Anda di halaman 1dari 21

Makalah Teori Organisasi

Pengenalan Teori Organisasi

Diajukan sebagai tugas Mata kuliah

Teori Organisasi

Disusun oleh :

Afrizal saputra 1260400012

Fakultas Tehnik di Jurusan Sistem Informasi

Universitas Muhammadiyah Bengkulu

Bengkulu

2013
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,

Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan

makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini

dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi kawan

– kawan maupun bapak/ibu dosen dalam mengenal teori organisasi

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para Kawan – kawan maupun bapak/ibu dosen yang mengajar saya

, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga

kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang

sayamiliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca

untukmemberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk

kesempurnaanmakalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................................

A. Latar Belakang ...........................................................................................................................

B. Perumusan Masalah ....................................................................................................................

C. Tujuan ...........................................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................................

1. Pengertian Organisasi ................................................................................................................

2. Ciri – Ciri Organisasi .................................................................................................................

3 .Unsur – Unsur Organisasi .........................................................................................................

4. Asas – Asas Organisasi .............................................................................................................

5. Macam – Macam Organisasi .......................................................................................................

6. Manajemen dan Organisasi ........................................................................................................

BAB III PENUTUP

1.Kesimpulan .....................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Teori Organisasi

Sejalan dengan dinamika manusia, maka timbullah berbagai jenis organisasi yang seperti telah

dikatakan berperan selaku wahana dan saluran utama dalam usaha berkehidupan masyarakat secara

tertib. Seirama dengan dinamika itu pula, timbullah berbagai jenis kebutuhan manusia yang kina

lama kian kompleks pula sehingga menjadi diluar batas-batas kemampuan seseorang untuk

memenuhi seluruh kebutuhannya secara mandiri.Dengan perkataan lain, manusia modern menjadi

manusia organisasional. Dan dengan perkataan lain juga,kompleksitasnya kebutuhan manusia &

masyarakat melahirkan berbagai jenis organisasi yang semakin kompleks pula.Untuk menjadikan

organisasi yang semakin kompleks itu, berkembanglah teori organisasi dengan asas-asasnya, rumus-

rumusannya,kaidah-kaidahnya & pendekatan-pendekatannya.

B. Rumusan Masalah

Dengan latar belakang yang telah saya jabarkan di atas saya merumuskan beberapa masalah yang

berkaitan dengan jenis – jenis organisasi dan apa pentingnya oraganisasi bagi kita semua sebagai

berikut :

1. Apa pengertian dari Organisasi tersebut ?

2. Berapa macam ciri – ciri organisasi ?

3. Apa unsur – unsur dari organisasi ?


4. Apa pengertian asas organisasi ?

5. Berapa macam organisasi ?

6. Apa kegunaan dari manajemen dan organisasi , dan hubungannya ?

C. Tujuan

Dengan di buatnya makalah ini , saya bertujuan untuk :

1. Mengtahui apa itu organisasi

2. Mengtahui macam ciri – ciri organisasi

3. Mengtahui unsur organisasi

4. Mengtahui asas organisasi

5. Mengtahui macam – macam organisasi

6. Mengtahui kegunaan manajemen dan organisasi dan hubungannya


BAB II

PEMBAHASAN

PENGERTIAN ORGANISASI
Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
bersama yang diinginkan dan mau terikat dengan peraturan yang ada yang telah disepakati.
Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai
tujuan yang telah ditetapkan bersama.
Pengertian organisasi menurut para ahli :

 Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui
mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama.
 James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan
manusia untuk mencapai tujuan bersama.
 Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas
kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
 Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang
dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang
bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau
sekelompok tujuan.
 Thester I. Bernard organisasi merupakan suatu sistem kerjasama dari 2 orang atau lebih,
sesuatu yang tak terwujud dan tidak bersifat perseorangan dan sebagian besar mengenai hal-
hal hubungan.
 J. M. Gaus : organisasi adalah tata hubungan antar orang-orang untuk dapat memungkinkan
tercapainya tujuan bersama dengan adanya pembagian tugas dan tanggung jawab. organisasi
adalah alat untuk tercapainya tujuan dari sebuah Hubungan manajemen dan organisasi
manajemen.

Teori organisasi merupakan studi dimana kita memandang suatu organisasi baik dari segi fungsi dan
struktur , dengan meninjau pendapat atau pendekatan untuk mencari pemecahan masalah dalam
suatu organisasi dimana para pelaku organisasi berinteraksi satu dengan yang lain nya, yang
membentuk suatu system yang saling mempengaruhi sesama pelakunya agar mencapai tujuan yang
lebih baik.
CIRI-CIRI ORGANISASI.

