Anda di halaman 1dari 21

DAFTAR ISI

I. PENGERTIAN ........................................................................................................... 2
II. KARAKTERISTIK PASAR ....................................................................................... 2
III. PERMINTAAN DAN HASIL JUALAN ............................................................... 3
3.1 Permintaan Pasar dan Perusahaan ....................................................................... 3
3.2 Hasil Penjualan Marjinal, Rata – rata, dan Total ................................................ 4
3.2.1 HasilPenjualan Rata-rata ............................................................................. 4
3.2.2 HasilPenjualanMarjinal ............................................................................... 4
3.2.3 Hasil Penjualan Total .................................................................................. 5
IV. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK ................................. 5
4.1 Syarat Pemaksimuman Keuntungan ................................................................... 5
4.2 Jumlah Produksi dan Biaya Produksi.................................................................. 6
4.3 Jumlah Produksi dan Hasil Penjualan ................................................................. 7
4.4 Menentukan Kentungan Maksimum ................................................................... 8
4.4.1 Hasil Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan ................................. 8
4.4.2 Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan ..................... 9
4.6 Kurva Penawaran Perusahaan Jangka Pendek Dalam Pasar Persaingan Sempuna 10
V. GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK ................... 11
VI. BIAYA MARGINAL DAN KURVA PENAWARAN ........................................ 16
VII. OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG . 16
8.1 Perubahan akibat kenaikan permintaan............................................................. 17
8.2 Perubahan yang diakibatkan oleh kemerosot permintaan ................................. 18
8.3 Keuntungan jangka panjang: Untung normal ................................................... 18
IX. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA ..................... 19
9.1 Kebaikan ........................................................................................................... 19
9.2 Kekurangan ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 21
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

I. PENGERTIAN
Pasar persaingan murni (sempurna) merupakan bentuk pasar yang dapat
dikatakan kebalikan atau lawan dari bentuk pasar monopoli, oleh karena dalam
persaingan murni atau pure competition jumlah produsennya banyak dan barang
atau jasa yang dihasilkan oleh produsen homogen.

Oleh karena produknya homogen dan jumlah penghasilannya banyak, maka


produsen secara sendiri-sendiri tidak dapat mempengaruhi harga pasar. Harga
pasar bagi produsen merupakan datum atau given. Produsen mau menjual hasil
produksinya dengan harga yang berlaku di pasar ataukah tidak.(Reksoprayitno,
2000: 261)

II. KARAKTERISTIK PASAR


a. Jenis barang yang dihasilkan adalah barang standart atau identic artinya
barang yang ada di pasar adalah sama satu sama lain (homogen)
b. Jumlah perusahaan dalam industri sangat banyak, sama banyaknya dengan
jumlah pembeli danmerekamempunyaipengetahuan yang sempurna,
baikhargamaupunbarang.
c. Kemungkinankeluarmasukdalamindustrisangatbesarartinyaapabilaperusah
aanmengalamikerugiandangulungtikarsilahkan. Demikian juga
kalausaudarainginmenjadipengusahabaru, silahkandirikan.
d. Perananiklandalampasarpersaingansempurnatidakada,
mengingatproduknyahomogen,banyakpenjual,takadasatupunperusahaan
yang kuasabersaingmelaluiperiklanan.
e. Kekuasaanmenentukanhargatidakada,
artinyasetiapperusahaanadalahpengambilharga (price taker)
(Samboro, 1992: 78)
f. Perusahaan AdalahPengambilHarga. Pengambilhargaatauprice taker
berartisuatuperusahaan yang ada di
dalampasartidakdapatmenentukanataumengubahhargapasar.
Apapuntindakanperusahaandalampasar,
iatidakakanmenimbulkanperubahankeatashargapasar yang berlaku.
g. Setiap Perusahaan MudahKeLuarAtauMasuk.
Sekiranyaperusahaanmengalamikerugian,
daninginmeninggalkanindustritersebut,
langkahinidapatdenganmudahdilakukan.
h. MenghasilkanBarangSerupa. Barang yang
dihasilkanberbagaiperusahaantidakmudahuntukdibeda – bedakan. Barang
yang dihasilkansangatsamaatauserupa. Tidakterdapatperbedaan yang
nyatadiantarabarang yang
dihasilkansuatuperusahaandenganproduksiperusahaanlainnya.
i. TerdapatBanyak Perusahaan Dipasar. Sifatinilah yang
menyebabkanperusahaantidakmempunyaikekuasaanuntukmerubahharga.
Sifatinimeliputiduaaspek, yaitujumlahperusahaansangatbanyakdanmasing
– masingperusahaan relative
kecildibandingkandengankeseluruhanjumlahperusahaandidalampasar.
j. PembeliMempunyaiPengetahuanSempurnaMengenaiPasar.
Dalampasarpersaingansempurna juga
dimisalkanbahwajumlahpembelisangatbanyak, namundimisalkan pula
bahwamasing – masingpembelimempunyaipengetahuan yang
sempurnamenganaikeadaanpasar. Akibatnya para
produsendapatmenjualbarangnyadenganharga yang lebihtinggidari yang
berlaku di pasar. (Sukirno, 2013: 232)

