Anda di halaman 1dari 3

Refleksi Video tentang Kesehatan

Oleh: Mufarika Niswatun Nur Laili

Mahasiswi Ilmu Kesehatan

“Could a greater miracle take place than for us to lookthrough each other’s eyes for
an instant?” (Henry David Thoreau)

Begitulah kalimat awal yang muncul pada layar video tentang kesehatan yang Ibu
Dosen berikan kepada kami untuk kemudian menulisnya dalam bentuk refleksi. Kalimat
tersebut berarti, “Perlukah sebuah kejaiban yang lebih besar agar kita dapat saling
menatap walau hanya sekejap?” Sebuah kalimat yang muncul dari perkataan Henry
David Thoreau.

Saya belum mengerti sebenarnya apa yang dimaksud Henry dalam perkataan
tersebut. Detik demi detik saya mengikuti alur video tersebut, kemudian melihat bahwa
isi video yang ada di dalamnya terkait permasalahan hidup setiap orang, terutama yang
berkaitan dengan kesehatan, baik raga maupun jiwa. Video yang mengisahkan tentang
sebuah arti hidup, kebahagiaan, kesedihan, keputusasaan, harapan, penantian,
ketakutan, kekhawatiran, dan lain sebagainya.

Meskipun demikian, saya tetap masih kurang paham alias tidak mengerti apa yang
dimaksud Henry dengan perkataannya. Saya terus menggali pesan Henry melalui video
tersebut. Kemudian menemukan pesan penting dalam video tersebut, juga pedsan
penting yang dikemukakan Henry, bahwa kesehatan sangat penting bagi kehidupan
manusia. Dan kebahagiaan yang hakiki adalah memiliki kesehatan itu sendiri, secara
jasmani maupun rohani. Di samping itu adalah kasih sayang.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita akan sering merasa bahwa diri kita memiliki
banyak permasalahan, sedangkan melihat orang lain tanpa permasalahan. Padahal kita
tidak mengetahui apa yang sebenarnya mereka rasakan dan permasalahan yang sedang
dihadapinya. Sehingga seringkali kita mengeluh tiada henti, padahal ada orang lain yang
kehidupannya lebih miris dibandingkan kita.

Dengan melihat video tersebut, saya sendiri semakin mengerti bahwa setiap orang
memiliki permasalahan masing-masing. Sehingga kita tidak seenaknya sendiri ketika
berhubungan dengan orang lain, terutama dalam hal menjaga perasaan masing-masing
agar salah satu tidak tersaikiti. Apalagi ketika berhubungan dengan orang yang secara
jelas memiliki banyak permasalahan hidup seperti yang tertayang di dalam video.

Dan kemudian bagaimana cara kita sebagai akademisi yang bergerak dalam
bidang kesehatan ketika berhubungan dengan setiap orang yang memiliki keterbatasan
kesehatan, memiliki banyak permasalahan itu? Kita tahu bahwa dimensi manusia dari
perawatan kesehatan adalah dasar dari perawatan yang berpusat pada rasa kasih
sayang, etis, dan aman. Humanisme dalam perawatan kesehatan mengingatkan kita
bahwa penyakit dan pemulihan, hidup dan mati, merupakan bagian integral dari
seluruh pengalaman manusia. Setiap orang di seluruh sistem kesehatan - pengasuh dan
pasien sama - pertama dan terutama manusia.

Sangat mudah untuk memahami bahwa medis, dan profesional lainnya telah
berfokus pada pengetahuan teknis. Ini telah menjadi norma bagi mereka yang
mendalami Metode Ilmiah. Mereka umumnya tidak dipilih dan dilatih untuk kecerdasan
emosional, dan pada kenyataannya, masih sedikit waktu yang dihabiskan selama
pelatihan medis untuk berhubungan dengan pasien. Langkah yang paling penting dalam
pembelajaran itu adalah hubungan antara penyedia dan pasien yang dapat
meningkatkan penyembuhan dan mengurangi waktu yang dihabiskan. Kami tahu
keterampilan komunikasi, termasuk mendengarkan secara aktif, kekhawatiran pasien,
merupakan salah satu kualitas dokter yang paling diinginkan oleh pasien.

Para ahli kesehatan humanistik peduli tentang pasien mereka sebanyak mereka
peduli terhadap mereka. Mereka memahami bahwa kasih sayang bisa menjadi
katalisator yang kuat untuk penyembuhan. Kita harus percaya bahwa komunikasi yang
efektif dan peduli sangat penting untuk memulihkan nilai-nilai manusia dalam
perawatan kesehatan. Nilai-nilai diwujudkan oleh dan dimanifestasikan dalam bahasa
dan proses interaksi. Komunikasi yang terampil mendasari interaksi dan hubungan
kesehatan, dan memainkan peran penting dalam membuat nilai-nilai terlihat.

Di samping itu, kita harus percaya bahwa nilai-nilai inti manusia harus hadir
untuk menginformasikan setiap interaksi perawatan kesehatan. Pertama, kasih sayang.
Kasih sayang harus menjadi pusat hubungan manusia. Belas kasih berarti memahami
kondisi orang lain, dan berkomitmen pada penyembuhan dan perhatian yang
diperlukan untuk meningkatkan kesehatan dan mengurangi penderitaan. Nilai-nilai itu
mendasari upaya kami untuk menjadi welas asih.

Kedua, saling menghormati antar sesama. Rasa hormat harus menjadi dasar dari
semua hubungan kita. Hormati sudut pandang, opini, keinginan, keyakinan, dan
pandangan orang lain yang signifikan. Menghormati perbedaan budaya, sosial, gender,
kelas, spiritual, dan bahasa. Hormati otonomi, hormati privasi dan kerahasiaan, hormati
semua rekan tim interprofessional, serta kerendahan hati.

Ketiga, komitmen terhadap Integritas dan Praktik Etis. Profesi penyembuhan


dibangun di sekitar integritas dan praktik etis. Ini harus mendasari dan menyerap
semua tindakan dalam profesi kesehatan. Keempat, komitmen terhadap Keunggulan.
Kita harus mengabdikan diri untuk mencapai keunggulan dalam semua aspek
perawatan kesehatan. Tanpa keunggulan, tidak peduli seberapa baik niatnya, upaya kita
untuk menyembuhkan akan gagal.

Kelima, keadilan dalam Perawatan Kesehatan. Kita harus percaya bahwa


profesional perawatan kesehatan harus merangkul nilai-nilai keadilan dalam perawatan
kesehatan, dan berkomitmen untuk mengadvokasi dan menempatkan nilai-nilai ini ke
dalam tindakan.

Anda mungkin juga menyukai