Anda di halaman 1dari 7

PT.

PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TURBINE PROTECTION

BAB IV

TURBINE PROTECTION

Turbin uap merupakan salah satu komponen PLTU yang mahal, karena itu turbin dilengkapi
dengan peralatan proteksi (Turbin Protective Device) yang berfungsi untuk mengamankan
turbin dari kemungkinan terjadinya kerusakan fatal. Peralatan pengaman turbin terdiri dari
beberapa sistem dimana katup uap akan menutup atau turbin akan trip bila salah satu
pengaman tersebut bekerja.

Ada beberapa proteksi turbin baik dari turbin itu sendiri maupun proteksi dari sistim lain.
Seperti:

1. Putaran lebih (over speed)


2. Over speed protection control
3. Tekanan minyak pelumas (very-low)
4. Turbin thrust oil pressure high
5. Condenser vacuum low
6. Initial pressure regulator
7. Hydraulic pressure low
8. Vibrasi dan temperature bearing (very-high)

4.1. Pengaman turbin terhadap putaran lebih (overspeed)

Sistem pengaman ini akan mentripkan turbin bila putaran turbin naik melebihi harga putaran
yang telah ditetapkan. Salah satu peralatan untuk keperluan ini adalah peralatan over speed
mekanik.

Bila terjadi gangguan, katakanlah pada alternatornya, maka pemutus tenaga listrik utamanya
(PMT) secara otomatis trip ( membuka) dan outputnya hilang. Sinyal trip juga mengoperasikan
katup solenoid pada sistem hidrolik turbin yang kemudian menutup semua katup uap utama
(MSV) turbin dan mesin tersebut stop secara aman.

Namun, bila MSV trip turbin gagal berfungsi, uap akan terus menerus masuk ke turbin dan
putarannya akan naik. Kenaikan kecepatan ini akan di deteksi oleh governor dan katup
pengatur uap akan menutup. Sistem governor seharusnya mampu menahan kenaikan putaran
dan menurunkan pada angka diatas kecepatan operasi normal tetapi masih pada batas “aman”

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 81


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TURBINE PROTECTION

Gambar 4.1, Peralatan Over Speed

Tetapi ada kemungkinan “ Sistem governor ” gagal untuk mengontrol putaran turbin, atau
responnya tidak cukup cepat, sehingga putarannya dapat naik ke tingkat yang berbahaya.
Untuk mencegah ini semua turbin dilengkapi dengan peralatan proteksi putaran lebih. Diagram
sederhana sebuah peralatan proteksi turbin ditunjukkan pada gambar 4.2.

Unit penggeraknya umumnya dikenal sebagai “ Over Speed Bolt” dan dikonstruksikan
sedemikian rupa sehingga pada putaran turbin tertentu, gaya sentrifugal melampaui tekanan
pegas. Baut tersebut bergerak keluar dari poros untuk mendesak lengan trip dan melepaskan “
pawl ”. Ini mengakibatkan “ Emergency Trip Plunger ” bergerak keatas sehingga menutup
pasok minyak tenaga ke katup stop uap Turbin (MSV). Dalam gerakan ini juga membuka drain
sistem minyak penggerak MSV, sehingga katup uap ini menutup.

Dalam kenyataannya, sebuah turbin mempunyai 2 over speed bolt dan 2 Emergency Trip
Plunger. Salah satu baut (bolt) akan mengoperasikan kedua emergency trip plunger yang

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 82


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TURBINE PROTECTION

sistem minyaknya disusun sedemikian rupa sehingga menjadi berurutan. Dengan demikian bila
salah satu Plunger Trip bekerja akan mengerjakan dan menutup MSV.

Ada sebagian pembangkit yang turbinnya tidak mempunyai proteksi over speed secara
mekanis, akan tetapi hanya menggunakan tiga buah sensor speed induktif yang dipasang pada
roda gigi, dimana apabila dua dari tiga sensor menyatakan putaran lebih maka turbin akan trip.

4.2. Overspeed Protection Control (OPC) atau Anticipatory Gear

Prinsip kerja alat ini adalah membandingkan beban turbin dengan beban generator. Beban
turbin dipantau menggunakan saklar tekanan uap yang dipasang pada titik tertentu, sedang
beban generator dideteksi dengan mengukur energi listrik yang dihasilkan generator atau
mendeteksi posisi PMT.

