Anda di halaman 1dari 14

APORAN PRAKTIKUM OSMOSIS

PADA KENTANG

DisusunOleh:

1. AnnisaulMukramina
2. Nurhandayani
3. NiningYuliana
4. A. VinaAnggraeni
5. Syahruddin

SMAN 4 BANTIMURUNG-MAROS
TAHUN PELAJARAN
2012-2013
KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT, atas berkat Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga kami mampu
menyelesaikan tugas “Laporan Praktikum Osmosis PadaKentang”
sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
praktikum biologi.

Dalam penyusunan tugas ini, kami mendapat bimbingan, arahan


dan petunjuk dari Ibu guru. Oleh karenanya, sepantasnya kami
menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu Irawati,
Sp.d. selaku guru biologi SMAN 4 Bantimurung-Maros.

Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan
selain mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan
tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi
penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.

Maros, Oktober 2012

Kelompok V
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL. ............................................................................


1
KATA PENGANTAR ..........................................................................
2
DAFTAR ISI ........................................................................................
3
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang...................................... 4
B. Tujuan........................................................................................ 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori................................................................................. 6
BAB III METODE PENELITIAN
A. WaktudanTempat....................................................................... 11
B. AlatdanBahan...................................... 11
C. ProcedurKerja...................................... ..................................... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPengamatan........................................................................ 12
B. Pembahasan................................................................................ 12
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................. 13
B. Saran ......................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................
..................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang

Apa yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap
normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi
keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah
/lisis, hal irri karena sei turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari
dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis
menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi
keriput karena kehilangan air.

Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya
dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme
dari selsel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil
akhir proses itu kepada lingkunganya. Hal ini dijelaskan jika kita ingat akan amoeba
yang hidup di dalam kolam, tetapi bila kita ingat akan sel-sel organisme darat
multiseluler, seperti pohon atau manusia, hal ini tidak dapat terlihat dengan jelas.
Meskipun demikian tiap sel hidup dari oganisme ini dikelilingi oleh suatu cairan,
sebagai contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam cairan interstisium yang berasal
dari darah.

Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan
alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer)
dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui
membran sel.

Membran plasma bersifatselektifpermeabel(semipermeabel) yang artinya


membrane plasma dapatdilaluiolehmolekulatau ion tertentu. Perpindahanmolekulatau
ion melewatimembranadaduamacamyaitutransporpasifdan transport aktif. Salah
satucontohdaritransporpasifyaitu Osmosis.

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari


bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat.
Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:
1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.
Dalam proses osmosis terdapat tekanan osmosis yang merupakan tekanan
hidrostatik yang terdapat suatu larutan pada keseimbangan osmosis.Tekanan yang
diberikan pada suatu larutan akan meningkatkan energi bebas ,sehingga PA
meningkat dan juga meningkatkan kemampuan difusi dalam larutan.Tekanan yang
diberikan atau sering disebut PT yang disebut juga tekanan turgor.Dari ketiga
potensial tersebut dapat dilihat adanya hubungan yang dapat dituliskan rumus sebagai
berikut :
PA = PO + PT
Dari rumus tersebut terlihat,apabila tidak ada tekanan maka rumusnya menjadi :
PA = PO
KETERANGAN :
PA = Potensial air
PO = Potensial osmotik
PT = Potensial tekanan

B. Tujuan

1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan
hipertonis.
2. Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan.
3. Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
4. MembuktikanPeristiwa Osmosis
5. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu
antaralarutan gula 10%, larutan gula 20%, dan air suling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori

Osmosis

Osmosis adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari


bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus
dapat ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Osmosis merupakan suatu fenomena alami, tapi dapat
dihambat secara buatan dengan meningkatkan tekanan pada bagian dengan
konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Gaya
per unit luas yang dibutuhkan untuk mencegah mengalirnya pelarut melalui membran
permeabel selektif dan masuk ke larutan dengan konsentrasi yang lebih pekat
sebanding dengan tekanan turgor. Tekanan osmotik merupakan sifat koligatif, yang
berarti bahwa sifat ini bergantung pada konsentrasi zat terlarut, dan bukan pada sifat
zat terlarut itu sendiri.Osmosis adalah suatu topik yang penting dalam biologi karena
fenomena ini dapat menjelaskan mengapa air dapat ditransportasikan ke dalam dan ke
luar sel.
Osmosis adalah gerakan suatu materi, misalnya air melintasi suatu selaput atau
membran. Air selalu bergerak melewati membran ke arah sisi yang mangandung
jumlah materi terlarut paling banyak dan kadar air paling sedikit. Dalam percobaan
ini, materi terlarut adalah garam. Garam dan air adalah dua dari bahan-bahan kimia
yang ada pada kentang. Irisan-irisan kentang yang diletakkan dalam mangkuk air
tawar akan mempunyai kadar air semula ditambah dengan air dari mangkuk yang
masuk ke dalam irisan melalui membran sel. Air yang masuk ini membuat irisan-
irisan kentang tadi menjadi kaku. Kadar garam dalam tiap irisan kentang lebih kecil
jumlahnya dibandingkan dengan kadar yang ada dalam mangkuk air garam. Irisan-
irisan yang ada dalam mangkuk air garam menjadi lembek, karena kehilangan
sebagian dari air yang semula dikandung dalam sel-selnya. Air yang berasal dari
dalam tiap irisan kentang keluar melalui membran-membran sel dan masuk ke dalam
mangkuk air garam.Irisan-irisan tadi akan terisi sebagian dan menjadi lembek.
Osmosis terbalik adalah sebuah istilah teknologi yang berasal dari osmosis.
Osmosis adalah sebuah fenomena alam dalm sel hidup di mana molekul “solvent”
(biasanya air) akan mengalir dari daerah “solute” rendah ke daerah “solute” tinggi
melalui sebuah membran “semipermeable”. Membran “semipermeable” ini menunjuk
ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian
dari membran sel. Gerakan dari “solvent” berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang
seimbang tercapai di kedua sisi membran.

jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel


ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa
sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput
selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak
atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput
permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya
tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif
permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan
larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang
konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan
yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.
Osmosis harus melewati membran. Jadi jika terjadi perpindahan pelarut tanpa melalui
membran selektif semipermeabel bukanlah osmosis tetapi peristiwa tersebut adalah
difusi. Perhatikan gambar berikut :

A B

GambarA : Proses Osmosis, Gambar tersebut adalah 2 sel yang masing-masing


memiliki membran plasma dan pada gambar tersebut terjadi perbedaan konsentrasi.
Konsentrasi garam sebelah kanan lebih tinggi akibatnya volume pelarutnya lebih kecil
dibandingkan dengan sel yang sebelah kiri.
GambarB : Proses Difusi, Pada gambar B, di sana tidak nampak adanya membran
semipermeabel jadi peristiwa tersebut proses difusi bukan osmosis dimana yang
pindah adalah partikelnya bukan pelarutnya(jika sebuah larutan), perpindahannya juga
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

Dua faktor penting yang mempengaruhi osmosis adalah:


