Anda di halaman 1dari 17

Arti Bismillah, Lengkap dengan Makna dan Keutamaannya

Selain versi pendek, ada juga arti bismillah versi panjangnya lho!
Dalam Islam, saat memulai sesuatu seseorang diharuskan mengucapkan
bismillah. Namun tahukan Moms apa arti bismillah sebenarnya?

Kalimat ini merupakan doa yang diharapkan akan mendatangkan


keberkahan dan keridhaan Allah SWT dalam setiap aktivitas yang diawali
dengan kalimat ini.

Untuk mengetahui lebih jauh, yuk kita simak penjelasannya!

Bismillah adalah versi pendek dari kata ‫ِب ْس ِم ال ّلِه الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْي‬
(Bismillahirrahmannirrahiim) yang berarti ‘Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’ dalam bahasa Arab.

Lafal bismillah ini diucapkan guna sebagai bentuk ‘doa’ yang selalu diamalkan
saat mengawali sebuah perbuatan yang baik.

Bismillah juga kalimat yang sering diamalkan sebagai dzikir yang memiliki
manfaat luar biasa dalam kehidupan sehari-hari bagi seluruh umat muslim.

Kata bismillah juga sering menjadi awalan awal tiap surat di dalam Alquran. Ini
juga terdapat dalam setiap penulisan kitab hukum-hukum islam dan maupun
buku pengetahuan lain.

Salah satu niat baik saat mengawali aktivitas dengan bismillah adalah agar
bisa lebih khusyuk dalam menjalankan segala hal yang akan dilakukan
seharian.

Di dalam Alquran, kata ini terdapat sebanyak 114 kali di setiap awalan surat.
Hanya ada satu surat yang tidak diawali kalimat bismillah yaitu Surat At-
Taubah.

Hal ini karena Surat At-Taubah merupakan surat yang diawali dengan seruan
perang, sedangkan kalimat bismillah mengandung makna kasih sayang
sehingga tidak mungkin sebuah peperangan dilandasi dengan rasa kasih
sayang.

Ada satu kata bismillah yang terdapat pada surat An-Naml ayat 30, ehingga
jumlahnya dalam Alquran genap menjadi 114 seperti jumlah seluruh surat di
dalamnya.
Setelah mengetahui arti bismillah, para ulama tafsir memberikan penjelasan
terkait dengan makna bismillah yang membaginya dalam empat hal, yakni:

 Kata ‘bi’ mengandung maksud ‘kekuasaan dan pertolongan’. Dengan


demikian, orang yang mengucap bismillah akan paham bahwa segala
sesuatu yang akan diperbuat adalah atas dasar kekuasaan dan
pertolongan Allah SWT.
 Bismillah erat kaitannya dengan kalimat tauhid ‘la ilaha illa Allah’,
sehingga kalimat ini menegaskan bahwa Allah SWT adalah sebab utama
segala tindakan.
 Kalimat ini yang diucapkan seorang muslim adalah bentuk ungkapan
pengagungan Allah SWT sebagai penguasa alam semesta.
 Kalimat ini di dalamnya mengandung kata yang merupakan sifat Allah
yaitu ar-rahman dan ar-rahim memberikan penegasan bahwa Allah SWT
adalah maha yang memberikan curahan rahmatnya di dunia dan di
akhirat.

Keistimewaan Membaca Bismillah

Dalam sebuah publikasi ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta , doa masuk ke


dalam metode psikoterapi untuk penyembuhan gangguan kejiwaan seseorang.
Metode do’a yang berkualitas ternyata menimbulkan perasaan kehadiran Allah SWT.

Arti bismillah yang merupakan doa yang selalu dilafadzkan juga dapat menjadi
bagian dari metode penyembuhan tersebut. Selain itu, beberapa keistimewaan
membaca bismillah lainnya yakni:

1. Menghancurkan Setan
‫ { َم ا ِم ْن َع ْب ٍد َي ُق وُل ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم إ َّال َذ ا َب ال َّش ْي َط اُن َك ما َي ُذ ْو ُب الَّر َص اُص‬:‫قال صلى الله عليه وسلم‬
} ‫َع َل ى ا ل َّن اِر‬

Nabi SAW bersabda: “Tidak ada dari seorang hamba yang membaca
bismillahirrahmanirrahim kecuali setan hancur sebagaimana hancurnya timah
di atas api.”

2. Dicatat 400 Kebaikan


‫ { َم ا ِم ْن َع ْب ٍد َي ُق وُل ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم إَّال أَم َر الله َت َع الى الِك َر ا َم ال َك اِتْب ي َن أن‬:‫وقال صلى الله عليه وسلم‬
}‫َي ْك ُت ُبوا في ِد ي َو اِنِه أْر َب ْع َم اَئ ِة َح َس َن ٍة‬

Nabi SAW bersabda: “Tidak ada dari seorang hamba yang membaca
bismillahirrahmanirrahim kecuali Allah ta’ala (Yang Maha Luhur)
memerintahkan malaikat yang mulia pencatat amal untuk mencatat di buku
catatannya empat ratus kebaikan.”

3. Penghapus Dosa
} ‫ { َم ْن َق ا َل ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم َم َّر ًة َل ْم َي ْب َق ِم ْن ُذ ُن وِب ِه َذ َّر ٌة‬:‫وقا َل صلى الله عليه وسلم‬

Nabi SAW bersabda: “Siapa yang membaca bismillahirrahmanirrahim sekali


maka tidak ada tersisa sedikitpun dari dosa-dosanya (yang kecil).”

4. Dosa Dimapuni
} ‫ { َم ْن َك َت َب ِب ْس ِم الله َف َج َّو َد َت ْع ِظ يما لله ُغ ِفَر َل ُه َم ا َتَق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه َو َم ا َت َأَّخ َر‬:‫وقال صلى الله عليه وسلم‬
Nabi SAW bersabda: “Siapa yang menulis bismillah, lalu ia memperbagus
(tulisannya) untuk mengagungkan Allah, maka dosanya (yang kecil) yang telah
lalu dan yang akan datang akan diampuni.”

5. Anjuran Memanjangkan Lafadz Ar-Rahman


} ‫ {إَذ ا َك َت َب أ َح ُد ُك ْم ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم َف ْل َي ُمَّد الَّر ْح ماَن‬:‫وقال صلى الله عليه وسلم‬

Nabi saw. bersabda, “Jika salah satu dari kalian menulis


bismillahirrahmanirrahim, maka hendaklah ia memanjangkan lafadz Ar-
Rahmaan.”

