Fisika PDF

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 58

MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -1 -

FISIKA

1 – Pengukuran
1. Besaran pokok, adalah besaran yang satuannya telah 4. Angka Penting
ditetapkan terlebih d ahulu dan tidak diturunkan dari a. Notasi Ilmiah : a x 10n dimana 1 ≤ a ≤ 9,9
besaran lainnya. (2) Besaran turunan, adalah besaran dimana, a = bilangan penting, 10n disebut orde
yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. besar
b. Aturan-aturan angka penting
2. Besaran pokok, satuan, dan dimensinya Semua angka bukan nol adalah angka
penting
Besaran pokok Satuan Singkatan Dimensi Angka nol yang terletak diantara angka
Panjang Meter m [L] bukan nol adalah angka penting
Massa Kilogram kg [ M] Semua angka nol yang terletak diantara
Waktu Sekon s [T] pada deretan akhir dari angka-angka yang
Kuat arus listrik Ampere A [ I] tertulis dibelakang koma desimal termasuk
angka penting
Suhu Kelvin K [θ]
Angka nol yang digunakan hanya untuk
Jumlah zat Mol mol [ N] tempat titik desiaml adalah bukan angka
Intensitas kandela cd [J] penting
cahaya Bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan
Syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa
seterusnya yang memiliki anka nol pada
menjadi satuan standar:
a. Nilai satuan harus tetap deretan akhir harus dituliskan dalam notasi
b. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru) ilmiah agar jelas apakan angka nol tersebut
c. Satuan harus dapat diterima secara angka penting atau bukan.
internasional
5. Macam-macam alat ukur
3. Awalan-awalan pada satuan SI
a. Alat ukur panjang
Awalan Singkatan Kelipatan 1) Mistar
Tera T 1012 Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1
Giga G 109 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil
Mega M 106 0, 5 mm (0,05 cm).
Kilo k 103 Cara pengukuran dengan mistar, yaitu:
mili m 10-3 a) Tempatkan skala nol pada mistar sejajar
mikro µ 10-6 dengan ujung benda.
nano n 10-9 b) Perhatikan ujung benda yang lainnya,
piko p 10-12 kemudian bacalah skala pada mistar
yang sejajar dengan ujung benda
tersebut.

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -2 -

c) Untuk membaca skala pada mistar, kita 3) Neraca elektrik


harus melihat tegak lurus dengan tanda
garis skala yang akan kita baca. c. Alat ukur waktu
1) Jam matahari
2) Jangka sorong 2) Arloji
Jangka sorong adalah alat ukur panjang yang 3) Stop watch
mempunyai batas ukur sampai 10 cm dengan 4) Jam atom
ketelitiannya 0,1 mm atau 0,01 cm. Jangka
sorong digunakan untuk mengukur diameter 6. Kesalahan pengukuran
bagian luar dan diameter bagian dalam Kesalahan (error) adalah penyimpangan hasil
sebuah pipa, dan mengukur ketebalan suatu pengukuran dari nilai yang sebenarnya. Ada 3 macam
benda. Jangka sorong mempunyai dua jenis kesalahan pengukuran, yaitu:
skala, yaitu skala utama dan skala nonius a. Kesalahan umum
yang dapat digeser-geser. Satu bagian skala Kesalahan dalam membaca skala yang kecil dan
utama, panjangnya 1 mm. Panjang 10 skala kekurangterampilan dalam memakai alat.
nonius adalah 9 mm. Jangka sorong b. Kesalahan sistematika
mempunyai bagian-bagian penting. 1) Kesalahan kalibrasi
a) Rahang tetap terdapat skala utama 2) Kesalahan titik nol
(dalam satuan cm). 3) Kesalahan komponen pada alat dapat terjadi
b) Rahang sorong (dapat digeser-geser) karena alat ukur sudah aus.
terdapat skala nonius jangka sorong 4) Kesalahan paralaks terjadi ketika mata
(dalam satuan mm). pengamat tidak tegak lurus terhadap jarum
penunjuk dan garis-garis skala.
3) Mikrometer sekrup c. Kesalahan acak
Mikrometer sekrup digunakan untuk Kesalahan acak terjadi karena adanya fluktuasi-
mengukur panjang dengan ketelitian 0,01 fluktuasi halus pada saat pengukuran. Fluktuasi-
mm. seperti untuk mengukur tebal pelat- fluktuasi halus tersebut karena adanya gerak
pelat yang tipis, tebal kertas, atau tebal brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik,
kawat yang kecil. Bagian-bagian mikroskop, landasan yang bergetar, bising, dan radiasi.
yaitu:
a) Mikrometer sekrup mempunyai dua 7. Ketidakpastian Pengukuran
skala, yaitu skala utama ditunjukkan Penulisan nilai suatu besaran hasil pengukuran dapat
oleh silinder pada lingkaran dalam dan dituliskan sebagai berikut.
skala nonius ditunjukkan oleh selubung
pada lingkaran luar. x = x0 ± ∆x
b) Jika selubung lingkaran luar diputar satu
kali lingkaran penuh, maka skala utama
akan berubah 0,5 mm. Keterangan:
c) Selubung luar terbagi menjadi 50 skala x : hasil pengukuran
sehingga 1 skala pada selubung luar x0 : hasil pengukuran yang mendekati x
adalah 0,5 mm : 50 = 0,01 mm, yang ∆x : ketidakpastian pengukuran
merupakan skala terkecil pada
mikrometer sekrup. Cara melakukan pengukuran
d) Silinder pada lingkaran dalam terdapat Pengukuran dilakukan melalui dua cara, yaitu:
skala utama yang terdiri dari skala 1, 2, a. Pengukuran tunggal adalah pengukuran yang
3, 4, 5 mm, dan seterusnya. Serta nilai dilakukan hanya sekali. Ketidakpastian pada
tengah yang terdiri dari 1,5; 2,5; 3,5; pengukuran tunggal adalah setengah dari skala
4,5; 5,5 mm, dan seterusnya. terkecil sehingga dapat dirumuskan sebagai
e) Selubung lingkaran luar terdapat skala berikut.
nonius (skala putar) yang terdiri dari
skala 1 sampai 50. Setiap skala putar
berputar mundur 1 putaran, maka skala 1
utama bertambah 0,5 mm. Sehingga, 1 ∆x = × skala terkecil
2
skala putar 1 : 100 mm = 0,01 mm.

b. Alat ukur massa


1) Neraca 2 lengan
2) Neraca ohaus

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -3 -

b. Pengukuran berulang dilakukan lebih dari satu


kali, misalnya N kali agar hasil pengukuran lebih
akurat. Nilai x0 dan ∆x pada pengukuran
berulang adalah sebagai berikut.

x1 + x2 + x3 + ... + xN
x0 =
N

=
∑ ix
N
dan
N ∑ x i2 − ( ∑ x i )
2
1
∆x =
N N −1

Soal Latihan dan Tugas Mandiri


1. Dari kelompok besaran di bawah ini, yang D. [T][L]
merupakan kelompok besaran pokok,yaitu …. E. [I][T]-2
A. panjang, waktu, daya, massa
B. luas, jumlah zat, kuat arus listrik 6. Pada pengukuran panjang suatu benda diperoleh
C. jumlah zat, kuat arus listrik, massa hasil 0,1004 m. Banyaknya angka penting dari hasil
D. massa, tekanan, jumlah zat pengukuran adalah ….
E. kuat arus listrik, tegangan, kecepatan A. 3
B. 5
2. Dari kelompok satuan di bawah ini, yang merupakan C. 4
kelompok satuan dari besaran pokok dalam SI, yaitu D. 2
…. E. 6
A. joule, newton, meter, sekon
B. watt, kandela, volt, gram 7. Seorang siswa membawa dua buah buku. Setelah
C. volt, meter/sekon, joule, ampere ditimbang, massa buku pertama sama dengan massa
D. meter, ampere, kandela, sekon buku kedua sebesar 0,456 kg dan massa buku ketiga
E. kandela, ampere, sekon , newton sebesar 0,87 kg. Massa buku yang dibawa siswa
tersebut adalah … kg.
3. Dari kelompok besaran di bawah ini, yang A. 1,7820
merupakan kelompok besaran turunan adalah …. B. 1,782
A. panjang, waktu, daya, massa C. 1,78
B. luas, jumlah zat, kuat arus listrik D. 1,8
C. jumlah zat, kuat arus listrik, massa E. 7
D. berat, tekanan, gaya
E. kuat arus listrik, tegangan, kecepatan 8. Tomo mempunyai empat buah bola. Massa dari setiap
bola adalah 0,362 kg; 0,436 g; 0,25 g; dan 0,50 g.
4. Gaya didefinisikan dengan hasil kali percepatan Massa rata rata keempat bola tomo adalah … kg
dengan massa, maka dimensi gaya adalah …. A. 0,43
A. [M][L][T]-2 B. 0,42
B. [M][L] C. 0,41
C. [M][L][T]-1 D. 0,39
D. [M][L]-1[T] E. 0,37
E. [M][L]2 [T]-1
9. Pengukuran panjang sebuah pencil dengan mistar
5. Muatan listrik dirumuskan sebagai hasil kali antara ditunjukkan pada gambar berikut.
kuat arus listrik dengan waktu. Dimensi dari muatan
listrik adalah ….
A. [I][T]
B. [I ][T]-1
C. [I][L]

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -4 -

13. Pengukuran massa benda dengan neraca tiga lengan


atau neraca O Hauss, ditunjukkan pada gambar
berikut.

Berdasarkan gambar tersebut jika dituliskan dengan


nilai ketidakpastiannya maka panjang pencil adalah
… cm.
A. 17,6 ± 0,05
B. 17,6 ± 0,005
C. 17,5 ± 0,005
D. 17,5 ± 0,05
E. 17,5 ± 0,5

10. Pengukuran tebal satu lembar kertas karton dengan


mikrometer sekrup ditunjukkan pada gambar berikut. Berdasarkan gambar tersebut, maka massa benda
adalah … gram.
A. 240,5
B. 340,6
C. 440,5
D. 540,5
E. 550,7

14. Sebuah mikrometer sekrup digunakan untuk


mengukur garis tengah bola yang kecil dengan hasil
seperti gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, jika dituliskan dengan


nilai ketidakpastiannya, tebal kertas karton tersebut
adalah … mm.
A. 1,50 ± 0,005
B. 1,50 ± 0,05 Hasil pengukurannya adalah ....
C. 1,50 ± 0,5 A. 2,20 mm
D. 1,54 ± 0,005 B. 2,52 mm
E. 1,54 ± 0,05 C. 3,70 mm
D. 4,20 mm
11. Mikrometerskrup dapat mengukur ketebalan suatu E. 4,70 mm
benda dengan ketelitian ….
A. 0,005 mm 15. Dalam SI satuan untuk jumlah zat adalah ….
B. 0,05 mm A. meter
C. 0,005 cm B. Kelvin
D. 0,05 cm C. kandela
E. 0,5 cm D. mole
E. ampere
12. Jarak rata-rata bumi ke bulan adalah 348.000.000 m.
Jika dituliskan dengan notasi ilmiah, jarak bumi ke 16. Besaran yang dimensinya [M][L]-2[T]-3 ....
bulan adalah … m. A. daya
A. 34,8 × 108 B. kecepatan
B. 34,8 × 106 C. gaya
C. 3,48 × 109 D. energi
D. 3,48 × 108 E. percepatan
E. 3,48 × 107

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -5 -

17. Di bawah ini yang bukan merupakan satuan dari


besaran turunan adalah ....
A. miligram 19. Bapak mempunyai 3 slug beras, tidak lama kemudian
B. gram datang kiriman beras dari desa sebanyak 20 pon
C. Ampere beras, banyak beras bapak sekarang adalah ... kg.
D. newton A. 53,77
E. joule B. 23
C. 60
18. Hasil pengukuran dengan jangka sorong gambar di D. 32,77
bawah ini adalah ... mm. E. 23,77

20. Di bawah ini yang merupakan alat ukur massa adalah


....
A. roll meter
A. 73,8 B. amperemeter
B. 72,3 C. Neraca analitis dua lengan
C. 70,8 D. termometer
D. 78 E. dynamometer
E. 73,3

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -6 -

2 – Vektor
Vektor digambarkan dengan menunjukkan panjang vektor, sedangkan arah vektor adalah yang ditunjukkan oleh anak
r
panah. Contoh penggambaran vektor a yang memiliki panjang AB dan arahnya menuju B adalah sebagai berikut.
r
a B

A
r
Vektor a dari A ke B.
1. Resultan Vektor
a. Metode segitiga

A+B
B

A
B

B
B–A

b. Metode jajargenjang

B A+B

A
c. Metode poligon C

A+B+C

A
d. Metode analitis
R = F12 + F2 2 + 2.F1.F2 .cos α
Keterangan:
R : Resultan vektor
F1 : vektor pertama
F2 : vektor kedua
α : sudut di antara kedua vektor
R F1 F
= = 2
sin α sin(α − β ) sinβ

2. Menguraikan vektor

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -7 -

Fx = F cos α
Fy = F cos α
Besar vektor F, yaitu: F = Fx + Fy
Fy
Arah vektor F, yaitu: α = arctan
Fx
Perkalian titik (dot product), yaitu:
v v
a • b = a1b1 + a 2 b2 + a3 b3
v v
a • b = a b cos θ
Perkalian silang (cross product) ), yaitu:
r v
a × b = (a 2 b3 − a3 b2 )i + (a3b1 − a1b3 ) j + (a1b2 − a 2 b1 )k
r v
a × b = a b sin θ

Soal Latihan dan Tugas Mandiri

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -8 -

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -9 -

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -10 -

3 – Gerak Lurus
Gerak Lurus
1. Definisi
Gerak adalah peristiwa perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuan tertentu. Gerak lurus adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus.
2. Besaran dalam gerak lurus
a. Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu acuan tertentu. Kedudukan termasuk
besaran vektor.
b. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu. Jarak termasuk
besaran skalar.
c. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu. Perpindahan termasuk besaran
vektor.
∆x = xA – xB
d. Kecepatan
Kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu dan merupakan besaran
vektor, sehingga memiliki arah. Kecepatan diukur dengan menggunakan velocitometer. Persamaan untuk
menentukan besarnya kecepatan, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
s
v= v = kecepatan (m/s)
t
s = perpindahan (m)
t = waktu (s)
Kecepatan benda dapat berubah setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kecepatan, yaitu kecepatan rata-rata dan
kecepatan sesaat.
1) Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dan selang waktu tertentu. Kecepatan rata-rata dapat
dirumuskan:
Keterangan:
∆s s2 − s1
v= = v = kecepatan rata-rata (m/s)
∆t t 2 − t1 ∆s = perpindahan benda (m)
∆t = interval waktu yang diperlukan (s)
s1 = titik awal (m)
s2 = titik akhir (m)
t1 = waktu akhir (s)
t2 = waktu awal (s)
2) Kecepatan sesaat
kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada saat tertentu dengan selang waktu (∆t) mendekati nol.
Kecepatan sesaat pada waktu tertentu adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil, yang
dinyatakan oleh:

