Anda di halaman 1dari 73

Halaqah 01 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah

(Bagian 01)
HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Kitab ini sebagaimana Judulnya Al-Ushulu Ats-Tsalasah yang artinya adalah 3 Landasan Utama.
Yang dimaksud 3 Landasan disini

❶ Ma’rifatullah (Mengenal Allah Subhanahu wa Talla)


❷ Ma’rifatunnabi (Mengenal Nabi Muhammad ‫)ﷺ‬
❸ Ma’rifatu Dinil Islam (Mengenal Agama Islam)

Inilah yang dimaksud dengan Al-Ushulu Ats-Tsalasah 3 Landasan Utama yang ingin disampaikan
oleh pengarang di dalam kitab Ini.

Apa keutamaan 3 perkara ini didalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Abu
Dawud & juga yang lain dan hadits ini adalah hadits yang Shahih yaitu Hadits Al Bara Ibnu Azib
radiallahu anhu dimana didalam hadits ini Rasulullah ‫ ﷺ‬menceritakan tentang kisah seseorang atau
setiap manusia ketika dia meninggal dunia bagaimana dia dicabut nyawanya oleh Malaikat
bagaimana dibawa nyawanya ke atas kemudian dikembalikan ke bumi kemudian akan datanga 2
Malaikat yang bernama Mungkar & Nangkir dia akan bertanya kepada orang tersebut tentang 3
perkara baik orang tersebut adalah orang yang Mukmin, yang Muslim maupun orang yang kafir atau
bahkan seorang Munafik sekalipun akan ditanya tentang 3 perkara ini

❶ Ditanya – ‫ – من ربك‬siapa Rabbmu


❷ Ditanya – ‫ – ما دينك‬apa agamamu
❸ Ditanya – ‫ – من نبيك‬Siapa Nabimu

Setiap dari kita akan ditanya tentang 3 perkara ini kecuali yang memang telah dikecualikan oleh
dalil, setiap kita akan ditanya siapa Rabbnya, siapa Nabinya, dan apa agamanya.

Apabila dia seorang Muslim yang selama hidupnya mengenal Allah subhanahu wa taala, menunaikan
hakNya, mengenal Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬menunaikan hak beliau sebagai seorang Rasul, mengenal
Agama Islam menjalankan perintahnya menjauhi larangannya maka diharapkan orang yang seperti
ini didapatkan taufiq dan kemudahan dari Allah Subhanahu wa Taala didalam menjawab pertanyaan
2 Malaikat ini, akan mengatakan

Rabbku adalah Allah


Nabiku adalah Muhammad
Agamaku adalah agama Islam

Namun apabila dia selama didunia termasuk orang yang kufur, mengingkari Allah mengngikari Nabi
Muhammad ‫ ﷺ‬dan berpaling dari memeluk agama Islam seperti orang² kafir maka mereka tidak akan
mendapatkan taufiq untuk bisa menjawab 3 pertanyaan ini.
Demikian pula orang Munafik, yang mereka menampakan keislaman & menyembunyikan kekufuran
dalam hati mereka, mereka menampakan keislaman diantara manusia mengucapkan kalimat – ‫ال إله إال‬
‫ – هللا‬mengatakan kalimat – ‫ – محمد رسول هللا‬secara lisan/ secara dhohir akan tetapi didalam batinnya dia
mengingkari ini semua maka orang yang demikian keadaanya tidak akan bisa menjawab pertanyaan
dialam kubur yang dinamakan dengan Fitnah kubur sebagaimana yang dikabarkan Rasulullah ‫ﷺ‬
ketika orang munafik ditanya meraka mengatakan:
‫هاه هاه‬
Artinya tidak bisa menjawab pertanyaan tersebut padahal didunia dia mengucapkan – ‫– ال إله إال هللا‬
sebagaimana orang Islam mengucapkan – ‫ ال إله إال هللا‬-dan dia didunia mengucapkan – ‫– محمد رسول هللا‬
sebagaimana orang² Islam mengucapkan – ‫ محمد رسول هللا‬-, akan tetapi tidak mengucapkan ucapan
tersebut dengan ikhlas akan tetapi hanya secara dhohir/lisan tanpa diyakini didalam hatinya.

Oleh karena itu tidak heran apabila al Mualif/pengarang disini mengarang sebuah kitab yang ringkas
yang mudah difahami oleh semua baik orang yang awam seorang penuntut ilmu apalagi seorang
ulama dengan harapan masing² dari kita baik seorang muslim maupun muslimah bisa mempersiapkan
diri untuk bisa menjawab pertanyaan didalam kubur yang dinamakan dengan fitnah kubur ,
menjawab pertanyaan tersebut dengan baik dan juga dengan benar.

Dan syaikh Muhammad Abdul Wahab beliau adalah seorang yang sangat tinggi didalam dakwahnya
dan beliau lahir disebuah daerah di Jazirah Arab yang dinamakan dengan Uyainah pada tahun 1115
H, dan beliau menuntut Ilmu agama dimulai dari keluarganya (karena bapak beliau adalaj seorang
Ulama) & sudah menghafal Quran ketika beliau berumur 10 tahun kemudian setelah itu melanjutkan
me

mpelajari Ilmu² yang lain bersimpuh dihadapan para ulama yang ada di Najd maupun di Hijaz
(dikota Mekkah dikota Madinah) datang kepada mereka menuntut ilmu agama termasuk diantaranya
berguru kepada seorang Hafidz dikota Madinah ini yaitu Syaikh Muhammad al Hayyah ash sindi
rahimahullah dan juga ulama² yang lain, kemudian setelah itu beliau kemulai dakwahnya
menyebarkan ilmu agama mengajak manusia kembali kepada Allah kembali kepada agama Allah,
mengarang banyak kitab² yang bermanfaat diantaranya adalah kitabut Tauhid, Al Qowaidul Arba, Al
Ushul sittah, Al Ushulu Iman, Adabul Masi ila Shola, Kafsu Subhat, termasuk diantaranya adalah
kitab yang akan kita pelajari yaitu Al Ushulu Ash Tsalasah wa Adillatuha – 3 Landasan Utama dana
juga dalil² nya.

Dan beliau meninggal dunia pada tahun 1206 H .

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وصلى هللا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫ّللا وبركاته‬
‫والسالم عليكم ورحمة ه‬
Post navigation
← Previous Post
Halaqah 02 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah
(Bagian 02)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Dan sebelum beliau memulai membahas tentang 3 Landasan Utama sebelumnya beliau memberikan
muqoddimah dari kitab ini, pembukaan yang sangat bermanfaat beliau menyebutkan diawal
muqoddimahnya tentang tafsir dari surat Al Ashr, beliau mengatakan

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬


Dengan menyebut nama Allah – ‫ – الرحمن‬dan – ‫الرحيم‬-

Dan disini beliau memulai kitabnya dengn basmallah karena mengikuti Allah Subhanahu wa Taala
ketika Allah memulai kitabNya yaitu Al-Quran dengan Basmallah, demikian pula mengikuti apa
yang dilakukan Rasulullah ‫ ﷺ‬ketika beliau mengirim surat² dakwah kepada sebagian Raja² para
penguasa yang ada di zaman beliau ‫ ﷺ‬beliau memulai suratnya denga Basmalah.

Dan ‫ ب‬didalam kalimat Bismillah ini adalah ‫ ب‬al Isti’anah ‫ ب‬yang isinya memohon pertolongan
kepada Allah Subhanahu wa Taala bismillah – ismullah nama Allah, maksudnya Nama² Allah
Subhanahu wa Taala ism disini adalah mufrod didalam bahasa Arab itu kalimat yang tunggal/kata
yang tunggal apabila disandarkan maka ini adalah mencakup seluruh nama, jadi tidak hanya
mencakup 1 nama Allah saja tetapi mencakup seluruh Nama Allah Subhanahu wa Taala yang
dinamakan dengan Asmaul Husna.

Apabila seseorang mengatakan bismillah berarti dia telah beristianah/memohon pertolongan dengan
menyebut seluruh nama Allah Subhanahu wa Taala, bukan hanya Lafudzalallah yaitu Allah, bukan
hanya – ‫الرحمن‬- bukan hanya – ‫ – الرحيم‬tetapi dengan seluruh nama Allah Taala.

Lafduzalallah Allah adalah nama Allah yang paling A’dzom /yang paling besar, dimana Nama²yang
lain ini disandarkan kepada Lafduzalallah ini . Seseorang mengatakan – ‫ – الرحمن‬adalah nama
diantara nama Allah – ‫ – الرحيم‬adalah nama diantara nama Allah dan tidak mengatakan Allah adalah
nama diantara nama² – ‫ – الرحمن‬karena Lafduzalallah yaitu Allah adalah nama yang paling besar
nama² yang lain yaitu – ‫ الملك‬،‫الرحيم‬، ‫…الرحمن‬- nama² yang lain disandarkan kepada Lafduzalallah ini,
dan Allah atau Lafduzalallah berasal dari al Illah atau al Uluhah yang artinya adalah ibadah Allah
adalah al Ma’lum dan arti al Ma’lum adalah al Ma’bud yang disembah

ِ ‫ت َوفِي أاْل َ أر‬


‫ض‬ ِ ‫س َم َاوا‬ ‫َوه َُو ه‬
‫ّللاُ فِي ال ه‬

Dan Dia adalah Allah yang disembah baik dilangit maupun di bumi

Dilangit disembah oleh para Malaikat, dan dibumi disembah oleh orang² yang beriman. – ‫– الرحمن‬
yang artinya Yang Maha Penyayang, diambil dari kata Rohmah kasih sayang Allah Subhanahu wa
Taala diantaranya adalah – ‫ – الرحمن‬dan tidak boleh makhluk memiliki nama – ‫ – الرحمن‬yang
mengandung sifat Rohmah demikian pula – ‫ الرحيم‬-artinya adalah Maha Penyayang dan Allah
memiliki sifat Rohmah.
Dan perbedaan antara – ‫ – الرحمن‬dengan – ‫ – الرحيم‬diantaranya disebutkan oleh para ulama
bahwasanya- ‫ – الرحمن‬mengandung sifat rohmah yang menyeluruh untuk seluruh makhlukNya
termasuk diantaranya orang² kafir mereka mendapatkan rizki, makanan, harta, minuman, rizki anak,
istri ini semua adalah bagian dari rahmat Allah Subhanahu wa Taala namun bukan khusus orang
yang beriman Allah berikan juga kepada orang² yang kafir, adapun – ‫ – الرحيم‬maka mengandung sifat
rohmah yang khusus untuk orang² yang beriman seperti misalnya hidayah, petunjuk jalan yang lurus,
nikmat keimanan, nikmat beramal sholeh.

Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Taala berfirman:

‫َو َكانَ ِب أال ُمؤأ مِ نِينَ َرحِ ي ًما‬


[QS Al-Ahzaab 43]
Allah Subhanahu wa Taala Rahim kepada orang² yang beriman

‫هللا تعالى أعلم‬

‫وصلى هللا على نبينا محمد و على آله و صحبه أجمعين‬


‫ّللا وبركاته‬
‫والسالم عليكم ورحمة ه‬
Post navigation
← Previous Post

Halaqah 03 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah


(Bagian 03)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


‫السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصالة والسالم على رسول هللا وعلى آله وصحبه أجمعين‬
Beliau mengatakan

‫ أنه يجب علينا تعلم أربع مسائل‬: ‫اعلم رحمك هللا‬

_Ketahuilah semoga Allah merahmatimu sesungguhnya wajib atas kita semua untuk
mempelajari 4 perkara_

Orang Arab apabila mengatakan – ‫ – اعلم‬ketahuilah menunjukan bahwasanya apa yang


akan disampaikan setelahnya adalah perkara yang sangat penting sehingga mengatakan –
‫ – اعلم‬ketahuilah wahai saudara-iku menunjukan bahwasanya apa yang akan beliau
disampaikan adalah memang pantas diperhatikan dan hendaknya seseorang yang
mendengarnya menyiapkan pendengarannya untuk bisa menyimak apa akan disampaikan.

Kemudian beliau mengatakan – ‫ – رحمك هللا‬semoga Allah merahmatimu. Mendoakan bagi


setiap pembaca bagi setiap pendengar yang mendengar kitab beliau atau membaca kitab
beliau, didoakan dengan rahmat dan kasih sayang Allah Subhanahu wa Taala, dan ini adalah
termasuk adab seorang mualim yang ingin mengajarkan kepada muridnya kepada orang
lain supaya mendoakan kebaikan bagi orang yang ingin diajarkan. Didoakan dengan
Rahmat dengan maghfiroh & juga kebaikan² yang lain yang demikian itu akan menambah
keikhlasan seseorang & akan menambah kasih sayang diantara keduanya, baik yang
mengajarkan maupun yang diajarkan.

‫ أنه يجب علينا تعلم أربع مسائل‬: ‫اعلم رحمك هللا‬

Wajib bagi kita semua untuk mempelajari 4 perkara.

Yang dimaksud dengan wajib artinya masing² dari kita tidak ada udzur untuk
meninggalkannya, apabila seseorang melakukannya dia menambahkan pahala & apabila
meninggalkannya maka dia berdosa.

‫تعلم أربع مسائل‬


Mempelajari 4 perkara ini.

Ilmu tidak semuanya wajib, disana ada Ilmu yang Fardhu ain wajib bagi setiap muslim dan
muslimat untuk mempelajarinya, seperti ilmu tentang Iman, mengilmui Thoharoh,
mengilmui shalat 5 waktu, maka ini adalah termasuk wajib ain, harus & wajib bagi setiap
Muslim & juga muslimah untuk mempelajari perkara ini, karena shalat 5 waktu kewajiban
semuanya tidak mungkin seseorang bisa menjalankan shalat 5 waktu kecuali apabila dia
mengilmui bagaiman melakukan shalat 5 waktu tersebut.

Dan disana ada Ilmu yang Fardhu Kifayah, apabila sudah ada sebagian kaum muslimin yang
mempelajari maka tidak wajib bagi yang lain untuk mempelajari ilmu tersebut. Misalnya
tentang ilmu Faraidh tentang pembagian waris, apabila sudah ada sebagian yang
mempelajari mendalami maka tidak diharuskan seluruh kaum muslimin untuk mempelajari
ilmu ini, disana ada perkara atau ilmu yang sunnah yang dianjurkan yang apabila diketahui
maka ini baik & afdhol namun apabila tidak dipelajari/ tidak diketahui maka seseorang tidak
berdosa karena tidak mempelajari ilmu tersebut.

Disini beliau mengatakan wajib bagi kita untuk mempelajari 4 perkara

‫ العلم‬:‫الأولى‬،
Yang pertama (kata beliau) – ‫– العلم‬
Wajib bagi kita untuk mengatahui yang pertama Ilmu.

Apa yang dimaksud Ilmu

‫ و معرفة دين الإسلام بالأدلة‬،‫و معرفة نبيه ﷺ‬،‫ معرفة هللا‬:‫وهو‬


Adalah mengilmui ma’rifatullah (mengenal Allah), dan mengenal Nabi ‫ ﷺ‬dan mengenal
Agama Islam dengan dalil²nya.

‫ العمل به‬:‫الثانية‬
Yang kedua adalah mengamalkan ilmu yang sudah kita pelajari.

Kalau kita sudah mengenal Allah, sudah mempelajari siapa Allah dan bagaimana hakNya
dan kita mengenal Nabi Muhammad ‫ & ﷺ‬apa haknya, dan mengenal Agama Islam apa
pondasinya, apa yang dimaksud dengan rukun Islam, apa yang dimaksud dengan rukun
Iman, maka kewajiban yang kedua adalah mengamalkan. Karena maksud belajar adalah
mengamalkan, ilmu dipelajari bukan hanya sekedar dipelajari akan tetapi tujuan utamanya
adalah di amalkan, ilmu yang tidak diamalkan sebagaimana ucapan para Ulama seperti
pohon yang tidak berbuah.

Kemudian yang ketiga

‫ الدعوة إليه‬:‫الثالثه‬

Adalah berdakwah kepada Ilmu dan amal ini.

Apabila kita seorang Muslim sudah mengetahui kemudian yang kedua sudah mengamalkan
dalam kehidupan sehari² & kita merasakan manfaatnya mengenal Allah, mengenal Nabi ‫ﷺ‬,
mengenal agama Islam maka hendakalah kita beru

saha untuk menyampaikan kebaikan ini kepada orang lain yang mungkin banyak diantara
mereka yang belum mempelajari tentang mengenal Allah, mengenal Nabi ‫ & ﷺ‬juga
mengenal agama Islam apalagi mengamalkan dan ini sebagai tanda cinta kita sebagai
seorang saudara sebagaimana sabda Nabi ‫ﷺ‬

‫لا يؤمن أحدكم حتى يحب لأخيه ما يحب لنفسه‬

_Tidak beriman salah seorang diantara kalian sampai dia mencintai untuk saudaranya apa
yang dia cintai untuk dirinya sendiri_

Sebagaimana kita senang dan bahagia mengenal Allah, mengenal Nabi ‫ﷺ‬, mengenal
agama Islam dan denganya kita selamat di dunia & di akhirat maka kita berusaha untuk
menjadikan saudara kita berbahagia mencintai untuk saudara kita apa yang kita cintai untuk
diri kita sendiri.

‫هللا تعالى أعلم‬


Halaqah 04 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah
(Bagian 04)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Kemudian beliau mengatakan

‫ الصبر على الأذى فيه‬:‫الرابعة‬


_Yang keempat adalah bersabar didalam menghadapi gangguan yaitu ketika berilmu, ketika
beramal & juga ketika berdakwah_

Orang yang mau belajar ini harus bersabar karena orang yang belajar harus mengorbankan
waktunya yang biasa dia gunakan untuk melakukan aktifitas yang dia senangi baik berupa
dunia maupun aktifitas yang lain kemudian dia sisihkan & dia jadikan waktu tersebut untuk
menuntut Ilmu agama & ini perlu kesabaran dan terkadang orang yang belajar harus
datang/harus pergi ketempat yang jauh berpisah dengan orang tuanya berpisah dengan
anaknya berpisah dengan keluarganya bukan hanya 1 minggu bukan hanya 1 bulan bahkan
terkadang 1/3/4 tahun berpisah dari keluarga yang dia cintai untuk mendalami & menuntut
ilmu agama & ini perlu kesabaran.

Terkadang memerlukan uang yang tidak sedikit, uang yang mungkin bisa digunakan untuk
menyalurkan apa yang dia inginkan berupa dunia digunakan untuk menuntut ilmu agama
dan ini juga perlu kesabaran & terkadang ketika seseorang mempelajari ilmu dihadapan
para ulama bersama teman² yang lain juga banyak rintangan banyak gangguan kesulitan
didalam belajar masalah bersama teman yang lain terkadang ada ucapan yang tidak baik
dari seorang guru, perilaku yang tidak baik dari seorang guru yang ini semua membutuhkan
kesabaran bagi seseorang.

Oleh karena itu beliau mengatakan

‫الصبر على الأذى فيه‬


Bersabar didalam menghadapi rintangan didalamnya.

Termasuk diantaranya ketika menuntut ilmu agama & berusaha melawan syaitan yang
senantiasa berusaha untuk menjauhkan manusia dari majlis² ilmu.

Dan juga bersabar didalam beramal, seseorang mengetahui al-Haq maka dia diminta untuk
bersabar mengamalkan kebenaran tersebut, ketika dia mempelajari didalam majlis ilmu
bahwasanya melihat sesuatu yang haram adalah diharamkan didalam agama ini. Maka perlu
diamalkan & untuk mengamalkan ilmu ini perlu kesabaran dengan banyaknya fitnah,
dengan banyaknya ujian dizaman sekarang dan dia berusaha untuk menjaga matanya dari
perkara yang diharamkan oleh Allah Subhanahu wa Taala, mengamalkan ilmu ini perlu
kesabaran.

Demikian pula bersabar ketika berdakwah karena orang yang berdakwah kepada jalan Allah
ini kebanyakan melawan arus, ketika manusia atau kebanyakan manusia ingin mengikuti
hawa nafsunya /mengikuti syahwatnya/ mengikuti kerancuan² maka seorang da’i ingin
membenarkan kerancuan ini melawan syahwat, melawan hawa nafsunya, oleh karena itu
orang yang berdakwah harus mempersiapkan diri mempersiapkan kesabaran.

Orang yang berdakwah kepada jalan Allah maka dia akan mendapatkan rintangan
mendapatkan gangguan sebagaimana para Nabi & Rasul yang mereka mengajak kepada
agama Allah Subhanahu wa Taala di dustakan oleh kaumnya diganggu oleh kaumnya apa
yang mereka lakukan mereka bersabar,

‫ِّماتِّ ال َّلهِّ ۚ َو َل َق ْد‬ َ ‫ل ِّلكَل‬َ ‫م َب ِّد‬


ُ ‫ص ُر َنا ۚ َولَا‬
ْ ‫م َن‬ ُ ‫َّى أَ َتا‬
ْ ‫ه‬
ُ
ٰ ‫ما ُكذ ُِّبوا َوأو ُذوا َحت‬
َ ‫َى‬
ٰ ‫ص َب ُروا َعل‬
َ ‫ِّك َف‬
َ ‫ل ِّمن َق ْبل‬
ٌ ‫س‬
ُ ‫ت ُر‬
ْ ‫َو َل َق ْد ُكذ َِّب‬
‫ِّين‬
َ ‫سل‬ َ ‫م ْر‬
ُ ‫ك ِّمن نَّبَإِّ ا ْل‬ َ ‫اء‬
َ ‫َج‬
[QS Al-An’am 34]
Dan sungguh telah didustakan Rasul² sebelummu (telah didustakan Nabi Nuh alaihi salam,
Nabi Luth alaihi salam, Nabi Hud alaihi salam, Nabi Sholeh alaihi salam, Nabi Ibrahim dan
juga Nabi² yang lain) kemudian mereka bersabar atas pendustaan yang dilakukan oleh
kaumnya.

Seorang Nabi & seorang Rasul dikatakan sebagai seorang yang pendusta. Apabila ada
orang yang mengatakan kita adalah pembohong maka ini adalah sesuatu yang menyakitkan
padahal kita tidak mengatakan kecuali yang benar, bagaimana ini dikatakan kepada seorang
Rasul seorang yang mulia utusan Allah Subhanahu wa Taala bahkan dikenal dikalangan
kaumnya sebagai seorang yang jujur yang terhormat kemudian ketika dia mengajak kepada
Allah mengajak beriman dikatakan sebagai seorang yang pendusta

‫ص ُر َنا‬ْ ‫م َن‬ ُ ‫َّى أَ َتا‬


ْ ‫ه‬
ُ
ٰ ‫ما ُكذ ُِّبوا َوأو ُذوا َحت‬
َ ‫َى‬
ٰ ‫ص َب ُروا َعل‬
َ ‫َف‬
Dan mereka diganggu bahkan diusir dari kampungnya namun mereka bersabar – ‫م‬ ُ ‫َّى أَ َتا‬
ْ ‫ه‬ ٰ ‫َحت‬
‫ص ُر َنا‬
ْ ‫ َن‬-sampai datang pertolongan dari Allah

Berilmu, beramal dan juga berdakwah memerlukan kesabaran.

‫هللا تعالى أعلم‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember
Halaqah 05 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah
(Bagian 05)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Kemudian beliau mengatakan:

‫والدليل قوله تعلى‬:


Dan Dalilnya adalah firman Allah Subhanahu wa Taala
‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬
‫ص ِّر‬ ْ ‫َوا ْل َع‬
‫سر‬ ْ ‫ان َلفِّي ُخ‬ َ ‫نس‬
َ ‫ن الْ ِّإ‬ َّ ‫ِّإ‬
‫ص ْب ِّر‬َّ ‫اص ْوا ِّبال‬
َ ‫ق َو َت َو‬ِّ ‫اص ْوا ِّبا ْل َح‬
َ ‫صال َِّحاتِّ َو َت َو‬
َّ ‫آم ُنوا َو َع ِّملُوا ال‬ َ ‫إِّلَّا ا َّلذ‬
َ ‫ِّين‬

Dalil dari 4 perkara ini kata beliau adalah apa yang ada didalam surat Al Asr, surat yang
terdiri 3 ayat namun memiliki makna yang sangat dalam

‫ص ِّر‬
ْ ‫َوا ْل َع‬

Demi Masa, kata Allah Subhanahu wa Taala dan Allah bersumpah dengan apa yang Dia
kehendaki bersumpah dengan Masa, bersumpah dengan Matahari, dengan Bulan dengan
Langit, namun seorang makhluk tidak boleh bersumpah kecuali dengan nama Allah,
mengatakan billah, waAllah.

Adapun Allah Subhanahu wa Taala maka bersumpah sesuai dengan apa yang dikehendaki
Allah Subhanahu wa Taala.

Sesungguhnya manusia berada dalam kerugian, sesungguhnya manusia – ‫ان‬ َ ‫نس‬


َ ‫– الْ ِّإ‬
maksudnya adalah an-Naas, seluruh manusia berada didalam kerugian – ‫ – ِّإلَّا‬kecuali kata
Allah, ada diantara manusia yang mereka tidak rugi.

Siapa mereka?
‫ص ْب ِّر‬
َّ ‫اص ْوا ِّبال‬
َ ‫ق َو َت َو‬
ِّ ‫اص ْوا ِّبا ْل َح‬
َ ‫صال َِّحاتِّ َو َت َو‬
َّ ‫آم ُنوا َو َع ِّملُوا ال‬ َ ‫ا َّلذ‬
َ ‫ِّين‬

Mereka adalah:

Yang pertama – ‫آم ُنوا‬ َ ‫ – ا َّلذ‬orang yang beriman.


َ ‫ِّين‬

Yang kedua – ِّ‫صال َِّحات‬


َّ ‫ – َو َع ِّملُوا ال‬dan orang yang beramal sholeh.
Yang ketiga – ‫ق‬
ِّ ‫اص ْوا ِّبا ْل َح‬
َ ‫ – َو َت َو‬saling menasehati dengan kebenaran.

Yang keempat – ‫ص ْب ِّر‬


َّ ‫اص ْوا ِّبال‬
َ ‫ – َو َت َو‬saling menasehati dengan kesabaran.

Perhatikan firman Allah – ‫آم ُنوا‬ َ ‫ – إِّلَّا ا َّلذ‬kecuali orang yang beriman, orang yang beriman
َ ‫ِّين‬
tidak mungkin dia bisa beriman kecuali apabila dia mengilmui apa yang dia imani.
Bagaimana dia bisa beriman kepada Allah kalau dia tidak mengenal Allah Subhanahu wa
Taala, bagaimana dia bisa mengenal Nabi Muhammad /beriman dengan Nabi Muhammad
kalau dia tidak mengenal siapa Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.

Oleh karena itu firman Allah

‫آم ُنوا‬ َ ‫ا َّلذ‬


َ ‫ِّين‬
Ini berisi tentang dorongan untuk berilmu.

Yang kedua
‫صال َِّحات‬
َّ ‫َو َع ِّملُوا ال‬
Beramal sholeh ini adalah dalil kewajiban untuk beramal.

ِِّ ‫اص ْوا ِّبا ْل َحق‬


َ ‫َو َت َو‬
Dan saling berwasiat dengan kebenaran, ini adalah dalil tentang dakwah. Seseorang saling
berwasiat saling menasehati satu dengan yang lain untuk berilmu untuk beramal dan ini
dinamakan dengan dakwah.

Yang terakhir
ِِِّ ‫ص ْب ِّر‬
َّ ‫اص ْوا ِّبال‬
َ ‫َو َت َو‬
Saling berwasiat dengan kesabaran. Ini adalah dalil perkara yang keempat ashobru
alaladzabi bersabar didalam rintangan yang dihadapi dalam menuntut ilmu beramal dan
juga berdakwa.

