PT. A
PT. A
PT. B
1
2. Konsolidasi.
Konsolidasi yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan baru
dibentuk untuk mengambil alih semua aktiva dan operasi dari dua atau lebih
perusahaan lain yang kemudian dibubarkan.
PT. A
PT. C
PT. B
3. Akuisisi
Akuisisi yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan mengakuisisi
saham berhak suara perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai
entitas hukum yang berdiri sendiri, tetapi timbul hubungan induk-anak (parent-
subsidiary).
PT A PT A
PT B PT B
2
Masing-masing metode dalam penggabungan usaha menentukan konsep yang berbeda dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Namun sejak tahun 2001 FASB telah
menghapuskan metode penyatuan kepemilikan sehingga hanya metode pembelian yang
diperbolehkan untuk dipergunakan dalam penggabungan usaha. Dalam bab-bab selanjutnya
akan dibahas mengenai penyusunan laporan keuangan konsolidasi dengan menggunakan
metode pembelian. Berikut akan diilustrasikan mengenai aplikasi akuntansi untuk kedua
metode di atas.
3
PT A melanjutkan usaha, sehingga PT B perlu untuk membuat ayat jurnal
berikut untuk mencatat pembubaran perusahaannya :
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 50.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 30.000.000,-
Laba Ditahan 40.000.000,-
Aktiva Bersih Rp 120.000.000,-
4
2. Metode Pembelian
Untuk mengilustrasikan aplikasi akuntansi penggabungan usaha untuk metode
pembelian, berikut asumsi yang diperlukan :
Berikut ayat jurnal yang dibuat oleh PT A untuk mencatat penerbitan 100.000 lembar
saham dan untuk mencatat biaya tambahan lainnya yang dikeluarkan oleh PT A dalam
penggabungan usaha dengan PT B :
- Untuk mencatat penerbitan 100.000 lembar saham :
Investasi pada PT B Rp 1.500.000.000,-
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 1.000.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 500.000.000,-
Jika PT B dibubarkan, berikut ayat jurnal yang perlu dibuat PT A untuk mengakui
Aktiva dan kewajiban PT B dan mencatat timbulnya Goodwill yang merupakan selisih
antara biaya investasi dengan aktiva bersih yang diperoleh PT A :
5
Aktiva Rp 1.600.000.000,-
Goodwill 10.000.000,-
Kewajiban Rp 100.000.000,-
Investasi pada PT B 1.510.000.000,-
Urgensi perusahaan yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan untuk membuat Laporan
Keuangan Konsolidasi mengacu pada PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasi,”
paragraph 04 :
“Para pengguna laporan keuangan pada umumnya ingin mengetahui dan mendapatkan
informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari suatu kelompok
perusahaan secara keseluruhan. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui penyajian
laporan keuangan konsolidasi yang menyajikan informasi keuangan dari suatu
kelompok perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi meskipun masing-masing
perusahaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah
satu sama lain.”
6
sama dengan perusahaan induk. Apabila penyesuaian tanggal tersebut tidak dapat
dilakukan, laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat
juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal pelaporan
tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan. Sesuai dengan asas konsistensi, baik jangka
waktu periode laporan maupun perbedaan dalam tanggal pelaporan harus selalu sama
dari waktu ke waktu.”
Soal 1
PT Dewi dan PT Bintari melakukan penggabungan usaha yang dipertanggungjawabkan secara
penyatuan kepemilikan dimana PT Bintari dibubarkan. Aktiva bersih dan ekuitas pemegang
saham kedua perusahaan sesaat sebelum penyatuan adalah sebagai berikut:
PT Dewi PT Bintari
(Dalam 000) (Dalam 000)
Aktiva Bersih Rp 1.000.000 Rp 800.000
Modal Saham, nominal Rp 10.000 Rp 400.000 Rp 200.000
Tambahan Modal Disetor 200.000 300.000
Total Modal Disetor 600.000 500.000
Laba Ditahan 400.000 300.000
Total ekuitas pemegang saham Rp 1.000.000 Rp 800.000
Diminta:
1. Siapkan ayat jurnal pada buku PT Dewi untuk mencatat penyatuan dengan PT Bintari,
Jika PT dewi menerbitkan 36.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000
dalam pertukaran dengan semua saham biasa PT Dewi.
