Fisika PDF
Fisika PDF
Fisika PDF
FISIKA
1 – Pengukuran
1. Besaran pokok, adalah besaran yang satuannya telah 4. Angka Penting
ditetapkan terlebih d ahulu dan tidak diturunkan dari a. Notasi Ilmiah : a x 10n dimana 1 ≤ a ≤ 9,9
besaran lainnya. (2) Besaran turunan, adalah besaran dimana, a = bilangan penting, 10n disebut orde
yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok. besar
b. Aturan-aturan angka penting
2. Besaran pokok, satuan, dan dimensinya Semua angka bukan nol adalah angka
penting
Besaran pokok Satuan Singkatan Dimensi Angka nol yang terletak diantara angka
Panjang Meter m [L] bukan nol adalah angka penting
Massa Kilogram kg [ M] Semua angka nol yang terletak diantara
Waktu Sekon s [T] pada deretan akhir dari angka-angka yang
Kuat arus listrik Ampere A [ I] tertulis dibelakang koma desimal termasuk
angka penting
Suhu Kelvin K [θ]
Angka nol yang digunakan hanya untuk
Jumlah zat Mol mol [ N] tempat titik desiaml adalah bukan angka
Intensitas kandela cd [J] penting
cahaya Bilangan puluhan, ratusan, ribuan dan
Syarat yang harus dimiliki suatu satuan agar bisa
seterusnya yang memiliki anka nol pada
menjadi satuan standar:
a. Nilai satuan harus tetap deretan akhir harus dituliskan dalam notasi
b. Mudah diperoleh kembali (mudah ditiru) ilmiah agar jelas apakan angka nol tersebut
c. Satuan harus dapat diterima secara angka penting atau bukan.
internasional
5. Macam-macam alat ukur
3. Awalan-awalan pada satuan SI
a. Alat ukur panjang
Awalan Singkatan Kelipatan 1) Mistar
Tera T 1012 Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1
Giga G 109 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil
Mega M 106 0, 5 mm (0,05 cm).
Kilo k 103 Cara pengukuran dengan mistar, yaitu:
mili m 10-3 a) Tempatkan skala nol pada mistar sejajar
mikro µ 10-6 dengan ujung benda.
nano n 10-9 b) Perhatikan ujung benda yang lainnya,
piko p 10-12 kemudian bacalah skala pada mistar
yang sejajar dengan ujung benda
tersebut.
x1 + x2 + x3 + ... + xN
x0 =
N
=
∑ ix
N
dan
N ∑ x i2 − ( ∑ x i )
2
1
∆x =
N N −1
2 – Vektor
Vektor digambarkan dengan menunjukkan panjang vektor, sedangkan arah vektor adalah yang ditunjukkan oleh anak
r
panah. Contoh penggambaran vektor a yang memiliki panjang AB dan arahnya menuju B adalah sebagai berikut.
r
a B
A
r
Vektor a dari A ke B.
1. Resultan Vektor
a. Metode segitiga
A+B
B
A
B
B
B–A
b. Metode jajargenjang
B A+B
A
c. Metode poligon C
A+B+C
A
d. Metode analitis
R = F12 + F2 2 + 2.F1.F2 .cos α
Keterangan:
R : Resultan vektor
F1 : vektor pertama
F2 : vektor kedua
α : sudut di antara kedua vektor
R F1 F
= = 2
sin α sin(α − β ) sinβ
2. Menguraikan vektor
Fx = F cos α
Fy = F cos α
Besar vektor F, yaitu: F = Fx + Fy
Fy
Arah vektor F, yaitu: α = arctan
Fx
Perkalian titik (dot product), yaitu:
v v
a • b = a1b1 + a 2 b2 + a3 b3
v v
a • b = a b cos θ
Perkalian silang (cross product) ), yaitu:
r v
a × b = (a 2 b3 − a3 b2 )i + (a3b1 − a1b3 ) j + (a1b2 − a 2 b1 )k
r v
a × b = a b sin θ
3 – Gerak Lurus
Gerak Lurus
1. Definisi
Gerak adalah peristiwa perubahan kedudukan suatu benda terhadap titik acuan tertentu. Gerak lurus adalah gerak yang
lintasannya berupa garis lurus.
2. Besaran dalam gerak lurus
a. Kedudukan adalah letak suatu benda pada suatu waktu tertentu terhadap suatu acuan tertentu. Kedudukan termasuk
besaran vektor.
b. Jarak adalah panjang lintasan yang ditempuh oleh suatu benda dalam selang waktu tertentu. Jarak termasuk
besaran skalar.
c. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda dalam selang waktu tertentu. Perpindahan termasuk besaran
vektor.
∆x = xA – xB
d. Kecepatan
Kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu dan merupakan besaran
vektor, sehingga memiliki arah. Kecepatan diukur dengan menggunakan velocitometer. Persamaan untuk
menentukan besarnya kecepatan, yaitu sebagai berikut.
Keterangan:
s
v= v = kecepatan (m/s)
t
s = perpindahan (m)
t = waktu (s)
Kecepatan benda dapat berubah setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kecepatan, yaitu kecepatan rata-rata dan
kecepatan sesaat.
1) Kecepatan rata-rata
Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dan selang waktu tertentu. Kecepatan rata-rata dapat
dirumuskan:
Keterangan:
∆s s2 − s1
v= = v = kecepatan rata-rata (m/s)
∆t t 2 − t1 ∆s = perpindahan benda (m)
∆t = interval waktu yang diperlukan (s)
s1 = titik awal (m)
s2 = titik akhir (m)
t1 = waktu akhir (s)
t2 = waktu awal (s)
2) Kecepatan sesaat
kecepatan sesaat adalah kecepatan benda pada saat tertentu dengan selang waktu (∆t) mendekati nol.
Kecepatan sesaat pada waktu tertentu adalah kecepatan rata-rata selama selang waktu yang sangat kecil, yang
dinyatakan oleh:
∆x
v = lim
∆t → 0 ∆t
e. Kelajuan
Kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap waktu dan merupakan besaran skalar yang nilainya
selalu positif, sehingga tidak memedulikan arah. Kelajuan diukur dengan menggunakan spidometer.
Keterangan:
s v = kelajuann (m/s)
v= s = jarak (m)
t t = waktu (s)
Kelajuan benda dapat berubah setiap saat, sehingga dikenal dua jenis kelajuan, yaitu kelajuan rata-rata dan
kelajuan sesaat.
1) Kelajuan rata-rata
Kelajuan rata-rata adalah jarak total yang ditempuh sepanjang lintasannya dibagi waktu yang diperlukan untuk
menempuh jarak tersebut. Kelajuan rata-rata dapat dirumuskan:
Keterangan:
s s + s1
v= = 2 v = kelajuan rata-rata (m/s)
t t 2 − t1 s = jarak total benda (m)
t = waktu yang diperlukan (s)
s1 = titik awal (m)
s2 = titik akhir (m)
t1 = waktu akhir (s)
t2 = waktu awal (s)
2) Kelajuan sesaat
Saat Anda naik kendaraan bermotor, untuk mengetahui kelajuan sesaat Anda tinggal melihat angka yang
ditunjuk jarum pada spidometer. Perubahan kelajuan akan diikuti perubahan posisi jarum pada spidometer.
f. Percepatan
Percepatan adalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu tertentu. Percepatan merupakan besaran
vektor. Percepatan berharga positif jika kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan
berharga negatif jika kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu. Percepatan ada dua, yaitu
percepatan rata-rata dan percepatan sesaat.
1) Percepatan rata-rata
Percepatan rata-rata adalah perubahan kecepatan dibagi waktu yang diperlukan untuk perubahan tersebut.
Percepatan rata-rata dirumuskan sebagai berikut.
Keterangan
∆v
a= a = percepatan rata-rata (m/s2)
∆t ∆v = perubahan kecepatan (m/s)
∆t = selang waktu (s)
2) Percepatan sesaat
Percepatan sesaat adalah percepatan yang terjadi hanya pada saat itu saja. Percepatan sesaat dapat ditentukan
dari nilai limit percepatan rata-rata dengan ∆t mendekati nol. Jika diketahui grafik v-t gerak maka percepatan
sesaat menyatakan gradien garis singgung kurva.
∆v
a = lim
∆t → 0 ∆t
Dan untuk grafik v-t pada gambar di atas, besar percepatan benda pada saat t dapat memenuhi a = tg α.
3. Gerak lurus beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
a. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
GLB adalah gerak suatu benda pada lintasan lurus dengan kecepatan konstan.
1) Grafik v-t pada GLB
Grafik hubungan v-t tersebut menunjukkan bahwa kecepatan benda selalu tetap, tidak
tergantung pada waktu, sehingga grafiknya merupakan garis lurus yang sejajar dengan
sumbu t (waktu).
Dari grafik hubungan s-t tampak dapat dikatakan jarak yang ditempuh s benda
berbanding lurus dengan waktu tempuh t. Makin besar waktunya makin besar jarak
yang ditempuh. Grafik hubungan antara jarak s terhadap waktu t secara matematis
merupakan harga tan α , di mana α adalah sudut antara garis grafik dengan sumbu t
(waktu).