1. Kadar air dan materi terlarut yang ada di dalam sel.
2. Kadar air dan materi terlarut yang ada di luar sel.

Difusi

Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari


bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan
konsentrasi yang ada pada dua larutan disebut gradien konsentrasi. Difusi akan terus
terjadi hingga seluruh partikel tersebar luas secara merata atau mencapai
keadaan kesetimbangan dimana perpindahan molekul tetap terjadi walaupun tidak ada
perbedaan konsentrasi. Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh
tawar. Lambat laun cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang
berdifusi dalam udara.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi molekuler. Difusi
ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer) molekul yang diam
dari solid atau fluida. Difusi adalah peristiwa mengalirnya/berpindahnya suatu zat
dalam pelarut dari bagian berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah.
Contoh yang sederhana adalah pemberian gula pada cairan teh tawar. Lambat laun
cairan menjadi manis. Contoh lain adalah uap air dari cerek yang berdifusi dalam
udara
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),d ifusi
melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple difusion by chanel
formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membrane berlangsung karena molekul -molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak (lipid)
sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel
permeabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid, vitamin A, D, E, dan
K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak, Selain itu, memmbran sel juga
sangat permeabel terhadap molekul anorganik seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa
molekul kecil khusus yang terlarut dalam serta ion-ion tertentu, dapat menembus
membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari protein
transmembran, semacam pori dengan diameter tertentu yang memungkinkan molekul
dengan diameter lebih kecil dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara
itu, molekul – molekul berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa
garam – garam mineral , tidak dapat menembus membrane secara langsung, tetapi
memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membrane.
Proses masuknya molekul besar yang melibatkan transforter dinamakan difusi
difasilitasi.
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui rnembran
plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transforter. Protein transporter
tergolong protein transmembran yang memliki tempat perlekatan terhadap ion atau
molekul vang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul atau ion memiliki protein
transforter yang khusus, misalnya untuk pelaluan suatu molekul glukosa diperlukan
protein transforter yang khusus untuk mentransfer glukosa ke dalam sel.
Protein transporter untuk grukosa banyak ditemukan pada sel-sel rangka, otot
jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati, karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan
glukosa untuk diubah menjadi energy.Difusi yang paling sering terjadi adalah difusi
molekuler. Difusi ini terjadi jika terbentuk perpindahan dari sebuah lapisan (layer)
molekul yang diam dari solid atau fluida.
Ada beberapa faktor yang memengaruhi kecepatan difusi, yaitu:
 Ukuran partikel. Semakin kecil ukuran partikel, semakin cepat partikel itu
akan bergerak, sehinggak kecepatan difusi semakin tinggi.
 Ketebalan membran. Semakin tebal membran, semakin lambat kecepatan
difusi.
 Luas suatu area. Semakin besar luas area, semakin cepat kecepatan difusinya.
 Jarak. Semakin besar jarak antara dua konsentrasi, semakin lambat kecepatan
difusinya.
 Suhu. Semakin tinggi suhu, partikel mendapatkan energi untuk bergerak
dengan lebih cepat. Maka, semakin cepat pula kecepatan difusinya.

Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang
tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah
difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke
dalam membran plasma yang terbuat dariphospholipids. Difusi seperti ini tidak
memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang
memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam
perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat
melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam
difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.

