Selain versi pendek, ada juga arti bismillah versi panjangnya lho!
Dalam Islam, saat memulai sesuatu seseorang diharuskan mengucapkan
bismillah. Namun tahukan Moms apa arti bismillah sebenarnya?
Bismillah adalah versi pendek dari kata ِب ْس ِم ال ّلِه الَّر ْح َم ِن الَّر ِحْي
(Bismillahirrahmannirrahiim) yang berarti ‘Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang’ dalam bahasa Arab.
Lafal bismillah ini diucapkan guna sebagai bentuk ‘doa’ yang selalu diamalkan
saat mengawali sebuah perbuatan yang baik.
Bismillah juga kalimat yang sering diamalkan sebagai dzikir yang memiliki
manfaat luar biasa dalam kehidupan sehari-hari bagi seluruh umat muslim.
Kata bismillah juga sering menjadi awalan awal tiap surat di dalam Alquran. Ini
juga terdapat dalam setiap penulisan kitab hukum-hukum islam dan maupun
buku pengetahuan lain.
Salah satu niat baik saat mengawali aktivitas dengan bismillah adalah agar
bisa lebih khusyuk dalam menjalankan segala hal yang akan dilakukan
seharian.
Di dalam Alquran, kata ini terdapat sebanyak 114 kali di setiap awalan surat.
Hanya ada satu surat yang tidak diawali kalimat bismillah yaitu Surat At-
Taubah.
Hal ini karena Surat At-Taubah merupakan surat yang diawali dengan seruan
perang, sedangkan kalimat bismillah mengandung makna kasih sayang
sehingga tidak mungkin sebuah peperangan dilandasi dengan rasa kasih
sayang.
Ada satu kata bismillah yang terdapat pada surat An-Naml ayat 30, ehingga
jumlahnya dalam Alquran genap menjadi 114 seperti jumlah seluruh surat di
dalamnya.
Setelah mengetahui arti bismillah, para ulama tafsir memberikan penjelasan
terkait dengan makna bismillah yang membaginya dalam empat hal, yakni:
Arti bismillah yang merupakan doa yang selalu dilafadzkan juga dapat menjadi
bagian dari metode penyembuhan tersebut. Selain itu, beberapa keistimewaan
membaca bismillah lainnya yakni:
1. Menghancurkan Setan
{ َم ا ِم ْن َع ْب ٍد َي ُق وُل ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم إ َّال َذ ا َب ال َّش ْي َط اُن َك ما َي ُذ ْو ُب الَّر َص اُص:قال صلى الله عليه وسلم
} َع َل ى ا ل َّن اِر
Nabi SAW bersabda: “Tidak ada dari seorang hamba yang membaca
bismillahirrahmanirrahim kecuali setan hancur sebagaimana hancurnya timah
di atas api.”
Nabi SAW bersabda: “Tidak ada dari seorang hamba yang membaca
bismillahirrahmanirrahim kecuali Allah ta’ala (Yang Maha Luhur)
memerintahkan malaikat yang mulia pencatat amal untuk mencatat di buku
catatannya empat ratus kebaikan.”
3. Penghapus Dosa
} { َم ْن َق ا َل ِب ْس ِم الله الَّر ْح ٰم ِن الَّر ِحْي ِم َم َّر ًة َل ْم َي ْب َق ِم ْن ُذ ُن وِب ِه َذ َّر ٌة:وقا َل صلى الله عليه وسلم
4. Dosa Dimapuni
} { َم ْن َك َت َب ِب ْس ِم الله َف َج َّو َد َت ْع ِظ يما لله ُغ ِفَر َل ُه َم ا َتَق َّد َم ِم ْن َذ ْن ِب ِه َو َم ا َت َأَّخ َر:وقال صلى الله عليه وسلم
Nabi SAW bersabda: “Siapa yang menulis bismillah, lalu ia memperbagus
(tulisannya) untuk mengagungkan Allah, maka dosanya (yang kecil) yang telah
lalu dan yang akan datang akan diampuni.”
Nabi SAW bersabda: “Sungguh Allah SWT menghias langit dengan benda-
benda langit (matahari, bulan, dan bintang-bintang) dan menghias malaikat
dengan Jibril, menghias surga dengan bidadari dan istana-istana, menghias
para nabi dengan Nabi Muhammad SAW ,
KAJIAN SAFINAH ANNAJAH (1) : ARTI HURUF BA (BI) BASMALAH Oleh Masaji Antoro
Segala puji bagi Allah yang telah memberi taufiq pada hamba-hambaNya dalam
menjalani keutamaan pengabdian dan mencari kesempurnaan kebahagiaan. Shalawat
Salam semoga terhaturkan kepada Nabi Muhammad, keluarganya dan para sahabatnya
yang sinarannya senantiasa berbintang. Dengan di awali basmalah pengajian kitab
Safiinatun Najaah dimulai sesuai petunjuk Nabi Muhammad Shallallaahu 'Alaihi wa
sallam dalam sabdanya :
▪“Setiap urusan yang baik yang tidak diawali dengan Bismillaahirrahmaanirrahim maka
akan terputus dari barokah”. (HR Abu Daud dan dihasankan oleh Ibnu Shalah ).
▪"Saat Malaikat Jibril datang kepadaku, yang pertama diberikannya kepadaku ialah
Bismillaahir rahmaanir rahiimi."(Darulquthni dan Ibnu Umar r.a. ).
Dalam kitab tafsir Mariful Qur’an, Mufti Shafi Usmani RA memberikan analisa secara
bahasa tentang makna kata bismillah. Menurut beliau kata bismillah terdiri dari 3 suku
kata ba, ism dan Allah. Kata ba memiliki 3 konotasi dalam bahasa Arab :
1. Mengekspresikan kedekatan antara dua benda yang satu dengan lainnya hampir
tidak memiliki jarak.
2. Mencari pertolongan dari seseorang atau sesuatu
3. Mencari berkah dari seseorang atau sesuatu
Sungguh luas bila seseorang mendalami sekedar arti BA' yang terdapat pada basmalah
seperti apa yang pernah di tuturkan oleh Sayyidina Ali Kw. yang dikutip dalam kitab
‘Iaanah Atthoolibiin
“Jika mau aku akan membebani delapan puluh unta untuk memuat makna dari huruf ba
dalam kalimat basmalah.”
Seperti halnya pernyataan Imam Assyarbiiny dalam kitab Al-Iqnaa’, “Allah menurunkan
sebanyak seratus empat kitab kepada tujuh orang Nabi-Nya, dan seluruh kitab tersebut
terkumpul dalam empat kitab, yaitu al-Quran, Taurat, Injil dan Zabur. Dari keempat kitab
tersebut terkumpul dalam satu kitab yaitu al-Quran.
Dan semua surat yang ada dalam al-Qur`an terkumpul dalam satu surat yaitu al-Fatihah,
dan seluruh ayat yang terdapat dalam al-Fatihah terkumpul dalam bismillahir rahmanir
rahim. Ada riwayat lain yang menyebutkan bahwa semua yang terdapat dalam kalimat
basmalah terkumpul dalam huruf ba dan semua yang terdapat dalam huruf ba terkumpul
dalam titiknya”.
