugas Puskesmas, tidak ada bukti telepon.
Terdapat dalam SOP rujukan, tapi tdk semua disampaikan
Tidak diisi alasan rujukan, dan tujuan rujukan
PKS dengan RSUD dan RS Swasta telah dilakukan
Tidak terdapat dalam resume klinis pasien
resume dibuat ,hanya berisi tanda vital, tanpa diagnosa.
Tidak dilakukan
Belum ditulis dalam resume klinis pasien
Bukti monitoring ada tp tdk lengkap
Staf yg merujuk sesuai kompetensi
Pedoman tersedia, SOP layanan klinis tersedia
KMK NO 514 TH 2014 Tentang Panduan Praktek Klinis
Dokter di Puskesmas
Layanan sudah dilaksanakan sesuai dengan pedoman dan
prosedur yang berlaku.
Hasil telaah RM tidak lengkap
Hasil telaah RM tidak lengkap
Hasil telaah RM tidak lengkap
Hasil telaah RM tidak ditemukan
Informed consent terlampir bersama RM, tidak lengkap.
Sudah tersedia daftar kasus gawat darurat atau risiko tinggi
yang dilayani di Puskesmas, tetapi belum lengkap
SOP pelayanan gawat darurat sudah ada
SOP pelayanan risiko tinggi sudah ada
Tersedia kerjasama dengan fasilistas lain
SOP kewaspadaan Universal Tersedia, tetapi belum
dilaksanakan
SK dan SOP sudah ada
Belum semua pemberian obat/cairan intravena
didokumentasikan dalam RM
Indikator klinis untuk pemantauan dan evaluasi belum semua
tersedia
Pemantauan dan penilaian belum semua dilakukan
Data hasil monitoring dan evaluasi ada sebagian
Belum dilakukan analisa
Belum dilakukan analisa, dan tindak lanjut
SK dan Sop identifikasi dan penanganan keluhan tersedia
berupa SMS dan kotak saran
SOP Identifikasi dan penanganan keluhan sudah tersedia,
namun panduan belum ada, kebijakan dalam proses
TL keluhan baru sebagian diselesaikan
Tidak ada bukti
SK tentang penulisan lengkap RM sudah diterbitkan dan SOP
layanan klinis yang mengatur kapan perlu pengulangan
keluhan sudah tersedia, namun belum terlaksana dengan baik.
SK dan SOP jaminan kesinambungan layanan klinis telah
ditetapkan, tetapi tidak dilaksanakan
Belum semua layanan klinis terlaksana dengan baik
SK dan SOP hak dan kewajiban pasien, termasuk menolak dan
tidak melanjutkan pengobatan sudah ditetapkan
Dilaksanakan sesuai SOP, belum semua petugas
Dilaksanakan sesuai SOP, belum semua petugas
Sudah dilaksanakan, belum semua petugas
SK tentang jenis sedasi yang dapat dilakukan sudah
diterbitkan
SK tentang tenaga kesehatan yang diberi kewenangan
melakukan sedasi sudah diterbitkan
SOP pemberian anestesi lokal dan sedasi tersedia
dilakukan sebagian petugas,tapii sebagian ada monitoring di
RM
Catatan pemberian sedai dan anstesi lokal tidak tercatat dalam
RM, dan teknik pemberian tidak dicatat
SK dan SOP tindakaan pembedahan minor yang dapat
dilakukan di Puskesmas sudah ditetapkan, tetapi belum semua
dilakukan pencatatan kajian awal pada Rekam Medik sebelum
pembedahan.
Belum semua tindakan pembedahan minor dilakukan
perencanaan pembedahan. Belum nampak di RM
Tidak dilakukan, karena tidak ada dokter gigi dan dokter
jarang melakukan tindakan
Informed consent dibuat tapi tdk lengkap
Dicatatan RM tidak lengkap
Dicatatan RM tidak lengkap
Dilakukan monitoring fisiologis pasien selama dan setelah
pembedahan, tapi tidak lengkap
SK dan SOP pendidikan/penyuluhan pada pasien sudah
ditetapkan
Hanya sebagian pedoman/materi penyuluhan kesehatan
mencakup informasi mengenai penyakit, penggunaan obat,
peralatan medik, aspek etika di Puskesmas dan PHBS.
Media penyuluhan yang tersedia sudah ada, tetapi belum
disosialisasikan
Belum dilakukan evaluasi terhadap efektifitas penyampaian
informasi/edukasi yang diberikan kepada pasien
Tempat pemasakan makanan tidak dilakukan di Puskesmas,
tetapi di tempat lain, sehingga nutrisi makanan tidak terkontrol
Pemberian makanan untuk semua pasien rawat inap belum
semuanya tercatat
Bukti catatan asesmen status gizi pasien pada rekam medis
tidak ada.
Pilihan makanan belum bervariasi, menu sering berulang
Edukasi belum dilakukan kepada semua keluarga pasien
SOP ada, tetapi pada proses penyiapan makanan tidak sesuai
SOP.
Cara penyimpanan makanan kurang sesuai. Tersedia lemari
pendingin, tetapi penyimpanan makanan yg akan disediakan
tidak disimpan dengan baik
Jadwal pelaksanaan distribusi makanan, tetapi catatan
pelaksanaan kegiatan distribusi makanan tidak ada
Pasien yang pada kajian awal berada pada risiko nutrisi, belum
semua mendapatkan terapi gizi yang sesuai.
SOP Asuhan Gizi ada, tetapi bukti pelaksanaan Asuhan Gizi
belum ada.
Dari telusur RM, Rawat Inap hanya ada 1 Monitoring Asuhan
Gizi.
Bukti catatan dalam rekam medis tentang respons pasien
terhadap asuhan gizi yang diberikan hanya ditemukan pada 1
pasien
SOP pemulangan dan tindak lanjut pasien tersedia
Dokter yg bertanggung jawab terhadap pemulangan dan tindak
lanjut pasien ada sesuai SK
Kriteria pemulangan sudah ditetapkan
SOP tindak lanjut rujuk balik sudah ada, namun bukti
pelaksanaan tindak lanjut rujukan balik belum ada.
SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan
tetapi tidak mungkin dilakukan sudah ada, tetapi bukti
penyampaian informasi tentang (dan penyediaan) alternative
pelayanan pada pasien yang semestinya dirujuk tatapi tidak
mungkin dirujuk belum ada.
SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan
tetapi tidak mungkin dilakukan belum tersedia
Tersedia informasi di Puskesmas untuk rujukan ,tp tdk
didokumentasikan
Tidak ada bukti evaluasi periodik terhadap prosedur
pelaksanaan penyampaian informasi.
SOP transportasi rujukan tersedia, tapi belum dipahami
Informasi tentang RS Rujukan sudah dilakukan, namun tidak
ada bukti pencatatan dalam RM yang menyatakan informasi
sudah diberikan kepada pasien.
SOP rujukan yang memuat kriteria pasien yang perlu/harus
dirujuk belum sesuai SOP
Formulir persetujuan rujukan tersedia, tp isi blm dilengkapi
ien (LKPP).
REKOMENDASI
Lakukan Sosialisasi dan Evaluasi kepatuhan Petugas dalam
melaksanakan SOP.
Segera sosialisasikan alur pelayanan pendaftaran kepada pelanggan
Sempurnakan Kuesioner Kepuasan Pelanggan dengan pertanyaan
terbuka
Segera tindak lanjut jika pelanggan tidak puas
Segera sosialisasi ulang dan Evaluasi ketaatan terhadap SOP.
Lakukan Sosialisasi ulang dan Monitoring untuk semua pihak yang
membutuhkan informasi pendaftaran memperoleh informasi sesuai
dengan yang dibutuhkan.
Segera sosialisasikan kepada semua petugas tentang informasi yang
diberikan kepada pasien dan laksanakan sesuai SOP.
Lakukan sosialisasi kepada petugas tentang Hak dan Kewajiban
pasien/keluarga.
Lakukan sosialisasi SOP penyampaian hak dan kewajiban pasien.
Buat persyaratan kompetensi dan pola ketenagaan.
Lakukan Sosialisasi ulang dan evaluasi terhadap kepatuhan SOP
Pendaftaran.
Lakukan koordinasi terkait ketaatan petugas di ruang pendaftaran
dengan unit lain/ unit terkait agar pasien/ keluarga pasien
memperoleh pelayanan agar sesuai SOP.
Lakukan sosialisasi, libatkan semua yang terkait, dan
dokumentasikan.
Sosialisasi ulang untuk meningkatkan pemahaman alur pelayanan
bagi petugas agar sesuai SOP.
Sosialisasi terhadap SOP dan lakukan evaluasi terhadap pemahaman
pasien.
Siapkan sarana/upaya Puskesmas untuk mengurangi
kendala/hambatan bahasa, budaya, kebiasaan, dan penghalang yang
paling sering terjadi pada masyarakat yang dilayani
Fungsikan Poli Usila dan pasien Prioritas secara baik.
Segera sempurnakan proses administrasi agar segera bisa digunakan.
Sosialisasi ulang SOP Pengkajian awal dan lakukan monitoring
secara ketat oleh Tim UKP.
Lengkapi tenaga sesuai kompetensi untuk melakukan kajian.
Lengkapi Rekam Medik dengan data pemeriksaan dan penunjang
yang jelas.
Lengkapi Rekam medis dengan kajian .medis, keperawatan, dan
kajian lainnya
Lakukan koordinasi dengan petugas kesehatan yang lain untuk
menjamin perolehan dan pemanfaatan informasi tersebut secara tepat
waktu.
Sosialisasikan SOP Triase dan Evaluasi kepatuhan petugas terhadap
SOP.
Tingkatkan pemahaman petugas dengan simulasi.
Buat dokumentasi pelaksanaan prioritas pasien atas dasar urgensi
kebutuhan
Sosialisasikan dan Evaluasi kepatuhan Petugas terhadap SOP rujukan
Lakukan semua kajian oleh Tenaga Kesehatan yang profesional dan
kompeten.
