Pengertian Etika
Etika merupakan suatu ilmu yang membahas perbuatan baik dan buruk
manusia sejauh yang dapat dipahami oleh pikiran manusia.Dan etika profesi terdapat
suatu kesadaran yang kuat untuk mengindahkan etika profesi pada saat mereka ingin
memberikan jasa keahlian profesi kepada masyarakat yang memerlukan.
a. Pengendalian diri
h. Menumbuhkan sikap saling percaya antara golongan pengusaha kuat dan golongan
pengusaha kebawah.
i. Konsekuen dan konsisten dengan aturan main yang telah disepakati bersama.
k. Perlu adanya sebagian etika bisnis yang dituangkan dalam suatu hokum positif yang
berupa peraturan perundang-undangan.
RESUME MATA KULIAH
ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT
Ada beberapa masalah etika yang perlu diperhatikan dalam kaitan dengan praktek-
praktek organisasi/perusahaan di tempat kerja, meliputi:
Rasa hormat, martabat, dan kebebasan perorangan
Kebijakan dan praktek personal
Keleluasaan (privacy) dan pengaruh terhadap keputusan pribadi
Pemantapan perilaku
Kualitas lingkungan kerja
RESUME MATA KULIAH
ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT
b. Prinsip-Prinsip GCG
Ada 5 prinsip GCG yaitu:
1. Perlakuan yang Setara (Fairness)
2. Prinsip Transparansi
3. Prinsip Akuntabilitas
4. Prinsip tanggung jawab
5.Kemandirian
Pemegang saham perusahaan biasanya terdiri dari banyak individu atau institusi
sehingga tidak dapat memegang tanggung jawab untuk mengelola aktivitas perusahaan.
Tanggung jawab untuk strategi dan operasi perusahaan berada ditangan dewan dan
manajemen. Namun terdapat beberapa keputusan yang membutuhkan persetujuan dalam
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
PENYELENGGARAAN RUPS
Menurut OECD (2004), apabila terdapat struktur modal maupun perja njian terkait
modal saham yang memungkinkan pemegang saham tertentu untuk mendapatkan tingkat
pengendalian yang tidak proporsional dengan kepemilikan sahamnya, maka hal tersebut perlu
diungkapkan, dengan adanya struktur pyramid, cross shareholdings (UU PT melarang cross-
holding), dapat mengurangi kemampuan pemegang saham minoritas untuk mempengaruhi
kebijakan perusahaan.
Menurut OECD (2004), aturan dan prosedur yang mengatur mengenai akuisisi
pengendalian perusahaan dan transaksi luar biasa (seperti marger, penjualan asset
perusahaan secara signifikan) harus diatur secara sspesifik dan diungkapkan sehingga
investor memahami hak dan kewajibannya.
Berdasarkan OECD (2004), Pemegang saham, termasuk investor institusi, harus dapat
menggunakan hak-haknya. Investor institusi yang bertindak dalam kapasitasnya sebGi fidusia
harus mengungkapkan kebijakan tata kelola perusahaan dan voting policies terkait investasi
yang dilakukannya.
1) Aturan yang lebih baik terkait pengungkapan kepemilikan dan pengungkapan non
keuangan lainnya.
2) Mengharuskan hak-hak utama pemegang saham dimasukkan ke dalam akte
pendirian perusahaan.
3) Mengamandemen UU PT agar lebih melindungi kepentingan pemegang saham.
Nilai rata-rata untuk kategori ini paling rendah dibandingkan nilai rata-rat pada tahun
2012 adalah 33,1 dan tahun2013 adalah 41,5. Rata-rata score rendah ini disebabkan karena
bukan perusahaan publik di Indonesia tidak mempublikasikan notulensi RUPS.
MENGGUNAKAN ASEAN CG SCORECARD UNTUK MENILAI PRAKTIK
PERLINDUNGAN TERHADAP HAK- HAK PEMEGANG SAHAM PERUSAHAAN
TERBUKA.
terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dalam menjamin kesamaan hak untuk
kelas yang sama, yaitu
pada seri kelas 1 yang sama, seluruh saham harus memiliki hak sama,
semua investor harus memperoleh informasi tentang hak masing-masing seri
dan kelas saham sebelum melakukan pembelian saham,
setiap perubahan pada hak suara harus mendapatkan persetujuan lebih dulu
dari pemegang saham yang memperoleh dampak negatif dari perubahan hak
sua ra tersebut. Dalam UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan
peraturan Bapepam-LK
B. Persetujuan dan Pengungkapan Hak untuk Saham dengan Kelas yang Berbeda
Kepemilikan saham pada suatu perusahaan pada umumnya melibatkan
pemegang saham asing dimana pemegang saham asing tersebut juga melibatkan pihak
lain yang berperan sebagai kustodian. Kustodian adalah suatu lembaga yang
bertanggung jawab untuk mengamankan asset keuangan dari suatu perusahaan
ataupun perorangan yang berdasarkan suatu kontrak. Kustodian memiliki saham di
suatu perusahaan atas nama investor sehingga hak suara yang dimilikinya seharusnya
digunakan dalam kerangka kepentingan investor.
Salah satu yang mengandung potensi tindakan yang bersifat abusive abusive
dari suatu kelompok pemegang saham-saham tertentu (yaitu pemegang saham
pengendali) kepada kelompok pemegang saham lainnya (yaitu pemegang saham non-
pengendali) adalah transaksi pihak berelasi/mengandung benturan kepentingan.
Pengangkatan Direksi
b) Direksi Perseroan terdiri atas 1 (satu) orang anggota Direksi atau lebih
c) Yang dapat diangkat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan yang cakap
melakukan perbuatan hukum dan tidak pernah dinyatakan pailit atau dihukum karena
merugikan negara dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pengangkatan.
Tugas Direksi
a) Direksi wajib dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab menjalankan tugas
pengurusan Perseroan dengan tetap memperhatikan keseimbangan kepentingan
seluruh pihak yang berkepentingan dengan aktivitas Perseroan
b) Perlakuan yang adil terhadap pemegang saham minoritas danstakeholder yang lain.
A.Kebijakan Pengungkapan.
b.Tujuan perusahaan.
C. Pengertian Transparansi
a. lingkungan pengendalian
b. penilaian resiko
c. aktivitas pengendalian
d. komunikasi
e. aktivitas monitoring
RESUME MATA KULIAH
ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT
B. Peran Auditor Internal terkait Kualitas Informasi yang Diungkapkan dan Sistem
Pengendalian Internal.
Direksi dan dewan komisaris mempunyai peran penting dalam penerapan tata
kelola perusahaan. Auditor internal mempunyai peranan penting dalam membantu
direksi dan dewan komisaris dalam menjalankan tanggung jawab untuk menerapkan
tata kelola perusahaan. Fungsi internal audit seharusnya menyediakan aurans dan
jaasa konsultasi yang obyektif dan indenpenden untuk semua aktivitas
perusahaan,termasuk manajemen risiko, pengendalian iter, pelaporan keuangan, dan
fungsi tata kelola lainnya.
D. Tugas dan Tanggung Jawab Auditor Internal dan Eksternal dalam Penegakan GCG
Struktur tata kelola perusahaan yang efektif didukung oleh direksi dan dewan
komisaris yang tanggap, tim manajemen yang bekerja keras, kompeten dan beretika,
fungsi auditor eksternal yang independen dan kompeten, serta fungsi internal audit
yang efektif.
Auditor internal dapat berfungsi untuk menilai efektifitas dari struktur dan
praktik tata kelola diperusahaan dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan
proses dan aktivitas tata kelola di perusahaan. Auditor internal juga telah berkali
dengan pelatihan serta dalam posisi yang memadai untuk menilai dan memastikan
majemen kinerja dan akuntabilitas yang efektif, mengidentifikasi dan
mengkomunikasikan risiko dan pengendalian terkait kepada direksi dan dewan
komisaris serta komite audit,menilai mekanisme tata kelola perusahaan internak dan
eksternal, serta memberikan asurans atas efektivitas struktur tata keloa perusahaan.
E. Pelaksanaan Peran Auditor Eksternal dan Auditor Internal Menurut Hasil Penilaian
Bank Dunia dan IICD-ASEAN CG Scorecard
Hasil Penilaian oleh Bank Dunia
Prinsip OECD secara eksplisit mengatur tentang peran aktif korporat dalam
memberantas korupsi. Namun demikian, sub prinsip A dan E mengandung semangat
anti korupsi yang harus dilaksanakan perusahaan. Upaya korporat dalam menghindari
tindakan korupsi merupakan kehormatan korporat terhadap hak pemangku
kepentingan yaitu negara dan masyarakat. Sementara itu, peran aktif korporat menjadi
wishtleblower atas dugaan tindakan korupsi salah satu bentuk implementasi sub-
prinsip E.