Dalam membahas suatu bentuk organisasi secara mendetail maka perlu diperinci apa saja yang
tercakup dalam seluk beluk organisasi.Adapun dalam pembahasan ini pertama ditekankan pada:
a).Definisi Organisasi
b).Proses Organisasi
Sebelum lebih jauh masuk ke pembahasan mengenai cirri-ciri organisasi,kita harus mengerti secara
menyeluruh mengenai definisi organisasi dan proses organisasi.Manusia adalah mahluk social yang
cenderung untuk hidup bermasyarakat serta mengatur dan mengorganisasi kegiatannya dalam
mencapai suatu tujuan.Tetapi karena keterbatasan kemampuan manusia menyebabkan manusia tidak
dapat mencapai tujuan tanpa ada hal kerjasama.Hal inilah yang mendasari manusia untuk hidup
dalam berbagai organisasi yang ada dalam masyarakat sekarang ini.
Organisasi banyak mempunyai difisi,karena organisasi dapat dipandang dari berbagai
perspektif.Tetapi bagaimanapun juga ada semacam kesepakatan pendapat dalam kenyataannya
bahwa organisasi pada umumnya dikembangkan sebagai instrument bagi pencapaian tujuan tertentu
dan cenderung muncul dalam situasi dimana orang-orang menyadari manfaat organisasi sebagai
suatu jalan yang terbaik pelaksanaan kegiatan kolektif.
Ada beberapa macam definisi organisasi.
a).Menurut Ernest dale
Organisasi adalah suatu proses perencanaan yang meliputi penyusunan,pengembangan dan
pemeliharaan suatu struktur atau pola hubungan kerja dari orang orang dalam suatu kelompok kerja.
b)Menurut Cyril Soffer
Organisasi adalah perserikatan orang-orang yang masing masing diberi peranan tertentu
dalam suatu system kerja dan pembagian dalam mana pekerjaan itu diperinci menjadi
tugas0tugas,dibagikan diantara pemegang peranan dan kemudian digabungkan ke dalam beberapa
bentuk hasil.
c).Definisi organisasi secara umun
Organisasi adalah orang-orang yang usahanya harus dikordinasikan,tersusun dari sejumlah
subsistem yang saling berhubungan dan tergantung,bekerjasama atas dasr pembagian kerja,peran dan
wewenang serta mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai.
Dari hal-hal yang sudah dijelaskan diatas tersebut maka dapat kita ketahui apa saja ciri-ciri
organisasi yang harus kita pahami.Diantaranya adalah:
a.Organisasi adalah lembaga social yang terdiri atas sekumpulan orang dengan berbagai
pola interaksi yang ditetapkan
b.Organisasi dikembangkan untuk mencapai tujuan0tujuan tertentu
c.Organisasi secara sadar dikoordinasikan dan dengan sengaja disusun.
d.Organisasi adalah instrument social yang mempunyai batasan-batasan yang secara
relative dapat diidentifikasikan.
UNSUR-UNSUR ORGANISASI
a).Manusia
Manusia sebagai mahluk social membutuhkan wadah atau suatu tempat untukmenyalurkan
suatu tujuannya atau prinsipnya.Dia membutuhkan suatu alat yang bisa menjadikan kebenaran
informasi ,karena itulah manusia membutuhkan organisasi.
b).Lingkungan
Suatu organisasi bias muncul dari kesamaan tempat orang orang yang berada didalam
organisasi tersebut.Ini dimaksudkan bahwa lingkungan sangat berpengaruh dalam terbentuknya suatu
organisasi.Contohnya adalah organisasi yang bersifat kedaerahan,misalnya perkumpulan atau
panguyuban yang walaupun nama mereka tidakmencerminkan organisasi tetapi struktur dan tujuan
mereka adalah sama.
c).Tujuan Bersama
Organisasi tidak akan terbentuk jika tidak mempunyai tujuan yang sama.Karena ini akan
menyangkut visi dan misi yang dibentuk dalam suatu organisasi.
d).Peralatan(equipment)
Keberadaan peralatan dalam suatu organisasi itu sangat penting.Ini bias dijadikan penunjang
dalam rangka menjalankan suatu organisasi.Dan setiap peralatan yang ada akan menjamin suatu
organisasi tersebut profesional atau tidak.
e).Kekayaan Alam
Berbicara kekayaan alam dalam suatu organisasi mungkin menurut saya ini menyangkut asset
berharga yang dimiliki.Berdirinya suatu organisasi diperlukan materi yang tidak sedikit untuk
membuat suatu organisasi tersebut menjadi professional meskipun dilain hal ada anggota yang
memang sudah professional dalam menjalankan organisasi tersebut.
f).Kerangka/Konstruksi Mental Organisasi
Mental yang baik dan mantap dalam berorganisasi sangat dibutuhkan.Ini akan berakibat
buruk seperti hancurnya organisasi jiki mental anggota dan pengurus organisasi sangat lemah.
Kesemua unsur tersebut jika terpenuhi maka akan menjadikan suatu organisasi yang sangat
kuat dan akan menjadi ukurun atau acuan organisasi lain yang belum barhasil memanajemen
organisasinya.Maka dari itu sebaik mungkin smua unsur organisasi diatas harus dipenuhi walaupun
dalam waktu yang lama untuk mewujudkannya.
TEORI ORGANISASI
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi,mencakup masalah teori-teori organisasi yang
pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan perkembangannya hingga sekarang.Yaitu meliputi teori
organisasi klasik,teori organisasi nonklasik,dan teori organisasi modern.
a.Teori Organisasi Klasik
Teori klasik kadang disebut teori tradisional yang berisi konsep-konsep tentang organisasi
mulai tahun seribu elapan ratusan.Dalam hal ini,organisasi secara umum digambarkan oleh para
teoritis klasik sebagai sangat sentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialiassi,serta menberikan
petunjuk mekanisme structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas.
Teori klasik berkembang dalam 3 aliran yang dibangun atas dasar anggapan-anggapan yang
sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu :teori birokrasi,teori administrasi dan teori manajemen
ilmiah.

