Anda di halaman 1dari 35

KAJIAN AKREDITASI

PUSKESMAS KABUPATEN
SUMBAWA
Seksi Pelayanan Kesehatan Primer dan Kesehatan Rujukan
Tahun 2018

2016-2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama. Pelayanan kesehatan yang diselenggarakan di puskesmas
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja puskesmas tersebut (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Puskesmas merupakan salah satu sarana pelayanan kesehatan yang memiliki peran
penting dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Selain itu,
puskesmas adalah salah satu fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tolak ukur dari pembangunan kesehatan. Puskesmas memiliki tugas untuk melaksanakan
kebijakan kesehatan untuk dapat mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat. Dalam melaksanakan
tugas untuk mewujudkan kecamatan sehat, puskesmas menyelenggarakan fungsi
penyelenggaraan UKM (Upaya kesehatan Masyarakat) tingkat pertama, dan
penyelenggaraan UKP (Upaya Kesehatan Perorangan) tingkat pertama di wilayah
kerjanya (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Berdasarkan kemampuan penyelenggaraan, puskesmas dibagi menjadi dua kategori,
yaitu puskesmas rawat inap dan puskesmas non rawat inap. Puskesmas rawat inap adalah
puskesmas yang diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk pasien gawat darurat, baik
berupa tindakan operatif terbatas maupun asuhan keperawatan sementara dengan
kapasitas tempat tidur kurang lebih sebanyak 10 tempat tidur. Puskesmas rawat inap juga
memiliki fungsi sebagai pusat rujukan pasien yang gawat darurat sebelum dibawa ke
rumah sakit. Puskesmas rawat inap dapat melakukan tindakan operatif terbatas seperti
kecelakaan lalu lintas, persalinan dengan penyulit dan penyakit lain yang bersifat gawat
darurat. Selain itu, puskesmas rawat inap sebagai puskesmas rawat inap tingkat pertama
memberikan pelayanan kesehatan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, dan
rehabilitasi medik yang dilakukan di ruang rawat inap puskesmas
Puskesmas non rawat inap merupakan puskesmas yang melayani pasien yang
melakukan pengobatan rawat jalan dan pelayanannya tidak lebih dari 24 jam. Tujuan
pelayanan pada puskesmas non rawat inap adalah untuk menentukan diagnosa penyakit
baik dengan tindakan pengobatan maupun tindakan rujukan. Selain itu puskesmas non
rawat inap juga menyediakan pelayanan tindak lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah
diijinkan pulang tetapi harus tetap mengontrol kondisi kesehatannya.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 2


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, akreditasi adalah pengakuan yang diberikan oleh
lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah
memenuhi standar akreditasi. Sedangkan akreditasi puskesmas adalah pengakuan
terhadap puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi
yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa puskesmas telah memenuhi standar
pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh menteri untuk meningkatkan mutu
pelayanan puskesmas secara berkesinambungan. Puskesmas wajib untuk diakreditasi
secara berkala minimal tiga tahun sekali. Akreditasi juga merupakan salah satu
persyaratan kredensial sebagai fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
bekerja sama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
Pemerintah Kabupaten Sumbawa dalam hal ini Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa
telah melakukan perbaikan guna mencapai tahapan Akreditasi bagi seluruh FKTP
Puskesmas se-Kabupaten Sumbawa dengan menyiapkan puskesmas yang akan dinilai
untuk periode pertama, mulai tahun 2016 sampai dengan tahun 2019.

B. Tujuan
Tujuan mengembangkan kajian akreditasi puskesmas Kabupaten Sumbawa yaitu
untuk menyediakan data dan informasi yang akurat bagi proses pengambilan keputusan
dan perencanaan program akreditasi puskesmas sekaligus sebagai alat tolok ukur
kemajuan puskesmas melalui program akreditasi.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 3


BAB II
AKREDITASI PUSKESMAS

A. Pusat Kesehatan Masyarakat


1. Organisasi Puskesmas
Sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, puskesmas
atau pusat kesehatan masyarakat merupakan unit pelaksana teknis dari dinas
kesehatan kabupaten/kota. Puskesmas dipimpin oleh Kepala Puskesmas yang
bertanggungjawab atas seluruh kegiatan di puskesmas. Organisasi puskesmas
disusun oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berdasarkan kategori, upaya
kesehatan dan beban kerja puskesmas. Organisasi puskesmas minimal terdiri dari:
a. Kepala Puskesmas
b. Kepala sub bagian tata usaha
c. Penanggung jawab UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat) dan
Keperawatan Kesehatan Masyarakat
d. Penanggung jawab UKP (Upaya Kesehatan Perorangan), kefarmasian dan
Laboratorium
e. Penanggungjawab jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan.

Kriteria Kepala Puskesmas berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014:


a. Puskesmas Kawasan Perkotaan dan Pedesaan:
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
paling rendah sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat,
masa kerja di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan
manajemen Puskesmas.
b. Puskesmas Kawasan Terpencil dan Sangat Terpencil:
Kriteria Kepala Puskesmas yaitu tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
minimal diploma tiga bila tidak tersedia tenaga kesehatan dengan pendidikan
sarjana, memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat, masa kerja
di Puskesmas minimal 2 (dua) tahun, dan telah mengikuti pelatihan manajemen
Puskesmas.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 4


2. Upaya Kesehatan Perorangan di Puskesmas
Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama di puskemas dilaksanakan melalui
beberapa kegiatan antara lain:
a. Rawat jalan
b. Pelayanan gawat darurat
c. Pelayanan satu hari (one day care)
d. Home care
e. Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan kesehatan.
Upaya kesehatan perorangan tingkat pertama ini dilaksanakan sesuai dengan
standar prosedur operasional dan standar pelayanan (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2014). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75
Tahun 2014 mengenai puskesmas, sumber daya manusia yang diperlukan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan di puskesmas antara lain terdiri dari
dokter atau dokter layanan primer, dokter gigi, perawat, bidan, ahli teknologi
laboratorium medis, serta tenaga kefarmasian.

3. Upaya Kesehatan Masyarakat di Puskesmas


Upaya kesehatan masyarakat tingkat pertama yang diselenggarakan oleh
puskesmas meliputi upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan. Upaya kesehatan masyarakat esensial harus
diselenggarakan oleh setiap puskesmas untuk mendukung pencapaian standar
pelayanan minimal kabupaten/kota di bidang kesehatan. Sedangkan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan merupakan upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya
memerlukan upaya yang sifatnya inovatif dan bersifat ekstensifikasi dan intensifikasi
pelayanan, yang disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja dan potensi sumber daya yang tersedia di masing-masing puskesmas
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Adapun upaya kesehatan masyarakat esensial tingkat pertama yang
diselenggarakan di puskesmas meliputi:
a. Pelayanan promosi kesehatan
b. Pelayanan kesehatan lingkungan
c. Pelayanan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana
d. Pelayanan gizi
e. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2014).

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 5


4. Administrasi dan Manajemen Puskesmas
Administrasi merupakan proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan
bersama-sama sehingga dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Untuk dapat
mewujudkan penyelenggaraan administrasi diperlukan pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
pengawasan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Manajemen puskesmas merupakan rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sistematis untuk menghasilkan luaran puskesmas yang efektif dan efisien. Rangkaian
kegiatan sistematis yang dilaksanakan oleh puskesmas tersebut membentuk fungsi-
fungsi manajemen pusksesmas yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan dan
pengendalian, serta pengawasan dan pertanggungjawaban. Seluruh fungsi manajemen
puskesmas tersebut wajib dilaksanakan secara terkait dan berkesinambungan
(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 2004).

Perencanaan merupakan fungsi manajemen puskesmas yang dilakukan sebagai


langkah awal sebelum melaksanakan kegiatan. Perencanaan puskesmas meliputi
kegiatan merumuskan tujuan puskesmas sampai dengan kegiatan merumuskan
alternatif kegiatan. Perencanaan puskesmas merupakan hal yang sangat penting karena
tanpa adanya perencanaan maka tidak akan ada kejelasan bagi kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh staf untuk mencapai tujuan puskesmas. Perencanaan di tingkat
puskesmas dilakukan dengan membuat rencana usulan kegiatan, kemudian
mengajukan usulan kegiatan yang direncanakan ke Dinas Kesehatan untuk
mendapatkan persetujuan, dan kemudian menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
(RPK).