Ini adalah dalil yang beliau sebutkan tadi tentang 4 perkara yang wajib dipelajari seorang
muslim.

Kemudian beliau membawakan ucapan Imam Asy Syafii

‫رحم هللا‬- ‫قال الشافعي‬-

Berkata Imam Syafii rahimahullah (semoga Allah merahmatinya) dan Imam Syafii adalah
Muhammad bin Idris dan beliau adalah salah satu Imam yang empat yang dikenal kaum
muslimin yang beliau lahir pada th 150 H dan meninggal pda th 204 H, beliau
mengatakan/menafsirkan tentang apa yang ada didalam surat Al-Asr

‫لو ما أنزل هللا حجة على خلقه إلا هذه السورة لكفتهم‬

Beliau mengatakan
_seandainya Allah tidak menurunkan sebuah hujjah untuk makhluknya kecuali surat ini,
niscaya itu sudah cukup bagi mereka_
Kenapa demikian, karena didalam surat Al-Asr ada pondasi² yang tadi kita sebutkan,
kewajiban untuk menuntut Ilmu & menuntut Ilmu mencakup semua perkara, demikian pula
beramal dan disebutkan didalamnya dakwah & disebutkan didalamnya kesabaran.

Ini adalah pondasi² yang apabila dipahami oleh seorang muslim maka ini sudah cukup
untuk dia.

Ini adalah ucapan Imam Asy Syafii yang menyebutkan tentang keutamaan surat Al-Asr ini,
bahwasanya didalamnya ada hujjah seandainya Allah Subhanahu wa Taala tidak
menurunkan kepada makhlukNya/kepada hambaNya kecuali surat Al-Asr ini niscaya ini
sudah cukup bagi mereka untuk mendorong mereka mempelajari ilmu agama, untuk
beramal sholeh demikian pula untuk berdakwah & bersabar didalamnya.

Kemudian beliau membawakan ucapan Imam Bukhori, dan Imam Bukhori adalah
Muhammad bin Ismail dan beliau adalah seorang muhadits yang memiliki kitab Shohih al-
Bukhori yang merupakan kitab yang paling shahih setelah al-Quran dan beliau meninggal
dunia pada tahun 256 H.

‫رحمه هللا‬- ‫ العلم قبل القول والعمل《 – و قال البخاري‬:‫》باب‬. ‫َم أَن َُّه لَا ِّإ َٰل َه ِّإلَّا‬
ْ ‫اعل‬
ْ ‫والدليل قوله تعالى – َف‬
ِّ‫م ْؤ ِّم َنات‬
ُ ‫ِّين َوا ْل‬
َ ‫م ْؤ ِّمن‬
ُ ‫ك َو ِّل ْل‬ ْ ‫ۗ ال َّل ُه َو‬
َ ‫اس َت ْغف ِّْر ِّل َذن ِّب‬

Bab Ilmu sebelum ucapan dan juga amalan.


Imam Bukhori rahimahullah ingin menyampaikan kepada kita didalam kitabnya (karena
disana beliau membuat bab², disana ada bab alief, bab ba dst dan diantaranya bab yang
beliau sebutkan adalah 《‫ العلم قبل القول والعمل‬:‫》باب‬bab bahwasanya Ilmu itu sebelum
ucapan & juga amalan.

Seserang sebelum mengucapkan maka dia harus mengilmui apa yang dia ucapkan,
seseorang sebelum beramal maka dia harus mengilmui apa yang diamalkan. Ini maksudnya,
mendorong kepada seseorang sebelum dia mengucapakan sesuatu & mengamalkn sebuah
ibadah hendaknya dia mengilmui bahwasanya ucapan tsb memang ada dasarnya demikian
pula amalan tersebut ada dasarnya didalam syariat.

Kemudian beliau mengatakan dan dalilnya (kata Imam Bukhori) adalah firman Allah
Subhanahu wa Taala

‫ك‬
َ ‫اس َت ْغف ِّْر ِّل َذن ِّب‬ْ ‫َم أَن َُّه لَا ِّإ َٰل َه ِّإلَّا ال َّل ُه َو‬
ْ ‫اعل‬
ْ ‫َف‬
Ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah –
‫ك‬َ ‫اس َت ْغف ِّْر ِّل َذن ِّب‬
ْ ‫ – َو‬kemudian memohon ampunlah untuk Allah Subhanahu wa Taala.

Pertama Allah mengatakan – ‫َم‬ْ ‫اعل‬


ْ ‫ – َف‬ini adalah dorongan untuk mengilmui/mempelajari,
kemudian setelah itu Allah mengatakan – ‫اس َت ْغف ِّْر‬
ْ ‫ – َو‬baru setelah itu memohon ampunlah
kepada Allah, artinya berilmu dulu baru beramal.

Kemudian beliau mengatakan


‫فبدأ بالعلم قبل القول والعمل‬
Maka Allah Subhanahu wa Taala memulai dengan Ilmu – ‫ قبل القول والعمل‬-sebelum
mengucapkan & sebelum perbuatan.
Inilah yang ingin disampaikan oleh Syaikh rahimahullah didalam muqoddimah dan
insyaAllah akan kita lanjutkan pada kesempatan yang akan datang.

‫هللا تعالى أعلم‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 06 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah


(Bagian 06)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan

‫ والعمل بهن‬،‫ أنه يجب على كل مسلم و مسلمة تعلم ثلاث هذه المسائل‬:‫اعلم رحمك هللا‬

Ketahuilah semoga Allah merahmatimu dan ucapan – ‫ – اعلم‬menunjukan bahwasanya apa


yang akan beliau sampaikan setelah itu merupakan sesuatu yang penting untuk didengar &
diperhatikan dan juga diketahui oleh seorang muslim, beliau mengatakan – ‫– اعلم رحمك هللا‬
kembali beliau mendoakan kebaikan untuk kita setiap pembaca setiap pendengar yang
membaca kitab beliau ini, didoakan dengan rahmat oleh beliau dan rahmat artinya adalah
kasih sayang & ini mencakup kasih sayang baik dalam perkara dunia maupun dalam perkara
agama.

Apabila seseorang mendapatkan kasih sayang dari Allah Subhanahu wa Taala baik dunia
maupun agama maka tentunya ini adalah sebuah kebahagiaan yang luar biasa bagi seorang
Muslim

‫أنه يجب على كل مسلم و مسلمة تعلم ثلاث هذه المسائل‬،


Wajib bagi setiap muslim & juga muslimat (yaitu baik bagi laki² maupun wanita dari
berbagai daerah) ucapan beliau – ‫ يجب‬-artinya adalah wajib, yang kita ketahui artinya
apabila dikerjakan seseorang mendapatkan pahala & apabila ditinggalkan maka dia
berdosa, dan yang dimaksud dengan muslim dan muslimat disini yang mukhalaf/yang
sudah dibebani oleh Allah Subhanahu wa Taala dengan syariat.

‫تعلم ثلاث هذه المسائل‬


Wajib bagi mereka mempelajari dari 3 perkara ini. Disebutkan oleh beliau bahwa seorang
muslim untuk berilmu, beramal, bersabar dan disini beliau ingin menyampaikan kepada kita
diantara ilmu yang wajib dipelajari yaitu 3 perkara yang akan beliau sebutkan – ‫– والعمل بهن‬
dan mengamalkan 3 perkara ini, apa 3 perkara tersebut

Yang pertama (kata beliau)


‫ الأولى‬:
‫ار‬
َ ‫ل الن‬
َ ‫عصاه دخ‬
ُ ‫ومن‬
ْ ‫ل الجن ََّة‬
َ ‫فمن أطا َع ُه دخ‬
ْ ً ‫ل إلينا رسولا‬
َ ‫ور َز َقنا ولم يتركْنا هملاً؛ بل أرس‬
َ ‫هللا َخلَقنا‬
َ ‫أن‬.َّ

Yang pertama (kata beliau) sesungguhnya Allah telah menciptakan kita & memberikan
rezeki kepada kita & tidak meninggalkan kita begitu saja.

Beliau mengatakan sesungguhnya Allah telah menciptakan kita & ini adalah perkaranya
jelas dan didalam Al-Quran banyak Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan bahwasanya
Allah adalah Pencipta segala sesuatu

۞ ‫يء‬
ْ ‫ش‬ ُ ‫ۖ ال َّل ُه َخال‬
َ ‫ِّق ُك ِّل‬

_Allah yang menciptakan segala sesuatu_

Menciptakan Manusia, Jin, Hewan, tumbuhan dan selain Allah adalah ciptaan Allah
Subhanahu wa Taala, dan Allah berfirman:

َ ‫م َوا َّلذ‬ َ
۞‫م‬ ْ ‫ِّين ِّمن َق ْب ِّل ُك‬ ْ ‫م ا َّلذِّي َخ َل َق ُك‬
ُ ‫اع ُب ُدوا َربَّ ُك‬
ْ ‫َّاس‬
ُ ‫… َيا أ ُّي َها الن‬
[QS Al-Baqorah 21]
Wahai manusia hendaklah kalian menyembah Rabb kalian – ‫م‬ ْ ‫ – ا َّلذِّي َخ َل َق ُك‬yang telah
menciptakan kalian/menciptakan manusia – ‫ِّين ِّمن َقبْ ِّل ُكم‬ َ ‫ & – َوا َّلذ‬orang² sebelum kalian .

Ilmu yang pertama yang hendaknya kita amalkan adalah kita mengetahui bahwasanya Allah
yang telah menciptakan kita – ‫ور َز َقنا‬
َ – dan Dia-lah yang telah memberikan rezeki kepada
kita. Allah tidak menciptakan kita begitu saja kemudian tidak diberikan rezeki tapi Allah
menciptakan dan memberikan rezeki

۞ ‫ض ِّإلَّا َعلَى ال َّلهِّ ِّر ْز ُق َها‬ِّ ‫ما ِّمن َدا َّبة فِّي الْأ َ ْر‬
َ ‫َو‬
[QS Hud 6]
_Dan tidak ada makhluk hidup yang melata dipermukaan bumi kecuali atas Allah
memberikan rezeki kepada mereka_

Dan Allah berfirman


۞ ‫ِّين‬
ُ ‫مت‬َ ‫ق ُذو ا ْل ُق َّوةِّ ا ْل‬
ُ ‫الر َّزا‬ ُ ‫ن ال َّل َه‬
َّ ‫ه َو‬ َّ ِّ‫إ‬
[QS Adz Dzariyat: 58]
_Sesungguhnya Allah dialah yang Maha memberikan rezeki – ‫ِّين‬ ُ ‫مت‬
َ ‫ – ُذو ا ْل ُق َّوةِّ ا ْل‬yang memiliki
kekuatan yang sangat dahsyat_

Sesungguhnya Allah menciptakan kita & juga memberikan rezeki kepada kita.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 07 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah


(Bagian 07)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan

‫كنا هملاً؛‬
ْ ‫ولم يتر‬
Dan Allah tidak meninggalkan kita hidup di dunia ini – ً ‫ – هملا‬dengan sia²

‫ل إلينا رسولا‬
َ ‫بل أرس‬
Akan tetapi Allah mengutus kepada kita seorang Rasul.

Kita diciptakan didunia ini & diberikan rezeki & tidak dibiarkan oleh Allah dalam keadaan
sia². Artinya sia² tidak diperintah, tidak dilarang, tidak di hisab, tidak dikembalikan kepada
Allah Subhanahu wa Taala. Allah telah menciptakan kita & memberikan rezeki kepada kita
ada hikmahnya, ada tujuannya diketahui oleh orang yang mengetahui & tidak diketahui
oleh orang yang tidak mengetahui. Allah Subhanahu wa Taala menciptakan kita adalah
untuk beribadah kepada-Nya & tidaklah Allah memberikan rezeki kepada kita dengan
berbagai jenisnya kecuali supaya kita jadikan rezeki tersebut sebagai wasilah dalam kita
beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala.
Diberikan kita nafas, diberikan kita makanan, diberikan kita minuman tujuannya supaya
digunakan untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala & bukan digunakan untuk
berbuat maksiat kepada Allah Subhanahu wa Taala – ‫ – ولم يتركنا هملا‬Allah tidak akan
membiarkan kita hidup didunia ini tanpa tujuan, tanpa diperintah tanpa dilarang, tanpa
dihisab di hari kiamat
‫ل إلينا رسولا‬
َ ‫بل أرس‬
tapi Allah mengutus kepada kita seorang Rasul.

Yaitu Rasulullah ‫ ﷺ‬yang datang utusan tersebut dari Allah Subhanahu wa Taala dengan
membawa perintah Allah supaya kita menjalankan perintah Allah tersebut sesuai dengan
kemampuan kita, disana ada perintah untuk melakukan shalat 5 waktu, puasa Ramadhan,
melakukan Haji bila terpenuhi syarat wajibnya, perintah untuk membayar zakat. Itu semua
pada hakikatnya adalah perintah dari Allah Subhanahu wa Taala yang dibawa oleh Rasulnya
Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan beliau ‫ ﷺ‬sebagai seorang Rasul diutus kepada kita dengan
membawa larangan Allah Subhanahu wa Taala yang kita diperintahkan untuk menjauhi &
meninggalkan larangan tersebut tanpa terkecuali yang kecil maupun yang besar & diantara
larangan² Allah Subhanahu wa Taala adalah larangan untuk berbuat Syirik, larangan untuk
berbuat bid’ah didalam agama, larangan untuk berbuat maksiat dengan berbagai jenisnya,
ini semua pada hakikatnya adalah larangan Allah Subhanahu wa Taala,

ً‫ل إلينا رسولا‬


َ ‫بل أرس‬
Bahkan Allah Subhanahu wa Taala mengutus kepada kita seorang Rasul, yaitu Rasulullah ‫ﷺ‬,

‫ار‬
َ ‫ل الن‬
َ ‫عصاه دخ‬
ُ ‫ومن‬
ْ ‫ل الجن ََّة‬
َ ‫فمن أطا َع ُه دخ‬
ْ
_Barang siapa yang mentaati beliau maka dia akan masuk kedalam Surga & barangsiapa
berbuat maksiat kepada beliau/tidak mentaati beliau maka dia akan masuk kedalam
Neraka_

Barang siapa yang mentaati Rasulullah ‫ﷺ‬, mentaati perintah beliau, menjauhi larangan
beliau, membenarkan kabar yang datang dari beliau & beribadah sesuai yg beliau ajarkan
maka orang yang demikian akan masuk kedalam Surga, tapi barangsiapa yang berbuat
maksiat kepada beliau ketika beliau memerintahkan tidak dikerjakan perintahnya, ketika
beliau melarang dilanggar larangannya, ketika beliau mengabarkan sesuatu didustakan
kabarnya atau seseorang beribadah tidak sesuai dengan apa yang beliau ajarkan ‫ ﷺ‬maka
akibatnya/ancamannya adalah masuk kedalam Neraka dan ini sebagaimana firman Allah
Subhanahu wa Taala,

۞ ‫ل َف َق ْد َأ َطا َع ال َّل َه‬


َ ‫سو‬
ُ ‫الر‬
َّ ‫ط ِّع‬
ِّ ‫ن ُي‬
ْ ‫م‬
َ
_Barangsiapa yang taat kepada Rasul maka sungguh dia telah taat kepada Allah_

Barangsiapa yang taat kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬maka pada hakikatnya dia telah taat kepada
Allah Subhanahu wa Taala karena beliau ‫ ﷺ‬adalah seorang utusan tugas beliau adalah
hanya membawa & menyampaikan apa yang datang dari Allah Subhanahu wa Taala.

Perintah beliau tidak lain adalah perintah Allah Subhanahu wa Taala disampaikan oleh
beliau ‫ﷺ‬, larangan beliau pada hakikatnya adalah larangan Allah Subhanahu wa Taala,
disampaikan oleh beliau kepada umatnya, didalam sebuah hadits beliau ‫ ﷺ‬mengatakan,
‫ن أَ َبى‬ َ ‫ُون ا ْل َجن ََّة إِّلَّا‬
ْ ‫م‬ َّ ‫ل ُأ‬
َ ‫متِّي يَ ْد ُخل‬ ُّ ‫ ُك‬،
_Setiap umatku (umat Islam) akan masuk kedalam surga kecuali orang yang enggan_

‫م ْن َي ْأ َبى ؟‬
َ ‫ل ال َّلهِّ َو‬
َ ‫سو‬
ُ ‫ َيا َر‬: ‫َقالُوا‬
Para shahabat bertanya Ya Rasulullah, siapa yang enggan masuk kedalam Surga?

Maka beliau ‫ ﷺ‬mengatakan


‫صانِّي َف َق ْد أَ َبى‬
َ ‫ن َع‬
ْ ‫م‬ َ ‫ن أَ َطا َعنِّي َد َخ‬
َ ‫ل ا ْل َجن ََّة َو‬ ْ ‫م‬
َ :‫ل‬
َ ‫َقا‬

_Barangsiapa yang taat kepadaku maka dia masuk kedalam Surga & barangsiapa yang tidak
taat kepadaku/berbuat maksiat kepadaku maka dialah orang yang enggan untuk masuk
kedalam Surga_

Menunjukan bahwasanya untuk masuk kedalam Surga diharuskan taat kepada Rasulullah ‫ﷺ‬.

Kemudian beliau mengatakan

‫و الدليل قوله تعالى‬:


۞ ‫سولًا‬ ُ ‫ن َر‬ َ ‫َى ف ِّْر َع ْو‬ َ ‫ما أَ ْر‬
ٰ ‫س ْل َنا ِّإل‬ َ ‫ك‬
َ ‫م‬ْ ‫شاهِّ ًدا َعل َْي ُك‬
َ ‫سولًا‬
ُ ‫م َر‬ َ ‫ِّإنَّا أَ ْر‬
ْ ‫س ْل َنا ِّإل َْي ُك‬
َ
۞ ‫اه أ ْخ ًذا َو ِّبيلًا‬ َ
ُ ‫ل َفأ َخ ْذ َن‬َ ‫سو‬ ُ ‫الر‬
َّ ‫ى ف ِّْر َع ْو ُن‬ ٰ ‫ص‬
َ ‫َف َع‬
[QS Al Muzzammil 15,16]
Beliau mengatakan dalilnya yaitu dalil tentang wajibnya taat kepada Rasullullah ‫ ﷺ‬utusan
yang telah diutus kepada kita adalah firman Allah

_sesungguhnya kami telah mengutus kepada kalian seorang Rasul (yaitu Nabi Muhammad
‫ )ﷺ‬yang beliau adalah sebagai saksi atas kita sebagaimana Kami telah mengutus kepada
Fir’aun seorang Rasul (yaitu Nabi Musa alaihi salam)_
‫سول‬ ُ ‫الر‬ َّ ‫ى ف ِّْر َع ْو ُن‬ ٰ ‫ص‬َ ‫َف َع‬
_maka fir’aun berbuat maksiat kepada rasul tersebut_
Memaksiati Nabi Musa alaihi salam mendustakan beliau, maka apa akibatnya?
َِ ‫اه أَ ْخ ًذا َو ِّبيلًا‬
ُ ‫َفأَ َخ ْذ َن‬
_maka kami siksa dia(yaitu fir’aun)dengan siksaan yang sangat pedih/yang sangat keras_

Ditenggelamkan oleh Allah Subhanahu wa Taala dia bersama bala tentaranya dan didalam
alam kubur disiksa oleh Allah Subhanahu wa Taala & siksaan di akhirat lebih dahsyat dari itu
semua.

Akibat dari apa? Akibat dari memaksiati utusan seorang Rasul yang telah diutus oleh Allah
Subhanahu wa Taala dan ini adalah peringatan bagi kaum muslimin jangan sampai
menimpa mereka apa yang menimpa Fir’aun dan bala tentaranya, diutus kepada mereka
seorang Rasulullah (yaitu Nabi Musa alaihi salam) kemudian mereka memaksiati
mendustakan & tidak mengikuti beliau maka akan mendapatkan adzab yang sangat pedih.

Dan ini menunjukan tentang wajibnya Rasulullah ‫ﷺ‬.

Ini adalah perkara yang pertama yang ingin sampaikan, perlu kita ketahui dan kita amalkan
yaitu *bahwasannya Allah menciptakan kita Allah memberikan rezeki kepada kita & tidak
meninggalkan kita dalam keadaan sia² tidak diperintahkan tidak dilarang dan tidak
dikembalikan kepada Allah Subhanahu wa Taala*
Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 08 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah


(Bagian 08)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Kemudian beliau mengatakan

‫ل‬
ٌ ‫س‬
َ ‫م ْر‬
ُ ‫ي‬
ٌّ ‫ َولا َن ِّب‬،‫ب‬
ٌ ‫م َق َّر‬
ُ ‫َك‬
ٌ ‫مل‬ َ َ‫م َع ُه أَ َح ٌد فِّي عِّ ب‬
َ ‫ادتِّهِّ ؛ لا‬ َ ‫ى أَ ْن ُيشْ َر‬
َ ‫ك‬ ٰ ‫ض‬
َ ‫هللا لا يَ ْر‬
َ ‫ن‬ َّ َ‫ أ‬:‫– الثانية‬
Kata beliau yang kedua yang hendaknya kita pelajari & ketahui & kita amalkan dalam
kehidupan kita sehari² bahwa Allah tidak ridho disekutukan bersamanya seorangpun
didalam ibadahnya, tidak ridha & Allah tidak cinta dengan perbuatan tersebut seorangpun
& ini umum baik pohon atau batu atau makhluk yang lain – ‫ادتِّه‬ َ ‫ – فِّي عِّ َب‬didalam ibadahnya.

Yang Allah ridhai dari kita apabila kita hanya menyerahkan ibadah ini kepada Allah
Subhanahu wa Taala, tidak memberikan secuilpun sedikitpun dari ibadah yang kita lakukan
kepada selain Allah Subhanahu wa Taala

‫ل‬
ٌ ‫س‬
َ ‫م ْر‬
ُ ‫ي‬
ٌّ ‫ َولا َن ِّب‬،‫ب‬
ٌ ‫م َق َّر‬
ُ ‫َك‬
ٌ ‫مل‬
َ ‫لا‬
Tidak ridha baik disekutukan baik Malaikat yang – ‫ب‬
ٌ ‫م َق َّر‬
ُ – yang sangat dekat dengan Allah
Subhanahu wa Taala

‫ل‬
ٌ ‫س‬
َ ‫م ْر‬
ُ ‫ي‬
ٌّ ‫َولا َن ِّب‬
Demikian Allah tidak ridha apabila disekutukan dengan seorang yang paling muliapun
seperti seorang nabi yang diutus.

Kita tahu bahwasanya Malaikat dan para Nabi adalah makhluk Allah yang paling mulia, tidak
ada yang lebih mulia daripada Malaikat dan juga para Nabi. Para Malaikat mereka adalah
makhluk yang Allah ciptakan untuk taat kepada Allah Subhanahu wa Taala
َ
۞… ‫م ُرون‬
َ ‫ما ُي ْؤ‬
َ ‫ُون‬
َ ‫م َو يَ ْف َعل‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫م َر‬ َ ‫ون ال َّل َه‬
َ ‫ما أ‬ َ ‫ص‬ُ ‫لَّا يَ ْع‬
_Mereka tidak berbuat maksiat kepada Allah dan senantiasa melakukan apa yang
diperintahkan kepada mereka_
‫عباد مكرمون‬
Hamba² Allah yang dimuliakan

Demikian pula para Nabi mereka adalah makhluk Allah, manusia yang paling afdhol disisi
Allah Subhanahu wa Taala. Diantara manusia yang sekian banyak jumlahnya yang paling
afdhol dan paling utama adalah para Nabi & yang paling afdhol diantara para Nabi adalah
ulul azmi (Nabi Nuh alaihi salam, Nabi Ibrahim alaihi salam, Nabi Musa alaihi salam, Nabi Isa
dan juga Nabi kita Nabi Muhammad ‫ )ﷺ‬dan yang paling afdhol diantara ulul azmi adalah
dua orang yaitu Nabi Ibrahim alaihi salam dan juga Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬dan keduanya
adalah Kholilullah/Kholilurrohman & yang paling afdhol antara keduanya yaitu antara Nabi
Ibrahim dengan Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬adalah Nabi kita yaitu Muhammad ‫ & ﷺ‬beliaulah ‫سيد‬
‫ ولد آدم‬pemukanya anak Adam namun bagaimanapun tinggi derajat beliau ‫ ﷺ‬maka Allah
tidak ridha apabila didalam ibadahnya Allah disekutukan dengan seorang makhlukpun baik
itu seorang Nabi atau setingkat Malaikat.

Benar meraka adalah sangat dekat dengan Allah Subhanahu wa Taala, sangat didekatkan
oleh Allah Subhanahu wa Taala tetapi didalam masalah ibadah maka Ibadah ini adalah hak
istimewa bagi Allah Subhanahu wa Taala yang Allah tidak berikan kepada orang lain bahkan
kepada seorang Nabi sekalipun seandainya ada seorang hamba/makhluk menyerahkan
sebagian ibadahnya kepada selain Allah baik itu kepada seorang Malaikat maupun kepada
seorang Nabi maka ini adalah perkara yang tidak diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Taala
dan Allah Subhanahu wa Taala akan marah dan ini masuk kepada kesyirikan kepada Allah
Subhanahu wa Taala,yang Allah kabarkan didalam Al-Quran

۞ ‫اء‬
ُ ‫ش‬
َ ‫ِّم ْن َي‬
َ ‫ِّك ل‬
َ ‫ون َذل‬
َ ‫ما ُد‬ َ ‫ن ال َّل َه لَا َي ْغف ُِّر أَ ْن ُيشْ َر‬
َ ‫ك ِّبهِّ َو َي ْغف ُِّر‬ َّ ِّ‫إ‬
[QS An-Nisa 48]
_Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik dan masih mengampuni dosa yang lain
bagi siapa yang dikehendaki_

Diantara bahaya syirik menyekutukan Allah bahwasanya Allah tidak akan mengampuni
pelakunya apabila meninggal dalam keadaan berbuat syirik maka tidak harapan baginya
diakhirat mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Taala.

Dan didalam ayat yang lain Allah mengatakan

۞ ‫نصار‬ َ ‫ين ِّم‬ َّ ‫ما ل‬ ُ ‫مأْ َو‬


َ ‫نأ‬ْ َ ‫ِّلظال ِِّّم‬ َ ‫َّار َو‬
ُ ‫اه الن‬ َ ‫م الل ُه َعلَيهِّ ا ْل َجن ََّة َو‬
َ ‫ك ِّباللهِّ َف َق ْد َح َّر‬
ْ ‫من ُيشْ ِّر‬
َ ‫إِّن َُّه‬
[QS Al-Maidah 72]
_Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka Allah Subhanahu wa Taala
telah mengharamkan baginya surga_

tidak mungkin masuk kedalam surga yang dimiliki dimiliki Allah Subhanahu wa Taala,
apabila seseorang diharamkan masuk kedalam surga maka darimana dia masuk kedalam
surganya Allah Subhanahu wa Taala

‫َّار‬ ُ ‫مأْ َو‬


ُ ‫اه الن‬ َ ‫َو‬
_Dan tempat kembalinya adalah Neraka_
‫نصار‬َ ‫ين ِّم‬ َّ ‫ما ل‬
َ ‫نأ‬ْ َ ‫ِّلظا ِّل ِّم‬ َ ‫َو‬
_Dan tidak da penolong orang² yang berbuat dholim_

Meskipun dia menyekutukan Allah dengan seorang Nabi pun atau seorang Malaikat pun.
Apabila kita tidak boleh menyekutukan Allah dengan seorang Nabi dengan seorang
Malaikat yang mereka tentunya adalah makhluk yang paling afdhol, maka tentunya
menyekutukan Allah dengan makhluk yang lebih derajatnya daripada seorang Nabi seorang
Malaikat tidak diperbolehkan seperti seorang wali yang tentunya derajatnya lebih rendah
daripada Nabi atau orang sholeh yang lain yang tentunya lebih rendah derajatnya dari Nabi
gnay natiays nagned itrepes tankalret gnay kulhkam nagned hallA nakutukeynem igalapa ‫ﷺ‬
dilakukan oleh sebagian orang yang menyembah syaitan atau Jin atau menyekutukan Allah
dengan makhluk yang tidak bisa berbicara yang tidak hidup menyekutukan Allah dengan
batu atau dengan benda² yang lain.

