Anda di halaman 1dari 5

TUGAS

MATA KULIAH PERENCANAAN ANALISA LOKASI POLA


RUANG

DISUSUN OLEH :

ARIF ALI ZAMRONI (1924047)

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG

2021
MATERI 7 “ TEORI MARKET AREA MENURUT AUGUST LOSCH”
August Losch adalah seorang ekonom Jerman yang menulis buku berjudul The Economics of
Location (1954). Losch adalah seorang yang selalu menaruh perhatian pada daerah-daerah
ekonomi. August Losch dalam teorinya mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh
terhadap jumlah konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen
makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat penjual semakin mahal.
Teori lokasi dari Losch ini berbeda dengan teori Weber, dimana Losch lebih melihat persoalan dari
sisi permintaan (pasar), sedangkan Weber sendiri lebih mengarah kearah sisi penawaran (produksi).
August Losch merupakan orang pertama yang mengembangkan teori lokasi dengan segi
permintaan sebagaai variabel utama. Sehingga dalam teorinya, Losch lebih menyarankan agar
lokasi industri terletak di pasar atau mendekati pasar. Teori ini bertujuan untuk menemukan pola
lokasi industri sehingga ditemukan keseimbangan spasial antar lokasi. Losch berpendapat bahwa
dalam lokasi industri yang tampak tak teratur dapat diketemukan pola keberaturan. Teori Losch
berasumsi suatu daerah yang homogen dengan distribusi sumber bahan mentah dan sarana
angkutan yang merata serta selera konsumen yang sama. Kegiatan ekonomi yang terdapat di daerah
tersebut merupakan pertanian berskala kecil yang pada dasarnya ditujukan bagi pemenuhan
kebutuhan petani masing-masing.
Perdagangan baru akan timbul apabila terdapat kelebihan produksi.
Untuk memperoleh keseimbangan, maka ekonomi ruang Losch harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
1. Setiap lokasi industri harus menjamin keuntungan maksimum bagi penjual maupun pembeli;
2. Terdapat cukup banyak usaha pertanian dengan penyebaran cukup merata sehingga seluruh
permintaan yang ada dapat dilayani;
3. Terdapat free entry dan tak ada petani yang memperoleh super-normal profit sehingga tak ada
rangsangan bagi petani dari luar untuk masuk dan menjual barang yang sama di daerah tersebut;
4. Daerah penawaran adalah sedemikian hingga memungkinkan petani yang ada untuk
mencapai keuntungan dengan besar maksimum;
5. Konsumen bersifat indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya pertimbangan
untuk membeli adalah harga yang rendah.
Pada teori ini, wilayah pasar bisa berubah jika terjadi inflasi (perubahan) harga. Hal ini disebabkan
karena produsen tidak dapat memenuhi permintaan dikarenakan jarak yang terlalu jauh sehingga
mengakibatkan biaya transportasi naik. Ini akan mengakibatkan harga jualnya juga naik. Karena
tingginya harga jual, maka pembelian juga akan berkurang. Hal ini mendorong petani untuk
melakukan proses produksi yang sama untuk memenuhi permintaan yang belum terlayani. Dengan
banyaknya petani yang menawarkan produk yang sama, maka akan terjadi keadaan seperti berikut:
· Permintaan dari seluruh daerah akan terpenuhi;
· Akan terjadi persaingan antar petani penjual yang semakin tajam dan berebut pembeli.
Menurut pendapat Losch pada akhirnya luas daerah pasar masing-masing petani penjual akan
menyempit dan dalam keseimbangannya akan terbentuk segienam beraturan. Bentuk ini
menggambarkan daerah penjualan terbesar yang masih dapat dikuasai setiap penjual dan berjarak
minimum dari tempat lokasi kegiatan produksi yang bersangkutan. Keseimbangan yang dicapai
dalam teori ini berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran, oleh
karena apabila penjual menaikkan harga jualnya maka keseimbangannya akan terganggu. Ini akan
berakibat bukan hanya pada pasar yang semakin menyempit karena konsumen tidak mampu
membeli tetapi sebagian pasar akan hilang dan direbut oleh penjual yang berdekatan. Salah satu
cara untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual barang yang berbeda dari
yang sudah ditawarkan.
Menurut Losch (dalam Daldjoeni,1997:78) teori lokasi industri yang optimal berdasarkan
permintaan (demand) sebagai salah satu alasan melokasikan industri disuatu daerah
agar perusahaan tersebut dapat menguasai wilayah pemasarannya sehingga dapat menghasilkan
paling banyak pendapatan (maximum revenue).
Kontribusi utama Losch adalah memperkenalkan potensi permintaan (demand) sebagai faktor
penting dalam lokasi industri, lalu yang kedua adalah kritik terhadap pendahulunya yang selalu
berorientasi pada biaya terkecil yang mana biasanya yang dilakukan oleh industri adalah
memaksimalkan keuntungan (profit – revenue maximation) dengan berbagai asumsi serta
pemikirannya. Losch mengemukakan bahwa bagaimana proses economic landscape terjadi, yang
merupakan keseimbangan (equillibrium) antara supply (permintaan) dan demand (penawaran).
Ketergantungan lokasi (locational interdependence) menggambarkan bagaimana
sebuah wilayah pasar terbentuk pada kondisi persaingan yang tidak sempurna (imperfect
competition).
Secara sederhana, konsep ini menjelaskan: tidak setiap pemain dalam industri mempunyai
informasi yang sama. Keputusan yang diambil oleh seorang pemain tidak hanya ditentukan oleh
dirinya sendiri, tetapi juga oleh orang lain. Dinamika perubahan wilayah pasar akan terjadi sejalan
dengan proses tarik-ulur yang terjadi, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor. Tambahan oleh
Greenhut (1963). Pada kenyataan, ada beberapa faktor pembeda di antara industri.
Satu faktor menjadi penentu industri tertentu. Faktor yang sama belum tentu menjadi penentu
industri lainnya. Dengan demikian, sebenarnya ada variasi di dalam faktor yang terkait dengan
biaya produksi dan transpor. Terdapat perbedaan hakekat dan karakteristik dari permintaan. Maka,
kemudian ini akan membentuk pola wilayah pasar dan ketergantungan lokasi yang berbeda juga.
Jadi menurut saya, penentuan lokasi industri yang dilihat dari sisi permintaan juga dapat
memberikan kesempatan yang besar kepada para pengusaha industri untuk memperoleh
keuntungan yang maksimum mengingat bahwa lokasi industri disarankan berada dekat dengan
pasar atau dekat dengan konsumen sehingga ongkos transport juga akan lebih kecil.
Untuk studi kasus pada teori market area ini dapat diambil contoh yakni pada pendirian pabrik
pengolahan kopi di Kota Payakumbuh yang berada dekat dengan pasar atau dekat dengan
konsumen. Misalnya industri bubuk kopi yang berlokasi dekat dengan sarana pemerintah, sekolah
atau kampus, dan perumahan masyarakat. Sehingga para pengusaha industri kopi ini memiliki
peluang yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal, karena semakin jauh jarak
konsumen dengan penjual maka konsumen akan semakin enggan untuk membeli produk yang
dihasilkan oleh penjual atau produsen tersebut. Hal ini merupakan aplikasi dari teori market area
yang dicetuskan oleh August Losch
2. TEORI MARKET AREA MENURUT TORD PALANDER
Penjelasan menurut Tord Palander bahwa teori lokasi dibedakan menjadi dua masalah yaitu:
· Penentukan lokasi industri bila diketahui harga dan lokasi bahan mentah serta pasar.
Maksudnya adalah pembentukan wilayah pasar yang didasarkan pada harga produk yang
dihasilkan, kemudian lokasi bahan mentah serta lokasi pasar yang digunakan untuk memasarkan
hasil produksi suatu industri. Apabila harga suatu produk meningkat maka permintaan terhadap
produk tersebut akan turun, begitu juga dengan lokasi bahan mentah, apabila lokasi bahan mentah
sangat jauh dari lokasi industri maka biaya transpor yang dikeluarkan akan semakin besar. Hal ini
tentu akan berdampak terhadap harga produk yang menyebabkan harga produk yang bersangkutan
akan meningkat sehingga sesuai dengan pernyataan diatas maka permintaan akan menurun. Dan
demikian juga halnya dengan lokasi pasar, apabila lokasi industri jauh dari pasar atau jauh dari
konsumen maka konsumen akan enggan untuk membeli produk yang dihasilkan oleh penjual
karena ongskos transpor yang dikeluarkan akan semakin banyak dan akibatnya permintaan juga
akan menurun.
· Pengaruh harga penawaran terhadap luas pasar bila diketahui tempat produksi, biaya produksi
termasuk keuntungan harga satuan angkutan dan persaingan antar perusahaan.
Maksudnya adalah pembentukan wilayah pasar juga dipengaruhi oleh harga penawaran apabila
diketahui tempat produksi, biaya produksi termasuk keuntungan yang didapatkan oleh produsen
dalam memhasilkan produknya, serta termasuk juga persaingan antar perusahaan. Artinya jika ada
pesaing, maka keuntungan yang diperoleh akan bergantung kepada keputusan yang diambil atau
kebijakan yang dijalankan oleh pesaing tersebut, sehingga diperlukan strategi yang tepat untuk
dapat mempengaruhi wilayah pasar.
SUMBER:http://catatanzumaila.blogspot.com/2018/04/teori-lokasi-teori-market-
area.html#:~:text=Losch%20berpendapat%20bahwa%20dalam%20lokasi,serta%20selera
%20konsumen%20yang%20sama.