∆s = v . ∆t
s – so = v . t
s = so + v . t
Keterangan:
s = jarak (m) a = percepatan (m/s2)
vo = kecepatan awal (m/s) t = waktu (s)
v = kecepatan akhir (m/s)
Rumus gerak diperlambat beraturan sebagai berikut.
1
1) s = v o .t0 − a.t 2
2
2) v t 2 = v o2 − 2a.s
Grafik s-t dari pecepatan a > 0, yaitu sebagai berikut.
s (m) s (m)
v
v
t (s) t (s)
h = vo . ts – ½ g . ts2
0 = vo . ts – ½ g . ts2
2v o
ts =
g
v o2
hmaks =
2g
vo
t=
g
yang berlangsung selama 4 sekon. Tentukan besar b. Kecepatan dari suatu roket yang sedang
dan arah percepatan mobil. bergerak sepanjang suatu jalur dinyatakan
a. Sebuah mobil bergerak ke timur dengan sebagai v(t) = 5 -16t + 12t2, dengan t dalam s
kecepatan 54 km/jam selama 10 s. Diukur dari dan v dalam m/s. Tentukan percepatan rata-rata
arah timur dan bergerak dengan kecepatan yang roket antara 2 s dan 4 s.
sama (54 km/jam) selama 10 s. tentukan
percepatan rata-rata mobil dalam keseluruhan
perjalanannya.
Latihan 2
1. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan 27 itu direm mendadak dengan perlambatan 8 m/s2.
km/jam. Kemudian mobil dipercepat dengan Setelah berapa detik kereta itu menempuh jarak 21 m
percepatan 2 m/s2.Berapa kecepatan dan jarak yang dari saat kereta itu direm?
ditempuh mobil selama 5 s setelah percepatan itu?
8. Seorang sopir mengendarai bus kota dengan
2. Sebuah sepeda motor bergerak dengan kecepatan 54 kecepatan 72 km/jam. Karena sudah dekat lampu
km/jam. Tiba-tiba motor tersebut direm mendadak merah ia memperlambat bus tersebut. Jika jarak
dan berhenti setelah 2 s. Berapa jarak yang ditempuh lampu lalu lintas itu 100 m, tentukanlah:
motor tersebut setelah pengereman?
a. berapa perlambatan yang harus diberikan agar ia
3. Sebuah elektron memasuki suatu daerah bermedan dapat tepat berhenti di depan lampu lalu lintas
6
listrik dengan kecepatan 1,5 x 10 m/s. Akibat itu?
adanya medan listrik ini setelah menempuh jarak 2
b. Kecepatan pada saat 2 s setelah pengereman.
m, kecepatannya menjadi 1,0 x 107 m/s. Berapakah
percepatan elektron jika kita anggap besar 9. Mobil A dari keadaan diam bergerak lurus
percepatan tetap selama gerakan ini? dipercepat dari titik P ke titik Q dengan percepatan 5
m/s2. Pada waktu yang sama mobil B bergerak dari
4. Hitung percepatan sepeda motor yan g mula-mula
titik Q juga dipercepat dengan percepatan 1 m/s2
diam lalu setelah dipercepat menempuh jarak 30 m
searah gerak A. Kecepatan mula-mula mobil B 10
dalam waktu 5 s.
m/s. Jika jarak PQ = 100 m. Kapan dan dimanakah
5. Sebuah mobil balap bergerak dengan kecepatan 25 kedua mobil itu bertemu?
m/s. Setelah menempuh jarak 500 m kecepatan nya
10. Dari soal nomor 9, tetapi A dan B bergerak saling
menjadi 10 m/s. Berapakah perlambatan mobil
menyongsong. Mobil B berangkat 8 s lebih dahulu.
tersebut?
Jarak PQ = 160 m. Kapan dan dimanakah kedua
6. Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan awal v0, mobil itu bertemu?
setelah 10 s mobil tersebut menempuh jarak 200 m
11. Sebuah pot jatuh dari ketinggian 125 m tanpa
dan kecepatan pada waktu itu 25 m/s. Berapakah v0
kecepatan awal. Setelah berapa sekon pot jatuh di
dan percepatan mobil tersebut?
tanah?
7. Sebuah kereta api express mula-mula bergerak
dengan kecepatan tetap 90 km/jam. Tiba-tiba kereta
12. Sebuah batu jatuh dari ketinggian h diatas tanah. a. Berapa lama bola tersebut mencapai titik
Setelah sampai di tanah kecepatannya 20 m/s. tertinggi?
Berapa h dan kecepatan pada waktu mencapai
b. Berapa ketinggian maksimum bola tersebut?
ketinggian 0,5 h ?
a. Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada sebuah benda sebanding dan searah dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda.
b. Benda dalam keadaan bergerak lurus berubah beraturan (GLBB).
∑F
c. Persamaan Hukum II Newton, yaitu a= atau ∑ F = ma
m
Keterangan:
a = percepatan (m/s2)
F = gaya (Newton)
m = massa benda (kg)
3. Hukum III Newton
a. Hukum aksi-reaksi.
b. Besar gaya aksi dan reaksi pada dua benda yang berbeda selalu sama besar tetapi berlawanan arah.
c. Persamaan Hukum I Newton, uaitu Faksi = - Freaksi
4. Jenis-jenis gaya dalam gerak
w = mg
Keterangan:
w: Gaya berat (N)
m : Massa benda (kg)
g : Gaya gravitasi (m.s-2)
N
(a)
(b) (c) (d)
c. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang bekerja di antara dua permukaan benda yang saling bersentuhan. Arah gaya gesek
selalu berlawanan arah dengan kecenderungan arah gerak benda dan searah dengan permukaan bidang sentuh.
Gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak di udara tergantung pada luas permukaan benda yang
bersentuhan dengan udara. Semakin besar luas bidang sentuh maka semakin besar gaya gesek udara. Gaya gesek
dapat dibedakan menjadi dua, yaitu gaya gesek statis (fs) dan gaya gesek kinetis (fk).
1) Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang terjadi ketika benda masih berada dalam keadaan diam. (F < fs).
N
fs = µsN
Keterangan: F
fs
fs : Gaya gesek statis (N)
µs : Koefisien gesekan statis
N : Gaya normal (N)
w
2) Gaya gesek kinetis adalah gaya gesek yang terjadi setelah benda dalam keadaan bergerak. Rumusan matematis
untuk menentukan gaya gesek kinetis adalah sebagai berikut.
N
fk = µkN
Keterangan:
F
fs : Gaya gesek statis (N) fk
µs : Koefisien gesekan kinetis
N : Gaya normal (N)
d. Gaya Sentripetal w
Benda yang bergerak melingkar mengalami gaya sentripetal. Gaya sentripetal selalu menuju ke arah pusat
lingkaran dan tegak lurus terhadap arah kecepatan linear.
mv 2
Fs = atau Fs = mω 2 r
r
Keterangan:
Fs : Gaya sentripetal (N)
m : Massa benda (kg)
v : Kecepatan linear (m.s-1)
r : Jari-jari lingkaran (m)
ω : Kecepatan sudut (rad.s-1)
ΣFx = ma
ΣFy = 0
1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
ΣFx = ma N
2) Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
ΣFx = ma
F – fk = ma N
F – µkN = ma
F
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y fk
ΣFy = 0
N–w=0
w
N=w
1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
ΣFx = ma
F cos θ = ma
ΣFy = 0
F sin θ + N – w = 0
2) Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
ΣFx = ma N
F cos θ – fk = ma F sin θ F
F cos θ – µkN = ma
θ
F cos θ
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y fk
ΣFy = 0
F sin θ + N – w = 0
w
1) Permukaan licin
Persamaan yang berlaku pada sumbu X N
ΣFx = ma
w sin θ = ma fk
Persamaan yang berlaku pada sumbu Y
θ
ΣFy = 0 w sin θ
N – w cos θ = 0 θ
w cos θ w
2) Permukaan kasar
Persamaan yang berlaku pada sumbu X
ΣFx = ma
w sin θ – fk = ma
w sin θ – µkN = ma
ΣFy = 0
N – w cos θ = 0
ΣFy = 0
N–w=0
2) Lift dipercepat ke atas
ΣFy = 0
N – w = ma
3) Lift dipercepat ke bawah
ΣFy = 0
w–N=0
a m2
Tegangan tali (T), yaitu :
Percepatan, yaitu : w2
W1 − w 2 w1
a=
m1 + m2
Benda yang terletak pada bidang datar yang licin, kemudian dihubungkan dengan benda lain menggunakan tali
melalui sebuah katrol.
ΣFy = Σma
w1 – T + T – T + T = (m1 + m2)a
w1 = (m1 + m2)a
m1g = (m1 + m2)a
Tegangan tali (T) pada sistem, yaitu:
Percepatan, yaitu :
W2
a=
m1 + m2
w = mg
(3)
Berdasarkan gambar di atas yang merupakan arah Jika F1 = 40 N, F2 = 60 N, dan F3 = 30 N, maka
gaya berat adalah …. besarnya gaya dan arahnya ke ….
A. (1), (2), dan (3) A. 100 N ke F1
B. (1) dan (3) B. 70 N ke F1 dan F2
C. (2) dan (4) C. 70 N ke F2
D. (4) D. 50 N ke F2 dan F3
E. semuanya benar E. 100 N ke F3
2. Balok yang bergerak secara horizontal berlaku hukum 5. Sebuah kardus massanya 15 kg ditarik oleh gaya
Newton …. mendatar pada lantai licin dengan percepatan 6 m/s2.
A. I dan II Jika kardus ditumpangi kardus lain sebesar 6 kg,
B. I dan III maka percepatan kedua kardus sekarang adalah ….
C. II dan III A. 0,1
D. I B. 0,23
E. III C. 0,4
D. 1,6
3. Lia memutar sebuah ember berisi air secara vertikal E. 1,8
dengan jari-jari 2 m. Jika gaya gravitasi sebesar 10
6. Massa benda pertama 2 kali massa benda kedua dan (3) kekasaran permukaan bidang
berada pada lantai bidang datar yang licin. Jika gaya (4) kecepatan gerak benda
mendatar yang bekerja pada kedua benda tersebut A. (1), (2), dan (3)
sama maka perbandingan percepatan antara benda B. (1) dan (3)
pertama dan benda kedua adalah …. C. (2) dan (4)
A. 3 : 1 D. (4)
B. 1 : 3 E. semuanya benar
C. 1 : 1
D. 1 : 2 11. Seseorang yang membersihkan lantai menarik
E. 2 : 1 vaccum cleaner dengan gaya yang besarnya F = 50.0
N pada sudut of 30.0° dari permukaan horizontal.
7. Jika suatu benda diberi gaya 60 N maka percepatan Besarnya usaha yang dilakukan gaya di vaccum
yang dialami adalah 6 m/s2. Jika benda tersebut diberi cleaner jika vacuum cleaner dipindahkan sebanyak
gaya 90 N maka percepatannya adalah ... m/s2. 3,00 m ke kanan adalah
ah … J.
A. 3 A. 120
B. 6 B. 130
C. 9 C. 140
D. 12 D. 150
E. 18 E. 160
8. Sebuah balok massanya 4 kg diletakkan di atas ata
bidang miring licin dengan sudut kemiringan α = 30o,
sehingga benda bergerak dengan percepatan konstan.
Bila g = 10 m.s-2, maka gaya penggerak balok 12. Perhatikan gambar beriku!
tersebut adalah ....
A. 12 N
B. 14 N
C. 16 N
D. 18 N
E. 20 N 50 N
50 N
Dua buah balok yang beratnya sama yaitu 50 N
9. Bila P dan Q pada sistem di bawah ini keadaan dihubungkan dengan seutas tali melalui sebuah katrol
bergerak, maka : (lihat gambar). Kedua bidang mempunyai koefesien
gesek sama Uk = 0,2. Bila massa tali serta gesekan tali
dengan katrol diabaikan, maka percepatan balok
adalah … m/s2.
A. 0,12
B. 0,2
C. 0,25
D. 0,26
E. 1,83
E. 5
27. Jika suatu benda diberi gaya 25 N dan mengalami
23. Berat Hanim ketika berada di dalam lift adalah 450 percepatan 5 m/s2. Jika benda tersebut diberi gaya 30
N. Jika gaya grafitasi bumi 10 m/s2 maka massa N maka percepatannya adalah ... m/s2.
Hanim adalah ... kg. A. 4
A. 25 B. 6
B. 35 C. 8
C. 45 D. 10
D. 55 E. 12
E. 65
28. Sebuah mobil massanya 4,5 ton dari keadaan diam,
24. Berdasarkan hukum II Newton, percepatan kemudian bergerak selama 60 sekon dan mencapai
berbanding lurus dengan …. kecepatan 10 m/s. Gaya pada mobil tersebut adalah
A. massa ... N.
B. gaya A. 40
C. kecepatan B. 60
D. berat C. 80
E. waktu D. 90
E. 100
25. Massa benda 1 dan massa benda 2 secara berturut-
turut adalah 4 kg dan 8 kg dihubungkan dengan katrol 29. Hasil pengukuran berat Deni di lantai adalah 800 N.
seperti pada gambar di samping. Gesekan antara Selanjutnya, Deni mengukur beratnya di dalam lift
benda pertama dengan meja diabaikan. Jika gaya yang sedang bergerak ke bawah dengan percepatan 5
gravitasi 10 m/s2, maka percepatan yang dialami m/s2 dan percepatan gravitasi bumi 10 m/s2. Berat
kedua benda adalah ... m/s2. Deni yang diukur di dalam lift adalah ... N.
A. 2,5 A. 400
B. 5 B. 600
C. 7,5 C. 800
D. 10 D. 1.000
E. 12,5 E. 1.200
26. Meta mengikat sebuah balon yang bermassa 0,05 kg 30. Edy mempunyai massa 60 kg berdiri di dalam sebuah
dengan seutas tali dan diputar vertikal dengan lift yang bergerak dengan percepatan 4 m/s2
kecepatan tetap 4 m.s-2. Jika panjang tali 0,5 m dan diperlambat ke bawah. Jika gravitasi bumi 10 m/s2,
gaya gravitasi bumi 10 m.s-2, maka tegangan tali saat maka berat Edy saat lift bergerak adalah ... N.
balon berada di posisi tertinggi adalah ... N. A. 660
A. 1,1 B. 550
B. 2,1 C. 460
C. 3,1 D. 360
D. 4,1 E. 250
E. 5,1
5 – Gerak Melingkar
4. Definisi e. Percepatan sentripetal (as) dan gaya sentripetal
Gerak melingkar adalah gerak yang memiliki lintasan Benda yang melakukan gerak melingkar
berupa lingkaran. beraturan memiliki percepatan sentripetal.
5. Besaran dalam gerak melingkar Percepatan sentripetal adalah percepatan yang
a. Periode (T) dan frekuensi (f) arahnya selalu menuju ke pusat lingkaran.
Periode (T) adalah waktu yang diperlukan suatu
benda untuk melakukan satu putaran penuh. v2
as = atau as = ω2r atau ω = 2πf
Frekuensi (f) adalah jumlah putaran suatu benda r
dalam selang waktu satu sekon.
t n 1
T = ,f = , dan T = Keterangan:
n t f
Keterangan: as : Percepatan sentripetal (m.s-1)
T : Periode (s) v : Kecepatan linear (rad.s-1)
f : Frekuensi (Hertz (Hz) atau putaran per ω : Kecepatan sudut (m.s-1)
sekon) r : Jari-jari (m)
n : Jumlah putaran Gaya yang menyebabkan benda bergerak dengan
t : Waktu putaran (s) percepatan sentripetal as disebut gaya sentripetal.
Arah gaya sentripetal adalah ke pusat lingkaran,
b. Posisi sudut searah dengan percepatan sentripetal.
s
θ= F = m.as
r
Keterangan: m.v 2
F= atau F = m.ω2r
θ = lintasan/posisi sudut (rad) r
s = busur lintasan (m)
f. Percepatan sudut (α)
r = jari-jari (m)
Perubahan kecepatan sudut tiap satu satuan
c. Kecepatan linear waktu disebut percepatan sudut. Rumus untuk
Kecepatan linear (v) adalah hasil bagi antara
menentukan percepatan sudut (α) dimana
panjang lintasan yang ditempuh benda dan selang
waktu tempuh dalam satu kali putaran (T). perubahan kecepatan sudut (∆ω) dan selang
waktu (∆t).
2πr
v= atau v = 2πrf ∆ω
T α=
∆t
Keterangan:
V = Kecepatan linear (m.s-1) Keterangan:
F = Frekuensi (Hertz (Hz) atau putaran per α : Percepatan sentripetal (m.s-1)
sekon) ∆ω : Kecepatan sudut total (rad.s-1)
T = Periode (s) Dt : Selang waktu (s)
r = Jari-jari (m)
d. Kecepatan sudut atau kecepatan anguler (ω) 6. Gerak Melingkar Beraturan (GMB)
Besar sudut yang ditempuh tiap satu satuan Gerak melingkar beraturan adalah gerak di mana
waktu disebut kecepatan sudut. Satuan kecepatan besar kecepatan dan percepatan tetap tetapi arahnya
sudut adalah rad.s-1 atau rotation per berubah-ubah setiap saat. Ciri-ciri GMB, yaitu:
minutes/rotasi per menit (rpm). Kecepatan sudut a. Lintasannya melingkar dan kecepatannya tetap.
dapat dirumuskan sebagai berikut. b. Arahnya selalu berubah, dan arah kecepatannya
selalu menyinggung lingkaran.
2π
ω= atau ω = 2πf c. Arah kecepatan (v) selalu tegak lurus terhadap
T garis yang ditarik melalui pusat lingkaran ke titik
tangkap vektor kecepatan pada waktu tersebut.
7. Gerak Melingkar Berubah Beraturan (GMBB)
Keterangan: Gerak melingkar berubah beraturan (GMBB) adalah
ω : Kecepatan sudut (rad.s-1) gerak melingkar yang kecepatan linearnya selalu
f : Frekuensi (Hertz (Hz) atau berubah.
putaran per sekon) a. Jika perubahan percepatan searah dengan
T : Periode (s) kecepatan, maka kecepatannya akan meningkat.
b. Jika perubahan percepatannya berlawanan arah dengan kecepatan, maka kecepatannya menurun.
8. Gerak Melingkar Beraturan pada Roda-roda
ω2(t) = ωo + 2 α (θ – θo)
2
α 2 + ω4
6. Baling-baling pesawat yang memiliki garis tengah 3,0
m berputar menempuh 2,000 putaran dalam 1 menit.
Berapa jauh jarak yang telah ditempuh oleh sebuah
titik pada tepi baling-baling tersebut ? [6000 π m]
7. Sebuah mobil memiliki diameter roda 76 cm. Jika
sebuah titik pada tepi roda telah menempuh 596,6 m,
berapa banyak putaran yang telah dibuat oleh roda ? [250 putaran]
8. Sebuah gerinda yang memiliki jari-jari 0,5 m berputar
pada 45 rpm. Hitung kelajuan linier partikel yang
terletak pada :
a. tepi gerinda
b. 0,2 m dari poros gerinda [a. 0,75 m/s; b. 0,3 π m/s]
9. Pelempar cakram sering melakukan pemanasan dengan
berdiri dengan kedua kakinya rata pada tanah dan
melempar cakram dengan gerakan memutar badannya.
Mulai dari keadaan diam, pelempar mempercepat
cakram sampai kecepatan sudut akhir 15,0 rad/s dalam
waktu 0,270 s sebelum melepasnya. Selama
percepatan, cakram bergerak pada suatu busur
lingkaran dengan jari-jari 0,810 m. Tentukan :
a. besar percepatan total tepat sebelum cakram lepas
dari tangan pelempar
b. sudut yang dibentuk percepatan total terhadap arah
radial
[a. 187,7 rad/s2; b. 13,9o]
Hubungan roda-roda
Seporos bersinggungan dihubungkan dengan sabuk
ω1 = ω 2 v1 = v 2 v1 = v 2
2 1 2
2
1 1
1
2 3
1
= =
2
Keterangan : atau
=2
= tegangan (N/m2)
= gaya (N)
= luas penampang (m2) Keterangan :
2. Regangan (Strain) = periode (s)
∆
=
= frekuensi (Hz)
= massa benda (kg)
Keterangan :
= regangan C. Gerak Harmonis Sederhana
∆ = perubahan panjang (m) 1. Simpangan Gerka Harmonis Sederhana
= panjang mula-mula (m) = "#$ %
2
= sin()* + % ) ; ) =
3. Modulus Young
=
∆ 2
= sin( *+% )
Keterangan : Y = modulus Young (N/m2)
B. Gaya Pegas Keterangan :
= .∆ (m)
1 1 1 1 1 %
= + + + ⋯+
= sudut fase getaran (rad)
% = sudut fase awal getaran (rad)
b. Susunan Paralel ) = kecepatan sudut getaran (rad/s)
= + + + ⋯+ * = waktu (s)
2. Energi Potensial Pegas 3. Fase getaran
1 %
= (∆ ) ,=
2 2
)* + %
,=
Keterangan :
2
* %
= energi potensial pegas (J)
,= +
2
= konstanta pegas (N/m)
∆ = perubahan panjang (m)
C. 1 detik E. 5 m
9. Pada saat energi kinetik benda yang bergetar selaras 14. Suatu pegas yang memiliki konstanta gaya pegas
sama dengan energy potensialnya maka .... sebesar 10 N/m dalam keadaan digantung,
A. sudut fasenya 1800 kemudianujung bawah digantungi beban yang
2
B. fasenya ¾ massanya 50 gram (g =10 m/s ). Pegas tersebut
C. sudut fasenya 450 memanjang...
D. fasenya ¼ A. 5 cm
E. percepatannya nol B. 6 cm
10. Sebuah pegas dengan konstanta k diberi beban yang C. 7 cm
massanya m. Benda digetarkan harmonis dengan D. 8 cm
amplitudo A. Energi kinetik benda itu pada saat E. 9 cm
simpanganya ½ amplitudo ialah .... 15. Tiga buah pegas masing-masing memiliki konstanta
600 N/m. konstanta pegas pengganti jika ketiga
A. 1/8 kA2 D. 1/2 kA2
pegas tersebut disusun seri adalah...
B. 1/4 kA2 E. 5/8 kA2
A. 100 N/m
C. 3/8 kA2
B. 200 N/m
11. Bila sebuah gaya yang akan dibuat jembatan
C. 300 N/m
penyeberangan terlebih dahulu diuji coba dengan
D. 400 N/m
diberi gaya 200 N. Penampang gaya tersebut
E. 500 N/m
berbentuk lingkaran dengan luas penampang 10 m2.
16. Pegas pada soal nomor 15 digantung beban yang
Tegangan gaya tersebut adalah...
bermassa 2 kg. Jika beban digerakkan vertikal,
A. 10 N/m2
periode getarannya adalah...
B. 20 N/m2
A. sekon
C. 30 N/m2
B. 0,1 sekon
D. 40 N/m2
C. 0,2 sekon
D. 0,1 sekon
E. 50 N/m2
E. 0,2 sekon
12. Gaya 150 N menyebabkan pegas mengalami
perpanjangan 3 cm. Jika perpanjangan pegas menjadi
17. Sebuah benda melakukan gerak harmonis sederhana
2 cm, maka gayanya...
dengan amplitudo A dan periode T. setelah bergerak
A. 100 N D. 400 N
selama ½ T dari titik kesetimbangannya, simpangan
B. 200 N E. 500 N
benda adalah...
C. 300 N
A. 0
13. Suatu kawat yang panjang mula-mula 1 m, ditarik
B. A
dengan gaya 500 N yang membuat luas penampang
C. ½ A
5 m2dengan besar modulus Young 20 N/m2.
D. ½ √2 A
E. ½ √3 A
Pertambahan panjang kawat tersebut adalah...
A. 10 m
18. Sebuah partikel melakukan gerak harmonis dengan
periode 2 sekon dan sudut fase awal /6 rad, maka
B. 2,5 m
C. 0,5 m
D. 2 m sudut fase getaran saat T = ½ sekon adalah...
C. 3,2 cm A. k D. 2 k
28. Dua pegas identik dengan konstanta gaya 400 N/m. B. 0 E. 4 k
Kedua pegas tersebut diparalelkan. Tentukan C. k
besarnya gaya yang dibutuhkan untuk menarik pegas 30. Dua pegas masing-masing memiliki konstanta 200
sehingga bertambah panjang 5 cm ! N/m dan 600 N/m disusun seri dan diberi beban 40
N. Pertambahan panjang susunan pegas itu adalah….
A. 20 N D. 120 N
B. 40 N E. 160 N A. 25,5 cm D. 28,4 cm
C. 80 N B. 26,7 cm E. 29,8 cm
29. Empat buah pegas masing-masing dengan konstanta C. 27,3 cm
gaya k disusun secara paralel. Konstanta gaya
susunan pegas tersebut adalah ………
7 – Fluida Statik
A. Fluida Statis 3. Hukum Pascal
1. Tekanan Hidrostatis
Tekanan hidrostatik pada suatu titik di dalam
suatu zat cair bergantung pada massa jenis zat
cair dan letak titik tersebut di bawah permukaan
zat cair, atau dirumuskan sebagai berikut.
>?@A = BCD B=
0
E
Keterangan :
>?@A
Apabila Apabila pengisap 1 ditekan dengan gaya
= tekanan hidrostatik (Pa)
B
F1, maka zat cair menekan ke atas dengan gaya
= massa jenis (g/cm3 atau kg/m3)
F
pA1. Tekanan ini akan diteruskan ke penghisap 2
= volume benda (m3)
C
yang besarnya pA2. Karena tekanannya sama ke
= percepatan gravitasi (m/s2)
D
segala arah, maka didapatkan persamaan sebagai
= kedalaman (m)
berikut.
2. Hukum Utama Hidrostatika
Hukum utama hidrostatika menyatakan, semua
titik yang terletak pada bidang datar di dalam zat Keterangan :
cair yang tenang mempunyai tekanan hidrostatik , = gaya pada piston 1 dan 2
yang sama. Jika titik A dan B berada dalam , = luas penampang piston (pengisap) 1
>?@A G >?@A H
kedalaman yang sama, maka dan 2
BG CDG BH CDH
2
A1 d
F 1= F = 1 F2
BG DG BH DH
A2 d2
BH CDH
BG
DG
Keterangan :
F1 : gaya pada piston pertama
G B .F .C
Keterangan :
G=
F = volume fluida yang dipindahkan atau volume C. Alirannya stasioner, artinya partikel-partikel
benda yang tercelup (m3)
C = percepatan gravitas (m/s )
yang mengalir menurut garis alir, dengan
2
kecepatan konstan.