Kemudian beliau mengatakan

‫و الدليل قوله تعالى‬


۞ ‫م َع ال َّلهِّ أَ َح ًدا‬
َ ‫اج َد ِّل َّلهِّ َفلَا َت ْد ُعوا‬
ِّ ‫س‬َ ‫م‬ َّ َ‫َوأ‬
َ ‫ن ا ْل‬
[QS Al Jin 18]
Dan sesungguhnya – ‫سا ِّجد هلل‬ َ ‫م‬ َ ‫ا ْل‬- yang dimaksud disini ada yang mengatakan adalah masjid
yaitu bangunan yang digunakan untuk ibadah dan ada yang mengatakan – ‫اجد‬ ِّ ‫س‬
َ ‫م‬
َ ‫ – ا ْل‬disini
adalah anggota badan yang digunakan untuk bersujud kepada Allah.

‫م َع ال َّلهِّ أَ َح ًدا‬
َ ‫َفلَا َت ْد ُعوا‬
_Maka janganlah kalian berdoa Allah bersama seorangpun_

Artinya tidak boleh berdoa dan menyembah kepada selain Allah didalam ibadahnya kepada
Allah. Terkadang menyembah kepada Allah dan terkadang menyembah kepada selain Allah
Subhanahu wa Taala hal ini termasuk kesyirikan, firman Allah ‫ أَ َح ًدا‬artinya seorang pun, dan
ini mencakup Nabi maupun Malaikat maupun makhluk² yang lain.

Ini adalah perkara yang kedua yang diwajibkan bagi seorang muslim & juga muslimah
untuk mempelajarinya.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember
Halaqah 09 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah
(Bagian 09)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Kemudian yang ketiga kata beliau

‫ ولو كان أقرب قريب‬،‫ أن من أطاع الرسول ووحد هللا لا يجوز له موالاة من حاد هللا ورسوله‬: ‫الثالثة‬

Bahwasanya orang yang taat kepada Rasul ‫ ﷺ‬dan mentauhidkan Allah maka tidak boleh
baginya bermuwalah mencintai orang² yang memusuhi Allah & juga RasulNya meskipun dia
adalah orang yang paling dekat dengannya.

Apabila seseorang taat kepada Rasul ‫ & ﷺ‬dia mentauhidkan Allah Subhanahu wa Taala dan
mengesakan Allah didalam beribadah secara dhohir dan batin maka tidak boleh baginya
untuk bermuwalah (berloyalitas) mencintai dan juga menolong didalam agama orang yang
memusuhi Allah dan RasulNya.

Seperti orang² kafir yang jelas² memerangi Allah dan Rasulnya tidak boleh menolong
mereka dan mencitai mereka karena agama mereka meskipun dia adalah kerabat yang
paling dekat dengan seseorang (bapaknya, anaknya, atau saudaranyaatau ibunya) apabila
dia adalah termasuk musuh Allah memerangi Allah dan juga RasulNya membantu orang²
kafir untuk memerangi kaum muslimin maka tidak boleh seseorang
bermuwalah/berloyalitas kepada orang tersebut.

Kemudian beliau mengatakan

‫والدليل قوله تعالى‬:


۞ ‫م أَ ْو‬ ْ ‫ه‬ ُ ‫اء‬ َ َ ‫ه‬
َ ‫م أ ْو أ ْب َن‬ ْ ُ ‫اء‬
َ ‫آب‬ َ ‫سول َُه َول َْو كَا ُنوا‬ ُ ‫م ْن َحا َّد ال َّل َه َو َر‬ َ ‫ون ِّبال َّلهِّ َوا ْل َي ْومِّ الْآخِّ ِّر ُي َوا ُّد‬
َ ‫ون‬ َ ‫ما ُي ْؤ ِّم ُن‬ ً ‫لا َت ِّج ُد َق ْو‬
‫ن َت ْحت َِّها‬ َ ُ َ ‫إِّ ْخوا َن ُه‬
ْ ‫م َجنَّات َت ْج ِّري ِّم‬ ْ ‫م ِّب ُروح ِّم ْن ُه َو ُي ْدخِّ ل ُُه‬ ْ ‫ه‬ُ ‫ان َوأيَّ َد‬ َ ‫ِّيم‬
َ ‫م الْأ‬
ُ ‫ب فِّي ُقلُو ِّب ِّه‬ َ ‫ِّك كَ َت‬ َ ‫م أو َلئ‬ ْ ‫ير َت ُه‬
َ ِّ‫م أ ْو َعش‬ ْ َ
‫ون‬
َ ‫م ْفل ُِّح‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ه‬ُ ِّ‫ه‬ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ب‬ ‫ز‬
ْ ِّ‫ح‬ ‫ن‬
َّ ‫إ‬
ِّ ‫لا‬ َ‫ِّك حِّ ْزب ال َّلهِّ أ‬َ ‫ئ‬ ‫ل‬
َ ‫و‬ ُ ‫ضي ال َّل ُه َع ْن ُهم ورضوا َع ْن ُه‬
‫أ‬ ِّ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫ِّيه‬
َ ‫ف‬ ‫ِّين‬
َ ‫د‬ ‫ل‬
ِّ ‫ا‬ ‫خ‬
َ ‫ار‬ ‫ه‬
َ ‫ن‬
ْ َ ‫أ‬‫ل‬
ْ ‫ا‬
ُ ُ َ ُ ُ َ َ ْ َ َ ُ
22 ‫سورة المجادلة‬
Engkau tidak akan menemukan sebuah kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir
yang mereka mencintai orang² yang memusuhi Allah & RasulNya, meskipun mereka adalah
bapak² mereka atau anak² atau saudara mereka atau keluarga² mereka yang lain, merekalah
orang² yang telah Allah tulis didalam hati mereka keimanan & kuatkan hatinya dengan
pertolongan dari Allah dan merekalah yang akan Allah masukkan kedalam surga yang
mengalir didalamnya sungai² mereka kekal didalamnya, Allah ridha kepada mereka dan
mereka ridha kepada Allah, merekalah golongan Allah Subhanahu wa Taala ketahuilah
bahwasanya orang² yang termasuk didalam golongan Allah merekalah orang² yang
beruntung.

Ini adalah dalil tentang kewajiban berloyalitas kepada Allah dan RasulNya dan larangan
untuk berloyalitas kepada musuh² Allah Subhanahu wa Taala, orang yang taat kepada Rasul
dan mengesakan Allah Subhanahu wa Taala maka harus berloyalitas kepada Allah dan
RasulNya dan ini bukan berarti seorang muslim dan juga muslimah kemudian dia tidak
berbuat adil kepada orang yang kafir atau tidak berbuat baik kepada mereka atau sama
sekali tidak mendakwahi mereka bukan berarti orang yang tidak berloyalitas kepada orang²
yang memusuhi Allah kemudian kita tidak boleh berbuat baik kepada orang² kafir didalam
Al-Quran Allah Allah Subhanahu wa Taala mengatakan

۞ ‫م‬ ْ ‫م َو ُت ْقسِّ ُطوا ِّإل َْي ِّه‬ ْ ‫ه‬ ُ ‫م أَن َت َب ُّرو‬


ْ ‫َم ُي ْخ ِّر ُجو ُكم ِّمن د َِّيا ِّر ُك‬
ْ ‫ِّين َول‬
ِّ ‫م فِّي الد‬
ْ ‫َم ُي َقا ِّتلُو ُك‬ َ ‫م ال َّل ُه َع ِّن ا َّلذ‬
ْ ‫ِّين ل‬ ُ ‫لَا َي ْن َها ُك‬
‫ين‬
َ ‫ط‬ِّ ِّ‫م ْقس‬ ُّ ِّ‫ن ال َّل َه ُيح‬
ُ ‫ب ا ْل‬ َّ ‫ِّإ‬
8/‫ الممتحنة‬.
Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik kepada orang² yang tidak memerangi kalian
didalam agamanya dan mereka tidak mengeluarkan kalian dari daerah² kalian dari
kampung², Allah tidak melarang kalian untuk berbuat baik kepada mereka dan berbuat
berbuat adil kepada mereka.

Apabila mereka tidak memerangi kaum muslimin dan tidak mengeluarkan kita dari
kampung² kita dari daerah kita, maka kata Allah tidak ada larangan kalian untuk berbuat
baik kepada mereka, mungkin seseorang memiliki tetangga yang kafir yang non muslim
boleh untuk berbuat baik kepada dirinya, mengirimkan makanan mengirimkan hadiah
sebagaimana dahulu Rasulullah ‫ ﷺ‬berbuat baik kepada tetangganya yahudi & boleh
seseorang dengan seorang non muslim berjual beli berhutang piutang demikian pula
Rasulullah ‫ ﷺ‬ketika meninggal dunia ternya beliau pernah menggadaikan sebagian barang
beliau kepada seorang yahudi.

Bukan berarti seseorang ketika diperintahkan membenci seorang yang kafir yang memusuhi
Allah & RasulNya bukan berarti diperbolehkan untuk berbuat dholim kepada mereka
bahkankita diperintahkan untuk berbuat adil

۞…‫س ِّج ِّد ا ْل َح َرامِّ أَن َت ْع َت ُدوا‬


ْ ‫م‬
َ ‫م َع ِّن ا ْل‬
ْ ‫ص ُّدو ُك‬
َ
َ ‫آن َق ْوم أن‬
ُ ‫ش َن‬ ْ ‫م َّن ُك‬
َ ‫م‬ َ ‫… ۘ َولَا يَ ْج ِّر‬

_Jangan sampai kebencian kalian kepada sebuah kaum yang telah menghalangi kalian dari
al Masjidil Harom menjadikan kalian berbuat dholim kepada mereka_

orang²Quraisy dahulul menghalangi kaum muslimin dari Masjidil Harom melarang mereka
untuk memasuki kota Mekkah sebagaimana yang terjadi oada tahun ke 6 Hijriyyah tapi
Allah melarang kaum muslimin karena kebencian mereka kepada orang² yang melarang
mereka dari rumah Allah jangan sampai menjadikan mereka mendholimi orang² tersebut.

Demikian pula didalam Al-quran Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan untuk berbakti
kepada orang tua baik yang muslim maupun yang kafir namun apabila orang tua
memerintahkan kepada kesyirikan maka kita dilarang oleh Allah Subhanahu wa Taala
didalam perintah yang isinya kesyirikan tersebut, adapun didalam perintah² yang lain
selama itu tidak berupa kemaksiatan kepada Allah & RasulNya maka kita diperintahkan
untuk mentaati.
Mentaati orangtua meskipun ia adalah seorang yang kafir

۞ ‫م ْع ُرو ًفا‬ َ
َ ‫ما فِّي ال ُّد ْن َيا‬
َ ‫صاحِّ ْب ُه‬
َ ‫ما َو‬
َ ‫ط ْع ُه‬
ِّ ‫م َفلَا ُت‬
ٌ ‫َك ِّبهِّ عِّ ْل‬
َ ‫سل‬
َ ‫ما ل َْي‬
َ ‫ك ِّبي‬
َ ‫ش ِّر‬
ْ ‫ن ُت‬
ْ ‫اك َعلَى أ‬
َ ‫ه َد‬
َ ‫ن َجا‬
ْ ‫َو ِّإ‬

_Apabila kedua orangtuamu memaksamu untuk menyekutukan Aku dengan sesuatu yang
engkau tidak memiliki ilmu dengannya maka janganlah engkau mentaati keduanya tetapi
temanilah merak berdua/berbuat baktilah kepada mereka didunia dengan baik_

Artinya kita tetap diperintahkan untuk bermuamalah berakhlak kepada orang tua kita
meskipun dia adalah seorang yang musryik/ kafir namun kalau sudah waktunya orang tua
kita ternyata memerintahkan kita untuk kufur atau berbuat syirik maka tidak halal untuk
mentaati orang tua kita didalam kesyirikan dan juga kekufuran.

Menunjukan kepada kita tentang makna dari loyalitas tersebut, yang dilarang adalah kita
mencintai orang kafir karena agama yang dia anut adapun karena hanya sekedar mencintai
karena tabiat seperti seseorang mencintai orang tuanya dan ini adalah tabiat manusia
karena dia adalah orang tuanya tapi kalau dia mencintai orang kafir karena kekafirannya
maka ini yang tidak dibolehkan didalam agama.

Demikianpula berlepas diri dari orang² musyrikin bukan berarti tidak boleh kita mendakwahi
orang² musyrikin Nabi Ibrahim alaihi salam bapak beliau adalah orang yang kafir dan beliau
adalah orang yang paling berbaroah berlepas diri dari orang² memusuhi Allah dan RasulNya
namun beliau alaihi salam mendakwahi bapaknya dengan baik dipanggil denga ya Abi
(wahai bapakku) & dengan sabar beliau mendakwahi bapaknya

۞ ‫م ِّبين‬
ُ ‫ضلَال‬
َ ‫ك فِّي‬
َ ‫م‬ َ ‫اما آل َِّه ًة ۖ ِّإنِّي أَ َر‬
َ ‫اك َو َق ْو‬ ً ‫ص َن‬
َ َ َ ِّ‫ل ِّإبراهِّ يم لِّأ َ ِّبيه‬
ْ ‫آز َر أ َت َّتخِّ ُذ أ‬ ُ َ ْ َ ‫َو ِّإ ْذ َقا‬

Dan ketika Ibrahim berkata bapaknya – ‫آز َر‬


َ -apakah engaku wahai bapakku menjadikan
berhala² sebagai sesembahan² selain Allah.

Beliau alaihi salam sangat mencintai Allah mentauhidkan Allah Subhanahu wa Taala tetapi
tidak mencegah beliau untuk mendakwahi bapaknya.

Demikian pula Rasulullah ‫ ﷺ‬bagaimana usaha beliau untuk mendakwahi Abu Tholib dan
Abu Tholib meninggal dalam keadaan syirik kufur kepada Allah Subhanahu wa Taala, ketika
Abu Tholib akan meninggal dunia dalam keadaan sakaratul maut masih didakwahi
Rasulullah ‫ ﷺ‬,

ِّ‫َك ِّب َها عِّ ْن َد ال َّله‬ ُّ ‫ِّم ًة ُأ َح‬ َ


َ ‫اج ل‬ َ ‫ كَل‬. ‫ل لا َ إِّل ََه إِّلا َّ ال َّل ُه‬
ْ ‫ ُق‬، ِّ‫ى َعم‬
ْ ‫أ‬

Wahai pamanku ucapkanlah kalimat Laillahaillah sebuah kalimat yang aku akan
berhujjah/membela kamu dihadapan Allah Subhanahu wa Taala

Namun ternyata Abu Tholib meninggal dalam keadaan kesyirikan dan enggan untuk
mengucapakan Laillahaillah. Rasulullah ‫ ﷺ‬adalah orang yang sangat mentauhidkan Allah
Subhanahu wa Taala akan tetapi ini tidak mencegah beliau melarang beliau untuk
mendakwahi orang² Musrykin.
Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 10 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah


(Bagian 10)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan,
‫اعلم أرشدك هللا لطاعته أن الحنيفية ملة إبراهيم أن تعبد هللا وحده مخلصا له الدين؛ وبذلك أمر هللا‬
ِّ ‫س إِّلَّا لِّيَ ْع ُب ُد‬
}‫ون‬ َ ‫ن َوال ِّأ ْن‬
َّ ‫ت ا ْل ِّج‬
ُ ‫ما َخ َل ْق‬
َ ‫{و‬
َ :‫ كما قال تعالى‬،‫جميع الناس وخلقهم لها‬.
‫ يوحدون‬:‫ومعنى يعبدون‬.

Ketahuilah semoga Allah Subhanahu wa Taala memberikan petunjuk kepadamu untuk taat
kepadanya, sesungguhnya – ‫ – الحنيفية‬agamanya Nabi Ibrahim adalah engkau menyembah
Allah semata mengikhlaskan baginya agama ini dan dengan inilah Allah Subhanahu wa
Taala memerintahkan seluruh manusia dan menciptakan mereka untuk perkara ini,
sebagaimana Firman Allah yang artinya
Dan tidaklah aku ciptakan Jin & Manusia kecuali untuk beribah kepadaKu.
Dan makna ‫ يعبدون‬beribadah kepadaKu adalah menyauhidkan Aku.

Beliau mengatakan ‫ اعلم‬ketahuilah dan sebagaiman yang sudah kita sampaikan kalimat ini
yaitu ‫ اعلم‬ketahuilah digunakan oleh mualif/pengarang supaya kita bersiap² mendengar apa
yang beliau sampaikan setelahnya, menunjukan bahwasanya apa yang akan beliau
sampaikan setelah kalimat ‫ اعلم‬ini adalah sesuatu yang sangat penting diketahui oleh
seorang muslim sehingga beliau mengatakan ‫اعلم‬.

Kemudian sebagaimana kebiasaan beliau, beliau mendoakan kebaikan untuk kita beliau
mengatakan
‫أرشدك هللا لطاعته‬
Semoga Allah Taala memberikan petunjuk kepadamu untuk mudah melakukan ketaatan
kepada Allah Subhanahu wa Taala.
Dan ini adalah doa yang baik dari seorang guru untuk seorang muridnya, yang membaca
kitabnya, yang mengambil faedah apa yang beliau tulis, beliau mendoakan untuk kita
supaya dimudahkan oleh Allah mendapatkan petunjuk, dimudahkan hatinya untuk taat
kepada Allah Subhanahu wa Taala, dan ini tentu adab yang bagus yang hendaknya ditiru
oleh seorang guru seorang pengajar supaya banyak mendoakan kebaikan untuk murid² nya
semoga dimudahkan untuk memahami pelajaran, semoga diampuni, semoga dirahmati
Allah Subhanahu wa Taala
‫أن الحنيفية ملة إبراهيم أن تعبد هللا وحده مخلصا له الدين؛‬
Hendaklah kalian mengetahui bahwasanya AlHanifiyyah Millah nya Nabi Ibrahim.
Al Hanifiyyah ini adalah nama agamanya Nabi Ibrahim alaihi salam.

Apa yang dimaksud Al Hanifiyyah?


Berasal dari Al Hanief yang artinya adalah lurus dan Al Hanief berasal dari al Hanaf yang
artinya adalah Al Main atau menyimpang maksudnya adalah menyimpang dari kesyirikan
menuju mentauhidkan Allah Subhanahu wa Taala didalam beribadah Mustaqim lurus
kepada Allah Subhanahu wa Taala, apabilas seseorang ditanya apakah agamanya Nabi
Ibrahim ? Agamanya Nabi Ibrahim adalah Al Haniefiyyah Al Islam menyerahkan diri
menyerahkan ibadahnya hanya kepada Allah dan meninggalkan kesyirikan dengan segala
jenisnya ini adalah millahnya nabi Ibrahim yang kita diperintahkan untuk mengikuti millah
nya Nabi Ibrahim.

Demikian pula Rasulullah ‫ ﷺ‬diperintahkan untuk mengikuti millahnya Nabi Ibrahim & Allah
Subhanahu wa Taala menyebutkan didalam Al-quran perintah untuk mengikuti millahnya
Nabi Ibrahim alaihi salam dan Allah memuji millahnya Nabi Ibrahim

۞ ‫ِّين‬
َ ‫ش ِّرك‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ن ا ْل‬
َ ‫ان ِّم‬
َ َ‫ما ك‬ َ ِّ‫ق ال َّل ُه ۗ َفا َّت ِّب ُعوا ِّم َّل َة ِّإ ْب َراه‬
َ ‫يم َحنِّي ًفا َو‬ َ ‫ص َد‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ُق‬
[QS Al-Imron 95]
Katakanlah Muhammad Allah Subhanahu wa Taala Maha Benar, hendaklah kalian mengikuti
millahnya Nabi Ibrahim yang hanief yang Mustaqim lurus hanya menyembah kepada Allah
beribadah kepada Allah berpaling dari kesyirikan dan tidaklah beliau termasuk orang² yang
musyrikin.

Firman Allah – ‫ – َفا َّت ِّب ُعوا‬artinya hendaklah kalian mengikuti perintah dari Allah Subhanahu
wa Taala supaya kita mengikuti millahnya Nabi Ibrahim alaihi salam.

Kemudian didalam ayat yang lain Allah Subhanahu wa Taala memuji Nabi Ibrahim alaihi
salam

۞ ‫ِّين‬
َ ‫ش ِّرك‬ ْ ‫م‬ ُ ‫ن ا ْل‬
َ ‫ك ِّم‬ ُ ‫َم َي‬ ْ ‫م ًة َقانِّ ًتا ِّل َّلهِّ َحنِّي ًفا َول‬َّ ‫ان ُأ‬َ َ‫يم ك‬ َ ِّ‫ن إِّ ْب َراه‬َّ ِّ‫إ‬
۞ ‫س َتقِّيم‬ ْ ‫م‬ ُّ ‫ص َراط‬ ِّ ‫َى‬ َ
ْ ۚ ِّ‫شاك ًِّرا لِّأ ْن ُع ِّمه‬
ٰ ‫اه إِّل‬ ُ ‫ه َد‬
َ ‫اه َو‬ ُ َ‫اج َتب‬ َ
۞ ‫ين‬
َ ‫ل‬
ِّ‫ِّح‬ ‫ا‬ ‫ص‬
َّ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫َم‬
َ ِّ ‫ل‬ ِّ‫ة‬ ‫ر‬
َ ِّ‫ْآخ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِّي‬‫ف‬ ‫َّه‬‫ن‬ ‫إ‬ ‫و‬ ۖ ‫ة‬‫ن‬‫س‬
ُ ِّ َ ً َ َ َ َ ْ ُّ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ن‬‫د‬ ‫ال‬ ‫ِّي‬ ‫اه ف‬
ُ ‫َوآ َت ْي َن‬

[QS An Nahl 119-121]


Sesungguhnya Ibrahim adalah udwah/teladan contoh yang dia senantiasa khusyu didalam
beribadah kepada Allah,‫ َحنِّي ًفا‬lurus hanya menyembah kepada Allah tidak menyembah
kepada selain Allah dan bukanlah beliau termasuk orang² Musyrikin, beliau adalah orang
yag bersyukur dengan nikmat² Allah Subhanahu wa Taala, Allah Subhanahu wa Taala telah
memilih beliau dan sesungguhnya beliau diakhirat termasuk orang² yang sholeh.
Kemudian Allah mengatakan

َ َ ‫م أَوحي َنا ِّإلَي‬


۞ ‫ِّين‬
َ ‫ش ِّرك‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ن ا ْل‬
َ ‫ان ِّم‬
َ َ‫ما ك‬ َ ِّ‫ك أ ِّن ا َّت ِّب ْع ِّم َّل َة ِّإ ْب َراه‬
َ ‫يم َحنِّي ًفا ۖ َو‬ ْ ْ َ ْ َّ ُ‫ث‬
Kemudian Kami wahyukan kepadamu(wahai Muhammad) supaya engkau (wahai
Muhammad) mengikuti millah nya Nabi Ibrahim. Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan
Nabi kita ‫ ﷺ‬untuk mengikuti millahnya Nabi Ibrahim , dan tidaklah beliau termasuk orang²
musyrikin.

Orang² Yahudi dan Nashrani mereka mengaku bahwasanya mereka mengikuti Nabi Ibrahim
alaihi salam, mereka mengaku menganggap dan meyakini bahwasanya Ibrahim berada
diatas agama mereka, orang Yahudi berkayikan bahwasanya Ibrahim agamanya adalah
Yahudi, orang mengaku bahwasanya Ibrahim agamanya adalah Nashrani. Namun hal ini di
bantah oleh Allah Subhanahu wa Taala karena Taurat yang diturunkan kepada Nabi Musa
alaihi salam dan diperuntukan bani Israil, demikian pula Injil yang diturunkan kepada Nabi
Isa alaihi salam dan juga diberikan juga kepada Bani Israil semuanya turun setelah Nabi
Ibrahim alaihi salam, maka bagaimana Ibrahim berada diatas agama Yahudi atau agama
Nashrani.

Oleh karena itu Allah mengatakan

‫ِّين‬
َ ‫ش ِّرك‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ن ا ْل‬
َ ‫ان ِّم‬
َ َ‫ما ك‬
َ ‫ِّما َو‬
ً ‫سل‬ْ ‫م‬ َ َ‫ص َرانِّيًّا َو َٰلكِّن ك‬
ُّ ‫ان َحنِّي ًفا‬ ْ ‫يم َي ُهو ِّديًّا َولَا َن‬
ُ ِّ‫ان ِّإ ْب َراه‬
َ َ‫ما ك‬
َ
[QS Al-Imran 67]
_Tidaklah Ibrahim seseorang yang beragama Yahudi dan bukan pula seseorang yang
beragama Nashrani, akan tetapi beiiau adalah seorang yang hanif yang lurus hanya
menyembah Allah Subhanahu wa Taala yang menyerahkan diri hanya kepada Allah dan
tidaklah beliau termasuk orang² yang musyrikin_

Lain dengan orang Yahudi yang mereka menyekutukan Allah Subhanahu wa Taal
mengatakan bahwasanya Uzair anak Allah lain dengan orang Nashrani yang mengatakan
bahwasanya Isa Ibnu Maryam adalah anak Allah. Adapun Ibrahim maka beliau adalah
seorang yang hanif yang lurus hanya menyembah kepada Allah dan beliau bukan termasuk
orang² musyrikin.

۞ ِّ‫اب ُن ال َّله‬
ْ ‫يح‬
ُ ِّ‫مس‬
َ ‫ارى ا ْل‬ َ ‫اب ُن ال َّلهِّ َو َقالَتِّ الن‬
َ ‫َّص‬ ْ ‫ود ُع َز ْي ٌر‬
ُ ‫َو َقالَتِّ ا ْليَ ُه‬
[QS At-Taubat 30]
Orang² Yahudi mengatakan Uzair adalah anak Allah, dan orang² Nashrani mengatakan Al
Masih (Isa Ibnu Maryam) adalah anak Allah Subhanahu wa Taala.

Kemudian Allah mengatakan

۞ ‫ِّين‬
َ ‫م ْؤ ِّمن‬ ُّ ‫آم ُنوا َوال َّل ُه َول‬
ُ ‫ِّي ا ْل‬ َ ‫ي َوا َّلذ‬
َ ‫ِّين‬ ُّ ‫ه َذا ال َّن ِّب‬
َ ‫وه َو‬ َ ‫يم َل َّلذ‬
ُ ‫ِّين ات ََّب ُع‬ ِّ ‫ن أَ ْولَى الن‬
َ ِّ‫َّاس ِّب ِّإ ْب َراه‬ َّ ‫ِّإ‬
[QS Al-Imron 68]
_Sesungguhnya orang yang paling berhak dengan Ibrahim/ yang paling dekat dengan
Ibrahim mereka adalah orang² yang mengikuti beliau didalam millahnya didalam agamanya
& juga Nabi ini (Muhammad ‫ )ﷺ‬dan juga orang² yang beriman.