III. PERMINTAAN DAN HASIL JUALAN

Di dalammenganalisisusahasuatuperusahaanuntukmemaksimalkankeuntungan,
duahalharusdiperhatikan :

 Biayaproduksi yang dikeluarkanperusahaan.


 Hasilpenjualandaribarang yang dihasilkanperusahaantersebut.

Sifatbiayaproduksi yang dikeluarkanolehperusahaanadalahbersamaan,


walaudalamstrukturpasardiadigolongkan.Denganperkataan lain
apakahsesuatuperusahaanituberadadalampasarpersaingansempurna, ataumonopoli,
atauoligopoli, ataupersainganmonopolistis, ciri –
cirifungsiproduksidanbiayaproduksinya .Akan
tetapisifathasilpenjualanadalahberbedadiantarapasarpersaingansempurnadenganpa
sarlainnya.Perbedaaninidisebabkankarenaditinjaudarisudutseorangprodusen,
bentukpermintaan yang dihadapi di pasarpersaingansempurnaberbedasifatnya
yang dihadapiprodusen di pasarlainnya. (Sukirno, 2013: 233)

3.1 Permintaan Pasar dan Perusahaan


Setiapperusahaanadalahpengambilharga,
yaitusesuatuperusahaantidkmempunyaikekuasaanuntukmenentukanharga.Interaksi
seluruhprodusendanseluruhpembeli di pasar yang akanmenentukanhargapasar,
danseorangprodusenhanya “menerima” sajaharga yang sudahditentukantersebut.
Iniberartiberapabanyak pun barang yang diproduksikandandijualolehprodusen,
iatidakakandapatmengubahharga yang ditentukan di pasar, kaenajumlah yang
diproduksikanituhanyasebagiankecilsajadarijumlah yang diperjualbelikan di pasar.
(Sukirno, 2013:233-234)

3.2 Hasil Penjualan Marjinal, Rata – rata, dan Total


Dalamuraiandibawahinisecragrafikditerangkanhubungandiantarakurva-
kurvapermintaan, hasilpenjualanmarjinaldanhasilpenujualan rata-
rata.Seterusnyaakanditerangkan pula bentukkurvahasilpenjualan total. (Sukirno,
2013: 234)

3.2.1 HasilPenjualan Rata-rata


Kurvapermintaanpadadasarnyadigambarkandengantujuanuntukmenjelaska
ntentangjmlahpermintaanterhadapsuatubarangpadaberbagaitingkatharga.Disampin
gitu, didalammenganalisiskegiatanperusahaan, iamenunjukkan pula hasilpenjualan
rata-rata yang diterimaprodusenpadaberbagaitingkatproduksinya.
Untuksuatuperusahaandalampasarpersaingansempurnahasilpenjualan rata-rata
(AR) adalahseperti yang ditunjukkandalamgambar 11.2 (Sukirno, 2013: 234)

