AMBON LUAR
PROPOSAL
OLEH
STELLA L. TOBING
NIM: 201364047
Universitas Pattimura
Ambon
Desember
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pada Teluk Ambon bagian luar yang berhadapan langsung dengan perairan
Laut Banda, akan menerima pengaruh lebih besar dibandingkan dengan teluk
bagian dalam, sehingga arus yang berada pada teluk bagian luar akan lebih deras
daripada teluk bagian dalam. Selain itu keberadaan ambang juga menjadi
penghalang pertukaran massa air antara kedua teluk ini.
Pada perairan Maluku terdapat tiga jenis arus yaitu arus angin, arus dinamis
dan arus pasut. Perairan Maluku memiliki sifat pasang surut campuran harian ganda
dengan tunggang air maksimum bervariasi antara 21-27 dm (Suwartana, 1985).
Untuk melihat arus pasut pada perairan ini maka dilakukan simulasi hidrodinamika
dua dimensi di perairan Teluk Ambon Luar.
1.2. Tujuan Penelitian
Area kajian berada di perairan Teluk Ambon Luar, dengan asumsi yang dilakukan
dalam penelitian ini adalah di wilayah kajian tidak dipengaruhi gaya Coriolis, debit
aliran sungai, serta tingkat evaporasi dan presipitasi.
TINJAUAN PUSTAKA
𝜕ū 𝜕ū 𝜕ū 𝜕𝜂 𝜏𝑠𝑥 − 𝜏𝑏𝑥
+ ū 𝜕𝑥 + ῡ 𝜕𝑦 = −𝑔 + (1.1)
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜌(𝑑+𝜂)
𝜕ῡ 𝜕ῡ 𝜕ῡ 𝜕𝜂 𝜏𝑠𝑦 − 𝜏𝑏𝑦
+ ū 𝜕𝑥 + ῡ 𝜕𝑦 = −𝑔 + (1.2)
𝜕𝑡 𝜕𝑥 𝜌(𝑑+𝜂)
Dimana:
ū,ῡ : Kecepatan rata-rata terhadap kedalaman pada arah x dan y
(m/detik)
g : Percepatan gravitasi bumi (9,8 m/detik²)
η : Elevasi air laut (m)
d : Kedalaman perairan tetap (m)
𝜌 : Densitas air laut (kg/m³)
𝜏𝑠𝑥 , 𝜏𝑏𝑥 : Stess gesekan permukaan arah x dan y (kg/m detik²)
𝜏𝑠𝑦 , 𝜏𝑏𝑦 : Sterss gesekan dasar arah x dan y (kg/m detik²)
𝜕 𝜕 𝜕𝜂
[(𝑑 + 𝜂)ū] + [(𝑑 + 𝜂)ῡ] + =0 (1.3)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑡
Dimana:
1 𝜂
ū= ∫−𝑑 𝑢 𝑑𝑧 (1.4)
𝑑+𝜂
1 𝜂
ῡ = 𝑑+𝜂 ∫𝑑 𝑣 𝑑𝑧 (1.5)
𝜏𝑠𝑥 dan 𝜏𝑠𝑦 adalah stress gesekan angin di permukaan dalam arah x dan y sedangkan
𝜏𝑏𝑥 dan 𝜏𝑏𝑦 adalah stress gesekan dasar dalam arah x dan y. Persamaan ini hanya
mempertimbangkan arus pasut dalam perhitungan dan mengabaikan gaya gesek
angin. Selanjutnya, hanya gerak arus pasut yang dipengaruhi oleh gesekan dasar
dan dinyatakan dengan hubungan:
𝜏𝑏𝑥 = 𝑘𝜌 |𝑈𝑏 |𝑢𝑏 (1.6)
𝜏𝑏𝑦 = 𝑘𝜌|𝑈𝑏 |𝑣𝑏 (1.7)
Dimana:
Persamaan (2.1) dan (2.2) adalah persamaan yang non-linier karena mengandung
suku-suku non-linier seperti suku konvektif dan suku gesekan dasar:
𝜕ū 𝑑ū 𝜕ῡ 𝜕ῡ
1. Suku Konvektif :ū , ῡ 𝜕𝑦 , ū 𝜕𝑥 , ῡ 𝜕𝑦
𝜕𝑥
Elevasi muka air (η) dalam persamaan (1.4) dan (1.5) diabaikan dikarenakan
nilainya jauh lebih kecil daripada kedalaman perairan tetap (d). Dengan
mengabaikan elevasi muka air, faktor Coriolis, suku-suku konvektif, dan
melinierkan suku gesekan dasar pada persamaaan gerak dan persamaan momentum
dinamika arus pasut, maka persamaan hidrodinamika 2D yang dirata-ratakan