Pelaksanaan dan pengendalian merupakan fungsi manajemen yang mencakup


proses penyelenggaraan, pemantauan serta penilaian terhadap pelaksanaan kegiatan di
puskesmas. Pelaksanaan dan pengendalian terdiri dari beberapa langkah antara lain :

a. Pengorganisasian, merupakan serangkaian kegiatan manajemen untuk


menghimpun semua sumber daya yang ada di puskesmas dan dimanfaatkan
secara efesien untuk program
b. Penyelenggaraan, merupakan langkah menyelenggarakan rencana kegiatan
program di puskesmas dan menunjuk penanggungjawab serta pelaksana program
dan pelaksanaan lokakarya mini puskesmas, baik lintas program maupun lintas
sektor.
c. Pemantauan terhadap kegiatan dilakukan secara berkala seperti melakukan telaah
penyelenggaraan kegiatan dan hasil yang dicapai serta melakukan telaah

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 6


eksternal terkait hasil yang dicapai oleh fasilitas dan sektor lain yang terlibat di
wilayah puskesmas.
d. Penilaian kegiatan yang bisa dilakukan oleh pihak eksternal dan internal
puskesmas. Kegiatan penilaian mencakup penilaian terhadap cakupan, jumlah
kunjungan, survei kepuasan, dan evaluasi dari Dinas Kesehatan.

Pengawasan dan pertanggungjawaban adalah fungsi manajemen puskesmas


yang merupakan proses untuk mendapatkan kepastian atas kesesuaian
penyelenggaraan dalam mencapai tujuan puskesmas. Pengawasan adalah kegiatan
mengamati secara terus menerus terhadap pelaksanaan kegiatan puskesmas yang dapat
dilakukan oleh pihak internal (kepala puskesmas) maupun pihak eksternal
(masyarakat, dinas kesehatan, serta institusi lainnya). Sedangkan pertanggungjawaban
merupakan kegiatan kepala puskesmas pada setiap akhir tahun anggaran yaitu
membuat dan melaporkan laporan kinerja hasil dari pelaksanaan kegiatan, serta
perolehan dan penggunaan berbagai sumberdaya termasuk keuangan. Laporan tersebut
disampaikan kepada dinas kesehatan kabupaten/kota serta pihak-pihak terkait lainnya,
termasuk masyarakat melalui Badan Penyantun Puskesmas (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2004). Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75

Tahun 2014 tentang puskesmas, pencatatan dan pelaporan merupakan bagian dari
sistem informasi kesehatan (SIK) puskesmas yang wajib dilakukan. Untuk dapat
meningkatkan pemanfaatan sistem informasi kesehatan dalam pencatatan dan
pelaporan di puskesmas, upaya yang dapat dilakukan oleh puskesmas antara lain
menambah petugas yang memahami dan memiliki keahlian di bidang SIK, atau
mengusulkan pelatihan mengenai SIK ke dinas kesehatan.

B. Akreditasi Puskesmas
1. Definisi Akreditasi Puskesmas
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi, akreditasi adalah pengakuan yang diberikan
oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri
setelah memenuhi standar akreditasi. Sedangkan akreditasi puskesmas adalah
pengakuan terhadap puskesmas yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa
puskesmas telah memenuhi standar pelayanan puskesmas yang telah ditetapkan oleh
menteri untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas secara berkesinambungan.
Puskesmas wajib untuk diakreditasi secara berkala minimal tiga tahun sekali.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 7


Akreditasi juga merupakan salah satu persyaratan kredensial sebagai fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bekerja sama dengan Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial.
2. Standar Akreditasi Puskesmas
Akreditasi Puskesmas menilai tiga kelompok pelayanan di puskesmas, yaitu
kelompok administrasi dan manajemen, kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), dan kelompok Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) atau
Pelayanan Kesehatan. Standar akreditasi puskesmas terdiri dari 9 Bab, dalam setiap
bab akan diuraikan dalam standar penilaian, yang kemudian dalam masing-masing
standar akan diuraikan dalam kriteria-kriteria, dan dalam kriteria akan diuraikan
elemen penilaian untuk dapat menilai pencapaian dari elemen tersebut (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2014).
Standar, kriteria, dan elemen penilaian akreditasi untuk kelompok administrasi
dan manajemen puskesmas diuraikan dalam tiga bab yaitu:
a. Bab I. Penyelenggaraan Pelayanan Puskesmas (PPP)
b. Bab II. Kepemimpinan dan Manajemen Puskesmas (KMP)
c. Bab III. Peningkatan Mutu Puskesmas (PMP)

Kelompok Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), diuraikan dalam tiga bab yaitu:
a. Bab IV. Upaya Kesehatan Masyarakat yang Berorientasi Sasaran
b. Bab V. Kepemimpinan dan Manajemen Upaya Kesehatan Masyarakat
c. Bab VI. Sasaran Kinerja Upaya Kesehatan Masyarakat
Kelompok Upaya Kesehatan Perorangan juga diuraikan dalam 3 bab yaitu:

a. Bab VII. Layanan Klinis yang Berorientasi Pasien


b. Bab VIII. Manajemen Penunjang Layanan Klinis
c. Bab IX. Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
Secara keseluruhan, dalam standar akreditasi puskesmas terdapat 42 Standar,
168 kriteria, dan 776 elemen penilaian yang akan digunakan sebagai acuan untuk
menetapkan status akreditasi puskesmas.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 8


Tabel Struktur Standar Akreditasi Puskesmas

Penetapan status akreditasi puskesmas dapat dilihat dari capaian puskesmas


pada masing-masing bab dalam standar akreditasi puskesmas yang didapatkan dari
pelaksanaan survei atau penilaian akreditasi oleh surveior akreditasi puskesmas.
Penilaian dilakukan dengan cara menelaah bukti-bukti yang ada pada tiap elemen
penilaian. Setiap pembuktian pada elemen penilaian diberikan nilai sebagai berikut:

a. Nilai 0 : jika belum ada sama sekali atau baru sebagian kecil ada (0-≤20%)
b. Nilai 5 : jika sebagian besar sudah dilaksanakan (> 20-79%)
c. Nilai 10 : jika sudah dilaksanakan (80-100%)

Setelah surveior melakukan penilaian maka akan didapatkan penetapan status


akreditasi puskesmas yang terdiri dari:
a. Tidak Terakreditasi : jika pencapaian nilai Bab I, II < 75%, Bab IV, V, VII
< 60% , dan Bab III, VI, VIII, IX < 20%
b. Terakreditasi Dasar : jika pencapaian nilai Bab I, II ≥ 75%, Bab IV, V, VII
≥ 60%, dan Bab III, VI, VII, IX ≥ 20%

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 9


c. Terakreditasi Madya : jika pencapaian nilai Bab I, II, IV, V ≥ 75%, Bab VII,
VIII ≥ 60%, dan Bab VI, IX ≥ 40%
d. Terakreditasi Utama : jika pencapaian nilai Bab I, II, IV, V, VI, VII ≥ 80% ,
dan Bab III, VI, IX ≥ 60%
e. Terakreditasi Paripurna : jika pencapaian nilai pada semua Bab ≥ 80%.

Hasil penilaian akreditasi oleh tim surveior akreditasi ini kemudian akan
dikirim kepada Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama disertai
dengan rekomendasi hasil keputusan akreditasi.

