Rumus Produksi

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

46

Adapun rumus untuk menghitung produktivitas alat adalah sebagai


berikut :
Alat muat (Excavator)

Pm = 3600 x Kb x Ff x Sf x E
Ctm

Dimana :
Pm = Kapasitas Produksi perjam (bcm/jam)
Kb = Kapasitas Bucket (m3)
Ff = Faktor Bucket
Sf = Swell Factor
E = Efesiensi
3600 = Waktu dalam satu jam (detik)
Ctm = Waktu Siklus (detik)

2. Ketersediaan alat
Ketersediaan alat juga merupakan salah satu hal yang mempengaruhi
jumlah produksi. Terdapat beberapa parameter yang dapat digunakan
untuk mengetahui ketersediaan alat dan penggunaannya di lapangan,
yang dibedakan menjadi :
a. Mechanical Availability (MA)
Merupakan faktor availability yang menunjukkan kesiapan
(available) suatu alat dari waktu yang hilang dikarenakan
kerusakan atau gangguan alat (mechanical reasons).

dimana :
W = Waktu yang dibebankan kepada operator suatu alat yang
dalam kondisi dapat dioperasikan, artinya tidak rusak.
Waktu ini meliputi pula tiap hambatan yang ada, seperti
waktu istirahat yang terlalu lama, pindah loading point,
pelumasan, pengisian bahan bakar, keadaan cuaca, dan lain-
lain.
R = Waktu untuk melakukan perbaikan dan waktu yang hilang
karena menunggu saat perbaikan, termasuk juga waktu
47

untuk penyediaan suku cadang dan perawatan preventif


(pelumasan servis berkala).

b. Physical Availability (PA)


Merupakan faktor availability yang menunjukkan berapa jam
(waktu) suatu alat dipakai selama jam total kerjanya (scheduled
hours). Jam total kerja meliputi working hours + repair hour +
standby hours. Atau dapat juga diartikan sebagai catatan mengenai
keadaan fisik dari alat yang digunakan.

dimana :
S = Standby hour, adalah waktu dimana alat siap (standby)
dipakai (tidak rusak) tetapi oleh satu dan lain hal tidak
dipergunakan ketika operasi penambangan sudah berjalan,
meliputi hujan deras, tempat kerja belum siap, kerusakan
pada crusher, dan lain-lain.
W+R+S = Jumlah jam kerja alat yang telah dijadwalkan.
Biasanya nilai PA ini akan langsung diketahui dari mekanik dan
tidak dihitung dengan menggunakan rumus.

c. Use of Availability (UA)


Menyatakan berapa persen waktu yang dipergunakan oleh suatu
alat untuk beroperasi pada saat alat tersebut dapat dipergunakan.
Nilai parameter ini biasanya dapat memperlihatkan seberapa efektif
suatu alat yang sedang tidak rusak dapat dimanfaatkan.

d. Effective Utilization (EU)


48

Menunjukkan seberapa besar dari seluruh waktu kerja yang


tersedia dapat dimanfaatkan untuk bekerja secara produktif
(efisiensi kerja).

Adapun sasaran dari perhitungan produksi tambang yang mengacu


pada suatu jadwal yang telah dibuat yaitu untuk mencapai beberapa
sasaran/kriteria ekonomik seperti memaksimumkan Net Present
Value (NPV) atau Rate of Return (ROR). Kriteria lain misalnya
menghasilkan sejumlah material dengan biaya semurah mungkin,
dan lain-lain.
Pada perhitungan produksi yang di fokuskan untuk perencanaan
jangka panjang, dari situ akan dihasilkan suatu jadwal produksi dan
kemudian dapat menentukan kebutuhan peralatan untuk
mengoperasikan jadwal tersebut. Pada perhitungan produksi jangka
pendek fokusnya mungkin berbeda, dengan kendala jumlah
peralatan, dapat ditentukan jadwal yang terbaik.

IV.2. Perhitungan Produktivitas Perjam Alat


Produktivitas alat muat pada tambang batubara ini dapat diketahui
dengan melakukan perhitungan dari kemampuan alat muat berdasarkan data
– data pendukung yang telah diperoleh sebelumnya.
Target produktivitas alat muat adalah besarnya produktivitas yang
ditetapkan oleh perusahaan dengan mengacu pada kondisi actual
dilapangan. Besar produktivitas yang ditargetkan oleh PT PAMA – TOPB
adalah sebesar 750 bcm/jam.
Sedangkan produktivitas nyata alat muat adalah besarnya produksi
yang dapat dicapai dalam kenyataan kerja alat muat berdasarkan kondisi
yang dapat dicapai saat ini.