Plasmolisis

Plasmolisis merupakan dampak dari peristiwa osmosis. Jika sel tumbuhan


diletakkan di larutan garam terkonsentrasi (hipertonik), sel tumbuhan akan kehilangan
air dan juga tekanan turgor, menyebabkan sel tumbuhan lemah.Tumbuhan dengan sel
dalam kondisi seperti ini layu.Kehilangan air lebih banyak akan menyebabkan
terjadinya plasmolisis.Dampak plasmolisis yang meneyebabkan tekanan terus
berkurang sampai di suatu titik di mana protoplasma sel terkelupas dari dinding sel,
menyebabkan adanya jarak antara dinding sel dan membran.Akhirnya cytorrhysis –
runtuhnya seluruh dinding sel – dapat terjadi.Tidak ada mekanisme di dalam sel
tumbuhan untuk mencegah kehilangan air secara berlebihan, juga mendapatkan air
secara berlebihan, tetapi plasmolisis dapat dibalikkan jika sel diletakkan di larutan
hipotonik. Proses sama pada sel hewan disebut krenasi. Sel tumbuhan dalam kondisi
lingkungan berbeda
Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang terjadi di alam.
Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel pada larutan
bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis, seringkali
menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki pigmen
warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas. Bila sel tumbuhan dimasukkan
kedalam cairan hipotonik,turgor sel akan meningkat..Bila berada dalam keadaan
isotonik (larutan yang konsentrasinya sama dengan konsentrasi isi sel,maka sebagian
sel yang ada mengalami plasmolisis,sebagian sel tidak.Keadaan ini dapat dipakai
untuk menentukan tekanan osmosis sel dengan meletakkan pada larutan yang
ditentukan molaritas larutan atau tekanan osmotiknya dan melihat berapa banyak sel
yang terplasmolisis.
Proses sama pada sel hewan disebut krenasi.Cairan di dalam sel hewan keluar
karena peristiwa difusi.Plasmolisis hanya terjadi pada kondisi ekstrem, dan jarang
terjadi di alam.Biasanya terjadi secara sengaja di laboratorium dengan meletakkan sel
pada larutan bersalinitas tinggi atau larutan gula untuk menyebabkan ekosmosis,
seringkali menggunakan tanaman Elodea atau sel epidermal bawang yang memiliki
pigmen warna sehingga proses dapat diamati dengan jelas.
Jika konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis diketahui
,maka nilai tekanan osmosis sel dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
phi = M x R x T di mana
phi = tekanan osmotik (atm)=Tekanan Osmotik sel
M = Molaritas , Konsentrasi larutan yang menyebabkan 50% sel terplasmolisis
R = tetapan gas (0.082 )
T = suhu (Kelvin ) =Temperatur mutlak (273+t 0C)

Transpor Pasif

TranporPasifyaitutransportasi lintas membran tidak membutuhkan energi


karena hanya menuruni gradien konsentrasi.
Transportasi pasif dibedakan menjadi tiga yaitu difusi, difusi berfasilitasi dan
osmosis. Difusi yaitu transportasi zat dari larutan konsentrasi tinggi (hipertonis) ke
larutan konsentrasi rendah (hipotonis). Difusi berfasilitasi yaitu proses difusi dengan
bantuan protein pembawa untuk memindahkan zat dari satu sisi membran ke
membran lain. Sedangkan osmosis yaitu proses perpindahan air dari daerah yang
berkonsentrasi rendah (hipotonik) ke daerah yang berkonsentrasi tinggi (hipertonik)
melalui membran semipermiabel.
BAB III
METODE PENELITIAN

A. WaktudanTempat

Waktu : Selasa, 10.55-11.55 WITA


Tempat : Laboraturium Biologi-Kimia SMA Negeri 4 Bantimurung-Maros

B. AlatdanBahan

1. Mistar
2. Tigabuahgelaskimia 0.5 L
3. Kentang
4. Air Suling
5. LarutanGula 10% dan 20%
6. Pisau
7. Tissue
8. Timbangan (Neraca)

C. ProcedurKerja

1. Buatlahpotongankentangberbentukbujursangkardenganperbandinganpanjang :lebar :
tinggiadalah 0.5 cm : 0.5 cm : 3 cm.
2. Buatlahpotongankentangtersebutsebanyak 9buah.
3. Sediakan 3buahgelaskimiadanmasing-masingdiberi label A, B, dan C.
4. Masukkkan air sulingkedalamgelaskimia A. Masukkanlarutangula 10%
kedalamgelaskimia B. Masukkanlarutangula 20% padagelaskimia C.
5. Ukurlahtinggidanberatsetiapkentangsebelum di masukkankedalamgelaskimiatersebut.
6. Kemudian, ukurlahtinggiawal air/larutanpadasetiapgelaskimiasebelumkentang di
masukkan.
7. Setelahitu, masukkanmasing-masing 3buahpotongankentangpadagelaskimia A, B,
dan C.
8. Kemudiandiamkanselamasatu jam.
9. Setelahitu, ukurlahkembalitinggi
air/larutanpadasetiapgelaskimiasertatinggidanberatsetiapkentang.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HasilPengamatan
No Gelas Kentang Tinggiawal Tinggiakhir Beratawal Beratakhir Larutanawal Larutanakhir
Kimia
1 1 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91
2 A 2 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91 1 gr 1.2 gr
3 3 3 cm 3.1 cm 0.76 0.92
4 1 3 cm 2.9 cm 0.76 0.56
5 B 2 3 cm 2.9 cm 0.76 0.58 1 gr 0.2 gr
6 3 3 cm 2.9 cm 0.76 0.57
7 1 3 cm 2.7 cm 0.76 0.59
8 C 2 3 cm 2.7 cm 0.76 0.51 1 gr 0.4 gr
9 3 3 cm 2.7 cm 0.76 0.51