3. Penyelenggaraan Akreditasi Puskesmas


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46
Tahun 2015 Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi penyelenggaraan
akreditasi puskesmas dilakukan berdasarkan standar akreditasi puskesmas yang
dilakukan melalui dua tahapan yaitu survei akreditasi dan penetapan akreditasi.
Survei akreditasi dilakukan oleh surveior akreditasi dari lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri. Survei akreditasi dilakukan
melalui kegiatan penilaian yang bertujuan untuk mengukur tingkat kesesuaian
terhadap standar akreditasi. Surveior akreditasi puskesmas terdiri dari surveior
bidang administrasi dan manajemen, bidang upaya kesehatan masyarakat (UKM),
dan bidang upaya kesehatan perorangan (UKP).
Penetapan akreditasi merupakan hasil akhir survei akreditasi oleh surveior dan
keputusan rapat lembaga independen penyelenggara akreditasi. Penetapan akreditasi
puskesmas dilakukan oleh lembaga independen penyelenggara akreditasi yang
dibuktikan dengan sertifikat akreditasi.
Dalam penyelenggaraan akreditasi juga dilakukan pendampingan dan
penilaian praakreditasi serta pendampingan pascaakreditasi. Pendampingan
praakreditasi merupakan rangkaian kegiatan penyiapan puskesmas agar memenuhi
standar akreditasi. Pada saat pendampingan praakreditasi dilakukan beberapa kegiatan
antara lain:
a. Lokakarya untuk menggalang komitmen, meningkatkan pemahaman tentang
akreditasi, standar serta instrument akreditasi, pembentukan panitia persiapan
akreditasi puskesmas, serta pembentukan kelompok kerja di bidang administrasi
dan manajemen, upaya kesehatan masyarakat, dan upaya kesehatan perorangan.
b. Pelatihan pemahaman standar dan instrumen yang diikuti seluruh
karyawan untuk meningkatkan pemahaman secara rinci mengenai standar dan
instrument akreditasi, kemudian melakukan persiapan self assessment.
Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 10
c. Pelaksanaan self assesment oleh staf puskesmas (lintas POKJA) dan dipandu
pendamping. Self assessment adalah kajian mandiri yang dilakukan pada tahap
persiapan akreditasi yang penilaiannya dilakukan menggunakan instrumen standar
akreditasi. Self assessment dilaksanakan oleh tim akreditasi yang terdiri dari
beberapa kelompok kerja, sesuai dengan pelayanan yang akan dinilai. Agar
pelaksanaan self assessment dapat berjalan dengan baik, diperlukan pembinaan
yang intensif dari tim pendamping dinas kesehatan, karena pembinaan merupakan
hal yang penting untuk meningkatkan pemahaman sumber daya manusia terkait
dengan pelaksanaan self assessment dalam persiapan akreditasi (Poerwani dan
Sopacua, 2006). Setelah melakukan self assessment kemudian dilakukan
pembahasan hasil self assessment serta membuat penyusunan rencana aksi
persiapan akreditasi.
d. Penyiapan dokumen akreditasi sesuai dengan pedoman penyusunan dokumen
akreditasi puskesmas.
e. Implementasi pelaksanaan kegiatan yang sesuai standar akreditasi dan dipandu
oleh regulasi internal, memastikan rekam proses dan hasil kegiatan, mengadakan
audit internal serta rapat tinjauan manajemen.
f. Penilaian pra survei oleh tim pendamping dinas kesehatan kabupaten/kota
kemudian rekomendasi hasil pra survey.

Setelah melakukan penilaian pra survei maka dilakukan penilaian akreditasi.


Penilaian akreditasi merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan setelah selesai
pendampingan praakreditasi. Pendampingan pascaakreditasi merupakan kegiatan
untuk memelihara serta meningkatkan pencapaian standar akreditasi pada puskesmas
secara berkesinambungan sampai dilakukan penilaian akreditasi berikutnya.
Pendampingan dilakukan oleh tim pendamping yang berasal dari dinas kesehatan
kabupaten/kota (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014). Tim pendamping
akreditasi memiliki tugas untuk melaksanakan fasilitasi dan pembinaan secara intensif
kepada puskesmas selama persiapan menuju penilaian akreditasi. Dalam hal
keterbatasan sumber daya manusia pada dinas kesehatan kabupaten/kota setempat,
kepala dinas kesehatan kabupaten/kota dapat merekrut tenaga pendamping yang
berasal dari fasilitas pelayanan kesehatan, institusi pendidikan, organisasi profesi,
dan/atau masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2015).
Dalam pelaksanaan pendampingan pra akreditasi terdapat kegiatan penyiapan
dokumen akreditasi. Dokumen dalam akreditasi puskesmas dibagi menjadi dua bagian
yaitu dokumen interal dan eksternal. Dokumen tersebut digunakan untuk membangun

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 11


dan membakukan sistem manajemen mutu dan pelayanan di puskesmas. Dokumen-
dokumen yang perlu disediakan di puskesmas untuk akreditasi adalah sebagai berikut:
a. Penyelenggaraan manajemen Puskesmas
1) Kebijakan Kepala Puskesmas
2) Rencana Lima Tahunan Puskesmas
3) Pedoman/manual mutu
4) Pedoman/panduan teknis yang terkait dengan manajemen
5) Standar Prosedur Operasional (SPO)
6) Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP)
7) Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
8) Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK)
9) Kerangka Acuan Kegiatan.
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1) Kebijakan Kepala Puskesmas
2) Pedoman untuk masing-masing UKM (esensial maupun
pengembangan)
3) Standar Prosedur Operasional (SPO)
4) Rencana Tahunan untuk masing-masing UKM
5) Kerangka Acuan Kegiatan pada tiap-tiap UKM
c. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
1) Kebijakan tentang pelayanan klinis
2) Pedoman Pelayanan Klinis
3) Standar Prosedur Operasional (SPO) klinis
4) Kerangka Acuan terkait dengan Program/Kegiatan Pelayanan Klinis dan
Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, 2014).

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 12


Tabel Tahapan Akreditasi Puskesmas
Volume
No Tahapan Kegiatan Tujuan Sasaran
Kegiatan
Seluruh Pegawai puskesmas, perwakilan
Dinas kesehatan Kabupaten serta lintas sektor
Menggalang komitmen dan pengenalan awal
terkait. Lintas sektor: Camat, Danramil,
tentang konsep akreditasi puskesmas ( standar dan
kapolsek, Kepala KUA, Kepala Diknas, 1 kali per
Workshop Penggalangan instrumen akreditasi, pembentukan panitia
1 Kepala UPT KB,Kepala UPT Pertanian, puskemas (1
Komitmen persiapan akreditasi puskesmas dan pembentukan
Kasie Kesos Kecamatan, Ketua MUI, hari).
kelompok kerja (pokja adiministrasi&manajemen,
Anggota DPRD dapil setempat, semua
pokja UKM & pokja UKP))
Kepala Desa, BPD, PKK, Ketua Forum
Kader, LSM /NGO setempat dan lain-lain
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepala
puskesmas dan para staf puskesmas terhadap Audit
Internal dan Tinjauan Manajemen dan juga untuk
menjamin bahwa penyelenggaraan pelayanan
Workshop Pelaksanaan 1 kali per
kesehatan di puskesmas berjalan dengan baik,
2 Audit Internal dan Tinjauan puskemas (3
memenuhi kualitas dan mutu yang standar melalui
Manajemen 14 orang terdiri dari: (Kepala Puskesmas, hari efektif).
workshop ini dapat diidentifikasi kesenjangan
KTU, PJ Pokja Admin&Manaj, PJ Pokja
kinerja sebagai masukan untuk perbaikan dan
UKM, PJ UKM Esensial, PJ UKM
penyempurnaan baik pada sistem pelayanan
Pengembangan, PJ Pokja UKP, Dokter
maupun sistem manajemen
umum, dokter umum/dokter gigi, PJ UGD, PJ
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kepala
Rawat inap, PJ KIA/Poned,Petugas Lab,
puskesmas dan para staf puskesmas terhadap
Petugas Farmasi, Ketua Tim Mutu).
Keselamatan pasien ( Program Mutu dan
1 kali per
Workshop Keselamatan Keselamatan Pasien, Standar Akreditasi Tentang
3 puskemas (2
Pasien Keselamatan Pasien dan Manajemen Resiko,
hari efektif).
Konsep Manajemen Risiko dalam Pelayanan
Kesehatan di FKTP, RCA dan FMEA dan Cara
Mengidentifikasi Risiko)
Memberikan pemahaman secara rinci tentang
2 hari per
Workshop Pemahaman standar dan instrumen akreditasi puskesmas dan Seluruh Pegawai Puskesmas
puskesmas
4 Standar dan Instrumen persiapan self assesment.
Akreditasi • Pokja akreditasi Puskesmas mampu dan mengerti
tentang pentingnya audit internal, penerapan

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 13


manajemen mutu puskesmas dan keselamatan
pasien di puskesmas.
• Pokja Akreditasi Puskesmas mampu menganalisa
776 Elemen Penilaian dalam memenuhi telusur
dokumen dan telusur kegiatan.
• Pokja Akreditasi Puskesmas Akreditasi Puskesmas
mengerti dan mampu merencanakan kegiatan lima
tahunan dan tahunan yang diterapkan melalui
Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana Pelaksanaan
Kegiatan.
• Pokja Akreditasi Puskesmas Akreditasi Puskesmas
mengerti cara pembuatan atau konsep penulisan
Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas, Kerangka
Acuan Kerja, Standar Operasional Prosedur dan
laporan lainnya..
• Pokja Akreditasi Puskesmas Akreditasi Puskesmas
mengerti dan memahami tentang cara menilai
dirinya sendiri atau Self Assasment.
• Menganalisis kondisi awal Puskesmas berdasarkan
instrumen akreditasi.
• Menemukan fakta-fakta & rekomendasi untuk
Pendampingan Self
perbaikan terkait kelengkapan persyaratan 2 hari per
5 Assesment dan Penyusunan Panitia persiapan akreditasi puskesmas
akreditasi. puskesmas
POA Akreditasi
• Mapping dokumen yang belum ada atau yang
belum tersedia agar dilengkapi.
• Penyusunan rencana aksi
• Puskesmas mampu menyusun Surat keputusan
Kepala Puskesmas, Penyusunan Standar
Operasional Prosedur, Penyusunan Kerangka acuan 3 kali @2
Pendampingan Penyusunan
6 kerja Seluruh Pegawai Puskesmas hari per
Dokumen
puskesmas
•Mengevaluasi dokumen eksternal dan internal dari
tiap POKJA
Pendampingan Implementasi Memfasilitasi proses implementasi dokumen sesuai 4 kali @2
7 Seluruh Pegawai Puskesmas
Dokumen dengan kebijakan, manual mutu, pedoman/panduan, hari per

