(Isekaipantsu) Kono Subarashii Sekai Ni Shukufuku Wo! Volume 15

IsekaiPantsu & Dewi Aqua Translation
KONO SUBARASHII SEKAI NI SHUKUFUKU

WO!
VOLUME 15
Sindrom Sesat
PENULIS : AKATSUKI NATSUME
ILLUSTRASI : MISHIMA KURONE
Penerjemah : Dewi Aqua (https://dewiaqua.wordpress.com)
PDF : Isekai Pantsu(https://www.isekaipantsu.com)
Peringatan !
Setiap konten, merek dagang, atau bahan lain yang
mungkin ditemukan di sini adalah bukan properti dari
kami tetapi hak cipta dari pemiliknya masing-masing.
Kami tidak melakukan klaim kepemilikan atau tanggung
jawab untuk kontent tersebut.
DILARANG MENGKOMERSIALKAN HASIL

TERJEMAHAN DAN EBOOK INI!
BELILAH BUKU ASLI APABILA SUDAH TERSEDIA DI

KOTA ANDA
[Aqua]
… Apakah kota ini tidak membutuhkan seorang dewi sepertiku?
[Megumin]
… Kazuma, aku tidak tahu apa yang kau khawatirkan, tapi itu sesuatu
yang kau putuskan untuk kepentingan semua orang, kan?
[Darkness]
Ini semua yang kau ajarkan padaku, bukan?
[Serena]
Mari kita membuat kesepakatan dengan Pasukan Raja Iblis.
[Aqua]
Satou Kazuma-san, apa kau senang datang ke dunia ini? Apa kau pernah
menyesalinya?
[Kazuma]
Aku tidak menyesali apa pun. Aku senang datang ke sini.
Contents
Prologue
Chapter 1 : Hukuman ilahi untuk wanita suci

ini!
Chapter 2 : Hukuman ilahi untuk neet ini juga!
Chapter 3 : Perlindungan seorang dewi untuk

boneka ini!
Chapter 4 : Sebuah rencana untuk petualang

ini!
Chapter 5 : Perpisahan dengan kota pemula

ini!
Epilogue
Prologue
Ini adalah hari yang normal di kota yang damai dan tenang ini.
“Kazuma-san Kazuma-san, ambilkan kecap asinnya.”
“Ini.”
Tidak seperti Megumin dan Darkness yang bangun pagi, aku dan
Aqua sarapan terlambat.
Setelah menerima botol, dia mengucapkan terima kasih dan—
“Hei, kau baru saja menyentuh kecap, kan?”
“Tidak, aku tidak menyentuhnya.”
Gadis ini memiliki peluang 1/5 untuk memurnikan botol kecap

setiap kali dia menyentuhnya.
“Kalau begitu, taruh diatas makananmu. Itu bukan air, jadi itu
tidak merusak rasanya, kan?”
“… Hei Kazuma, mengapa kau begitu kasar? Kita sudah lama

bersama, bukan? Jadi kau pasti tahu apa yang sedang terjadi,
kan?”
Dengan senyum lembut, aku mendorong sepiring ikan bakar ke

Aqua.
“Kau terus mengatakan bahwa kau tidak memurnikan bumbu setiap

kali itu terjadi, kan? Jadi silakan. Tuang sedikit kecap pada ikan
ini dan makan.”
“Oh, baiklah, aku akan melakukannya! Apa masalahnya, aku hanya

mengubah sedikit kecap menjadi air! Menipiskan kecap sedikit
pasti akan membuatnya lebih lezat!”
Aqua membalik botol dan menuangkan aliran air ke piring.
“… Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?”
“… Aku akan pergi membeli kecap nanti, tolong ambilkan aku

garam…”
Dengan ekspresi sedih, Aqua mengocok pengocok garam di atas

makanannya.
Dan kemudian
“Ah! Apa yang sedang kau lakukan!? Itu milikku! Kembalikan, kau
binatang buas!”
Chomusuke melompat ke atas meja dan menyambar makanannya.
Kucing itu merangkak ke kakiku untuk menikmati makanannya.

Pada saat yang sama, Aqua bangkit dan memelototinya.
“… Benda ini benar-benar meremehkanku. Minggir, Kazuma. Sudah

saatnya seseorang mengajarkan bola bulu hitam jahat ini tentang
hierarki di rumah ini.”
Aqua mengerutkan alisnya dan menerkam kucing itu.
“Ow! Binatang iblis yang mengerikan ini! Dia benar-benar berani

untuk melukai kulit dewi yang sempurna! Baiklah, jika itu yang
ingin kau lakukan … P-Panas!”
Aku bisa mengerti tangisan kesakitannya, tapi panas?
Aku sedikit penasaran, tapi aku mengabaikan gadis dewasa itu

yang berkelahi dengan kucing dan terus makan…
“Kazuma! Kazuma! Binatang iblis ini baru saja menghembuskan api!”
“Hei, berhenti, Jangan goyang aku saat aku sedang minum sup!
Selain itu, bukankah aku sudah mengatakannya dulu? Kucing itu
bisa menghembuskan api dan menggunakannya untuk memasak

ikannya.”
Mungkin ketakutan karena Chomusuke, Aqua dengan cepat

menjauhkan diri.
“Aku tahu itu, Aku selalu tahu benda ini bukan kucing biasa sejak
aku melihatnya, tapi… Oh, aku melihatnya! Aku melihatnya
sekarang! Akumelihat bentuk aslinya!”
Jadi kau akhirnya menyadarinya.
Melirik sambil menghabiskan makanan, aku melihat Aqua menatap

kucing itu dengan serius.
“Wujud aslimu adalah… Ya, wujud yang benar-benar seperti iblis!

Hei, biarkan aku mengendusmu! Jangan berpikir kau bisa menutupi
bau iblis dari seorang dewi!”
Dia terus-menerus mencuri pandang ke arahku selagi dia

mengatakan itu. Sepertinya dia tidak sepenuhnya yakin dengan
kesimpulannya.
“Aku juga tidak sepenuhnya percaya pada identitasnya, jadi cari

tahu sendiri.”
“… Yah, itu tidak benar-benar berbau seperti iblis.. Ayo, aku akan
memberikan ikan itu padamu, jadi beri tahu aku identitasmu yang
sebenarnya. Aku akan merahasiakannya.”
Aqua berjongkok di depan Chomusuke selagi dia menawarkan ikan

dan bertanya dengan wajah datar.
“Hei, jika kau terlalu banyak bercanda dengannya saat dia makan,
dia akan marah—”
“Waaaah! Berhenti! Berhenti! Aku mengerti! Aku mengerti! Aku

tidak akan mengganggumu tentang identitasmu, jadi jangan
mencakar hagoromoku yang berharga!”
Melihat Chomusuke menyerang Aqua setelah dia mengabaikan

peringatanku, aku menghela nafas puas.
“… Ini sangat damai…”
“Apa maksudmu dengan damai, dasar NEET sialan! Aku akan

memberimu beberapa lauk selama makan malam, jadi cepat
hentikan ini!”
Chapter 1 : Hukuman ilahi untuk wanita suci

ini!
Part 1
Jenderal Raja Iblis dan Dark Priest, Celestina.
Dia adalah lawan yang jauh lebih tangguh dari seorang NEET yang
menjadi petualang sepertiku.
Saat ini, aku berdiri di sebelahnya di gang yang sepi, tempat dia
berjongkok setelah Wiz mengungkapkan identitasnya dan Vanir
mengambil semua uangnya.
—Serena menatapku, mengarahkan telunjuk dan jari tengahnya ke

arahku dan membuka dan menutupnya berulang kali.
Ketika aku menjawab dengan tatapan bingung, dia dengan marah

membentak.
“Tembakau. Aku berbicara tentang tembakau. Seseorang dengan

reputasi buruk sepertimu pasti memiliki itu, kan? Ayo, beri aku
sedikit. Aku tidak punya kesempatan untuk merokok sejak aku
datang ke kota ini.”
“T-Tidak, aku tidak punya.”
Rokok seperti apa yang di dunia ini?
Mereka mungkin tidak punya yang sekali pakai dibungkus kertas,

jadi mungkin dia berbicara tentang pipa?
Tidak, tunggu, apa wanita ini preman?
Sebagai mantan hikikomori, secara tidak sadar aku mulai

berbicara dengan sopan ketika dihadapkan seperti itu.
Aku akrab dengan Dust dan teman-temannya, jadi aku bertanya-

tanya mengapa hanya dia yang bereaksi seperti ini padaku.
Mendengar jawabanku, Serena melihat ke bawah dan dengan kesal

menggaruk kepalanya.
Tidak ada satu pun sikap formal dan sopan yang tersisa.
Akhirnya, dia menghela nafas panjang.
“Aku rasa tidak ada gunanya mencoba terus berakting… Aku

Celestina, Jenderal Raja Iblis yang bertanggung jawab atas
rencana kotor dan penyusupan, dan seorang Dark Priest yang
memuja Dewi Hitam dari Pembalasan dan Manipulasi, Regina.”
(TL Note : Sebenarnya kata dewi ‘manipulasi’ nya lebih seperti

boneka yang dikendalikan gitu, atau bisa juga disebut dewi
Boneka)
“Jadi, kau benar-benar menyebut dewimu sendiri dewi hitam. Aku

berpikir bahwa orang-orang yang berpakaian sepertimu akan
memperlakukan dewa mereka sendiri sebagai mutlak dan
menganggap yang lain sesat.”
Saat aku mengatakan itu, wajah Serena langsung terangkat.
Ekspresinya benar-benar berbeda dari apa yang dia miliki

sebelumnya, topeng yang dingin dan tanpa ekspresi seperti
boneka.
Dia cukup cantik, tapi melihatnya menatapku seperti itu membuat

tulang punggungku merinding.
… Aku lengah karena Wiz dan Vanir ada di sini, tapi sekarang
setelah kupikirkan, aku sendirian, tanpa perlengkapan yang layak,
dan berdiri di gang terpencil bersama Jenderal Raja Iblis.
Bukankah ini benar-benar buruk?
“Dewiku adalah dewi pembalasan dan manipulasi, kau tahu? Apa

lagi yang bisa dikatakan kalau bukan Dewi Hitam?”
Dia menunjukkan padaku senyum lembut, yang sangat berbeda

dengan nadanya yang kasar.
Senyumnya tampak dibuat dengan hati-hati, menyerupai apa yang

kau lihat pada boneka.
Seperti yang diharapkan dari pengikut Dewi Manipulasi.
Ini memancarkan daya pikat lembut ketika dia mengucapkan kata-

kata baiknya yang biasa, tapi itu tidak sesuai dengan situasi ini.
Situasi di mana dia bisa membunuhku kapan saja dia mau.
Jantungku berdegup kencang, tapi aku melakukan yang terbaik

untuk tidak membiarkannya muncul.
“… Manipulasi. Jangan bilang, zombie di kuburan itu yang kebal

terhadap Turn Undead adalah…”
“Oh, ya, itu perbuatanku. Mereka bukan zombie, mereka hanya

mayat-mayat yang dihidupkan oleh kekuatan Dewi Hitam. Sangat
sulit untuk mengatur semua itu. Aku harus menggali semua mayat
satu per satu di tengah malam dan menempatkan mereka di bawah
kendaliku. Ketika para pendeta di kota sudah tak berdaya, aku
akan datang dan dengan mudah mengurus semuanya… Ini adalah
cara yang bagus untuk mendapatkan kepercayaan dari semua
petualang di sebuah kota dalam satu gerakan.”
Gadis ini benar-benar busuk.
Tidak, mungkin harus kukatakan, seperti yang diharapkan dari

Jenderal Raja Iblis.
“… Lalu, semua hal yang kau katakan sebelumnya tentang Raja

Iblis menjadi seorang gadis dan kutukan dan yang lainnya…”
“Hah? Apa, kau benar-benar percaya itu? Aku menceritakan kisah

itu pada setiap petualang terampil yang terlihat akan menjadi
ancaman bagi Raja Iblis. Kutukan yang menimpa gadis itu akhirnya
akan lenyap dan Raja Iblis akan menghilang, sehingga kedamaian
akan kembali ke dunia bahkan jika mereka tidak mengambil risiko
hidup mereka melawan Raja Iblis. Kebanyakan dari mereka
menyerah setelah mendengar cerita seperti itu. Bagaimanapun,

semua orang sangat menghargai hidup mereka. Jika kau memberi
mereka alasan yang membuat mereka tidak perlu mempertaruhkan
hidup, mereka akan dengan senang hati mengambilnya dan berada
di jalan mereka.”
Gadis ini benar-benar bermain kotor.
Akan ada juga orang-orang yang akan berhenti setelah

mengetahui bahwa Raja Iblis pada awalnya adalah seorang gadis
muda.
Seperti yang diharapkan dari Jenderal Raja Iblis yang

bertanggung jawab atas rencana kotor, dia benar-benar licik.
Aku ingin mengambil kembali perasaan bersemangat yang aku

rasakan ketika pertama kali mendengar cerita itu.
“Tapi, mengapa kau menceritakan semua itu padaku? Tentu,

identitasmu terungkap berkat Wiz dan Vanir, tapi melihat kau
mengatakan semuanya seperti ini sedikit…”
Serena menjawab tanpa senyum tersendat sedikit pun.

“Aku hanya berpikir bahwa daripada menumpuk lebih banyak

kebohongan dan membuat kita berdua waspada, akan lebih baik
untuk mengatakan yang sebenarnya dan membuat kesepakatan…
Aku telah mengamati perilaku dan tindakanmu beberapa hari
terakhir ini, tapi aku masih sama sekali tidak tahu mengapa Raja
Iblis menganggapmu ancaman… Aku hanya akan menjabarkannya
dengan jelas, kau seorang NEET yang tidak suka bekerja keras.”
“Ya, itulah aku.”
Aku langsung menjawab.
“Kau tidak punya niat mempertaruhkan hidupmu untuk

mengalahkan Raja Iblis demi umat manusia, kan?”
“Tidak semuanya.”
Dan balasan instan yang lain.
“… Jika kau mendengar bahwa seseorang yang tidak pernah kau

kenal tinggal di suatu tempat yang belum pernah kau kunjungi dan
menderita di bawah Raja Iblis, apa yang kau pikirkan?”
“Aku akan menyampaikan belasungkawa padanya…”

Aku dengan santai menjawab sambil mengorek telingaku.
“…”
Serena menatapku dengan topeng tanpa ekspresi miliknya.
… Dia tanpa ekspresi, tapi untuk beberapa alasan aku merasa

bahwa dia memandang rendah diriku.
Dulu ketika aku tinggal di Jepang, aku tidak pernah merasakan

ketidakadilan atau panggilan untuk bertindak setiap kali seseorang
membesarkan anak-anak yang kurang beruntung atau topik serupa.
Bahkan jika aku seorang miliarder pada waktu itu, aku mungkin
tidak akan memikirkan tentang membantu anak-anak yang malang
yang belum pernah aku jumpai hidup di belahan dunia yang jauh.
Aku bukan orang jahat atau apa pun, aku hanya orang Jepang
biasa.
… Kupikir…
… Mungkin…
“… Umm, aku cukup yakin kebanyakan orang akan memberikan

tanggapan yang sama, jadi bisakah kau berhenti menatapku
seperti itu?”
“Eh? A-Aaah, maaf. Ada orang yang telah memberiku balasan yang
serupa, tapi ini pertama kalinya seseorang menjawab dengan cepat
tanpa sedikit pun keraguan, jadi…”
Dia terdengar agak bingung, tapi ekspresinya tidak berubah sama

sekali.
“… Aku diperintahkan oleh Raja Iblis untuk menyelidiki kota ini di

mana beberapa Jenderal Raja Iblis hilang, dan pria yang namanya
terus muncul sehubungan dengan mereka, tapi … Pada akhirnya,
pria yang menjadi pusat dari semuanya adalah kau. Kesampingkan
itu…”
“Tunggu, tunggu sebentar, digambarkan sebagai pria di tengah

semua itu tidak cocok denganku. Jika ada, akulah orang yang
terus-menerus terjebak dalam masalah seperti itu.”
“Ya memang. Kesampingkan hal itu, aku mendapatkan pemahaman

yang kuat tentang kepribadianmu.”
Mengatakan itu, Serena tersenyum.

“Satou Kazuma, Pasukan Raja Iblis ingin menawarkanmu

kesepakatan.”
“Oh?”
Serena membungkuk lebih rendah ke tanah.
“Berkat orang tertentu, perang antara Raja Iblis dan manusia

yang mengalami kebuntuan selama beberapa waktu mulai bergeser
lagi. Setelah kehilangan begitu banyak Jenderal, penghalang di
sekitar kastil Raja Iblis berada di ambang kehancuran.”
“Oh, ho? Mungkinkah orang itu merujuk padaku?”
“… Ya, itu mengacu padamu. Kenapa kau tampak begitu sombong?

Jangan percaya diri dulu.”
Serena mengalihkan pandangannya, tapi, ya, aku sudah cukup

gagah, bukan?
“Aku mengerti, jadi sepertinya Raja Iblis dalam keadaan darurat

sekarang. Jika penghalang itu jatuh, Crimson Demons yang
terkenal agresif akan meluncurkan serangan teleport terus
menerus ke kastil.”
“Benar, kita tidak dalam posisi yang sangat baik sekarang, tapi itu
sama untuk kemanusiaan, bukan?”
… Hmm?
“Di masa lalu, orang-orang kuat dengan nama aneh dan tidak masuk
akal akan terus muncul di dunia ini. Orang-orang itu menyebabkan
kami sangat kesusahan. Namun… Aku pikir itu sekitar saat peramal
kami mendeteksi kehadiran aneh di kota ini? Yah, untuk alasan apa
pun, para kandidat pahlawan itu benar-benar berhenti muncul.”
Kandidat pahlawan dengan nama aneh dan mengabaikan akal sehat

kemungkinan besar merujuk pada orang-orang sepertiku yang
dikirim ke sini dari Jepang.
Dan bagi mereka untuk benar-benar berhenti muncul…
Ah.
“… Apa yang salah? Rasanya seperti kau sampai pada semacam

kesadaran… Mengapa kau sangat terguncang? … Yah, terserahlah.
Bagaimanapun, kami ingin membuat kesepakatan denganmu.”
Aku punya firasat mengapa pengguna cheat berhenti muncul di

dunia ini.
Bukankah itu karena aku membawa Aqua ke dunia ini?
Tidak tidak, pekerjaannya seharusnya diambil alih oleh malaikat

pengganti itu.
Dia terlihat cukup terampil, jadi dia pasti memiliki pegangan yang
baik dalam hal-hal.
Aku berkata pada diri sendiri bahwa ini tidak ada hubungannya
denganku untuk menenangkan diri dan menjaga ketenanganku.
“K-Kesepakatan seperti apa?”
“Suaramu pecah, tahu? Serius, apa yang salah denganmu?”
Meskipun Serena tampak mengkhawatirkanku, dia melanjutkan.

“Kau harus bergabung dengan Pasukan Raja Iblis.”
Dia mengatakan dengan cara yang sama untuk mengundang teman

sekelas ke sebuah ekskul.
“… … … … Hah?”
Apa yang baru saja dia katakan?
“Jangan beri aku tatapan itu. Aku memintamu untuk bergabung

dengan Pasukan Raja Iblis… kau seperti orang-orang kami. Aku
tahu itu dengan sangat baik.”
Hei, jangan macam-macam denganku.
“Jangan salah paham. Tentu, seperti yang kemungkinan besar

sudah kau ketahui, orang-orang pada umumnya menyebutku kasar
dan sampah dan NEET dan lolicon dan semacamnya, tapi—”
“Ini pertama kalinya aku mendengar tentang lolicon.”
Mengabaikan kata-kata Serena, aku meluruskan dan mengangkat

tinjuku.
“Benar, sebagai manusia aku mungkin memiliki kualitas yang lebih

buruk… Memang, aku memiliki lebih dari cukup uang untuk
kebutuhanku, setiap keinginan tidak senonoh yang aku miliki dapat
dipenuhi melalui toko itu, dan aku memiliki teman yang penuh kasih
sayang yang membuatku marah. Aku ingin dimanjakan sambil
menjalani kehidupan yang mudah. Di mana aku sesekali
menghabiskan waktu untuk hal-hal mahal yang tidak berguna dan
sesekali memesan minum di kedai sepanjang hari dan menyusahkan
semua orang…”
“Kau bahkan lebih buruk daripada yang kupikirkan…”
Aku menjadi lebih dan lebih bersemangat ketika aku melanjutkan.
“Tapi bahkan aku memiliki sedikit belas kasih dan rasa keadilan.
Aku tidak peduli jika seseorang yang aku tidak kenal sedang
menderita di tempat yang belum pernah aku kunjungi, tapi aku
tidak terlalu bodoh sehingga aku akan mengabaikan seseorang
yang meminta bantuan tepat di depanku. … Aku mengerti mengapa
kau mungkin menginginkan kekuatanku di pihakmu. Aku mengerti,
tapi aku tidak punya niat untuk menyerang orang-orang yang telah
merawatku selama ini.”
“… Tidak, itu tidak seperti kami menginginkanmu karena

kekuatan…”
……
“Apa, bukankah kau takut dengan kekuatan penuhku dan memilihku

sebagai temanmu?”
“Tidak semuanya. Sebenarnya aku lebih baik menjauhkanmu dariku

sejauh mungkin, tapi, seperti yang telah aku katakan sebelumnya,
orang-orang dengan nama aneh telah berhenti muncul.”
Dia tiba-tiba berdiri dan membawa wajahnya beberapa senti dari

wajahku.
“Ada rumor tentang orang-orang dengan nama aneh. Bahwa

mereka dipilih oleh para dewa atau semacamnya.”
Itulah tepatnya.
… Aku tidak akan mengkonfirmasi untuknya, tentu saja.
“Tapi kemudian, orang-orang yang terus-menerus muncul seperti

rumput tiba-tiba berhenti muncul setelah kau ada. Hampir seolah-
olah para dewa mengatakan bahwa kau sendiri sudah cukup.
Bahkan Raja Iblis berpikir bahwa kau mungkin keturunan dari
beberapa pahlawan legendaris atau yang lain yang muncul dalam
legenda.”
Pada saat yang sama saat aku membawa Aqua ke dunia ini,
pengguna cheat tidak muncul, dan namaku terus muncul dalam
insiden yang berkaitan dengan kekalahan Jenderal Raja Iblis.
Memang, ini akan menyebabkan siapa pun akan memperhatikan.
Kesalahpahaman yang menjengkelkan.
“Aku tidak memiliki kekuatan atau kemauan untuk bertahan hidup

di tempat yang dikelilingi oleh monster seperti kastil Raja Iblis.
Tolong beri tahu Raja Iblis bahwa aku bukan orang yang luar
biasa. Terlibat dalam menaklukkan Jenderal kalian hanyalah
keberuntungan. Kebetulan aku sangat beruntung. Selain itu, aku
orang yang lemah dengan job terlemah, ‘Petualang’. Memilikimu
untuk memperlakukanku seperti musuh benar-benar membuatku
takut, jadi tolong berhenti. Tolong sampaikan itu padanya.”
Mendengar kata-kataku, Serena tertawa pahit.
“… Ya, aku juga berpikir begitu. Aku sudah mengkonfirmasi itu

setelah melihatmu secara langsung. Satu-satunya orang yang
menginginkanmu bergabung dengan kami adalah Raja Iblis, dan aku
pikir dia terlalu khawatir… Tapi apakah ini baik-baik saja? Akan
ada beberapa manfaat bagimu jika kau bergabung dengan kami…
Ah, ya, kau masih perjaka, bukan? Jika kau bergabung dengan
kami, kau akan dapat menikmati semua hasrat seksual liarmu.
Kebetulan, sebagian besar iblis perempuan memiliki tubuh yang

sangat bagus.”
“… … … … A-aku tidak akan pergi. Jika itu adalah aku beberapa

bulan yang lalu, aku mungkin akan diyakinkan, tapi saat ini, aku
berada dalam periode populerku. Manfaat murahan seperti itu
tidak akan menggangguku”
“Kenapa kau begitu gelisah?”
Seperti yang diharapkan dari Jenderal Raja Iblis. Sungguh teknik

negosiasi yang menakutkan.
Siapa pun tanpa kemauan baja sepertiku akan segera jatuh.
“… Baiklah, tidak apa-apa. Aku akan memberi tahu Raja Iblis

bahwa kau terlalu lemah untuk diganggu. Dia mungkin akan
berhenti mengawasimu setelah itu. Aku juga akan mengatur agar
dia memberi tahu bawahannya agar tidak menyentuhmu.”
“Terima kasih banyak!”
“T-Tentu … Sebagai gantinya, jaga kerahasiaan identitasku,

bahkan untuk temanmu. Jangan mengganggu urusanku di kota ini.
Dan, untuk dua rekanku… Jangan memberi tahu mereka tentang
apa yang telah aku lakukan. Terutama Wiz. … Itulah syarat

kesepakatan kita.”
Aku ragu sesaat.
“… Cih, aku tidak punya pilihan. Hati nurani dan rasa keadilanku
meneriakiku untuk memukulmu, tapi kota ini akan berada dalam
masalah besar jika kita saling berhadapan secara langsung…”
“Ya, ya, kau bisa membuangnya sekarang. Jadi aku rasa kita
sepakat? Itu bagus bahwa kau adalah orang yang bijaksana.”
Mengatakan itu, dia menepuk pantatnya dan berbalik untuk pergi…
“… Ah, maaf, tapi… Bisakah kau meminjamkanku uang?”
Tanpa berkata-kata, aku menyerahkan sejumlah uang kepada

Jenderal Raja Iblis yang baru saja ditipu oleh rekannya.
“Kau berutang padaku.”
“… Gurk …”
—Saat aku kembali setelah berpisah dengan Serena.
Kepalaku berputar-putar memikirkan masa depan.
“Tetap saja, bahkan jika dia adalah Jenderal Raja Iblis…”
Aku merasa sedikit seperti mengkhianati umat manusia secara

keseluruhan, tapi dengan ini, keselamatanku terjamin.
Sebagai seorang petualang yang berkelahi dengan monster, itu

tidak seperti aku tidak menyesal sama sekali, tapi tidak banyak
yang bisa aku capai dengan memilih berkelahi di sana.
Tentu, secara teknis aku terlibat dalam penaklukan beberapa

Jenderal, tapi jujur, aku sebagian besar berkontribusi dengan
memberikan instruksi kepada orang lain.
Seperti dalam kasus Beldia. Aqua adalah orang yang

melemahkannya sebelum aku mencuri kepalanya.
Vanir dikalahkan oleh Ledakan Megumin.

Terhadap Hans, Aqua memurnikan mata air panas sementara

Darkness melindunginya, dan Megumin sekali lagi meledakkannya
dengan sihir.
Adapun Sylvia, dia berakhir menerima dorongan kekuatan berkat

tindakanku…
Dan Wolbach hampir semuanya Megumin…
Semua insiden itu berakhir dengan baik, tapi mungkin tidak ada
yang bisa aku lakukan jika aku menghadapinya sendirian.
Jika aku menolak kesepakatan itu saat itu, itu akan segera
berubah menjadi perkelahian…
Menantang seorang Jenderal Raja Iblis tanpa diragukan lagi akan

menghasilkan kematianku yang cepat dan tiba-tiba.
Aku hanyalah orang lemah sederhana. Melarikan diri dari

peringatan Raja Iblis sudah cukup baik untukku.
“Aku pulang!”
Sementara kepalaku dipenuhi dengan pemikiran seperti itu, tanpa

sadar aku membuka pintu mansion…
“Waaaaaah! Waaaaaah!”
“Tak apa, tak apa, tolong berhenti menangis. Kazuma pasti pulang…
Ah, Kazuma, selamat datang kembali. Kau masuk pada waktu yang
tepat.”
Aku melangkah keluar dan menutup pintu depan.
Pintu terbuka dengan keras.
“Hei, jangan pura-pura tidak melihat ini! Ini masalah yang sangat
serius!”
Mendengar kata-kata Darkness memberiku firasat buruk. Aku

ragu-ragu bertanya.
“… Jadi, apa yang terjadi kali ini?”

Aqua meringkuk dalam posisi janin di sofa di aula utama dan

menangis kencang, jelas tidak dalam posisi untuk menjawab
pertanyaan.
Di tempatnya, Megumin menghela nafas panjang dan berkata.
“… Tampaknya, dia menyebabkan semacam keributan di guild dan

diusir oleh para petualang… aku tidak tahu persis apa yang dia
lakukan, tapi sepertinya Aqua dilarang memasuki guild untuk
sementara waktu.”
… Apa dia akhirnya benar-benar mengubah semua anggur di guild

menjadi air?
“Megumin dan aku kembali ke mansion setelah menyelidiki wanita

itu dan menemukannya menangis dengan faktur di tangannya.”
Itu pasti tagihan untuk semua anggur yang dia ubah menjadi air.
… Menyelidiki?
“Apa kau menyelidiki Serena? Itukah sebabnya kalian berdua

menghabiskan seluruh waktu belakangan ini?”
Darkness dengan bersemangat menjawab.
“Ya benar! Dengarkan ini, Kazuma, ada sesuatu yang sangat aneh
tentang wanita itu! Seseorang yang cukup ahli untuk mengalahkan
gerombolan undead yang sebesar itu pastilah seorang pendeta
yang cukup terkenal, tapi ketika aku berkeliling mencari informasi
lebih lanjut… bahkan tidak ada satu pun rumor di salah satu kota
yang aku hubungi tentang seorang pendeta bernama Serena!”
Setelah Darkness, Megumin, sambil menepuk Aqua di kepala,

melanjutkan.
“… Selain itu, menurut staf guild, wanita itu tidak pernah

mengklaim hadiah dari guild. Tidak peduli seberapa sucinya dia, ini
terlalu aneh. Kau perlu menunjukkan kartu petualangmu untuk
mengklaim hadiah… Jadi kami berpikir bahwa mungkin ada alasan
mengapa dia tidak dapat menunjukkan kartunya kepada orang
lain.”
… Gadis-gadis ini. Mereka biasanya hanya bangun untuk hal-hal

bodoh, tapi untuk beberapa alasan, mereka benar-benar tajam
dalam hal ini.
“Kalau saja kau bisa menunjukkan kompetensi seperti itu setiap

hari… Yah, jangan menyelidiki dia lebih jauh. Kami telah mencapai
kesepakatan. Serena tidak akan lagi mendekati kita atau

mendesakku untuk membiarkannya masuk ke party.”
Menanggapi kata-kataku, Megumin dan Darkness saling menatap

bingung.
Part 2
Keesokan harinya.
“Perasaan yang sangat segar bagi kita berdua untuk keluar

bersama. Namun, urusan apa yang kau miliki di guild? Apa kita
akan makan siang di kedai?”
Darkness dan aku menuju ke guild.
Megumin masih bermain pengasuh untuk Aqua yang telah

bersembunyi di dalam mansion.
Ditambah lagi, jika keadaan benar-benar berubah menjadi yang

terburuk, dia tidak akan bisa menggunakan Explosion di tengah
kota.
Itu sebabnya aku membawa Darkness, tapi…

“… Kenapa kau berpakaian seperti itu?”
Alih-alih mengenakan segala jenis armor, Darkness mengenakan

gaun yang terlihat seperti kelas atas yang hampir tidak pernah
kulihat dia pakai.
Daripada menggunakan rok lurusnya yang biasa mudah digerakkan,

dia mengenakan gaun berenda putih dengan satu set sarung tangan
sampai siku yang serasi.
Di tangannya bukan senjata, melainkan payung.
“… Apa yang kau katakan? Kaulah yang mengajakku. Semua orang

di kota ini sudah tahu tentang identitasku, jadi tidak perlu lagi
untuk menyembunyikannya.”
Darkness menjawab, wajahnya memerah ketika dia melihat ke

tanah.
“… Yah, kurasa tidak apa-apa.”
Itu tidak seperti kita akan bertengkar saat kita melihat satu
sama lain atau apa pun.
… Memang, aku keluar untuk mengamati Serena.
Dengan rasa keadilan yang kuat dari Darkness, dia mungkin akan
ribut jika dia mengetahui bahwa aku membuat kesepakatan
dengan Jenderal Raja Iblis, jadi aku merahasiakannya.
Demikian pula dengan Aqua yang mungkin akan langsung keluar

untuk bertengkar dengannya jika dia tahu dia adalah Jenderal
Raja Iblis, jadi aku juga menyimpan rahasia darinya.
Dan memberi tahu Megumin tidak mungkin.
Membuat kesepakatan dengan Raja Iblis untuk menjamin

keselamatanku.
Bahkan aku pikir itu tidak pantas, tapi jika Serena juga akan
dikalahkan setelah datang ke kota ini, Raja Iblis pasti akan
mengambil tindakan.
Ini bukan hanya demi diriku.
Jika sampai seperti itu, seluruh kota mungkin berisiko.

Serena mengatakan untuk tidak mengganggu urusannya di kota ini.
Perkataan itu menggelitik minatku, jadi aku menuju ke guild untuk

menyelidiki, tapi…
“Tidak banyak orang yang mendengar nama Dewi Regina, tapi

kekuatannya adalah asli. Sejumlah keinginanmu dapat dikabulkan
dengan kekuatannya.”
“Benarkah itu!? Akankah dia mengabulkanku untuk mendapatkan

pacar!? Aku tidak punya banyak pilihan selain tidur di kandang
kuda, tapi setiap kali aku mengaku kepada seorang pria yang bukan
petualang, mereka akan mengatakan ‘Bau kotoran kuda sedikit…’
dan menolakku!”
“Itu bisa dicapai. Bawakan aku rambut pria itu yang ada di hatimu.
Dengan bantuan Regina-sama, aku akan membuat pesona yang
membantunya membalas perasaanmu.”
“Serena-san! Aku juga! Tolong jadikan salah satu pesona itu

untukku juga!”
“Hei, jangan memotong antrean! Aku di sini lebih dulu!”

Keributan besar menyapaku saat aku memasuki guild.
… Ada apa dengan keributan ini?
Serena menjadi terkenal guild. Dia duduk di sebuah meja di

tengah, dan para petualang berkerumun di sekelilingnya.
Dia mengatasi kekhawatiran petualang satu demi satu dengan

senyum lembut terpampang tanpa putus di wajahnya.
“Ayo, tidak masalah dengan terlalu kecil atau sepelenya

masalahmu. Aku akan mendengarnya. Lagipula itu adalah tugas
seorang pendeta…”
“… U-Um…! Aku kesulitan berteman di kota ini…! Aku kembali ke

kota ini dengan sahabatku, tapi akhir-akhir ini dia cukup sibuk…
Teman…! Aku ingin berteman dengan orang yang bisa aku ajak
makan malam! Aku tidak ingin makan sendiri lagi…!”
“Er, bahkan dengan bantuan Regina-sama yang agung, aku tidak

yakin apa aku bisa…”
“… Begitukah… Maafkan aku…”
Serena bertindak seperti contoh sempurna dari seorang pendeta.
Terlepas dari Crimson Demons kesepian tertentu yang pergi

dengan semangat rendah, sebagian besar masalah petualang
lainnya diselesaikan satu demi satu.
“Hei, Kazuma, apa yang terjadi? Jangan bilang, alasanmu

mengajakku ke guild adalah karena wanita itu…!”
Darkness berkata dengan gelisah ketika dia berulang kali menepuk

pundakku.
“…? Ya, aku di sini untuk menyelidiki Serena. Aku sedikit ingin
tahu apa yang dia lakukan.”
“K-Kau…! Kau bilang kau mencapai kesepakatan dengannya! Kaulah

yang mengatakan kepada kami untuk tidak menyelidiki lebih jauh!
Aku bahkan… Ak-aku bahkan berpakaian seperti ini…”
Darkness sedikit demi sedikit memelan saat dia melanjutkan.
……
“… Apa kau pikir aku mengundangmu berkencan atau apa?”
“T-Tidak …! T-T-Tidak sama…!”
Darkness memerah dan panik, menghancurkan segala upayanya

untuk membantah.
Pada saat yang sama, Serena berdiri dan membuat gerakan

‘datang ke sini’ padaku.
Tak lama setelah itu, Serena pindah ke sudut guild.
Mungkin karena mempertimbangkan kami, para petualang lainnya

mulai bubar, meninggalkanku dan Serena sendirian di sudut.
“Sepertinya kau tidak membicarakanku dengan siapa pun. Hanya

untuk peringatan yang adil, ini juga untuk keuntungan mereka. Aku
mungkin tidak terlalu fokus pada pertarungan, tapi aku masih
Jenderal Raja Iblis. Dewi Hitam Regina adalah dewi manipulasi
dan pembalasan. Jika aku mati, tidak hanya orang yang
membunuhku, tapi orang-orang disekitar area akan terkena
kutukan yang kuat. Aku pikir, mungkin setengah kota akan
musnah.”
Serena menyipitkan matanya saat dia mulai, tapi senyumnya tidak

goyah sama sekali.
Ekspresinya tetap sama saat dia mendekat.
“Ada banyak jenis kutukan. Yang membuat bagian-bagian tubuh

tidak berguna, yang membatu, dan bahkan beberapa yang jauh
lebih kejam. Jika seseorang selain kau mengetahui tentang
identitasku yang sebenarnya, aku mungkin tidak punya pilihan
selain membela diri. Dalam hal ini, pasti ada banyak korban. Kau
harus berpikir secara mendalam tentang hal itu jika kau akan
melanggar kesepakatan.”
Aku heran mengapa gadis ini menceritakan semua rahasianya

padaku.
… Bukankah hanya mengatakan bahwa kau akan dikutuk jika dia

mati itu sebuah trik?
Hanya dengan mengatakan itu akan membuat siapa pun ragu untuk
membunuhnya.
Mungkin pikiranku muncul di wajahku, kemudian Serena

mengulurkan jarinya ke arahku.
“Silakan tusuk jariku dengan belatimu. Ah, tapi jangan menusuk

terlalu dalam.”
…?
“Apa yang kau katakan? Aku tidak bisa melakukan itu di depan
semua orang. Apa kau Aqua?”
Mengatakan itu, alih-alih menggunakan belati, aku menusuk tangan

Serena dengan tusuk gigi dari salah satu meja sebagai gantinya.
“!?”
Pada saat yang sama saat aku menusuknya dengan tusuk gigi, aku
merasakan sakit menusuk di jariku juga.
Melihat ke bawah, aku memperhatikan gelembung kecil darah

terbentuk di jari kananku.
Itu adalah tempat yang sama persis dengan yang aku tusuk pada
Serena.
Aku mengerti, itulah sebabnya Regina disebut sebagai Dewi

Pembalasan.
“… Apa kau mengerti sekarang?”
“… Kota ini seperti wilayah perlindunganku. Aku tidak akan

membuatmu menjadi musuh. Aku tidak tahu persis apa yang kau
rencanakan, tapi apa kau akan berhenti merencanakan hal licik di
kota ini dan kembali ke kastil Raja Iblis?”
Sebagai tanggapan, Serena hanya memberiku senyum yang sama.
Sambil menghela nafas, aku meninggalkan sisinya dan kembali ke

meja tempat Darkness duduk.
“Maaf membuatmu menunggu, Darkness…”
“Ojou-sama! Lalatina ojou-sama, ada apa dengan pakaianmu!? Ada

apa dengan pakaian seperti gadis itu, ojou-sama!? Itu terlihat
sangat bagus!”
“Lalatina-chan, aksesorismu sangat imut! Jangan menyembunyikan

wajahmu, biarkan aku melihatnya!”
“Hei, ojou-sama, kenapa kamu memerah? Ayo, pegang barangmu!”

Darkness, mengenakan gaun one piece berenda, memerah sampai

ke telinganya saat dia menutupi wajahnya dengan tangan, bahunya
bergetar.
Para petualang biasa berkumpul di sekelilingnya dan menggodanya.
“Hei, jangan mengganggu ojou-sama kita! Dia bukan untuk

pajangan! Sho, Sho!”
Bahkan ketika aku mengusir para petualang, apa yang

direncanakan Serena sangat membebani pikiranku.
Part 3
“Hei, aku mendengar bahwa Serena-sama akan berkotbah! Ayo

cepat!”
“Ini jalannya! Kau akan ketinggalan melihat wajah terhormat

Serena-sama jika kau tidak cepat!”
Sudah beberapa hari sejak kami berbicara.

Larangan Aqua memasuki guild telah dicabut, tapi sekarang, ada

sesuatu yang sangat aneh dengan kota itu.
“Disini! Disini! Serena-sama akan segera dimulai! Cepat!”
“H-Hei, tunggu! Kenapa kalian semua bertingkah aneh? Serena-

sama ini dan Serena-sama itu… Bukankah dia hanya seorang
pendeta?”
Nama di bibir semua orang adalah Serena-sama.
Dalam sekejap mata, semua orang mulai memandang Jenderal Raja

Iblis itu seolah-olah dia orang suci.
“… Apa yang sebenarnya terjadi pada kota ini sejak aku disegel di
mansion?”
“Apa maksudmu disegel, hikikomori? Saat kau terkurung di rumah,

Serena telah menjadi idola di kota ini.”
Aku memberi tahu Aqua yang akhirnya keluar dari rumah dan
terkejut dengan keadaan kota.
“… Wanita itu benar-benar bau amis. Yah, karena Kazuma

menyuruhku untuk tidak mengejarnya, aku akan membiarkannya.”
Megumin, mengikuti di belakang Aqua dan aku, bergumam.
“… Yah, tindakannya patut dipuji, paling tidak… Agak aneh bagiku

untuk mengatakan ini, tapi dia tampaknya tidak memiliki kegagalan
manusia sama sekali. Tetap saja, karena Kazuma mengatakan itu,
aku juga akan membiarkan semuanya terjadi. Pada akhirnya, aku
akan selalu memperlakukan peringatanmu dengan serius. Aku tidak
akan mengabaikan kata-katamu dan pergi untuk melakukan hal
sendirian lagi.”
Dan Darkness mengatakan itu segera setelah Megumin.
… Dadaku sakit karena suatu alasan.
Aku penasaran apa yang akan mereka pikirkan tentangku jika

mereka tahu bahwa aku membuat kesepakatan dengan Jenderal
Raja Iblis untuk merahasiakan identitasnya.
Apakah mereka akan memandangku dengan jijik?
Apakah mereka akan memukulku?