∆x
v = lim
∆t → 0 ∆t

e. Kelajuan
Kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap waktu dan merupakan besaran skalar yang nilainya
selalu positif, sehingga tidak memedulikan arah. Kelajuan diukur dengan menggunakan spidometer.
Keterangan:
s v = kelajuann (m/s)
v= s = jarak (m)
t t = waktu (s)
Kelajuan benda dapat berubah setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kelajuan, yaitu kelajuan rata-rata dan
kelajuan sesaat.
1) Kelajuan rata-rata
Kelajuan rata-rata adalah jarak total yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut. Kelajuan rata-rata dapat dirumuskan:

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -11 -

Keterangan:
s s + s1
v= = 2 v = kelajuan rata-rata (m/s)
t t 2 − t1 s = jarak total benda (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
s1 = titik awal (m)
s2 = titik akhir (m)
t1 = waktu akhir (s)
t2 = waktu awal (s)

2) Kelajuan sesaat
Saat Anda naik kendaraan bermotor, untuk mengetahui kelajuan sesaat Anda tinggal melihat angka yang
ditunjuk jarum pada spidometer. Perubahan kelajuan akan diikuti perubahan posisi jarum pada spidometer.

f. Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu tertentu. Percepatan merupakan besaran
vektor. Percepatan berharga positif jika kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan
berharga negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu. Percepatan ada dua, yaitu
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
1) Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.
Percepatan rata-rata dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan
∆v
a= a = percepatan rata-rata (m/s2)
∆t ∆v = perubahan kecepatan (m/s)
∆t = selang waktu (s)

2) Percepatan sesaat
Percepatan sesaat adalah percepatan yang terjadi hanya pada saat itu saja. Percepatan sesaat dapat ditentukan
dari nilai limit percepatan rata-rata dengan ∆t mendekati nol. Jika diketahui grafik v-t gerak maka percepatan
sesaat menyatakan gradien garis singgung kurva.

∆v
a = lim
∆t → 0 ∆t

Dan untuk grafik v-t pada gambar di atas, besar percepatan benda pada saat t dapat memenuhi a = tg α.

3. Gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan konstan.
1) Grafik v-t pada GLB
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak
tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu t (waktu).

2) Grafik s-t pada GLB

Dari grafik hubungan s-t tampak dapat dikatakan jarak yang ditempuh s benda
berbanding lurus dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak
yang ditempuh. Grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara matematis
merupakan harga tan α , di mana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu t
(waktu).

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -12 -

Secara matematis, persamaan gerak lurus beraturan (GLB) adalah:


Keterangan:
s=v.t s = jarak yang ditempuh (m)
v = kecepatan (m/s)
t = waktu yang diperlukan (s)
Karena dalam GLB kecepatannya tetap, maka kecepatan rata-rata sama dengan kecepatan sesaat. Untuk kedudukan
awal s = s0 pada saat t0 = 0, maka ∆s = s – s0 dan ∆t = t – t0 = t – 0 = t.

∆s = v . ∆t
s – so = v . t
s = so + v . t

b. GerakLurus Berubah Beraturan (GLBB)


GLBB adalah gerak suatu benda pada lintasan garis lurus dengan percepatan konstan.
1) Grafik v-t pada GLBB

2) Grafik s-t pada GLBB

3) Grafik a-t pada GLBB

Rumus gerak dipercepat beraturan, yaitu sebagai berikut.


1) Jika pada saat t1 = 0 benda telah mempunyai kecepatan vo dan pada saat t2 = t benda telah mempunyai
kecepatan vt.
∆v v t − v o v t − v o v t − v o
a= = =
∆t t 2 − t1 t − 0 t
v t = v o + a.t
1
2) Untuk kecepatan rata-ratanya dirumuskan: v = v o + a.t
2
1
3) Jika s merupakan perpindahan yang ditempuh benda dalam waktu t rumusnya: s = v o .t + a.t 2
2
4) Untuk menentukan kecepatan akhir benda, yaitu v t 2 = v o2 + 2a.s

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -13 -

Keterangan:
s = jarak (m) a = percepatan (m/s2)
vo = kecepatan awal (m/s) t = waktu (s)
v = kecepatan akhir (m/s)
Rumus gerak diperlambat beraturan sebagai berikut.
1
1) s = v o .t0 − a.t 2
2
2) v t 2 = v o2 − 2a.s
Grafik s-t dari pecepatan a > 0, yaitu sebagai berikut.

s (m) s (m)
v
v

t (s) t (s)

Grafik s-t dari percepatan a > 0 Grafik s-t percepatan a < 0


Contoh dari GLBB berupa gerak jatuh bebas dan gerak vertikal.
1) Gerak jatuh bebas
Gerak jatuh termasuk gerak vertikal yang tidak memiliki kecepatan awal (v0 = 0). Waktu yang dibutuhkan
benda jatuh tidak tergantung pada massanya tetapi tergantung pada ketinggiannya. Rumus dalam gerak jatuh
bebas, yaitu:
a) Setiap benda jatuh dari ketinggian h akan membutuhkan waktu sebesar:
1
v t = vo + a.t s = g.t 2
2
v t = 0 + g.t
2ho
v t = g.t t=
g
b) Kecepatan saat menyentuh tanah: v t = 2g.h
2) Gerak vertikal
Gerak vertikal arahnya ke atas merupakan gerak diperlambat, karena semakin bergerak ke atas kecepatannya
semakin berkurang. Pada gerak vertikal ke atas, terjadi dengan kecepatan awal v0 dan percepatan melawan
gravitasi bumi (-g). Rumus gerak vertikal, yaitu:
Keterangan:
vt = vo – g. t h = ketinggian benda (m)
h = vo . t – ½ g . t2vo = kecepatan awal (m/s)
2
vt2 = vo2 – 2g . h g = percepatan gravitasi (9,8 m/s )
t = waktu tempuh (s)
vt = kecepatan pada t sekon (m/s)
Suatu benda yang dilempar vertikal ke atas, kemudian jatuh dan kembali ke titik semula memiliki jarak
tempuh yang sama dengan panjang lintasan yang dilalui benda selama bergerak. Benda kembali ke titik
semula, maka perpindahan sama dengan nol. Waktu yang dibutuhkan sepanjang lintasan (ts), yaitu:

h = vo . ts – ½ g . ts2
0 = vo . ts – ½ g . ts2
2v o
ts =
g

Pada saat ketinggian mencapai titik maksimum (hmaks), yaitu:

v o2
hmaks =
2g
vo
t=
g

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -14 -

Soal Latihan dan Tugas Mandiri


Latihan 1
1. Sebuah mobil yang sedang melaju dengan kecepatan 7. Dua benda, X dan Y, bergerak dalam arah yang sama
2
2,0 m/s mengalami percepatan tetap 4,0 m/s selama sepanjang suatu garis lurus. X mulai dari keadaan
2,5 sekon. Tentukan kecepatan akhirnya. diam pada suatu titik O dengan percepatan tetap 2
m/s2. Tiga sekon kemudian, Y bergerak daru titik O
2. Sebuah pesawat terbang mulai bergerak dan
dengan kecepatan 7,5 m/s dan percepatan tetap 3
2
dipercepat oleh mesinnya 2,00 m/s selama 30,0 s
m/s2. Hitung waktu yang diperlukan Y untuk
sebelum tinggal landas. Berapa panjang lintasan yang
menyusul X.
ditempuh pesawat selama itu?
8. Sebuah batu bata jatuh bebas dari atap sebuah gedung
3. Seorang pelempar baseball melempar sebuah bola
tinggi. Setelah 3,0 s batu menyentuh tanah.
dengan kelajuan 4,2 m/s. Perkirakan percepatan rata-
rata selama bola bergerak di tangan pelempar. a. Berapa kecepatan pada saat menyentuh tanah
Diamati bahwa sebelum dilemparkan oleh pelempar
b. Berapa tinggi gedung itu?
maka pelempar mempercepat bola melalui jarak ayun
kira-kira 3,5 m.
9. Sebuah batu dilepaskan dari puncak sebuah manara.
4. Sebuah mobil bergerak pada lintasan lurus dengan Batu itu sampai di tanah dengan kelajuan 30 m/s.
kecepataan 60 km/jam. Karena ada rintangan, sopir Hitunglah inggi menara.
menginjak pedal rem sehingga mobil mendapat 10. Sebuah batu dilempar ke bawah dengan kelajuan 5
2
perlambatan 8 m/s . Berapa jarak yang masih m/s dari ketinggian 30 m. Percepatan grafitasi 10
ditempuh mobil sejak pengereman dilakukan? m/s2. Tentukan:
a. selang waktu untuk mencapai tanah,
5. Sebuah mobil sedang bergerak pada jalan lurus
dengan kecepatan 24 m/s. Pengendara melihat b. kelajuan batu pada saat menyentuh tanah
rintangan di depannya, dan ia memerlukan waktu 0,4
s untuk beraksi meginjak rem. Jika perlambatan yang
11. Sebuah batu dilempar vertikal ke atas dengan
dihasilkan pengereman 5,0 m/s2, hitung jarak henti
kelajuan 20 m/s. Ambil g = 10 m/s2. Tentukan:
minimum yang diperlukan mulai saat pengendara
melihat rintangan. a) tinggi maksimum yang dicapai batu
b) lama batu di udara
6. Ketika sebuah bus bergerak dengan kelajaun 90
c) selang waktu batu mencapai ketinggian 15 m di
km/jam (25 m/s) membelok di sebuah tikungan,
atas tempat pelemparan.
pengemudi melihat sebuah sedan yang dari keadaan
diam bergerak dengan percepatan 5m/s2 pada jarak
11. Sebuah mobil bergerak ke salatan sepanjang jalan
372 m di depan. Pengemudi tersebut mengerem untuk
lurus sehingga dalam 4,0 s kecepatannya berubah dari
memberi bus pelambatan 4 m/s2. kapan dan berapa
25 km/jam menjadi 61 km/jam. Tentukan besar dan
jauh dari kedudukan awal bus, bus dan sedan akan
arah pecepatan mobil
berpapasan?
12. Sebuah mobil yang bergerak lurus ke timur dengan
kelajaun 72 km/jam dihentikan oleh pengereman

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -15 -

yang berlangsung selama 4 sekon. Tentukan besar b. Kecepatan dari suatu roket yang sedang
dan arah percepatan mobil. bergerak sepanjang suatu jalur dinyatakan
a. Sebuah mobil bergerak ke timur dengan sebagai v(t) = 5 -16t + 12t2, dengan t dalam s
kecepatan 54 km/jam selama 10 s. Diukur dari dan v dalam m/s. Tentukan percepatan rata-rata
arah timur dan bergerak dengan kecepatan yang roket antara 2 s dan 4 s.
sama (54 km/jam) selama 10 s. tentukan
percepatan rata-rata mobil dalam keseluruhan
perjalanannya.
Latihan 2
1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 itu direm mendadak dengan perlambatan 8 m/s2.
km/jam. Kemudian mobil dipercepat dengan Setelah berapa detik kereta itu menempuh jarak 21 m
percepatan 2 m/s2.Berapa kecepatan dan jarak yang dari saat kereta itu direm?
ditempuh mobil selama 5 s setelah percepatan itu?
8. Seorang sopir mengendarai bus kota dengan
2. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan 54 kecepatan 72 km/jam. Karena sudah dekat lampu
km/jam. Tiba-tiba motor tersebut direm mendadak merah ia memperlambat bus tersebut. Jika jarak
dan berhenti setelah 2 s. Berapa jarak yang ditempuh lampu lalu lintas itu 100 m, tentukanlah:
motor tersebut setelah pengereman?
a. berapa perlambatan yang harus diberikan agar ia
3. Sebuah elektron memasuki suatu daerah bermedan dapat tepat berhenti di depan lampu lalu lintas
6
listrik dengan kecepatan 1,5 x 10 m/s. Akibat itu?
adanya medan listrik ini setelah menempuh jarak 2
b. Kecepatan pada saat 2 s setelah pengereman.
m, kecepatannya menjadi 1,0 x 107 m/s. Berapakah
percepatan elektron jika kita anggap besar 9. Mobil A dari keadaan diam bergerak lurus
percepatan tetap selama gerakan ini? dipercepat dari titik P ke titik Q dengan percepatan 5
m/s2. Pada waktu yang sama mobil B bergerak dari
4. Hitung percepatan sepeda motor yan g mula-mula
titik Q juga dipercepat dengan percepatan 1 m/s2
diam lalu setelah dipercepat menempuh jarak 30 m
searah gerak A. Kecepatan mula-mula mobil B 10
dalam waktu 5 s.
m/s. Jika jarak PQ = 100 m. Kapan dan dimanakah
5. Sebuah mobil balap bergerak dengan kecepatan 25 kedua mobil itu bertemu?
m/s. Setelah menempuh jarak 500 m kecepatan nya
10. Dari soal nomor 9, tetapi A dan B bergerak saling
menjadi 10 m/s. Berapakah perlambatan mobil
menyongsong. Mobil B berangkat 8 s lebih dahulu.
tersebut?
Jarak PQ = 160 m. Kapan dan dimanakah kedua
6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal v0, mobil itu bertemu?
setelah 10 s mobil tersebut menempuh jarak 200 m
11. Sebuah pot jatuh dari ketinggian 125 m tanpa
dan kecepatan pada waktu itu 25 m/s. Berapakah v0
kecepatan awal. Setelah berapa sekon pot jatuh di
dan percepatan mobil tersebut?
tanah?
7. Sebuah kereta api express mula-mula bergerak
dengan kecepatan tetap 90 km/jam. Tiba-tiba kereta

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -16 -

12. Sebuah batu jatuh dari ketinggian h diatas tanah. a. Berapa lama bola tersebut mencapai titik
Setelah sampai di tanah kecepatannya 20 m/s. tertinggi?
Berapa h dan kecepatan pada waktu mencapai
b. Berapa ketinggian maksimum bola tersebut?
ketinggian 0,5 h ?

13. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dengan


kecepatan 20 m/s.

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -17 -

4 – Hukum Newton dan Penerapannya


1. Hukum I Newton

a. Hukum kelembaman atau inersia


b. Setiap benda akan tetap diam atau bergerak beraturan (GLB) selama tidak ada gaya luar yang bekerja pada benda
tersebut.
c. Persamaan Hukum I Newton ΣF = 0.
2. Hukum II Newton

a. Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dan searah dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
b. Benda dalam keadaan bergerak lurus berubah beraturan (GLBB).
∑F
c. Persamaan Hukum II Newton, yaitu a= atau ∑ F = ma
m
Keterangan:
a = percepatan (m/s2)
F = gaya (Newton)
m = massa benda (kg)
3. Hukum III Newton

a. Hukum aksi-reaksi.
b. Besar gaya aksi dan reaksi pada dua benda yang berbeda selalu sama besar tetapi berlawanan arah.
c. Persamaan Hukum I Newton, uaitu Faksi = - Freaksi
4. Jenis-jenis gaya dalam gerak

a. Gaya Berat (w)


Berat (w) suatu benda adalah gaya gravitasi yang bekerja pada benda tersebut.

w = mg

Keterangan:
w: Gaya berat (N)
m : Massa benda (kg)
g : Gaya gravitasi (m.s-2)

b. Gaya Normal (N)


Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada dua permukaan yang saling bersentuhan. Arah gaya normal selalu
tegak lurus terhadap bidang sentuh.
N N

N
(a)
(b) (c) (d)
c. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja di antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesek
selalu berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda dan searah dengan permukaan bidang sentuh.
Gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak di udara tergantung pada luas permukaan benda yang
bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang sentuh maka semakin besar gaya gesek udara. Gaya gesek
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk).

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -18 -

1) Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi ketika benda masih berada dalam keadaan diam. (F < fs).
N
fs = µsN

Keterangan: F
fs
fs : Gaya gesek statis (N)
µs : Koefisien gesekan statis
N : Gaya normal (N)
w
2) Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang terjadi setelah benda dalam keadaan bergerak. Rumusan matematis
untuk menentukan gaya gesek kinetis adalah sebagai berikut.
N
fk = µkN

Keterangan:
F
fs : Gaya gesek statis (N) fk
µs : Koefisien gesekan kinetis
N : Gaya normal (N)

d. Gaya Sentripetal w
Benda yang bergerak melingkar mengalami gaya sentripetal. Gaya sentripetal selalu menuju ke arah pusat
lingkaran dan tegak lurus terhadap arah kecepatan linear.

mv 2
Fs = atau Fs = mω 2 r
r

Keterangan:
Fs : Gaya sentripetal (N)
m : Massa benda (kg)
v : Kecepatan linear (m.s-1)
r : Jari-jari lingkaran (m)
ω : Kecepatan sudut (rad.s-1)

5. Penerapan Hukum Newton

a. Gerak benda pada bidang datar


Gerak benda pada bidang datar dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada sumbu X dan berlaku hukum II Newton.

ΣFx = ma
ΣFy = 0
1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X

ΣFx = ma N

Persamaan yang berlaku pada sumbu Y


F
ΣFy = 0
N–w=0
N=w
w

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -19 -

2) Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X

ΣFx = ma
F – fk = ma N
F – µkN = ma
F
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y fk

ΣFy = 0
N–w=0
w
N=w

b. Gerak benda pada bidang datar dengan gaya membentuk sudut


Benda yang bergerak pada bidang datar dengan gaya membentuk sudut dibedakan menjadi dua, yaitu benda yang
bergerak pada permukaan licin dan permukaan kasar.

1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X

ΣFx = ma
F cos θ = ma

Persamaan yang berlaku pada sumbu Y

ΣFy = 0
F sin θ + N – w = 0

2) Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X

ΣFx = ma N
F cos θ – fk = ma F sin θ F
F cos θ – µkN = ma
θ
F cos θ
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y fk

ΣFy = 0
F sin θ + N – w = 0
w

c. Gerak benda pada bidang miring

1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X N

ΣFx = ma
w sin θ = ma fk
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y
θ
ΣFy = 0 w sin θ
N – w cos θ = 0 θ
w cos θ w

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -20 -

2) Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X

ΣFx = ma
w sin θ – fk = ma
w sin θ – µkN = ma

Persamaan yang berlaku pada sumbu Y

ΣFy = 0
N – w cos θ = 0

d. Gerak Benda pada Lift


1) Lift sedang diam atau bergerak dengan kecepatan konstan

ΣFy = 0
N–w=0
2) Lift dipercepat ke atas

ΣFy = 0
N – w = ma
3) Lift dipercepat ke bawah

ΣFy = 0
w–N=0

e. Gerak Benda pada Katrol


Persamaan yang berlaku pada benda 1, yaitu:
ΣFy1 = m1a
w1 – T = m1a
Pada benda 2 berlaku rumusan, yaitu:
ΣFy2 = m2a
T – w2 = m2a
Jika rumusan pada benda 1 dan benda 2 dijumlahkan, yaitu:
T
ΣFy = Σma T
T
w1 – w2 = (m1 + m2)a
(m1 – m2)g = (m1 + m2)a T

a m2
Tegangan tali (T), yaitu :

T = m1(g – a) atau T = m2(g + a) m1


a

Percepatan, yaitu : w2

W1 − w 2 w1
a=
m1 + m2

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -21 -

Benda yang terletak pada bidang datar yang licin, kemudian dihubungkan dengan benda lain menggunakan tali
melalui sebuah katrol.

ΣFy = Σma
w1 – T + T – T + T = (m1 + m2)a
w1 = (m1 + m2)a
m1g = (m1 + m2)a
Tegangan tali (T) pada sistem, yaitu:

T = m1a atau T = m2(g – a)

Percepatan, yaitu :

W2
a=
m1 + m2

Soal Latihan dan Tugas Mandiri


1. Perhatikan gambar di bawah ini. m.s-2 maka kelajuan minimum ember agar air tidak
tumpah adalah ... m/s.
A. 5
w=mg B. 2 5
C. 3 5
w = mg D. 4 5
(1) (2)
E. 5 5

4. Perhatikan gambar berikut!


F2
F3 F1

w = mg
(3)
Berdasarkan gambar di atas yang merupakan arah Jika F1 = 40 N, F2 = 60 N, dan F3 = 30 N, maka
gaya berat adalah …. besarnya gaya dan arahnya ke ….
A. (1), (2), dan (3) A. 100 N ke F1
B. (1) dan (3) B. 70 N ke F1 dan F2
C. (2) dan (4) C. 70 N ke F2
D. (4) D. 50 N ke F2 dan F3
E. semuanya benar E. 100 N ke F3

2. Balok yang bergerak secara horizontal berlaku hukum 5. Sebuah kardus massanya 15 kg ditarik oleh gaya
Newton …. mendatar pada lantai licin dengan percepatan 6 m/s2.
A. I dan II Jika kardus ditumpangi kardus lain sebesar 6 kg,
B. I dan III maka percepatan kedua kardus sekarang adalah ….
C. II dan III A. 0,1
D. I B. 0,23
E. III C. 0,4
D. 1,6
3. Lia memutar sebuah ember berisi air secara vertikal E. 1,8
dengan jari-jari 2 m. Jika gaya gravitasi sebesar 10

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -22 -

6. Massa benda pertama 2 kali massa benda kedua dan (3) kekasaran permukaan bidang
berada pada lantai bidang datar yang licin. Jika gaya (4) kecepatan gerak benda
mendatar yang bekerja pada kedua benda tersebut A. (1), (2), dan (3)
sama maka perbandingan percepatan antara benda B. (1) dan (3)
pertama dan benda kedua adalah …. C. (2) dan (4)
A. 3 : 1 D. (4)
B. 1 : 3 E. semuanya benar
C. 1 : 1
D. 1 : 2 11. Seseorang yang membersihkan lantai menarik
E. 2 : 1 vaccum cleaner dengan gaya yang besarnya F = 50.0
N pada sudut of 30.0° dari permukaan horizontal.
7. Jika suatu benda diberi gaya 60 N maka percepatan Besarnya usaha yang dilakukan gaya di vaccum
yang dialami adalah 6 m/s2. Jika benda tersebut diberi cleaner jika vacuum cleaner dipindahkan sebanyak
gaya 90 N maka percepatannya adalah ... m/s2. 3,00 m ke kanan adalah
ah … J.
A. 3 A. 120
B. 6 B. 130
C. 9 C. 140
D. 12 D. 150
E. 18 E. 160
8. Sebuah balok massanya 4 kg diletakkan di atas ata
bidang miring licin dengan sudut kemiringan α = 30o,
sehingga benda bergerak dengan percepatan konstan.
Bila g = 10 m.s-2, maka gaya penggerak balok 12. Perhatikan gambar beriku!
tersebut adalah ....
A. 12 N
B. 14 N
C. 16 N
D. 18 N
E. 20 N 50 N
50 N
Dua buah balok yang beratnya sama yaitu 50 N
9. Bila P dan Q pada sistem di bawah ini keadaan dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol
bergerak, maka : (lihat gambar). Kedua bidang mempunyai koefesien
gesek sama Uk = 0,2. Bila massa tali serta gesekan tali
dengan katrol diabaikan, maka percepatan balok
adalah … m/s2.
A. 0,12
B. 0,2
C. 0,25
D. 0,26
E. 1,83

13. Penyebab suatu benda tidak dapat bergerak ketika


didorong adalah karena ….
A. gaya gesek kinetis sama dengan gaya gesek statis
A. kecepatan P = kecepatan Q
B. gaya gesek kinetis lebih kecil daripada gaya
B. percepatan P = percepatan Q gesek statis
C. percepatan P = 2 kali percepatan Q C. gaya gesek kinetis lebih besar daripada gaya
D. percepatan P = 3 kali percepatan Q gesek statis
E. kecepatan P = 4 kali kecepatan Q D. gaya gesek statis lebih besar daripada gaya gesek
kinetis
10. Besar gaya gesekan yang bekerja pada benda yang E. gaya kinetis sama dengan gaya dorong
bergerak pada bidang miring kasar,
ar, jika gaya gesekan
dengan udara diabaikan, tergantung pada .... 14. Perhatikan gambar
bar di bawah ini.
(1) berat benda
(2) sudut miring bidang terhadap bidang horizontal
N

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT NYOUR HOME (2 N


11) 3
MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -23 -

18. Sebuah balok yang massanya 4 kg meluncur ke


bawah pada sebuah papan licin dengan kemiringan
45° dari lantai. Jika gaya gravitasinya 10 m/s2, maka
percepatan balok tersebut adalah ... m/s.
A. 2
N B. 2 2
C. 3 2
D. 4 2
E. 5 2

4 19. Seseorang dengan massa 60 kg berdiri di dalam


Berdasarkan gambar di atas yang merupakan arah
sebuah lift yang bergerak dengan percepatan
gaya normal adalah ….
dipercepat ke atas sebesar 5 m/s2. Jika gravitasi bumi
A. (1), (2), dan (3)
10 m/s2 maka berat orang tersebut adalah … N.
B. (1) dan (3)
A. 250
C. (2) dan (4)
B. 500
D. (4)
C. 750
E. semuanya benar
D. 800
E. 900
15. Jika gaya pada sebuah benda bertambah maka ....
A. massa bertambah dan percepatan bertambah
20. Perhatikan ciri-ciri gaya di bawah ini!
(1) Gaya yang bekerja di antara dua permukaan
benda yang saling bersentuhan
B. massa bertambah dan percepatan berkurang
(2) Arah gaya yang terjadi berlawanan arah dengan
kecenderungan arah gerak benda
(3) Gaya yang terjadi searah dengan permukaan
C. massa berkurang dan percepatan bertambah bidang sentuh
(4) Gaya yang bekerja pada dua permukaan yang
D. massa tetap dan percepatan bertambah saling bersentuhan
Yang merupakan ciri-ciri gaya gesek adalah ….
E. massa tetap dan percepatan berkurang A. (1), (2), dan (3)
B. (1) dan (3)
16. Perhatikan gambar di bawah ini! C. (2) dan (4)
D. (4)
Berdasarkan gambar di E. semuanya benar
samping, maka yang
merupakan persamaan ketika 21. Santi mengikat sebuah balon yang massanya 0,01 kg
lift bergerak dipercepat ke atas dengan seutas tali dan diputar secara vertikal dengan
adalah …. kecepatan tetap 2 m.s-2. Jika panjang tali 0,4 m dan
A. N – w = 0 gaya gravitasi bumi 10 m.s-2 maka tegangan tali saat
B. N – w = ma balon berada di posisi tertinggi adalah ... N.
C. ΣFy = m a A. 0,1
D. w – N = 0 B. 0,2
E. N = w C. 0,3
D. 0,4
E. 0,5
17. Sebuah benda yang bergerak pada bidang datar
dipengaruhi oleh gaya yang bekerja pada sumbu X. 22. Benda A dan B dengan massa secara berturut-turut
Oleh karena benda bergerak secara mendatar pada adalah 20 kg dan 80 kg saling bersentuhan pada
sumbu X maka berlaku hukum …. bidang datar yang licin. Jika pada benda pertama
A. I Newton dikerjakan gaya sebesar 500 N, maka percepatan
B. II Newton benda A dan B adalah ... m/s2.
C. III Newton A. 1
D. I dan II Newton B. 2
E. I, II, dan III Newton C. 3
D. 4

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -24 -

E. 5
27. Jika suatu benda diberi gaya 25 N dan mengalami
23. Berat Hanim ketika berada di dalam lift adalah 450 percepatan 5 m/s2. Jika benda tersebut diberi gaya 30
N. Jika gaya grafitasi bumi 10 m/s2 maka massa N maka percepatannya adalah ... m/s2.
Hanim adalah ... kg. A. 4
A. 25 B. 6
B. 35 C. 8
C. 45 D. 10
D. 55 E. 12
E. 65
28. Sebuah mobil massanya 4,5 ton dari keadaan diam,
24. Berdasarkan hukum II Newton, percepatan kemudian bergerak selama 60 sekon dan mencapai
berbanding lurus dengan …. kecepatan 10 m/s. Gaya pada mobil tersebut adalah
A. massa ... N.
B. gaya A. 40
C. kecepatan B. 60
D. berat C. 80
E. waktu D. 90
E. 100
25. Massa benda 1 dan massa benda 2 secara berturut-
turut adalah 4 kg dan 8 kg dihubungkan dengan katrol 29. Hasil pengukuran berat Deni di lantai adalah 800 N.
seperti pada gambar di samping. Gesekan antara Selanjutnya, Deni mengukur beratnya di dalam lift
benda pertama dengan meja diabaikan. Jika gaya yang sedang bergerak ke bawah dengan percepatan 5
gravitasi 10 m/s2, maka percepatan yang dialami m/s2 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2. Berat
kedua benda adalah ... m/s2. Deni yang diukur di dalam lift adalah ... N.
A. 2,5 A. 400
B. 5 B. 600
C. 7,5 C. 800
D. 10 D. 1.000
E. 12,5 E. 1.200

26. Meta mengikat sebuah balon yang bermassa 0,05 kg 30. Edy mempunyai massa 60 kg berdiri di dalam sebuah
dengan seutas tali dan diputar vertikal dengan lift yang bergerak dengan percepatan 4 m/s2
kecepatan tetap 4 m.s-2. Jika panjang tali 0,5 m dan diperlambat ke bawah. Jika gravitasi bumi 10 m/s2,
gaya gravitasi bumi 10 m.s-2, maka tegangan tali saat maka berat Edy saat lift bergerak adalah ... N.
balon berada di posisi tertinggi adalah ... N. A. 660
A. 1,1 B. 550
B. 2,1 C. 460
C. 3,1 D. 360
D. 4,1 E. 250
E. 5,1

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -25 -

5 – Gerak Melingkar
4. Definisi e. Percepatan sentripetal (as) dan gaya sentripetal
Gerak melingkar adalah gerak yang memiliki lintasan Benda yang melakukan gerak melingkar
berupa lingkaran. beraturan memiliki percepatan sentripetal.
5. Besaran dalam gerak melingkar Percepatan sentripetal adalah percepatan yang
a. Periode (T) dan frekuensi (f) arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran.
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan suatu
benda untuk melakukan satu putaran penuh. v2
as = atau as = ω2r atau ω = 2πf
Frekuensi (f) adalah jumlah putaran suatu benda r
dalam selang waktu satu sekon.
t n 1
T = ,f = , dan T = Keterangan:
n t f
Keterangan: as : Percepatan sentripetal (m.s-1)
T : Periode (s) v : Kecepatan linear (rad.s-1)
f : Frekuensi (Hertz (Hz) atau putaran per ω : Kecepatan sudut (m.s-1)
sekon) r : Jari-jari (m)
n : Jumlah putaran Gaya yang menyebabkan benda bergerak dengan
t : Waktu putaran (s) percepatan sentripetal as disebut gaya sentripetal.
Arah gaya sentripetal adalah ke pusat lingkaran,
b. Posisi sudut searah dengan percepatan sentripetal.
s
θ= F = m.as
r
Keterangan: m.v 2
F= atau F = m.ω2r
θ = lintasan/posisi sudut (rad) r
s = busur lintasan (m)
f. Percepatan sudut (α)
r = jari-jari (m)
Perubahan kecepatan sudut tiap satu satuan
c. Kecepatan linear waktu disebut percepatan sudut. Rumus untuk
Kecepatan linear (v) adalah hasil bagi antara
menentukan percepatan sudut (α) dimana
panjang lintasan yang ditempuh benda dan selang
waktu tempuh dalam satu kali putaran (T). perubahan kecepatan sudut (∆ω) dan selang
waktu (∆t).
2πr
v= atau v = 2πrf ∆ω
T α=
∆t
Keterangan:
V = Kecepatan linear (m.s-1) Keterangan:
F = Frekuensi (Hertz (Hz) atau putaran per α : Percepatan sentripetal (m.s-1)
sekon) ∆ω : Kecepatan sudut total (rad.s-1)
T = Periode (s) Dt : Selang waktu (s)
r = Jari-jari (m)
d. Kecepatan sudut atau kecepatan anguler (ω) 6. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
Besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan Gerak melingkar beraturan adalah gerak di mana
waktu disebut kecepatan sudut. Satuan kecepatan besar kecepatan dan percepatan tetap tetapi arahnya
sudut adalah rad.s-1 atau rotation per berubah-ubah setiap saat. Ciri-ciri GMB, yaitu:
minutes/rotasi per menit (rpm). Kecepatan sudut a. Lintasannya melingkar dan kecepatannya tetap.
dapat dirumuskan sebagai berikut. b. Arahnya selalu berubah, dan arah kecepatannya
selalu menyinggung lingkaran.

ω= atau ω = 2πf c. Arah kecepatan (v) selalu tegak lurus terhadap
T garis yang ditarik melalui pusat lingkaran ke titik
tangkap vektor kecepatan pada waktu tersebut.
7. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Keterangan: Gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) adalah
ω : Kecepatan sudut (rad.s-1) gerak melingkar yang kecepatan linearnya selalu
f : Frekuensi (Hertz (Hz) atau berubah.
putaran per sekon) a. Jika perubahan percepatan searah dengan
T : Periode (s) kecepatan, maka kecepatannya akan meningkat.

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -26 -

b. Jika perubahan percepatannya berlawanan arah dengan kecepatan, maka kecepatannya menurun.
8. Gerak Melingkar Beraturan pada Roda-roda

No. Jenis Hubungan Roda Gambar Arah Putar dan Persamaan


1. Seporos - Arah putar roda A searah dengan roda B
- ωA = ωB
v A vB
- =
rA rB
2. Bersinggungan - Arah putar roda A berlawanan arah dengan roda B
- vA = vB
- ωA rA = ωB rB
- Jika rA = jumlah gigi roda A dan nB = jumlah gigi
roda B, maka:
nA – ωB
nB – ωA
3. Dengan sabuk atau - Arah putar roda A searah dengan roda B
rantai - Kelajuan linear roda A dan B sama
- vA = vB
- ωA rA = ωB rB

Soal Latihan dan Tugas Mandiri


1 putaran = 360o = 2π rad 1 rad =
Mengubah derajat ke radian dan putaran : 180o = 57,3 o
π
1. Berapa radian sudut puncak yang dibentuk oleh :
a. 14 putaran c. 12 putaran
b. 1 putaran d. 2 putaran
3 3

Gerak melingkar beraturan : θ(t) = θo + ω t


2. Sebuah roda berputar dengan kecepatan sudut tetap 30
rad/s. Jika posisi sudut awal adalah 3 rad, tentukan :
a. persamaan posisi sudut pada t
b. posisi sudut pada t = 2,4 s
[a. θ(t) = 3 + 30t; b. 75 rad]

Gerak melingkar berubah beraturan : ωt = ωo + α t θ(t) = θo + ωo t + 1


2
α t2

ω2(t) = ωo + 2 α (θ – θo)
2

3. Mata sebuah bor listrik yang kelajuannya dapat


berubah memiliki percepatan sudut tetap 2,50 rad/s2.
Kecepatan sudut awal mata bor adalah 5,00 rad/s.
Setelah 4,00 s, tentukan :
a. sudut yang telah ditempuh oleh putaran mata bor
b. kecepatan sudutnya
[a. 40,0 rad; b. 15,0 rad/s]

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -27 -

4. Dalam suatu siklotron (alat pemercepat partikel)


medan-medan elektromagnetik membuat suatu ion
bergerak dalam suatu lingkaran dengan jari-jari R = 2,0
m. Kelajuan awal partikel pada t = 0 adalah vo = 10
m/s. Medan elektromagnetik membuat ion bergerak
makin cepat. Dalam praktek, siklotron diputar
sedemikian sehingga percepatan sudutnya adalah αsik =
15 rad/s2.
a. Berapakah kelajuan sudut ion pada waktu t1 = 5,0
s kemudian ?
b. Di antara t = 0 dan t1 = 5,0 s, berapa jarak linier
yang telah ditempuh ion ?
[a. 80 rad/s; b. 425 m]
5. Sebuah piringan hitam mula-mula berputar pada 3,0
rad/s dan membuat tiga putaran penuh sebelum
berhenti.
a. Berapa percepatan sudutnya ?
b. Berapa lama waktu yang diperlukannya untuk
berhenti ?

[a. –0,75 π rad/s2; π s]


b. 4π
Hubungan antara besaran rotasi dan s=rθ v=rω
translasi :
at = r α as = ω2 r a= a t2 + a s2 = r

α 2 + ω4
6. Baling-baling pesawat yang memiliki garis tengah 3,0
m berputar menempuh 2,000 putaran dalam 1 menit.
Berapa jauh jarak yang telah ditempuh oleh sebuah
titik pada tepi baling-baling tersebut ? [6000 π m]
7. Sebuah mobil memiliki diameter roda 76 cm. Jika
sebuah titik pada tepi roda telah menempuh 596,6 m,
berapa banyak putaran yang telah dibuat oleh roda ? [250 putaran]
8. Sebuah gerinda yang memiliki jari-jari 0,5 m berputar
pada 45 rpm. Hitung kelajuan linier partikel yang
terletak pada :
a. tepi gerinda
b. 0,2 m dari poros gerinda [a. 0,75 m/s; b. 0,3 π m/s]
9. Pelempar cakram sering melakukan pemanasan dengan
berdiri dengan kedua kakinya rata pada tanah dan
melempar cakram dengan gerakan memutar badannya.
Mulai dari keadaan diam, pelempar mempercepat
cakram sampai kecepatan sudut akhir 15,0 rad/s dalam
waktu 0,270 s sebelum melepasnya. Selama
percepatan, cakram bergerak pada suatu busur
lingkaran dengan jari-jari 0,810 m. Tentukan :
a. besar percepatan total tepat sebelum cakram lepas
dari tangan pelempar
b. sudut yang dibentuk percepatan total terhadap arah
radial
[a. 187,7 rad/s2; b. 13,9o]

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -28 -

Hubungan roda-roda
Seporos bersinggungan dihubungkan dengan sabuk
ω1 = ω 2 v1 = v 2 v1 = v 2

2 1 2
2
1 1

10. Perhatikan hubungan roda-roda seperti pada gambar.


R1 = 20 cm, R2 = 4 cm dan R3 = 24 cm. Jika kelajuan
linier roda R1 adalah 14 cm/s, berapakah kelajuan
linier roda R3?

1
2 3

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -29 -

6 – Elastistas dan Hukum Hooke


A. Elastisitas Zat Padat
1. Tegangan (Stress) Frekuensi gerak benda

1
= =
2
Keterangan : atau

=2
= tegangan (N/m2)
= gaya (N)
= luas penampang (m2) Keterangan :
2. Regangan (Strain) = periode (s)

=
= frekuensi (Hz)
= massa benda (kg)
Keterangan :
= regangan C. Gerak Harmonis Sederhana
∆ = perubahan panjang (m) 1. Simpangan Gerka Harmonis Sederhana
= panjang mula-mula (m) = "#$ %
2
= sin()* + % ) ; ) =
3. Modulus Young

=
∆ 2
= sin( *+% )
Keterangan : Y = modulus Young (N/m2)
B. Gaya Pegas Keterangan :

1. Hukum Hooke y = simpangan gerak harmonis sederhana

= .∆ (m)

Keterangan : A = simpangan maksimum / amplitudo (m)

k = konstanta pegas (N/m) = periode (s)

F = gaya (N) 2. Sudut Fase Getaran

∆ = perubahan panjang (m) % = )* + %

a. Susunan Seri Keterangan :

1 1 1 1 1 %
= + + + ⋯+
= sudut fase getaran (rad)
% = sudut fase awal getaran (rad)
b. Susunan Paralel ) = kecepatan sudut getaran (rad/s)
= + + + ⋯+ * = waktu (s)
2. Energi Potensial Pegas 3. Fase getaran
1 %
= (∆ ) ,=
2 2
)* + %
,=
Keterangan :
2
* %
= energi potensial pegas (J)
,= +
2
= konstanta pegas (N/m)
∆ = perubahan panjang (m)

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -30 -

4. Kecepatan Gerak Harmonis Sederhana 7. Energi Gerak Harmonis Sederhana


- = ) cos ()* + % ) a. Energi Potensial
-012 = ) 1
=
6
2
- = )3 −
b. Energi Kinetik
1
5. Percepatan Gerak Harmonis Sederhana
- = − ) sin ()* + % ) = ( − )
7
2
5012 = − )
6. Superposisi Gerak Harmonis c. Energi Mekanik
1 1 1
= 2 sin () + ) )* cos () − ) )* =
2 2 6
2
Soal Latihan dan Tugas Mandiri
1. Benda-benda yang diberi gaya akan bertambah 5. Dua pegas dengan konstanta 300 N/m dan 600 N/m
panjang. Dan jika gaya dilepaskan akan memiliki disusun seri. Kemudian diberi gaya 90 N, maka
sifat kembali ke keadaan semula. Sifat seperti ini penambahan panjang totalnya sebesar ....
dinamakan .... A. 15 cm D. 50 cm
A. Keras D. Elastis B. 30 cm E. 90 cm
B. Kelihatan E. Regangan C. 45 cm
C. Plastik 6. Suatu partikel melakukan getaran harmonik dengan
2. Besarnya tegangan yang dilakukan pada sebuah amplitudo 10 cm dengan frekuensi1 Hz. Pada saat
6 2
batang adalah 2 x 10 N/m . Jika panjang batang fasenya 1/3, maka simpangannya adalah ....
8
adalah 4 meter dan modulus elastisitasnya 2,5 x 10 A. 5 cm D. 5√3 cm
2
N/m , maka pertambahan panjang batang .... B. 6 cm E. 10 cm
A. 0,8 cm D. 5,0 cm C. 8 cm
B. 1,6 cm E. 6,4 cm 7. Benda yang bergerak harmonik arah vertikal
C. 3,2 cm memiliki percepatan maksimum sebesar 8 m/s2.
3. Sebuah benda yang massanya 5 kg, digantung pada Pada saat benda memiliki fase 7/12, percepatanya
ujung sebuah pegas, sehingga pegas bertambah adalah ....
panjang 10 cm. Dengan demikian tetapa n pegas A. 4 m/s2, arah ke atas
bernilai .... B. 4 m/s2, arah ke bawah
A. 50 N/m D. 2 N/m C. 4 2 m/s2, arah ke atas
B. 20 N/m E. 500 N/m D. 4 3 m/s2, arah ke bawah
C. 15 N/m E. 4 m/s2, arah ke atas
4. Pegas yang panjang awalnya 30 cm akan menjadi 35 8. Pada getaran harmonik, jika massa beban yang
cm saat ditarik gaya 20 N. Berapakah konstanta digantung pada ujung bawah pegas 1 kg, periode
pegasnya? getarannya 2 detik. Jika massa beban ditambah
A. 1 N/m D. 60 N/m sehingga sekarang menjadi 4 kg, maka periode
B. 10 N/m E. 400 N/m getarnya adalah ....
C. 40 N/m A. ¼ detik D. 4 detik
B. ½ detik E. 8 detik