Buat Tim Inter Profesi, lakukan koordinasi secara baik tuk kegitan
dlm gedung dan luar gedung sbg kegiatan Perkesmas
Sesuaikan pelaksanaan dengan SOP Pendelegasian wewenang
Segera rencanakan/ikutkan pelatihan bagi petugas yang belum sesuai
dengan kompetensinya
Sempurnakan SOP tentang pemeliharaan dan sterilisasi peralatan,
Budayakan penggunaan Klorin di Unit.
Lakukan pemeliharaan sarana dan sterilisasi alat sesuai SOP dan
Dokumentasikan Bukti Pelaksanaan pemeliharaan sarana, dan
peralatan.Bukti pengecekan peralatan yang telah disterilisasi.ukti
monitoring penggunaan peralatan disposable.
Buat SK dan SOP penyusunan rencana layanan medis dan
Koordinasikan bersama Tim.
Lakukan sosialisasi kepada semua petugas yang terkait kebijakan dan
prosedur, tentang pelayanan klinis tersebut serta menerapkan dalam
penyusunan rencana terapi dan/atau rencana layanan terpadu
Lakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan rencana terapi dan/atau
rencana asuhan dengan kebijakan dan prosedur.
Segera tindak lanjut jika terjadi ketidaksesuaian antara rencana
layanan dengan kebijakan dan prosedur.
Segera lakukan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil tindak
lanjut.
Libatkan pasien dalam menyusun rencana layanan
Segera susun rencana layanan harus dibuat/dilakukan untuk semua
pasien
Buat rencana layanan untuk semua pasien tersebut
mempertimbangkan kebutuhan biologis, psikologis, sosial, spiritual
dan tata nilai budaya pasien
Koordinasikan kembali dengan Dinas kesehatan untuk Pemenuhan
Tenaga.
Lakukan layanan secara paripurna
Lengkapi pengisian SOAP dalam Rekam Medik sesuai standar
layanan.
Laksanakan layanan terpadu dengan mempertimbangkan efisiensi
pemanfaatan Sumber Daya Manusia
Laksanakan layanan terpadu dengan mempertimbangkan risiko yang
mungkin terjadi pada pasien
Sosialisasikan kepada semua pasien tentang informasi efek samping
dan risiko pengobatan
Dokumentasikan semua catatan rencana layanan dalam rekam medis
Dokumentasikan semua bukti pendidikan/penyuluhan terhadap pasien
Sosialisasikan informasi mengenai tindakan medis/pengobatan
tertentu yang berisiko yang akan dilakukan kepada semua
pasien/keluarga pasien.
Lengkapi formulir persetujuan tindakan medis dengan diagnosa,
tujuan tindakan, cara tindakan, efek samping, komplikasi, dst.
Lengkapi Panduan Informed consent dan laksanakan sesuai prosedur.
Lengkapi seluruh data RM dengan dokumen Informed consent
Segera lakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan
informed consent.
Buat panduan rujukan yang jelas serta jejaring fasilitas rujukan
Lengkapi resume klinis pasien dan pastikan pasien diterima di tempat
rujukan.
Lakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan
rujukan sesuai prosedur tetap untuk memastikan kesiapan fasilitas
tersebut untuk menerima rujukan.
Sosialisasikan kepada semua pasien/keluarga pasien terkait Informasi
tentang rujukan yang sesuai dengan SOP
Lengkapi informasi alasan rujukan dan tujuan rujukan setiap kali
Puskesmas marujuk pasien
Buat informasi resume klinis pasien untuk dikirim ke fasilitas
kesehatan penerima rujukan bersama pasien.
Buat resume klinis yang memuat kondisi pasien
Buat resume klinis memuat prosedur dan tindakan-tindakan lain yang
telah dilakukan
Buat resume klinis yang memuat kebutuhan pasien akan pelayanan
lebih lanjut
Lengkapi Bukti monitoring proses rujukan secara langsung semua
pasien
Lengkapi data RM dan laksanakan layanan sesuai dengan pedoman
dan prosedur yang berlaku
Lengkapi data RM sesuai dengan rencana layanan yang akan
diberikan kepada pasien
Lengkapi data RM dan dokumentasikan setiap layanan
Buat catatan rencana layanan
Buat catatan perubahan dalam RM
Lengkapi informed consent dan lampirkan pada RM
Lengkapi daftar kasus gawat darurat atau risiko tinggi yang dilayani
di Puskesmas
Laksanakan SOP Kewaspadaan Universal
Buat dokumentasi pemberian obat/cairan intravena dalam RM
Lengkapi indikator klinis untuk pemantauan dan evaluasi.
Laksanakan pemantauan dan penilaian layanan klinis dilakukan
secara kuantitatif dan kualitatif
Lengkapi hasil monitoring dan evaluasi
Buat analisa terhadap indikator yang dikumpulkan
Buat analisa dan tindak lanjut perbaikan layanan klinis
Segera lengkapi kebijakan dan panduan.
Segera tindaklanjuti keluhan pasien/keluarga pasien.
Dokumentasikan semua keluhan dan tindak lanjut keluhan
pasien/keluarga pasien.
Revisi SOP untuk pelayanan klinis menghindari pengulangan yang
tidak perlu, dikoordinasikan dengan semua dokter dan kepala
puskesmas
Laksanakan prosedur untuk menjamin kesinambungan pelayanan
sesuai SK dan SOP
Laksanakan Layanan klinis dan pelayanan penunjang yang
dibutuhkan dipadukan dengan baik sesuai SOP, untuk menghindari
pengulangan yang tidak perlu.
Laksanakan penyampaian informasi kepada pasien dan keluarganya
tentang konsekuensi dari keputusan mereka sesuai SOP yang berlaku
di Puskesmas
Laksanakan penyampaian informasi kepada pasien dan keluarganya
tentang tanggung jawab mereka berkaitan dengan keputusan tersebut.
Laksanakan penyampaian informasi kepada pasien dan keluarganya
tentang tentang tersedianya alternatif pelayanan dan pengobatan.
Lakukan monitoring status fisiologi pasien selama pemberian anestesi
lokal dan sedasi oleh seluruh petugas
Buat catatan pemberian sedasi dan anestesi lokal pada RM dan teknik
pemberiannya
Lakukan pencatatan kajian awal pada rekam medik sebelum
dilakukan tindakan pembedahan.
Untuk semua dokter dan Dokter Gigi sebelum melaksanakan tindakan
pembedahan minor, harus merencanakan asuhan pembedahan
berdasarkan hasil kajian.
Untuk semua dokter dan Dokter Gigi sebelum melaksanakan tindakan
pembedahan minor, harus menjelaskan risiko, manfaat, komplikasi
potensial, dan alternatif kepada pasien/keluarga pasien
Buat infomed consent persetujuan tindakan pasien
Lakukan semua tindakan sesuai SOP
Lakukan semua tindakan sesuai SOP dan dicatat di RM
Lakukan monitoring fisiologis pasien selama dan setelah pembedahan
Buat dan lengkapi pedoman/materi penyuluhan kesehatan mencakup
informasi mengenai penyakit, penggunaan obat, peralatan medik,
aspek etika di Puskesmas dan PHBS.
Sosialisasikan dan Lakukan pendidikan kepada semua pasien yang
berkunjung dengan memperhatikan kondisi sasaran/penerima
informasi (misal bagi yang tidak bisa membaca)
Buat evaluasi terhadap efektifitas penyampaian informasi/edukasi
yang diberikan kepada pasien
Lakukan pengawasan proses pemasakan makanan apabila dilakukan
di tempat lain. Sebaiknya pemasakan dilakukan di Puskesmas agar
lebih terkontrol.
Lakukan pencatatan makanan yang dipean semua pasien rawat inap
sebelum makanan diberikan
Buat bukti catatan asesmen status gizi pasien pada rekam medis
Sediakan variasi pilihan makanan yang diberikan konsisten dengan
kondisi dan kebutuhan pasien
Lakukan edukasi tentang pembatasan diet pasien, bila keluarga ikut
menyediakan makanan bagi pasien.
Lakukan proses penyiapan makanan sesuai SOP.
simpan makanan dengan cara yang baku mengurangi risiko
kontaminasi dan pembusukan.
Lengkapi jadwal dan catatan pelaksanaan kegiatan distribusi makanan
Lakukan terapi gizi yang sesuai pada semua pasien yang memiliki
risiko nutrisi
Lengkapi SOP Asuhan gizi dan dokumentasikan bukti pelaksanaan
Asuhan Gizi.
Lakukan monitoring Asuhan Gizi untuk semua pasien dan dilakukan
dokumentasi pada RM.
Buat catatan dalam rekam medis ttg respons pasien thd asuhan gizi
Lengkapi bukti pelaksanaan tindak lanjut rujukan balik
Lengkapi bukti pelaksanaan tindak lanjut rujukan balik penyampaian
informasi tentang (dan penyediaan) alternative pelayanan pada pasien
yang semestinya dirujuk tatapi tidak mungkin dirujuk.
Buat SOP alternatif penanganan pasien yang memerlukan rujukan
tetapi tidak mungkin dilakukan
Dokumentasikan bukti bahwa pasien paham tentang informasi yang
diberikan
Buat evaluasi periodik terhadap prosedur pelaksanaan penyampaian
informasi tersebut
Setiap petugas harus paham SOP transportasi rujukan dan
Dokumentasikan bukti telah dilakukan identifikasi kebutuhan/pilihan
pasien pada saat rujukan
Buat catatan pada RM tentang informasi RS Rujukan yang
disampaikan kepada pasien/keluarga pasien.
