Anda di halaman 1dari 2

Dian Ismail Taufiq

1111191227

Manajemen

Hukum Bisnis

Tugas Kasus Sengketa Bisnis

PT Eigerindo Multi Produk Industri (MPI) memenangkan kasasi pembatalan merek atas penggunaan
EIGER pada jenis produk kaos kaki dan ikat pinggang dari Budiman Tjoh (BT) sebagai penggugat.

Legal Manager PT Eigerindo MPI Handi Amijayamengatakan permohonan kasasi yang ditempuh oleh
pihak pemohon (BT) telah diputuskan oleh Mahkamah Agung (MA), bahwa pada tanggal 18 Juni 2020
permohonan tersebut ditolak dan Ronny Lukito selaku pemegang hak merek dagang EIGER dan CEO PT
Eigerindo MPI kembali memenangkan sengketa merek. (Baca juga: Kunjungi Kopassus, Mahfud Tegaskan
TNI Akan Dilibatkan Tangani Terorisme)

“Hal ini dikhususkan untuk jenis barang kaos kaki dan ikat pinggang, dengan catatan tidak pernah ada
masalah untuk jenis produk kami yang lain. Majelis Hakim juga memerintahkan Kementerian Hukum
Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk melaksanakan pembatalan merek EIGER atas nama
Budiman Tjoh," ujar Handi Amijaya dalam keterangan resmi yang diterima SINDOnews, Rabu (9/7/2020).

Selama ini, PT Eigerindo MPI tidak dapat menggunakan merek EIGER pada dua produk, yaitu kaos kaki
dan ikat pinggang. Hal ini disebabkan pihak BT mendaftarkan EIGER sebagai merek kaos kaki dan ikat
pinggang.

"Sidang gugatan pada Oktober2019 menyatakan gugatan dimenangkan RonnyLukito. Pada November
2019, pihak BT kembali mengajukan permohonan kasasi ke MA yang disusul dengan kontra-memori
kasasi dari PT Eigerindo MPI," ucap Handi.

Menurut dia, putusan MA pada Maret 2020 menyatakan menolak pengajuan kasasi pihak BT atas
putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Putusan sebagai Merek Terkenal


Dengan diputuskannya kemenangan PT Eigerindo MPI di tingkat kasasi pada tanggal 18 Juni 2020,
putusan Majelis Hakim Mahkamah Agung semakin memperkuat putusan Pengadilan Niaga Jakarta Pusat
yang menetapkan EIGER sebagai merek terkenal, dimana merek EIGER telah memenuhi syarat sebagai
merek terkenal menurut UU Nomor 20 Tahun 2016 tentang Merek dan Indikasi Geografis.

Dalam bagian Penjelasan Pasal 21 ayat (1) huruf b dinyatakan bahwa suatu merek dapat dikategorikan
sebagai merek terkenal atau tidak yaitu dengan memperhatikan pengetahuan umum masyarakat,
reputasi, promosi yang gencar dan besar-besaran, investasi di beberapa negara di dunia yang dilakukan
oleh pemilik, dan disertai bukti pendaftaran merek di beberapa negara.

Putusan ini tercantum pada surat putusan Pengadilan Niaga Nomor 41/Pdt.Sus-
Merek/2019/PN.Niaga.Jkt.Pst. dan dikuatkan dengan putusan MA Nomor 275 K/Pdt.Sus.HKI/2020. (Baca
juga: Tommy Soeharto Pecat Inisiator Munaslub Partai Berkarya)

“Kami sangat bersyukur, sidang sengketa ini berakhir dengan putusan berkekuatan hukum tetap,
menolak gugatan BTdan kami diputuskan sebagai merek terkenal. Perusahaan akan berkoordinasi
dengan Kemenkumham dan Direktorat Jenderal Hak dan Kekayaan Intelektual (Ditjen HKI) untuk
membatalkan merek dagang EIGER yang diajukan BT dan tetap berfokus pada apa yang sudah kami
jalani sejak tahun 1979,” tutup Handi

Anda mungkin juga menyukai