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -31 -

C. 1 detik E. 5 m
9. Pada saat energi kinetik benda yang bergetar selaras 14. Suatu pegas yang memiliki konstanta gaya pegas
sama dengan energy potensialnya maka .... sebesar 10 N/m dalam keadaan digantung,
A. sudut fasenya 1800 kemudianujung bawah digantungi beban yang
2
B. fasenya ¾ massanya 50 gram (g =10 m/s ). Pegas tersebut
C. sudut fasenya 450 memanjang...
D. fasenya ¼ A. 5 cm
E. percepatannya nol B. 6 cm
10. Sebuah pegas dengan konstanta k diberi beban yang C. 7 cm
massanya m. Benda digetarkan harmonis dengan D. 8 cm
amplitudo A. Energi kinetik benda itu pada saat E. 9 cm
simpanganya ½ amplitudo ialah .... 15. Tiga buah pegas masing-masing memiliki konstanta
600 N/m. konstanta pegas pengganti jika ketiga
A. 1/8 kA2 D. 1/2 kA2
pegas tersebut disusun seri adalah...
B. 1/4 kA2 E. 5/8 kA2
A. 100 N/m
C. 3/8 kA2
B. 200 N/m
11. Bila sebuah gaya yang akan dibuat jembatan
C. 300 N/m
penyeberangan terlebih dahulu diuji coba dengan
D. 400 N/m
diberi gaya 200 N. Penampang gaya tersebut
E. 500 N/m
berbentuk lingkaran dengan luas penampang 10 m2.
16. Pegas pada soal nomor 15 digantung beban yang
Tegangan gaya tersebut adalah...
bermassa 2 kg. Jika beban digerakkan vertikal,
A. 10 N/m2
periode getarannya adalah...
B. 20 N/m2
A. sekon
C. 30 N/m2
B. 0,1 sekon
D. 40 N/m2
C. 0,2 sekon
D. 0,1 sekon
E. 50 N/m2

E. 0,2 sekon
12. Gaya 150 N menyebabkan pegas mengalami
perpanjangan 3 cm. Jika perpanjangan pegas menjadi
17. Sebuah benda melakukan gerak harmonis sederhana
2 cm, maka gayanya...
dengan amplitudo A dan periode T. setelah bergerak
A. 100 N D. 400 N
selama ½ T dari titik kesetimbangannya, simpangan
B. 200 N E. 500 N
benda adalah...
C. 300 N
A. 0
13. Suatu kawat yang panjang mula-mula 1 m, ditarik
B. A
dengan gaya 500 N yang membuat luas penampang
C. ½ A
5 m2dengan besar modulus Young 20 N/m2.
D. ½ √2 A
E. ½ √3 A
Pertambahan panjang kawat tersebut adalah...
A. 10 m
18. Sebuah partikel melakukan gerak harmonis dengan
periode 2 sekon dan sudut fase awal /6 rad, maka
B. 2,5 m
C. 0,5 m
D. 2 m sudut fase getaran saat T = ½ sekon adalah...

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -32 -

A. ½ dan modulus elastik batang tersebut E, maka rumus


B. ¼ pertambahan panjangnya adalah ……..
C. 2/3 A. E A D. F A.F L .E L
D. 1/3 B. E A L E. F L. AF E
E. 4/3 C. F LE A
19. Suatu benda bermassa 0,1 kg melakukan gerak 24. Sebuah pegas panjangnya lo, luas penampang A, dan
harmonisdengan frekuensi 2/ Hz dan amplitudo 2 modulus Young-nya E. maka, besarnya konstanta
cm. Kecepatan sudut gerak tersebut adalah... gaya pegas (k) yang dimiliki oleh pegas tersebut
A. 4 rad/s adalah …….
B. 2 rad
A. E A D. E .lo A lo
C.
B. A lo E. A .E E lo
D. 4 rad/s
C. E lo A
E. 2 rad/s
25. Sebuah batang elastik panjangnya 4 m dan luas
20. Dari soal nomor 19, maka konstanta gaya benda
penampang 1,5 cm2. Ketika batang tersebut
tersebut adalah...
digantungi beban 330 kg ternyata merenggang 0,7
A. 4 N/m
mm. Besarnya modulus Young bahan batang
B. 0,4 N/m
tersebut adalah …….
C. 1,6 N/m
D. 40 N/m A. 1,23 x 1011 N/m2
E. 0,16 N/m B. 1,50 x 1011 N/m2
21. Suatu benda jika ditarik pada keadaan tertentu, dan C. 3,30 x 1011 N/m2
kemudian gayanya dilepas, dan benda tersebut D. 4,32 x 1011 N/m2
memiliki sifat tidak kembali kebentuk semula. Sifat E. 5,25 x 1011 N/m2
seperti ini disebut sifat ……
26. Sebuah logam mempunyai modulus Young 4 x 106
A. Kekerasan D. Elastik
N/m2, luas penampangnya 20 cm2 dan panjangnya
B. Kekuatan E. Tak elastik
adalah 5 meter. Konstanta gaya dari logam tersebut
C. Regangan
adalah …
22. Menurut Hukum Hooke, pertambahan panjang suatu
batang yang ditarik oleh suatu gaya ……. A. 400 N/m D. 3200 N/m
B. 800 N/m E. 6400 N/m
A. Berbanding lurus dengan besar gaya tarik.
C. 1600 N/m
B. Berbanding lurus dengan luas penampang batang
27. Besarnya tegangan yang dilakukan pada sebuah
C. Berbanding terbalik dengan modulus Young
batang adalah 2 x 106 N/m2. Jika panjang batang
batang tersebut
adalah 4 meter dan modulus elastisitasnya 2,5x 108
D. Berbanding terbalik dengan panjang mula-mula.
N/m2, maka pertambahan panjang batang adalah
E. Berbanding lurus dengan panjang mula-mula.
……
23. Sebuah batang yang panjang mula-mulanya L ditarik
ditarik dengan gaya F. jika luas penampang batang A A. 0,8 cm D. 5,0 cm
B. 1,6 cm E. 6,4 cm

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -33 -

C. 3,2 cm A. k D. 2 k
28. Dua pegas identik dengan konstanta gaya 400 N/m. B. 0 E. 4 k
Kedua pegas tersebut diparalelkan. Tentukan C. k
besarnya gaya yang dibutuhkan untuk menarik pegas 30. Dua pegas masing-masing memiliki konstanta 200
sehingga bertambah panjang 5 cm ! N/m dan 600 N/m disusun seri dan diberi beban 40
N. Pertambahan panjang susunan pegas itu adalah….
A. 20 N D. 120 N
B. 40 N E. 160 N A. 25,5 cm D. 28,4 cm
C. 80 N B. 26,7 cm E. 29,8 cm
29. Empat buah pegas masing-masing dengan konstanta C. 27,3 cm
gaya k disusun secara paralel. Konstanta gaya
susunan pegas tersebut adalah ………

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -34 -

7 – Fluida Statik
A. Fluida Statis 3. Hukum Pascal
1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatik pada suatu titik di dalam
suatu zat cair bergantung pada massa jenis zat
cair dan letak titik tersebut di bawah permukaan
zat cair, atau dirumuskan sebagai berikut.
>?@A = BCD B=
0
E

Keterangan :
>?@A
Apabila Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya
= tekanan hidrostatik (Pa)
B
F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya
= massa jenis (g/cm3 atau kg/m3)
F
pA1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2
= volume benda (m3)
C
yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama ke
= percepatan gravitasi (m/s2)
D
segala arah, maka didapatkan persamaan sebagai
= kedalaman (m)
berikut.
2. Hukum Utama Hidrostatika
Hukum utama hidrostatika menyatakan, semua
titik yang terletak pada bidang datar di dalam zat Keterangan :
cair yang tenang mempunyai tekanan hidrostatik , = gaya pada piston 1 dan 2
yang sama. Jika titik A dan B berada dalam , = luas penampang piston (pengisap) 1

>?@A G >?@A H
kedalaman yang sama, maka dan 2

BG CDG BH CDH
2
A1 d 
F 1= F =  1  F2

BG DG BH DH
A2  d2 

BH CDH
BG
DG
Keterangan :
F1 : gaya pada piston pertama

BG = massa jenis zat cair yang ditanyakan


Keterangan :
F2 : gaya pada piston kedua

BH = massa jenis zat cair yang telah diketahui


A1 : luas penampang piston pertama

DG = tinggi hidrostatik zat cair yang belum


A2 : luas penampang piston kedua
d1 : diameter piston pertama

DH = tinggi hidrostatik zat cair yang telah


diketahui massa jenisnya
d2 : diameter piston kedua
4. Hukum Archimedes
I . C, oleh karena B
0
diketahui massa jenisnya
G E
maka :

G B .F .C

Keterangan :
G=

B = massa jenis fluida (kg/m3)


gaya ke atas (N)

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -35 -

F = volume fluida yang dipindahkan atau volume C. Alirannya stasioner, artinya partikel-partikel
benda yang tercelup (m3)
C = percepatan gravitas (m/s )
yang mengalir menurut garis alir, dengan
2
kecepatan konstan.
2. Persamaan Kontinuitas

I 4 J K5* " L
A. Tenggelam
G

BMN A1 O BPQR@A1

BMN BPQR@A1
B. Melayang
A1
∆m1 = ∆m2

ρ1 A1υ1 = ρ 2 A2υ 2
BMN S BPQR@A1
C. Mengapung
A1 A υ1 = A2υ 2

3. Tekanan di dalam Fluida Mengalir


5. Tegangan Permukaan dan Kapilaritas a. Asas Bernoulli
D. Tegangan Permukaan Berdasarkan persamaan bernaulli tersebut
T
U
dapat pula di turunkan persamaan persamaan
berikut
Keterangan :
1) Pesamaan bernoulli untuk benda tak
F = gaya (N)
bergerak.

T
l = panjang permukaan (m)
2) Persamaan bernaulli untuk fluida dalam
= tegangan permukaan (N/m)
tangki dan terdapat kebocoran dengan

2T. cos %
E. Kapilaritas
ketinggian tertentu

B. C. K 3) Persamaan bernaulli pada fluida yang

Keterangan : mengalir dalam pipa hirizontal

y = kenaikan atau penurunan zat cair b. Penerapan Hukum Bernoulli


Pristiwa atau peralatan yang menerapkan

T
dalam pipa (m)
prinsip hukum bernaulli antara lain

%
= tegangan permukaan (N/m)
penyemprot, karburator, gaya pengangkat

B
= sudut kontak (derajat)
= massa jenis zat cair (kg/m3) pesawat terbang, pipa venturi dan pipa pitot

K
1
= jari-jari pipa (m) 1) Gaya anggkat pesawat terbang

4 B - 4-
2

B= massa jenis udara (kg/m3)


Keterangan :
B. Fluida Dinamik (Fluida Mengalir)

- = kelajuan udara bagian bawah sayap


1. Fluida Ideal
A. Bersifat nonkompresibel, artinya tidak

- = kelajuan udara bagian atas sayap


(m/s)
mengalami perubahan volume, jika ditekan.
B. Mengalir tanpa gesekan, berarti tidak kental.
(m/s)
= luas penampang sayap (m2)

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -36 -

2) Pipa Venturi Pipa pitot di gunakan untuk mengukur


Suatu alat yang menggunakan pipa pelajuan aliran gas.
venturi yaitu venturi meter. Alat ini di

2. C. D. B′
-
gunakan untuk mengukur kelajuan
aliran zat cair. B

2. C. D
- V
Keterangan:
W Z 41
GX
GY
v = kecepatan aliran udara ( m/s )
g = gravitasi ( m/s2 )
atau

2. C. D
h = beda tinggi zat cair dalam kaki

- V B = masa jenis udara yang engalir (


manometer (m)

14W Z
GX
GY
kg/m3 )
B′= Masa jeis zat cir dalam manometer (
3) Pipa Pitot
kg/m3 )

Soal Latihan dan Tugas Mandiri


1. Bejana berisi air dengan massa jenis 1000 kg/m3. Jika g = 10 m/s2 tekanan hidrostatik pada titik p adalah ....
A. 2.105 N/m2
B. 2.104 N/m2
C. 1.104 N/m2
D. 2.103 N/m2
E. 1.103 N/m2

2. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah tabung U yang berisi zat cair
dan diberi pengisap (berat dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap
seimbang , maka beban F2 yang harus diberikan adalah ....
A. 150 N
B. 400 N
C. 600 N
D. 1200 N
E. 2400 N
3. Sepotong besi bermassa 4 kg dan massa jenisnya 8 gr/cm3 dimasukkan ke dalam air yang massa jenisnya 1 gr/ cm3. Di
dalam air berat besi tersebut seolah-olah akan hilang sebesar ....
A. 5 N D. 35 N
B. 15 N E. 40 N
C. 20 N
4. Sebuah gabus dimasukkan dalam air ternyata 75 % volume gabus tercelup dalam air, maka massa jenis gabus adalah
….
A. 1,75 gr/cm3 D. 0,50 gr/cm3

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -37 -

B. 1,00 gr/cm3 E. 0,25 gr/cm3


C. 0,75 gr/cm3
5. Alat yang bukan merupakan penerapan hukum Archimedes adalah …
A. kapal laut
B. galangan kapal
C. balon udara
D. hidrometer
E. semprot obat nyamuk
6. Air mengalir dalam pipa dari penampang besar menuju ke penampang kecil dengan cepat aliran 10 cm/s. Jika luas
penampang besar 200 cm2 dan luas penampang kecil 25 cm2, maka air keluar dari penampang kecil dengan kecepatan
....
A. 10 cm/s D. 200 cm/s
B. 22,5 cm/s E. 400 cm/s
C. 80 cm/s
7. Hukum Bernoulli menjelaskan tentang ....
A. Kecepatan fluida yang besar pada tempat yang menyempit akan menimbulkan tekanan yang besar pada tempat itu
B. Pada tempat yang tinggi fluida akan memiliki tekanan yang tinggi
C. Jika fluida ditekan maka akan bergerak dengan kecepatan yang besar
D. Fluida yang mengalir semakin cepat pada tempat yang menyempit akan menimbulkan tekanan yang kecil
E. Fluida yang melalui pipa yang melebar maka kecepatan dan tekanannya akan bertambah
8. Fluida memancur melalui lubang kecil pada dinding bak (lihat gambar).
Perbandingan lokasi pancuran air mengenai tanah dari titik C untuk pancuran
dari lubang A dan B yaitu x1 : x2 adalah ….
A. 3 : 2
B. 2 : 3
C. 1 : 3
D. 1 : 2
E. 1 : 1

9. Tekanan udara luar sekitar 1 × 105 Pa. Besarnya gaya yang dilakukan udara dalam kamar pada kaca jendela
berukuran 40 cm × 80 cm adalah ….
A. 1,2 × 104 N
B. 1,6 × 104 N
C. 2,4 × 104 N
D. 3,2 × 104 N
E. 6,4 × 104 N

10. Pada sebuah tabung dimasukkan air setinggi 8 cm, kemudian minyak setinggi 2 cm (ρm = 0,8 g/cm3). Besar tekanan
hidrostatis di dasar tabung tersebut adalah …. (g = 9,8 m/s2)
A. 695 Pa

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -38 -

B. 768 Pa
C. 856 Pa
D. 941 Pa

E. 1000 Pa

11. Gambar berikut menunjukkan sebatang pipa kaca yang berisi udara.

Ujung atas pipa tertutup, sedangkan ujung bawah pipa tertutup oleh raksa yang tingginya 10 cm. Jika tekanan udara di
luar 76 cmHg, tekanan udara di dalam pipa kaca adalah sebesar ….
A. 0 cmHg
B. 10 cmHg
C. 66 cmHg
D. 76 cmHg
E. 86 cmHg
12.