6. Merupakan Hiasan Alquran


‫ {إَّن الله ُسْب َح اَن ُه َو َت َع ا َل ى َز َّيَن الَّس َم اَء ِب الَك َو اِك ب َو َز َّيَن الَم الِئ َك َة ِب ِج ْب ِر ي َل َو َز َّيَن ال َج َّنَة‬:‫وَق اَل صلى الله عليه وسلم‬
‫ َو َز َّيَن ال َّلَي اِلي ِب َل ْي َل ِة‬،‫ َو َز َّيَن األّيا َم ِب َي ْو ِم الُج ُم َع ِة‬،‫ َو َز َّيَن األ ْن ِب َي ا َء ِب ُم َح َّم ٍد صلى الله عليه وسلم‬، ‫ِب الُح و ِر َو ال ُقُصو ِر‬
‫ َو َز َّيَن ال ُق ْر آ َن ِبِب ْس ِم الله‬، ‫ َو َز َّيَن الُكُت َب ِب ال ُق ْر آ ِن‬،‫ َو َز َّيَن المساجَد بال َك ْع َب ِة‬، ‫ َو َز َّيَن ال ُّش ُهو َر ِب َش ْه ِر َر َم َض اَن‬، ‫ال َقْد ِر‬
} ‫الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم‬

Nabi SAW bersabda: “Sungguh Allah SWT menghias langit dengan benda-
benda langit (matahari, bulan, dan bintang-bintang) dan menghias malaikat
dengan Jibril, menghias surga dengan bidadari dan istana-istana, menghias
para nabi dengan Nabi Muhammad SAW ,

menghias hari-hari dengan hari Jum’at, menghias malam-malam dengan


lailatul qadar, menghiasi (di antara) bulan-bulan dengan bulan Ramadhan,
menghias masjid-masjid dengan Ka’bah, menghias kitab-kitab dengan Alquran,
dan menghias Alquran dengan bismillahirrahmanirrahim.”

7. Dicatat Sebagai Orang Baik


} ‫ { َم ْن َق ا َل ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم ُك ِتَب اْس ُمُه ِم َن األْب َر ا ِر َو ب ِر ى َء ِم َن ال ُكْف ِر والنفا ِق‬:‫وقال صلى الله عليه وسلم‬

Nabi SAW bersabda: “Siapa yang membaca bismillahirrahmanirrahim maka


namanya akan ditulis sebagai orang-orang yang baik dan terbebas dari
kekufuran dan kemunafikan.”

8. Diampuni Dosa yang Telah Lalu


}‫ { َم ْن َق ا َل ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم َغ َف َر الله َل ُه َم ا َتَق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه‬:‫وقال صلى الله عليه وسلم‬

Nabi SAW bersabda: “Siapa yang membaca bismillahirrahmanirrahim maka


Allah akan mengampuni dosanya (yang kecil-kecil) yang telah lalu.”

9. Terhindar dari Fitnah


‫ {إذا ُق ْم ُت ْم َف ُق و ُلوا ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم َو َص َّل ى الله َع َل ى َس ِّيِد نا ُم َح َّم ٍد َو َع َل ى آلِه‬:‫وقال صلى الله عليه وسلم‬
} ‫و َص ْح ِب ِه َو َس َّلَم فإَّن ا لَّن ا َس إذا ا ْغ َت اُبو ُك ْم َي ْم َن ُعُه ْم الملك َع ْن ذا ِلَك‬.

Nabi SAW bersabda: “Jika kalian berdiri maka ucapkanlah


bismillahirrahmanirrahim wa shalla Allahu ala sayyidina Muhammad wa ‘alaa
aalihi wa shahbihi wa sallam, sungguh manusia jika akan memfitnah kalian,
maka malaikat akan mencegah mereka dari perbuatan itu.”
Semoga pengetahuan mengenai arti bismillah ini bermanfaat dan
memudahkan seseorang dalam berbuat kebaikan.

KAJIAN SAFINAH ANNAJAH (1) : ARTI HURUF BA (BI) BASMALAH Oleh Masaji Antoro

‫ِبْس ِم ِهَّللا الرحمن الَّر ِحيِم‬


Dengan Asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang

Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq pada hamba-hambaNya dalam
menjalani keutamaan pengabdian dan mencari kesempurnaan kebahagiaan. Shalawat
Salam semoga terhaturkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya
yang sinarannya senantiasa berbintang. Dengan di awali basmalah pengajian kitab
Safiinatun Najaah dimulai sesuai petunjuk Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi wa
sallam dalam sabdanya :

▪“Setiap urusan yang baik yang tidak diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahim maka
akan terputus dari barokah”. (HR Abu Daud dan dihasankan oleh Ibnu Shalah ).

▪"Saat Malaikat Jibril datang kepadaku, yang pertama diberikannya kepadaku ialah
Bismillaahir rahmaanir rahiimi."(Darulquthni dan Ibnu Umar r.a. ).

ARTI HURUF BA (BI) PADA BASMALAH


Huruf ba (bi) adalah huruf jar yang memiliki ta’aluq (ikatan) pada kalimat sebelumnya
yang dalam basmalah ini ta’alluqnya dibuang, bila ditampakkan kira-kira berbunyi
ABTADI-U "aku memulai", Sehingga bismillah berarti "saya atau kami memulai dengan
nama Allah". Dengan demikian kalimat tersebut menjadi semacam doa atau pernyataan
dari pengucap. Atau dapat juga diartikan sebagai perintah dari Allah (walaupun kalimat
tersebut tidak berbentuk perintah),

"Mulailah dengan nama Allah!".


Huruf bi yang diterjemahkan dengan kata "dengan, bersama" itu dikaitkan dalam benak
dengan kata "kekuasaan dan pertolongan". Dengan demikian pengucap basmalah
seakan-akan berkata, "dengan kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya, pekerjaan yang
sedang saya lakukan ini dapat terlaksana".

Pengucapnya seharusnya sadar bahwa tanpa kekuasaan Allah dan pertolongan-Nya,


apa yang sedang dikerjakannya itu tidak akan berhasil. Ia menyadari kelemahan dan
keterbatasan dirinya tetapi pada saat yang sama-setelah menghayati arti basmalah ini,
ia memiliki kekuatan dan rasa percaya diri karena ketika itu dia telah menyandarkan
dirinya dan bermohon bantuan Allah Yang Maha Kuasa itu.

Dalam kitab tafsir Mariful Qur’an, Mufti Shafi Usmani RA memberikan analisa secara
bahasa tentang makna kata bismillah. Menurut beliau kata bismillah terdiri dari 3 suku
kata ba, ism dan Allah. Kata ba memiliki 3 konotasi dalam bahasa Arab :

1. Mengekspresikan kedekatan antara dua benda yang satu dengan lainnya hampir
tidak memiliki jarak.
2. Mencari pertolongan dari seseorang atau sesuatu
3. Mencari berkah dari seseorang atau sesuatu
Sungguh luas bila seseorang mendalami sekedar arti BA' yang terdapat pada basmalah
seperti apa yang pernah di tuturkan oleh Sayyidina Ali Kw. yang dikutip dalam kitab
‘Iaanah Atthoolibiin

“Jika mau aku akan membebani delapan puluh unta untuk memuat makna dari huruf ba
dalam kalimat basmalah.”