2. Siapkan ayat jurnal pada buku PT Dewi untuk mencatat penyatuan dengan PT Bintari,
Jika PT dewi menerbitkan 75.000 lembar saham biasa dengan nilai nominal Rp 10.000
dalam pertukaran dengan semua saham biasa PT Dewi.
Jawab:
7
Soal 2
Informasi untuk PT Sriwijaya dan PT Brawijaya pada tanggal 1 Juli 19x7. Harga pasar saham
biasa PT Sriwijaya pada tanggal 1 Juli 19x7 adalah Rp 35.000 per lembar.
Nilai Buku Nilai Buku Nilai Wajar
PT Sriwijaya PT Brawijaya PT Brawijaya
(Dalam 000) (Dalam 000) (Dalam 000)
Aktiva lancar Rp 24.000.000 Rp 8.000.000 Rp. 9.000.000
Aktiva tetap 26.000.000 22.000.000 26.000.000
Total Aktiva Rp 50.000.000 Rp 30.000.000 Rp 35.000.000
Kewajiban Rp 15.000.000 Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Modal Saham, @ Rp 10.000 20.000.000 10.000.000
Tambahan Modal Disetor 1.000.000 1.000.000
Laba Ditahan 14.000.000 14.000.000
Total ekuitas Rp 50.000.000 Rp 30.000.000
Diminta:
1. Diasumsikan bahwa PT Sriwijaya menerbitkan 1.000.000 lembar sahamnya untuk
semua saham beredar PT Brawijaya pada tanggal 1 Juli 19x7 dalam suatu
penggabungan usaha secara pembelian dimana PT Brawijaya dibubarkan.
a. Hitung Goodwill dari penggabungan usaha tersebut.
b. Siapkan ayat jurnal untuk mencatat penggabungan.
c. Tentukan total modal disetor PT Sriwijaya sesaat setelah penggabungan usaha.
Jawab:
2. Diasumsikan bahwa PT Sriwijaya menerbitkan 500.000 lembar sahamnya untuk
semua saham beredar PT Brawijaya pada tanggal 1 Juli 19x7 dalam suatu
penggabungan usaha secara pembelian dimana PT Brawijaya dibubarkan.
a. Tentukan kelebihan atau kekurangan biaya investasi terhadap nilai wajar aktiva
bersih yang diperoleh.
b. Siapkan ayat jurnal untuk mencatat penggabungan.
c. Tentukan total modal disetor PT Sriwijaya sesaat setelah penggabungan usaha.
8
1. Ayat jurnal pada buku PT Dewi untuk mencatat penyatuan dengan PT Bintari:
PT Dewi sebesar Rp 340.000.000
Aktiva Bersih 800.000.000
Modal Saham @ Rp 10.000 360.000.000
Tambahan Modal Disetor 140.000.000
Laba Ditahan 300.000.000
2.
9
b. Ayat Jurnal untuk mencatat penggabungan usaha:
Investasi pada PT Brawijaya Rp 35.000.000.000
Modal Saham @ Rp 10.000 Rp 10.000.000.000
Tambahan Modal Disetor 25.000.000.000
Aktiva Lancar Rp 9.000.000.000
Aktiva Tetap 26.000.000.000
Goodwill 5.000.000.000
Kewajiban Rp 5.000.000.000
Investasi pada PT Brawijaya 35.000.000.000
c. Total modal disetor PT Sriwijaya sesaat setelah penggabungan usaha:
21.000.000.000+35.000.000.000 = 56.000.000.000
10
BAB II
METODE PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
1. METODE EKUITAS
Jika diketahui perusahaan induk menggunakan metode ekuitas dalam mencatat
investasi pada perusahaan anak, berikut ayat jurnal yang diperlukan dalam menyusun
Laporan Keuangan Konsolidasi :
c. Beban xxx
Goodwill
xxx
11
→ Perusahaan induk mencatat nilai pendapatan dari perusahaan anak dan investasi
pada perusahaan anak sesuai dengan jumlah yang seharusnya dicatat yaitu telah
dikurangkan dengan beban amortisasi goodwill.
