Anda di halaman 1dari 58

Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT.

Tokai Dharma Indonesia

LAPORAN PRARANCANGAN
PENYUSUNAN MASTERPLAN
PABRIK PT. TOKAI DHARMA INDONESIA II
Jl. Raya Jakarta – Bogor
Cimanggis, Depok, Jawa Barat

Tim Perencana :

LEMBAGA VENTURA
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PANCASILA
Jakarta Selatan

1
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

KATA PENGANTAR

Laporan Prancangan Pembangunan Pabrik dibuat dalam rangka penugasan PT. Tokai
Dharma Indonesia kepada
Fakultas Teknik Universitas Pancasila untuk membuat Dokumen Prarancangan
Pembangunan Pabrik di Jalan Jakarta –
Bogor, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Laporan ini
merupakan akhir dari tahapan kegiatan
yang menyajikan semua hasil diskusi dan pengamatan di lapangan, analisis terhadap
semua aspek-aspek yang
berpengaruh terhap prarancangan, konsep prarancangan, serta prarancanngan dari site
plan, denah bangunan, tampak
bangunan, potongan bangunan, perencanaan fasilitas produksi dan gudang, hingga
rencana perkiraan biaya
pembangunan.
Laporan ini berguna sebagai acuan untuk tahap selanjutnya yaitu pengembangan
rancangan dan gambar kerja,
penyiapan dokuman pelaksanaan pengadaan pelaksana konstruksi, hingga pengawasan
lapangan.

Jakarta, Juli 2010


Tim Penyusun

2
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR .........................................................................
...................................................................................
.......................
DAFTAR
ISI ...............................................................................
...................................................................................
...............................

1
2

I PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang ..........................................................................
...................................................................................
.......................
2. Tujuan dan
Sasaran ...........................................................................
...................................................................................
..............
3. Metode
Pelaksanaan .......................................................................
...................................................................................
................

3
3
3

II PERENCANAAN TATA LETAK PEMESINAN


1. Operation Process
Chart .............................................................................
...................................................................................
....
2. Alur
Proses ............................................................................
...................................................................................
.............................

5
6

III PERENCANAAN FASILITAS GUDANG


1. Aliran
Material ..........................................................................
...................................................................................
........................ 8
2. Penyimpanan dan
Gudang ............................................................................
...................................................................................
8
3. Perencanaan
Peralatan .........................................................................
...................................................................................
........ 9
4. Perencanaan
Layout ............................................................................
...................................................................................
............ 9
5. Massa
perkomponen .......................................................................
...................................................................................
................. 10
6. Diagram Kebutuhan
Material ..........................................................................
................................................................................ 10
7. Perhitungan Kebutuhan
Material ..........................................................................
............................................................................ 10
IV GAGASAN RANCANG BANGUNAN
1. Analisis dan Konsep Non
Fisik .............................................................................
.............................................................................. 11
2. Analisis dan Konsep
Fisik .............................................................................
...................................................................................
... 17
V SISTEM STRUKTUR
BANGUNAN ..........................................................................
............................................................................. 20
VI RENCANA PERKIRAAN
BIAYA .............................................................................
............................................................................. 21
VIII LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF BANGUNAN DAN
SITUASI............................................................................
...................... 25

3
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Sejak berdirinya PT Tokai Dharma Persada pada tahun 1990 merupakan perusahaan
PMA yang memproduksi Korek Api Gas pertama dan satu-satunya di Indonesia.
Hingga saat ini produksi oleh pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia tidak hanya korek
api saja, tetapi telah berkembang pada barbeque lighter, razor (pisau cukur), dan
biopipe.
Produk korek api gas ‘Tokai’ telah mempunyai image yang baik, hal ini terlihat dari
jumlah produksi yang terus meningkat sesuai meningkatnya demand. Saat ini jumlah
permintaan korek api gas Tokai di pasaran hingga berkisar 18 juta buah. Untuk
mencukupinya, selain menggunakan mesin produksi, perusahan juga memproduksi
secara manual.
Kondisi demand diatas akan terus berkembang, dan untuk mengantisipasinya, maka
perlu adanya pengembangan pabrik. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi
aktifitas produksi yang semakin meningkat dan jumlah karyawan yang semakin
banyak. Hal ini dapat diprediksi hingga 5 (lima) tahun kedepan. Untuk itu,
perencanaan pengembangan infrastuktur pabrik perlu dilakukan, yaitu dengan
menambah mesin produksi dan karyawan.
Pengembangan produksi berupa penambahan mesin produksi, telah direncanakan
dilokasi Jl. Jakarta-Bogor, kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, di
Provinsi Jawa Barat, yaitu seluas 41.820 m2. Mesin produksi yang akan digunakan
dikirim dari kantor pusat Tokai di Jepang. Sehingga nantinya jumlah maksimal
produksi dapat mencapai 34 juta buah perbulan.
Untuk meletakan mesin produksi dilokasi baru, maka perlu bangunan dengan tata
letak yang baik, sehingga kegiatan pabrik menjadi efektif dan efisien. Disamping
itu,
penataan penataannya harus memenuhi kaidah arsitektur, berupa nilai estetika
bangunan yang akan menjadi image (gambaran) mengenai kesuksesan perusahaan,
serta bentuk bangunan yang dapat menjadi ikon perusahaan.

2. TUJUAN DAN SASARAN


Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk merencanakan disain pembangunan
pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia di Raya Jakarta – Bogor di Kelurahan Tugu,

Kecamatan Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.


Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan ini adalah membuat bangunan pabrik
yang dapat menampung kegiatan pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia agar efisen
dan efektif, tanpa mengindahkan nilai estetik arsitektur.