Seperti halnya pernyataan Imam Assyarbiiny dalam kitab Al-Iqnaa’, “Allah menurunkan
sebanyak seratus empat kitab kepada tujuh orang Nabi-Nya, dan seluruh kitab tersebut
terkumpul dalam empat kitab, yaitu al-Quran, Taurat, Injil dan Zabur. Dari keempat kitab
tersebut terkumpul dalam satu kitab yaitu al-Quran.

Dan semua surat yang ada dalam al-Qur`an terkumpul dalam satu surat yaitu al-Fatihah,
dan seluruh ayat yang terdapat dalam al-Fatihah terkumpul dalam bismillahir rahmanir
rahim. Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa semua yang terdapat dalam kalimat
basmalah terkumpul dalam huruf ba dan semua yang terdapat dalam huruf ba terkumpul
dalam titiknya”.
‫( َفاِئَد ٌة ) َقاَل الَّن َس ِفُّي ِفي َت ْف ِس يِر ِه ِقيَل اْلُكُتُب اْلُم َنَّز َلُة ِمْن الَّسَم اِء إَلى الُّد ْن َي ا ِم اَئ ٌة َو َأْر َبَع ٌة ُصُحُف ِش يٍث ِس ُّت وَن َو ُصُحُف إْب َر اِهيَم‬
‫َثاَل ُثوَن َو ُصُحُف ُموَس ى َقْب َل الَّت ْو َر اِة َع ْش َر ٌة َو الَّت ْو َر اُة َو اِإْلْن ِج يُل َو الَّز ُبوُر َو اْلُفْر َقاُن َو َمَع اِني ُك ِّل اْلُكُتِب َأْي َغ ْي ِر اْلُقْر آِن َم ْج ُموَع ِفي‬
‫ٌة‬
‫اْلُقْر آِن َو َمَع اِني ُك ِّل اْلُقْر آِن َم ْج ُموَع ٌة ِفي اْلَفاِتَح ِة َو َمَع اِني اْلَفاِتَح ِة َم ْج ُموَع ٌة ِفي اْلَب ْس َم َلِة َو َمَع اِني اْلَب ْس َم َلِة َم ْج ُموَع ٌة ِفي َب اِئَه ا َو َم ْع َن اَه ا‬
‫ َو اْلُم َر اُد ِبَه ا َأَّو ُل ُنْقَط ٍة‬، ‫َأْي اِإْلَش اِر ُّي ِبي َك اَن َم ا َك اَن َو ِبي َي ُك وُن َم ا َي ُك وُن َز اَد َب ْع ُضُهْم َو َمَع اِني اْلَب اِء ِفي ُنْقَط ِتَه ا ا هـ َقاَل َش ْي ُخ َن ا‬
‫َت ْن ِز ُل ِمْن اْلَق َلِم اَّلِتي ُيْس َت َم ُّد ِم ْن َه ا اْلَخ ُّط اَل الُّن ْقَط ُة اَّلِتي َت ْح َت اْلَب اِء ِخ اَل ًفا ِلَم ْن َت َو َّهَم ُه َو َم ْع َن اَه ا اِإْلَش اِر ُّي َأَّن َذ اَت ُه َت َع اَلى ُنْقَطُة اْلُو ُجوِد‬
. ‫اْلُمْس َت َم ُّد ِم ْن َه ا ُك ُّل َم ْو ُجوٍد ا هـ‬
Arti makna BASMALAH termuat dalam huruf Ba nya : Menurut Syekh Ibrahim dalam
kitab Jauharotut Tauhid artinya "BIMAA SYAA-A ALLAAHU KAAN, WA BIMAA LAM
YASYA' LAM YAKUN" apa yang di kehendaki Allah pasti wujud, dan yang tidak di
kehendakiNya tidak akan wujud, Ada juga yang mengartikan sebagai wujud kata isyarat
dari "BII KAANA MAA KAANA, WA BII YAKUUNU MAA YAKUUNU" Hanya sebab Aku
(Allah) segala yang telah terjadi dan hanya sebab Aku (Allah) segala yang akan terjadi.
Sebagian Ulama ada juga yang menambahkan Makna yang terkandung dalam huruf BA
teringkas pada NUQTHOH, titik yang ada pada ALQOLAM (di lauhil mahfuudz) yang
menunjukkan bahwa Dzat Allah adalah pusat dari segala sesuatu yang wujud. [ Tuhfatul
Habiib I/30-33 ]. Wallaahu A'lam.

‫ومما يتعلق بالبسملة من المعاني الدقيقة ما قيل إن الباء بهاء هللا والسين سناء هللا والميم مجد هللا وقيل الباء بكاء التائبين والسين‬
‫سهو الغافلين والميم مغفرته للمذنبين‬
Ada yang mengartikan rahasia di balik makna basmalah :
BA = BAHAA-ULLAAH = Keagungan Allah
SIN = SANAA-ULLAAH = Kemegahan Allah
MIM = MAJDULLAAH = Kemuliaan Allah
Ada juga yang mengartikan :
BA = BUKAA-UT TAAIBIIN = Tangisan orang-orang yang bertaubat
SIN = SAHWUL GHOOFILIIN = Kealpaan orang-orang yang lalai
MIM = MAGHFIROTUHUU LIL MUDZNIBIIN = Ampunan Allah untuk mereka yang
berbuat dosa
Dalam arti seberapapun besar dosa seorang hamba dan kealpaan dia asal dia bertaubat
dan menyesal dengan bersimpuh dan menangis dihadapanNya, ampunan Allah selalu
terbuka. [ Iaanah At-Thoolibiin I/4 ].

Diantara pemaknaan ar-Rahmaan dan ar-Rahiim pada BASMALAH memang demikian

▪ar-Rahmaan : al-Mun'iim bi jalaa-ilin ni'am (Sang Pemberi dengan agung-agungnya


kenikmatan)
▪ar-Rahiim : al-Mun'im bi daqaa-iqin ni'am (Sang Pemberi dengan rahasia-rahasianya
kenikmatan)
Bila menilik secara tekstual yang ada pada kitab I'aanah, uraiannya semacam ini :
‫والحكمة في أن هللا سبحانه وتعالى جعل افتتاح البسملة بالباء دون غيرها من الحروف وأسقط األلف من اسم وجعل الباء في‬
‫مكانها أن الباء حرف شفوي تنفتح به الشفة ما ال تنفتح بغيره ولذلك كان أول انفتاح فم الذرة اإلنسانية في عهد ألست بربكم‬
‫بالباء في جواب بلى‬
Hikmah Allah menjadikan permulaan BASMALAH dengan huruf BA bukan dengan huruf
lainnya dan menghilangkan huruf Alif pada kalimat ISMUN dan meletakkan huruf ba di
tempatnya :