Dokumentasikan bukti pelaksanaan SOP rujukan sesuai kriteria
rujukan
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan
Puskesmas : KUTA MAKMUR
Kab./Kota : ACEH UTARA
Tanggal : 19-21 OKTOBER 2017
Surveior : dr. RR. Endah Yudiantini, MM
KRITERIA 8.1.2.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
permintaan pemeriksaan, penerimaan
spesimen, pengambilan dan penyimpan
spesimen
EP 2 2. Tersedia prosedur pemeriksaan
laboratorium
EP 3 3. Dilakukan pemantauan secara berkala
terhadap pelaksanaan prosedur tersebut
EP 4 4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan
waktu penyerahan hasil pemeriksaan
laboratorium
EP 5 5. Tersedia kebijakan dan prosedur
pemeriksaan di luar jam kerja (pada
Puskesmas rawat inap atau pada Puskesmas
yang menyediakan pelayanan di luar jam
kerja)
EP 6 6. Ada kebijakan dan prosedur untuk
pemeriksaan yang berisiko tinggi (misalnya
spesimen sputum, darah dan lainnya)
EP 7 7. Tersedia prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja, dan alat pelindung diri
bagi petugas laboratorium
EP 8 8. Dilakukan pemantauan terhadap
penggunaan alat pelindung diri dan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
EP 9 9. Tersedia prosedur pengelolaan bahan
berbahaya dan beracun, dan limbah medis
hasil pemeriksaan laboratorium
EP 10 10. Tersedia prosedur pengelolaan reagen di
laboratorium
EP 11 11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut
terhadap pengelolaan limbah medis apakah
sesuai dengan prosedur
Jumlah
KRITERIA 8.1.3.
EP 1 1. Pimpinan Puskesmas menetapkan waktu
yang diharapkan untuk laporan hasil
pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu melaporkan hasil
pemeriksaan yang urgen/gawat darurat
diukur.
EP 3 3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam
kerangka waktu guna memenuhi kebutuhan
pasien
Jumlah
KRITERIA 8.1.4.
EP 1 1. Metode kolaboratif digunakan untuk
mengembangkan prosedur untuk pelaporan
hasil yang kritis dan pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Prosedur tersebut menetapkan nilai
ambang kritis untuk setiap tes
EP 3 3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa
dan kepada siapa hasil yang kritis dari
pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan
EP 4 4. Prosedur tersebut menetapkan apa yang
dicatat di dalam rekam medis pasien
EP 5 5. Proses dimonitor untuk memenuhi
ketentuan dan dimodifikasi berdasarkan hasil
monitoring
Jumlah
KRITERIA 8.1.5.
EP 1 1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan
lain yang harus tersedia
EP 2 2. Reagensia esensial dan bahan lain tersedia,
dan ada proses untuk menyatakan jika reagen
tidak tersedia
EP 3 3. Semua reagensia disimpan dan didistribusi
sesuai pedoman dari produsen atau instruksi
penyimpanan dan distribusi yang ada pada
kemasan
EP 4 4. Tersedia pedoman tertulis yang
dilaksanakan untuk mengevaluasi semua
reagensia agar memberikan hasil yang akurat
dan presisi
EP 5 5. Semua reagensia dan larutan diberi label
secara lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.1.6.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan
nilai/rentang nilai rujukan untuk setiap
pemeriksaan yang dilaksanakan
EP 2 2. Rentang nilai rujukan ini harus disertakan
dalam catatan klinis pada waktu hasil
pemeriksaan dilaporkan
EP 3 3. Pemeriksaan yang dilakukan oleh
laboratorium luar harus mencantumkan
rentang nilai
EP 4 4. Rentang nilai dievaluasi dan direvisi
berkala seperlunya
Jumlah
KRITERIA 8.1.7.
EP 1 1. Tersedia kebijakan dan prosedur
pengendalian mutu pelayanan laboratorium
EP 2 2. Dilakukan kalibrasi atau validasi
instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh
pihak yang kompeten sesuai prosedur
EP 3 3. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
kalibrasi atau validasi, dan masih berlaku
EP 4 4. Apabila ditemukan penyimpangan
dilakukan tindakan perbaikan
EP 5 5. Dilakukan pemantapan mutu eksternal
terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak
yang kompeten
EP 6 6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan
pasien bila pemeriksaan laboratorium tidak
dilakukan di Puskesmas, dan Puskesmas
memastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien
EP 7 7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannya
pemantapan mutu internal dan eksternal
Jumlah
KRITERIA 8.1.8.
EP 1 1. Terdapat program keselamatan/keamanan
laboratorium yang mengatur risiko
keselamatan yang potensial di laboratorium
dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.
EP 2 2. Program ini adalah bagian dari program
keselamatan di Puskesmas
EP 3 3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan
pelaksanaan program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan di Puskesmas
sekurang-kurangnya setahun sekali dan bila
terjadi insiden keselamatan
EP 4 4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulis
tentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya
EP 5 5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak
lanjut risiko keselamatan di laboratorium
EP 6 6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk
prosedur dan praktik keselamatan/keamanan
kerja
EP 7 7. Staf laboratorium mendapat
pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan
penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Jumlah
KRITERIA 8.2.1.
EP 1 1. Terdapat metode yang digunakan untuk
menilai dan mengendalikan penyediaan dan
penggunaan obat
EP 2 2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan
dan penggunaan obat
EP 3 3. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab
EP 4 4. Ada kebijakan dan prosedur yang
menjamin ketersediaan obat-obat yang
seharusnya ada
EP 5 5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama
tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam pada
Puskesmas yang memberikan pelayanan
gawat darurat
EP 6 6. Tersedia daftar formularium obat
Puskesmas
EP 7 7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium
EP 8 8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
kesesuaian peresepan dengan formularium.
Jumlah
KRITERIA 8.2.2.
EP 1 1. Terdapat ketentuan petugas yang berhak
memberikan resep
EP 2 2. Terdapat ketentuan petugas yang
menyediakan obat dengan persyaratan yang
jelas
EP 3 3. Apabila persyaratan petugas yang diberi
kewenangan dalam penyediaan obat tidak
dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan,
pemesanan, dan pengelolaan obat
EP 5 5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak
terjadinya pemberian obat yang kedaluwarsa
kepada pasien
EP 6 6. Dilakukan pengawasan terhadap
penggunaan dan pengelolaan obat oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota secara teratur
EP 7 7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak
menuliskan resep untuk obat-obat tertentu
(misal psikotropika dan narkotika)
EP 8 8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan
obat-obatan pasien rawat inap, yang dibawa
sendiri oleh pasien/ keluarga pasien
EP 9 9. Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain
yang berbahaya diawasi dan dikendalikan
secara ketat
Jumlah
KRITERIA 8.2.3.
EP 1 1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat
EP 2 2. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan
persyaratan
EP 3 3. Pemberian obat kepada pasien disertai
dengan label obat yang jelas (mencakup
nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
EP 4 4. Pemberian obat disertai dengan informasi
penggunaan obat yang memadai dengan
bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien
EP 5 5. Petugas memberikan penjelasan tentang
kemungkinan terjadi efek samping obat atau
efek yang tidak diharapkan
EP 6 6. Petugas menjelaskan petunjuk tentang
penyimpanan obat di rumah
EP 7 7. Tersedia kebijakan dan prosedur
penanganan obat yang kedaluwarsa/rusak
EP 8 8. Obat kedaluwarsa/rusak dikelola sesuai
kebijakan dan prosedur.
Jumlah
KRITERIA 8.2.4.
EP 1 1. Tersedia prosedur pelaporan efek samping
obat
EP 2 2. Efek samping obat didokumentasikan
dalam rekam medis
EP 3 3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk
mencatat, memantau, dan melaporkan bila
terjadi efek samping penggunaan obat dan
KTD, termasuk kesalahan pemberian obat
EP 4 4. Kejadian efek samping obat dan KTD
ditindaklanjuti dan didokumentasikan
Jumlah
KRITERIA 8.2.5.
EP 1 1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi
dan melaporkan kesalahan pemberian obat
dan KNC
EP 2 2. Kesalahan pemberian obat dan KNC
dilaporkan tepat waktu menggunakan
prosedur baku
EP 3 3. Ditetapkan petugas kesehatan yang
bertanggung jawab mengambil tindakan
untuk pelaporan diidentifikasi
EP 4 4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian
obat dan KNC digunakan untuk memperbaiki
proses pengelolaan dan pelayanan obat.
Jumlah
KRITERIA 8.2.6.
EP 1 1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit
dimana akan diperlukan atau dapat terakses
segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi
EP 2 2. Ada kebijakan yang menetapkan
bagaimana obat emergensi disimpan, dijaga
dan dilindungi dari kehilangan atau pencurian
EP 3 3. Obat emergensi dimonitor dan diganti
secara tepat waktu sesuai kebijakan
Puskesmas setelah digunakan atau bila
kedaluwarsa atau rusak
Jumlah
KRITERIA 8.3.1.
EP 1 1. Pelayanan radiodiagnostik memenuhi
standar nasional, undang-undang dan
peraturan yang berlaku.
EP 2 2. Pelayanan radiodiagnostik dilakukan
secara adekuat, teratur, dan nyaman untuk
memenuhi kebutuhan pasien.
Jumlah
KRITERIA 8.3.2.
EP 1 1. Terdapat program keamanan radiasi yang
mengatur risiko keamanan dan antisipasi
bahaya yang bisa terjadi di dalam atau di luar
unit kerja
EP 2 2. Program keamanan merupakan bagian dari
program keselamatan di Puskesmas, dan
wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila ada kejadian
EP 3 3. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur dan memenuhi standar terkait,
undang-undang dan peraturan yang berlaku.
EP 4 4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang
mengatur penanganan dan pembuangan
bahan infeksius dan berbahaya.
EP 5 5. Risiko keamanan radiasi yang
diidentifikasi diimbangi dengan prosedur atau
peralatan khusus untuk mengurangi risiko
(seperti apron timah, badge radiasi dan yang
sejenis)
EP 6 6. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik diberi orientasi tentang
prosedur dan praktik keselamatan
EP 7 7. Petugas pemberi pelayanan
radiodiagnostik mendapat pendidikan untuk
prosedur baru dan bahan berbahaya
Jumlah
KRITERIA 8.3.3.
