yang dilaksanakan di UKM tenun Troso Pecangaan Jepara. Etika kerja Islam pada
karakteristik etika kerja Islam. Etika kerja islam terwujud dari sikap individu
mendasar terhadap kerja yang identik dengan sistem keimanan atau akidah Islam
berkenaan dengan kerja berdasarkan wahyu dan akal yang bekerja sama secara
proporsional. Motivasi dari etika kerja islam berawal dari niat ibadah kepada
individual dan sosial sehingga dapat menetapkan nilai-nilai yang berbobot untuk
dapat dijadikan sasaran dalam hidup (Simorangkir, 2003). Ada 5 hal yang
mendasari etika kerja islam, yaitu: pertama, konsep unity (kesatuan) terkait
yang harus diikuti dengan tanggung jawab kepada Allah dan sesama. Keempat,
responsibility yaitu tanggung jawab terhadap sesama manusia dan kepada Allah.
komitmen afektiv (tingkat seberapa jauh karyawan terikat secara emosi, mengenal
melakukan aktivitas yang sama secara konsisten dan dengan sadar akan segala
karyawan potensial merupakan aset yang tidak tampak dan tak ternilai bagi
dengan input yang digunakan. Karyawan dapat dikatakan produktif apabila dapat
menghasilkan barang atau jasa dengan waktu yang tepat. Menaikkan produktivitas
tugas lebih baik dari standar yang telah ditentukan) dan efisiensi kerja
tersebut sesuai target baik kwalitas maupun waktu yang optimal dan kwalitas
KOMITMEN ORGANISASI
(Y1)
RETENSI KARYAWAN
ETIKA KERJA ISLAM (X) (Y2)
PRODUKTIVITAS KERJA
(Y3)
positif etika kerja islam terhadap komitmen organisasi dan retensi karyawan.
Lembah Karya dan UKM Nabila yang berjumlah 132 karyawan. hasil kuesioner
Ali dan Azim (1999) dan Ali dan Kazemi (2002). Variabel Komitmen organisasi
menggunakan teori yang dikembangkan Allen dan mayer (1990). Variabel retensi
Y=a+bX untuk mengetahui pengaruh variable etika kerja Islam terhadap kepuasan
kerja dan komitmen organisasi diperoleh kesimpulan bahwa etika kerja Islam
khusunya.
Dalam pengujian hipotesa kedua, etika kerja Islam berpengaruh
produktivitas. Maka semakin baik etika kerja Islam yang dimiliki karyawan akan
organisasi di UKM tenun ikat Troso Pecangaan Jepara. Dapat diartikan bahwa
etika Islam dapat telah dirasakan di UKM tenun ikat Troso Pecangaan sehingga
etika kerja Islam berpengaruh positif pada retensi karyawan. Ketiga, etika kerja
karyawan merasa puas, nyaman dan loyal dalam bekerja sehingga meningkatkan
menghasilkan nilai atau mutu yang lebih baik bagi konsumen. Namun, pada
menjadi faktor utama lemahnya daya saing bangsa di kancah perdagangan bebas.
SDM merupakan salah satu faktor kunci dalam reformasi ekonomi, yakni
dengan etika kerja. Etika kerja Islam dapat didefinisikan sebagai seperangkat nilai
atau sistem kepercayaan yang dari Al-Qur’an dan sunnah mengenai kerja.
Etika kerja Islam selama ini cukup diabaikan dalam konsep manajemen
dan penelitian organisasi. Etika kerja Islam dan etika kerja protestan
menempatkan penekanan yang sangat kuat pada kerja keras, komitmen dan
dedikasi terhadap pekerjaan, kerja kreatif, menghindari metode yang tidak etis
kerja.
komponen komitmen yang dikembangkan oleh Meyer and Allen (1991). Sebagai
tambahan, komitmen afektif mirip dengan apa yang dikembangkan oleh Mooday
merupakan salah satu perguruan tinggi agama Islam swastadi kota Dumai. Dari
dosen dan pegawai yayasan tersebut. Adapun hal yang paling banyak dikeluhkan
tersebut adalah lingkungan kerja dan kompensasi. Data keluhan tersebut dapat
Dari data tersebut dapat diketahui bahwa karyawan Institut Agama Islam
mengajar ditempat lain jika ada tawaran yang datang kepada mereka, dan sisanya
tawaran tersebut. Data lain yang didapat oleh penulis ialah sebanyak 57 persen
dosen Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin juga mengajar ditempat lain, dan
sisanya sebanyak 43 persen dosen Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin hanya
mengajar dilingkungan Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin saja. Cotton dan
Tutle dalam Wei Amy (2009) menyatakan bahwa karyawan yang tidak puas
1. Amanah dalam bekerja yang terdiri atas: profesional, jujur, ibadah dan amal
perbuatan; dan
2. Mendalami agama dan profesi terdiri atas: memahami tata nilai agama, dan
tekun bekerja.
4. Dalam bekerja dituntut penerapan azas efisiensi dan manfaat dengan tetap
Etika kerja Islam patut untuk mendapatkan perhatian karena merupakan hal
2000). Konsep etika Islam memiliki karakter atau ciri khusus yaitu mengatur
tentang bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan, dengan sesama manusia,
dengan lingkungan, dan masyarakat. Etika Islam bersumber pada firman Allah
SWT yang autentik, yaitu Alquran dan Hadist yang merupakan contoh-contoh
dari kehidupan nabi Muhammad SAW, serta Ijma dan Qiyas. Hukum dan
kerja Islam yaitu, Work intention (niat dalam melakukan suatu pekerjaan),
Trusteeship (amanah), Work type, Work for Islamic Ummah,Justice & Fairness,
Cooperation & Colaboration dan Work as the only source of ownership (Bekerja
keadaan emosi yang senang atau emosi positif yang berasal dari penilaian
kepuasan kerja.
5. Kelompok kerja, rekan kerja atau anggota tim yang kooperatif merupakan
sumber kepuasan kerja yang paling sederhana pada karyawan secara indivitu.
6. Kondisi Kerja, berpengaruh kecil terhadap kepuasan kerja. Jika kondisi kerja
menyelesaikan pekerjaan.
didefinisikan sebagai (1) keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi
tertentu; (2) keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan organisasi;dan (3)
di Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai. Berdasarkan analisa yang telah
dilakukan dalam penelitian ini, bahwa kepuasan kerja berpengaruh positif dan
Dumai. Dimana, jika kepuasan kerja karyawan meningkat 1 persen maka kinerja
terhadap kinerja karyawan studi kasus pada Institut Agama Islam Tafaqquh
Fiddin Dumai. dapat disimpulkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara
Kesimpulan
Pengaruh etika kerja Islam, kepuasan kerja, komitmen organisasi
terhadap kinerja karyawan studi kasus pada Institut Agama Islam Tafaqquh
Fiddin Dumai. dapat disimpulkan bahwa etika kerja Islam berpengaruh secara
karyawan Institut Agama Islam Tafaqquh Fiddin Dumai. Etika kerja Islam,
Dumai.