Askep Ibu Nifas DGN Bendungan Asi
Askep Ibu Nifas DGN Bendungan Asi
PENDAHULUAN
BAB II
KONSEP DASAR PENYAKIT
2.4 Etiologi
Bendungan air susu dapat terjadi pada hari ke dua atau tiga hari ketika payudara telah
memproduksi air susu dengan lancar. Bendungan disebabkan oleh pengeluaran air susu yang tidak
lancar, karena bayi tidak cukup sering menyusu, produksi meningkat, terlambat menyusukan,
hubungan dengan bayi (bonding) kurang baik dan dapat pula karena adanya pembatasan waktu
menyusui. (Sarwono, 2009)
2.7 Komplikasi
BAB III
KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
- Telinga
Biasanya bentuk telinga simetris atau tidak, bagaimana kebersihannya adakah cairan yang keluar
dari telinga.
- Hidung
Ada polip atau tidak dan apabila pada saat ppost partum mengalami pernafasan cuping hidung.
- Dada
Terdapat adanya pembedaran pada payudara, adanya hipopigmentasi aerola mamae dan papilla
mamae.
- Abdomen
Pada klien nifas, abdomen kendor kadang-kadang striac masih terasa nyeri, fundus uteri 3 jari
bawah pusat.
- Genetalia
Pengeluaran darah campur lender, pengeluaran air ketuban, bila terdapat pengeluaran mekonium
yautu feses yang di bentuk anak dalam kandungan menandakan adanya kelainan letak anak.
- Anus
Kadang-kadang pada klien nifas ada luka pada anus karena rupture.
- Ekstremitas
Pemeriksaan oedema untuk melihat kelainan-kelainan karena membesarnya uterus,
kerenapenyakit jantung/ginjal.
- Muskuluskeletal
Pada klien post partum biasanya tejadi keterbatasan gerak dan aktifitas karena adanya luka
episiotomy.
- Tanda-tanda Vital
Apabila terjadi perdarahan pada post partum tekanan darah turun, nadi cepat, pernafasan
meningkat, suhu tubuh menurun.
Rasional :
a. Porsi kecil tapi sering akan lebih memberikan banyak kesempatan bagi pasien untuk memenuhi
kebutuhan nutrisinya
b. Pendidikan kesehatan/penkes mengenai nutrisi akan mendorong pasien untuk lebih
memperhatikan pemenuhan kebutuhan nutrisinya
c. Multi vitamin dapat meningkatkan nafsu makan
5. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kesulitan menjalani posisi biasa, sekunder akibat: Nyeri
pada payudara.
Tujuan :
a. Individu akan mengatakan keseimbangan optimal antara istirahat dan aktifitas
Intervensi :
a. kaji tingkat kelelahan dan kebutuhan istirahat pasien
b. kaji faktor-faktor penyebab gangguan pola tidur
c. berikan lingkungan yang nyaman
d. beri kesempatan ibu mengungkapkan perasaannya
e. Ajarkan untuk mandi air hangat sebelum tidur.
Rasional :
a. untuk mengetahui tingkat kebutuhannya sehingga terpenuhi pola istirahatnya.
b. mengetahui penyebab sehingga dapat tidur dengan baik.
c. untuk memberi kenyamanan dan ketenangan pasien
d. Untuk terapi psikis dan mengurangi beban pkiran dan membantu mengatasimasalahnya
e. Relaksaki dapat membuat tidur lebih nyenyak.
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN BENDUNGAN ASI
A. PENGKAJIAN
1. BIODATA
Nama : Ny. R
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Bali/Indonesia
Agama : Hindu
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Pendidikan Terakhir : SMU
: Jl. Nangka, Denpasar. Bali
No. RM : 25 12 13
Tanggal Masuk RS : 30 November 2012
3. KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Nutrisi
Ibu makan 3 kali sehari dengan jenis makanan nasi, sayur, dan lauk. Minum 5 gelas sehari. Ibu
mengatakan tidak ada keluhan pada saat makan dan tidak ada pantangan.
b. Eliminasi
Ibu BAK 6 - 8x sehari dan BAB 1 x sehari dengan tidak ada keluhan apapun.
c. Istirahat
Ibu mengatakan sulit tidur, tidur hanya kurang lebih 4 jam karena nyeri pada payudara.
d. Aktifitas
Ibu mengatakan aktifitasnya terbatas karena nyeri pada payudara.
e. Psikososial
Ibu merasa cemas karena ASInya keluar hanya sedikit sehingga bayi menangis terus menerus
serta cara melakukan perawatan payudara.
B. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum : Baik
- Kesadaran : Compos mentis
2. Tanda-tanda vital :
- TD : 110/80 mmHg
- Nadi : 80 x/menit
- Napas : 22 x/menit
- Suhu : 370C
3. TB dan BB : TB : 167 cm, BB : 55 kg.
4. Inspeksi
a. Muka : bulat, bersih, tidak oedem.
b. Mulut dan Gigi : bersih, bibir tampak pucat, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis, gigi
lengkap, tidak ada gangguan menelan.
c. Leher : tidak ada pembendungan vena jugularis, kelenjar tiroid ataupun limfe yang
membengkak.
d. Payudara : Bentuk payudara tidak simetris kiri dan kanan, teraba keras, ada nyeri tekan, tidak
terdapat benjolan, pembesaran ada namun pada bagian kanan lebih besar dari yang kiri dan sudah
ada pengeluaran ASI ,namun puting susu sebelah kanan ibu tenggelam sedikit.
e. Abdomen : masih terlihat linea alba dan striae gravidarum, tidak teraba massa/tumor, tidak ada
nyeri tekan pada perut bagian bawah, tidak ada pembesaran hepar.
f. Ekstremitas : tidak ada udema, akral; hangat, tidak ada varises.
g. Genetalia : tidak terdapat tanda-tanda infeksi, tidak ada perdarahan, tidak ada oedem dan
varices pada vagina.
h. Jahitan dalam : 2 jahitan
i. Jahitan luar : 5 jahitan
j. Lochea : Serosa, kecoklatan, bau khas
k. Anus : tidak ada haemoroid
5. Data Penunjang
a. Riwayat persalinan
Tanggal : 27 November 2012 Jam : 10.15 WIB
Masa gestasi : 40 minggu
Komplikasi : Tidak ada
Plasenta : lengkap
Lahir : spontan
Berat : 2,800 gram
Tali pusat : panjang 30 cm
Insersio : Sentralis
Kelainan : Tidak ada
b. Perineum
Robekan di : mukosa vagina, otot bulbokavernosus
Jahitan dalam : 2 jahitan
Jahitan luar : 5 jahitan
c. Lama Persalinan Perdarahan
Kala I : 9 jam 5 menit 10 cc
Kala II : 20 menit 50cc
Kala III : 10 menit 90cc
Kala IV : 2 jam 100cc
Total : 11 jam 35 menit 250cc
Tindakan lain : Tidak dilakukan
Nilai APGAR : 1’ : 8 5’ : 9 10’ : 9
C. ANALISA DATA
Masalah
No. Data Etiologi
Keperawatan
1. DS : Klien mengatakan nyeri pada Bendungan Nyeri
payudara ASI
DO :
- P : Nyeri karena terbendungnya
ASI
- Q : Seperti Tertekan
- R : Daerah payudara kiri dan kanan
- S : skala nyeri 4
- T : Sewaktu-waktu
2. DS : Klien mengatakan cemas Kurang Cemas
karena ASI yang di keluarkan pengetahuan
sedikit. tentang
DO : Klien sering melamun perawatan
payudara
3. DS : Klien mengatakan kurang Nyeri pada Gangguan
tidur karena nyeri pada payudara payudara pola tidur
DO : Terlihat klien tampak
gelisah dan sulit tidur.
D. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan rasa nyaman : nyeri berhubungan dengan bendungan ASI
2. Cemas berhubungan dengan dengan kurangnya pengetahuan tentang perawatan payudara
3. Gangguan pola tidur berhubungan dengan kesulitan menjalani posisi biasa, sekunder akibat: Nyeri
pada payudara.
E. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
No. Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan Rasional
Keperawatan
1. Gangguan rasa Setelah dilakukan e. Ajarkan teknik e. Teknik relaksasi akan
nyaman : nyeri perawatan 1 x 30 relasksasi sangat membantu
berhubungan Menit, klienf. Kompres pada area mengurangi rasa nyeri
dengan mengatakan : nyeri f. Kompres hangat akan
bendungan ASI d. Nyeri g.Kolaborasi membantu
berkurang/hilang pemberian obat melancarkan
e. Ibu dapat menyusui analgetik peredaran darah pada
bayinya dengan h.Lakukan pengurutan area nyeri
nyaman yang dimulai dari g. Pemberian obat
f. Bendungan ASI dapat puting ke arah analgetik bekerja
berkurang/hilang korpus mamae untuk mengurangi rasa nyeri
mengurangi h. Proses pengurutan
bendungan di vena akan membantu
dan pembuluh getah melancarkan
bening dalam peredaran darah pada
payudara area nyeri.
f. kaji tingkat
kelelahan dan
kebutuhan istirahat
pasien
g. kaji faktor-faktor
f. untuk mengetahui
penyebab gangguan tingkat kebutuhannya
Setelah dilakukan pola tidur sehingga terpenuhi
tindakan diharapakanh. berikan lingkungan pola istirahatnya.
Gangguan pola klien akan yang nyaman g. mengetahui penyebab
tidur berhubungan mengatakan i. beri kesempatan ibu sehingga dapat tidur
3. dengan kesulitan keseimbangan mengungkapkan dengan baik.
menjalani posisi optimal antara perasaannya h. untuk memberi
biasa, sekunder istirahat dan aktifitas j. Ajarkan untuk kenyamanan dan
akibat: Nyeri pada mandi air hangat ketenangan pasien
payudara. sebelum tidur. i. Untuk terapi psikis
dan mengurangi beban
pkiran dan membantu
mengatasimasalahnya
j. Relaksaki dapat
membuat tidur lebih
nyenyak.
https://id.scribd.com/doc/305169170/Askep-Ibu-Nifas-Dgn-Bendungan-Asi