Anda di halaman 1dari 10

12.

Penampang Seimbang

12.1 Konstruksi Penampang Geologi

Didalam rekonstruksi penampang dari perlapisan batuan ada tiga data yang perlu
diketahui yaitu :

- Kedudukan dari lapisan, belahan (cleavage) dan sumbu lipatan


- Ketebalan dari satuan-satuan stratigrafi
- Keadaan batuan sebelum terdeformasi

Kenyataan bahwa asal-mulanya batuan belum terdeformasi merupakan kunci


yang penting untuk menyelesaikan masalah struktur. Secara geometris
seharusnya mungkin untuk mengembalikan kondisi (undeform) suatu
penampang yang benar ke keadaan awal sebelum deformasi atau sedikit
terdeformasi ; suatu penampang seharusnya “retrodeformable”. Penampang yang
demikian di dalam industri minyak dikenal sebagai “balanced section”
(Dahlstrom, 1969) atau penampang yang seimbang/di-seimbangkan (gambar
12.1).

Sumur bor Sumur bor

MUKA LAUT

0 1 Km.

Interpretasi A - nonretrodeformable Interpretasi B - retrodeformable

Gambar 12.1 Contoh penampang geologi yang “non retrodeformable” dan “retrodeformable”

Ada empat aspek prinsip untuk membuat penampang yaitu :

- Menyusun data dasar


- Ekstrapolasi dan interpolasi
- Penyelesaian interpretasi struktur
- Pengujian untuk “retrodeformable”

Geologi Dinamik – Geologi ITB


Praktikum Geologi Struktur 146

Gambar 12.2 adalah contoh pada pembuatan penampang dari data struktur dan
stratigrafi pada suatu penampang topografi.

BASIC DATA
Well 1 Well 2 1 Km.
FAULT B FAULT C
SEA LEVEL SEA LEVEL

FAULT A

-5 Km. -5 Km.

INTERPRETATION A
Well 1 Well 2 1 Km.
FAULT B FAULT C
SEA LEVEL SEA LEVEL
FAULT A

-5 Km. -5 Km.

INTERPRETATION B
Well 1 Well 2
FAULT C 1 Km.
FAULT B
SEA LEVEL SEA LEVEL

FAULT A

-5 Km. -5 Km.

Gambar 12.2 Konstruksi penampang pada daerah perlipatan dan sesar anjakan (fold-thrust).
Gambar atas adalah data dasar, gambar A adalah hasil ekstrapolasi sederhana dan B
menunjukkan interpretasi yang lebih lengkap.

12.2 Konstruksi Penampang dengan Metoda Kink

Salah satu metoda ekstrapolasi dan interpolasi lipatan yang dikenal selain metoda
Busk adalah metoda kink (sudut sayap lipatan tajam ; lipatan kink atau chevron),

Geologi Dinamik – Geologi ITB


147 Penampang Seimbang

yang juga menganggap bahwa jenis lipatan adalah paralel. Metoda ini didasari
oleh kenyataan bahwa pengukuran terinci menunjukkan bahwa kebanyakan
lipatan-lipatan besar pada batuan sedimen terdiri dari suatu seri sayap yang
menyolok.

Gambar 12.3 menunjukkan hasil pengukuran dipermukaan dan dari data


pemboran yang keseluruhannya menunjukkan besaran kemiringan yang relatif
tetap dan secara tiba-tiba berubah menjadi kemiringan yang lain. Dengan metoda
Kink, kita dapat melakukan ekstrapolasi dari setiap lipatan bersudut.

Bila ketebalan lapisan tetap (paralel), bidang sumbu (axial surface) membagi sama
besar sudut antara sayap γ1 dan γ2. Sudut γ antara sayap dan bidang sumbu
disebut sudut sumbu (axial angle). Bila kita mempunyai data yang cukup untuk
menentukan sudut sayap, kita dapat menentukan orientasi bidang sumbu dengan
lebih tepat;jejak dari bidang sumbu dapat ditentukan dengan protactor, dan
semua lapisan akan diekstrapolasikan. Bila dua bidang sumbu berpotongan,
bidang sumbu yang baru akan terbentuk, dengan cara yang sama dibuat γ‘ = γ1’.

Sumur Bor

γ
2
γ
1

γ2'
γ1'

0 5 Km.

Gambar 12.3 Cara konstruksi dengan metoda Kink


Metoda Kink membuat suatu prediksi yang lebih baik didalam banyak kasus yang
diuji oleh pemboran. Ini bahkan dapat diterapkan pada lipatan yang terdiri dari
lengkungan yang halus, karena dengan data yang lebih baik suatu lengkungan
yang halus dapat dicapai oleh suatu seri dari segmen-segmen garis lurus (gambar
4). Setelah melakukan rekonstruksi, bila diinginkan, bentuk lapisan dapat
diperhalus dengan penggambaran tangan. Metoda Kink memprediksi bentuk
yang sama dengan metoda Busk untuk lipatan yang benar-benar kosentris, karena

Geologi Dinamik – Geologi ITB


Praktikum Geologi Struktur 148

bidang sumbu dari metoda ini memotong pusat kelengkungan, sebagaimana garis
normal yang dibuat dalam metoda Busk.

