Anda di halaman 1dari 25

Kasus II

Datang seorang ibu hamil kerumah bidan B dengan keluhan sakit pinggang menjalar keari-ari
sejak jam 24.00 WIB dan si ibu sudah terasa ingin mengedan kelihatan sudah sangat sakit
sekali.kemudian bidan B melakukan anamnesa yang sangat singkat dan cepat kepada pasien
karena si ibu tidak pernah ANC ke bidanm B.
Nama : Ny” E” Suami : Tn “B”
Umur : 38 tahun umur : Kp Berok
Alamat : Kapa Berok Alamat : Nelayan
Pendidikan : SD Pendidikan : Tidak tamat SD
IBU : G7P5A1H5
Jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun.Riwaat persalinan normal tapi selalu pendarahan
setelah melahirkan.
Pemeriksaan fisik :
 Ibu kelihatan anemis ( pucat –lemah )
 Kaki oedema
 Ibu kelihatan kesakitan
 Tanda-tanda vital (TD 100/70 mmHg,suhu tidak diukur,nadi :80x/
PEMERIKSAAN LEOPOLD :
LI : Tinggi fundus ½ Px dan pusat teraba kepala yang berada di fundus
L II : Punggung bayi teraba sebelah kiri dan bagian – bagian terkecil sebelah kanan
L III : Bagian terendah teraba lunak seperti bokong dan sudah masuk PAP
L IV : Kedua tangan divergen berarti sebgian besar bagian terendah anak sudah
masuk PAP.
DJJ :143x/i
Kemudian bidan melakukan pemeriksaan DJJ :134X/i dengan dopler dan lakukan
pemeriksaan dalam.pembukaan sdah lengkap dengan terpaksa bidan B harus menolong si ibu
untuk melahirkan dirumahnya.sambil memberitahukan kepada keluarga ang ada sat itu (
kakak perempuan dari ibu hamil tersebut ) supaa mempersiapkan mobil untuk dirujuk apabila
terjadi perdarahan.
Keluarga ibu yang akan bersalin ini memaksa bidan untuk menolong persalinan dirumah
dengan alasan tidak punya biaya untuk dirujuk kerumah sakit.pasien emang tidak punya kartu
jaminan kesehatan ( JAMKESMAS ).Jam 05.45 ibu tersebut melahirkan seorang bayi laki-
laki dengan letak sunsang . BB Bayi :3700 gr ,PB :49cm bayi lahir sehat langsung menangis (
tidak asfiksia ) tetapi memang benar terjadi retensio plasenta dengan pendarahan yang
nbanyak.Dalam waktu 10 menit pasien mengalami pre syok.Bidan B mengira suami telah
mempersiapkan kendaraan untuk rujukan,karena dari awal sudah diberitahukan ternyata sang
suami tidak mempersiapkan alat transportasi tersebut.jatuh lah pasien dalam keadaan
syok,Bidan B tidak sanggup lagi memasang infus jam 06.00 pagi.pasien dirujuk ke RS dalam
keadan syok dan tidak terpasang infus.
Selanjutnya : (pasien tiba diRS JAM 06.15 )
DiRS pasien diusahakan pasang infus,walaupun berhasil dipasang 2 jalur guyur,tetapi sudah
banyak kehilangan darah dan memakan waktu yang lama untuk mendapatkan
tindakan,sehingga sudah terjadi keruskan organ-organ lain akibat kekurang darah yang terlalu
lama.diperiksa Hb : 3gr%.dua hari setelah itu pasien meninggal dunia setelah mendapatkan
transfus darah 2 kantong (500 cc).
Pertanyaan :
1. Jelaskan data fokus pada kasus di atas (data subjektif dan objektif)
2. Jelaskan kemungkinan diagnosa pada kasus di atas.
3. Jelaskan kemungkinan penyebab kematian ibu.
4. Jelaskan faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian kematian ibu pada kasus di atas.
5. Jelaskan tindakan dan asuhan kebidanan yang seharusnya dilakukan oleh bidan di komunitas
pada kasus di atas.
6. Bagaimana seharusnya peran suami,keluarga dan tokoh masyarakat serta masyarakat dalam
mengantisipasi kejadian di atas.
Jawaban:
1. Data fokus:
a. Data subjektif:
keluhan sakit pinggang menjalar keari-ari sejak jam 24.00 WIB dan si ibu sudah terasa ingin
mengedan kelihatan sudah sangat sakit sekali.IBU G7P5A1H5
Jarak anak ke 6 dengan kehamilan 1 tahun.Riwaat persalinan normal tapi selalu pendarahan
setelah melahirkan.
Keluarga ibu yang akan bersalin ini memaksa bidan untuk menolong persalinan dirumah
dengan alasan tidak punya biaya untuk dirujuk kerumah sakit.pasien emang tidak punya kartu
jaminan kesehatan ( JAMKESMAS ).
b. Data objektif
Pemeriksaan fisik :
 Ibu kelihatan anemis ( pucat –lemah )
 Kaki oedema
 Ibu kelihatan kesakitan
 Tanda-tanda vital (TD 100/70 mmHg,suhu tidak diukur,nadi :80x/i
Pemeriksaan leopold:
 L I : Tinggi fundus ½ Px dan pusat teraba kepala yang berada
di fundus.
 L II : Punggung bayi teraba sebelah kiri dan bagian – bagian terkecil
sebelah kanan.
 L III : Bagian terendah teraba lunak seperti bokong dan sudah
masuk PAP.
 L IV : Kedua tangan divergen berarti sebgian besar bagian terendah anak
sudah masuk PAP.