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 14


kerangka acuan dan SOP yang direncanakan serta puskesmas
mengatasi masalah atau hambatan dalam dalam 3-4
implementasi. bulan
Mengetahui kesiapan puskesmas untuk diusulkan 1 kali @2
8 Penilaian Pra Akreditasi dilakukan penilaian akreditasi. Pendamping Seluruh Pegawai Puskesmas hari per
berperan seperti surveior melakukan survei simulasi puskesmas
Pemerintah Setempat, Seluruh Pegawai
Surveior melakukan kegiatan telusur dengan
Puskesmas, Pejabat di lingkup Dinas 3 hari per
9 Survei Akreditasi Puskesmas melakukan visitasi lapangan, wawancara dan
Kesehatan, tim pendamping akreditasi serta puskesmas
observasi
lintas sektor
Agar Puskesmas mampu melaksanakan perbaikan
dan peningkatan kualitas pelayanan secara kontinu 2 kali @2
Pendampingan Pasca
10 menindaklajuti rekomendasi yang diberikan oleh Seluruh Pegawai Puskesmas hari per
Akreditasi
Tim Penilai Akreditasi dari Komisi Akreditasi puskesmas
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 15


BAB III
SITUASI KABUPATEN SUMBAWA

A. Gambaran Umum Kabupaten Sumbawa


Kabupaten Sumbawa adalah salah satu Kabupaten di Propinsi Nusa Tenggara Barat
yang beribukota di Sumbawa Besar. Kabupaten Sumbawa berada di bagian barat Pulau
Sumbawa. Batas wilayah Kabupaten Sumbawa setelah terjadi pemekaran wilayah
dengan Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat adalah:
 Sebelah Utara : Laut Flores
 Sebelah Selatan : Samudra Indonesia
 Sebelah Timur : Kabupaten Dompu
 Sebelah Barat : Kabupaten Sumbawa Barat
Gambaran luas wilayah Kabupaten Sumbawa sesuai dengan data dari Badan Pusat
Statistik Kabupaten Sumbawa yaitu 6.644 KM2. Jumlah Kecamatan sebanyak 24
Kecamatan dengan 157 desa dan 8 kelurahan.Jumlah Penduduk Kabupaten Sumbawa
ditentukan berdasarkan estimasi penduduk yang diolah berdasarkan laju pertumbahan
penduduk masing–masing kecamatan yang mengacu dengan Hasil Sensus Penduduk
tahun 2010. Berdasarkan data estimasi penduduk yang diolah oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten didapatkan data bahwa jumlah penduduk Kabupaten Sumbawa tahun 2015
sebanyak 439.914 jiwa dengan komposisi jumlah laki – laki 223.904 jiwa dan
perempuan 216.010 jiwa.Jumlah rumah tangga sebanyak 113.774 rumah tangga
sedangkan 1 (satu) rumah tangga dihuni sekitar 3 – 4 orang (jiwa).Kepadatan penduduk
di Kabupaten Sumbawa adalah 66 perkilometer2. Wilayah Kabupaten Sumbawa juga
mencakup sejumlah pulau-pulau di sebelah utara Pulau Sumbawa, termasuk Pulau
Moyo (pulau terbesar), Pulau Medang, Pulau Panjang, Pulau Liang, Pulau Ngali dan
Pulau Rakit.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 16


B. Gambaran Umum Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa
I. Visi dan Misi
Dengan berpedoman pada Visi dan Misi Kepala Daerah Kabupaten Sumbawa,
sesuai tugas pokok dan fungsi maka Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa
merumuskan Visi sebagai berikut : “Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Yang
Berkualitas dalam Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Sumbawa “ini
dimaksudkan bahwa jajaran kesehatan mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas kepada masyarakat agar terwujud derajat kesehatan masyarakat di
Kabupaten Sumbawa yang semakin tinggi, sehingga mampu bersaing dengan daerah-
daerah lain.
Misi Dinas Kabupaten Sumbawa Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan kinerja pelayanan aparatur dalam mendukung pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
b. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia kesehatan melalui peningkatan
terhadap akses pendidikan dan pelatihan berkelanjutan serta peningkatan
pengelolaan promosi kesehatan dan system informasi kesehatan
c. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi
seluruh masyarakat Kabupaten Sumbawa
d. Menyediakan informasi yang cepat dan aktual serta sumber daya tenaga
kesehatan yang handal dan profesional dalam rangka memberikan layanan
pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan yang berkualitas kepada
masyarakat

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 17


e. Meningkatkan Kualitas Pelayanan Kesehatan Keluarga

II. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI
DINAS KESEHATAN KABUPATEN SUMBAWA

KEPALA
DINAS

Kelompok Jafung SEKRETARIS

Kasubag Kasubag Kasubag Umum &


Program Keuangan Kepegawian

Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang Kepala Bidang


Pelayanan Pencegahan, Kesehatan Sumber Daya
Kesehatan Pengendalian Masyarakat Kesehatan
Penyakit dan
Penyehatan
Lingkungan

Kepala Seksi
Kepala Seksi Pendayagunaan
Pelayanan Kepala Seksi Kepala Seksi Sumber Daya
Pelayanan Surveilans, Imunisasi Manusia
Kesehatan
Kesehatan Primer dan Kesehatan
dan Kesehatan Penanggulangan Keluarga
Rujukan Kejadian Luar Biasa
Penyakit Menular
Kepala Seksi
Kepala Seksi Kepala Seksi Sarana dan
Kefarmasian, Pencegahan dan Kepala Seksi Prasarana
Makanan Minuman Pengendalian Gizi Masyarakat
& Perbekalan Penyakit Kesehatan
Kesehatan

Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi Kepala Seksi


Pelayanan Promosi Kesehatan Data, Informasi,
Penyehatan
Kesehatan dan Pemberdayaan Penelitian dan
Tradisional&
Lingkungan Jaminan
Masyarakat
Kesehatan Khusus Kesehatan

UPT UPT
FARMASI PUSKESMAS

Berdasarkan Peraturan Bupati Sumbawa No.56 Tahun 2016 Tentang


Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumbawa bahwa Dinas Kesehatan dipimpin oleh Seorang

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 18


Kepala Dinas. Unsur Pembantu Pimpinan terdiri dari Sekretariat dan 4 (empat)
Bidang. Sekretariat membawahi 3 (tiga) Subbag sedangkan 4 (empat) Bidang yang
ada masing masing membawahi 3 (tiga) Seksi.Kepala Dinas juga dibantu oleh 25
UPT (Unit Pelaksana Teknis) Puskesmas dan 1 (satu) UPT (Unit Pelaksana Teknis)
Instalasi Farmasi Kabupaten.