Teori birokrasi :
Teori ini dikembangkan oleh Max Weber dalam buku”The Protestant Ethic and Spirit of
Capitalism’.Kata birokrasi mula-mula berasal dari kata legal-rasional.Organisasi itu legal,karena
wewenangnya berasal dari seperangkat aturan procedure dan peranan yang dirumuskan secara
jelas,dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk
mencapai tujuan tersebut.
Teori administrasi:
Teori ini sebagian besar dikembangkanatas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari
Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri fayol memerinci fungsi-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen yang
dikenal sebagai Fayol’s functionalism atau teori fungsionalisme Fayol yaitu :
perencanaan,pengorganisasian,pemberian perintah,pengkoordinasian dan pengawasan.
James D.Money dan Allen Reilly pada tahun 1931 menerbitkan buku mereka,”Onward
Industry”.Mereka menyebut koordinasi sebagai factor terpenting dalam perencanaan organisasi, dan
menekankan tiga prisip organisasi yaitu :
- Prinsip koordinasi
- Prinsip scalar
- Prinsip fungsional
Manajemen Ilmiah
Dikembangkan mlai tahun 1900 oleh Fredrick Winslow Taylor.Teori ini masih banyak dijumpai
dalm praktek-praktek manajemen modern.Taylor dalam teorinya mengemukakan empat kaidah dasar
manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
- Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan
atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
- Mengadakan seleksi-seleksi,latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
- Pengembangan ilmu tentang kerjasama serta seleksi,latihan dan pengembangan ilmiah harus di
integrasikan.
- .untuk mencapai manfaat menajemen ilmiah,perlu dikembangkan semangat dan mental para
karyawan.
b.Teori organisasi Neoklasik
Teori neoklasik dikenal sebagai teori hubungan manusiawi dan dikembangkan atas dasar
teori klasik.Anggapan dasar teori ini adalah menekankan pentingnya aspek psikologis dan social
karyawan sebagai individu maupun sebagai bagian kelompok kerjanya,sebagai sekelompok orang
dengan tujuan bersama.
Percobaan-percobaan di Howthrone yang dilakukan dari tahun 1924 sanmpai 1932 menandai
permulaan perkembangan teori hubungan manusiawi.Percobaan ini merupakan kristalisasi teori
neokalsik.Penemuan Howthrone telah menambah dimensi baru bagi teori organisasi.Dan pada
akhirnya percobaan-percobaan Howthrone menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangat berpengaruh pada operasi organisasi.
Dalam hal pembagian kerja,teori neoklasik telah mengemukakan perlunya hal-hal sebagai
berikut :

 Partisipasi ,yaitu melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan keputusan