2. Diagnosa
Ibu G7P5A1H5 inpartu fase aktif,janin hidup,intrauteri,let-sung,jalan lahir normal ku
bayi baik dan ibu dengan retensio plasenta.
3. penyebab kematian ibu.
 penyebab dari keluarga : terlambat mengambil tindakan dan tidak mempersiapkan alat
rujukan.
 penyebab dari bidan : tidak melakukan pemasangan oksigen, infus sedangkan pasien
dalam kondisi pre syok.
4. faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian kematian ibu pada kasus diatas
a. Anemis : Hb :3gr%
Hb ibu sangat sudah sangat sangat kronik,sehingga sudah terjadi kerusakan organ-
organ tubuh yang lain akibat kekurangan darah,oleh sebab itu Hb lah yang
sangat memicu ibu untuk meninggal
b. Faktor paritas : anak ke 7
Karena ibu sudah sering melahirkan ,sehingga faktor dari terjadi pendarahan
pada ibu,sudah melewati batas untuk melahirkan
c. Umur :38 tahun
Faktor usia ibu jga berpengaruh karena usia ibu sudah memasuki usia
lanjut dengan ketentuan lebih dari 35th,sudah dikatakan terlalu tua untuk hamil
lagi.

5. tindakan dan asuhan kebidanan yang seharusnya dilakukan oleh bidan dikomunitas pada
kasus diatas:
Asuhan atau tindakan yang harus diberikan oleh bidan adalah:
a. Sikap umum bidan:
Melakukan pengkajian data,secara subjektif dan objektif.antara lain:keadaan
umum penderita,apakah ibu anemis,bagaimana jumlahperdarahannya,keadaan
fundus uteri,mengetahui keadaan plasenta,apakah plasenta inkaserata,dan
memasang infus dan memberikan cairan pengganti.
b. Sikap khusus bidan:
Pada kejadian retensio plasenta atau plasenta tidak keluar dalam waktu 30
menit bidan dapat melakukan tindakan manual plasenta yaitu tindakan untuk
mengeluarkan atau melepas plasenta secara manual (menggunakan tangan) dari
tempat implantasinya dan kemudian dan kemudian melahirkannya keluar dari
kavum uteri.
6. Peran suami,kelurga dan tokoh masyarakat dalam mengantisipasi kejadian diatas:
Seharusnya peran suami,mampu mendampingi ibu dan mampu mempersiapkan kendaraan
untuk ibu yang dalam kondisi seperti diatas,dan keluarga hendaknya sudah mempersiapkan
kendaraan untuk ibu yang ingin bersalin supaya ibu bisa tertolong ketempat rujukan apabila
terjadi perdarahan.dan tokoh masyarakat mampu mengatisipasi kejadian seperti yang di alami
ibu,supaya tidak terjadi kembali kajadian yang sedemikian.

Kasus III
Seorang ibu hamil “Ny R” umur 28th,mempunyai latar pendidikan SD,ibu hamil
G2P1AOH1,pekerjaan jualan.Pada kehamilan anak kedua ini,ibu R tidak pernah sama sekali
untuk memeriksakan kehamilannya dan ia menganggap kehamilannya yang sekarang tidak
bermasalah (sama dengan anak yang lalu).
Pada kehamilan 28 minggu (7 bulan).Ibu R mengeluh sakit kepala,nyeri ulu hati,dan sesak
nafas.Ibu R beranggapan mukin disebabkan karena faktor kesibukan.Ibu R menceritakan
perihal sakitnya atau yang dirasakannya kepada ibunya (orang tuanya) dan tidak
memberitahukan kepada suaminya.Dalam keadaan sakit tersebut yang pada waktu itu jam
menunjukan pukul 22.00 WIB,orang tua ibu R meminta obat ke dukun,karena sudah
mendapatkan obat dan juga hari sudah larut malam ibu R enggan untuk memberitahukan
keluarga atau suaminya bahwa sakitnya bertambah dan ia menunggu sampai pagi hari.
Keesokan paginya karena tidak kuat lagi menahan sakit,di beritahulah semua
keluarganya.Keluarga ibu R sangat terkejut dan cemas akan kondisi ibu R.Tanpa pikir
panjang keluarga ibu R membawanya ke Bidan,sesampainya di tempat Bidan.Bidan langsung
melakukan tindakan yang bisa menolong ibu R dan langsung dibawa ke RS.Dengan kondisi
tidak sadar,sebelum sampai di RS ibu R menghembuskan nafas terakhirnya.
Pertanyaan
7. Jelaskan data fokus pada kasus di atas (data subjektif dan objektif)
8. Jelaskan kemungkinan diagnosa pada kasus di atas.
9. Jelaskan kemungkinan penyebab kematian ibu.
10. Jelaskan faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian kematian ibu pada kasus di atas.
11. Jelaskan tindakan dan asuhan kebidanan yang seharusnya dilakukan oleh bidan di komunitas
pada kasus di atas.
12. Bagaimana seharusnya peran suami,keluarga dan tokoh masyarakat serta masyarakat dalam
mengantisipasi kejadian di atas.
Jawaban
1. Data fokus kasus:
a. Data subjektif:
Ny “ R” umur 28th G2P1A0P1 mengeluh sakit kepala,nyeri ulu hati dan sesak nafas.
b. Data objektif
 Pemeriksaan fisik:
Ibu terlihat pucat dan merasa sangat kesakitan.
2. Diagnosa
Ibu G2P1A0H0 usia kehamilan 28 minggu,janin hidup,tunggal,intrauterin,let-kep,jaln lahir
normal,ku ibu dan janin baik,ibu dengan pre-eklamsi.
3. Penyebab kemungkinan kematian ibu:
a. Ibu tidak melakukan ANC.
b. Terlambatnya mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan
4. Faktor penyebab lainnya:
Belum diketahui secara pasti.
5. Tindakan atau asuhan yang diberikan:
a. Pelaksanaan rawat jalan pasien dengan preeklamsi ringan dengan cara : ibu di anjurkan
banyak istirahat ( berbaring /tidur miring),diet, cukup protein,rendah karbohidrat,lemak dan
garam,pembarian sedative ringan:phenobarbital 3x30mg peroral selama 7hari(atas instruksi
dokter ),roborantia,kunjungan ulang setiap 1minggu,pemeriksaan labor
,Hb,hemotokrit,trombosit,urin lengkap,asam urat darah,fungsi hati,fungsi ginjal,
b. Penatalaksanaan rawat tinggal pasien :setelah 2minggu pengobatan rawat jalan tidak
menunjukkan adanya perbaikan dari gejala-gejala preeklamsi,kenaikan ibu 1 kg atau lebih
perminggu selam 2 kali berturut-turut (2minggu) timbul salah satu atau lebih gejal atau tanda
–tanda preeklamsi berat.
6. seharus peran suami,mampu mendampingi ibu dan mampu mempersiapkan kendaraan untuk
ibu yang dalam kondisi seperti diatas,dan keluarga hendaknya sudah mempersiapkan
kendaraan untuk ibu yang ingin bersalin supaya ibu bisa tertolong ketempat rujukan apabila
terjadi perdarahan.dan tokoh masyarakat mampu mengatisipasi kejadian seperti yang di alami
ibu,supaya tidak terjadi kembali kajadian yang sedemikian.