3.2.2 HasilPenjualanMarjinal
Hasil penjualan marjinal adalah satu konsep (istilah) mengenai hasil
penjualan yang sangat penting untuk ketahui dalam analisis penentuan harga dan
produksi oleh suatu perusahaan (MR- yang merupakan sigkatan dari perkataan
Marjinal Revenue), yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan
dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya. (Sukirno, 2013: 235)
3.2.3 Hasil Penjualan Total
Hasil penjualann total adalah seluruh jumlah pendapatan yang diterima
perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya (TR-yaitu dari pekataan Total
Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan
berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang di jual perusahaan.
Ini meyebabkan kurva penjualan toal (TR) adalah bentuk garis lurus. (Sukirno,
2013: 235)

(Sukirno, 2013: 235-236)

IV. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK


Dalam bagian ini aan dtunjuknan contoh angka tentang biaya produksi,hasil
penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini akan ditunjukan (i) cara
menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marjinal, (ii) cara mengitung
hasil penjualan total, penjual rata-rata dan penjual marjinal, dan (iii) menunjukan
caraya sesuatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang memaksimalkan
keuntungan. (Sukirno, 2013: 236)

4.1 Syarat Pemaksimuman Keuntungan


Dalam jangkan pendek, pemaksimuman untung dalam suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan 2 cara berikut :

 Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total.


 Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya
marjinal
Dalam cara pertama keuntungan ditentukan dengan menghitung dan
membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total. Keuntungan adalah
perbedaan antara hassil penjualan total yang diperoleh dengan biaya total yang
dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai maksimum apabila perbedaan diantar
keduanya adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keuntungan
yang maksimum akan dicapai apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan
total dengan biaya total adalah yang paling maksimum.

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya
rata-rata dan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat
produksi dman hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC)
atau MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila
menambah produksinya pada ketika MR > MC –yaitu hasil penjualan marjinal
(MR) melebihi biaya marjinal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi
dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu
apabila MR < MC,, menguarangi produksi dan penjualan akan menambah untung.
Maka, keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR=MC berlaku.
(Sukirno, 2013: 236)

4.2 Jumlah Produksi dan Biaya Produksi


Gambar tabel

 Kolom (1) ditunjukan berbagai jumlah produksi yang dapat di capai.


 Kolom (2) menggambarkan biaya tetap total yaitu iaya yang dikeluarkan
untuk membeli input tetpa yang digunakan dalam proses produksi.
 Kolom (3) menunjukan biaya berubah total yaitu semua biaya yang
dibelanjakan untuk membeli input berubah atau tenaga kerja.
 Kolom (4) denganmenjumlah biaa tetap total dalam kolom 2 dengan biaya
berubah total dalam kolom 3 diperoleh biaya total.
 Biaya marjinal, yaitu tambahan biaya yang perlu dikeluarkan untuk
menambah satu unit produksi, ditunjukan dalam kolom 5
 Kolom (6) menunjukan biaya tetap rata-rata yaitu biaya tetap dibagi
dengan jumlah produksi.
 Kolom (7) menunjukan biaya berbah rata-ratayaitu biaya berubah tota
dibagi dengan jumlah produksi.
 Kolom (8) meunjukan biaya total rata-rata yaitu biaya perunit untuk
menghasilkan suatu barang.
Ciri – ciri dari data dan kurva berbagai jenis biaya adalah :

 Biaya berubah total mula – mula mengalami kenaikan yang lambat, akan
tetapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama
makin cepat
 Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total
 Biaya tetap rata – rata semakin lama semakin kecil. Oleh sebab itu kurva
biaya tetap rata – rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah

Biaya berubah rata – rata, biaya total rata – rata dan biaya marjinal,
mempunyai sifat yang sama : pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya
tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang
lebih tinggi apabila produksi ditambah. Berdasarkan sifat ini kurva untuk ketiga
jenis biaya berbentuk huruf “U” . (Sukirno, 2013: 237-238)

4.3 Jumlah Produksi dan Hasil Penjualan


Hubungan diantara jumlah produksi dengan hasil penjualan total, hasil
penjualan rata – rata dan hasil penjualan marjinal ditunjukkan dalam tabel 11.2.
data dan informasi yang digambarkan dalam setiap kolom adalah seperti yang
dinyatakan dibawah ini:

 Data dalam kolom (1), seperti dalam tabel 11.1, menggambarkan jumlah
produksi yang dicapai.
 Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga
seunit tetap karena produsen tersebut berada di pasar persaingan
sempurna.
 Kolom (3) menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen
pada berbagai tingkat produksi. Data hasil penjualan total dalam kolom
tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

TR = P x Q

Di mana TR Badalah jumlah hasil penjualan, P adalah tingkat harga, dan


Q adalah jumlah produksi
 Kolom (4) menunjukkan hasil penjualan rata – rata. Telah iterangkan
bahwa dalam persaingan sempurna harga adalah tetap, walau berapa pun
jumlah produksi yang dilakukan. Oleh sebab itu, hasil penjualan rata – rata
(AR) adalah sama dengan tingkat harga (P)

Kolom (5) menunjukkan hasil penjualan marjinal – yaitu tambahan hasil


penjualan yang disbabkan oleh pertabahan seunit barang yang dijual. Oleh karena
harga adalah tetap, maka hasil penjualan marjinal adalah sama dengan tingkat
harga. (Sukirno, 2013: 238-239)
4.4 Menentukan Kentungan Maksimum
Perusahaan menentukan tingat produksi yang akan menghasilkan keuntungan
yang paling maksimum. Terdapat dua cara untuk menentukan tingkat produksi
yang memaksimumkan tersebut :

i. Dengan menggunkan pendekatan biaya total dan hasil total


ii. Dengan menggunakan pendekatan hasil marjinal dan biaya marjinal.
(Sukirno, 2013: 239)

4.4.1 Hasil Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan


Cara ini merupakan cara paling mudah untuk menentukan tingkat produksi yang
akan memaksimumkan keuntungan. Untuk menentukan keadaan tersebut, yang
dilakukan adalah :

 Membandingkan hasil penjualan total pada setiap tingkat produksi


 Mnentukan tingkat produksi di mana hasil penjualan total melebihi biaya
total pada jumlah yang paling maksimum

 Kolom (2) menunjukkan hasil penjualan


 Kolom (3) menujukkan biaya produksi
 Kolom (4) menunjukkan keuntungan yang diperoleh pada berbagai tingkat
produksi
Yang dihitung dengan fomula berikut :
Keuntungan = Hasil Penjualan Total – Biaya Produksi Total

Hasil penghitungan yang diperoleh menunjukkan keuntungan maksimum


dicapai apabila perusahaan memproduksikan sebanyak 6 atau 7 unit dan
keuntungan maksimum yang dinikmai perusahaan adalah Rp 420 ribu.
Catatan : untuk menyesuaikam dengan analisis secara grafik, produksi yang akan
dilakukan perusahaan adalah sebanyak 7 unit – yaitu pada ketika hasil penjualan
marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC). (Sukirno, 2013: 239-240)

4.4.2 Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan

Biaya Marjinal (MC = MR)

Tabel 11.4 membandingkan hasil penjualan marjinal dengan biaya marjinal.


Data dalam tabel tersebut diambil dari tabel 11.1 (untuk data biaya marjinal) dan
tabel 11.2 (untuk data hasil penjualan marjinal).