Tentu, aku membuat kesepakatan itu untuk melindungi diriku, tapi

itu juga untuk keselamatan mereka.
Terutama Aqua. Jika dia mengetahui bahwa Aqua adalah dewi yang
sebenarnya, tidak mungkin Raja Iblis akan berpangku tangan.
Ya, menjauhkan diri darinya adalah yang terbaik.
Dengan mereka bertiga di belakang, aku berjalan menuju guild …
“Serena-sama! Serena-sama!”
“Serena-sama, tolong, tolong kabulkan permintaanku!”
“Ya, ya, tidak perlu terburu-buru. Silakan berbaris tertib…!

Regina-sama dapat mengabulkan sejumlah keinginanmu, dan tentu
saja, tidak perlu untuk membayar apa pun. Sekarang, silahkan.”
“Terima kasih banyak, Serena-sama! Sebenarnya…”
… Jalan di depan kita dipenuhi dengan kerumunan orang. Dan tepat

di pusat itu semua adalah Serena.
Itu hampir terlihat seperti idola populer yang dikelilingi oleh para
penggemarnya yang antusias.
Melihat itu, Aqua menyelinap dan bersembunyi di belakangku.
Sepertinya berulang kali kalah oleh Serena, membuat Aqua

antisipasi padanya.
Serena menemui tatapanku dan memberiku sedikit tanda terima

kasih.
Saat itu.
“Serena-sama! Tolong, orang ini terluka parah selama quest

pemusnahan…! Itu luka yang cukup serius! Bisakah kau
menolongnya!?”
Sekelompok petualang muncul di dekat gerbang kota.

Dua dari mereka membawa orang ketiga di atas tandu sederhana.
Dia pasti menerima luka yang cukup serius. Matanya tak bernyawa
dan napasnya acak-acakan.
Dan, dengan suara yang hampir terlalu pelan untuk dapat didengar,
dia bergumam.
“… —Qua… Aqua… Nee-chan… tolong…”
Aku bukan satu-satunya yang mendengar suara itu. Sepertinya

Aqua juga mendengarnya.
“Aku di sini! Serahkan padaku, kau akan baik-baik saja dalam

sekejap!”
Mungkin sangat senang bahwa dia diandalkan, Aqua dengan

gembira bergegas ke orang yang terluka.
—Dan menemukan jalannya terhalang oleh kerumunan di sekitar

Serena.
“Ah, apa yang kau lakukan!? Kau menghalangi jalan! Apa kau ingin
merasakan God Blow-ku!? Jika aku tidak menyembuhkannya
dengan cepat…”
Saat Aqua dengan marah memprotes, Serena berjongkok di

sebelah petualang yang terluka.
“Heal! Heal! Heal!”
Ketika Serena berulang kali menggunakan heal, luka petualang itu

dengan cepat menghilang.
Tidak lama kemudian mata pria itu kembali hidup.
“… T… T-T… Terima kasih banyak, Serena-sama…!”
Pria yang memanggil Aqua beberapa saat yang lalu terengah-engah

berterima kasih kepada Serena sementara air mata mengalir di
pipinya.
Ada apa dengan itu?

Menyembuhkan luka dengan sihir adalah kejadian sehari-hari bagi

kita para petualang.
Biasanya, hanya menyembuhkan luka saja tidak cukup untuk

membuat petualang menjadi menangis dan mulai menempelkan -
sama pada nama mereka.
Aqua bahkan menghidupkan kembali beberapa petualang, dan tidak

ada yang memperlakukannya seperti itu.
Tentu, berterima kasih adalah hal yang normal, tapi mereka semua
adalah petualang yang mempertaruhkan nyawanya untuk melawan
monster.
Menyembuhkan luka adalah pekerjaan para priest, seperti halnya

tugas vanguard untuk tetap berada di depan dan melindungi para
priest dari bahaya.
Itu adalah hubungan simbiosis.
Priest tidak bisa mengalahkan monster sendirian, dan di sisi lain,

kehadiran seorang Priest di party membuat perbedaan besar
dalam tingkat kelangsungan hidup mereka.
Dengan kata lain, Serena hanya melakukan pekerjaannya sebagai

seorang priest.
Tentu saja, itu wajar untuk mengucapkan terima kasih.
Tapi itu…
Saat aku memikirkan itu, Aqua dengan santai berjalan ke

petualang itu dan meletakkan tangannya padanya.
Luka yang mengancam nyawanya mungkin telah disembuhkan, tapi

ia masih mengalami beberapa goresan.
Sepertinya untuk menyembuhkan secara keseluruhan berada di

luar kekuasaan Serena.
Aqua pasti kesana untuk menyembuhkannya.
Tapi.
Tangan yang ditawarkan Aqua ditolak.

Dan bukan oleh orang lain, tapi oleh petualang yang ingin
disembuhkan.
“Ah…”
Aqua sedikit kaget.
“Aku ingin disembuhkan oleh Serena. Tidak perlu bagimu untuk

melakukan apa pun, jadi silakan pergi dariku.”
Pria itu berkata langsung ke wajah Aqua.
Part 4
Aqua berjalan kembali ke arah kami dengan bahu terkulai.
Melihat dia yang sangat tertekan membuatku merasa tidak enak.
Sesuatu terasa sangat salah tentang kejadian hari ini.

Megumin dan Darkness menatap Serena dan sekitarnya dengan

ekspresi rumit.
Senyum Serena yang biasa dibuat dengan hati-hati menempel di

wajahnya.
Ini Axel. Kota pemula yang dipenuhi orang lemah. Mengapa

Jenderal Raja Iblis melakukan semua ini di sini?
Dan apa sebenarnya yang dia rencanakan?
Akan jauh lebih mudah untuk melakukan tindakan balasan jika

rencananya diketahui.
Biasanya, aku hanya akan berpura-pura tidak melihat dan

melanjutkan hidupku.
Tapi, untuk beberapa alasan, aku punya perasaan yang benar-

benar tidak menyenangkan.
Ini seperti kombinasi gangguan dan ketidaksabaran… Aku tidak

bisa menggambarkannya dengan baik.
Kerumunan di sekitar Serena terpikat padanya sampai taraf yang

bertentangan dengan akal sehat. Pendeta itu baru muncul di kota
ini beberapa waktu yang lalu. Hampir seolah-olah mereka berada
di bawah pengaruh sihir.
Dewi Regina dikatakan sebagai Dewi Manipulasi dan Pembalasan.
… Aku hanya punya kecurigaan untuk melanjutkan, tapi mungkinkah

ini kekuatan dari manipulasi?
Saat aku memikirkan itu, Aqua, yang akhirnya kembali kepada

kami, memandang dengan iri ke arah kerumunan di sekitar Serena
sebelum dengan tertekan membalikkan punggungnya…
Sudah cukup lama sejak kami tinggal di kota ini.
Bahkan Aqua yang diperlakukan sebagai pembuat onar telah

menjadi semacam maskot guild.
Dia akan pergi ke guild untuk minum dengan para petualang yang
sudah dikenalnya kapan pun dia luang, tapi sekarang bahkan para
petualang itu tidak akan memberinya waktu.
… Dia adalah orang yang akan menyebabkan semua jenis masalah

saat aku mengalihkan pandangan darinya dan membuatku
mengurusnya. Seorang Dewi yang merepotkan.
Dia tidak pernah mendengarkan perkataanku, dan akan melakukan

hal yang persis aku larang. Seorang Dewi yang lebih terkait
dengan penghibur publik daripada segala jenis kesucian.
Dia yang tidak memiliki sedikit pun keimutan atau kesucian,

seorang Dewi dengan nama saja.
Seorang dewi yang mengirimku ke dunia ini hanya untuk

memaksaku menjalani kehidupan yang sulit.
Seseorang yang membuatku jengkel tanpa henti setiap hari, dan

orang yang paling lama bersamaku di dunia ini—
… Ah, sialan!
Melihat Aqua sangat tertekan dan benar-benar tidak seperti

dirinya yang ceria benar-benar tidak cocok denganku!
Dia satu-satunya gadis yang tidak menimbulkan perasaan padaku

sebagai lawan jenis.
Setiap kali dia mendapat masalah, itu hanya dia menuai apa yang
dia tabur, jadi aku tidak pernah terlalu memikirkannya, juga tidak
menimbulkan perasaan tertentu dalam diriku.
Jadi, apa sebenarnya perasaan cakar ini?
… Sial, haruskah aku mengabaikan kesepakatan itu dan mulai

bergerak melawan Serena?
Tapi, dia adalah Jenderal yang datang untuk menyelidiki kota ini
atas perintah Raja Iblis.
Jika dia tidak berhasil kembali dengan aman, aku pasti akan
ditargetkan oleh Raja Iblis.
Aku, yang hampir kencing di celana hanya dengan mendekati

preman dengan wajah menakutkan.
Jika aku ditargetkan oleh Raja Iblis…

—Saat itu…
Seseorang menepuk pundakku.
“… Kazuma, aku tidak tahu apa yang sedang terjadi, atau apa
tepatnya yang sedang kau susahkan saat ini, tapi itu sesuatu yang
kau putuskan untuk kepentingan semua orang, kan? Lalu bukankah
ini baik-baik saja? Apa pun yang kau pilih, pada akhirnya selalu
berhasil.”
Apa yang Megumin katakan tidak hanya tidak membantu, itu malah
memperkuat apa yang aku rasakan.
“… Memang. Aku yakin kau berpikir keras tentang hal itu sebelum
memberi tahu kami untuk tidak terlibat dengannya. Itu sebabnya…
Lakukan saja apa yang kau inginkan sehingga kau tidak akan
menyesal.”
Mengetahui identitas asli Serena, kata-kata Darkness hanya

memperburuk keadaan.
Serena memiliki kekuatan ‘Pembalasan’.

Membunuhnya akan memberikan kutukan pada daerah sekitarnya,

tapi mungkin Aqua bisa melakukan sesuatu tentang itu?
Tidak, tidak, aku tidak bisa terburu-buru. Ini bukan sesuatu yang
bisa aku singkirkan jika tidak berhasil. Terlalu berbahaya untuk
dipertaruhkan.
Ya, pada akhirnya, dia masih manusia, jadi bisakah aku

menyergapnya dengan Bind dan menyeretnya ke dungeon di suatu
tempat dan menghadapinya di sana?
Tidak, tidak, dia Jenderal Jendral Raja Iblis dan seorang Dark
Priest. Dia mungkin bisa menghilangkan Bind bahkan setelah dia
ditangkap, seperti yang dilakukan Aqua dulu.
… Ah, sial! Aku juga tidak bisa berkonsultasi dengan siapa pun
tentang hal ini, jadi apa yang harus aku lakukan!?
Mungkin aku akan melanggar janjiku dan berkonsultasi dengan Wiz

dan Vanir?
Tapi jika Serena tahu…

—Lalu, tidak menyadari kekacauan batinku, Serena berjalan

menghampiri kami dengan senyum di wajahnya.
Melihat itu, Aqua melompat dengan kaget dan bersembunyi di

belakangku.
Dikelilingi oleh para pengikutnya, Serena bergerak melewatiku di

jalanan.
Tepat ketika dia melewati jalanku, dia berhenti sejenak.
Dan dengan suara yang cukup keras untuk didengar olehku.
“Kau ingat kesepakatan kita, bukan? Aku harap kau ingat jenis
bencana yang akan menimpa kota ini jika kau melanggarnya. …
Itupun kalau terjadi.”
Dia tertawa kecil.
“Kau sepertinya membuat ekspresi yang sangat menderita. … Ah,

ya, aku masih berutang sedikit padamu, bukan? … Hmm, jika kau
mencoba menantangku sendirian tanpa bantuan Wiz atau Vanir
atau mengungkapkan identitasku kepada orang lain… Ya, jika kau
melakukan itu, aku akan menghadapimu sebagai Jenderal Raja
Iblis tanpa menyandera penduduk kota ini. … Tapi kau sangat mirip
dengan kami. Pengecut dan realistis yang bisa menimbang pro dan
kontra. Aku percaya kau tidak akan melakukan sesuatu yang
bodoh.”
Hampir seolah-olah dia mengejekku, dia meninggalkan satu kalimat

terakhir sebelum melanjutkan.
“Sekarang, utangku sudah lunas.”
Argh, ini benar-benar membuatku sakit.
Aku bukan pahlawan keadilan atau apa pun. Tentu saja, aku sangat
menghargai hidupku.
Tapi pada akhirnya, aku mengenal orang-orang di kota ini.
… Tidak, tunggu. Jangan terburu-buru, pikirkan ini.
Jika aku mencoba dan menarik sesuatu di sini, dalam skenario

terburuk, seluruh kota mungkin berakhir dalam keadaan darurat.
Tapi, tunggu, bukankah kota ini sudah dalam situasi yang cukup
buruk?
Yang paling membuatku tidak nyaman adalah aku satu-satunya

yang tahu identitas asli Serena dan tidak bisa memberi tahu orang
lain tentang hal itu.
Ah, sial! Mengapa sebenarnya…!
Kenapa hanya aku yang harus memikul nasib kota ini!? Kenapa aku
harus berpikir keras tentang itu!?
—Tiba-tiba, aku merasakan tangan Megumin di tangan kananku

yang mengepal begitu erat sehingga menjadi sangat keras.
Dia menatap lurus ke arahku, jadi aku pikir dia akan mengatakan
sesuatu, tapi…
“… A-Apa?”
“… …”
Megumin terus menatapku tanpa berkata-kata.
Pada saat itu, aku merasakan sesuatu menyentuh tangan kiriku

juga.
“… Kau juga? Apa yang kau inginkan?”
“… …”
Berbalik, aku melihat Darkness memegang tangan kiriku.
“Ada apa dengan kalian berdua? Jika kau ingin mengatakan

sesuatu, katakan saja.”
… Nah, setelah lama bersama, aku yakin mereka dapat mengatakan

bahwa aku menyembunyikan sesuatu.
Mereka mungkin tahu bahwa ada alasan mengapa aku tidak bisa
memberi tahu mereka tentang hal itu.
… Mungkin aku harus melakukan sesuatu.

Kalau dipikir-pikir, aku sudah terlibat dengan banyak musuh yang

kuat di masa lalu.
Semua itu terjadi karena beberapa keadaan atau hanya aku yang
terjebak dalam banyak hal.
Tapi ini berbeda. Ini adalah situasi dimana aku sendiri yang
bertarung dengan Jenderal Raja Iblis atas kehendakku sendiri.
Aku biasanya bersama semuanya, dan bahkan jika yang terburuk

terjadi, aku memiliki asuransi yang dikenal sebagai Aqua.
Tapi jika aku menantangnya sendiri dan terbunuh tanpa ada yang
tahu…
Hanya memikirkan hal itu membuat lututku menjadi lemah. Ini

benar-benar tidak seperti diriku sama sekali.
Ini aku. Aku yang memiliki job terlemah memilih bertarung dengan
Jenderal Raja Iblis sendirian. Apa benar-benar tidak apa-apa
untuk menyeberangi jembatan berbahaya seperti itu karena
emosi?
Ya, jika aku menutup mata terhadap hal ini, aku akan dapat terus
menjalani kehidupan mewah, sama seperti sebelumnya.
—Meski, ada satu hal.
Hanya ada satu hal yang mungkin menjadi dorongan untuk

membuatku melakukan tindakan…
……
“… Apa, kau juga? Serius, katakanlah sesuatu.”
Aku berkata kepada Aqua yang mulai menarik ujung bajuku.
Aku benar-benar berharap mereka bertiga akan berhenti

memperlakukanku seperti itu…
“Kazuma-san, Kazuma-san.”
Berbeda dengan dua lainnya, Aqua berbicara dengan lembut.
Berbalik, Aqua yang biasanya selalu ceria dan orang yang

tampaknya tidak berpengaruh dengan kata tertekan.
Gadis itu yang tidak pernah berpikir dalam-dalam dan nyaris tidak
bisa dibayangkan memiliki kekhawatiran apa pun.
Setelah tangannya ditolak oleh petualang itu pasti telah

mengguncangnya cukup dalam.
Dia menatapku dengan mata berkaca-kaca, dan dengan suara yang

tampaknya hampir menangis, berkata.
“… Apa kota ini tidak membutuhkan dewi sepertiku?”

……
“Lepaskan aku.”
Dengan lembut aku menyuruh mereka bertiga yang memegangiku.
“Ah…”
Alih-alih mengeluh seperti biasanya, Aqua dengan patuh

melepaskan bajuku tanpa protes.
Kemudian, memunggungi Aqua yang membuat ekspresi yang

mengingatkanku pada seekor anjing yang terlantar, aku berkata.
“Rapalkan beberapa sihir support padaku. Yang dapat

meningkatkan kekuatan dan kecepatanku.”
Aqua merapalkan sihir sihir itu tanpa satu pertanyaan.

Aku tidak melihat mereka bertiga.
Satu-satunya yang ada dalam pandanganku adalah punggung yang

perlahan semakin jauh.
Itu sebabnya aku bahkan tidak tahu sama sekali seperti apa
ekspresi yang dibuat oleh ketiganya.
“Hei, Aqua.”
“…? Ya?”
Memalingkan pandanganku dari Serena sejenak, aku berbalik

menghadap Aqua di belakangku.
“Aku mungkin akan menerima banyak luka dan tersingkir, jadi aku
ingin kau menyembuhkanku. Darkness, tolong bawa tubuh
pingsanku ke kantor polisi. Megumin, orang-orang di sekitar
Serena saat ini mungkin akan membuat keributan, jadi aku akan
menyerahkan mereka padamu.”
“A-Apa? Kazuma, apa yang sebenarnya kau katakan!?”
“Tungg-Kazuma, apa yang kau rencanakan!?”

Setelah menyampaikan instruksiku, aku berlutut dan mulai

berjongkok.
Satu-satunya yang ada di depanku adalah Serena, punggungnya

menghadap ke arah kami saat ia berjalan santai.
“Hei, Kazuma-san, apa yang kau lakukan? Aku memiliki perasaan

yang sangat buruk tentang ini…”
Aqua mengatakan sesuatu, tapi itu tidak penting sekarang.
“Hei, tunggu, Kazuma, apa yang kau lakukan tiba-tiba…! Aku tahu
aku mengatakan untuk melakukan apa yang kau inginkan, tapi
wanita itu hanya dicurigai. Dia tidak benar-benar melanggar
hukum, jadi jangan lakukan apa pun—!”
Darkness juga mengatakan sesuatu dengan panik, tapi sebelum dia

bisa menyelesaikannya, aku, diperkuat dengan sihir support Aqua,
berlari menuju punggung Serena.
“K-Kazuma, aku tidak tahu apa yang kau lakukan, tapi kau benar-
benar keren sekarang! Itu benar-benar menyentuh perasaan
Crimson Demons-ku!”
Namaku Satou Kazuma.
Aku seorang pria yang mendukung kesetaraan gender sejati,

seorang pria yang tidak akan ragu untuk memukul wanita di
wajahnya.
“Jangan menyemangatinya, Megumin! Kazuma, tungg— ”
Meninggalkan suara teman-temanku di belakang, aku berlari cepat

ke arah Serena dan berteriak padanya…
“Mari kita tidur siang hari ini! Aku akan memikirkan cara serius
untuk menghalangimu besok!”
Serena berbalik dengan terkejut, dan disambut oleh drop kick

bertenaga penuh langsung ke wajahnya.
Chapter 2 : Hukuman ilahi untuk neet ini juga!
Part 1
Di ruang yang redup.
“… Jangan mengira kau akan diperlakukan dengan ramah untuk

selamanya. Aku akan bertanya lagi… Satou-dono, kau menjatuhkan
seorang pendeta yang lewat yang tidak melakukan apa pun untuk
memprovokasimu kemarin. Apakah kau menyangkal ini?”
“Tidak.”
Setelah mendengar jawaban instanku, yang sudah aku ulangi

berapa kali sekarang, sebuah nadi mulai berkedut di kening
ksatria wanita berambut coklat yang duduk di hadapanku.
“… Benar, jadi kau, setelah melihat bagian belakang kepala

seorang pendeta yang lewat, ditangkap dengan keinginan yang tak
terkendali untuk menjatuhkannya. Namun, pendeta menyadari
keberadaanmu dan berbalik, menyebabkan kau menendang
wajahnya tepat diwajahnya. Dengan kata lain, kau melakukannya
atas kemauan. Apakah itu benar?”
“Itulah tepatnya.”
Pena yang dipegang ksatria di tangannya patah setengah.
“… Pendeta itu adalah orang yang sama dengan yang diminta

Nyonya Dustiness untuk diselidiki secara menyeluruh beberapa
hari yang lalu. Apakah itu ada hubungannya dengan masalah ini?”
“Itu tidak… Mungkin…”
Ksatria itu membuang sisa penanya dan membanting tangannya di

atas meja.
“Dasar omong kosong, apakah menurutmu aku semacam orang

bodoh!? Kami juga sudah melihat ke pendeta itu! Apa kau benar-
benar berpikir alasan itu akan berhasil padaku!?”
“B-Berhenti! Menggunakan kekerasan selama interogasi itu

melanggar hukum! Carikan aku seorang pengacara! Aku mampu
membelinya, jadi carikan aku pengacara!”
Aku berteriak ketika kesatria mencengkeram kerahku.
Aku ingin pergi, tapi sekarang, kedua tanganku diborgol. Yang

perlu dia lakukan adalah menarik rantaiku untuk menggagalkan
upaya apa pun.
“Satou-dono, kau berbicara dengan seorang ksatria Axel! Dan

orang yang bertanggung jawab mengelola kantor polisi ini! Secara
alami, aku sangat menyadari suasana aneh di kota akhir-akhir ini!
Kau tahu sesuatu tentang ini, kan!? Kau mungkin memiliki reputasi
yang buruk, tapi bahkan seseorang sepertimu tidak akan
menendang seorang wanita tanpa alasan! Mempertimbangkan
tindakanmu di masa lalu, kau pasti tahu sesuatu! Sekarang,
katakanlah apa itu! Apa yang kau sembunyikan!? Apa yang terjadi
dengan kota ini!?”
“A-aku tidak tahu apa-apa! B-berhenti! Kau seorang ksatria yang

memiliki kedudukan lebih rendah dari Dustiness, kan!? Aku akan
mengadukanmu! Aku akan memberi tahu Darkness bahwa kau
melakukan beberapa hal seksual yang amat buruk padaku!”
“H-Hei, jangan mengada-ada! Pertama-tama, Nyonya Dustiness

terkenal karena keadilannya. Aku tahu dia ada di party yang sama
denganmu, tapi dia tidak akan menggunakan kekuasaannya secara
tidak adil hanya karena itu. Terlalu buruk untukmu! Tunggu saja di
sini, aku akan mengambil item sihir pendeteksi kebohongan!”
Ksatria itu menatapku dengan senyum puas saat dia dengan yakin
menyatakan itu.
S-Sialan!
“M-maafkan aku!”
Sebuah suara memanggil dari sisi lain pintu.
Tanpa berpaling dariku, ksatria itu berkata…
“Apa itu!? Aku sibuk! Pria ini terus membalas dengan omong
kosong…!”
“Yah… Nyonya Dustiness ingin melihatnya…”
“!?”
Ksatria melepaskan kerahku.
—Ini adalah ruang interogasi di kantor polisi kota.
Setelah menendang Serena di siang bolong, aku kehilangan

kesadaran dan menemukan diriku ditahan di sini ketika aku sadar.
Sepertinya serangan yang kuberikan pada Serena benar-benar

dicerminkan kembali padaku.
Meskipun aku merasakan dampak yang kuat pada saat kakiku

melakukan kontak, aku tidak merasakan sakit atau
ketidaknyamanan sama sekali saat ini. Aqua pasti sudah
menyembuhkanku saat aku pingsan.
Dan itu membawa kita ke sekarang.
Sejak aku bangun, aku telah diinterogasi oleh ksatria yang

tampaknya menjadi penanggung jawab kantor polisi ini…
“Mengapa Nyonya Dustiness ada di sini? Katakan padanya bahwa

aku akan menemuinya setelah aku mengetahui apa yang
disembunyikan pria ini. Satou-dono adalah petualang yang cukup
berpengalaman, jadi tinggal di sel-sel tahanan sudah cukup. Aku
akan memberinya laporan terperinci setelah selesai.”
Ksatria itu berkata tanpa berbalik.
Ini tidak baik.
Aku tidak dapat berbicara tentang Serena sekarang.

Terutama tidak terhadap seseorang yang keras kepala seperti dia

atau Darkness.
Aku memang meminta Darkness untuk mengeluarkanku dari sini,

tapi kita berbicara tentang Darkness yang sama yang tidak
menyukai ketidakadilan dan penyalahgunaan kekuasaan.
Memberitahunya untuk mengeluarkanku tanpa memberikan

informasi mungkin terlalu berat…
—Saat aku memikirkan itu, pria di sisi lain dari pintu berkata
dengan suara bermasalah…
“I-Itu…”
“Apa masalahnya?”
Ksatria itu berbalik dengan ekspresi bingung, dan berdiri di

samping pria itu adalah…
“Aku minta maaf, ini aku. Aku harap kalian tidak keberatan jika
membiarkanku masuk.”
Pintu terbuka satu inci, dan berdiri di sebelah pria itu adalah
Darkness.
Saat pria itu membungkuk dan mundur, ksatria itu memberi

hormat pada Darkness.
Setelah itu, aku berteriak.
“Lalatina-sama!”
“Hei, aku sudah bilang jangan panggil aku Lalatina! … Ahem. Aku
minta maaf. Jadi, apa kau mendapatkan sesuatu darinya?”
Darkness bingung sesaat, tapi dengan cepat memulihkan postur

tubuhnya dan bertanya pada ksatria.
Ksatria itu, berdiri sekaku papan, berkata.
“Pria ini jelas tahu sesuatu, tapi tidak mengatakan apa-apa selain
alasan-alasan seperti memukulnya karena kesal atau untuk
bersenang-senang… Tolong tunggu sebentar. Aku akan
mengeluarkan apa pun yang disembunyikan pria ini…!”
Setelah mendengar jawaban resmi ksatria itu, Darkness

menatapku tepat di mata.
“… Kazuma, apa rahasia wanita itu adalah sesuatu yang tidak bisa
kau katakan padaku atau Aqua atau Megumin?”
Aku mengangguk tanpa kata.
Melihat itu, Darkness terdiam sesaat.
“… Apa itu buruk jika orang lain tahu tentang itu? Apa kau
mengatakan untuk menyerahkan ini padamu? … Jika kau tidak bisa
menjawab, tidak apa-apa untuk tetap diam.”
“… …”
Aku tanpa kata-kata membalas tatapan Darkness.
Dengan itu, Darkness mengalihkan pandangannya padaku ke arah

ksatria dan dengan canggung menggaruk pipinya.
“Jadi, yah… Bisakah kau melepaskannya atas namaku?

Mempertimbangkan pencapaian dia sebelumnya, tidak bisakah kau
melaporkan kejadian ini sebagai pertarungan antara dua

petualang…?”
“Hah? … Umm, yah… Apakah Anda yakin, Nyonya Dustiness? Pihak

lain tidak mengajukan laporan, jadi tidak ada masalah dengan ini,
tapi… Anda yang membenci penyalahgunaan kekuasaan Anda…”
Ksatria itu menatap di antara aku dan Darkness dengan ekspresi

terkejut di wajahnya.
Akhirnya, kesatria itu menyerahkan kunci borgolku ke Darkness.
Sebenarnya, aku mungkin memiliki ekspresi yang sama dengan

ksatria saat ini.
Dia tidak menggunakan kekuasaannya bahkan ketika dia akan

dinikahkan dengan Alderp, tapi sekarang dia menggunakannya
dalam situasi ini… Dia benar-benar berubah.
Mengabaikan pandanganku dan sang Ksatria, Darkness berkata,
“Kazuma, kau tidak perlu mengatakan apa-apa. Aku akan

menyerahkan masalah itu kepadamu. Namun, aku akan menangani
ini… Setidaknya andalkan aku untuk itu.”
“Dustiness-sama!”
“Hei, jangan pegang aku! Aku tidak bisa membuka kunci borgolmu
jika kau banyak bergerak!”
Darkness yang keras kepala itu, Darkness yang sama yang

memberitahu tentang hukum dan apa yang harus dilakukan
manusia atau seperti itu belum lama ini…
Tentu, dia kurang mau membiarkan prinsip-prinsipnya

menghalangi, tapi tetap saja…
Untuk berpikir bahwa dia cukup percaya padaku sehingga dia

melakukan ini untukku.
Dengan bahagia, aku meletakkan pergelangan tanganku di

depannya, dan dia membuka kunci tanpa ragu-ragu.
“U-Umm… Nyonya Dustiness, apakah hubunganmu dengan Satou-

dono benar-benar seperti teman party biasa…?”
Hampir seperti dia takut mendengar jawabannya, kesatria itu

dengan ragu bertanya ketika dia memandang kami dengan ekspresi
tercengang.
Darkness sedikit memerah, tapi berhasil menjaga wajahnya tetap

biasa…
“… Kami hanya teman party. Kan, Kazuma?”
“… Yah, kurasa.”
Mendengar jawabanku, Darkness tampak lega, tapi sedikit

kesedihan melintas di wajahnya sesaat.
Ksatria menghembuskan nafas lega juga.
“Y-Ya, tentu saja… Nyonya Dustiness seperti contoh yang

bermartabat yang harus dihormati oleh kita para ksatria wanita.
Tidak mungkin dia bisa bersama dengan pria yang terkenal buruk
seperti itu, dan orang biasa di atas itu… Ya, tentu saja, mereka
hanya berteman…”
……
“Ya, memang, kita hanya teman party biasa. Teman party yang
mandi bersama dan melakukan kontak dekat di ruang sempit. Jenis
teman party di mana dia memintaku untuk melepas celana
dalamnya ketika dia perlu menggunakan toilet. Apa lagi? Oh, ya,
jenis teman dimana aku menyelinap ke kamar dia di rumahnya dan
mendorongnya ke bawah, lalu dia membalikkanku dan mendorongku

ke bawah. Dan ada juga saat di mana dia mencoba membuatku
untuk tidur. Ya, kami hanya teman party biasa.”
“!?”
“I-I-I-Itu tidak— Itu tidak benar! I-Itu bukan…”
Ksatria itu menatap kami dengan ekspresi terkejut, dan Darkness

kehilangan kata-kata.
“K-K-Kalian berdua…!? Itu— bukankah itu? Bagaimanapun, kalian

adalah teman! Itu semua hanya candaan dan saling menggoda, kan,
Nyonya Dustiness!?”
“Awawa! Y-Ya, memang begitu! Itu hanya… seperti…”
Ksatria itu benar-benar putus asa karena suatu alasan, dan

Darkness dengan canggung melambaikan tangan menolak.
Melihat kedua orang itu, aku menggosok pergelangan tanganku

yang sudah bebas dan berkata.
“Oh, ya, kami berciuman.”

“!?”
Ksatria itu memerah dan rahangnya terbuka.
Dan Darkness, memerah sampai ke telinganya, menekankan

wajahnya ke punggungku dan perlahan jatuh ke bawah.
—Setelah dibebaskan dari kantor polisi, aku saat ini mendapatkan

banyak teguran dari Darkness.
“… K-kau benar-benar— Bagaimana bisa kau!? Apa yang harus aku

lakukan? Itu akan menjadi gosip di antara para ksatria dan
bangsawan lainnya… Aku tidak akan membantumu lagi jika kau
tertangkap! … Sebenarnya, aku tidak bisa menunjukkan wajahku di
sekitar tempat ini lagi…”
“Tapi tidak satu pun dari hal-hal yang aku katakan itu bohong.”
Darkness, masih memerah, memelototiku setelah mendengar kata-

kataku.
Meski begitu, meski dia tampak sedikit bermasalah, sepertinya

dia tidak terlalu marah.
Menilai bahwa suasana hatinya tidak terlalu buruk, aku berkata

pada Darkness.
“Hei, Darkness, bisa aku minta bantuanmu?”
Part 2
“Sekarang, tidak perlu malu. Ceritakan tentang apa yang

mengganggumu… Oh, astaga, kalau bukan Kazuma-sama.”
“Yo, Serena. Tidak perlu melampirkan -sama ke namaku, itu hanya

membuat kita terdengar jauh. Panggil Kazuma saja.”
Di sudut guild, Serena mengulurkan tangan ke petualang

bermasalah lainnya.
Ketika aku muncul, Serena memberiku senyum hangat dan ramah,

yang aku kembalikan dengan baik.
Bantuan yang aku minta dari Darkness adalah membuat Aqua

meletakkan penghalang di sekitar mansion dan mengurung dirinya
bersama Megumin dan Aqua.
Dan juga untuk memberi tahu mereka bahwa aku tidak akan pulang
untuk sementara waktu.
Serena berbicara dengan hangat dan ramah, seolah-olah aku tidak

pernah mendropkick dirinya.
Aku juga menggunakan nada riang yang sama.
“Kau menawarkan bantuan kepada para petualang bermasalah lagi,

ya? Pasti sulit bagimu untuk melakukan ini setiap hari. Apa kau
ingin bantuanku?”
“Tidak, tidak, itu tidak akan pantas bagiku untuk mengambil waktu
dari Kazuma-sama yang sibuk. Bagaimana kalau mengubahnya jadi
kekuatan dan upayamu untuk menyingkirkan monster saja?”
Terlepas dari obrolan ringan kami, untuk beberapa alasan, para

petualang di sekitar kami tampak cukup cemas.
Sebagian besar petualang di sini adalah orang yang sama yang

melihatku memberikan dropkick kepada Serena kemarin.
Pasti aneh bagi mereka melihat kami mengobrol begitu santai

setelah kejadian seperti itu.
Terlepas dari penolakannya yang sopan, Serena tampaknya masih

agak waspada padaku ketika aku duduk di meja yang agak jauh
dari kerumunan.
Dan akhirnya, dia menggelengkan kepalanya dan kembali ke

petualang.
“… Aku minta maaf. Sekarang, mengapa kamu tidak mulai dengan

memberi tahuku tentang masalahmu?”
Petualang, yang dengan sopan menunggu sementara kami

mengobrol kecil, ragu sejenak sebelum berkata,
“Um… Itu tidak pernah berjalan dengan baik, tidak peduli

bagaimana aku mengaku. Setiap kali aku dekat dengan gadis-gadis,
mereka selalu mengatakan ‘Kau orang yang cukup baik’. Mereka
selalu mengatakan itu, tapi kemudian ketika aku meminta mereka
untuk pergi denganku, mereka selalu menolak…”
Itu cerita yang cukup umum.

Serena memberi petualang itu senyum ramah.
“Tidakkah kamu berpikir dipanggil orang baik adalah bentuk pujian

tertinggi? Sebagian besar bentuk pesona dan kecantikan memudar
seiring waktu dan usia, tapi seseorang yang cantik di dalam akan
bertahan dalam waktu… Silakan terus menjadi orang baik.
Dipanggil seperti itu oleh banyak orang cukup mempesona diri,
bukan begitu? Terlalu cepat bagimu untuk khawatir dan putus asa
karenanya. Aku yakin orang yang akan jatuh cinta denganmu akan
segera muncul…”
Serena menjawab dengan basa-basi yang sama.
Sepertinya dia tidak bisa menggunakan kekuatan dewinya pada

setiap masalah kecil yang muncul.
Petualang itu sedikit cerah.
“Y-Ya! Aku merasa sedikit sedih karena aku terus ditolak dengan
cara yang sama, tapi… terima kasih, aku sedikit terhibur. Serena-
sama, terima kasih banya—”
“Jika dia mempesona, mengapa kau tidak pergi saja bersamanya?”

Tepat sebelum petualang bisa menyelesaikan kata-kata terima

kasihnya.
Kata-kata riangku membuat Serena dan kerumunan yang

mengelilinginya menjadi kaku.
Petualang yang datang untuk berkonsultasi dengannya perlahan

berbalik untuk menghadapiku.
Ekspresinya membuatku berpikir bahwa pikiran itu belum terlintas

di benaknya, tapi dia mulai memasukannya begitu aku
menyebutkannya.
Aku memutuskan untuk membantunya.
Bahkan aku berada dalam suasana hati di mana aku ingin

membantu orang lain dari waktu ke waktu.
Tentu, orang-orang memanggilku iblis dan tidak berperasaan dan

yang lainnya, tapi ketika seseorang dalam kesulitan tepat di
depanku…
“Serena bahkan menyebutmu mempesona, kau tahu? Dia jauh-jauh

pergi dengan itu untuk mengirim kode kepadamu, jadi kenapa kau
memutuskan untuk mundur sekarang!? Alasan kau ditolak selama
ini adalah untuk saat ini!”
“Serius!? Lalu… Serena-sama!”
“K-Kamu orang yang baik, tapi, yah…”
Mendengar apa yang dikatakan Serena bahkan sebelum dia

menyelesaikan pengakuannya, petualang itu mengeluarkan jeritan
kesedihan dan bergerak untuk berlari keluar…
Aku meraih tangannya sebelum dia bisa pergi.
“Kenapa kau menyerah begitu saja!? Jangan hanya menerima

perkataan mereka! Wanita adalah makhluk yang rumit! Kau perlu
belajar cara membaca yang tersirat! Apa kau pernah mendengar
istilah tsundere?”
“…… Tsun… Dere…?”
“U-Umm…”
Ketika aku mulai mencoba meyakinkan petualang itu, Serena

dengan gelisah menyela, tapi aku langsung melanjutkan.
“Mengatakan tidak meskipun mereka menyukaimu. Pernahkah kau

mendengar istilah terkenal ini sebelumnya?”
“A-aku tahu istilah itu! Begitu ya, membaca yang tersirat…”
“Tungg—”
Setelah menerima doronganku, petualang dengan erat meraih

tangan Serena.
“Serena-sama! Aku… aku…!”
“T-Tunggu sebentar! Tolong tenanglah…! Argh, kau terlalu

bersemangat— K-Kazuma-sama!”
Mengabaikan tangisan Serena, aku meninggalkan guild untuk

berpikir tentang apa yang bisa kulakukan untuk menghalanginya
besok.
Part 3
Sudah beberapa hari sejak aku dibebaskan dari kantor polisi.
Serena, bersama dengan kerumunannya yang biasa, dengan hati-

hati memeriksa lingkungan mereka sebelum keluar dari restoran.
Mereka mungkin sedang mencari seseorang yang telah

melecehkannya beberapa hari terakhir.
Salah satu petualang dari kerumunan, yang telah menjadi seperti

pengawal pribadi Serena daripada yang lain, membungkuk dan
membisikkan sesuatu kepadanya.
Dengan skill Membaca Bibir-ku, mudah untuk mengetahui apa yang

dia katakan.
“Tidak apa-apa, Serena-sama. Tidak ada seorang pun yang

mendekat.”
Mengamati Serena dari belakang, aku bergumam pada diriku

sendiri.
“Wind, check. Distance, check. Angle, check.”
Di atap yang agak jauh dari grup, aku mengecek daftar pendekku.
Saat ini, aku mengamatinya melalui skill Farsight-ku sambil

mempersiapkan busurku padanya.
Sulit bagi mereka untuk memperhatikanku dari jarak ini.
Tentu saja, Serena akan tahu siapa yang sebenarnya

menyerangnya.
Meskipun busurku ada di kepalanya, jika aku melepaskan anak

panahku, aku akan langsung mati bersamanya.
Bukan hanya itu, tapi jika apa yang dia katakan beberapa hari yang
lalu adalah benar, orang-orang di sekitarnya akan dikutuk juga.
Saat ini, Serena memegang secangkir sesuatu yang dibelinya dari

restoran di tangannya.
Aku tidak tahu persis apa yang ada di dalamnya, tapi mungkin itu
jus dingin atau kopi atau sesuatu.
… Itu sempurna.
Panah yang aku gunakan memiliki ujung membulat, jadi meskipun

itu akhirnya entah bagaimana mengenai dirinya, itu tidak akan
mematikan.
Tujuanku saat ini bukan untuk membunuhnya.
Memang, tujuanku adalah…
“Snipe!”
Seiring dengan hembusan angin kencang, aku melepaskan panahku.
Dan target panah itu adalah…
“Gaaah! Sial, jadi dia minum kopi panas!?”
Aku berguling-guling di atap sebagai tanggapan atas sensasi

terbakar mendadak yang menyebar di tanganku.
Mengamati Serena dengan Farsight, cangkir di tangannya telah

dibelah terbuka oleh panahku dan dia dengan tergesa-gesa
mencoba untuk menghilangkan kopi yang tumpah di tangannya.
… Sial, jadi ini juga tidak akan berhasil.
Sambil menggelengkan kepala, aku bangkit kembali dan terus

mengamatinya.
—Aku menemukan beberapa hal tentang Serena setelah

melecehkannya selama beberapa hari terakhir.
Hal pertama adalah bahwa, bahkan jika kau menyakitinya secara

tidak langsung, kerusakan itu masih akan tercermin padamu.
Persis seperti dalam kejadian ini. Meskipun aku tidak

menyerangnya secara langsung, rasa terbakar yang disebabkan
oleh kopinya yang tumpah masih ditransfer kepadaku.
Jika serangan tidak langsung akan berhasil, aku akan membeli

salah satu ramuan Wiz yang meledak jika terjadi benturan dan
menyelipkannya ke barang-barangnya…
Serena dengan waspada melihat sekeliling sambil menyembuhkan

tangannya.
Sangat diragukan bahwa dia dapat menemukanku, tapi untuk

amannya, aku mengaktifkan skill Hide-ku dan mengubah lokasi.
—Satu lagi yang aku temukan tentang kekuatan Serena.
“U-Um, Kazuma-san…? Err, aku ikut denganmu karena kau

mengatakan kau ingin bantuanku dengan sesuatu, tapi bukankah ini
melanggar hukum…?”
Perubahan cepat dalam perilaku para petualang jelas terkait

dengan kekuatannya dalam beberapa cara.
Para petualang yang mulai memanggilnya -sama masih

mempertahankan kepribadian mereka.
Satu hal yang sama-sama mereka miliki adalah bahwa semua orang
yang pada dasarnya memujanya sebagai dewi adalah mereka yang
telah berkonsultasi dengannya sebelumnya.
“Yah, akting itu sendiri mungkin tidak bisa dipuji, tapi… Aku
mohon padamu, Yunyun, aku menyimpan rahasia ini dari Megumin
dan yang lainnya. Kau satu-satunya yang bisa aku andalkan.”
“Aku akan melakukannya! Tolong biarkan aku melakukannya!

Bagaimanapun, kita adalah teman! Serahkan padaku! Kau bisa
mengandalkanku untuk apa saja!”
Mungkin senang bisa diandalkan, Yunyun mengangguk dengan

antusias.
-Sekarang tengah malam.
Terlepas dari permintaan cerobohku, Yunyun masih setuju untuk

melakukannya.
Meskipun dia berkonsultasi dengan Serena seperti semua

petualang lain yang berakhir sebagai bagian dari rombongan
Serena, Yunyun masih mempertahankan akal sehatnya.
Aku penasaran mengapa Yunyun masih baik-baik saja bahkan

setelah berkonsultasi dengan Priest yang memuja Dewi Hitam
‘Manipulasi’.
Saat ini, kami berada di depan sebuah pondok kokoh dan tak
berjendela tempat Serena menginap.
Para pengikutnya mendirikan bangunan ini untuk menjadi tempat

tinggalnya setelah ia mulai diserang oleh seorang penyerang
misterius.
Aku mulai bersiap di depan pondok.
Aku memberi sinyal kecil. Setelah melihatnya, Yunyun mengangguk

dan mulai dengan lembut merapalkan sihirnya.
Kilau kecil berkibar di sekitar kami, sebelum menghilang.
Ya, sihir yang aku minta dari Yunyun adalah sihir yang sangat
disukai oleh Crimson Demons, sihir pembiasan cahaya yang
membuat kami tidak terlihat.
Setelah menggunakannya pada kami, Yunyun membungkuk dan

berbisik dengan lembut.
“Apakah ini baik-baik saja, Kazuma-san? Yang tersisa sekarang

adalah menggunakan ‘Silence’ di pintu, kan? Sebenarnya, kota ini
sangat aneh akhir-akhir ini. Apa itu ada hubungannya dengan apa
yang kau lakukan sekarang, Kazuma-san?”
“Ya, benar. Apa yang kita lakukan sekarang sangat dekat dengan
tindakan kriminal, tapi ini semua untuk menyelamatkan kota ini,
jadi jangan khawatir. Ah, tentu saja, aku harus memintamu untuk
tidak memberi tahu siapa pun tentang malam ini.”
“… … Baik.”
“Ah…”
Mungkin mengingatkan bahwa dia tidak memiliki siapa pun untuk

menceritakan kejadian malam ini, Yunyun hampir mulai menangis.
Ketika aku mencoba menghibur gadis yang kesepian ini, aku mulai
membuat persiapan dengan sihirku juga.
Aku mungkin akan berakhir menggunakan banyak mana malam ini.
Itu sebabnya aku membeli beberapa manatite dari toko Wiz.
Semakin besar dan semakin bening batu-batu ini, semakin mahal

harganya dan semakin banyak mana yang dikandungnya. Kali ini,
aku hanya membawa beberapa manatite kelas menengah.
Cukup dingin sekitar tahun ini.
Mungkin tidak akan meleleh sebelum pagi.
Aku mengarahkan tanganku ke pintu dan—

-Fajar.
Setelah tidur singkat, aku kembali ke pondok untuk memeriksa

pekerjaanku.
“Hah! Hah!”
Suara seseorang yang memukul pintu bercampur dengan tangisan

yang agak mendesak datang dari seseorang di belakangnya.
“Serena-sama, kita akan segera melakukan sesuatu tentang es ini,

jadi tolong tunggu sebentar lagi!”
“Argh! Itu sebabnya aku mengatakan kalau kamar di penginapan

dengan penjaga yang bagus akan lebih baik! Akan ada toilet juga!”
“Kami tidak bisa membantu itu, kami tidak punya uang! Serena-
sama, tolong tunggu sebentar! Hei, apa ada petualang yang bisa
menggunakan sihir api di sini!? Bagaimana dengan air panas!? Atau
setidaknya dapatkan palu atau sesuatu untuk menjebol!”
“Palu tidak akan bekerja untuk ini! Seorang pria gila menyirami
seluruh rumah dengan air sebelum membekukannya, sehingga
semuanya membeku! Ahh, apa yang harus kita lakukan…!?”
Dengan bantuan sihir tembus pandang Yunyun, aku menghabiskan

sepanjang malam menggunakan Create Water dan Freeze untuk
membungkus pintu pondok dalam balok es yang padat.
Namun, aku belum mendapatkan petunjuk tentang apa tujuan

sebenarnya Serena.
Mengapa dia melakukan perjalanan jauh ke kota pemula ini untuk

mendapatkan lebih banyak pengikut melalui kekuatan
manipulasinya? Tujuan apa yang akan dicapainya?
Kepalaku dipenuhi dengan pikiran-pikiran seperti itu ketika aku

dengan santai mengamati para petualang yang menjadi panik dari
jauh sambil mengeruk ke dalam cangkir es serut yang aku beli di
jalan.
—Beberapa hari lagi telah berlalu sejak itu.

Aku melakukan kontak dengan Darkness, tapi terlepas dari

Megumin yang berulang kali mencoba untuk melemparkan
Explosion di langit di atas kota dan Aqua yang terus-menerus
mengeluh karena tidak bisa keluar, sepertinya tidak ada masalah.
Aku agak khawatir bahwa Serena mungkin menjadi marah dan

menargetkan mansion atau mereka, tapi sepertinya dia masih
bersikap keras.
Padahal, topengnya sudah banyak retak baru-baru ini.
Sepertinya gosip yang kuceritakan tentang dia beberapa hari yang

lalu memang sampai padanya.
Dengan pemikiran itu di benakku, aku menyibukkan diri dengan

mempersiapkan rencanaku yang selanjutnya.
“J-J-Jadi kau ada disini, Kazuma-sama. A-aku sudah mencari…

ingin bertemu denganmu.”
Tiba-tiba, aku mendengar suara yang tampak sopan yang seperti

menyembunyikan kemarahan dari belakangku.
Aku berbalik dan dengan ramah tersenyum.

“Yo, kalau itu bukan Serena. Sudah beberapa waktu. Apa yang
salah? Kau menakuti orang-orang di sekitarmu dengan wajahmu
itu, kau tahu?”
Saat ini, kami berada di halaman belakang penginapan yang saat ini
aku gunakan sebagai markasku.
Biasanya, para petualang yang tidur di kandang kuda akan

menggunakan tempat ini untuk menajamkan senjata mereka dan
memperbaiki baju besi mereka dan semacamnya, tapi untuk
beberapa alasan, saat ini, aku satu-satunya di sini.
Serena memasang senyum yang dipaksakan sebagai jawaban atas

salamku.
“Ya, sudah lama, Kazuma-sama… Boleh aku bertanya apa yang kamu
lakukan di sana?”
Dia dengan hati-hati bertanya saat melihat benda itu di tanganku.
“Apa kau tahu balon yang mereka jual di toko item sihir Wiz? Ini
disebut balon air. Ini adalah item yang mengembang setelah diisi
dengan air. Saat ini, daripada air, aku mengisinya dengan campuran
cat dan tepung—”
“Hei, buang itu…! Aku tidak tahu apa yang ingin kau lakukan, tapi
jika kau berencana untuk bermain-main dengan itu, maka aku tidak
akan berpangku tangan.”
Mengatakan itu, Serena mundur selangkah.
Pada saat yang sama, beberapa petualang di sekitarnya melangkah

maju.
“… Hei, apa yang kau coba lakukan?”
“Kau bertanya itu padaku? … Aku hampir mencapai batasku.

Orang-orang ini hampir sepenuhnya di bawah kendaliku. Jika aku
memerintahkan mereka untuk membunuhmu, mereka akan
melakukannya tanpa berkedip mata… Aku benar-benar
meremehkanmu. Untuk berpikir bahwa hanya kau sendiri yang bisa
mendorongku ke tingkat ini…! Ya, kau sangat bersenang-senang,
bukan!?”
Ini tidak baik.
Saat ini, satu-satunya orang di sekitar sini adalah kami.
Serena tersenyum, tapi senyum itu palsu.

Sial, aku mungkin sudah terlalu jauh.
Namun…
“Hei, kaulah yang menyuruhku untuk menantangmu sendirian. Aku

dengan berani bangkit menghadapi tantanganmu, dan sekarang
kau, seorang Jenderal Raja Iblis, menyerangku, yang memiliki job
terlemah, dengan menang jumlah di sisimu. Tidakkah menurutmu
itu tidak sah—”
“Tutup mulutmu!!”
Serena menyelaku dengan kemarahan tiba-tiba.
“Berani sekali kau! Kau sangat menikmati dirimu menyebarkan

semua gosip tentangku, bukan!?”
Dia memelototiku dengan mata merah.
“H-Hei, tunggu! Seperti yang dijanjikan, aku tidak memberi tahu

siapa pun tentang identitasmu yang sebenarnya, sehingga gosip
yang aku sebarkan dengan membayar penjahat berambut pirang
itu tidak masalah—”
“Seolah-olah! Dari semua hal, kau harus menyebarkan gosip bahwa

aku sebenarnya laki-laki! Kau bahkan mencampurnya dengan
kebenaran seperti bagaimana suaraku sesekali pecah…! Terima
kasih kepadamu, beberapa orang bahkan bertanya padaku tentang
hal itu secara langsung! Bahkan ada beberapa yang mengatakan
mereka lebih suka jika aku laki-laki… Apa yang salah dengan kota
ini!? Kau bajingan… Aku akan membunuhmu!”
Dia mulai menggunakan tangannya dan merapalkan…
Melihat seorang lelaki tua lewat, aku buru-buru menyela.
“Hei, ada yang melihat kita!”
“Kcht…! S-Selamat pagi. Cuacanya cukup bagus hari ini, bukan?”
“Oh, Serena-san. Selamat pagi. Ya, cuaca hari ini cukup baik.”
Seperti yang diharapkan dari Serena-sama yang sangat dihormati.
Sepertinya dia akrab dengan pria itu.
Ketika Serena mulai berbasa-basi dengan pria itu, para petualang

di sekitarnya menatap kosong ke angkasa.
Yah, ini tidak baik. Jenderal Raja Iblis sedang marah.
Dia adalah jendral yang bertanggung jawab atas rencana kotor

dan yang lainnya, jadi aku mengira dia akan melakukan hal-hal
dengan cara yang tidak melakukan kontak fisik, tapi berpikir
bahwa dia akan menggunakan kekuatannya di tengah kota… Apa
yang harus aku lakukan?
Melawan dia dan rombongan bonekanya secara langsung.
(TL Note : Boneka disini maksudnya orang-orang yang dikendalikan

Serena.)
Tidak, itu tidak mungkin. Kemungkinan besar, aku tidak akan

bertahan satu menit penuh.
Serena sepertinya mengakhiri pembicaraannya, dan lelaki itu

sepertinya akan pergi.
“Kalau begitu, izinkan aku untuk memberikan sihir perlindungan

padamu untuk perjalanan aman…”
“Ah, terima kasih banyak.”

Haruskah aku berlari ke kantor polisi?
Tidak, aku mungkin memiliki skill Melarikan Diri, tapi jika Serena
memberikan buff ke para petualang di sekitarnya, bukan tidak
mungkin bagi mereka untuk mengejarku.
Saat itu, Serena mengangkat kedua tangan ke dadanya dan

mengambil pose seolah dia sedang berdoa.
Aku melihat kesempatan itu.
“Lalu, perjalanan yang aman untukmu—”
“Wind Breath!”
Tepat ketika Serena merapalkan sihirnya pada lelaki tua itu.
Aku mendorong tanganku ke tanah tepat di bawah kakinya dan

melepaskan hembusan angin yang kuat dari sana.
Ketika aku melakukannya, jubahnya terbang sampai ke kepalanya,

dan dia, dengan tangan di dada, tidak bisa melakukan apa pun
untuk menghentikan itu.
Aku benar-benar beruntung bahwa dia mengenakan rok panjang

yang sepertinya sudah matang.
Setelah memastikan bahwa jubahnya sepenuhnya berada di atas

kepalanya, aku mengambil kawatku dari saku dan mengarahkan ke
tubuhnya.
“Bind!”
“Ap—”
Suara teredam terdengar dari dalam jubah.
Dengan Bind-ku, aku telah mengamankan jubahnya di atas

kepalanya.
Biasanya, skill ini hanya berguna untuk mengulur waktu, tapi dalam
hal ini…!
“Serena-sama!”
“Se-Serena-sama—!”
“Serena-sama diikat!?”
Melihat Serena terikat dan dengan tanpa apa-apa di antara

pinggang dan pergelangan kakinya kecuali satu set celana dalam
tampaknya telah sesaat menyentak para petualang kembali sadar.
“Aahh, terima kasih para dewa. Sungguh pemandangan yang

indah…”
Salah seorang petualang yang didekat Serena berlutut kagum dan

menatap celana dalamnya dengan penuh perhatian.
“Hei, tunggu, berhent—!”

Serena berjuang di dalam jubahnya, tapi kawat yang aku gunakan

adalah kawat mithril yang dimaksudkan untuk melawan target yang
mengerikan.
Dia mungkin seorang Jenderal Raja Iblis, tapi dia masih manusia.
Itu bukan sesuatu yang bisa dia perjuangkan.
“Aah! Serena-sama… Pantat Serena-sama ada di siang hari…”
“Hei! Sembunyikan itu! Bentuk dinding! Sembunyikan dia dari

pandangan!”
“U-Untuk berpikir bahwa Serena-sama mengenakan cd hitam…

Aku perlu mengingat ini…”
Meskipun sebagian besar dari mereka kembali sadar, para

petualang di sekitar Serena masih membentuk lingkaran di
sekelilingnya untuk menyembunyikannya dari pandangan.
Sepertinya Serena tidak cukup kuat untuk menghalau Bind-ku

seperti Aqua.
Suara yang terdengar marah keluar dari dalam jubahnya.

Sepertinya dia tidak lagi bisa mempertahankan aktingnya.
“Sialan kau, Satou Kazuma! Jangan berpikir kau akan lolos dengan
ini! Begitu aku keluar dari sini…!”
Ya, aku tidak tahu apa yang akan terjadi setelah dia
melakukannya, jadi untuk membeli sedikit lebih banyak waktu, aku
menarik napas dalam-dalam.
Dan berteriak.
“Oh tidak! Serena-sama yang hebat ada di sini dengan pantatnya

terbuka!”
“H-H-HENTIIIKAN!!!”
Part 4
“Jadi kau datang berkunjung lagi, Satou-dono.”
“Aku datang berkunjung lagi, Chief.”
Seorang kesatria wanita menatapku dari ujung meja kecil.

Memang, aku sedang diinterogasi lagi.
Sebagai tersangka utama dalam insiden paparan celana dalam

Serena, aku sekali lagi ditahan di kantor polisi.
Ya, aku kira mereka tidak akan bisa mengabaikan keributan

semacam itu.
Para petualang tidak bisa merobek jubahnya, dan aku

mengerahkan semuanya ke dalam Bind itu, jadi itu tidak akan
hilang untuk beberapa waktu.
Orang-orang yang tertarik dengan teriakanku membentuk

kerumunan di sekelilingnya dan membuat tempat itu tampak
semeriah pasar.
Dan polisi yang datang untuk menyelidiki keributan sekali lagi

membawaku ke tahanan…
Ksatria wanita mendesah.
“Satou-dono, izinkan aku untuk jujur padamu. Kau merepotkan.”

“Bahkan jika kau mengatakan itu padaku, aku tidak melakukan ini
karena aku ingin…”
—Setelah aku ditangkap, polisi mengirim beberapa orang untuk

bertemu dengan Darkness.
Namun, tampaknya, dia berkata bahwa dia tidak akan

menyelamatkanku lagi.
Mungkin aku seharusnya tidak menggodanya di depan ksatria ini

terakhir kali aku di sini.
“… Kali ini, priest itu menyerahkan laporan resmi. Bahkan jika kau
mendapat bantuan Nyonya Dustiness, akan sulit baginya untuk
menyelamatkanmu saat ini. Seseorang yang peringkatnya jauh
lebih tinggi daripada dia harus menjaminmu, jika tidak…”
“Ya, kurasa begitu.”
Mengandalkan Darkness begitu sering tidak akan cocok denganku

juga.
Bahkan jika dia menebusku lagi, aku kemungkinan besar akan

kembali ke sini lagi tidak lama setelah itu.
Setelah mendengar jawabanku, ksatria itu menghela nafas lagi.
Dan kemudian, membuang sikap serius yang telah ditunjukkannya

kepadaku selama ini, dia meletakkan dahinya di atas meja dan
mulai menggerutu.
“Argh, sial! Kenapa kau ditangkap begitu mudah!? Kau bisa dengan
mudah melarikan diri dari kami jika kau memberikan sedikit
perlawanan, kau tahu!?”
“Apa itu yang seharusnya dikatakan seorang kepala polisi?”
Ksatria itu perlahan mengangkat kepalanya atas kata-kataku.
“Pertama-tama, ada apa dengan wanita itu? Semua orang yang

melihat pakaian dalamnya berakhir sebagai pendukungnya yang
bersemangat. Tentu, dia memiliki tubuh yang bagus. Di kota ini
yang dipenuhi dengan orang-orang aneh, dia adalah orang langka
yang berakal sehat… Tapi meskipun begitu, kecepatan dia
mendapatkan pengikut baru sungguh aneh. Apa, apa itu karena
celana dalamnya? Hanya dengan menunjukkan orang-orang celana
dalammu, kau akan membuat mereka menjadi penggemarmu?
Mungkinkah orang bodoh yang keras kepala sepertiku
mendapatkan beberapa penggemar jika aku memperlihatkan

sekejap celana dalamku di sana-sini sebentar? Aku tahu kota ini
sedikit aneh, tapi tetap saja… Ah, sial, jika itu masalahnya, aku
mungkin juga…!”
……!?
“Tunggu, semua orang di sana berakhir sebagai pengikutnya?

Hanya dengan melihat celana dalamnya? Maksudku, tentu saja,
jika ada organisasi keagamaan di mana wanita itu menunjukkan
kepada kita celana dalam mereka, aku ingin bergabung, tapi…”
Sesuatu terasa aneh lagi.
Orang-orang di kota ini hampir semuanya sering menggunakan

layanan succubus. Hanya melihat celana dalamnya tidak…
Ya, tentu saja, berterimakasih karena melihat pemandangan yang

begitu indah, tapi menjadi pengikutnya hanya karena kau telah
melihat celana dalamnya itu….
… Berterimakasih.
Ada yang menggangguku.
Regina adalah Dewi Pembalasan. Mungkinkah itu… Hmm…
Petualang yang terluka parah beberapa hari yang lalu.
Dia akhirnya bergabung dengan pagar betis Serena setelah

lukanya disembuhkan olehnya.
Tentu, mungkin wajar untuk menjadi pengikutnya setelah

disembuhkan dari luka pedih seperti itu.
Namun, jika aku ingat, dia adalah salah satu petualang yang Aqua
hidupkan kembali dulu.
Perilakunya yang sehari-hari tidak membuatnya menjadi semacam

dewi yang pantas disembah, tapi sejauh keterampilan
penyembuhannya, Aqua seharusnya jauh lebih dihargai.
Rasanya seperti aku hampir meletakkan jariku pada sesuatu, tapi

aku tidak bisa mempersempitnya.
Yunyun pergi berkonsultasi dengan Serena, tapi masalahnya tidak

terselesaikan, dan dia tetap sadar.
Dan orang-orang yang melihat celana dalam Serena berkat

perbuatanku akhirnya menjadi pengikutnya.
Dengan kata lain…
“Satou-dono! Jangan hanya bengong! Jawab pertanyaanku! Kau

tahu tentang rahasia wanita itu, kan!? Sekarang, ayo, katakan itu!”
… Ah.
“AAAAAAAAAH! KENAPA KAU INI!? Aku barusan hampir tahu!

Kenapa kau harus menyelaku di titik krusial, kau ksatria yang
tidak diinginkan!?”
“Ah, kau benar-benar mengatakannya! Ini tidak seperti kami

ksatria wanita tidak berkencan karena kami tidak mau! Memiliki
anak akan mengganggu misi kami, jadi kami hanya menunggu pria
luar biasa yang akan mengerti… Jangan tutup telinga, Satou-dono!

Dengarkan aku! Dan jika kau akan memanggilku seperti itu,
setidaknya perkenalkan aku dengan seseorang yang layak…!”
Menghalangi kata-kata ksatria yang berteriak tentang sesuatu

sambil mengguncang meja, aku mencoba kembali ke jalur pikiranku.
Agar Serena mengubah orang-orang menjadi bonekanya, mereka

harus berterimakasih atau merasa berhutang budi padanya, atau
semacam itu.
Itu berarti bahwa untuk mengeluarkan mereka dari keadaan itu…
Aqua mungkin bisa menyelesaikan dengan Break Spell-nya, tapi

jika identitasnya diungkapkan kepada Serena dalam proses itu, itu
akan menjadi skakmat. Aku tidak bisa mengambil risiko itu.
… Tapi sebelum aku bisa fokus pada ini.
“Satou-dono! Aku tidak peduli tentang kepribadiannya, selama dia

memiliki penghasilan yang lumayan… Yang penting adalah bisa
melakukan pekerjaan rumah tangga! Seorang suami rumah tangga
akan menjadi yang terbaik. Selain itu, dia harus mengatakan
padaku, ‘Aku mencintaimu,’ satu kali setiap hari—”
“Hei, chief, bisa aku meminta sesuatu?”
“… Apa itu?”
Ksatria yang sedang membicarakan sesuatu yang aneh tiba-tiba

berubah cemberut karena suatu alasan.
“Aku ingin mengirim surat. Uang bukan masalah, aku hanya perlu
mengirim surat ke seorang kenalan di ibukota. Menyampaikan
salam, tentu saja.”
Part 5
“Nah, Satou-sama, tolong berhati-hati. Jika Anda berada dalam

masalah, silakan mengandalkan kami.”
“A-Ah… Terima kasih…”
Sehari setelah aku mengirim surat.

Ksatria itu memberiku hormat seperti yang ia berikan kepada

Darkness beberapa hari yang lalu saat dia mengeluarkanku.
Cukup mengesankan betapa kepribadiannya telah berubah selama

beberapa hari terakhir.
Dia sepertinya memberiku perlakuan yang sama dengan yang akan

dia berikan kepada bangsawan tinggi.
Yah, itu mungkin karena surat yang dengan cepat aku kirim ke dua
wanita di ibukota…
“Memikirkan bahwa Satou-sama terhubung tidak hanya dengan

keluarga Dustiness, tetapi keluarga Symphonia juga… Dan untuk
itu Claire-sama membalas dengan instruksi spesifik untuk tidak
memberimu pelanggaran… Ini adalah pertama kalinya aku melihat
itu terjadi.”
Aku mengirim surat kepada dua bangsawan yang menjadi pengawal

Iris, Claire dan Rain.
Sejak mereka berdua membalas, sikap kaku yang ditunjukkan

ksatria ini padaku benar-benar menghilang.
Dia menunjukkan senyum yang luar biasa sambil menjabat

tanganku.
“Aku penasaran apa yang terjadi ketika Rain-dono datang ke sini

dengan menangis sambil membawa surat Claire-sama… Kamu
benar-benar playboy, Satou-sama! Bukan hanya Nyonya Dustiness,
tapi bahkan Claire-sama dan Rain-dono…!”
“Err, yah… Bukan itu masalahnya, tapi tidak apa-apa…”
Hampir sampai ke titik di mana aku ingin bertanya siapa dia.
Sepertinya dia mendapat kesan kalau aku berteman dekat dengan

Claire dan Rain.
Dalam surat itu, aku menulis bahwa aku memulihkan ingatan-ku,

dan aku akan segera mengunjungi mereka untuk mengucapkan
terima kasih atas kejadian itu.
Dan, sebagai catatan tambahan, aku menambahkan bahwa aku

telah jatuh ke dalam masalah, dan itu akan membantuku jika
mereka memberikan dokumen dengan tanda tangan mereka di
atasnya. Itu saja.
Setelah mendengar tentang situasiku dari orang yang mengirim

surat itu, mereka berdua langsung setuju untuk menjadi
penjaminku. Atau begitulah yang aku dengar.
“… Ngomong-ngomong, di mana keduanya sekarang? Aku ingin

memberi mereka salam.”
“Claire-sama mengatakan bahwa dia akan berlibur di villa

tersembunyi mulai hari ini, jadi dia tidak akan berada di ibukota
bahkan jika kau pergi ke sana. Rain-dono menangani dokumen
untuk pembebasanmu, tapi begitu dia selesai, dia menggunakan
Teleport dan menghilang entah ke mana.”
Oh, jadi mereka takut padaku, ya?
Aku mengikuti ksatria ke pintu masuk kantor polisi.
Polisi lain memberiku penghormatan sempurna saat aku lewat.
Ksatria wanita meletakkan tangannya di belakang dan membungkuk

ke depan dengan senyum di wajahnya.
“Satou-sama, mulai sekarang, kami akan menutup mata untuk

setiap kejadian di kota, jadi jangan ragu untuk menggoda atau
menyelidiki atau melakukan apa pun yang Anda inginkan kepada

pendeta itu!”
“T-Terima kasih…”
Apa kota ini baik-baik saja?
“Kau tahu, kau bilang kau mengagumi Darkness dan yang lainnya
beberapa hari yang lalu, jadi aku pikir kau akan menjadi orang
yang lebih tidak fleksibel…”
“Seorang bangsawan hebat seperti dia akan dapat memilih

keturunan bangsawan tampan yang dia inginkan, tetapi meskipun
begitu, dia memilih untuk sendirian. Para bangsawan yang juga
sendirian memandang ke arahnya dan mengaguminya untuk itu…
Kalau dipikir-pikir, Satou-sama, selain memiliki koneksi yang luar
biasa, Anda juga memiliki ketenaran dan rumah mewah, bukan? …
Tidak hanya itu, tetapi Anda memiliki kekayaan yang akan
membuat beberapa bangsawan malu, bukan?”
“… Kurasa…”
……
“Aku Aloerina, umur 23, lajang, tipe yang sangat setia, dan sangat
hebat saat malam—”
“Yah, aku harus pergi! Terima kasih atas keramahanmu! Aku akan
membalasmu suatu hari nanti!”
Aku mendapatkan perasaan yang berbeda bahwa tidak ada hal

baik yang akan terjadi jika aku tetap di sini, jadi aku buru-buru
meninggalkan kantor polisi.
—Aku sesaat dibutakan oleh matahari pagi saat meninggalkan

kantor polisi.
Apa itu karena waktu yang aku habiskan di sel tahanan yang gelap
itu?
Aku tidak bisa melihat dengan jelas karena cahaya yang

menyilaukan itu, tapi meskipun demikian, mataku tertarik pada
sosok tertentu yang berdiri di luar.
Rambut biru panjang yang berkilauan di bawah sinar matahari

pagi.
Hagoromo yang mengeluarkan aura yang tampak lembut.
Berdiri tepat di sana adalah seseorang yang belum pernah kulihat

dalam waktu lama, dengan riang melambai padaku dengan senyum
cerah di wajahnya.
Ini hampir seperti dia menyambut pulang seorang teman yang

belum pernah dilihatnya sejak lama.
“Selamat datang kembali, Kazuma! Terima kasih atas kerja

kerasmu!”
Aku menyuruhnya untuk tetap berada di dalam mansion. Kenapa

dia tidak pernah mendengarkan perkataanku?
Tetap saja, aku sedikit senang melihatnya.
Hanya sedikit.
Dia mungkin tidak tahu cerita lengkapnya, tapi dia masih keluar
untuk menyambutku pada saat pembebasanku bahkan saat
mengetahui bahwa itu berbahaya di luar mansion.
Dengan senyum di hatiku, aku menuju ke arahnya…
“Hei, dengan ini, kau berada dalam perawatan polisi melebihiku,

kan? Kau tidak dapat memanggilku mantan narapidana lagi, bukan!?
Katakan, bagaimana rasanya, Kazuma-san yang ditangkap polisi
saat aku mengambil alih mansion? Kazuma-san yang sama yang
memanggilku mantan narapidana tidak tahu berapa kali? Jadi
bagaimana rasanya? Bagaimana perasaanmu sekarang!?”
……
Jalang kecil ini!
“Hei, kau tidak menungguku di sini hanya karena alasan bodoh

seperti itu, kan!? Jangan macam-macam denganku! Mengapa kau
pikir aku menghabiskan begitu banyak waktu dalam perawatan
polisi!? Pertama-tama, aku ditangkap dalam proses melindungi
perdamaian kota! Jangan membandingkannya dengan kejahatan
kecil yang kau lakukan, Dewi Penjahat!”
“Waaah! Bagaimana bisa kau mengatakan itu?! Kau akan

mendapatkan hukuman ilahi. Mengapa kau tidak memberi tahuku
alasan mengapa kau begitu sering dirawat di kepolisian!? Ayo,
katakan! Jika hati nuranimu bersih, lalu mengapa kau tidak keluar
dan mengatakannya!?”
Sial, aku belum melihatnya sebentar, dan yang ingin kulakukan

hanyalah memukul kepalanya dengan keras!
Aku tidak akan banyak berjuang jika aku bisa mengatakannya!
Sebenarnya, kita berbicara tentang Serena yang haus darah di

sini. Tidak mengherankan jika dia menyerang kita sekarang.
Berbicara terus terang, bahkan jika yang terburuk terjadi, selama

Aqua baik-baik saja, dia bisa melakukan sesuatu tentang hal itu
dengan Kebangkitannya.
Yah, itu hanya sebagai pilihan terakhir, tapi tetap saja.
Mungkin karena mereka berdua adalah pendeta, Serena

tampaknya memerhatikan Aqua, jadi yang terbaik adalah
membawanya pulang secepat mungkin.
Sambil membuat gerakan ‘shh’ dengan tanganku, aku bilang.
“Argh, baiklah, aku melakukannya karena aku tidak tahan dengan

pendeta itu, oke? Tidak ada alasan khusus, jadi cepat kembali ke
dalam mansion. Apa yang terjadi dengan Darkness dan Megumin?
Aku mengatakan kepada mereka untuk mengawasimu.”
“Dua orang itu terjebak dalam trik pesta membunuh-ku, kabut

tipe 100! Setelah diaktifkan, itu akan bertahan setidaknya
setengah hari. Sebenarnya, mereka hanya bosan setelah
bersembunyi di mansion begitu lama. Menjadi NEET dan
menghabiskan sepanjang hari di dalam ruangan membuat tua
dengan sangat cepat. Kau sangat tidak adil, Kazuma. Kau telah
tinggal di luar selama ini, bukan? Aku ingin pergi ke pesta juga.
Bawa aku bersamamu.”
Sepertinya si idiot ini berencana untuk mengikutiku meskipun dia

tidak tahu apa pun yang kulakukan.
Trik pestanya sedikit membuatku penasaran, tapi saat ini, yang

paling penting adalah apa yang harus dilakukan padanya.
… Yah, sebelum itu, aku harus makan.
Porsi yang mereka berikan di kantor polisi tidak banyak.
Aku bisa memikirkan bagaimana cara membujuk Aqua sementara

kita makan…
Dengan pemikiran itu, aku mengajak Aqua dan berkeliling kota

sebentar untuk menemukan restoran yang bagus.
Saat itu juga.
Rombongan yang palingku benci untuk ditemui sekarang muncul

tepat di depanku.
“Yo, bukankah kau lebih awal, Satou Kazuma. Aku sudah

menunggu… kau bersama temanmu hari ini, ya? Yah, tidak masalah.
Mari kita selesaikan pertarungan kita, Kazuma. Aku hampir
mendidih karena marah sekarang!”
Serena, menatapku dengan mata merah, sikap biasanya yang

lembut tidak terlihat darinya, dan rombongan petualangnya—
Part 6
“Kazuma-san! Kazuma-san! Apa yang sedang terjadi!? Kenapa

orang-orang itu mengejar kita!? Aku pikir aku tidak melakukan
apa-apa… Aku bisa memikirkan beberapa alasan mengapa mereka
mengejar kita, tapi mengapa!?”
“Aku melakukan kesalahan saat mereka sadar kembali! Sialan,

berapa banyak orang yang dia ubah menjadi pengikutnya saat aku
di penjara!? Tidak ada yang memperhatikan bahkan dengan semua
keributan yang kita sebabkan!”
Aqua dan aku berlari melewati kota.
Ada sekitar sepuluh petualang mengejar kami, tapi tidak ada satu
pun orang di kota ini yang mengangkat alis saat melihat kami
berlari.
Aku berhasil berada di depan mereka berkat buff dari Aqua, tapi
hanya masalah waktu sebelum aku terpojok.
… Sebelum itu.
“Aku pikir dia lebih seperti seorang penipu! Melakukan ini hanya
karena aku mengganggunya sedikit terlalu gegabah! Tindakannya
semakin berlebihan!”
Dia sedikit bersusah payah untuk menjaga hal-hal keluar di mata

publik ketika dia menyerangku tempo hari, tapi sekarang dia
bahkan tidak berusaha.
Dia pasti cukup percaya diri dengan kemampuan pencucian otaknya

di kota ini.
Aqua, setengah menangis ketika dia berlari di sampingku,

berteriak.
“Hei, kupikir kau ditangkap karena pelecehan seksual! Apa yang

kau lakukan pada pendeta itu untuk membuat seseorang selembut
dia begitu marah!?”
“Tidak banyak! Aku hanya membekukannya di dalam rumah tanpa

toilet, menyebarkan gosip aneh tentang dia, dan memanggil banyak
orang untuk melihatnya ketika celana dalamnya terlihat sekitar
satu jam, itu saja!”
“Kau tidak bisa mengeluh jika dia membunuhmu karena itu!”
Sialan!
Aku sengaja menjatuhkan barang-barang di toko-toko yang aku

lewati, menciptakan rintangan di belakangku untuk memperlambat
mereka.
Beberapa suara marah memanggilku ketika aku berlari, tapi aku

tidak punya waktu untuk meminta maaf dan menawarkan
kompensasi kepada setiap pemilik toko.
Aku tidak tahu berapa banyak orang yang menjadi boneka.

Dengan Serena yang mengejarku dengan marah di jalanan, yang

terbaik adalah berpikir bahwa kebanyakan orang di jalanan adalah
musuhku.
Jadi, aku secara alami menghindari keramaian dan menuju ke

tempat yang sepi.
Meskipun dia tidak tahu apa yang sedang terjadi, Aqua masih
mengikutiku tanpa ragu-ragu.
Ini tidak baik. Jika sesuatu terjadi padanya, aku tidak akan bisa
dihidupkan kembali.
Haruskah aku mengirimnya ke kantor polisi sendiri?
Atau haruskah kita terus berlari ke mansion seperti ini…
“Hei, Aqua, apa kau merasakan sesuatu ketika kau melihat orang-
orang ini!? Kau menghapus kutukan pada ayah Darkness dalam
sekejap saat itu, kan!? Tidak bisakah kau merasakan kekuatan
jahat di sini!?”
“Penglihatan ilahiku memberi tahuku bahwa keberadaan paling

jahat di kota ini adalah orang yang berlari di sebelahku!”
Jalang ini!
Tepat ketika aku mempertimbangkan untuk menjebaknya dan

menggunakan kesempatan itu untuk melarikan diri, sebuah suara
kemenangan berseru dari belakangku.
“Satu-satunya jalan di depanmu mengarah ke jalan buntu, Satou

Kazuma! Apa kau tidak memperhatikan pengaturan orang-orang di
jalanan!? Itu semua untuk membawamu ke tempat yang sepi. Satu-
satunya hal di depanmu adalah…!”
Memang, satu-satunya hal di sudut ini adalah jalan buntu dengan

tembok tinggi menghalang.
Siapa pun akan tahu setelah menghabiskan cukup waktu di kota ini.
“Hei, Aqua, mereka akan mengejar kita dengan kecepatan ini!

Berjongkok di bawah dinding dan lemparkan aku ke atasnya! Aku
akan menarikmu begitu aku di atas! Kita akan dapat melarikan diri
seperti itu.”
“Aku mengerti, ide yang sangat bagus! Lalu, Kazuma, mengapa kau
tidak berjongkok dan melemparkanku ke atas!? Aku akan
menarikmu begitu aku berada di atas tembok!”
“K-Kau kecil…”
Aqua mengatakan itu tanpa berkedip.
Setelah menghabiskan begitu banyak waktu bersama, jelas bagi

kami berdua tahu apa yang ada di dalam pikiran kami.
Saat Aqua dan aku berbelok di tikungan pada saat yang sama…
“Hah… Hah… A-Apa kau akhirnya menyerah, Satou Kazuma…! K-

kau punya pendeta yang cukup bagus di sana… Hah… Hah…Sihir
support itu… Hah… Hah…”
Serena dengan terengah-engah berkata ketika melihat kami

berhenti, sambil mencoba menarik napas.
Kemudian, sepertinya dia akhirnya memperhatikan.
Kami tidak berhenti karena kami menyerah.
Serena mengikuti pandangan kami.
Berdiri di sana adalah…

“Selamat datang! Kami telah menunggumu, pelanggan yang

terhormat! Cuacanya bagus hari ini, jadi diriku dan penjaga toko
memutuskan untuk mendirikan toko terbuka di sini!”
“Ah, selamat datang! Seperti yang dikatakan Vanir-san, kami

mendapatkan pelanggan bahkan di tempat seperti ini!”
Wiz dan Vanir, barang-barang mereka tersebar di atas tikar

tepat di ujung gang yang sudah mati.
—Aku tidak ingin berurusan dengan Iblis yang melihat semuanya

ini lagi.
Part 7
“Hei, apa yang kau jual? … Sebenarnya, apa kau baik-baik saja?
Asap keluar dari kepalamu, kau tahu?”
“Vanir-san menjadi sangat marah tadi, dia mengatakan ‘Aku baru

saja menjual Bug Killerin, dan kau membawa banyak barang aneh
lagi!’ … Tapi jangan khawatir, Aqua-sama. Aku baru saja minum air
gula sebelumnya, sehingga tubuhku secara otomatis akan pulih.
Bahkan jika yang terburuk terjadi, aku hanya perlu minum air dari
mana saja… Ah, Aqua-sama, itu barang yang direkomendasikan
Vanir-san hari ini.”
Aqua berjongkok di sebelah Wiz dan mulai memilah-milah produk

yang dipamerkan.
Sementara mereka berdua mengobrol santai,
“Hei, Vanir, apa maksudnya ini? Apa kau masih belum puas setelah
mengambil semua uang yang aku punya?”
“Apa kau melihat sesuatu di balik ini? Tidak, sebenarnya, apa yang
kau lakukan dengan mendirikan toko di ujung gang dimana aku
dikejar? Seberapa banyak yang kau lihat kali ini?”
Serena dan aku bertanya dengan marah pada Vanir.
Para anggota rombongan Serena yang mengejar kami saat ini

berdiri tidak jauh dari kami.
Vanir merespons dengan tawa.
“Fuhahahaha! Sekarang, sekarang, tidak perlu marah, kalian

berdua. Saat ini, pekerjaanku adalah mencari uang, jadi diriku
akan muncul di tempat yang berbau uang. Jangan khawatir, diriku
telah menyiapkan item yang akan sangat bermanfaat bagi kalian
berdua. Jadi, apa kalian ingin melihatnya?”
Mengesampingkan Vanir, tidak mungkin kita bisa mulai bertarung

di depan Wiz.
Serena dan aku saling memandang dan tanpa kata sepakat untuk
gencatan senjata sementara.
… Tidak, tunggu, dalam situasi ini, tidak bisakah aku membuang

kesepakatan kami dan memberi tahu Wiz tentang apa yang
terjadi?
Dengan Vanir, Wiz, dan dewi Aqua di sini, ada peluang yang layak
bahwa itu akan menguntungkanku.
Masalahnya adalah aku tidak sepenuhnya yakin dengan siapa Vanir

dan Wiz akan berpihak.
Kami mungkin berhubungan baik, tapi aku tidak tahu apa hubungan
mereka dengan Serena. Satu-satunya yang aku tahu adalah
mereka dulu rekan kerja.
Di masa lalu, Wiz menjadi sangat marah ketika dia mengetahui

bahwa jenderal Raja Iblis lain, Hans, telah membunuh orang lain.
Aku ingat dia mengatakan sesuatu tentang Hans melanggar

semacam perjanjian yang dia buat dengan Raja Iblis…
Namun, aku tidak tahu bagaimana dia akan bereaksi dalam situasi
ini.
Dia mungkin hanya nama saja, tapi dia masih seorang Jenderal
Raja Iblis.
Meskipun, mungkin aman untuk mengatakan bahwa keduanya tidak

akan bekerja sama dengan Serena untuk menyerang kota ini—
“Hei, jangan berpikir untuk melakukan sesuatu yang aneh

sekarang. Kita gencatan senjata untuk hari ini.”
Tampaknya memahami apa yang sedang kupikirkan, Serena

berbisik di telingaku.
… Berurusan dengan musuh yang cerdas seperti dia benar-benar

menyebalkan.
“Sekarang, sekarang, kalian berdua, berhenti berdiri di sana

berbisik satu sama lain dan lihat produkku. Bahkan tanpa
menggunakan kekuatanku yang melihat semuanya, diriku yakin
bahwa akan ada sesuatu yang membuat kalian berdua melompat
kegirangan.”
Serena dan aku menatap Vanir dengan tatapan ragu-ragu setelah

mendengar perkataannya yang terdengar mencurigakan.
Tidak terpengaruh olehnya, Vanir mengeluarkan selembar kertas.
“Pertama, ini! Ini adalah kontrak yang menyatakan bahwa diriku

tidak akan mengganggu apa pun yang kau rencanakan di kota in—”
Serena menyambar secarik kertas sebelum Vanir bisa

menyelesaikan kalimatnya.
Kalau dipikir-pikir, Vanir berjanji untuk merahasiakan informasi

pribadinya karena statusnya sebagai pelanggan, tapi dia tidak
berjanji untuk tidak menghalanginya.
Iblis seperti Vanir tampaknya menempatkan sejumlah besar

kepentingan pada kontrak.
Sialan, jika aku tahu, aku akan menyambarnya langsung tadi…
“Hei, Vanir, aku bisa membayar harga yang lebih tinggi daripada
dia, jadi apa kau mau menjualnya padaku?”
Setelah mendengar kata-kataku, Serena berkata dengan penuh

kemenangan.
“Hei, hei, yang pertama ngambil, yang pertama yang dilayani.

Vanir, berapa ini?”
“730.330 Eris.”
“Semua uangku lagi!? Aku hanya berhasil menghemat sebanyak ini,

dasar brengsek!”
Teriak Serena dengan marah ketika dia melemparkan dompetnya

ke arah Vanir.
“Terima kasih atas pembelianmu~!”

… Oh, benar.
“Oh, ya, Serena, kau masih berhutang uang padaku, bukan!? Bayar
aku kembali sekarang! Kau adalah orang yang mengatakan kau akan
menghadapiku sebagai Jenderal Raja Iblis jika aku menantangmu
sendirian! Itu akan menjadi sesuatu yang lain jika kau
menghadapiku satu lawan satu, tapi jika kau akan mengingkari
janjimu dan mengirim banyak orang untuk mengejarku, maka balas
aku sekarang! … Hehehe, dengan ini, kau harus mengembalikan apa
yang baru saja kau beli dari Vanir, kan?”
“K-Kau bajingan… Sialan. Hei kau!”
Serena memanggil salah satu petualangnya.
Dengan tatapan kosong, pria itu mendekati Serena.
“Beri aku uang… Ini, ini sudah cukup kan!?”
Serena mengambil dompet dari petualang itu dan menyerahkannya

kepadaku.
Sial, kurasa itu terlalu naif bagiku.

… Hmm, tunggu.
“…? … Hah? A-Apa yang aku lakukan di sini…?”
“Tsk.”
Petualang yang diambil dompetnya tersadar kembali untuk sesaat,

dan Serena mendecakkan lidahnya setelah melihat itu.
… Yah, bukankah itu menarik.
“Umm, bisa aku punya waktumu sebentar?”
Dengan nada ceria, Serena memanggil petualang.
“Ini aneh. Aku cukup yakin aku… Ah, ada apa, Serena-san? Kenapa
kau memegang ujung rokmu…”
Saat dia mengatakan itu, Serena, dengan malu-malu, mengangkat

roknya sendiri dan memberi petualang itu pandangan yang baik
tentang apa yang ada di bawahnya.
“Umm… Bagaimana menurutmu setelah melihat ini?”

“Terima kasih banyak! Terima kasih banyak! Terima kasih…”
Pria itu tampak sangat gembira sejenak, tapi segera, ekspresinya

digantikan dengan ekspresi kosong yang dimiliki orang lain.
… Oh, ini memang sangat menarik.
“Oh, apa kau melihat itu? Priest yang terlihat begitu lembut itu
benar-benar melakukan sesuatu seperti itu! Dasar mesum!”
“Celestina-san… Kau selalu sedikit tidak sopan, tapi kapan kau jadi
berani…”
“Celestina? Apa kau kenal orang itu?”
Melihat tindakan Serena, Aqua dan Wiz dengan senang bergosip

seperti ibu rumah tangga tua.
Serena sendiri tidak menghiraukan mereka berdua, malah tampak

lebih jengkel karena aku sepertinya telah memahami perilaku pria
itu ketika dia kembali ke Vanir.
“Hei, Vanir, dengan ini, kau tidak akan menghalangiku lagi, kan?
Aku bisa menganggap ini sebagai kontrak, bukan?”
“Memang, kita telah membuat kontrak. Jangan khawatir, kami iblis

benar-benar tidak akan merusak kontrak. … Sekarang, nak.”
Ya, sepertinya kau harus merasa berhutang sesuatu pada Serena

untuk menjadi bonekanya.
Jadi, jika kau merasa seolah-olah utang itu telah dilunasi dengan
cara apa pun, dalam bentuk apa pun, kendalinya akan hancur.
Seperti apa yang terjadi pada pria itu ketika Serena mengambil
dompetnya.
Alasan mengapa Serena memperlihatkan celana dalamnya pada

petualang itu adalah kemungkinan besar karena ledakan pengikut
yang dia alami setelah kejadian dengan Bind-ku.
Jelas bukan metode yang buruk untuk dengan cepat mengubah

seseorang menjadi bonekanya.
“Hei, Nak, diriku akan merekomendasikan beberapa produk

kepadamu.”
… Hmm, tapi, kalau dipikir-pikir itu.
Orang-orang yang sudah menjadi bonekanya sadar beberapa saat

setelah melihat celana dalamnya.
Mengapa itu terjadi?
“… Hei, bocah laki-laki yang tinggal di luar akhir-akhir ini untuk

menikmati layanan tertentu yang memberinya visi tentang dua
gadis di mansion dan hampir semua wanita dengan—”
“Ya, ya, tunjukkan barangnya padaku! Apa yang kau ingin aku beli,
Vanir!? Dompetku cukup penuh sekarang, jadi aku akan membeli
apa pun yang kau tawarkan!”
Mengabaikan Serena, yang menatapku dengan jijik, aku bergerak

untuk memeriksa barang-barang yang disiapkan Vanir…
“… Apa ini?”
“Tas ini berisi ‘Seri Ramuan Tidak Berguna’ yang dibeli oleh
penjaga toko yang tidak berharga ini di masa lalu.”
Kau baru saja mengatakan itu tidak berguna.

“Sebagai contoh, ini adalah Ramuan Stats Up (Changed). Itu

dibuat dari ramuan statistik biasa, dan lebih efektif daripada tipe
yang biasa.”
“… Dan efek sampingnya?”
“Karena itu meningkatkan salah satu statistikmu, stat

berpasangan akan berkurang.”
… Stat berpasangan?
“Jadi, apa yang akan terjadi jika aku meminumnya?”
“Kekuatanmu akan meningkat pesat, tapi sebagai gantinya,

kecerdasanmu akan berkurang.”
Aku mengerti.
“Ini mungkin sangat berguna untuk orang di garis depan yang tidak
memerlukan banyak kecerdasan…”
Aku memutar ramuan di tanganku dan merenung dengan keras.

Pada saat yang sama, Serena menatap botol itu dengan serius.
“Jadi, berapa pengurangan kecerdasan ini?”
“Itu pasti akan lebih rendah dari bocah pendeta berambut biru
ini.”
Aku mengembalikan ramuan ke tas.
“Lalu bagaimana dengan ini? Bagian pertama dari Seri Ramuan

Terlarang! Ramuan ini akan memungkinkanmu untuk menarik
kemarahan monster-monster selama sisa hidupmu saat kau
meminumnya! Sempurna untuk mendapatkan exp! Atau yang ini
yang akan meningkatkan kekuatan sihirmu dengan membunuh
folikel rambutmu! Atau yang ini yang akan mengurangi sihirmu
menjadi nol tetapi menaikkan levelmu dengan cepat! Atau ramuan
ini yang menarik lawan jenis tetapi membuatmu berbau seperti
goblin? Atau ramuan reset level ini yang sempurna untuk masokis
yang ingin melepaskan pelatihan keras mereka?”
“Itu semua produk cacat! Aku tidak membutuhkannya!”
Saat aku secara refleks menyela,
“Atau ramuan ini yang menyembuhkan efek status Boneka?”

“Apa!?” x2
Vanir dengan santai menawarkan item yang sangat berguna bagiku

saat ini.
“Oh, sepertinya itu menarik minatmu. Ini adalah ramuan yang

menyembuhkan penyakit status unik ‘Boneka’. Begitulah, itu adalah
efek status yang sangat langka yang tidak dapat ditimbulkan oleh
monster yang masih ada. Sejauh yang diriku ketahui, satu-satunya
yang bisa menimbulkannya sekarang adalah Dewi Hitam kecil…”
“Jangan menyebut Regina-sama Dewi Hitam kecil!”
Mengabaikan Serena yang marah, aku mengambil ramuan dari

tangan Vanir.
“Apa ini satu-satunya botol yang kau miliki?”
Sebagai tanggapan, Vanir menunjukkan jarinya ke arah Wiz.
Di sana, baris demi baris ramuan ditampilkan di atas tikar yang

saat ini Aqua berjongkok didepannya.
Sialan. Tentu, ini sangat membantu semuanya, tapi aku tidak bisa
menahan rasa frustasi bahwa kita semua telah menari di telapak
tangan Vanir selama ini.
Dia mungkin musuhku, tapi Serena mungkin merasakan hal yang

sama.
Menatap ramuan itu, kata Serena dengan pahit.
“… Bukankah kau membuat kontrak untuk tidak menghalangi

jalanku?”
“Fuhahahahaha, iblis yang melihat semuanya menyatakan demikian!

Bahkan jika ramuan ini jatuh ke tangan bocah ini, mereka tidak
akan menghalangimu! Bahkan, akan datang suatu hari ketika kau
akan sangat berterimakasih bahwa bocah ini memiliki ramuan ini.
Sekarang, bocah, seri ramuan Terlarang, dan ramuan penyembuh
boneka yang baru saja kuberikan padamu adalah layanan gratis!
Sekarang, inilah acara utamanya! Berapa banyak yang kau
bayarkan untuk semua ramuan di sana…!”
Melepaskan tawa gembira, Vanir sekali lagi bergerak ke arah

ramuan …
“Ah, Aqua-sama, apa yang kau lakukan? Ramuan itu mungkin tidak
banyak berguna sekarang, tapi Vanir-san dengan hati-hati
menyiapkannya sejak pagi. kau tidak harus memasukkan jarimu ke

dalamnya.”
“Jangan pernah pikirkan itu, kau mulai sedikit berubah, kau tahu?
Apa kau sudah minum cukup air? Sangat menyenangkan kau
memiliki begitu banyak ramuan yang tidak berguna saat ini. Ini,
aku sudah mengubah semuanya menjadi air bersih, jadi minumlah
ini dan dinginkan tubuhmu.”
“Maaf, Aqua-sama. Terima kasih banyak… Tapi kekuatan suci

Aqua-sama membuatku mati rasa…”
… …. …
Kami bertiga terdiam melihat apa yang dilakukan Wiz dan Aqua.
Dari mereka semua, Vanir, setelah menghabiskan begitu banyak

upaya untuk membuat kami berdansa sesuai dengan nadanya,
secara alami menjadi kaku setelah melihat itu.
“!”
Ini benar-benar bukan bahan tertawaan, tapi untuk beberapa

alasan, Serena dan aku tertawa kecil pada saat yang sama.
Part 8
“Fuhahaha! Fuhahaha! Diriku benar-benar mengabaikanmu kali ini!

Diriku seharusnya menyingkirkan dewi toilet ini sejak lama!”
“Lakukan jika kau pikir kau bisa, Iblis Bertopeng! Aku tidak tahu
barang apa yang kau coba jual ke Kazuma kami, tapi apa kau tidak
malu sama sekali kehilangan kesabaran hanya karena segala
sesuatunya tidak berjalan sesuai keinginanmu? Apa kau benar-
benar Iblis Hebat? Apa gelar itu bohongan? Bagaimana
perasaanmu setelah barangmu rusak? Ayo, beri tahu aku! Sungguh
menakjubkan! Kususu! Fukususu!”
(TL Note: Kusukusu (クスクス) adalah onomatopoeia untuk tawa

ejekan.)
………
“Vanir Style Death Ray!”
“Reflect!
—Aku menunjuk jempolku ke arah keributan yang berlangsung di

belakangku.
“… Hei, apa yang harus kita lakukan terhadap mereka berdua?”
“… Kenapa kau bertanya padaku? Sebelum itu, apa priest

temanmu bisa bertarung dengan Vanir seperti itu?”
Secara teknis, dia adalah seorang dewi. Secara teknis.
Wiz, yang tampaknya terjebak dalam baku tembak, jatuh hangus

dan berasap di tanah.
Serena menghela nafas.
“Yah, satu-satunya yang bisa menghentikan mereka sudah

disingkirkan seketika, jadi tidak ada yang bisa kita lakukan. Aku
tidak dianggap sangat kuat di antara para Jenderal… Aah, ini
terasa sangat bodoh. Sepertinya tidak ada hal baik yang datang
dari pertengkaran denganmu… Ada terlalu banyak orang aneh yang
berkeliaran di sekitarmu. Selain Vanir dan priest yang saat ini
sedang berjuang melawannya, kau juga kenal banyak orang
berbahaya lainnya, bukan?”
Aku tidak bisa menyangkal itu.
Ada gadis gila yang bangga di rumah, semua orang di desa Crimson
Demons, dan adik terkuat di dunia, hanya untuk memulainya.
Mungkin merasakan sesuatu dari ekspresiku, Serena berkata

“Uwah…” dan meringis sedikit.
“Huh… Oh, baiklah, aku menyerah di kota ini. Sejujurnya, aku

meremehkanmu. Aku seharusnya datang kepadamu dengan
kekuatan penuh sejak awal.”
Mengatakan itu, Serena menghela nafas lagi.
Tatapannya yang suram difokuskan pada Aqua dan Vanir yang

bertarung selama ini.
… Yah, aku bisa mengerti dari mana itu berasal.
Bahkan aku tidak akan menganggap dengan serius kelompok yang

konyol ini sebagai lawan.
“Kau dewi bangsat, diriku akan membuatmu menggantinya untuk

semua ramuan yang kau buat tidak berguna hari ini!”
“Ahahaha! Iblis yang percaya bahwa semuanya berjalan sesuai

rencananya, hanya untuk mendapatkan harapannya pupus pada
saat terakhir setiap saat! Aku tidak akan menggantinya unukmu!
Sebenarnya, aku mengubah ramuanmu yang tidak berguna menjadi
air Aqua yang indah dan lezat, jadi jika ada, kau yang harusnya
membayarku!”
“Jangan berani meniruku! Itu semua adalah daganganku! Hanya

itu saja! Diriku akan mengalahkanmu dan mengambil setiap koin
terakhir yang kau miliki!”
… Ya, aku bisa mengerti dari mana itu berasal.
Baiklah, aku akan baik-baik saja jika semuanya berakhir di sini.
Lagipula, aku sudah membalaskan dendam Aqua atas apa yang dia
derita beberapa hari yang lalu.
………
Tidak tunggu!
Aku tidak menendangnya karena Aqua depresi atau apa pun.

Aku tidak bertengkar dengan Jenderal Raja Iblis hanya karena

Aqua tampak sangat sedih.
Itu tidak ada hubungannya dengan dewi tidak berguna itu. Aku
melakukan itu untuk menghilangkan perasaan tidak enak di
perutku, itu saja.
Ketika aku mengulanginya untuk diriku sendiri, aku berkata kepada

Serena.
“Lalu kita mencapai pemahaman, kan? Untuk mengatakannya lagi,

aku sama sekali tidak tertarik pada Raja Iblis, jadi tidak perlu
memperlakukanku sebagai ancaman. Sejujurnya, bahkan jika kau
memberi tahuku bahwa Raja Iblis dan manusia sedang berperang
atas keadaan dunia dan yang lainnya, ketika aku tinggal di kota
yang begitu damai, itu tidak benar-benar mempengaruhiku sama
sekali. Serius, jika kau tinggalkan aku sendiri, aku tidak akan
membuat masalah untukmu.”
“Ya, ya, aku mengerti. Aku akan memberi tahu Raja Iblis bahwa
kau maupun kota ini tidak layak mendapatkan perhatiannya, jadi
tidak perlu terlalu khawatir tentang itu. Dan aku akan
meninggalkan kota ini juga. Itu akan baik-baik saja, bukan?”
Aku menghela nafas yang telah aku tahan.

“Baiklah, kalau begitu, kita sepakat… Huh. Kau bilang kau tidak
kuat di antara para Jenderal, tapi meskipun begitu, aku benar-
benar berkeringat dingin saat menghadapmu. Sejak awal, daripada
menyerang langsung pada seseorang dengan job terlemah
sepertiku, seorang Jenderal perlu bertindak seperti itu dan
datang dengan beberapa rencana besar…”
Aku mulai menggerutu tentang semua kekhawatiran yang telah

menumpuk selama beberapa hari terakhir yang menegangkan.
“Yah, aku juga tidak mudah. Meski aku tidak terlalu peduli
dengan itu sekarang… Huh, aku tidak menantikan ini… Ini mungkin
akhir dari bagianmu dalam hal ini, tapi aku masih perlu
melaporkannya kepada Raja Iblis sesudahnya.”
Dengan ekspresi putus asa di wajahnya ketika dia menatap

pertarungan dewi dan iblis, Serena mulai menggerutu juga.
“Entah meyakinkanmu untuk bergabung dengan kami, atau

membunuhmu. Itu adalah perintah awalku tentangmu… Ya, aku
akan memberi tahumu sesuatu. Sebenarnya, aku juga tidak
berharap untuk berurusan denganmu. Aku akan melupakan tentang
bagaimana kau mengeksposku di depan setengah kota, jadi kau
juga lupakan banyak hal, oke?”
“Ya, ya. Setelah ini, kita berdua baik-baik saja, oke?”

Serena membuat pipa rokok kecil dan apa yang tampaknya

tembakau dari lipatan jubahnya.
Setelah menyalakannya dengan barang yang sangat familiar, dia

mengambil draft sebelum beralih kepadaku.
“Dengan ini, kau tidak akan menjadi sasaran pasukan Raja Iblis
lagi. Oh, satu hal lagi, temanmu. Dia dipanggil Megumin, bukan?
Ada juga hadiah yang cukup besar di kepalanya, jadi aku akan
menyingkirkan itu untukmu.”
Serius? Kapan itu terjadi?
Meskipun begitu, dia mungkin akan senang jika dia mengetahui

bahwa pasukan Raja Iblis memberikan harga di kepalanya…
“Oh, tolong lakukan itu. Oh, tunggu, bukankah aku juga memiliki
sesuatu seperti itu? Jika aku punya harga di kepalaku, tolong urus
itu juga.”
“Ya, ya, serahkan padaku. Aku akan menanganinya.”
Serena menghembuskan awan asap dengan cara yang agak jengkel

sebelum membawa pipa ke bibirnya lagi.
“… Huh. Kau tahu, kau bisa sedikit berterima kasih kepadaku,

bukan?”
Tatapannya masih terfokus pada Aqua dan Vanir saat dia

mengatakan itu.
“Oh, ya, terima kasih. Tapi, kesampingkan aku, apa yang kau
rencanakan di kota ini. Ini hanya kota pemula…”
… Tunggu sebentar.
Ada apa dengan sensasi aneh ini?
“… Kau akhirnya mengatakannya.”
Serena masih belum menoleh untuk menatapku.
Dia mengatakan itu sambil menghembuskan asap.

… Aku mengatakannya? … Apa yang aku katakan?
Kenapa tubuhku terasa sangat aneh…? Dan kepalaku terasa

ringan…
… Ah…
“Ya ampun, kau benar-benar sesuatu. Kau sudah menemukan cara

kekuatanku bekerja, kan? Kau mungkin yang pertama yang sedekat
ini untuk mencari tahu bentuk sebenarnya dari kekuatanku.”
… Oh sial… Kau bermain kotor…!
Aku lengah karena Vanir dan Aqua bertarung seperti biasanya…
“Kau ingin tahu apa yang aku rencanakan di kota pemula seperti
ini, kan? Baiklah, baik, aku akan menceritakan semuanya
kepadamu, jadi berterimakasihlah kepadaku, oke? Kau bertanya,
jadi tentu saja aku akan menjawab. Aku mendengarkan
permintaanmu, jadi kau akan berhutang padaku untuk ini, bukan?”
Sial… sial….
Hei, berhenti! Jangan katakan apa-apa lagi!
Aku ingin mengatakan itu, tapi tidak ada sepatah kata pun keluar
dari mulutku.
Bukan hanya mulutku, seluruh tubuku menjadi sangat lamban.
“Kau pengecut! Berhenti menggunakan Wiz sebagai perisai! …

Hei, sebenarnya, bukankah menurutmu Wiz sudah benar-benar
tembus pandang sekarang?”
“Kau juga berhenti melempar sihir pemurnian! … Tidak, tidak, ini

terlalu jauh. Itu tanda peringatan. Pada tingkat ini, pemilik toko
akan menghilang.”
“A-A-Apa yang harus kita lakukan!? Sungguh, apa yang kita

lakukan!? Jika aku memberikan heal padanya, dia akan menghilang
lebih cepat!”
“Ada air gula di kantong itu di sana, jadi buat penjaga toko
minum dengan itu. Itu biasanya berhasil. Dia akan kembali seperti
ular setelah melepaskan kulitnya… mungkin.”
Vanir dan Aqua saat ini panik karena Wiz yang hampir sepenuhnya
transparan.
Saat itu juga.
—Serena akhirnya berbalik menghadapku.
Seringai kemenangan terpampang di wajahnya.
“Sebenarnya, pasukan kami akan mengirim divisi ke kota ini tidak

lama lagi. Tapi, yah, kota ini adalah kota terjauh dari garis depan.
Tidak mungkin kita bisa menggerakkan seluruh pasukan ke kota
ini. Dengan demikian, hanya sejumlah kecil unit yang dijadwalkan
dikirim ke sini melalui Teleport. Tapi, yah, untuk kota pemula, itu
sudah lebih dari cukup.”
Hei, berhenti! Jangan katakan lagi!
“Apa kau tahu malaikat jatuh, Duke? Dia hilang di sekitar kota
ini beberapa waktu lalu.”
…?
Oh, benar, itu orang yang mengatakan sesuatu tentang menjadi

Jenderal Raja Iblis dan menantang Wiz hanya untuk dikalahkan.
“Sepertinya kau mengerti. Mungkinkah kau menyingkirkannya

juga? Yah, kami menerima pesan darinya sebelum dia menghilang,
memperingatkan kami untuk mewaspadaimu.”
Bajingan itu. Dia benar-benar melakukan hal seperti itu.
Padahal, ya, dia memang mengatakan sesuatu seperti itu. Sesuatu

tentang kota ini menjadi target prioritas atau sesuatu.
Jadi alasan kota ini diserang adalah karena aku?
Tidak, aku tidak peduli tentang itu sekarang. Jika aku mendengar
lebih banyak, itu benar-benar buruk.
“Ah, jangan salah paham. Kota ini sudah menjadi target untuk
beberapa waktu. Bahkan sebelum para Jenderal mulai dikalahkan
dan target hadiah tinggi mulai disingkirkan.”
Berhent—…!
……
“K-Kenapa…?”
Aku tidak bisa mengendalikan tubuhku dengan baik sekarang, tapi

aku masih memaksakan kata-kata itu dari mulutku.
Aku tahu bahwa jika Serena memberi tahuku rahasia besarnya,

pengaruh bonekanya akan semakin besar.
Aku tahu itu, tapi…
“Karena ini adalah kota para petualang pemula. Karena ini adalah
kota awal. Aku mungkin seorang Jenderal Raja Iblis, tapi aku
masih manusia. Aku bahkan pernah menjadi petualang, kau tahu?
Dan tentu saja, ketika aku mulai sebagai seorang petualang, aku
diarahkan ke kota ini. Semua orang mengambil quest pertama
mereka di sini. Ini adalah kota pemula, Axel. Monster terlemah di
seluruh dunia sengaja dibudidayakan dan diberi populasi
berkembang biak di sini. Sebuah kota yang secara khusus
dimaksudkan untuk membesarkan petualang pemula.”
Ini akan menjadi seperti kota awal dalam sebuah game.
Ini seharusnya kota untuk pemula, tapi untuk beberapa alasan, aku
banyak melalui kesulitan di kota ini.
“Lalu, apa yang akan terjadi jika tempat ini dihancurkan? Goblin
mungkin dikenal sebagai target pelatihan, tapi bahkan pedang
berkarat mereka berbahaya bagi petualang pemula yang baru
keluar dari gerbang. Katak raksasa dapat dikalahkan selama kau

mendapatkan cukup banyak orang di sisimu, dan satu-satunya
tempat di mana mereka berkembang biak adalah di sini. Jika kota
ini tidak ada, tepatnya ke mana petualang pemula akan pergi untuk
berlatih?”
… Aku mengerti.
“Apa kau mengerti? Terlepas dari beberapa pengecualian seperti

Crimson Demons dengan metode pelatihan misterius mereka,
semua petualang terkenal memiliki awal mereka di kota ini.
Mereka menaikkan level mereka di sini sebelum berangkat menuju
kota-kota lain. Kecuali mereka memiliki alasan khusus, sebagian
besar petualang akan tinggal di kota ini sampai mereka
mendapatkan beberapa level. Dan orang-orang itu pada akhirnya
akan berhadapan dengan kita.”
Aku tidak bisa mendengar ini lagi…
“Sekarang orang-orang yang memakai nama aneh sudah berhenti

muncul, jika kota ini juga menghilang, rekrutmen petualang akan
berhenti sama sekali… Kau tahu yang terkuat dari Jenderal Raja
Iblis? Putri Raja Iblis? Dia saat ini merencanakan serangan skala
besar pada benteng-benteng di sepanjang garis depan dan
ibukota. Itu pasti akan menyebabkan korban yang signifikan di
antara para petualang… Dan, jika orang-orang yang mati-matian
mempertahankan barisan depan menunggu bala bantuan baru dan
mendengar bahwa tempat latihan para petualang pemula, kota

Axel dihancurkan….”
… Semangat mereka secara alami akan mendapat pukulan besar.
Di dunia ini yang dipenuhi dengan monster, siapa yang tahu butuh
berapa tahun untuk membangun kembali sebuah kota?
Aah… Kesadaranku akan…
“… Aku rasa kau sudah mendekati batasmu. Kekuatan ini bukan

kutukan. Tidak peduli orang macam apa kau, tidak mungkin kau
bisa menolaknya. Terutama bukan pria sepertimu. Tapi jangan
khawatir. Jika aku memberimu perintah yang sangat kau benci,
kau masih bisa menolak. Ini mungkin menyebabkanmu sangat
kesakitan. Tapi kau yang sedang kita bicarakan. Aku yakin kau
tidak akan hanya berbaring dan tunduk untuk menjadi bonekaku…
Sekarang, biarkan aku menikmati dengan mengetahui seberapa
banyak kau akan menolak perintahku…!”
Serena tertawa bahagia.
Dan akhirnya, pikiranku berhenti sepenuhnya…

—Pada ujung kesadaranku, aku mendengar suara lembut Serena.
“Sekarang, dengarkan ini dengan baik… Kau merasakan sesuatu di

lubuk hatimu, bukan? Itu semua penghinaan, ketidakadilan, dan
ejekan yang kau derita… Pikirkan kembali. Kau telah dipandang
rendah oleh penduduk kota ini, kan? Apa kau pernah ditertawakan
karena memiliki job terlemah? Apakah temanmu pernah
memperlambatmu atau menghalangimu?”
Kata-kata itu mengalir manis ke dadaku.
“Ya, mengapa kau harus selalu mengurus semuanya? Tidak perlu

lagi menahannya. Buanglah pengekanganmu, akal sehatmu,
moralitasmu, nuranimu. Buang mereka semua… Sekarang, saatnya
membalas dendammu bersamaku. Segera, teman-temanku akan
berkumpul di kota ini. Ketika waktu itu tiba, kau akan membantu
kami bersama boneka-boneka lainnya. Sekarang, saatnya
membalas dendam. Balas dendam pada penduduk kota ini, dan
mantan temanmu—!”
“—Wiz, apa kau baik-baik saja? Apa kau tahu siapa aku?”
“…? Aqua-sama? Dan Vanir-san? Apa yang terjadi? Kenapa kalian

berdua begitu dekat denganku?”
“Hmm, jika kau tidak ingat apa yang terjadi, maka kau tidak
perlu khawatir. Yang terbaik adalah tidak memaksakan dirimu
untuk mengingat.”
“Y-Ya! Jika kau tidak ingat, mungkin lebih baik tidak

memikirkannya.”
Aqua, berjongkok di sebelah Wiz yang berbaring di tanah, berdiri

dan berbalik ke arahku.
“Kazuma! Kita harus segera pulang. Agak menakutkan melihat

Darkness dan Megumin menggeledah rumah seperti beruang saat
kau keluar. Ayo pulang dan tenangkan keduanya.”
Dia mendekati Serena-sama tanpa sedikit pun rasa waspada dan

mengulurkan tangan ke arahku…
… Aku dengan tangkas menyingkirkan tangan Aqua yang terulur.
“…?”
Aqua memiringkan kepalanya dan menatapku bingung.
Serena-sama tampak sangat terhibur melihatnya seperti itu.
Dia menegakkan bahu dan berkata dengan sedikit tawa.
“Pria ini berkata dia tidak ingin kembali kepada kalian lagi. Dia
ingin menjadi temanku. Benar kan, Kazuma? Kau tidak
membutuhkan ramuan itu lagi, bukan? Ayo, beri tahu mereka.”
Menanggapi kata-kata Serena-sama, aku berkata.
“Aku akan menjadi sekte Regina pada hari ini. Aku akan bekerja
bersama dengan Serena-sama mulai sekarang, jadi kirimkan
salamku untuk yang lain.”
Part 9
Serena-sama yang berjalan di depanku sedang memikirkan

sesuatu.
Apa yang dia pikirkan? Apa ada sesuatu yang mengganggunya?
… Saat itu, Serena-sama tiba-tiba berhenti dan berbalik

menghadapku.
“Katakanlah, kau saat ini menjadi boneka sekarang, kan? Kau

akan melakukan apa yang aku katakan, bukan?”
Kenapa dia bertanya padaku sesuatu yang begitu jelas?
“Tentu saja, Serena-sama. Bahkan jika kau akan

memerintahkanku untuk mengangkat payudaramu dan mengganti
bramu sepanjang hari, aku akan dengan senang hati patuh.”
“A-Ah, begitukah… Aku tidak akan memberimu perintah yang

konyol, jadi jangan khawatir. Tidak ada boneka lain yang pernah
menyatakan bahwa mereka akan bergabung dengan kultus Regina,
jadi aku hanya… tapi yah, tidak perlu khawatir tentang itu.”
Serena-sama berbalik dan terus berjalan.
Lalu, dengan suara seperti dia telah menahan ini untuk waktu yang
lama, dia berkata dengan pelan.
“… Akhirnya…”
Itu suara yang cukup lembut untuk didengar olehku.
“Apa kau tahu sudah berapa lama aku menunggu saat ini!? Apa
kau tahu berapa banyak rasa malu yang aku alami di tangan
Pasukan Raja Iblis setelah Regina-sama ditangkap dan disegel oleh
Crimson Demons!?”
“Tidak, aku tidak tahu.”
“Apa begitu? Maka diam saja dan dengarkan! Beberapa tahun

yang lalu, segel pada Regina-sama rusak karena suatu alasan. Dan
aku baru saja mendapatkan kembali kekuatanku. Suatu hari, tiba-
tiba, kekuatan yang diberikan Regina-sama meningkat beberapa
kali lipat! Ya, Regina-sama memberiku kekuatan karena telah
berjuang begitu lama dengannya!”
“Bukankah itu karena kultus Regina hanya kau pada saat itu?”
“Aku sudah bilang padamu untuk mendengarkan dengan diam! Aku

sedang dalam mood yang baik sekarang, jadi jangan merusaknya!”
—Setelah memberitahu semua orang bahwa aku bergabung dengan

kultus Regina.
Aqua menangis dan mengoceh tentang sesuatu, tapi Serena

tertawa penuh kemenangan sebelum membawaku pergi, dan kami
segera meninggalkan tempat itu.
Ketika ingin pergi, aku memberikan ramuan obat boneka untuk

Aqua agar dia diam.
Namun, sepertinya Aqua tidak tahu apa ramuan itu.
Sekarang aku telah menjadi bawahan Serena-sama yang taat,

tidak perlu bagiku untuk memiliki barang berbahaya seperti itu.
Sekarang, sepertinya Serena-sama mulai mencari markas operasi

baru karena dia memperoleh pion yang sangat bagus dalam bentuk
diriku.
Juga, sepertinya dia mengendurkan kendalinya terhadap petualang

lain untuk lebih fokus padaku. Untuk berjaga-jaga.
Dia mengatakan sesuatu tentang kapasitas kontrol atau apa pun.

Mungkin jumlah orang yang bisa dia jadikan boneka sekaligus

terbatas.
Dan jika dia berusaha keras untukku, itu berarti dia sangat
membutuhkan kemampuanku.
Ketika aku berjalan di belakang Serena yang sedang dalam

suasana hati yang baik, aku harus mengajukan pertanyaan yang
sangat penting padanya.
“Kebetulan, Serena-sama, apa syarat untuk menghapus status

boneka dariku?”
Serena-sama segera berhenti setelah mendengar pertanyaanku.
“… Kau benar-benar boneka, kan? Mengapa kau perlu mengetahui

informasi itu?”
Dia berkata dengan nada kasar tanpa berbalik.
“Ini bukan masalah besar, tapi aku akan cukup bermasalah jika
aku akan dibebaskan dari boneka Serena-sama. Aku hanya ingin
menjaga jarak dari situasi apa pun yang tampaknya dapat
melakukannya.”
Dengan santai aku menjawab, dan Serena berbalik kaget.
Akhirnya, dia meraih wajahku dengan kedua tangan dan menatap

wajahku dalam-dalam.
“… Kau…? … Ya, aku bisa merasakan kekuatan Regina-sama

datang darimu. Apa yang sedang terjadi disini? Mungkinkah itu?
Apa aku memasukkan terlalu banyak kekuatan ke dalamnya dan
melakukan pencucian otak secara berlebihan…? Daripada berakhir
sebagai boneka, itu lebih seperti aku mendapatkan bawahan yang
setia yang mampu berpikir mandiri… Yah, tidak masalah. Ini sesuai
dengan tujuanku. Tetaplah begitu.”
“Tentu saja, Serena-sama.”
Dia mengangguk puas menanggapi balasan instanku.
“Baiklah, aku akan memberitahumu. Ini juga akan membantumu.

Yang pertama adalah jika perasaanmu karena berhutang sesuatu
kepadaku berubah, tapi kau sudah tahu itu. Berikutnya adalah
keyakinan yang kuat… kau tahu, ketika kau mengikatku dan
memperlihatkan celana dalam pada bonekaku, mereka kembali
sadar sesaat, bukan? Peristiwa semacam ‘pukulan keberuntungan’
yang akan membuat orang berterima kasih kepada dewa mereka
sangat berbahaya. Aku tidak tahu dewa macam apa yang kau
sembah, tapi perhatikan itu.”
“Jangan khawatir, yang aku sembah adalah Regina-sama. Jika

sesuatu yang erotis terjadi ketika kau melakukan kegiatan sehari-
hari, yang hanya akan kuucapkan terima kasih adalah Regina-
sama.”
“A-Apa begitu…? Jangan memaksakan diri. Tidak ada satu

manusia pun yang tidak memiliki keyakinan pada sesuatu. Itu tidak
harus mengarah pada dewa, bahkan jika gagasan seperti itu
ditujukan kepada iblis atau Dewi Hitam, itu tetap efektif. Apa
yang kau sembah sebelum kau mulai menyembah Regina-sama?”
“Tidak, aku tidak menyembah apa pun.”
“Haha, aku mengerti. Nah, kau tidak perlu memberi tahuku jika
kau tidak mau. Ayo bergaul, rekan.”
Serena-sama memanggilku rekannya.
Aku harus benar-benar melakukan pekerjaan demi dia.
Kami telah tiba di ambang pintu sebuah penginapan kelas tinggi.

“Baiklah, kita akan tinggal di sini hari ini. Agak mahal, tapi tidak
masalah sesekali. Kazuma, pergi bayar untuk itu.”
“Aku menolak.”
Aku segera menolak permintaan Serena.
“… Apa yang baru saja kau katakan?”
“Aku bilang aku menolak. Jika aku membayarmu untuk tinggal di

sini, perasaanku karena berhutang sesuatu padamu akan
diselesaikan. Boneka padaku akan dihilang.”
“Aah… benar… Tapi, tetap saja…. O-Oh, baiklah…”
Serena-sama sepertinya sedang memikirkan sesuatu saat dia

mengeluarkan dompetnya.
Dan di dalam dompetnya ada…
“Ah! Sial, aku lupa kalau Vanir mengambil semua uangku lagi! Hei,
Kazuma, aku tidak peduli apakah itu menghilangkan boneka atau
apa pun, pinjami aku uang! Aku akan melepaskan beberapa boneka
untuk memperkuat kendaliku atasmu. Meminjamiku sedikit uang

tidak akan…”
“Kau tidak bisa melakukan itu, Serena-sama! Berpuas diri seperti

itu sangat berbahaya! Semua penjahat yang aku kenal di manga
dan game selalu berakhir dengan kekalahan karena mereka merasa
puas pada saat terakhir. Jangan khawatir, aku akan meminjam
uang dari orang-orang di sana.”
“M-Manga? Game? … O-Oh, baiklah, terima kasih… Ah, tapi,

bukankah itu hanya berakhir dengan kau membersihkan perasaan
berhutang budi juga…?”
Meninggalkan Serena-sama yang menggumamkan sesuatu di

belakang, aku mendekati beberapa petualang yang kebetulan
berseliweran di pintu masuk.
“Maaf, bisa aku punya waktumu sebentar? Kau tahu, Serena-

sama di sini memiliki sedikit masalah uang dan tidak mampu
membayar penginapan saat ini. Dia miskin dan memiliki sedikit
keterampilan bertahan hidup, jadi tidakkah kau kasihan padanya
dan memberikan sedikit uang kepadanya?”
“Eeh!?”
Serena mengeluarkan suara terkejut dari belakangku.

Petualang di depanku mengeluarkan dompetnya tanpa sepatah kata

pun keluhan.
“Serena-sama dalam kesulitan? Serahkan padaku, aku akan

memberikan Serena-sama yang malang… Serena-sama? Mengapa
aku mulai melampirkan -sama pada namanya? … Ah, tidak apa-apa.
Ini. Serius, apa yang dilakukan seorang pendeta dengan meminta
uang? Tolong bekerja lebih keras, Serena-san.”
“Ah… U-Um… Terima kasih banyak.”
Serena-sama berkata dengan memerah.
Petualang itu menyerahkan sejumlah kecil uang sebelum

menghilang di suatu tempat.
Sepertinya petualang itu adalah salah satu pengikut Serena-sama.
Bonekanya rusak sekarang, tapi itu tidak akan menjadi masalah.
Lagipula, Serena-sama memilikiku.

“Aah… Orang itu adalah petualang yang cukup terampil… Oh

baiklah. Ayo, Kazuma, cepat bayar kamar dengan uang itu.”
“Dimengerti. Tapi sebelum itu…”
Sebelum berangkat ke meja pembayaran, aku mendekati Serena

yang tampak letih.
Dan memegang dadanya yang melimpah dengan kedua tangan.
Kemudian, aku tanpa kata-kata mulai meraba-raba mereka.

………
Aku dengan diam menatap mata Serena-sama saat aku menikmati

sensasi lembut di telapak tanganku.
Tiba-tiba, tanganku dihempaskan oleh Serena-sama.
“K-K-Kau kecil!? A-Apa yang kau lakukan!? Apa yang kau lakukan!?”
Melangkah mundur dengan panik, Serena menjerit tanpa peduli

pada orang-orang yang ada di sekitar kita.
“Tenanglah, Serena-sama. Kau menarik perhatian.”
“Itu kalimatku! Ya, orang-orang melihat! Apa yang sedang kau

lakukan!? Kenapa kau tiba-tiba mulai memegang payudaraku!”
Pertanyaan yang aneh.

“Apa yang kau katakan? Aku baru saja meminjam uang untuk
kepentinganmu, kau tahu? Dengan kata lain, perasaan berhutang
terhadapmu baru saja melemah. Jadi, jika aku tidak mendapatkan
pembayaran darimu, bonekaku akan hilang. Tapi, sekarang,
Serena-sama tidak punya uang, jadi aku harus mendapatkan
pembayaranku melalui tubuhmu.”
“!?!?!? B-Benarkah begitu? Tidak, tunggu, bukankah ini aneh?

Maksudku, petualang itu sebelumnya mengatakan dia akan
memberikan uang kepadaku… Aku membuat tatapan seperti itu
dan bahkan kehilangan boneka… Itu seperti aku baru saja
mengatur diriku…?”
Meninggalkan Serena-sama yang mengatakan beberapa hal yang

tidak bisa dipahami di belakang, aku menuju ke meja pembayaran
untuk menyewa kamar.
“—Huh… Apa aku mendapatkan kartu as atau tidak… aku bahkan

tidak tahu pasti sekarang…”
Menghela nafas, Serena-sama menutup matanya dan jatuh ke

tempat tidur.
Apa dia khawatir tentang sesuatu, aku penasaran.

Dia memang terlihat lelah. Mungkin aku harus memijatnya.
“Kau tampak kelelahan, Serena-sama. Apa kau ingin aku

memijatmu?”
“Hmm? Ah, tentu, silakan…”
Serena membuka salah satu matanya dan dengan malas

menatapku…
“… Tunggu, kenapa kau ada di ruangan ini?”
Dan tiba-tiba bertanya sesuatu yang aneh.
“Yah, uang yang kita dapatkan hanya cukup untuk menyewa satu
kamar… Ah, aku tidak akan mengeluh walaupun tempat tidurnya
sempit, jadi jangan pikirkan aku.”
“Aku akan keberatan! Aku akan sangat keberatan! Ada apa

denganmu!? Mengapa kau naik ke tempat tidurku seperti itu hanya
hal biasa? Apa kau lebih pengecut ketika datang ke perempuan!?”
“Serena-sama, kaulah yang memerintahkanku, bukan? … Buanglah

pengekanganmu, akal sehatmu, moralitasmu, nuranimu. Buang
semuanya… Aku hanya mengikuti perintahmu. Rasanya seperti aku
telah dilahirkan kembali.”
“Jadi begitu!!!!”
Serena-sama bangun dari tempat tidur dan memeluk kepalanya di

antara kedua tangannya.
Kemudian, dengan suara lelah, katanya.
“… Katakanlah, jika aku membatalkan perintah itu, apa kau masih

merasa seperti kau sangat berutang padaku?”
“Berkatmu yang menghilangkan pembatas di hatiku, aku benar-

benar menikmati hidup sekarang. Jika kau memintaku untuk
mendapatkan kembali kesadaranku, itu mungkin tidak bisa
dihilangkan hanya dengan membiarkanku membelai payudaramu
sebentar.”
“Gurk…”
Serena-sama mengerang dan meringkuk seperti bola sambil masih

memegangi kepalanya.
“Kau tahu… Kenapa aku harus menyiapkan tempat tidur untukmu?

Pergi sana cari tempat untukmu sendiri… Boneka-boneka lain
semuanya menyesuaikan diri.”
“Kondisiku sedikit istimewa. Tidak seperti para petualang lainnya,

terima kasih kepada Serena-sama, aku tidak bisa kembali ke
rumah sekarang. Kau perlu mendukungku dengan baik.”
“Gurk… T-Tapi, yah, sekarang setelah aku membawamu ke sisiku,

kemenanganku kurang lebih terjamin. Aku akan membuatmu
bekerja keras! Bersiaplah untuk besok!”
Setelah mendengar jawabanku, Serena-sama mengepalkan

tinjunya dan mengangkat suaranya seolah dia berusaha
meyakinkan dirinya sendiri.
Chapter 3 : Perlindungan seorang dewi untuk

boneka ini!
Part 1
Bulan O, Hari X
Serena-sama mengatakan bahwa ada sesuatu yang aneh dengan

status bonekaku.
Pertama, sepertinya dia tidak puas denganku yang belum

melakukan pekerjaan apa pun.
Aku tampaknya patuh, tapi anehnya memberontak dan tidak

melakukan apa pun kecuali menghalangi, atau begitulah katanya.
Itu membuatnya marah secara tidak masuk akal, untuk beberapa
alasan.
Dia memerintahkanku untuk membiarkannya melihat buku harian

ini untuk memahami apa yang terjadi di hatiku.
Menuntut untuk menunjukkan buku harianku kepada orang lain

akan membutuhkan kompensasi yang besar.
Karenanya, aku memintanya untuk memanggilku Kazuma-sama

sambil mendorong payudaranya ke arahku setiap malam sebelum
tidur.
Serena-sama membuat wajah seolah dia baru saja kehilangan

bagian penting dari dirinya selagi melakukan itu.
Tetap saja, Serena-sama membaca buku harian ini setiap hari.
Dengan kata lain, aku akan bisa melecehkannya dengan apa yang
aku tulis di buku harian ini.
Karenanya, aku akan menulis sebuah cerita pendek erotis setiap

hari di setiap halaman.
Baiklah, kalau begitu, mari kita mulai…
Bulan O, Hari △
Serena-sama menyuruhku berhenti menulis cerita erotis.

Aku mengatakan kepadanya bahwa membuat perintah yang tidak

beralasan akan membutuhkan kompensasi, dan dia mengutukku
sebelum menyerah pada masalah ini.
Wajahnya masih di ambang air mata saat ini. Ini pemandangan

yang sangat berharga.
Aku pikir aku akan menggunakan Serena-sama sebagai karakter

utama untuk cerita erotisku hari ini.
Dia terus mengatakan kalau pasti ada yang salah dengan status
bonekaku.
Bahwa boneka tidak mungkin berbicara dan menulis dengan lancar

dan semacamnya.
… Baiklah, tinggalkan itu dan lanjutkan dengan halaman ini.
Apa yang harus aku tulis hari ini…
“Saat itu, aku merasakan sesuatu yang lembut menekan

punggungku. Ya, Serena-sama yang telanjang saat ini menekan
kedua puncaknya ke tubuhku. ‘Kazuma-sama, aku tidak bisa
menahan diri lagi…’ Oh sayang… Aku dengan hati-hati memeluk
Serena-sama yang menatapku dengan mata memohon…”
Oh, ayolah sekarang, Serena-sama. Jangan melihat dari balik bahu

seseorang yang menulis buku hariannya dan membuat keributan
sendiri.
Aku akan membutuhkan sejumlah besar kompensasi, kau tahu?
Bulan O, Hari O
Serena-sama mendatangiku hari ini dan menangis meminta untuk

berhenti menulis cerita erotis yang melibatkannya.
Saat aku mengatakan bahwa mematuhi perintah yang tidak

beralasan akan membutuhkan kompensasi, dia meninjuku.
Tapi kejadian misterius terjadi ketika dia melakukan itu.
Memar muncul pada Serena-sama di tempat yang sama persis di

mana dia memukulku.
Serena-sama panik mencoba untuk mencari tahu apa yang terjadi,

tapi sebagai kompensasi karena telah memukulku, aku memintanya
untuk melakukan seratus squat dengan tangannya di belakang

kepalanya selagi tidak mengenakan apa pun selain pakaian
dalamnya.
Dia berulang kali mengutukku, tapi tubuhnya yang basah saat dia
melakukan squat di depanku adalah pemandangan yang sangat
indah.
Biarkan dia melakukan push-up lain kali.
Bulan △, Hari X
Aku menemukan masalah yang sangat serius hari ini.
Ternyata, Serena-sama terlibat dalam kekacauan Moguninnin,

robot seperti ninja yang aku lawan di desa Crimson Demons.
Sepertinya dia mencoba untuk meletakkannya di bawah

kendalinya, tapi terlalu kuat untuk dengan mudah dikendalikan dan
mengamuk karena upaya itu.
Dengan kata lain, aku mengalami semua masalah itu karena

Serena-sama.
Bukankah itu artinya bahwa Serena-sama berhutang banyak

kepadaku karena apa yang aku alami?
Ketika aku merenungkan apa yang sebenarnya harus aku lakukan

untuknya kali ini, dia meninju kepalaku. Untuk beberapa alasan, itu
menyebabkan benjolan yang sama muncul di kepalanya.
Serena-sama tampaknya benar-benar bingung dengan apa yang

sedang terjadi.
Melihatnya berguling-guling kesakitan dan menahan air mata

dengan ekspresi bingung adalah pemandangan indah lainnya.
Bulan X, Hari X
Serena-sama pulang dengan air mata menempel di matanya.
Sepertinya dia bertemu Vanir ketika dia mengunjungi guild untuk

mengumpulkan lebih banyak boneka.
Ternyata, dia mengancamnya, mengatakan bahwa dia membuka

kantor konsultasi terlebih dahulu dan yang lainnya.
Serena-sama benar-benar tidak menangani Vanir dengan baik, jadi

dia dengan cepat membayar untuk menyelesaikan sengketa wilayah
ini dan sekali lagi pulang tanpa uang sepeser pun.
Berkat itu, dia tidak bisa makan apa pun hari ini.
Atau begitulah dia memberitahuku sambil menangis.
Melihatnya yang menyedihkan ketika aku sedang makan sukiyaki

buatanku malam ini terasa sangat lezat.
Bulan △, Hari O
Sepertinya Aqua, Megumin, dan Darkness bertanya kemana-mana

tentang keberadaanku.
Kalau dipikir-pikir, aku mempunyai teman-teman yang luar biasa

yang akan memperhatikan keadaanku.
Aku mengatakan kepada Serena-sama bahwa jika aku harus

dijauhkan dari mereka, itu juga akan membutuhkan kompensasi
sendiri.
Serena-sama berkata, “Membayar kamarmu saja sudah

memberiku banyak masalah, jadi mengapa aku harus setuju dengan
permintaan egoismu!?” dan akhirnya menangis.
Dia bilang dia sedang mempertimbangkan untuk menyewa tempat

yang lebih murah sekarang karena dia telah kehilangan tempat
konsultasi di guild.
Aku mengatakan kepadanya bahwa aku terbiasa tinggal di mansion,

jadi jika dia mengatakan kepadaku untuk hidup dalam kondisi yang
lebih kotor, itu akan membutuhkan kompensasi sendiri…
Dia terdiam dan kembali melakukan pekerjaan sampingannya.
Aku mengatakan kepadanya bahwa dia bisa bekerja sebagai

petualang dan mendapatkan uang secara mudah dengan skill yang
dia miliki sebagai seorang priest, tapi dia mengatakan sesuatu
tentang jobnya yang terdaftar sebagai ‘Dark Priest’ di kartu
petualangnya, sehingga dia tidak bisa mendapatkan uang melalui
quest.
Itu sebabnya dia tidak pernah menerima hadiah dari guild sampai
sekarang.
Selain itu, perlu beberapa waktu sebelum pasukan Raja Iblis siap
untuk bergerak, jadi dia harus menunggu di kota ini.
Dalam penyerangan, aku dan boneka lainnya akan membantu

mereka dari dalam.
Serena-sama menatap iri pada daging panggang berkualitas tinggi

yang aku miliki untuk makan malam.
Tentu saja, aku tidak bisa memberikan ini padanya.
Jika aku melakukannya, boneka pada diriku akan hilang.
Ya, aku akan terus berhutang pada Serena-sama, dan akhirnya

menjadi tangan kanannya yang setia.
Kebetulan, makan malamnya hari ini adalah secangkir sup jagung.

Bulan □, Hari O
Sudah cukup lama sejak aku mulai tinggal bersama Serena.
Baru-baru ini, Serena-sama mulai menggertakan giginya padaku.
Sepertinya dia sudah melalui banyak hal untuk memberikanku gaya

hidup mewah.
Tapi Serena-sama adalah orang yang menyuruhku membuang

pengekanganku sejak awal.
Tidak ada yang bisa aku lakukan tentang itu.
Dia harus meminjam uang dari semua petualang yang sebelumnya

adalah boneka, jadi sepertinya, satu-satunya orang yang bisa dia
andalkan di bawah kendalinya sekarang adalah aku.
Baru-baru ini, ia bahkan mulai memperlihatkan celana dalamnya

pada orang yang lewat untuk menjadikannya boneka sehingga ia
bisa mendapatkan uang, dan membuat polisi bertindak.
Mereka memarahinya tentang hukum bisnis dewasa dan

semacamnya dan mengambil semua uang yang dia peroleh.
Saat ini, Serena-sama tampaknya sudah mendekati batasnya.
Aku mengatakan kepadanya bahwa dia hanya bisa membalasku

dengan tubuhnya, dan dia bertanya, “Berapa banyak yang kau
perlukan untuk hidup sendiri?”
Ketika aku memintanya untuk membahas lebih detail, Serena-sama

mengatakan beberapa hal yang sangat aneh.
Dia akan menghapus status boneka dariku, jadi aku bisa pergi ke
mana pun aku mau.
Serena-sama mengatakan bahwa aku bisa menolak jika dia

memberiku perintah yang sangat tidak kusukai.
Aku menahan sedikit rasa sakit untuk menolak perintah itu, dan
pada saat itu, Serena-sama juga mulai bertindak aneh.
Ketika aku bertanya apa yang dia lakukan, dia mengatakan dia
berdoa kepada Regina-sama dan ragu-ragu untuk dengan paksa
mengeluarkan status boneka dariku.
Sepertinya Serena-sama telah kehilangan akal sehatnya.

Aku dengan keras menentang upaya Serena-sama dan

mengucapkan doa kepada dewi yang aku pegang teguh di hatiku
juga.
O Regina-sama yang hebat, tolong beri aku kekuatan…
Bulan X, Hari O
Seseorang melemparkan batu ke jendelaku.
Pelakunya adalah anggota pirang dari Kultus Axis yang tampak

agak akrab.
Sepertinya dia tidak senang dengan bagaimana Serena-sama

menyebarkan keyakinannya di dalam kota.
Serena-sama menjadi marah dan pergi keluar dari penginapan, tapi

Kultus Axis itu berhasil melarikan diri.
Sepertinya dia menuduh Serena-sama sebagai ‘pelacur yang

mendapatkan pengikut dengan memamerkan celana dalamnya’ dan
menyebarkan rumor tentangnya.
Para ibu rumah tangga di sekitar dan yang lainnya sepertinya

selalu bergosip tentang Serena-sama setiap kali aku lewat depan
mereka akhir-akhir ini, jadi rumor itu pasti sudah berakar.
Serena-sama mulai mengatakan sesuatu tentang bagaimana nama

baik Regina-sama dinodai dan jatuh menangis.
Dia menatapku dengan mata berkaca-kaca, jadi aku meraih

tangannya dan mengangguk.
“Menghiburmu akan dikenakan biaya 5.000 eris dan payudaramu.”
Bulan O, Hari X
Serena-sama bertindak sangat aneh belakangan ini.

Dia memberiku banyak perintah yang sangat ceroboh dan tidak

mengindahkan kompensasi apa pun, hampir seperti dia ingin
melepaskan boneka dariku.
Sebagai pengikut setia Regina-sama, dan sebagai bawahan yang

sangat baik dari Serena, aku secara alami memintanya untuk
membalasku dengan tubuhnya.
Serena-sama akan bermasalah jika boneka itu dihapuskan.
Menanggapi godaan yang sopan dariku, Serena-sama dengan lelah

mengatakan bahwa dia akan membawaku ke suatu tempat besok.
Apa dia berencana untuk melewati batas itu?
Aku terlalu bersemangat untuk tidur sekarang.
Untuk jaga-jaga, aku akan membuat tubuhku bersih menyeluruh

besok.
Part 2
“… … …”
Serena-sama mengangkat kepalanya dari buku harian yang kutulis.
Menutupnya, dia menghela nafas.
“Aku berpikir untuk mengembalikanmu kepada Priest itu hari ini-“
“Aku menolak.”
Setelah mendengar jawaban langsung dariku, Serena-sama

menghela napas dalam-dalam lagi.
Dia sedikit langsing dari saat aku bertemu dengannya.
Sebaliknya, aku terlihat sangat sehat.
Pasti karena bagaimana aku menjalani hidupku semaksimal mungkin

beberapa hari terakhir ini.
Serena-sama tanpa kata-kata memegang tanganku.

Lalu…
“Ow!”
Dia tiba-tiba menusuk ujung jariku dengan tusuk gigi yang ada di
tangannya yang lain.
Tentu saja, darah mengalir dari tusukan itu.
Pada saat yang sama, darah mengalir dari tempat yang sama di
jari Serena-sama dan menetes ke lantai.
“Kau tidak percaya pada apa pun sebelumnya? Kau benar-benar

menjadi pemuja Regina!”
Wajah Serena-sama pucat saat dia mengatakan itu.
Apa yang kau katakan sekarang?
Apa itu buruk jika aku seorang pemuja Regina?

“Aku sudah mengatakannya selama ini, bukan? Aku tidak percaya

pada apa pun sebelumnya, tapi sekarang aku hanya menyembah
Regina-sama.”
“Seolah-olah orang seperti itu bisa ada di dunia ini! Baik itu dewa
atau dewa hitam atau iblis, kebanyakan orang di sini akan memiliki
keyakinan pada sesuatu!”
“Yah, sejak awal aku bukan dari negara ini. Ditambah lagi, ini
bukan tempat asalku. Ada banyak orang yang tidak berkeyakinan
di mana aku dulu tinggal. “
“Ap-!?”
Serena-sama sepertinya kehilangan kata-kata.
“S-Serius?”
“Aku serius. Ah, meskipun mungkin sedikit tidak akurat untuk

mengatakan bahwa mereka tidak memiliki keyakinan. Sebagian
besar warga negaraku mengadakan perayaan besar untuk hari
kelahiran seorang nabi utama dari salah satu sekte, lalu bulan
depan mereka akan membunyikan lonceng dari sekte yang berbeda
untuk menyambut tahun baru. Dan ketika mereka bertambah tua,
mereka akan mengikuti tradisi sekte yang dikenal sebagai Shinto
untuk mendoakan kesejahteraan mereka ditahun berikutnya.”
“Apa negaramu bertengkar dengan para Pendeta?”
Bahkan jika kau mengatakan itu…
Setelah hening sejenak, Serena-sama menarik napas dalam-dalam.
“Apa yang harus aku lakukan… Bagaimana caraku untuk

menghilangkan boneka darimu? Bahkan jika aku mencoba untuk
membalas hutangmu, kau dengan keras kepala menolak untuk
menerimanya. Ketika aku memerintahkanmu untuk keluar dari
kamar, kau mulai menolak dengan keras meskipun itu sakit. Dan
sekarang kau seorang pemuja Regina, jika aku mencoba
menyerangmu, kutukan pembalasan akan…”
Dia mengatakan beberapa hal yang sangat berbahaya.
“Ah, sial! Apa yang harus aku lakukan! Apa yang harus aku… Hei,
apa yang bisa aku lakukan untuk membuatmu menjauh dariku!?”
“Karena apa yang kau lakukan ketika kau memintaku untuk

mengikutimu, hubunganku dengan teman-temanku berantakan.
Akan merepotkan jika kau tidak bertanggung jawab untuk—”
“AAAAAAAAAA! AKU TIDAK BISA MENDENGARMU! AKU

TIDAK BISA MENDENGARMU! … Ah, benar! Hei, bukankah kau
mendapatkan ramuan yang menyembuhkan status boneka bersama
dengan seri ramuan terlarang yang Vanir berikan padamu? Apa
yang terjadi dengan itu?”
Serena-sama dengan penuh air mata menempel padaku. .
Jika aku ingat…
“Aku memberikannya pada priest itu yang punya kemampuan untuk

mengubah cairan apa pun yang dia sentuh menjadi air…”
“Aaaaaah! Dari semua orang di dunia, mengapa kau harus

memberikannya pada seseorang dengan kekuatan seperti itu!?”
Serena-sama berlari keluar kamar saat dia mengatakan itu.
“Bagaimana itu bisa berakhir seperti ini… Ini berjalan sangat baik,
jadi dimana aku salah!? Sial, aku sangat dekat…! Boneka para
petualang berjalan dengan lancar, dan aku akan menyelesaikan
persiapanku hanya dengan sedikit waktu lagi…! Dimana aku salah!?”
Saat dia berlari, dia bergumam dengan marah pada dirinya sendiri.
Aku mengejarnya.
“Tidak apa-apa, Serena-sama. Kau masih memilikiku, bukan?”
“Kau adalah penyebab semua masalahku!”
Tampak seperti sesuatu akhirnya tersentak dalam dirinya,

Serena-sama tiba-tiba mulai mencekikku.
“Kau…! Kau tidak akan mendengarkan perkataanku dan tidak

membuat apa pun selain permintaan egois! Itu sebabnya aku…
Gurk!”
“Gurk! … S-Serena-sama, jika kau mencekikku, maka kau juga

akan…!”
Dia meraih tenggorokanku dan mulai mencekikku, tapi mulai

terbatuk-batuk tidak lama setelah itu dan melepaskanku.
“Sialan…! Sialan…! Sialaannnn! Mengapa…!? Mengapa kau menjadi

seorang pemuja begitu mudah… !? Memilih dewa untuk disembah
adalah keputusan sekali seumur hidup, jadi setidaknya
pikirkanlah!”
Serena-sama memukulku berulang kali di dada sebelum jatuh ke

tanah.
Menilai dari suaranya, dia mungkin menangis.
“Bahkan jika kau mengatakan itu, ada satu ton agama yang
berbeda di negara tempatku berasal… Mereka mengatakan ada
delapan juta dewa di negara tempatku dulu tinggal… Jadi,
menganut agama bukanlah keputusan yang berat. Aku dengar ada
orang yang menyembah flying spaghetti monster atau
semacamnya.”
“Aku benci negaramu… Aku sangat membencinya…”
Serena-sama sedang berbaring di lantai, gemetar dan menutupi

wajahnya.
Aku membuka roknya dan mengintip ke bawah.
Aku perlu memastikan untuk mendapat kompensasi setelah dia

mencekikku sekarang.
“… Kau suka hitam, aku mengerti.”

“… Naaaaaaaaaaagh!”
Serena-sama berdiri dan menepis tanganku.
“Aku akan ke mansionmu! Kau mungkin akan mengikutiku bahkan

jika aku katakan tidak, jadi cepatlah!”
“Apa itu perintah? Kalau begitu, aku perlu kompensasi—”
“Baiklah, tetap di sini!”
“Kau ingin aku mengawasi rumah sendirian? Membiarkanku melalui

kebosanan seperti itu akan membutuhkan jumlah kompensasi yang
sangat besar.”
“Tidak, tidak, diam saja! Diam! Berbicara denganmu sekarang

membuat kepalaku sakit!”
Serena-sama berteriak tanpa memedulikan penampilannya dan

pergi ke arah mansionku.
Setelah kejadian baru-baru ini, reputasinya di kota ini hancur

berantakan.
Bahkan rumor seperti dia menjadi pelacur yang memamerkan

celana dalamnya di depan umum telah berakar di kota.
Aku tidak tahu bagaimana dia telah jatuh sejauh ini, tapi aku
turut bersimpati.
Serena-sama berlari di jalanan tanpa berusaha menyembunyikan

kepribadiannya yang sebenarnya, dan tak lama kemudian, kami
mendapati diri kami berada di depan mansion nostalgiaku.
Dia nyaris tidak mengambil waktu untuk mengatur napas sebelum

menggedor pintu.
“Buka! Kau ada didalam, kan!? Buka! Aku di sini untuk

mengembalikan temanmu yang berharga! Buka!”
Namun, tidak ada yang menanggapinya.
Sepertinya mansion itu kosong saat ini.
“Sialan! Kenapa harus sekarang…! Hei, ayo pergi! Mereka mungkin

ada di guild!”
Mengatakan itu, Serena-sama lari.

… Ketika aku bergerak untuk mengikutinya, untuk beberapa alasan,

aku terdorong oleh keinginan untuk melihat kembali ke mansion.
………
Sebuah rumah besar yang saat ini kosong dan tidak berguna.
Setiap kali aku melihatnya, rasanya ada sesuatu yang mencoba

menarik perhatianku…
“Hey apa yang kau lakukan!? Berhentilah berdiri di sana dan

cepatlah…!”
Serena-sama mulai dengan gelisah memarahiku begitu dia sadar

aku tidak mengikutinya.
Terus menyuruhku untuk bergegas dan yang lainnya… dia benar-

benar tidak tahu bagaimana cara untuk tenang.
Aku melihat ke mansion lagi…
… … …?
“Hei, ayolah, cepat ke sini! Serius, kenapa kau tidak pernah

mendengarkan perintahku!?”
“Tidak, hanya saja, Serena-sama, ada seorang gadis berdiri di

dekat jendela…”
Aku merasa seperti baru saja melihat seorang gadis muda

berambut pirang yang mengintip dari jendela lantai dua.
Mereka seharusnya mengatakan kepadaku bahwa seorang gadis

imut tinggal di mansionku. Aku akan mempertimbangkan untuk
pulang jika aku tahu itu.
“Apa yang kau katakan? Seorang gadis? Apa kau mulai

berhalusinasi sekarang? … Tidak, tunggu, aku bisa mencium aroma
hantu yang berkeliaran di mansion ini… Kau tidak mendapatkan
kekuatan dasar pendeta selain efek perlindungan Regina, bukan…?
Tidak, tunggu, siapa yang peduli tentang itu sekarang? Ayo cepat.”
(TL Note : Efek perlindungan disini maksudnya kalau Kazuma atau

Serena diserang, si penyerang bakal terkena serangannya juga /
dipantulkan)
……
Sesuatu membebani pikiranku.
Aku melihat dari dekat ke mansion, tapi aku tidak bisa melihat
gadis berambut pirang itu.
… Ini benar-benar menggangguku karena suatu alasan.
Rasanya seperti aku melihat seseorang yang telah aku habiskan

banyak waktu bersamanya, menatap sedih padaku, tapi…
Melihat satu kali lagi ke mansion, aku mengalihkan pandanganku

dan mengejar Serena-sama.
Part 3
“Hah? Di luar kota?”
“Ya, terutama di sekitar jam ini.”

Setelah sampai di guild petualang, Serena-sama segera berlari

keluar setelah mengkonfirmasi bahwa Aqua tidak ada di sini, tapi,
“Untuk apa mereka pergi ke luar kota? Apa ada sesuatu di luar
sana?”
“Yah, tidak terlalu. Ini lebih seperti rutinitas harian penyihir

kami. Kemungkinan besar mereka semua pergi bersama. Sekarang
waktu yang tepat untuk itu.”
“Ceritakan padaku tentang hal-hal semacam ini sebelumnya!”
Serena-sama berteriak dengan suara sedih, tidak memperdulikan

semua pandangan yang ditujukan padanya.
Dia mungkin mencapai batasnya, dalam banyak hal.
Pokoknya, yang lebih penting…
“Serena-sama, sekarang kita di sini, aku juga ingin makan

sesuatu.”
Mengatakan itu, aku bergerak untuk duduk di meja.

Serena-sama menatapku dengan iri.
“… Aku tidak akan membayar untuk itu. Aku tidak perlu lagi
membuatmu dalam hutangku.”
“Maaf, berikan semua yang ada di menu padaku, dan letakkan di

tagihannya.”
“Aku tidak membayar untuk itu! Aku benar-benar tidak! … Ah, aku
akan… aku akan minum air, tolong…”
Serena-sama memesan secangkir air untuk menjaga penampilan,

tapi dia semakin gelisah saat dia menunggu.
“Hei… Hei, kau tahu kemana temanmu pergi, kan? Katakan saja
lokasinya. Aku akan pergi sendirian, kau bisa tetap di sini dan
menikmati makananmu selagi aku melakukan itu. “
“Aku menolak. Tidak mungkin aku bisa membiarkanmu keluar kota

sendirian. Party-ku terdiri dari Archmage yang terkenal karena
kegilaannya, Archpriest yang kekuatannya mungkin melebihimu
sendiri, dan seorang gadis yang satu-satunya kelebihan adalah
menjadi tangguh. Aku merasa sangat tidak mungkin bahwa party-
ku akan duduk di sana dan mendengarkanmu. Jika kau bertemu
mereka di luar kota, itu kemungkinan besar akan berakhir dengan
pertengkaran.”
Serena-sama terdiam sesaat.
“… Baik, lalu ikut aku setelah kau selesai makan. Ada sesuatu yang
bisa aku coba jika mereka berada di luar kota… Aku harus
menempatkanmu pada pekerjaan dengan benar kali ini.”
Akhirnya, Serena-sama dengan percaya diri mengatakan itu

dengan senyum tanpa takut di wajahnya—
“—Kau terlambat, Serena-sama. Aku hampir bosan menunggumu.

Apa yang kau lakukan? Kau mentraktirku, tapi sampai menunggumu
itu, aku katakan bahwa kau sangat terlambat.”
“… K-Kau… Kau benar-benar…”
Serena dengan lelah menggerutu ketika melihatku duduk di tanah.
Saat ini, kami berada di pemakaman umum di luar kota.
Dia berkata untuk bergegas ke pemakaman setelah kami makan,

jadi aku segera makan makananku dan menuju kesini.
Aku memesan sedikit, jadi, sebagai bawahannya, aku memberikan

sisa makanan pada Serena-sama yang belum makan apa pun yang
layak baru-baru ini.
Aku mengatakan kepada Serena-sama bahwa aku perlu

menggunakan toilet sebelum menyelinap keluar dan meninggalkan
tagihan kepadanya.
Itu membawa kita ke sekarang…
“Apa makanannya enak?”
“Ya, benar! Akan terasa lebih enak jika aku tidak harus mencuci
piring untuk membayar makananku!”
Dia membentakku.
“Aaah, aku tidak punya waktu untuk ini! Ayo, Kazuma, cepat gali
mayat-mayat yang terkubur di bawah sini! Aku akan memasang
boneka pada mereka dan mengubahnya menjadi prajuritku! Aku
akan mulai dari sini, jadi kau pergi ke sana!”
“Maafkan aku, karena alasan agama, aku tidak bisa melakukan

sesuatu yang begitu menghujat.”
“Bukankah kau seorang pemuja Regina!? Apa alasan agama yang

bisa kau miliki!? Jika kau tidak ingin menyentuh mayat, maka
katakan saja! Lakukan saja! Berhentilah mengatakan hal-hal yang
mementingkan diri dan mulailah melakukan pekerjaan kali ini!”
“Serius, lupakan saja aku.”
Menggali mayat dan sejenisnya jelas tidak mungkin.
Saat aku mulai menahan rasa sakit untuk menolak perintahnya,

Serena-sama berteriak.
“BAIK! Lupakan! Berdiri saja di sana dan perhatikan!”
Hampir di ambang air mata, Serena-sama mengambil sekop dan

mulai bekerja.
Karena keterlambatannya, sekarang sudah hampir malam.
Mereka seharusnya sudah kembali ke mansion sekarang.

Itu berarti mereka berada di dalam kota, jadi jika Serena-sama

berencana untuk menyerang mereka dengan pasukan zombie
boneka…
Aku ingin memberitahunya bahwa dia tidak akan bisa menggunakan

mayat yang sedang dia gali, tapi aku akan membayar sebagian
hutangku jika aku memberitahunya.
Jadi, aku hanya mengeraskan hatiku dan memperhatikan

pekerjaannya.
“Hah… Hah… Y-Ya, aku dapat satu! Aku hanya perlu membodohi
orang ini dan membiarkannya untuk menggali sisanya…
Marionette!”
“Tapi kau tidak punya poin boneka yang cukup.”
“Apa!?”
Serena-sama berbalik dengan ekspresi terkejut di wajahnya.
Dan, seperti yang aku katakan, mayat itu tidak bergerak sama
sekali.
“H-Hei, apa maksudmu dengan poin boneka!? Apa yang sebenarnya

terjadi…”
Serena-sama merenung sejenak, sebelum menyatukan tangannya

dan sadar.
“Kau berbicara tentang jumlah daya kontrol yang aku berikan

untukmu! Jangan berikan nama sembrono seperti itu! Hei, Kazuma,
jangan melawan, kau dengar? Aku akan menarik sedikit kekuatan
yang telah aku berikan padamu untuk membuatmu jadi boneka.
Serius, jangan menolak, kau dengar!? Aku benar-benar ingin
menyingkirkanmu, tapi jika aku melepaskanmu dari kendaliku
sekarang, kau pasti akan menghalangiku. Jadi, serius, apa kau
mengerti? Aku mengurangi kendaliku padamu untuk menambah
jumlah boneka, jadi, serius, jangan menolak.”
“Kau tahu, dengan betapa mendesaknya dirimu tentang ini, hampir

terdengar seperti bagian yang lucu. Apa aku boleh menganggapnya
seperti itu?”
“Tentu saja tidak! Serius, jangan melawan. Baiklah, ini dia… Aku
baru saja bilang padamu untuk tidak melawan! Kau bonekaku, jadi
dengarkan perintahku!”
Aku berjuang keras untuk mempertahankan kekuatan Serena-

sama saat mencoba mengalir keluar dari tubuhku.
Dia sudah memilikiku. Dia tidak membutuhkan boneka lain.
Akhirnya, Serena-sama dengan penuh air mata meraih kerahku

dan mulai mencekikku.
“G-Gurk… Tu-Tunggu, Serena-sama, tolong dengarkan aku! Setelah

semua waktu yang kau habiskan dengan mencuci piring, sekarang
sudah hampir malam… Ketiganya mungkin sudah pulang sekarang—”
“Katakan itu lebih cepat! Pertama-tama, menurutmu kesalahan

siapa aku harus menghabiskan seluruh waktu untuk mencuci
piring!? Brengsek!”
Setelah meneriakkan sesuatu yang seharusnya tidak dikatakan

oleh wanita terhormat, Serena-sama mulai kembali ke mansionku
tanpa repot-repot menghapus air mata yang mengalir di
wajahnya—
—Serena-sama terlihat benar-benar mati saat ini.
Melihat seorang gadis cantik dengan ekspresi letih di wajahnya

juga tidak terlalu buruk.
Serena-sama dengan lelah berjalan menuju pintu mansionku dan

mulai memukulinya.
Sepertinya dia terlalu lelah untuk menaikkan suaranya sekarang.
Akhirnya, suara lembut datang dari sisi lain pintu.
“Siapa itu? Aku akan menyambutmu jika kau seorang salesman,

tapi jika kau seorang pengacara agama, pergilah ke tempat lain!”
Itu suara tak bernyawa Aqua yang belum pernah kudengar dalam
beberapa waktu.
“Ini aku. Aku di sini untuk mengembalikan priamu.”
Rumah itu terdiam setelah Serena-sama mengucapkan kata-kata

itu.
Setelah beberapa saat, pintu terbuka sedikit.
Dan mengintip dari balik celah itu adalah tatapan ragu Aqua.
“Kazuma-san? … benarkah? Apa kau benar-benar…?”

Dengan suara yang dipenuhi keraguan, Aqua berkata sambil

mengintip melalui pintu.
Pada saat yang sama, pukulan keras terdengar dari belakangnya,

diikuti oleh langkah kaki yang mendekat dengan cepat.
Serena-sama membungkuk ke telingaku dan berbisik.
“Jangan melakukan apa pun untuk mengacaukan ini, kau dengar?

Jika kau berakhir kembali ke dalam, aku pasti akan memberimu
hadiah yang layak.”
“Kenapa kau tidak memberikannya saja padaku sekarang?”
Ekspresi menderita melintas di wajah Serena-sama sejenak

sebelum dia menggenggam tangannya dan berdiri kembali.
Tidak lama kemudian, pintu depan terbuka, dan berdiri di belakang

Aqua yang agak gelisah adalah Megumin dan Darkness.
Keduanya tersenyum cerah saat melihat wajahku.
Lalu…
“… Boleh aku bertanya apa yang dilakukan pria itu?”
Megumin bertanya dengan tegas.
Pria itu, apa dia mengacu pada…
“Jangan khawatir tentang itu. Sebenarnya, aku di sini untuk

mengembalikannya.”
Ya, dia mungkin merujuk padaku yang saat ini berlutut di samping
Serena-sama dan dengan berani melihat roknya.
Mereka bertiga menatap kami dengan bodoh.
Setelah jeda sesaat, Megumin mendekati kami dengan amarah

yang nyaris tak bisa ditahan di seluruh wajahnya.
“… Kazuma, apa yang sebenarnya kau lakukan? Sungguh aneh bagi

orang yang tidak memiliki otak untuk melakukan tindakan itu di
siang bolong. Aku tahu kau suka melakukan hal-hal semacam ini,
tapi setidaknya cobalah untuk melakukannya seperti kecelakaan
atau menutupinya dengan alasan. Kau menggunakan segala macam
trik curang ketika melakukan hal-hal seperti itu padaku, tapi
sekarang…”
Sesuatu menggangguku tentang perkataan Megumin yang bimbang.
Ini… Aku penasaran apa itu?
“… Bahkan ketika aku membuat kemajuan padanya, dia selalu

merasa takut dan jadi pengecut tak lama setelah itu. Ini adalah
poin baik dan buruknya. Apa yang kau lakukan untuk membuatnya
jadi seperti ini? Pertama, ada banyak rumor tentangmu dan
Kazuma beberapa hari terakhir. Apa yang kau maksud dengan
mengembalikannya? Membuat dia dalam keadaan yang
menyedihkan… Ini… Ini…”
Darkness melanjutkan setelah Megumin.
Ini… Perasaan apa ini?
“… Sungguh, kita tidak membutuhkan Kazuma yang seperti ini. Jika

kau akan mengembalikannya, masukkan kembali ke dalam kemasan
aslinya. Mengambil sesuatu dari seseorang dan mengembalikannya
setelah kau menghancurkannya sangat mengerikan, bukan begitu?”
Dan akhirnya, Aqua mengatakan itu…

Ada banyak yang ingin aku katakan tentang dia menyebutku

sebagai tidak dibutuhkan dan rusak dan yang lainnya, tapi Serena-
sama melarangku untuk berbicara sekarang.
Lagipula aku agak terlalu sibuk melihat celana dalamnya.
Saat itu, Serena-sama mengulurkan tangan ke arah Aqua.
“Mari kita membuat kesepakatan. Aku akan mengembalikannya ke

normal. Sebagai gantinya, kau akan memberiku ramuan yang dia
berikan padamu. Jika kau melakukan itu, aku akan membawanya
kembali normal dan mengembalikannya padamu.”
Mendengar kata-kata itu, Aqua melihat ke bawah ke arah ramuan

yang dia pegang erat-erat di dadanya.
Lalu…
“Aku menolak. Ini adalah sesuatu yang diberikan Kazuma-san

padaku sebelum dia tidak sadar karena stres. Tidak mungkin aku
akan memberikannya padamu. Untuk apa ramuan ini digunakan?
Apa yang iblis aneh katakan padamu? Katakan apa yang ingin kau
lakukan dengan ramuan ini.”
Serena-sama menggertakan giginya.

Dia mungkin sangat dekat dengan batasnya setelah semua yang dia
lalui karenaku.
“… Kau harus mendengarkan apa yang aku katakan sebelum aku

kehilangannya. Itu tidak akan membuatmu meremehkanku. Aku
masih seorang—”
Serena-sama dengan lembut memulai, tapi sebelum dia bisa

menyelesaikannya,
“Itu adalah sesuatu yang diberikan Kazuma kepadaku, jadi itu

sangat penting! Aku menolak!”
“Baik, baiklah. Negosiasi kita selesai. Makan ini!”
Serena-sama menunjuk satu jari ke arah Aqua dan berteriak.
Melihat itu, Darkness berlari untuk menempatkan dirinya di depan

Aqua.
“Death!”
Cahaya ungu muncul dari jari Serena-sama.

Namun…
“… Hah?”
Itu berlangsung hampir sesaat sebelum menghilang, tampaknya

tidak menyelesaikan apa pun.
“Tangkap dia!”
Aqua berteriak, dan dengan cepat melompat ke Serena yang masih

shock.
Part 4
Setelah Serena-sama dijatuhkan ke tanah, Darkness

mengangkangnya.
Darkness tidak mengenakan baju besi apa pun saat ini, tapi
tubuhnya yang terlatih memberikan kekuatan lebih dari cukup
untuk menaklukkan seorang pendeta.
“Sial, sihirku…! Mengapa!? Regina-sama! Regina-sama! Berilah aku

kekuatan—”
Serena-sama berjuang untuk lepas dari genggaman Darkness, tapi

dia tidak bisa bersaing dengan kekuatannya.
Melihat itu, Darkness mengencangkan cengkeramannya di leher

Serena-sama dan mendesak.
“Sekarang, lepaskan kutukanmu pada pria ini… A-Apa ini? Aku

tidak bisa bernapas…?”
Mengambil keuntungan dari gangguan Darkness, Serena-sama

menggunakan salah satu tangannya dan menunjuk ke arah
Darkness.
“Death! Death! Dea-“
Dia berulang kali menggunakan sihirnya, tapi sepertinya tidak ada

yang menimpa Darkness, yang akhirnya menutup mulutnya.
Nah, apa yang harus aku lakukan?

Aku mungkin harus berada di sisi Serena-sama sekarang, tapi…
“… Hei, kalian berdua, aku benar-benar tidak berpikir kita perlu

hal seperti itu…”
“Er… Er, yah, kita mungkin juga tidak menginginkan hal ini.”
Mungkinkah mereka merujuk padaku yang mengintip rok Serena

setelah dia ditahan, aku penasaran.
Saat itu, aku merasakan seseorang sedikit menarik lengan bajuku.
Berbalik, aku melihat Megumin, yang entah kenapa tersenyum,

berdiri di belakangku.
Dia meraih ujung roknya dan perlahan mengangkatnya…
“… Gadis-gadis sangat suka warna hitam, ya?”
Aku bergumam ketika aku mengagumi celana dalam yang

diperlihatkan Megumin padaku dari dekat.
“M-Megumin !?”
“Kapan kau jadi begitu berani, Megumin!?”
Mengabaikan dua lainnya, Megumin dengan ceria meletakkan

tangan di kepalaku.
“Baik, jika tidak ada yang menginginkannya, aku akan mengambil

orang ini untuk diriku sendiri.”
“Ah!?”
Seperti yang dinyatakan Megumin dengan penuh kemenangan,

Darkness menjerit kesal.
… Tetap saja, ini situasi yang sangat aneh.
Ada Serena-sama yang ditahan di tempatnya dan disumpal oleh

Darkness yang mengangkanginya.
Ada Megumin yang dengan lembut menepuk kepalaku saat aku

mengagumi celana dalamnya.
Dan terakhir…
“… Oh, aku mengerti. Berkat yang diberikan dewi kecil Regina

padamu terpotong menjadi dua, bukan? Berkat dewa dibagi di
antara pengikut mereka. Dewimu itu pasti sangat kecil sehingga
kau adalah satu-satunya pengikut sejati, bukan? Semua
kekuatannya dulu diberikan padamu, tapi itu tidak lagi terjadi
sekarang karena Kazuma telah menjadi pengikutnya juga.”
“!?”
Serena-sama, mulutnya masih dibungkam, melotot ke arahku.
Sepertinya mengubahku menjadi bonekanya dan mengubahku

menjadi pemuja Regina membuatnya melemah.
Tetap saja, bahkan jika kau memelototiku seperti itu, itu tidak
akan melakukan apa-apa.
Aqua berjongkok di sebelah Serena-sama dan memberi isyarat

pada Darkness untuk melonggarkan cengkeramannya di mulutnya
sedikit.
“Sekarang, kembalikan Kazuma ke normal.”
“… Dia akan kembali normal jika kau memberikan ramuan itu

padanya. Namun, dia mungkin menentangmu.”
Serena-sama memberi tahu Aqua dengan sikap pasrah.
Apa yang sedang terjadi di sini?
Apa yang harus aku lakukan sebagai pelayan setia Serena-sama?
Ditambah lagi, saat ini, Megumin memegangiku dengan kuat

bahkan saat ia masih mengelus kepalaku dengan tangan satunya.
Aku masih berlutut sambil menatap rok Megumin dengan penuh

perhatian, tapi…
“Fufu, sudah lama, Kazuma.”
Megumin tertawa kecil. Ada sedikit rona merah di wajahnya, tapi

itu pasti tawa kecil.
Aku benar-benar ingin membantu Serena-sama, tapi ketika

dihadapkan dengan godaan jahat dari Megumin yang tampak
bahagia…
Karena Serena-sama membongkar semua hambatanku, aku saat ini

tidak bisa melawan naluriku.
Jadi benar-benar tidak ada yang bisa aku lakukan tentang ini.
Maafkan aku, Serena-sama.
“Tetap saja, bagaimana dia berakhir seperti ini? Apa yang kau
lakukan? Apa itu sangat menyenangkan dengan mengubah Kazuma
kita menjadi orang yang kurang ajar seperti itu?”
“Aku juga tidak mengira dia menjadi seperti ini! Aku hanya
berusaha mengubahnya menjadi bonekaku. Aku melepaskan
keinginan sejatinya dan menghilangkan hambatannya… Tapi dia
ternyata jauh lebih keras kepala dari yang aku harapkan. “
Serena-sama dengan penuh air mata menggigit bibirnya.
“… Itu sangat mengerikan, beberapa hari ini… Dia menolak bekerja

tidak peduli alasan apa pun yang aku berikan, dan melakukan hal-
hal mesum kapan pun dia bisa. Dia benar-benar memuaskan
keinginannya untuk menjalani kehidupan yang pemalas…”
“… Itu tidak terdengar sangat berbeda dari bagaimana Kazuma

awalnya… Tapi, tidak apa-apa. Dia akan pulih jika aku menggunakan
ramuan ini padanya, kan?”
Mengatakan itu, Aqua menghampiriku.

“… Aku tidak keberatan jika dia tetap seperti ini…”
Megumin dengan malu-malu berkata bahkan ketika aku terus

melihat roknya.
Meski begitu, dia masih mempertahankan cengkeraman kuatnya

padaku, jadi aku tidak bisa melarikan diri bahkan jika aku mau.
Jika kau benar-benar baik-baik saja denganku, aku akan sangat

menghargai jika kau mau melepaskanku.
Aqua dengan hati-hati mendekatiku dan berkata.
“Hei, Kazuma, aku akan mengembalikanmu menjadi normal

sekarang, jadi jangan lakukan apa-apa, oke?”
“Begini tak apa.”
Mengabaikan balasan instanku, Aqua perlahan-lahan semakin dekat

denganku.
“Kita tidak boleh seperti itu. Tetap di sana. Di sana tak apa…”
“Hei, Priest, jangan lengah! Pria itu pasti merencanakan sesuatu!”
Serena-sama memberikan peringatan seperti itu, tapi Aqua

menjawab seolah-olah dia menyatakan yang sudah jelas.
“A-aku tahu itu. Menurutmu berapa lama aku dengan Kazuma?

Megumin, pastikan untuk mencengkeramnya erat-erat! Baiklah
kalau begitu…”
“Steal.”
“Ah!” X3
Secara singkat aku mengalihkan pandanganku dari celana dalam

Megumin dan mengarahkan lenganku ke Aqua.
Tak lama setelah itu, ramuan Aqua muncul di tanganku.

Lalu.
“Makan ini!”
“Waaaaah!”
Dengan santai aku melemparkannya ke tanah.
Tepat sebelum botol menyentuh tanah, Aqua berhasil

menangkapnya dengan penyelamatan yang luar biasa.
“Itu sebabnya aku bilang padamu! Pria itu pasti merencanakan

sesuatu!”
“Tidak ada yang bisa aku lakukan tentang itu! Kau harusnya tahu
ini setelah menerima kenakalannya! Tidak ada yang tahu apa yang
akan dilakukan pria ini! Megumin! Megumin! Lakukan sesuatu!”
Aqua berteriak ke arah Megumin saat dia dengan hati-hati

mendekatiku dengan ramuan yang dipegang erat di dadanya.
Selain itu, Serena-sama meneriakiku.

“Satou Kazuma! Sebagai bonekaku, aku memerintahkanmu untuk

tetap di sana! Diamlah sejenak!”
“Oh, baiklah. Aku tidak keberatan jika dia tetap seperti ini, tapi…
Ini, Kazuma, biarkan aku memelukmu… Tetap di sini… oke…? Hei,
tunggu, berhenti menggeliat dan diam! Aqua! Cepat! Dia sudah
terikat di dadaku…!”
“Megumin! Tetap tahan dia di sana dan arahkan dia ke arahku!”
Sesuatu yang dingin memercik di kepalaku ketika aku mengusap

wajahku ke dada Megumin.
Aku bisa merasakan sesuatu meninggalkan tubuhku ketika cairan

dingin itu mengalir ke bawahku.
Hei, hentikan itu. Aku suka seperti ini.
Masih ada hal-hal yang ingin aku lakukan dengan Serena-sama.
Untuk melakukan itu, aku membutuhkan kekuatan Dewi Hitam

‘Pembalasan’, Regina-sama…
“… Hah?”
Mengapa aku membutuhkan kekuatan Dewi Pembalasan lagi?
Dan, sebenarnya, Serena-sama?
Mengapa aku mulai memanggil Jenderal Raja Iblis dengan -sama…?
Kenapa aku tiba-tiba mulai menyembah dewi yang tak dikenal?
… Ah, benar.
Tepat sebelum aku kehilangan kesadaran, aku ingat dengan benar

ingin membalas dendam pada Jenderal Raja Iblis atas luka yang
ditimbulkannya pada dewi kita yang tidak berguna…
Part 5
“Kazuma, apa itu berhasil? Apa kau sudah sembuh?”
Sesuatu menamparku.
Ketika aku membuka mata, hal pertama yang aku lihat adalah
wajah Megumin, tepat di depanku.
……
“Aku pikir aku akan lebih banyak disembuhkan jika kau memelukku
sedikit lebih erat.”
“Sepertinya kau kembali. Sekarang… H-Hei, jika kau sudah

sembuh, tolong lepaskan aku!”
Ketika Megumin mulai menjauh dariku, aku tidak punya pilihan

selain berdiri.
Rasanya seperti mimpi yang luar biasa.
Dan rasanya seperti aku memiliki Dewa yang luar biasa

memperhatikanku…
… Yah, jangan pernah pikirkan itu.
“Kazuma-san, Kazuma-san, apa kau baik-baik saja? Jika kau akan

menyembah dewi kecil seperti Regina yang belum pernah aku
dengar, akan lebih baik bagimu untuk menyembahku. Jika kau
masuk sekarang, aku berjanji tulisan tanganmu akan jadi lebih
baik dan seluruh manfaat lainnya juga.”
“Aku tidak membutuhkannya. Sejak awal, mengapa kau pikir aku

akan menyembah dewi kecil… Hmm?”
……
Apa itu?
“Hei, apa yang aku sembah?”
Aqua mengangkat bahu.
“Siapa tahu? Aku tidak begitu tahu detailnya.”
Aku tidak mengenal diriku sendiri, tapi sekarang bukan saatnya

untuk itu.
“Yo. Sepertinya kau sudah sadar kembali.”
Serena menyapaku, masih terpaku di tanah oleh Darkness yang

mengangkangnya.
Bagaimana aku harus menghadapinya sekarang…
“… Akan jadi masalah jika mengurusmu di sini.”
“Lalu, bagaimana dengan membiarkanku pergi? Kita hidup bersama

untuk sementara waktu, bukan? Aku pikir itu pasti akan membuat
kita berdua bahagia.”
Serena dengan santai berkata sambil mengangkat kedua

tangannya.
Dia sangat sadar bahwa aku tidak bisa melakukan apa pun padanya
saat ini.
… Tetap saja, ada sesuatu yang datang perlahan-lahan di ujung

pikiranku.
Misalnya, karena Aqua dapat membangkitkanku kembali bahkan

jika aku terbunuh oleh kutukan pembalasan, aku bisa membawanya
jauh dari kota dan—
… Tidak, pembunuhan tidak mungkin bagiku.
Jika aku bisa melakukan hal seperti itu, aku tidak akan memiliki
reputasi sebagai pengecut.
Mungkin aku bisa mengikatnya dan meninggalkannya di dungeon…
Tidak, tidak, itu sama seperti aku membunuhnya …
Sialan, setelah menghabiskan beberapa hari terakhir bersamanya,

aku sudah agak dekat dengannya…
Tetap saja, membiarkannya seperti ini adalah…

“Sepertinya kau bermasalah… Katakanlah, Kazuma, apa kau akan

menderita jika kau membiarkanku pergi? Jika kau membiarkanku
pergi, aku akan membuat perubahan pada rencana untuk
menyerang kota ini. Aku benar-benar tidak ingin berurusan dengan
kota tempatmu tinggal. Serius. … Ditambah ada Jenderal Raja
Iblis hanya dalam nama, Wiz, dan Vanir yang tinggal di sini. Jika
kami menyerang kota ini, tidak ada yang tahu apa yang akan
mereka lakukan. Aku akan memikirkan kembali operasi ketika aku
kembali ke kastil. Jika kau membiarkanku pergi, aku tidak akan
pernah menyentuh kota ini lagi. Bagaimana? Mari kita membuat
kesepakatan yang benar saat ini.”
Tampaknya mencari tahu apa yang ada dalam pikiranku, Serena

memberiku sedikit senyum.
“… Hei, Kazuma, siapa wanita ini? Apa dia bagian dari pasukan Raja
Iblis? Haruskah aku membunuhnya untuk melindungi penduduk
kota ini?”
Aku meraih bahu Darkness ketika dia mulai mengatakan beberapa

hal berbahaya.
Darkness adalah bangsawan dan, untuk sementara waktu, adalah

penguasa kota ini.
Untuk melindungi penghuni kota ini, dia mungkin harus

melakukannya.
Mendengar kata-kata Darkness, aku menguatkan tekadku.
“… Hei, apa itu? Mengapa kau masih mempunyai itu bersama

denganmu?”
Ekspresi Serena jatuh ketika melihat apa yang aku ambil dari
tasku.
“Maaf Serena, kesepakatan kita sudah berakhir. Itu

menyakitkanku juga, tapi karena kita berdua menerimanya, mari
kita sebut saja itu saling default.”
Apa yang aku ambil dari tasku adalah seri ramuan terlarang yang
diberikan Vanir kepadaku.
Sebagian besar barang dalam tas ini tidak berguna, tapi aku cukup
yakin ada ramuan reset level atau sesuatu disini.
Aku selalu mengandalkan kekuatan teman-temanku untuk melewati

situasi sulit, tapi, kali ini, aku ingin melakukan semuanya sampai
akhir.
Jika aku menggunakan ramuan padanya, levelku mungkin akan

diatur ulang juga berkat kutukan pembalasannya.
“Apa yang kau rencanakan… Hei, Kazuma, jangan lakukan itu.

Bukankah kita teman yang pernah hidup bersama untuk sementara
waktu? Ayo, lepaskan aku.”
Tapi, antara NEET yang memiliki job terlemah dan Jenderal

Pasukan Raja Iblis, cukup jelas siapa yang akan lebih menderita
jika kedua level kita diatur ulang menjadi satu.
Aku mengambil ramuan reset level dari kotak dan berlutut di

sebelah Serena.
“Maaf, aku akan membuatmu mengulang dari level satu

bersamaku.”
“!?”
Serena mulai berjuang setelah mendengar itu, dan Darkness

meninju perutnya.
“Gurk!”
“Uck!? A-Apa ini? Hei, Kazuma, ketika aku memukul wanita ini,
perutku…”
Aku dengan cepat menginstruksikan Darkness yang tampak

terkejut.
“Jika kau menyerangnya, kerusakan yang kau lakukan akan

tercermin padamu. Apa pun yang kau lakukan, jangan
membunuhnya. Sepertinya kutukan kematian akan menimpa daerah
yang luas di sekitar sini jika dia mati.”
“… Begitu, jadi itu sebabnya kau jatuh pingsan setelah kau

memberikan dropkick saat itu.”
Megumin bergumam setelah mendengar penjelasanku.
Namun Darkness, tanpa kata-kata mulai menarik pipi Serena untuk

beberapa alasan.
“Ow ow! Apa yang sedang kau lakukan!?”
“Aah… Kau masih menyembunyikan sesuatu, kan? Ayo, katakan itu!

Kau tidak bisa menipuku semudah itu! Hah.. Hah… I-Itu sakit…!
Kuu, tapi aku bukan tipe orang yang menyerah begitu saja…!”
“Apa yang kau katakan!? Kazuma cukup tahu segalanya! Ow! Hei,
hentikan, tidak ada lagi yang belum aku katakan pada Kazuma!
OW! Hentikan itu! Rasa sakit hanya akan kembali padamu! Serius,
berhenti! Berhenti!”
Darkness mulai menikmati dirinya sendiri dengan efek

perlindungan Regina, dan Serena mati-matian berjuang di bawah
cengkeramannya.
Aku mengulurkan ramuan dengan satu tangan.
“Hei, Kazuma, hentikan wanita ini— … T-Tunggu, mundur! Levelmu

juga akan turun, kau tahu? Pikirkan tentang itu. Ini tidak seperti
kau mendapat keuntungan secara pribadi jika levelku turun, kan?
Serius, pikirkan itu!”
“Yah, aku akan perlahan mendapatkan kembali levelku. Lagipula,

aku hampir mencapai batas statistikku, dan aku punya cukup uang
untuk hidup dengan nyaman, jadi tidak perlu terburu-buru… Mari
kita lanjutkan sampai akhir dengan bawahan setiamu, Serena-
sama. Ayo, mari kita mulai dari nol.”
Serena berhasil membebaskan salah satu tangannya dan meraih

Darkness yang menarik pipinya.
“Kau benar-benar ancaman terbesar bagi pasukan Raja Iblis.”
“Kau melebih-lebihkan. Aku akan menjalani kehidupan yang santai

mulai sekarang, jadi jika kau berhasil kembali ke kastil, tolong
sampaikan itu pada Raja Iblis.”
Menanggapi kata-kataku yang tampak riang, Serena mengarahkan

jarinya ke arahku.
Apa dia…
… Ah.
“Kau terlalu berbahaya untuk diurus sendirian. Jika kau kembali

normal, itu artinya aku kembali menjadi satu-satunya penyembah
Regina. Semua kekuatanku pasti telah kembali padaku. Selamat
tinggal, bonekaku yang keras kepala.”
Aku meraih tangan yang digunakan Serena untuk menunjukku.
Darkness bergerak untuk meletakkan tangannya kembali di atas

mulut Serena, tapi Serena lebih cepat.
“Death.”
Chapter 4 : Sebuah rencana untuk petualang

ini!
Part 1
“Selamat datang, master!”
Aku menemukan diriku di ruangan putih yang sangat akrab.
Saat aku membuka mata, Eris-sama yang ceria berdiri di depanku.
“… Kau sepertinya menikmati dirimu sendiri, Eris-sama.”
“Kau sudah terbiasa datang ke sini sekarang, jadi jika aku tidak
melakukan ini, kau tidak akan memiliki rasa kebaruan, kan?
Meskipun, maaf, aku kira itu bukan sesuatu yang harus aku
katakan mengingat situasimu.”
Mengatakan itu, Eris-sama memberiku senyum masam.
“… Bisakah kau melakukannya sekali lagi?”
“Agak aneh mengatakan ini karena aku yang melakukannya pertama

kali, tapi aku tidak akan melakukannya lagi.”
Dan dia selalu sangat menyenangkan setiap kali menjadi Bos Besar.
“… J-Jadi apa yang terjadi pada semua orang setelah dia

melemparkan Death padaku?”
“Darkness memukulnya dengan amarah, sehingga mereka berdua

tidak sadarkan diri saat ini. Senpai sedang berusaha
membangkitkanmu, dan Megumin-san mengurus Darkness setelah
mengikat Jenderal Raja Iblis… Tenang. Semuanya baik-baik saja.”
Aku menghela nafas lega setelah mendengar Eris-sama.
Itu berarti bahwa giliranku untuk bersinar begitu Aqua

membangkitkanku.
Jujur saja, kembali ke level 1 adalah harga yang cukup mahal

untuk dibayar, tapi itu cara terbaik yang dapat aku pikirkan untuk
membuat Serena tidak berdaya.
Aku telah mempertimbangkan beberapa metode lain, tapi aku

benar-benar ingin menyelesaikan sesuatu dengan tanganku sendiri.
Merasakan ketegangan dariku, aku jatuh ke lantai dan duduk

bersila.
… Tetap saja, sudah cukup lama sejak aku terakhir mati…
Dunia yang tidak masuk akal ini tidak memiliki belas kasihan bagi
mereka yang lemah, jadi hanya itu yang diharapkan, tapi apakah
benar-benar tidak ada yang bisa aku lakukan untuk berhenti mati
begitu sering?
Aku tidak bisa membantu tapi merasa sedih setelah dibunuh

dengan begitu mudah.
Membiasakan diri dengan kematian bukanlah sesuatu yang juga

membuatku senang.
Eris-sama dengan diam tersenyum padaku.
Hanya melihat dia berdiri di tengah ruangan dengan tangannya

yang tergenggam membuatku merasa direvitalisasi untuk
beberapa alasan.
Sepertinya aku dibebaskan dari semua kekhawatiranku.

Aku teringat kembali pada apa yang membawaku ke sini.
Mengapa aku harus bertarung melawan Jenderal Raja Iblis?

Mengapa aku harus berurusan dengan musuh yang kuat sejak aku
datang ke dunia ini?
Bahkan setelah mendapatkan banyak uang, aku masih harus

berurusan dengan putri Raja Iblis yang merencanakan serangan di
ibukota dan pasukan pembunuh yang datang ke kota atau yang
lainnya…
Ahh, sakit sekali…
Mungkin itu karena aku baru saja mati, tapi aku tidak bisa
menahan perasaan depresi.
Tetap saja, aku harus kembali.
Saat ini, satu-satunya yang tahu tentang rencana Raja Iblis untuk
menyerang ibukota atau pasukan pembunuh yang datang ke kota
adalah aku.
Dan levelku telah kembali ke satu bersama dengan Serena…

Hanya memikirkan tentang apa yang akan terjadi membuatku

menghela nafas.
Eris-sama menatapku khawatir.
“Apa kau baik baik saja? … Yah, tentu saja tidak. Bagaimanapun,
kau sudah mati…”
Mengatakan itu, Eris-sama berjongkok untuk membawa kepalanya

ke tingkatku dan menatap wajahku dengan ekspresi khawatir yang
sama.
“Bos Besar sangat manis, kau tahu? Apa kau pernah

mempertimbangkan berhenti dari pekerjaanmu sebagai dewi dan
lari denganku ke dunia terpencil di suatu tempat?”
“Kau sudah dengan Megumin-san. Kau akan mendapatkan hukuman

ilahi jika kau mengatakan hal seperti itu kepada dewi sambil
memiliki pasangan.”
Oh, benar, Megumin!
“Eris-sama, kau tidak menarik tali aneh apa pun untuk membuat
sesuatu menghalangi setiap kali Megumin dan aku akan melewati
batas karena kau menyembunyikan kasih sayang rahasia kepadaku

atau apa, kan?”
“Tentu saja tidak! Aku tidak akan melakukan sesuatu yang bodoh!
Ah! Ada apa dengan ekspresi itu? Apa kau meragukanku!?”
Ah, hanya melihat Eris-sama bereaksi terhadap godaanku

membuat jiwaku yang babak belur kembali hidup.
“Kazuma-san! Kazuma-san! Semuanya sudah selesai kulakukan, jadi

cepat kembali.”
Dan tepat di saat yang tenang ini, suara sang dewi yang tidak
sedikit pun menenangkan masuk ke dalam ruangan.
Aku tidak ingin kembali ke dunia yang tidak masuk akal tadi, jadi
aku membenamkan wajahku di lutut dan menutupi telingaku.
“U-Um… Senpai memanggilmu… Aku mengerti bagaimana

perasaanmu, tapi…”
Eris-sama tampaknya cukup bermasalah dengan upayaku untuk

melarikan diri dari kenyataan.
“… Setelah mati berkali-kali, aku tidak tahu kenapa tapi menjadi

depresi. Dan ketika aku berpikir aku mungkin akan mati lagi, aku
hanya merasa tidak ingin kembali. Aku berpikir mungkin tidak
terlalu buruk untuk dilahirkan kembali ke dalam kehidupan baru.”
“Itu… Yah, kurasa itu wajar saja. Mati sekali saja sudah membuat
syok cukup besar… Yah, Kazuma-san telah mengalami kematian
yang cukup instan sejauh ini, jadi kejutan itu seharusnya sangat
minim…”
Eris-sama membuat ekspresi bermasalah sejenak, tapi kemudian,

dia memberiku senyum hangat.
“… Tapi, kau telah menemukan teman yang luar biasa di dunia ini
dan menciptakan beberapa kenangan indah bersama mereka,
bukan? Bukankah kau masih memiliki hal-hal yang perlu kau
lakukan? Cobalah dan ingat hari-hari bahagia itu…”
Aku mengarahkan pikiranku kembali ke pengalaman yang aku miliki

di dunia ini.
Masa-masa sulit yang aku habiskan bersama dengan Aqua di

kandang kuda saat pertama kali datang ke dunia ini.
Hutang besar yang aku dapatkan dengan tidak masuk akal.
Bertemu teman yang tidak bisa apa-apa selain menyebabkan

masalah, dan membersihkannya setelah mereka.
Kota yang penuh dengan orang aneh…
Dan aku yang berulang kali mati akibatnya.
Ada juga sedikit tentang meskipun semuanya berjalan baik dengan

teman-temanku, aku masih belum berhasil melewati batas.
“… Aku benar-benar berpikir aku ingin dilahirkan kembali…”
“Ehh!?”
Mungkin aku akan meminta untuk dilahirkan kembali sebagai

kucing peliharaan orang kaya di Bumi.
Lalu aku akan tidur santai dan menghabiskan hidupku.

“Kazuma-san! Cepatlah! Cepat!”
Suara menjengkelkan Aqua masuk ke ruangan lagi.
Aku sudah berusaha.
Aku benar-benar sudah berusaha.
Bahkan jika aku kembali, aku merasa seperti aku akan kembali ke
sini dalam sekejap.
“Aku memutuskan untuk dilahirkan kembali! Aku akan

menyerahkan sisanya untukmu! Tolong beri tahu dua yang lain
kalau aku berharap mereka bahagia!”
“Eeh!?”
Eris mencicit kaget ketika aku meneriakkan itu, tapi dia akhirnya
terdiam.
Lalu…
“Pria itu mengatakan hal-hal bodoh lagi! Berhenti main-main.

Mengapa kau sering mengatakan hal-hal bodoh? Apa kau sangat
suka menggangguku? Apa kau bodoh? Apa kau benar-benar bodoh?
Apa itu sebabnya kau berakhir mematuhi perintah priest itu?!”
“Ah!”
Omelan Aqua pecah di udara.
“Kau berhentilah main-main! Karena siapa menurutmu aku

bertarung dengan Jenderal Raja Iblis sejak awal!? Aku terus
bertarung dengan priest itu di belakang punggung semua orang
untuk melindungi kota ini, kau tahu?! Aku dicuci otak pada akhir
pertempuran yang intens itu—”
“Eh, tunggu, Megumin, apa yang kau lakukan? Hah?”
… Hei.
“Itu tidak akan berhasil padaku lagi! Aku tidak peduli lelucon
macam apa atau apa pun yang kau lakukan dengan tubuhku! Kecuali
jika kau mulai menangis dan memohon padaku untuk kembali…”
“Megumin, apa yang kau lakukan!? Tidak, tunggu, apa yang kau
lakukan!? Kazuma-san! Kazuma-san! Cepat kembali! Jika kau tidak
cepat…!”
… Aku tidak akan tertipu dengan mudah. Tidak peduli apa yang kau
lakukan dengan mayatku sekarang…
Ya, ancaman seperti itu tidak akan—
“Kazuma-san! Megumin…! Megumin mengatakan sesuatu tentang

mengambil pertama kalinya atau apa pun dan sedang melakukan
sesuatu yang bukan main sekarang! Sungguh, Megumin, kau
seharusnya tidak melakukan hal semacam itu di siang bolong!”
Kau menggodaku dengan erotisme?!
“… …”
Melihatku menggeliat di lantai, Eris-sama sepertinya menjadi

lebih dingin karena suatu alasan.
Ah, apa yang harus aku lakukan? Jika aku tidak kembali, aku akan
melewatkan momen saat aku jadi dewasa…!
Tapi jika aku kembali sekarang, aku akan diejek sebagai orang
yang mudah jatuh pada godaan Megumin dengan mudah… Tidak,
tidak, tidak, tapi…!
“Hei, Megumin, aku tidak berpikir sesuatu sebesar itu cocok untuk
pertama kalinya Kazuma-san. Kazuma-san pasti akan hancur.”
……
“Hei, pertama kali, maksudmu itu!?”
“Megumin, kau tidak bisa melakukan itu! Itu makanan! Kau tidak
dapat melakukan hal-hal semacam itu dengan makanan! Kau akan
dihukum!”
“Hentikan itu! Aqua, aku akan segera kembali, jadi hentikan dia
sekarang!”
“Aaah! Megumin! Megumin! Kau tidak bisa melakukan itu! Dia bilang
dia akan kembali sekarang, jadi cepat dan tarik celananya—!”
Aku langsung berdiri.

“Bagaimanapun, Eris-sama, aku punya urusan mendesak untuk

diurus, jadi aku akan pergi sekarang.”
Aku bergegas ke gerbang dan mendorongnya terbuka…
“Ah, selamat jalan… Tunggu, tidak, Kazuma-san! Maaf

mengganggumu saat kau sedang terburu-buru, tapi ada sesuatu
yang penting yang harus aku katakan—”
“Sekarang juga!? Kita punya banyak waktu sebelum ini, jadi

mengapa kau menunggu sampai sekarang untuk memberi tahuku!?
Datang saja padaku sebagai Bos Besar setelah aku berhasil
kembali! “
“Megumin, kenapa kau selalu melakukan tindakan kurang ajar

seperti itu!? Ayo, dia segera kembali, jadi cepat dan singkirkan
buktinya!”
Aku berbalik sebentar ke Eris-sama.
Dia memberiku tatapan minta maaf dan berkata,
“Sebenarnya, dunia itu—”

“Megumin, jangan lepaskan itu, pasang kembali! Oh tidak, kita

tidak punya cukup waktu—!”
“Maaf, Eris-sama, aku benar-benar tidak mampu untuk tetap disini

sekarang! Aqua! Hentikan dia! Aku akan memberimu uang saku
nanti, jadi hentikan dia!”
Tidak ada cara untuk mempertahankan suasana serius apa pun

dengan suara Aqua yang terus-menerus masuk seperti ini.
“Maksudku, ada banyak hal yang tidak bisa kau tunjukkan pada
Kazuma…! Ah, Megumin, kau tidak bisa! Kau tidak bisa! Aah!”
“Jangan menyerah! Jangan sampai menyerah, Aqua! Aku akan

segera kembali!”
Eris-sama, wajahnya merah padam, berteriak ketika aku memasuki

gerbang.
“Dunia itu sedang menghadapi krisis! Pada tingkat ini, sangat

mungkin bahwa Raja Iblis benar-benar akan memusnahkan umat
manusia! Tolong dengarkan aku-!”
—Hal pertama yang kulihat ketika aku datang adalah Aqua dan
Megumin menatap wajahku.
“Ah! Selamat datang kembali, Kazuma! Itu sangat dekat, bukan?”
“S-S-Selamat datang kembali.”
Megumin sedikit memerah dan tampak kehabisan nafas.
Selain itu, dia juga tampaknya menyembunyikan sesuatu di

belakangnya.
Ketika aku melihat matanya, dia dengan cepat mengalihkan

pandangannya.
Celanaku berantakan dan kelihatan tergesa-gesa mengenakannya.
Itu bukan sesuatu yang membuatku nyaman.
Dan di belakang mereka berdua ada Darkness dan Serena

terbaring tak sadarkan diri di seberang halaman.
“A-aku akan pergi ke Darkness, oke?”

Mengatakan itu, Megumin dengan cepat pindah ke sisi Darkness,

hampir seperti dia melarikan diri dariku.
Aku mengalihkan pandanganku ke Aqua yang sangat gelisah saat

ini.
“Hei, Aqua.”
“Apa? Aku menghentikannya, oke? Kami berdua melihat Kazuma-

san kecilmu, tapi kami tidak melakukan apa-apa, oke!?”
… G-Gadis ini…
Setelah menenangkan diri, aku berkata pada Aqua.
“… Hei… Apa kau masih ingin kembali ke surga?”
Part 2
“Kazuma! Ayo bangun! Sudah pagi! Cepat bangun!”
Keesokan harinya.
Tanpa satu ketukan pun, Aqua dengan ceria masuk ke kamarku dan
mulai menggangguku.
Dengan malas aku menjulurkan kepalaku keluar dari bawah

selimut, dan menyadari itu masih redup di luar jendelaku.
“… Jam berapa sekarang…?”
“Tepat sebelum pukul lima.”
Masih terlalu dini…
Ketika aku kembali ke bawah selimut, Aqua melompat ke tempat

tidurku.
“Kenapa kau tidur lagi!? Ayo bangun! Berpakaianlah dan kita akan
pergi ke guild untuk mengambil beberapa quest dan meningkatkan
levelmu!”
“Jangan ganggu aku~ aku terlambat minum tadi malam, jadi aku
sangat ingin tidur sampai malam hari ini… aku sudah merayakan
kekalahan jenderal Raja Iblis yang lain kemarin.”
—Kemarin, setelah aku menyampaikan pesan Eris-sama ke Aqua,

aku melanjutkan sesuai rencana dan mengurangi level Serena dan
levelku kembali menjadi satu.
Aku kemudian meninggalkan Serena yang tidak sadar bersama

polisi dan memberi tahu mereka tentang semua yang aku tahu,
tapi…
Sekarang, setelah dia dilemahkan, Serena seharusnya tidak bisa

lagi menggunakan semua kutukan kuat yang dia dulu gunakan di
kota ini.
Ksatria mengatakan bahwa dia akan menginterogasinya secara

menyeluruh.
Mereka juga akan membuat tindakan balasan terhadap rencana

invasi putri Raja Iblis dan serangan menyelinap ke Axel dan yang
lain.
Aku menerima cukup banyak uang untuk menangkap Jenderal Raja

Iblis dan menghentikan rencananya.
… Begitulah, sekarang aku telah diturunkan kembali ke level satu,

benar-benar tidak ada lagi yang bisa aku lakukan.
Tidak ada yang bisa aku lakukan tentang serangan di ibu kota, dan
para petualang yang dikendalikan Serena sudah bebas dari
pengaruhnya, jadi rencananya untuk membantu pasukan invasi dari
dalam sudah tidak ada peluang sekarang.
Tanpa bantuan dari dalam, cukup sulit bagi kota ini untuk jatuh ke
pasukan musuh.
Dan juga, sekarang dalang di balik rencana itu, Serena, telah

dikalahkan, sangat mungkin bahwa seluruh operasi akan
dibatalkan.
Jadi itulah mengapa aku merasa tenang dan merayakan

kesuksesanku sampai dini hari…
“Bangun! Bangun! Ayo, cepat bangun! Demi umat manusia, dan demi
masa depan, kita akan mengalahkan Raja Iblis!”
Aqua mulai mengatakan hal-hal seperti itu sebelum matahari

terbit sambil berulang kali menampar punggungku.
Mengalahkan Raja Iblis.
Ada alasan mengapa dia tiba-tiba mulai mengatakan hal-hal bodoh

seperti itu.
Ya, itu pesan dari Eris-sama.
“Beberapa pahlawan yang dipilih dewi akan mengurus Raja Iblis

tidak lama… Bagaimanapun, selamat malam…”
“Sang dewi ada di sini, kau tahu!? Aku memilihmu sebagai

pahlawan, jadi cepatlah bangun!”
—Krisis yang Eris-sama sebutkan adalah hal yang sama yang

kudengar dari Serena: Fakta bahwa pahlawan potensial baru telah
berhenti muncul di dunia ini.
Awalnya adalah tugas Aqua untuk memberi kekuatan cheat kepada

orang-orang Jepang dan mengirim mereka ke dunia ini.
Namun, sejak malaikat mengambil alih, sepertinya belum ada satu

orang pun yang menerima kesepakatan itu.
Tampaknya, malaikat baru itu terlalu jujur dan tidak berusaha

untuk menutupi sama sekali.
Dia memberi tahu mereka tentang nasib dan tingkat kelangsungan

hidup orang-orang yang telah dikirim, kemungkinan efek samping
dari belajar bahasa, betapa sulitnya kehidupan di dunia ini, dan
segala macam detail lainnya.
… Dengan kata lain, itu hanya karena orang yang menangani

rekrutmen adalah Aqua sehingga siapa pun akan menerima
kesepakatan untuk dikirim ke dunia ini.
“Kaulah yang mengirim orang-orang seperti aku ke sini tanpa

menjelaskan semuanya. Aku akan tidur sampai sore sebagai
protes!”
“Bagaimanapun, kau selalu tidur sampai siang! Ayo, seorang dewi

membuat permohonan padamu! Seorang dewi yang cantik sedang
membuat permohonan padamu, jadi mengapa kau tidak pernah
mendengarkanku!?”
Ada banyak ancaman di dunia ini.

Bahkan jika Raja Iblis tidak ada di sini, masih ada banyak ancaman
bagi umat manusia.
Sepertinya surga menyadari nilai seorang dewi yang pandai

menip— tidak, maksudku, bujukan, dan ingin dia kembali sesegera
mungkin.
“Katakan, apa surga sangat kekurangan tenaga kerja? Tidak

bisakah mereka mengambil goblin dari suatu tempat untuk
melakukan pekerjaanmu?”
“Aku tidak akan mengabaikanmu jika kau terus mengolok-olokku.

Aku akan menggunakan sihir mimikri suara untuk meniru suara
iblis aneh itu dan tertawa sepanjang hari di samping tempat
tidurmu.”
Itu akan menjadi hal lain jika itu saat aku di kandang kuda saat
aku ingin mengeluarkannya dari partyku sesegera mungkin, tapi
sekarang aku telah mendapatkan kenyamanan, alasan apa yang
memungkinku harus mengalahkan Raja Iblis?
Lebih tepatnya, itu terlalu ceroboh.

Satu-satunya alasan mengapa aku berhasil menggagalkan rencana

Serena dan mengalahkannya adalah karena berbagai kebetulan
yang menguntungkanku.
Dan dia dianggap salah satu yang terlemah di antara para

Jenderal.
Belum lagi, meski selemah dia, aku masih terbunuh di akhir.
Dan kau mengatakan padaku untuk menyerang bosnya di dinding

kastilnya yang penuh dengan bawahan yang kuat?
Apa kau idiot?
Aku menoleh untuk melihat Aqua yang masih mengangkang dan

berulang kali memukul punggungku.
“… Kita berbicara tentang Raja Iblis, kau tahu? Tidak mungkin aku
bisa mengalahkannya. Apa kau benar-benar berpikir aku terlihat
seperti orang yang bisa mengalahkan Raja Iblis?”
“Tentu saja tidak. Bahkan jika aku berhayal.”
… Gadis ini.
“Lalu apa yang kau inginkan? Bahkan jika aku menaikkan levelku
dan kita menuju ke kastil Raja Iblis, jika kita tidak dihabisi oleh
monster kuat di jalan, kita akan dikelilingi oleh pasukannya saat
kita mencapai kastilnya dan dikalahkan. Kau, Megumin, dan
Darkness akan berakhir dengan cara yang sangat buruk di tangan
mereka. Satu-satunya yang senang dengan itu adalah Darkness,
kau tahu?”
“Tentu saja aku tahu itu. Aku sudah memikirkannya sendiri, kau
tahu? Yang aku perlu kau lakukan adalah menaikkan levelmu sampai
cukup untuk membawaku dekat dengan kastil, itu saja.”
… Oh?
“Yah, jika kau memiliki rencana yang bagus, aku tidak keberatan
untuk mendengarmu.”
“Dengarkan dengan baik. Ada saat ketika kita ingin langsung

menuju ke kastil Raja Iblis, bukan? Tapi kemudian mereka
memberi tahu kita bahwa ada penghalang di sekitar kastil. Sebuah
penghalang yang dipertahankan oleh para jenderalnya.”
Hmm?
Apa ada hal seperti itu?