( َفاِئَد ٌة ) َقاَل الَّن َس ِفُّي ِفي َت ْف ِس يِر ِه ِقيَل اْلُكُتُب اْلُم َنَّز َلُة ِمْن الَّسَم اِء إَلى الُّد ْن َي ا ِم اَئ ٌة َو َأْر َبَع ٌة ُصُحُف ِش يٍث ِس ُّت وَن َو ُصُحُف إْب َر اِهيَم
َثاَل ُثوَن َو ُصُحُف ُموَس ى َقْب َل الَّت ْو َر اِة َع ْش َر ٌة َو الَّت ْو َر اُة َو اِإْلْن ِج يُل َو الَّز ُبوُر َو اْلُفْر َقاُن َو َمَع اِني ُك ِّل اْلُكُتِب َأْي َغ ْي ِر اْلُقْر آِن َم ْج ُموَع ِفي
ٌة
اْلُقْر آِن َو َمَع اِني ُك ِّل اْلُقْر آِن َم ْج ُموَع ٌة ِفي اْلَفاِتَح ِة َو َمَع اِني اْلَفاِتَح ِة َم ْج ُموَع ٌة ِفي اْلَب ْس َم َلِة َو َمَع اِني اْلَب ْس َم َلِة َم ْج ُموَع ٌة ِفي َب اِئَه ا َو َم ْع َن اَه ا
َو اْلُم َر اُد ِبَه ا َأَّو ُل ُنْقَط ٍة، َأْي اِإْلَش اِر ُّي ِبي َك اَن َم ا َك اَن َو ِبي َي ُك وُن َم ا َي ُك وُن َز اَد َب ْع ُضُهْم َو َمَع اِني اْلَب اِء ِفي ُنْقَط ِتَه ا ا هـ َقاَل َش ْي ُخ َن ا
َت ْن ِز ُل ِمْن اْلَق َلِم اَّلِتي ُيْس َت َم ُّد ِم ْن َه ا اْلَخ ُّط اَل الُّن ْقَط ُة اَّلِتي َت ْح َت اْلَب اِء ِخ اَل ًفا ِلَم ْن َت َو َّهَم ُه َو َم ْع َن اَه ا اِإْلَش اِر ُّي َأَّن َذ اَت ُه َت َع اَلى ُنْقَطُة اْلُو ُجوِد
. اْلُمْس َت َم ُّد ِم ْن َه ا ُك ُّل َم ْو ُجوٍد ا هـ
Arti makna BASMALAH termuat dalam huruf Ba nya : Menurut Syekh Ibrahim dalam
kitab Jauharotut Tauhid artinya "BIMAA SYAA-A ALLAAHU KAAN, WA BIMAA LAM
YASYA' LAM YAKUN" apa yang di kehendaki Allah pasti wujud, dan yang tidak di
kehendakiNya tidak akan wujud, Ada juga yang mengartikan sebagai wujud kata isyarat
dari "BII KAANA MAA KAANA, WA BII YAKUUNU MAA YAKUUNU" Hanya sebab Aku
(Allah) segala yang telah terjadi dan hanya sebab Aku (Allah) segala yang akan terjadi.
Sebagian Ulama ada juga yang menambahkan Makna yang terkandung dalam huruf BA
teringkas pada NUQTHOH, titik yang ada pada ALQOLAM (di lauhil mahfuudz) yang
menunjukkan bahwa Dzat Allah adalah pusat dari segala sesuatu yang wujud. [ Tuhfatul
Habiib I/30-33 ]. Wallaahu A'lam.
ومما يتعلق بالبسملة من المعاني الدقيقة ما قيل إن الباء بهاء هللا والسين سناء هللا والميم مجد هللا وقيل الباء بكاء التائبين والسين
سهو الغافلين والميم مغفرته للمذنبين
Ada yang mengartikan rahasia di balik makna basmalah :
BA = BAHAA-ULLAAH = Keagungan Allah
SIN = SANAA-ULLAAH = Kemegahan Allah
MIM = MAJDULLAAH = Kemuliaan Allah
Ada juga yang mengartikan :
BA = BUKAA-UT TAAIBIIN = Tangisan orang-orang yang bertaubat
SIN = SAHWUL GHOOFILIIN = Kealpaan orang-orang yang lalai
MIM = MAGHFIROTUHUU LIL MUDZNIBIIN = Ampunan Allah untuk mereka yang
berbuat dosa
Dalam arti seberapapun besar dosa seorang hamba dan kealpaan dia asal dia bertaubat
dan menyesal dengan bersimpuh dan menangis dihadapanNya, ampunan Allah selalu
terbuka. [ Iaanah At-Thoolibiin I/4 ].