EP 1 1. Ditetapkan petugas yang melakukan
pemeriksaan diagnostik
EP 2 2. Tersedia petugas yang kompeten dan
pengalaman yang memadai melaksanakan
pemeriksaan radiodiagnostik
EP 3 3. Petugas yang kompeten dan pengalaman
yang memadai menginterpretasi hasil
pemeriksaan.
EP 4 4. Petugas yang kompeten yang memadai,
memverifikasi dan membuat laporan hasil
pemeriksaan
EP 5 5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat
untuk memenuhi kebutuhan pasien
Jumlah
KRITERIA 8.3.4.
EP 1 1. Kepala Puskesmas menetapkan tentang
harapan waktu pelaporan hasil pemeriksaan.
EP 2 2. Ketepatan waktu pelaporan hasil
pemeriksaan diukur, dimonitor, dan ditindak
lanjuti
EP 3 3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan
dalam kerangka waktu untuk memenuhi
kebutuhan pasien
Jumlah
KRITERIA 8.3.5.
EP 1 1. Ada program pemeliharaan peralatan
radiologi dan dilaksanakan
EP 2 2. Program termasuk inventarisasi peralatan
EP 3 3. Program termasuk inspeksi dan testing
peralatan
EP 4 4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan
peralatan
EP 5 5. Program termasuk monitoring dan tindak
lanjut
EP 6 6. Ada dokumentasi yang adekuat untuk
semua testing, perawatan dan kalibrasi
peralatan
Jumlah
KRITERIA 8.3.6.
EP 1 1. X-ray film, reagensia dan semua
perbekalan penting ditetapkan
EP 2 2. X-ray film, reagensia dan perbekalan
penting lain tersedia
EP 3 3. Semua perbekalan di simpan dan
didistribusi sesuai dengan pedoman
EP 4 4. Semua perbekalan dievaluasi secara
periodik untuk akurasi dan hasilnya.
EP 5 5. Semua perbekalan diberi label secara
lengkap dan akurat
Jumlah
KRITERIA 8.3.7.
EP 1 1. Pelayanan radiologi dibawah pimpinan
seseorang yang kompeten
EP 2 2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh
petugas yang kompeten.
EP 3 3. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur,
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 4 4. Penanggung jawab pelayanan radiologi
melakukan pengawasan administrasi
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 5 5. Penanggung jawab pelayanan radiologi
mempertahankan program kontrol mutu
ditetapkan dan dilaksanakan.
EP 6 6. Penanggung jawab pelayanan memantau
dan me-review pelayanan radiologi yang
disediakan
Jumlah
KRITERIA 8.3.8.
EP 1 1. Ada program kontrol mutu untuk
pelayanan radiodiagnostik, dan dilaksanakan.
EP 2 2. Program kontrol mutu termasuk validasi
metode tes.
EP 3 3. Program kontrol mutu termasuk
pengawasan harian hasil pemeriksaan.
EP 4 4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan
cepat bila ditemukan kekurangan.
EP 5 5. Program kontrol mutu termasuk
pendokumentasian hasil dan langkah-langkah
perbaikan.
Jumlah
KRITERIA 8.4.1.
EP 1 1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi lain yang konsisten
dan sistematis
EP 2 2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi
diagnosis dan terminologi yang disusun oleh
Puskesmas (minimal 10 besar penyakit)
EP 3 3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan
yang digunakan dalam pelayanan sesuai
dengan standar nasional atau lokal
Jumlah
KRITERIA 8.4.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur akses
petugas terhadap informasi medis
EP 2 2. Akses petugas terhadap informasi yang
dibutuhkan dilaksanakan sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab
EP 3 3. Akses petugas terhadap informasi
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur
EP 4 4. Hak untuk mengakses informasi tersebut
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan
keamanan informasi
Jumlah
KRITERIA 8.4.3.
EP 1 1. Puskesmas mempunyai rekam medis bagi
setiap pasien dengan metoda identifikasi
yang baku
EP 2 2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan
dokumentasi memudahkan petugas untuk
menemukan rekam pasien tepat waktu
maupun untuk mencatat pelayanan yang
diberikan kepada pasien
EP 3 3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan
berkas rekam medis dengan kejelasan masa
retensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.
Jumlah
KRITERIA 8.4.4.
EP 1 1. Isi rekam medis mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan
kontinuitas asuhan yang diberikan
EP 2 2. Dilakukan penilaian dan tindak lanjut
kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis
EP 3 3. Tersedia prosedur menjaga kerahasiaan
rekam medis
Jumlah
KRITERIA 8.5.1.
EP 1 1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmas
dipantau secara rutin.
EP 2 2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gas
dan sistem lain yang digunakan dipantau
secara periodik oleh petugas yang diberi
tanggung jawab
EP 3 3. Tersedia sarana untuk menangani masalah
listrik/api apabila terjadi kebakaran
EP 4 4. Tersedia kebijakan dan prosedur inspeksi,
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan
EP 5 5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan alat dilakukan sesuai dengan
prosedur dan jadwal yang ditetapkan
EP 6 6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil
dan tindak lanjut inspeksi, pemantauan,
pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Jumlah
KRITERIA 8.5.2.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan
penggunaan bahan berbahaya
EP 2 2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
pengendalian dan pembuangan limbah
berbahaya
EP 3 3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan bahan berbahaya
EP 4 4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebijakan
dan prosedur penanganan limbah berbahaya
Jumlah
KRITERIA 8.5.3.
EP 1 1. Ada rencana program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman
EP 2 2. Ditetapkan petugas yang bertanggung
jawab dalam perencanaan dan pelaksanaan
program untuk menjamin lingkungan fisik
yang aman
EP 3 3. Program tersebut mencakup perencanaan,
pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan
petugas, pemantauan, dan evaluasi
EP 4 4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak
lanjut terhadap pelaksanaan program
tersebut.
Jumlah
KRITERIA 8.6.1.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk
memisahkan alat yang bersih dan alat yang
kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat
yang membutuhkan perawatan lebih lanjut
(tidak siap pakai), serta alat-alat yang
membutuhkan persyaratan khusus untuk
peletakannya
EP 2 2. Tersedia prosedur sterilisasi alat-alat yang
perlu disterilkan
EP 3 3. Dilakukan pemantauan terhadap
pelaksanaan prosedur secara berkala
EP 4 4. Apabila memperoleh bantuan peralatan,
persyaratan-persyaratan fisik, tehnis, maupun
petugas yang berkaitan dengan
operasionalisasi alat tersebut dapat dipenuhi
Jumlah
KRITERIA 8.6.2.
EP 1 1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang
ada di Puskesmas
EP 2 2. Ditetapkan Penanggung jawab pengelola
alat ukur dan dilakukan kalibrasi atau yang
sejenis secara teratur, dan ada buktinya
EP 3 3. Ada sistem untuk kontrol peralatan,
testing, dan perawatan secara rutin
EP 4 4. Hasil pemantauan tersebut
didokumentasikan
EP 5 5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penggantian dan perbaikan alat yang rusak
agar tidak mengganggu pelayanan
Jumlah
KRITERIA 8.7.1.
EP 1 1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis
di Puskesmas dengan persyaratan kompetensi
dan kualifikasi.
EP 2 2. Ada cara menilai kualifikasi tenaga untuk
memberikan pelayanan yang sesuai dengan
kewenangan
EP 3 3. Dilakukan proses kredensial yang
mencakup sertifikasi dan lisensi
EP 4 4. Ada upaya untuk meningkatkan
kompetensi tenaga klinis agar sesuai
persyaratan dan kualifikasi
Jumlah
KRITERIA 8.7.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
secara berkala
EP 2 2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut
terhadap hasil evaluasi
EP 3 3. Tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis berperan aktif dalam
meningkatkan mutu pelayanan klinis
Jumlah
KRITERIA 8.7.3.
EP 1 1. Tersedia informasi mengenai peluang
pendidikan dan pelatihan bagi tenaga
kesehatan yang memberikan pelayanan klinis
EP 2 2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmas
bagi tenaga kesehatan untuk memanfaatkan
peluang tersebut
EP 3 3. Jika ada tenaga kesehatan yang mengikuti
pendidikan atau pelatihan, dilakukan evaluasi
penerapan hasil pelatihan di tempat kerja.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan
kegiatan pendidikan dan pelatihan yang
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
Jumlah
KRITERIA 8.7.4.
EP 1 1. Setiap tenaga kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis mempunyai uraian tugas
dan wewenang yang didokumentasikan
dengan jelas
EP 2 2. Jika tidak tersedia tenaga kesehatan yang
memenuhi persyaratan untuk menjalankan
kewenangan dalam pelayanan klinis,
ditetapkan petugas kesehatan dengan
persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus
EP 3 3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi
kewenangan khusus, dilakukan penilaian
terhadap pengetahuan dan keterampilan yang
terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
EP 4 4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut
terhadap pelaksanaan uraian tugas dan
wewenang bagi setiap tenaga kesehatan
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis (MPLK).
Pola ketenagaan ,persyaratan kompetensi sudah ditetapkan,
jadual jam buka pelayanan ada
Dilayani D3 analis kesehatan
Dilakukan oleh dokter
SK dan SOP permintaan pemeriksaan, penerimaan,
pengambilan dan penyimpanan spesimen telah ditetapan.