2. Persamaan Kontinuitas
I 4 J K5* " L
A. Tenggelam
G
BMN A1 O BPQR@A1
BMN BPQR@A1
B. Melayang
A1
∆m1 = ∆m2
ρ1 A1υ1 = ρ 2 A2υ 2
BMN S BPQR@A1
C. Mengapung
A1 A υ1 = A2υ 2
T
l = panjang permukaan (m)
2) Persamaan bernaulli untuk fluida dalam
= tegangan permukaan (N/m)
tangki dan terdapat kebocoran dengan
2T. cos %
E. Kapilaritas
ketinggian tertentu
T
dalam pipa (m)
prinsip hukum bernaulli antara lain
%
= tegangan permukaan (N/m)
penyemprot, karburator, gaya pengangkat
B
= sudut kontak (derajat)
= massa jenis zat cair (kg/m3) pesawat terbang, pipa venturi dan pipa pitot
K
1
= jari-jari pipa (m) 1) Gaya anggkat pesawat terbang
4 B - 4-
2
2. C. D. B′
-
gunakan untuk mengukur kelajuan
aliran zat cair. B
2. C. D
- V
Keterangan:
W Z 41
GX
GY
v = kecepatan aliran udara ( m/s )
g = gravitasi ( m/s2 )
atau
2. C. D
h = beda tinggi zat cair dalam kaki
14W Z
GX
GY
kg/m3 )
B′= Masa jeis zat cir dalam manometer (
3) Pipa Pitot
kg/m3 )
2. Gambar di bawah ini menunjukkan sebuah tabung U yang berisi zat cair
dan diberi pengisap (berat dan gesekan diabaikan). Agar pengisap tetap
seimbang , maka beban F2 yang harus diberikan adalah ....
A. 150 N
B. 400 N
C. 600 N
D. 1200 N
E. 2400 N
3. Sepotong besi bermassa 4 kg dan massa jenisnya 8 gr/cm3 dimasukkan ke dalam air yang massa jenisnya 1 gr/ cm3. Di
dalam air berat besi tersebut seolah-olah akan hilang sebesar ....
A. 5 N D. 35 N
B. 15 N E. 40 N
C. 20 N
4. Sebuah gabus dimasukkan dalam air ternyata 75 % volume gabus tercelup dalam air, maka massa jenis gabus adalah
….
A. 1,75 gr/cm3 D. 0,50 gr/cm3
9. Tekanan udara luar sekitar 1 × 105 Pa. Besarnya gaya yang dilakukan udara dalam kamar pada kaca jendela
berukuran 40 cm × 80 cm adalah ….
A. 1,2 × 104 N
B. 1,6 × 104 N
C. 2,4 × 104 N
D. 3,2 × 104 N
E. 6,4 × 104 N
10. Pada sebuah tabung dimasukkan air setinggi 8 cm, kemudian minyak setinggi 2 cm (ρm = 0,8 g/cm3). Besar tekanan
hidrostatis di dasar tabung tersebut adalah …. (g = 9,8 m/s2)
A. 695 Pa
B. 768 Pa
C. 856 Pa
D. 941 Pa
E. 1000 Pa
11. Gambar berikut menunjukkan sebatang pipa kaca yang berisi udara.
Ujung atas pipa tertutup, sedangkan ujung bawah pipa tertutup oleh raksa yang tingginya 10 cm. Jika tekanan udara di
luar 76 cmHg, tekanan udara di dalam pipa kaca adalah sebesar ….
A. 0 cmHg
B. 10 cmHg
C. 66 cmHg
D. 76 cmHg
E. 86 cmHg
12.
Perhatikan gambar bejana di atas. Jika diketahui massa jenis oli 0,8 g/cm3 dan massa jenis raksa sebesar 13,6 g/cm3,
perbedaan tinggi permukaan raksa dengan oli adalah ….
A. 62 mm
B. 64 mm
C. 66 mm
D. 68 mm
E. 70 mm
13. Alat pengangkat mobil memiliki luas pengisap masing-masing 0,10 m2 dan 2 × 10–4 m2. Alat tersebut digunakan untuk
mengangkat mobil yang memiliki berat 15 × 103 N. Gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah ….
A. 10 N
B. 20 N
C. 30 N
D. 45 N
E. 60 N
14. Sebuah benda jika ditimbang di udara memiliki berat 4,9 N. Akan tetapi jika ditimbang dalam minyak tanah (ρm = 0,8
g/cm3) beratnya menjadi 4,74 N. Gaya ke atas yang dialami benda tersebut adalah ….
A. 39,2 N
B. 16,0 N
C. 9,87 N
D. 2 N
E. 0,16 N
15. Massa sebuah benda adalah 300 gram. Jika benda ditimbang dalam air, massa benda itu seolah-olah menjadi 225 gram.
Jika benda ditimbang dalam suatu cairan lain, massanya seolah-olah menjadi 112,5 g. Jika kerapatan massa air 1
g/cm3, kerapatan massa cairan tersebut adalah ….
A. 0,83 g/cm3
B. 1,20 g/cm3
C. 1,25 g/cm3
D. 2,50 g/cm3
E. 2,67 g/cm3
16. Sebuah balon udara berisi gas hidrogen sebanyak 600 m3 yang massa jenisnya = 0,09 kg/m3 dan massa balon = 250 kg.
Jika massa jenis udara di sekitar balon = 1,2 kg/m3, balon udara tersebut mampu mengangkut beban bermassa ….
A. 240 kg
B. 250 kg
C. 304 kg
D. 416 kg
E. 720 kg
17. Sebuah tabung berdiameter 0,4 cm dimasukkan secara vertikal ke dalam air. Sudut kontak antara dinding tabung dan
permukaan air 60°. Jika tegangan permukaan air = 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, air pada tabung akan naik setinggi ….
A. 0,015 m
B. 0,025 m
C. 0,035 m
D. 0,045 m
E. 0,055 m
18. Sebuah pipa air luas penampangnya = 0,5 cm2. Jika kecepatan aliran air = 1 m/s, volume air yang keluar selama 5
menit adalah ….
A. 0,015 m3
B. 0,15 m3
C. 1,5 m3
D. 15 m3
E. 150 m3
19. Air mengalir ke dalam bak dengan debit 10–4 m3/s. Akan tetapi, bak tersebut bocor di bagian bawah melalui lubang
yang luasnya 1 cm2. Ketinggian maksimum air dalam bak adalah ….
A. 5 cm
B. 4 cm
C. 3 cm
D. 2 cm
E. ½ cm
20. Pada bagian bawah sebuah tangki air terdapat lubang sehingga air memancar keluar membentuk sudut 60° seperti
terlihat pada gambar.
Jika jarak pancar air x = 80 √3 cm, untuk g = 10 m/s2, tinggi air (h) dalam tangki adalah ….
A. 20 cm
B. 40 cm
C. 60 cm
D. 80 cm
E. 100 cm
21. Gaya angkat pada pesawat terbang timbul karena:
1) Tekanan udara di depan sayap lebih besar daripada di belakang sayap
2) Kecepatan udara di atas sayap lebih besar daripada di bawah sayap.
3) Kecepatan udara di belakang sayap lebih besar daripada di depan sayap.
4) Tekanan udara di atas sayap lebih kecil daripada di bawah sayap.
A. 200 N
B. 300 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 600 N
25. Berapakah tekanan hidrostatik air (ρ = 1000 kg/m3) di dasar kolam yang dalamnya 3 meter? (Gunakan g = 10 m/s2
dan abaikan tekanan atmosfer)
A. 10.000 N/m2
B. 30.000 N/m2
C. 40.000 N/m2
D. 50.000 N/m2
E. 60.000 N/m2
26. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter silinder kecilnya adalah 8 cm sedangkan
diameter silinder besarnya adalah 320 cm. Jika pada penghisap kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada
penghisap besar?
A. 4.000 N
B. 5.000 N
C. 6.000 N
D. 8.000 N
E. 10.000 N
27. Sebuah pompa hidrolik mempunyai penampang berbentuk silinder. Diameter silinder kecilnya adalah 8 cm sedangkan
diameter silinder besarnya adalah 320 cm. Jika pada penghisap kecil diberikan gaya 500 N, hitung gaya pada
penghisap besar?
A. 800 kg/m3
B. 850 kg/m3
C. 900 kg/m3
D. 950 kg/m3
E. 975 kg/m3
28. Sebongkah batu 50 kg mempunyai volume 0,03 m3 berada di dasar kolam yang berisi air dengan massa jenis 1000
kg/m3 . Hitung gaya yang diperlukan untuk mengangkat batu tersebut? (Gunakan g = 10 m/s2).