Berikut format kertas kerja konsolidasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi :
PT Induk PT Anak Penyesuaian & Hak Laporan
Eliminasi Minoritas Konsolidasi
Laporan Laba Rugi
-Pendapatan
-Pendapatan dari perusahaan anak
12
-Beban
-Pendapatan Hak Minoritas
Laporan Laba Ditahan
-Laba ditahan perusahaan induk
-Laba ditahan perusahaan anak
-(+) Laba bersih
-(-) Dividen
Neraca
-Aktiva
Aktiva Lancar
Investasi pada perusahaan anak
Aktiva Tetap
-Passiva
Kewajiban Lancar
Kewajiban Jangka Panjang
Modal Saham
Laba Ditahan
Hak Minoritas akhir tahun
Berbeda dengan metode ekuitas, jika diketahui satu perusahaan yang memiliki
beberapa anak perusahaan menggunakan metode ekuitas tidak lengkap dalam
mencatat investasinya pada perusahaan anak, diperlukan jurnal konversi sebelum
menyusun jurnal penyesuaian dan eliminasi. Tujuan penyusunan jurnal konversi yaitu
untuk mengkonversi (merubah) Laporan Keuangan perusahaan induk yang
sebelumnya menggunakan metode ekuitas tidak lengkap menjadi metode ekuitas. Jika
Laporan Keuangan perusahaan induk telah dikonversi menjadi metode ekuitas, akan
mudah bagi kita untuk menyusun jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan
sesuai dengan penjelasan yang telah diuraikan pada bagian pertama.
Ciri bahwa satu perusahaan menggunakan metode ekuitas tidak lengkap dalam
mencatat investasi dapat kita ketahui dari bagaimana cara perusahaan tersebut
menghitung pendapatan yang diperolehnya dari anak perusahaan. Jika satu perusahaan
13
induk menggunakan metode ekuitas tidak lengkap maka perusahaan tersebut akan
menggunakan rumus berikut :
Jika kita telah mengkonversi laporan keuangan yang menggunakan metode ekuitas
tidak lengkap dengan memasukkan jurnal di atas pada lembar kertas kerja konsolidasi,
laporan keuangan akan terlihat seperti jika perusahaan menggunakan metode ekuitas.
Maka ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan berikutnya yaitu sebagai
beikut :
14
c. Beban xxx
Goodwill xxx
Ayat jurnal di atas sama dengan ayat jurnal yang telah diuraikan pada bagian pertama.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi antara Perusahaan yang menggunakan metode ekuitas dengan yang
menggunakan metode ekuitas tidak lengkap hanya terletak pada penyusunan
ayat jurnal konversi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya disini kita juga perlu
untuk menghitung nilai pendapatan dari perusahaan anak dan nilai investasi pada
perusahaan anak yang sebenarnya yaitu dengan memperhitungkan beban amortisasi
goodwill. Perhitungan ini akan berbeda dengan perhitungan yang dilakukan
perusahaan induk yang mengabaikan pencatatan beban amortisasi goodwill. Perlu
digaris bawahi disini bahwa perhitungan pendapatan hak minoritas tidak berubah,
tetap menggunakan rumus : % kepemilikan anak x Laba bersih anak.
Satu lagi yang perlu Anda ketahui pada saat menyusun kertas kerja konsolidasi,
penggunaan metode ekuitas tidak lengkap akan menyebabkan Laba Bersih Induk
tidak sama dengan Laba Bersih Konsolidasi, demikian juga Laba Ditahan Induk
tidak sama dengan Laba Ditahan Konsolidasi.
3. METODE BIAYA
Metode ini adalah metode alternative ketiga selain metode ekuitas dan metode ekuitas
tidak lengkap yang dapat digunakan oleh perusahaan induk dalam mencatat
investasinya pada perusahaan anak. Untuk membedakan metode ini dengan kedua
metode lainnya dapat diketahui dari dua ciri berikut :
15
2. Nilai Investasi pada Perusahaan Anak tetap, tidak mengalami perubahan dari
periode ke periode.