SOP pemeriksaan laboratorium telah ditetapkan
Sudah dilakukan pemantauan pelaksanaan prosedur, walau
belum teratur dilakukan
Sudah dilakukan evaluasi, ada laporan tapi blm lengkap
Tersedia SK Kepala Puskesmas untuk pelayanan diluar jam
kerja
SOP pemeriksaan laboratorium berisiko tinggi telah
ditetapkan
SOP kesehatan dan keselamatan kerja telah ditetapkan,
Sudah dilakukan pemantauan pelaksanaan prosedur., thd
penggunaan APD
SOP pengelolaan limbah hasil pemeriksaan laboratorium
telah tersedia, namun belum sesuai
SOP pengelolaan reagen telah ditetapkan
SOP pengelolaan limbah sudah ada, tapi belum dilakukan
pemantauan prosedur
SK tentang penetapan waktu penyampaian laporan hasil
laboratorium, dan SK tentang waktu penyampaian
labortaorium urgen (cito) telah ditetapkan
SOP pemantauan waktu penyampaian hasil pemeriksaan
urgen/ gawat darurat sudah ditetapkan, tapi ketepatan waktu
blm diukur
Sudah ditetapkan waktunya. Bukti Hasil pemantauan
pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium sudah ada.
SOP pelaporan hasil laboratorium kritis ada tetapi blm
sesuai
Tidak ditemukan nilai ambang kritis untuk setiap tes yang
ditetapkan kepala puskesmas
SOP pelaporan hasil laboratorium kritis belum menetapkan
secara jelas kepada siapa hasil yang kritis dari pemeriksaan
diagnostik dilaporkan
Belum dicatat dalam rekam medik bila ditemukan nilai kritis
hasil pemeriksaan laboratorium
Belum ada bukti monitoring pemeriksaan hasil lab kritis,
tindak lanjut monitoring, rapat-rapat mengenai monitoring
pelaksanaan pelayanan laboratorium
SK tentang jenis reagensia dan bahan lain yang harus
tersedia sudah diterbitkan
SK tentang reagensia esensial dan bahan lain tersedia dan
ada proses untuk menyatakan jika reagensia tidak tersedia
sudah diterbitkan
SOP penyimpanan dan distribusi reagen tersedia.
SOP evaluasi reagensia tersedia, bukti evaluasi dan tindak
lanjut belum semua tersedia
SOP pelabelan tersedia, dan hasil penelusuran belum
semuanya diberi label .
SK tentang nilai yang menjadi rujukan hasil laboratorium
sudah ditetapkan.
Formulir hasil laboratorium telah menyantumkan nilai
rujukan.
Tidak ada kerjasama dengan laboratorium luar.
Tidak ada bukti evaluasi.
SK kebijakan ada, tetapi SOP pengendalian mutu
laboratorium belum ada
Belum dilakukan kalibrasi atau validasi terhadap alat yang
memerlukan kalibrasi
kalibrasi atau validasi belum dilakukan
sudah dilakukan perbaikan sebagian
Pemantapan mutu eksternal belum dilakukan
SOP rujukan laboratorium ada tapi tidak pernah dilakukan
rujukan laboratorium, belum ada bukti
Bukti pelaksanaan PMI baru untuk TB ada, tetapi gula darah
PME belum ada
Kerangka acuan program kesehatan dan keselamatan
laboratoium tersedia sebagian
Panduan program keselamatan pasien tersedia dan program
kesehatan dan keselamatan laboratorium merupakan
program keselamatan pasien di puskesmas belum lengkap
SOP pelaporan program keselamatan dan laporan insiden
tersedia, bukti laporan tidak ditemukan
SK dan SOP penanganan dan pembuangan bahan berbahaya
sudah diterbitkan, tetapi kurang sesuai dengan kondisi
lapangan
Belum dilakukan identifikasi, analisis dan tindak lanjut
risiko keselamatan di laboratorium
SOP orientasi prosedur dan praktek keselamatan-keamanan
kerja tersedia dan belum ada bukti diberikan orientasi
SOP pelatihan dan pendidikan untuk prosedur baru, bahan
berbahaya, peralatan baru tersedia, dan tidak ada bukti
dilatih
SK pelayanan farmasi, yang didalamnya memuat metoda
untuk menilai, mengendalikan penyediaan dan penggunaan
obat sudah ada. Namun Panduan belum ada dan SOP
penilaian dan pengendalian penyediaan dan penggunaan
obat masih perlu disempurnakan.
SOP penyediaan dan penggunaan obat tersedia
SK penanggung jawab pelayanan obat sudah diterbitkan,
SK dan SOP tentang penyediaan obat yang menjamin
ketersediaan (buffer stock) sudah ada, blm sesuai
Tidak ada layanan 24 jam gawat darurat
Formularium obat puskesmas sudah ditetapkan dengan SK
KApuskesmas
Bukti evaluasi ketersediaan obat formularium sudah
tersedia, tapi belum dilakukan analisa
Bukti evaluasi kesesuaian persiapan dengan formularium
sudah tersedia tetapi bukti evaluasi dan tindak lanjut tidak
didokumentasikan.
SK tentang persyaratan petugas yang behak memberi resep
sudah ditetapkan
SK tentang petugas yang berhak menyediakan obat sudah
ditetapkan, tetapi tdk sesuai. Tidak ada apoteker
Bukti pelatihan petugas yang belum memenuhi persyaratan
menyediakan obat belum ada
SK dan SOP peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat
telah ditetapkan, tetapi SOP belum sesuai.
SOP menjaga tidak terjadinya pemberian obat kadaluwarsa,
pelaksanaan FEFO dan FIFO belum lengkap
Bukti pengawasan pelaksanaan oleh dinas kesehatan kota
ditemukan
SK dan SOP peresepan psikotropika dan narkotika telah
ditetapkan, tetapi peresepan belum dilaksanakan sesuai SOP
SK dan SOP penggunaan obat yang dibawa sendiri oleh
pasien-keluarga sudah ditetapkan, namun belum
dilaksanakan sesuai SOP
SOP pengawasan dan pengendalian penggunaan
psikotropika dan narkotika sudah tersedia, bukti pengawasan
belum ada. Tidak ada pelaporan ke BPOM
SOP penyimpanan obat tersedia. Tetapi Kebijakan pelayanan
farmasi yang didalamnya memuat tentang persyaratan
penyimpanan obat belum ada.
Penyimpanan belum dilakukan dengan baik
SOP pemberian obat ke pasien dan pelabelan tersedia, tetapi
belum sesuai
SOP pemberian informasi penggunaan obat tersedia,tapi tdk
semua diberi informasi krn petugas belum terbiasa
menyampaikan
Bukti pemberian informasi efek samping obat dan efek lain
yang tidak diharapkan ada hanya sebagian
Bukti penjelasan penyimpanan obat di rumah ada,tdk
lengkap
SOP penanganan obat kadaluwarsa/rusak tersedia, SK tidak
ada
Bukti pengelolaan obat rusak/kadaluwarsa belum lengkap
SOP pelaporan efek samping obat tersedia
Dokumen efek samping obat tidak ada
SOP pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat
dan KTD tersedia
Bukti dokumen tindak lanjut ada, tapi tdl lengkap
SOP identifikasi dan pelaporan kesalahan pemberian obat
dan KNC tersedia
Laporan kesalahan obat dan KNC dilaporkan tepat
waktu,tapi belum semuanya.
SK penanggung jawab tindak lanjut sudah ditetapkan, tetapi
belum dilaksanakan
Belum ada FMEA yang benar
SOP obat emergency tersedia, tetapi obat emergency hanya
ada di KIA , Ruang tindakan, dan Poli Gigi Penyimpanan
blm ditempat kotak dan tdk bersegel, blm ada monitoring dr
farmasi.
SOP penyimpanan obat emergency di unit pelayanan belum
tersedia
SOP monitoring penyediaan obat emergency di unit kerja
tersedia, namun bukti monitoring tidak ada
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
Tidak ada layanan radio diagnostik di puskeskmas
SK tentang standarisasi kode klasifikasi diagnosa dan
terminologi yang digunakan sudah ditetapkan
standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi di
puskesmas sudah ditetapkan
Belum ada kebijakan tentang pembakukan singkatan yang
digunakan.
SK dan SOP tentang akses terhadap rekam medis sudah
ditetapkan
Dilaksanakan sesuai SOP tentang pemberian hak akses
kepada praktisi kesehatan yang boleh mengakses.
SOP sudah ada, tetapi semua orang masih bisa mengakses
Rekam Medis.
Ada bukti pertimbangan tingkat kerahasiaan untuk
mengakses informasi, namun blm semua petugas RM paham
SK pelayanan rekam medik dan metode identifikasi telah
ditetapkan
SK tentang sistem pengkodean,penyimpanan, dan
dokumentasi rekam medik telah ditetapkan
SK dan SOP penyimpanan rekam medik tersedia
SK tentang isi rekam medik mencakup diagnosis,
pengobatan, hasil pengobatan, dan kontinuitas asuhan yang
diberikantelah ditetapkan.
Bukti penilaian, hasil dan tindak lanjut kelengkapan dan
ketepatan tidak ditemukan
SOP kerahasiaan rekam medik tersedia, namun belum
dilaksanakan sesuai SOP
Bukti pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik puskesmas
ada jadwal pelaksanaan, dokumentasi bukti pelaksanaan
tidak ada
Bukti pelaksanaan pemeliharaan dan pemantauan instalasi
listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain ada namun belum
lengkap
SOP jika terjadi kebakaran, ketersediaan APAR ada namun
pelatihan jika ada kebakaran sudah dilakukan
SK dan SOP pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana
dan peralatan telah ditetapkan , tetapi tdk lengkap
Bukti pemantauan tidak ditemukan, yg ada hanya kwitansi,
jadual juga blm lengkap
Bukti pelaporan pelaksanaan pemantauan pemeliharaan dan
perbaikan yang dilakukan tidak ditemukan.
SK dan SOP kebijakan dan prosedur inventarisasi,
pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan
berbahaya ada, tetapi perlu disempurnakan
SK dan SOP pengendalian dan pembuangan bahan
berbahaya ada,perlu perbaikan.
Belum ada pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut
Belum ada pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut
Program keamanan lingkungan fisik puskesmas tersedia
sebagian , yang ada hanya jadwal pemeliharaan
SK petugas yang bertanggung jawab dalam keamanan
lingkungan sudah ditetapkan, tetapi perlu paham tupoksi
program keamanan lingkungan fisik puskesmas sudah
disusun sebagian.