Huruf BA adalah huruf yang keluar dari bibir yang saat mengucapkannya bibir terbuka
berbeda dengan huruf bibir lainnya (Mim dan Wau) seperti halnya saat terbukanya bibir
embrio janin manusia kala kala dalam rahim ibunya saat mengikat janji dengan Allah
"Bukankah aku Tuhanmu ? janin tersebut menjawab dengan kalimat yang diawali
dengan BA juga yaitu BALAA yang artinya, Ya Engkaulah Tuhanku. (Iaanah Atthoolibiin
I/5).
أن الباء حرف شفوي تنفتح به الشفة ما ال تنفتح بغيره ولذلك كان أول انفتاح فم الذرة اإلنسانية في عهد ألست بربكم بالباء في
جواب بلى وأنها مكسورة أبدا
فلما كانت فيها الكسرة واالنكسار في الصورة والمعنى وجدت شرف العندية من هللا تعالى كما قال أنا عند المنكسرة قلوبهم
بخالف األلف فإن فيها ترفعا وتكبرا وتطاوال فلذلك أسقطت
Huruf Ba adalah huruf JAR yang senantiasa dibaca KASRAH (pecah, kalah)
menunjukkan keagungan Tuhan dan kebutuhan seorang hamba yang hatinya
senantiasa diliputi rasa gelisah (baca pecah) seperti dalam setiap munajat seorang
hamba "Aku adalah hamba yang hatinya selalu terpecah" berbeda dengan alif yang
menunjukkan arti tinggi, sombong, panjang, karenanya alif digugurkan dalam lafadz
BASMALAH. [ Iaanah Atthoolibiin I/5 ].
Menurut sebuah pendapat :
ْأ
أال ترى أنه لما كتبت األلف في اْق َر ِباْس ِم، لما أسقطوا األلف ردوا طول األلف على الباء ليكون داال على سقوط األلف:وقيل
العلق ) ردت الباء إلى صيغتها وال تحذف األلف إذا أضيف االسم إلى غير هللا وال مع غير الباء-1 ( َر ِّب َك
Dikatakan : Alasan alif tidak digugurkan dalam surat al-Alaq karena ISMI yang ada
disana tidak diidhofahkan pada lafadz Allah... Gugurnya alif batasannya bila ISMI
diidhofahkan pada lafadz Allah dan di jarkan dengan huruf Ba'. [ Tafsiir Baghowy ].
ُك ُّل َأْم ٍر ِذْي َب اٍل َال ُيْبَد ُأ ِفْيِه ببسم هللا فهو أبتر
“Segala urusan penting yang tidak diawali bismillah, maka akan berkurang (atau bahkan hilang)
keberkahannya”. (HR. Ibnu Hibban)
َأْقَط ُع: – ُك ُّل َك اَل ٍم َأْو َأْم ٍر ِذي َب اٍل اَل ُيْف َت ُح ِبِذ ْك ِر ِهللا َفُهَو َأْب َت ُر – َأْو َقاَل
“Setiap perkataan atau perkara penting yang tidak dibuka dengan dzikir pada Allah, maka
terputus berkahnya.” (HR. Ahmad)
ِبْس ِم ِهللا الَّر ْح مِن الَّر ِحْي ِم َفُهَو َأْب َت ُر: ُك ُّل َأْم ٍر ِذْي َب اٍل َال ُيْبَد ُأ ِفْيِه ِبـ
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, amalan
tersebut terputus berkahnya.” (HR. Al-Khatib )
ُك ُّل َأْم ٍر ِذى َب اٍل َال ُيْبَد ُأ ِفيِه ِباْلَح ْم ِد َأْقَط ُع
“Setiap perkara penting yang tidak dimulai di dalamnya dengan ‘alhamdu’, maka berkahnya
terputus.” (HR. Ibnu Majah)
Nabi Muhammad n selalu memulai menulis surat kepada Raja Heraklius dengan
menggunakan Bismillah. Tidak dalam konteks menulis surat saja, bahkan kanjeng
nabi Muhammad selalu mengawali khutbah dengan “Hamdu lillah” dan selalu
memuji sifat Allah Ta’ala.[4]
Dalam kitab kuning Al-Mawsu’ah Al-Fiqhiyyah menganjurkan beberapa kegiatan yang
dimulai dengan membaca bismillah, diantaranya :
1. Saat memulai membaca Al-Qur’an sekaligus dzikir
2. Saat mulai menaiki kendaraan ataupun perahu
