Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Alvin Luthfi ALPR

Nim : 165060607111027 Kelas C

Teori Lokasi August Losch


Teori lokasi yang dikemukakan oleh August Losch, seorang pakar ekonomi asal Jerman, lebih
melihat persoalan melalui sudut pandang permintaan pasar. Losch mengungkapkan teorinya melalui
buku berjudul The Economics of Location pada tahun 1940. Menurutnya, lokasi penjual sangat
berpengaruh terhadap jumlah konsumen yang digarapnya. Pernyataan ini mengembangkan teori milik
Walter Christaller, dalam bukunya Central Places in Southern Germany yang berusaha menjelaskan
bagaimana susunan dari besaran kota, jumlah kota, dan distribusinya di dalam suatu wilayah. Namun,
Christaller dianggap terlalu kaku, dengan permisalan yang dijabarkan terlalu terkait dengan lokasi serta
orientasi profit – revenue maximation.
August Losch sendiri dalam bukunya lebih mempertanyakan sturktur yang rumit berhubungan
dengan produksi dan konsumsi, lokasi pasar dan tempat produksi, jaringan transportasi dan distribusi
penduduk dan kota. Losch pun memperkenalkan The Equilibrium of Locations, dengan lima permisalan
kondisi yang sesuai secara umum untuk produsen indpenden dan konsumen, baik untuk agrikultur
maupun untuk industri. Lima kondisi tersebut ialah;

1. Setiap individu memiliki lokasi yang paling menguntungkan bagi keperluannya.


2. Ketersediaan lokasi harus sebegitu banyak hingga semua wilayah terpenuhi.
3. Menghapuskan keuntungan yang tidak wajar dari kegiatan kegiatan yang sifatnya terbuka
untuk semua orang.
4. Lahan untuk menyimpan presedian, melakukan kegiatan produksi, hingga penjualan harus
sekecil mungkin.
5. Setiap orang harus bersikap acuh tak acuh terhadap wilayah kegiatan ekonomi
bertetanggaan.

Namun kondisi diatas dapat tercapai dalam kondisi ideal, dimana setiap orang harus dengan
rela tidak mengeksplor semua kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan, demi kesamarataan dalam
keuntungan dan peluang yang didapat.
Losch juga memperkenalkan jaringan pasar yang berbentuk heksagonal.

Gambar 1: Perkembangan market area

Sumber: The Economic of Location, 1954

Bentuk hexagonal dimaksudkan agar setiap jaringan pasar dapat melayani setiap konsumen
untuk memenuhi kebutuhan tanpa adanya tumpeng tindih dari range antar produsen.
August Losch memperkenalkan potensi permintaan sebagai faktor penting dalam lokasi
industri, serta menyetarakan profit dengan welfare, dimana teorinya menekan perjalanan seminimal
mungkin bagi konsumen. Dirinya juga menyarankan agar lokasi produksi berada di dalam kota.
Daftar Pustaka

https://www.thoughtco.com/central-place-theory-1435773

Adi dan Bambang, Pembangunan Berbasis Wilayah : Dasar Teori, Konsep Operasional Dan
Implementasinya Di Sektor Pertanian. (via http://www.litbang.pertanian.go.id/)

Losch, August 1931. The Economic of Location. Translated from the second revised edition
By William H. Woglom with the assistance of Wolfgang F. Stolper (via http://archive.org)

Anda mungkin juga menyukai