3. METODE PELAKSANAAN
(1) Data dan Informasi yang dikumpulkan
ƒ Batas tapak (gambar tanah)
ƒ Akses fisik (kondisi tapak dan lingkungan, kondisi tanah, kondisi topografi,
aksesibilitas dan sisrkulasi, orientasi, view, iklim, dsb.)
ƒ Aspek non fisik (aktifitas karyawan, aktifitas kendaraan, arsitektur bangunan,
stuktur organisasi, kebutuhan ruang, jenis barang, jenis furnitre, dsb.)
ƒ Persyaratan dan kebutuhan untuk pabrik (persyaratan ruang, persyaratan
kegiatan, layout mesin, dsb.)
(2) Pengumpulan dan Pengolahan Data
Data yang dikumpulkan dalam 2 (dua) bentuk, yaitu primer dan sekunder. Data
primer dikumpulkan melalui wawancara dan diskusi, serta observasi (pengamatan)
dan survey langsung ke lokasi tapak dan pabrik di Jl. Jakarta – Bogor Km. 34, Depok
untuk melihat proses kegiatannya. Data sekunder bersumber dari data literatur yang
berasal dari bahan yang telah dipublikasikan, atau bahan yang telah menjadi
standart untu acuan.
(3) Waktu Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan dalam waktu 5 (enam) minggu dengan rincian jadwal
sebagai berikut:

4
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Tabel 1. Waktu Kegiatan Prarancangan Bangunan Pabrik PT. Tokai Dharma


Indonesia.

Jenis Kegiatan
1. Diskusi dengan owner 1
2. Persiapan teknis & administrasi (PO)
3. Survei & observasi lapangan
4. Kompilasi & analisis data
5. Rancangan Site dan Gubahan Massa
6. Diskusi dengan owner 2
7. Rancangan Bangunan
8. Diskusi dengan owner 3
9. Penyempurnaan Prarancangan
10. Penyerahan Laporan Akhir

Mei –Juni 2010


II
III IV I
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

(3) Kerangka dan Alur Kegiatan

Lahan yang diperuntukan untuk pembangunan


pabrik seluas 41.820 m2
Jl. Jakarta – Bogor, Tugu, Cimanggis - Depok

II

Pengumpulan dan Pengolahan Data:


• Obervasi & Survey
• Wawancara & Diskusi

x
x
x
• Kondisi Tapak
• Bentuk Bangunan

Analisis Fisik & Non Fisik

Alur Sirkulasi dan Jumlah


Barang, manusia,
kendaraan

Konsep Prarancangan
Prarancangan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Gambar 1. Kerangka alur Kegiatan Prarancangan

5
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

II. PERENCANAAN TATA LETAK PEMESINAN


Untuk mengembangkan produksinya,suatu industri harus merancang sebaik mungkin
alur proses dan tata letak produksinya agar efisiensi dan efektif. Merancang
posisi suatu sarana terhadap yang lain memiliki tujuan-tujuan sebagai
berikut :
a. Meminimasi backtracking (aliran bolak balik)
b. Meminimasi penundaan pekerjaan atas material
c. Meminimasi penanganan material
d. Mempertahankan/meningkatkan fleksibilitas baik dari segi variasi
rancangan produk maupun jumlah yang dapat diproduksi.
e. Termanfaatkannya tenaga kerja dan ruang secara efektif
f. Meningkatnya semangat moral karyawan dalam bekerja
g. Memberikan kemudahan maintenance fasilitas dan kebersihan.
h. Memudahkan pengawasan/kontrol produksi.

1.

OPERATION PROCESS CHART (OPC)

Proses produksi di PT Tokai Dharma Indonesia merupakan industri produksi terus


menerus (continuous process industry) dengan kapasitas produksi yang direncanakan
sebanyak 34 juta buah/bulan. Dalam merencanakan tata letak fasilitas manufaktur,
yang pertama-tama dilakukan adalah menggambarkan Operation Process Chart
(OPC).
OPC adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang
dialami oleh bahan baku yang meliputi urutan proses operasi dan pemeriksaan.
Pembuatan OPC ini merupakan tahap pertama dalam urutan untuk merencanakan
tata letak pabrik. Berikut ini adalah Operation Proses Chart dari PT Tokai Dharma
Indonesia :

Jenjang penataan letak pabrik mengikuti logika tertentu berawal dari


tingkat terbawah berupa ruang lingkup yang paling kecil sampai tingkat
teratas dengan ruang lingkup yang menyeluruh/luas/makro.Hirarki tata letak
adalah sebagai berikut :

Gambar 2. Hirarki Tata letak Pabrik

Gambar 3. Operation Process Chart


Berdasarkan OPC tersebut, maka dapat ditentukan jumlah mesin yang diperlukan
untuk proses produksi. Pada pabrik baru PT Tokai Dharma Indonesia merencanakan
jumlah produksi sebesar 34 juta pieces per bulan. Berikut data – data mesin yang
ada dan penambahan jumlah mesin yang diperlukan pada pabrik baru :

6
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Tabel 2. Jumlah Mesin


No.

Nama Mesin

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.

Injection Machine
Valve Assy Machine
File Assy Machine
Spring Machine
Press Machine
Header Machine
Gas Filling Machine
Die Casting
3B
MCA
Oven

Excsisting
Mesin
(Unit)
24
12
4
6
3
9
11
2
10
2
1

Jumlah
Mesin
Mesin (Unit)
Baru
(Unit)
58
82
6
18
0
4
3
9
1
4
9
18
9
20
2
8
2
1
2

2. ALUR PROSES
Alur Proses produksi sangat berpengaruh terhadap kinerja mesin, kinerja para
pekerja dan waktu proses produksi yang dibutuhkan. Semakin baik dan efisiennya
suatu alur proses produksi, maka biaya yang dikeluarkan akan semakin rendah.
Selain itu juga dapat mengurangi waktu pemindahan bahan, sehingga sedikit waktu
yang terbuang. Cukup sulit menentukan alur proses untuk pabrik TDI 2 yang baru.
Karena posisi gedung lama (Warehouse) yang tidak strategis dan adanya
perbedaan pendapat. Namun, tentu sesulit apapun posisi gedung, pasti terdapat
alternatif alur proses yang paling baik dan efisien. Berikut ini alur proses untuk
pabrik
TDI 2 :

Gambar 4. Alur Proses


Setelah ditetapkan suatu alur proses yang efisien seperti terlihat di atas, maka
dapat
ditentukan letak posisi setiap mesin. Mesin yang menghasilkan komponen sub-asembli
sebaiknya ditempatkan pada jarak yang berdekatan, agar mengurangi waktu
perpindahan bahan dan mempermudah mekanik untuk melakukan perawatan mesin
yang ada. Berikut ini adalah layout mesin untuk pabrik TDI 2 :

7
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Gambar 4. Layout Mesin

8
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

III. PERENCANAAN FASILITAS GUDANG

1. ALIRAN MATERIAL
Pola aliran material bukan saja merupakan dasar perancangan tata letak pabrik
namun juga berguna untuk efisien seluruh operasi. Dapat dikatakan bahwa
keberhasilan menyeluruh dari perusahaan merupakan cermin dari usaha yang
dilakukan terhadap perencanaan aliran material. Masalah aliran keseluruhan muncul
dari kebutuhan untuk memindahkan unsur (bahan dan komponen) dari permulaan
proses sampai akhir sepanjang lintasan yang paling efisien. Konsep aliran untuk
perusahaan yang paling baik dapat dilakukan dengan mempertimbangkan bahwa
setiap unsur yang memasuki suatu bangunan akan mengikuti aliran bangunan tersebut,
dengan cara mengikuti lintasan yang diakhiri proses telah ditetapkan atau dirancang
sampai selesai. Jika tiap unsur yang memiliki aliran lintasan sendiri sepanjang
fasilitas, maka komposisi dari beberapa aliran akan menjadi pola aliran keseluruhan
dalam perusahaan.
Kegiatan pemindahan material di dalam pelaksanaan proses produksi merupakan hal
yang sangat penting pula, karena apabila kegiatan ini tidak dapat dilaksanakan
maka proses produksi di dalam perusahaan yang bersangkutan akan berhenti. Tujuan
utama pemindahan bahan adalah pengurangan biaya produksi, sedangkan sasaransasaran
yang ingin dicapai adalah:
a. Meminimalkan biaya unit pemindahan material.
b. Mengurangi waktu perputaran produksi.
c. Meningkatkan pengawasan yang lebih baik terhadap aliran barang.
d. Mewujudkan kondisi kerja diinginkan dan keamanan yang lebih besar
terhadap pergerakan material.
e. Mengurangi barang yang mutunya tolak
f. Mencapai pengurangan ruang penyimpanan yang diperlukan
g. Mencapai produktivitas setinggi-tingginya pada biaya produksi serendahrendah.

2. PENYIMPANAN DAN GUDANG


Meskipun fasilitas prosedure rencana untuk bahan baku dengan bahan jadi identik
sama, aktivitas-aktivitas akan digambarkan dengan mengikuti aktivitas penyimpanan
bahan baku, supply dan dalam proses bahan baku sebagai fungsi penyimpanan dan
mengikuti kepada aktivitas penyimpanan bahan jadi sebagai fungsi dari gudang.
Dasar dari penyimpanan atau fungsi gudang dengan mempertimbangkan berikut ini :
a. Penerimaan
b. Identifikasi dan penyortiran
c. Perpindahan untuk disimpan
d. Penempatan ke peyimpanan
e. Penyimpanan
f. Pemindahan dari penyimpanan
g. Akumulasi permintaan
h. Packing
i. Shipping atau pengiriman
j. Pencatatan
Tergantung dari bagian yang diperlukan dalam suatu perusahaan, data fungsi
diatas kemungkinan dipusatkan diantara beberapa bangunan atau modul bangunan.
Proses packing terhadap item individual dapat terjadi di perakitan atau proses
produksi atau dapat dilakukan dilokasi yang lain diluar gudang. Jika packing tidak
dilakukan di areal produksi maka packing dilakukan di gudang.
Tujuan dari fungsi penyimpanan gudang adalah untuk memaksimalkan kapasitas
gudang selain itu kebutuhan akan kepuasan pelanggan. Sumber penyimpanan dan
gudang adalah area (space), alat-alat, dan pekerja. Permintaan pelanggan untuk
fungsi gudang dan penyimpanan harus dapat memenuhi penyiapan barang dengan
cepat dan dalam kondisi baik. Oleh karena itu dalam proses perencanaan system
pergudangan harus memenuhi terhadap:
a. Memaksimalkan kapasitas ruang.
b. Memaksimalkan peralatan kerja.
c. Memaksimalkan tenaga kerja di gudang.
d. Memaksimalkan akses terhadap aliran material.
e. Memaksimalkan penjagaan terhadap kapasitas barang.