 Kolom(4) menggambarka tambahan (atau pengurangan) untung apabila


produksi ditambah satu unit, dihitung berdasarkan formula berikut :

Tambahan untung = Tambahan penjualan total – Tambahan biaya

 Kolom (5) menunjukkan jumlah untung yang diperoleh pada berbagai


tingat produksi berdasarkan pada data dalam kolom (4)

Jumlah untung merupakan keuntungan “bruto”, yaitu sebelum dikurangi


dengan biaya tetap. (Sukirno, 2013: 240- 241)
Dalam analisis secara grafik, penentuan produksi dan harga yang
memaksimumkan keuntungan selalu akan menggunakan persamaan MC = NR.
Oleh sebab kesamaan MC = MR adalah penting dalam penentuan “keseimbangan
perusahaan”- yaitu keadaan yang memaksimumkan keuntungan, dalam gambar
11.3 ditunjukkan kurva MC dan MR dan penentuan tingka produksi yang
memaksimumkan keuntungan. Grafik tersebut dibuat berdasarkan data dalam
tabel 11.4. sesuai dengan data pada tabel 11.4, kurva MC dan kurva MR akan
berpotongan pada tingkat produksi sebanyak 7 unit.

(Sukirno, 2013: 241 - 242)

4.6 Kurva Penawaran Perusahaan Jangka Pendek Dalam Pasar


Persaingan Sempuna
Kurva penawaran suatu perusahaan menyatakan berapa banyak output
yang akan diproduksi pada setiap kemungkinan harga. Kurva penawaran jangka
pendek cenderung naik dengan alasan peningkatan biaya marjinal menyebabkan
terjadinya keuntungan yang pada satu atau lebih faktor produksi. Peningkatan
harga pasar akan memacu perusahaan yang ada dipasar untuk meningkatkan
jumlah roduksinya. Harga yang lebih tinggi membuat produksi tambahan
menguntungkan dan meningkatkan keuntungan totla karena berlaku untuk semua
unit yang diproduksi. Sering terjadi harga output berubah bersama dengan
berubahnya harga input. Dalam hal ini output berubah sebagai tanggapan
berubahnya harga input.
Gambar diatas menunjukkan kurva biaya perusahaan yaitu MC1 ketika
perusahaan menghadapi harga output $7 per unit. Perusahaan memaksimumkan
dengan memproduksi q1. Misalkan harga salah satu input meningkat, hal tersebut
berakibat meningkatnya kurva biaya marginal bergeser dari MC1 KE MC2.
Sekarang biaya memproduksi setiap unit output menjadi lebih besar. Output baru
yang dapat memaksimumkan keuntingan adalah Q2 pada saat P besar. Dengan
demikian harga input yang lebih tinggi menyebabkan perusahaan mengurangi
outputnya. (Sasongko, 2004: 72)

V. GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA


PENDEK

Seperti juga halnya dengan penggambaran dengan menggunaan angka –


angka, dengan secara grafik pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan
dapat ditungjukkan dengan dua cara, yaitu :

 Dengan grafik yang menggambarkan biayya total dan hasil penjualan total
 Dengan grafik yang menujukkan biaya marjinal dan hasil penjualan
marjinal. (Sukirno, 2013: 242)

5.1 Pendekatan Biaya Total – Hasil Penjualan Total

Pemaksimuman keuntungan dengan menggunakan pendekatan ini ditunjukkan


dalam gampbar 11.4. kurva TC (Biaya total), dan TR (hasil penjualan total) dibuat
berdasarkan data yang terdapat dalam tabel 1.1 dan 11.2. kurva TC ermula di atas
kurva TR, dan ini terus berlangsung sehingga tingkatproduksi hampir 2 unit.
Keadaan di mana kurvaTC berada di atas kurva TR menggambarkan bahwa
prusahaan mengalami kerugian. Pada waktu produkai mencapai di antara 2 sampai
9unit kurva TC beada di bawah kurva TR dan ini menggambarkan bahwa
perusahaan memperoleh keuntungan.