 Perluasan kerja(jon enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
 Manajemen bottom-up yang akan menberikan kesempatan kepada yunior untuk berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan manajemen puncak.
c.Teori organisasi modern
Teori modern disebut juga analisa system pada organisasi merupakan aliran terbesar ketiga
dalam teori organisasi dan manajemen.Teori ini melihat bahwa semua unsure organisasi merupakan
satu kesatuan dan saling ketergantungan yang didalamnya mengemukakan bahwa organisasi
bukanlah suatu system tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil,tetapi organisasi
merupakan system yang terbuka.
Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi sangat
kompleks,dinamis,multilevel,multidimensional,multivariable dan probabilistic.Teori modern
menunjukkan tiga kegiatan proses hubungan universal yang selalu muncul pada system manusia
dalam perilakunya dalam berorganisasi,yaitu :
# komunikasi
# konsep keseimbangan
# proses pengambilan keputusan
Perkembangan teori organisasi yang dibahas,memberikan dasar munculnya berbagai
pendekatan manajemen yang berbeda.Pendekatan tersebut adalah :
a) Pendekatan proses,sebagai pendekatan fungsional,operasional,universal dan tradisional
b) Pendekatan keperilakuan atau disebut juga pendekatan hubungan manusiawi
c) Pendekatan kuantitatif
d) Pendekatan system
e) Pendekatan situasional
ASAS ASAS ORGANISASI
Menurut para ahli
A. Menurut alford dan Russel
1.Situation Analysis. (Analisis Situasi) yang mana terdiri dari SWOT Analysis, PEST
Analysis, Marketing Mix(bauran kebijakan) dan Competitive Position (posisi persaingan).
2.Objectives. (obyektif) Kemana kita akan pergi (Where do we want to go)? Terdiri dari : Ashridge
Mission Model, 5 P’s Model, SMART.
3.Strategy(strategi). Bagiamana kita mendapatkanya (How are we going to get there)? Terdiri dari :
Market Segmentation (sekmentasi pasar) dan Positioning.
4.Tactics (taktik). Yang lebih detail dari strategi. Berupa Tools (alat) dan Komunikasi
(Communication).
5.Actions (aksi) . Implementasi, pengambilan perencanaan kerja dalam Action Plan (perncanaan
aksi) . Terdiri dari RACI Model, CSFs dan, KPIs
6.Control(pengawasan). Track progress melalui pengukuran (measuring), pengawasan (monitoring),
pengecekan (reviewing), penempatan (updating and modifying). Terdiri dari Kinerja manajemen
(Performance Management) dan Blanced Scorecard.
Keunikan metode SOSTAC adalah sederhana (simplicity). Pendekatan adalah memenuhi tahapan
secara bersama-sama dalam menciptakan perencanaan pemasaran (marketing plan). Terdiri dari 5
C’s of Marketing Strategy (strategi pemasaran 5C), Feasibility Study (studi kelayakan), VMOST dan
Customer Relationship Management (manajemen hubungan dengan pamilih).
B. Menurut Henry G Hodges
Fungsi Organisasi dan Metode :
1. Merencanakan, menyusun, menilai / mengembangkan pola pokok / struktur organisasi.
2. Mengarahkan dan menyelenggarakan policy dan taktik organisasi
3. Mendayagunakan tenaga kerja dengan menetapkan orang-orang yang tepat melalui klasifikasi
jabatan, uraian jabatan, analisa pada jabatannya pekerjaan dan evaluasi pekerjaan yang setepat-
tepatnya.
4. Membantu top manajer dalam merencanakan, menyusun dan menyempurnakan prosedur kerja dan
tata kerja
5. Membantu top manajer dalam melaksanakan visualisasi rencana kerja, program kerja dan
penjadwalannya
6. Membantu top manajer dalam menemukan pola pokok dan sistem pengumpulan , penyusunan,
penyimpanan, dan pemeliharaan serta penetapan jangka waktu atas pemusnahan data, dokumen dan
informasi yang amat penting
7. Merencanakan pembuatan dan penggunaan formulir dalam rangka standarisasi tata kerja
8. Membantu top manajer dalam menyusun buku-buku pedoman kerja
9. Mengevaluasi sistem laporan dan pelaksanaan program kerja
10.Memelihara hubungan kerjasama antar unit
11.Melakukan pengawasan atas pelaksanaan intruksi pimpinan
12. Mempercepat dan mempertepat dalam proses pengambilan keputusan
13. Staf O&M membantu dan membebaskan top manajer dari tugas-tugas yang rutin dan teknis
Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari
unsur spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi dalam pembuatan
keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi adalah :
1. Strategi organisasi pencapaian tujuan.
2. Perbedaan teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3. Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya
perlu dipertimbangkan dalam penyusunan struktur perusahaan.
4. Besarnya organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
C. Menurut Richard. N . Owen
a.Mendorong seorang pimpinan mulai dari tingkatan paling atas seperti top manajemen sampai pada
bawahan untuk dapat berpikir secara sistematis.
b. Membantu pemimpin dalam melaksanakan koordinasi.
c. Mendorong pemimpin atas untuk menampilkan garis-garis besar haluan organisasi demi
tercapainya tujuan.
d. Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap perkembangan dari apa yang direncanakan.
e. Membantu pemimpin dalam menghadapi perkembangan di masa yang akan datang.
f. Membantu terciptanya gambaran dan hubungan pertanggungjawaban dari masing-masingbagian
organisasi
D. Menurut Stanley Vance
1. Menciptakan lingkungan kerja yang produktif
2. Mendelegasikan pekerjaan
3. Membuat keputusan dan mengatasi masalah
4. Berkomunikasi secara efektif di tempat kerja
5. Membina hubungan kerja yang baik
6. Membuat perencanaan yang selaras dengan kehendak Allah
7. Menghindari perangkap tradisi
8. Mengelola waktu
9. Membuat evaluasi kerja yang berguna
E. Menurut franklin G More
1. Forecasting (ramalan) yaitu kegiatan meramalkan, memproyeksikan terhadap kemungkinan yang
akan terjadi bila sesuatu dikerjakan.
2. Planning (perencanaan) yaitu penentuan serangkaian tindakan dan kegiatan untuk mencapai hasil
yang diharapkan.
3. Organizing (organisasi) yaitu pengelompokan kegiatan untuk mencapai tujuan, temasuk dalam hal
ini penetapan susunan organisasi, tugas dan fungsinya.
4. Staffing atau Assembling Resources (penyusunan personalia) yaitu penyusunan personalia sejak
dari penarikan tenaga kerja baru. latihan dan pengembangan sampai dengan usaha agar setiap
petugas memberi daya guna maksimal pada organisasi.
5. Directing atau Commanding (pengarah atau mengkomando) yaitu usaha memberi bimbingan
saran-saran dan perintah dalam pelaksanaan tugas masing-masing bawahan (delegasi wewenang)
untuk dilaksanakan dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
6. Leading yaitu pekerjaan manajer untuk meminta orang lain agar bertindak sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan.
7. Coordinating (koordinasi) yaitu menyelaraskan tugas atau pekerjaan agar tidak terjadi kekacauan
dan saling melempar tanggung jawab dengan jalan menghubungkan, menyatu-padukan dan
menyelaraskan pekerjaan bawahan.
8. Motivating (motivasi) yaitu pemberian semangat, inspirasi dan dorongan kepada bawahan agar
mengerjakan kegiatan yang telah ditetapkan secara sukarela.
9. Controlling (pengawasan) yaitu penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin
bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan tujuan.
10. Reporting (pelaporan) yaitu penyampaian hasil kegiatan baik secara tertulis maupun lisan.
Proses pelaksanaan kegiatan manajemen, maka fungsi manajemen yaitu perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan, dan pengawasan. Ini adalah fungsi-fungsi ke dalam
perusahaan, sedang fungsi manajer ke luar perusahaan adalah :
F. Menurut Louis A. Allen
1. Forecasting yaitu memperkirakan pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan pada saat yang
akan datang yang akan dilakukan oleh manajer. Kegiatan yang dilakukan oleh manajer ini atas dasar
sistematisasi dan kontinitas pekerjaan serta berdasarkan dimana ia bekerja.
2. Establising objectives yaitu menentukan tujuan akhir yang akan dicapai dari apa yang telah
direncanakan keseluruhannya baik tujuan tiap pekerjaan maupun tujuan globalnya.
3. Programming yaitu dibuat suatu program yang terdiri dari serangkaian tindakan kegiatan untuk
mencapai tujuan tertentu berdasarkan pada prioritas pelaksanaan.
4. Sceduling yaitu membuat jadwal pekerjaan sehingga dapat diselesaikan tepat pada waktunya.
5. Budgeting yaitu penyusunan anggaran untuk mengalikasikan sumber-sumber yang ada atas
dasar efisiensi dan efektifitas, anggaran belanja ini dinyatakan dalam bentuk uang.
6. Developing prosedur yaitu menentukan cara yang tepat dalam penyelenggaraan pekerjaan di
dalam rangka adanya efisiensi, efektivitas dan keseragaman pekerjaan.
7. Establising dan interpreting policy yaitu manajer harus dapat menafsirkan kebijakan yang akan
diambil agar terjamin dalam keselarasan dan keseragaman kegiatan serta tindakan yang akan
dilakukan.

Bentuk – Bentuk Organisasi

Ada berbagai macam bentuk organisasi diantaranya adalah:

1. Organisasi Staff {Staff Organization}


2. Organisasi Garis {Line Organization}
3. Organisasi Fungsional {Functional Organization}
4. Organisasi Staff dan Garis {Line and staff Organization}
5. Organisasi Garis dan Fungsional {Line and functional Organization}
6. Organisasi Fungsionald dan Staff
7. Organisasi Garis, Functional dan Staff {Line, Functional and staff organization}
8. Organisasi Panitia {Committee Organization}

Dari macam bentuk organisasi diatas dikonsentasikan kepada beberapa bentuk organisasi
diantaranya:
1. 1. Organisasi Jalur {Line Organization}
Bentuk organisasi yang mempunyai hubungan interelasi atau keterkaitan dengan adanya garis
komando sentra dari atasan kepada bawahan. Pimpinan mempunyai kekuasaan tunggal atas sgala
ketentuan, keputusan atau segala kebijaksanaan ada di tangan satu orang yaitu pimpinan didalam
bentuk organisasi ini lebih bersifat otoriter.
1. 2. Organisasi Staff dan Garis {Line and Staff Organization}
Bentuk organisasi dimana pucuk pimpinan mempunyai staff sebagai pembantu yang tidak memiliki
kewenangan memberi komando tetapi mempunyai suatu andil untuk memberi nasihat dan
memberikan suatu pertimbangan terhadap suatu hal atau masalah sesuai dengan keahliannya

1. 3. Organisasi Fungsional {Functional}


Bentuk organisasi yang mempunyai suatu kinerja atau sistem pola kerja yang didasarkan kapada
keahlian. Tiap-tiap fungsi saling berhubungan karena antara satu fungsi dengan lainnya saling
bergantung. Dengan demikian wewenang dalam organisasi fungsional dilimpahkan oleh pucuk
pimpinan kepada unit-unit {satuan organisasi} berhak untuk memerintah kepada semua pelaksana
yang ada dibawahnya sepanjang menyangkut bidang tugas masing-masing.

Peran individu dan kelompok dalam suatu organisasi


Pelibatan dan partisipasi anggota {individu} dalam organisasi menjadi menjadi lebih penting
ketika organisasi tersebut memulai suatu fungsi karena tanpa keterlibatanya kegunaan atau
fungsional organisasi tersebut tidak akan berjalan sebagaimana mestinya.
Keterlibatan dan partisipasi juga cenderung menghasilkan suatu kinerja, pola kegiatan serta hasil dari
keterlibatan seluruh unsur manusia dalam organisasi akan menghasilkan suatu fungsi dalam
organisasi.
Masing–masing dari individu tersebut di dalam suatu organisasi mempunyai peran yang beragam
dan mempunyai keterikatan terhadap suatu wadah, yaitu organisasi. Individu merupakan komponen
vital dalam suatu organisasi tetapi tidak efisien jika “individu” ingin mencapai suatu tujuan dasar
organisasi. Karena individu tidak mempunyai struktur dan sistem untuk mencapai suatu tujuan
organisasi.
Peran kelompok dalam suatu organisasi
Pelibatan kelompok dalam suatu organisasi dapat dilakukan dengan mekanisme pembagian atas
individu–individu agar membentuk suatu kumpulan yang mempunyai pola dan sistem kerja.
Suatu kelompok pada dasarnya adalah sekumpulan individu yang berada dalam suatu
organisasi dimana para anggotanya saling mempunyai ketergantungan satu sama lain dalam
melaksanakan suatu kinerja secara berstruktur.
Organisasi lebih mengutamakan atas pencapaian tujuan dasar yang lebih mengedepankan kepada
hasil yang ingin dicapai. Suatu kinerja kelompok akan lebih efisien ketika di letakkan di ruang
lingkup organisasi karena suatu tujuan akan lebih cepat tercapai jika didalam pengelolaannya
dikerjakan secara berstruktur atau berkelompok.
MACAM-MACAM TEORI ORGANISASI

A. Teori Organisasi Klasik

Teori organisasi yang berkembang mulai awal abad ke-19 digolongkan ke dalam teori organisasi
klasik atau disebut juga “teori tradisional” atau “teori mesin”. Pada masa ini, organisasi
divisualisasikan sebagai sekelompok orang yang membentuk lembaga. Tiap-tiap bagian organisasi
tersebut memiliki spesialisasi dan sentralisasi dalam tugas dan wewenang.

Dalam teori organisasi klasik ini, dinyatakan bahwa sebuah organisasi terdiri atas empat unsur
pokok, yakni sebagai berikut:

1. Kegiatan yang tersistem dan terkoordinasi.

2. Adanya sekelompok orang dengan spesialisasi tertentu.

3. Kerja sama antara sekelompok orang dengan spesialisasi yang berbeda.

4. Adanya kekuasaan dan kepemimpinan yang mengendalikan sistem tersebut.

Para penganut teori organisasi klasik meyakini bahwa organisasi bergantung pada kekuasaan, saling
melayani, doktrin, dan disiplin. Teori organisasi klasik kemudian berkembang menjadi tiga aliran,
yaitu teori birokrasi, administrasi, dan manajemen ilmiah.

B. Teori Organisasi Klasik 1 - Teori Birokrasi

Teori organisasi birokrasi berkembang dalam ranah ilmu sosiologi dan menekankan pada aspek
legal-rasional. Legal dalam hal ini dimaknai sebagai bentuk wewenang yang dirumuskan dengan
jelas berkaitan dengan aturan prosedur dan peranan masing-masing elemen. Sementara rasional,
mengacu pada suatu tujuan yang jelas dan ditetapkan bersama.

Salah satu tokoh pengusung teori organisasi klasik adalah Max Weber (21 April 1864-14 Juni
1920), seorang ahli ekonomi politik dan sosiolog Jerman. Dalam salah satu karyanya yang terkenal,
The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism dan The Theory of Social and Economic Organization,
Weber menjelaskan mengenai karakteristik birokrasi yang tersusun atas hal-hal berikut ini:

1. Pembagian kerja.

2. Hirarki wewenang.

3. Program rasional.

4. Sistem prosedur.

5. Sistem aturan hak kewajiban.


6. Hubungan antarpribadi yang bersifat impersonal.

C. Teori Organisasi Klasik 2 - Teori Administrasi

Teori administrasi dalam teori organisasi klasik menekankan pada aspek makro dan praktik
langsung manajemen. Beberapa tokoh pengusung teori administrasi adalah Henry Fayol dan Lyndall
Urwick dari Eropa, serta James D. Mooney dan Allen Reily dari Amerika.

Dalam buku Admistration industrtrielle et Generale karya Henry Fayol (terbit 1916), misalnya,
industrialis asal Prancis itu menyebutkan bahwa semua kegiatan-kegiatan industrial dapat dibagi
menjadi 6(enam) kelompok, yakni:

1. kegiatan-kegiatan teknikal;

2. kegiatan-kegiatan komersial;

3. kegiatan-kegiatan financial;

4. kegiatan-kegiatan keamanan;

5. kegiatan-kegiatan akutansi; dan

6. kegiatan-kegiatan manajerial.

Selain itu, Fayol juga menyatakan bahwa terdapat 14 dasar yang menjadi kaidah perkembangan
teori administrasi. Kaidah manajemen tersebut terdiri atas pembagian kerja, wewenang dan tanggung
jawab, disiplin, kesatuan perintah, kesatuan pengarahan, mendahulukan kepentingan umum, balas
jasa, sentralisasi, rantai skalar, tata tertib, keadilan, kelanggengan personalia, inisiatif, dan semangat
korps.

Sementara itu, James D Mooney dan Allen Reilly berpendapat bahwa koordinasi memegang
peranan penting dalam sebuah perencanaan organisasi. Sebuah organisasi harus menerapkan tiga
prinsip utama, yakni sebagai berikut.

1. Prinsip koordinasi.

2. Prinsip skalar dan hirarki.

3. Prinsip fungsional.

D. Teori Organisasi Klasik 3 - Teori Manajemen Ilmiah

Berbeda dengan teori administrasi, manajemen ilmiah lebih memusatkan teori organisasi pada
aspek makro organisasi. Teori ini banyak berkembang di Mesir, Cina, dan Romawi. Salah satu tokoh
pengusung teori ini, FW Taylor, memberi definisi teori manajemen ilmiah sebagai seperangkat
mekanisme untuk meningkatkan efesiensi kerja.

Lebih jauh, FW Taylor menjelaskan bahwa organisasi memiliki empat kaidah, yaitu sebagai berikut.