9
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

3. PERENCANAAN PERALATAN
Perencanaa peralatan untuk penyimpanan dan gudang mencakup permintaan
terhadap loading, unit beban, penanganan material dan penyimpanan.
a. Pallet Rack/Basket
Sesuai dengan namanya pallet racks didesain untuk menyimpan pallet. Sebuah pallet
rack terdiri dari frame, penyangga beban, dan penahan. Pallet diletakkan diantara
penyangga beban. Spesial alat tambahan yang membuat deck pallet rack dapat
bertahan adalah lekukan, teromol, slip, dan beberapa material lainnya.

Gambar 6. Pallet Rack

4. PERENCANAAN LAYOUT

Gambar 5. Buffer
Dimensi Buffer
: 24 cm x 16 cm x 12cm
Volume Buffer
: 4608 cm3
Maksimal Tumpukan
: 9 tumpukan

Sasaran dari perencanaan untuk departemen penyimpanan atau gudang adalah:


a. Untuk penataan ruang yang efektif
b. Untuk penyediaan material handling yang efficient
c. Untuk meminimumkan biaya penyimpanan selama penyediaan tingkatan service
yang diinginkan.
d. Untuk menyediakan maksimum flexibility
e. Untuk menyediakan penanganan material yang baik
Sasaran-sasaran ini sama dengan keseluruhan sasaran atau tujuan dari rencana
penyimpanan dan gudang yang ada pada point rencana tata ruang. Rencana tata
ruang terdiri dari koordinasi dari tenaga kerja, peralatan, dan ruang.Untuk
mencapai
sasaran tsb, beberapa prinsip area penyimpanan harus integrated.
Hubungan prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
a. Popularity
b. Kesamaan
c. Ukuran
d. Karakteristik
e. Penggunaan area

10
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

7. PERHITUNGAN KEBUTUHAN MATERIAL

5. MASSA PER KOMPONEN


Tabel 2. Massa Per Komponen
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama Komponen
Middle case
Adjusting ring
Cap
Spring
Lever
Tank Body
Valve Assy
Friction Wheel

Tabel 3. Kebutuhan Material

Massa (gram)
O,88
0,08
1,76
O,12
0,33
7,83
3,57
1,78

No.

Jenis
Komponen
1. Side Wheel
2. File Assy
3. Middle Case
4. Lever
5. Spring
6. Cap
7. Tank Body
8. Tank for
Valve
9. Metal Fixer
10. Core Holder

6. DIAGRAM KEBUTUHAN MATERIAL

Massa Produksi/hari Material


Terbuang
0.89
1.261.303 126.130
0,89
979.200
97.920
0,88
1.715.218 171.522
0,33
165.758
16.576
0,12
1.321.920 132.192
1,76
1.528.346 152.835
7,83
1.207.138 120.714
3,37
1.200.117 120.012
0,1
0,1

1.224.000
1.228.221

122.400
122.822

Total
Material
1.248.690
969.408
1.680.914
71.276
290.822
2.842.724
9.572.605
4.164.407

Jenis
Material
Baja Ingot
Baja Ingot
Nylon 66
Nylon 66
Wire Steel
Steel Plate
As Resin
As Resin

244.800 Aluminium
245.644 Aluminium

Total Kebutuhan Material yang diperlukan dalam jangka waktu sehari adalah
sebagai berikut :

GENERAL WAREHOUSE

Tabel 4. Kebutuhan Material per Minggu


Aluminium coil
Zinc Alloy

Resins

Wire Steel

Steel Plate

Metal fix Core


Holder

Zinc Die Cast

Plastic
Injection

Spring
Forming

Cap Forming

Milled Edge
Wheel

Header
Machine

Plastic
Parts

Spring

Cap

Gambar 7. Diagram Kebutuhan Material

No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Jenis
Material
Baja Ingot
Nylon 66
Wire Steel
Steel Plate
Aluminium
Resin

Total Kebutuhan
Total
perminggu (gram)
Kebutuhan
perhari (gram)
2.218.098
15.526.686
1.752.190
12.265.330
290.822
2.035.754
2.842.724
19.899.068
490.444
3.433.108
13.737.012
96.159.084

11
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

IV.GAGASAN RANCANG BANGUNAN


Tabel 5. Rincian Jumlah Karyawan PT. Tokai Dharma Indonesia
Gagasan Rancang Bangunan kawasan pabrik PT. Tokai Dharma Persada yang
dihasilkan berupa konsep hasil analisis fisik dan non fisik. Analisis fisik terdiri
dari
analisis tapak dan bangunan, sedangkan analisis non fisik berupa analisis mengenai
alur kegiatan barang, manusia, dan kendaraan pada bangunan dan tapak yang
akan dibangun. Dari hasil kedua kelompok tersebut menghasilkan konsep pengolahan
tapak dan bangunan, yang didalamnya telah mengakomodasikan organisasi ruang
yang disebut penzoningan.

1. Analisis dan Konsep Non Fisik


Dalam analisis non fisik dibahas mengenai proses kegiatan manusia yang terdiri dari
Karyawan pabrik, karyawan kantor, dan pengunjung/tamu. Adapun berdasarkan
struktur organisasi (Gambar 8) dan wawancara diketahui bahwa jumlah karyawan
pada pabrik PT Tokai Dharma Indonesia akan bertambah menjadi 1300 orang yang
terdiri Staf kantor dan karyawan pabrik, dengan rincian seperti yang ditunjukan
pada tabel 5.

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
26
27
28
29
30

Bagian
Presiden Direktur
Technical Advisor
Mechanical Advisor
Manager Sales + Marketing
Asisten Manager Sales + Marketing
Staf Sales + Marketing
Manager Export-Import + Purchasing
Asisten Manager Export-Import + Purchasing
Staf Export-Import + Purchasing
Manager Finance +Accounting
Asisten Manager Finance +Accounting
Staff Finance +Accounting
Manager Personalia + General Affair
Asisten Manager Personalia + General Affair
Staf Personalia + General Affair
Manager Produksi
Ass. Man. Purchasing & Prod. Inv. Control
Chief & Staf Warehouse/Invoice
Staff Purchasing
Ass. Man. Production & Plan Control
Chief & Staff Production Plan
Chief Production
Ass. Man. Maintenance
Chief & Staf Maintenance
Ass. Man Utility
Staf Utility
Manager Quality Assurance
Staf Quality Control
Manager Laboratorium
Staf Laboratorium
Karyawan pabrik
Jumlah

Jumlah orang
1
1
1
4
1
8
1
1
2
1
1
2
1
1
3
1
1
2
1
1
2
4
1
5
1
10
1
12
1
4
1224
1300

12
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

13
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

14
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Adapun alur kegiatan pada kawasan pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia terbagi
menjadi alur kegiatan karyawan, tamu, Mobil barang, Mobil dan motor seperti yang
ditunjukan pada diagram dibawah ini.

C. Mobil Barang
Datang

Lapor

A. Karyawan
Datang

Turun Barang

Lapor

Pulang

Naik Barang

Absen

Office

Absen

Warehouse

Pulang

D. Mobil dan Motor


Koperasi

Produksi

Datang

SP

Lapor

Parkir

Lapor

Pulang

Gas Filling
TPS
Maintenance

E. Pemulung

Cooling T

Datang
Utility

Lapor

Angkut
Sampah
(TPS)

Lapor

Pulang

Compresor

Berdasarkan analisis alur kegiatan dan jumlah karyawan maka dibutuhkan jenis,
jumlah, dan ukuran luas ruang seperti yang ditunjukan pada tabel 6.

Shalat di
Masjid
Makan Siang
Kantin

B. Tamu
Datang

Lapor

Berkunjung
ke Office

Berkunjung ke Lokasi Lain

Lapor

Pulang

15
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Tabel 6. Jenis, dan Ukuran Ruang pada Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia
Ruang/Bangunan
A OFFICE
LANTAI 1
Lobby
R Tamu
Reception
Gudang I
Gudang II
R Rapat
R Training
R Arsip
Pantry
Toilet Pria
Toilet Wanita
R Tangga
Sirkulasi
Teras
LANTAI 2
R Presiden Direktur
R Kerja
Personalia/ General Affair
Sales/ Marketing
Exim/ Purchasing
Finance/ Accounting
R Rapat
R IT
R Server
R Tunggu
Pantry
Toilet Pria
Toilet Wanita
R Tangga
Sirkulasi
Void
LANTAI ATAP

Ukuran
6,00
3,00
3,00
3,00
3,00
6,00
6,00
9,00
2,60
2,00
1,00
3,00

Luas
1.068,28
539,71
72,00
45,00
18,00
9,00
9,00
72,00
72,00
108,00
7,80
10,84
4,50
21,00
90,57

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

12,00
15,00
6,00
3,00
3,00
12,00
12,00
12,00
3,00
5,42
4,50
7,00

6,00

36,00

6,00 x

6,50

528,57
39,00
297,00

6,00
3,00
3,00
3,00
2,60
2,00
1,00
3,00
x
x
x
x
x
x
x
x

6,00
3,00
3,00
6,00
3,00
5,42
4,50
7,00

5,50 x

12,00

6,00

36,00
9,00
9,00
18,00
7,80
10,84
4,50
21,00
43,43
33,00
575,87

Ruang/Bangunan
B
WAREHOUSE
Warehouse Material
Warehouse Finish Product
R Administrasi
R Quality Control
R Test 1
R Test 2
Toliet Pria
Toliet Wanita
Sirkulasi
C1

PRODUCTION
LANTAI 1
R Packing dan Value Assy
R Press Machine
R Injection Machine
R Die Cast
R Cuci
Toilet Pria
Toilet Wanita
R Lift
R Tangga 1
R Tangga 2
R Tangga 3
Sirkulasi
Selasar ke Gas Filling
LANTAI 2
R File Assy dan Header Machine
R Kerja Produksi
R Rapat
R PPIC
R Product Development
Toilet Pria
Toilet Wanita
R Lift
R Tangga 1
R Tangga 2
R Tangga 3
Sirkulasi
Void
Jembatan

Ukuran
23,00
46,00
9,50
6,00
4,75
4,75
3,00
3,00
4,00

46,20
7,80
55,80
9,00
6,00
4,20
4,20
2,40
2,70
2,70
2,70

x
x
x
x
x
x
x
x
x

48,00
54,00
12,00
9,50
6,00
6,00
3,40
3,40
12,00

Luas
3.884,40
1.104,00
2.484,00
114,00
57,00
28,50
28,50
10,20
10,20
48,00
8,371.79
6.096,52
1.746,36
154,44
3.348,00
108,00
36,00
17,64
32,76
5,76
16,20
16,20
16,20
598,96

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x

37,80
19,80
60,00
12,00
6,00
4,20
7,80
2,40
6,00
6,00
6,00

3,00 x
22,40

33,60

42,00
12,00
7,20
12,00
9,00
4,20
7,80
2,40
6,00
6,00
6,00

2.275,27
1.587,60
108,00
43,20
108,00
54,00
17,64
32,76
5,76
16,20
16,20
16,20
269,71

60,00 x 60,00
3,00 x 22,40

1.800,00
33,60

37,80
9,00
6,00
9,00
6,00
4,20
4,20
2,40
2,70
2,70
2,70

x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
16
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Ruang/Bangunan
C2
R Repair
D1

D2

E1

E2

GAS FILLING
LANTAI 1
Loading Area
Gas`Filling
Koridor
R Tangga 1
R Tangga 2
Toilet Pria
Toilet Wanita
LANTAI 2
R Serbaguna
R Tangga 1
R Tangga 2
Toilet Pria
Toilet Wanita
TANGKI GAS
R Tangki Gas
Selasar
MAINTENANCE/COOLING TOWER
LANTAI 1
R Kantor
R Kerja Maintenance
R Tangga
Toilet
LANTAI 2
R Cooling Tower
R Tangga
UTILITY/COMPRESSOR
LANTAI 1
R Kantor
R Kerja Utility
R Tangga
Toilet
LANTAI 2
R Compressor
R Tangga
BASEMENT
Ground Tank

Ukuran
6,00 x 18,00

2,00
4,20
2,10
2,70
2,70
2,70
2,70

x
x
x
x
x
x
x

72,00
72,00
72,00
5,50
5,50
3,20
3,20

12,00
2,70
2,70
2,70
2,70

x
x
x
x
x

72,00
5,50
5,50
3,20
3,20

12,00 x

18,00

6,00
9,00
2,70
1,50

x
x
x
x

6,00
20,00
4,50
2,70

9,00 x
2,70 x
24,00
6,00

Luas
108,00
2,275.56
1.364,58
864,00
302,40
151,20
14,85
14,85
8,64
8,64
910,98
864,00
14,85
14,85
8,64
8,64

E4
E5

464,40
232,20
36,00
180,00
12,15
4,05
232,20
216,00
16,20

x
x
x
x
x

6,00
20,00
18,00
4,50
2,70

9,00 x
2,70 x

24,00
6,00

9,00 x

60,00

540,00
Ukuran

Luas

SUMUR DALAM
GENSET

12,00 x

12,00

144,00

E6

GARDU LISTRIK

6,00 x

18,00

108,00

E7

TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH


TPS 1
TPS 2

3,00 x
6,00 x

9,00
9,00

81,00
27,00
54,00

F1

432,00
216,00
216,00

1.058,40
286,20
36,00
180,00
54,00
12,15
4,05
232,20
216,00
16,20

6,00
9,00
6,00
2,70
1,50

Ruang/Bangunan
E3 MENARA AIR

F2

MASJID
LANTAI 1
R P2K3
R Locker
R Duduk
R Wudhu Pria
R Wudhu Wanita
R Istirahat
Sirkulasi
LANTAI 2
R Sholat
Mihrab
Selasar
R Sekretariat
R Perpustakaan
KANTIN
Teras
R Makan
Dapur
Tempat Cuci Tangan
Tempat Piring Kotor

F3

F4

KOPERASI
Teras
Koperasi
SARIKAT PEKERJA
R Kerja
Toilet
R Monitor

6,00
9,00
6,00
3,00
3,00
3,00

x
x
x
x
x
x

5,40
15,00
9,00
9,00
12,53
9,68

12,00
3,00
3,00
3,00
3,00

x
x
x
x
x

12,00
3,00
42,00
7,50
7,50

648,00
324,00
32,40
135,00
54,00
27,00
37,58
29,03
9,00
324,00
144,00
9,00
126,00
22,50
22,50

1,80 x
9,00 x
4,28 x

7,60
26,03
6,95

264,00
13,68
234,24
29,76

0,68 x
0,68 x

3,30
3,30

1,80 x
6,00 x
12,00
11,52

2,23
2,23
4,46
90,72
21,60
69,12

4,30
2,40
2,10

27,00
19,35
3,24
4,41

4,50 x
1,35 x
2,10 x

17
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Ruang/Bangunan
F5 SNI
Teras
R Pimpinan
R Kerja
R Test 1
R Test 2

Ukuran
1,50
3,00
4,50
2,25
2,25

x
x
x
x
x

3,00
3,00
6,00
3,00
3,00

Luas
54,00
4,50
9,00
27,00
6,75
6,75

Shalat di
Masjid

Maintenance
Warehouse

Cooling T

Produksi

Simpan
barang di
Locker

Gas Filling

Koperasi

Compresor

G
POS KEAMANAN

3,00 x

6,00

18,00

PARKIR MOTOR

6,00 x

90,00

540,00

PERKERASAN
ASPAL
PAVING
PARKIR MOTOR

Utility

Istirahat/
Makan Siang

SP

Gardu Listrik

6.467,86
540,00
Office

Hasil akhir dari analisis dihasilkan konsep organisasi ruang yang berupa kelompok
uang yang menampung kegiatan pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia.

SNI

TPS

Parkir

Keterangan:
Hubungan tidak langsung
Hubungan Langsung

Gambar 9. Organisasi Ruang Kawasan Pabrik

Satpam

18
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

2. Analisis dan Konsep Fisik


a. Tapak
Luas tapak untuk lokasi pembangunan sebesar 41.820 m2. Dengan kondisi tapak
berada di pinggir jalan propinsi. Sebelah kiri dan kanan tapak diperuntukan sebagai
lahan permukiman. Dimana pada bagian timur tapak terdapat sungai yang berfungsi
sebagai drainase kota. Dan bagian barat terdapat jalan permukiman selebar 20 m.
Topografi tapak relatif datar, dan beriklim iklim tropis. Iklim tropis pada tapak
kurang memberi pengaruh pada kegiatan pabrik, kecuali kondisi presipitasi (curah
hujan) cukup tinggi sehingga perlu rencana disain bangunan yang agak spesifik,
yaitu
sebaiknya meggunakan atap pelana dengan kemiringan minimal 15 (limabelas)
derajat. Hal ini untuk mengantisipasi bila turun hujan, air dapat langsung jatuh
sampai
ke tanah.
Adapun Peraturan Daerah yang berlaku pada lokasi tapak adalah sebagai berikut:
• Lahan diperuntukan sebagai lahan pabrik.
• Koefisien Dasar Bangunan (KDB) 50%.
• Garis Sempadan Jalan 30 m dari as jalan pada bagian Timur
Berdasarkan peraturan daerah tersebut maka perhitungan luas lahan efektif yang
dapat dibangun adalah sebesar 20.910 m2.
Kondisi tapak yang berada di pinggir jalan propinsi (Jl. Jaarta – Bogor) merupakan
nilai tambah, sehingga aksesisbilas menuju dan dari tapak sangat baik, dan dilalui
berbagai jenis kendaraan umum. Kondisi ini, memberi kemudahan dalam meletak
pintu masuk ke dalam tapak, yaitu pada bagian Timur Laut dari jalan Jakarta –
Bogor.

Pintu Masuk

Gambar 10. Konsep Aksesibilitas Dan Sirkulasi Pada Tapak.


Untuk konsep sirkulasi pada tapak dihasilkan berdasarkan konsep organisasi ruang
yang membagi tapak menjadi 4 (empat) kelompok sirkulasi, yaitu kendaraan berat
berupa truk, truk container, mobil, motor dan manusia (Gambar 10). Adapun
pembagian sirkulasi tersebut berguna untuk mengelompokan ruang seperti yang
ditunjukan pada Gambar 11, yaitu ruang publik dimana siapa saja boleh masuk,
ruang semi publik, ruang private (pribadi), yaitu hanya yang berkepentingan saja
yang boleh masuk, dan ruang servis yang berkempetingan ke area servis saja yang
masuk. Selain itu, pengaturan sirkulasi pada kawasan juga berdasarkan kemudahan
pencapaian, yaitu garis merah yang merupakan sirkulasi manusia dapat masuk
hingga ke area private, garis biru yang merupakan sirkulasi kendaraan berat hanya
boleh masuk sampai daerah bangunan tangki, dan untuk kendaraan mobil dan motor
hanya oleh sampai daerah publik saja. Pembagian ini dimaksudkan agar kegiatan
produksi pabrik tidak terganggu oleh pihak-pihak yang tidak mempunyai
kepentingan.

19
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Gambar 12. Konsep Orientasi Bangunan Pada Tapak


Gambar 11. Zoning Tapak
Dari hasil analisis kegiatan, aksesibilitas dan pencapaian perletakan
bangunanbangunan pada tapak terbagi dalam 4 (empat) zonasi, yaitu publik, semi
publik,
privat, dan servis. Zona publik berisi area parkir mobil dan motor. Zona semi
pubik,
dimana kantor (office) PT. Tokai Dharma Indonesia dan fasilitas pendukung, seperti
masjid, locker karyawan, kantin, kantor SP, Kantor SNI berada. Zona privat
merupakan zona dimana bangunan warehouse, produksi, dan gas filling berada,
sedangkan zona servis berisikan bangunan maintenance, gardu listrik, dan TPS.
Berdasarkan konsep sirkulasi dan hasil penzoningan tersebut, maka orientasi
bangunan terbagi dalam 2 (dua), yaitu bagian publik yang ditunjukan dengan
bangunan office menghadap kearah jalan utama (Jl. Jakarta – Bogor) dan pintu
masuk, hal ini dimaksudkan agar . Sedangkan orientasi bangunan lainnya
menyesuaikan sirkulasi dan kegiatan (proses produksi). Konsep orientasi bangunan
dapat dilihat pada Gambar 4.

b. Bangunan
Pabrik yang akan dibangun pada tapak sebanyak 16 (enam belas) bangunan, yang
terdiri dari bangunan kantor (office), bangunan produksi, hingga fasilitas
pendukung
untuk karyawan pabrik. Konsep bentuk bangunan didisain agar memberi gambaran
(image) kegiatan PT. Tokai Dharma Indonesia yang utamanya memproduksi korek api
gas.
Bentuk bangunan-bangunan pada tapak terbagi menjadi 2 bagian, pertama bentuk
bangunan kantor (office) yang menjadi ikon pada tapak dan lingkungan. Kedua,
bentuk bangunan-bangunan produksi (warehouse, bangunan produksi, gas filling, dsb)
yang memberikan gambaran mengenai kegiatan produksi yang di tampung
didalamnya.
Bangunan kantor (office) yang mempunyai bentuk yang cukup berbeda di
bandingkan bangunan lainnya berfungsi sebagai focal point atau titik tangkap tapak.

20
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Dimana setiap orang yang datang/masuk kedalam tapak akan tertarik memandang
bangunan kantor terlebih dahulu. Daya tarik tersebut juga memberi gambaran
bahwa bangunan tersebut merupakan gedung utama yang berfungsi sebagai tempat
untuk kegiatan manajemen PT. Tokai Dharma Indonesia.
Secara keseluruhan bangunan-bangunan di dalam tapak mempunyai satu kesatuan
warna dan bentuk, yaitu warna biru pada atap dan abu-abu pada dinding.
Kesatuan bentuk didapat dari bentuk point of interest pada bagian muka setiap
bangunan yang menyerupai bentuk korek api gas, walau mempunyai warna yang
beda-beda tetapi mempunyai bentuk dasar kotak yang sama.

Gambar 13. Konsep Bentuk Bangunan di Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

21
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Tabel 7. Sistem Struktur Bangunan PT. Tokai Dharma Indonesia

V. SISTEM STRUKTUR BANGUNAN


Struktur bangunan bangunan pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia dirancang sesuai
dengan kondisi tanah yang ada, dimana kondisi topografi relatif datar dengan posisi
tapak sedikit berada diatas jalan. Berdasarkan kondisi tapak dan bangunan yang
akan dibangun pada tapak maka sistem struktur yang akan direncanakan pada
tapak seperti yang ditunjukan pada Tabel.....

No. Bangunan
1. Office
2. Warehouse

Sistem Pondasi
Tiang Pancang
Tiang Pancang

Struktur Bangunan
Rangka Baja
Rangka Baja

3. Production

Tiang Pancang

Rangka Baja

4. Gas Filling

Tiang Pancang

Rangka Baja

5. Tangki Gas

Tiang Pancang

Rangka Baja

6. Maintenance/
Cooling Tower
7. Utility/Compressor

Tiang Pancang

Rangka Baja

Tiang Pancang

Rangka Baja

Tiang Pancang
Tiang Pancang
Tiang Pancang

Beton
Beton
Rangka Baja

Sistem Struktur Atap


Kontruksi Atap beton
Konstruksi Atap Baja mutu
50 (345 Mpa)
Konstruksi Atap Baja mutu
50 (345 Mpa)
Konstruksi Atap Baja mutu
50 (345 Mpa)
Konstruksi Atap Baja mutu
50 (345 Mpa)
Konstruksi Atap Baja mutu
50 (345 Mpa)
Konstruksi Atap Baja mutu
50 (345 Mpa)
Kontruksi Atap beton
Kontruksi Atap beton
Konstruksi Atap Baja Ringan

Tiang Pancang
Tiang Pancang
Tiang Pancang
Tiang Pancang
Tiang Pancang

Rangka Baja
Rangka Baja
Rangka Baja
Rangka Baja
Rangka Baja

Konstruksi Atap Baja Ringan


Konstruksi Atap Baja Ringan
Konstruksi Atap Baja Ringan
Konstruksi Atap Baja Ringan
Konstruksi Atap Baja Ringan

Batu kali

Beton

Konstruksi Atap Baja Ringan

8. Genset
9. Gardu Listrik
10. Tempat
Pembuangan
Sampah (TPS)
11. Masjid/Locker
12. Kantin
13. Koperasi
14. Sarikat Pekerja(SP)
15. Standar Nasional
Indonesia (SNI)
16. Pos Keamanan

22
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

VI. RENCANA PERKIRAAN BIAYA


Tabel 8. Rekapitulasi Rencana Perkiraan Biaya Pembangunan Pabrik PT. Tokai
Dharma Indonesia.
NO
( I )
( II )
( III )
( IV )
( V )
( VI )
( VII )
( VIII )
( IX )
( X )
( XI )
( XII )
(XIII)
(XIV)
(XV)
(XVI)
(XVII)
(XVIII)
(XIX)

NAMA PEKERJAAN
PEKERJAAN PERSIAPAN
BANGUNAN OFFICE A
RENOVASI BANGUNAN WAREHOUSE B
BANGUNAN PRODUCTION C
BANGUNAN GAS FILLING D1
BANGUNAN TANGKI GAS D2
BANGUNAN MAINTENANCE COOLING TOWER E1
BANGUNAN UTILITY/COMPRESSOR E2
BANGUNAN GENSET E3
BANGUNAN GARDU LISTRIK E4
BANGUNAN TPS E5
BANGUNAN MASJID & TEMPAT LOCKER F1
BANGUNAN KANTIN F2
BANGUNAN KOPERASI F3
BANGUNAN SARIKAT PEKERJA F4
BANGUNAN SNI F5
BANGUNAN POS KEAMANAN G
PEKERJAAN JALAN ASPAL BEBAN 12.000 T
PEKERJAAN JALAN PAVING BLOCK
TOTAL PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN

JUMLAH HARGA
Rp 281.522.150
Rp 2.754.526.150
Rp 309.216.400
Rp 37.399.590.260
Rp 8.571.855.525
Rp 389.593.800
Rp 2.495.917.800
Rp 778.555.800
Rp 231.679.200
Rp 235.296.900
Rp 48.897.675
Rp 1.037.990.700
Rp 444.217.975
Rp 284.445
Rp 43.299.225
Rp 86.598.450
Rp 28.866.150
Rp 1.014.980.200
Rp 1.946.853.332
Rp 58.099.742.137

23
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

24
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

25
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

26
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

VII. LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF SITUASI DAN BANGUNAN

Gambar 13. Perspektif Keseluruhan Tapak PT. Tokai Dharma Indonesia Dari Arah Utara

27
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Gambar 14. Perspektif Situasi Tapak PT. Tokai Dharma Indonesia Dari Arah Pintu
Masuk Utama

28
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Gambar 15. Pespektif Bangunan Office

Gambar 17. Perspektif Bangunan Produksi

Gambar 16. Perspektif Bangunan Warehouse

Gambar 18. Perspektif Bangunan Gas Filling

29
Laporan Prarancangan Pembangunan Pabrik PT. Tokai Dharma Indonesia

Gambar 19. Perspektif Bangunan Cooling Tower

Gambar 21. Perspektif Situasi Ke Arah Bangunan Masjid

Gambar 20. Perspektif Bangunan Masjid

Gambar 21. Perspektif Situasi Ruang Dalam Bangunan Produksi

30

Anda mungkin juga menyukai