IV.2.a. Perhitungan Ketersediaan Alat


49

Untuk menentukan jumlah alat yang dapat digunakan untuk


mencapai target produksi digunakan parameter-parameter yang
masing-masing berbeda sesuai dengan jenis dan kegunaan masing-
masing alat. Perhitungan jumlah yang dibutuhkan sangat
mempengaruhi biaya yang akan dikeluarkan dan akan berbanding
dengan jumlah material yang ditambang. Sehingga pemilihan harus
optimal dengan kondisi desain serta striping rasio yang akan
ditambang harus menguntungkan bagi perusahaan.
Dengan rumus yang sudah diterangkan pada bab sebelumnya,
diketahui bahwa parameter yang digunakan untuk menghitung
ketersediaan alat yaitu working hour, standby hour, dan breakdown
hour.

a. Ketersediaan Alat Gali- Muat


Untuk alat gali-muat, nilai Mechanical Availability (MA),
Physical Availability (PA), Utilization Availability (UA), dan
Effective Utilization (EU) adalah sama untuk semua jenis alat.
Tetapi nilai MA, UA dan EA akan berbeda untuk setiap harinya,
sedangkan nilai PA yang didapat dari mekanik selalu sama pada
setiap bulan. Dengan parameter-parameter yang sudah diketahui,
maka di dapat :

Tabel.4.1. Ketersediaan Alat Gali-Muat


AVAILABLE TIME
Work Time Lost Time
Date Breakdown
Work
General Delay Idle
OB
1 - Juni
1220 160
2 - Juni
105 30 180 590
3 - Juni
838 260
4 - Juni
793 205 381 46
5 - Juni
736 142 522
6 - Juni 970 190
50

7 - Juni
898 165 60
8 - Juni
1015 275
9 - Juni
1184 226
10 - Juni 1155 165
11 - Juni 1087 352
12 - Juni 1117 230
13 - Juni 976 284 180
14 - Juni 1114 246
15 - Juni 1160 255
16 - Juni 699 125 495
17 - Juni 928 361 120
18 - Juni 568 159 569
19 - Juni 1166 254
20 - Juni 1175 145
Total 18904 4229 1878 1265

Dari data ketersediaan alat tersebut, maka diketahui rata-ratanya


adalah :
Untuk rata-rata working hour (W)

Merupakan waktu rata-rata dari waktu kerja yang lancar.

Untuk rata-rata standby hour (S)

Jadi, rata-rata standby hour (S)= ∑Delay + ∑Idle


= 211,45 + 313 = 524,45
Merupakan waktu rata-rata dari waktu delay dan idle, dimana
waktu delay didapat dari : mengisi BBM, mengatur alat berat,
tunggu alat muat, tunggu truck, inspeksi, pelumasan, manuver
alat, pengecekan awal sebelum jalan, lain-lain.
Sedangkan waktu idle didapat dari : diminta standby, tak ada
operator, makan & istirahat, rapat, hujan lebat dan kabut, lain-
lain
51

Untuk rata-rata Breakdown hour (R)

Merupakan waktu rata-rata dari waktu breakdown, berapa jam


alat gali-muat tersebut mengalami breakdown.
b. Perhitungan Ketersediaan Alat Gali – Muat
Diketahui :
Jumlah jam kerja (W) = 945,2 jam
Jumlah jam untuk perbaikan alat (R) = 316,25 jam
Jumlah jam alat suap tunggu (S) = 524,45 jam
Ditanya :
Mechanical Availability (MA) = ....?
Physical Availability (PA) =….?
Utilization Availability (UA) =….?
Effective Utilization (EU) =….?
Jawab :

Jadi, kondisi alat sesungguhnya (Mechanical Availability (MA))


untuk Komatsu PC 2000 sebesar 75 %. Di karenakan kondisi
alat yang masih baru sehingga waktu kerjanya lancar dan jumlah
breakdown yang sedikit.

Jadi, kondisi fisik (Physical Availability (PA)) untuk Komatsu


PC 2000 sebesar 82 %. Di karenakan kondisi alat yang masih
baru.
52

Jadi, waktu beroperasi yang digunakan (Utilization Availability


(UA)) untuk Komatsu PC 2000 sebesar 64 %. Di karenakan
banyak waktu delay dan idle.

Jadi, waktu bekerja secara produktif (Effective Utilization (EU))


untuk Komatsu PC 2000 sebesar 53 %. Di karenakan banyaknya
waktu delay dan idle.

