Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA

PENGUJIAN KOMPONEN ELEKTRONIS


UNIT : 1

NAMA : FAJAR NURDIANSYAH


NOMOR MHS : 33753
HARI PRAKTIKUM : SELASA
TANGGAL PRAKTIKUM : 30-03-2010

LABORATORIUM ELEKTONIKA DASAR


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2009
I. Pendahuluan
a. Tujuan

Pada praktikum kali ini diadakan pengukuran terhadap komponen-komponen


elektronika seperti resistor, kapasitor, dioda, dan transistor.
Nilai dari hasil pengukuran komponen akan dituangkan dalam makalah ini dan akan
dianalisis untuk mendapatkan kesimpulan dari praktikum yang telah dilakukan.

b. Landasan Teori
- Resistor
Resistor adalah komponen dasar elektronika yang digunakan untuk membatasi
jumlah arus yang mengalir dalam satu rangkaian. Sesuai dengan namanya resistor
bersifat resistif dan umumnya terbuat dari bahan karbon.
Hukum Ohm: V = IR

- Kapasitor
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik.
Struktur sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu
bahan dielektrik.

- Dioda
Dioda termasuk komponen elektronika yang terbuat dari bahan semikonduktor.
Dioda memiliki fungsi yang unik yaitu hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Struktur dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Dengan struktur
demikian arus hanya akan dapat mengalir dari sisi P menuju sisi N.
P N

Anoda Katoda

- Transistor
Transistor adalah komponen aktif yang menggunakan aliran electron sebagai prinsip
kerjanya didalam bahan. Sebuah transistor memiliki tiga daerah doped yaitu daerah
emitter, daerah basis dan daerah disebut kolektor. Transistor ada dua jenis yaitu NPN
dan PNP.

NPN PNP

II. Alat dan bahan


- Multimeter Digital
- Resistor
- Kapasitor
- Dioda
- Transistor BC 107, PNP dan NPN
- Potensio
- LDR
- Power Supply

III. Pengujian dan Analisis Komponen Elektronika


1. Pengujian Resistor

Pada Pengujian ini digunakan resistor sebanyak 5 buah dengan kode warna :

R1 = Cokelat – Hitam – Kuning – Emas


R2 = Cokelat – Hitam – Merah – Emas
R3 = Cokelat – Hitam – Hijau – Emas
R4 = Kuning – Ungu – Cokelat – Emas
R5 = Merah – Merah – Kuning – Emas

Dari beberapa resistor tersebut bisa didapatkan sebuah nilai berasal dari susunan warna yang
terdapat dari masing masing resistor. Setelah itu masing – masing resistor di ukur dengan
multimeter digital sehingga didapatkan nilai terukur. Dan untuk mendapatkan nilai susut, kita
bisa menghitung dari, Nilai Susut = Nilai Terbaca – Nilai Terukur.

2. Pengujian Potensio

Pada Pengujian ini digunakan sebuah Potensio untuk diuji hambatannya menggunakan
Multimeter Digital dengan kondisi pencolok hitam pada kaki kiri dan pencolok merah pada
kaki tengah dan posisi sudut yang berbeda beda yaitu :

α 1= 45˚
α 2= 90˚
α 3= 135˚
α 4= Posisi Max.

Maka didapatkan nilai hambatan pada masing masing posisi

3. Pengujian Light Dependent Resistor (LDR)

Pada pengujian ini akan digunakan sebuah Light Dependent Resistor atau sering disingkat
LDR untuk diukur hambatannya pada beberapa posisi. Pada Posisi Pertama LDR diukur
dengan keadaan terbuka. Posisi Kedua diukur dengan posisi LDR terhalang oleh telapak
tangan, kurang lebih jaraknya 5cm. Sedangkan Posisi Ketiga dengan posisi LDR tertutup jari
tangan secara rapat. Maka akan didapatkan sebuah nilai dari ketiga posisi tersebut.

4. Pengujian Kapasitor
Pada Pengujian ini digunakan sebuah Kapasitor Milar ( berwarna Jingga ) untuk diukur besar
nilai kapasitasnya menggunakan Multimeter Digital untuk dibandingkan dengan nilai yang
sudah tertera pada Kapasitor itu sendiri. Maka akan diuji pada 4 buah kapasitor dengan nilai
yang berbeda menggunakan Multimeter Digital.