Merekalah yang paling dekat yang paling pantas dianggap sebagai orang yang berada
diatas millah Nabi Ibrahim alaihi salam, Rasulullah ‫ ﷺ‬dan juga orang² yang beriman mereka
berada diatas millahnya / agamanya Nabi Ibrahim alaihi salam.
Yang dimaksud dengan Millahnya Nabi Ibrahim yaitu engkau menyembah kepada Allah
semata tidak ada yang lain menyerahkan ibadah hanya kepada Allah dalam keadaan
mengikhlaskan membersihkan agama ini hanya untuk Allah Subhanahu wa Taala, tidak ada
sedikitpun kotoran, tidak ada sedikitpun ibadah yang dia lakukan diberikan kepad selain
Allah Subhanahu wa Taala. Inilah yang dimaksud Millahnya Nabi Ibrahim alaihi salam.

Dan dengan inilah Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan seluruh manusia dan
menciptkan mereka untuk perkara ini. Kita diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Taala adalah
untuk beribadah hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala bahkan bukan hanya manusia Jin
yang mereka melihat kita dan kita tidak melihat mereka, mereka juga diciptakan oleh Allah
Subhanahu wa Taala tidak lain kecuali untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 11 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah


(Bagian 11)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan
ِّ ‫س إِّلَّا لِّيَ ْع ُب ُد‬
}‫ون‬ َ ‫ن َوال ِّأ ْن‬
َّ ‫ت ا ْل ِّج‬
ُ ‫ما َخ َل ْق‬
َ ‫{و‬
َ :‫كما قال تعالى‬
Sebagaimana firman Allah Taala: _dan tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk
beribadah kepadaKu_

Ayat yang ringkas yang menunjukan tentang hikmah yang besar & tujuan yang agung
untuk apa kita diciptakan oleh Allah Allah Subhanahu wa Taala yaitu untu beribadah
kepadaNya.

Kemudian beliau mengatakan


‫ يوحدون‬:‫ومعنى يعبدون‬.

Makna dari kalimat – ‫ – يعبدون‬menyembah kepada diriKu maknanya adalah Mengesakan


Aku didalam ibadah. Makna dari menyembah Allah adalah mengesakan Allah didalam
ibadah, tidak boleh menduakan menyembah kepada Allah dan juga menyembah kepada
selain Allah, ini namanya menduakan.

Allah memerintahkan kepada kita untuk beribadah kepadanya maksudnya adalah untuk
mengesakan Allah didalam ibadah adapun seseorang terkadang menyembah Allah &
terkadang dia serahkan sebagian ibadah kepada selain Allah maka orang seperti tidak
dinamakan Muwahid tidak dinamakan mentauhidkan Allah dan orang seperti ini tidak
dianggap menyembah Allah Subhanahu wa Taala.

Allah yang menyembah kepada Allah adalah orang yang mentaugidkan Allah Subhanahu wa
Taala.

Oleh karena itu didalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Taala mengatakan

۞ ‫ون‬َ ‫كاف ُِّر‬ َ ‫ل َيا أَ ُّي َها ا ْل‬ْ ‫ُق‬


۞ ‫ون‬ َ ‫ما َت ْع ُب ُد‬ َ
َ ‫لَا أ ْع ُب ُد‬
َ
۞ ‫ما أ ْع ُب ُد‬ ُ َ‫َولَا أ‬
َ ‫ون‬ َ ‫م َعا ِّب ُد‬ ْ ‫نت‬
۞ ‫ُّم‬
ْ ‫ما َع َبدت‬ َّ ‫َولَا أَ َنا َعا ِّب ٌد‬

Katakanlah wahai Muhammad wahai orang²/Musyrik

Aku tidak menyembah apa yang kalian sembah,


Kalian menyembah Latta, menyembah Uzza, menyembah Manna, menyembah Hubal
menyembah sesembahan² selain Allah.

Demikian pula kalian tidak menyembah apa yang aku sembah, saat itu orang² kafir Quraisy
musyrikin Quraisy didalam kehidupan mereka sehari² mereka menyembah Allah & juga
menyembah selain Allah oleh karenq itu dinamakan Musyrikin menyekutukan Allah
Subhanahu wa Taala, oleh karena itu ada diantara mereka yang bernama Abdullah, seperti
bapaknya Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬namanya adalah Abdullah (hamba Allah), menunjukan
bahwasanya mereka menyembah Allah Subhanahu wa Taala.

Demikian pula mereka melakukan ibadah Haji (setiap tahunnya) dan ini menunjukan
bahwasanya mereka juga menyembah Allah Subhanahu wa Taalaakan tetapi mereka,
mereka tidak mengesakan Allah didalam ibada, didalam ibadah yang lain ternyata mereka
menyerahkan ibadah tersebut kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Ketika mereka terkena musibah datang kepada Jin minta perlindungan kepada Jin, ketika
melewati sebuah lembah bukan meminta perlindungan kepada Allah akan tetapi meminta
perlindungan kepada raja Jin yang ada di lembah tersebut.

Dan didalam ayat Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan mereka apabila berada ditengah
lau mengikhlaskan ibadahnya hanya kepada Allah
۞ ‫ون‬
َ ‫م ُيشْ ِّر ُك‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫م إِّلَى ا ْلبَ ِّر إِّ َذا‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ما َن َّجا‬
َّ ‫ِّين َف َل‬
َ ‫ين ل َُه الد‬
َ ‫ِّص‬ ُ ‫ك َد َع ُوا ال َّل َه‬
ِّ ‫م ْخل‬ ِّ ‫َفإِّ َذا َرك ُِّبوا فِّي ا ْل ُف ْل‬

_Apabila mereka berada ditengah lautan naik kapal maka mereka mengesakan agamanya
hanya untuk Allah_

Didalam ayat yang lain Allah mengatakan menceritakan tentang ucapan mereka

۞ ‫ين‬
َ ‫شا ِّك ِّر‬
َّ ‫ن ال‬
َ ‫ن ِّم‬
َّ ‫هذِّهِّ َل َن ُكو َن‬
َ ‫ن‬ َ ‫َلئ‬
ْ ‫ِّن أ ْن َجا َنا ِّم‬
ْ

_Ya Allah seandainya Engkau selamatkan kami dari kesusahan kami di tengah lautan niscaya
kami termasuk orang² yang bersyukur_

Berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala

۞ … ‫ون‬
َ ‫ش ِّر ُك‬
ْ ‫م ُي‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫م ِّإلَى ا ْل َب ِّر ِّإ َذا‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ما َن َّجا‬
َّ ‫َف َل‬

_Ketika Allah menyelematkan mereka kedaratan tiba² mereka menyekutukan Allah_

Menyekutukan Allah kembali terkadang mereka menyerahkan ibadahnya hanya kepada


Allah dalam keadaan yang lain mereka menyembah dan menyerahkan ibadahnya kepada
selain Allah, oleh karena itu dinamakan musyrikun menyekutukan Allah Subhnanahu wa
Taala.

Tapi disini (didalam surat Al Kafirun) Allah mengatakan/memerintahkan kepada NabiNya


untuk mengatakan
۞ ‫ما َأ ْع ُب ُد‬
َ ‫ون‬
َ ‫م َعا ِّب ُد‬ ُ َ‫َولَا أ‬
ْ ‫نت‬
Dan kalian (wahai orang² Musyrikin) tidak menyembah apa yang aku sembah, padahal tadi
disebutkan bahwasanya orang² musyrikin menyembah Allah namun kenapa dikatakan disini
mereka tidak menyembah kepada Allah, karena mereka tidak mentauhidkan Allah didalam
ibadah – tidak mengesakan Allah didalam ibadah orang yang tidak mengesakan Allah
didalam ibadahnya maka pada hakikatnya tidak dinamakan orang yang menyembah Allah
Subhanahu wa Taala, oleh karena itu disini beliau mengatakan
‫ يوحدون‬: ‫ومعنى يعبدون‬
Makna menyembah kepadaKu adalah mentauhidkan Aku.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember
Halaqah 12 | Pengantar Al-Ushulu Ats-Tsalāsah
(Bagian 12)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan

‫ وهو إفراد هللا بالعبادة‬،‫ التوحيد‬:‫وأعظم ما أمر هللا به‬


Dan sebesar² apa yang Allah perintahkan adalah Tauhid.

Kalau kita ditanya apa perintah Allah yang paling penting yang paling besar didalam Al-
Quran didalam Assunnah, maka tidak ada jawaban yang benar kecuali mengatakan at-
Tauhid yaitu mengesakan Allah didalam ibadah.

Inilah amalan yang paling besar perintah yang paling besar disana ada perintah untuk
shalat, perintah, untuk zakat, perintah untuk puasa, perintah untuk bershodaqoh,
menghormati anak yatim tapi perintah yang paling besar diantara perintah² tersebut adalah
perintah untuk bertauhid mengesakan Allah Subhanahu wa Taala didalam ibadah.

Suatu saat Rasulullah ‫ ﷺ‬ditanya sebagian shahabat

‫أي الأعمال أفضل؟‬


Amalan apa yang paling afdhol?
Beliau mengatakan
‫إيمان باهلل ورسوله‬
ٌ
Yang paling afdhol adalah iman kepada Allah dan RasulNya

Yang Allah sebutkan didalam Al-Quran perintah pertama kepada manusia adalah perintah
untuk bertauhid ini, sebagaimana yang Allah sebutkan didalam surat Al-Baqoroh

َ
۞ ‫ون‬ ْ ‫َع َّل ُك‬
َ ‫م َتت َُّق‬ َ ‫مل‬ َ ‫م َوا َّلذ‬
ْ ‫ِّين ِّم ْن َقبْ ِّل ُك‬ ْ ‫م ا َّلذِّي َخ َل َق ُك‬
ُ ‫اع ُب ُدوا َربَّ ُك‬
ْ ‫َّاس‬
ُ ‫يَا أيُّ َها الن‬

Wahai manusia sembahlah Rabb kalian, ‫اع ُب ُدوا‬


ْ Ini adalah perintah, sembahlah Rabb kalian,
tidak ada sebelumnya perintah.

Ini adalah perintah yang pertama yang Allah sebutkan didalam Al-Quran perintah kepada
manusia semuanya, apa perintah Allah ?‫م‬ُ ‫اع ُب ُدوا َر َّب ُك‬
ْ Hendaklah kalian menyembah/
beribadah kepada Rabb kalian.
Siapa Rabb kalian?
‫ون‬
َ ‫م َتت َُّق‬ َّ َ ‫ن َق ْب ِّل ُكم ل‬ َ ‫م َوا َّلذ‬ َّ
ْ ‫َعل ُك‬ ْ ْ ‫ِّين ِّم‬ ْ ‫الذِّي َخ َل َق ُك‬

Rabb kalian adalah yang telah menciptakan kalian yaitu Allah Subhanahu wa Taala, adapun
yang tidak menciptakan kalian maka jangan disembah – ‫م‬ ْ ‫ن َق ْب ِّل ُك‬ َ ‫ – َوا َّلذ‬dan juga
ْ ‫ِّين ِّم‬
menciptakan orang² sebelum kalian.

Dzat yang seperti inilah yang hendaknya kalian sembah dan kalian ibadahi dan kalian
serahkan ibadah kalian hanya kepadanya.

‫ون‬
َ ‫م َتت َُّق‬ َّ َ ‫ل‬
ْ ‫َعل ُك‬
Supaya kalian bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Perintah yang paling besar dari Allah Subhanahu wa Taala kepada kita adalah perintah
untuk bertauhid.

Didalam beberapa ayat didalam Al-Quran Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan


beberapa hak, beberapa wasiat dan wasiat yang pertama yang Allah sebutkan adalah wasiat
untuk bertauhid & hak yang pertama yang hendaknya ditunaikan seorang hamba adalah
hak tentang Tauhid ini.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman didalam Surat An-Nisa


َ ِّ‫اع ُب ُدوا ال َّل َه َولَا ُتشْ ِّر ُكوا ِّبه‬
۞ ‫شيْ ًئا‬ ْ ‫ۖ َو‬

Allah menyebutkan didalam ayat ini 10 hak, hak untuk Allah Subhanahu wa Taala, hak untuk
orang tua, hak untuk kaum kerabat, hak untuk tetangga yang dekat maupun jauh, hak untuk
anak yatim, hak untuk orang miskin, dan juga diantaranya hak untuk budak² yang dimiliki
seseorang. Didalam ayat ini Allah menyebutkan beberapa hak yaitu 10 hak & yang Allah
pertama kali sebutkan adalah Hak untuk Allah Subhanahu wa Taala yaitu
‫ش ْي ًئا‬ ْ ‫اع ُب ُدوا ال َّل َه َولَا ُت‬
َ ِّ‫ش ِّر ُكوا ِّبه‬ ْ ‫ۖ َو‬
Sembahlah Allah dan janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.

Dalam surat yang lain Al-Isro Allah mengatakan

۞ ‫سا ًنا‬ ُ ‫ك أَلَّا َت ْع ُب ُدوا ِّإ َّلا ِّإ َّي‬


َ ‫اه َو ِّبا ْل َوال َِّد ْي ِّن ِّإ ْح‬ َ ‫ى َر ُّب‬
ٰ ‫ض‬
َ ‫ ۚ َو َق‬..
۞‫ق‬ ِّ ‫م ال َّل ُه ِّإلَّا ِّبا ْل َح‬َ ‫س ا َّلتِّي َح َّر‬ َ ‫ۗ َولَا َت ْق ُتلُوا ال َّن ْف‬
۞ ‫ملَاق‬ َ
ْ ‫ش َي َة ِّإ‬ ْ ‫م َخ‬ ْ ‫َاد ُك‬َ ‫ۖ َولَا َت ْق ُتلُوا أ ْول‬
Dan Allah Subhanahu wa Taala telah menetapkan/ mewajibkan supaya kalian jangan
menyembah kecuali kepadaNya dan hendaklah kalian berbakti kepada kedua orang tua
kalian.

Sebelum Allah Subhanahu wa Taala menyebutkan hak orang tua dan juga hak anak dan
larangan untuk mendekati fahisah, maka Allah menyebutkan tentang kewajiban
mentauhidkan Allah Subhanahu wa Taala.

Demikian pula dalam ayat yang lain


۞ ‫سا ًنا‬ َ ِّ‫م ۖ أَلَّا ُتشْ ِّر ُكوا ِّبه‬
َ ‫شيْ ًئا ۖ َو ِّبا ْل َوال َِّديْ ِّن إِّ ْح‬ ْ ‫م َعلَيْ ُك‬
ْ ‫م َربُّ ُك‬
َ ‫ما َح َّر‬ ُ ‫ل َت َعال َْوا أَ ْت‬
َ ‫ل‬ ْ ‫ۖ ُق‬
Kesinilah mari aku bacakan kepada kalian apa yang Allah haramkan atas kalian, yang
pertama adalah janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.

Demikianlah Allah Subhanahu wa Taala mendahulukan Tauhid dan mengikhlaskan Ibadah


hanya untuk Allah sebelum menyebutkan yang lain. Menunjukan bahwasanya perintah yang
paling besar disisi Allah adalah perintah mentauhidkan Allah Subhanahu wa Taala

‫وهو إفراد هللا بالعبادة؛ وأعظم ما نهى عنه‬

Dan Tauhid adalah mengesakan Allah didalam ibadah.

Kemudian beliau mengatakan

‫ الشرك‬:‫وأعظم ما نهى عنه‬


Dan larangan yang paling besar yang Allah larang adalah kesyirikan.

Diantara larangan² Allah yang paling besar adalah Kesyirikan, disana ada larangan berzina,
larangan untuk membunuh tanpa hak, disana ada larangan untuk melakukan riba. Larangan
yang paling besar adalah larangan untuk melakukan kesyirikan.

Apa yang dimaksud kesyirikan


‫وهو دعوة غيره معه‬.
Yaitu berdoa kepada selain Allah bersama Allah.

Bersama Allah menunjukan bahwasanya seseorang dia beribadah kepada selain Allah
bersama itu dia juga beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala, inilah yang dinamakan
Syirik dan ini adalah larangan yang paling besar, yang membatalkan amal seseorang dosa
yang lain belum tentu membatalkan amal akan tetapi Syirik apabila dilakukan saking
besarnya saking bahayanya sampai dia bisa merusak amal seseorang
‫ُك‬
َ ‫مل‬
َ ‫ن َع‬
َّ ‫ت ل ََي ْح َب َط‬ ْ َ‫َلئ ِّْن أ‬
َ ْ‫ش َرك‬

Kalau engkau menyekutukan Allah niscaya akan batal-lah rusaklah amalanmu

Diantara hal yang menunjukan besarnya dosa syirik ini apabila seseorang meninggal dunia
membawa dosa syirik maka Allah Subhanahu wa Taala tidak akan mengampuni dosa syirik
tersebut, adapun dosa yang lain yang dibawah syirik seandainya seseorang meninggal
dunia dan bertemu Allah dengan dosa tersebut selain syirik maka masih ada harapan
mendapatkan ampunan dari Allah Subhanahu wa Taala.

Masih ada harapan untuk masuk kedalam Surga, berbeda dengan syirik ini, kalau dia
meninggal dunia dan bertemu dengan Allah dengan membawa dosa syirik maka Allah tidak
akan mengampuni

۞ ‫اء‬
ُ ‫ش‬َ َ‫ِّم ْن ي‬
َ ‫ِّك ل‬
َ ‫ون َذل‬
َ ‫ما ُد‬ َ ‫ن ال َّل َه لَا يَ ْغف ُِّر أَ ْن ُيشْ َر‬
َ ‫ك ِّبهِّ َو يَ ْغف ُِّر‬ َّ ِّ‫ إ‬..
_Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa syirik (artinya tidak mengampuni harus di
azab) dan mengampuni yang selain itu (yang dibawah dosa syirik) bagi siapa yang
dikehendaki_

Orang yang melakukan dosa² besar selain kesyirikan – ‫ – تحت مشيئة هللا‬dibawah kehendak
Allah Subhanahu wa Taala, kalau Allah menghendaki diampuni langsung dan tidak diazab
dan kalau Allag menghendaki maka diazab terlebih dahulu baru kemudian dimasukan
kedalam Surga, ini dosa selain syirik.

Adapun Syirik maka tidak ada ampunan yang ada adalah azab kalau syiriknya syirik besar
maka adzab nya kekal didalam Neraka tapi kalau syiriknya syirik kecil maka tidak sampai
mengekalkan seseorang didalam Neraka

}‫ش ْي ًئا‬ ْ ‫اع ُب ُدوا ال َّل َه َولا ُت‬


َ ِّ‫ش ِّر ُكوا ِّبه‬ ْ ‫{و‬
َ :‫والدليل قوله تعالى‬

Dan dalilnya adalah Firman Allah Taala, hendaklah kalian menyembah kepada Allah
Subhanahu wa Taala dan janganlah kalian menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun.

Dalil bahwasanya perintah yang paling besar adalah ibadah kepada Allah dan mentauhidkan
Allah & larangan yang paling besar adalah larangan untuk melakukan kesyirikan.

Inilah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, dan berarti kita sudah
menyelesaikan muqoddimah Pembukaan dari kitab Al-Ushulu ats-Tsalasah ini, insyaAllah
akan kita lanjutkan dengan landasan yang pertama – Ushul yang pertam yaitu Ma’rifatullah /
mengenal Allah Subhanahu wa Taala.

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 13 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 01)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A


Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah
•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Kita akan masuk pada poin yaitu tentang Mengenal Allah Subhanahu wa Taala, beliau
mengatakan,

‫ ما الأصول الثلاثة التي يجب على الإنسان معرفتها؟‬:‫فإذا قيل لك‬

Apabila dikatakan kepadamu/apabila ada yang bertanya kepadamu, apakah 3 landasan


utama/ 3 perkara yang penting, yang wajib dipelajari seseorang

‫ ونبيه محمدا ﷺ‬،‫ ودينه‬،‫ معرفة العبد ربه‬:‫فقل‬.


Kalau ada yang bertanya tentang pertanyaan ini maka katakanlah 3 perkara tersebut adalah
yang pertama yaitu Mengenal Allah Subhnahu wa Taala. Seorang hamba mengenal
Rabbnya

‫ودينه‬،
Kemudian yang kedua mengenal Agamanya, yang dengannya dia beribadah kepada
Rabbnya,

‫ونبيه محمدا ﷺ‬.


Dan mengenal Nabinya ‫ﷺ‬,yang merupakan perkara, wasithoh antara Allah Subhanahu wa
Taala dengan kita. Beliaulah yang membawa dari Allah Subhanahu wa Taala membawa
perintah dari Allah, membawa Larangan dari Allah Subhanahu wa Taala, membawa berita-
berita/ kabar- kabar dari Allah Subhanahu wa Taala & membawakan kepada kita tata cara
beribadah kepada Allah.

Mengenal Allah Dzat yang kita sembah, mengenal Agama yang dengannya kita mengetahui
tata cara menyembah Allah, mengenal Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬yang merupakan perantara,
utusan antara kita dengan Allah Subhanahu wa Taala.

Kemudian beliau mengatakan

‫الأصل الأول‬
Perkara yang pertama, Ushul yang pertama pondasi yang pertama,

‫ من ربك؟‬:‫فإذا قيل لك‬

Apabila dikatakan kepadamu, siapakah Rabbmu.

Mulailah beliau ingin menjelaskan kepada kita tentang perkara yang pertama, Ushul yang
pertama, pondasi yang pertama hendaknya diketahui oleh seorang muslim dan juga
muslimah, yaitu tentang mengenal Allah Subhanahu wa Taala. Dan beliau ingin mengajari
kepada kita dengan cara bertanya dan juga menjawab dan ini adalah salah satu metode
didalam mengajarkan sesuatu kepada orang lain, diantaranya adalah dengan metode Tanya
Jawab, sebagaimana dahulu Rasulullah ‫ ﷺ‬suatu hari pernah didatangi oleh Jibril alaihi salam
yang menjelma sebagai seorang laki-laki bertanya kepada beliau tentang permasalahan
beberapa besar didalam agama Islam

Bertanya tentang Islam


ِّ‫سلاَم‬
ْ ‫ِّي َع ِّن ال ِّإ‬ َ
ْ ‫أ ْخ ِّب ْرن‬,
Bertanya tentang Iman
‫ِّي َع ِّن الإيمان‬ َ
ْ ‫أ ْخ ِّب ْرن‬
Bertanya tentang Ikhsan
‫ِّي َع ِّن الإحسان‬ َ
ْ ‫أ ْخ ِّب ْرن‬

Bertanya tentang kapan terjadinya Hari Kiamat dan apa tanda-tandanya, metode tanya
jawab adalah salah satu diantara metode² untuk memberikan pelajaran, mentransfer ilmu
kapada orang lain dan maksudnya adalah supaya orang yang ditanya memberikan
perhatian.

Beliau mengatakan apabila ada yang bertanya kepadamu – ‫ – من ربك؟‬siapa Tuhanmu?


Siapa Rabb mu

‫ وهو معبودي ليس لي معبود سواه‬،‫فقل ربي هللا الذي رباني وربى جميع العالمين بنعمه‬.
Kalau ada yang bertanya dengan pertanyaan tersebut ,
Katakanlah Rabbku adalah Allah yang telah memelihara aku dan memelihara seluruh alam
semesta dengan kenikmatan² dariNya .

Rabb adalah nama diantara nama² Allah Subhanahu wa Taala yang tidak boleh seorang
makhlukpun memiliki nama ini, dan Rabb didalam bahasa Arab mencakup makna yang
banyak diantaranya
Al Malik (Yang Menguasai/Memiliki), Al Mushlih (Yang Memperbaiki), Al Mudabbir ( Yang
Mengatur). Ini adalah makna Rabb didalam bahasa Arab, Rabba adalah tarbiah yaitu
memelihara, mentarbiah-menciptakan memberikan rezeki mengatur kehidupan kita
menghidupkan mematikan kita. Inilah makna At Tarbiah (Memelihara) Dialah yang
memelihara aku bahkan bukan hanya diriku tapi Dialah Allah Subhanahu wa Taala yang
telah mentarbiah seluruh alam semesta dengan kenikmatan²nya, jadi Allah adalah Rabbku
dan Rabb seluruh alam yang telah memelihara diriku dan seluruh alam semesta dengan
kenikmatan² yang Allah berikan kepada seluruh alam tersebut. Itulah Rabbku.

Kemudian beliau mengatakan – ‫ – وهو معبودي‬dan dia adalah sesembahanku illahi, yang aku
serahkan kepadanya seluruh ibadahku seluruh ketundukkan diriku – ‫ليس لي معبود سواه‬. –
aku tidak memiliki ma’bud sesembahan selain diriNya.

Tidak ada seorangpun diatara makhluk yang aku berikan kepadanya sedikitpun dari ibadah
yang kulakukan. Ini adalah jawaban seorang muslim yang beriman dengan tauhid
Rububiyya bahwasanya Allah Subhanahu wa Taala yang telah menciptakan memberikan
rezeki dan mengatur alam semesta dam memiliki iman dan memiliki tauhid uluhiyyah
menyerahkan al-uluhah ibadahnya kepada Allah Subhanahu wa Taala, selain meyakini
bahwasanya Allah adalah satu²nya yang menciptakan memberikan rezeki dan mengatur
alam semesta dia juga mentauhidkan Allah, mengesakan Allah didalam ibadahnya.

Kemudian beliau mengatakan


‫والدليل قوله تعالى‬:
Dan dalil bahwasanya Rabbku adalah Allah dan bahwasanya aku ditarbiyah demikian pula
seluruh alam semesta ditarbiyah oleh Allah Subhanahu wa Taala, dalilnya adalah firman
Allah Subhanahu wa Taala
}‫ين‬ ِّ ‫م ُد ِّل َّلهِّ َر‬
َ ‫ب ا ْل َعال َِّم‬ ْ ‫{ا ْل َح‬

‫م ُد ِّل َّله‬
ْ ‫ا ْل َح‬
Segala puji
‫هلل‬
Untuk Allah
‫ب ا ْل َعال َِّمين‬ ِّ ‫َر‬
Rabb semesta alam

Ini adalah dalil bahwasanya Rabbku adalah Allah dan Dia adalah Rabb seluruh alam
semesta.

Kemudian beliau mengatakan

‫وكل ما سوى هللا عالم‬،


Dan segala sesuatu selain Allah dinamakan dengan alam,

Apa yang dimaksud dengan alam? Yang dimaksud dengan alam adalah sesuatu selain Allah
Subhanahu wa Taala yaitu makhluk² Allah Subhanahu wa Taala disana ada Rabb dan disana
ada marbub, disana ada Kholik dan disana ada Makhluk, Allah adalah Rabb dan Dia adalah
Kholiq, selain Allah dinamakan dengan makhluk dinamakan dengan alam, ‫ب ا ْل َعال َِّمين‬ ِّ ‫ َر‬, Allah
Subhanahu wa Taala adalah Rabb bagi seluruh alam disini – ‫ – ا ْل َعال َِّمين‬alam² atau alam yang
banyak disana ada alam manusia ada alam tumbuhan ada alam hewan oleh karena itu
beliau mengatakan

‫وكل ما سوى هللا عالم‬،


Dan segala sesuatu adalah alam,
‫وأنا واحد من ذلك العالم‬.
Dan aku adalah salahsatu diantara alam tersebut,

Diantara sekian banyak alam yang Allah ciptakan maka aku adalah satu diantara alam²
tersebut, menunjukan bahwasanya aku adalah bagian dari makhluk Allah dan bahwasanya
Allah Subhanahu wa Taala adalah Rabbku dan seluruh alam semesta.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

Halaqah 14 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 02)
HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Kemudian beliau mengatakan


‫ بآياته ومخلوقاته‬:‫ بم عرفت ربك؟ فقل‬:‫فإذا قيل لك‬

Apabila ada yang bertanya bagaimana kamu bisa mengenal Rabbmu – bagaimana caranya
engkau bisa mengenal Allah Subhanahu wa Taala, bagaimana engkau mengetahui tentang
Ilmu Allah, kekuasaan Allah Subhanahu wa Taala, bahwasanya Allah Maha Kekal Maha
Hidup & bahwasanya Allag Maha Mampu melakukan sesuatu,

Maka katakanlah kepada penanya tersebut, aku mengenal Rabbku mengenal Allah
Subhanahu wa Taala dengan ayat-ayatNya & dengan Makhluk²Nya, yang dimaksud dengan
ayat adalah tanda² yaitu tanda² kekuasaan Allah Subhanahu wa Taala, yang menunjukan
tentang Kudrat kuasa Allah Subhanahu wa Taala dan aku mengenal Allah dengan
makhluk²Nya yang telah diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Taala yang sebelumnya ada
menjadi tidak ada, bisa mengenal Allah dengan tanda² kekuasaan yang pertama kemudian
yang kedua kita mengenal Allah dengan makhluk²Nya, dengan apa yang kita lihat yang ada
disekitar kita semua selain Allah adalah makhluk Allah Subhanahu wa Taala.

