Laporan Praktikum Osmosis
Laporan Praktikum Osmosis
PADA KENTANG
DisusunOleh:
1. AnnisaulMukramina
2. Nurhandayani
3. NiningYuliana
4. A. VinaAnggraeni
5. Syahruddin
SMAN 4 BANTIMURUNG-MAROS
TAHUN PELAJARAN
2012-2013
KATA PENGANTAR
Akhirnya tiada satu kata yang kami dapat berikan sebagai imbalan
selain mengucapkan terima kasih dan kami berharap semoga laporan ini
dapat bermanfaat bagi para pembaca. Dengan segala kesederhanaan
tulisan ini, kami tetap mengharapkan saran dan kritik demi
penyempurnaan laporan ini.
Wassalamu Alaikum Wr. Wb.
Kelompok V
DAFTAR ISI
Halaman
Apa yang terjadi jika sel tumbuhan atau hewan, misalnya sel darah merah
ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat larutan yang
berbeda-beda? Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah merah akan tetap
normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari
ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi
keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan
dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah
/lisis, hal irri karena sei turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari
dinding sel), sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis
menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi
keriput karena kehilangan air.
Sel adalah suatu mesin kimia. Sel memperoleh bahan dan energi dari lingkunganya
dan mengubahnya di dalam sel melalui proses kimia yang merupakan metabolisme
dari selsel tersebut. Pada akhirnya sel-sel tersebut mengembalikan sebagian dari hasil
akhir proses itu kepada lingkunganya. Hal ini dijelaskan jika kita ingat akan amoeba
yang hidup di dalam kolam, tetapi bila kita ingat akan sel-sel organisme darat
multiseluler, seperti pohon atau manusia, hal ini tidak dapat terlihat dengan jelas.
Meskipun demikian tiap sel hidup dari oganisme ini dikelilingi oleh suatu cairan,
sebagai contoh sel-sel badan kita terdapat di dalam cairan interstisium yang berasal
dari darah.
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma.
Membran sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan
alat transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan
dan tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer)
dan memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui
membran sel.
B. Tujuan
1. Mengetahui efek dari potensial air pada sel yang diletakkan di larutan hipotonis dan
hipertonis.
2. Menghitung persentase berubahnya massa kentang setelah percobaan.
3. Mendeskripsikan peristiwa osmosis pada sel tumbuhan, yaitu kentang
4. MembuktikanPeristiwa Osmosis
5. Untuk mengetahui perbedaan pada percobaan proses osmosis pada kentang, yaitu
antaralarutan gula 10%, larutan gula 20%, dan air suling.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. KajianTeori
Osmosis
A B
Difusi
Dalam mengambil zat-zat nutrisi yang penting dan mengeluarkan zat-zat yang
tidak diperlukan, sel melakukan berbagai jenis aktivitas, dan salah satunya adalah
difusi. Ada dua jenis difusi yang dilakukan, yaitu difusi biasa dan difusi khusus.
Difusi biasa terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophobic atau tidak berpolar / berkutub. Molekul dapat langsung berdifusi ke
dalam membran plasma yang terbuat dariphospholipids. Difusi seperti ini tidak
memerlukan energi atau ATP [Adenosine Tri-Phosphate].
Difusi khusus terjadi ketika sel ingin mengambil nutrisi atau molekul yang
hydrophilic atau berpolar dan ion. Difusi seperti ini memerlukan protein khusus yang
memberikan jalur kepada partikel-partikel tersebut ataupun membantu dalam
perpindahan partikel. Hal ini dilakukan karena partikel-partikel tersebut tidak dapat
melewati membran plasma dengan mudah. Protein-protein yang turut campur dalam
difusi khusus ini biasanya berfungsi untuk spesifik partikel.
Plasmolisis
Transpor Pasif
A. WaktudanTempat
B. AlatdanBahan
1. Mistar
2. Tigabuahgelaskimia 0.5 L
3. Kentang
4. Air Suling
5. LarutanGula 10% dan 20%
6. Pisau
7. Tissue
8. Timbangan (Neraca)
C. ProcedurKerja
1. Buatlahpotongankentangberbentukbujursangkardenganperbandinganpanjang :lebar :
tinggiadalah 0.5 cm : 0.5 cm : 3 cm.
2. Buatlahpotongankentangtersebutsebanyak 9buah.
3. Sediakan 3buahgelaskimiadanmasing-masingdiberi label A, B, dan C.
4. Masukkkan air sulingkedalamgelaskimia A. Masukkanlarutangula 10%
kedalamgelaskimia B. Masukkanlarutangula 20% padagelaskimia C.
5. Ukurlahtinggidanberatsetiapkentangsebelum di masukkankedalamgelaskimiatersebut.
6. Kemudian, ukurlahtinggiawal air/larutanpadasetiapgelaskimiasebelumkentang di
masukkan.
7. Setelahitu, masukkanmasing-masing 3buahpotongankentangpadagelaskimia A, B,
dan C.
8. Kemudiandiamkanselamasatu jam.
9. Setelahitu, ukurlahkembalitinggi
air/larutanpadasetiapgelaskimiasertatinggidanberatsetiapkentang.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HasilPengamatan
No Gelas Kentang Tinggiawal Tinggiakhir Beratawal Beratakhir Larutanawal Larutanakhir
Kimia
1 1 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91
2 A 2 3 cm 3.1 cm 0.76 0.91 1 gr 1.2 gr
3 3 3 cm 3.1 cm 0.76 0.92
4 1 3 cm 2.9 cm 0.76 0.56
5 B 2 3 cm 2.9 cm 0.76 0.58 1 gr 0.2 gr
6 3 3 cm 2.9 cm 0.76 0.57
7 1 3 cm 2.7 cm 0.76 0.59
8 C 2 3 cm 2.7 cm 0.76 0.51 1 gr 0.4 gr
9 3 3 cm 2.7 cm 0.76 0.51
B. Pembahasan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkanhasilpraktikum, dapatdisimpulkanbahwa:
1. Osmosis merupakan proses perpindahan molekul-molekul pelarut (air) dari
konsentrasi pelarut tinggi ke konsentrasi pelarut yang lebih rendah melalui membran
diferensial permeabel.
2. Larutan yang mempunyaikonsentrasilebihtinggiakannaik. Hal iniberartibahwapada
osmosis terjadidarikonsentrasi yang lebihrendahkekonsentrasi yang lebihtinggi.
3. Zat pelarut (air) akan berpindah dari hipotonik ke hipertonik hingga isotonis yang
mengakibatkan plasmolisis
4. Potensial air pada sel dipengaruhi oleh larutan. Ketika larutan hipotonis maka
molekul air di lingkungan akan masuk ke dalam sel sehingga menambah berat sel.
Ketika larutan hipertonis maka molekul air di dalam sel akan keluar dan mengurangi
berat sel.
5. Kentang yang direndam dalam larutan gula mengalami osmosis dimana kandungan
air dalam kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat
kentang berkurang (hipertonis).
6. Kentang yang direndam dalam air biasa mengalami difusi dimana kandungan air yang
ada di luar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat
kentang bertambah (hipotonis).
7. Difusi dan Osmosis merupakan bagian dari proses trasnpor pasif yang tidak
memerlukan energi dalam prosesnya.
8. Permeabilitas dan semi permeabilitas merupakan kemampuan yang dimiliki oleh
membran sel dalam dalam menyaring partikel-partikel yang akan melalui membran
sel. Keduanya dibedakan oleh kemampuan yang dimiliki masing-masing akibat
kondisi yang kurang menguntungkan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA