Anda di halaman 1dari 6

Tugas Mata Kuliah Arsitektur Tropis

LAPORAN ANALISIS BAHAN MATERIAL BANGUNAN D’OMAH HOTEL

TERHADAP PERILAKU IKLIM TROPIS

Oleh:

Rr. UFIA SALASWARI

I 0215087

Dosen Pembimbing:

Dr. Yosafat Winarto, S.T., M.T.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2018
BAHAN MATERIAL BANGUNAN GENTENG TANAH LIAT, KAYU, DAN LANTAI

Aspek yang akan dianalisis adalah aspek material bangunan yang digunakan pada Pendopo

Joglo tersebut dalam kaitannya dengan kajian long life span material. Bahan bangunan atau

material bangunan yang digunakan pada joglo yang akan menjadi objek kajian bahan material

adalah genteng tanah liat, kayu, dan lantai. Sehingga penulis akan menganalisis material bangunan

yang digunakan pada joglo tersebut dan bagaimana material tersebut dapat bertahan dari pengaruh

iklim tropis.

Spesifikasi bahan material bangunan pada iklim tropis dapat dibedakan menjadi bahan alam

dan bahan buatan. Karakteristik bahan bangunan yang berasal dari alam adalah keawetan bahan

dalam beradaptasi dengan iklim, mudah dalam mendapatkan, mengerjakan dan perawatan,

memiliki penampilan dan tekstur permukaan bahan yang natural, tidak memerlukan biaya
operasional yang tinggi dalam pengerjaannya. Contoh material bahan bangunan yang berasal dari

alam antara lain kayu, bambu, genteng tanah liat, dan lain-lain.

Sedangkan bahan material buatan memiliki karakteristik bahan yang memiliki durability dan

penampilan yang tahan lama, mudah dalam mendapatkan, mengerjakan dan perawatan, tahan

terhadap cuaca, memerlukan biaya konstruksi dan perawatan. Contoh bahan material buatan antara

lain aluminium, baja ringan, bata ringan, keramik, dan lain-lain.

Material bangunan memiliki potensi kerusakan terlebih jika digunakan dalam jangka waktu

yang lama. Faktor yang menjadi pemicu kerusakan bahan bangunan antara lain kondisi iklim, yaitu

kecenderungan iklim tropis yang panas langsung terkena matahari dan kelembaban yang tinggi,

cara pemasangan bahan yang kurang tepat, perlakuan pengguna yang kurang ramah terhadap

material bangunan, dan faktor terakhir adalah masa penggunaan bangunan. Sedangkan pencegahan

kerusakan bahan bangunan dapat dilakukan dengan cara memberi lapisan pelindung, menambah

bahan pengawet, dan inovasi desain.

Dalam kaitannya dengan respon terhadap perilaku iklim tropis, akan dilakukan analisis

pembahasan tentang material bangunan yang dapat merespon iklim tropis dan memiliki usia yang

tahan lama atau long life span material.

Pembahasan pertama yang dilakukan adalah identifikasi bahan material bangunan yang

terdapat bada pendopo D’Omah Hotel Yogyakarta ini, bahan material bangunan tersebut

diantaranya adalah genteng tanah liat dan kayu, Mengingat pendopo ini sudah dibangun sejak

tahun 1800, maka selama masa penggunaanya, pendopo ini sudah beberapa kali mengalami

perawatan. Bahkan pada tahun 1998, bangunan mengalami perawatan total berupa renovasi namun

dengan mempertahankan material bangunan yang masih bisa digunakan. Pada saat gempa melanda

Yogyakarta pada tahun 2006 silam, beberapa material juga mengalami pergantian dan perawatan.
Dalam kaitanya terhadap respon iklim tropis, seluruh bagian pendopo ini menerima paparan

dari pengaruh perilaku iklim tropis. Berdasarkan sebabnya, degradasi kualitas material bangunan

pada pendopo ini disebabkan oleh faktor biologi dari lingkungan, cuaca, maupun iklim tropis itu

sendriri.

Dimulai dari bagian kepala atau atap bangunan berupa genteng yang terbuat dari tanah liat

mengalami paparan langsung dengan intensitas tinggi dari matahari, curah hujan, hingga angin.

Pada pendopo ini terlihat akibat dari paparan langsung tersebut berupa perubahan warna genteng

yang menghitam dan mulai rapuh. Terdapat beberapa bagian genteng yang bergeser dari tempatnya

akibat paparan langsung dari angin.

Pada bagian badan bangunan pendopo hanya terdapat kolom-koloom bangunan yang terbuat

dari kayu jati. Badan bangunan pendopo ini terkena paparan pengaruh perilaku iklim tropis dengan

intensitas sedang. Hal tersebut dikarenakan pendopo dikelilingi bangunan rumah, sehingga

paparan matahari maupun angin dapat tereduksi. Namun demikian, material bangunan yang

digunakan merupakan material alami yaitu kayu. Material tersebut memiliki ketahanan yang

berbeda-beda tergantung seberapa sering kayu tersebut terpapar pengaruh iklim tropis.

Kolom kayu pendopo ini memiliki kondisi yang berbeda, kolom terluar telah mengalami

pergantian material sehingga saat dilakukan pengamatan, tidak terdapat kerusakan akibat terpapar

pengaruh iklim tropis. Terhitung 12 tahun setelah renovasi pada tahun 2006, kolom terluar belum

mengalami kerusakan lagi.


Namun berbeda dengan kolom yang berada di tengah atau kolom saka guru yang belum

diganti sejak tahun 1998, sudah terlihat keropos dan rapuh di bagian bawahnya.

Pada bagian kaki atau lantai bangunan pendopo terdapat lantai ubin dan umpak beton.

Paparan pengaruh perilaku tropis pada bagian lantai ini berasal dari paparan tidak langsung dari

kelembaban udara dan kadar air di tanah. Kondisi lantai ubin masih terlihhat bagus dangan umur

terhitung sejak renovasi tahun 2006 dan mengalami perawatan setiap hari. Namun di beberapa

titik, kondisi berbeda dialami oleh umpak. Umpa pada pendopo ini belum mengalami perawatan

lagi sejak renovasi tahun 2006, hal ini dikarenakan kondisi umpak masih dapat dikategorikan

bagus dan tidak terdapat masalah dan mempengaruhi struktur konstruksi pendopo.
Perawatan bahan material bangunan pada Pendopo D’Omah Hotel Yogyakarta ini memiliki

skala atau jangka waktu selama 1 tahun, sehingga jika dalam 1 tahun ditemukan struktur atau

material bahan bangunan yang memerlukan perawatan dan penggantian, maka pihak hotel akan

melakukan renovasi. Renovasi besar terkahir kali dilakukan pada tahun 2006 pada saat setelah

gempa terjadi di Yogyakarta.

Pendopo di D’Omah Hotel Yogyakarta merupakan bangunan joglo yang sudah dibangun

sejak tahun 1800 dan masih difungsikan hingga saat ini. Dalam kaitannya dengan respon terhadap

perilaku iklim tropis, penting untuk material bangunan dapat merespon iklim tropis dan memiliki

usia yang tahan lama atau long life span material.

Bahan material bangunan bagian kepala atau atap bangunan berupa genteng yang terbuat

dari tanah liat mengalami paparan langsung dengan intensitas tinggi dari matahari, curah hujan,

hingga angin. Bagian badan bangunan pendopo hanya terdapat kolom-kolom bangunan yang

terbuat dari kayu jati. Badan bangunan pendopo ini terkena paparan pengaruh perilaku iklim tropis

dengan intensitas sedang. Pada bagian kaki atau lantai bangunan pendopo terdapat lantai ubin dan

umpak beton. Paparan pengaruh perilaku tropis pada bagian lantai ini berasal dari paparan tidak

langsung dari kelembaban udara dan kadar air di tanah.

Berdasarkan pengamatan, bahan material bangunan yang digunakan pada pendopo D’Omah

Hotel Yogyakarta tersebut dapat merespon pengaruh iklim tropis dengan baik karena dalam kurun

waktu 10 tahun terakhir belum terdapat perawatan bangunan yang membutuhkan penggantian

material. Hal tersebut menandakan bahwa material bangunan yang digunakan pada pendopo

D’Omah Hotel Yogyakarta memiliki durability yang sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai