Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Doppler

Fetal dopler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi denyut jantung bayi yang
menggunakan prinsip pantulan gelombang elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui
kondisi kesehatan janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.

Aplikasi Klinis

Aplikasi klinis dari Doppler yaitu:

1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah sebagai reflektor yang
bergerak.

2. Pada bidang kebidanan, fungsi alat ini dispesifikkan untuk menghitung jumlah dan menilai ritme
denyut jantung bayi.

D. Diagnostik Doppler

Pemeriksaan dengan menggunakan Doppler adalah suatu pemeriksaan dengan menggunakan efek
ultrasonografi dari efek Doppler. Prinsip efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound
ditransmisikan kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi yang
sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang dipantulakn akan lebih tinggi,
sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.
Perbedaan antara frekuensi yang ditransmisikan dan yang diterima sebanding dengan kecepatan
bergeraknya reflektor menjauhi atau mendekati transmiter. Fenomena ini dinamakan efek Doppler dan
perbedaan antar frekuensi tersebut dinamakan Doppler shift.

Fetal Doppler hanya menggunakan teknik auskultasi tanpa teknik pencitraan seperti pada velocimetri
Doppler maupun USG. Untuk fetal Doppler, agar bisa menangkap suara detak jantung, transduser ini
memancarkan gelombang suara kearah jantung janin. Gelombang ini dipantulkan oleh jantung janin dan
ditangkap kembali oleh transduser. Jadi, transduser berfungsi sebagai pengirim gelombang suara dan
penerima kembali gelombang pantulnya (echo). Pantulan gelombang inilah yang diolah oleh Doppler
menjadi sinyal suara. Sinyal suara ini selanjutnya diamplifikasikan. Hasil terakhirnya berupa suara cukup
keras yang keluar dari mikrofon. Dengan alat ini energi listrik diubah menjadi energi suara yang
kemudian energi suara yang dipantulkan akan diubah kembali menjadi energi listrik. Pada velocimetri
Doppler maupun USG, pencitraan yang diperoleh dan ditampilkan pada layar adalah gambaran yang
dihasilkan gelombang pantulan ultrasound.

Fetal Doppler memberikan informasi tentang janin mirip dengan yang disediakan oleh stetoskop janin
. Satu keuntungan dari fetal Doppler dibanding dengan stetoskop janin (murni akustik) adalah output
audio elektronik, yang memungkinkan orang selain pengguna untuk mendengar detak jantung.
II

Umumnya teknik yang digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi
2 MHz).

Dibawah ini terdapat salah satu contoh alat doppler yang bisa
sebagai pengetahuan. Alat ini merupakan Ultrasonic Fetal Doppler dimana digunakan
untuk mendiagnosa detak jantung janin pada masa kehamilan.

· Jenis Probe : Tahan air atau tidak. Waterproof probe digunakan untuk proses melahirkan di air.

· Frekuensi : 2–3 MHz probe. Kebanyakan praktisi dapat menemukan detak jantung dengan probe
baik. Probe 3 MHz dianjurkan untuk mendeteksi denyut jantung pada awal kehamilan (8-10 minggu
kehamilan). Probe 2 MHz dianjurkan bagi wanita hamil yang kelebihan berat badan. Probe 5 MHz
EchoHeart transvaginal Doppler janin Probe membantu dalam deteksi Denyut jantung janin (FHT) di
awal kehamilan (6-8 minggu) dan untuk pasien yang memiliki rahim retroversi atau selama kehamilan
untuk deteksi FHT untuk wanita yang mengalami obesitas.

· Tampilan Denyut jantung : Beberapa Dopplers secara otomatis menampilkan denyut jantung, dan
Doppler yang lain harus dihitung manual.

Sebagai catatan, denyut jantung normal yang menunjukkan bahwa janin tidak mengalami stres adalah
120-160 per menit.

Pemeliharaan Doppler

A. 3 Bulanan :

· Cek dan bersihkan bagian – bagian alat

· Cek baterai, ganti bila perlu

· Cek dan bersihkan probe dengan kain halus dan gunakan air hangat atau sabun lunak

· Cek pengatur volume / sound level

· Cek suara keluaran

· Cek konektor probe dan bersihkan

B. 1 Tahunan

· Cek kebocoran arus listrik

· Cek hubungan pembumian

1.9. Penyimpanan
· Kembalikan posisi volume / sound level regulator ke posisi minimum.

· Matikan alat dengan menekan atau memutar tombol on/ off ke posisi off.

· Lepaskan hubungan alat dari catu daya atau kecuali (yang memakai baterai ).

· Bersihkan probe

· Letakkan probe pada tepatnya

· Pasang penutup debu

· Simpan alat pada tempatnya.

Anda mungkin juga menyukai