0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
99 tayangan1 halaman
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai gaya bahasa dan unsur sajak yang sering digunakan dalam puisi, seperti aliterasi, anafora, responsi, epifora, repitasi, sinkof, metafora, simile, personifikasi, hiperbola, inversi, dan asonasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai gaya bahasa dan unsur sajak yang sering digunakan dalam puisi, seperti aliterasi, anafora, responsi, epifora, repitasi, sinkof, metafora, simile, personifikasi, hiperbola, inversi, dan asonasi.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang berbagai gaya bahasa dan unsur sajak yang sering digunakan dalam puisi, seperti aliterasi, anafora, responsi, epifora, repitasi, sinkof, metafora, simile, personifikasi, hiperbola, inversi, dan asonasi.
1. Anafora – pengulangan kata pada awal baris Ayamnya menang kampung tergadai Terbang kenanga terbang pohon Pengulangan huruf konsonan “m Terbang burung sering dipohon
2. Responsi – pengulangan kata pada tengah-tengah baris
NADA DALAM SAJAK Sayang indah pergi Johor Dia yang kupinta pergi datang 1. Melankolik – sedih / hiba 2. Patriotik – cinta akan negara 3. Epifora – pengulangan kata pada akhir baris 3. Sinis – mengejek / menyindir Sayang Salmah hatinya pedih 4. Romantis / romantik – kegembiraan / kebahagiaan Teruja sakitnya hati pedih 5. Protes – membangkang 6. Ironi – keadaan yang menunjukkan penentangan 4. Repitasi / Repitisi - pengulangan kata pada baris yang sama Pergilah sayang pergi jauh Hati ini hati yang dilukai RIMA AKHIR
1. Sajak – rima akhir berbentu BEBAS
5. Sinkof / sinkope – penggunaan singkatan kata 2. Syair – rima akhir berbentuk a,a,a,a ku, mu, mau, tak, nak, mak 3. Pantun – rima akhir berbentuk a,b,a,b 6. Metafora – perbandingan secara tidak langsung atau PERLAMBANGAN WARNA kiasan atau perbandingan yang mempunyai dua kata yang berisi konkrit dan abstrak 1. PUTIH – suci, bersih, harapan Bukit-bukit harapan 2. HITAM – bidam durjana, bahaya Bukit (unsur konkrit) 3. BIRU – cinta, kasih, rindu Harapan (unsur abstrak)
7. Simile – perbandingan atau kiasan secara langsun
8. yang bersendi laksana, seperti, bak, umpama, bagaikan Seperti kolek terdampar di pasir Bagai buih kecil di air
9. Personifikasi – penggunaan unsur kemanusiaan terhadap
unsur bukan manusia Kebosanan menggigit pangkal rasa Kebosanan bukan manusia, kebosanan tidak boleh menggigit
10. Hiperbola – penggunaan unsur yang melampau-lampau
Sekarang kumpulkan tenaga raksasa Manusia tak mungkin dapat mengumpulkan tenaga seperti raksasa