Sama halnya dengan metode ekuitas tidak lengkap, jika kita ketahui perusahaan induk
menggunakan metode biaya, maka perlu untuk membuat jurnal konversi ke metode
ekuitas terlebih dahulu. Jurnal konversi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
Dengan ayat jurnal konversi di atas, maka Pendapatan Dividen dieliminasi dari
laporan keuangan induk, kemudian memunculkan akun pendapatan dari perusahaan
anak yang sebelumnya tidak dicatat pada laporan keuangan induk, dan terakhir
menambah nilai investasi pada perusahaan anak sesuai dengan nilai akun tersebut per
tanggal penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Setelah jurnal ini diposting ke
kertas kerja konsolidasi, maka laporan keuangan induk telah dikonversi ke metode
ekuitas. Setelah laporan keuangan perusahaan induk dikonversi, berikut ayat jurnal
penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan untuk mengkonsolidasi laporan keuangan
induk dan laporan keuangan anak. Jurnal ini sama dengan jurnal yang telah dibahas
pada bagian pertama.
16
c. Beban xxx
Goodwill xxx
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sama halnya dengan metode ekuitas tidak
lengkap, perbedaan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara
Perusahaan yang menggunakan metode ekuitas dengan perusahaan yang
menggunakan metode biaya hanya terletak pada penyusunan ayat jurnal
konversi.
Untuk menyusun jurnal konversi, kita terlebih dahulu perlu untuk menghitung nilai
pendapatan dari perusahaan anak ( % kepemilikan induk x Laba bersih anak –
beban amortisasi goodwill ) dan nilai investasi pada perusahaan anak ( Investasi
Awal + Pendapatan dari perusahaan anak – % kepemilikan induk x dividen anak )
karena Induk tidak melakukan perhitungan maupun pencatatan kedua akun ini.
Perhitungan pendapatan hak minoritas tetap menggunakan rumus : % kepemilikan
anak x Laba bersih anak.
Sama halnya dengan metode ekuitas tidak lengkap, penggunaan metode biaya pada
pencatatan investasi pada perusahaan anak akan menyebabkan Laba Bersih Induk
tidak sama dengan Laba Bersih Konsolidasi, demikian juga Laba Ditahan Induk
tidak sama dengan Laba Ditahan Konsolidasi.
17
Soal 1:
PT Pipit memperoleh 80 % saham biasa PT Santi pada tanggal 1 Januari 19X2
secara tunai sebesar Rp 210.000.000. Ekuitas pemegang saham PT Santi pada
tanggal ini terdiri dari modal saham sebesar Rp 150.000.000 dan laba ditahan
sebesar Rp 50.000.000. Perbedaan antara harga yang dibayar oleh PT Pipit dan
ekuitas yang diperoleh dialokasikan sebesar Rp 12.500.000 pada persediaan PT
Santi yang dinilai terlalu rendah, sebesar Rp 25.000.000 pada peralatan yang
dinilai terlalu rendah dan sisanya pada goodwill.
Persediaan =80% x 12.500.000 = 10.000.000
Peralatan = 80% x 25.000.000 = 20.000.000/20 = 1.000.000
Goodwill = 20.000.000/40 = 500.000
Persediaan yang dinilai terlalu rendah dijual oleh PT Santi selama tahun 19X2
dan peralatan yang dinilai terlalu rendah mempunyai sisa masa manfaat selama
20 tahun. Goodwill diamortisasi selama 40 tahun. Metode penyusutan yang
digunakan adalah garis lurus.
PT Santi mempunyai hutang usaha pada PT Pipit sebesar Rp 4.000.000 pada
tanggal 31 Desember 19X2.
Laporan keuangan terpisah PT Pipit dan PT Santi per dan untuk tahun berakhir
31 Desember 19X2 adalah sebagai berikut:
PT Pipit PT Santi
Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Gabungan untuk Tahun Berakhir
31 Desember 19X2
Penjualan Rp 200.000 Rp 110.000
Pendapatan dr PT Santi 20.500 -
18
Harga pokok penjualan 80.000 40.000
Beban penyusutan 40.000 20.000
Beban-beban lainnya 25.500 10.000
40.000
Jurnal Penyesuaian dan eliminasi :
a. Pendapatan dari PT A 20.500
Dividen (80% x20Jt) 16.000
Investasi pada PT A 4.500
b. Laba ditahan PTA 50.000
Modal Saham PT A 150.000
Kelebihan yang Belum Diamortisasi 50.000
Investasi pada PT A 210.000
Hak Minoritas 40.000
(20% x 200.000)
c. Goodwill 20.000
Persediaan 10.000
Peralatan 20.000
Kelebihan yang belum diamortisasi 50.000
d. Biaya 11.500
Goodwill 500
Persediaan 10.000
Peralatan 1.000
e. Hutang pada PT Pipit 4.000
Piutang pada PT Santi 4.000
f. Hutang Dividen 8.000.000
Piutang Dividen 8.000.000
19
BAB III
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN-PERSEDIAAN
Tujuan eliminasi adalah untuk menunjukkan laba rugi dan posisi keuangan entitas
yang dikonsolidasikan yang seharusnya tampak jika transaksi persediaan antar perusahaan
induk dan perusahaan anak tidak ada dengan mengabaikan jumlah dari setiap transaksi.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi jika
terdapat transaksi penjualan persediaan antar perusahaan tergantung pada jenis transaksi
20
penjualan persediaan yang terjadi. Terdapat dua jenis transaksi penjualan persediaan antar
perusahaan :
Dengan ketiga ayat jurnal di atas, kita telah menyesuaikan transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan anak sehingga akun-akun yang timbul akibat transaksi
tersebut dieliminasi dari laporan keuangan induk dan laporan keuangan anak. Penyesuaian
tersebut meliputi penyesuaian nilai penjualan, harga pokok penjualan, dan nilai persediaan
yang menjadi terlalu besar akibat adanya transaksi penjualan persediaan antar perusahaan
induk dan anak. Sedangkan ayat jurnal c dibuat untuk mengakui laba dari penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan anak (yang sebelumnya ditangguhkan dengan ayat
21
jurnal b) pada saat persediaan tersebut telah benar-benar terjual kepada pihak
ketiga/perusahaan lain.
Perhitungan pendapatan hak minoritas tidak dipengaruhi oleh adanya transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan, karena jenis transaksinya adalah transaksi penjualan persediaan
arus ke bawah dimana yang menjual adalah perusahaan induk sehingga tidak mempengaruhi
laba bersih perusahaan anak.
a) Penjualan xx
Harga Pokok Penjualan xx
(Untuk mengeliminasi pembelian dan penjualan antar-perusahaan)
22
b) Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan xx
(Untuk menangguhkan laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir perusahaan
anak)
Ayat-ayat jurnal di atas sama dengan ayat jurnal yang diperlukan pada transaksi
penjualan persediaan arus ke bawah. Perbedaan hanya pada ayat jurnal c dimana pengakuan
laba dari penjualan persediaan antar perusahaan induk dan anak selain dialokasi ke akun
investasi pada PT Anak, juga dialokasi pada akun hak minoritas. Hal ini karena yang menjual
persediaan tersebut adalah perusahaan anak sehingga pada saat persediaan telah benar-benar
terjual kepada pihak ketiga, sebagian laba harus dialokasi ke perusahaan anak yaitu pada akun
hak minoritas.
23
(-) % Kepemilikan anak x Laba yg belum direalisasi dari persediaan akhir perusahaan anak
Untuk lebih memahami uraian di atas berikut akan diberikan ilustrasi mengenai
metode penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi dimana terdapat transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan perusahaan anak baik transaksi penjualan persediaan
arus ke bawah maupun transaksi penjualan persediaan arus ke bawah.
24
PT Jasatama PT Altech
Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Gabungan untuk Tahun Berakhir
31 Desember 2006
Penjualan 700.000 300.000
Pendapatan dari PT Altech 124.000 -
Harga pokok penjualan 270.000 130.000
Beban-beban operasi 145.000 20.000
Laba bersih 409.000 150.000
(+) Laba Ditahan 1 Januari 2006 70.000 80.000
(-) Dividen 50.000 20.000
Laba Ditahan 31 Desember 2006 429.000 210.000
Neraca
Kas 166.000 50.000
Piutang dagang 180.000 130.000
Persediaan 60.000 80.000
Tanah 115.000 100.000
Bangunan bersih 280.000 100.000
Peralatan bersih 342.000 140.000
Investasi pada PT Altech 396.000 -
Total Aktiva 1.539.000 600.000
Utang Usaha 225.000 100.000
Kewajiban lainnya 150.000 40.000
Modal Saham, nominal Rp. 10.000 735.000 250.000
Laba Ditahan 429.000 210.000
Total Kewajiban & Equitas 1.539.000 600.000
25
Diminta : Siapkan kertas kerja konsolidasi PT Jasatama dan perusahaan anak untuk tahun
berakhir 31 Desember 2006.