A. 200 N
B. 300 N
C. 400 N
D. 500 N
E. 600 N
29. Berapakah kelajuan aliran fluida yang mula-mula kelajuannya 25 m/s bila luas penampang alirnya berkurang dari 5
cm2 menjadi 1 cm2?
a. 120 m/s
b. 125 m/s
c. 130 m/s
d. 140 m/s
e. 145 m/s
30. Sebuah bejana yang luas permukaannya cukup besar dan berisi air memiliki ketinggian permukaan air 60 cm dari
dasar bejana. Bila terdapat lubang pada dasar bejana, berapakah kelajuan pancaran air pada lubang di dasar bejana?
A. 12 m/s
B. 14 m/s
C. 15 m/s
D. 16 m/s
E. 18 m/s
2. Skala termometer
Perbandingan skala-skala pada termometer adalah Celsius : Reamur : Fahrenheit : Kelvin = C : R : (F – 32) : K =
5 : 4 : 9 : 5. Adapun hubungan antarskala Celsius, Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin adalah sebagai berikut.
a. Hubungan skala Celsius dan Reamur adalah [ = ^ atau ^ = [
\ ]
] \
Hubungan skala Celsius dan Fahrenheit adalah [ = _ ( ` − 32) atau ` = \ [ + 32
\ _
b.
c. Hubungan skala Celsius dan Kelvin adalah TC = TK - 273 atau T K = TC + 273
^ = ( ` − 32) atau ` = [ + 32
] _
_ ]
d. Hubungan skala Reamur dan Fahrenheit adalah
3. Pemuaian
Pemuaian dapat terjadi pada suatu materi dalam wujud zat padat, cair, dan gas.
a. Pemuaian Zat Padat
Zat padat yang dipanaskan akan mengalami pemuaian. Pemuaian zat padat dapat dibedakan menjadi
pemuaian panjang, luas, dan volume.
1) Muai panjang
Koefisien muai panjang (α) adalah pertambahan panjang zat padat pada setiap kenaikan 1 ºC.
Rumus:
L = L0 + ∆L
∆L = L0.α.∆T
L = L0(1 + α.∆T)
Keterangan:
∆L : Pertambahan panjang (m)
L0 : Panjang awal (m)
L : Panjang akhir (m)
α : Koefisien muai panjang (ºC-1)
∆T : Kenaikan suhu (ºC)
2) Muai luas
Koefisien muai luas (β) adalah pertambahan luas zat padat pada setiap kenaikan 1ºC. Koefisien muai
luas (β) nilainya sama dengan dua kali koefisien muai panjang (α).
A = A0 + ∆A
∆A = A0.β.∆T
A = A0(1 + β.∆T)
β = 2α
Keterangan:
∆A : Pertambahan luas (m2)
A0 : Luas awal (m2)
A : Luas akhir (m2)
β : Koefisien muai luas (ºC-1)
α : Koefisien muai panjang (ºC-1)
∆T : Kenaikan suhu (ºC)
3) Muai volume
Koefisien muai volume (γ) adalah pertambahan volume zat padat pada setiap kenaikan 1ºC.
∆V = V0. γ.∆T
∆V = V0.γ.∆V
V = V0(1 + γ.∆T)
γ = 3α
Keterangan:
∆V : Pertambahan volume (m3)
V0 : Volume awal (m3)
V : Volume akhir (m3)
γ : Koefisien muai volume (ºC-1)
α : Koefisien muai panjang (ºC-1)
∆T : Kenaikan suhu (ºC)
Pemuaian pada gas dapat dibedakan tiga, yaitu pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal), pemuaian gas pada
tekanan tetap (isobar), dan pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik).
1) Pemuaian gas pada suhu tetap (isotermal): P1V1 = P2V2
V1 V2
2) Pemuaian gas pada tekanan tetap (isobar): =
T1 T2
P1 P2
3) Pemuaian gas pada volume tetap (isokhorik): =
T1 T2
Keterangan:
P1 : Tekanan gas pertama (atm)
P2 : Tekanan gas kedua (atm)
V1 : Volume gas pertama (L)
V2 : Volume gas kedua (L)
T1 : Suhu gas pertama (K)
T2 : Suhu gas kedua (K)
B. Kalor
1. Definisi
Kalor adalah bentuk energi yang berpindah dari benda yang bersuhu lebih tinggi ke benda yang bersuhu lebih
rendah. Kalor dapat menyebabkan perubahan suhu dan wujud suatu benda. Kalor satuannya adalah kal. 1 kkal =
1.000 kalori. Satu kilokalori (1 kkal) adalah kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1oC.
Kapasitas kalor (C) adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1 °C. Asas Black: “ Banyaknya
kalor yang dilepaskan sama dengan kalor yang diserap” memenuhi hukum kekekalan energi. Qlepas = Qditerima
Keterangan:
Qlepas = besar kalor yang diberikan (J)
Qterima = besar kalor yang diterima (J)
k . t . A ( T2 − T1 ) Q k . A ( T2 − T1 ) k . A . ∆T
=
Q Keterangan: atau = H=
d t d d
Q = banyak kalor yang mengalir (J)
A = luas permukaan (m2)
∆T = perbedaan suhu dua permukaan (K)
d = tebal lapisan (m)
k = konduktivitas termal daya hantar panas (J/ms K)
t = lamanya kalor mengalir (s)
H = kelajuan hantaran kalor (J/s)
b. Konveksi (aliran)
Konveksi adalah perpindahan kalor yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat. Perpindahan kalor
secara konveksi dapat terjadi pada zat cair dan gas.
1) Konveksi pada zat cair
Perpindahan kalor secara konveksi terjadi karena adanya perbedaan massa jenis zat cair. Konveksi air
banyak dimanfaatkan dalam pembuatan sistem aliran air panas di hotel, apartemen, atau perusahaan-
perusahaan besar.
2) Konveksi pada gas
Contoh konveksi udara dalam kehidupan sehari-hari, antara lain, sebagai berikut.
a) Sistem ventilasi rumah.
b) Cerobong asap pabrik
c) Angin laut dan angin darat
H = h . A . ∆T 4
Keterangan
H = laju perpindahan kalor (W)
A = luas permukaan benda (m² )
∆T = T2 – T1 = perbedaan suhu (K atau °C)
h = koefisien konveksi (Wm-2K-4 atau Wm-2(°C)4)
c. Radiasi (pancaran)
Radiasi adalah perpindahan kalor yang tidak memerlukan zat perantara (medium). Banyaknya kalor yang
dipancarkan per satuan waktu menurut Stefan Boltzman, yaitu berbanding lurus dengan luas penampang,
berbanding lurus dengan pangkat empat suhu mutlaknya, dan tergantung sifat permukaan benda tersebut.
H = A . e . σ . ∆T4
Keterangan:
H = laju radiasi yang dipancarkan per satuan luas, dalam J/m2. det atau watt/m2.
e = emisivitas (Daya pancaran) permukaan.
watt
σ = konstanta umum = 5,672 x 10 –8
m (°K)
2 4
Besarnya e tergantung pada macam permukaan benda 0 ≤ e ≤ 1, yaitu permukaan hitam sempurna (black body).
1) Sebagai pemancar panas ideal.
e = 1 2) Sebagai penyerap panas yang baik.
3) Sebagai pemantul panas yang jelek.
Terdapat pada permukaan yang lebih halus.
1) Sebagai pemancar panas yang jelek.
e = 0 2) Sebagai penyerap panas yang jelek.
3) Sebagai pemantul yang baik.
2. Pada awal perjalanan, tekanan udara di dalam ban mobil adalah 432 k Pa dengan suhu 15°C. Setelah berjalan pada
kecepatan tinggi, ban menjadi panas dan tekanan udara ban menjadi 492 k Pa. Jika pemuaian ban diabaikan, maka suhu
udara di dalam ban menjadi....
A. 17 °C
B. 35 °C
C. 55 °C
D. 155 °C
E. 328 °C
3. Potongan alumunium bermassa 200 gram dengan suhu 200C dimasukkan ke dalam bejana air bermassa 100 gram dan
suhu 800C. Jika diketahui kalor jenis alumunium 0,22 kal/g0C dan kalor jenis air 1 kal/g0C, maka suhu akhir air dan
alumunium mendekati ...
A. 200C
B. 420C
C. 620C
D. 800C
E. 1000C
4. Dua batang logam A dan B berukuran sama masing-masing mempunyai koefisien konduksi 2k dan k.
Keduanya dihubungkan menjadi satu dan pada ujung-ujung yang bebas dikenakan suhu seperti pada gambar.
C. 1200C
D. 1500C
E. 1600C
5. Panjang sebuah logam pada suhu 25 oC adalah 10 cm maka panjang logam tersebut pada suhu 125 oC jika α = 1,9 x 10-
5 o
/ C adalah ... m.
A. 70019
B. 8,0019
C. 9,0019
D. 10,0019
E. 11,0019
6. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk melebur 5 kg es pada suhu 0 °C jika kalor lebur es 336.000 J/kg disebut ... kJ.
A. 0,168
B. 1,68
C. 16,8
D. 168
E. 1.680
7. 15. Jumlah energi kalor yang diperlukan untuk memanaskan 7 kg suatu zat yang kalor jenisnya 450 J/kg°C dari suhu
23 °C sampai 223 °C adalah … kJ.
A. 630
B. 530
C. 430
D. 330
E. 230
8. Kapasitas kalor suatu benda yang massanya 2 kg dengan kalor jenis 900 J/kg°C adalah ... kJ/°C.
A. 0,00018
B. 0,0018
C. 0,018
D. 0,18
E. 1,8
9. Diketahui, panjang sebuah batang logam pada suhu 25 oC adalah 10 cm. Panjang logam tersebut pada suhu 425 oC jika
α = 1,2 x 10-5 /oC adalah ... cm.
A. 30,0048
B. 20,0048
C. 20,0024
D. 10,0048
E. 10,0024
10. Dari kelima grafik hubungan kalor (Q) terhadap perubahan suhu AT untuk 5 zat berikut ini (kelima grafik berskala
sama). maka zat yang memiliki kapasitas kalor terbesar diperlihatkan pada grafik ....
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E. 5
11. Sebuah balok es dengan massa 50 kg, pada 0°C, didorong di atas papan horizontal yang juga mempunyai suhu 0°C
sejauh 21 m. Ternyata 2,5 gram punyai es mencair karena gesekan. Jika kalor lebur es = 80 kal/g, maka besarnya
koefisien gesekan adalah ....
A. 0,5
B. 0,6
C. 0,7
D. 0,8
E. 0,9
12. Energi yang diradiasikan perdetik oleh benda hitam pada suhu T1 besarnya 16 kali energi yang diradiasikan per detik
pada suhu T0 ; maka T1 adalah ....
A. 2 TT0
B. 2,5 TT0
C. 3 TT0
D. 4 TT0
E. 5 TT0
13. Sebuah ketel listrik berdaya 3 kw dan berisi 2 liter air 20° C, dialiri arus selama 15 menit. Jika kalor jenis air = 42 kJkg-
1
(°C)-1, kalor penguapan air = 2,3.10³ kJkg-1 dan dinding ketel tidak menyerap kalor, maka sisa air yang berada di
dalam ketel adalah ....
A. 0,8 liter
B. 1,1 liter
C. 1,5 liter
D. 1,8 liter
E. 2,0 liter
15. Dalam sebuah bejana yang massanya diabaikan terdapat a gram air 42°C dicampur dengan b gram es - 4°C. Setelah
diaduk ternyata 50% es melebur. Jika titik lebur es = 0°C, kalor jenis es,= 0,5 kal/g°C, kalor lebur es = 80 kal/g, maka
perbandingan a dan b adalah ....
A. 1 : 4
B. 1 : 2
C. 1 : 1
D. 2 : 1
E. 4 : 1
16. Pak Slamet mengukur suhu ruangan kantor CV. Dharma Aksara dengan menggunakan termometer Fahrenheit. Pada
hasil pengukurannya ternyata menunjukkan skala 96 °F. Maka besarnya suhu ruangan CV. Dharma Aksara jika
dinyatakan dalam skala Celsius adalah ... oC.
A. 25o
B. 30o
C. 35o
D. 40o
E. 45o
17. Ibu Ambar sedang demam tinggi, ia mengukur suhu badannya dengan termometer klinis dan terbaca pada skala 40 °C.
Jika skala tersebut dinyatakan dalam skala Fahrenheit besarnya adalah ....
A. 110o
B. 108o
C. 106o
D. 104o
E. 102o
18. Sebuah benda yang terbuat dari baja memiliki panjang 1000 cm. Besarnya pertambahan panjang baja itu, jika terjadi
perubahan suhu sebesar 50°C adalah … cm.
A. 20
B. 40
C. 60
D. 80
E. 100
19. Dewi membakar besi dengan suhu 3.027 oC. Besarnya suhu pembakaran besi tersebut dalam skala Kelvin adalah ... K.
A. 1.200o
B. 2.400o
C. 3.300o
D. 4.200o
E. 5.300o
20. Pada suhu termometer D, titik beku air adalah 40 oD dan titik didih air adalah 240 oD. Bila suatu benda diukur dengan
termometer Celcius bersuhu 50 oC, maka besarnya suhu tersebut jika diukur dengan termometer D adalah … oD.
A. 110o
B. 120o
C. 130o
D. 140o
E. 150o
21. Pada suhu 30° C sebuah pelat besi luasnya 10 m2. Apabila suhunya dinaikkan menjadi 90° C dan koefisien muai
panjang besi sebesar 0,000012/° C, maka luas pelat besi tersebut adalah … m2.
A. 10,0144
B. 20,0288
C. 2,00144
D. 1,00144
E. 0,00144
22. Sebuah bejana memiliki volume 1 liter pada suhu 25° C. Jika koefisien muai panjang bejana 2 × 10-5 /°C, maka
volume bejana pada suhu 75° C adalah ….
A. 1,003 liter
B. 2,003 liter
C. 3,003 liter
D. 4,003 liter
E. 5,003 liter
23. Batang suatu logam pada suhu 20o C memiliki panjang 200 cm. Besarnya panjang tersebut pada suhu 310oC jika α =
1,2 x 10-5/oC adalah ….
A. 000,3696 cm.
B. 80,3696 cm.
C. 90,3696 cm.
D. 100,3696 cm.
E. 200,3696 cm.
24. Suatu aluminium berbentuk balok dengan panjang 10 cm, lebar 5 cm, dan tinggi 7 cm pada suhu 50 oC. Koefisien muai
panjang aluminium 1,2 x 10-5 / oC. Pertambahan volume plat tersebut jika dipanasi hingga suhu 75 oC adalah ….
A. 0,315 m2
B. 0,615 m2
C. 0,915 m2
D. 3,315 m2
E. 6,315 m2
25. Suatu batang tembaga panjangnya 150 cm dan luas penampangnya 30 cm2 ujung yang satu menempel pada air es yang
bersuhu 0 oC dan ujung yang lainnya menempel pada air panas yang sedang mendidih 100 oC. Bila koefisien konduksi
thermal baja adalah 0,9 kal/s cm oC, maka besarnya kalori kalor yang merambat pada baja selama 10 sekon adalah …
kal.
A. 320
B. 180
C. 160
D. 80
E. 40
26. Batang baja dan kuningan luas penampang dan panjangnya sama yang salah satu ujungnya dihubungkan. Suhu ujung
batang baja yang bebas 250 oC, sedangkan suhu ujung batang kuningan yang bebas adalah 100 oC. Jika koefisien
konduksi thermal baja dan kuningan masing-masing 0,12 kal/s cm oC dan 0,24 kal/s cm oC. Besarnya suhu pada titik
sambungannya adalah … oC.
A. 350
B. 300
C. 250
D. 200
E. 150
27. Sebuah bola tembaga luasnya 20 cm2 dipanaskan hingga berpijar pada suhu 127 oC. Jika emisivitasnya 0,4 dan τ = 5,67
x 10 -8 watt/m2K4, maka besarnya energi radiasinya adalah … watt/m2.
A. 580,608
B. 680,608
C. 780,608
D. 880,608
E. 980,608
28. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah 4 g es pada suhu 00C menjadi uap air pada suhu 1000C adalah … J
A. 13032
B. 14022
C. 12064
D. 24052
E. 12053
29. Dua batang logam A dan B yang mempunyai ukuran yang sama disambungkan satu sama lain pada salah satu ujungnya (seperti
gambar di samping). Jika suhu ujung bebas logam A 210°C dan di ujung bebas B 30°C dan koefisien konduksi kalor logan A
adalah dua kali koefisien konduksi logam B, maka suhu pada sambungan tersebut adalah ... 0C
A. 80
B. 90
C. 120
D. 150
E. 180
30. Dalam sebuah termos terdapat 1000 g larutan kopi pada suhu 1800C. Kemudian sebanyak 40 g larutan susu pada suhu
100C ditambahkan ke dalamnya. Kalor jenis larutan susu dan kopi sama besar. Maka suhu akhir campuran tersebut
adalah … 0C.
A. 183,42
B. 157,36
C. 163,52
D. 173,46
E. 156,76
9 – Alat Optik
A. ALAT-ALAT OPTIK
1. Definsi:
Alat optik adalah alat yang bekerja dengan prinsip pembiasan dan pemantulan cahaya. Beberapa alat optik yang
sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari, antara lain mata, lup, mikroskop, dan teropong.
2. Mata
a. Mata adalah alat optik penglihatan manusia.
b. Mata normal
Mempunyai titik jauh (PR) = ~ (tak terhingga)
Mempunyai titik dekat (PP) = 25 cm (kadang 30 cm)
c. Berikut bagian-bagian mata beserta fungsinya.
Lensa Retina
Otot
siliari
Selaput pelangi
Saraf optik
Pupil
Otot
Kornea siliari
Kloroid
Daya akomodasi mata untuk melihat benda jauh dan dekat dengan cara mengatur
keseimbangan lensa mata.