C. Gambaran Umum Puskesmas Kabupaten Sumbawa


1. Kategori dan Kemampuan Penyelenggaraan Puskesmas
Tabel Kategori Puskesmas

Kategori
No Nama puskesmas Status puskesmas Ket
puskesmas
1 UPT Puskesmas Kec Alas Barat Pedesaan Rawat Inap
2 UPT Puskesmas Kec Alas Pedesaan Rawat Inap PONED
3 UPT Puskesmas Kec Utan Pedesaan Rawat Inap PONED
4 UPT Puskesmas Kec Buer Pedesaan Rawat Inap PONED
5 UPT Puskesmas Kec Rhee Pedesaan Rawat Inap
6 UPT Puskesmas Kec Lab. Badas Terpencil Rawat Inap
7 UPT Puskesmas Unit I Kec Sumbawa Perkotaan Non Rawat Inap
8 UPT Puskesmas Unit II Kec Sumbawa Perkotaan Rawat Inap
9 UPT Puskesmas Kec Unter Iwes Pedesaan Rawat Inap
Sangat
10 UPT Puskesmas Kec Batu Lanteh Rawat Inap
Terpencil
11 UPT Puskesmas Kec Moyo Hilir Pedesaan Rawat Inap
12 UPT Puskesmas Kec Moyo Utara Pedesaan Rawat Inap
13 UPT Puskesmas Kec Moyo Hulu Terpencil Rawat Inap PONED
14 UPT Puskesmas Kec Lenangguar Terpencil Rawat Inap
Sangat
15 UPT Puskesmas Kec Lantung Rawat Inap
Terpencil
Sangat
16 UPT Puskesmas Kec Ropang Rawat Inap
Terpencil
Sangat
17 UPT Puskesmas Kec Lunyuk Rawat Inap PONED
Terpencil
Sangat
18 UPT Puskesmas Kec Orong Telu Rawat Inap
Terpencil
19 UPT Puskesmas Kec Lopok Pedesaan Rawat Inap PONED
20 UPT Puskesmas Kec Lape Pedesaan Rawat Inap
21 UPT Puskesmas Kec Maronge Pedesaan Rawat Inap
Sangat
22 UPT Puskesmas Kec Labangka Rawat Inap PONED
Terpencil
23 UPT Puskesmas Kec Plampang Pedesaan Rawat Inap PONED
24 UPT Puskesmas Kec Empang Pedesaan Rawat Inap
25 UPT Puskesmas Kec Tarano Terpencil Rawat Inap

Kabupaten Sumbawa memiliki 24 Kecamatan, masing-masing Kecamatan


memiliki 1 Puskesmas, kecuali Kecamatan Sumbawa yang memiliki 2 Puskesmas.
Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 19
Total jumlah Puskesmas di Kabupaten Sumbawa sebanyak 25 Puskesmas, 23
Puskesmas ditetapkan sebagai Puskesmas Perawatan dan 2 Puskesmas sebagai
Puskesmas Non Perawatan. Jumlah Puskesmas yang mampu Pelayanan Obstetri
Neonatal Emergensi Dasar (PONED) sebanyak 8 Puskesmas.

2. Standar Ketenagaan Minimal Puskesmas Berdasarkan Permenkes 75 Tahun


2014 dan Kondisi Ketenagaan Puskesmas Kabupaten Sumbawa Per Desember
2017

Tabel Standar Ketenagaan Minimal Puskesmas


Berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014
No Jenis Tenaga Puskesmas Puskesmas Puskesmas
kawasan kawasan kawasan Terpencil dan
Perkotaan Pedesaan Sangat Terpencil

Non Rawat Non Rawat Non Rawat


Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap
Inap Inap Inap

1. Dokter atau 1 2 1 2 1 2
dokter layanan
primer
2. Dokter gigi 1 1 1 1 1 1
3. Perawat 5 8 5 8 5 8
4. Bidan 4 7 4 7 4 7
5. Tenaga 2 2 1 1 1 1
kesehatan
masyarakat
6. Tenaga 1 1 1 1 1 1
kesehatan lingkungan

7. Ahli teknologi 1 1 1 1 1 1
laboratorium medik
8. Tenaga gizi 1 2 1 2 1 2
9. Tenaga 1 2 1 1 1 1
Kefarmasian
10. Tenaga 3 3 2 2 2 2
administrasi
11. Pekarya 2 2 1 1 1 1

Jumlah 22 31 19 27 19 27

Standar ketenagaan sebagaimana tersebut diatas:

a. merupakan kondisi minimal yang diharapkan agar Puskesmas


dapat terselenggara dengan baik.
b. belum termasuk tenaga di Puskesmas Pembantu dan Bidan Desa.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 20


Tabel Kondisi Ketenagaan Puskesmas Kabupaten Sumbawa per Desember 2017

JUMLA
JUMLAH KELEBIHAN/ KEKURANGAN TENAGA (Yang dihitung adalah Tenaga PNS, Kontrak & PTT, H JENIS
Tenaga Sukarela Tidak Termasuk) TENAG
A PNS,
N NAMA KONTR
O PUSKESMAS Dokt AK dan
Dokt Tenaga
er Peraw Bida Kesm Kesli La Gi Kefarmas Pekar PTT
er Administr
Umu at n as ng b zi ian ya YANG
Gigi asi
m KURAN
G
1 TARANO - -1 -3 4 1 -1 -1 -2 -1 3 -1 7
2 EMPANG -1 - -1 5 1 - - - - 1 - 2
3 PLAMPANG -1 - 8 9 -1 -1 1 -2 -1 6 -1 6
4 LABANGKA -1 -1 -4 1 -1 - -1 -1 -1 1 -1 8
5 MARONGE -1 - 1 -2 -1 - - -2 -1 - -1 6

6 LAPE -1 -1 1 3 -1 1 -1 -2 -1 2 1 6

7 LOPOK - -1 3 10 -1 - -1 -2 -1 4 -1 6

8 MOYO HILIR -1 - 8 9 3 - 1 1 1 3 3 1

9 MOYO UTARA -1 1 4 10 1 - - -1 -1 1 1 3

10 LANTUNG -1 -1 -2 3 -1 -1 -1 -1 -1 - -1 9

11 ROPANG -1 -1 -5 - 1 - -1 -2 -1 -1 -1 8

12 MOYO HULU - -1 3 13 - 1 -1 - -1 3 2 3

13 LENANGGUAR - -1 -6 - 1 -1 -1 -2 -1 - -1 7

14 ORONGTELU -2 - -4 -2 - 2 -1 -2 -1 -2 -1 8

15 LUNYUK -2 - 7 4 - - - -1 -1 3 1 3

UNIT I
16 - - 9 10 2 - 1 1 2 8 -2 1
SUMBAWA
UNIT II
17 -1 - 7 2 - 1 -1 - - 4 -2 3
SUMBAWA
LABUHAN
18 - - 6 9 -1 - -1 -1 - 6 3 3
BADAS
19 RHEE -1 - -4 4 - -1 -1 -1 - 1 -1 6

20 UTAN -1 - - 11 2 -1 1 - -1 3 -1 4

21 ALAS - - 9 10 1 - -1 - -1 4 1 2

22 ALAS BARAT - -1 -1 4 -1 - - -2 -1 2 - 5

23 BUER -1 - -2 3 -1 - -1 - - 2 -1 5

24 UNTER IWES -1 - 11 20 1 1 - - 1 5 -1 2

25 BATULANTEH - -1 4 4 -1 - 1 2 - 1 -1 3

TOTAL TENAGA PNS


DAN -
-18 -8 52 140 3 1 -8 -11 57 -5 185
HONOR/KONTRAK 18
YANG KURANG

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa tidak ada puskesmas di Kabupaten
Sumbawa yang memenuhi standar ketenagaan minimal puskesmas berdasarkan
Permenkes 75 tahun 2014.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 21


3. Pemenuhan Instrumen Pemantauan Puskesmas Sesuai Standar sesuai Permenkes
75 Tahun 2014

Tabel Pemantauan Puskesmas Rawat Inap Sesuai Standar


sesuai Permenkes 75 Tahun 2014

NO PARAMETER DEFINSI OPERASIONAL


1 2 3
I. LOKASI
Lokasi berdirinya bangunan Puskesmas tidak
1 Geografis membahayakan, misalnya tidak didirikan di tepi tebing dan
atau daerah rawan bencana
Puskesmas dekat dengan pemukiman atau dapat diakses
dengan mudah menggunakan transportasi umum yang
2 Aksesibilitas untuk jalur transportasi
tersedia secara rutin dari dan menuju wilayah kerja
Puskesmas
Tersedia lahan parkir kendaraan yang tidak menutup akses
3 Fasilitas parkir keluar masuk kendaraan Ambulans dan atau kendaraan
Pusling
4 Fasilitas keamanan Tersedia fasilitas untuk menjaga keamanan (minimal Pagar)
Tidak didirikan di sekitar Saluran
5 Udara Tegangan Tinggi (SUTT) dan Cukup jelas
Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi
II. BANGUNAN
Bangunan Puskesmas merupakan bangunan bersifat tetap
6 Bangunan permanen
dan terbuat dari bahan yang tahan lama
Posisi bangunan terpisah dari Bangunan Puskesmas yang tidak bersatu dengan bangunan
7
bangunan lain yang punya fungsi lain
Terdapat bangunan rumah dinas tenaga kesehatan, terdiri
8 Rumah dinas nakes dari minimal 2 unit rumah dinas tenaga medis dan tenaga
kesehatan lain
Lambang Puskesmas sesuai dengan PMK 75/2014, diletakkan
9 Lambang Puskesmas
di depan bangunan Puskesmas