Apabila dibuat garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang
terpanjang- yaitu pada keadaan dimana produksi adalah 7 unit, menggambarkan
keuntungan yang paling maksimum. Apabila produksi mencapai 10 unit atau lebih
kurva TC telah berada di atas kurva TR kembali, yang berarti bahwa perusahaan
mengalami kerugian kembali. Perpotongan diantar kurva TC dan kurva TR
dinamakan titik impas – yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan
perusahaan adalah sama dngan hasil penjualan total yang diterimanya.
Perpotongan tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B. (Sukirno, 2013:
242-243)

5.2 Pendekatan Biaya Marjinal – Hasil Penjualan Marjinal

Cara yang kedua, yaitu mencari keadaan di mana MC = MR, ditunjukkan


dalam gambar 11.5. Seperti halnya dengan di dalam gambar 11.4, di dalam
gambar 11.5 kurva – kurva dibuat berdasarkan kepada angka – angka yang
terdapat dalam tabel 11.1 dan 11.2. kurva – kurva yang dibuat adalah AVC, AC,
MC dan MR. Kegiatan perusahaan mencapai keuntungan maksium apabila pada
jumlah produksi yang digambarkan dalam tabel 11.4 tercapai keadaan di mana
MC = MR. Dalam gmbar 11.5 keadaan dimana MC = MR berlaku pada waktu
produksi adalah 7 unit. Jumlah keuntungan ditunjukkan oleh kotak EABC.

Walaupun dimisalakan setiap peruahaan akan berusaha untuk


memaksimumkan keuntungan, tidaklah brarti bahwa setiap perushaan akan selalu
mendapat untung dalam kegiatannya. Dalam jangka pendek terdapat empat
kemungkinan dalam corak keuntungan atau kerugian perusahaan (atau keaadaan
keseimbangan perusahaan), yaitu :

 Mendapat untng luar biasa (untung melebihi normal


 Mendapat untung normal
 Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah
 Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan (Sukirno,
2013: 243-244)
5.3 Keuntungan Normal Atau Lebih Normal

Keadaan kegiatan perusahaan yang memperoleh untung lebih normal


ditunjukkan dalam gambar 11.6(i). Perusahaan akan mendapatkan untung luar
biasa apabila harga adalah lebih tinggi dari biaya rata – rata yang paling
minimum. Jadi apabila harga Po perusahaan akan mendapat keuntungan luar
biasa. Keuntungan ini dicapai pada waktujumlah produksi adalah Qo dan besarnya
keuntungan luar biasa tersebut adalah AEPoB. Keuntungan seperti ini hanya akan
berlaku dalam jangka pendek. Dalam jangka panjang adanya keuntungan tersebut
akan menarik kemasukan perusahaan – perusahaan baru. Maka penawaran barang
akan bertambah dan ini mangakibatkan penurunan hargasehingga akhirnya
keuntungan luarbiasa tersebut tidak terwujud lagi.

Gambar 11.6 (i) juga menggambarkan keadaaan di mana perusahaan


mendapat keuntungan biasa atau keuntungan normal. Suatu perusahaan dikatakan
memperoleh keuntungan normal apabila hasil penjualan totalnya adalah sama
dengan biaya total

Dalam biaya total termasuk biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Dalam
gambar 11.6 (i) perusahaan dkatakan memperoleh untung normal apabila harga
adalah P1. Pada harga ini MC dipotong olehMR1 pada titik E1, dan titik E1
tersebut adalah tiik singgung garis d1 = AR1 = MR1 dengan kurva AC. Karena
AC = AR1, biaya total rata – rata = hasil penjualan rata – rata maka biaya total
adalahsama dengan hasil penjualan total. (Sukirno, 2013: 245 - 246)