terhadap kedalaman dapat dinyatakan:
Persamaan gerak:
𝜕ū 𝜕𝜂 𝑘ū
= −𝑔 𝜕𝑥 − (1.9)
𝜕𝑡 𝑑
𝜕ῡ 𝜕𝜂 𝑘ῡ
= −𝑔 𝜕𝑦 − (1.10)
𝜕𝑡 𝑑
Persamaan kontinuitas:
𝜕 𝜕 𝜕𝜂
(𝑑 ū) + (𝑑 ῡ) + =0 (1.11)
𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑡
BAB III
METODE PENELITIAN
𝛿ℎ 𝛿ℎū 𝛿ℎῡ
+ + =0 (2.1)
𝛿𝑡 𝛿𝑥 𝛿𝑦
Keterangan:
ū,ῡ : Kecepatan pada arah x dan y yang dirata-ratakan terhadap kedalaman
(m/detik)
h : Kedalaman perairan total (m); h = η + d
η : Elevasi muka air laut (m)
d : kedalaman perairan tetap (m)
Sumbu-y:
𝛿ℎῡ 𝛿ℎῡ² 𝛿ℎūῡ 𝛿𝜂 𝜏𝑠𝑦 𝜏𝑏𝑦 𝛿 𝛿
+ + = −𝑔ℎ 𝛿𝑦 + − + 𝛿𝑥 (ℎ𝑇𝑥𝑦 ) + 𝛿𝑦 (ℎ𝑇𝑦𝑦 ) (2.3)
𝛿𝑡 𝛿𝑦 𝛿𝑥 𝜌0 𝜌0
Keterangan:
𝜌0 : Densitas air laut (1025 kg/m³)
𝜏𝑠𝑥 ,𝜏𝑠𝑦 : Gesekan di lapisan permukaan laut arah x dan y (kg/m
detik²)
𝜏𝑏𝑥 , 𝜏𝑏𝑦 : Gesekan di lapisan dasar laut arah x dan y (kg/m detik²)
𝑇𝑥𝑥 , 𝑇𝑥𝑦 , 𝑇𝑥𝑦 , 𝑇𝑦𝑦 : Stress viskos horizontal (kg/m detik²)
Budiman, A., S., Koropitan A., F., dan Nurjaya W. (2014) Pemodelan Hidrodinamika Arus
Pasang Surut Teluk Mayalibit Kabupaten Raja Ampat Provinsi Papua Barat, Depik,
3 (2): 146-156
Cahyana C. (2005) Model Hidrodinamika Laut, Buletin Limbah, vol. 9, no. 2
Emery W. J. and Thomson R. E. Data Analysis Methods in Physical Oceanography (second
and revised edition). Amsterdam: Elsevier.
Erlania, Nyoman I., dan Rasidi (2014) Indeks Biologi Fitoplankton Sebagai Indikator
Kondisi Perairan Pada Lokasi Budidaya di Teluk Ambon Dalam Provinsi Maluku,
Prosiding Forum Inovasi Teknologi Akuakultur
Hadi, S., dan Radjawane, I., 2009, Arus Laut, Mata kuliah Arus Laut, Program Studi
Oseanografi, ITB
Loupatty G. (2013) Karakteristik Energi Gelombang dan Arus Perairan di Provinsi Maluku,
Jurnal Barekeng, vol. 7, no. 1: 19-22.
Maulana D. J. dan Khomsin (2013) Studi Analisa Pergerakan Arus Laut Permukaan dengan
Menggunakan Data Satelit Altimetri Jason-2 Periode 2009-2012 (Studi Kasus:
Perairan Indonesia), Jurnal Teknik Pomits,vol. 10, no. 10
Nihoul J. C. J (Ed). 1979. Marine Forecasting: Predictability and Modelling in Ocean
Hydrodynamics. Amsterdam: Elsevier
Nihoul J. C. J. and Jamart B. M (Eds). 1987. Three-Dimensional Models of Marine and
Estuarine Dynamics. Amsterdam: Elsevier
Ramming H. G. and Kowalik Z. 1980. Numerical Modelling of Marine Hydrodynamics:
Applications to Dynamic Physical Processes. Amsterdam: Elsevier.
Stewart R. H. 2008. Introduction to Physical Oceanography. Texas: Department of
Oceanography.
Supiyati (2005) Model Hidrodinamika Pasang Surut di Perairan Pulau Baai Bengkulu,
Jurnal Gradien, vol. 1, no. 2: 51-55
Suwartana, A. (1985) Sumberdaya Laut Perairan Maluku dan Masalah Pengembanganya,
LON-LIPI Lembaga Oseanografi Nasional
Valor, B., 2015, OGIMET, Daily Summaries Station 966330, Spanish Meteorogical
Institute, Madrid