5. Pengujian Dioda

A. Pengujian Tahanan Maju dan Mundur

Pada pengujian ini digunakan sebuah Dioda (BYW 54) untuk diuji tahanan maju dan tahanan
mundurnya dengan menggunakan Multimeter Digital. Pada pungujian pertama pencolok
merah ke anoda dan pencolok hitam ke katoda sedangkan pada pengujian kedua susunannya
berkebalikan dengan susunan pengujian pertama, pencolok hitam dengan katoda dan
pencolok merah dengan katoda. Maka didapatkan sebuah nilai.

B.Pengujian Karakteristik Dioda

Pada Pengujian ini akan diujikan sebuah dioda pada sebuah rangkaian yang terdiri dari power
supply, sebuah dioda dan sebuah resistor dengan nilai 100Ω/22W dan gambar rangkaian
sebagai berikut :

Dengan berdasarkan tegangan Vs akan dilakukan pengukuran terhadap Vr, Vd dan If.
Sedangkan pada pengukuran Vd dan If akan dibandingkan dengan penghitungan oleh rumus
yaitu Vd= Vs-Vr dan If= 10Vr. Pada penghitungan ini digunakan 7 nilai Vs yang berbeda-
beda.
6. Pengujian Transistor

A. Tanpa Tegangan

Pada pengujian ini akan diuji nilai sebuah Transistor PNP (2SA 671) dan
Transistor NPN (2SC 1061) dengan menggunakan Multimeter dengan posisi
pencolok merah ke basis dan hitam ke kolektor, merah ke basis dan hitam ke
emittor, merah ke kolektor dan hitam ke emittor serta posisi kebalikannya.

B. Dengan Tegangan
Pada pengujian ini akan diuji sebuah transistor dalam suatu rangkaian yang
terdiri dari 1 transistor, 2 resistor yang bernilai 10 kΩ dan 1 kΩ dan sebuah
penyedia daya PS 445 juga ditambahkan beberapa jumper bila perlu. Pengujian
tegangan dan arus ini menggunakan multimeter digital seperti yang tertera pada
rangkaian berikut :

Dari rangkain tersebut akan diukur nilai dari Vce, Vcc dan mA1 berdasarkan
nilai mA yang akan di ubah ubah.
7. Pengujian Tegangan AC dan DC

Pada pengujian ini akan dicari tahu apakah nilai sebuah penyedia daya sama
dengan nilai yang tertulis. Maka akan di uji dengan 2 cara yaitu dengan
menggunakan Multimeter Digital.

IV. Hasil pengujian


A. Pengujian Resistor

No Kode warna Nilai terbaca Nilai terukur Toleransi Nilai susut


1. Cokelat – Hitam – 100 kΩ 98,6 KΩ 5% 1,4 kΩ
Kuning – Emas
2. Cokelat – Hitam – 1 kΩ 0,995 KΩ 5% 5 kΩ
Merah – Emas
3. Cokelat – Hitam – 1 MΩ 912 KΩ 5% 28 kΩ
Hijau – Emas
4. Kuning – Ungu – 470 Ω 0,461 KΩ 5% 9Ω
Cokelat – Emas
5. Merah – Merah – 220 kΩ 217,7 KΩ 5% 3 kΩ
Kuning – Emas

B. Pengujian Potensio

Posisi Hambatan
45 2074 
90 3610 
135 5450 
Maks 10,18 k
C. Pengujian Light Dependent Resistor (LDR)

Kondisi Hambatan
Keadaan Terbuka 54 k
Keadaan Terhalang Telapak Tangan 2,033 M
Keadaan Tertutup Jari Secara Rapat 1,860 M