Kasus IV
Seorang ibu hamil yang bernama A berumur 38 tahun yang mempunyai latar belakang
pendidikan SLTP ,ekonomi yang rendah (keluarga miskin) mempunyai tempat tinggal
berukuran ± 4 x 5 m².Ibu A dengan hamil G5P4A0H4.Jara kehamilan sekarang dengan usia
anak yang terkecil 17 bulan.Dengan riwayat kehamilannya sekarang,ia tidak pernah
memeriksaakan kehamilannya ke fasilitas kesehatan,puskesmas,polindes maupun ke tenaga
kesehatan lainnya,seakan ibu A tidak peduli dengan kehamilannya.Namun,pada usia
kehamilan 7 bulan baru ibu A datang ke puskesmas untuk memeriksakan kehamilannya.Dari
hasil pemeriksaan 1 kali,ibu A tergolong pada faktor resiko yaitu:
Ibu A di puskesmas diberi penyuluhan oleh bidan tentang kesehatan untuk lebih sering
memeriksakan kehamilannya,rajin minum tablet Fe,dan makan makanan yang bergizi supaya
tidak terjadi resiko nantinya.± 2 bulan kemudian,ibu A tidak pernah datang lagi je puskesmas
maupun ke bidan untuk memeriksakan kehamilannya.Kemudian terdengarlah berita bahwa
ibu A telah meninggal paginya pada saat hendak dirujuk ke rumah sakit setelah bersalin ibu
A ditolong persalinannya oleh seorang perawat.
Kenapa ibu A memilih perawat tersebut?karena ibu A tersebut sudah turun temurun setiap
bersalin selalu ditolong oleh perawat tersebut.Semua keluarganya selalu berobat ke perawat
itu.Tepat jam 02.00 WIB malam ibu A merasa sakit perut menjalar ke ari-ari dan rasanya
hendak melahirkan.Suami A langsung menjemput perawat tersebut untuk memeriksa dan
menolong persalinan nantinya.Setiba dirumah ibu A,perawat langsung memeriksa ibu
A.Perawat mengatakan kepada suami dan keluarganya bahwa ibu A mau hendak melahirkan.
Menurut keterangan suami,ibu A sewaktu hendak bersalin diberi suntikan oleh perawat
tersebut dan tidak menganjurkan untuk bersalin ke rumah sakit.Jam 03.30 wib anak lahir
dengan letak sunsang dan tidak menangis.Perawat langsung memberikan pertolongan kepada
bayi baru lahir dengan nafas buatan (most to most).Apa dikata,tuhan menghendaki yang
lain,bayi ibu A tidak dapat ditolong lagi.
Beberapa menit kemudian plasenta lahir lengkap,perdarahanpun biasa.ibu A dibersihkan dan
dipakaikan gurita.Setelah selesai pekerjaannya,perawat pun minta pamit untuk pulang
kerumahnya.Satu jam setelah perawat itu tiba di rumah,ibu A merasa pusing dan darah
banyak keluar.Suamipun langsung memanggil perawat tadi dan perawat pun segera datang
untuk memberikan pertolongan/pengobatan.Darahpun tidak dapat dihentikan dan ibu A tidak
sadarkan diri (syok),Disarankan perawat untuk segera dibawa ke rumah sakit.Suami segera
memusyawarahkan dengan keluarga dan dicari mobil untuk dibawa kerumah sakit.
Jarak antara rumah ibu A dengan rumah sakit tidak terlalu jauh hanya ± 1 km.Jelang beberapa
menit ibu sampai di IGD.Di IGD ibu ditangani oleh seorang dokter umum dan beberapa
orang bidan dan perawat.Dari hasil pemeriksaan labor cito Hb ibu 4 gr%,karena PMI dan
bank darah tidak berfungsi semaksimal mungkin tambah lagi rumah sakit tidak mempunyai
dokter SPOG,terpaksa ibu A segera dirujuk ke rumah sakit yang fasilitas lebih tinggi
lagi.Belum beberapa jam diperjalanan ibu A menghembuskan nafas terakhirnya/meninggal
tepatnya jam 05.00 wib.Betapa malangnya nasib ibu A,sungguh banyak faktor
kematiannya.Ibu A meninggalkan 4 orang anak yang masih kecil-kecil tinggal dirumah
bersama suaminya.
Pertanyaan
1. Jelasakan data fokus pada kasus di atas (data subjektif dan objektif)
2. Jelaskan kemungkinan diagnosa pada kasus di atas.
3. Jelaskan kemungkinan penyebab kematian ibu.
4. Jelaskan faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian kematian ibu pada kasus di atas.
5. Jelaskan tidakan dan asuhan kebidanan yang seharusnya dilakukan oleh bidan dikomunitas
pada kasus di atas.
6. Bagaimana seharusnya peran suami,keluarga dan tokoh masyarakat serta masyarakat dalam
mengantisifasi kejadian di atas?
Jawaban:
1. Data fokus:
a. Data subjektif
 Keluhan utama:ibu mengatakan sakit pinggang menjalar keari-ari dan rasanya hendak
melahirkan.dan ibu mengatakan tidak pernah memeriksakan kehamilannya sama sekali.
 Jarak kehamilan yang lalu dengan sekarang ± 17 bulan.
b. Data objektif
 Pemeriksaan fisik:
Ibu tampak pucat dan lemas
 Pemeriksaan labor:4 gr%
2. Diagnosa:
Ibu G5P4A0H4 inpartu fase aktif,intrauterin,tunggal,let-sung,jalan lahir normal.ku ibu dan
janin buruk,ibu dengan perdarahan postpartum dan bayi asfiksia.
3. Penyebab kematian ibu:
a. Ibu tidak pernah melakukan pemeriksaan ANC.
b. Kurangnya pengetahuan penolong maupun keluarga dan pasien.
c. Tidak adanya persediaan donor darah.
d. Terlalu dekatnya usia kehamilan yang lalu dengan sekarang.
4. Faktor lain penyebab kematian ibu:
a. Anemis Hb 4 gr%
Hb ibunsudah sangat kronik,sehingga sudah terjadi kerusakan organ-
organ tubuh yang lain akibat kekurangan darah,oleh sebab itu Hb lah yang
sangat memicu ibu untuk meninggal
b. Faktor paritas : anak ke 5
Karena ibu sudah sering melahirkan ,sehingga faktor dari terjadi pendarahan
pada ibu,sudah melewati batas untuk melahirkan
c. Umur :38 tahun
Faktor usia ibu jga berpengaruh karena usia ibu sudah memasuki usia
lanjut dengan ketentuan lebih dari 35th,sudah dikatakan terlalu tua untuk hamil
lagi.
5. Tindakan atau asuhan yang seharusnya diberikan oleh bidan adalah:
a. Untuk ibu:
Sarankan ibu untuk memeriksakan ANC maksimal 4 kali kunjungan.
6. Peran suami,keluarga,dan tokoh masyarakat terhadap kasus diatas adalah:
a. Peran suami:seharusnya suami mampu mendampingi istri dan memberikan semangat di saat
istri hamil dan mempersiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan persalinan
nantinya.suami juga harus bisa cepat dalam pengambilan keputusan.
b. Keluarga:seharusnya keluarga mampu mengantisipasi semua persiapan yang akan
dibutuhkan oleh ibu dan bayi saat persalinan nantinya.
c. Tokoh masyarakat:seharusnya masyarakat dalam mengantisipasi kasus tersebut harus cepat
bertindak dan bekerja sama dengan tenaga kesehatan untuk mempersiapkan segala
sesuatunya yang berhubungan dengan persiapan persalinan bagi warga setempat.
KASUS I