Nilai wajar aktiva dan kewajiban PT Altech sama dengan nilai bukunya pada saat akuisisi
→ Selisih biaya investasi dan nilai buku ekuitas PT Altech yang diperoleh = Goodwill
26
= Investasi awal + ((80 % x Laba ditahan Th 2005) – Amortisasi goodwill Th 2005
- Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir Th 2005)
= 300.000.000 + (80 % x 30.000.000) – 6.000.000 - 30.000.000
= 300.000.000 + 24.000.000 – 6.000.000 – 30.000.000
= Rp 288.000.000,-
Investasi pada PT Altech 31 Desember 2006
= Investasi pada PT Altech 31 Desember 2005 + Pendapatan dari PT Altech Th 2006
– Dividen dari PT Altech Th 2006
= 288.000.000 + 124.000.000 – (80 % x 20.000.000)
= 288.000.000 + 124.000.000 – 16.000.000
= Rp 396.000.000,-
a. Penjualan Rp 100.000.000,-
Harga pokok penjualan Rp 100.000.000,-
27
e. Laba ditahan_PT Altech Rp 80.000.000,-
Modal saham_PT Altech 250.000.000,-
Goodwill 54.000.000,-
Investasi pada PT Altech Rp 318.000.000,-
Hak minoritas 66.000.000,-
f. Beban Rp 6.000.000,-
Goodwill Rp 6.000.000,-
PT Jasatama PT Altech
Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Gabungan untuk Tahun Berakhir
31 Desember 2006
Penjualan 700.000 300.000
28
Pendapatan dari PT Altech 122.000 -
Harga pokok penjualan 270.000 130.000
Beban-beban operasi 145.000 20.000
Laba bersih 407.000 150.000
Diminta : Siapkan kertas kerja konsolidasi PT Jasatama dan perusahaan anak untuk tahun
berakhir 31 Desember 2006.
29
Cara Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi – Penjualan Persediaan Arus Ke
Atas :
Nilai wajar aktiva dan kewajiban PT Altech sama dengan nilai bukunya pada saat akuisisi
→ Selisih biaya investasi dan nilai buku ekuitas PT Altech yang diperoleh = Goodwill
Goodwill = 300.000.000 – (80 % x (250.000.000 + 50.000.000))
= 300.000.000 – 240.000.000
= Rp 60.000.000,-
Biaya Amortisasi Goodwill/tahun = 60.000.000/10 th = Rp 6.000.000,-/th
30
- 80 % x Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir Th 2005)
= 300.000.000 + (80 % x 30.000.000) – 6.000.000 – (80 % x 30.000.000)