D. Pengujian Kapasitor

Kapasitor 10 K 100 K 220 K 1 µF


Terukur 0,010 µF 0,100 µF 0,229 µF 1 µF

E. Pengujian Dioda
Merah dengan anoda, hitam dengan katoda Hitam dengan anoda, Merah dengan katoda
5,15 MΩ ~ (Over load)

F. Pengujian Karakteristik Dioda

No Vs Vr Vd If
Volt Volt Pengujian (V) Vd = Vs - Vr (V) Pengujian (mA) If = 10 Vr (mA)
1 0,3 0 0,302 0,3 0 0
2 0,5 0,015 0,494 0,485 0,15 1,5
3 0,7 0,131 0,583 0,569 1,31 13,1
4 0,9 0,281 0,613 0,287 2,78 27,8
5 1,5 0,601 0,661 0,899 7,77 77,7
6 2,5 1,764 0,702 0,736 13,20 132
7 3,5 2,529 0,717 0,971 24,95 249,5
G. Pengujian transistor PNP
Merah ke basis, Merah ke basis, Merah ke kolektor,
Transistor PNP hitam ke kolektor hitam ke emitor hitam ke emitor
2SA 671 ~ (Over load) ~ (Over load) ~ (Over load)
Hitam ke basis, Hitam ke basis, Hitam ke kolektor,
merah ke kolektor merah ke kolektor merah ke emitor
1,7 Ω 2,8 Ω ~ (Over load)

H. Pengujian transistor NPN

Merah ke basis, Merah ke basis, Merah ke kolektor,


Transistor NPN hitam ke kolektor hitam ke emitor hitam ke emitor
2SC 1061 3,6 Ω 3,4 Ω ~ (Over load)
Hitam ke basis, Hitam ke basis, Hitam ke kolektor,
merah ke kolektor merah ke kolektor merah ke emitor
~ (Over load) ~ (Over load) ~ (Over load)

I. Pengujian Transistor dengan Tegangan

No. IC (mA) VCE (Volt) VCC (Volt) VSS (Volt) IB (mA)


1 0,5 0,006 0,502 0,502 0,43
2 1 0,009 1,010 1,010 0,43
3 3 0,019 3,080 3,080 0,43
4 5 0,027 5,05 5,05 0,43
5 7 0,035 7,08 7,08 0,43
6 9 0,041 9,02 9,02 0,43
No. IC (mA) VCE (Volt) VCC (Volt) VSS (Volt) IB (mA)
1 0,5 4,53 5,03 5,03 0
2 1 3,97 5,03 5,03 0
3 3 2,033 5,03 5,03 0,02
4 5 0,045 5,03 5,03 0,20

J. Pengujian Tegangan AC dan DC dengan Multimeter


Tegangan AC Pengujian Tegangan DC
Tertulis Terukur Tegangan Variabel Tegangan dua kutub Tegangan satu kutub
0 dgn 5 5,31 V Strip ke 1 0,304 V 0 dgn +15 15,22 V 0 dgn +5 5,03 V
0 dgn 10 10,84 V Strip ke 3 4,37 V 0 dgn -15 15,06 V  
0 dgn15 16,36 V Strip ke 5 8,93 V -15 dgn +15 30,3 V  
0 dgn 20 21,64 V Strip ke 7 13,62 V    
0 dgn 25 27,15 V Strip ke 9 19 V    

V. Analisa hasil pengujian


a. Pengujian resistor
Pada pengujian resistor dapat dilihat bahwa tidak selamanya nilai yg terbaca pada warna
gelang resistor memiliki nilai yg sama dengan yg nilai sebenarnya yg telah di ukur.
Resistor memiliki nilai toleransi yang dapat memberikan nilai kerja resistansi minimal
dan maksimal. Karena itulah pada warna terakhir memiliki makna bahwa nilai setiap
resistor tersebut memiliki nilai dalam sebuah lingkup dengan tanda sebuah persentase

b. Pengujian Potensio
Pada pengujian potensio akan diuji besarnya nilai hambatan pada beberapa sudut. Cara
mengubah besaran adalah dengan mengatur panjang atau sudut (tergantung jenis
potensio). Pada percobaan ini dilakukan pengukuran terhadap sebuah komponen potensio
pada sudut yang berbeda-beda. Besarnya sudut tersebut menentukan besaran hambatan
yang harus dilalui. Dalam teorinya sebuah potensio akan jika makin besar nilai sudutnya
maka makin besar pula nilai hambatannya. Dalam pengujian ini telah terbukti bahwa
teori tersebut sesuai dengan hasil yang didapat.

c. Pengujian Light Dependent Resistor (LDR)


Dalam pengujian ini sebuah LDR diuji coba besar nilai nya dengan cara menghalangi
arah datangnya cahaya ke transmitter LDR yang ada pada penampangnya. Maka dalam
percobaan tersebut telah di uji dengan 3 kondisi yaitu dengan keadaan penampang
terbuka, tertutup telapak tangan dengan diberi jarak 5 cm, dan dengan ditutup rapat oleh
jari. Maka telah dianalisa sebuah LDR akan semakin bernilai besar hambatannya jika
intensitas cahaya yang mengenai penampangnya semakin berkurang.

