Anda di halaman 1dari 11

Halaqah - 01 Pengantar dan Penjelasan

Halaqah yang pertama Penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba' karangan Asy-Syaikh


Muhammad bin Abdul Wahhab at Tamimi rahimahullah

‫الر ِحيْـم‬ َّ ِ‫بِس ِْـم هللا‬


َّ ‫الرحْ َم ِن‬
‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Kita akan bersama-sama mempelajari tentang sebuah kitab yang ringkas akan tetapi
telah memberikan manfaat yang banyak kepada kaum muslimin yang dikarang oleh
seorang Ulama yang lahir pada tahun 1115 H yaitu kurang lebih 300 tahun yang lalu
dan beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H.

Beliau adalah Al Imam Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab at Tamimi dan
Kitab yang akan kita pelajari adalah Al-Qawa'idul Arba’ yang artinya adalah qa'idah-
qa'idah yang empat atau empat qa'idah.

Kitab ini adalah kitab yang ringkas, telah banyak diantara Ulama dan para penuntut
Ilmu yang telah mengambil pelajaran dan mengambil manfaat dari kitab yang mulia
ini.

Syaikh Muhammad at Tamimi seorang ulama jazirah Arab dan beliau lahir pada
tahun 1115 H dan mulai menuntut Ilmu semenjak beliau kecil, dan beliau mengambil
ilmu dari bapak beliau sendiri demikian pula dari ulama-ulama besar di zamannya,
diantaranya adalah Syaikh Muhammad Hayyah as Sindi dan juga yang lain dan
telah melakukan banyak perjalanan dalam rangka menuntut ilmu Agama pergi ke
daerah-daerah yang ada di Hijaj ini ke kota Madinah ke kota Mekkah dan mengambil
ilmu dari banyak ulama, demikian pula pergi ke Bashrah dan hampir-hampir beliau
pergi ke Syam akan tetapi karena suatu halangan beliau tidak bisa kesana.

Di zaman beliau banyak kerusakan-kerusakan didalam Agama, daerah beliau sendiri


dan juga daerah-daerah tetangga tersebar yang dinamakan dengan kesyirikan,
penyembahan terhadap selain Allah 'Azza wa jalla diantaranya :

1. Ada diantara mereka yang mengagung-agungkan kuburan para Shahabat


radhiyallahu 'anhum.
2. Ada diantara mereka yang mengagung-agungkan pohon yang besar, meminta
kepadanya, meminta manfaat dari pohon tersebut.

Oleh karena itu beliau rahimahullah selama hidupnya menghabiskan waktunya untuk
berdakwah dan mengajak orang-orang yang ada disekitar beliau, baik orang yang
awam, anak kecil orang yang sudah besar bahkan para petinggi kerajaan tidak lepas
dari dakwah beliau.

Dan diantara usaha beliau adalah mengarang beberapa karangan (beberapa kitab)
diantaranya adalah kitab yang akan kita pelajari, dan beliau rahimahullah memiliki
banyak karangan yang sangat bermanfaat diantaranya adalah Kitabut Tauhid,
Kasyfu Syubhat, Al Ushul Tsalasah, Fadhlul Islam, Ushulul Iman dan juga Kitab-
kitab yang lain dan kaum muslimin telah banyak mengambil manfaat dari beliau.

Dan beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H, semoga Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعا َلى‬
ُ menerima
amal Ibadah beliau, ketaatan beliau, dan memberikan manfaat kepada kaum
muslimin dari apa yang sudah beliau sampaikan.

Kitab ini yaitu Al-Qawa'idul Arba’ berisi tentang 4 Qa'idah, supaya seseorang bisa
memahami ” Apa itu Tauhid?”.

Mungkin ada diantara kita atau banyak diantara kita sudah mendengar dan pernah
mendengar apa itu Tauhid dan apa itu Asy-Syirk, didalam kitab ini beliau berusaha
untuk memberikan pemahaman kepada kita tentang Tauhid dan juga Syirik dengan
kalimat-kalimat yang ringkas dan beliau meringkasnya menjadi empat qa'idah.
Halaqah - 02 Penjelasan Kalimat
‫الر ِحيْـم‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
َّ ‫هللا‬
ِ ‫س ِـم‬
ْ ‫ِب‬

Halaqah yang ke-2 Penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba' karangan Asy-Syaikh


Muhammad bin Abdul Wahhab at Tamimi rahimahullah

Beliau mengatakan :
‫الر ِحيْـم‬ َّ ِ‫بِس ِْـم هللا‬
َّ ‫الرحْ َم ِن‬

Mengawali kitab beliau dengan Basmallah, mengikuti apa yang Allah lakukan didalam
Al-Quran, karena Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
ُ memulai Kitab-Nya yaitu Al-Quranul Karim dengan
basmalah, demikian pula Rasulullah ‫ ﷺ‬ketika beliau mengirim risalah ke sebagian
para penguasa yang ada di zaman beliau, beliau memulai risalahnya, memulai
suratnya yang isinya adalah dakwah kepada Islam kepada Tauhid dengan basmallah,
diantaranya ketika Beliau ‫ ﷺ‬mengirim surat kepada Hiraql, beliau memulai memulai
surat nya dengan Basmalah. ‫الر ِحيْـم‬ َّ ِ‫ بِس ِْـم هللا‬disini Syaikh Muhammad At-Tamimi
َّ ‫الرحْ َم ِن‬
memulai risalah beliau memulai kitab beliau dengan Basmalah.

Basmallah (bi) disini adalah (‫ )ب‬isti'anah yaitu (‫ )ب‬yang fungsinya adalah memohon
pertolongan, orang yang mengatakan ‫الر ِحيْـم‬ َّ ِ‫ ِبس ِْـم هللا‬Maka maknanya, aku
َّ ‫الر ْح َم ِن‬
memohon pertolongan kepada Allah Ar-Rahman Ar-Rahim, orang yang mengucapkan
basmalah maka pada hakikatnya dia telah memohon pertolongan kepada Allah ُ‫س ْب َحانَه‬ ُ
‫َو تَعَالَى‬

Ism artinya adalah Nama, (‫ )بسم هللا‬artinya adalah Nama Allah, dan sebuah kalimat yang
mufrad apabila jika disandarkan maka ini maknanya adalah umum sehingga makna
ِ‫ بِس ِْـم هللا‬adalah Seluruh Nama Allah, bukan hanya satu Nama akan tetapi mencakup
seluruh Nama Allah, ِ‫ ِبس ِْـم هللا‬dengan Nama Allah maksudnya dengan Nama-Nama
Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ , karena Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ memiliki Al-Asmaul Husna, Lahul asmaa-ul
husna.

ُ ‫لِل ْاْل َ ْس َما ُء ْال ُح ْسنَى فَا ْد‬


ۖ ‫عوهُ ِب َها‬ ِ َّ ِ ‫َو‬
“Dan Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ memiliki Nama-Nama yang Husna maka hendaklah kalian
berdoa dengan-Nya

ِ ‫ بِس ِْـم‬berarti telah beristi'anah memohon pertolongan


Orang yang mengatakan ‫هللا‬
dengan seluruh Nama Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
ُ

Allah adalah lafdzhul Jalalah diambil dari kata Al-Huluhah yang artinya adalah Al-
Ma’lub yaitu Al-Ma'bud yang disembah dan lafdzhul Jalalah adalah Nama Allah yang
paling Agung disandarkan nama-nama yang lain kepada nama ini.