Hanya ditemukan sebagian bukti evaluasi dan tindak lanjut
SK dan SOP memisahkan alat bersih dan kotor, alat yang
memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan
lebih lanjut (tidak siap pakai), dan alat yang memerlukan
perawatan khusus untuk meletakkannya sudah ditetapkan,
tapi tdk digunakan
SOP sterilisasi sudah ditetapkan, tetapi tidak dijalankan
bukti pemantauan, hasil, dan tindak lanjut tidak ditemukan
SOP tentang bantuan peralatan sdh ditetapkan, tetapi isi blm
sesuai
Daftarinventaris peralatan klinis tersedia
SK penanggung jawab peralatan klinis telah ditetapkan,
tetapi tidak ada bukti kalibrasi
SOP kontrol peralatan, testing dan peralatan rutin hanya
terhadap alat baru yang terjamin distributor
Tidak ada dokumentasi hasil pemantauan
SOP prosedur penggantian alat yang rusak tersedia, tetapi
belum dilakukan
Pola ketenagaan dan persyaratan kompetensi tenaga yang
memberikan pelayanan klinis belum ditetapkan berdasar
analisa kebutuhan belum ditetapkan
SOP penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan
tersedia
tim kredensial sudah ada, tugasnya belum dilaksanakan
Pemetaan kompetensi sudah ada namun rencana
peningkatan kompetensi, dan bukti pelaksanaan belum ada
SOP penilaian kinerja pelayanan klinis sudah tersedia dan
bukti pelaksanaannya masih belum sempurna
bukti analisa dan tindak lanjut belum ada
SK keterlibatan petugas pemberi layanan klinis dalam
peningkatan mutu sudah ditetapkan, tapi bukti keterlibatan
tenaga layanan klinis tidak ditemukan
Tidak ada informasi tentang peluang pendidikan dan latihan
Tidak ada dana khusus untuk pendidikan dan pelatihan
tenaga kesehatan
SOP evaluasi hasil mengikuti pendidikan dan pelatihan
tersedia, namun bukti evaluasi tidak ditemukan
ada Dokumentasi pelaksanaan diklat dari Puskesmas
Uraian tugas petugas pemberi layanan klinis ada, tetapi
belum lengkap
SK tentang pemberian kewenangan jika tidak tersedia tenaga
yang memenuhi persyaratan sudah ditetapkan, namun belum
jelas apa yang didelegasikan
Belum dilakukan penilaian terhadap pengetahuan dan
keterampilan terkait dengan kewenangan khusus yang
diberikan
Bukti evaluasi terhadap uraian tugas dan pemberian
kewenangan pelayanan klinis belum dievaluasi
is (MPLK).
REKOMENDASI
Lakukan secara teratur pemantauan berkala terhadap pelaksanaan
prosedur permintaan pemeriksaan, penerimaan spesimen,
pengambilan dan penyimpan spesimen.
Lengkapi laporan hasil evaluasi dan tindak lanjut hasil evaluasi
Sempurnakan SOP Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, dan
limbah medis hasil pemeriksaan laboratorium
Segera lakukan pemantauan pengelolaan limbah medis sesuai
prosedur
Laksanakan sesuai SOP dan ukur ketepatan waktu.
Buat SOP tuk pelaporan hasil kritis bersama tim medis dan Ka
Puskesmas.
Buat Panduan/SOP pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium yang
kritis memuat nilai ambang kritis untuk tiap tes
Sempurnakan SOP pelaporan hasil laboratorium kritis
Buat catatan RM setiap nilai kritis hasil pemeriksaan laboratorium
Buat dokumen monitoring pemeriksaan hasil lab kritis, tindak lanjut
monitoring, rapat-rapat mengenai monitoring pelaksanaan
pelayanan laboratorium.
Buat bukti evaluasi dan tindak lanjut reagensia
Lengkapi label semua reagensia dan larutan
Dokumentasikan bukti evaluasi tentang nilai dan tindak lanjut
Buat SOP Pengendalian Mutu Laboratorium
lakukan kalibrasi dan validasi, dokumentasikan
Lakukan kalibrasi dan validasi, dokumentasikan
Lengkapi perbaikan yang diperlukan
Segera lakukan pemantapan mutu eksternal terhadap pelayanan
laboratorium oleh pihak yang kompeten.
Dokumentasikan bukti pelaksanaan rujukan leboratorium
Lakukan PME dan bukti dokumentasi semua PMI dan PME
Buat program keselamatan/keamanan laboratorium yang mengatur
risiko keselamatan yang potensial di laboratorium dan di area lain
yang mendapat pelayanan laboratorium.
lengkapi panduan program keselamatan pasien dan program
kesehatan dan keselamatan laboratorium
Buat laporan kegiatan pelaksanaan program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan di Puskesmas sekurang-kurangnya
setahun sekali dan bila terjadi insiden keselamatan secara periodik
Revisi SOP penanganan dan pembuangan bahan berbahaya sesuai
standar. Perhatikan kondisi lapangan
Segera lakukan identifikasi, analisis dan tindak lanjut risiko
keselamatan di laboratorium
Dokumentasikan bukti orientasi untuk prosedur dan praktik
keselamatan/keamanan kerja
Dokumentasikan bukti pelatihan/pendidikan Staf Laboratorium
untuk prosedur baru dan penggunaan bahan berbahaya yang baru,
maupun peralatan yang baru.
Buat Panduan dan sempurnkan SOP tentang penilaian dan
pengendalian penyediaan dan penggunaan obat.
Sempurnakan dan sesuaikan SK dan SOP tentang penyediaan obat
yang menjamin ketersediaan (buffer stock)
Lakukan analisa ketersediaan obat dibandingkan dengan
formularium
Dokumentasikan Bukti evaluasi dan Tindak lanjut kesesuaian
peresepan dengan formularium
Usulkan penambahan tenaga Apoteker
Lakukan pelatihan khusus untuk petugas yang diberi kewenangan
dalam penyediaan obat
Sempurnakan SOP peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat
telah ditetapkan.
Untuk FEFO dan FIFO laksanakan sesuai SOP
Untuk peresepan untuk obat-obat tertentu (misal psikotropika dan
narkotika) lakukan sesuai SOP
Sosialisasikan SOP penggunaan obat-obatan pasien rawat inap,
yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluarga pasien.
Lakukan pengawasan dan Penggunaan obat-obatan
psikotropika/narkotika dan obat-obatan lain yang berbahaya diawasi
dan dikendalikan secara ketat, laporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten dan BPOM
Buat Kebijakan tentang pelayanan farmasi yang didalamnya
memuat tentang persyaratan penyimpanan obat.
Lakukan penyimpanan obat sesuai SOP
Revisi SOP pemberian obat kepada pasien disertai dengan label
obat yang jelas (mencakup nama, dosis, cara pemakaian obat dan
frekuensi penggunaannya)
Lakukan pemberian Infomasi penggunaan obat yang memadai
dengan bahasa yang dapat dimengerti kepada semua
pasien/keluarga pasien
Lengkapi penjelasan tentang kemungkinan terjadi efek samping
obat atau efek yang tidak diharapkan
Lengkapi bukti penjelasan petunjuk tentang penyimpanan obat di
rumah
Buat SK kebijakan dan prosedur penanganan obat yang
kedaluwarsa/rusak
Lengkapi kebijakan dan prosedur tentang obat kadaluwarsa
Buat dokumentasi efek samping obat dalam rekam medis
Dokumentasikan bukti setiap kejadian efek samping obat dan KTD,
segera tindak lanjut
Lengkapi semua Laporan kesalahan obat dan KNC dilaporkan tepat
waktu
Laksanakan tanggung jawab mengambil tindakan untuk pelaporan
diidentifikasi.
Buat FMEA sesuai Pedoman untuk memperbaiki proses
pengelolaan dan pelayanan obat.
Segera perbaiki tata letak obat sesuai prosedur dan lakukan
monitoring secara berkala dari petugas farmasi
Buat SOP penyimpanan Obat Emergency di Unit Pelayanan
Dokumentasikan bukti monitoring penyediaan obat emergency di
unit kerja
Buat kebijakan tentang Pembakuan Singkatan.
Sosialisasi SOP tentang Petugas yang bisa mengakses RM untuk
pembatasan petugas yg bisa mengakses RM
Sosialisasi SOP tentang Petugas yang bisa mengakses RM untuk
pembatasan petugas yg bisa mengakses RM
Lakukan penilaian terhadap isi RM
Laksanakan prosedur menjaga kerahasiaan RM sesuai SOP.
Dokumentasikan bukti pelaksanaan pemantauan lingkungan fisik
puskesmas
Lengkapi bukti pelaksanaan pemeliharaan dan pemantauan instalasi
listrik, air, ventilasi, gas dan sistem lain
Lengkapi SK dan SOP pemantauan, pemeliharaan, perbaikan sarana
dan peralatan
Dokumentasikan bukti Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan
perbaikan alat dilakukan sesuai dengan prosedur dan buat jadwal
secara lengkap
Dokumentasikan bukti pelaporan pelaksanaan, hasil dan tindak
lanjut inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan yang telah
dilakukan.
Sempurnakan SK dan SOP kebijakan dan prosedur inventarisasi,
pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya
Sempurnakan SK dan SOP pengendalian dan pembuangan bahan
berbahaya
Laksanakan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan bahan berbahaya
Laksanakan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadap
pelaksanaan kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya
Buat program keamanan lingkungan fisik puskesmas
Lakukan pembinaan terhadap petugas yang bertanggung jawab
dalam perencanaan dan pelaksanaan program untuk menjamin
lingkungan fisik yang aman sesuai SOP
Buat program keamanan lingkungan fisik puskesmas mencakup
perencanaan, pelaksanaan, pendidikan dan pelatihan petugas,
pemantauan, dan evaluasi
Lengkapi bukti evaluasi dan tindak lanjut
Laksanakan kegiatan pelaksanaan pemisahan alat bersih dan kotor
sesuai dengan SK dan SOP
Lakukan sterilisasi sesuai SOP
Lakukan pemantauan pelaksanaan prosedur secara berkala
Buat SOP bantuan peralatan
Laksanakan kalibrasi secara rutin sesuai jadwal. Buat daftar alat
yang akan dikalibrasi dan usulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Lengkapi SOP kontrol peralatan, testing dan peralatan rutin untuk
seluruh alat, tidak hanya alat baru
Dokumentasikan hasil pemantauan
Lakukan prosedur penggantian dan perbaikan alat yang rusak agar
tidak mengganggu pelayanan
Lakukan proses kredensial dengan benar sesuai SOP
Buat rencana peningkatan kompetensi tenaga klinis dan
dokumentasikan bukti pelaksanaannya
Sempurnakan SOP penilaian kinerja pelayanan klinis sudah tersedia
dan bukti pelaksanaannya
Dokumentasikan bukti analisa dan tindak lanjut
Dokumentasikan keterlibatan tenaga layanan klinis
Upayakan Kepala Puskesmas mendapatkan informasi tentang
pendidikan dan pelatihan yang diperlukan oleh Staf Puskesmas
Rencanakan dan Usulkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten
Buat SOP terkait evaluasi pasca pelatihan
Buat dokumen peaksanaan kegiaan diklat yang dilakukan oleh
Puskesmas
Lengkapi Uraian tugas petugas pemberi layanan klinis lebih
terperinci
Lengkapi Sk untuk petugas kesehatan dengan persyaratan tertentu
untuk diberi kewenangan khusus
Lakukan penilaian terhadap pengetahuan dan keterampilan terkait
dengan kewenangan khusus yang diberikan sesuai standar
Lengkapi evaluasi terhadap uraian tugas dan pemberian
kewenangan pelayanan klinis belum dievaluasi
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselama
Puskesmas : KUTA MAKMUR
Kab./Kota : ACEH UTARA
Tanggal : 19-21 OKTOBER 2017
Surveior : dr. RR. Endah Yudiantini, MM
EP 5 5. Dilakukan identifikasi dan dokumentasi
terhadap Kejadian Tidak Diharapkan (KTD),
Kejadian Tidak Cedera (KTC), Kondisi
Potensial Cedera (KPC), maupun Kejadian
Nyaris Cedera (KNC).
EP 6 6. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
penanganan KTD, KTC, KPC, KNC, dan
risiko dalam pelayanan klinis.
EP 7 7. Jika terjadi KTD, KTC, dan KNC
dilakukan analisis dan tindak lanjut.
EP 8 8. Risiko-risiko yang mungkin terjadi dalam
pelayanan klinis diidentifikasi, dianalisis dan
ditindaklanjuti.
EP 9 9. Dilakukan analisis risiko dan upaya-upaya
untuk meminimalkan risiko pelayanan klinis
EP 10 10. Berdasarkan hasil analisis risiko, adanya
kejadian KTD, KTC, KPC, dan KNC, upaya
peningkatan keselamatan pasien direncanakan,
dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti
Jumlah
KRITERIA 9.1.2.
EP 1 1. Dilakukan evaluasi dan perbaikan perilaku
dalam pelayanan klinis oleh tenaga klinis
dalam pelayanan klinis yang mencerminkan
budaya keselamatan dan budaya perbaikan
yang berkelanjutan.
EP 2 2. Budaya mutu dan keselamatan pasien
diterapkan dalam pelayanan klinis
EP 3 3. Ada keterlibatan tenaga klinis dalam
kegiatan peningkatan mutu yang ditunjukkan
dalam penyusunan indikator untuk menilai
perilaku dalam pemberian pelayanan klinis
dan ide-ide perbaikan
Jumlah
KRITERIA 9.1.3.
EP 1 1. Dialokasikan sumber daya yang cukup
untuk kegiatan perbaikan mutu layanan klinis
dan upaya keselamatan pasien.
EP 2 2. Ada program/kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien yang
disusun dan direncanakan oleh tenaga klinis.
EP 3 3. Program/kegiatan tersebut dilaksanakan
sesuai rencana, dievaluasi, dan ditindak lanjuti
Jumlah
KRITERIA 9.2.1.
EP 1 1. Dilakukan identifikasi fungsi dan proses
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki
dengan kriteria yang ditetapkan
EP 2 2. Terdapat dokumentasi tentang komitmen
dan pemahaman terhadap peningkatan mutu
dan keselamatan secara berkesinambungan
ditingkatkan dalam organisasi
EP 3 3. Setiap tenaga klinis dan manajemen
memahami pentingnya peningkatan mutu dan
keselamatan dalam layanan klinis
EP 4 4. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menetapkan pelayanan prioritas yang
akan diperbaiki
EP 5 5. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis menyusun rencana perbaikan pelayanan
prioritas yang ditetapkan dengan sasaran yang
jelas
EP 6 6. Kepala Puskesmas bersama dengan tenaga
klinis melaksanakan kegiatan perbaikan
pelayanan klinis sesuai dengan rencana
EP 7 7. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
kegiatan perbaikan pelayanan klinis
Jumlah
KRITERIA 9.2.2.
EP 1 1. Standar/prosedur layanan klinis disusun dan
dibakukan didasarkan atas prioritas fungsi dan
proses pelayanan
EP 2 2. Standar tersebut disusun berdasarkan acuan
yang jelas
EP 3 3. Tersedia dokumen yang menjadi acuan
dalam penyusunan standar
EP 4 4. Ditetapkan prosedur penyusunan
standar/prosedur layanan klinis
EP 5 5. Penyusunan standar/prosedur layanan klinis
sesuai dengan prosedur
Jumlah
KRITERIA 9.3.1.
EP 1 1. Disusun dan ditetapkan indikator mutu
layanan klinis yang telah disepakati bersama
EP 2 2. Ditetapkan sasaran-sasaran keselamatan
pasien sebagaimana tertulis dalam Pokok
Pikiran.
EP 3 3. Dilakukan pengukuran mutu layanan klinis
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan
penunjang diagnosis, penggunaan obat
antibiotika, dan pengendalian infeksi
nosokomial
EP 4 4. Dilakukan pengukuran terhadap indikator-
indikator keselamatan pasien sebagaimana
tertulis dalam Pokok Pikiran
Jumlah
KRITERIA 9.3.2.
EP 1 1. Ada penetapan target mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang akan dicapai
EP 2 2. Target tersebut ditetapkan dengan
mempertimbangkan pencapaian mutu klinis
sebelumnya, pencapaian optimal pada sarana
kesehatan yang serupa, dan sumber daya yang
dimiliki
EP 3 3. Proses penetapan target tersebut melibatkan
tenaga profesi kesehatan yang terkait
Jumlah
KRITERIA 9.3.3.
EP 1 1. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dikumpulkan secara periodik
EP 2 2. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien didokumentasikan
EP 3 3. Data mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dianalisis untuk menentukan rencana
dan langkah-langkah perbaikan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.1.
EP 1 1. Ada kejelasan siapa yang bertanggung
jawab untuk peningkatan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien
EP 2 2. Terdapat tim peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien yang berfungsi
dengan baik
EP 3 3. Ada kejelasan uraian tugas dan tanggung
jawab tim
EP 4 4. Ada rencana dan program peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
yang dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun
Jumlah
KRITERIA 9.4.2.
EP 1 1. Data monitoring mutu layanan klinis dan
keselamatan dikumpulkan secara teratur
EP 2 2. Dilakukan analisis dan diambil kesimpulan
untuk menetapkan masalah mutu layanan
klinis dan masalah keselamatan pasien
EP 3 3. Dilakukan analisis penyebab masalah
EP 4 4. Ditetapkan program-program perbaikan
mutu yang dituangkan dalam rencana
perbaikan mutu
EP 5 5. Rencana perbaikan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien disusun dengan
mempertimbangkan peluang keberhasilan, dan
ketersediaan sumber daya
EP 6 6. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
melaksanakan kegiatan perbaikan yang
direncanakan
EP 7 7. Ada kejelasan Penanggung jawab untuk
memantau pelaksanaan kegiatan perbaikan
EP 8 8. Ada tindak lanjut terhadap hasil
pemantauan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.3.
EP 1 1. Petugas mencatat peningkatan setelah
pelaksanaan kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
EP 2 2. Dilakukan evaluasi terhadap hasil penilaian
dengan menggunakan indikator-indikator
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
untuk menilai adanya perbaikan
EP 3 3. Hasil perbaikan ditindak lanjuti untuk
perubahan standar/prosedur pelayanan.
EP 4 4. Dilakukan pendokumentasian terhadap
keseluruhan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Jumlah
KRITERIA 9.4.4.
EP 1 1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur
distribusi informasi dan komunikasi hasil-
hasil peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
EP 2 2. Proses dan hasil kegiatan peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien
disosialisasikan dan dikomunikasikan kepada
semua petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan klinis
EP 3 3. Dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
sosialisasi dan komunikasi tersebut
EP 4 4. Dilakukan pelaporan hasil peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah
Total Skor
Total EP
CAPAIAN
BAB.IX.Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamantan Pasien (PMPK).
Indikator mutu klinis di Puskesmas telah ditetapkan
dengan SK Kepala Puskesmas
Belum semua dilakukan pengumpulan data, analisa mutu
klinis secara berkala.
Belum semua dilakukan evaluasi, dan ditindaklanjuti hasil
monitoring mutu layanan klinisi
Identifikasi, dokumentasi, dan pelaporan kasus KTD, KTC,
KPC, KNC sdh dilakukan tetapi belum tuntas.
SK DAN SOP penanganan KTD, KTC, KPC, KNC dan
resiko dlm pelayanan klinis sdh dibuat tetapi masih perlu
disempurnakan.