Huruf BA adalah huruf yang keluar dari bibir yang saat mengucapkannya bibir terbuka
berbeda dengan huruf bibir lainnya (Mim dan Wau) seperti halnya saat terbukanya bibir
embrio janin manusia kala kala dalam rahim ibunya saat mengikat janji dengan Allah
"Bukankah aku Tuhanmu ? janin tersebut menjawab dengan kalimat yang diawali
dengan BA juga yaitu BALAA yang artinya, Ya Engkaulah Tuhanku. (Iaanah Atthoolibiin
I/5).
‫أن الباء حرف شفوي تنفتح به الشفة ما ال تنفتح بغيره ولذلك كان أول انفتاح فم الذرة اإلنسانية في عهد ألست بربكم بالباء في‬
‫جواب بلى وأنها مكسورة أبدا‬
‫فلما كانت فيها الكسرة واالنكسار في الصورة والمعنى وجدت شرف العندية من هللا تعالى كما قال أنا عند المنكسرة قلوبهم‬
‫بخالف األلف فإن فيها ترفعا وتكبرا وتطاوال فلذلك أسقطت‬
Huruf Ba adalah huruf JAR yang senantiasa dibaca KASRAH (pecah, kalah)
menunjukkan keagungan Tuhan dan kebutuhan seorang hamba yang hatinya
senantiasa diliputi rasa gelisah (baca pecah) seperti dalam setiap munajat seorang
hamba "Aku adalah hamba yang hatinya selalu terpecah" berbeda dengan alif yang
menunjukkan arti tinggi, sombong, panjang, karenanya alif digugurkan dalam lafadz
BASMALAH. [ Iaanah Atthoolibiin I/5 ].
Menurut sebuah pendapat :
‫ْأ‬
‫ أال ترى أنه لما كتبت األلف في اْق َر ِباْس ِم‬،‫ لما أسقطوا األلف ردوا طول األلف على الباء ليكون داال على سقوط األلف‬:‫وقيل‬
‫العلق ) ردت الباء إلى صيغتها وال تحذف األلف إذا أضيف االسم إلى غير هللا وال مع غير الباء‬-1 ( ‫َر ِّب َك‬

Dikatakan : Alasan alif tidak digugurkan dalam surat al-Alaq karena ISMI yang ada
disana tidak diidhofahkan pada lafadz Allah... Gugurnya alif batasannya bila ISMI
diidhofahkan pada lafadz Allah dan di jarkan dengan huruf Ba'. [ Tafsiir Baghowy ].

AWALI DENGAN BISMILLÂH


Awali Dengan Bismillâh
Oleh: Suti Lestari
Mengawali sesuatu dengan bismallâh tentu terlihat sederhana untuk diucapkan,
namun tanpa kita sadari masih banyak orang-orang muslim yang kerap sekali
melupakan kalimat tersebut baik secara tidak sengaja maupun sengaja. Contoh
sederhananya saat kita mengawali untuk menyantap makanan, memakai pakaian,
mengerjakan pekerjaan rumah dan sebagainya, pasti tidak sedikit dari kita pernah
lupa untuk mengawalinya dengan basmallah. Hal ini tentu amat disayangkan,
karena keberkahan yang akan kita terima akan terputus. Pada hakikatnya seorang
muslim dianjurkan untuk membaca basmallah pada saat ingin mengerjakan
sesuatu, bahkan sekecil apapun perbuatannya.
Pengertian
‫( ِبْس ِم ِهّٰللا الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم‬Bismillâhirrahmânirrraîim) mempunyai makna singkat yang berarti
“Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang”. Adapun
penjelasan dari kitab Safînatun Najâh yakni huruf Ba’ pada “Bismallâh” mempunyai
posisi sebagai huruf jar yang memiliki ikatan (ta’aluq) dengan kalimat sebelumnya
yang pada basmallah ini ikatannya (ta’aluq) dibuang, kemudian akan berbunyi abtadi-
u yang artinya aku memulai, dan bismillah yang berarti “saya (kami) memulai dengan
menyebut nama Allah”. Dari kalimat tersebut dapat disimpulkan semacam pernyataan
hambanya untuk mengucap. Atau dapat di tafsirkan seperti perintah dari-Nya[1].
Untuk pengucapannya seharusnya berada di alam sadar, bahwa kita sadar tanpa
mendapatkan izin pertolongan atau tanpa mendapatkan kekuasaan dari Allah, apa
yang kita kerjakan tidak akan berjalan dengan lancar. Kita harus menyadari
keterbatasan/kekurangan dari diri kita, namun setelah kita memahami dan
menghayati makna basmallah ini, kita merasa memiliki power dan menumbuhkan
rasa percaya diri karena pada saat itu kita telah memohon pertolongan dari Allah
yang maha Esa.[2]
Inilah mengapa betapa pentingnya mengawali ucapan basmalah saat hendak
melakukan sesuatu, dengan membaca basmalah apa yang kita perbuat akan
mendapatkan kelancaran/kemudahan. Kalimat Bismillâhirrahmânirrraîim sendiri
merupakan sesuatu hal yang sudah menjadi bagian dari dzikir umat muslim kepada
Allah. Hal ini dibuktikan dengan saat kita memulai membaca Al-Qur’an, pasti kita
sudah melafalkan ucapan basmalah ini.
Dengan mengucapkan basmalah pada setiap hendak melakukan sesuatu, niscaya
ucapan basmallah tersebut dapat membawa sesuatu keberkahan dan kebaikan.
Dengan kita memahami makna bismillah, tentu hal ini akan membuat kita semakin
sadar tentang keutamaannya di kehidupan sehari-hari. Adapun dalil yang
menunjukkan tentang memulai sesuatu dengan bismillâh[3]:

‫ُك ُّل َأْم ٍر ِذْي َب اٍل َال ُيْبَد ُأ ِفْيِه ببسم هللا فهو أبتر‬

“Segala urusan penting yang tidak diawali bismillah, maka akan berkurang (atau bahkan hilang)
keberkahannya”. (HR. Ibnu Hibban)

‫ َأْقَط ُع‬: ‫– ُك ُّل َك اَل ٍم َأْو َأْم ٍر ِذي َب اٍل اَل ُيْف َت ُح ِبِذ ْك ِر ِهللا َفُهَو َأْب َت ُر – َأْو َقاَل‬
“Setiap perkataan atau perkara penting yang tidak dibuka dengan dzikir pada Allah, maka
terputus berkahnya.” (HR. Ahmad)

‫ ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح مِن الَّر ِحْي ِم َفُهَو َأْب َت ُر‬: ‫ُك ُّل َأْم ٍر ِذْي َب اٍل َال ُيْبَد ُأ ِفْيِه ِبـ‬