Berkas-berkas
sinar sejajar dari
benda jauh
(a)
(b)
(a) Mata miopi (b) miopi yang ditolong dengan kacamata lensa cekung.
Benda
dekat
(a)
(b)
(a) Mata hipermetropi (b) hipermetropi yang ditolong dengan kacamata lensa cembung.
b. Tanpa akomodasi
Sn
M=
f
c. Berakomodasi maksimum
Sn
M= +1
f
Keterangan:
M = perbesaran total pada lup
Sn = jarak titik dekat mata pengamat (cm)
f = jarak fokus (cm)
4. Mikroskop
a. Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat kecil.
b. Mikroskop terdiri dari lensa obyektif dan okuler.
c. Benda yang akan diamati menggunakan mikroskop diletakkan pada kaca preparat dan ditaruh di depan lensa
objektif sehingga benda berada di ruang II lensa objektif (fobjektif < s < 2fobjektif).
d. Bayangan yang terbentuk pada mikroskop mempunyai sifat-sifat sebagai berikut.
1) Bayangan yang dihasilkan pada lensa objektif adalah nyata, terbalik, dan diperbesar.
2) Bayangan yang dihasilkan pada lensa okuler adalah maya, tegak, dan diperbesar.
3) Bayangan yang dihasilkan pada mikroskop adalah maya, terbalik, dan diperbesar terhadap bendanya.
e. Persamaan perbesaran (M) pada mikroskop
1) Tanpa akomodasi
s 'obj 25
M= × L = s'obj + sok
sobj fok
Keterangan:
M : Perbesaran total mikroskop (dioptri)
s'obj : Jarak bayangan objektif (cm)
s'ok : Jarak bayangan okuler (cm)
sobj : Jarak objektif (cm)
L : Panjang mikroskop atau tubus (cm)
s'obj : Jarak bayangan objektif (cm)
s'ok : Jarak bayangan okuler (cm)
2) Berakomodasi maksimum
s 'obj 25
M = × + 1 L = s'obj + sok
sobj f
ok
Keterangan:
M = perbesaran total pada mikroskop
S’ob = jarak bayangan terhadap lensa obyektif (cm)
Sob = jarak benda terhadap lensa obyektif
Sn = jarak titik dekat mata pengamat (cm)
fok = jarak fokus lensa obyektif (cm)
d = panjang mikroskop atau tubus (cm)
Sok = jarak benda terhadap lensa okuler (cm)
5. Teropong
a. Teropong atau teleskop adalah alat optik yang digunakan untuk melihat benda-benda yang sangat jauh.
b. Teropong terdiri dari lensa obyektif dan okuler. Bayangan yang dibentuk oleh lensa obyektif bersifat nyata,
terbalik, dan diperkecil. Bayangan yang dibentuk lensa okuler bersifat maya, terbalik, dan diperbesar.
c. Jenis teropong ada dua, yaitu:
1) Teropog bias (lensa), terdiri atas lensa,
a) Teropong bintang, untuk mengamati benda-benda di angkasa luar
Terdiri dari 2 lensa positif Fob >> fok
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi
S 'ob fob
M= = dan panjang teropong bintang d = fob + fok
Sok fok
Berakomodasi maksimum
fob Sn + fok
M= dan panjang teropong bintang d = fob + S ok
fok Sn
b) Teropong bumi, untuk mengamati benda-benda di permukaan bumi.
Terdiri dari 3 lensa positif, yaitu obyektif, okuler, dan pembalik.
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi
fob
M= dan panjang tak berakomodasi d = fob + 4fp + fok
fok
Berakomodasi maksimum
fob Sn + fok
M= dan panjang berakomodasi maksimum d = fob + 4fp + Sok
fok Sn
c) Teropong panggung.
Terdiri dari 1 lensa (+) dan lensa (–)
Persamaan perbesaran (M)
Tak berakomodasi
fob
M= dan panjang tak berakomodasi d = fob + ( −fok )
fok
Berakomodasi maksimum
fob
M= dan panjang berakomodasi maksimum d = fob + ( −Sok )
sok
d) Teropong prisma,
2) Teropong pantul (cermin), terdiri atas lensa dan cermin
C. akomodasi minimum
D. daya penglihatan
E. pemfokusan mata 12. Perbesaran total sebuah mikroskop adalah 80×, jika
perbesaran yang dibentuk lensa objektif 8×, maka
6. Ketika melihat benda yang letaknya jauh maka lensa perbesaran lensa okulernya adalah ....
mata akan .... A. 5
A. menebal B. 10
B. menipis C. 15
C. mengkerut D. 20
D. memantulkan cahaya E. 25
E. menyerap cahaya
13. Benda yang akan amati dengan mikroskop
7. Seorang penderita miopi mempunyai titik jauh 80 diletakkan pada sebuah kaca preparat di depan lensa
cm. Maka besarnya kekuatan lensa kacamata yang objektif dan berada di ruang ....
harus dipakai orang tersebut agar dapat melihat A. I
benda jauh dengan normal adalah …. B. II
A. -1 C. III
B. -1,25 D. IV
C. 1 E. Tepat titik fokus
D. 1,25
E. 1,5 14. Bentuk bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler
adalah ....
8. Yenni yang menderita rabun dekat mempunyai titik A. nyata, terbalik, dan diperbesar.
dekat 75 cm. Jika ingin membaca dengan jarak B. nyata, terbalik, dan diperkecil.
normal (25 cm), maka besarnya kekuatan lensa C. maya, tegak, dan diperbesar.
kacamata yang harus dipakai Yenni adalah .... D. maya, tegak, dan diperkecil.
A. 0,56 E. maya, terbalik, dan diperbesar
B. 0,67
C. 0,76 15. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa objektif
D. 0,86 pada teropong bias adalah ....
E. 0,96 A. nyata, terbalik, dan diperbesar.
B. nyata, terbalik, dan diperkecil.
9. Kaca mata yang terdiri atas dua lensa, yaitu lensa C. maya, tegak, dan diperbesar.
cekung dan lensa cembung disebut .... D. maya, tegak, dan diperkecil.
A. Cembung E. maya, terbalik, dan diperbesar
B. Cekung
C. Positif 16. Lensa yang berfungsi untuk membalikkan bayangan
D. Negatif yang dibentuk lensa objektif, tidak untuk
E. Rangkap memperbesar bayangan dalam teropong medan
adalah ....
10. Cacat mata di mana kelengkungan selaput bening A. Cembung
atau lensa mata tidak merata sehingga berkas sinar B. Cekung
yang mengenai mata tidak dapat terpusat dengan C. Prisma
sempurna disebut .... D. Rangkap
A. Miopi E. Pembalik
B. Hipermetropi
C. Presbiopi 17. Sifat bayangan yang dibentuk teropong medan
D. Buta warna adalah ....
E. Astigmatisma A. nyata, terbalik, dan diperbesar.
B. nyata, terbalik, dan diperkecil.
11. Sebuah lup berfokus 20 cm digunakan untuk C. maya, tegak, dan diperbesar.
mengamati benda yang panjangnya 8 mm. Maka D. maya, tegak, dan diperkecil.
panjang bayangan benda apabila mata tak E. maya, terbalik, dan diperbesar
berakomodasi adalah ....
A. 1 cm 18. Jenis teropng yang biasanya digunakan dipanggung
B. 2 cm disebut dengan teropong ….
C. 3 cm A. Teropong bintang
D. 4 cm B. Teropong medan
E. 5 cm C. Teropong panggung
22. Cacat mata dimana kelengkungan lensa mata tidak 28. Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda
merata atau sferis dapat ditolong dengan lensa .... yang letaknya sangat jauh agar terlihat jelas disebut
A. divergen ....
B. negatif A. kacamata
C. konvergen B. Teleskop
D. bifokal C. kamera
E. silinder D. lup
E. mikroskop
23. Bayangan yang terbentuk pada lup adalah ….
A. maya, tegak, dan diperbesar 29. Sifat bayangan yang dibentuk pada teropong bumi
B. maya, terbalik, dan diperbesar adalah ....
C. maya, tegak, dan diperkecil A. nyata, tegak, dan diperbesar
D. nyata, tegak, dan diperbesar
E. nyata, tegak, dan diperbesar B. nyata, terbalik, dan diperbesar
C. nyata, terbalik, dan diperkecil
24. Alat yang digunakan untuk melihat benda-benda D. maya, terbalik, dan diperbesar
yang tidak terlihat secara kasat mata agar terlihat E. maya, tegak, dan diperbesar
jelas adalah ....
A. kacamata 30. Teropong yang jalan sinarnya di dalam teropong
B. teleskop dengan cara memantul disebut ….
C. periskop A. teropong bintang
D. lup B. teropong bumi
E. mikroskop C. teropong pantul
D. teropong bias
25. Lensa yang diletakkan di dekat benda yang diamati E. periskop
pada mikroskop dinamakan lensa ....