Anda di halaman 1dari 6

Pelanggaran hak cipta

PT. Vizta Pratama, perusahaan pemegang franchise rumah bernyanyi (karaoke) Inul Vizta, menjadi
tersangka atas kasus pelanggaran hak cipta. Nagaswara selaku penggugat menganggap Inul Vizta
melanggar hak cipta dengan mengedarkan dan menyalin lagu tanpa membayar royalti untuk
produser dan pencipta lagu.

Menurut analisa hukum

Hak Cipta adalah hak eksklusif bagi Pencipta atau penerima hak untuk mengumumkan atau
memperbanyak Ciptaannya atau memberikan izin untuk itu dengan tidak mengurangi pembatasan-
pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, hal ini merupakan bunyi Pasal 1
ayat 1 Undang-undang Hak Cipta No. 19 Tahun 2002. Pencipta memiliki hak eksklusif yang dilindungi
oleh undang-undang dan perlindungan itu dimaksudkan agar pencipta tidak kehilangan haknya
secara ekonomis atas karya-karya yang timbul dan lahir dari kemampuan intelektualitasnya.

Perkembangan musik yang sangat pesat dapat melahirkan persaingan dalam industri musik.
Pembajakan merupakan momok yang menakutkan bagi para penggiat musik, khususnya pencipta
dan produser musik itu sendiri. Minimnya pemahaman akan Hak Cipta dikalangan masyarakat
indonesia, hal ini menyebabkan semakin banyak orang mencari lagu dengan kata kunci free
download musik indonesia dari ilegal website. Tingginya kata pencarian ini menjadi sebuah inspirasi
bagi para pencari uang di internet dengan membuat situs-situs lagu yang mengandung pelanggaran
hak cipta. Sehingga banyak bermunculan website-website yang menyediakan sejumlah link
download lagu ilegal.

Dalam kasus Inul Vizta dan Nagaswara ini, penggunaan video klip tanpa seizin produsen dan
menyiarkannya untuk kepentingan komersial oleh karaoke Inul Vista dapat dikatagorikan sebagai
bentuk kegiatan mengumumkan dan mempublikasikan suatu ciptaan dan dilakukan untuk keperluan
komersial, yang sudah pasti akan mendatangkan keuntungan bagi pemilik karaoke, namun di sisi lain
akan merugikan pemilik dan pencipta lagu terlebih lagi lagu tersebut belum dirilis secara resmi.

http://pradhitoabirama96.blogspot.co.id/2016/03/contoh-kasus-pelanggaran-hak-cipta-inul.html
Hak Paten Mesin Motor Bajaj Ditolak di Indonesia

Motor Bajaj merupakan salah satu produk sepeda motor yang dikenal di kalangan masyarakat
Indonesia, bahkan desain yang dihasilkan menarik dan terlihat elegan. Namun, tidak disangka hak
paten teknologi mesin motor kebanggaan masyarakat India ini menjadi masalah di Indonesia. Bajaj
Auto Limited sebagai produsen motor Bajaj menggugat Ditjen Hak Kekayaan Intelektual (HAKI),
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkum HAM). Sebab, permohonan paten untuk sistem mesin
pembakaran dalam dengan prinsip empat langkah ditolak dengan alasan sudah dipatenkan terlebih
dahulu oleh Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha. Kuasa hukum perusahaan Bajaj pun meminta agar
hakim pengadilan membatalkan atas penolakan permohonan terhadap kasus tersebut. Kasus
tersebut bermula ketika Ditjen Haki menolak permohonan pendaftaran paten Bajaj pada 30
Desember 2009 dengan alasan ketidakbaruan dan tidak mengandung langkah inventif. Atas
penolakan tersebut, Bajaj Auto mengajukan banding ke Komisi Banding Paten. Namun Komisi
Banding dalam putusannya pada 27 Desember 2010 sependapat dengan Direktorat Paten sehingga
kembali menolak pendaftaran paten tersebut. Hal tersebut dikarenakan prinsip motor Bajaj
merupakan prinsip yang masih baru berkembang. Kesaksian dalam sidang tersebut, satu silinder
jelas berbeda dengan dua silinder. Untuk konfigurasi busi tidak menutup kemungkinan ada klaim
yang baru terutama dalam silinder dengan karakter lain. Namun, kebaruannya adalah ukuran ruang
yang kecil. Dimana harus ada busi dengan jumlah yang sama. Keunggulan dari Bajaj ini adalah bensin
yang irit dan memiliki emisi yang ramah lingkungan.Ditjen HAKI punya catatan tersendiri sehingga
menolak permohonan paten ini, yaitu sistem ini telah dipatenkan di Amerika Serikat atas nama
Honda Giken Kogyo Kabushiki Kaisha dengan penemu Minoru Matsuda pada 1985. Lantas oleh
Honda didaftarkan di Indonesia pada 28 April 2006. Namun dalih ini dimentahkan oleh Bajaj, karena
telah mendapatkan hak paten sebelumnya dari produsen negara aslanya, yaitu India.

