Anda di halaman 1dari 13

1.

B43 Chromomychosis and Phaeomycotic abscess


Abses yang disebabkan oleh golongan jamur chromomychosis dan

pChromomycosis and phaeomycotic abscess. Penyakit infeksi akibat Hormodendrum

pedrosoi, H. compactum, atau Phialophora verrucosa, khas dengan nodul kulit seperti

wart yang dengan perlahan menjadi vegetasi papillomatosa yang mudah membentuk

ulkus. Umum terjadi di daerah tropis pada laki-laki 30- 50 tahun haeomycosis di area

kulit hingga ke otak.

Chromomycosis :

Infeksi granulomatosa yang berjalan lambat, disebabkan oleh beberapa jamur

tanah (Fonsecaea, Phialophora, Cladosporium, dll) masuk ke dalam kulit melalui

trauma.

Jamur ini secara keseluruhan disebut jamur dematiaceous, disebut demikian karena

menghasilkan pigmen menyerupai melanin.

B43.0 Cutaneous Chromomycosis

Infeksi granulomatosa yang berjalan lambat, disebabkan oleh beberapa jamur

tanah (Fonsecaea, Phialophora, Cladosporium, dll) masuk ke dalam kulit melalui

trauma.

B43.1 phaeomycotic brain abscess

Sebelum abses otak telah menjadi terapsulasi dan terlokalisasi, terapi


antimikroba, disertai dengan langkah-langkah untuk mengontrol peningkatan tekanan
intrakranial, sangat penting. Setelah abses terbentuk, eksisi bedah atau drainase
dikombinasikan dengan antibiotik berkepanjangan (biasanya 4-8 minggu) tetap
merupakan pilihan perawatan. Beberapa ahli bedah saraf menganjurkan evakuasi
lengkap abses, sementara yang lain menganjurkan aspirasi berulang seperti yang
ditunjukkan
B43.2 Subcutaneous phaeomycotic abscess and cyst
Phaeohyphomycosis terdiri dari kelompok infeksi jamur heterogen yang

disebabkan oleh lebih dari 80 genera dan spesies. Infeksi subkutan biasanya mengikuti

implantasi traumatik dari jamur oleh serpihan kayu yang fungus inh tinggal sebagai

saprofit. Pertumbuhan jamur membentuk plak verukosa atau abses subkutan tanpa rasa

sakit. Kami melaporkan kista subkutan (kista phaeomycotic) di kaki seorang wanita

berusia 60 tahun yang berkembang setelah tusukan duri di tempat itu. Dengan diagnosis

sementara dari kista epidermoid, dia diobati dengan eksisi sederhana dari kista. Namun,

pemeriksaan histopatologi kista mengungkapkan ciri khas jamur, dan diagnosis definitif

kista phaeomycotic dibuat. Karena etiologi infektif tidak dipertimbangkan secara klinis,

spesimen tidak dikirim untuk budaya mikrobiologi, dan karenanya spesies yang tepat

tidak teridentifikasi. Ketika lesi dilokalisasi, eksisi sederhana adalah pengobatan yang

cukup, dan tidak ada rekurensi yang diamati selama 12 bulan masa tindak lanjut.

B43.8 Other forms of chromomycosis

Bentuk lain dari penyakit Chromomychosis

B43.9 Chromomycosis, unspecified

Chromomycosis yang tidak spesifik

2. B44 Aspergillosis

Aspergillosis adalah sekelompok penyakit yang disebabkan oleh sejenis jamur

bernama aspergillus. Penyakit yang disebabkan oleh aspergillus umumnya memengaruhi

sistem pernapasan, namun juga dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya, seperti kulit,

mata, atau sinus. Mayoritas jamur tidak berbahaya, namun beberapa jenis jamur dapat

menimbulkan penyakit serius ketika sporanya terhirup oleh penderita gangguan sistem

kekebalan tubuh, penyakit paru, atau asma


Gejala Aspergillosis

Aspergillosis dapat menyebabkan gejala berbeda-beda, tergantung dari jenis

penyakitnya. Tiga jenis utama penyakit aspergillosis adalah:

 Allergic bronchopulmonary aspergillosis. Ini adalah jenis aspergillosis yang

disebabkan oleh alergi ketika menghirup partikel aspergillus. Allergic

bronchopulmonary aspergillosisbiasanya menyerang penderita asma atau cystic

fibrosis. Gejala kondisi ini adalah demam, batuk berdahak atau batuk darah.