Apabila seseorang merenungi mau bertafakur didalam ayat² Allah Subhanahu wa Taala yang
dia lihat didalam makhlu² yang dia lihat yang ada disekitar dia niscaya dia akan mengenal
siapa Rabbnya, bagaimana IlmuNya dan bagaimana qudrahNya, bagaimana kekuasaan Dia
yang menjadikan seorang tunduk dan beriman dengan apa yang datang dariNya berupa Al-
quran dan juga hadits² Nabi ‫ﷺ‬.

Dan ayat² Allah Subhanahu wa Taala, tanda² kekuasan Allah banyak sekali, demikian
makhluk² Allah Subhanahu wa Taala,

Kemudian beliau mengatakan

‫ والشمس والقمر‬،‫ومن آياته الليل والنهار‬،

Dan diantara tanda² kekuasaan adalah malam dan siang dan Matahari dan juga Bulan.

Ini adalah sebagian kecil dari tanda² kekuasaan Allah Subhanahu wa Taala yang apabila
seseorang mau meluangkan waktunya yang sedikit merenung memikirkan tentang tanda²
kekuasaan ini memikirkan malam, memikirkan Siang dan perubahan antara malam dan
siang, memikirkan dan merenungi tentang ciptaan Allah berupa Matahari dan juga Bulan
niscaya dia akan mengenal Allah Subhanahu wa Taala.

Siapakah yang telah menciptakan dia dan ayat² tersebut, Allah Subhanahu wa Taala
menciptakan malam dan juga siang dengan maksud yang agung bukan dengan sia², disiang
hari seseorang dengan leluasa melakukan aktifitas kegiatan diantaranya adalah mencari
Maisyah, bekerja & dijadikan waktu malam hari oleh Allah Subhanahu wa Taala sebagai
waktu yang tenang yang disitu seseorang melapaskan lelahnya beristirahat & dengan
dijadikannya waktu siang dan juga malam seseorang bisa melanjutkan kehidupannya
dengan normal dan baik.

Seandainya disana tidak ada malam dan Allah Subhanahu wa Taala hanya menjadikan waktu
siang saja maka betapa banyak mudhorot bagi manusia, karena tentunya lain antara
beristirahat disiang hari dengan beristirahat di malam hari sebagaimana yg kita coba dan
kita rasakan seandainya waktu ini hanya siang saja bagaimana seseorang bisa membedakan
antara satu hari dengan hari yang lain.

Seandainya waktu ini hanya malam saja betapa banyak mudhorot yang akan dihadapi dan
akan menimpa manusia, berapa listrik yang harus dikeluarkan selama bertahun² tidak
pernah berhenti & berapa banyak maslahat yang tidak bisa kita lakukan ketika waktu hanya
malam hari saja, banyak kegiatan & aktifitas yang tidak bisa kita dimakam hari, tapi Allah
Subhanahu wa Taala dengan rahmatNya dengan hikmahNya dan Dia-lah yang mengetahui
maslahat dan mudhorot bagi manusia menjadikan malamdan juga siang dan tidak dijadikan
malam terus menerus dan tidak dijadikan siang terus menerus. Dan ini menunjukan tanda²
kekuasan Allah Subhanahu wa Taala yang mampu merubah siang dan Malam & merubah
malam menjadikan siang.

Kemudian beliau mengatakan

‫والشمس والقمر‬،
Demikian pula Matahari dan juga Bulan

Termasuk tanda² Allah Subhanahu wa Taala yang Allah ciptakan untuk maslahat bagi kita
diketahui oleh orang² yang berfikir dan mau merenungkan tentang tanda² kekuasaan ini
bagaimana Allah Subhanahu wa Taala menciptakan Matahari yang begitu besar yang
memiliki sinar yang sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia bagi kesehatan manusia
bermanfaat bagi tumbuhan cahaya bermanfaat untuk kegiatan kita sehingga kita tidak
memerlukan listrik disiang hari & Allah letakkan Matahari disebuah jarak yang sudah Allah
atur sehingga memberikan manfaat maksimal kepada manusia, tidak Allah jadikan Matahari
terlalu dekat dengan Bumi, seandainya Matahari sangat dekat dengan Bumi niscaya yang
adalah mudhorot bagi mereka dan Allah tidak jadikan Matahari terlalu jauh sehingga tidak
bermanfaat bagi manusia.

Kita lihat Bintang yang sangat jauh meskipun dia bercahaya tetapi manusia tidak mengambil
banyak faedah dari cahaya tersebut, lain dengan Matahari, seandainya Matahari diletakkan
oleh Allah ditempat yang sangat jauh niscaya kita tidak bisa mengambil manfaat yang besar
dari matahari tersebut tapi Allah Subhanahu wa Taala dengan IlmuNya dengan qudrohNya
meletakan Matahari disebuah jarak yang disitu manusia mengambil manfaat dari sinar
Matahari tersebut.

Disini kita mengetahui Ilmu Allah Subhanahu wa Taala yang mengetahui apa yang telah lalu
dan apa yang akan datang, apa yang terbaik bagi manusia apa yang memberikan mudhorot
bagi manusia & kita mengenal Qudroh Allah Subhanahu wa Taala, Allah Subhanahu wa
Taala Yang Sangat berkuasa yang Maha Mampu melakukan segala sesuatu & Allah
gerakkan dan atur Matahari sedemikian rupa setiap hari menunjukan bahwasanya Allah
Subhanahu wa Taala Maha hidup tidak pernah lalai dari ciptaanNya

‫لَا َتأْ ُخ ُذ ُه سِّ َن ٌة َولَا َن ْو ٌم‬

Allah Subhanahu wa Taala tidak ditimpa ngantuk dan tidak ditimpa tidur.

Dia-lah yang Maha hidup dan Maha menegakkan segala sesuatu


‫ما‬
َ ‫ود ُه حِّ ْف ُظ ُه‬
ُ ‫َولَا َي ُئ‬
Dan tidak berat bagi Allah Subhanahu wa Taala untuk menjaga langit dan juga bumi.

Apabila seseorang memikirkan hal ini niscaya mengenal siapa Rabb yang dia sembah.

Kemudian beliau mengatakan

‫والقمر‬
Demikian pula diantara tanda² kekuasaan Allah adalah Bulan.

Bagaimana Allah Subhanahu wa Taala ,enciptakan bulan dan dia berbeda dengan Matahari,
karena bulan berupa Nur (berupa cahaya) berbeda dengan Matahari yang merupakan sinar
yang membakar adapun Bulan berupa Nur dan Allah ciptakan bulan dengan hikmah yang
banyak dan setiap hari bulan memiliki ukuran tertentu yang kita lihat memiliki kedudukan
tertentu yang dengannya manusia bisa mengetahui sekarang tanggal berapa sekarang
sudah berpindah bulan, apabila mengetahui perpindahan bulan maka dia bisa mengetahui
satu tahun. Oleh karena itu diantara faedah dan juga diantara manfaat Allah menjadikan
Bulan menjadi beberapa kedudukan diantaranya supaya kita mengetahui jumlah tahun dan
juga hisab,

۞…‫اب‬
َ ‫س‬َ ِّ‫ِّين َوالْح‬
َ ‫السن‬
ِّ ‫َموا َع َد َد‬
ُ ‫ل ِّل َت ْعل‬
َ ‫م َنا ِّز‬
َ ‫ۚ َو َق َّد َر ُه‬

Allah Subhanahu wa Taala mentakdirkan bulan memiliki manzilah-manzilah supaya kalian


mengetaui jumlah tahun² dan juga mengetahui perhitungan.

Dan juga faedah² yang lain orang yang memikirkan hal ini maka semakin menambah
keimanan dia dan Ma’rifah dia kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 15 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 03)
HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Kemudian beliau mengatakan

‫ومن مخلوقاته السموات السبع والأرضون السبع وما فيهن وما بينهما‬.

Dan diantara makhluk² Allah Subhanahu wa Taala adalah langit yang 7 dan makhluk yang
ada didalamnya dan bumi yang 7 dan apa yang ada didalamnya dan apa yang ada diantara
langit dan juga bumi.

Diantara makhluk² Allah yang menunjukan kepada kita tentang Maha besarnya Allah dan
Maha kuasanya Allah dan mengetahui luasnya Ilmu Allah Subhanahu wa Taala adalah Langit
dan juga Bumi. Langit yang 7 yang Allah Ciptakan
۞ ٢ :‫مد َت َر ْو َن َها )الرعد‬
َ ‫( ِّب َغ ْي ِّر َع‬
Tanpa Tiang

Yang kita lihat makhluk yang sangat besar yang berada diatas, Allah ciptakan tanpa Tiang,
dan apa yang ada didalamnya berupa makhlu² Allah seperti Malaikat dan juga Bintang²

‫والأرضون السبع‬

Dan Bumi yang 7 dan apa yang ada didalamnya.

Dan apa yang ada diantaras langit dan bumi tersebut, berupa makhluk² seperti awan, angin
manusia, tumbuhan, hewan maka ini adalah makhluk² Allah Subhanahu wa Taala yang
berada diantara langit dan juga bumi.

Apabila kita memikirkan penciptaan Allah terhadap Langit dan penciptaan Allah terhadap
Bumi niscaya akan mengenalkan kita siapa Allah Subhanahu wa Taala.

Langit Allah ciptakan sedemikian besarnya kita berada bumi dan Bumi adalah bagian tat
surya disana ada planet² yang lain yang mungkin lebih besar dari Bumi, dan disana ada
Matahari dan disana ada Bintang² dan ternyata kita berada disalah satu galaksi dan Galaksi
adalah kumpulan dari jutaan bintang dan 1 Bintang ukurannya adalah ukuran yang sangat
besar, bahkan banyak bintang² yang ukurannya lebih besar dari Matahari dan ternyata
disana ada Galaksi² yang lain bukan hanya Galaksi kita tetapi disana ada Galaks² yang lain,
kumpulan² bintang yang lain yang tidak mengetahui kecuali Allah Subhanahu wa Taala.
Jumlah yang sangat banyak yang sangat besar yang tidak mengetahui ukurannya kecuali
Allah Subhanahu wa Taala dan itu semua berqda dibawah langit yang pertama / langit
Dunia dengan demikian kita bisa mengetahuo bagaimana besarnya langit yang pertama
tersebut.

Disana ada Langit yang kedua yang jaraknya antara yang pertama dengan kedua ratusan
tahun yang tentunya lebih dan lebih besar dari pada langut yang pertama.

Dan disana ada yang ketiga yang jaraknya yang kedua ratusan tahun, ada langitbyang
keempat, kelima, keenam dan ada Langit yang ketujuh. Tidak bisa kita bayangkan
bagaimana besarnya Langit ketujuh tersebut dan disebutkan didalam hadits bahwasanya
diatas langit ada kursi Allah Subhanahu wa Taala. Dan disebutkan oleh Rasulullah ‫ﷺ‬
perbandingan antara seluruh Langit & Bumi dibandingkan dengan Kursi Allah Subhanahu
wa Taala adalah seperti sebuah cincin yang dilemparkan ditengah padang pasir. Ini adalah
perbandingan antara Langit yang 7 dibandingkan dengan Kursi Allah Subhanahu wa Taala.

Tidak bisa kita bayangkan bagaiman besarnya Kursi Allah Subhanahu wa Taala dan
disebutkan didalam hadits tersebut diatas Kursi ada Ars dan perbandingan antara Kursi
Allah dengan Ars Allah Subhanahu wa Taala adalah seperti cincin yang dileparkan di tengah
padang pasir, lebih besar dari pada Kursi dan Allah Subhanahu wa Taala Akbar adalah lebih
besar dari itu semua, tidak bisa kita bayangkan bagaimana besarnya Allah Subhanahu wa
Taala, kalau ciptaanNya demikian besarnya bagaimana dengan Al Kholiq yang menciptakan
itu semua.

Oleh karena itu didalam Islam ketika dikumandangkan adzan yang pertama adalah
kalimatutakbir
‫هللا أكبر – هللا أكبر‬

Allah Subhanahu wa Taala adalah Dzat Yang Paling Besar Yang Maha Besar.

Lebih besar dari apa saja yang menurut manusia sesuatu yang besar/ sesuatu yang sangat
penting tapi hendaklah mereka bahwasanya Allah adalah Akbar Maha Besar dari itu semua.

Ketika shalat ucapan yang pertama kali kita ucapakan adalah Takbiratul Ikhram – ‫– هللا أكبر‬
supaya kita mengetahui bahwasanya Dia-lah Allah Subhanahu wa Taala yang Maha besar
yang lebih besar daripada pekerjaan kita dari pada dunia kita menjadikan mau khusus dan
menghadapkan diri kita kepada Allah Dzat Yang Maha Besar.

Diantara makhluk Allah adalah Langit yang 7 demikian Bumi dan apa yang ada diantara
keduanya.

Kemudian beliau mengatakan

ِّ‫اس ُج ُدوا ِّل َّله‬


ْ ‫م ِّر َو‬ َ ‫س َولا ِّل ْل َق‬ ِّ ‫م‬ْ ‫ش‬
َّ ‫س ُج ُدوا لِّل‬
ْ ‫م ُر لا َت‬
َ ‫س َوا ْل َق‬
ُ ‫م‬
ْ ‫ش‬
َّ ‫ار َوال‬ ُ ‫آياتِّهِّ ال َّل ْي‬
ُ ‫ل َوالن ََّه‬ َ ‫ن‬ْ ‫{و ِّم‬
َ :‫والدليل قوله تعالى‬
‫ون‬َ ‫اه َت ْع ُب ُد‬ ُ َّ‫م إِّي‬
ْ ‫ن ُك ْن ُت‬ ْ ِّ‫ن إ‬
َّ ‫{الذِّي َخ َل َق ُه‬َّ

Dan diantara tanda² kekuasan Allah adalah malam dan juga siang dan Matahari dan juga
Bulan maka janganlah kalian sujud kepada Matahari dan janglah kalian sujud kepada Bulan
& hendaklah kalian sujud kepada Allah yang telah menciptakan itu semua apabila kalian
benar² menyembah kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Ini adalah dalil diantara kekuasaan Allag adalah malam dan juga siang matahari dan juga
bulan.

Kemudian beliau mengatakan

‫ش ُي ْغشِّ ي‬ ِّ ‫اس َت َوى َعلَى ا ْل َع ْر‬ ْ ‫م‬ َّ ُ‫ض فِّي سِّ َّتةِّ أَيَّام ث‬ َ ‫اواتِّ َوالْأ َ ْر‬
َ ‫م‬َ ‫س‬ َّ ‫َق ال‬َ ‫م ال َّل ُه ا َّلذِّي َخل‬
ُ ‫ن َربَّ ُك‬
َّ ‫ { ِّإ‬:‫وقوله تعالى‬
ُّ ‫ك ال َّل ُه َر‬
‫ب‬ َ ‫ار‬ َ َ َ َ ‫ال َّل ْي‬
َ ‫م ُر َت َب‬
ْ ‫ق َوا ْلأ‬
ُ ‫م ِّرهِّ ألا ل َُه ا ْل َخ ْل‬
ْ ‫سخَّ َرات ِّبأ‬َ ‫م‬
ُ ‫وم‬ َ ‫م َر َوالن ُُّج‬
َ ‫س َوا ْل َق‬
َ ‫م‬ْ ‫ش‬
َّ ‫ار َي ْطل ُُب ُه َحثِّيثًا َوال‬ َ ‫ل الن ََّه‬
‫ين‬َ ‫{ا ْل َعال َِّم‬

Sesungguhnya Rabb kalian adalah Allah yang menciptakan Langit dan juga Bumi dalam 6
hari, kemudian Allah Beristiwa diatas Ars dan Dia-lah yang menutupi malam dengan siang &
malam tersebut diikuti dengan siang secara langsung dan Dia-lah yang menciptakan
Matahari dan Bulan dan juga bintang² dimana Matahari, Bulan dan Bintang² tersebut
tunduk dengan perintah Allah Subhanahu wa Taala, ketahuilah bagi Allah lah penciptaan
dan perintah Maha Berkah Allah Rabb semesata Alam.

Dua ayat ini menunjukan tentang tanda² kekuasaan Allah diantara makhluk² Allah
Subhanahu wa Taala yaitu Matahari dan juga Bulan demikian pula bintang² demikian pula
siang dan juga malam yang menunjukan kepada kita tentang siapakahAllah Subhanahu wa
Taala dan Dialah Rabb kita Yang Maha Mengetahui Yang Maha Kuasa untuk melakukan
segala sesuatu Yang Maha Hidup Yang Mengetahui Maslahat dan juga mudhorot.

Oleh karena kita menjadikan Allah Subhanahu wa Taala sebagai satu²nya sesembahan
sebagaimana yang dikatakan beliau diawal

‫وهو معبودي ليس لي معبود سواه‬.

Dan Dia-lah sesembahanku aku tidak memiliki sesembahan selain Dia.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وهللا تعالى أعلم‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember
Halaqah 16 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah
(Bagian 04)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Setelah kita mengetahui siapakan Allah dan bagaimana kita mengenal Allah Subhanahu wa
Taala, maka beliau rahimahullah akan menyampaikan kepada kita bahwasanya Dzat yang
telah memelihara kita dan kenikmatannya dan telah menciptakan langit dan juga bumi,
menciptakan tanda² kekuasaan seperti malam, siang, Matahari dan Bulan maka Dia-lah
Rabb yang disembah.

Dia-lah yang berhak untuk diibadahi dan disembah.

Beliau mengatakan,
‫والرب هو المعبود‬

Dan Rabb Dia-lah yang disembah/diibadahi

Apabila seseorang sudah meyakini bahwasanya Allah, Dia-lah yang menciptakan alam
semesta & juga mengaturnya, maka kewajiban dia adalah hanya menyerahkan ibadah ini
kepada Allah Subhanahu wa Taala

‫ون * ا َّلذِّي‬ َ
َ ‫م َت َّت ُق‬ ْ ‫َع َّل ُك‬َ ‫مل‬ْ ‫ن َق ْب ِّل ُك‬ َ ‫م َوا َّلذ‬
ْ ‫ِّين ِّم‬ ْ ‫م ا َّلذِّي َخ َل َق ُك‬
ُ ‫اع ُب ُدوا َربَّ ُك‬
ْ ‫َّاس‬
ُ ‫{يا أيُّ َها الن‬ َ :‫والدليل قوله تعالى‬
َ َ
‫م َفلا َت ْج َعلُوا‬ ْ ‫م َراتِّ ِّر ْز ًقا َل ُك‬
َّ
َ ‫اء َفأ ْخ َر َج ِّبهِّ ِّم َن الث‬ً ‫م‬ َ ‫ما ِّء‬
َ ‫س‬
َّ ‫ن ال‬ َ ‫ل ِّم‬َ ‫اء َوأ ْن َز‬
ً ‫اء ِّب َن‬
َ ‫م‬َ ‫س‬
َّ ‫اشا َوال‬ َ ‫م الْأ َ ْر‬
ً ‫ض ف َِّر‬ ُ ‫ل َل ُك‬
َ ‫َج َع‬
‫ون‬
َ ‫َم‬ َ َ َّ
ُ ‫م َت ْعل‬
ْ ‫ادا َوأ ْن ُت‬ ً ‫{ ِّللهِّ أ ْن َد‬

Yang artinya wahai manusia (kata Allah Subhanahu wa Taala, Allah memanggil semua
manusia) hendaklah kalian menyembah/beribadah kepada Rabb kalian yang telah
memelihara kalian, memeliharara alam semesta, siapakah Rabb kalian , Rabb kalian adalah
yang telah menciptakan kalian dan orang² sebelum kalian supaya kalian bertaqwa (supaya
kalian takut kepada Allah Subhanahu wa Taala).
Inilah Rabb yang memiliki sifat² inilah yang berhak untuk di sembah dan di ibadahi.
Sembahlah Rabb kalian yang telah menciptakan kalian, yang tidak menciptakan kalian
jangan disembah, demikian pula menciptakan bapak kalian , menciptakan orang tua kalian
dan menciptakan orang² sebelum kita dari semenjak Nabi Adam alaihi salam itulah Rabb
yang berhak disembah.
Selain itu yang tidak memiliki sifat ini yang tidak menciptakan maka janganlah disembah
supaya kalian bertaqwa, menjadikan wiqoyah penjagaan antara kalian dengan Neraka nya
Allah Subhanahu wa TaalaAllah Subhanahu wa Taala.

Kemudian Allah mengatakan

‫اشا‬ َ ‫م ا ْلأ َ ْر‬


ً ‫ض ف َِّر‬ َ ‫ا َّلذِّي َج َع‬
ُ ‫ل َل ُك‬

Rabb tersebut yang hendaknya kalian sembah Dia-lah yang telah menjadikan bagi kalian
bumi ini menjadi terhampar sehingga mudah diambil manfaat maka inilah Rabb yang
berhak kalian ibadahi.

Adapun selain Allah yang tidak menjadikan bumi ini terhampar maka dia tidak berhak untuk
diibadahi.

Kemudian Allah mengatakan – ‫اء ِّب َناء‬


َ ‫م‬َ ‫س‬
َّ ‫ – َوال‬dan yang telah menjadikan Langit menjadi
bangunan yang besar yang berada diatas manusia Dia-lah yang berhak untuk diibadahi dan
di sembah,

Kemudian Allah mengatakan

‫اء‬
ً ‫م‬َ ‫ما ِّء‬
َ ‫س‬
َّ ‫ن ال‬ َ ‫َوأَ ْن َز‬
َ ‫ل ِّم‬
Dan telah menurunkan dari langit air hujan,
Kemudian Allah mengatakan

‫م‬
ْ ‫م َراتِّ ِّر ْز ًقا َل ُك‬ َ ‫َفأَ ْخ َر َج ِّبهِّ ِّم‬
َ ‫ن ال َّث‬

Maka Allah Subhanahu wa Taala mengenluarkan dengan air hujan tersebut buah²an sebagai
rezeki bagi kalian.

Inilah Rabb yang berhak untuk diibadahi dan disembah, menjadikan bumi menjadikan
terhampar menjadikan langit menjadi bangunan menurunkan air dari atas dari awan
kemudian Dia-lah yang mengeluarkan tanam²an biji² buah²an dengan air tersebut. Inilah
Rabb yang berhak untuk disembah dan diibadahi.

Kemudian Allah mengatakan,

‫ون‬
َ ‫َم‬ َ ً ‫َفلا َتج َعلُوا ِّل َّلهِّ أَ ْن َد‬
ُ ‫م َت ْعل‬
ْ ‫ادا َوأ ْن ُت‬ ْ

Maka janganlah kalian menjadikan sekutu² bagi Allah, sedangkan kalian mengetahui.

Janganlah kalian menjadikan sekutu² bagi Allah beribadah kepada selain Allah, beribadah
kepada Allah dan juga beribadah kepada selain Allah, sedangkan kalian memahami
bahwasanya yang menciptakan kalian, yang menjadikan bumi terhampar, menjadikan langit
menjadi bangunan, menurunkan air hujan itu adalah Allah Subhanahu wa Taala. Kalau kalian
mengetahui bahwasanya melakukan itu semua adalah Allah dan tidak ada yang melakukan
itu semua kecuali Allah maka janganlah kalian menyekutukan Allah, menyembah Allah dan
juga menyembah selain Allah, berib
adah kepada Allah bersamaan itu beribadah kepada selain Allah, menyerahkan ibadahnya
sebagian kepada Allah tapi juga menyerahkan sebagian yang lain kepada selain Allah.

Jadi keimanan kita bahwasanya Allah yang mencipta, yang memberi rezeki, baik dari langit
maupun dari bumi, mengatur alam semesta ini , seharusnya menjadikan kita tidak beribadah
kecuali kepadaAllah Subhanahu wa Taala.

Inilah maksud dari ayat yang mulia ini, karena itu setelahnya beliau menukil ucapan Ibnu
Katsir asy Syafi’i dalam kitab Tafsir, beliau mengatakan

‫ الخالق لهذه الأشياء هو المستحق للعبادة‬: ‫قال ابن كثير رحمه هللا‬

Berkata Ibnu Katsir rahimahullah, yang menciptakan ini semua Dia-lah yang berhak untuk
diibadahi.

Adapun yang tidak menciptakan ini & itu maka mereka tidak berhak untuk diibadahi
meskipun memiliki kedudukan yang tinggi diantara manusia, seorang Nabi, adalah orang
yang mulia disisi Allah Subhanahu wa Taala tetapi dia tidak menciptakan oleh karena itu
tidak berhak untuk diibadahi , seorang Malaikat adalah hamba Allah yang mulia disisi Allah
Subhanahu wa Taala tapi dia tidak menciptakan. Oleh karena itu tidak berhak untuk
diibadahi dan tidak berhak untuk disembah.

Kalau memang dihati kita meyakini bahwasanya Allah satu²nya yang mencipta, memberikan
rezeki dan mengatur alam semesta ini, maka seharusnyalah kita tidak beribadah kecuali
Allah.

Orang² Musyrikin Quraisy, yang Rasulullah ‫ ﷺ‬diutus diantara mereka, mereka adalah orang²
yang mengakui bahwasanya Allah yang mencipta, dan mengakui bahwasanya Allah yang
memberikan rezeki kepada mereka dan bahwasanya Allah yang mengatur alam semesta,
mereka mengakui itu semua akan tetapi ketika diajak oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬untuk hanya
menyerahkan ibadah kepada Allah saja mereka menolak, tidak mengikuti ajakan Rasulullah
gnay hallA aynasawhab nad hallA haibubur gnatnet iukagnem akerem lahadap ‫ﷺ‬
menciptakan mereka dan orang² sebelelum mereka tidak ada diantara mereka yang
meyakini bahwasanya patung² yang ada disekitar ka’bah itulah yang menciptakan
mereka(tidak) dan Allah Subhanahu wa Taala sendiri yang telah mengabarkan keyakinan
tentang Allah subhanahu wa Taala
Allah berfirman

َ ِّ ‫السما ِّء والْأَر‬


۞ ِّ‫م ِّيت‬
َ ‫ن ا ْل‬
َ ‫ي ِّم‬
َّ ‫ن ُي ْخ ِّر ُج ا ْل َح‬
ْ ‫م‬ َ ‫م َع َوالْأ َ ْب‬
َ ‫صا َر َو‬ ْ ‫س‬
َّ ‫ِّك ال‬
ُ ‫مل‬ْ ‫ن َي‬
ْ ‫م‬
َ ‫م‬
ْ ‫ضأ‬ ْ َ َ َّ ‫ن‬
َ ‫م ِّم‬
ْ ‫ن َي ْر ُز ُق ُك‬
ْ ‫م‬
َ ‫ل‬
ْ ‫ُق‬

Katakanlah wahai Muhammad, tanyakan kepada mereka (kaummu) siapakah yang telah
memberikan rezeki kepada kalian dari langit & juga bumi, dan siapakah yang memiliki
pendengaran² & penglihatan² dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati
mengeluarkan yang mati dari yang hidup & siapakah yang mengatur alam semesta in,
tanyakan kepada mereka tentang pertanyaan² ini, niscaya mereka akan mengatakan Allah.

Inilah jawaban orang² musyrikin Quraisy, mereka mengatakan dan meyakini bahwasanya
Allah yang melakukan itu semua tetapi mereka tidak mau meng-esakan Allah mentauhidkan
Allah Subhanahu wa Taala didalam ibadah mereka sehari², terkadang mereka menyembah
kepada Allah (kalau mau) dan terkadang mereka menyembah selain Allah, sebagaimana
mereka berada ditengah lautan datang ombak yang besar, datang angin yang kencang dan
dalam keadaan yang sangat berbahaya baru mereka ingat kepada Allah dan menTauhidkan
Allah Subhanahu wa Taala, tapi ketika mereka sudah diselamatkan sampai didaratan mereka
lupa kepada Allah dan kembali menyekutukan Allah Subhanahu wa Taala

۞ ‫ون‬
َ ‫ش ِّر ُك‬
ْ ‫م ُي‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫م ِّإلَى ا ْل َب ِّر ِّإ َذا‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ما َن َّجا‬
َّ ‫ِّين َف َل‬
َ ‫ين ل َُه الد‬
َ ‫ِّص‬ ُ ‫ك َد َع ُوا ال َّل َه‬
ِّ ‫م ْخل‬ ِّ ‫َف ِّإ َذا َرك ُِّبوا فِّي ا ْل ُف ْل‬

Apabila mereka mengendarai naik kapal/naik kapal ditengah lautan mereka berdoa kepada
Allah dalam keadaan Ikhlas hatinya untuk Allah Subhanahu wa Taala, mengatakan Ya Allah
seandainya Engkau menyelematkan kami dari bahaya ini niscaya kami adalah termasuk
orang² yang bersyukur.

Ketika Allah menyelamatkan mereka sampai kedaratan tiba² mereka menyekutan Allah,
terkadang menyembah kepada Allah berdoa semata hanya kepada Allah dan terkadang
mereka menyekutakan Allah Subhanahu wa Taala, kemudian Allah mengatakan didalam
ayat tadi setelah menyuruh Nabi Muhammad ‫ ﷺ‬bertanya kepada mereka, siapakah yang
telah memberikan rezeki mengatur alam semesta menghidupkan dan mematikan ketika
mereka mengatakan Allah, maka Allah mengatakan kepada NabiNya, maka katakanlah
kepada mereka

Mengapa kalian tidak takut kepada Allah, kenapa kalian tidak takut dengan Azab Allah
Subhanahu wa Taala, sudah tau bahwasanya Allah yang mencipta & tidak ada yang
mencipta selain Allah kemudian kalian menyekutukan Allah dengan yang lain.

Keyakinan bahwasanya Allah yang mencipta adalah fitrah, yang Allah fitrahkan kepada
manusia ketikan Allah menciptkan mereka (manusia) difitrahkan didalam hatinya keyakinan
dan kepercayaan bahwasanya Allah yang menciptakan, Dia yang memberikan rezeki dan
mengatur alam semesta ini. Oleh karena itu orang² musyrikin Quraisy yang dikatakan
Musyrikin oleh Allah Subhanahu wa Taala didalam hatinya juga meyakini bahwasanya Allah
yang menciptakan mereka, karena ini adalah fitrah, bahkan Firaun yang mengatakan
‫م الْأ َ ْعلَى‬ َ
ُ ‫أ َنا َربُّ ُك‬
Aku adalah Rabb kalian yang paling tinggi

Sebenarnya dia meyakini bahwasanya dia bukan Rabb dan meyakini bahwasanya Allah -lah
Rabb dia, yang telah menciptakan dia, dan bahwasanya apa yang berasal dari Musa berupa
ayat² berupa mukjizat² semuanya adalah dari Allah Subhanahu wa Taala.

Dan Allah kabarkan didalam Al-Quran tentang bagaimana sebenarnya keyakinan Fir’aun

۞ ‫ورا‬
ً ‫مث ُْب‬ َ ‫صائ َِّر َو ِّإنِّي لَأ َ ُظن‬
َ ‫ُّك َيا ف ِّْر َع ْو ُن‬ َ ‫ض َب‬ِّ ‫اواتِّ َوا ْلأَ ْر‬
َ ‫م‬َ ‫س‬ ُّ ‫ه ُؤلَا ِّء ِّإلَّا َر‬
َّ ‫ب ال‬ َٰ ‫ل‬ َ َ‫ما أ‬
َ ‫نز‬ َ ‫ت‬
َ ‫ِّم‬
ْ ‫ل َل َق ْد َعل‬
َ ‫َقا‬

Musa berkata kepada Fir’aun, sungguh engkau telah memahami dan mengetahui wahai
Fir’aun bahwasanya tidak menurunkan ayat² ini mukjizat² ini kecuali Rabb Langit dan juga
bumi – ‫صائ َِّر‬
َ َ‫ – ب‬yang merupakan tanda² kekuasaan.

Menunjukan bahwasanya Fir’aun mengetahui tentang Allah Subhanahu wa Taala & Dia-lah
yang telah menciptakannya dan juga menciptakan alam semesta dan bahwasanya ucapan
dia _aku adalah Rabb yang paling tinggi_ adalah ucapan yang keluar dari orang yang
sombong. Mengetahui yang hak tetapi dia mengucapkan dan menolak kebenaran tersebut,
Fir’aun mengenal bahwasanya Allah adalah Rabb semesta alam , jangankan Fir’aun syaitan
dan juga Iblis mengenal bahwasanya Allah yang telah menciptakan dia dan menciptkan
Nabi Adam alaihi salam.

Allah berkata kepada Iblis setelah dia diperintahkan untuk bersujud, sujud penghormatan
kepada Nabi adam kemudian dia menolak, Allah Subhanahu wa Taala berfirman

۞‫ك‬
َ ‫َم ْر ُت‬ ْ ‫ك اَلَّا َت‬
َ ‫س ُج َد ِّا ْذ ا‬ َ ‫م َن َع‬
َ ‫ما‬
َ ‫ل‬
َ ‫َقا‬

Wahai Iblis apa yang mencegahmu untuk sujud

Sujud penghormatan kepada Nabi Adam ketika Aku memerintahkan kepadamu , apa yang
dikatakan Iblis?

‫ط ْين‬
ِّ ‫ن‬
ْ ‫ن نَّار َّو َخ َل ْق َت ٗه ِّم‬
ْ ‫ِّي ِّم‬
ْ ‫ل اَ َنا۠ َخ ْي ٌر ِّم ْن ُه ۚ َخل َْق َتن‬
َ ‫َقا‬

Aku (kata Iblis) lebih baik daripada dia Engkau ciptakan aku dari api dan Engkau ciptakan
Adam dari tanah.

Dia mengatakan – ‫ِّي‬


ْ ‫ – َخ َل ْق َتن‬Engkau (Ya Allah) menciptakan dari api,

Didalam ayat yang lain

‫ِّيم‬
َ ‫س َتق‬
ْ ‫م‬
ُ ‫ك ا ْل‬
َ ‫اط‬
َ ‫ص َر‬
ِّ ‫م‬ َّ ‫ما أَ ْغ َو ْي َتنِّي لَأ َ ْق ُع َد‬
ْ ‫ن ل َُه‬ َ ‫ل َف ِّب‬
َ ‫َقا‬

Iblis berkata kepada Allah wahai Rabbku karena Engkau telah menyesatkan aku maka aku
akan menyesatkan mereka dari jalanMu yang lurus

Memanggil kepada Allah dengan Rabb, mengenal bahwasanya Allah adalah Rabbnya tapi
apakah ini bermanfaat bagi syaitan? Tidak bermanfaat baginya karena dia tidak
melaksanakan perintah Allah Subhanahu wa Taala.

Mengenal bahwasanya Allah yang menciptakan, yang memberikan rezeki & mengatur alam
semesta adalah fitrah, yang seharusnya menuntun kita hanya beribadah kepada Allah
Subhanahu wa Taala.

Oleh karena itu disini beliau mendatangkan ayat

َ
۞ ‫ون‬ ْ ‫َع َّل ُك‬
َ ‫م َتت َُّق‬ َ ‫مل‬ َ ‫م َوا َّلذ‬
ْ ‫ِّين ِّم ْن َق ْب ِّل ُك‬ ْ ‫م ا َّلذِّي َخ َل َق ُك‬
ُ ‫اع ُب ُدوا َر َّب ُك‬
ْ ‫َّاس‬
ُ ‫َيا أ ُّي َها الن‬

Dan ini adalah perintah pertama didalam al-Quran didalam al-Quran banyak perintah, tapi
perintah pertama yang Allah sebutkan di dalam al-Quran adalah perintah untuk beribadah
kepada Allah Subhanahu wa Taala.
Betapa besar dan agungnya perintah untuk beribadah kepada Allah Subhanahu wa Taala
sehingga Allah menjadikan perintah untuk beribadah ini sebagai perintah yang pertama
didalam al-Quran sebelum perintah² yang lain dan larangan berbuat syirik adalah larangan

yang pertama didalam al-Quran tdi disebutkan Allah berfirman

‫ون‬
َ ‫َم‬ َ ً ‫َفلا َتج َعلُوا ِّل َّلهِّ أَ ْن َد‬
ُ ‫م َت ْعل‬
ْ ‫ادا َوأ ْن ُت‬ ْ

Maka janganlah kalian jadikan sekutu² bagi Allah.

Dan ini adalah larangan yang pertama didalam al-Quran. Perintah yang pertama adalah
perintah untuk bertauhid dan larangan yang pertama adalah larangan dari perbuatan syirik.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 17 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 05)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Setelah beliau menerangkan kepada kita bahwa Rabb yang memiliki sifat² Iyalah yang
berhak untuk diibadahi dan disembah maka beliau ingin menerangkan tentang apa itu
ibadah supaya ibadah² yang kita lakukan benar² ditujukan kepada Allah, artinya jangan
sampai seseorang menganggap sesuatu bukan ibadah padahal itu ibadah.

Kemudian dia serahkan sesuatu tersebut kepada selain Allah sehingga dia terjerumus
didalam penyerahan ibadah kepada selain Allah Subhanahu wa Taala, oleh karena itu disini
setelahnya beliau ingin menyampaikan kepada kita tentang apa itu ibadah & berbagai
macamnya.

Beliau mengatakan,
‫وأنواع العبادة التي أمر هللا بها مثل الإسلام والإيمان والإحسان‬
Dan macam² ibadah yang Allah perintahkan kepada kita seperti Islam, Iman dan juga Ihsan.

Ini adalah bagian dari ibadah, maka dia adalah ibadah yang paling besar dan agama kita
terdiri dari 3 perkara yakni Islam dan juga Iman dan juga Ihsan sebagimana datang hadits
Jibril, ketika Jibril datang kepada Rasulullah ‫ﷺ‬, menjelma sebagai manusia sebagai seorang
laki², ingin mengajarkan kepada kaum muslimin tentang Agama Islam ini. Beliau datang
sebagai seorang manusia datang kepada Rasulullah ‫ ﷺ‬yang saat itu sedang bersama
shahabat beliau kemudian Jibril bertanya tentang beberapa pertanyaan, ingin mengajarkan
kaum muslimin dengan cara bertanya dan Jibril sudah tau jawabannya,

Bertanya tentang apa itu Islam dijawab oleh Rasulullah ,malsI lunakra nagned ‫ﷺ‬

Bertanya tentang apa itu Iman dijawab oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬dengan arkanul Iman,

Bertanya tentang Ikhsan dan dijawab oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬dengan

‫اك‬
َ ‫اه َف ِّإن َُّه َي َر‬
ُ ‫ن َت َر‬
ْ ‫َم َت ُك‬
ْ ‫نل‬
ْ ‫اه َف ِّإ‬ َ ‫كأَن‬
ُ ‫َّك َت َر‬ َ ‫هللا‬
َ ‫ن َت ْع ُب َد‬ َ
ْ ‫أ‬.

Bertanya tentang kapan terjadinya hari kiamat, dijawab oleh Rasulullah ‫ ﷺ‬bahwasanya yang
ditanya tidak lebih tau daripada yang bertanya.

Karena hari Kiamat adalah ilmu yang khusus bagi Allah Subhanahu wa Taala, tidak diketahui
oleh orang lain baik seorang Nabi maupun seorang Malaikat dan

Bertanya tentang tanda² hari Kiamat & dijawab sebagian oleh Rasulullah ‫ﷺ‬.

Kemudian diakhir hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬mengatakan kepada para shahabat

‫م‬ َ ُ ‫ هذا ِّجب ِّر ي‬.


ْ ‫م د ِّْي َن ُك‬
ْ ‫ِّم ُك‬
ُ ‫م ُي َعل‬
ْ ‫ل أتـَا ُك‬ ْ ْ

Ini adalah Malaikat Jibril yang datang kepada kalian ingin mengajarkan kepada kalian
agama kalian.

Kemudian beliau mengatakan,

‫ومنه الدعاء والخوف والرجاء والتوكل والرغبة والرهبة والخشوع والخشية والإنابة والاستعانة والاستعاذة‬
‫ كلها هللا تعالى‬،‫ وغير ذلك من أنواع العبادة التي أمر هللا بها‬،‫والاستغاثة والذبح والنذر‬.

}‫م َع ال َّلهِّ أَ َح ًدا‬


َ ‫اج َد ِّل َّلهِّ َفلا َت ْد ُعو‬
ِّ ‫س‬
َ ‫م‬ َّ َ‫{وأ‬
َ ‫ن ا ْل‬ َ :‫والدليل قوله تعالى‬

Dan diantara ibadah tersebut adalah


Doa dan juga
Rasa Takut
Mengharap
Bertawakal
Kekhusukan
Inabah (kembali kepada Allah)
Wal istiaanah (memohon pertolongan kepada Allah)
Wal istiadzah (memohon perlindungan kepada Allah)
Wal ightighosah
Menyembelih
Bernazar dll

Diantara ibadah² yang Allah perintahkan semuanya untuk Allah tidak diserahkan kepada
yang lain ini adalah beberapa jenis ibadah yang diperintahkan oleh Allah Subhanahu wa
Taala yang tidak boleh diserahkan kepada selain Allah Subhanahu wa Taala, dan yang beliau
sebutkan ini adalah sebagai contoh bagian dari ibadah² yang banyak, artinya bukan sebagi
pembatasan disana ada ibadah² yang lain yang tidak beliau sebutkan disini oleh karena itu
beliau mengatakan dll diantara jenis² ibadah yang Allah perintahkan semuanya untuk Allah
subhanahu wa Taala.

Para ulama setelah memberikan definisi apa itu ibadah sehingga bisa kita masukan sebuah
amalan sebuah ucapan termasuk ibadah. Dan definisi yang paling bagus dan ini diakui oleh
para ulama adalah defini ibadah yaitu

‫العبادة اسم جامع لكل ما يحبه هللا ويرضاه من الأقوال والأعمال الباطنة والظاهرة‬

Yang dimaksud dengan ibadah adalah sebuah nama yang mencakup segala yang dicintai
dan diridhoi oleh Allah Subhanahu wa Taala baik berupa ucapan maupun perbuatan baik
yang dhohir maupun yang bathin.

dan disana ada ibadah yang kelihatan dan disana ada ibadah yang ada didalam hati
seseorang seperti rasa takut, tawakal kepada Allah, rasa cinta kepada Allah, rasa mengharap
kepada Allah. Ini adalah ibadah yyang berada didalam bathin.

Darimana kita tau bahwasanya ucapan perbuata dicintai dan diridhoi oleh Allah Subhanahu
wa Taala caranya adalah mengetahui dari syariat yang Allah turunkan baik didalam maupun
didalam hadits² Rasulullah ‫ﷺ‬.

Apabila Allah memerintahkan dari sebuah ucapan atau dengan sebuah perbuatan maka
ketahuilah bahwasanya itu adalah ibadah karena Allah Subhanahu wa Taala tidak
memerintahkan kepada kita kecuali apabila perintah tersebut dicintai oleh Allah Subhanahu
wa Taala.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman

۞ ‫يل‬
ً ‫ص‬ِّ َ‫وه ُبكْ َر ًة َوأ‬
ُ ‫س ِّب ُح‬
َ ‫َو‬

Dan hendaklah kalian bertasbih mensucikan Allah waktu pagi maupun waktu petang.

Menunjukan bahwasanya Tashbih adalah dicintai oleh Allah dan dia adalah ibadah

َّ ‫ – و َأقِّمِّ ال‬dan hendaklah kalian melakukan shalat menegakkan


Allah mengatakan – ‫صلَا َة‬
shalat memerintahkan kita untuk melakukan untuk shalat menunjukan bahwasanya ini
adalah dicintai oleh Allah berarti Shalat adalah Ibadah.
Dan kita bisa mengetahui bahwasanya itu dicintai Allah atau tidak diantaranya selain
dengan adanya perintah Allah Subhanahu wa Taala terkadang kita bisa mengetahui
bahwasanya itu adalah ibadah apabila Allah memuji orang² yang melakukannya, apabila
Allah memuji sebuah ucapan atau orang yang mengucapkannya, memuji sebuah perbuatan
atau orang yang melakukannya maka ketahuilah bahwasanya itu adalah ibadah.

Sebagaimana ketika Allah memuji orang² yang menunaikan nadzarnya, menunjukan


bahwasanya menunaikan nadzar adalah ibadah dan Allah memuji orang² yang memberi
makan orang lain menunjukan bahwasanya memberi makan adalah termasuk ibadah.

Kemudian beliau mengatakan dan dalilnya (dalil bahwasanya Ibadah² ini diharamkan
diserahkan kepada selain Allah) adalah firman Allah Subhanahu wa Taala

۞ ‫م َع ال َّلهِّ أَ َح ًدا‬
َ ‫اج َد ِّل َّلهِّ َفلا َت ْد ُعو‬
ِّ ‫س‬
َ ‫م‬ َّ َ‫َوأ‬
َ ‫ن ا ْل‬

Dan sesungguhnya masjid² adalah milik Allah.

Ada yang mengatakan masjid² disini adalah bangunan yaitu bangunan Masjid, dan ada juga
yang mengatakan bahwasanya Al Masajid disini adalah anggota tubuh/badan yang
digunakan untuk bersujud, maksudnya adalah jangan sampai menjadikan anggota badan
yang digunakan untuk sujud kepada Allah digunakan untuk bersujud kepada selain Allah
(yaitu Dahi, kemudian dua telapak tangan, dua lutut demikianpula dua ujung kaki) ini adalah
anggota badan yang digunakan untuk bersujud.

Kemudian beliau mengatakan,

‫فمن صرف منها شيئا لغير هللا فهو مشرك كافر‬.

Maka barangsiapa yang menyerahkan, memalingkan sebagian sebagian dari ibadah²


tersebut kepada selain Allah maka dia adalah orang yang Musyrik menyekutukan Allah dan
dia adalah orang yang kafir yang telah kufur dan keluar dari islam.

Apabila salahsatu diantara tersebut meskipun itu adalah ibadah yang sepele menurut
pandangan manusia sekecil apapun apabila diserahkan kepada selain Allah maka orang
yang melakukannya adalah orang yang Musyrik menyekutukan Allah Subhanahu wa Taala
sekaligus dia adalah orang yang kafir keluar dari Islam dan bukan termasuk orang Islam.

Kemudian beliau mengatakan

‫والدليل قوله تعالى‬:


Dan dalilnya adalah firman Allah

۞ ‫ون‬
َ ‫اب ُه عِّ ْن َد َر ِّبهِّ إِّن َُّه لا ُي ْفل ُِّح ا ْلكَاف ُِّر‬
ُ ‫س‬َ ِّ‫َّما ح‬
َ ‫ان ل َُه ِّبهِّ َفإِّن‬
َ ‫ه‬ َ ‫م َع ال َّلهِّ إِّل ًَها‬
َ ‫آخ َر لا ُب ْر‬ َ ‫ن َي ْد ُع‬
ْ ‫م‬
َ ‫َو‬

Dan barangsiapa yang berdoa kepada sesembahan² selain Allah bersama Allah yang dia
tidak ada keterangan didalamnya maka sesungguhnya hisabnya adalah atas Allah disisi
Allah Subhanahu wa Taala, sesungguhnya tidak akan beruntung orang² yang kafir.
Allah mengatakan – ِّ‫م َع ال َّله‬
َ – bersama Allah artinya dia kadang berdoa kepada Allah dan
terkadang dia berdoa kepada selain Allah, inilah yang dinamakan syirik atau menyekutukan
Allah Subhanahu wa Taala yang dia tidak memiliki keterangan didalamnya tidak memiliki
hujja tidak memiliki alasan dan semua orang Musyrikin tidak memiliki alasan didalam
kesyrikannya kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Maka akibatnya orang yang seperti ini maka nanti hisabnya/perhitungannya disisi Allah
Subhanahu wa Taala, akan dibalas oleh Allah Subhanahu wa Taala karena dia berdoa
menyekutukan Allah Subhanahu wa Taala berdoa kepada Allah dan juga berdoa kepada
selain Allah,.

Kemudian Allah mengatakan (sesungguhnya tidak akan beruntung tidak akan sukses orang²
yang kafir) Allah menamakan orang² yang berdoa kepada selain Allah bersama Allah adalah
orang yang kafirun. Menunjukan bahwasanya orang yang menyerahkan ibadahnya
meskipun sebagian kepada selain Allah maka dia telah melakukan kesyirikan/kekufuran dan
dia dikatakan oleh Allah Subhanahu wa Taala sebagai orang² yang kafir.

Ini menunjukan tentang bahayanya syirik & apabila syiriknya adalah syirik yang besar &
kekufuran yang besar maka mengeluarkan seseorang dari Islam, karena Syirik sebagaimana
disebutkan oleh para Ulama ada Syirik yang besar ada syirik yang kecil, yang mengeluarkan
dari Islam adalah Syirik yang besar.

Demikian pula Kufur ada dua, kufur yang besar dan kurfur yang kecil yang mengeluarkan
dari Islam adalah Kekufuran yang besar & menyerahkan ibadah kepada selain Allah adalah
syirik yang besar dan termasuk kekufuran yang besar mengeluarkan dari Islam yang
membatalkan amal ibada seseorang

‫ُك‬
َ ‫مل‬
َ ‫ن َع‬ َ ْ‫َلئ ِّْن أَشْ َرك‬
َّ ‫ت ل ََي ْح َب َط‬

Seandainya kamu menyekutukan Allah niscaya akan batal seluruh amalanmu,

Yang apabila seseorang meninggal dunia bertemu dengan Allah dalam keadaan syirik ini
maka Allah Subhanahu wa Taala tidak akan memasukan dia kedalam surga, mengharamkan
atasnya surga dan memasukan dia didalam neraka selama-lamanya .

۞ ‫نصار‬َ ‫ين ِّم‬ َّ ‫ما ل‬ ُ ‫مأْ َو‬


َ ‫نأ‬ْ َ ‫ِّلظال ِِّّم‬ َ ‫َّار َو‬
ُ ‫اه الن‬ َ ‫م الل ُه َعلَيهِّ ا ْل َجن ََّة َو‬
َ ‫ك ِّباللهِّ َف َق ْد َح َّر‬
ْ ‫ش ِّر‬
ْ ‫من ُي‬
َ ‫ِّإن َُّه‬

Sesungguhnya barangsiapa yang menyekutukan Allah maka sungguh Allah akan


mengharamkan atasnya surga dan tempat kembalinya adalah neraka dan tidak ada
penolong bagi orang² yang menyekutukan Allah Subhanahu wa Taala.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember
Halaqah 18 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah
(Bagian 06)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan

‫ “الدعاء مخ العبادة‬:‫”وفي الحديث‬


Dan didalam sebuah hadits Doa adalah inti dari Ibadah

Ini adalah dalil diantara dalil² yang menunjukan bahwasanya doa adalah ibadah,

Kemudian beliau mengatakan – ‫ – ومنه الدعاء‬Diantara ibadah adalah doa, diantara dalilnya
yang menunujukan bahwasanya doa adalah ibadah dan tidak boleh diserahkan kepada
selain Allah adalah – “‫ – ”الدعاء مخ العبادة‬hadits ini di dhoifkan oleh sebagian ulama di
riwayatkan oleh at Tirmidzi dan disana ada hadits lain yang shahih diriwayatkan oleh Abu
Dawud , Ath Tirmidzi, An-Nasaii dan juga Ibnu Majjah yaitu ucapan Nabi ‫ﷺ‬

‫الدعاء هو العبادة‬
Doa adalah Ibadah
Ini menunjukan kepada kita bahwasanya doa adalah salah satu jenis ibadah, yang wajib
diserahkan hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala dan diharamkan untuk menyerahkan
doa ini kepada selain Allah.

Baransiapa yang menyerahkan doa dan meminta kepada Allah/ berdoa kepada selain Allah
siapapun dia maka dia telah melakukan kesyirikan yang besar dan juga telah melakukan
kekufuran yang besar.

Dan beliau ‫ ﷺ‬ketika mengucapkan hadits ini beliau membaca ayat

۞ ‫ين‬
َ ‫َّم َداخِّ ِّر‬
َ ‫ُون َج َهن‬
َ ‫سيَ ْد ُخل‬
َ ‫ادتِّي‬
َ َ‫ن عِّ ب‬
ْ ‫ون َع‬
َ ‫س َتكْ ِّب ُر‬ َ ‫ن ا َّلذ‬
ْ َ‫ِّين ي‬ َّ ِّ‫م إ‬
ْ ‫ب َل ُك‬ ْ َ‫اد ُعونِّي أ‬
ْ ‫س َت ِّج‬ ْ ‫م‬ُ ‫ل َربُّ ُك‬
َ ‫َو َقا‬

Dan Rabb kalian telah berkata – ‫ب َل ُكم‬ َ


ْ ‫س َت ِّج‬
ْ ‫اد ُعونِّي أ‬
ْ – hendaklah kalian meminta
kepadaKu/berdoa kepadaKu niscaya Aku akan mengabulkan doa kalian,

Hendaklah kalian berdoa kepadaKu (perintah kata Allah Subhanahu wa Taala kepada kita
semua), untuk supaya kita berdoa hanya kepada Allah, menunjukan bahwasanya doa adalah
ibadah karena Allah Subhanahu wa Taala tidaklah memerintahkan kepada kita dengan
sesuatu kecuali apabila sesuatu tersebut dicintai dan diridhoi oleh Allah Subhanahu wa
Taala.

Apabila itu dicintai dan diridhoi maka itu adalah Ibadah.

‫ين‬
َ ‫َّم َداخِّ ِّر‬
َ ‫ُون َج َهن‬
َ ‫سيَ ْد ُخل‬
َ ‫ادتِّي‬
َ َ‫ن عِّ ب‬
ْ ‫ون َع‬
َ ‫س َتكْ ِّب ُر‬ َ ‫ن ا َّلذ‬
ْ َ‫ِّين ي‬ َّ ِّ‫إ‬

Sesungguhnya orang² yang sombong dari beribadah kepadaKu,

Allah Subhanahu wa Taala mengatakan – ‫ادتِّي‬


َ ‫ن عِّ َب‬
ْ ‫ – َع‬dan diawal ayat Allah menyuruh kita
untuk berdoa, menunjukan bahwasanya berdoa adalah Ibadah,

‫ين‬
َ ‫َّم َداخِّ ِّر‬
َ ‫ُون َج َهن‬
َ ‫س َي ْد ُخل‬
َ

Sungguh dia akan masuk kedalam Jahanam dalam keadaan hina dina,

Direndahkan oleh Allah Subhanahu wa Taala, karena dahulu didunia dia sombong dan tidak
berdoa kepada Allah Subhanahu wa Taala bahkan menyerahkan doa nya / permintaanya
kepada selain Allah.