Terdapat papan nama Puskesmas yang diletakkan didinding


10 Ketersediaan papan nama
atau depan bangunan Puskesmas

11 Ruangan administrasi/kantor Terdapat Ruangan sebagai tempat pelaksanaan administrasi


kantor
Terdapat Ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
12 Ruangan Kepala Puskesmas
kerja Kepala Puskesmas
Terdapat Ruangan yang difungsikan sebagai tempat
13 Ruangan rapat pertemuan dan dapat digunakan untuk kegiatan lain dalam
mendukung pelayanan kesehatan
Ruangan pendaftaran dan rekam Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
14
medik pendaftaran pasien dan penyimpanan RM

Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat


15 Ruangan tunggu
pasien menunggu pelayanan
Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
16 Ruangan pemeriksaan umum
pemeriksaan pasien umum
Ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat pelayanan
17 Ruangan gawat darurat
gawat darurat
Ruangan kesehatan anak dan Ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat pelayanan
18
imunisasi kesehatan anak dan imunisasi

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 22


Ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat pelayanan
19 Ruangan kesehatan ibu dan KB
kesehatan ibu dan KB
Terdapat ruangan khusus pelayanan kesehatan gigi dan
20 Ruangan kesehatan gigi dan mulut
mulut
Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
21 Ruangan ASI
pemberian ASI
Terdapat ruangan yang difungsikan sebagai tempat
22 Ruangan promosi kesehatan pemberian penyuluhan, promosi kesehatan, konsultasi dan
konseling
Terdapat ruang khusus yang difungsikan sebagai tempat
23 Ruang farmasi
pelayanan kefarmasian
Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
24 Ruangan persalinan
pelayanan persalinan

25 Ruangan rawat pasca persalinan Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
perawatan ibu pasca persalinan
Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
26 Ruangan tindakan
menangani pasien yang memerlukan tindakan medis.

27 Ruangan rawat inap Cukup jelas


Terdapat ruang khusus yang difungsikan sebagai tempat
28 Laboratorium
pelayanan laboratorium
Terdapat ruang yang difungsikan sebagai tempat melakukan
29 Ruangan sterilisasi
sterilisasi alat
Terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai tempat
30 Ruangan penyelenggaraan makanan
pengolahan dan penyajian makanan
31 Kamar mandi Cukup jelas
32 Gudang umum Cukup jelas

III. PRASARANA

33 Ventilasi ruangan Cukup jelas


34 Sumber air bersih Terdapat sumber air bersih seperti PAM, air tanah, dll
Terdapat sarana pengelolaan limbah padat dan limbah cair
35 Sistem pembuangan limbah (dimiliki oleh Puskesmas atau dipihak ketigakan ke pihak
yang berijin dari KLH)
36 Sumber daya listrik Cukup jelas
Tersedia alat komunikasi yang diperlukan untuk komunikasi
37 Sistem komunikasi di lingkup dan ke luar Puskesmas. Alat komunikasi dapat
berupa telepon, seluler, radio komunikasi, dll
Tersedia alat penangkal petir yang berfungsi baik terhadap
38 Sistem proteksi petir
sambaran petir
39 Alat pemadam kebakaran Cukup jelas
Tersedia kendaraan yang berfungsi sebagai alat bantu
40 Kendaraan Puskesmas Keliling
pelayanan Pusling baik Pusling darat maupun Pusling air
Adanya kendaraan ambulans baik ambulans darat maupun
41 Kendaraan Ambulans
ambulans air

IV. PERALATAN

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set pemeriksaan


umum sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik,
42 Set pemeriksaan umum termasuk didalamnya yang harus ada yaitu
sphygmomanometer/tensimeter, stetoskop, timbangan
dewasa, timbangan anak, senter, termometer

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 23


a. Minimal 80% jenis peralatan set
pemeriksaan umum tersedia
b. Tersedia peralatan:
- sphygmomanometer/tensimeter

- stetoskop

- timbangan dewasa

- timbangan anak
- senter
- termometer
Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set tindakan
medis/gawat darurat sesuai Permenkes 75/2014 yang
43 Terdapat set tindakan medis
berfungsi baik, termasuk didalamnya yang harus ada yaitu
set alat bedah minor dan sumber oksigen siap pakai
a. Minimal 80% jenis peralatan set
tindakan medis tersedia
b. Tersedia peralatan:
- set alat bedah minor

- sumber oksigen siap pakai

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set pemeriksaan


kesehatan ibu sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi
Terdapat set pemeriksaan kesehatan
44 baik, termasuk didalamnya yang harus ada yaitu stetoskop
ibu
janin, stetoskop dewasa, sphygmomanometer/tensimeter,
palu reflex, dan timbangan dewasa

a. Minimal 80% jenis peralatan set


pemeriksaan kesehatan ibu tersedia
b. Tersedia peralatan:
- stetoskop janin (laennec doppler)

- stetoskop dewasa

- sphygmomanometer/tensimeter

- termometer
- palu reflex
- timbangan dewasa

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set pemeriksaan


kesehatan anak sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi
45 Set pemeriksaan kesehatan anak
baik, termasuk didalamnya yang harus ada yaitu timbangan
anak, alat pengukur panjang bayi, stetoskop, termometer

a. Minimal 80% jenis peralatan set


pemeriksaan kesehatan anak tersedia
b. Tersedia peralatan:
- timbangan anak
- alat pengukur panjang bayi
- stetoskop
- termometer
Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set pelayanan KB
46 Set pelayanan KB sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik, termasuk
didalamnya yang harus ada yaitu implant kit, IUD kit siap

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 24


pakai

a. Minimal 80% jenis peralatan set


pelayanan KB tersedia
b. Tersedia peralatan:
- implant kit
- IUD Kit siap pakai

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set imunisasi sesuai


47 Set pelayanan imunisasi Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik, termasuk
didalamnya yang harus ada yaitu cold chain/vaccine carrier

a. Minimal 80% jenis peralatan set


pelayanan imunisasi tersedia
b. Tersedia peralatan:
- coldchain / vaccine carrier

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set obstetri


48 Set obstetri dan ginekologi
ginekologi sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set insersi dan


49 Set insersi dan ekstraksi AKDR ekstraksi AKDR sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi
baik
Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set resusitasi bayi
50 Set resusitasi bayi
sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set perawatan


pasca persalinan sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi
51 Set perawatan pasca persalinan
baik, termasuk didalamnya yang harus ada yaitu stetoskop
dan sphygmomanometer/tensimeter

a. Minimal 80% jenis peralatan set


perawatan pasca persalinan tersedia
b. Tersedia peralatan:
- stetoskop

- sphygmomanometer/tensimeter

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set kesehatan gigi


dan mulut sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik,
termasuk didalamnya yang harus ada yaitu sonde lengkung,
52 Set kesehatan gigi dan mulut
kaca mulut, tangkai kaca mulut, pinset gigi, eskavator, set
tang pencabutan gigi dewasa, set tang pencabutan gigi anak,
bein lurus kecil
a. Minimal 80% jenis peralatan set
kesehatan gigi dan mulut tersedia
b. Tersedia peralatan:

- sonde lengkung

- kaca mulut
- tangkai kaca mulut
- pinset gigi
- ekskavator

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 25


- set pencabutan gigi dewasa

- set pencabutan gigi anak


- bein lurus kecil
Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set promosi
53 Set promosi kesehatan
kesehatan sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set ASI sesuai


54 Set ASI
Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set laboratorium


sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik, termasuk
55 Set laboratorium
didalamnya yang harus ada yaitu mikroskop binokuler,
sentrifuse

a. Minimal 80% jenis peralatan set


laboratorium tersedia

b. Tersedia peralatan:

- mikroskop binokuler

- sentrifuse
Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set farmasi sesuai
56 Set farmasi
Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set sterilisasi sesuai


57 Set sterilisasi Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik termasuk
didalamnya yang harus ada yaitu autoclave dan korentang

a. Minimal 80% jenis peralatan set


sterilisasi tersedia

b. Tersedia peralatan:

- autoclave

- korentang

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan set Puskesmas


58 Set Puskesmas Keliling
keliling sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan kit keperawatan


Kit Keperawatan kesehatan kesehatan masyarakat sesuai Permenkes 75/2014 yang
59
masyarakat berfungsi baik untuk pelayanan luar gedung, jumlah kit
minimal 2 (dua) kit

Tersedianya vaccine carrier yang berfungsi baik untuk


60 Kit imunisasi
pelayanan luar gedung minimal 2 (dua) kit

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan kit UKS sesuai


61 Kit UKS Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik. Jumlah kit minimal
2 (dua) kit

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 26


Tersedianya minimal 80% jenis peralatan kit UKGS sesuai
62 Kit UKGS Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik. Jumlah kit minimal
2 (dua) kit