Aku tidak merasa itu mengkhawatirkanku saat itu, jadi aku tidak
begitu memperhatikan.
Menganggapku yang diam seakan mengerti, Aqua melanjutkan

penjelasannya.
“Dan kau menetralisir Jenderal lain kemarin. Jenderal level satu

tidak mungkin mempertahankan penghalang. Itu berarti bahwa
satu-satunya jenderal yang tersisa yang mempertahankan
penghalang adalah… berapa banyak dari mereka yang tersisa
sekarang?”
“… Awalnya ada delapan, kan? Yang pertama kita temui adalah

dullahan Beldia. Setelah itu, ada Vanir, Hans, Sylvia, Wolbach, dan
sekarang Serena… Jadi, termasuk Wiz, itu hanya menyisakan dua
dari mereka.”
“Ya, hanya ada dua jenderal yang tersisa! Dengan kekuatan dewi-
ku yang luar biasa, aku mungkin bisa menghancurkan penghalang
yang hanya dipertahankan oleh dua jenderal jika aku berusaha
keras untuk itu! Akan lebih baik jika aku bisa menghilangkan
penghalang sepenuhnya, tapi bahkan jika itu tidak mungkin, aku
harusnya dapat membuat lubang yang cukup besar untuk dilalui
seseorang.”
……
“Yah, itu memang bagus, tapi bagaimana tepatnya kita akan

mengalahkan Raja Iblis?”
Aqua menjawab dengan percaya diri.
“Setelah penghalangnya hancur, sisanya sederhana! Aku akan

merekrut bantuan Kultus Axis-ku yang berharga, Crimson Demons,
dan orang-orang yang mengelola negara ini! Kita akan menggunakan
koneksimu di dunia ini dan memberi tahu mereka bahwa
penghalang di sekitar kastil sudah hancur!”
Jadi dia bermaksud menyerahkan kerja keras untuk orang lain.
Tapi, yah, memang benar bahwa tanpa penghalang, Raja Iblis perlu
menempatkan sejumlah besar pasukannya di sekitar kastil untuk
pertahanan.
Hanya itu saja akan sangat mengubah gelombang pertempuran.
“Tapi apa yang terjadi jika kau tidak bisa menghancurkan

penghalang sepenuhnya?”
“Kalau begitu aku harus menyerahkannya padamu.”

Oh?
“Beritahu aku lebih banyak tentang itu.”
“Menggunakan Enemy Detection dan Hide, kau dapat menyelinap

ke tempat Raja Iblis yang sedang tidur dan membunuhnya.”
“Lupakan.”
Mengabaikan keributan yang dibuat Aqua, aku sekali lagi menutupi

kepalaku dengan selimut.
Part 3
Aku sedang makan siang bersama dengan Darkness dan Megumin

di aula mansion.
“Hei, Kazuma, boleh aku minta waktumu?”

Aqua, ekspresi serius di wajahnya, berjalan ke arahku dengan

tangan di belakang.
Rasanya seperti dia akan memberitahuku sesuatu yang penting.
“… Apa yang salah? Wajahmu benar-benar serius.”
Aku mendongak dari kaki bebek panggang yang aku makan dan
bertemu dengan tatapan Aqua.
“Tolong dengarkan aku! Aku tidak berpikir itu baik bagi kita untuk
tetap seperti ini!”
Dia menahan sebelum tiba-tiba mengatakan itu.
Aku masih mengunyah bebek panggang, tapi kurasa aku harus

mendengarkannya.
“Apa maksudmu?”
“Gaya hidup yang memanjakan diri ini! Apa kau baik-baik saja
dengan ini? Tidur sampai siang dan tidak melakukan apa-apa selain
makan dan tidur! Kau telah berubah! Kau benar-benar telah
berubah, Kazuma-san!”
Dari mana ini berasal?
Megumin dan Darkness meletakkan peralatan mereka.
“Pria ini sudah seperti ini sejak dulu.”
“Ya, begitulah dia. Selain itu, bukankah kau hidup dengan cara
yang sama, Aqua?”
……
“Ya, dia mungkin sama dengan sebelumnya, tapi aku benar-benar

ingin Kazuma yang lama kembali! Orang yang dibebani dengan
hutang dan bekerja keras setiap hari untuk mendapatkan sedikit
uang!”
“Baiklah, kesini. Aku akan mengubahmu jadi exp.”
Aku berdiri dengan garpu di tangan, dan Aqua dengan hati-hati

mengambil posisi tinju.
“Apa yang salah? Kau biasanya bermalas-malasan sama seperti

Kazuma, jadi dari mana ini berasal?”
“Keributan dari priest itu baru saja diselesaikan belum lama ini,
jadi aku mengerti tidak ingin melakukan quest untuk sementara
waktu… Hanya apa yang membawa ini, Aqua?”
Aqua menelan ludah ketika dihadapkan dengan pertanyaan mereka

berdua.
“Itu… yah, kau tahu, tugas dan tanggung jawab seorang

petualang…”
……
“… Atau sesuatu…”
Aqua terdiam di hadapan tatapan tak percaya kami, membuatnya

tampak bodoh.
“Sebagai petualang, kita memiliki tanggung jawab kepada orang-

orang di dunia… Gurk… Waaah!”
Karena tidak tahan dengan tatapan kami lagi, Aqua menangis dan
lari.
“—Ada apa dengan Aqua?”
Setelah menghabiskan makanannya, Megumin bertanya sambil

mengambil teh.
Sedangkan Darkness dengan diam menyeka mulutnya dengan

serbet.
“Jangan terlalu khawatir tentang itu. Dia baru saja digigit

serangga aneh yang membuatnya ingin mengalahkan Raja Iblis, itu
saja.”
“Raja Iblis!?”
Keduanya berteriak saat aku menyebutkan Raja Iblis.
“Raja Iblis, ya? Baiklah, untuk memperkuat statusku sebagai yang

terkuat, ayo kalahkan Raja Iblis. Kau cukup berhasil mengalahkan
Serena sendirian, dan pertempuran melawan Ninnin berakhir
terlalu cepat. Dan juga, kemenangan terasa agak hampa.”
Sejak kapan kau menjadi yang terkuat?

Dan jangan mengusulkan untuk melakukan hal seperti itu dengan

nada yang sama yang akan kau gunakan untuk meminta seseorang
mengambil sesuatu di toserba.
“… Raja Iblis, ya… Dia pasti memiliki serangan yang sangat kuat…
Mungkin cukup kuat untuk menghancurkan armorku yang berharga
dalam satu pukulan…”
Dan si mesum ini menatap ke atas dengan ekspresi tak jelas dan
pipi memerah.
Sudah lama sejak aku terakhir kali diingatkan tentang hal ini, tapi,
ya, mereka adalah tipe seperti ini.
“Aku akan mengatakan ini lebih awal, aku tidak akan keluar untuk
melawannya. Jangan salah paham denganku hanya karena kita
mengalahkan beberapa jenderalnya. Jika aku harus
mengatakannya, party kita lebih pada sisi yang tidak berguna,
jadi… Bahkan jika kau memberiku mata memohon itu, aku tetap
tidak akan keluar.”
“—Sungguh, ada apa dengannya?”

Malam itu.
Aku berbaring di kamarku, menggunakan tanganku sebagai bantal

ketika aku merenungkan hal-hal.
Serius, apa yang dia pikirkan?
Tentu, aku menyeretnya dengan paksa ke dunia ini, jadi aku bisa
mengerti dia ingin kembali sekarang karena memungkinkan.
Namun, aku sedikit terkejut dengan seberapa cepat dia sampai

pada keputusan ini.
Apa hubungan kita benar-benar dangkal?
… Nah, dari apa yang dikatakan Megumin padaku, sepertinya dia

benar-benar tertekan baru-baru ini setelah tindakan petualang
yang jadi boneka membuatnya merasa tidak dibutuhkan.
Aku yakin itu memiliki pengaruh pada apa yang dia coba lakukan
sekarang.
Dia idiot, tapi bahkan dia tidak seriang itu…

……
Atau mungkin dia hanya dibutakan karena surga sangat

membutuhkannya dan belum memikirkan bagaimana dia tidak akan
bisa melihat kita lagi jika dia kembali.
Nah, para dewi memiliki proses dan nilai pemikiran mereka sendiri.
Dia mungkin seperti itu, tapi secara teknis dia masih seorang dewi
dengan pengikutnya yang gigih.
Jika dia menempatkan pikirannya untuk itu, bahkan Raja Iblis…
Raja Iblis…
… Tidak, itu mustahil.
Berapa lama aku tidur,
Aku mendengar suara datang dari jarak yang cukup jauh.

“… Terpilih… dewi…”
Itu suara yang sangat menenangkan.
Rasanya seperti membawa kekuatan yang mengalir keluar dari

lubuk hatiku…
“Terpilih oleh sang dewi, pahlawan legendaris…”
Ya, aku yang terpilih sang dewi, pahlawan legendaris…
… Legendaris?
Aku membuka mata.
Ketika aku melakukannya, aku merasakan napas seseorang

menggelitik telingaku, bersama dengan bisikan kecil.
“Terpilih oleh sang dewi, pahlawan legendaris Satou Kazuma…

Nasib kemanusiaan ada di tanganmu… Sekarang, bangkitlah
melawan Raja Iblis… Kabulkan harapan dewi yang cantik!”
Memalingkan kepalaku, aku berhadapan muka dengan Aqua yang

merayap dan membisikkan sesuatu ke telingaku.
“… Apa yang sedang kau lakukan?”
“… A-Aku ingin melihat wajah tidur lucu Kazuma-san…”
Aku melompat keluar dari tempat tidur.
“Darkness, Megumin, cepatlah! Aqua datang ke sini dengan

serangan malam—!”
“Waaaah! Maafkan aku! Aku hanya mencoba mencuci otakmu!”
Part 4
“Hei, Kazuma, tolong lihat ini.”
Sudah tiga hari sejak Serena ditangkap.

Dari apa yang aku dengar, sepertinya mereka berhasil memeras

beberapa informasi darinya dan berencana memindahkannya ke
penjara ibu kota.
Juga, aku akhirnya ingat di mana aku pernah mendengar nama

Regina sebelumnya.
Dia adalah dewi yang sama yang disembah oleh hantu yang kami
atasi waktu itu, Lucy.
Lucy mengira dia penyembah terakhir Regina, tapi untuk berpikir

bahwa masih ada satu di antara pasukan Raja Iblis…
Sekarang aku telah mengalahkan dua pengikut Regina. Aku

berharap dia memaafkanku untuk ini, setidaknya karena aku juga
pernah menjadi penyembahnya.
Saat ini, aku duduk bersila di sofa mansionku saat aku menyortir
peralatanku.
Aku membeli gulungan dan ramuan untuk kubawa setiap kali aku
memulai petualangan akhir-akhir ini, tapi aku belum memiliki
kesempatan untuk menggunakannya.
Bahkan ketika aku masih di Bumi, aku adalah tipe orang yang
menimbun item penyembuhan yang kuat dalam game dan tidak
menggunakannya bahkan ketika aku sedang menghadapi bos
terakhir.
Tepat ketika aku sedang memikirkan cara untuk memanfaatkan

set ramuan terlarang yang Vanir sisipkan padaku tanpa diketahui,
Aqua, berjalan di samping Darkness yang duduk di sebelahku dan
melihat barang-barangku dengan penuh minat, memberiku
selembar kertas.
…?
Aku berhenti mengerjakan barang-barangku dan mengambil

kertas dari tangannya.
Darkness juga bergabung denganku.
Judulnya ditulis dengan tulisan tangan yang indah.
“Apa pendapatmu tentang Raja Iblis? Hasil survei.”
“… Julukan Raja Iblis terdengar agak keren (Tukang roti).

Sepertinya orang yang memberi makan naga liar sambil
merahasiakannya dari bawahan (Pemilik toko hewan peliharaan).
Lupakan itu, aku lebih suka jika kau meminjamkan uang padaku
(Berandalan). Ketika aku mengatakan padanya bahwa aku akan
meninggalkan kastil untuk mendirikan toko, dia mengatakan itu
adalah ide yang bagus dan meminjamkanku sejumlah uang (Penjaga
Toko yang tampak pucat). Jangan pikirkan dia, diriku lebih kuat
(Jelas). Dewaku adalah Raja Iblis (Pria yang tampak lelah).”
……
“Apa-apaan ini?”
“Ahh! Kertas yang itu tidak benar! Itu jawaban yang seharusnya
tidak ditunjukkan padamu!”
Bisakah kau benar-benar menyebutnya survei?
“Lihat yang ini! Yang ini memuat pendapat penduduk kota yang
menderita dan takut terhadap Raja Iblis!”
Mengatakan itu, Aqua mendorong selembar kertas ke tanganku.
“… Kami mendirikan toko di kota ini, tapi bisnis tidak berjalan

dengan baik. Aku tidak benar-benar mengerti mengapa, tapi Raja
Iblis mungkin ada hubungannya dengan itu (Pemilik toko skeevy).
Aku terlalu takut pada Raja Iblis untuk tidur saat malam, jadi aku
tidak punya pilihan selain tidur di siang hari. Aku tidak dapat
melakukan pekerjaan yang layak karena itu, dan itu semua
kesalahannya aku masih tinggal bersama orang tuaku. (NEET).
Karena Raja Iblis ada, dewa kita sama sekali tidak populer
(Penyembah dewa kehancuran). Ya, ya, dia benar-benar
menakutkan. Dia sama menyeramkannya dengan secangkir neroid
dingin (Orang di teater). Itu kesalahan Raja Iblis sehingga aku
tidak bisa bersama dengannya (Pria paruh baya). Itu kesalahan
Raja Iblis sehingga aku tidak bisa mendapatkan pacar (Wanita
Guild).”
“Aku akan mengulangi apa yang aku katakan, apa-apaan ini?”
Aqua bereaksi dengan terkejut.
“Bagaimana bisa kau mengatakan itu!? Kazuma, apa kau benar-

benar tidak merasakan apa pun setelah mendengar tentang semua
masalah yang dihadapi orang-orang di kota ini karena Raja Iblis!?
Itu sebabnya orang memanggilmu gigolo NEET dari wanita tak
tahu malu itu!”
“H-Hei, aku tidak bisa mengabaikan itu. Apa itu nama panggilan
yang mereka berikan padaku ketika aku jadi boneka karena wanita
itu?”
Aqua mengabaikan kata-kataku dan mengacungkan jari padaku.
“Apa kau tidak merasa malu sebagai seorang petualang? Bahkan

saat kau bermain-main dengan Darkness di sini, orang-orang di
seluruh dunia hidup dalam ketakutan terhadap Raja Iblis! Minta
maaf! Minta maaf karena menyebut dirimu seorang petualang!
Minta maaf kepada semua orang di dunia!”
“K-Kami tidak main-main atau apa pun, aku hanya ingin tahu apa
yang dilakukan Kazuma dengan barang-barang itu!”
Mendengar kata-kata Darkness, Aqua akhirnya memperhatikan

apa yang aku kerjakan.
“Apa yang sedang kau lakukan?”
“Ini semua adalah set ramuan terlarang yang Vanir berikan

padaku. Ramuan ini menyebabkan monster menyerangmu selama
sisa hidupmu, yang satu ini meningkatkan kekuatan sihirmu tapi
membunuh folikel rambutmu sebagai gantinya, yang satu ini
membuat levelmu naik dengan cepat sebagai imbalan untuk
mengurangi manamu menjadi nol, dan ada yang ini menarik lawan
jenis tapi membuatmu berbau seperti goblin. Aku hanya berpikir
jika ada cara untuk memanfaatkannya.”
Satu-satunya yang tampak berguna adalah mengambil ramuan naik

level bersama dengan ramuan botak.
Jika aku menggunakan keduanya dalam urutan itu, aku akan bisa
mendapatkan banyak level sekaligus dan masih memiliki kekuatan
sihir.
Tentu saja, aku akhirnya jadi botak.
Aku ingin tahu apakah sihir penyembuhan bekerja pada folikel

rambut yang dibunuh oleh ramuan itu…
Saat aku memikirkan itu, Darkness mendorong wajahnya di

depanku.
“Hei, Kazuma, bisakah kau menjual padaku ramuan yang menarik

monster—”
“Tidak.”
Part 5
Tidak lama kemudian, kami menerima permintaan untuk mengawal

Serena ke ibukota.
Namun, sepertinya itu akan memakan waktu sebelum persiapan

dan dokumen untuk pemindahannya selesai.
Dengan alasan seperti itu, aku bisa kembali ke kehidupan NEET-

ku.
“Cockadodledooo!”
… Atau setidaknya, itulah rencananya.
“Cocka! Cockadodledooo! “
“Tidak, Kaisar Zell! Kau seharusnya tidak membuat kebisingan

sekarang! Pria itu mengatakan banyak hal tentang mengubahmu
menjadi makan malam akhir-akhir ini! Dia akan melakukannya!
Seorang pria yang sama brutalnya dengan Kazuma-san akan benar-
benar melakukannya! Jadi tolong kembali ke dirimu yang tenang
dan lembut! Melihat sisi nakalmu juga cukup bagus, tapi kau tidak
dapat membuat keributan sepagi ini. Kami membutuhkan
kekuatanmu sebagai naga untuk mengalahkan Raja Iblis, jadi
sebelum kau tumbuh cukup besar untuk menerbangkan kami
sampai ke kastil Raja Iblis, kau perlu secara diam-diam
meningkatkan kekuatanmu.”
“Cockadodledooo!”
“Tidak, Kaisar Zell, tolong diam!”
“Oh, diamlah! Apa yang kau lakukan pagi ini!? Buat dia diam!”
Aku melompat keluar dari tempat tidur dan berteriak melalui

jendela.
Tepat di bawah kamarku adalah kandang tempat kami menyimpan

Zell, dan itu di tempat di mana Aqua dan Zell saat ini membuat
keributan.
“Bukankah dia seharusnya butuh waktu lama untuk tumbuh karena

mana yang tinggi!? Sejak kapan dia tiba-tiba menjadi ayam
jantan!?”
“Kaisar Zell adalah makhluk hidup yang penuh misteri!

Bagaimanapun, dia adalah naga. Dia pasti sudah bersemangat
melawan Raja Iblis dan terbangun dengan semacam kekuatan
misterius!”
Zell entah bagaimana telah mengubah job dari seekor ayam

menjadi daging ayam unggul.
“Omong kosong macam apa yang kau katakan!? Jika kau tidak
mengurung ayam itu, aku akan mengubahnya menjadi makan
malam!”
“Kaisar Zell, aku akan menghentikan iblis itu di sini, jadi cepat lari!
Jangan pedulikan aku, lari saja! Hidup bebas dan jadilah kuat!
Setelah kau dewasa, kita akan bertarung melawan Raja Iblis
bersama-sama! Hati-hati dengan tukang daging di jalan ketiga!”
“Cocka cock…!”
“Aah, Kaisar Zell! Apa kau mengatakan kau tidak akan

meninggalkanku sendirian? Baiklah, ayo hadapi iblis itu bersama-
sama! Sebagai ibumu, aku pasti akan melindungimu!”
Setelah mengatakan beberapa hal aneh, Aqua mengambil Kaisar

Zell dari kandangnya dan memeluknya dekat ke dadanya.
“Aku tidak peduli apa yang kau lakukan, biarkan aku tidur dengan
tenang. Serius, aku mohon padamu.”
“Lalu, apa kau akan berjanji untuk tidak mengatakan hal-hal

seperti mengubahnya menjadi makan malam dan semacamnya?”
“Ya, ya, aku tidak akan mengatakan itu lagi. Sebagai gantinya,
tolong pindahkan kandangnya ke tempat lain.”
Mengatakan itu, Aqua menggendong Zell di depannya dan

mengatakan sesuatu tentang meminta Darkness untuk
membantunya memindahkan kandang nanti.
“… Tetap saja, apa kau masih membicarakan tentang Raja Iblis?

Sudah menyerahlah. Jenderal terakhir, putri Raja Iblis, masih
ada di kastilnya, dan begitu juga sejumlah monster elit. Serahkan
saja hal-hal berbahaya semacam itu kepada orang-orang yang
benar-benar kuat dan nikmati hidup kita di sini. Jangan khawatir,
seseorang pasti akan membereskannya. Kita harus menikmati
hidup kita sekarang dengan ketenaran dan kekayaan kita.”
Aqua memeluk Zell dan menggelengkan kepalanya dengan jengkel

saat mendengar kata-kataku.
“Inilah sebabnya orang Jepang yang terbiasa dengan perdamaian

itu seorang… Mengapa kau selalu menganggap ini sebagai masalah
orang lain? Itu karena cara berpikir naifmu kau akhirnya lebih
sering mati daripada pria yang bermain digua.”
Aqua menatap Zell dan berkata, “Benar kan~?”
Gadis ini… Alasan utama aku sering mati adalah karena kau.
Dia mengatakan apa pun yang dia inginkan karena dia pikir aku
tidak bisa menyentuhnya dari lantai dua.
“Tinggalkan pemikiran seperti itu saat di Bumi. Saat ini, dunia ini
sedang berperang. Putri Raja Iblis akan memimpin pasukan besar
melawan ibukota, kan? Dan masih ada kemungkinan mereka akan
menyerang kota ini…”
Bahkan jika kau mengatakan itu, aku tidak bisa membantu. Aku
hanya tidak mendapatkan perasaan mendesak itu.
Mungkin itu karena aku menghabiskan seluruh hidupku di Jepang…
…?
“Apa yang salah? Kenapa kau membuka dan menutup mulutmu

seperti itu? Apa kau meniru ikan sekarang? Jika ini semacam trik
pesta, itu tidak terlihat mengesankan sama sekali, kau tahu?”
Aqua dengan cepat mengembalikan Zell ke kandangnya.
“Bukan itu! Ya benar, Raja Iblis! Kazuma, sekarang waktu yang

tepat untuk mengalahkan Raja Iblis!”
Dia masih membicarakan itu?
“Ah, ah, tunggu! Jangan kembali tidur, Kazuma-san, tolong

dengarkan aku! Jika putri Raja Iblis memimpin pasukan besar
untuk menyerang ibukota, itu berarti kastil itu kosong! Dan jika
mereka menyerang kota ini juga…! Mereka memiliki penghalang,
sehingga mereka merasa aman mengirim kekuatan sebesar itu!
Jika kita menyerang mereka saat pasukan mereka keluar, jika kita
beruntung, mungkin hanya ada Raja Iblis di kastil! Lagipula, tidak
perlu menyimpan kekuatan yang kuat dikastil ketika mereka
memiliki penghalang, bukan!? Ini mungkin kesempatan yang
sempurna untuk melancarkan serangan di kastilnya!”
… Benar, itu memang terlihat lebih baik daripada menyerang saat

dia memiliki semua pasukannya di kastil…
“Bahkan jika kau mengatakan itu… Ah, aku bermaksud bertanya

padamu, tapi bisakah sihirmu menyembuhkan kebotakan?”
“Kesampingkan kasus-kasus di mana rambut terbakar, itu biasanya

tidak akan bekerja… Maaf aku tidak bisa membantumu, Kazuma.”
“Aku belum botak! Ada ramuan dalam set terlarang yang

meningkatkan sihirmu dengan ganti membuatmu botak, kan!? Aku
hanya berpikir untuk meminumnya bersamaan dengan ramuan yang
meningkatkan levelmu dengan ganti sihirmu, itu saja!”
Aku dengan cepat menjelaskannya untuk mencegah

kesalahpahaman, tapi…
“Tidak ada.”
“… Hah? Apa maksudmu?”
Aqua mengambil Zell dan mengangkatnya tinggi-tinggi seakan dia

memamerkannya.
“Aku memberi ramuan yang meningkatkan levelmu sebagai ganti

sihirmu kepada Kaisar Zell. Lihatlah tubuhnya yang indah. Kalau
terus begini, sepertinya dia akan bisa makan Raja Iblis dalam
waktu sekejap dalam sepuluh tahun, kan?”
… Itu berarti…
“Apa!? Kau menggunakan ramuan yang bisa menjadi kartu as-ku

padanya!? Kenapa!? Kenapa kau sangat bodoh!? Kenapa kau selalu
merusak rencanaku!?”
“A-Apa, kau tidak perlu semarah itu! Aku hanya berpikir jika
Kaisar Zell naik beberapa level dan tumbuh lebih besar, dia akan
dapat melakukan sesuatu melawan Raja Iblis! Ayo, lihat! Tidakkah

menurutmu dia terlihat jauh lebih kuat sekarang?”
Aku melihat ayam yang dipegang Aqua di tangannya.
“… Pfft.”
Dan mendengus.
“—Kenapa kalian berdua membuat keributan pagi-pagi begini?

Kazuma, sarapan sudah siap, jadi… K-kau tampak bersenang-
senang…”
Setelah memasuki kamarku, Darkness mengatakan hal-hal tanpa

beban seperti itu.
“Hentikan itu! Kau akan membiarkan nyamuk masuk jika kau

membuat lubang di jendela! Jika kau memecahkannya, aku akan
menggunakan kamarmu sampai jendela diperbaiki! Wind Breath!”
“Menggunakan sihir itu curang! Jika kau tidak ingin jendelamu

rusak, maka bantu aku mengalahkan Raja Iblis!”
Aqua mengambil batu dari halaman dan melemparkannya ke

arahku, yang aku cegah dengan sihir angin.
Namun, itu akan buruk bagiku jika keadaan terus seperti ini.
“Create Water!”
Sebuah bola air muncul di atas kepala Aqua dan menyiramnya.
Tapi, meskipun basah kuyup, dia tampak benar-benar tidak

terganggu dan menatapku dengan penuh kemenangan.
“Jadi, kau memberi dewi air mandi menyegarkan sekarang? Apa

kau lupa? Aku dapat sepenuhnya tenggelam dalam air dan itu tidak
akan berpengaruh apa pun bagiku. Bahkan jika cuaca mulai dingin,
ini hanyalah hadiah bagiku—”
Sebelum Aqua bisa menyelesaikan kalimatnya.
“Create Earth.”
“Tunggu, tidak, berhenti-“

Aku melemparkan tanah ke Aqua yang basah kuyup.
—Setelah memuaskan diri dengan tangisan Aqua, aku pergi ke

aula.
Duduk tepat di sofa adalah Megumin, menyeruput secangkir teh.

Dia mengenakan jubah Crimson Demon dan terdapat tongkat sihir
di sisinya.
“Aku sudah menunggumu, Kazuma. Maukah kau pergi ke suatu

tempat denganku setelah kau selesai sarapan? Ada sesuatu yang
perlu aku lakukan, dan aku ingin kau menjadi saksiku.”
Setelah disiram lumpur, Aqua saat ini sedang mandi, dan Darkness
membantunya mencuci hagoromonya…
“Yah, aku tidak keberatan… Tapi saksi? Itu membuatnya

terdengar seperti kau pergi melakukan duel atau apalah.”
Part 6
“Tapi bukankah kita teman!? Bukankah kita teman dekat!? Kita

baru saja menyatakan rival abadi di Desa Crimson Demons belum
lama ini, jadi mengapa itu berubah seperti ini!?”
“Justru karena kita adalah rival abadi! Kaulah yang memberiku

surat untuk menemuimu di hutan karena kau memiliki sesuatu yang
penting untuk dibicarakan! Sekarang ayo, katakan!”
Hutan dekat dengan kota.
Megumin menjaga dirinya dengan tongkatnya ketika dia

berhadapan dengan Yunyun yang tampak panik dan berlinang air
mata.
“Padahal tadi aku bertanya-tanya apa yang terjadi… Jadi Yunyun

menantangmu untuk berduel lagi?”
“Bukan itu! Bukan itu sama sekali! Itu bukan duel! Aku hanya punya
sesuatu untuk didiskusikan dengan Megumin!”
Saat kami berdua melakukan percakapan, Megumin melambaikan

tongkatnya dengan cara yang mengancam.
“Lalu kenapa kau memanggilku ke tempat sepi!? Jika kau memiliki

sesuatu untuk didiskusikan, kau bisa mengunjungiku!”
“Eh!? T-Tapi… Jika aku masuk ke dalam ketika kau dan Kazuma-
san sedang bersenang-senang, kau pasti akan memberitahuku
untuk tidak kembali… Persahabatan antara wanita sama tipisnya
dengan kertas tisu ketika percintaan terlibat… Aku membacanya
di sebuah buku…”
Suara Yunyun perlahan memudar saat dia melanjutkan.
“Kami sudah sering diganggu oleh banyak orang yang berbeda

sekarang, jadi aku tidak akan marah hanya dengan itu! Ditambah
lagi, jika kau benar-benar datang di waktu yang buruk, aku hanya
akan mengusirmu untuk hari itu, itu saja!”
“Eh!?”
Aku pikir apa yang dikatakan Megumin hanya memperburuk

keadaan.
“Jadi, ngomong-ngomong, apa yang perlu kau diskusikan dengan

Megumin?”
Atas kata-kataku, Yunyun menawarkan surat kepada Megumin.
“Ini sesuatu yang dikirim penduduk desa Crimson Demons…”
Megumin menerima surat itu dan mulai membaca dengan suara

keras.
“… Pasukan Raja Iblis sudah berkumpul di ibukota. Semua Crimson

Demons, bersiaplah ketika Kerajaan memanggil kita untuk
membantu mereka, diharapkan berkumpul di desa… Fufu, jadi
akhirnya tiba saatnya ketika kekuatanku dibutuhkan. Sangat
bagus! Yunyun, ayo tunjukkan pada pasukan Raja Iblis apa yang
kita bisa…”
Megumin, yang memulai dengan percaya diri, tiba-tiba terhenti

ketika dia terus membaca.
Yunyun tampak agak tidak nyaman saat dia berkata.
“Umm… Mereka menulis untuk menunjukkan surat itu kepadamu

juga, jadi…”
Aku pindah ke Megumin yang membeku dan melihat dari balik

bahunya.
“… Oh, jadi Yunyun bertanggung jawab atas pasukan pertama.

Seperti yang diharapkan dari ketua masa depan. Sekarang,
Megumin di… Dia berada di sudut pasukan kedua. Cadangan ditulis
di sebelah namanya…”
“Megumin tidak bisa menggunakan sihir tingkat lanjut, jadi

mungkin itulah sebabnya dia cadangan-Aaah!”
Megumin melipat kertas itu dalam bentuk pesawat terbang dan

mengirimnya terbang ke hutan.
“Apa yang kau lakukan!? Aku masih harus menunjukkan surat itu
kepada Crimson Demons lainnya!”
Yunyun dengan marah berteriak kepada Megumin, tapi orang yang

dimaksud sepertinya tidak mempedulikannya.
“Siapa yang peduli tentang itu. Lebih penting lagi, apa yang akan
kau lakukan? Kau baru saja kembali ke Axel, jadi apa kau akan
kembali ke desa lagi?”
Yunyun mulai mengatakan sesuatu, tapi dia menggigit bibirnya

sebelum dia bisa berkata.
Sepertinya dia memiliki sesuatu untuk dikatakan, tapi terlalu

takut untuk mengatakannya.
Saat dia mulai dengan gugup melirik ke sekeliling,
“Serius, kau akan menjadi kepala desa berikutnya, jadi mengapa

kau masih ragu-ragu!? Jika kau memiliki sesuatu untuk dikatakan,
katakan saja!”
“Ow ow! Aku mengerti! Aku akan mengatakannya, jadi tolong

berhenti menarik rambutku! … U-Um… Aku sudah mendengar kalau
bawahan Raja Iblis akan datang ke kota ini juga… Aku sudah
mendapat beberapa t-tema… kenalan di kota ini baru-baru ini…”
Yunyun, melirik ke tanah dan mengutak-atik ibu jarinya, berkata

dengan suara lembut.
… Ah, begitu.
“Orang-orang di rumah memanggilmu kembali ke desa, tapi kau

punya teman di kota ini juga, jadi kau ingin tinggal dan melindungi
orang-orang di kota, kan?”
“Eh! A-Ah, ya… Teman… Aku punya beberapa teman di kota ini…”
Teman, apa yang dia maksud adalah orang-orang itu?
Aku pernah mendengar kalau Yunyun telah menghabiskan sedikit

waktu dengan pria nakal berambut pirang tertentu dan asisten
bertopeng tertentu dari toko item sihir.
Mereka mungkin bukan apa yang aku sebut orang-orang baik, tapi,
yah, aku tidak bisa mengatakan apa-apa tentang itu.
Setelah mengangguk pada dirinya sendiri beberapa kali, Yunyun

akhirnya mengangkat kepalanya, wajahnya diselimuti kebosanan.
“Tapi pertemuan seluruh desa bukanlah sesuatu yang sering

terjadi. Sebagai kepala Crimson Demons yang akan datang, aku
tidak mungkin mengabaikan panggilan ketika desa meminta
pertemuan…”
… Aku mengerti, jadi dia datang untuk berbicara dengan Megumin

untuk mencari tahu apa yang harus dia lakukan.
Dan orang yang dia datangi untuk berkonsultasi, Megumin,

menghadap ke arah yang sama sekali berbeda…
Tunggu sebentar!
“Hei, Megumin, apa yang kau—”
Sebelum aku bisa menyelesaikan kalimatku, Megumin berteriak.
“Explosion!”
Dan mengirim ledakan ke hutan, ke arah yang sama di mana dia

mengirim surat itu terbang beberapa menit yang lalu…
“Ah! Apa yang kau lakukan, Megumin!? Masih ada orang yang belum
aku perlihatkan surat itu! Apa yang harus aku lakukan!? Apa yang
harus aku…”
Yunyun meraih kepalanya dan mulai panik.
Megumin, setelah melepaskan sihirnya, jatuh ke tanah dan

memancarkan senyum menyeringai yang tidak pernah kulihat
darinya.
Ketika aku memberinya cukup mana untuk berdiri, dia menembak

ke atas dan dengan percaya diri menyatakan.
“Apa kau melihat itu, Kazuma? Ini adalah kekuatan sebenarnya

dari Crimson Demons yang layak ditempatkan di pasukan pertama!”
Yunyun berteriak padanya dengan air mata berlinang.
“A-Apa yang harus aku lakukan!? Sungguh, apa yang harus aku
lakukan sekarang!? Kenapa kau selalu membuat masalah untukku!?”
“Oh, berhentilah panik, kau gadis lemah! Katakan saja kurir

ditangkap oleh orc di jalan atau surat itu dimakan oleh Iblis
Kambing kesayanganmu atau apalah! Kau ingin melindungi kota ini,
bukan? Daripada menghabiskan waktu memikirkan hal-hal yang
tidak berguna seperti itu, Kau harus lebih berani!”
Megumin mengatakan beberapa hal yang sama sekali tidak

bertanggung jawab, tapi Yunyun tersipu dan membuat ekspresi
aneh yang tampak seperti campuran antara bermasalah dan
gembira.
Sepertinya dia sedikit senang surat itu sudah hancur dan tidak
dapat diperbaiki.
Ya, aku pikir Yunyun bisa belajar sedikit dari Megumin yang
kurang ajar.
Aku memang berpikir begitu, tapi…
Aku berjalan di belakangnya.
“Kau tidak ingin dia kembali karena kau tidak senang dengan
perlakuan mereka padamu, kan?”
“Ap—!”
Dan Megumin menegang karena terkejut.

Chapter 5 : Perpisahan dengan kota pemula

ini!
Part 1
“… nii-chan… chan… bangun…”
Selimutku terasa berat.
Selain itu, aku dapat mendengar suara yang lembut memanggilku

dari jauh.
Itu kata-kata yang aku ingin dengar sejak lama…
“Onii-chan, bangun! Kau akan terlambat! Ayo, bangun!”
Onii-chan.
Terbangun oleh kata-kata manis itu, aku membuka mata.
“Selamat pagi, Onii-chan! Sekarang, mari kita hancurkan Raja

Iblis itu seperti yang selalu kita lakukan!”
Dan adik perempuanku yang ngaku sendiri yang usianya tak

kuketahui dengan riang mengatakan itu saat mengangkangi
selimutku…
“Turun!!”
“Oniiii-chan!!”
Aku meraih ujung selimutku ketika aku duduk, melemparkan Aqua

dari tempat tidurku dan membuatnya berguling-guling di lantai.
Tanpa membuang-buang waktu, aku mengatur ulang selimutku dan

jatuh kembali ke tempat tidur.
Saat aku membungkus diriku dengan selimut, aku memandang Aqua

sekali lagi.
“… Cara membangunkan hari ini agak menyenangkan.”
“Aku tahu itu. Menggunakan ‘Onii-chan’ pada lolicon Kazuma benar-

benar efektif.”
— Selama beberapa hari terakhir, Aqua terus mencoba segala

macam skema guna membujukku untuk mengalahkan Raja Iblis.
“Hei, Kazuma, bukankah sudah waktunya bagimu untuk menyerah?

Kau mungkin merengek dan menggerutu, tapi kau adalah tipe orang
yang selalu berhasil mengatasinya setiap kali salah satu dari kita
berada dalam masalah, bukan?”
“Apa menurutmu aku semacam robot kucing biru yang bisa

melakukan apa saja? Pertama, kau adalah dewi yang sebenarnya di
sini, jadi bukankah kau yang harus menyelesaikan masalah seperti
itu?”
Terlepas dari balasanku, Aqua tampak sangat tidak terpengaruh

karena dia bangkit kembali dan dengan santai duduk di tempat
tidurku.
“Satu-satunya hal yang dapat aku lakukan adalah memurnikan air,

berurusan dengan undead dan iblis, dan membangkitkan orang.
Dewi tidak seperti keberadaan yang luar biasa, kau tahu?”
“Jadi kau akhirnya mengakui itu. Tidak bisakah kau menyegel Raja
Iblis atau semacamnya? Menjauhkan keberadaan jahat adalah apa
yang seharusnya dilakukan para dewi, bukan?”
Aqua memeluk lututnya dekat ke dadanya dan menatap tubuh

bagian bawahku di bawah selimut.
“Satu-satunya jenis kejahatan yang bisa aku singkirkan sekarang

adalah jenis yang berasal dari celanamu.”
“J-Jangan menatapnya… Aku tidak bisa membantu, sekarang

sudah pagi! Ngomong-ngomong, lupakan itu.”
Mengubah topik pembicaraan, aku menatap wajah Aqua.
“Saat ini, itu tidak menjamin kalau kau akan bisa menghancurkan
penghalang, bukan? Tapi jika Jenderal lain dikalahkan, kau pasti
bisa menghancurkannya, jadi mari kita tunggu sampai saat itu,
oke?”
Masih ada satu lagi Jenderal Raja Iblis yang berkeliaran.
“Jenderal terakhir adalah putri Raja Iblis, kan? Aku tidak tahu
seberapa kuat dia, tapi sulit membayangkan dia keluar tanpa
goresan setelah menyerang ibukota. Ibukota dipenuhi dengan
pengguna cheat, dan di atas semua itu, ada adik perempuanku,
yang terkuat di dunia, juga berada ibukota. Begitu serangan di
ibukota gagal, aku akan meminta orang-orang diatas untuk
mengirim pengawalan yang kuat denganku untuk menghancurkan
penghalang. Jika mereka gagal, kita bisa memikirkan rencana lain

ketika itu terjadi.”
Rencana ini sangat bergantung pada orang lain yang melakukan

kerja keras, tapi itu benar-benar sejauh mana aku bisa saat ini.
Ini sangat berbeda dari apa yang terjadi di masa lalu di mana kami
hanya menghadapi mereka dan mengandalkan keberuntunganku
untuk melaluinya.
Aku bukan pahlawan atau apa pun.
Bahkan, party-ku adalah salah satu party terburuk yang pernah

ada.
Sangat aneh bahwa party kami belum pernah dihancurkan sampai

sekarang…
“Jenderal… Jika hanya ada satu jenderal yang tersisa…”
Aqua bergumam tentang sesuatu.
…?
“Hei, apa tepatnya—”
“Ya, jika hanya ada satu jendral yang tersisa, aku pasti bisa
menghancurkan penghalang! Setelah penghalang dihancurkan,
seseorang akhirnya akan mengalahkan Raja Iblis! Ya tentu saja!”
Aqua tiba-tiba berdiri dan berseru…
Tunggu, dia tidak memikirkan…!
“Aku akan keluar sebentar!”
“Hei, tidak, tunggu! Tunggu sebentar!”
Aqua mengabaikan kata-kataku dan pergi keluar dari kamar.
—Setelah melakukan lari pagi untuk mengejar Aqua, akhirnya aku

melihat tujuanku.
Aku benci mengakuinya, tapi Aqua jauh lebih cepat dariku.

Perbedaan dalam statistik kami terlalu besar.
“Wiz! Dimana kau!? Berhentilah bersembunyi dan keluarlah!”
“Apa kau tuli? Diriku sudah memberitahumu bahwa pemilik toko

yang malas tidak ada di sini! Pemilik toko itu memesan banyak
barang tidak berguna saat kau mengalihkan pandangan darinya,
jadi diriku juga— … Hei! Lepaskan tanganmu dari topengku!”
Seperti yang aku khawatirkan, suara perkelahian sudah bisa

terdengar dari toko item sihir Wiz.
Sepertinya Wiz sedang keluar saat ini.
Memasuki toko, aku melihat Aqua berkelahi dengan Vanir, dengan

tangannya yang mencoba untuk merobek topeng Vanir.
Meskipun sibuk menahan usaha Aqua, Vanir berhasil

memperhatikan kedatanganku.
“Selamat Datang di-Graaaa! Pengurus, lakukan sesuatu pada dewi

gilamu ini!”
“Jangan panggil aku pengurus. Apa Wiz keluar? Sungguh, ini

membuat kami sangat sulit untuk bicara, jadi hentikan itu.”
Mendengar kata-kataku, Aqua dengan enggan melepaskan

cengkeramannya.
“Hei, iblis aneh, jika kekuatanmu itu bukan tipuan, cepat dan
gunakan untuk memastikan lokasi Wiz saat ini.”
“Hmph. Jangan samakan kekuatanku dengan para dewi yang

mengklaim kemahakuasaan tapi pada kenyataannya tidak mampu
mencapai apa pun sama sekali. Selain itu, diriku sudah
memberitahumu, semakin banyak kekuatan yang dimiliki
seseorang, semakin sulit bagiku untuk melihatnya. Pemilik toko
yang cacat itu tidak memiliki bakat untuk berbisnis, tapi satu hal
yang dia miliki adalah kekuatan.”
Vanir menjawab dengan tidak puas sambil meluruskan pakaiannya.
“Kau selalu berbicara besar, tapi pada akhirnya, kau tidak tahu,
kan? Kau benar-benar tidak berguna kapan pun itu penting. Ini
sedikit aneh datang dariku, tapi bukankah itu membuatmu lebih
buruk daripada aku?”
“… Baiklah, sudah beberapa waktu, tapi mungkin sudah waktunya

aku serius. Lebih baik kau meninggalkan toko. Diriku akan
menyelesaikan skor dengan para dewa menjengkelkan hari ini.”
Mereka benar-benar tidak rukun…
Saat itu, aku merasakan kehadiran seseorang di belakangku.
Aku berbalik, dan berdiri di pintu masuk adalah…
“Ah, Kazuma-san, Aqua-sama. Selamat datang. Kalian ada pada

waktu yang tepat. Aku baru saja mendapatkan benda yang
menarik…!”
Dengan senang mengatakan itu, dia tersenyum dan bergerak ke

arah kantong kertas yang dipegang penguin yang mengikutinya.
Vanir menegang saat melihat itu.
Tampaknya tidak mampu menahan rasa penasarannya, Aqua

berjalan menghampirinya dan dengan penuh rasa ingin tahu
melihat ke dalam kantong kertas.
Mengabaikan penguin yang tampak benar-benar ketakutan, aku

bertanya menggantikan Vanir yang juga tidak bergerak.
“Jadi… Apa yang kau beli?”

“Aku senang kau bertanya!”
Wiz dengan gembira meraih ke dalam tas dan mengeluarkan…
“… Teru teru bozu?”
(Ini.)
“Apa itu teru teru bozu? Ini adalah item sihir yang kuat yang
dapat mengendalikan cuaca. Cukup gantung di depan rumahmu dan
itu akan membuat cuaca jadi cerah! Biasanya, mengendalikan cuaca
membutuhkan ritual panjang dan penggunaan banyak komponen
langka, tapi itu bisa dilakukan hanya dengan item ini! Apa yang kau
pikirkan? Bukankah ini luar biasa!? Ini luar biasa, bukan?”
Ini luar biasa.
Ini sangat menakjubkan, tapi…
“… Jadi, apa benda itu punya efek samping? Seperti

menggunakannya akan menyebabkan hujan tidak turun selama
sepuluh tahun… Atau itu membutuhkan mana yang besar…”
“Tidak ada efek samping. Aku sudah belajar banyak setelah

mendapatkan ceramah dari Vanir-san! Untuk menggunakan ini,
yang perlu dilakukan seseorang adalah menuangkan jumlah mana
yang cukup ke dalamnya dan menggantungnya di bagian atap
rumahmu. Dan itu hanya dapat digunakan selama musim tertentu,
jadi tidak ada kerugian sama sekali! Apa yang kau pikirkan?
Bukankah ini barang yang luar biasa?”
Vanir dengan kaku berjalan ke arah kami, dan mengangkat benda

seperti teru bozu yang Wiz tampak sangat bangga dengan itu.
“Dan apa sebenarnya musim di mana kau bisa menggunakan benda-

benda ini?”
“Saat ini! Itu hanya bisa digunakan selama musim ini! Aku tidak
cukup bodoh untuk membeli sesuatu yang tidak bisa digunakan.
Kau terlalu khawatir, Vanir-san.”
“… Pelanggan yang terhormat, kesini sebentar.”
Mengabaikan Wiz yang tersenyum cerah, Vanir memegang

pundakku dan membawaku ke sudut toko.
“… Aku hanya akan mengatakan ini lebih awal, aku tidak akan
membelinya.”
“Jangan katakan itu. Diriku bisa merasakan sihir yang kuat datang
dari— produk yang luar biasa ini. Kemampuan benda ini benar-
benar asli.”
Aku mengerti. Nah, jika dia bilang begitu, maka item ini pasti
benar-benar asli.
Aku pernah mendengar kalau Wiz lebih suka membeli barang-

barang yang mengandung sejumlah besar sihir setiap kali dia pergi
belanja.
Meski begitu, ada satu hal terakhir yang menggangguku.
“… Aku tidak ingat pernah turun hujan baru-baru ini. Apa ada
hujan di sekitar musim ini?”
“… Ada suatu hari ketika hujan turun sekitar musim ini dua puluh
tahun yang lalu.”
“Aku tidak akan membelinya.”
Vanir bergerak mendekat menanggapi penolakanku.

“Jangan katakan itu. Dunia ini sangat besar. Mungkin ada tempat
di dunia yang terganggu oleh hujan ekstrem di sekitar musim ini.
Jika kau membawanya ke daerah seperti itu, itu pasti akan
dianggap sebagai harta berharga. Jika kau membelinya sekarang,
diriku bahkan akan memasukkan seri ramuan terlarang: nomor dua
sebagai bonus.”
“Aku tidak akan membelinya. Selain itu, Aqua dapat membuat

barang serupa sendiri. Dia membuat Teru Teru Megumin atau
semacamnya beberapa waktu lalu.”
“Selain itu, diriku akan menambahkan produk pra-rilis yang telah

diriku kembangkan secara diam-diam, bantal tubuh ukuran
sebenarnya dari penjaga toko erotis.”
“Aku tidak akan… Ceritakan lebih detail.”
Saat itu,
“Um… Apa ada masalah, Aqua-sama?”
Aku mendengar Wiz dengan ragu berkata—

“—Kalau dipikir-pikir, sudah lebih dari setahun sejak kita

bertemu, bukan? Betapa ironisnya… Aku seorang dewi dan kau lich.
Biasanya, kita berdua tidak akan pernah bisa memiliki hubungan
yang baik seperti itu.”
“Apa sudah selama itu? … Ah, aku membeli beberapa kue kering
bersama dengan item sihir itu. Apa kau mau, Aqua-sama?”
“Aku akan mengambil beberapa… Tidak, bukan itu. Hei, Wiz, kita
menjadi terlalu dekat satu sama lain. Biasanya, itu wajar bagiku
untuk memurnikanmu saat kita bertemu. Ya, seorang dewa dan
undead. Dua entitas yang seharusnya tidak pernah akur seperti
ini…!”
Aqua mengatakan itu sambil menggigit kue yang dia terima dari
Wiz.
Merasakan suasana tegang ini, Vanir berjalan cepat dan

menempatkan dirinya di antara Wiz dan Aqua.
Penguin maskot toko— tidak, maksudku, mantan bangsawan

Zereschrute sedikit gemetar ketakutan, tapi ia juga pindah ke
sisi Wiz.
… Aku sangat berharap Aqua tidak serius tentang ini, tapi…

Berdiri di depan Wiz seolah melindunginya, Vanir berkata dengan

tegas.
“Ada aura yang sangat berbahaya di sekitarmu untuk beberapa

alasan, Dewi Kekerasan. Diriku tidak tahu apa yang terjadi, tapi
jika kau berniat menjadi liar di sini, diriku akan memaksamu untuk
mengganti sejumlah besar kerusakan. Jika kau siap untuk itu,
maka silakan lanjutkan.”
Mengatakan itu, Vanir menunjuk jarinya pada Aqua seperti sebuah

tantangan.
Tapi Aqua mengabaikannya dan fokus pada Wiz.
“Wiz… Tolong mengerti! Kami tidak dapat melindungi dunia ini

tanpa mengalahkanmu! Sangat menyakitkan bagiku untuk menyakiti
seorang teman, tapi, tolong, Wiz, aku ingin kembali ke surga! Aku
akan membuatnya cepat, jadi tolong kembali ke tanah!”
Setelah mengucapkan kata-kata dramatis seperti itu, Aqua

mengambil posisi bertarung.
Adapun Wiz, dia hanya berdiri di sana dengan ekspresi kosong di

wajahnya.
Setelah beberapa saat, Wiz mengangguk dan berkata dengan

riang.
“… Jika aku kembali ke tanah, apa Aqua-sama dapat kembali ke

surga?”
“Ya persis! Sayang sekali, Wiz, tapi ada alasan mengapa aku tidak
bisa membiarkanmu pergi! Aku tidak keberatan jika kau
menyimpan dendam terhadapku, tapi, sebagai seorang dewi—”
“Baguslah.”
“Sebagai seorang dewi…! … Tidak apa-apa? Tidak, tunggu, Wiz, kau

tidak bisa menyerah begitu saja! Kau pikir hidupmu seperti apa?
Kau akan dihukum, kau tahu?”
Apa yang kau katakan? Kaulah yang berbicara tentang

mengembalikannya kembali ke tanah dan yang lain sejak awal.
Ada banyak yang ingin aku katakan, tapi sekarang bukan waktunya.
Adapun Wiz, dia masih berekspresi kosong di wajahnya saat dia

berkata,
“Jika kau memurnikanku, kau akan bisa kembali ke surga, bukan?

Aku tidak mengerti detailnya, tapi pasti ada sesuatu, kan?
Setelah menghabiskan begitu banyak waktu bersama, aku tahu
betul bahwa Aqua-sama adalah orang yang baik dan penuh
kebajikan… Jika Aqua-sama ingin memurnikanku, aku akan setuju.”
Kali ini, Vanir adalah orang yang membuat keributan.
“Apa yang kau katakan, Wiz? Apa kau lupa janji yang kau buat
denganku!? Kau benar-benar berani jika kau berpikir kau dapat
memutuskan kontrak dengan iblis! Jika kau kembali ke tanah, siapa
yang akan membuat dungeonku nanti!? Segala sesuatu yang aku
lakukan untuk toko ini adalah untuk mencapai tujuan itu!”
Wiz tampak terkejut, tapi memandang Vanir sambil tersenyum.
“Vanir-san, kau benar-benar memanggilku dengan namaku. Maaf

aku tidak bisa menepati janjiku… Um, dia tertidur di sebuah
mansion yang jauh di dalam hutan sekarang, tapi aku kenal lich
lain. Aku akan memperkenalkanmu kepadanya, jadi tolong…”
Vanir menggertakkan giginya setelah mendengar itu, tapi pada

akhirnya, dia masih dengan tegas berdiri di antara Aqua dan Wiz.
Wiz berpaling dari Vanir, menggenggam kedua tangannya, dan

tersenyum pada Aqua.
“Biasanya, wajar saja bagimu untuk memurnikanku saat kita

bertemu. Terima kasih telah membiarkanku sampai sekarang,
Aqua-sama. Berkat itu, aku bisa mengelola toko ini bersama Vanir-
san dan mengenal banyak orang. Aku sudah hidup lama, tapi tahun
terakhir ini telah menjadi tahun paling menyenangkan dalam
hidupku. Itu tidak berlebihan. Jadi lupakan tentang menyimpan
dendam, aku yang harusnya berterima kasih kepadamu.”
“… …”
Mendengar kata-kata itu, Vanir melangkah mundur tanpa kata.
Menilai dari cara dia mengertakkan gigi, sepertinya dia tidak

setuju dengan Wiz, tapi lebih menghargai keputusan Wiz.
“Aku awalnya mendirikan toko ini untuk menjadi tempat di mana

teman berpetualangku yang dulu bisa kembali. Tapi, beberapa hari
yang lalu… Ya, itu saat Vanir dan aku berbicara tentang masa lalu
kami dan Aqua-sama tertidur. Aku akhirnya dapat memberi tahu
teman-temanku, ‘Selamat datang di rumah,’ ketika mereka
berkunjung pada hari itu… Jadi aku tidak menyesal.”
Dan Aqua…
“U… uuuu…”
Sepertinya dia hampir menangis saat dia mundur, benar-benar

mengena dengan kata-kata Wiz.
Melihat Aqua dalam batasnya, Wiz memanggilnya dengan nada

suara yang sama yang akan digunakan untuk menghibur anak yang
menangis.
“Aqua-sama, aku harus dimurnikan oleh seseorang suatu hari

nanti, atau aku akan ada selamanya. Jika aku harus dimurnikan
oleh seseorang, aku akan memilih untuk dimurnikan oleh Aqua-
sama. Bagaimanapun, ini akan membantumu. Juga…”
Wiz memberi Aqua senyum murni dan tak bercela, seakan untuk
membuatnya tenang dan menghilangkan rasa bersalah yang
mungkin dia rasakan.
“Aku sangat senang menjadi temanmu, Aqua-sama”

Di hadapan Vanir, Zereschrute, dan pandanganku.
Dan Wiz yang tampaknya lebih khawatir pada Aqua daripada

dirinya sendiri.
“U… uuu… Waaaaaah!”
Aqua menangis sebelum melarikan diri dari toko.
Part 2
… Untuk berpikir bahwa orang yang paling baik hati di kota ini, dan
orang yang paling terhormat, adalah lich…
Pikiran semacam itu memenuhi pikiranku ketika aku kembali ke

mansion untuk mencari Aqua.
Darkness dan Megumin memainkan permainan papan sambil

bersantai di sofa di aula utama.
“Hei, apa Aqua sudah kembali?”

“Aqua? Dia bergegas kembali belum lama ini dan menutup diri di
kamarnya. Aku bilang kepadanya kalau makan malam sudah siap,
tapi dia tidak keluar sama sekali. Apa yang terjadi?”
Aku jatuh dalam pikiran yang dalam setelah mendengar kata-kata

Megumin.
Apa yang harus aku lakukan? Haruskah aku meninggalkannya

sendirian untuk sementara waktu?
… Tidak, itu mungkin bukan ide yang baik.
“Itu, yah… Berikan aku porsi makan Aqua. Aku akan

membawakannya padanya.”
Setelah menerima nampan dari Megumin, aku menuju ke kamar

Aqua.
“—Hei, aku mengerti perasaanmu, tapi jangan langsung pulang

tanpaku. Megumin sudah membuatkan makanan, jadi bukalah.”
“… Tinggalkan aku sendiri. Aku kehilangan sedikit kepercayaan

diriku sebagai seorang dewi sekarang.”
… Hanya sedikit, ya?
Aku memanggil Aqua melalui celah pintu lagi.
“Hei… Bukankah tak apa untuk menyingkirkan Raja Iblis dari

kepalamu untuk sementara waktu? Apa benar-benar ada
kebutuhan untuk bergegas kembali ke surga sekarang?”
“… …”
Pada akhirnya, Aqua tidak membenci Wiz.
Dia terus-menerus mengganggunya dan sering secara tidak

sengaja memurnikannya ketika dia berkelahi dengan Vanir dan
sejenisnya, tapi, kadang, keduanya memiliki hubungan yang cukup
dekat.
Aku memanggil sekali lagi.
“… Kau tahu kalau kau tidak akan bisa melihat Wiz lagi jika kau
kembali ke surga, bukan?”
Tentu saja, dia juga tidak akan dapat melihat salah satu dari kita.
… Tidak, tunggu, Eris-sama kadang-kadang datang ke sini untuk

bermain sebagai Chris, sehingga mungkin tidak selalu demikian.
Tapi apa itu bisa terjadi pada Aqua?
Dari yang aku ingat, Aqua adalah dewi yang bertanggung jawab
atas Jepang.
Apa dia bisa muncul di sini kapan saja dia mau, aku penasaran.
Aqua masih diam.
Aku memanggil untuk terakhir kalinya.
“… Aku membawa makan malam yang dibuat Megumin. Jika kau

tidak menginginkannya, aku akan menaruhnya disini.”
“… Tinggalkan saja disitu.”

“—Apa yang salah dengan Aqua? Dia biasanya yang pertama di

meja makan. Apa perutnya sakit?”
Ketika aku kembali ke aula, Megumin yang tampak khawatir

menanyakan hal itu kepadaku.
Dilihat dari cara Darkness mengerutkan kening saat dia menatap

papan, Megumin tampaknya menang dalam permainan mereka.
“Jangan khawatir. Dia sepertinya mau makan makanan yang

kubawa. Beri dia waktu. Dia pasti akan kembali setelah lapar lagi.”
Aku dengan santai mengatakan itu, tapi pada akhirnya, Aqua

menghabiskan sepanjang hari di kamarnya.
Part 3
Aku tidak bisa tidur.
Mungkin sekitar tengah malam sekarang.

Ini adalah malam yang sangat sunyi hari ini, sampai-sampai tidak
ada serangga.
Keributan pagi ini bukan sesuatu yang luar biasa.
Aqua keluar, menyebabkan keributan, menciptakan beberapa

masalah, dan kembali ke rumah sambil menangis.
Itu adalah sesuatu yang terjadi setiap hari. Bukan hal yang aneh.
Tapi untuk beberapa alasan, kejadian hari ini sangat membebani

pikiranku.
Aqua tidak menjawab ketika aku bertanya apakah dia baik-baik

saja dengan tidak melihat Wiz lagi setelah dia kembali.
Bukanlah Wiz yang ingin aku tanyakan saat itu, tapi sesuatu yang
jauh lebih pribadi.
“Apa kau baik-baik saja dengan dipisahkan dari kita?”
Itulah yang ingin aku tanyakan.

……
…………
“AAAAAAAH!”
Aku berguling-guling di atas tempat tidur.
Pikiran memalukan apa yang mengalir di kepalaku saat ini?
Aku membenamkan wajahku ke bantal.
Tidak, tidak, yang sebenarnya ingin aku tanyakan adalah:
“Apa kau benar-benar ingin kembali setelah tinggal di sini begitu

lama?”
Setelah hidup dengan mereka bertiga, sulit membayangkan hidup

tanpa Aqua.
Apa artinya jika Aqua pergi?

Hidup bersama hanya dengan Darkness dan Megumin.
Meskipun aku memiliki mansion dan kekayaanku, Aqua tidak akan

lagi bermalas-malasan atau menyebabkan masalah, juga tidak akan
menerobos masuk jika hal-hal berjalan dengan baik…
… Tunggu.
Apa yang aku khawatirkan? Itu tidak terdengar seperti kehidupan

yang buruk.
… Tidak tidak tidak.
Aqua pasti akan menangis jika dia mendengar itu.
Ditambah lagi, rasanya hidup akan sangat membosankan tanpa

kehadirannya.
Tentu, dia tidak akan membuat masalah bagiku setiap hari, tapi
rasanya aku akan punya terlalu banyak waktu luang untuk tahu apa
yang harus dilakukan.
Namun, apa yang dipikirkan Aqua tentang ini?
Sebenarnya, mengapa aku tidak bisa tidur dari tadi?
Ini membuatku bingung.
Ya, ada perasaan mencakar di dadaku…
“… …”
Aku melemparkan selimutku ke samping dan bangkit.
Sudah agak terlambat, tapi aku akan membangunkannya dan

menginterogasinya.
Dan menceramahinya dengan baik selagi aku melakukannya.
Aku akan menjelaskan kepadanya dengan tepat risiko apa yang

akan terjadi jika kita pergi mengalahkan Raja Iblis, dan betapa
sedikitnya yang bisa kita dapatkan dari itu.
Aku keluar dari kamarku dan bergerak menyusuri koridor

setenang mungkin.
Mereka kemungkinan besar sedang tidur sekarang, tapi aku benar-

benar tidak ingin tertangkap oleh Megumin atau Darkness dan
membuat mereka berpikir kalau aku sedang mencoba meluncurkan
serangan malam pada Aqua.
Ya, kesalahpahaman semacam itu akan menghantui namaku selama

aku hidup.
Mengaktifkan skill Hide-ku, aku mulai diam-diam menuju kamar

Aqua.
Tapi sebelum aku mengambil beberapa langkah.
Aku melihat Aqua menatap langit malam.
Ada balkon di lantai dua mansion, tepat di atas pintu masuk, dan
Aqua saat ini duduk di sana.
Ada bulan purnama yang sangat indah malam ini.

Aqua mengenakan baju tidurnya yang biasa dan duduk memeluk

lutut di dadanya.
Aku awalnya berniat membangunkannya dan memberinya ceramah,

tapi…
Aqua benar-benar terlihat seperti seorang dewi ketika dia hanya

duduk di sana, dan dengan diam menatap langit.
Kalau dipikir-pikir, kembali ketika aku pertama kali mati, aku

secara naluriah tahu bahwa dia adalah seorang dewi sejak aku
pertama kali melihatnya.
Dia benar-benar cantik, aku pikir.
Kalau saja dia seperti ini setiap hari…
Ketika aku mengawasinya dari jauh, dia tiba-tiba menyadari

kehadiranku dan berbalik menghadapku.
“… Apa yang sedang kau lakukan disana? Kau tidak bisa tidur?”
Aku berjalan ke balkon dengan rasa agak bersalah.
Aku tidak mungkin mengatakan kepadanya kalau aku bangun untuk

mencarinya, jadi apa yang harus aku katakan?
Dan aku benar-benar tidak dapat mengatakan kalau aku tertarik

padanya saat dia mengamati bulan.
Jika dia mendengar itu, itu akan membuatnya besar kepala.
Itulah sebabnya aku mengatakan sesuatu yang tidak terkait

dengan apa yang aku pikirkan tadi.
“… Yah, aku terlalu banyak tidur siang hari ini… Lagipula, apa yang
kau lakukan di sini? Kau akan berakhir memberi makan nyamuk,
kau tahu?”
“Kau benar-benar sampah seperti biasanya, bukan?”
Aqua berkata dengan lesu saat dia berbalik kembali ke langit.

……
“Satu-satunya hal yang ada di pikiranmu adalah makanan, jadi apa

yang kau lakukan di sini menatap bulan? Apa surga ada di bulan?
Apa kalian seperti Putri Kaguya atau semacamnya?”
“Tentu saja tidak, aku hanya melihatnya karena itu cantik. Kau
tahu, aku sudah lama penasaran tentang hal ini, tapi menurutmu
apa sebenarnya aku ini? Bahkan aku memiliki waktu di mana aku
ingin mengagumi sesuatu yang bagus, kau tahu? Apa yang kau
pikirkan? Bukankah seorang dewi yang memandangi bulan benar-
benar indah?”
Tentu saja.
Sejujurnya, melihatnya seperti itu membuatku berpikir, oh yaa,

gadis ini benar-benar seorang dewi.
Tentu saja, aku tidak akan mengatakan itu padanya.
“… Hei, apa keinginanmu untuk kembali ke surga begitu besar? Kau

sudah berada di sini selama lebih dari setahun, bukan? Kau telah
mengenal banyak orang, jadi tidakkah kau pernah berpikir kalau

kau mungkin tidak bisa melihat mereka lagi?”
“… …”
Aqua dengan diam menatap bulan.
Kemudian, dia memunggungiku dan mulai melakukan monolog.
“Ini baru satu tahun lebih, kan? Rasanya sangat aneh. Aku sudah
mengenal dewa-dewa dan malaikat lain di surga lebih lama, tapi
kehidupan di dunia ini, bagaimana harus mengatakannya, penuh
keributan dan penuh drama?”
Orang yang membuat hidup kita di sini penuh keributan dan penuh
drama adalah kau.
Aku ingin mengatakan itu untuk sesaat, tapi aku menariknya

kembali.
Sebaliknya, aku berkata…
“Kau sudah berada di surga lebih lama? Itu berarti kau benar-
benar sudah tua—”
“Jika kau mengatakan sesuatu lagi, aku akan menempelkan segel di

tubuh bagian bawahmu sehingga itu tidak akan pernah berdiri
tegak lagi.”
Untuk pertama kalinya dalam hidupku, aku terus terang takut

pada Aqua.
Aqua melanjutkan dengan monolognya.
“Di surga, setiap hari sama. Itu tidak mengubah sedikit pun dari
hari ke hari. Sejujurnya, itu cukup membosankan… Ya, di sisi lain,
itu berarti aku tidak berakhir dengan kenangan yang tidak
menyenangkan.”
Kenangan yang tidak menyenangkan.
Apa dia berbicara tentang apa yang terjadi beberapa hari lalu
ketika para petualang tiba-tiba berbalik menentangnya?
“Sejak saat itu, aku mendapat beberapa permintaan maaf dari

para petualang. Meskipun, sebagai seorang dewi, aku tidak benar-
benar terpengaruh oleh tindakan-tindakan itu.”
Kau pembohong. Megumin memberitahuku kalau kau cukup

tertekan untuk sesaat setelah itu.
… Lalu, Aqua, menatap ke bulan, bergumam dengan suara yang

terlalu lembut untuk dapat didengar.
“… Aku ingin pulang ke rumah.”
Wajahnya tidak terlihat sedih atau kesepian atau apa pun.
Hanya saja, wajahnya terlihat seperti anak hilang yang menatap

sedih di tempat yang dulu dia sebut rumah.
Kata-kata itu tidak ditujukan kepadaku.
Itu bukan permintaan, dia juga tidak mengeluh. Itu hanya dia yang
mengekspresikan keinginannya, yang ada di dekat hatinya.
Aku tidak tahu berapa lama dia tinggal di surga.
Aku tidak tahu apakah dia punya teman atau kenalan di sana.
Aku bahkan tidak tahu apa-apa tentang gaya hidupnya di surga.
Tidak tahu sama sekali.
… Aku adalah orang yang menyeretnya dengan paksa ke sini, jadi

jika dia sendiri ingin kembali, tugas mengirimnya kembali harus
benar-benar jatuh ke tanganku.
Juga, aku benar-benar tidak ingin terlalu memikirkan hal ini, tapi
itu juga salahku bahwa tidak ada pengguna cheat baru yang muncul
selama setahun terakhir.
Tapi tetap saja, Raja Iblis…
… Aku mungkin harus mengatakan sesuatu di sini.
“… Yah, kau tahu, aku telah memikirkan sedikit, hanya sedikit,

pemikiran tentang bagaimana untuk mengalahkan Raja Iblis juga…
Tapi supaya kau tahu, aku tidak akan pergi sekarang untuk
mengalahkannya atau apa, oke? Sebagai contoh, aku bisa membeli
sejumlah besar ramuan peledak dari Wiz dan membuat sejumlah
besar bahan peledak bersama itu semua. Lalu kita bisa
menguburnya di sekitar kastil Raja Iblis seperti ranjau darat dan
membuat mereka kelaparan. Atau, aku bisa meminta Yunyun
mendaftarkan titik teleport tepat di depan kastil Raja Iblis, dan

meluncurkan ledakan dikastilnya setiap hari…”
“… Heheheh. Kau sangat menentang ini sebelumnya, tapi akhirnya

kau mulai juga! Lihat, aku sudah bilang. Kazuma-san selalu
menemukan cara untuk mengatasi ini pada akhirnya… Tapi, tidak
apa. Kau aslinya sangat lemah untuk memulai itu, tapi jika kau
menerima serangan dari Raja Iblis di levelmu, mungkin saja
tubuhmu tidak cukup untuk melakukan kebangkitan.”
G-Gadis ini!
Dia selalu, selalu harus menambahkan kata-kata tambahan.
Aku melangkah ke balkon dan berkata ke arah punggung Aqua.
“Alasan aku lemah adalah karena aku membuatmu menggantikan

kekuatan cheat. Jika aku lemah, itu karena kau tidak melakukan
bagian pekerjaanmu dengan baik, jadi kata-kata itu juga berlaku
untukmu. Apa kau mengerti, kau dewi-sama yang tidak berguna?”
“Hei, aku ingin menyegelmu, jadi kesinilah lebih dekat, oke?”
“Maafkan aku.”
Jika aku menghabiskan waktu lagi di sini, dia mungkin benar-benar

akan memutuskan untuk menyegelku.
Aku mengatakan kepada Aqua kalau aku mungkin harus kembali

tidur dan mulai kembali ke kamarku…
Aqua, memegangi lututnya dekat ke dadanya, memanggilku tanpa

mengalihkan pandangannya dari bulan.
“Kazuma-san, Kazuma-san.”
Aku berhenti di jalanku.
“… Apa?”
“Satou Kazuma-san, apa kau senang datang ke dunia ini? Apa kau
pernah menyesalinya?”
Aqua dengan polos bertanya.

Kembali ketika aku berada di Jepang, aku adalah seorang

hikikomori dan tidak memiliki apa-apa untuk dinanti.
Tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan apa yang telah aku raih
di dunia ini. Aku memiliki kekayaan, aku memiliki sebuah mansion,
dan di atas semua itu, aku memiliki kasih sayang dari beberapa
wanita cantik di dunia ini.
Aku memang mempertimbangkan untuk bereinkarnasi saat aku

dibunuh Serena, tapi, bahkan jika aku tidak berterima kasih
kepada Aqua, tidak ada cara yang dapat membuatku menyesal saat
ini.
Bahkan jika tempat ini adalah dunia yang keras yang dipenuhi
dengan segala macam omong kosong.
“Aku tidak menyesali apa pun. Aku senang datang ke sini.”

Aqua tampak benar-benar merasa lega setelah mendengar kata-

kata itu dan mengatakan “Oh?” yang lembut bersamaan dengan
desahan.
Sama seperti bagaimana aku merasa sedikit bersalah karena

secara paksa menyeretnya ke dunia ini, dia mungkin khawatir
dengan caranya sendiri tentang mengirimku ke dunia ini.
“Itu bagus kalau begitu… Selamat malam. Jangan melakukan

sesuatu yang aneh di kamarmu hanya karena kau terpesona oleh
kecantikanku di bawah sinar bulan, oke? Kau akan mendapatkan
hukuman ilahi jika melakukannya.”
“Itu sama sekali tidak mungkin.”
Aku langsung menjawab.
Aqua tampak agak jengkel dengan seberapa cepat jawabanku dan

mulai bergumam, “Mungkin aku harus memasang segel kecil
padanya…” dan hal-hal berbahaya lainnya.
Aku buru-buru kembali ke kamarku dan jatuh ke tempat tidur.
Tapi, seperti yang aku duga, kepalaku masih penuh dengan pikiran
untuk membuatku bisa tidur.
… Raja Iblis, ya…
Ya, tidak peduli bagaimana aku melihatnya, itu benar-benar tidak

mungkin.
Kalau saja ada cara bagiku untuk dengan mudah mengalahkannya…
… Tidak, tidak, ada batasan apa yang bisa aku lakukan.
Tapi, jika aku meluangkan waktu untuk memikirkannya, aku

harusnya bisa membuat satu atau dua rencana yang bagus…
Saat itu, aku menyadari sesuatu.
Kenapa aku berpikir dengan serius untuk mengalahkan Raja Iblis?
Aku menutup mata untuk mengusir pikiran bodoh itu dan kembali
tidur.
Tepat sebelum tidur membawaku, keinginan tertentu melintas di

benakku.
Aku belum pernah menginginkan hal seperti itu sebelumnya, tapi,
—Aku benar-benar menginginkan kekuatan cheat yang membuatku

bisa berhadapan dengan Raja Iblis—
Epilogue
“Hei! Kazuma! Kazuma! Bangun! Bangunlah!”
Aku bangun terkaget.
Mungkin karena aku tertidur belum lama ini, aku cepat sadar.
Darkness dengan keras mengguncangku sambil meneriakkan

namaku…
……
Aku memejamkan mata sekali lagi, memeluk Darkness, dan

menariknya ke tempat tidur bersamaku.
“Aku tidak bisa lagi…”
“H-Hei! Kau sadar, bukan!? Aah, tunggu dulu!”
… Aku hanya ingin sedikit mengerjai Darkness, tapi merasakannya

perlahan-lahan lemas di lenganku membuat proses pikiranku
terhenti.
“… Apa yang sedang kau lakukan? … Aku hanya memintamu untuk

membangunkan Kazuma! Serius, saat aku mengalihkan pandangan
darimu, kau kembali merayunya! Kau benar-benar pelacur!”
“Ah, t-t-tidak, itu tidak! Aku belum selesai—!”
Sepertinya Megumin ada di kamarku juga, jadi aku membuka mata.
Dan tentu saja, hal pertama yang aku lihat adalah mata Darkness.
“… Apa kau datang untuk menyerangku lagi!?”
“Aah! K-Kau—!”
Setelah memisahkan diri dari Darkness yang pipinya memerah

karena tuduhan palsu ini, aku meregang dan berkata
“Ada apa, kalian berdua? Kenapa kalian ribut pagi-pagi begini?”
“Ini sudah siang! Lebih penting lagi, ini sangat serius! Tolong baca
ini!”
Bangkit dari tempat tidur, aku menerima amplop yang diberikan

Megumin kepadaku.
Di dalamnya ada surat yang ditulis dengan tulisan tangan yang

sangat indah, dan aku langsung membacanya.
“Semuanya,
Angin sepoi-sepoi menandakan angin segar di musim gugur.

Bagaimana kabar kalian?
Darkness, jangan berlebihan dengan permainan yang kau mainkan

di mana kau berulang kali menendang jari kakimu ke meja rias.
Megumin, jika kau tidak bisa mengendalikan penggunaan

Explosionmu, aku yakin tindakanmu akan dihitung sebagai faktor
yang berkontribusi terhadap efek rumah kaca.
Kazuma, aku tahu bahwa kau adalah seorang pria muda dengan
libido yang sehat, tapi tolong berhenti meletakkan cucian semua
orang di lantai dan berguling diatasnya.”
Aku meremas surat yang sedang kubaca dan melemparkannya ke

sudut kamar.
“Ah!”
Megumin mengambil surat itu dari lantai.
“Aku mengerti perasaanmu, tapi tolong bacalah sampai akhir.”
Ya, aku tidak bisa menolak permintaannya, jadi aku melanjutkan

membaca.
“Nah, Raja Iblis saat ini menyebarkan kekacauan dan kehancuran

di seluruh dunia ini. Apakah kalian berpikir bahwa dewi yang indah
dan cantik ini bisa berdiri saja dan membiarkan Raja Iblis
melakukan apa yang diinginkannya?
Tidak, aku tidak bisa melakukan itu.

Demi Kultus Axis tercintaku di seluruh dunia.
Untuk menjawab keinginan sepuluh miliar orang yang percaya

padaku
Aku sedang dalam perjalanan untuk menjadi legenda…”
Aku mengangkat kepalaku.
“… Apa benar-benar ada sepuluh miliar Kultus Axis di dunia ini?”
“… Paling banyak mungkin sekitar beberapa ratus.”
Mendengar kata-kata Darkness, aku menghela nafas lega sebelum

melanjutkan membaca surat itu.
“Jadi, untuk mengubah tugas mulia ini menjadi kenyataan…

Aku akan keluar sebentar untuk mengalahkan Raja Iblis.”
Aku melompat dari tempat tidur.
“Si idiot itu…!”
Melihatku yang panik, Darkness berkata
“… Aqua menyimpan uang saku yang kau berikan padanya. Dia

harusnya sudah menabung cukup banyak sekarang, jadi dia
mungkin mencoba untuk menyewa beberapa petualang yang
terampil…”
Aku bergegas mengambil jaketku.
Jika aku tidak buru-buru dan mengejarnya…!
—Lalu, saat berbalik ke arah mereka berdua, aku memperhatikan

sesuatu tentang ekspresi mereka.
Aku memberi mereka pandangan bertanya, dan Megumin menunjuk

ke sudut surat itu.
Aku mungkin akan melewatkannya jika aku tidak memperhatikan

itu, tapi tepat di mana jarinya menunjuk adalah beberapa kata
yang sepertinya dicoret.
Dia mungkin menulis ini tapi membatalkannya karena

kedengarannya bodoh atau semacamnya.
Aku membungkuk untuk melihat lebih dekat.
“PS: Tolong kejar aku.”
… Bukankah itu seharusnya “Tolong jangan mengejarku”?
—Si Bodoh itu!

Penutup
Pertama-tama, terima kasih telah membeli buku ini.
Ini adalah volume di mana sang protagonis, Satou Kazuma,

meluncurkan serangan balik.
Biasanya, dia adalah tipe orang yang menghindari berkelahi, dan

bergantung pada teman-temannya untuk menyelamatkannya ketika
dia terlibat perkelahian.
Namun, dengan melihat kesedihan Aqua, ia menantang sang

jenderal dengan sendirinya, dan terus berjuang bahkan ketika
pikirannya dikontrol musuh…
Saya tidak berpikir bahwa ada banyak orang yang mulai membaca
dari kata penutup, tapi jika kalian ingin ringkasan, itulah intinya.
Bagaimanapun, aku hanya bisa menerbitkan buku ini berkat:

Ilustrator Mishima Kurone-sensei, manajer I-san, Design-san dan
Proofreader-san, banyak orang dari departemen editorial dan
berbagai orang yang terlibat, dan, tentu saja, semua pembaca
saya yang telah mendukung saya.
Itu sebabnya saya selalu melakukan ini di setiap volume…
Rasa terima kasih saya yang terdalam untuk semua orang yang
mengerjakan proyek ini, dan untuk setiap pembaca saya!
Terimakasih telah membaca Kono Subarashii Sekai

ni Shukufuku wo! Volume 15 : Sindrom Sesat
Download Novel PDF Lainya hanya di isekaipantsu.com
Kunjungi
isekaipantsu.com

(Isekaipantsu) Kono Subarashii Sekai Ni Shukufuku Wo! Volume 15

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

(Isekaipantsu) Kono Subarashii Sekai Ni Shukufuku Wo! Volume 15

Diunggah oleh

Hak Cipta:

IsekaiPantsu & Dewi Aqua Translation

IsekaiPantsu & Dewi Aqua Translation

KONO SUBARASHII SEKAI NI SHUKUFUKU

PENULIS : AKATSUKI NATSUME

ILLUSTRASI : MISHIMA KURONE

Penerjemah : Dewi Aqua (https://dewiaqua.wordpress.com)

PDF : Isekai Pantsu(https://www.isekaipantsu.com)

DILARANG MENGKOMERSIALKAN HASIL

BELILAH BUKU ASLI APABILA SUDAH TERSEDIA DI

Chapter 1 : Hukuman ilahi untuk wanita suci

Chapter 2 : Hukuman ilahi untuk neet ini juga!

Chapter 3 : Perlindungan seorang dewi untuk

Chapter 4 : Sebuah rencana untuk petualang

Chapter 5 : Perpisahan dengan kota pemula

“Kazuma-san Kazuma-san, ambilkan kecap asinnya.”

Setelah menerima botol, dia mengucapkan terima kasih dan—

“Hei, kau baru saja menyentuh kecap, kan?”

“Tidak, aku tidak menyentuhnya.”

Gadis ini memiliki peluang 1/5 untuk memurnikan botol kecap

“… Hei Kazuma, mengapa kau begitu kasar? Kita sudah lama

Dengan senyum lembut, aku mendorong sepiring ikan bakar ke

“Kau terus mengatakan bahwa kau tidak memurnikan bumbu setiap

“Oh, baiklah, aku akan melakukannya! Apa masalahnya, aku hanya

Aqua membalik botol dan menuangkan aliran air ke piring.

“… Apa ada sesuatu yang ingin kau katakan?”

“… Aku akan pergi membeli kecap nanti, tolong ambilkan aku

Dengan ekspresi sedih, Aqua mengocok pengocok garam di atas

Chomusuke melompat ke atas meja dan menyambar makanannya.

Kucing itu merangkak ke kakiku untuk menikmati makanannya.

“… Benda ini benar-benar meremehkanku. Minggir, Kazuma. Sudah

Aqua mengerutkan alisnya dan menerkam kucing itu.

“Ow! Binatang iblis yang mengerikan ini! Dia benar-benar berani

Aku bisa mengerti tangisan kesakitannya, tapi panas?

Aku sedikit penasaran, tapi aku mengabaikan gadis dewasa itu

“Kazuma! Kazuma! Binatang iblis ini baru saja menghembuskan api!”

bisa menghembuskan api dan menggunakannya untuk memasak

Mungkin ketakutan karena Chomusuke, Aqua dengan cepat

Jadi kau akhirnya menyadarinya.

Melirik sambil menghabiskan makanan, aku melihat Aqua menatap

“Wujud aslimu adalah… Ya, wujud yang benar-benar seperti iblis!

Dia terus-menerus mencuri pandang ke arahku selagi dia

“Aku juga tidak sepenuhnya percaya pada identitasnya, jadi cari

Aqua berjongkok di depan Chomusuke selagi dia menawarkan ikan

“Waaaah! Berhenti! Berhenti! Aku mengerti! Aku mengerti! Aku

Melihat Chomusuke menyerang Aqua setelah dia mengabaikan

“… Ini sangat damai…”

“Apa maksudmu dengan damai, dasar NEET sialan! Aku akan

Chapter 1 : Hukuman ilahi untuk wanita suci

Jenderal Raja Iblis dan Dark Priest, Celestina.

—Serena menatapku, mengarahkan telunjuk dan jari tengahnya ke

Ketika aku menjawab dengan tatapan bingung, dia dengan marah

“Tembakau. Aku berbicara tentang tembakau. Seseorang dengan

“T-Tidak, aku tidak punya.”

Rokok seperti apa yang di dunia ini?

Mereka mungkin tidak punya yang sekali pakai dibungkus kertas,

Tidak, tunggu, apa wanita ini preman?

Sebagai mantan hikikomori, secara tidak sadar aku mulai

Aku akrab dengan Dust dan teman-temannya, jadi aku bertanya-

Mendengar jawabanku, Serena melihat ke bawah dan dengan kesal

Akhirnya, dia menghela nafas panjang.

“Aku rasa tidak ada gunanya mencoba terus berakting… Aku

(TL Note : Sebenarnya kata dewi ‘manipulasi’ nya lebih seperti

“Jadi, kau benar-benar menyebut dewimu sendiri dewi hitam. Aku

Saat aku mengatakan itu, wajah Serena langsung terangkat.

Ekspresinya benar-benar berbeda dari apa yang dia miliki

Dia cukup cantik, tapi melihatnya menatapku seperti itu membuat