Metode-metode kerja dalam praktik mulai digantikan dengan berbagai metode yang
dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja ilmiah yang benar.

Agar memungkinkan para karyawan bekerja sebaik-baiknya sesuai dengan spesialisasinya,


perusahaan harus rutin mengadakan seleksi, latihan-latihan, dan pengembangan para karyawan
secara ilmiah,

Agar para karyawan memperoleh kesempatan untuk mencapai tingkat upah yang tinggi,
sementara manajemen dapat menekan biaya produksi menjadi rendah, pengembangan ilmu tentang
kerja serta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.

Perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan melalui pendekatan antara karyawan
dan manajer sebagai upaya untuk menimbulkan suasana kerja sama yang baik dan tercapainya
manfaat manajemen ilmiah.

E. Teori Organisasi - Teori Neoklasik

Aliran teori organisasi Neoklasik muncul sebagai akibat dari ketidakpuasan terhadap teori
organisasi klasik, ketiga teori organisasi yang tergabung dalam teori organisasi klasik tersebut dinilai
sangat kaku dan mengabaikan hubungan manusiawi. Teori organisasi neoklasik memberi perhatian
khusus pada aspek psikologis dan sosial pada diri anggota organisasi, baik sebagai individu maupun
kelompok kerja.

Salah satu pencetus teori ini adalah Hugo Munsterberg, tertuang dalam bukunya, Psychology and
Industrial Effeciency yang terbit pada 1913, dan dinilai sebagai rantai penghubung evolusi teori
manajemen ilmiah menuju neoklasik.

F. Teori Organisasi - Teori Modern

Teori organisasi klasik dan teori organisasi neoklasik ternyata dinilai belum memuaskan untuk
tuntutan manajemen modern. Banyak kelemahan dan ketimpangan yang masih ditemukan sehingga
mendorong munculnya teori organisasi modern pada 1950.

Teori organisasi modern ini kemudian dikenal dengan nama “analisis sistem” atau “teori terbuka”
yang memandang organisasi sebagai satu kesatuan dari berbagai unsur yang saling bergantung.
Beberapa perbedaan mencolok antara teori modern dengan teori klasik adalah sebagai berikut.

1. Teori organisasi klasik menitikberatkan pada analisis dan deskripsi, sementara teori organisasi
modern menekankan pada keterpaduan dan perancangan secara menyeluruh.
2. Teori organisasi klasik terfokus pada konsep, skalar, dan hubungan vertikal, sementara teori
organisasi modern cenderung horizontal, dinamis, dan multidimensi.

Nama Teori Tokoh Esensi dasar/karakteristik Teori Ta


Klasik  · Henry Fayol (1841- Memusatkanpandangannyapada bel
1925) analisa dan Teo
 · James D.mooney Deskripsi organisasi, ri
 Marry Parker Follet Sasaran organisasi per
(1886-1933) dibagi menjadi bagian- ke
 Charter I. barnard (1886- bagian yang lebih kecil mb
1961) sesuai hakikat ang
pekerjaannya an
org
Neoklasik  · Hugo Munsterber Pendekatan hubungan ani
 Elton Mayo manusiawipenambahan aspek sasi
 Chester I. Barnard sosiologi dan psikologi pada teori Kla
 Argyris klasik.Berkembang dengan sik,
pembenahan Teori Ne
Organisasi Klasik berdasar okl
percobaan Hawthorne yang asi
memandang organisasi sebagai k
suatu sistem terbuka di mana dan
segmen teknis dan manusiawi Mo
saling berkaitan dengan erat dan der
sikap karyawan merupakan faktor n
yang penting bagi peningkatan Su
produktivitas. dut
pa
nd
Modern  Alfred Korzybski menekankan pada perpaduan dan
ang
 Mary Parker Follet perancangan,menyediakan
 Chester I. Barnard pemenuhan suatu kebutuhan yang To
 Norbert Wiener menyeluruh. Sebagai suatu sistem ko
 · Ludwig Von keseluruhan, memperhatikan h –
Bertalanffy berbagai variabel, dan memahami tok
oh
adanya proses dinamis.
dar
i Teori Organisasi Klasik :
1. Henry Fayol (1841-1925) Fayol membagi manajemen menjadi lima fungsi yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Funsi ini di kenal sebagai
fungsionalisme.
2. James D.mooney Mooney mengartikan organisasi sebagai kelompok orang yang terdiri dari atas
dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan tertentu.
3. Marry Parker Follet (1886-1933) Follet adalah seorang tokoh antara teori klasik dan teori
hubungan manusiawi. Follet menerapkan psikologi dalam perusahaan dan konflik yang terjadi dalam
perusahaan dapat dibuat konstruktif dengan menggunakan integrasi.
4. Charter I. barnard (1886-1961) Menurut teorinya’ teori penerimaan’ mengatakan bahwa seorang
bawahan akan menerima perintah hanya bila dia memahami dan mampu serta berkeinginan untuk
mencapainnya.
Sudut pandang Tokoh – tokoh dari Teori Organisasi Neoklasik:

1. 1. Hugo Munsterberg (1862 1916). Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy,
menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan produktivitas harus melakukan tiga cara pertama
penemuan best possible person, kedua penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan
best possible effect.
2. 2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi
menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi
kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.