Doa adalah Ibadah wajib diserahkan kepada Allah dan diharamkan diserahkan kepada selain
Allah Subhanahu wa Taala, dan berdoa kepada selain Allah hukumnya adalah syirik dan
syiriknya disini masuk didalam Syirik akbar yang mengeluarkan seseorang dari keislaman,
seperti seseorang yang berdoa kepada orang yang sudah meninggal baik yang dinamakan
dengan Wali atau orang yang dinamakn orang yang shaleh, meminta kepadanya kebaikan
atau meminta supaya dihindarkan dari mudhorot dengan mengatakan

Ya Fulan, ya Fulan…

Maka ini semua adalah termasuk berdoa kepada selain Allah dan ini termasuk kedholiman
yang besar dan termasuk kesyirikan yang mengeluarkan seseorang dari keislaman. Tidak
ada yang memberikan mudhorot kecuali Allah, tidak ada yang bisa memberikan kepada kita
kebaikan kecualiAllah Subhanahu wa Taala.

Seandainya seluruh makhluk berusaha memberikan manfaat kepada kuta tapi Allah tidak
menghendakinya maka mereka tidak mungkin bisa memberikan manfaat kepada kita dan
sebaliknya seandainya seluruh makhluk berusaha untuk memberikan mudhorot kepada kita
tapi Allah tidak menghendakinya maka tidak mungkin mereka bisa memberikan mudhorot
kepada kita,

۞ ‫ين‬ َّ ‫ن‬
َ ‫الظال ِِّّم‬ َ ‫َّك ِّإ ًذا ِّم‬
َ ‫ت َف ِّإن‬
َ ‫ن َف َع ْل‬
ْ ‫ك َف ِّإ‬
َ ‫ض ُّر‬
ُ ‫ك َولَا َي‬ َ ِّ‫ون ال َّله‬
َ ‫ما لَا َي ْن َف ُع‬ ِّ ‫ن ُد‬
ْ ‫َولَا َت ْد ُع ِّم‬

Janganlah kamu berdoa kepada selain Allah sesuatu yang tidak bisa memberikan mafaat
kepadamu dan juga tidak bisa memberikan mudhorot, apabila engkau melakukannya maka
sungguh engkau ter

masuk orang² yang dholim( mendholimi dirinya sendiri)


۞ ِّ‫ضلِّه‬
ْ ‫ك ِّب َخيْر َفلَا َرا َّد ِّل َف‬ ُ ‫ف ل َُه إِّلَّا‬
َ ‫ه َو ۖ َوإِّن ُي ِّر ْد‬ ُ ‫ك ال َّل ُه ِّب‬
َ ِّ‫ضر َفلَا كَاش‬ َ ‫س‬
ْ ‫س‬
َ ‫م‬
ْ َ‫… ۚ َوإِّن ي‬

Apabila Allah Subhanahu wa Taala ingin memberikan mudhorot kepadmu maka tidak ada
yang bisa menyingkap/menghilangkan mudhorot tersebut kecuali Dia, dan apabila Allah
Subhanahu wa Taala menginginkan kebaikan/karunia dan anugrah kepadamu niscaya tidak
ada yang menolak & mencegah anugrah tersebut,

Seorang Muslim meminta kebaikan hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala tidak boleh
meminta kebaikan kepada selain Allah, meminta kesehatan, meminta rezeki, meminta
kesuksesan meminta hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala. Demikian pula didalam
meminta untuk menjauhkan dari mudhorot & juga musibah tidak boleh memintanya kecuali
hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala, Dia-lah Allah Subhanahu wa Taala yang bisa
menghilangkan musibah dan mudhorot dari seseorang.

Kemudian beliau mengatakan

}‫ِّين‬
َ ‫م ْؤ ِّمن‬
ُ ‫م‬
ْ ‫ن ُك ْن ُت‬
ْ ِّ‫ون إ‬
ِّ ‫اف‬
ُ ‫م َو َخ‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫افو‬
ُ ‫ { َفلا َت َخ‬:‫ودليل الخوف قوله تعالى‬

Dan dalil – ‫ – الخوف‬yaitu rasa takut, yang menunjukan bahwasanya – ‫ – الخوف‬adalah


termasuk Ibadah, adalah Firman Allah Subhanahu wa Taala yang artinya

_janganlah kalian takut kepada mereka dan takutlah kalian takut kepadaKu, seandainya
kalian benar² orang² yang beriman_

Firman Allah – ‫ون‬


ِّ ‫اف‬
ُ ‫ – َو َخ‬adalah perintah dari Allah Subhanahu wa Taala kepada kita semua
supaya menyerahkan rasa takut ini hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala menunjukan
bahwasanya – ‫ – الخوف‬rasa takut ini adalah dicintai oleh Allah Subhanahu wa Taala.

Semakin seseorang takut kepada Allah Subhanahu wa Taala maka akan semakin dicintai
oleh Allah Subhanahu wa Taala dan takut disini adalah rasa takut kepada Allah Subhanahu
wa Taala yang menjadikan kita taat kepada Allah dan menjadikan kita meninggalkan
kemaksiatan kepada Allah Subhanahu wa Taala, ini adalah takut yang diperintahkan.

Inilah yang dimaksud dengan al Khaufu mahmud / rasa takut yang dipuji yang Allah
perintahkan. Karena disana ada rasa takut yang tercela yaitu apabila seseorang berlebih²an
didalam rasa takutnya sehingga menjadi dia putus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa
Taala, putus asa dari karunia Allah, putus asa dari ampunan Allah Subhanahu wa Taala &
rahmatNya maka rasa takut yang seperti ini bukan yang terpuji akan tetapi dia adalah rasa
takut yang tercela.

Allah Subhanahu wa Taala berfirman

َ ُ َ‫َولَا َت ْيأ‬
۞ …‫ون‬ ُ ‫ن َر ْو ِّح ال َّلهِّ ِّإلَّا ا ْل َق ْو‬
َ ‫م ا ْلكَاف ُِّر‬ ُ ‫ن َر ْو ِّح ال َّلهِّ إِّن َُّه لَا َي ْيأ‬
ْ ‫س ِّم‬ ْ ‫سوا ِّم‬

Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah, sesungguhnya tidak berputus asa dari
pertolongan Allah dari rahmat Allah kecuali orang² yang kafir adapun orang muslim maka
tidak berputus asa dari rahmat Allah Subhanahu wa Taala
Dan Allah mengatakan setelahnya – ‫ِّين‬
َ ‫م ْؤ ِّمن‬
ُ ‫م‬
ْ ‫ن ُك ْن ُت‬
ْ ِّ‫ – إ‬apabila kalian benar benar orang² yang
beriman

Menunjukan bahwasanya – ‫ – الخوف‬ini adalah termasuk syuabul iman (termasuk cabang


diantara cabang² keimanan)kalau kita benar² beriman kepada Allah, beriman kepada
Malaikat, beriman kepada Kitab²Nya, beriman kepad RasulNya, beriman kepada hari Akhir,
beriman kepada takdir hendaklah kita menyerahkan -‫ – الخوف‬ini hanya kepada Allah
Subhanahu wa Taala.

Dan disana Khouf /rasa takut dinamakan oleh para ulama khouf Tabiih yaitu Khauf yang
merupakan tabiat manusia artinya apabila seseorang memiliki rasa takut ini maka dia tidak
tercela dan ini bukan termasuk khouf Ibadah tetapi dia merupakan khauf tabiat manusia ,
seperti orang yangbtakut dari api, atau seseorang yang takut dari mudhorot orang lain
karena dia merasa bersalah tabiat manusia memang demikian apabila merasa bersalah
maka dia akan takut kepada orang yang dia dholimi, demikian pula seseorang takut dari api
maka ini semua adalah masuk takut yang Tabiih yang manusia tidak selamat darinya bahkan
para Nabi dan juga para Rasul alaihim salam, diceritakan oleh Allah Subhanahu wa Taala
didalam Al-Quran, Nabi Musa alaihi salam ketika beliau tidak sengaja memukul salah satu
kaumnya Fir’aun kemudian orang tersebut meninggal dunia maka Nabi Musa alaihi salam
merasa bersalah dan beliau tinggal dikota beliau dalam keadaan was² dalam keadaan takut,
sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Taala

َ
۞‫ب‬ ُ ‫مدِّي َنةِّ َخآ ِّئ ًفا يَ َت َر َّق‬
َ ‫صبَ َح فِّى ٱ ْل‬
ْ ‫َفأ‬
QS.Al-Qashash:18
Maka jadilah Musa dikotanya dalam keadaan takut dalam keadaan was²,
Karena beliau merasa bersalah merasa apa yang dia lakukan adalah sebuah kesalahan,
secara tidak sengaja beliau membunuh salah satu dari kaumnya Fir’aun.

Rasa takut yang seperti ini adalah rasa takutbyang tabiat tidak lepas manusia dari rasa takut
yang seperti ini dan ini tidak tercela.

Kemudian beliau mengatakan.

}‫ادةِّ َر ِّبهِّ أَ َح ًدا‬


َ َ‫ك ِّبعِّ ب‬
ْ ‫صال ًِّحا َولا ُيشْ ِّر‬
َ ‫ملًا‬
َ ‫ل َع‬
ْ ‫م‬
َ ‫اء َر ِّبهِّ َف ْل َي ْع‬
َ ‫ان يَ ْر ُجوا ِّل َق‬
َ َ‫ن ك‬
ْ ‫م‬
َ ‫ { َف‬:‫ودليل الرجاء قوله تعالى‬

Dan dalil bahwasanya Roja yaitu Harapan adalah termasuk ibadah adalah firman Allah
Subhanahu wa Taala yang artinya _barangsiapa yang mengharap pertemuan dengan
Rabbnya (pada hari kiamat)pertemuan denganAllah Subhanahu wa Taala dalam keadaan
yang baik maka hendaklah dia beramal dengan amal yang shaleh dan janganlah dia
menyekutukan Allah dengan sesuatu apapun_

Allah mengatakan – ‫ان َي ْر ُجوا‬


َ َ‫ن ك‬
ْ ‫م‬
َ ‫ – َف‬maka barangsiapa yang *mengharap* menunjukan
bahwasanya mengharap pertemuan Allah mengharap rahmat Allah Subhanahu wa Taala
adalah termasuk ibadah yang seseorang dipuji apabila dia memiliki rasa Roja ini kepada
Allah Subhanahu wa Taala, semakin seseorang tinggi didalam mengharap kepada Allah
mengharap rahmaNya mengaharap KaruniaNya maka semakin dicintai oleh Allah
Subhanahu wa Taala karena Roja adalah termasuk ibadah

Itulah yang bisa kita sampaikan


‫وباهلل التوفيق والهداية‬
‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 19 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 07)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan,

}‫ِّين‬
َ ‫م ْؤ ِّمن‬
ُ ‫م‬ ْ ِّ‫{و َع َلى ال َّلهِّ َف َت َوكَّلُوا إ‬
ْ ‫ن ُك ْن ُت‬ َ :‫ودليل التوكل قوله تعالى‬

Dan dalil Tawakul yaitu dalil bahwasanya dalil Tawakul adalah termasuk ibadah adalah
firman Allah Subhanahu wa Taala _dan hendaklah kalian hanya bertawakal kepada Allah
Apabila kalian termasuk orang² yang beriman_

Allah mengatakan – ‫ – َف َت َوكَّلُوا‬dan ini adalah perintah hendaklah kalian bertawakal yaitu –
‫ على هللا‬-kepada Allah & sekali lagi apabila Allah memerintahkan sesuatu berarti sesuatu
tersebut dicintai oleh Allah Subhanahu wa Taala dan apabila dicintai maka itu adalah
termasuk ibadah.

Menunjuka bahwasanya Tawakal/ketergantungan ini adalah termasuk Ibadah tidak boleh


seseorang bertawakal kepada selain Allah, bertawakal kepada sebab, bertawakal wajib
diserahkan kepada Allah Subhanahu wa Taala, adapun manusia adapun makhluk maka
mereka hanyalah sebab diantara sebab-sebab tidak boleh seseorang bertawakal pada sebab
tersebut.

Didalam masalah rezeki misalnya maka kita diperintahkan untuk mengambil sebab
bagaimana cara mendapatkan rezeki tersebut dari cara yang Halal namun didalam masalah
tawakal/ketergantungan mengharapkan manfaat maka seseorang hanya bertawakal kepada
Allah Subhanahu wa Taala.
Sebab bisa menjadi sebab & bisa seseorang tidak mendapatkan sesuatu yang dia inginkan
dari sebab tersebut, karena dia adalah sebab. Allah Subhanahu wa Taala memerintahkan
kita untuk mengambil sebab tetapi tidak menyuruh kita untuk bertawakal kepada sebab
tersebut. Seseorang diperintahkan untuk mengambil sebab kesembuhan dengan mencari
obat pergi ke dokter,
‫تداووا عباد هللا ولا تداووا بحرام‬
Wahai hamba² Allah hendaklah kalian berobat janganlah kalian berobat sesuatu yang haram
.

Perintah untuk berobat dan mencari kesembuhan tetapi obat tersebut belum tentu
mendapatkan hasilnya ataua belum tentu seseorang sembuh dengan sebab tersebut, karena
itu adalah sebab. Kalau Allah menghendaki maka Allah akan menyembuhkan kita dengan
sebab tersebut, dan kalau Allah menghendaki maka tidak Allah berikan kesembuhan dari
sebab tersebut.

Jadi dalam bertawakal kita hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala dan bertawakal kepada
Allah bukan berarti meninggalkan sebab & mengambil sebab bukan berarti seseorang tidak
bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala, seseorang bisa mengumpulkan diantara 2
perkara ini dia mengambil sebab dan bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala
sebagaimana Rasululllah ‫ ﷺ‬dahulu memerintahkan sebagian shahabat untuk mengikat
untanya dan bertawakal kepada Allah Subhanahu wa Taala

ْ َّ‫ِّلها َو َت َو ك‬
‫ل‬ َ ‫اِّ ْغق‬

Hendaklah engkau mengikat unta mu (artinya supaya dia tidak pergi/tidak hilang dan ini
ْ َّ‫ – َو َت َو ك‬dan hendaklah engkau bertawakal kepada Allah.
adalah mengambil sebab) – ‫ل‬

Jadi seseorang Muslim diperintahkan untuk mengambil sebab sehingga dia mendapatkan
kebaikan dan terhindar dari musibah dan dia diperintah untuk bertawakal hanya kepada
Allah tidak bertawakal kepada sebab tersebut.

Didalam hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬mengatakan

َّ ‫ن َعلَى ال َّلهِّ َح‬


َ ‫م ِْ َت َو كَّل ُْو‬ َ
‫اصا َو َت ُر ْو ُح ِّب َطا ًنا‬
ً ‫م‬ َّ ‫ق‬
َ ِّ‫ َت ْغ ُدو خ‬،‫الطيْ ُر‬ َ َ‫ ل َُر ِّز ْق ُتم ك‬، ِّ‫ق َت َوكُّلِّه‬
ُ ‫ما ُت ْر َز‬ ْ ‫ل َْو أ َّن ُك‬

Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah niscaya Allah Subhanahu wa Taala
akan memberikan rezeki kepada kalian sebagaimana burung² diberikan rezeki,

Bagaimana mereka mendapatkan rezeki dari Allah Subhanahu wa Taala mereka pergi dipagi
hari dalam keadaan lapar dan mereka pulang sudah dalam keadaan kenyang

Inilah makna Tawakal yang sebenarnya, bagaimana seseorang bertawakal sebenarnya


seperti tawakalnya burung dan burung bertawakal bukan berdiam diri disarangnya akan
tetapi dia mengambil sebab dipagi hari dia pergi meninggalkan sarangnya berusaha bekerja
kemudian Allah Subhanahu wa Taala memberikan rezeki dengan sebab usaha yang dia
lakukan, pulang disore hari dalam keadaan sudah kenyang dan sudah hilang rasa laparnya.

ْ ‫ل َعلَى ال َّلهِّ َف ُه َو َح‬


}‫س ُب ُه‬ ْ َّ‫ن َي َت َوك‬
ْ ‫م‬
َ ‫{و‬
َ :‫وقال‬
Dan diantara dalil bahwasnya Tawakal adalah termasuk ibadah adalah firman Allah
Subhanahu wa Taala _dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah maka Allah
Subhanahu wa Taala akan memberikan kecukupan kepadanya_

Janji dari Allah Subhanahu wa Taala bagi siapa saja yang bertawakal kepada bergantung
kepada Allah didalam mendapatkan kebaikan dan didalam terhindar dari musibah dan juga
mudhorot, barangsiapa yang bertawakal hanya kepada Allah maka Allah Subhanahu wa
Taala akan memberikan kecukupan dan sebaliknya orang yang bertawakal kepada selain
Allah bertawakal kepada makhluk, wali, orang shaleh yang sudah meninggal, Jin maka dia
tidak akan mendapatkan kecukupan hidup dalam keadaan takut hidup dalam keadaan resah
dan tidak akan mendapatkan kecukupan. Adapun orang yang bertawakal kepada Allah
maka Allah Subhanahu wa Taala yang akan memberikan kecukupan kepadanya janji dari
Allah Subhanahu wa Taala bagi orang yang hanya bertawakal kepada Allah Subhanahu wa
Taala.

Wallahu taala ‘alam

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 20 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 08)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan

‫ه ًبا‬
َ ‫ون فِّي ا ْل َخ ْي َراتِّ َو َي ْد ُعو َن َنا َر َغ ًبا َو َر‬
َ ‫سا ِّر ُع‬
َ ‫م كَا ُنوا ُي‬
ْ ‫ {إِّن َُّه‬:‫ودليل الرغبة والرهبة والخشوع قوله تعالى‬
‫ين‬
َ ِّ‫{وكَا ُنوا َل َنا َخاشِّ ع‬. َ

Dan dalil bahwasanya Roghbah dan Rahbah dan juga khusyu adalah termasuk Ibadah
adalah fiman Allah Subhanahu wa Taala yang artinya _sesungguhnya mereka (orang² yang
shaleh) senantiasa berlomba² dan bersegera untuk melakukan kebaikan dan mereka berdoa
kepada kami dalam keadaan – ‫ – َر َغ ًبا‬dan – ‫ه ًبا‬
َ ‫ – َو َر‬mereka khusuyu.

Yang dimaksud dengan Roghbah maknanya dekat dengan ar Roja yaitu rasa mengharap,
roghbah disini maksudnya adalah rasa Roja yang sangat kepada Allah Subhanahu wa
Taaladan

Yang dimaksud dengan rohbah yaitu kesungguhan didalam rasa takut kepada Allah
Subhanahu wa Taala.

Adapun khusyu yaitu seseorang tenang, khusyu kepada Allah Subhanahu wa Taala, maka ini
termasuk sifat orang² sholeh. Seseorang ketika berdoa kepada Allah beribadah kepada Allah
diantara Roghbah dan Rohbah mengharap rahmat Allah Subhanahu wa Taala dengan
ibadah tersebut dan dia takut apabila tidak diterima oleh Allah Subhanahu wa Taala. – ‫َوكَا ُنوا‬
‫ – َل َنا َخاشِّ عِّ ين‬dan mereka adalah orang² yang khusyu kepada Allah Subhanahu wa Taala

Khusyu adalah termasuk ibadah yang harus kita serahkan kepada Allah Subhanahu wa Taala
tidak boleh seseorang khusyu kepada selain Allah karena sebagian kita liat khusyu kepada
selain Allah Subhanahu wa Taala letika berada didepam kuburan didepan orang yang shaleh
yang diagungkan dia dalam keadaan khusyu sebagaiman dia didepan Allah Subhanahu wa
Taala.

Khusyu kepada makhluk kepada selain Allah sebagaiman dia khusyu Allah Subhanahu wa
Taala maka perbuatan ini adalh tidak diperbolehkan. Al-Khusyu adalah termasuk Ibadah
yang tidak boelh kita serahkan kecuali kepada Allah Subhanahu wa Taala

Dan dalil tentang al Khosyah adalah firman Allah Subhanahu wa Taala

}‫ش ْونِّي‬
َ ‫اخ‬
ْ ‫م َو‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ش ْو‬
َ ‫ودليل الخشية قوله تعالى { َفلا َت ْخ‬

Yang dimaksud dengan khosyah adalah rasa takut tetapi dia adalh rasa takut yang lebih
khusus.

Para ulama menyebutkam al Khosyah adalah rasa takut yang didasri oleh ilmu. Karena rasa
takut ada 2, takut apabila tidak didasari oleh sebab /ilmu maka dinamakan dengan khouf,
tetapi kalau didasari oleh ilmu maka dinamakan dengan khosyah oleh karena itu Allah
Subhanahu wa Taala mengatakan didalam al-Quran memuji para ulama yang mereka adalah
orang² yang berilmu

۞..‫اء‬
ُ ‫َم‬ ْ ‫شى ال َّل َه ِّم‬
َ ‫ن عِّ َبادِّهِّ ا ْل ُعل‬ َ ‫َّما َي ْخ‬
َ ‫… ِّإن‬
Sesungguhnya orang² yang khosyah kepada Allah diantara hamba-hambaNya adalah para
Ulama

Yang memiliki sifat Khosyah adalah para ulama kenapa demikian karena mereka takut
kepada Allah dengan ilmunya didasari dengan Ilmu yang Allah berikan kepada mereka,
Allah tidak mengatakan-
‫َّما يخف هللا من عباده العلماء‬
َ ‫ِّإن‬
Tetapi Allah mengatakan – ‫شى ال َّل َه‬
َ ‫َّما َي ْخ‬
َ ‫ – ِّإن‬karena mereka tahu nama² Allah Subhanahu wa
Taala, mereka mengenal sifat² Allah yang Allah kabarkan didalam al-Quran maupun melalui
lisan Nabinya ‫ﷺ‬didalam hadits, ilmu yang mereka miliki menjadikan mereka khosyah
kepada Allah Subhanahu wa Taala,

‫ون‬
ِّ ‫اف‬
ُ ‫م َو َخ‬
ۡ ‫ه‬
ُ ‫افو‬
ُ ‫ َفلَا َت َخ‬: ‫قوله تعالى‬

Dalil janganlah kalian takut kepada mereka dan hendaklah kalian takut kepadaKu

Ucapan Allah Subhanahu wa Taala – ‫ش ۡو ِّن‬


َ ‫ٱخ‬
ۡ ‫ – َو‬hendaklah kalian khosyah kepadaKu/takut
kepadaKu menunjukan bahwasanya Khosyah ini termasuk Ibadah, karena diperintahkan
Allah Subhanahu wa Taala

Kemudian beliau mengatakan

}‫ِّموا ل َُه‬
ُ ‫سل‬ْ َ‫م َوأ‬
ْ ‫ِّيبوا ِّإلَى َر ِّب ُك‬
َ :‫ودليل الإنابة قوله تعالى‬.
ُ ‫{وأن‬َ
Dan dalil bahwasanya Inabah adalah termasuk ibadah adalah firman Allah Subhanahu wa
Taala _dan hendaklah kalian kepada Allah(kepada Rabb kalian)dan hendaklah kalian
menyerahkan diri kalian kepadaNya_

Yang dimaksud dengan Inabah adalah kembali, kita diperintahkan untuk ber Inabah kembali
kepada Allah Subhanahu wa Taala, apabila seseorang suatu saat lupa kepada Allah maka
hendaklah dia segera ingat dan kembali kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Ketika dia merasa menjauh dari Allah Subhanahu wa Taala dengan melanggar perintahnya
melakukan apa yang dilarang diharamkan dan ini adalah termasuk bentuk penjauhan dari
Allah Subhanahu wa Taala maka kita diperintahkan untuk Inabah kembali kepada Allah
Subhanahu wa Taala.

Itulah yang bisa kita sampaikan

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 21 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 09)

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A


Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah
•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

‫ “إذا استعنت فاستعن باهلل‬:‫ وفي الحديث‬.}‫ين‬


ُ ِّ‫س َتع‬
ْ ‫اك َن‬
َ َّ‫اك َن ْع ُب ُد َوإِّي‬
َ َّ‫ {إِّي‬:‫”ودليل الاستعانة قوله تعالى‬

Yang artinya dan dali Isti’anah dalil yang menunjukan bahwasanya Istianah adalah termasuk
Ibadah, istiana artinya adalh menolong permohonan (Istiana yasta’inu artinya adalah
memohon pertolongan. Dalil bahwasanya memohon pertolongan adalah termasuk ibadah
adalah firman Allah Subhanahu wa Taala yaitu didalam Surat Al Fatehah

۞ ‫س َتعِّ ين‬
ْ ‫اك َن‬
َ ‫اك َن ْع ُب ُد َو ِّإ َّي‬
َ ‫ِّإ َّي‬
Hanya kepadaMu lah (Ya Allah) kami menyembah & hanya kepadaMu lah(Ya Allah) kami
memohon pertolongan .

Dan ini dibaca didalam shalat kita setiap rakaat masing² dari kita senantiasa membaca ayat
ini pengakuan & janji dari seorang hamba bahwasanya dia hanya menyembah kepada Allah
dan dia hanya memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa Taala,

Menunjukan kepada kita bahwasanya Al-Istianah adalah Ibadah, karena Allah disini
mengatakan -ُ ‫س َتعِّ ين‬
ْ ‫اك َن‬
َ َّ‫ – َوإِّي‬hanya kepadaMu lah Ya Allab kami memohon pertolongan
dan disebutkan Istianah setelah Ibadah karena seseorang tidak mungkin bisa beribadah
dengan baik kepada Allah Subhanahu wa Taala kecuali apabila mendapatkan pertolongan
dari Allah Subhanahu wa Taala,

Seseorang tidak mungkin bisa beriman dengan baik kecuali apabila ditolong oleh
Allah Subhanahu wa Taala, tidak mungkin bisa melakukan shalat dengan ikhlas dan sesuai
dengan sunnah Rasulullah ‫ ﷺ‬kecuali apabila ditolong oleh Allah Subhanahu wa Taala, tidak
mungkin bisa bershodaqoh kecuali apabila dia ditolong oleh Allah Subhanahu wa Taala dan
seluruh ibadah yang dilakukan baik hajinya , umrohnya dan seluruh ibadah yang dilakuka
tidak mungkin bisa dia kerjakan diamalkan kecuali apabila mendapatkan pertolongan dari
Allah Subhanahu wa Taala.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda

‫لولا هللا ما اهتدينا ولا تصدقنا ولا صلينا‬

Kalau bukan karena Allah niscaya kita tidak mungkin mendapatkan hidayah, dan tidak
mungkin bershodaqoh dan tidak mungkin kita melakukan shalat tidak mungkin seorang
hamba bisa melakukan itu semua kecuali setelah ditolong Allah Subhanahu wa Taala, – ‫اك‬ َ ‫ِّإ َّي‬
‫س َتعِّ ين‬
ْ ‫اك َن‬
َ ‫ – َن ْع ُب ُد َو ِّإ َّي‬hanya kepadaMu lah Ya Allah kami menyembah dan hanya kepadaMu
lah Ya Allah kami memohon pertolongan.

Jangan sampai seorang hamba didalam melakukan ibadah bertawakal kepada dirinya
sendiri dan lupa kepada Allah Subhanahu wa Taala seakan² dialah yang bisa melaksanakan
ibadah dengan kemampuan dia sendiri dengan ilmu yang dimiliki dengan harta yang dia
miliki lupa beristianah dan memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Taala dan yang
demikian adalah tercela. Seseorang tidak berIstianah kepada Allah dan bertawakal kepada
dirinya sendiri didalam ibadah

Rasulullah ‫ ﷺ‬pernah berdoa

‫ي َط ْر َف َة َع ْين‬
ْ ِّ‫ِّي إِّلَى َن ْفس‬
ْ ‫َولا َ َت ِّك ْلن‬

Ya Allah janganlah Engkau jadikan aku bertawakal kepada diriku sendiri meskipun hanya
sekejap mata,

Beliau ‫ ﷺ‬berdoa kepada Allah jangan sampai dijadikan termasuk orang yang bertawakal
kepada dirinya sendiri seakan² dialah yang mampu melakukan ini semua, bertawakal kepada
dirinya sendiri adalah termasuk perkara yang tercela, seorang beribadah kepada Allah dan
memohon pertolongan kepada Allah didalam ibadah tersebut dan ini bukan hanya didalam
masalah ibadah bahkan didalam perkara dunia kita juga diperintahkan untuk berIstianah
kepada Allah Subhanahu wa Taala memohon pertolongan kepada Allah Subhanahu wa
Taala.