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan kit bidan sesuai


Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik termasuk
63 Kit bidan didalamnya yang harus ada yaitu stetoskop janin, stetoskop
dewasa, sphygmanometer/tensimeter, termometer, palu
reflex

a. Minimal 80% jenis peralatan kit


bidan tersedia

b. Tersedia peralatan:

- stetoskop janin (laennec doppler)

- stetoskop dewasa

- sphygmomanometer/tensimeter

- termometer

- palu reflex

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan kit Posyandu sesuai


Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik termasuk
64 Kit Posyandu
didalamnya yang harus ada yaitu termometer dan timbangan
dacin

a. Minimal 80% jenis peralatan kit


Posyandu tersedia

b. Tersedia peralatan:

- termometer

- timbangan dacin

Tersedianya minimal 80% jenis peralatan kit kesehatan


65 Kit kesehatan lingkungan
lingkungan sesuai Permenkes 75/2014 yang berfungsi baik.

V. KETENAGAAN

Tersedianya dokter atau Dokter Layanan Primer minimal 2


66 Dokter atau DLP
orang

67 Dokter gigi Tersedianya dokter gigi minimal 1 orang

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 27


68 Perawat Tersedianya perawat minimal 8 orang

69 Bidan Tersedianya bidan minimal 7 orang

Tersedianya tenaga kesmas (epidemiolog kesehatan, tenaga


promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing
kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan
kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, dan atau
70 Tenaga Kesmas
tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga) minimal 1 orang
di Puskesmas kawasan perdesaan dan Terpencil/Sangat
Terpencil, dan minimal 2 orang di Puskesmas kawasan
perkotaan

Tersedianya tenaga kesehatan lingkungan (sanitasi


71 Tenaga kesling lingkungan, entomolog kesehatan dan atau mikrobiolog
kesehatan) minimal 1 orang

Tersedianya ahli teknologi laboratorium medik minimal 1


72 Ahli teknologi lab medik (Analis Lab)
orang

Tersedianya tenaga Gizi (nutrisionis dan atau dietisian)


73 Tenaga gizi
minimal 2 orang

Tersedianya tenaga kefarmasian (Apoteker/Tenaga Teknis


74 Tenaga kefarmasian Kefarmasian) minimal 1 orang, kecuali di PKM Rawat Inap
kawasan perkotaan minimal 2 orang

Tersedianya tenaga administrasi minimal 2 orang di PKM


75 Tenaga administrasi Kawasan Perdesaan dan Terpencil/Sangat Terpencil, dan
minimal 3 orang di kawasan perkotaan

Tersedianya tenaga pekarya minimal 1 orang di PKM


76 Pekarya Kawasan Perdesaan dan Terpencil/Sangat Terpencil, dan
minimal 2 orang di kawasan perkotaan

VI. PERIZINAN DAN REGISTRASI

Izin penyelenggaraan yang masih Izin penyelenggaraan yang dikeluarkan oleh pemda setempat
77
berlaku yang masih berlaku

Memiliki kode Puskesmas yang diberikan oleh Pusdatin


78 Nomor Registrasi Puskesmas
setelah melakukan registrasi/ registrasi ulang

VII. PENYELENGGARAAN

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 28


Merupakan tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
paling rendah sarjana (kecuali PKM Kawasan
Terpencil/Sangat Terpencil minimal diploma tiga), memiliki
79 Kepala Puskesmas
kompetensi manajemen kesmas, masa kerja di Puskesmas
minimal dua tahun, dan telah mengikuti pelatihan
manajemen Puskesmas

Struktur organisasi ditetapkan Kepala Puskesmas mengacu


80 Memiliki struktur organisasi
pada Perda setempat

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


Melaksanakan pelayanan promosi
81 ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
kesehatan
Penilaian Kinerja Puskesmas

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


Melaksanakan pelayanan kesehatan
82 ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
lingkungan
Penilaian Kinerja Puskesmas
Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,
83 Melaksanakan pelayanan KIA dan KB ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
Penilaian Kinerja Puskesmas
Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,
84 Melaksanakan pelayanan gizi ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
Penilaian Kinerja Puskesmas

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


Melaksanakan pelayanan pencegahan
85 ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
dan pengendalian penyakit
Penilaian Kinerja Puskesmas

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


86 Melaksanakan UKM Pengembangan ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
Penilaian Kinerja Puskesmas

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


87 Melaksanakan UKP ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
Penilaian Kinerja Puskesmas

Memiliki RUK 5 tahunan, RUK Tahunan, RPK, melaksanakan


88 Melaksanakan manajemen Puskesmas lokakarya mini bulanan, triwulanan dan melaksanakan
Penilaian Kinerja Puskesmas untuk satu tahun terakhir

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


89 Melaksanakan pelayanan kefarmasian ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
Penilaian Kinerja Puskesmas

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


Melaksanakan pelayanan
90 ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
keperawatan kesehatan masyarakat
Penilaian Kinerja Puskesmas

Dibuktikan dengan adanya penanggungjawab pelayanan,


Melaksanakan pelayanan
91 ketersediaan anggaran pelayanan di Puskesmas dan hasil
laboratorium
Penilaian Kinerja Puskesmas

TOTAL NILAI (PERSENTASE)

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 29


Tabel Kondisi Pemenuhan Puskesmas sesuai standar
Permenkes 75 Tahun 2014 per Tahun 2017

No NAMA PUSKESMAS NILAI PARAMETER (%)

1 PUSKESMAS PLAMPANG 72,8

2 PUSKESMAS LAB. BADAS 71,89

3 PUSKESMAS EMPANG 70,98

4 PUSKESMAS UNIT 2 70,98

5 PUSKESMAS UNIT 1 70,98

6 PUSKESMAS UTAN 70,07

7 PUSKESMAS ALAS 70,07

8 PUSKESMAS ALAS BARAT 68,25

9 PUSKESMAS BUER 67,34

10 PUSKESMAS MOYO HULU 66,43

11 PUSKESMAS LOPOK 65,52

12 PUSKESMAS LUNYUK 64,61

13 PUSKESMAS UNTER IWIS 62,79

14 PUSKESMAS LAPE 60,97

15 PUSKESMAS MOYO HILIR 60,96

16 PUSKESMAS RHEE 59,15

17 PUSKESMAS BATULANTEH 59,15

18 PUSKESMAS LENANGGUAR 58,24

19 PUSKESMAS LABANGKA 57,33

20 PUSKESMAS MARONGE 57,33

21 PUSKESMAS TARANO 53,69

22 PUSKESMAS MOYO UTARA 52,78

23 PUSKESMAS ORONG TELU 52,78

24 PUSKESMAS LANTUNG 50,05

25 PUSKESMAS ROPANG 50,05

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 30


Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa belum ada puskesmas di Kabupaten
Sumbawa yang memenuhi standar puskesmas berdasarkan Permenkes 75 Tahun 2014.
Permasalahan yang paling dominan adalah:
a. Pemenuhan prasarana terkait sistem pembuangan limbah (IPAL dan incenerator)
yang belum merata
b. Pemenuhan ketersediaan ruangan minimal puskesmas
c. Pemenuhan peralatan kesehatan di puskesmas (kit dan set minimal)
d. Pemenuhan tenaga minimal puskesmas dari segi jumlah dan jenis tenaga
e. Pemenuhan kualifikasi Kepala Puskesmas sesuai kategori kawasan puskesmas

D. Pelaksanaan Akreditasi Puskesmas


1. Roadmap Akreditasi Periode Pertama Tahun 2016 sampai tahun 2019

Dalam rangka mempercepat pelaksanaan Akreditasi Puskesmas di kabupaten


Sumbawa maka Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa telah menetapkan roadmap
Akreditasi Puskesmas tahun 2016 sampai dengan tahun 2019. Adapun tujuan dari
ditetapkannya roadmap Akreditasi adalah sebagai : (1) Acuan Dinas Kesehatan
Kabupaten Sumbawa dalam rangka mempersiapkan dan mendukung Puskesmas
yang akan di Akreditasi mulai dari perencanaan, serta penganggaran Akreditasi
puskesmas baik melalui dana DAK Non Fisik atau APBD Kabupaten, (2) Acuan
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa akan kebutuhan sarana, prasarana dan
sumberdaya manusia sesuai dengan peraturan yang berlaku, (3) Acuan seluruh
Puskesmas dalam rangka persiapan Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Sumbawa
mulai dari system manajemen puskesmas, dokumen-dokumen yang diperlukan dalam
instrument akreditasi, perencanaan kebutuhan sarana, prasarana dan sumber daya
manusia di Puskesmas (4) Komitmen Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa dan
seluruh Puskesmas akan percepatan Akreditasi Puskesmas di Kabupaten Sumbawa.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa memiliki tim pendamping yang telah
dilatih oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB dan ditetapkan oleh Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Sumbawa untuk menjadi fasilitator Puskesmas dalam
persiapan penilaian Akreditasi Puskesmas dengan pembagian wilayah kerja.
2. Kondisi Akreditasi sampai dengan tahun 2017
Dari 25 Puskesmas yang ada diwilayah kabupaten Sumbawa, sejak tahun
2016 dan 2017 telah dilakukan penilaian akreditasi oleh Komisi Akreditasi FKTP
terhadap 10 puskesmas di Kabupaten Sumbawa.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 31


Tahun 2016 telah dilakukan penilaian Akreditasi yaitu UPT Puskesmas
Kecamatan Empang dan UPT Puskesmas Unit II Kecamatan Sumbawa. Tahun 2017
sudah dilakukan penilaian akreditasi puskesmas pada 8 puskesmas.