3. Saat memasuki rumah, baik di masjid dan keluar dari rumah/masjid
4. Saat menghidupkan lampu dan mematikan lampu
5. Sebelum memulai bersetubuh (bagi yang sudah halal)
6. Pada saat imam menaiki mimbar
7. Pada saat hendak tidur
8. Pada saat melakukan shalat sunnah
9. Pada saat menutup bejana (Wadah)
10. Pada saat memulai menulis/mengetik
11. Pada saat menutupkan mata mayit dan hendak
memasukkannya kedalam kuburan
12. Pada saat meletakkan tangan ketika hendak membaca do’a
ruqyah (pada tubuh yang sakit)[5]
Dalam kitab tersebut juga menjelaskan bahwa bacaan “basmalah” mempunyai
kalimat lengkapnya yakni “bismillâhirrahmanirrahîm”. Apabila kita lupa membaca
basmallah atau bahkan melupakannya secara sengaja, maka hukumnya tidak ada
dosa untuk kita. Namun jika kita mengucapkan basmallah saat memulai sesuatu
kegiatan, maka kita berpahala.[6]
Keutamaan Mengucapkan Basmalah
َع ِن، َع ْن َط اُو ٍس، َح َّد َث َن ا َأِبي، َح َّد َث َن ا َس اَّل ُم ْبُن َو ْه ٍب الَج َن دّي، َح َّد َث َن ا َز ْيُد ْبُن اْلُم َب اَر ِك الَّص ْن َع اِنُّي، َح َّد َث َن ا َج ْع َفُر ْبُن ُم َس اِفٍر،َح َّد َث َن ا َأِبي
، “ُه َو اْس ٌم ِمْن َأْس َم اِء ِهَّللا: َفَقاَل. اْب ِن َع َّباٍس ؛ َأَّن ُع ْث َم اَن ْب َن َع َّفاَن َس َأَل َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم عن ِبْس ِم ِهَّللا الَّر ْح َم ِن الَّر ِحيِم
ِإاَّل َك َم ا َب ْي َن َس َو اِد اْلَع ْي َن ْي ِن َو َبَياِض ِه َم ا ِمَن اْلُقْر ِب، ”َو َم ا َب ْي َن ُه َو َب ْي َن اْس ِم ِهَّللا اَأْلْك َب ِر
“Telah menceritakan kepada kami ayahku, telah rnenceritakan kepada kami Ja’far ibnu Musafir,
telah menceritakan kepada kami Zaid ibnul Mubarak As-San’ani, telah menceritakan kepada
kami Salam ibnu Wahb Al-Jundi. telah menceritakan kepada kami ayahku, dari Tawus, dari Ibnu
Abbas, bahwa Usman bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang basmalah. Beliau menjawab:
Basmalah merupakan salah satu dari nama-nama Allah; antara dia dan asma Allahu Akbar
jaraknya tiada lain hanyalah seperti antara bagian hitam dari bola mata dan bagian putihnya
karena saking dekatnya”
1. Ayat yang Istimewa
َع ْن، َع ِن اْب ِن ُبَر ْيَد َة، َو ِفي ِر َو اَي ٍة َع ْن َع ْبِد اْلَك ِر يِم َأِبي ُأَمَّي َة، َع ْن ُس َلْي َم اَن ْب ِن ُبَر ْيَد َة، ِمْن َح ِديِث َي ِز يَد ْب ِن َخ اِلٍد،َو َقْد َر َو ى اْبُن َم ْر ُد ويه
َو ِهَي ِبْس ِم ِهللا، “ُأْن ِز َلْت َع َلَّي آَي ٌة َلْم َت ْن ِز ْل َع َلى َن ِبٍّي َغ ْي ِر ُس َلْي َم اَن ْب ِن َد اُو َد َو َغ ْي ِر ي: َأِبيِه؛ َأَّن َر ُسوَل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل
”الَّر ْح َم ِن الَّر ِحيِم
“Ibnu Murdawaih meriwayatkan dari hadis Yazid ibnu Khalid, dari Sulaiman ibnu Buraidah;
sedangkan menurut riwayat lain dari Abdul Karim Abu Umayyah, dari Abu Buraidah, dari
ayahnya, bahwa Rasulullah bersabda: Telah diturunkan kepadaku suatu ayat yang belum pernah
diturunkan kepada seorang nabi pun selain Sulaiman ibnu Daud dan aku sendiri, yaitu
bismillahir rahmanir rahim (Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).”