a. Penjualan Rp 100.000.000,-
Harga pokok penjualan Rp 100.000.000,-
31
Investasi pada PT Altech Rp 106.000.000,-
f. Beban Rp 6.000.000,-
Goodwill Rp 6.000.000,-
32
BAB IV
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN-AKTIVA TETAP
A. Laba Antar Perusahaan Atas Aktiva Tetap Yang Tidak Dapat Disusutkan.
Penjualan Arus Ke Bawah
Ayat Jurnal Penyesuaian :
1. Pada Tahun Penjualan Aktiva Tetap Antar Perusahaan
Keuntungan atas penjualan tanah xx
Tanah xx
(Untuk mengeliminasi keuntungan atas penjualan tanah antar-perusahaan dan
mengurangi tanah menjadi harga perolehannya)
33
Tanah xx
(Untuk mengurangi tanah menjadi harga perolehannya dan menyesuaikan akun
investasi untuk membentuk resiprokal dengan akun ekuitas perusahaan anak pada
awal periode)
3. Penjualan Pada Tahun Berikutnya Kepada Entitas Luar
Investasi pada perusahaan anak xx
Keuntungan atas penjualan tanah xx
(Untuk menyesuaikan keuntungan atas penjualan tanah bagi entitas yang
dikonsolidasikan)
34
(Untuk menyesuaikan keuntungan atas penjualan tanah bagi entitas yang
dikonsolidasikan)
35
4. Penjualan Pada Tahun Berikutnya Kepada Entitas Luar
Investasi pada perusahaan anak xx
Akumulasi penyusutan-bangunan xx
Bangunan xx
Keuntungan atas penjualan tanah xx
(Untuk menyesuaikan keuntungan atas penjualan bangunan bagi entitas yang
dikonsolidasikan)
36
(Untuk mengurangi bangunan menjadi harga perolehannya dan menyesuaikan
akun investasi dan hak minoritas awal untuk membentuk resiprokal dengan akun
ekuitas perusahaan anak pada awal periode)
Pendapatan dari perusahaan anak dan Pendapatan Hak Minoritas ditentukan dengan rumus
berikut :
37
= % Kepemilikan Induk x Laba bersih Anak
(-) % Kepemilikan Induk x Laba yang belum direalisasi atas aktiva tetap
(+) % Kepemilikan Induk x Pengakuan bagian per bagian keuntungan atas aktiva tetap
(+) % Kepemilikan Induk x Keuntungan atas penjualan aktiva tetap
(-) Biaya Amortisasi Goodwill
Untuk lebih mudah memahami uraian di atas, berikut akan diberikan ilustrasi kasus dan
cara penyelesaian laporan keuangan konsolidasi dimana terdapat transaksi penjualan aktiva
tetap antara perusahaan induk dan perusahaan anak. Untuk memperoleh pemahaman yang
komprehensif dengan bab sebelumnya, ilustrasi dibawah ini juga mencakup transaksi
penjualan persediaan antar perusahaan induk dan perusahaan anak.
Ilustrasi Kasus – Transaksi Penjualan Aktiva Tetap Antar Perusahaan Induk dan
Perusahaan Anak :
38
Penjualan 650.000 120.000
Pendapatan dari PT Sampan 42.000 -
Harga pokok penjualan 390.000 40.000
Beban-beban operasi 170.000 30.000
Laba bersih 132.000 50.000
Informasi Tambahan :
1. Penjualan PT Sampan termasuk penjualan antar perusahaan sebesar Rp. 8.000.000 dan
dalam persediaan PT Perahu tanggal 31 Desember 2009 termasuk Rp. 1.000.000 laba
atas barang yang diperoleh dari PT Sampan dalam persediaan PT Perahu tanggal 21
Desember 2008 termasuk laba atas barang yang diperoleh dari PT Sampan sebesar Rp.
2.000.000.
2. PT Perahu berhutang kepada PT Sampan sebesar Rp. 4.000.000.
39
3. Pada tanggal 1 Januari 2008 PT Sampan menjual aktiva tetap kepada PT Perahu
dengan harga Rp. 6.000.000 aktiva ini mempunyai nilai buku 40.000.000 pada tanggal
tersebut dan disusutkan oleh PT Perahu selama 5 tahun.
4. PT Perahu menggunakan metode equitas dalam mempertanggungjawabkan
investasinya pada PT Sampan.
Diminta : Siapkan kertas kerja konsolidasi PT Perahu dan perusahaan anak untuk tahun
berakhir 31 Desember 2009.
Cara Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi – Transaksi Penjualan Aktiva Tetap
Antar Perusahaan Induk Dan Perusahaan Anak :
40
(+) 80 % x pengakuan bagian per bagian keuntungan atas aktiva tetap
(-) Biaya amortisasi goodwill th 2009
= 20 % x 55.000.000
= Rp.11.000.000,-
a. Penjualan Rp 8.000.000,-
Harga pokok penjualan Rp 8.000.000,-
41
Hak minoritas 400.000,-
Harga pokok penjualan Rp 2.000.000,-
g. Beban Rp 2.000.000,-
Goodwill Rp 2.000.000,-
42
DAFTAR PUSTAKA
Beams, Floyd A, Joseph H. Anthony, Robin P. Clement dan Suzanne H. Lowensohn. 2009.
Akuntansi Lanjutan (Advanced Accounting). Jakarta : Penerbit Erlangga
Boatsman, James R, Charles H. Griffin, Don W. Vickrey dan Thomas H. Williams. 1997.
Akuntansi Keuangan Lanjutan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Drebin, Allan R. 1996. Advanced Accounting (Akuntansi Keuangan Lanjutan). Jakarta :
Penerbit Erlangga
Fischer, Paul M, William James Taylor dan J. Arthur Leer. 1990. Akuntansi Keuangan
lanjutan. Jakarta : Penerbit Erlangga
Standar Akuntansi Keuangan. 2009. Jakarta : Salemba Empat. Ikatan Akuntan Indonesia
43