Seorang mengatakan ‫الرحْ َم ِن‬


َّ adalah diantara nama Allah, ‫الر ِحيْـم‬
َّ adalah diantara nama
Allah, ‫ العزيـز‬adalah diantara nama Allah, nama-nama yang lain kembalinya kepada
Lafdzul Jalalah yang artinya adalah Al-Ma’bud Al-Ma’lub yang disembah, ‫الرحْ َم ِن‬
َّ adalah
salah satu di antara nama-nama Allah yang berasal dari Ar-Rahmah yang artinya
adalah Yang Maha Penyayang ‫الر ِحيْـم‬ َّ juga demikian berasal dari Ar-Rahmah yang
artinya adalah Maha Penyayang dan perbedaan antara ‫الرحْ َم ِن‬
َّ dengan
‫الر ِحيْـم‬
َّ disebutkan oleh para ulama diantaranya :

Bahwasanya ‫ الرحمن‬ini adalah Allah Maha Penyayang, dan kasih sayang disini
mencakup seluruh makhluk baik yang mukmin maupun yang kafir, baik yang taat
kepada Allah maupun yang berbuat maksiat kepada Allah ‫س ْب َحانَه ُ َو تَعَالَى‬ ُ semuanya
mendapatkan rahmat dari Allah, orang kafir meskipun dia adalah orang yang kafir
mendapatkan rezeki dari Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ (mendapatkan makanan, mendapatkan
minuman, diberikan kesempatan hidup) dan ini adalah bagian dari rahmat Allah ُ‫س ْب َحانَه‬ُ
‫َو تَ َعالَى‬

Adapun ‫الر ِحيْـم‬


َّ maka rahmat-Nya disini adalah rahmat untuk orang-orang yang beriman
tidak diberikan kepada orang-orang kafir dan diantara rahmat yang Allah berikan
kepada orang-orang yang beriman adalah iman itu sendiri, hidayah kepada agama
islam, dibuka hatinya untuk beriman dan percaya kepada Allah, kepada Rasul-Nya,
kepada Malaikat-Malaikat, kepada Kitab-Kitab, kepada Takdir.
Dan ini adalah bagian dari rahmat Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ yang Allah khususkan untuk
orang-orang yang beriman.
‫وكان بالمؤمنين رحيما‬

"Dan Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬


ُ adalah Dzat Yang sangat Penyayang kepada orang-orang yang
beriman"
Halaqah - 03 Penjelasan Kalimat Bismillah

Halaqah yang ke-3 penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba’ karangan Asy-Syaikh


Muhammad Bin Abdul Wahhab At Tamimi rahimahullaah

Beliau mengatakan

‫أسأل هللا الكريم رب العرش العظيم أن يتوالك في الدنيا واآلخرة‬


Beliau mengatakan,

"Aku berdoa kepada Allah (‫ )الكريم‬Yang Maha Pemurah, (‫ )رب العرش العظيم‬Rabb
yang memiliki yang Menguasai Arsy yang besar, supaya Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ menjagamu
di dunia dan juga di akhirat “.

Setelah beliau mengucapkan Basmalah, beliau mendoakan untuk kita, setiap yang
membaca kitab beliau dengan beberapa doa diantaranya adalah

‫أن يتوالك في الدنيا واآلخرة‬


"Supaya Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ menjagamu, menolongmu di dunia maupun di akhirat"

Dan ini adalah adab yang sangat baik, seorang yang mengajari orang lain mendoakan
muridnya dengan doa-doa yang baik. dan Rasulullah ‫ ﷺ‬didalam Al-Quran
diperintahkan oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ untuk mendoakan orang lain, mendoakan para
shahabat radhiyallahu 'anhum, sebagaimana firman Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ

..‫س َكن لهم‬


َ ‫صالت َ َك‬ َّ ‫وصل علي ِه ْم‬..
َ ‫إن‬ ِ
"Dan hendaklah engkau wahai Muhammad mendoakan mereka karena
sesungguhnya doa yang engkau panjatkan, yang engkau tujukan, yang engkau
berikan kepada mereka ini adalah (sakanullahum) memberikan ketenangan kepada
mereka"

Doanya Rasulullah ‫ ﷺ‬doa yang berupa kebaikan untuk para sahabat beliau
menjadikan ketenangan di dalam hati para shahabat radhiyallahu 'anhum.