“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan
tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib )

‫ُك ُّل َأْم ٍر ِذى َب اٍل َال ُيْبَد ُأ ِفيِه ِباْلَح ْم ِد َأْقَط ُع‬

“Setiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan ‘alhamdu’, maka berkahnya
terputus.” (HR. Ibnu Majah)
Nabi Muhammad n selalu memulai menulis surat kepada Raja Heraklius dengan
menggunakan Bismillah. Tidak dalam konteks menulis surat saja, bahkan kanjeng
nabi Muhammad selalu mengawali khutbah dengan “Hamdu lillah” dan selalu
memuji sifat Allah Ta’ala.[4]
Dalam kitab kuning Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah menganjurkan beberapa kegiatan yang
dimulai dengan membaca bismillah, diantaranya :
1. Saat memulai membaca Al-Qur’an sekaligus dzikir
2. Saat mulai menaiki kendaraan ataupun perahu
3. Saat memasuki rumah, baik di masjid dan keluar dari rumah/masjid
4. Saat menghidupkan lampu dan mematikan lampu
5. Sebelum memulai bersetubuh (bagi yang sudah halal)
6. Pada saat imam menaiki mimbar
7. Pada saat hendak tidur
8. Pada saat melakukan shalat sunnah
9. Pada saat menutup bejana (Wadah)
10. Pada saat memulai menulis/mengetik
11. Pada saat menutupkan mata mayit dan hendak
memasukkannya kedalam kuburan
12. Pada saat meletakkan tangan ketika hendak membaca do’a
ruqyah (pada tubuh yang sakit)[5]
Dalam kitab tersebut juga menjelaskan bahwa bacaan “basmalah” mempunyai
kalimat lengkapnya yakni “bismillâhirrahmanirrahîm”. Apabila kita lupa membaca
basmallah atau bahkan melupakannya secara sengaja, maka hukumnya tidak ada
dosa untuk kita. Namun jika kita mengucapkan basmallah saat memulai sesuatu
kegiatan, maka kita berpahala.[6]
Keutamaan Mengucapkan Basmalah

Adapun beberapa keutamaan yang kita dapatkan pada saat mengucapkan


bismillah, diantaranya :

1. Kita semakin dekat dengan Allah

‫ َع ِن‬، ‫ َع ْن َط اُو ٍس‬،‫ َح َّد َث َن ا َأِبي‬، ‫ َح َّد َث َن ا َس اَّل ُم ْبُن َو ْه ٍب الَج َن دّي‬، ‫ َح َّد َث َن ا َز ْيُد ْبُن اْلُم َب اَر ِك الَّص ْن َع اِنُّي‬، ‫ َح َّد َث َن ا َج ْع َفُر ْبُن ُم َس اِفٍر‬،‫َح َّد َث َن ا َأِبي‬
،‫ “ُه َو اْس ٌم ِمْن َأْس َم اِء ِهَّللا‬: ‫ َفَقاَل‬. ‫اْب ِن َع َّباٍس ؛ َأَّن ُع ْث َم اَن ْب َن َع َّفاَن َس َأَل َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم عن ِبْس ِم ِهَّللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحيِم‬
‫ ِإاَّل َك َم ا َب ْي َن َس َو اِد اْلَع ْي َن ْي ِن َو َبَياِض ِه َم ا ِمَن اْلُقْر ِب‬، ‫”َو َم ا َب ْي َن ُه َو َب ْي َن اْس ِم ِهَّللا اَأْلْك َب ِر‬
“Telah menceritakan kepada kami ayahku, telah rnenceritakan kepada kami Ja’far ibnu Musafir,
telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Mubarak As-San’ani, telah menceritakan kepada
kami Salam ibnu Wahb Al-Jundi. telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Tawus, dari Ibnu
Abbas, bahwa Usman bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang basmalah. Beliau menjawab:
Basmalah merupakan salah satu dari nama-nama Allah; antara dia dan asma Allahu Akbar
jaraknya tiada lain hanyalah seperti antara bagian hitam dari bola mata dan bagian putihnya
karena saking dekatnya”
1. Ayat yang Istimewa

‫ َع ْن‬،‫ َع ِن اْب ِن ُبَر ْيَد َة‬، ‫ َو ِفي ِر َو اَي ٍة َع ْن َع ْبِد اْلَك ِر يِم َأِبي ُأَمَّي َة‬،‫ َع ْن ُس َلْي َم اَن ْب ِن ُبَر ْيَد َة‬،‫ ِمْن َح ِديِث َي ِز يَد ْب ِن َخ اِلٍد‬،‫َو َقْد َر َو ى اْبُن َم ْر ُد ويه‬
‫ َو ِهَي ِبْس ِم ِهللا‬،‫ “ُأْن ِز َلْت َع َلَّي آَي ٌة َلْم َت ْن ِز ْل َع َلى َن ِبٍّي َغ ْي ِر ُس َلْي َم اَن ْب ِن َد اُو َد َو َغ ْي ِر ي‬: ‫َأِبيِه؛ َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬
‫”الَّر ْح َم ِن الَّر ِحيِم‬
“Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadis Yazid ibnu Khalid, dari Sulaiman ibnu Buraidah;
sedangkan menurut riwayat lain dari Abdul Karim Abu Umayyah, dari Abu Buraidah, dari
ayahnya, bahwa Rasulullah bersabda: Telah diturunkan kepadaku suatu ayat yang belum pernah
diturunkan kepada seorang nabi pun selain Sulaiman ibnu Daud dan aku sendiri, yaitu
bismillahir rahmanir rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).”
1. Diberkati Allah
Ibnu Murdawaih pernah meriwayatkan sanadnya melalui Abdul Karim sampai
dengan Jabir Ibnu Abdullah, menceritakan pada saat diturunkannya kalimat
“bismillahirrahmanirrahiim” seluruh awan berlari ke arah timur, setelah itu angin
hening tidak bertiup sana sini, lautan mulai menggolak, bahkan semua binatang
langsung mendengar dengan telinga mereka masing-masing, dan seluruh setan
mulai dirajam di langit. Pada waktu itu juga, Allah Swt bersumpah dengan menyebut
kemuliaan dan keagungan-Nya bahwa tidak sekali-kali asma yang ia miliki (dalam
basmalah) diucapkan terhadap sesuatu hal melainkan Dia sudah pasti
memberkatinya.
1. Diselamatkan dan Dilindungi dari Malaikat Zabaniyah
Waki’ pernah mengatakan dari Al-A’masy sampai dengan Ibnu Mas’ud, bahwa
barang siapa yang menginginkan selamat oleh Allah dari Malaikat Zabaniyah yang
memiliki jumlah 19 (Zabaniyah merupakan ahli penyiksa neraka), hendaklah orang
tersebut membaca “bismillahirrahmanirrahiim”
1. Dibuatkan Surga