 Chronic pulmonary aspergillosis. Penyakit yang punya nama lain aspergilloma ini

merupakan infeksi jangka panjang yang biasanya hanya berkembang pada penderita

penyakit yang memiliki masalah pada paru-paru sebelumnya, seperti tuberkulosis

atau penyakit paru obstruktif kronis. Gejala umum dari penyakit ini adalah sesak,

mengi, berat badan turun, kelelahan, dan batuk darah.

 Invasive pulmonary aspergillosis. Aspergillosis jenis ini hanya menyerang penderita

gangguan sistem kekebalan tubuh. Jamur aspergillus dapat menyebar ke aliran darah

penderita, sehingga berisiko mematikan jika tidak ditangani dengan cepat.

Gejala invasive pulmonary aspergillosis umumnya berupa demam, menggigil, batuk

darah, sesak, nyeri dada atau nyeri sendi, mimisan, wajah membengkak separuh.

Selain ketiga jenis di atas, ada juga tipe aspergillosis yang dapat menyerang bagian tubuh di

luar paru-paru, misalnya sinus. Jika menyerang sinus, maka gejala yang ditimbulkan bisa

berupa mimisan, demam, pilek, nyeri pada wajah, dan sakit kepala.

Penyebab Aspergillosis

Aspergillosis disebabkan oleh jamur aspergillus. Jamur ini tidak dapat menular antar

manusia.
Di luar ruangan, jamur aspergillus dapat ditemukan pada dedaunan yang membusuk, tanaman,

pohon dan padi-padian. Sedangkan di dalam ruangan, spora jamur ini dapat ditemukan di

penyejuk ruangan, saluran pemanas ruangan, beberapa makanan, serta rempah-rempah.

Pada manusia sehat, terpapar aspergillus tidak akan menimbulkan penyakit. Sebab, sistem

kekebalan tubuh manusia dapat menghancurkan spora jamur tersebut. Namun, pada penderita

gangguan sistem kekebalan tubuh, spora aspergillus akan menyerang paru-paru dan bagian

tubuh lainnya.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena aspergillosis adalah:

 Menderita gangguan sistem kekebalan tubuh, seperti HIV/AIDS.

 Memiliki jumlah sel darah putih rendah.

 Memiliki rongga udara di paru (kavitas) yang terbentuk akibat radiasi atau penyakit

paru lainnya seperti tuberkulosis dan sarkoidosis.

 Menderita asma atau cystic fibrosis.

 Menjalani terapi kortikosteroid dalam jangka panjang.

Diagnosis Aspergillosis

Aspergillosis sulit didiagnosis dan metode pendeteksiannya pun berbeda-beda, tergantung dari

jenisnya. Dokter biasanya akan menyarankan pasien yang diduga menderita aspergillosis untuk

menjalani beberapa tes, seperti:

 Tes pemindaian. Umumnya menggunakan foto Rontgen atau CT scan untuk melihat

keberadaan fungus ball (aspergilloma) di paru-paru.

 Tes dahak. Dokter akan mengambil sampel dahak pasien untuk diteliti adanya

kandungan aspergillus.
 Pemeriksaan darah dan jaringan. Untuk melihat antibodi, alergen, dan molekul

jamur, serta membantu dokter mengidentifikasi allergic bronchopulmonary

aspergillosis.

 Bronkoskopi. Selang fleksibel panjang berkamera akan dimasukkan ke dalam paru-

paru pasien melalui hidung atau mulut, untuk melihat keadaan di dalam paru-paru.

Dalam prosedur bronkoskopi dapat sekaligus dilakukan biopsi, yaitu pengambilan

sejumlah jaringan paru-paru untuk dijadikan sampel dan diteliti. Biopsi umumnya

dilakukan untuk mendiagnosis invasive pulmonary aspergillosis.

 Pengobatan dan Komplikasi Aspergillosis

 Pengobatan aspergillosis beragam, tergantung dari jenis penyakit yang diderita pasien.

Beberapa langkah pengobatan yang mungkin dilakukan dokter adalah:

Observasi. Penderita aspergiloma ringan dengan lesi tunggal kadang-kadang tidak

membutuhkan pengobatan, dan hanya perlu diobservasi secara rutin menggunakan foto

Rontgen.

 Obat antijamur. Pemberian obat antijamur merupakan cara penanganan standar untuk

penderita invasive pulmonary aspergillosis. Meski demikian, obat-obatan ini dapat

menimbulkan gangguan kesehatan serius, seperti kerusakan ginjal dan hati.