Oleh karena itu disini beliau rahimahullah mendoakan kepada setiap yang
mendengar dan mendoakan kepada setiap yang membaca kitab beliau ini supaya
Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ menolong, menjaga di dunia maupun di akhirat.
Ini adalah doa yang agung, Seseorang

- Di jaga di dunia baik agamanya maupun dunia-nya,


- Di jaga dari musibah,
- Di jaga dari kecelakaan demikian pula di dalam agamanya
- Di jaga dari kesesatan dari kerancuan-kerancuan dari keraguan-keraguan dan
- Di jaga dari akhirat semenjak seseorang meninggal dunia,
- Di jaga dari adzab kubur,
- Di jaga dari kegagalan didalam menjawab pertanyaan malaikat,
- Di jaga ketika di bangkitkan oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ
ketika manusia dalam keadaan takut, menghadapi dan melihat kejadian-kejadian
besar pada hari kiamat,
- Di jaga oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ dari ketakutan tersebut, dan seterusnya
- Di jaga ketika melewati Ash-Shirath,
- Di jaga dari neraka,

Maka ini adalah doa yang sangat Agung, beliau mengatakan :

‫أن يتوالك في الدنيا واآلخرة‬


Halaqah - 04 Penjelasan Doa Pengarang

Halaqah yang ke-4 penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba’ karangan Asy-Syaikh


Muhammad Bin Abdul Wahhab At Tamimi rahimahullaah

Beliau rahimahullah mengatakan :

‫وأن يجعلك مباركا أينما كنت‬


“Dan semoga Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ menjadikan engkau wahai pembaca, wahai pendengar
‫ مباركا‬menjadi orang yang berbarakah dimanapun engkau berada"

Dan ini juga doa yang sangat agung, beliau mendoakan untuk kita supaya kita menjadi
orang yang berbarakah, artinya berbarakah (Banyak kebaikan) bisa memberikan
manfaat memiliki banyak kebaikan dan kebaikan tersebut langgeng dan terus
menerus bersama kita.

Dan orang yang berbarakah ini adalah orang yang banyak kebaikannya, memberikan
kebaikan tersebut kepada diri sendiri maupun kepada orang lain.

Ketika dia memiliki ilmu dan dia adalah orang yang berbarakah bermanfaat ilmu yang
dimiliki baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain.

Ketika Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬


ُ memberikan keluasan didalam masalah rizki, bermanfaat rizki
tersebut untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada di sekitarnya.

Apabila dia seorang pengusaha atau penjabat bermanfaat kekuasaannya atau


jabatannya untuk dirinya dan juga untuk orang lain yang ada di sekitarnya, dia memiliki
kebaikan yang banyak dan kebaikan tersebut adalah kebaikan yang langgeng, beliau
mengatakan:

‫وأن يجعلك مباركا أينما كنت‬


“Dan semoga Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
ُ menjadikan engkau berbarakah dimana pun engkau
berada”
Baik di dalam rumah, ketika keluar rumah, baik bersama keluarga maupun bersama
orang lain, baik bersama bawahannya maupun dengan teman-temannya, menjadikan
seseorang menjadi orang yang berbarakah., tidak ada orang yang duduk dengannya
atau dekat dengannya kecuali dia mengambil faidah dari dirinya.