https://ratuhermikusumah.wordpress.com/2015/04/19/contoh-kasus-hak-paten/
Merek dagang kolektif
Perangkat Games Playstation dan Polystation
Salah satu contoh dari produk perangkat bermain ini mirip akan tetapi memiliki nama merek yang
berbeda. Walaupun sama-sama mengawali nama produk mereka dengan huruf “P” besar dan sama-
sama mencantumkan namaStation di kotak perangkat games tersebut. Produk yang asli adalah
merek PlayStation, sedangkan produk merek tiruannya adalah merek PolyStation. Kedua produk ini
pun memiliki tingkat kemiripan yang tinggi atau serupa.Produk perangkat games ini mirip dari segi
kata, warna, dan logonya yaitudengan singkatan kata PS yang posisinya terletak di sebelah kanan
atasnya denganwarna yang juga serupa dan satu hal yang membuat kedua produk ini berbedaadalah
huruf "A" pada merek PlayStation dan sedangkan produk yang satunyamemakai huruf "O" pada
PolyStation dengan letak yang berbeda. Pada merek PlayStation adalah berasal dari SONY yang
merupakan perusahaan elektronik dari negara Jepang yang ternama, sedangkan merek PolyStation
adalah merek tiruan buatan dari negara Indonesia. Dari kedua produk ini tetap saja merek disebelah
kirilah yang banyak dicari dan dipakai anak-anak dalam bermain perangkat games ini yaitu yang
bermerek PlayStation.

merek dagang jasa


Merek toko iStore pernah diperebutkan di pengadilan. Pemilik sah iStore Indonesia, Juliana Tjandra
mendapati nama tokonya dipakai di ITC Ambasador, Kuningan, Jakarta Selatan yang belakangan
diketahui dimiliki oleh PT BIG Global Indonesia. Juliana pun kaget dan menggugat 'iStore' ke
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat (PN Jakpus). Gugatannya dikabulkan dan menyatakan Juliana
sebagai pemilik sah merek iStore. Bagi penyuka masakan Jepang, perebutan merek Resto Itasuki juga
masuk ke meja hijau. PT Damai Berkat Bersaudara ini menggugat pengusaha lokal Lie Jayanto
Lokanatha, perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyedia makanan dan minuman. Namun
gugatan PT Damai Berkat Bersaudara kandas di tingkat pertama maupun ditinkat kasasi. Penggemar
masakan padang juga sempat diramaikan dengan perebutan merek restoran padang ternama, RM
Sederhana. Pemilik RM Sederhana gerah dengan munculnya RM Sederhana Bintaro. Kata 'Bintaro"
dinilai mendompleng ketenaran RM Sederhana. Kasus ini dimenangkan oleh RM Sederhana, tetapi
saat akan melakukan eksekusi, RM Sederhana Bintaro melakukan perlawanan. Kasus ini masih
menggantung.
Kasus industri kaca helm bogo