Belum semua dilakukan analisis dan tindak lanjut
Panduan manajemen risiko klinis sdh ditetapkan serta bukti
identifikasi risiko, namun analisis dan tindak lanjut resiko
blm dilakukan dg baik (FMEA).
Belum dilakukan analisa risiko yang mungkin terjadi,
sehingga dapat dilakukan upaya minimalisasi
Dilakukan analisa risiko kejadian KTD, KTC, KPC dan
KNC tetapi belum sesuai standard
Evaluasi perbaikan perilaku petugas pelayanan klinis
belum dilakukan seluruhnya.
Bukti pelaksanaan sosialisasi budaya mutu dan
keselamatan pasien di Puskesmas ada sebagian.
Indikator untuk menilai perilaku pemberi layanan klinis
sdh ada sebagian, tetapi blm melibatkan semua tenaga
klinis.
Rencana peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
hanya tersedia untuk kegiatan rutin
Program kegiatan masih dalam proses penyusunan, untuk
perbaikan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Belum semua ada evaluasi dan tindak lanjut perbaikan
Hanya sebagian dilakukan identifikasi fungsi dan proses
pelayanan yang prioritas untuk diperbaiki dengan kriteria
yg ditetapkan
Terdapat dokumen penggalangan komitmen dan sosialisasi
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Hasil wawancara dan penelusuran, tenaga klinis dan Tim
PMKP belum semuanya memahami pentingnya
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Penetapan pelayanan prioritas untuk diperbaiki sudah ada,
tetapi belum semua terlibat
Rencana perbaikan pelayanan klinis prioritas belum
menetapkan sasaran mutu yang jelas setiap tahun
Belum dilaksanakan rencana perbaikannya
Belum dilaksanakan rencana perbaikannya
SOP Standar layanan klinis sudah diterbitkan, tetapi rapat
pertemuan tidak terdokumentasi
SOP Pelayanan klinis mengacu kepada Permenkes No. 5
Tahun 2014 tentang panduan praktek klinis
Tersedia Permenkes No. 5 tahun 2014
SOP Penyusunan prosedur pelayanan klinis tersedia, tetapi
belum sesuai standard
Proses penyusunan pedoman praktek klinis dan SOP
layanan klinis tidak ditemukan dokumennya
SK tentang indikator mutu layanan klinis telah ditetapkan
SK tentang sasaran keselamatan pasien sudah ditetapkan
Belum dilakukan pengukuran mutu layanan klinis yang
mencakup aspek penilaian pasien, pelayanan penunjang
diagnosis, penggunaan obat antibiotika, dan pengendalian
infeksi nosokomial, bukti monitoring dan tindak lanjut
pengukuran mutu layanan klinis.
Bukti monitoring, evaluasi dan tindak lanjut pengukuran
indikator keselamatan pasien sudah ada tapi belum lengkap
Penetapan target mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien sudah ditetapkan, tetapi tidak melibatkan seluruh
staf terkait
Penetapan target mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien belum memperhitungkan pencapaian mutu klinis
sebelumnya, atau pencapaian optimal pada sarana yang
serupa dan sumber daya manusia yang dimiliki
Bukti penetapan target mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien melibatkan profesi kesehatan yang
terkait tidak ditemukan
Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien dikumpulkan secara periodik, tetapi
belum melibatkan seluruh anggota Unit.
Bukti dokumentasi data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien belum lengkap
Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien yang dikumpulkan dianalisa tidak
ditemukan
SK Tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dengan uraian tugas dan fungsi masing-masing telah
diterbitkan, belum terperinci
Program kerja Tim sudah ada , tapi belum dilaksanakan dg
baik
Uraian tugas masing-masing anggota tim sudah ada
Rencana program ada, tetapi masih perlu dibenahi. Ealuasi
program peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien sudah dilakukan sebagian..
Tidak ditemukan laporan hasil monitoring mutu layanan
klinis dan keselamatan secara periodik
Baru ada proses Analisa sederhana terkait masalah mutu
klinis dan keselamatan pasien.
Belum dilakukan analisa penyebab masalah.
Rencana perbaikan mutu sudah tersedia sebagian
Tidak ada bukti adanya pertimbangan peluang keberhasilan
dan ketersediaan sumber daya manusia dalam perencanaan
SK Petugas yang bertanggungjawab melaksanakan rencana
perbaikan mutu telah diterbitkan, tetapi tidak dilaksanakan
SK Petugas yang bertanggungjawab melaksanakan
pemantauan telah diterbitkan, tetapi tidak semua kegiatan
dilaksanakan
Belum ada tindak lanjut hasil pemantauan
Tidak ditemukan sebagian pencatatan pelaksanaan kegiatan
peningkatan mutu
Belum semua dilakukan evaluasi
Belum semua dilakukan evaluasi
Upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien belum terdokumentasi sebagian
SK dan SOP penyampaian informasi peningkatan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien telah diterbitkan
sebagian.
Dokumentasi/Laporan kegiatan pemantauan dan hasil
kegiatan belum disosialisasikan ke semua petugas yang
memberi pelayanan, terbatas pada tim mutu UKP saja
Tidak ada bukti dilakukan evaluasi terhadap sosialisasi dan
komunikasi
Dokumen laporan peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien tidak dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten.
tan Pasien (PMPK).
REKOMENDASI
Buat pengumpulan data, analisa mutu klinis secara berkala
Pimpinan Puskesmas dan tenaga klinis hrs melakukan evaluasi, tindak
lanjut montoring penilaian mutu klinis
Sempurnakan Identifikasi, dokumentasi, dan pelaporan kasus KTD,
KTC, KPC, KNC
Sempurnakan SK DAN SOP penanganan KTD, KTC, KPC, KNC dan
resiko dlm pelayanan klinis
Lengkapi analisa dan tindak lanjut jika terjadi KTD, KTC, dan KNC
Sempurnakan analisis dan tindak lanjut risiko
Segera lakukan analisa risiko dan upaya untuj meminimalisir risiko
pelayanan klinis
Segera lakukan analisa risiko kejadian KTD, KTC, KPC dan KNC
Lakukan evaluasi perbaikan perilaku petugas pelayanan klinis secara
menyeluruh
Lengkapi bukti pelaksanaan sosialisasi budaya mutu
Libatkan semua tenaga klinis dalam kegiatan peningkatan mutu yang
ditunjukkan dalam penyusunan indikator untuk menilai perilaku dalam
pemberian pelayanan klinis dan ide-ide perbaikan
Disiapkan sumber daya yg cukup tuk kegiatan rutin serta keg mutu dan
keselamatan pasien
Selesaikan proses penyusunan program perbaikan mutu layanan klinis
Lengkapi setiap program/kegiatan dengan evaluasi dan tindak lanjut
perbaikan
Lengkapi identifikasi fungsi dan proses pelayanan prioritas yang harus
diperbaiki
Sosialisasi ulang tentang progam peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien kepada semua petugas.
Libatkan semua tenaga klinis dalam menetapkan pelayanan prioritas
yang akan diperbaiki
Segera tetapkan sasaran mutu yang jelas untuk rencana perbaikan
pelayanan klinis prioritas
Segera laksanakan perbaikan pelayanan klinis yang sudah direncanakan
Segera laksanakan perbaikan
Doumentasikan pertemuan-pertemuan penyusunan SOP klinis
Sempurnakan SOP penyusunan standar/prosedur layanan klinis
melibatkan staf terkait
Dokumentasikan bukti proses penyusunan pedoman praktik klinis dan
lengkapi dengan SOP
Segera lakukan pengukuran mutu layanan klinis. Serta, lakukan
monitoring dan tindak lanjut pengukuran mutu.
Dokumentasikan Bukti monitoring, evaluasi dan tindak lanjut
pengukuran indikator keselamatan pasien
Libatkan seluruh staf terkait dalam enetapan target mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang akan dicapai
Dokumentasikan bukti pertemuan penyusunan indikator dan dasar
penetapan target pada pertemuan tersebut
Dokumentasikan bukti penetapan target mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien melibatkan profesi kesehatan
Libatkan seluruh anggota Unit dalam pengumpulan data mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Sempurnakan Bukti dokumentasi data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Dokumentasikan Bukti pengumpulan data mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien, serta lakukan analisa
Lengkapi SK Tim peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien dengan uraian tugas yang jelas dan terperinci.
Dokumentasikan bukti pelaksaan kegiatan tim mutu
Lengkapi juga uraian tanggungjawab Tim
Sempurnakan rencana program dan lengkapi evaluasi program
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.
Buat laporan hasil monitoring secara periodik mutu layanan klinis dan
keselamatan
Buat analisa dan ambil kesimpulan untuk menetapkan masalah mutu
layanan klinis dan masalah keselamatan pasien. Dokumentasikan.
Buat bukti dokumentasi analisa penyebab masalah.
Lengkapi rencana perbaikan mutu
Dokumentasikan bukti pertimbangan peluang keberhasilan dan
ketersediaan sumber daya manusia dalam perencanaan
Disarankan mengganti petugas yang lebih berkompeten, bila
memungkinkan
Disarankan mengganti petugas yang lebih berkompeten, bila
memungkinkan
Buat tindak lanjut hasil pemantauan upaya peningkatan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien
Buat catatan peningkatan setelah pelaksanaan kegiatan peningkatan
mutu layanan klinis dan keselamatan pasien, dokumentasikan
Lengkapi semua evaluasi hasil penilaian dengan menggunakan
indikator-indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien untuk
menilai adanya perbaikan
Lengkapi dengan evaluasi
Lengkapi dokumentasi peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Lengkapi SK dan SOP yang belum terkait penyampaian informasi
peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
Sosialisasikan dan komunikasikan kepada semua petugas setiap proses
dan hasil kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien
Dokumentasikan semua bukti evaluasi terhadap sosialiasasi dan
komunikasi
Buat laporan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien
kepada Dinas Kesehatan Kebupaten