d. Pengujian Kapasitor
Pada pengujian kapasitor telah diuji dengan beberapa nilai yaitu 10 k, 100 k, 220 k, dan 1
µF maka setelah terukur akan terlihat nilai terukur yang hanya berbeda selisih sedikit
dengan nilai terbaca.

e. Pengujian Dioda
Pada pengujian dioda, jika kaki anoda dihubungkan dengan probe merah dan kaki katoda
di hubungkan dengan probe hitam, maka dioda akan bekerja dalam mode forward bias,
sehingga arus pun dapat mengalir yang juga dapat menyebabkan suatu hambatan
(tergantung dari jenis dioda itu). Sedangkan jika kaki anoda dihubungkan dengan probe
hitam dan kaki katoda di hubungkan dengan probe merah, maka dioda akan bekerja
dalam mode reverse bias, yaitu arus akan terblokir sesuai sifat dioda. Dapat dilihat dari
hasil pengukuran akan terukur Over Load.

f. Pengujian Karakteristik Dioda


Percobaan ini dilakukan pada kondisi forward bias pada dioda untuk membandingkan
teori dan hasil pengujian. Yang dibandingkan diatas adalah variabel Vd dan If dimana Vd
dapat dicari menggunakan rumus Vd = Vs - Vr dan If dapat dicari dengan rumus If = 10
Vr. Rumus Vd berasal dari hukum Kirchoff dan Rumus If berasal dari hukum Ohm yaitu
V = IR dimana R adalah 100 . Sehingga I = V/100 A atau I = 10V mA. Jika kita
membandingkan, ada perbedaan antara hasil teori dan praktek pada kedua variable (Vd
dan If) dimana perbedaan nilai nilai tersebut tidak terlalu besar walaupun faktor eksternal
dapat mempengaruhi hasil pengukuran.

g. Pengujian Transistor PNP


Dari hasil pengujian didapat bahwa transistor jenis PNP dapat mengalirkan arus hanya
pada saat kabel merah (+) dihubungkan ke emitor atau ke kolektor dan kabel hitam (-)
dihubungkan ke basis. Sedangkan pada keadaan lain tidak didapatkan suatu nilai ( Over
Load). Transistor di bentuk dari 2 buah dioda yang dibentuk sedemikian rupa untuk
masing-masing fungsi. Jika kita gabungkan hasil pengukuran transistor terhadap fakta,
maka hal ini dapat di asumsikan dalam bentuk gambar berikut.

Misalnya ada arus dari kabel merah (+) masuk lewat basis menuju ke kolektor, maka arus
itu akan terblokir oleh dioda pada kolektor, hal ini sesuai dengan apa yang telah diuji
coba sebelumnya.

h. Pengujian transistor NPN


Berbeda dengan jenis transistor PNP, jika pada NPN arus akan selalu mengalir jika kabel
merah (+) selalu dihubungkan ke basis dan kabel hitam (-) dihubungkan ke kolektor
ataupun emitter. Maka dapat diasumsikan dalam gambar berikut.
Misalnya ada arus dari kabel merah (+) masuk lewat kolektor ataupun emitter menuju ke
basis, maka arus itu akan terblokir oleh dioda, hal ini sesuai dengan apa yang telah diuji
coba sebelumnya.