1. Diberkati Allah
Ibnu Murdawaih pernah meriwayatkan sanadnya melalui Abdul Karim sampai
dengan Jabir Ibnu Abdullah, menceritakan pada saat diturunkannya kalimat
“bismillahirrahmanirrahiim” seluruh awan berlari ke arah timur, setelah itu angin
hening tidak bertiup sana sini, lautan mulai menggolak, bahkan semua binatang
langsung mendengar dengan telinga mereka masing-masing, dan seluruh setan
mulai dirajam di langit. Pada waktu itu juga, Allah Swt bersumpah dengan menyebut
kemuliaan dan keagungan-Nya bahwa tidak sekali-kali asma yang ia miliki (dalam
basmalah) diucapkan terhadap sesuatu hal melainkan Dia sudah pasti
memberkatinya.
1. Diselamatkan dan Dilindungi dari Malaikat Zabaniyah
Waki’ pernah mengatakan dari Al-A’masy sampai dengan Ibnu Mas’ud, bahwa
barang siapa yang menginginkan selamat oleh Allah dari Malaikat Zabaniyah yang
memiliki jumlah 19 (Zabaniyah merupakan ahli penyiksa neraka), hendaklah orang
tersebut membaca “bismillahirrahmanirrahiim”
1. Dibuatkan Surga
“ َر َّب َن ا َو َلَك اْلَح ْم ُد َح ْم ًد ا َك ِثيًر ا َط ِّيًبا ُم َب اَر ًك ا ِفيِه: ” َفَقْد َر َأْي ُت ِبْض َع ًة َو َثاَل ِثيَن َم َلًك ا َي ْب َت ِدُر وَن َه ا” ِلَقْو ِل الَّر ُج ِل
Sesungguhnya aku melihat lebih dari tiga puluh malaikat berebutan (mencatat) perkataan
seorang lelaki yang mengucapkan, ‘rabbana walakal hamdu hamdan ka’siran tayyiban
mubarakan fihi’ (Wahai Tuhan kami, bagi-Mulah segala puji dengan pujian yang sebanyak-
banyaknya, baik lagi diberkati).
1. Setan Berubah Menjadi Kecil
َع َث َر: َع ْن َر ِديِف الَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َقاَل، َس ِمْع ُت َأَب ا َت ِميَم َة ُيَح ِّد ُث: َقاَل، َع ْن َع اِص ٍم، َح َّد َث َن ا ُشْع َب ُة، َح َّد َث َن ا ُم َح َّم ُد ْبُن َج ْع َفٍر
َت ِعَس: َفِإَّن َك ِإَذ ا ُقْلَت. “اَل َت ُقْل َت ِعَس الَّش ْي َط اُن: َفَقاَل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم. َت ِعس الَّش ْي َط اُن: َفُقْلُت، ِبالَّن ِبِّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم
َت َص اَغ َر َح َّت ى َيِص يَر ِم ْث َل الُّذ َباِب، ِباْس ِم ِهَّللا: َو ِإَذ ا ُقْلَت، ِبُقَّو ِتي َص َر ْع ُتُه: َو َقاَل، “الَّش ْي َط اُن َت َع اَظ َم.
Telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja’far, telah menceritakan kepada kami
Syu’bah, dari Asim yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar dari Abu Tamim yang
menceritakan hadis dari orang yang pernah membonceng Nabi Saw. Si pembonceng
menceritakan: Unta kendaraan Nabi Saw. terperosok, maka aku mengatakan, “Celakalah
setan.” Maka Nabi Saw. bersabda, “Janganlah kamu katakan, ‘Celakalah setan,’ karena
sesungguhnya jika kamu katakan demikian, maka ia makin membesar, lalu mengatakan, ‘Dengan
kekuatanku niscaya aku dapat mengalahkannya.’ Tetapi jika kamu katakan, ‘Dengan nama
Allah,’ niscaya si setan makin mengecil hingga bentuknya menjadi sebesar lalat.”
1. Terhindar dari Godaan Setan
Dari Ibnu Jarir dan Ibnu Hatim pernah meriwayatkan dari hadis Bisyr ibnu Imarah
sampai dengan Ibnu Abbas, mengatakan bahwa sesuatu hal yang berawal dibawa
turun oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. “Hai Muhammad, katakanlah,
‘Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan
yang terkutuk’.” Kemudian Malaikat Jibril berkata, “Katakanlah bismillahir rahmanir rahim
(Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang).” Jibril berkata kepadanya,
“Hai Muhammad, sebutlah asma Allah, bacalah dengan menyebut asma Allah —Tuhanmu— dan
berdiri serta duduklah dengan menyebut asma Allah,” menurut lafaz Ibnu Jarir[7][1].
Dari beberapa penulis yang menjelaskan tentang definisi sampai dengan
keutamaan dalam mengucapkan basmallah, dapat disimpulkan bahwa kalimat
basmallah sangatlah dianjurkan untuk diucapkan pada saat memulai sesuatu.
Sesuatu pekerjaan yang tidak diawali dengan membaca basmallah akan bernilai
tidak baik bahkan dapat menghilangkan barakah. Untuk itu teman-teman
diharapkan agar berusaha tidak melupakan kalimat basmallah saat hendak
melakukan sesuatu. Keutamaan dari membaca basmallah ini dimulai dari semakin
dekatnya diri kita kepada Allah, diberkati Allah, diselamatkan dari Malaikat
Zabaniyah, dibuatkan surga, setan akan berubah bentuk menjadi kecil, dan agar kita
terhindar dari godaan setan
Bacaan bismillah ini juga disebut Tasmiyah dan bagi orang Islam sangat dianjurkan
membaca kalimat tersebut setiap melakukan sesuatu atau pekerjaan. Sehingga apa
yang dikerjakan diniatkan atas nama Allah dan semoga mendapatkan restu atas
pekerjaan tersebut.
Kalimat Basmillah juga pernah ditulis pada zaman Nabi Sulaiman untuk Ratu Bilqis
sesuai dengan informasi dalam Al Qur’an yaitu di surat 27 (An-Naml) ayat 30.
َٰم َٰم
ِإَّن ُهۥ ِمن ُس َلْي َن َو ِإَّن ُهۥ ِبْس ِم ٱِهَّلل ٱلَّر ْح ِن ٱلَّر ِحيِم
Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari SuIaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan
menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Hal ini karena, At-Taubah adalah surat yang diawali dengan seruan perang, sedangkan
kalimat bismillah mengandung makna kasih sayang. Oleh sebab itu tidak mungkin
sebuah peperangan dilandasi dengan rasa kasih sayang.
Lantas, mengapa jumlahnya tetap 114 kalimat? Bukankah pada surat At-Taubah tidak
ada, dan itu berarti jumlahnya menjadi 113?
Nah, memang dalam surat at Taubah tidak ada lafadz bismillah, adapun kalimat
bismillah yang lain terdapat pada QS. An-Naml ayat 30. Sehingga jumlahnya dalam
Al-Qur’an tetap genap menjadi 114.