 Obat kortikosteroid oral. Tujuan pemberian obat ini adalah untuk mencegah

bertambah parahnya asma atau cystic fibrosis yang diderita pasien aspergillosis.

Pemberian kortikosteroid oral biasanya ditujukan bagi penderita allergic

bronchopulmonary aspergillosis.

 Pembedahan. Merupakan pilihan utama pengobatan untuk kasus perdarahan pada paru

akibat fungus ball, karena obat antijamur tidak dapat menembus aspergilloma dengan

baik. Pembedahan dilakukan untuk mengangkat fungus ball.


 Embolisasi. Ahli radiologi akan memasukkan kateter kecil ke dalam pembuluh darah

dan menyuntikkan zat untuk menyumbat aliran darah ke rongga paru tempat fungus

ballberada. Hal ini dilakukan untuk menghentikan perdarahan.

Jika diabaikan atau tidak ditangani secara tepat, aspergillosis dapat menyebabkan komplikasi

berupa:Infeksi sistemik. Infeksi dapat menyebar dengan cepat ke bagian tubuh lain, seperti

otak, jantung, dan ginjal.

 Perdarahan. Penderita aspergillosis dapat mengalami perdarahan parah pada paru-

paru.

 B44.1 Other pulmonary aspergillosis

Pergillus adalah jamur yang dapat menyebabkan berbagai penyakit menular, alergi

tergantung pada status kekebalan tubuh atau struktur pulmonal host. Aspergillosis

pulmonal invasif terjadi terutama pada pasien dengan imunodefisiensi berat. Signifikansi

infeksi ini telah meningkat secara dramatis dengan semakin banyak pasien dengan

gangguan keadaan kekebalan yang terkait dengan manajemen keganasan, transplantasi

organ, autoimun dan kondisi peradangan; pasien sakit kritis dan orang-orang dengan

penyakit paru obstruktif kronik tampak pada peningkatan risiko. Pengenalan tes non-

invasif baru, dikombinasikan dengan agen antijamur yang lebih efektif dan lebih

ditoleransi, telah menghasilkan tingkat kematian yang lebih rendah terkait dengan infeksi

ini. Aspergillosis nekrosis kronis adalah penyakit invasif lokal yang dijelaskan pada pasien

dengan penyakit paru-paru kronis atau imunodefisiensi ringan. Aspergilloma biasanya

ditemukan pada pasien dengan rongga yang terbentuk sebelumnya di paru-paru,

sedangkan aspergillosis bronkopulmonal alergika, reaksi hipersensitivitas terhadap

antigen Aspergillus, umumnya terlihat pada pasien dengan atopi, asma atau fibrosis kistik.

Ulasan ini memberikan pembaruan pada perkembangan epidemiologi dan faktor risiko
manifestasi utama penyakit paru Aspergillus dan manifestasi klinis yang harus mendorong

dokter untuk mempertimbangkan kondisi ini.

B44.2 Tonsillar aspergillosis

Aspergilosis adalah berbagai jenis penyakit yang disebabkan

oleh jamur dari genus Aspergillus.Penyakit ini menyebar akibat spora jamur Aspergilus di

udara bebas.[1] Kelainan yang disebabkan penyakit ini antara lain: aspergilosis paru yang

menimbulkan kelainan seperti asma bronkial akibat alergi terhadap jamur yang berada

di paru, otomycosis yang sering disertai infeksi bakteri,

Tonsillar aspergillosis adalah jenis penyakit yang menyerang tonsil.

B44.7 Disseminated aspergillosis

Aspergilosis adalah berbagai jenis penyakit yang disebabkan

oleh jamur dari genus Aspergillus. Penyakit ini menyebar

akibat spora jamur Aspergilus di udara bebas. Kelainan yang disebabkan penyakit ini

antara lain: aspergilosis paru yang menimbulkan kelainan seperti asma bronkial

akibat alergi terhadap jamur yang berada di paru, otomycosis yang sering disertai

infeksi bakteri, kelainan akibat otomycosis seperti keluhan gatal pada liang telinga, nyeri,

dan kadang bernanah, dan onychomycosis yang menyebabkan kelainan pada

kuku. Penanganan penyakit ini dapat dilakukan dengan meminum larutan iodetum

kalicium jenuh atau dengan suntikan amfoterisin. Selain menyerang manusia, penyakit ini

juga dapat menyerang hewan, terutama ayam. Kematian ayam disebabkan karena infeksi

pada paru-paru.(satu) Jamur Aspergilus penyebab penyakit ini dapat berasal dari

lingkungan yang kurang bersih sepert sampah, sumber air, maupun makanan yang

berjamur. Gejala yang ditimbulkan antara lain pernafasan yang parau, dan suara mendahak

pada kerongkongan. Penyebaran penyakit ini termasuk lambat, dan pada ayam kematian

yang ditimbulkan biasanya rendah.