‫وأن يجعلك مباركا أينما كنت‬


Kemudian beliau mengatakan :

‫وأن يجعلك ممن إذا أعطى شكر‬


“Dan semoga Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ menjadikan engkau termasuk orang yang apabila
diberi maka dia bersyukur”
‫وإذا ابتلي صبر‬
”Dan apabila diberikan ujian menjadikan orang yang bersabar”

‫وإذا أذنب استغفر‬


”Dan apabila dia berdosa maka dia beristighfar”

‫ عنوان السعادة‬:‫فإن هذه الثالث‬


”Karena sesungguhnya tiga perkara ini adalah termasuk tanda-tanda kebahagiaan”

Ini adalah doa yang lain yang beliau panjatkan kepada Allah untuk kita beliau berdoa
supaya kita termasuk orang yang apabila diberi bersyukur kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ
diberikan kenikmatan, diberikan karunia sekecil apapun kenikmatan tersebut,

Beliau berdoa kepada Allah, supaya kita termasuk orang yang bersyukur apabila
diberikan oleh Allah ‫تَعَالَى‬ ‫َو‬ ُ‫س ْب َحانَه‬
ُ

Dan beliau berdoa supaya apabila kita terkena musibah maka kita termasuk orang
yang bersabar.

Dan apabila kita berdosa atau melakukan maksiat kepada Allah (melakukan dosa)
maka kita termasuk orang-orang yang beristighfar kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ beliau
menyebutkan tiga perkara dan tidak terlepas keadaan kita dari salah satu diantara tiga
perkara ini.

Seorang manusia didalam kehidupannya terkadang mendapatkan kenikmatan, maka


kewajiban dia saat itu adalah bersyukur kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ seorang yang tidak
bersyukur maka cepat atau lambat Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ akan mengambil kenikmatan
tersebut.

Tapi orang yang bersyukur kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬


ُ maka Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ akan
menambah kenikmatan di atas kenikmatan.

َ َ‫ش َك ْرت ُ ْم َْل َ ِزي َدنَّ ُك ْم َولَئِ ْن َكفَ ْرت ُ ْم ِإ َّن َع َذا ِبي ل‬
‫شدِيد‬ َ ‫لَئِ ْن‬
“Apabila engkau bersyukur (mengakui bahwasanya kenikmatan ini dari Allah,
bersyukur dengan lisannya, menggunakan kenikmatan ini di dalam perkara yang di
ridhai oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
ُ ) maka Allah menjanjikan akan menambah kenikmatan
tersebut ditambah kenikmatan di atas kenikmatan”

‫َولَئِ ْن َكفَ ْرت ُ ْم‬


”Dan apabila engkau kufur kepada Allah mendapatkan kenikmatan akan tetapi
mengingkari bahwasanya itu dari Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ ”
Menganggap bahwasanya kenikmatan itu dari dirinya dari ilmu yang dia miliki dari
usaha yang dia kerjakan, lupa bahwasanya Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ yg telah memberikan
kenikmatan tersebut dan memudahkan dia untuk mendapatkan kenikmatan tersebut

‫َولَ ِئ ْن َكفَ ْرت ُ ْم‬


“Apabila engkau kufur kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ ”

Maka ketahuilah bahwasanya Adzab Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ adalah adzab yang sangat
pedih.

Ini adalah akibat dari orang yang kufur kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَا َلى‬ُ , seorang ketika
diberikan kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
ُ kenikmatan maka kewajiban dia adalah bersyukur
َ
kepada Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالى‬
ُ

Dan Apabila mendapatkan musibah maka hendaklah ia bersabar kepada Allah ُ‫س ْب َحانَه‬
ُ
‫ َو تَ َعالَى‬seseorang tidak lepas dalam kehidupannya terkadang mendapatkan
kenikmatan dan terkadang dia mendapatkan musibah, maka kewajiban dia ketika
mendapatkan musibah adalah bersabar.

Beriman bahwasanya ini semua adalah takdir dari Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَا َلى‬
ُ sudah ditulis oleh
Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ bahkan sudah sejak lama 50.000 tahun sebelum diciptakan langit
dan bumi.

Langit dan bumi telah diciptakan oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬


ُ dalam waktu yang sudah cukup
lama dan di tulisnya takdir sebelum diciptakan langit dan bumi 50.000 tahun

Telah ditulis oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬


ُ kenikmatan yang akan diterima oleh seseorang,
Umurnya, Rezekinya, termasuk diantaranya musibah,. dan tidak mungkin apa yang
sudah ditulis oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ luput dari seseorang.