B. Pembahasan

Dari tabel di atas, di perolehhasilpadagelaskimia A yaitukentang 1, 2, dan 3


dengantinggidanberatawalkentangsertalarutanawaladalah 3 cm, 0.76, dan 1 gr.
Kemudiansetelahdi masukkankedalamgelaskimia A yaitu air
suling,tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipeningkatanyaitutinggikentang
menjadi 3.1 cm, beratkentangmenjadi0.91/0.92 danlarutannyamenjadi 1.2 gr,
padagelaskimia A, kentangberteksturkeras. Kemudiansetelah di
masukkankedalamgelaskimia B yaitularutan gula10%,
tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipenurunanyaitutinggikentangmenjadi
2.9 cm, beratkentangmenjadi 0.56-0.58 danlarutannyamenjadi 0.2 gr, padagelaskimia
B, kentangberteksturlembek. Kemudiansetelah di masukkankedalamgelaskimia C
yaitularutan gula20%,
tinggidanberatkentangsertalarutannyamengalamipenurunanyaitutinggikentangmenjadi
2.7 cm, beratkentangmenjadi 0.51/0.59 danlarutannyamenjadi 0.4 gr, padagelaskimia
C, kentangberteksturlembeksekali.
Saat kentang direndam dalam larutan gula 10% dan 20% akan terjadi perpindahan air
secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini
terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis.
SaatKentang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah (hipotonis).

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkanhasilpraktikum, dapatdisimpulkanbahwa:
1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial permeabel.
2. Larutan yang mempunyaikonsentrasilebihtinggiakannaik. Hal iniberartibahwapada
osmosis terjadidarikonsentrasi yang lebihrendahkekonsentrasi yang lebihtinggi.
3. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang
mengakibatkan plasmolisis
4. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka
molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel.
Ketika larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi
berat sel.
5. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan
air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat
kentang berkurang (hipertonis).
6. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah (hipotonis).
7. Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnpor pasif yang tidak
memerlukan energi dalam prosesnya.
8. Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
membran sel dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran
sel. Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat
kondisi yang kurang menguntungkan

B. Saran

1. Didalam melakukan praktikum siswa – siswi sebaiknya sekolah menyediakan alat –


alat praktikum yang lebih lengkap agar praktikum dapat dilakukan dengan lebih baik.
2. Diharapkan kedepannya tulisan-tulisan yang berkaitan mengenai difusi dan osmosis
diperbanyak, mengingat masih minimnya informasi mengenai proses difusi dan
osmosis.

DAFTAR PUSTAKA

Ø Moeluzie.Thursday June 21 2012.LaporanPraktikum


Osmosis.Bloger.com

Ø Eksakta, Rizal Suhardi.November(2).Difusi Osmosis danPlasmolisis.


Bloger.com

Ø Gadget, CutekiWidget.Rabu, 11 April 2012. Praktikum Osmosis.


Bloger.com
Ø Falinda, Putri. Senin, 17 September 2012.LaporanPraktikumDifusidan
Osmosis.Bloger.com

Ø Hana.Sabtu, 12 Maret 2011. LaporanPraktikumDifusi. Bloger.com

Ø Made, Anca.Kamis, 18 November 2010. LaporanPercobaan Osmosis.


Bloger.com

Ø S.P, Ayu Dkk.2011. PercayaDiriMeraihPrestasi.Nganjuk; PT Tem

Anda mungkin juga menyukai