Bila perbandingan dari kedua sinyal menunjukkan bahwa turbin beroperasi dengan aliran uap
lebih besar daripada energi listrik yang dihasilkan generator, maka suatu sinyal listrik akan
dikirim ke solenoid yang akan membuka saluran drain pada sistem minyak kontrol. Pembukaan
katup drain akan menurunkan tekanan minyak kontrol sehingga akan menutup katup-katup uap
lebih awal dibanding sinyal dari governor.

4.3. Bearing Oil Pressure Low

Bila tekanan pelumas bantalan turbin turun hingga mencapai suatu harga yang cukup rendah,
maka dapat mengakibatkan kerusakkan yang fatal akibat hilangnya kemampuan minyak
pelumas memberi lapisan film baik pada bantalan maupun poros turbin. Untuk mencegah hal
ini, maka turbin dilengkapi dengan proteksi terhadap tekanan pelumas bantalan rendah.
Sistem proteksi ini akan bekerja dan mentrip turbin bila tekanan pelumas bantalan turun hingga
mencapai suatu harga tertentu yang telah ditetapkan.

Penurunan tekanan minyak pelumas hingga sangat rendah dapat diakibatkan oleh
tersumbatnya filter. Aliran minyak pelumas ke bearing sangat penting sehingga sistem
pelumas dilengkapi dengan beberapa pompa yang akan bekerja saling mem back up. Dan
juga dilengkapi beberapa alarm seperti differensial pressure filter high dan alarm pressure oil
low sebelum mencapai setting tripnya.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 83


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TURBINE PROTECTION

4.4. Turbin Thrust Oil Pressure High

Posisi thrust bearing pada turbin merupakan titik referensi terhadap gerakan relatif antara poros
dengan casing. Bila terjadi pergeseran posisi rotor turbin yang berlebihan dalam arah aksial,
dapat mengakibatkan pergesekan antara rotor dengan stator turbin. Untuk mendeteksi
pergerakan relatif poros terhadap casing dipergunakan tekanan minyak yang disebut tekanan
minyak thrust bearing.

Bila terjadi pergeseran relatif rotor terhadap stator, maka tekanan minyak thrust bearing akan
naik. Seandainya pergeseran ini cukup besar, maka kenaikan tekanan minyak akan cukup
tinggi dan pada suatu harga tertentu yang telah ditetapkan, turbin akan trip.

4.5. Condensor Vacuum Low

Bila vakum kondensor rendah atau tekanan kondensor naik, maka temperatur uap juga
meningkat sedang aliran uap bekas menuju kondensor turun. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya overheating pada sudu-sudu akhir turbin tekanan rendah dan casing. Untuk
mencegah terjadinya overheating tersebut, maka turbin dilengkapi dengan peralatan proteksi
terhadap vakum kondensor rendah. Pada harga vakum tertentu, turbin akan trip karena
peralatan proteksi vakum rendah bekerja.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 84


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TURBINE PROTECTION

Gambar 4.2. Sistem Proteksi Turbin

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 85


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TURBINE PROTECTION

Low Vacuum Unloader

Silinder LP dan kondensor dirancang untuk beroperasi pada temperatur uap yang relatif
rendah. Bila vakum kondensor turun maka temperatur uap akan naik sehingga hal dapat
menimbulkan resiko kerusakan pada sudu-sudu LP dan pipa kondensor. Untuk mencegah
terjadinya hal ini turbin dilengkapi dengan Low vacuum unloader gear yang akan bekerja
mengurangi aliran uap, bila vakum turun mencapai harga tertentu. Beban akan turun sampai
harga tertentu agar terjadi perbaikan vakum. Namun bila perbaikan vakum gagal dan vakum
kondensor turun terus, maka pada harga vakum tertentu peralatan trip vakum rendah akan
bekerja untuk mentripkan turbin.
Sebagai pengaman tambahan untuk mencegah kerusakan turbin dan kondensor juga
dilengkapi dengan ‘diapragma’ pembebas tekanan kondensor yang dipasang di silinder LP
turbin. Apabila tekanan kondensor naik terus hingga melebihi tekanan atmosfir, maka
diapragma (bursting/rupture disc) ini akan pecah sehingga uap akan terbuang ke atmosfir.
4.6. Initial Pressure Regulator (IPR)