Sudut pandang Tokoh – tokoh dari Teori Organisasi Modern:

1. Alfred Korzybski, 1993, General Sementics (manusia hidup dalam tiga dunia yang berbeda,
yaitu dunia peristiwa, dunia objek dan dunia simbol, menitik beratkan masalah bahasa dan
komunikasi, topik: ringkasan, penyimpulan, kekakuan bahasa, lingkungan komunikasi, sifat
kata-kata, dan pentingnya tanggapan),
2. Chester I. Barnard, 1938 (organisasi sebagai suatu sistem sosial yang dinamis; individu,
organisasi, penyalur, dan konsumen merupakan bagian dari lingkungan organisasi; aspek
organisasi formal dan informal),
3. Mary Parker Follet,1920-an mengerjakan sesuatu sebagai jalan keluar dalam suatu semangat
kerja sama; kesadaran cita-cita sehingga setiap orang adalah bagian dari suatu kelompok; dan
masyarakat; dorongan individu diterima tanpa mengorbankan kepentingan organisasi),
MANAJEMEN DAN ORGANISASI
Manajemen pada hakekatnya merupakan proses kegiatan seorang pimpinan (manager) yang harus
dilakukan dengan mempergunakan cara-cara pemikiran yang rasional maupun praktis untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui kerja sama dengan orang lain sebagai sumber tenaga
kerja tanpa mengabaikan sumber-sumber yang lain dan waktu yang tersedia dengan cara yang
setepat-tepatnya.
Manajemen adalah proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia. Rumusan
tersebut mengandung pengertian adanya hubungan timbal balik antara kegiatan dan kerjasama disatu
pihak dengan tujuan di pihak lain.Untuk dapat mencapai tujuan tersebut maka perlu dibentuk suatu
organisasi yang pada pokoknya secara fungsional dapat diartikan sebagai sekelompok manusia yang
dipersatukan dalam suatu kerjasama yang efisien untuk mencapai tujuan. Sehingga dapat dikatakan
bahwa fungsi organisasi adalah sebagai alat dari manajemen untuk mencapai tujuan. Jadi, dalam
rangka manajemen maka harus ada organisasi, demikian eratnya dan kekalnya (consistency)
hubungan antara manajemen dan organisasi.
MANAJEMEN DAN TATA KERJA
Tata kerja atau metode adalah satu cara bagaimana (how) agar sumber sumber dan waktu yang
tersedia dan amat diperlukan dapat dimanfaatkan dengan tepat sehingga proses kegiatan manajemen
dapat dilaksanakan dengan tepatpula. Dengan tata kerja yang tepat mengandung arti bahwa proses
kegiatan pencapaian tujuan sudah dilakukan secara ilmiah dan praktis, disamping itu pemakaian tata
kerja yang tepat pada pokoknya ditujukan untuk :
1. Menghindari terjadinya pemborosan di dalam penyalahgunaan sumber-sumber dan waktu yang
tersedia.
2. Menghindari kemacetan-kemacetan dan kesimpangsiuran dalam proses pencapaian tujuan.
3. Menjamin adanya pembagian kerja, waktu dan koordinasi yang tepat.
Jadi hubungan antara manajemen dan tata kerja dapat dilukiskan seperti dibawah ini :
Manajemen : Menjelaskan perlunya ada proses kegiatan dan pendayagunaan sumber-sumber serta
waktu sebagai faktor-faktor yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan demi tercapainya tujuan.
Tata Kerja : Menjelaskan bagaimana proses kegiatan itu harus dilaksanakan sesuai dengan sumber-
sumber dan waktu yang tersedia.
MANAJEMEN , ORGANISASI DAN TATA KERJA
Eratnya hubungan atau hubungan timbal balik antara ketiga hal tersebut adalah sebagai berikut : a)
Manajemen : Proses kegiatan pencapaian tujuan melalui kerjasama antar manusia.
b) Organisasi : Alat bagi pencapaian tujuan tersebut dan alat bagi pengelompokkan kerjasama.
c) Tata kerja : Pola cara-cara bagaimana kegiatan dan kerjasama tersebut harus dilaksanakan
sehingga tujuan tercapai secara efisien.
Dengan adanya konsep diatas jelaslah bahwa baik manajemen, organisasi maupun tata kerja
ketiganya diarahkan kepada tercapainya tujuan. Dengan adanya ketiga konsep diatas kita tahu bahwa
dari setiap sub memiliki hubungan timbal balik antar satu sam lain dalam dunia organisasi umum,
apabila ada salah satu bidang yang tidak melakukan peran dengan baik maka akan terjadi
ketidakseimbangan dalam suatu organisasi tersebut
BAB III
PENUTUP

1.Kesimpulan
Organisasi dalam arti statis dan organisasi dalam artis dinamis . terdapat hubungan yang erat
antara manajemen , organisasi dan tata kerja .terdapat hubungan yang erat antara manajemen ,
organisasi dan tata kerja yang ketiganya di arahkan kepada tercapainya tujuan bersama secara
efisen . proses mempengaruhi pengambilan keputusan .
proses – proses ini juga merupakan proses – proses organisional karna lebih penting dari pada
manajer individualdalam pengaruhnya pada pencapaian tujuan organisasi.

Anda mungkin juga menyukai