REVIEW

August Losch adalah seorang ekonom Jerman yang menulis buku berjudul
The Economics of Location . Losch adalah seorang yang selalu menaruh
perhatian pada daerah-daerah ekonomi. August Losch dalam teorinya
mengatakan bahwa lokasi penjual sangat berpengaruh terhadap jumlah
konsumen yang dapat digarapnya. Makin jauh dari tempat penjual, konsumen
makin enggan membeli karena biaya transportasi untuk mendatangi tempat
penjual semakin mahal.
Teori lokasi dari Losch ini berbeda dengan teori Weber, dimana Losch lebih
melihat persoalan dari sisi permintaan , sedangkan Weber sendiri lebih mengarah
kearah sisi penawaran . August Losch merupakan orang pertama yang
mengembangkan teori lokasi dengan segi permintaan sebagaai variabel utama.
Konsumen bersifat indifferent terhadap penjual manapun dan satu-satunya
pertimbangan untuk membeli adalah harga yang rendah.
Pada teori ini, wilayah pasar bisa berubah jika terjadi inflasi harga. Hal ini
disebabkan karena produsen tidak dapat memenuhi permintaan dikarenakan
jarak yang terlalu jauh sehingga mengakibatkan biaya transportasi naik.

· Akan terjadi persaingan antar petani penjual yang semakin tajam dan berebut
pembeli.Menurut pendapat Losch pada akhirnya luas daerah pasar masing-
masing petani penjual akan menyempit dan dalam keseimbangannya akan
terbentuk segienam beraturan. Bentuk ini menggambarkan daerah penjualan
terbesar yang masih dapat dikuasai setiap penjual dan berjarak minimum dari
tempat lokasi kegiatan produksi yang bersangkutan. Keseimbangan yang dicapai
dalam teori ini berasumsi bahwa harga hanya dipengaruhi oleh permintaan dan
penawaran, oleh karena apabila penjual menaikkan harga jualnya maka
keseimbangannya akan terganggu. Ini akan berakibat bukan hanya pada pasar
yang semakin menyempit karena konsumen tidak mampu membeli tetapi
sebagian pasar akan hilang dan direbut oleh penjual yang berdekatan. Salah satu
cara untuk memperluas jangkauan pasar dapat dilakukan dengan menjual barang
yang berbeda dari yang sudah ditawarkan.
Menurut Losch teori lokasi industri yang optimal berdasarkan permintaan sebagai
salah satu alasan melokasikan industri disuatu daerah agar perusahaan tersebut
dapat menguasai wilayah pemasarannya sehingga dapat menghasilkan paling
banyak pendapatan .
Kontribusi utama Losch adalah memperkenalkan potensi permintaan sebagai
faktor penting dalam lokasi industri, lalu yang kedua adalah kritik terhadap
pendahulunya yang selalu berorientasi pada biaya terkecil yang mana biasanya
yang dilakukan oleh industri adalah memaksimalkan keuntungan dengan berbagai
asumsi serta pemikirannya. Losch mengemukakan bahwa bagaimana proses
economic landscape terjadi, yang merupakan keseimbangan antara supply dan
demand . Ketergantungan lokasi menggambarkan bagaimana sebuah wilayah
pasar terbentuk pada kondisi persaingan yang tidak sempurna .
Penjelasan menurut Tord Palander bahwa teori lokasi dibedakan menjadi dua
masalah yaitu· Penentukan lokasi industri bila diketahui harga dan lokasi bahan
mentah serta pasar.
Maksudnya adalah pembentukan wilayah pasar yang didasarkan pada harga
produk yang dihasilkan, kemudian lokasi bahan mentah serta lokasi pasar yang
digunakan untuk memasarkan hasil produksi suatu industri. Apabila harga suatu
produk meningkat maka permintaan terhadap produk tersebut akan turun, begitu
juga dengan lokasi bahan mentah, apabila lokasi bahan mentah sangat jauh dari
lokasi industri maka biaya transpor yang dikeluarkan akan semakin besar. Hal ini
tentu akan berdampak terhadap harga produk yang menyebabkan harga produk
yang bersangkutan akan meningkat sehingga sesuai dengan pernyataan diatas
maka permintaan akan menurun.

Anda mungkin juga menyukai