Bila pada beban penuh terjadi gangguan pada boiler yang menyebabkan laju pembakaran tidak
sesuai dengan permintaan produksi uap, maka tekanan uap akan turun. Bila tekanan uap
dibiarkan turun terus akan terjadi “carry over” uap dari boiler masuk ke turbin atau temperatur
uap turun sehingga dapat melampaui harga batas yang ditentukan. Hal ini dapat menyebabkan
resiko turbin rusak. Untuk mencegah itu, maka dipasang pengaman yang disebut Initial
Pressure Regulator (IPR). Proteksi IPR bekerja untuk mengurangi aliran uap dengan menutup
katup governor. Bila penutupan ini belum mampu untuk menghentikan penurunan tekanan
uap, maka peralatan trip tekanan uap rendah akan bekerja untuk mentrip turbin. Sedangkan
bila tekanan uap kembali normal, maka kontrol governor mengembalikan governor valve
keposisi normal.

Peralatan IPR ini dapat di non aktifkan untuk keperluan tertentu, misalnya pada saat turbin start
(rolling up).

4.7. Hydroulic pressure low

Pada tekanan minyak kontrol yang normal peralatan ini tidak bekerja. Tetapi jika terjadi
penurunan tekanan minyak secara drastis akibat sinyal dari governor atau peralatan antisipasi
lain (listrik), alat ini akan membuka drain minyak kontrol lebih lanjut sehingga katup-katup uap
akan menutup lebih cepat. Alat ini hanya akan beroperasi bila terjadi penurunan tekanan
minyak kontrol, bila tekanan sudah tetap alat ini akan reset.

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 86


PT. PLN (PERSERO)
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TURBINE PROTECTION

Peralatan antisipasi hanya bekerja untuk jangka waktu pendek,ketika kecepatan turbin sudah
tidak naik lagi, maka pengaturan kecepatan turbin diambil alih oleh governor sampai mencapai
putaran 4 % diatas putaran nominalnya.

4.8. Vibrasi dan temperature bearing very high.

Pada turbin supervisory yang dimonitor adalah :


1. Vibrasi bearing.
2. Rotor expantion (shaft position)
3. Casing expantion
4. Temperature bearing dan thrust bearing

Selain dimonitor besaran-besaran yang ada pada turbin supervisory juga dibatasi. Batasan-
batasan nilai ini juga digunakan untuk mengamankan turbin dari kerusakan seperti Vibrasi
very-high, temperature bearing very-high, expantion very-high.

4.9 Pengujian Protective Device & Stem Freedom Test

Karena peralatan proteksi turbin harus memiliki keandalan yang tinggi, maka peralatan-
peralatan proteksi tersebut harus diuji secara periodik. Maksud pengujian disini adalah untuk
meyakinkan bahwa sistem proteksi turbin akan selalu dapat berfungsi dengan baik pada saat
diperlukan.

Pengujian sistem proteksi turbin dapat dilakukan pada saat turbin sedang dalam keadaan
operasi tanpa menggangu kondisi operasi turbin.

Selain sistem proteksi turbin, katup-katup uap pada turbin juga perlu di uji secara periodik.
Katup-katup uap yang perlu di uji adalah katup-katup penutup cepat (Stop Valve) termasuk
Reheat Stop Valve, katup-katup governor termasuk Interceptor Valve. Pengujian terhadap
katup-katup tersebut dilakukan dengan cara menutup katup-katup uap sementara, untuk
selanjutnya dibuka kembali. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk mencegah kemungkinan
macetnya katup-katup tersebut. Karena itu, pengujian terhadap katup-katup uap tersebut
dinamakan Stem Freedom Test.

Program pengujian ini hanya dapat dilakukan pada turbin yang dilengkapi dengan 2 set katup
uap, yaitu 2 set katup utama (MSV) dan katup governor (GV), dan pada turbin multi silinder
dilengkapi dengan 2 set katup reheat utama (RSV) dan katup intecepter (ICV).

Berbagi dan Menyebarkan Ilmu Pengetahuan Serta Nilai-Nilai Perusahaan 87

Anda mungkin juga menyukai