Bogor - Bagi pecinta otomotif, pasti sudah familiar dengan helm Bogo. Kaca helm jenis ini memiliki
karakteristik unik sehingga banyak yang menggemarinya. Tapi ternyata desain kaca helm ini
mengundang sengketa hingga ke pengadilan. Sesuai catatan Kemenkum HAM, desain helm bogo
dipegang oleh Toni dengan nomor registrasi ID 0012832 D. Toni memegang hak desain tersebut
untuk periode 3 Agustus 2007 hingga 3 Agustus 2017. Belakangan, Toni kaget karena helm bogo
beredar di Bogor yang diproduksi oleh Gunawan. Akibatnya, Toni mengalami kerugian mencapai Rp
700 juta sehingga Toni mengambil langkah hukum dengan mempolisikan Gunawan. Mau tidak mau,
Gunawan duduk di kursi pesakitan "Menyatakan terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan
melanggar pasal 54 ayat 1 Jo Pasal 9 UU Nomor 31 Tahun 2001 tentang Desain Industri. Menghukum
terdakwa dengan hukuman 1 tahun penjara," putus majelis PN Bogor sebagaimana dikutip dari
website Mahkamah Agung (MA), Selasa (19/4/2016). Vonis diketok oleh ketua majelis Leandriyati
Janis dengan anggota Hendra Halomoan dan Nistra Priska Faridayanti. Gunawan dinyatakan secara
sah dan meyakinkan telah memproduksi dan memperbanyak serta menggunakan secara tanpa hak
atas desain industri kaca helm terdaftar No ID 0012832 D milik Toni. Atas putusan ini, PN Bogor
memberikan waktu kepada Toni maupun kuasa hukumnya selama 7 hari apakah menerima atau
banding terhadap putusan itu. Atas putusan itu, Toni mengatakan bahwa dirinya puas atas putusan
PN Bogor karena hak-hak Pendesain benar-benar dilindung. Toni bekerjasama dengan perusahan
Malaysia, Bo Go Optical Sdn Bhd dalam memproduksi dan mencetak desain industri kaca helm serta
peredarannya di Indonesia."Bahwa Bo Go Optical Sdn Bhd Malaysia sendiri mengakui desain ini
adalah benar-benar orisinil hasil desain saya. Sekali pun Bo Go Optical Sdn Bhd Malaysia juga
mempunyai merek dan desain kaca helm sendiri," kata Toni saat dihubungi secara terpisah.
Sebelumnya, Gunawan telah mengajukan gugatan pembatalan desain industri terdaftar ke PN
Jakpus tetapi kandas karena ditolak oleh mejelis hakim. PN Jakpus menyatakan helm bogo ala Toni
memiliki kebaruan dan berbeda dengan desain industri Bo Go.

http://news.detik.com/berita/3191631/akhir-sengketa-kasus-desain-industri-kaca-helm-bogo
Kasus pembocoran rahasia dagang zinga

Setelah diguncang dengan berita hengkangnya beberapa orang petinggi di level managemennya,
Zinga kini kembali membuat berita dengan mengajukan gugatan hukum kepada mantan
karyawannya atas tuduhan membocorkan data-data berharga perusahaan yang menyangkut laporan
keseluruhan penjualan yang bersifat sensitif. Dalam gugatan yang dimasukkan kepada pengadilan
tinggi San Fransisco tersebut, Zinga menuduh mantan karyawannya tersebut atas kasus pembocoran
rahasia dagang serta pelanggaran terhadap kontrak tertulis yang telah disepakati. Gugatan ini
muncul berkaitan dengan hengkangnya general manager CityVille, salah satu lini game buatan Zinga,
bernama Patmore yang memutuskan berpindah ke perusahaan game pesaing Kixeye. Dalam rincian
gugatan yang dimasukkan ke pengadilan, Zinga menuduh Patmore mengumpulkan 760 dokumen
rahasia dari komputer kerja miliknya serta mem-backup-nya secara online pada hari terakhir
sebelum ia pergi dari perusahaan. Zinga lebih lanjut mengatakan bahwa dokumen yang diambil
Patmore memegang peranan sangat penting dalam memberikan informasi yang sangat berharga
kepada pesaing mengenai mekanisme inti game, teknik monetisasi, penerapan beserta pijakan pasar
yang sangat berguna untuk memenangkan persaingan dengan Zinga. Sementara itu, jurubicara
Kixeye mengomentari langkah yang diambil oleh Zinga tersebut dengan menyatakan: “Kixeye tidak
terlibat dengan gugatan yang diajukan oleh Zinga. Sayang sekali, gugatan tersebut nampaknya
merupakan strategi Zinga untuk mempertahankan karyawannya: Menuntut mantan karyawannya
untuk menakut-nakuti karyawan lain agar tidak berpindah. Zinga jelas-jelas telah kehilangan akal
demi mempertahankan karyawannya supaya tetap tinggal. ”(Galing Kusumojati)

https://www.tabloidpulsa.co.id/news/5049-bocorkan-rahasia-dagang-zinga-tuntut-mantan-
karyawannya

Anda mungkin juga menyukai