Oleh karena itu seseorang ketika ditimpa musibah baik didalam dirinya, hartanya,
keluarganya ataupun yg lain bahkan hendaklah dia ingat dan beriman bahwasanya ini
semua sudah ditulis oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ dan harus terjadi

Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, beriman kepada Takdir dan mengetahui
bahwasanya ini adalah termasuk takdir Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ ketika terjadi musibah, maka
َ
Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالى‬
ُ akan memberikan hidayah, memberikan hidayah kepada hatinya,
memberikan ketenangan didalam menghadapi musibah tersebut bagaimanapun
besar musibah tersebut

‫ومن يؤمن باهلل يهد قلبه‬


“Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah maka Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ akan
memberikan hidayah atau memberikan petunjuk kepada hatinya”
Halaqah - 05 Makna Istighfar dan Ketaatan

Halaqah yang ke-5 penjelasan kitab Al-Qawa'idul Arba’ karangan Asy-Syaikh


Muhammad Bin Abdul Wahhab At Tamimi rahimahullaah

Beliau mengatakan

‫نب ا ْست َ ْغفَر‬


َ ‫َو ِإ َذا أ َذ‬

“Dan apabila dia berdosa maka dia beristighfar ”

Beristighfar kepada Allah, memohon ampun kepada Allah ‫س ْب َحانَه ُ َو ت َ َعالَى‬


ُ atas dosa yang
telah dilakukan.

Makna Istighfar mengandung dua perkara :

1. Memohon kepada Allah supaya ditutupi dosa tersebut


Karena ‫ ا ْستَ ْغفَر‬berasal dari kata ‫ َغفَ َر‬yang artinya menutupi

Ketika seseorang mengatakan ‫ّللا‬ ٰ ‫ أ َ ْست َ ْغ ِف ُر‬berarti dia telah memohon kepada Allah
supaya Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ menutupi dosanya, ditutupi kemaksiatan yang dia lakukan
dari mata manusia, sehingga tidak diketahui, sehingga tidak terbongkar kemaksiatan
tersebut.

Seorang yang mengatakan ‫ّللا‬ ٰ ‫ ا ْست َ ْغ َف ُر‬maka dia telah memohon kepada Allah supaya
dosanya ditutupi oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَ َعالَى‬
ُ

2. Makna ‫ستَ ْغفَر‬


ْ ‫ا‬ adalah memohon supaya dosanya dihapus

sehingga dosa yang sudah ditulis oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعا َلى‬
ُ meminta supaya catatan
tersebut dihapus dari catatan amalnya. Sehingga kelak dihari kiamat tidak akan
diadzab oleh Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ dengan sebab dosanya

‫س َعا َدة‬ ُ ‫ع ْن َو‬


َّ ‫ان ال‬ َ َّ ‫ُالء الث‬
ُ ‫الث‬ ِ ‫فَإ ِ َّن َهؤ‬
"Karena sesungguhnya tiga perkara ini adalah alamat atau ciri-ciri dari kebahagiaan"

Orang yang bahagia adalah orang yang apabila diberi bersyukur dan apabila
mendapatkan musibah dia bersabar dan apabila dia berdosa dia beristighfar kepada
Allah ‫س ْب َحانَهُ َو ت َ َعالَى‬
ُ

Kemudian beliau mengatakan :


َ ‫اِ ْعلَ ْم أ َ ْر‬
َ ‫ش َد َك هللاُ ِل‬
‫طا َعتِ ِه‬
“Ketahuilah semoga Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ memberikan petunjuk kepadamu kepada
ketaatan“

Beliau (semoga Allah merahmati beliau) kembali mendoakan kepada kita, supaya
Allah ‫س ْب َحانَهُ َو تَعَالَى‬
ُ memberikan petunjuk kepada kita kepada ketaatan, yaitu mengilmui
kebenaran dan mengamalkan kebenaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai