Anda di halaman 1dari 6

Definisi Thypoid

Demam typhoid adalah suatu penyakit infeksi oleh bakteri Salmonella typhii dan bersifat
endemik yang termasuk dalam penyakit menular (cahyono,2010)

Demam typhoid atau sering disebut dengan tifus abdominalis adalah penyakit infeksi
akut pada saluran pencernaan yang berpotensi menjadi penyakit multi sistemik yang disebabkan
oleh salmonella typhii (Muttaqin ,A & Kumala,S. 2011)

Demam typhoid atau Typhoid Fever ialah suatu sindrom sistemik terutama disebabkan
oleh Salmonella typhii. Demam typhoid merupakan jenis terbanyak dan Salmonelosis jenis lain
dari demam enteric adalah demam paratiroid yang disebabkan oleh S. paratyphi A, S.
schottmuelleri (semula S.parathypi B ), dan S. hirschfeldii (semula S. paratyphi C ). Demam
Typhoid memperlihatkan gejala lebih berat dibandigkan demam enteric yang lain
(Widagdo,2011).

Anatomi dan fisiologi


Saluran perencanaan makanan adalah saluran yang menerima makanan dari luar dan
mempersiapkan untuk diserap oleh tubuh dengan jalan proses pencernaan (pengunyahan,
penelanan, dan pencampuran.) dengan enzim dan zat dair yamg terbentang mulai dari mulut
(oris) sampai anus.
Susunan saluran pencernaan terdiri dari :
a. Oris (mulut)
b. Faring (tekak)
c. Esofagus (kerongkongan )
d. Ventriculus (lambung)
e. Intestinum minor (usus halus)
- Duodenum (usus 12 jari)
- Jejenum
- Ileum
f. Intestinum mayor (usus besar)
- Sekum
- Kolon asendens
- Kolon transversum
- Kolon desendens
- Kolon sigmoid
g. Rektum
h. Anus.

Struktur pencernaan :
1.Oris (mulut )
Mulut adalah permulaan saluran pencernaan yan terdiri atas dua bagian yaitu:
bagian luar yang sempitatau vestibula yaitu rongga di antara gusi, gigi, bibir dan pipi.Rongga
mulut bagian dalam yaitu: rongga mulut yang dibatasi sisinya oleh tulang maxilaris, palatum dan
mandibularis,di sebelah belakang bersambung dengan faring.
2.Faring (tekak )
Merupakan organ yan menghubungkan rongga mulut dengan kerongkongan (esophagus).
Terdiri atas bagian superior disebut nasofaring dan bagian inferior disebut orofaring.Fungsinya:
jalan udara dan jalan makanaan pada faring terjadi penyilangan

3. Esofagus (kerongkongan)
Merupakaan saluran yang menghubungkan tekak dengan lambung, panjangnya ± 25
cm, mulai dari faring sampai pintu masuk kardiak lambung.Lapisan dinding dari dalam keluar :
selaput lendir,(mukosa ), lapisan submukosa, lapisan otot melingkar sirkuler dan lapisan otot
memanjang longitudinal.Fungsinya : menggerakan makanan pada faring ke lambung melalui
gerak peristaltic.

4. Ventriculus (lambung )
Lambung terdiri dari tiga bagian yaitu : fundus, corpus, dan pylorus.Makanan
terhan selama 3atau 4 jam dalam lambung kemudiaan dikeluarkan dalam bentuk cair / kimus.
Fungsinya :
1) Menampung makanan, menghancurkan dan menghaluskan makanan oleh peristaltic
lambung dan getah lambung
2) Getah cerna lambung yang dihasilkan :
 Pepsin fungsinya : memecah putih telurmenjadi asam amino (albumin dan omino ).
 Asam garam (HCl ),fingsinya : sebagaimana ragi yang membekukan susu dan membentuk
kasein dari kasinogen (kasinogen dan protein susu).
 Renin fungsinya : sebagaimana ragi yang membeekukan susu dan membentuk kasein dari
kasinogen (kasinogen dan protein).