Bidan setyo baru lulus kemudian diangkat menjadi bidan PTT di Desa Makmur yang terpencil,
merupakan daerah perbukitan, budaya desa tersebut masih banyak berkaitan dengan angka
kematian ibu, misalnya ibu hamil pantang terhadap suatu makanan dan persalinan banyak ditolong
dukun.

SOAL

1. Bidan Setyo untuk mengawali jadi bidan desa perlu melakukan......

a. Pendekatan pada tokoh masyarakat

b. Pendekatan lagsung kepada masyarakat

c. Mengumumkan diri kalau dirinya bidan terampil

d. Pendekatan dengan cara mengundang masyarakat berpesta

2. Untuk mengetahui masalah di desa makmur bidan bersama tokoh masyarakat dapat melakukan....

a. Survey individu

b. Survey keluarga

c. Survey mawas diri

d. Survey demografi

3. Data yang telah diolah bidan setyo kemudian disampaikan pada masyarakat makmur pada saat.....

a. Rembuk desa

b. Musyawarah masayarakat desa

c. Musyawarah masyarakat mufakat

d. Melakukan supervise di desa

4. Penyebab kematian ibu di desa adalah makmur kemungkinan disebabkan oleh........

a. Tiga keterlambatan
b. Empat keterlambatan

c. Belum adanya suami siaga

d. Pendidikan yang rendah

5. Kunjungan ibu oneng tersebut di atas termasuk kunjungan ......

a. Pelayanan kunjungan rumah

b. Penyuluhan kepada masyarakat

c. Pembentukan desa siaga

d. Pembentukan GSI (Gerakan Sayang Ibu)

KASUS II

Ny. Marti 24 tahun warga desa geneng yang termasuk desa terpencil jauh dari bidan maupun sarana
kesehatannya, meninggal karena mengalami perdarahan setelah bersalin yang ditolong oleh dukun.
Darah yang keluar warna merah tua. Kontraksi uterus lembek.

SOAL

6. Penyebab utama kasus perdarahan terebut di atas adalah.......

a. Atonia uteri

b. Retensio plasenta

c. Perdarahan post partum dini

d. Robekan jalan lahir

7. Untuk menghindari kasus seperti tersebut di atas pada ibu yang lain, maka bidan melakukan
kegiatan.........

a. Kursus dukun

b. Pendataan ibu hamil seluruh desa


c. Mengklaisifikasikan ibu hamil ke golongan/ tingkatan resiko

d. Pendekatan pada para pemegang kebijakan dalam pelaksanaan desa siaga

8. Kemudian (soal no.7) dilanjutkan dibentuknya desa siaga. Yang tidak termasuk dalam

kriteria desa siaga adalah.........

a. Terbentuknya dasolin

b. Terbentuknya ambulan desa

c. Terbentuknya bank darah desa

d. Terbentuknya arisan dasa wisma

9. Cara mengatasi permasalahan di desa geneng diharapkan tidak terjadi keterlambatan-


keterlambatan dalam pelayanan, yaitu keterlambatan.........

a. Terlambat merujuk

b. Terlambat penanganan

c. Terlambat mendapatkan informasi

d. Pengambilan keputusan

10. Usaha untuk menghindari keterlambatan merujuk, dapat dilakukan dengan.....

a. Membentuk tabulin

b. Membentuk suami siaga

c. Membentuk KPKIA

d. Membentuk ambulan desa

KASUS III

Ny. Hana seorang ibu rumah tangga, umur 36 tahun, G6P5A0 hamil 6 bulan, semua persalinan yang
lalu dilakukan oleh dukun, ibu tidak pernah ber-KB, anak ke empat tercatat sebagai balita BGM,
kebiasaan makan dengan nasi kecap, sedangkan anak kelima (11 bulan) belum pernah diimunisasi
dan ibu masih memberikannya ASI. Di rumahnya terdapat banyak sampah, kecoa dan tikus. Suami
Ny. Hana bekerja sebaga buruh tani.

SOAL

11. Penyuluhan yang paling tepat pada Ny. Hana adalah...

a. Penyuluhan tentang gizi sehat untuk keluarga

b. Penyuluhan tentang istirahat untuk ibu hamil

c. Pentingnya pemeriksaan ibu hamil

d. KIE tentang bahaya2 dalam masa kehamilan

12. Resiko kebidanan yang bisa terjadi pada Ny. Hana adalah.........

a. Perdarahan saat persalinan

b. Gangguan hubungan sosial

c. Gangguan perkembangan bahasa

d. Gangguan perkembangan intelegasidan motorik

13. Tugas keluarga dalam kasus diatas adalah..........

a. Gotong royong untuk kebersihan rumah

b. Mencari informasi tentang KB yang cocok

c .Mengetahui masalah yang dihadapi keluarga

d. Membawa anaknya untuk segera imunisasi hepatitis

14. Yang tidak termasuk faktor resiko pada kasus Ny. Hana adalah ...

a. Grande multipara

b. Sanitasi buruk
c. Usia ibu tua

d. Jarak persalinan yang pendek

15. Yang bukan termasuk masalah kebidanan komunitas adalah.........

a. Pekerjaan ibu

b. Terjadinya gizi yang lebih buruk pada anak ke empat

c. Timbulnya penyakit akibat sampah dan vector penyakit

d. Timbulnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi

#############################################################

PETUNJUK UNTUK TERUJI :

1. Bacalah soal dengan cermat

2. Mahasiswa harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan komunitas

3. .............

KASUS IV

Ny. Nina memeriksakan anaknya Dani ke polindes. Usia Dani 18 bulan dengan keluhan berak cair
lebih dari 5x sehari selama 2 hari, disertai rewel dan haus serta minum lahap. Ibu Nina cemas karena
Dani menjadi pendiam. Dari hasil pemeriksaan didapatkan keadaan maka cekung disertai cubitan
kulit kembalinya lambat.

SOAL

16. Diagnosa pada kasus Dani adalah ......


a. Diare

b. Dehidrasi berat

c. Dehidrasi sedang

d. Dehidrasi dengan komplikasi

17. Asuhan yang diberikan kepada Dani adalah.....

a. Pemberian cairan

b. Pemberian antibiotic

c. Dipuasakan dan segera dirujuk

d. Pemberian makanan tambahan

18. Tugas keluarga dalam kasus di atas adalah...

a. Pemberian ASI dihentikan

b. Pemberian ASI tetap diberikan

c. Anak tidak diberi makan apapun

d. Anak diberikan susu formula untuk diare

19. Berat badan jika normal adalah.........

a. ± 8 kg

b. ± 11 kg

c. ± 18 kg

d. ± 20 kg

20. Anak Dani harus segera dirujuk ke RS apabila ditemukan tanda...

a. Rewel

b. Letargi

c. Mata cekung
d. Gelisah

KASUS II

Bidan Dina baru bertugas di desa X, hasil pendataan yang dilakukan didapat : jumlah penduduk
sebanyak 1200 jiwa, 80% PUS menjadi akseptor KB, 70% ibu hamil menderita anemia dan sebagian
besar tidak memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan, sebagian besar rumah tidak
mempunyai jamban, didapatkan 5 orang warga menderita filariasis, pertolongan persalinan banyak
dilakukan oleh dukun bayi yang tidak terlatih, masyarakat desa saangat patuh kepada kepala desa,.
Adat kebiasaan ibu hamil berpantang makanan tertentu.

SOAL

21. Masalah kebidanan utama di Desa X adalah.....

a. 5 Orang menderita filariasis

b. 70% ibu hamil menderita anemia

c. 80% PUS menjadi akseptor KB

d. Mayoritas rumah tidak mempunyai jamban

22. Rumus masalah kebidanan yang dibuat oleh Bidan Dina di Desa X salah satu diantaranya
adalah...........

a. Derajat kesehatan masyarkat masih rendah

b. Kesadaran masayarakt untuk ber-KB masih rendah

c. Tingginya kejadian anemi pada ibu hamil karena berpantang makanan

d. Penyakit filariasis yang diderita warga masyarakat disebabkan lingkungan yang kotor

23. Rencana kegiatan yang dibuat untuk mengatasi permasalahan tersebut di atas adalah......

a. Safari KB

b. Perbakan gizi pada ibu hamil


c. Penyuluhan tentang bahaya filariasis

d. Pembuatan jamban bersama masyarakat

24. Strategi apa yang harus dilakukan oleh bidan untuk menentukan arah pelaksanaan kegiatan
dalam mengatasi masalah tersebut ........

a. Kuratif

b. Promotif

c. Preventif

d. Rehabilitatif

25. Sasaran utama untuk mengatasi masalah tersebut di atas adalah......

a. PUS

b. Ibu hamil

c. Dukun bayi

d. Kepala desa

############################################################

PETUNJUK UNTUK TERUJI :

1. Bacalah soal dengan cermat

2. Mahasiswa harus dapat menjawab soal yang berkaitan dengan Komunitas


.......................................
KASUS I

Ny. Diah datang ke polindes dengan membawa anaknya yang baru berusia 2 bulan. Ia menyatakan
kalau anaknya sudah 2 hari mengalami diare, BB lahi 2900 gram, BB sekarang 3500 gram,. Selain ASI
anaknya sudah diberikan makanan pisang lumat dan nasi ulek sejak 1 minggu yang lalu.

SOAL

26. Imunisasi yang seharusnya didapat anak Ny. Diah adalah.........

a. BCG, Polio 1, DPT 1, Hepatitis B2

b. Hepatitis B2, Polio 1, DPT 1, BCG

c. BCG, Hepatitis B1, Polio 1, DPT 2

d. BCG, Hepatitis B1, Polio 2, DPT 2

27. Perkembangan yang harus dicapai bayi ibu Diah adalah..........

a. Mengikuti arah sinar

b. Melihat benda dengan jelas

c. Membedakan warna

d. Mulai berceloteh

28. Tindakan anda sebagai bidan terhadap anak Ibu Diah adalah....

a. Memberikan oralit

b. Memberikan obat diare

c. Menganjurkan ibu untuk banyak minum air putih

d. Berikan obat diare dan anjurkan untuk diberikan ASI saja


29. Konseling yang anda berikan sebagai bidan kepada ibu Diah adalah...

a. KIE tentang imunisasi

b. KIE tentang penyakit anak

c. KIE tentang ASI Eksklusif

d. KIE tentang tumbuh kembang

30. Masalah yang terjadi pada bayi Ny. Diah berhubungan dengan .....

a. Gangguan kardiovaskuler

b. Gangguan gastro intestinal

c. Gangguan sistem urinarius

d. Gangguan sistem resporatori

1. Di dalam pengorganisasian praktik asuhan kebidanan, bidan memiliki tugas mandiri, tugas
kolaborasi dan mengorganisasikan tindakan rujukan. Yang termasuk tugas mandiri adalah...
a. menerapkan manajement kebidanan pada askeb pelayanan pada anak dan wanita pranikah
b. memberikan askeb pada klien selama kehamilan normal
c. memberikan askeb kepada klien pada masa persalinan
d. memberikan askeb pada bayi baru lahir melibatkan klien

2. Pasien ny.A dalam hasil pemeriksaan ditemukan resiko tinggi yaitu preeklamsi berat. Sebagai
bidan anda melaksanakan ....
a. tugas mandiri
b. tugas kolaborasi
c. tugas ketergantungan atau merujuk
d. betul semua

3. memberikan asuha kebidanan pada ibu dalam masa nifas dengan resiko tinggi dan pertolongan
pertama dalam keadaan kegawat daruratan yang memerlukan tindakan
a. tugas mandiri bagi bidan dengan melibatkan klien
b. tugas kolaborasi dengan klien dan keluarga
c. tugas rujukan
d. semua salah

4. produk pelayanan kebidanan yang ditawarkan dalam propesi bidan adalah


a. jasa pelayanan kesehatan
b. jasa pelayanan kesehatan kususnya bagi prempuan-prempuan dan anaknya (bayi yang baru lahir)
c. pelayanan keluarga berencana
d. betul semua

5. desain jasa pelayan BPS yang akan ditawarkan perlu ditentukan untuk menentukan fokus pada
persiapan
a. persiapan sumber daya, meletakkan konsumen secara tepat, memudahkan perkembangan jasa
b. persiapan tempat
c. persiapan peralatan
d. persiapan kepribadian bidan

6. pelayan kebidanan sangat erat hubungannya dngan wewenang propesi bidan (kepmenkes RI)
No.900/SK/VII/2002), mencakup
a. pelayanan kebidanan, pelayanan keluarga berencana, pelayanan kesehatan masyarakat
b. pelayanan ibu bersalain dan nifas
c. pelayanan balita dan praremaja
d. pelayanan premonopouse dan monopouse

7. menurut Schinke dan Orlando (1991) mengemukakan bahwa inovasi itu selalu menghasilkan
perubahan 5 tahap
a. mobilisasi, adopsi, implementasi, anjangsana, menerima perubahan
b. pemeliharaan, evolusi, propaganda, iklan, anjangsana
c. mobilisasi, adopsi, implementasi, pemeliharaan dan evolusi
d. salah semua

8. pemasaran sosial dan publikasi kesehatan, komunikasi kesehatan dapat dilalui berbagai kegiatan
a. kampanye, propaganda, iklan, anjangsana, dan lain-lain
b. menerima perubahan, berrfikir lebih maju
c. memutuskan prilaku tertentu
d. menerima pesan dari pembentukan prilaku

9. pemasaran sosial dan advokasi media. Advokasi media meliputi:


a. kesepahaman dan kerja sama dengan media
b. kerja sama
c. pengabdosian
d. kesepahaman dan kerja sama dengan media untuk membangkitkan perhatian publik terhadap isu
atau prilaku yang akan diabdosikan

10. pemasaran sosial berfungsi mempengaruhi


a. prilaku audiens dan advokasi media bermanfaat mengirim informasi secara berulang
b. merubah prilaku pribadi dan kelompok
c. membiasakan hidup sehat
d. mengadopsi prilaku orang lain

11. pemasaran sosial memiliki konsep pemasaran yaitu


a. kebutuhan, keingina dan permintaan
b. produk dan transaksi
c. pertukan dan pasar
d. betul semua

12. penerapan teknik pemasaran niaga untuk mencapai tujuan sosial yang bermanfaat (HIV dan
AIDS prevention project (HAPP), 1999) adalah
a. pengertian pemasaran
b. pengertian pemasaran sosial
c. konsep pemasaran
d. proses pemasaran

13. teknik pemasaran sosial kualifikasi prosuk sebagai berikut


a. ide baru, kreatif, kemampuan, dampak sosial, karakter etis.
b. Produk, transaksi, pertukaran dan pasar
c. Kebutuhan, keinginan, prmintaan
d. Kreatif dan kemampuan

14. memberikan pelayan bermutu yang dibutuhkan masyarakat, memberikan pelayanan sesuai
pelayanan standar praktik, keterampilan yang mantap (dalam memberikan pelayanan kepada klien
adalah merupakan
a. tujuan pemasaran
b. proses pemasaran
c. tujuan pemasaran sosial
d. salah semua

15. tujuan pemasaran sosial adalah


a. menurunkan sensitivitas klien pada tarif
b. rekomendasi gratis dari mulut ke mulut, menghemat biaya pemasaran
c. penurun biaya melayani klien yang sudah mengenal baik sistim pelayanan dan peningkatan
pendapatan
d. benar semua

16. strategi pemasaran dari sudut pandang penjual


a. tempat yang stategis, produk yang bermutu
b. harga yang kompetitif, kenyamanan
c. komunikasi, biya pembeli
d. harga yang kompetitif, promosi yang gencar, produk yang bermutu dan tempat yang strategis

17. dari sudut pandang pembeli, stategi pemasaran adalah


a. kebutuhan dan keinginan pelanggan
b. biaya pembeli, kenyamanan
c. komunikasi
d. benar semua
18. pemasaran pelayanan kebidanan, konsep pelayanan modren terdiri dari 3 tingkat,yaitu
a. mengetahuai keinginan calon pembeli, melakukan kegiatan pemasaran terpadu, memperoleh laba
dan konsumen puas
b. kenyamanan, biaya pembeli dan komunikasi
c. produk yang bermutu, haraga yang kompeitif dan promosi yang gencar
d. mempromosikan jasa, menetapkan tarif dan membina hubungan

19. macam-macam proses perubahan. Perubahan ditinjau dari sifatnya menurut Samson 1971
perubahan spontan adalah
a. perubahan sebagai respon secara alami
b. perubahan tidak diprediksi selamanya
c. perubahan direncanakan
d. jawaban A dan B benar

20. faktor yang mempengaruhi perubahan, faktor pendukung


a. melibatkan tokoh yang berpengaruh
b. komunikasi terbuka antara target dan inovator
c. perubahan dilakukan pada hal kecil terlebih dahulu
d. betul semua

21. penambahan, penggantian, pembangunan kembali, menghilangkan pola prilaku lama dan
memperkuat pola prilaku baru adalah merupakan
a. tingkat perubahan
b. dampak perubahan
c. bentuk perubahan
d. strategi perubahan

22. dampak perubahan dapat terjadi pada


a. individu, organisasi, geopolitik
b. prilaku, penampilan
c. penambahan
d. penggantian

23. suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, hubungan antara manusia dan moral bidan
sesuai kebutuhan pekerjaan/ pelayanan dan standar yang telah ditentukan oleh konsil melalui
pendidikan formal dan non-formal adalah
a. pengertian pendidikan berkelanjutan
b. konsep kebidanan
c. pola pengembangan
d. karir fungsional

24. pola pngembangan karir bidan meliputi


a. karir bidan
b. karir fungsional dan karir struktural
c. karir funsional
d. karir struktural

25. peran dan fungsi bidan


a. sebagai pelaksana dan pengelola
b. sebagai pengelola dan pendidik
c. sebagai peneliti
d. benar semua

1. Bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu, adalah
pengertian Bidan Komunitas menurut……
A. WHO
B. ICM
C. IBI
D. UKCCFNMH
E. Dr. J.H. Syahlan, SKM

2. Pengertian kebidanan komunitas adalah…….


A. Bentuk pelayanan yang dilakukan dalam mengelola seluruh aspek kesehatan
masyarakat
B. Bidan yang bekerja dimasyarakat
C. Cara melihat suatu fenomena disiplin profesi
D. Penerapan konsep atau teori kebidanan dalam praktek yang berorientasi pada
masyarakat
E. Penerapan ilmu dan teori yang berorientasi individu, keluarga, dan masyarakat

3. Dibawah ini adalah philosophy kebidanan komunitas, yaitu…….


A. Bidan Comunity adalah bidan yang bekerja di rumah, klinik dan masyarakat
B. Kehamilan dan persalinan berasal dari masyarakat dan ada di masyarakat
C. Mempertahankan dan meningkatkan kesehatan masyarakat
D. Asuhan persalinan normal
E. Asuhan kegawatdaruratan ibu dan neonatal

4. Prinsip pelayanan kebidanan komunitas adalah…..


A. Pencegahan
B. Skrining
C. Pengobatan
D. Continuity of Care
E. Terwujud keluarga sejahtera dan berkualitas

5. Tujuan Asuhan kebidanan komunitas adalah……


A. Kepuasan ibu, keluarga dan bidan
B. Continuity of Care
C. Asuhan kepada masyarakat
D. Menentukan kebutuhan kesehatan
E. Asuhan pada ibu dan anak dalam keluarga

6. Dibawah ini yang bukan merupakan bentuk pelayanan bidan di komunitas adalah…..
A. Pemeriksaan kesehatan calon ibu
B. Pemeriksaan kesehatan lanjut usia
C. Pelayanan intranatal
D. Pelayanan post natal
E. Pelayanan keluarga berencana

7. Segala aktifitas yang dilakukan oleh bidan untuk menyelamatkan pasiennya dari
gangguan kesehatan merupakan pengertian dari………
A. Bidan Komunitas
B. Pelayanan kebidanan komunitas
C. Peran fungsi bidan di komunitas
D. Sasaran pelayanan kebidanan komunitas
E. Komunitas

8. Berikut ini bukan merupakan langkah pembinaan peran serta masyarakat (PSM)
adalah……
A. Survey dimasyarakat
B. Pertemuan tingkat desa
C. Masyarakat desa atas dukungan pemerintah
D. Musyawarah masyarakat desa
E. Pelaksanaan kunjungan rumah

9. Tolok ukur keberhasilan peran serta masyarakat (PSM) adalah…….


A. Meningkatkan kesadaran masyarakat
B. Meningkatkan kemampuan pengorganisasian kesehatan oleh masyarakat
C. Meningkatkan jumlah masyarakat datang ke posyandu
D. Meningkatkan jumlah kader
E. Meningkatkan jumlah bidan desa

10. Peran serta masyarakat (PSM) merupakan suatu lembaga yang dibentuk oleh…
A. Swasta
B. Pemerintah
C. Dinas kesehatan
D. Masyarakat desa
E. Masyarakat desa atas dukungan pemerintah

11. Strategi pengembangan peran serta masyarakat (PSM) dilakukan melalui


pendekatan…
A. Community organization
B. Community oriented
C. Community oriented dan preciption
D. Community preciption
E. Community oriented and organization

12. Keikutsertaan individu, keluarga, kelompok masyarakat disetiap menggerakkan


upaya kesehatan yang juga merupakan tanggung jawab kesehatan diri, keluarga dan
masyarakat disebut……
A. Kerja sama lintas sector
B. Survey mawas diri
C. Peran serta masyarakat
D. PKMD
E. Pelaksanaan upaya kesehatan

13. Rangkaian kegiatan masyarakat dilaksanakan atas dasar gotong royong dan
swadana dalam rangka menolong diri sendiri untuk memecahkan masalah disebut……
A. PKMD
B. LKMD
C. Dasa wisma
D. Survey mawas diri
E. Musyawarah masyarakat desa

14. Bentuk peran serta masyarakat (PSM) dipengobatan sederhana disebut…….


A. Polindes
B. Dana sehat
C. Puskesmas
D. Pos obat desa
E. Puskesling

15. Pendekatan edukatif untuk meningkatkan peran serta masyarakat dengan cara di
bawah ini, kecuali……
A. Pertemuan desa
B. Survai diri
C. PKMD
D. Musyawarah masyarakat desa
E. Posyandu

16. Masalah reproduksi remaja yang berkaitan dengan masalah sosial yaitu…….
A. Ketenagakerjaan
B. Masalah seksualitas
C. Remaja pra nikah
D. Remaja putus sekolah
E. Kehamilan diluar nikah

17. Bentuk operasional Primary Health Care adalah…….


A. PKMD
B. LKMD
C. Puskesmas
D. Posyandu
E. Pembentukan kader

18. Dibawah ini yang bukan unsur utama Primary Health care adalah…….
A. Mencakup upaya dasar kesehatan
B. Peran serta masyarakat
C. Peran warga dan kader
D. Kerjasama lintas program
E. Kerjasama lintas sector

19. Kurikulum pendidikan bidan saat ini mempersiapkan tenaga bidan yang profesional
di..............
A. Tingkat desa
B. Masyarakat terutama desa
C. Masyarakat perkotaan
D. Bidang kesehatan ibu
E. Keluarga khususnya miskin

20. Tujuan bidan diterjunkan di masyarakat adalah ……….


A. Bidan membantu keluarga dan masyarakat agar selalu berada di dalam kondisi
kesehatan yang optimal
B. Bidan membantu keluarga agar selalu berada di dalam kondisi kesehatan yang
optimal
C. Bidan membantu masyarakat agar selalu berada di dalam kondisi kesehatan yang
optimal
D. Bidan membantu ibu agar selalu berada di dalam kondisi kesehatan yang optimal
E. Bidan membantu siapapun agar selalu berada di dalam kondisi kesehatan yang
optimal

21. Dibawah ini merupakan beban tugas bidan, kecuali…..


A. Melaksanakan pelayanan KIA sesuai profesinya
B. Mengelola program KIA di wilayah kerjanya
C. Mengelola organisasi di bidang kesehatan
D. Mengelola organisasi kesehatan
E. Menggerakkan dan meningkatkan PSM

22. Dalam mengorganisir kader posyandu yang perlu dikerjakan pertama kali oleh
petugas kesehatan adalah……..
A. Pendekatan ibu bersalin
B. Latihan kader
C. Pendekatan social
D. Survey kesehatan masyarakat
E. Pendekatan ibu hamil

23. Pemberian makanan tambahan di Posyandu dilaksanakan oleh………


A. Tenaga kesehatan
B. Tenaga kesehatan dan kader gizi
C. Kader Kesehatan
D. Pamong Desa
E. Bidan Desa

24. Salah satu bentuk peran serta masyarakat dengan menyediakan tempat pertolongan
persalinan, pelayanan KIA dan KB adalah …
A. Posyandu
B. Pos Obat Desa
C. Pos Kesehatan Desa
D. Pondok Bersalin Desa
E. Dasa wisma

25. Kader memberikan penyuluhan individu atau konseling dilaksanakan di posyandu u


pada meja ……..
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V

26. Pendidikan seks sebaiknya diberikan saat……..


A. Anak-anak
B. Remaja
C. Menjelang nikah
D. Pra nikah
E. Sedini mungkin

27. Yang bukan merupakan kriteria kader kesehatan yaitu…………….


A. Dapat membaca dan menulis
B. Dapat menulis dan berbahasa indonesia
C. Dipilih oleh masyarakat dan sanggup menjadi kader
D. Rela dan ikhlas
E. Dipilih oleh masyarakat karena kepandaian dan kecakapannya

28. Pembinaan yang dilakukan bidan dalam tingkat keluarga adalah pada kelompok…
A. PKK
B. Pengajian
C. Dasa Wisma
D. Dana Sehat
E. Darma Wanita

29. Dalam pembinaan keluarga, bidan memberikan penyuluhan pada remaja untuk k
meningkatkan kemampuan hidup sehat remaja, berikut ini yang tidak termasuk k tujuan
kegiatan penyuluhan remaja adalah……………
A. Memberi lapangan kerja pada remaja
B. Menurunkan angka kehamilan pada remaja
C. Menurunkan angka kejadian penyakit PMS
D. Meningkatkan peran remaja dalam upaya pembinaan kesehatan dirinya
E. Meningkatkan pengetahuan remaja akan kesehatan dirinya

30. Program prioritas yang tidak dilaksanakan pada kegiatan posyandu adalah…
A. Imunisasi
B. Pelayanan KB
C. Penanggulangan tetanus
D. Pelayanan KIA
E. Peningkatan Gizi Balita

Anda mungkin juga menyukai