“ ‫ َر َّب َن ا َو َلَك اْلَح ْم ُد َح ْم ًد ا َك ِثيًر ا َط ِّيًبا ُم َب اَر ًك ا ِفيِه‬: ‫” َفَقْد َر َأْي ُت ِبْض َع ًة َو َثاَل ِثيَن َم َلًك ا َي ْب َت ِدُر وَن َه ا” ِلَقْو ِل الَّر ُج ِل‬

Sesungguhnya aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berebutan (mencatat) perkataan
seorang lelaki yang mengucapkan, ‘rabbana walakal hamdu hamdan ka’siran tayyiban
mubarakan fihi’ (Wahai Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji dengan pujian yang sebanyak-
banyaknya, baik lagi diberkati).
1. Setan Berubah Menjadi Kecil

Imam Ahmad ibnu Hambal di dalam kitab Musnad-nya mengatakan bahwa:

‫ َع َث َر‬: ‫ َع ْن َر ِديِف الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل‬، ‫ َس ِمْع ُت َأَب ا َت ِميَم َة ُيَح ِّد ُث‬: ‫ َقاَل‬، ‫ َع ْن َع اِص ٍم‬، ‫ َح َّد َث َن ا ُشْع َب ُة‬، ‫َح َّد َث َن ا ُم َح َّم ُد ْبُن َج ْع َفٍر‬
‫ َت ِعَس‬: ‫ َفِإَّن َك ِإَذ ا ُقْلَت‬. ‫ “اَل َت ُقْل َت ِعَس الَّش ْي َط اُن‬: ‫ َفَقاَل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬. ‫ َت ِعس الَّش ْي َط اُن‬: ‫ َفُقْلُت‬، ‫ِبالَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم‬
‫ َت َص اَغ َر َح َّت ى َيِص يَر ِم ْث َل الُّذ َباِب‬،‫ ِباْس ِم ِهَّللا‬: ‫ َو ِإَذ ا ُقْلَت‬،‫ ِبُقَّو ِتي َص َر ْع ُتُه‬: ‫ َو َقاَل‬، ‫“الَّش ْي َط اُن َت َع اَظ َم‬.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami
Syu’bah, dari Asim yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar dari Abu Tamim yang
menceritakan hadis dari orang yang pernah membonceng Nabi Saw. Si pembonceng
menceritakan: Unta kendaraan Nabi Saw. terperosok, maka aku mengatakan, “Celakalah
setan.” Maka Nabi Saw. bersabda, “Janganlah kamu katakan, ‘Celakalah setan,’ karena
sesungguhnya jika kamu katakan demikian, maka ia makin membesar, lalu mengatakan, ‘Dengan
kekuatanku niscaya aku dapat mengalahkannya.’ Tetapi jika kamu katakan, ‘Dengan nama
Allah,’ niscaya si setan makin mengecil hingga bentuknya menjadi sebesar lalat.”
1. Terhindar dari Godaan Setan
Dari Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim pernah meriwayatkan dari hadis Bisyr ibnu Imarah
sampai dengan Ibnu Abbas, mengatakan bahwa sesuatu hal yang berawal dibawa
turun oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. “Hai Muhammad, katakanlah,
‘Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan
yang terkutuk’.” Kemudian Malaikat Jibril berkata, “Katakanlah bismillahir rahmanir rahim
(Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).” Jibril berkata kepadanya,
“Hai Muhammad, sebutlah asma Allah, bacalah dengan menyebut asma Allah —Tuhanmu— dan
berdiri serta duduklah dengan menyebut asma Allah,” menurut lafaz Ibnu Jarir[7][1].
Dari beberapa penulis yang menjelaskan tentang definisi sampai dengan
keutamaan dalam mengucapkan basmallah, dapat disimpulkan bahwa kalimat
basmallah sangatlah dianjurkan untuk diucapkan pada saat memulai sesuatu.
Sesuatu pekerjaan yang tidak diawali dengan membaca basmallah akan bernilai
tidak baik bahkan dapat menghilangkan barakah. Untuk itu teman-teman
diharapkan agar berusaha tidak melupakan kalimat basmallah saat hendak
melakukan sesuatu. Keutamaan dari membaca basmallah ini dimulai dari semakin
dekatnya diri kita kepada Allah, diberkati Allah, diselamatkan dari Malaikat
Zabaniyah, dibuatkan surga, setan akan berubah bentuk menjadi kecil, dan agar kita
terhindar dari godaan setan

Lafadz Bismillah; Makna, Sejarah dan


Keutamaannya
Bismillah adalah kalimat pembuka, lengkapnya yaitu bismi-llahi ar-raḥmani ar-
raḥimi. Kalimat ini tertera pada setiap awalan Surat di dalam Al-Qur’an, kecuali Surat
At-Taubah.

Bacaan bismillah ini juga disebut Tasmiyah dan bagi orang Islam sangat dianjurkan
membaca kalimat tersebut setiap melakukan sesuatu atau pekerjaan. Sehingga apa
yang dikerjakan diniatkan atas nama Allah dan semoga mendapatkan restu atas
pekerjaan tersebut.
Kalimat Basmillah juga pernah ditulis pada zaman Nabi Sulaiman untuk Ratu Bilqis
sesuai dengan informasi dalam Al Qur’an yaitu di surat 27 (An-Naml) ayat 30.
‫َٰم‬ ‫َٰم‬
‫ِإَّن ُهۥ ِمن ُس َلْي َن َو ِإَّن ُهۥ ِبْس ِم ٱِهَّلل ٱلَّر ْح ِن ٱلَّر ِحيِم‬
Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

Daftar Pembahasan: [tampilkan]


Arti dan Makna
Bismillah (‫بسم هللا‬, ) artinya yaitu “Dengan nama Allah”. Di dalam Al-Quran, terdapat
terdapat lafadz bismillah sebanyak 114 kali di setiap awalan surat. Hanya ada satu
surat yaitu surat at Taubah yang tidak diawali kalimat bismillah.

Hal ini karena, At-Taubah adalah surat yang diawali dengan seruan perang, sedangkan
kalimat bismillah mengandung makna kasih sayang. Oleh sebab itu tidak mungkin
sebuah peperangan dilandasi dengan rasa kasih sayang.

Lantas, mengapa jumlahnya tetap 114 kalimat? Bukankah pada surat At-Taubah tidak
ada, dan itu berarti jumlahnya menjadi 113?

Nah, memang dalam surat at Taubah tidak ada lafadz bismillah, adapun kalimat
bismillah yang lain terdapat pada QS. An-Naml ayat 30. Sehingga jumlahnya dalam
Al-Qur’an tetap genap menjadi 114.

Para ahli tafsir menjelaskan makna bismillah ke dalam empat hal:

 Pertama, kata bi mengandung makna “‘kekuasaan dan pertolongan”. Dengan


demikian, orang yang mengucap bismillah akan sadar bahwa segala sesuatu
yang akan ia perbuat, semuanya atas dasar kekuasaan dan pertolongan Allah
bukan karena diri sendiri.
 Kedua, bismillah erat kaitannya dengan kalimat tauhid “La ilaha illa Allah”
sehingga kalimat ini menegaskan bahwa Allah adalah sebab utama segala
tindakan.
 Ketiga, kalimat bismillah yang diucapkan seorang Muslim merupakan bentuk
pengagungan Allah Swt sang Pencipta dan Penguasa alam semesta.
 Keempat, di dalam kalimat ini mengandung kata yang merupakan sifat Allah
yaitu ar-rahman dan ar-rahim. Hal ini menegaskan bahwa Allah adalah maha
pemberi rahmat di dunia maupun di akhirat.

Susunan Kata Bismillah


Bismillah tersusun dari 5 bagian yang sudah diteliti para ahli dari berbagai sisi.
Bismillah tersusun dari “jar” dan “majrur” yang di dalamnya tidak ada kata kerja
(“fi’il”) atau subyek dan predikat (“mubtada” dan “khabar”). Kata kerjanya dalam
bentuk yang berbeda-beda tidak disebutkan secara eksplisit.
Terdapat 4 nama yang digunakan dalam ayat dimana tiga dari nama-nama tersebut
adalah nama-nama “Asmaul Husna” Ilahi dan satu kelompok yang terbentuk dari tiga
asma.

Mufradat Ayat
Ba
Huruf “Ba” jar bermakna “ilshaq” (untuk menunjukkan arti bertemu atau dikaitkan),
meminta pertolongan, dan menyertai. Mengingat bahwa sebelum huruf “jar” kata yang
harus mendahuluinya adalah kata kerja atau mirip kata kerja sehingga penggunaan
kalimat “jar wa majrur” dapat berfungsi. Sebelum (‫ )بسم‬terdapat kata kerja
“muqaddar” (yang implisit) seperti kata kerja perintah “iqra” (bacalah) atau “ibda'”
(mulailah).

Ism
Terkait dengan akar kata “ism” (nomina, kata benda) terdapat dua pendapat penting
sebagaimana berikut:

 Derivasinya dari akar kata su-mu-w yang bentuk jamaknya dinyatakan dengan
kata “asma.” Sumuw bermakna tinggi dan mulia.
 Derivasinya dari akar kata wa-s-m yang bermakna peletakan tanda.

Allah
Kata Allah merupakan lafaz jalalah dan mencakup seluruh nama Tuhan dalam
Alquran. Menurut Muqaddasi terdapat 5 pendapat terkait dengan asal kata lafaz
jalalah. Dalam Tafsir Partui az Quran secara singkat dijelaskan sebagai berikut:

1. Kata kerja Ilah mempunyai arti menghamba, tunduk, dan tentram.


2. Ilah adalah nama sebuah sesembahan entah sesembahan itu batil ataukah hak.
3. Allah dengan huruf hamzah yang dihapus dan dengan ditambahkan alif dan
lam adalah merupakan nama sesembahan yang hak.
4. Allah adalah nama all-inkulsif (“jami”), sifat bagi Allah swt.
5. Nama ini memiliki derivasi yang banyak dalam berbagai bahasa Sami dan akar
katanya kembali kepada agama-agama kuno.

Rahman dan Rahim


Kedua kata ini sering sekali berada di tempat yang saling berdekatan. Derivasinya
berasal dari kata rahima yang dalam bahasa Indonesia artinya kasih sayang dan cinta
kasih. Keduanya sama-sama berasal dari akar kata yang satu seperti “nadman” dan
“nadim”.

Perbedaan Makna Rahman dan Rahim


Dalam al Quran, terdapat makna yang berbeda dalam penggunaan kata rahman dan
rahim. Misalnya sebagai berikut:
1. Kata Rahman dalam Alquran selalu lebih dahulu dari kata Rahim. Hal ini
karena Rahman merupakan “ism alam” (nomina non ajektifa) yang tidak
dipakai pada selain Allah sehingga wajib untuk mendahulukan sifat rahman
dari pada sifat Rahim-Nya.
2. Rahman tidak akan muncul tanpa “alif” dan “lam”, namun rahim tidak ada
aturan dan syarat seperti tersebut.
3. Rahman digunakan secara mandiri dan jika digunakan secara bersamaan
(“tarkib”), maka hanya akan bersanding dengan kata rahim saja. Sedangkan
kata Rahim bisa bersanding dan disusun dengan asma-asma yang lainnya.
4. Rahman adalah merupakan “ism ghairi munsharif” (nomina yang tidak
menerima tanwin) dan tidak mengandung tanwin, meski tidak memiliki syarat-
syarat untuk tidak di”tashrif”.
5. Rahman dengan adanya dalil khusus dan karena mutlak digunakan pada Tuhan,
tidak mempunyai bentuk jamak, “mutsanna” dan “mu’annats”. Namun rahim
bisa juga dalam bentuk jamak, ruhama di mana hal ini ada dalam Alquran dan
dalam bahasa Arab juga terdapat bentuk “mutsana” dan “mu’annats”.
6. Penggunaan wazan “fa’lan” (Rahman) dalam ayat-ayat Alquran menunjukkan
“mubalaghah” karena banyak penggunaannya, namun tidak demikian terkait
dengan wazan “fa’il” (Rahim). Wazan ‘”fa’lan” untuk kata rahman adalah
“mubalaghah” yang khusus untuk Tuhan. Kebanyakan mufasir mendukung
pendapat ini.
7. Dalam Alquran, kata rahman hanya diberlakukan pada Tuhan dan “ismi alam”,
penamaan seseorang dengan rahman tidaklah pantas. Rahman disematkan
dalam bentuk sifat Tuhan. Namun rahim terdang digunakan dalam bentuk sifat
yang disebutkan pada Nabi Muhammad Saw.
8. Rahim dalam penggunaannya selalu berpasangan yang berarti murni kasih
sayang dan rahmat. Namun rahman terkadang digunakan dalam berbagai
konteks dalam makna keagungan dan kebijaksanaan Tuhan. Penggunaan
konteks seperti ini mencakup makna ancaman.

Sejarah dan Latar Belakang


Agama Lain
Dari ungkapan yang berdasar dzikrullah “Bismillah” mempunyai latar belakang dan
persamaan-persamaan yang beragam di antara sejarah agama dan kaum. al-
Zamakhsyari berkata bahwa masyarakat Arab sebelum Islam menggunakan nama-
nama seperti seperti “Lata” atau “Uzza.”.

Theodor Noldeke mengingatkan bahwa pengulangan kata-kata “Dengan nama


Tuhan” pada kitab Ibrani dan Kitab suci agama Kristen mirip dengan nama
“bismillah.”
Begitu pula Dzikr Mazdai (salah satu sekte dalam agama Zoroaster) contohnya
penyebutan “Nam Yazdan” yang berarti “dengan nama Yazdan” yang digunakan
sekitar abad ke-3 Masehi ini mirip dengan “Bismillah”

Islam
Terdapat banyak riwayat tentang sunah Nabi Muhammad saw dalam penggunaan
“Bismillahi Rahmanir Rahim.” Menurut riwayat yang dinukil oleh Ibnu Sa’ad dan
Mas’udi, Sya’bi, A’masy, Abu Malik Qatadah, bahwa Nabi Saw pada awal kenabian
telah membiasakan penggunaan lafadz “Bismika allahumma.”

Menurut Ibnu Hisyam, dalam perjanjian Hudaibiyah, Suhail bin Amr yang mewakili
pihak Quraisy meminta untuk menuliskan “Bismika allahumma” sebagai ganti dari
“Bismillahir Rahmanir Rahimi”. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan kaum Arab
menuliskan “Bismika Allahumma.”

Kemudian lanjutan riwayat itu menunjukkan bahwa Rasulullah saw semenjak


turunnya ayat 41 surah Hud (‫ )و قاَل ارَک ُبوا فیها ِبسم هّللا َم جریها و ُم رسیها‬telah menggunakan
lafadz “Bismillah” dan setelah turunnya ayat 110 surah Al-Isra ( ‫ُقِل ادُع وَهّللا َاِو ادُع وا‬
‫)الَّر حمن‬، menggunakan lafadz “Bismillahir Rahman”, kemudian setelah turunnya ayat
30 surah Al-Naml. (‫ )اَّن ه ِمن ُس َلیمان و اِء َّن ُه ِبسم هّللا الرحمن الرحیم‬menggunakan lafadz
sempurna “Bismillahir Rahmanir Rahim.”

Namun riwayat ini nampaknya lemah. Karena surah Al-Naml turun pada pertengahan
periode Mekah, sementara sebelum masa ini kemungkinan penggunaan lafadz
Bismillah secara sempurna sudah sangat sering digunakan.

Selain itu, menurut riwayat yang disampaikan oleh Thabari dan Wahidi Naisyaburi
dari Ibnu Abbas dan yang lainnya, lafadz “Bismillahir Rahmanir Rahim” adalah
lafadz pertama Alquran yang turun pada Nabi Muhammad Saw pada awal surah
Al-‘Alaq (Iqra), dimana ungkapan ini dalam riwayat-riwayat dari sekte Syiah, dikenal
sebagai pembuka Alquran.

Diriwayatkan oleh Kulaini yang disandarkan kepadanya dari Imam Shadiq as,
permulaan semua kitab-kitab samawi adalah “Bismillahir Rahmanir Rahim.”
Ungkapan ini pada mulanya terdapat pada semua surah Alquran kecuali surah Baraah
(Al-Taubah).

Terjemahan Pertama Bismillah


Menurut sebuah riwayat, kemungkinan untuk pertama kalinya, Salman al Farisi
meminta orang Iran untuk menerjemahkan surah Al-Fatihah dan Bismillahir Rahmanir
Rahim, di mana dalam terjemahannya itu dikatakan bahwa “Bismillah…” ‘Dengan
nama Yazdan yang Maha Penyayang’. (Ali Syawakh Ishaq, Jilid. 1, hlm. 10).

Dalam kitab Tafsir Thabari terjemahan Persia, yang penerjemahnya tidak dikenal
disebutkan ‘Dengan nama Tuhan yang Maha Kasih dan Maha Sayang’ dan kini tetap
eksis, dengan sedikit perubahan yaitu ‘Dengan Nama Allah yang Maha Penyayang
dan Maha Pengasih’.

Namun sepertinya dalam kitab Kasyf al-Asrar, Meibadi, dimuat terjemahan Bismillah:
“Dengan Nama Pemilik Dunia Pemelihara musuh dengan sikap pemurah dan
penyayang kepada pecinta(Nya)”. Hal ini menunjukkan adanya warna dan corak
penafsiran serta perhatian atas perbedaan makna “Rahman” dan “Rahim” dalam
ungkapan-ungkapan agama.

Kedudukan dan Keistimewaan Bismillah


Dalam kitab-kitab ulama hadits, tafsir dan fiqih disebutkan tentang beberapa manfaat-
manfaat dan pahala membaca bismillah, antara lain sebagai berikut:

 Bismillah adalah ayat Al-Quran yang paling utama dan agung.


 Bismillah merupakan salah satu nama Allah.
 Kedekatan ayat ini dengan “ismi a’zham” (Nama Agung) Tuhan sama seperti
kedekatan warna hitam pada mata dengan warna putihnya.
 Bersumpah atas nama Tuhan “Bismillahi Rahmani Rahim” dalam beberapa doa
menunjukkan tingginya nilai ayat ini.
 Menulis bismillah dengan indah dengan maksud untuk mengagungkan Tuhan
akan menyebabkan dosa orang itu diampuni.
 Ketika seorang guru berkata kepada muridnya, “Bismillahir Rahmanir Rahim”
kemudian jika murid itu mengucapkannya, maka akan dituliskan kebaikan bagi
guru, bapak dan ibu anak itu serta akan dibebaskan dan dijauhkan dari api
neraka.”
 Dzikir nama Tuhan, khususnya bismillah pada permulaan setiap pekerjaan
sangat dianjurkan berdasarkan hadis (‫)ُک ُّل َأمٍر ذی باٍل َلم یْب َدأ ِباسِماِهّلل َفُهَو َاْب َت ر‬.
 Berdzikir dengan bismillah telah menjadi ciri khas bagi kaum muslimin dan
agama Islam. Mengeraskan bismllah juga menunjukkan keimanan,
sebagaimana Rasulullah Saw ketika membaca Al-Quran, maka beliau akan
mengeraskan kalimat bismillah dan kaum musyrikin pun akan takut.
 Menjadi pembuka rezeki. Ucapan bismillah menjadi jalan untuk terbukanya
pintu rezeki dan Allah akan memuliakan kita baik di dunia maupun di akhirat.
 Mencerdaskan Akal. Dengan membaca lafadz bismillah ternyata mampu untuk
meningkatkan kecerdasan akal dan membuka wawasan. Selain itu juga akan
membantumu untuk menguatkan hafalan dan lebih cepat menangkap pelajaran
dari guru.
 Terhindar dari gangguan setan. Dengan rajin membaca bismillah, Insya Allah
setan tidak akan menggangu dimanapun kita berada.
 Membaca bismillah, atas ijin Allah juga bisa menjadi terapi untuk mengobati
segala macam penyakit yang menimpa manusia, dengan tetap ikhtiar tentunya.
Wallahua’lam bisshawab.

Anda mungkin juga menyukai