Mufradat Ayat
Ba
Huruf “Ba” jar bermakna “ilshaq” (untuk menunjukkan arti bertemu atau dikaitkan),
meminta pertolongan, dan menyertai. Mengingat bahwa sebelum huruf “jar” kata yang
harus mendahuluinya adalah kata kerja atau mirip kata kerja sehingga penggunaan
kalimat “jar wa majrur” dapat berfungsi. Sebelum ( )بسمterdapat kata kerja
“muqaddar” (yang implisit) seperti kata kerja perintah “iqra” (bacalah) atau “ibda'”
(mulailah).
Ism
Terkait dengan akar kata “ism” (nomina, kata benda) terdapat dua pendapat penting
sebagaimana berikut:
Derivasinya dari akar kata su-mu-w yang bentuk jamaknya dinyatakan dengan
kata “asma.” Sumuw bermakna tinggi dan mulia.
Derivasinya dari akar kata wa-s-m yang bermakna peletakan tanda.
Allah
Kata Allah merupakan lafaz jalalah dan mencakup seluruh nama Tuhan dalam
Alquran. Menurut Muqaddasi terdapat 5 pendapat terkait dengan asal kata lafaz
jalalah. Dalam Tafsir Partui az Quran secara singkat dijelaskan sebagai berikut:
Islam
Terdapat banyak riwayat tentang sunah Nabi Muhammad saw dalam penggunaan
“Bismillahi Rahmanir Rahim.” Menurut riwayat yang dinukil oleh Ibnu Sa’ad dan
Mas’udi, Sya’bi, A’masy, Abu Malik Qatadah, bahwa Nabi Saw pada awal kenabian
telah membiasakan penggunaan lafadz “Bismika allahumma.”
Menurut Ibnu Hisyam, dalam perjanjian Hudaibiyah, Suhail bin Amr yang mewakili
pihak Quraisy meminta untuk menuliskan “Bismika allahumma” sebagai ganti dari
“Bismillahir Rahmanir Rahimi”. Hal ini menunjukkan bahwa kebiasaan kaum Arab
menuliskan “Bismika Allahumma.”
Namun riwayat ini nampaknya lemah. Karena surah Al-Naml turun pada pertengahan
periode Mekah, sementara sebelum masa ini kemungkinan penggunaan lafadz
Bismillah secara sempurna sudah sangat sering digunakan.
Selain itu, menurut riwayat yang disampaikan oleh Thabari dan Wahidi Naisyaburi
dari Ibnu Abbas dan yang lainnya, lafadz “Bismillahir Rahmanir Rahim” adalah
lafadz pertama Alquran yang turun pada Nabi Muhammad Saw pada awal surah
Al-‘Alaq (Iqra), dimana ungkapan ini dalam riwayat-riwayat dari sekte Syiah, dikenal
sebagai pembuka Alquran.
Diriwayatkan oleh Kulaini yang disandarkan kepadanya dari Imam Shadiq as,
permulaan semua kitab-kitab samawi adalah “Bismillahir Rahmanir Rahim.”
Ungkapan ini pada mulanya terdapat pada semua surah Alquran kecuali surah Baraah
(Al-Taubah).
Dalam kitab Tafsir Thabari terjemahan Persia, yang penerjemahnya tidak dikenal
disebutkan ‘Dengan nama Tuhan yang Maha Kasih dan Maha Sayang’ dan kini tetap
eksis, dengan sedikit perubahan yaitu ‘Dengan Nama Allah yang Maha Penyayang
dan Maha Pengasih’.
Namun sepertinya dalam kitab Kasyf al-Asrar, Meibadi, dimuat terjemahan Bismillah:
“Dengan Nama Pemilik Dunia Pemelihara musuh dengan sikap pemurah dan
penyayang kepada pecinta(Nya)”. Hal ini menunjukkan adanya warna dan corak
penafsiran serta perhatian atas perbedaan makna “Rahman” dan “Rahim” dalam
ungkapan-ungkapan agama.