0 2 Km.

Gambar 12.4 Pendekatan bentuk-bentuk lipatan seri yang membulat dari kink yang tajam

Oleh karena itu tidak ada kelebihan secara mendasar pada metoda Busk
dibandingkan dengan metoda Kink walaupun pada satu kasus dapat diterapkan
secara benar. Metoda Kink juga berguna karena relatif lebih mudah dipakai untuk
mengembalikan kondisi sebelum deformasi (retrodeformation, >> lihat
penampang “retrodeformable” / “balanced” cross-section) dari suatu struktur
yang terdiri dari segmen garis lurus.

Metoda Kink dapat juga diterapkan untuk lipatan yang berubah ketebalannya
secara tiba-tiba (akan tetapi tetap) memotong puncaknya. Beberapa lipatan yang
menunjukkan belahan berlembar (slaty cleavage) mencerminkan sifat seperti ini.
Dalam kasus ini baik arah bidang sumbu dan perbandingan ketebalan lapisan
harus diketahui. Hubungan sudut sumbu dapat dinyatakan sebagai :

Sin γ1 / sin γ2 = T1 / T2

dimana T1 / T2 adalah ketebalan satu lapisan pada kedua sayap.

12.3 Penampang seimbang dan restorasi penampang

Kegunaan dari pembuatan penampang seimbang dan restorasi penampang


adalah untuk memperhitungkan besaran pergeseran (kontraksi) yang dihasilkan
dari proses pembentukan struktur. Pada umumnya diterapkan untuk sesar-sesar
anjakan (thrust), imbrikasi dan perlipatan. Selain itu kegunaannya adalah juga
untuk menguji apakah penampang geologi yang dibuat dari hasil pengamatan
lapangan pemboran dan/atau penampang seismik ini mungkin secara geometris.
Walaupun begitu perlu ditekankan bahwa penyelesaian ini tidak harus

Geologi Dinamik – Geologi ITB


149 Penampang Seimbang

merupakan satu-satunya, dan untuk suatu himpunan data pada umumnya


terdapat beberapa kemungkinan penyelesaian. dengan asumsi dan aturan
penampang seimbang, penampang struktur yang rumit yang direstorasikan ke
keadaan sebelum deformasi. Apabila restorasi yang dibuat tidak meninggalkan
celah (gap) dan tidak saling tumpang tindih (overlap) didalam suatu lapisan,
maka penampang tersebut dapat dikatakan “mungkin” atau “benar” (walaupun
masih belum “pasti benar”), dan besaran dari kontraksi dan extensi yang
berhubungan dengan deformasi dapat ditentukan.

Didalam menrekonstruksikan penampang seimbang pada umumnya diasumsikan


bahwa :
1. Tidak ada perubahan volume yang berarti selama deformasi, jadi suatu
kondisi plane strain dapat dicapai, artinya tidak ada perubahan luas
didalam penampang.
2. Perlipatan dalam penampang adalah paralel, yang dihasilkan oleh proses
perlipatan yang melentur (flexural slip folding), dengan kata lain, panjang
perlapisan pada penampang adalah tetap selama deformasi.

Dari asumsi ini dikembangkan dua cara untuk menyeimbangkan penampang


yaitu dengan menyeimbangkan :

- Panjang garis
- Luas (area) (Hossack, 1979)

Dalam hal ini diperlukan ketebalan satuan stratigrafi sebelum terjadi deformasi,
yang dapat diperoleh dari pengamatan dari bagian yang tidak/belum
terdeformasi (“foreland”).

Penampang yang belum terdeformasi dinamakan “template”, yang terdiri dari


lapisan paralel. Langkah selanjutnya adlah mencari posisi kerangka pada daerah
dimana tidak terjadi pergeseran antar lapisan (oleh perlipatan atau pensesaran).
Posisi ini dinamkan “Pin line”, dapat berupa “hinge surface” pada lipatan atau
dapat terletak pada foreland.

12.3.1 Penyeimbangan garis

Bila pin-line dan template telah dibuat, panjang dari lapisan penunjuk tertentu,
batas antara lapisan A dan B sepanjang penampang diukur (Gambar 12.5a), disini
adalah jumlah jarak-jarak dari 1 ke 2, 3 ke 4, 5 ke 6 dan 7 ke 8. (Seringkali
digunakan pita yang ditempatkan secara seksama sepanjang segmen penampang).
Prosedur ini diulang untuk sejumlah lapisan penunjuk yang lain, dan kemudian
dibuat restorasi penampangnya (Gambar 12.5b). Idealnya panjang garis harus
diukur diantara dua kerangka pin-line, yang lainnya yaitu pada daerah yang
terdeformasi.

Geologi Dinamik – Geologi ITB


Praktikum Geologi Struktur 150

Gambar 12.5 Cara restorasi penampang berdasarkan penyeimbangan garis

Untuk menjadikan penampang seimbang, semua lapisan penunjuk harus sama


panjang pada penampang yang sudah direstorasikan. Walaupun demikian pada
umumnya, bila cara ini diterapkan (untuk daerah anjakan), batuan penutup akan
didapatkan terlalu panjang untuk batuan dasarnya.

12.3.2 Penyeimbangan luas (area)

Didalam beberapa kasus penampang, bidang belahan (cleavage) pada batuan


sangat berkembang, asumsi bahwa lapisan akan tetap selama deformasi menjadi
tidak berlaku. Untuk ini diperlukan cara untuk menyeimbangkan area. Cara ini
pertama kali digunakan oleh Chamberlain (1910, 1919), untuk memperhitungkan
kedalaman ke bidang “décollement” (bidang dimana terjadi pergeseran utama)
dibawah suatu lipatan. Cara geometri sederhana ini dengan dasar asumsi bahwa
deformasi pada penampang adalah akibat dari keadaan “plain strain” (gambar
12.6). dapat terlihat bahwa bila kedalaman ke arah bidang decollement diketahui
(t1) dari pemboran atau seismik, proses seperti gambar ini dapat dipakai untuk
memperhitungkan pemendekan (shortening) yang berhubungan dengan proses
deformasi. Lapisan AB, asalnya pada ketinggian BC diatas permukaan
decollement, terlipat menjadi posisi yang baru pada A’B’. Panjang awal dan
panjang akhir adalah AB (10) dan AO (l1), dan OB adalah pemendekan.

Geologi Dinamik – Geologi ITB


151 Penampang Seimbang

A'
B'

EXCESS SECTION = A
A B
O

AVERAGE DEPTH
INITIAL
TO
STRATIGRAPHIC
DECOLLEMENT
THICKNESS
t1 t0

DECOLLEMENT or THRUST
D C' C

Gambar 12.6. Model kemasan luas untuk perhitungan kedalaman dari bidang pensesaran (décollement)
dibawah lipatan (Chamberlain, 1919).

bila diasumsikan kondisi plane strain :

A’B’C’D = ABCD

Mengikuti geometri gambar ini bahwa area akibat dari penampang ini Ax adalah :

Ax = OBCC’ = AA’B’O

Kedalaman awal ke decollement adalah :

t0 = Ax/OB OB = Ax/t0

Di area A’B;C’D batuan dapat terdeformasi dengan keadaan yang apapun.


Seperti pada penyeimbangan garis, perlu dibuat template dan pin line pada
bagian penampang yang belum terdeformasi. Area pada satuan tertentu diukur
dengan menggunakan planimeter. Dengan mengetahui ketebalan satuan dari
template, besaran panjang yang belum terdeformasi akan diketahui dan
penampang dapat direstorasikan. Bila semua satuan mempunyai panjang yang
sama, maka penampang dapat dikatakan seimbang.

Geologi Dinamik – Geologi ITB


Praktikum Geologi Struktur

Volcanic
rocks
Shallow-water Volcanic
marine Shallow-water S
rocks Coal -bearing
formation (I) marine Shallow-water
Coal -bearing S formation (I)
S formation (I) marine
S formation (I)
S formation (II)
S
S
S

S
Problem kontruksi dan restorasi penampang

Coal -bearing
formation (II)
1. Kontruksikan penampang ini dengan metoda Kink

0 1000 m.

S = Stratigraphic boundary

Apparent dip
152

Geologi Dinamik – Geologi ITB


2. Berikut ini adalah penampang geologi suatu wilayah yang dapat diamati dari potongan jalan. Dua lapisan penunjuk (key beds/marker) X
153

dan Y, terpotong oleh beberapa sesar anjakan yang dapat diamati pergeserannya (a-a’ dst) dan diikuti jejaknya (garis putus). Penampang
ini terletak di bawah suatu sesar anjakan utama dan sebagian didasari oleh struktur “duplex” dan dasar dari sesar anjakan (sole thrust).
Ukurlah masing-masing panjang lapisan dari 2 lapisan yang tersesarkan (pin ke a, a’ ke b, b’ dst) dengan benang yang diskalakan atau
pengukur jarak peta.
Susunlah satuan panjang lapisan yang tersesarkan tersebut pada “template” yang belum deformasi, dengan asumsi tidak ada perubahan
lapisan akibat sesar.

Geologi Dinamik – Geologi ITB


Penampang Seimbang
Praktikum Geologi Struktur 154

3. Gambar berikut adalah penampang yang dapat diseimbangkan.


Buatlah template yang sudah direstorasi dari lapisan-lapisannya.

Geologi Dinamik – Geologi ITB

Anda mungkin juga menyukai