IV.2.b. Produktivitas Alat Gali-Muat (Excavator)


Parameter yang diperlukan untuk menghitung produktivitas
alat gali-muat yaitu cycle time atau waktu edar dari PC itu sendiri,
faktor pengisian bucket (bucket fill factor), faktor pengembangan
material (swell factor), kapasitas bucket, dan efisiensi alat. Pada
bulan Juni, alat gali-muat yang digunakan pada
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA yaitu komatsu PC 2000 4
unit dengan tipe excavator 1753, 1759, 1761, 1763. dan PC 2000
yang kami amati adalah EX 1763. Mengacu pada rumus yang
sudah di jelaskan pada bab sebelumnya, dapat diketahui
productivity dari alat berikut :

a. Data Cycle Time Komatsu PC 2000 EX 1763


Dari pengamatan langsung di lapangan diketahui bahwa :
53

Tabel 4.2. Data Cycle Time Tipe Komatsu PC 2000


Loadin Swing Dumpin Swing
digging Cycle time
No g muatan g kosong
Detik Detik Detik Detik detik Menit detik
1 17 3 3 2 3 00 28
2 18 4 3 2 2 00 29
3 15 3 3 2 3 00 26
4 12 4 3 3 2 00 24
5 11 3 4 2 3 00 23
6 12 3 2 4 2 00 23
7 10 4 4 4 5 00 27
8 11 2 3 2 3 00 21
9 14 3 4 3 2 00 27
10 12 4 3 2 3 00 25
11 16 2 3 3 2 00 26
12 13 5 2 2 7 00 29
13 11 2 4 4 4 00 25
14 12 3 3 2 2 00 22
15 13 3 3 3 2 00 24
16 17 2 2 2 2 00 25
17 12 4 4 2 6 00 28
18 14 2 3 3 2 00 24
19 14 3 2 3 2 00 24
20 12 2 3 2 2 00 21
21 11 4 3 2 2 00 22
22 13 3 3 2 3 00 24
23 10 5 4 2 2 00 23
24 12 3 3 3 5 00 26
25 13 4 3 2 1 00 23
26 11 5 4 2 3 00 25
27 15 3 3 1 2 00 24
28 14 5 5 6 8 00 38
29 10 5 4 2 3 00 24
30 11 4 4 4 4 00 23
31 15 4 3 2 2 00 26
32 12 3 2 3 2 00 22
33 16 5 5 3 7 00 36
34 11 4 4 3 2 00 24
35 12 4 4 3 2 00 25
36 15 3 2 3 2 00 25
37 13 4 2 3 2 00 24
38 10 5 3 3 4 00 24
39 11 3 3 3 5 00 25
54

40 13 3 2 2 3 00 23
41 14 2 3 3 2 00 24
42 16 4 2 3 2 00 27
43 11 4 4 2 3 00 24
44 13 3 2 2 2 00 22
45 15 3 3 3 8 00 32
46 12 4 2 4 3 00 25
47 16 4 3 2 4 00 29
48 18 2 2 2 2 00 26
49 12 4 3 3 3 00 25
50 13 4 2 2 5 00 26
51 12 3 4 4 2 00 25
52 14 3 2 2 2 00 23
53 10 5 3 2 5 00 25
54 11 3 4 2 2 00 22
55 13 2 2 2 2 00 21
56 15 4 2 2 9 00 32
57 12 4 3 4 4 00 27
58 11 5 4 3 4 00 27
59 15 3 3 3 2 00 26
60 13 4 2 2 8 00 29
Total 1524

Dari data cycle time tersebut, maka diketahui rata-rata dari cycle
time adalah :

Untuk rata-rata detik cycle time = = 25,4

 25 detik.

b. Perhitungan Produktivitas Komatsu PC 2000


Diketahui :
Kb = 12 m3 ( tabel spesifikasi Alat )
Ff = 0,8 ( tabel Faktor bucket )
Sf = 1,45/2,0 = 0,725 (tabel Pengembangan material)
E = 0,82 x 0,64 = 0,5248
3600 = Waktu dalam satu jam (detik)
Ctm = 25 detik

Dimana :
55

Ditanya : Q = ……..?

Jawab

Pm = 3600 x Kb x Ff x Sf x E
Ctm
Pm = 3600 x 12 x 0,8 x 0,725 x 0,5248
25
= 525,97555 bcm/ jam

Jadi, produktivitas yang dihasilkan Komatsu PC 2000 EX 1763


adalah 525,97555 bcm/ jam. Hasil actual yang di dapat sebesar
525,97555 bcm/ jam tidak sesuai dengan hasil yang di targetkan
oleh perusahaan sebesar 750 bcm/jam. Di karenakan waktu yang
bekerja kurang produktif , yang disebabkan oleh faktor-faktor
seperti iklim, kondisi alat, kondisi lapangan, mengisi BBM,
mengatur alat berat, tunggu alat muat, tunggu truck, inspeksi,
pelumasan, manuver alat, pengecekan awal sebelum jalan,
diminta standby, tak ada operator/operator yang masih training,
makan & istirahat, rapat.
56

Gambar 4.1. Aktivitas Loading Pit (Komatsu PC 2000)

Anda mungkin juga menyukai