Perhatikan gambar bejana di atas. Jika diketahui massa jenis oli 0,8 g/cm3 dan massa jenis raksa sebesar 13,6 g/cm3,
perbedaan tinggi permukaan raksa dengan oli adalah ….
A. 62 mm
B. 64 mm
C. 66 mm
D. 68 mm
E. 70 mm
13. Alat pengangkat mobil memiliki luas pengisap masing-masing 0,10 m2 dan 2 × 10–4 m2. Alat tersebut digunakan untuk
mengangkat mobil yang memiliki berat 15 × 103 N. Gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah ….
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 45 N
E. 60 N

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -39 -

14. Sebuah benda jika ditimbang di udara memiliki berat 4,9 N. Akan tetapi jika ditimbang dalam minyak tanah (ρm = 0,8
g/cm3) beratnya menjadi 4,74 N. Gaya ke atas yang dialami benda tersebut adalah ….
A. 39,2 N
B. 16,0 N
C. 9,87 N
D. 2 N
E. 0,16 N
15. Massa sebuah benda adalah 300 gram. Jika benda ditimbang dalam air, massa benda itu seolah-olah menjadi 225 gram.
Jika benda ditimbang dalam suatu cairan lain, massanya seolah-olah menjadi 112,5 g. Jika kerapatan massa air 1
g/cm3, kerapatan massa cairan tersebut adalah ….
A. 0,83 g/cm3
B. 1,20 g/cm3
C. 1,25 g/cm3
D. 2,50 g/cm3
E. 2,67 g/cm3
16. Sebuah balon udara berisi gas hidrogen sebanyak 600 m3 yang massa jenisnya = 0,09 kg/m3 dan massa balon = 250 kg.
Jika massa jenis udara di sekitar balon = 1,2 kg/m3, balon udara tersebut mampu mengangkut beban bermassa ….
A. 240 kg
B. 250 kg
C. 304 kg
D. 416 kg
E. 720 kg
17. Sebuah tabung berdiameter 0,4 cm dimasukkan secara vertikal ke dalam air. Sudut kontak antara dinding tabung dan
permukaan air 60°. Jika tegangan permukaan air = 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, air pada tabung akan naik setinggi ….
A. 0,015 m
B. 0,025 m
C. 0,035 m
D. 0,045 m
E. 0,055 m
18. Sebuah pipa air luas penampangnya = 0,5 cm2. Jika kecepatan aliran air = 1 m/s, volume air yang keluar selama 5
menit adalah ….
A. 0,015 m3
B. 0,15 m3
C. 1,5 m3
D. 15 m3
E. 150 m3
19. Air mengalir ke dalam bak dengan debit 10–4 m3/s. Akan tetapi, bak tersebut bocor di bagian bawah melalui lubang
yang luasnya 1 cm2. Ketinggian maksimum air dalam bak adalah ….
A. 5 cm

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -40 -

B. 4 cm
C. 3 cm
D. 2 cm
E. ½ cm
20. Pada bagian bawah sebuah tangki air terdapat lubang sehingga air memancar keluar membentuk sudut 60° seperti
terlihat pada gambar.
Jika jarak pancar air x = 80 √3 cm, untuk g = 10 m/s2, tinggi air (h) dalam tangki adalah ….
A. 20 cm
B. 40 cm
C. 60 cm
D. 80 cm
E. 100 cm
21. Gaya angkat pada pesawat terbang timbul karena:
1) Tekanan udara di depan sayap lebih besar daripada di belakang sayap
2) Kecepatan udara di atas sayap lebih besar daripada di bawah sayap.
3) Kecepatan udara di belakang sayap lebih besar daripada di depan sayap.
4) Tekanan udara di atas sayap lebih kecil daripada di bawah sayap.

Pernyataan yang benar adalah ….


A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 1, 3, dan 4
D. 2, 3, dan 4
E. 2 dan 4
22. Air mengalir dalam venturimeter seperti tampak pada gambar di atas. Jika kecepatan aliran air pada penampang I
sebesar 2 m/s, dan g = 10 m/s2, besar kecepatan aliran air pada penampang II adalah ….
A. 2 m/s
B. √5 m/s
C. √6 m/s
D. 3 m/s
E. 5 m/s
23. Air terjun setinggi 10 m digunakan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) berdaya listrik 1.000 W. Jika
efisiensi generator 80% dan g = 10 m/s2, debit air yang sampai ke kincir adalah ….
A. 12,5 l/s
B. 251 l/s
C. 27,5 l /s
D. 125 l /s
E. 250 l/s
24. Sebuah benda yang luas bidangnya 2 m2 mengalami tekanan sebesar 100 N/m2. Berapakah gaya yang bekerja pada
bidang tersebut?

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -41 -

A. 200 N
B. 300 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 600 N
25. Berapakah tekanan hidrostatik air (ρ = 1000 kg/m3) di dasar kolam yang dalamnya 3 meter? (Gunakan g = 10 m/s2
dan abaikan tekanan atmosfer)
A. 10.000 N/m2
B. 30.000 N/m2
C. 40.000 N/m2
D. 50.000 N/m2
E. 60.000 N/m2
26. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter silinder kecilnya adalah 8 cm sedangkan
diameter silinder besarnya adalah 320 cm. Jika pada penghisap kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada
penghisap besar?
A. 4.000 N
B. 5.000 N
C. 6.000 N
D. 8.000 N
E. 10.000 N
27. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter silinder kecilnya adalah 8 cm sedangkan
diameter silinder besarnya adalah 320 cm. Jika pada penghisap kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada
penghisap besar?
A. 800 kg/m3
B. 850 kg/m3
C. 900 kg/m3
D. 950 kg/m3
E. 975 kg/m3
28. Sebongkah batu 50 kg mempunyai volume 0,03 m3 berada di dasar kolam yang berisi air dengan massa jenis 1000
kg/m3 . Hitung gaya yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut? (Gunakan g = 10 m/s2).
A. 200 N
B. 300 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 600 N
29. Berapakah kelajuan aliran fluida yang mula-mula kelajuannya 25 m/s bila luas penampang alirnya berkurang dari 5
cm2 menjadi 1 cm2?
a. 120 m/s
b. 125 m/s

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -42 -

c. 130 m/s
d. 140 m/s
e. 145 m/s
30. Sebuah bejana yang luas permukaannya cukup besar dan berisi air memiliki ketinggian permukaan air 60 cm dari
dasar bejana. Bila terdapat lubang pada dasar bejana, berapakah kelajuan pancaran air pada lubang di dasar bejana?
A. 12 m/s
B. 14 m/s
C. 15 m/s
D. 16 m/s
E. 18 m/s

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -43 -

8 – Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor


A. Suhu dan Pemuaian
1. Definisi
Suhu adalah derajat panas atau dingin suatu benda. Nilai suhu suatu benda dapat ditentukan menggunakan
termometer.

2. Skala termometer
Perbandingan skala-skala pada termometer adalah Celsius : Reamur : Fahrenheit : Kelvin = C : R : (F – 32) : K =
5 : 4 : 9 : 5. Adapun hubungan antarskala Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin adalah sebagai berikut.
a. Hubungan skala Celsius dan Reamur adalah [ = ^ atau ^ = [
\ ]
] \
Hubungan skala Celsius dan Fahrenheit adalah [ = _ ( ` − 32) atau ` = \ [ + 32
\ _
b.
c. Hubungan skala Celsius dan Kelvin adalah TC = TK - 273 atau T K = TC + 273
^ = ( ` − 32) atau ` = [ + 32
] _
_ ]
d. Hubungan skala Reamur dan Fahrenheit adalah

3. Pemuaian
Pemuaian dapat terjadi pada suatu materi dalam wujud zat padat, cair, dan gas.
a. Pemuaian Zat Padat
Zat padat yang dipanaskan akan mengalami pemuaian. Pemuaian zat padat dapat dibedakan menjadi
pemuaian panjang, luas, dan volume.
1) Muai panjang
Koefisien muai panjang (α) adalah pertambahan panjang zat padat pada setiap kenaikan 1 ºC.
Rumus:
L = L0 + ∆L
∆L = L0.α.∆T
L = L0(1 + α.∆T)
Keterangan:
∆L : Pertambahan panjang (m)
L0 : Panjang awal (m)
L : Panjang akhir (m)
α : Koefisien muai panjang (ºC-1)
∆T : Kenaikan suhu (ºC)

2) Muai luas
Koefisien muai luas (β) adalah pertambahan luas zat padat pada setiap kenaikan 1ºC. Koefisien muai
luas (β) nilainya sama dengan dua kali koefisien muai panjang (α).
A = A0 + ∆A
∆A = A0.β.∆T
A = A0(1 + β.∆T)
β = 2α
Keterangan:
∆A : Pertambahan luas (m2)
A0 : Luas awal (m2)
A : Luas akhir (m2)
β : Koefisien muai luas (ºC-1)
α : Koefisien muai panjang (ºC-1)
∆T : Kenaikan suhu (ºC)

3) Muai volume
Koefisien muai volume (γ) adalah pertambahan volume zat padat pada setiap kenaikan 1ºC.
∆V = V0. γ.∆T
∆V = V0.γ.∆V
V = V0(1 + γ.∆T)
γ = 3α

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -44 -

Keterangan:
∆V : Pertambahan volume (m3)
V0 : Volume awal (m3)
V : Volume akhir (m3)
γ : Koefisien muai volume (ºC-1)
α : Koefisien muai panjang (ºC-1)
∆T : Kenaikan suhu (ºC)

b. Pemuaian Zat Cair


Pemuaian air yang tidak teratur tersebut dinamakan anomali air. Oleh karena itu, massa jenis air paling tinggi
pada suhu 4 oC.
c. Pemuaian Gas
Jika suatu gas dipanaskan maka akan terjadi pemuaian volume. Besarnya nilai γ untuk semua gas adalah
1
sama, yaitu °C −1 .
273
∆V = V0. γ.∆T
∆V = V0.γ.∆V
V = V0(1 + γ.∆T)
1
γ= °C −1
273
Keterangan:
∆V : Pertambahan volume (m3)
V0 : Volume awal (m3)
V : Volume akhir (m3)
γ : Koefisien muai volume gas(ºC-1)
∆T : Kenaikan suhu (ºC)

Pemuaian pada gas dapat dibedakan tiga, yaitu pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal), pemuaian gas pada
tekanan tetap (isobar), dan pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
1) Pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal): P1V1 = P2V2
V1 V2
2) Pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar): =
T1 T2
P1 P2
3) Pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik): =
T1 T2
Keterangan:
P1 : Tekanan gas pertama (atm)
P2 : Tekanan gas kedua (atm)
V1 : Volume gas pertama (L)
V2 : Volume gas kedua (L)
T1 : Suhu gas pertama (K)
T2 : Suhu gas kedua (K)

B. Kalor
1. Definisi
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah. Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu dan wujud suatu benda. Kalor satuannya adalah kal. 1 kkal =
1.000 kalori. Satu kilokalori (1 kkal) adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1oC.

4,186 J = 1 kal 4,186 × 103 J = 1 kkal


2. Perubahan Suhu Zat
Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi daripada lingkungan di sekitarnya memiliki kecenderungan melepaskan
kalor. Sebaliknya, benda-benda yang bersuhu lebih rendah daripada lingkungannya memiliki kecenderungan
menerima kalor. Besarnya kalor (Q) baik yang dilepaskan maupun diserap, yaitu Q = m.c.∆T.

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -45 -

Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 °C. Asas Black: “ Banyaknya
kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap” memenuhi hukum kekekalan energi. Qlepas = Qditerima
Keterangan:
Qlepas = besar kalor yang diberikan (J)
Qterima = besar kalor yang diterima (J)

3. Perubahan Wujud Zat


a. Macam-macam perubahan wujud secara fisika
Perubahan wujud secara fisika, yaitu:

1) Mencair adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi cair.


2) Menguap adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi gas.
3) Menyublim/melenyap adalah proses perubahan wujud dari padat menjadi gas.
4) Membeku adalah proses perubahan wujud dari cair menjadi padat.
5) Mengembun adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi cair.
6) Menyublim adalah proses perubahan wujud dari gas menjadi padat.

b. Kalor lebur dan kalor didih


1) Kalor lebur
Banyaknya kalor untuk mengubah wujud 1 gr zat dinamakan kalor laten. Kalor lebur zat sama dengan
kalor bekunya. Kalor uap, yaitu kalor untuk mengubah dari cair menjadi gas. Kalor uap zat sama dengan
kalor embun. Kalor yang dibutuhkan zat bermassa m untuk mengubah wujudnya, yaitu
Q=m.L
Keterangan:
Q = kalor (kal)
m = massa benda (gr)
L = kalor laten (kal/gr)
2) Kalor didih
Kalor didih merupakan kalor yang dibutuhkan 1 kg zat untuk mendidih/menjadi uap. Kalor ini sama
dengan kalor yang diperlukan pada zat untuk mengembun. Kalor yang dibutuhkan untuk menguapkan
sejumlah zat yang massanya m dan kalor didih atau uapnya U, yaitu:
Q=m.U
Keterangan:
Q = kalor (kal)
m = massa benda (gr)
U = kalor didih/uap zat (J/kg)
Perubahan suhu dan wujud benda dari bentuk padat (es) hingga bentuk gas (uap).

