Langkah-Langkah Membaca Foto Thoraks
Langkah-Langkah Membaca Foto Thoraks
Postero Anterior
1. Identitas pasien
Cocokan nama pasien, umur dan jenis kelamin
2. Baca klinis
Guna : untuk mengetahui apa yang akan di cari
Contahnya : klinis bronchitis haruds di DD apakah ada KP
Aktif.
3. Kualitas foto
Dapat dilihat dari :
KV atau tegangan
Mempengaruhi daya tembus sinar Ro. Bila KV cukup, maka korpus
vertebra thoraks 3 harus terlihat makin ke bawah makin tidak jelas.
MAS (kuat arus)
Mempengaruhi jumlah sinar Ro yang dikeluarkan dan mempengaruhi
kontras pada film.
Caranya: pada pinggir foto yang warnanya paling hitam, simpan jari
dibelakang. Normal, hitam tapi jari tetap terlihat. Abnormal, terlalu hitam
atau terlalu putih.
4. Membaca foto
Membaca foto mulai dari jaringan lunak di pinggir, kemudian skeletal apakah
ada kelainan
Baca simetris atau asimetris
Proc spinosus thoraks ditarik garis khayal (linea mediana) kemudian tarik
garis ke ujung medial klavikula, bila sama antara kiri dan kanan foto
simetris
Jika foto asimetris sulit melihat pembesaran jantung.
Cek inspirasi maksimal
Pemotretan dilakukan pada saat pasie menahan nafas setelah inspirasi
maksimal. Bila foto dilakukan pada saat inspirasi maksimal, maka ICS 5
maksimalnya terdapat pada puncak diafragma
Trakea
Trakea harus terlihat (lusen, berarti berisi udara) dan harus ditengah.
Lihatlah apakah ada pendorongan trakea.
Bifurcation trakea (carina) normalnya <900, bila >900 atrium kiri
terangkat.
Bandingkan ICS kiri dan kanan harus sejajar, cari apakah ada
penyempitan ICS.
Baca jantung
Perhatikan besar, bentuk, da posisi jantung. Lihatlah apakah ada
pembesaran jantung.
Rumusnya: A + B/ C x 100%
(bagian terlebar dari jantung kanan ke garis tengah + bagian
terlebar dari jantung kiri ke tengah dibagi lebar thoraks
terlebar dikali 100%).
Pembesaran jantung:
Tanda-tanda yang tampak pada pembesaran jantung:
- Atrium kiri: pinggang jantung menghilang
Pinggang jantung adalah tonjolan II dan III yaitu
a.pulmonalis dan aurikel atrium kiri
- Atrium kanan: batas jantung lebih dari 1/3 clavicula dextra
- Ventrikel kiri: apex tertanam pada diafragma
- Ventrikel kanan: apex terangkat dan membulat
Jantung teardrops:
Jantung menggantung, ukuran mengecil.
Aorta:
- Apakah melebar/tidak
- Apakah ada kalsifikasi (opaq)
- Ukuran normal aorta 4 cm, jika >4cm dilatasi aorta
- Jarak antara puncak arkus aorta dengan ujung medial clavicula <1cm
- Batas kanan jantung ditempati oleh aorta.
Baca sinus
Sinus Costophrenicus
Bentuk sinus normal: tajam
Pada effuse pleura sinus tampak tumpul.
Pada superposisi mamae, gambaran sinus dapat tertutup.
Sinus Cardiophrenicus
Bentuk sinus normal: tajam.
Jika cabang-cabang sinus tertutup, biasanya disebabkan karena adanya
superposisi mammae.
Baca diafragma
Normal:
Diafragma kanan lebih tinggi dari kiri. Perbedaannya 2,5 cm. Bila
perbedaan > 3 cm abnormal.
Bentuk diafragma
- Diafragma Scalloping (seperti berlobus-lobus)
- Diafragma Bulging
- Diafragma Tenting
Scalloping dan bulging bisa variasi normal atau patologi. Bila tidak
normal pada fibrous dan atelektasis.
Letak difragma meninggi :
- Hepatomegali
- Ascites
- Paralisis N.Phrenicus
Baca Pulmo
Paru terdiri dari udara yang merupakan kontras negative aka terlihat
sebagai bayangan radiolusen yang berwarna hitam.
Bandingkan Paru kiri dan kanan
- Nodul Keras
Putih, bulat berbatas tegas.
- Bercak Lunak
Putih dengan batas tidak tegas (Misal pada TB aktif berupa
perbercakan di apex seperti awan)
- Bercak Keras
Warna sama dengan costae belakang, batas tegas (Tb tidak infekstif/
sudah membaik).
- Silhouette Sign
Membedakan contour Cor/Jantung.
Positif : tidak tampak.
Negatif : tampak.
Membedakan tumor paru dengan tumor mediastinum.