BAB II
TINJAUAN TEORITIS
1. Defenisi
Demam Thypoid adalah penyakit infeksi akut yang terjadi pada usus halus
dengan gejala demam satu minggu atau lebih disertai gangguan pada saluran
Demam Thypoid, enteric fever adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
terdapat pada saluran pencernaan yang disebabkan oleh Salmonella Thipy secara
klinis ditandai dengan gejala demam yang lebih dari 1 minggu, disertai gangguan
Demam Thypoid adalah penyakit infeksi akut pada usus halus yang
2. Etiologi
Demam thypoid timbul akibat dari infeksi oleh bakteri golongan Salmonella
yang memasuki tubuh penderita melalui saluran pencernaan. Sumber utama yang
penyakit, baik ketika sakit atau sedang dalam masa penyembuhan. Salmonella
tiphy, basil gram negatife, begerak dengan rambut getar, tidak berspora.
oligosokarida, antigen flagelar (F) yang terdiri dari protein dan antigen selubung
10
a. Anatomi
b. Fisiologi
Struktur pencernaan :
1). Mulut
Mulut atau oris adalah permulaan yang terdiri atas 2 bagian yaitu :
1. Bagian luar yang sempit atau vestibula yaitu ruang diantara gusi, gigi,
2. Bagian rongga mulut bagian dalam, yaitu rongga mulut yang dibatasi
ini kaya akan pembuluh darah dan juga memuat banyak ujung ahkir
rongga mulut terdapat geligi, kelenjar ludah dan lidah. Dan fungsi
melalui gigi
submaksilaris, sublingualis.
12
2). Faring
rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Keatas
Tekak terdiri dari bagian superior (bagian yang sama tinggi dengan
hidung), bagian media (bagian yang sama dengan mulut), dan bagian
inferior (bagian yang sama tinggi dengan laring), bagian superior disebut
laring pada saat menelan makanan melalui epiglottis (Wijaya & Putri,
2015).
3). Esofagus
4). Lambung
lambung
pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari lapisan usus
halus yaitu lapisan mukosa (sebelah dalam), lapisan otot melingkar (M.
14
(sebelah luar).
di sakarida.
panjang 4-5 m.
Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang
menyempurnakan makanan :
6. Usus besar
lebarnya 5-6 cm, lapisan-lapisan usus besar dari dalam keluar : tersebut
ikat, funsgsi usus besar adalah menyerap makanan tempat tinggal bakteri
koli tempat feses. Adapun fungsi dari usus besar adalah menyerap air dan
a. Sekum
cm.
b. Kolon asendens
c. Appendiks :
Bagian usus besar yang muncul seperti corong dari ujung sekum,
d. Kolon transpersum :
e. Kolon desendens :
membujur dari bawah dan fleksura lienalis sampai kedepan ileum kiri,
f. Kolom sigmoid :
g. Rektum
dan os cogsigis.
h. Anus
kehendak.
4. Patofisiologi
Salmonella Thyposa
Berkembang biak
Hepatoma
Nutrisi kurangnya Inflamasi - Ancaman - Pernyataan
masukan konsep diri masalah
- Ketakutan Spasme otot - Konsep
- Demam - Perubahan
- Bunyi usus pada dinding ketakutan
- Suhu tubuh fungsi sistem
hiperaktif perut
tinggi pencernaan
- Tonus otot
buruk Peningkatan - Keluhan nyeri
- Anoreksia Kurang
suhu tubuh - Meringis
- Mual / muntah pengetahuan
Ansietas
- Bedrest Nyeri
Gangguan - Cepat lelah
pemenuhan - Gelisah
kebutuhan nutrisi
kurang dari Intoleransi
kebutuhan aktivitas
5. Manifestasi Klinis
Gambaran klinik demam thypoid pada anak biasanya lebih ringan dari pada
orang dewasa. Masa tunas 0-20 hari yang tersingkat 4 hari terjadi melalui
makanan, sedangkan jika melalui minuman yang terlama 30 hari. Selama masa
inkubasi mungkin ditemukan gejala prodomal, yaitu perasaaan tidak enak badan,
lesu nyeri kepala, pusing dan tidak bersemangat, nafsu makan berkurang,
1. Demam
Pada tiap kasus yang khas, demam berlangsung 3 minggu, bersifat febris
remittmen dan suhu tidak tinggi kembali selama minggu pertama, suhu tubuh
berangsur-angsur naik setiap hari. Biasanya turun pada pagi hari dan
meningkat lagi pada sore dan malam hari. Dalam minggu kedua pasien terus
berada dalam keadaan demam, pada minggu ketiga suhu berangsur turun dan
Pada mulut terdapat nafas berbau tidak sedap, bibir kering dan pecah-pecah,
lidah tertutup selaput putih kotor, ujung dan tepinya kemerahan, jarang
(Kunoli F, 2014).
3. Gangguan Kesadaran
apatis sampai samnolen. Jarang terjadi stupor, koma atau gelisah (kecuali
6. Komplikasi
Dapat terjadi pada usus halus. Umumnya jarang terjadi, tetapi bila terjadi
sering fatal.
1. Perdarahan usus.
Jika perdarahan banyak terjadi melena dan dapat disertai nyeri perut.
2. Perporasi usus
pada distal ileum. Perporasi yang tidak disertai peritonitis hanya dapat
menghilang dan terdapat udara diantara hati dan diafragma pada foto
3. Peritonitis
ditemukan gejala abdomen akut, yaitu nyeri perut yang hebat, dinding
(Kunoli F,2014)
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
c. Pemeriksaan widal
Dasar pemeiksaan ialah reaksi aglutinasi yang terjadi bila serum penderita
untuk diagnosa karena dapat tetap tinggi setelah mendapat imunisasi atau
bila pasien telah lama sembih. Pemeriksaan widal tidak selalu positif
2. Pada neonates, zat anti tersebut diperoleh dari ibunya melalui tali pusat.
4. Akibat immunisasi secara alamiah karena masuknya basil per oral pada
8. Penatalaksanaan
dianggap dan diperlukan sebagai pasien demam thypoid dan diberikan pengobatan
sebagai berikut :
kembali (istirahat total), kemudian boleh duduk jika tidak panas lagi dan
4. Makanan harus mengandung cukup cairan, klori dan tinggi protein. Bahan
menurun diberikan makanan cair melalui sonde lambung. Jika kesadaran dan
5. Obat pilihan ialah kloramfenikol, kecuali jika pasien tidak serasi dapat
( Wijayaningsih, 2013)
22
1. Pengkajian
a. Aktivitas / Istirahat
Proses Penyakit
b. Sirkulasi
c. Integritas Ego
Yahudi
d. Eliminasi
Gejala : Tekstur feses bervariasi dari bentuk lunak sampai bau atau
timbul,
defekasi/hari).
pada Crohn)
e. Makanan / Cairan
f. Higiene
Bau badan
g. Nyeri / Kenyamanan
h. Keamanan
usus)
Penglihatan kabur
histamin
lepuh dengan dengan batas keuangan) pada paha, kaki, dan mata
kaki
Ankilosa spondilitis
i. Seksualitas
j. Interaksi Sosial
k. Penyuluhan / Pembelajaran
7,1 hari
2. Pemeriksaan Diagnostik
inflamasi (akibat infeksi sekunder mukosa dan sub mukosa ). Area yang
26
menurun fungsinya dan perdarahan karena nekrosis dan ulkus terjadi pada
leokositosis dapat terjadi , khusus nya pada kasus berat atau komplikasi
fungsi hati.
sirosis)
27
m. Sumsum tulang : menurun secara umum pada tipe berat / setelah proses
3. Diagnosa Keperawatan
mual,muntah
Diagnosa Keperawatan I
Diagnosa Keperawatan 2
Diagnosa keperawatan 3
30
pengobatan individu.
melakukan aktivitas.
Diagnosa Keperawatan 4
menerimanya.
Diagnosa Keperawatan 5
Tujuan
Kriteria Hasil
Diagnosa Keperawatan 6
kelemahan umum.
Tujuan
individu.
Kriteria Hasil
kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Wijayaningsih, Kartika Sari 2013, Asuhan keperawatan anak, CV. Trans Info
Media : Jakarta.
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5432773/