Didalam mencari rezeki menyelesaikan pekerjaan & didalam perkara² dunia yang lain
didalam kehidupan kita sehari² memohon pertolongan Allah didalam perkara yang
bermanfaat.

Sebagaimana sabda Nabi ‫ﷺ‬

‫ن ِّبال َّلهِّ َولا َ َت ْع ِّج ْز‬


ْ ِّ‫اس َتع‬
ْ ‫ك َو‬
َ ‫ما َي ْن َف ُع‬
َ ‫ص َعلَى‬
ْ ‫اح ِّر‬
ْ

Hendaklah engkau bersemangat untuk melakukan apa yang memberi manfaat kepadamu
dan hendaklah engkau memohon pertolongan kepada Allah.

Kita disuruh untuk semangat untuk melakukan perkara yang memberi manfaat bagi diri kita
dan ini mencakup perkara agama dan juga perkara dunia dan kita diperintahkan setelah itu
dan hendaklah engkau memohon pertolongan kepada Allah. Demikianlah seorang muslim
dalam kehidupan sehari² dia hanya menyembah kepada Allah dan dia hanya memohon
pertolongan bantuan kepada Allah Subhanahu wa Taala.

Disana ada Ist’anah yang merupakan ibadah sebagaimana dalam ayati ini

۞ ‫س َتعِّ ين‬
ْ ‫اك َن‬
َ َّ‫اك َن ْع ُب ُد َوإِّي‬
َ َّ‫إِّي‬

Dan ini tidak boleh diserahkan kecuali kepada Allah Subhanahu wa Taala semata. Istianah
yang merupakan Ibadah adalah Istianah yang isinya didalamnya ada rasa Dzul rasa
merendahkan diri dihadapan Dzat yang dimintakan pertolongan dan didalamnya ada
mahabbah dan Istiqoh dan ketergantungan, apabila diserahkan kepada makhluk yang hidup
maupun yang mati meminta pertolongan kepadanya dengan merendahkan dirinya seakan²
dia adalah Tuhan dengan penuh rasa cinta dengan rasa ketergantungan seakan² dia yang
memberikan manfaat dan memberikan mudhorot seakan² ditanganya manfaat dan juga
mudhorot maka ini maka ini tidak diperbolehkan dan hukuknya adalah haram dan ini
hukumnya termasuk Syirik kepada Allah Subhanahu wa Taala, seperti seseorang yang
beristianah kepada orang yang sudah meninggal baik dia adalah orang yang shaleh
maupun kepada selain orang yang shaleh beristianah kepada orang yang sudah meninggal
adalah perkara yang diharamkan.

Dan disana ada Istianah dengan makhluk yang diperbolehkan apabila memenuhi 3 syarat

❶ Orang tersebut yang dimintai tolong adalah masih hidup.

❷ dia hadir didepan kita sehingga memungkin dia untuk menolong atau mendengar
ucapan kita atau dizaman sekarang bisa dari jarak jauh dengan syarat dia mendengar apa
yang kita ucapkan , seperti seseorang yang membita pertolongan kepada orang lain melalui
alat komunikasi (seperti hp telpon) kemudian meminta pertolongan meminta bantuan.
Maka ini diperbolehkan.

❸ Tidak boleh seseorang bertawakal kepada sebab tersebut dan harus meyakikni
bahwasanya itu hanyalah sebab adapun tawakal maka dia harus serahkan hanya kepada
Allah Subhanahu wa Taala semata.

Apabila terpenuhi 3 syarat ini maka boleh seseorang Istianah kepada makhluk

‫ “إذا استعنت فاستعن باهلل‬:‫”وفي الحديث‬

Dan didalam sebuah hadits Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda, apabila engkau beristianah maka
hendaklah engkau beristianah kepada Allah,

Ini adalah hadits Ibnu Abbas yang dinasehati dan diberi wasiat Rasulullah ‫ﷺ‬.

Wallahu taala alam

Sampai bertemu dikesempatan yang akan datang

‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 22 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 10) Al Isti’dzah

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A


Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah
•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan (rahimahullah)

}‫َّاس‬ ِّ ‫ل أَ ُعو ُذ ِّب َر‬


ِّ ‫ب الن‬ ْ ‫و{ق‬
ُ ،}‫َق‬ ِّ ‫ل أَ ُعو ُذ ِّب َر‬
ِّ ‫ب ا ْل َفل‬ ْ ‫{ق‬
ُ :‫ودليل الاستعاذة قوله تعالى‬

Dan dalil Al- Isti’adzah yang dimaksud dengan Al- Isti’adzah memohon perlindungan, Al-
Istianah artinya memohon pertolongan/bantuan adapun Al- Isti’adzah memohon
perlindungan dari sebuah kejelekan.

Dalil bahwasanya Al- Isti’adzah adalah sebuah Ibadah adalah firman Allah _katakanlah aku
berlindung dengan RabbNya waktu subuh_ & juga firman Allah _katakanlah aku berlindung
dengan RabbNya Manusia_.

Ini menunjukan bahwasanya Al- Isti’adzah adalah termasuk Ibadah karena didalam dua ayat
yang mulia ini al-Falaq dan juga an-Nas , Rasulullah ‫ ﷺ‬diperintahkan untuk mengatakan
ِّ ‫ أَ ُعو ُذ ِّب َر‬berlindung dengan Rabbnya Al Falaq yaitu Rabbnya waktu subuh yaitu Allah
‫ب ا ْل َفلَق‬
Subhanahu wa Taala & beliau diperintahkan dalam surat An Nas, _katakanlah aku
berlindung dengan Rabbny manusia yaitu Allah Subhanahu wa Taala_

Dua surat ini dalil bahwasanya Al- Isti’adzah hanya boleh diperuntukan hanya kepada Allah
Subhanahu wa Taala karena ditanganNya lah kebaikan dan juga kejelekan apabila Allah
Subhanahu wa Taala menghendaki kebaikan bagi sorang hamba maka tidak da yang bisa
menolak dan mencegahnya dari hamba tersebut & apabila Allah Subhanahu wa Taala
menghendaki kejelekan bagi seorang hamba maka tidak ada yang bisa mencegahnya
siapapun dia.

Allah Subhanahu wa Taala Dia-lah yang memberikan manfaat dan juga memberikan
mudhorot tidak boleh seorang hamba memohon perlindungan dari kejelekan kepada selain
Allah siapapun dia kalau dia adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa
Taala bagaimanapun kedudukannya disisi manusia maka tidak boleh kita ber Al- Isti’adzah
kepada makhluk tersebut baik itu seorang Nabi atau seorang Malaikat atau makhluk yang
lebih rendah kedudukannya dari pada Nabi dan juga Malaikat tidak boleh seorang hamba
beristi’adzah kepada selain Allah seperti seseorang yang ber Isti’adzah kepada Jin
(memohon perlindungan kepada Jin)dari kejelekan Jin yang lain maka ini diharamkan
didalam Islam, Jin adalah makhluk yang diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Taala
demikianpula seperti mnusia untuk beribadah kepada Allah dan dia adalah makhluk yang
lemah tidak boleh seseorang ketika melewati sebuah tempat atau memilik rumah baru
berlindung kepada Jin meminta perlindungan kepada Jin atau raja Jin dari kejelekan jin yang
lain, yang wajib adalah meminta perlindungan kepada Allah karena Dia-lah yaitu Allah
Subhanahu wa Taala yang akan melindungi hambanya.

Oleh karena itu diantara petunjuk Nabi ‫ ﷺ‬bila kita menempati sebuah tempat yang baru
atau melewati sebuah tempat dan bersinggah disitu membaca doa yang diajarkan oleh
Rasulullah ‫ ﷺ‬yaitu
‫ما َخلَق‬ َ
َ ‫ن شَ ِّر‬
ْ ‫ماتِّ ِّم‬
َّ ‫ِّماتِّ هللاِّ التَّا‬
َ ‫أ ُعو ُذ ِّبكَل‬

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna

dan ini adalah termasuk berlindung dengan sifat² Allah Subhanahu wa Taala karena kalimat²
Allah adalah kalamullah dan kalamullah adalh sifat Allah apabila seseorang membaca doa
ini sebagaimana sabda Nabi ‫ﷺ‬

‫لم يضره شيء حتى يرحل من منزله ذلك‬

Maka tidak akan di mudhoroti oleh sesuatu apapun sampai dia meninggalkan tempat
tersebut.

Barangsiapa yang membaca doa ini maka tidak akan dimudhoroti oleh sesuatu apapun
sampai dia meninggalkan tempat tersebut.

Wallahu taala alam

‫وباهلل التوفيق والهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 23 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 11) Istighosah

HSI AbdullahRoy

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


•┈┈┈┈┈•❁﷽❁•┈┈┈┈┈•
‫السلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن وله‬

Beliau mengatakan,
}‫م‬
ْ ‫اب َل ُك‬
َ ‫اس َت َج‬
ْ ‫م َف‬
ْ ‫ون َربَّ ُك‬
َ ُ‫س َتغِّ يث‬
ْ ‫ {إِّ ْذ َت‬:‫ودليل الاستغاثة قوله تعالى‬

Dan dalil tentang Istighosah. ‫ الاستغاثة‬artinya adalah memohon kepada Allah, memohon
supaya dilepaskan dari kesusahan. Dan perbedaan antara Istighosah dan Isti’adzah, al-
Isti’adzah adalah memohon perlindungan disebuah kejelekan artinya kejelekannya belum
terjadi belum ada dan kita memohon perlindungan kepada Allah supaya jangan sampai
tertimpa oleh kejelekan tersebut adapun Istighosah maka ini musibahnya sudah terjadi,
sudah menimpa seseorang dan kita memohon supaya musibah tersebut diangkat
dihilangkan.

Istighosah juga termasuk ibadah, Isti’adzah demikian pula Istighosah kedua²nya adalh
termasuk Ibadah yang tidak boleh diserahkan kepada selain Allah Subhanahu wa Taala,
dalilnya adalah (kata beliau adalah firman Allah)

۞ ‫اب َل ُكم‬
َ ‫اس َت َج‬
ْ ‫م َف‬
ْ ‫ون َر َّب ُك‬
َ ُ‫س َتغِّ يث‬
ْ ‫ِّإ ْذ َت‬
Ketika kalian beristighosah kepada Rabb kalian maka Allah Subhanahu wa Taala
mengabulkan dia kalian.

Dan ayat ini Allah turunkan berkenaan dengan Istighosahnya Rasulullah ‫ ﷺ‬dan para
shahabta diperang Badr. Ketika mereka bertempur melawan orang² musyrikin Quraisy yang
jumlahnya 3X lipat dari jumlah mereka, karena orang Quraisy saat itu jumlanya 1000 kurang
lebih adapun kaum muslimin hanya 300an maka Rasulullah ‫ ﷺ‬beristighosah kepada Allah
Subhanahu wa Taala demikian pula para shahabat radiallahu anhum.

Tidak boleh didalam usaha menggilangkan kejelekan dan musibah dari dirinya atau orang
lain beristighosah kepada selain Allah, karena Istighosah adalah ibadah tidak boleh
seseorang beristighosah kepada syuhada atau yang dinamakan rijalallah karena Istighosah
kepada mereka adalh termasuk istighosah dengan makhluk dan ini diharamkan didalam
Islam, beristighosah adalah ibadah harus dan hanya diserahkan kepada Allah Subhanahu wa
Taala,

Dan disana ada istighosah kepada makhluk yang diperbolehkan, boleh seseorang
beristighosah meminta pertolongan kepada yang lain apabila terkena musibah dengan 4
syarat

❶ Orangnya masih hidup


❷ Hadir didepan kita atau dia mendengar apa yang kita ucapka
❸ Tidak bertawakal dengan sebab tersebut
❹ dDdalam perkara yang dia mampu untuk melakukannya sebagai manusia

Apabila terpenuhi 4 syarat ini maka boleh seseorang beristighosah kepada orang lain,
seperti orang yang misalnya sedang di dholimi oleh seorang perampok atau seorang begal
kemudian dia melihat didepannya seorang polisi atau petugas keamanan maka dia
beristighosah dengan atau kepada polisi tersebut dia dalam keadaan hidup hadir didepan
dia atau dia telphon dan dia mampu sebagai seorang manusia menolong dengan sebab
tertentu.

Kemudian syarat yang ke-4 tidak boleh kita bertawakal kepada polisi tersebut,
bertawakalnya hanya kepada Allah Subhanahu wa Taala, kalau Allah menghendaki kita akan
ditolong dengan sebab polisi tersebut kalau Allah menghendaki maka tidak demikian,
artinya polisi hanya sebagai sebab.
Allahu taala alam

sampai bertemu kembali pada kesempatan yang akan datang.


‫والسلام عليكم ورحمة هللا وبركاته‬

_*Abdullāh Roy*_
Di kota Jember

Halaqah 24 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 12) Dalīl Menyembelih (‫)الذبح‬
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A ‫حفظه هلل تعالى‬

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


============================

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬


‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن والاه‬

Halaqah yang ke-24 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Penjelasan Kitāb Al Ushūlu AtsTsalātsah wa
Adillatuhā (3 Landasan utama dan dalīl-dalīlnya) yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahāb bin Sulaimān At Tamimi rahimahullāh.

• MENGENAL ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA’ĀLA

Kemudian beliau mengatakan:

‫يك ل ُ َۖهۥ‬
َ ‫ش ِّر‬
َ ‫ين۞ لَا‬
َ ‫ۡعل َِّم‬ ِّ ‫ماتِّي ِّل َّلهِّ َر‬
َٰ ‫ب ٱل‬ َ ‫م‬
َ ‫اي َو‬
َ ‫م ۡح َي‬
َ ‫سكِّي َو‬
ُ ‫صلَاتِّي َو ُن‬
َ ‫ن‬
َّ ‫ل ِّإ‬
ۡ ‫{ ُق‬: ‫ودليل الذبح قوله تعالى‬
‫ين‬َ ‫سل ِِّّم‬
ۡ ‫ۡم‬ ُ ‫ت َوأَ َنا۠ أَ َّو‬
ُ ‫ل ٱل‬ ُ ‫ِّك ُأ ِّم ۡر‬
َ ‫{و ِّب َٰذل‬
َ

• Dalīl Adz-Dzabh (menyembelih)

Dan dalīl bahwasanya menyembelih hanya untuk Allāh Subhānahu wa Ta’āla semata, adalah
firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla dalam surat Al An’ām 162-162 :

‫ين‬ ِّ ‫ماتِّى ِّل َّلهِّ َر‬


َ ‫ب ٱ ْل َعـٰل َِّم‬ َ ‫م‬
َ ‫اى َو‬
َ ‫م ْح َي‬
َ ‫سكِّى َو‬
ُ ‫صلَاتِّى َو ُن‬
َ ‫ن‬
َّ ِّ‫إ‬

“Katakanlah sesungguhnya shalātku, dan sembelihanku, hidupku dan matiku adalah untuk
Allāh Rabbil Ālamīn dan tidak ada sekutu baginya”

Allāh mengatakan didalam ayat ini ‫سكِّى‬


ُ ‫ َو ُن‬dan nusukh maknanya adalah sembelihan.

Seorang muslim berikrar bahwasanya shalāt, ibadah, do’a demikian pula sembelihannya,
amal yang di lakukan ketika hidup, amalan yang dilakukan ketika dia meninggal dunia
semuanya untuk Allāh Rabbul Ālamīn.
Menunjukkan bahwa sembelihan hanya untuk Allāh, tidak boleh diserahkan kepada yang
lain, tidak ada sekutu baginya.

Menyembelih bisa berupa ibadah dan apabila berupa ibadah maka tidak boleh seseorang
menyembelih kecuali untuk Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Tidak boleh seseorang menyembelih dengan niat mengagungkan selain Allāh seperti
seseorang yang menyembelih untuk jinn, meskipun jinn tersebut dinamai dengan berbagai
nama, dinamai dengan Nyi Fulān, atau Kyai Fulān atau dinamai dengan yang bahurekso dan
intinya semua adalah jinn.

Tidak boleh seseorang menyembelih seekor hewan (misalnya) dengan tujuan untuk
mengagungkan kepada makhluk seperti jinn (misalnya) dan ini semua adalah termasuk
syirik. Karena menyembelih adalah ibadah, jika diserahkan kepada selain Allāh maka orang
yang melakukannya adalah orang yang musyrik (menyekutukan Allāh) didalam ibadahnya.

Dan syirik ini bukan syirik kecil, orang yang menyembelih untuk selain Allāh, maka dia
terjerumus kedalam syirik yang besar (yang mengeluarkan dia dari Islām dan membatalkan
seluruh amalannya) apabila dia meninggal dunia maka dia tidak akan diampuni dosa syirik
tersebut oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

َ
‫اء‬
ُ ‫ش‬َ ‫ن َي‬
ْ ‫ِّم‬
َ ‫ِّك ل‬
َ ‫ون َذل‬
َ ‫ما ُد‬
َ ‫ك ِّبهِّ َو َي ْغف ُِّر‬ ْ ‫ن ال َّل َه لا َي ْغف ُِّر أ‬
َ ‫ن ُيشْ َر‬ َّ ِّ‫إ‬

“Sesungguhnya Allāh tidak akan mengampuni dosa syirik”

(QS. An-Nissā: 48)

Oleh karena itu hati-hati seorang muslim didalam masalah ibadah ini (menyembelih) jangan
sampai dia dalam kasus tertentu diperintahkan oleh orang lain untuk menyembelih untuk
selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Kemudian beliau mengatakan:

} ِّ‫ن َذبَ َح ل َِّغيْ ِّر هللا‬


ْ ‫م‬
َ ‫هللا‬
ُ ‫ن‬ َ ‫َع‬
َ ‫{ل‬: ‫ومن السنة‬

Dan dalīl dari sunnah Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam :

ِّ‫ن َذ َب َح ل َِّغ ْي ِّر هللا‬


ْ ‫م‬
َ ‫هللا‬
ُ ‫ن‬ َ ‫َع‬
َ ‫ل‬

“Allāh melaknat orang yang menyembelih untuk selain Allāh.”

(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1978)

Dan makna dari laknat Allāh adalah dijauhkan dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla, orang
yang dilaknat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla maka dia dijauhkan dari rahmat Allāh dari
kasih sayang Allāh Subhānahu wa Ta’āla. Hidup didunia dalam keadaan tidak memiliki kasih
sayang.
Menunjukkan bahwasanya menyembelih adalah ibadah yang tidak boleh diserahkan kepada
selain Allāh.

‫يرا‬
ً ‫ص‬ِّ ‫من َي ْل َع ِّن ال َّل ُه َفلَن َت ِّج َد ل َُه َن‬
َ ‫َو‬

“Barangsiapa yang Allāh laknat maka dia tidak akan menemukan penolong.”

(QS. An-Nissā:52)

Bagaimana orang yang dilaknat oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla mendapatkan pertolongan?

Oleh karena itu ini menunjukkan tentang bahaya menyembelih untuk selain Allāh, tidak
boleh seseorang menyembelih untuk makhluk dengan maksud ta’dhim (mengagungkan
dia) merendahkan dirinya dihadapan, mengharapkan manfaat dan juga menghindarkan
mudharat dari dirinya kemudian dia menyembelih untuk makhluk tersebut.

Wallāhu Ta’āla A’lam.

‫وباهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬

Halaqah 25 | Landasan Pertama, Ma’rifatullah


(Bagian 13) Dalīl Nadzar (‫النذر‬
‫) ه‬
Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A ‫حفظه هلل تعالى‬

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah


============================

‫بسم الله الرحمن الرحيم‬


‫السلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
‫الحمد هلل والصلاة والسلام على رسول هللا وعلى آله وصحبه ومن والاه‬

Halaqah yang ke-25 dari Silsilah ‘Ilmiyyah Penjelasan Kitāb Al Ushūlu AtsTsalātsah wa
Adillatuhā (3 Landasan utama dan dalīl-dalīlnya) yang dikarang oleh Syaikh Muhammad bin
Abdul Wahāb bin Sulaimān At Tamimi rahimahullāh.

• MENGENAL ALLĀH SUBHĀNAHU WA TA’ĀLA

Beliau mengatakan:

}‫یرا‬
ࣰ ‫ط‬ِّ ‫س َت‬
ۡ ‫م‬
ُ ‫ه‬
‫ش ُّر ُۥ‬
َ ‫ان‬
َ ‫ك‬َ ‫ما‬
ࣰ ‫ون َی ۡو‬ ُ ‫ون ِّبٱل َّن ۡذ ِّر َو َی َخ‬
َ ‫اف‬ َ ‫وف‬
ُ ‫{ی‬
ُ :‫ودليل النذر قوله تعالى‬

• Dalīl Nadzar (‫)النذر‬


Dalīl bahwasanya nadzar adalah termasuk ibadah adalah firman Allāh Subhānahu wa Ta’āla:

‫یرا‬
ࣰ ‫ط‬ِّ ‫س َت‬
ۡ ‫م‬
ُ ‫ه‬
‫ش ُّر ُۥ‬
َ ‫ان‬
َ َ‫ما ك‬
ࣰ ‫ون َی ۡو‬ ُ ‫ون ِّبٱل َّن ۡذ ِّر َو َی َخ‬
َ ‫اف‬ َ ‫وف‬
ُ ‫ُی‬

“Mereka menyempurnakan nadzarnya dan takut pada sebuah hari dimana (‫ )شره‬kejelekan
pada hari tersebut menyebar”

(QS. Al-Insān:7)

Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji didalam ayat ini, orang-orang beriman yang mereka
menyempurnakan nadzarnya.

Mereka menyempurnakan nadzar dan takut apabila tidak menyempurnakan nadzar akan
ditimpa kejelekan dihari kiamat.

Menunjukkan bahwasanya menyempurnakan nadzar adalah perkara yang dicintai oleh Allāh
Subhānahu wa Ta’āla, karena di dalam ayat ini Allāh Subhānahu wa Ta’āla memuji orang-
orang yang menunaikan nadzarnya (maksudnya) nadzar untuk berbuat taat.

Seseorang bernadzar untuk melakukan umrah melakukan shadaqāh (misalnya),

√ Menyempurnakan nadzar adalah ketaatan kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

√ Dicintai dan di ridhāi oleh Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

√ Wajib seseorang untuk menyempurnakan nadzar.

ِّ ‫يع ال َّل َه َف ْل ُي‬


‫ط ْع ُه‬ َ ‫ط‬ِّ ‫ن ُي‬ َ
ْ ‫ن َن َذ َر أ‬
ْ ‫م‬
َ

“Barangsiapa menadzar untuk mentaati Allāh, maka hendaklah dia mentaati Allāh
Subhānahu wa Ta’āla”

(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6696)

Dan para ulamā menyebutkan bahwasanya nadzar atau memulai nadzar hukumnya adalah
makruh, dan apabila seseorang sudah terlanjur bernadzar, maka dia wajib untuk
menunaikan nadzarnya tersebut.

⇛ Memulai nadzar adalah makruh (dibenci di dalam syar’iat)

Berdasarkan hadīts Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

‫يل‬
ِّ ِّ‫ن ا ْل َبخ‬
َ ‫س َت ْخ َر ُج ِّبهِّ ِّم‬
ْ ‫َّما ُي‬ ْ
َ ‫إِّن َُّه لا َ َيأتِّي ِّب َخ ْير َوإِّن‬

“Sesungguhnya nadzar ini tidak mendatangkan kebaikan akan tetapi nadzar ini keluar dari
orang yang bakhil.”
(Hadīts shahīh riwayat Muslim nomor 1639)

Kenapa demikian?

Karena orang yang bernadzar (misalnya) mengatakan,

“Yā Allāh, seandainya aku lulus ujian, maka aku akan berpuasa tiga hari atau aku akan
berpuasa senin kamis bulan depan.”

⇛ Artinya apabila dia lulus ujian, maka dia akan berpuasa tetapi kalau dia tidak lulus ujian
maka dia tidak berpuasa.

Dia tidak melakukan ketaatan tersebut kecuali apabila hajatnya dipenuhi oleh Allāh
Subhānahu wa Ta’āla dan ini adalah orang yang bakhil didalam ibadahnya.

Dan nasehat kita, jangan sampai kita bermudah-mudah untuk bernadzar, karena belum
tentu apabila hajat kita terpenuhi, saat itu kita mampu untuk melakukan nadzar tersebut.

Terkadang seseorang sakit, terkadang dia memiliki kesibukan atau disana ada keadaan
(kondisi) yang menjadikan dia tidak bisa menunaikan nadzarnya.

Seseorang beribadah kepada Allāh dan berusaha taat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla
tanpa harus bernadzar.

⇛Dan bernadzar disarankan tidak boleh di dalam kemaksiatan.

Apabila seseorang bernadzar untuk berbuat maksiat, maka dia tidak boleh menunaikan
nadzar tersebut.

Sebagaimana sabda Nabi shallallāhu ‘alayhi wa sallam:

ِّ ‫ي اَل َّل َه َفلَا َي ْع‬


ِّ‫صه‬ َ
َ ‫ص‬
ِّ ‫ن َي ْع‬
ْ ‫ن َن َذ َر أ‬
ْ ‫م‬
َ ‫َو‬

“Barangsiapa bernadzar untuk memaksiati Allāh, maka janganlah dia berbuat maksiat”

(Hadīts shahīh riwayat Al Bukhāri nomor 6700)

Karena ada sebagian orang bernadzar untuk berbuat maksiat, seandainya terpenuhi hajat
tertentu maka dia akan berjudi atau akan berzina, atau akan melakukan ini dan itu. Kalau itu
adalah kemaksiatan maka tidak boleh dia menunaikan nadzarnya.

Kesimpulannya adalah:

⇛Nadzar adalah ibadah, tidak boleh kita serahkan nadzar ini kepada selain Allāh.

Bagaimana nadzar kepada selain Allāh?


Seseorang bernadzar untuk wali yang sudah meninggal, “Seandainya aku begini dan begitu
niscaya aku akan menyembelih untuk wali fulān atau aku akan melakukan ini untuk wali
fulān”, maka ini adalah bernadzar untuk selain Allāh Subhānahu wa Ta’āla.

Dan ini hukumnya adalah syirik (syirik besar) yang membatalkan amalan, mengeluarkan
seseorang dari Islām, dan apabila dia meninggal tanpa bertaubat kepada Allāh, maka Allāh
Subhānahu wa Ta’āla tidak akan mengampuni dosa itu.

Dengan demikian kita sudah menyelesaikan poin yang pertama dari apa yang beliau ingin
sampaikan yaitu tentang Ma’rifatullāh (mengenal Allāh Subhānahu wa Ta’āla).

Itulah yang bisa kita sampaikan pada kesempatan kali ini, Semoga Allāh Subhānahu wa
Ta’āla menolong kita untuk memahami agama Nya dan menolong kita untuk bisa
mengamalkan apa yang kita ilmui.

Wallāhu Ta’āla A’lam.

‫وباهلل التوفيق و الهداية‬


‫والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته‬
HALAQAH SILSILAH ISLAMIYAH
UST. ABDULLAH ROY

Silsilah Al-Ushulu Ats-Tsalasah

Anda mungkin juga menyukai