i. Pengujian Transistor dengan Tegangan


Percobaan ini mengaplikasikan fungsi transistor dalam sebuah rangkaian listrik. Di sini
transistor memainkan peran sebagai penguat yang akan mempengaruhi variabel-variabel
lainnya. Transistor yang digunakan adalah FCS 9013 pada papan komponen EEC 474
dengan penyedia daya PS 445. Berbeda dari percobaan dioda sebelumnya, disini
pencolok multimeter dipasang sebagai Ammeter untuk mengukur arus Ic. Sumber
tegangan divariasi sampai nilai Ic yang ditentukan tercapai. Melihat analisis pada bagian
sebelumnya, IB bisa dipastikan konstan pada keenam data yang diambil. Hasil di dalam
tabel tersebut membuktikan analisis karena pada keenam percobaan, arus IB konstan
pada 0,43 mA. Bila diteliti lagi besar dari Vss memiliki kesamaan nilai contohnya pada
percobaan 4 dengan menggunakan rumus Vss= Vce + Ic(1000):
5,05 ≈ 0,02 + 5 mA(1000)
5,05 ≈ 0,02 + 5 A
5,05 ≈ 5,02
Kedua nilai hampir sama dengan perbedaan yang kecil, sehingga rumus tersebut
dibuktikan kebenarannya. Perbedaan kecil itu terjadi karena sumber tegangan tidak ideal
dan tidak 100% efisien
j. Pengujian Tegangan AC dan DC dengan Multimeter
Percobaan ini bertujuan untuk mencari tahu apakah nilai ukur suatu penyedia daya sesuai
dengan rating yang tertera pada papan. Jika dilihat, nilai terukur dan nilai tertulis yang
tertera pada papan berbeda. Ini dikarenakan faktor eksternal seperti kualitas komponen
dan kesalahan alat ukur.

VI. Kesimpulan

1. Pada pengujian komponen elektronika nilai yang tertera pada komponen itu bisa saja
tidak sesuai, hal ini dikarenakan faktor kualitas komponen, faktor penghitungan, faktor
alat penghitung, faktor toleransi komponen tersebut. Hambatan dalam pada sebuah alat
pengukur dan alat bantu ukur dapat menjadi faktor penambah jumlah resistansi
komponen.

2. Nilai yang didapat pada saat pengukuran biasanya tidak terlampau jauh dari nilai yang
terbaca.

3. Dioda normal (biasa) akan mengalirkan arus jika pada kaki anoda dihubungkan dengan
kutub (+) dan kaki katoda kutub (-) yaitu pada mode forward bias.

4. Transistor PNP dapat mengalirkan arus jika kaki positif dihubungkan pada emitter
ataupun kolektor dan kaki negatif dihubungkan pada basis.

5. Transistor NPN dapat mengalirkan arus jika kaki positif dihubungkan pada basis dan kaki
negatif dihubungkan pada emitter ataupun kolektor.
VII. Pertanyaan pertanyaan
8.
Komponen Lambing
Resistor

Kapasitor

Termistor

SCR

TRIAC

Sekring pengaman

9. a. Resistor berfungsi untuk membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu
rangkaian.
b. Kapasitor berfungsi untuk menyimpan muatan listrik. Dapat berfungsi sebagai
tapis perata dalam rangkaian adaptor AC-DC
10. Potensiometer berfungsi sebagai pembagi tegangan, dimana pada rangkaian amplifier
dapat merubah hambatan secara variable.
11. LDR berfungsi sebagai pemberi hambatan dan cara kerjanya tergantung pada
intensitas cahaya yang diterima.
12. Dioda Zener adalah Dioda yang dapat mengalirkan arus dalam kondisi reverse bias
tanpa merusak dioda itu sendiri. Light Emitting Diodes (LED) adalah Dioda yang
dapat memancarkan cahaya ketika dialiri arus listrik. Dioda Laser adalah dioda yang
memancarkan laser yang berguna untuk penyimpan data optik atau komunikasi optik
berkecepatan tinggi. Dioda Foto adalah Dioda yang dapat mendeteksi cahaya dan
digunakan pada komunikasi optik dan sel surya. Dioda Schottky adalah dioda yang
mempunyai kemampuan switching yang cepat sehingga dapat digunakan dalam
rangkaian listrik yang bekerja sangat cepat.
13. Perbedaan terletak pada komponen dioda yang berada didalam transitor tersebut yang
mengakibatkan perbedaan besar dalam pengoperasian.
Pada transistor PNP dioda pada kolektor dan emitor mengarah ke basis (kedalam),
sedangkan pada transistor NPN dioda pada kolektor dan emitor mengarah keluar
basis.
14. Transistor dapat dikatakan masih baik jika diukur dalam keadaan kaki probe merah
(+) ke basis dan kaki probe hitam (-) ke emitor ataupun kolektor maka tidak ada arus
yang lewat (arus tidak bocor), ini dalam keadaan transistor PNP.
Sedangkan dalam keadaan kaki probe merah (+) ke emitor ataupun kolektor dan kaki
probe hitam (-) ke basis maka tidak ada arus yang lewat (arus tidak bocor), ini dalam
keadaan transistor NPN.

Anda mungkin juga menyukai