B44.8 Other forms of aspergillosis

Bentuk lainya dari aspergillosis

B44.9 Aspergillosis Unspecified

Aspergillosis yang tidak spesifik

3. B45 Cryptococcosis

Adalah suatu genus fungi Cryptococcus tidak benar ketika digunakan pada konteks

medis karena bentuk tidak efektif adalah bentuk tidak

sempurna. Cryptococcus neoformans adalah spesies yang paling penting secara

medis.Cryptococcosis atau Criptococcosis adalah infeksi yang disebabkan oleh

jamur Cryptococcus neoformans. Infeksi dapat menyebar ke manusia melalui kontak

dengan kotoran hewan atau buah mentah yang tidak dicuci. Selain itu, infeksi ini juga

dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Orang yang

memiliki sistem imun lemah, seperti pengidap HIV, berisiko tinggi untuk tertular infeksi

ini.

Criptococcosis adalah infeksi yang dapat muncul dalam berbagai bentuk tergantung pada

bagaimana infeksi diperoleh. Dalam kebanyakan kasus, infeksi dimulai di paru-paru dan

kemudian menyebar ke otak, saluran kemih, kulit, dan / atau tulang.

Tanda dan Gejala dari Cryptococcosis.


Orang yang sehat tidak akan mengalami gejala apapun ketika terinfeksi penyakit ini.

Infeksi dapat menyebar ke otak pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang

lemah. Gejala neurologis (saraf) akan mulai timbul secara perlahan-lahan. Kebanyakan

orang dengan infeksi ini memiliki pembengkakan dan iritasi pada otak dan sumsum tulang

belakang ketika didiagnosis.

Gejala lain dari infeksi kriptokokosis adalah:

 Pandangan kabur atau penglihatan ganda

 Nyeri saat menarik napas

 Kebingungan

 Batuk kering

 Kelelahan

 Demam

 Sakit kepala

Penyebab Cryptococcus neoformans adalah jamur yang menyebabkan penyakit ini.

Jamur ini biasanya ditemukan di dalam tanah. Jika Anda secara tidak sengaja menghirup jamur

tersebut maka paru-paru Anda akan terinfeksi. Infeksi dapat hilang dengan sendirinya, berdiam

pada paru-paru, atau menyebar ke seluruh tubuh.

Secara umum, kriptokokosis adalah infeksi jamur yang paling umum dan mengancam

kehidupan khususnya pada orang dengan sistem imun lemah, misalnya orang dengan AIDS.

B45.0 Pulmonary Cryptococcosis

Cryptococcosis adalah infeksi oportunistik yang umum pada pasien acquired

immunodeficiency syndrome (AIDS), juga terjadi pada pasien imunosupresif lainnya dan
kadang-kadang mereka yang tidak memiliki immunocompromise yang jelas. Mayoritas kasus

disebabkan oleh ragi dikemas di mana-mana, Cryptococcus neoformans, sedangkan

Cryptococcus GATTII menyumbang proporsi kasus yang lebih kecil, sering pada pasien

imunokompeten. Meningoensefalitis berat adalah presentasi yang paling umum; Namun,

cryptococcosis paru pada manusia immunodeficiency virus (HIV) -seropositif individu adalah

underdiagnosed dan tanpa pengobatan yang tepat mengarah ke penyakit disebarluaskan parah.

Riwayat alami infeksi kriptokokus paru pada pasien imunosupresif lainnya juga terjadi

diseminasi dan progresivitas pada sebagian besar kasus, sedangkan pasien dengan

imunokompeten dapat hadir dengan penyakit yang lebih terlokalisasi dan sembuh sendiri.

Presentasi biasanya dengan gejala pernapasan nonspesifik, meskipun kegagalan pernafasan

berat telah dilaporkan pada pasien immunocompromised dan immunocompetent. Presentasi

radiologis bervariasi dan tidak spesifik, dipengaruhi oleh status kekebalan yang mendasari

pasien. Diagnosis didasarkan pada isolasi Cryptococcus dari, atau deteksi antigen kriptokokus

dalam, spesimen paru, ditambah dengan temuan klinis, radiologi, dan histopatologi yang tepat.

