Anda di halaman 1dari 2

Dislokasi dan Mekanisme Penguatan

7.2

Konsep Dasar Dislokasi

Dislokasi adalah suatu pergeseran atau pegerakan atom-atom di dalam sistem kristal logam akibat
tegangan mekanik yang dapat menciptakan deformasi plastis (perubahan dimensi secara permanen)
pada saat terjadinya deformasi plastis maka melibatkan pergerakan sejumlah besar dislokasi. Pada
dislokasi terdapat 2 tipe yaitu dislokasi sisi dan dislokasi ulir. Pada dislokasi sisi penyimpangan terjadi
sepanjang ujung dari garis tengah atom tambahan dimana daerah tersebut merupakan garis
dislokasinya. Untuk dislokasi ulir garis dislokasinya menyerupai spiral pada titik tengah bidang atom.
Selain dislokasi ulir dan dislokasi sisi terdapat dislokasi campuran yaitu dislokasi yang memiliki
dislokasi ulir dan dislokasi sisi pada kristal pada suatu material tersebut. Besar jumlah dari dislokasi
sangat mempengaruhi material untuk mengalami deformasi plastis. Mekanisme pergerakan dari
dislokasi akan ditunjukan pada gambar 1.1

Pada gambar 1.1 terlihat bahwa ketika diberi tegangan geser kearah kanan, pada gambar (a) terlihat
bahwa titik A yang merupakan atom tambahan yang hanya memiliki setengah dari jumlah atom
terpengaruh pada tegangan tersebut. Pada gambar (b) terlihat bahwa atom pada titik B menggatikan
atom pada titik A yang tidak ada, dimana hal tersebut berlanjut pada atom pada titik – titik lain.
Pada gambar (c) terlihat hasil dari pengaruh pergeseran atom – atom tersebut yaitu pergeseran
atom selebar satu buah atom pada sisi akhir pergeseran atom. Pergeseran atom tersebut sama
seperti pergerakan ulat, yang dapat dilihat pada gambar 1.2.

Untuk pergerakan terhadap dislokasi ulir dengan sisi memiliki perbedaan yaitu pada dislokasi sisi
pergerakan atom – atom tersebut paralel terhadap arah tegangan, sedangkan pada dislokasi ulir
pergerakan atom – atom tersebut tegak lurus terhadap arah tegangan. Perbedaan antara dislokasi
ulir dan dislokasi sisi dapat dilihat pada gambar 1.3.

Nilai dari dislokasi atau massa jenis dislokasi pada sebuah material ditunjukkan dalam satuan
volume.

7.3

Karakteristik dari Dislokasi

Beberapa karakteristik dislokasi berpengaruh kepada sifat mekanik material . Termasuk medan
regangan yang berada disekitar dislokasi yang akan menentukan mobilitas dislokasi dan kemampuan
untuk bertambahnya dislokasi. Jika logam mengalami deformasi , 5% energi deformasi tetap berada
pada material , sisanya menjadi panas. Sebagian besar energi yang disimpan tersebut berupa energi
regangan dan berada disekitar dislokasi . Energi regangan berupa :tekan , tarik dan geser, dimana
dapat dilihat pada gambar 1.4

Energi regangan disekitar dislokasi dapat berintreraksi dengan dislokasi sebelahnya atau yang dekat
dengannya berupa tarik – menarik atau tolak – menolak dimana dapat dilihat pada gambar 1.5.

7.4
Sistem Slip

Gerakan dislokasi pada suatu bahan tidak sama kesetiap arah, ada bidang yang lebih sesuai (prefer
plane) untuk terjadi gerakan dislokasi . Bidang ini disebut bidang slip Sedangkan arah gerakan
disebut arah slip. Gabungan dari keduanya disebut sistem slip. Slip biasanya terjadi pada bidang
terpadat dan slip juga tergantung pada struktur Kristal logam.

Pada gambar 1.6 kita dapat melihat arah bidang slip serta bentuk stuktur kristal FCC nya. Tipe – tipe
bidang slip, arah bidang slip serta jumlah dari sistem slip dapat dilihat pada tabel 2.1

7.5

Sistem Slip pada Kristal Tunggal

Penjelasan lebih jauh tentang sistem slip dapat diketahui pada perlakuan yang dialami pada sebuah
kristal tunggal. Dimana pada sub bab sebelumnya dapat diketahui bahwa gerakan dislokasi ulir, sisi
dan campuran dipengaruhi pada tegangan geser yang mempengaruhi bidang slip dan arah slipnya
dimana hasil dari pergeseran yang diakibatkan oleh tegangan tersebut hanya berbeda dalam arah
tegangannya. Dimana hal ini disebut Tegangan Geser Terselesaikan dimana tidak hanya dipengaruhi
oleh tegangan namun juga dipengaruhi pada orientasi bidang dan arah slip. Dimana sebagai contoh
pada gambar 1.7 kita dapat melihat Ф menunjukkan antara sudut normal dengan sudut bidang slip
dan λ menunjukkan antara sudut slip dan arah tegangan dan juga dimana σ menunjukkan tegangan.

Sebuah kristal tunggal pada logam memiliki nilai sistem slip yang berbeda – beda, dimana nilai dari
Tegangan Geser terselesaikan biasanya berbeda dari nilai yang lain, dan nilai yang baik pada sebuah
sistem slip memiliki nilai tegangan geser terselesaikan yang besar.

Selain itu juga terdapat Tegangan Geser Terselesaikan Kritis yang merupakan nilai minimum yang
diperlukan untuk memulai slip.

Ketika Ф = λ = 45o pada tegangan minimum maka digunakan rumus dibawah.

Gambar 1.8 menunjukkan gambar slip pada kristal tunggal

Gambar 1.9 menunjukkan gambar slip pada kristal tunggal pada Zinc.

Anda mungkin juga menyukai