5. Intestinum minor (usus halus )


Usus halus adalah bagian saluran cerna diantara lambung dan usus besar.
Panjangnya ± 3,720 cm, bergelung dalam rongga perut dan tebagi atas 3 bagian yaitu :
a) Duodenum (usus 12 jari ) dengan panjang ± 2,5 cm, dinding duodenum mempunyai lapisan
mukosa yan banyak mengandung kelenjar yang disebut kelenjar brunner berfungsi untuk
memproduksi getah intestinum.
b) Yeyenum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan ). Panjangnya ± 2-3 meter dan ileum
± 4-5 meter. Ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan
peritoneum yang berbentuk kipas yang disebut mesenterrium.fungsinya : mencegah cairan dalam
kolon asandens tidak masuk kembali ke ileum.
c) Usus halus :
Fungsi usus halus :
- Mengangkat kimus dari lambung ke usus besar
- Menyelesaikan pencernaan dengan enzim yang berasal dari dinding dan kelenjar lain
- Menyerap hasil akhir pencernaan ke dalam darah dam limfe
- Menggetahkan hormone tertentu

6. Intestinum mayor ( usus besar )


Usus besar memanjang dari katub ileokal ke anus yang panjangnya ±180 cm, dan terdiri atas :
- Sekum
Di bawah sekum terdapat apendiks vermiformis yang bebentuk seperti cacing sehingga di sebujt
juga umbai cacing, panjangnya 6 cm. Seluruhnya di tutupi oleh peritoneum mudah bergerak
walaupun tidak mempunyai mesenterium dapat di raba melalui dinding abdomen pada organ
yang masih hidup.

- Kolon asendens
Panjangnya, 13 cm, terletak di bawah abdomen sebelah kanan, membujur ke atas dari ileum ke
bawah hati.Di bawah hati melengkung ke kiri, lengkungan ini di sebut fleksura hepatica, di kolon
lanjutkan sebagai transversum

- Kolon transversum
Panjangnya ± 38 cm, membujur dari kolon asendens sampai ke kolon desendens berada di bawah
abdomen, sebelah kanan terdapat fleksura hepatica dan sebelah kiri terdapat fleksura lienalis.

- Kolon desendens
Panjangnya ± 25 cm, terletak di bawah abdomen baian kiri membujur dari atas ke bawah dan
fleksura lienalis sampai ke depan ileum kiri, bersambung dengan kolon sogmoig
- Kolon sigmoid
Kolon sigmoid merupakan lanjutan dari kolon desendens, teletak miring dalam rongga pelvis
sebelah kiri, bentuknya menyerupai huruf s ujung bawahnya berhubungan dengan rectum.

7. Rektum
Rektum terletak di bawah kolon sigmoid, yang menghubungkan intestinum mayor dengan anus,
terletak dalam rongga pelvis di depan os sekrum dan ps koksigis

8. Anus
Anus adalah bagian dari saluran pencernan yang menghubungkan rectum dengan dunia luar(
udara luar ) Terletak di dasar pelis,dindingnya di perkuat oleh 3 sfingter :
1. Sfingter ani internus(sebelah atas) bekerja tidak menurut kehendak
2. Sfingter levator ani, bekerja juga tidak menurut kehendak
3. Ani eksternus (sebelah bawah), bekerja menurut kehendak.

Etiologi
 Hasil gram negatif yang bergerak dengan bulu getar dan tidak berspora.
 sekurang- kurangnya 3 macam antigen:
- MempunyaAntigen O (ohne hauch) somatic antigen
- Antigen H (houch) menyebar
- Antigen vi virulen kapsul, merupakan kaosul yang meliputi tubuh kuman dan melindungi antigen
O terhadap fagositosis.
 Bisa juga disebabkan oleh salmonella parathypii A, B, dan C

Patofisiologi
a.Kuman masuk melalui mulut, sebagian kuman akan dimusnakan dalam lambung dan sebagian
lagi masuk ke usus halus, ke jaringan limpoid dan berkembang biak menyerang villi usus halus
kemudian masuk ke peredaraan darah (bakterimia primer) dan mencapai sel- sel
retikuloendotitial hati, limpa dan organ- organ lainya. Proses ini terjadi dalam masa tunas dan
berakhir saat sel- sel retikuloendotitial melepaskan kuman ke dalam peredaraan darah dan
menimbulkan bekterimia jaringan organ tubuh terutama limpa, usus dan kandung empedu.

b. Pada minggu pertama terjadi hyperplasia plak, player. Ini terjadi pada kelenjar limpoid, usus
halus, minggu kedua terjadi nekrosis dan padaminggu ketiga terjadi ulserasi plak player. Pada
minggu keempat terjadi penyembuhan ulkus yang dapat menyebabkan sikatrik.Ulkus dapat
menyebabkan perdarahan bahkan sampai perforasi usus. Selain itu hepar, kelenjar- kelenjar
mesenterial dan limpa membesar.

c.Gejala demam disebabkan oleh Endotoksin sedangkan gejala pada saluran pencernaan
disebabkan kelainan pada usus.

Anda mungkin juga menyukai