Perawatan antijamur dengan amphotericin B +/- flucytosine direkomendasikan untuk penyakit

berat, sedangkan flukonazol adalah pengobatan pilihan untuk infeksi ringan dan terlokalisasi.

B45.1 Cerebral cryptococcosis

Infeksi kriptokokus sering terjadi pada pasien dengan gangguan sistem imun, sering

disertai dengan meningitis atau meningoencephalitis. Kami melaporkan presentasi infeksi

cryptococcal yang tidak biasa pada pasien imunokompeten yang mengalami sakit kepala dan

hemiplegia. CT menunjukkan lesi penguat cincin besar di daerah parietal dengan kalsifikasi

intralesi.

B45.2 Cutaneous cryptococcosis

Adalah infeksi yang disebabkan oleh ragi Cryptococcus neoformans yang dikemas,

jamur dimorfik. Ini pertama kali ditunjukkan oleh Busse dan Buschke pada tahun 1894.
Meskipun situs utama infeksi paling sering adalah paru-paru, penyakit ini sering bermanifestasi

dengan tanda-tanda penyebaran luar paru, yang melibatkan kulit pada sekitar 10-15% kasus.

Cryptococcus memiliki distribusi di seluruh dunia. Telah pulih dari ekskresi merpati dan dari

burung liar dan hewan peliharaan lainnya, tanah, debu, dan kulit manusia.

B45.3 Osseous cryptococcosis

Keterlibatan osseous terjadi pada 5-10% pasien dengan kriptokokosis diseminata. Kami

melaporkan kasus yang tidak biasa dari kriptokokosis diseminata melibatkan tulang dada dan

lumbar dengan pembentukan psoas abses dengan tuberkulosis paru. Pasien datang dengan

demam selama 3 bulan. Diagnosis tuberkulosis paru dibuat pada tomografi terkomputerisasi

kontras toraks dan dia memakai pengobatan antituberkulosis. Dia imunokompeten dengan

virus human immunodeficiency negatif. Dia hamil kemudian dan memiliki keluhan sakit

punggung dan bengkak di atas tulang dada. Pencitraan resonansi magnetik menunjukkan

penghancuran vertebra L5 dengan psoas abses. Kriptokokosis vertebral dapat menyerupai

tuberkulosis dan keganasan. Dia memiliki riwayat obstetri yang buruk dan mengalami lima,

aborsi spontan pada trimester pertama di setiap tahun berturut-turut sejak 2001. Kehamilan ini

kembali menyebabkan aborsi spontan. Cryptococcus neoformans diisolasi dari dua lokasi yang

berbeda: nanah-melibatkan aspirasi abdominal psoas dan dipandu USG. Uji agglutinasi lateks

serum untuk antigen polisakarida kostokokus kriptokokus positif. Diagnosis cryptococcosis

tertunda karena pasien didiagnosis sebagai kasus tuberkulosis paru, di mana tanda-tanda klinis,

gejala dan temuan radiologi pada kedua kondisi serupa. Amphotericin B dimulai tetapi ia

mengalami infeksi varicella dan kadaluwarsa karena gagal jantung

B45.7 Disseminated Cryptococcosis

Cryptococcosis adalah infeksi jamur umum pada pasien immunocompromised, yang

disebabkan oleh genus Cryptococcus, yang muncul dengan meningitis, pneumonia, dan lesi

kulit. Presentasi kulit dapat bervariasi, tetapi secara khusus pada penerima transplantasi organ
padat (immunocompromised iatrogenically), cryptococcosis harus selalu dipertimbangkan

dalam diagnosis banding lesi selulitis, karena keterlambatan diagnosis mengarah ke prognosis

yang lebih buruk dan hasil yang fatal. Kami melaporkan empat kasus cryptococcosis dengan

manifestasi kulit tidak hanya karena kelangkaannya, tetapi juga untuk menekankan peran

penting dokter kulit dalam diagnosis penyakit ini.

B45.8 Other forms of cryptococcosis

Penyakit lain dari cryptococcosis

B45.9 Cryptococcosis Unspecified

Cryptococcosis penyakit yang tidak spesifik blm ditemukan lokasinya

Anda mungkin juga menyukai