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -46 -

Grafik Q - t perubahan pada air karena menyerap kalor


Air dapat mengalami tiga kali perubahan suhu dan dua kali perubahan wujud.
a) Mencair (Q2) dan menguap (Q4) membutuhkan kalor perubahan wujud:
Q = m . L.
b) Kalor Q1, Q3, dan Q5 merupakan kalor perubahan suhu Q = m. c . ∆T.
4. Perpindahan Kalor
a. Konduksi (hantaran)
Konduksi adalah peristiwa perpindahan kalor melalui suatu zat tanpa disertai dengan perpindahan partikel-
partikelnya. Perpindahan kalor dengan cara konduksi disebabkan karena partikel-partikel penyusun ujung zat
yang bersentuhan dengan sumber kalor bergetar.

k . t . A ( T2 − T1 ) Q k . A ( T2 − T1 ) k . A . ∆T
=
Q Keterangan: atau = H=
d t d d
Q = banyak kalor yang mengalir (J)
A = luas permukaan (m2)
∆T = perbedaan suhu dua permukaan (K)
d = tebal lapisan (m)
k = konduktivitas termal daya hantar panas (J/ms K)
t = lamanya kalor mengalir (s)
H = kelajuan hantaran kalor (J/s)

b. Konveksi (aliran)
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat. Perpindahan kalor
secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.
1) Konveksi pada zat cair
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat cair. Konveksi air
banyak dimanfaatkan dalam pembuatan sistem aliran air panas di hotel, apartemen, atau perusahaan-
perusahaan besar.
2) Konveksi pada gas
Contoh konveksi udara dalam kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut.
a) Sistem ventilasi rumah.
b) Cerobong asap pabrik
c) Angin laut dan angin darat

H = h . A . ∆T 4

Keterangan
H = laju perpindahan kalor (W)
A = luas permukaan benda (m² )
∆T = T2 – T1 = perbedaan suhu (K atau °C)
h = koefisien konveksi (Wm-2K-4 atau Wm-2(°C)4)
c. Radiasi (pancaran)
Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara (medium). Banyaknya kalor yang
dipancarkan per satuan waktu menurut Stefan Boltzman, yaitu berbanding lurus dengan luas penampang,
berbanding lurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya, dan tergantung sifat permukaan benda tersebut.

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -47 -

H = A . e . σ . ∆T4
Keterangan:
H = laju radiasi yang dipancarkan per satuan luas, dalam J/m2. det atau watt/m2.
e = emisivitas (Daya pancaran) permukaan.
watt
σ = konstanta umum = 5,672 x 10 –8
m (°K)
2 4

T = suhu mutlak benda, dalam Kelvin.


A = luas penampang benda (m2)

Besarnya e tergantung pada macam permukaan benda 0 ≤ e ≤ 1, yaitu permukaan hitam sempurna (black body).
1) Sebagai pemancar panas ideal.
e = 1 2) Sebagai penyerap panas yang baik.
3) Sebagai pemantul panas yang jelek.
Terdapat pada permukaan yang lebih halus.
1) Sebagai pemancar panas yang jelek.
e = 0 2) Sebagai penyerap panas yang jelek.
3) Sebagai pemantul yang baik.

Soal Latihan dan Tugas Mandiri


1. Bila kalor jenis es = 0,5 kal/g°C, maka untuk menaikkan suhu 800 gram es dari suhu -12°C menjadi 0°C dibutuhkan
kalor sebanyak ....
A. 2,08 x 104 kal
B. 1,50 x 10-2 kal
C. 3,33 x 102 kal
D. 4,80 x 103 kal
E. 1,92 x 104 kal

2. Pada awal perjalanan, tekanan udara di dalam ban mobil adalah 432 k Pa dengan suhu 15°C. Setelah berjalan pada
kecepatan tinggi, ban menjadi panas dan tekanan udara ban menjadi 492 k Pa. Jika pemuaian ban diabaikan, maka suhu
udara di dalam ban menjadi....
A. 17 °C
B. 35 °C
C. 55 °C
D. 155 °C
E. 328 °C

3. Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 200C dimasukkan ke dalam bejana air bermassa 100 gram dan
suhu 800C. Jika diketahui kalor jenis alumunium 0,22 kal/g0C dan kalor jenis air 1 kal/g0C, maka suhu akhir air dan
alumunium mendekati ...
A. 200C
B. 420C
C. 620C
D. 800C
E. 1000C

4. Dua batang logam A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien konduksi 2k dan k.

Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung-ujung yang bebas dikenakan suhu seperti pada gambar.

Suhu (t) pada sambungan logam A dan B adalah ... .


A. 800C
B. 1000C

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -48 -

C. 1200C
D. 1500C
E. 1600C

5. Panjang sebuah logam pada suhu 25 oC adalah 10 cm maka panjang logam tersebut pada suhu 125 oC jika α = 1,9 x 10-
5 o
/ C adalah ... m.
A. 70019
B. 8,0019
C. 9,0019
D. 10,0019
E. 11,0019

6. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 5 kg es pada suhu 0 °C jika kalor lebur es 336.000 J/kg disebut ... kJ.
A. 0,168
B. 1,68
C. 16,8
D. 168
E. 1.680

7. 15. Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 7 kg suatu zat yang kalor jenisnya 450 J/kg°C dari suhu
23 °C sampai 223 °C adalah … kJ.
A. 630
B. 530
C. 430
D. 330
E. 230

8. Kapasitas kalor suatu benda yang massanya 2 kg dengan kalor jenis 900 J/kg°C adalah ... kJ/°C.
A. 0,00018
B. 0,0018
C. 0,018
D. 0,18
E. 1,8

9. Diketahui, panjang sebuah batang logam pada suhu 25 oC adalah 10 cm. Panjang logam tersebut pada suhu 425 oC jika
α = 1,2 x 10-5 /oC adalah ... cm.
A. 30,0048
B. 20,0048
C. 20,0024
D. 10,0048
E. 10,0024

10. Dari kelima grafik hubungan kalor (Q) terhadap perubahan suhu AT untuk 5 zat berikut ini (kelima grafik berskala
sama). maka zat yang memiliki kapasitas kalor terbesar diperlihatkan pada grafik ....

A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -49 -

11. Sebuah balok es dengan massa 50 kg, pada 0°C, didorong di atas papan horizontal yang juga mempunyai suhu 0°C
sejauh 21 m. Ternyata 2,5 gram punyai es mencair karena gesekan. Jika kalor lebur es = 80 kal/g, maka besarnya
koefisien gesekan adalah ....
A. 0,5
B. 0,6
C. 0,7
D. 0,8
E. 0,9

12. Energi yang diradiasikan perdetik oleh benda hitam pada suhu T1 besarnya 16 kali energi yang diradiasikan per detik
pada suhu T0 ; maka T1 adalah ....
A. 2 TT0
B. 2,5 TT0
C. 3 TT0
D. 4 TT0
E. 5 TT0

13. Sebuah ketel listrik berdaya 3 kw dan berisi 2 liter air 20° C, dialiri arus selama 15 menit. Jika kalor jenis air = 42 kJkg-
1
(°C)-1, kalor penguapan air = 2,3.10³ kJkg-1 dan dinding ketel tidak menyerap kalor, maka sisa air yang berada di
dalam ketel adalah ....
A. 0,8 liter
B. 1,1 liter
C. 1,5 liter
D. 1,8 liter
E. 2,0 liter

14. Besarnya nilai koefisien volume adalah ....


A. sama dengan nilai koefisien volume
B. dua kali nilai koefisien panjang
C. tiga kali nilai koefisien panjang
D. setengah kali nilai koefisien panjang
E. sepertiga kali nilai koefisien volume

15. Dalam sebuah bejana yang massanya diabaikan terdapat a gram air 42°C dicampur dengan b gram es - 4°C. Setelah
diaduk ternyata 50% es melebur. Jika titik lebur es = 0°C, kalor jenis es,= 0,5 kal/g°C, kalor lebur es = 80 kal/g, maka
perbandingan a dan b adalah ....
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1

16. Pak Slamet mengukur suhu ruangan kantor CV. Dharma Aksara dengan menggunakan termometer Fahrenheit. Pada
hasil pengukurannya ternyata menunjukkan skala 96 °F. Maka besarnya suhu ruangan CV. Dharma Aksara jika
dinyatakan dalam skala Celsius adalah ... oC.
A. 25o
B. 30o
C. 35o
D. 40o
E. 45o

17. Ibu Ambar sedang demam tinggi, ia mengukur suhu badannya dengan termometer klinis dan terbaca pada skala 40 °C.
Jika skala tersebut dinyatakan dalam skala Fahrenheit besarnya adalah ....
A. 110o
B. 108o
C. 106o
D. 104o
E. 102o

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -50 -

18. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Besarnya pertambahan panjang baja itu, jika terjadi
perubahan suhu sebesar 50°C adalah … cm.
A. 20
B. 40
C. 60
D. 80
E. 100

19. Dewi membakar besi dengan suhu 3.027 oC. Besarnya suhu pembakaran besi tersebut dalam skala Kelvin adalah ... K.
A. 1.200o
B. 2.400o
C. 3.300o
D. 4.200o
E. 5.300o

20. Pada suhu termometer D, titik beku air adalah 40 oD dan titik didih air adalah 240 oD. Bila suatu benda diukur dengan
termometer Celcius bersuhu 50 oC, maka besarnya suhu tersebut jika diukur dengan termometer D adalah … oD.
A. 110o
B. 120o
C. 130o
D. 140o
E. 150o

21. Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai
panjang besi sebesar 0,000012/° C, maka luas pelat besi tersebut adalah … m2.
A. 10,0144
B. 20,0288
C. 2,00144
D. 1,00144
E. 0,00144

22. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 × 10-5 /°C, maka
volume bejana pada suhu 75° C adalah ….
A. 1,003 liter
B. 2,003 liter
C. 3,003 liter
D. 4,003 liter
E. 5,003 liter

23. Batang suatu logam pada suhu 20o C memiliki panjang 200 cm. Besarnya panjang tersebut pada suhu 310oC jika α =
1,2 x 10-5/oC adalah ….
A. 000,3696 cm.
B. 80,3696 cm.
C. 90,3696 cm.
D. 100,3696 cm.
E. 200,3696 cm.

24. Suatu aluminium berbentuk balok dengan panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 7 cm pada suhu 50 oC. Koefisien muai
panjang aluminium 1,2 x 10-5 / oC. Pertambahan volume plat tersebut jika dipanasi hingga suhu 75 oC adalah ….
A. 0,315 m2
B. 0,615 m2
C. 0,915 m2
D. 3,315 m2
E. 6,315 m2

25. Suatu batang tembaga panjangnya 150 cm dan luas penampangnya 30 cm2 ujung yang satu menempel pada air es yang
bersuhu 0 oC dan ujung yang lainnya menempel pada air panas yang sedang mendidih 100 oC. Bila koefisien konduksi
thermal baja adalah 0,9 kal/s cm oC, maka besarnya kalori kalor yang merambat pada baja selama 10 sekon adalah …
kal.

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -51 -

A. 320
B. 180
C. 160
D. 80
E. 40

26. Batang baja dan kuningan luas penampang dan panjangnya sama yang salah satu ujungnya dihubungkan. Suhu ujung
batang baja yang bebas 250 oC, sedangkan suhu ujung batang kuningan yang bebas adalah 100 oC. Jika koefisien
konduksi thermal baja dan kuningan masing-masing 0,12 kal/s cm oC dan 0,24 kal/s cm oC. Besarnya suhu pada titik
sambungannya adalah … oC.
A. 350
B. 300
C. 250
D. 200
E. 150

27. Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2 dipanaskan hingga berpijar pada suhu 127 oC. Jika emisivitasnya 0,4 dan τ = 5,67
x 10 -8 watt/m2K4, maka besarnya energi radiasinya adalah … watt/m2.
A. 580,608
B. 680,608
C. 780,608
D. 880,608
E. 980,608

28. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 4 g es pada suhu 00C menjadi uap air pada suhu 1000C adalah … J
A. 13032
B. 14022
C. 12064
D. 24052
E. 12053

29. Dua batang logam A dan B yang mempunyai ukuran yang sama disambungkan satu sama lain pada salah satu ujungnya (seperti
gambar di samping). Jika suhu ujung bebas logam A 210°C dan di ujung bebas B 30°C dan koefisien konduksi kalor logan A
adalah dua kali koefisien konduksi logam B, maka suhu pada sambungan tersebut adalah ... 0C

A. 80
B. 90
C. 120
D. 150
E. 180
30. Dalam sebuah termos terdapat 1000 g larutan kopi pada suhu 1800C. Kemudian sebanyak 40 g larutan susu pada suhu
100C ditambahkan ke dalamnya. Kalor jenis larutan susu dan kopi sama besar. Maka suhu akhir campuran tersebut
adalah … 0C.
A. 183,42
B. 157,36
C. 163,52
D. 173,46
E. 156,76

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -52 -

9 – Alat Optik
A. ALAT-ALAT OPTIK
1. Definsi:
Alat optik adalah alat yang bekerja dengan prinsip pembiasan dan pemantulan cahaya. Beberapa alat optik yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain mata, lup, mikroskop, dan teropong.
2. Mata
a. Mata adalah alat optik penglihatan manusia.
b. Mata normal
Mempunyai titik jauh (PR) = ~ (tak terhingga)
Mempunyai titik dekat (PP) = 25 cm (kadang 30 cm)
c. Berikut bagian-bagian mata beserta fungsinya.
Lensa Retina

Otot
siliari
Selaput pelangi
Saraf optik

Pupil

Otot
Kornea siliari

Kloroid

No. Bagian-Bagian Mata Keterangan


1. Kornea mata (selaput bening) Kornea adalah bagian terluar bola mata yang memiliki
lengkung lebih tajam. Kornea ini merupakan selaput tipis
bening dan dapat tembus cahaya.
2. Aqueous humor Aqueous humor adalah cairan yag terletak di belakang
kornea. Fungsinya untuk membiaskan cahaya yang masuk
ke dalam mata.
3. Lensa mata atau lensa kristalin Lensa mata terbuat dari bahan bening, berserat dan kenyal
(elastis). Lensa mata berfungsi untuk mengatur pembiasan
yang disebabkan oleh cairan aqueous humor di depan
lensa. Lensa mata berfungsi seperti lensa cembung, yaitu
membentuk bayangan nyata, terbalik, dan diperkecil.
4. Iris atau selaput pelangi Iris adalah selaput di depan lensa mata yang membentuk
celah lingkaran. Iris berfungsi memberi warna pada mata.
Sehingga, ada orang yang bermata hitam, biru, atau
coklat. Selain itu, iris juga mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk melalui pupil.
5. Pupil Pupil adalah celah lingkaran yang dibentuk oleh iris. Pupil
berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang
masuk ke bola mata. Jika di tempat yang gelap (intensitas
cahaya kecil) pupil membesar supaya cahaya yang masuk
ke mata lebih banyak. Namun, di tempat yang sangat
terang (intensitas cahaya besar) pupil mengecil supaya
lebih sedikit cahaya masuk ke mata, sehingga mata tak
silau.
6. Retina (selaput jala) Retina adalah lapisan yang terdapat di bagian dalam mata.
Retina berfungsi sebagai layar untuk menangkap

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -53 -

bayangan yang dibentuk oleh lensa mata. Pada retina


terdapat bintik kuning atau fovea yang mempunyai
berjuta-juta sel yang sangat peka terhadap rangsangan
cahaya, yang disebut sel batang dan sel kerucut. Sel-sel
inilah yang mengirimkan sinyal-sinyal menuju ke otak
melalui saraf optik.
7. Bintik kuning Bintik kuning adalah bagian pada retina yang sangat peka
terhadap cahaya. Supaya bayangan terlihat jelas, maka
bayangan harus terbentuk pada retina tepat di bintik
kuning.
8. Saraf optik Saraf optik adalah saraf yang menghubungkan bintik
kuning dan otak. Sehingga, sinyal-sinyal bayangan dari
bintik kuning dapat sampai ke otak. Otak inilah yang
menerjemahkan bayangan, menjadi tegak, tidak terbalik
seperti yang ditangkap oleh mata.

d. Daya akomodasi mata


Daya akomodasi mata adalah kemampuan mata untuk mengubah kecembungan lensa mata, baik menebal atau
menipis supaya bayangan tepat pada retina. Jangkauan penglihatan manusia, yaitu di antara titik dekat mata
(punctum proximum) dan titik jauh mata (punctum remotum).

Lensa lebih pipih Lensa lebih cembung

Benda Benda Bayangan


retina difokuskan
jauh dekat
pada retina

Daya akomodasi mata untuk melihat benda jauh dan dekat dengan cara mengatur
keseimbangan lensa mata.

e. Kelainan dan penyakit pada indra penglihatan

No. Kelainan Mata Keterangan


1. Mata miopi/ rabun jauh. Cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu cembung
sehingga bayangan jatuh di depan retina, tidak dapat
melihat jauh, ditolong dengan kaca mata berlensa cekung
(negatif).
2. Mata hipermetropi/ rabun dekat Cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih
sehingga bayangan jatuh di belakang retina, tidak dapat
melihat dekat, ditolong dengan kacamata lensa cembung
(lensa positif).
3. Mata presbiopi. Terjadi pada orang berusia lanjut, disebabkan daya
akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat
memfokuskan bayangan, dapat ditolong dengan kacamata
berlensa rangkap (atas kacamata lensa cekung, bawahnya
lensa cembung)
4. Mata astigmatisma. Disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga
sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu
titik. Ditolong dengan kacamata silindris.
5. Hemeralopi/rabun senja. Disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja
tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari.
6. Katarak. Disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga
penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang.
7. Buta warna. Tidak mampu membedakan warna-warna tertentu,
misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak
dapat diperbaiki atau disembuhkan

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -54 -

Berkas-berkas
sinar sejajar dari
benda jauh

(a)
(b)

(a) Mata miopi (b) miopi yang ditolong dengan kacamata lensa cekung.

Benda
dekat
(a)
(b)

(a) Mata hipermetropi (b) hipermetropi yang ditolong dengan kacamata lensa cembung.

f. Persamaan kekutan lensa pada cacat mata


1) Rabun jauh (miopi)
PP < 25 cm dan PR < Tak terhingga (∼)
Rumus:
−100
P=
PR
Keterangan:
P = kekuatan lensa cekung (dioptri)
PR = titik jauh mata penderita rabun jauh (cm)
2) Rabun dekat (hipermetropi)
PP > 25 cm dan PR > Tak terhingga (∼)
Rumus:
100
P=4−
PP
Keterangan:
P = kekuatan lensa cembung (dioptri)
3. Lup
b. Lup adalah sebuah lensa cembung yang berfungsi memperbesar bayangan benda-benda kecil yang diamati.
Bayangan yang dihasilkan bersifat maya, tegak, dan diperbesar.
c. Persamaan perbesaran bayangan
1) Perbesaran linier didefinisikan sebagai jarak bayangan dibagi jarak benda.
s' h'
M= =
s h
Keterangan:
M = perbesaran
s’ = jarak benda
s = jarak bayangan
h’ = tinggi bayangan
h = tinggi benda
2) Perbesaran sudut, didefinisikan sebagai perbandingan antara sudut penglihatan mata ketika menggunakan
lup dan sudut penglihatan mata ketika tidak menggunakan lup.
θ'
Ma =
θ
Keterangan:
Ma = perbesaran sudut
θ' = sudut penglihatan mata ketika menggunakan lup
θ = sudut penglihatan mata ketika tidak menggunakan lup
d. Persamaan perbesaran (M) pada lup

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -55 -

b. Tanpa akomodasi
Sn
M=
f
c. Berakomodasi maksimum
Sn
M= +1
f
Keterangan:
M = perbesaran total pada lup
Sn = jarak titik dekat mata pengamat (cm)
f = jarak fokus (cm)

4. Mikroskop
a. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil.
b. Mikroskop terdiri dari lensa obyektif dan okuler.
c. Benda yang akan diamati menggunakan mikroskop diletakkan pada kaca preparat dan ditaruh di depan lensa
objektif sehingga benda berada di ruang II lensa objektif (fobjektif < s < 2fobjektif).
d. Bayangan yang terbentuk pada mikroskop mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1) Bayangan yang dihasilkan pada lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
2) Bayangan yang dihasilkan pada lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
3) Bayangan yang dihasilkan pada mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap bendanya.
e. Persamaan perbesaran (M) pada mikroskop
1) Tanpa akomodasi
s 'obj 25
M= × L = s'obj + sok
sobj fok
Keterangan:
M : Perbesaran total mikroskop (dioptri)
s'obj : Jarak bayangan objektif (cm)
s'ok : Jarak bayangan okuler (cm)
sobj : Jarak objektif (cm)
L : Panjang mikroskop atau tubus (cm)
s'obj : Jarak bayangan objektif (cm)
s'ok : Jarak bayangan okuler (cm)
2) Berakomodasi maksimum
s 'obj  25 
M = × + 1 L = s'obj + sok
sobj f
 ok 
Keterangan:
M = perbesaran total pada mikroskop
S’ob = jarak bayangan terhadap lensa obyektif (cm)
Sob = jarak benda terhadap lensa obyektif
Sn = jarak titik dekat mata pengamat (cm)
fok = jarak fokus lensa obyektif (cm)
d = panjang mikroskop atau tubus (cm)
Sok = jarak benda terhadap lensa okuler (cm)

5. Teropong
a. Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh.
b. Teropong terdiri dari lensa obyektif dan okuler. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
c. Jenis teropong ada dua, yaitu:
1) Teropog bias (lensa), terdiri atas lensa,
a) Teropong bintang, untuk mengamati benda-benda di angkasa luar
Terdiri dari 2 lensa positif Fob >> fok
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -56 -

S 'ob fob
M= = dan panjang teropong bintang d = fob + fok
Sok fok
Berakomodasi maksimum
fob  Sn + fok 
M=   dan panjang teropong bintang d = fob + S ok
fok  Sn 
b) Teropong bumi, untuk mengamati benda-benda di permukaan bumi.
Terdiri dari 3 lensa positif, yaitu obyektif, okuler, dan pembalik.
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi
fob
M= dan panjang tak berakomodasi d = fob + 4fp + fok
fok
Berakomodasi maksimum
fob  Sn + fok 
M=   dan panjang berakomodasi maksimum d = fob + 4fp + Sok
fok  Sn 
c) Teropong panggung.
Terdiri dari 1 lensa (+) dan lensa (–)
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi
fob
M= dan panjang tak berakomodasi d = fob + ( −fok )
fok
Berakomodasi maksimum
fob
M= dan panjang berakomodasi maksimum d = fob + ( −Sok )
sok
d) Teropong prisma,
2) Teropong pantul (cermin), terdiri atas lensa dan cermin

Soal Latihan dan Tugas Mandiri


1. Perhatikan ciri-ciri bagian mata di bawah ini! 3. Cairan di depan lensa mata untuk membiaskan
1) bagian luar tipis, lunak, dan transparan cahaya ke dalam mata adalah ….
2) berfungsi menerima dan meneruskan cahaya A. Tetes mata
yang masuk pada mata B. Air mata
3) berfungsi melindungi bagian mata yang sensitif C. Vitreous humour
di bawahnya D. Aquaeus Humour
4) mengatur besar kecilnya pupil E. Bintik Kuning
Berdasarkan ciri-ciri di atas, maka yang merupakan
fungsi dari kornea adalah .... 4. Perhatikan cara kerja mata di bawah ini!
A. 1), 2), dan 3) 1) otot siliar menegang
B. 1) dan 3) 2) otot siliar mengendur (rileks)
C. 2) dan 4) 3) lensa mata mencembung
D. 4) 4) lensa mata memipih
E. Semuanya benar Yang merupakan kemampuan otot mata saat melihat
benda yang letaknya jauh adalah ....
2. Bagian dari mata yang berupa celah sempit A. 1), 2), dan 3)
berbentuk lingkaran dan berfungsi agar cahaya dapat B. 1) dan 3)
masuk ke dalam mata adalah .... C. 2) dan 4)
A. Kornea D. 4)
B. Pupil E. Semuanya benar
C. Iris
D. Otot akomodasi 5. Kemampuan mata untuk mengubah ketebalan lensa
E. Lensa mata mata disebut ....
A. akomodasi maksimum
B. daya akomodasi

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -57 -

C. akomodasi minimum
D. daya penglihatan
E. pemfokusan mata 12. Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 80×, jika
perbesaran yang dibentuk lensa objektif 8×, maka
6. Ketika melihat benda yang letaknya jauh maka lensa perbesaran lensa okulernya adalah ....
mata akan .... A. 5
A. menebal B. 10
B. menipis C. 15
C. mengkerut D. 20
D. memantulkan cahaya E. 25
E. menyerap cahaya
13. Benda yang akan amati dengan mikroskop
7. Seorang penderita miopi mempunyai titik jauh 80 diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa
cm. Maka besarnya kekuatan lensa kacamata yang objektif dan berada di ruang ....
harus dipakai orang tersebut agar dapat melihat A. I
benda jauh dengan normal adalah …. B. II
A. -1 C. III
B. -1,25 D. IV
C. 1 E. Tepat titik fokus
D. 1,25
E. 1,5 14. Bentuk bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler
adalah ....
8. Yenni yang menderita rabun dekat mempunyai titik A. nyata, terbalik, dan diperbesar.
dekat 75 cm. Jika ingin membaca dengan jarak B. nyata, terbalik, dan diperkecil.
normal (25 cm), maka besarnya kekuatan lensa C. maya, tegak, dan diperbesar.
kacamata yang harus dipakai Yenni adalah .... D. maya, tegak, dan diperkecil.
A. 0,56 E. maya, terbalik, dan diperbesar
B. 0,67
C. 0,76 15. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
D. 0,86 pada teropong bias adalah ....
E. 0,96 A. nyata, terbalik, dan diperbesar.
B. nyata, terbalik, dan diperkecil.
9. Kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa C. maya, tegak, dan diperbesar.
cekung dan lensa cembung disebut .... D. maya, tegak, dan diperkecil.
A. Cembung E. maya, terbalik, dan diperbesar
B. Cekung
C. Positif 16. Lensa yang berfungsi untuk membalikkan bayangan
D. Negatif yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk
E. Rangkap memperbesar bayangan dalam teropong medan
adalah ....
10. Cacat mata di mana kelengkungan selaput bening A. Cembung
atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar B. Cekung
yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan C. Prisma
sempurna disebut .... D. Rangkap
A. Miopi E. Pembalik
B. Hipermetropi
C. Presbiopi 17. Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan
D. Buta warna adalah ....
E. Astigmatisma A. nyata, terbalik, dan diperbesar.
B. nyata, terbalik, dan diperkecil.
11. Sebuah lup berfokus 20 cm digunakan untuk C. maya, tegak, dan diperbesar.
mengamati benda yang panjangnya 8 mm. Maka D. maya, tegak, dan diperkecil.
panjang bayangan benda apabila mata tak E. maya, terbalik, dan diperbesar
berakomodasi adalah ....
A. 1 cm 18. Jenis teropng yang biasanya digunakan dipanggung
B. 2 cm disebut dengan teropong ….
C. 3 cm A. Teropong bintang
D. 4 cm B. Teropong medan
E. 5 cm C. Teropong panggung

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME


MODUL FISIKA SMA KELAS 10 LATIS PRIVAT -58 -

D. Teropong bumi A. silinder


E. Periskop B. okuler
C. objektif
19. Keadaan lensa mata yang paling tebal disebut .... D. cekung
A. akomodasi maksimum E. cembung
B. daya akomodasi
C. akomodasi minimum
D. daya penglihatan 26. Lensa yang diletakkan di dekat pengamat pada
E. pemfokusan mata mikroskop dinamakan lensa ….
A. silinder
20. Pemakaian kacamata pada seseorang berdasarkan B. okuler
pada nilai …. C. objektif
A. kekuatan lensanya D. cekung
B. besarnya bayangan yang dihasilkan E. cembung
C. estetikanya
D. ergonomisnya 27. Sebuah mikroskop dengan fokus lensa okuler 8 cm
E. multi fungsinya dan jarak antara lensa objektif dan lensa okuler 10
cm. Jika sebuah benda diletakkan pada jarak 4 cm di
21. Cacat mata dimana mata tidak dapat melihat benda- depan lensa objektif yang fokusnya 3 cm maka
benda yang letaknya jauh disebut .... perbesaran mikroskop totalnya adalah ... kali.
A. rabun dekat A. 2
B. rabun senja B. 3
C. astigmatisme C. 4
D. presbiopi D 5
E. miopi E. 6

22. Cacat mata dimana kelengkungan lensa mata tidak 28. Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
merata atau sferis dapat ditolong dengan lensa .... yang letaknya sangat jauh agar terlihat jelas disebut
A. divergen ....
B. negatif A. kacamata
C. konvergen B. Teleskop
D. bifokal C. kamera
E. silinder D. lup
E. mikroskop
23. Bayangan yang terbentuk pada lup adalah ….
A. maya, tegak, dan diperbesar 29. Sifat bayangan yang dibentuk pada teropong bumi
B. maya, terbalik, dan diperbesar adalah ....
C. maya, tegak, dan diperkecil A. nyata, tegak, dan diperbesar
D. nyata, tegak, dan diperbesar
E. nyata, tegak, dan diperbesar B. nyata, terbalik, dan diperbesar
C. nyata, terbalik, dan diperkecil
24. Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda D. maya, terbalik, dan diperbesar
yang tidak terlihat secara kasat mata agar terlihat E. maya, tegak, dan diperbesar
jelas adalah ....
A. kacamata 30. Teropong yang jalan sinarnya di dalam teropong
B. teleskop dengan cara memantul disebut ….
C. periskop A. teropong bintang
D. lup B. teropong bumi
E. mikroskop C. teropong pantul
D. teropong bias
25. Lensa yang diletakkan di dekat benda yang diamati E. periskop
pada mikroskop dinamakan lensa ....

LATIS PRIVAT – PROFESIONAL TEACHER AT YOUR HOME

Anda mungkin juga menyukai