Tabel Hasil Penilaian Akreditasi Puskesmas Tahun 2016 dan 2017


di Kabupaten Sumbawa
Tahun Puskesmas Kemampuan Kategori Periode Hasil
No
Pelaksanaan terakreditasi Penyelenggaraan Puskesmas Akreditasi Penilaian
1. 2016 (2 Unit 2 Rawat Inap Perkotaan Periode Dasar
Puskesmas) Sumbawa Pertama

Empang Rawat Inap Pedesaan Dasar

2. 2017 (8 Unit 1 Non Rawat Inap Perkotaan Periode Dasar


Puskesmas) Sumbawa Pertama

Alas Rawat Inap Pedesaan Dasar

Utan Rawat Inap Pedesaan Dasar

Moyo Hilir Rawat Inap Pedesaan Dasar

Labuhan Rawat Inap Terpencil Madya


Badas

Unter Iwes Rawat Inap Pedesaan Madya

Plampang, Rawat Inap Pedesaan Madya

Moyo Utara Rawat Inap Pedesaan Madya

3. Anggaran Kegiatan Akreditasi Puskesmas


Untuk tahun 2016 kegiatan akreditasi Puskesmas bersumber dana melalui
APBD Murni dan APBD Perubahan dan tidak mendapatkan dana DAK Non Fisik.
Untuk tahun 2017 sampai dengan 2019 periode pertama akreditasi puskesmas
mendapatkan pendanaan dari DAK Non Fisik. Untuk Kegiatan pendampingan
akreditasi puskesmas bagi 2 puskesmas di tahun 2019 yaitu puskesmas Unit II
Sumbawa dan Empang tidak mendapatkan anggaran dari DAK Non fisik. Kegiatan
yang didanai oleh DAK Non Fisik hanya kegiatan survei akreditasi Puskesmas.
Dana yang digunakan dalam pelaksanaan akreditasi tahun 2017 bersumber
pada dana DAK Non Fisik 2017 sebanyak 2.012.066 Milyar.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 32


4. Kegiatan Akreditasi Puskesmas Tahun 2018 dan 2019
Sesuai dengan roadmap Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa tahun
2018 dan 2019 merencanakan 15 Puskesmas untuk dilakukan penilaian akreditasi
periode pertama.

Tabel Roadmap Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa


Tahun 2018 dan 2019

Tahun Periode Kemampuan Kategori Ket


No Puskesmas
Pelaksanaan akreditasi Penyelenggaraan Puskesmas
1. 2018 Lunyuk Periode Rawat Inap Sangat Sudah per
Pertama Terpencil Juni
Buer Periode Rawat Inap Pedesaan Sudah per
Pertama Juni
Lopok Periode Rawat Inap Pedesaan Sudah per
Pertama Juni
Alas Barat Periode Rawat Inap Pedesaan Rencana
Pertama Agustus
Labangka Periode Rawat Inap Sangat Rencana
Pertama Terpencil Oktober
Rhee Periode Rawat Inap Pedesaan Rencana
Pertama Oktober
Lape Periode Rawat Inap Pedesaan Rencana
Pertama Desember
Tarano Periode Rawat Inap Pedesaan Rencana
Pertama Desember
2 2019 Orong Telu Periode Rawat Inap Sangat
Pertama Terpencil
Maronge Periode Rawat Inap Pedesaan
Pertama
Ropang Periode Rawat Inap Sangat
Pertama Terpencil
Lantung Periode Rawat Inap Sangat
Pertama Terpencil
Batulanteh Periode Rawat Inap Sangat
Pertama Terpencil
Moyo Hulu Periode Rawat Inap Terpencil
Pertama
Lenangguar Periode Rawat Inap Sangat
Pertama Terpencil
Empang Reakreditasi Rawat Inap Pedesaan
Unit II Reakreditasi Rawat Inap Perkotaan
Kec.Sumbawa

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 33


5. Permasalahan Dan Solusi Pemecahan Masalah
a. Permasalahan
1. Distribusi tenaga yang belum merata untuk 11 kategori yang ada di sesuai
Permenkes 75 Tahun 2014
2. Kompetensi tenaga di masing-masing Puskesmas belum sesuai termasuk
Kepala Puskesmas
3. Sarana dan Prasarana Puskesmas yang belum memadai sesuai Permenkes 75
Tahun 2014
4. Masih belum berjalannya sistem manajemen Puskesmas sehingga perlu
dilatih manajemen Puskesmas sesuai Permenkes Nomor 75 Tahun 2014
5. Keterbatasan anggaran dalam pelaksanaan akreditasi puskesmas,
6. Dilihat dari jumlah tim pendamping akreditasi di Kabupaten Sumbawa maka
untuk mempercepat akreditasi Puskesmas dinilai masih kurang untuk
melakukan pendampingan sebanyak 25 Puskesmas
b. Pemecahan Masalah
1. Perlu di usulkan kebutuhan tenaga kesehatan dalam program nusantara sehat
untuk daerah-daerah terpencil dan sangat terpencil di Kabupaten Sumbawa
2. Melakukan analisis kebutuhan tenaga di Puskesmas dan Advokasi kepada
pemangku jabatan
3. Perlu ada pelatihan teknis untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan
di Puskesmas
4. Melakukan perbaikan dan pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
Puskesmas sesuai dengan standar dalam Permenkes 75 Tahun 2014
5. Melakukan penguatan Manajemen Puskesmas dengan melaksanakan
pelatihan Manajemen Puskesmas baik yang didanai APBD Kabupaten atau
yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB
6. Menyusun anggaran kegiatan Akreditasi dan diusulkan melalui dana APBD
Kabupaten tahun 2019
7. Perlu ada penambahan tim pendamping akreditasi Puskesmas yang dilatih
oleh Dinas Kesehatan Provinsi NTB

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 34


BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Akreditasi puskesmas sangat dibutuhkan untuk pembinaan peningkatan mutu, kinerja
melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem manajemen, sistem
manajemen mutu dan sistem penyelenggaraan pelayanan dan program, serta
penerapan manajemen risiko, dan bukan sekedar penilaian untuk mendapatkan
sertifikat akreditasi.
2. Sejak tahun 2016 dan 2017 sudah ada 10 puskesmas yang diakreditasi dengan rincian
6 puskesmas mendapatkan hasil penilaian terakreditasi dasar dan 4 puskesmas
terakreditasi madya.
3. Urgensi pemenuhan SDM, sarana dan prasarana puskesmas sesuai Permenkes 75
Tahun 2014 tentang Puskesmas
4. Urgensi penganggaran akreditasi puskesmas melalui dana APBD Kabupaten untuk
puskesmas yang akan reakreditasi 3 tahun sekali sejak periode pertama
5. Urgensi peningkatan kapasitas SDM berdasarkan Permenkes 44 Tahun 2016 tentang
Manajemen Puskesmas dan Permenkes 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
B. Saran
Berdasarkan analisis dan kesimpulan di atas, diharapkan:
1. Ada dukungan dana APBD untuk kegiatan akreditasi puskesmas
2. Kondisi sarana, prasarana, alat kesehatan dan ketenagaan puskesmas perlu
ditingkatkan.
3. Dukungan dan kehadiran Bupati, Wakil Bupati ataupun Sekretaris Daerah dalam
setiap kegiatan pembukaan penilaian survei sangat dibutuhkan untuk menunjukkan
komitmen daerah dalam mendukung perbaikan mutu puskesmas.

Kajian Akreditasi Puskesmas Kabupaten Sumbawa Page 35

Anda mungkin juga menyukai