5.4 Kerugian Tetapi Dapat Membayar Sebagian Biaya Tetap

Gambar 11.6 (i) menunjukkan keadaan di mana perusahaan mengalam erugian


tetapi masih dapat beroprasi, yaitu harga adalah lebih rendah dari biaya total rata –
rata, tetapi lebih tinggi dari biaya berubah rata – rata. Gambaran yang seperti itu
berarti perusahaan memperoleh hasil penjualan yang melebihi biaya berubah yang
dikeluarkannya, tetapi kelebihan tersebut belum dapa menutupi biaya tetapnya.
Dalam keaddaan yang sepeti ini peusahaan akan meneruskan usahanya, karena
kalau tidaak ia akan mengalami kerugian yang lebih besar lagi, yaitu sebanyak
biaya tetap yang dikeluarkannya. Dalam meneruskan kegiatannya perusahaan
akan menghasilkan produksi sampai kepada tingkat dimana MC = MR, karena
tingkat ini akan meminimumkan kerugian yang akan dideritanya. Dalam gambar
16.1 (ii) kesamaan di antara MC dan MR dicapaititik E. Dengan demikian poduksi
yang harus dicapai perushaan supaya kerugiannya minimum adalah Q. Biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan adlaha sebanyak OQAB dan hasil
penjulannya adalah sebanyak OQEP. Ini berarti krugian minimum yang
ditanggung perusahaan adalah sebesar PEAB. (Sukirno, 2013: 246)

5.5 Perusahaan Menutup Usahanya

Gambar 11.6 (iii) menunjukkan keadaan menyebabkan perusahaan akan


menutup usahanya. Keadaan yang seperti itu aan berlaku apabila hasil penjualan
hanyalah sebesar atau kurang dari biaya berubah. Dalam grafik ia ditunjukkan
oleh keadaan dimana garis d = AR = MR menyinggung kurva AVC dan garis d1
= AR1 = MR1 berada di bawah AVC. Sekiranya perusahaan menghadapi keadaan
seperti ini, tidak ada gunanya bagi prusahaan untuk meneruskan kegiatan
memproduksi. Walaupun perusahaan menghasilkan baang,ia sama sekali tida
dapat memperoleh pendapatan untuk menutupi biaya tetap yang telah
dikeluarkannya. Oleh sebab itu leih baiklah baginya untuk menghentikan kegiatan
emproduksi. Tetapi hal ini tidaklah berarti bahwa perusahaan itu dengan serta
meta membubarkankan usahanya. Di dalam jangka pendek dimisalkan perusahaan
tidak mempunyai waktu untuk mmbubarkan kegiatannya, yaitu ia tidak dapat
menjual harta – harta yang dimilikinya. Dengan demikian perusahaan dianggap
baru berada pada tingkat menghntikan kegiatan memproduksinya, atau menutup
peruahan- atau shutdown dan belum pada tingkat membubarkan perusahaan dan
meninggalan industri tersebut. (Sukirno, 2013: 246)
VI. BIAYA MARGINAL DAN KURVA PENAWARAN

Gambar figur 2 menunjukan bagaimana cara perusahaan kompetitif merespon


kenaikan harga. Saat harga P1, jumlah produksi perusahaan adalah Q1, jumlah
produk yang menyamakan biaya marginal dengan harga.Saat harga naik menjadi
P2, perusahaan melihat bahwa pendapatan marginal sekarang lebih tinggi
daripada biaya marginal pada tingkat produksi sebelumnya sehingga perusahaan
meningkatkan jumlah produksi. Jumlah produk yang memaksimalkan keuntungan
adalah Q2, saat biaya marginalnya sama dengan harga baru yang lebih tinggi.
Intinya,karena kurva biaya – marginal perusahaan menentukan jumlah barang
yang ingin dihasilkan oleh perusahaan pada harga tertentu, kurva ini merupakan
kurva penawaran perusahaan kompetitif.

VII. OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA


PANJANG
Dalam jangka panjang perusahaan dan industri dapat membuat beberapa
perubahan tertentu yang di dalam jangka pendek tidak dapat dilakukan.
8.1 Perubahan akibat kenaikan permintaan

Kurva permintaan dan penawaran yang ditunjukan dalam gambar 11.9(ii)


menggambarkan permintaan dan penawaran dalam industry dan dimisalkan
industry terdiri dari 1000 perusahaan.Pada permulaannya permintaan dalam pasar
adalah D0 dan penwaran adalah S0.Maka harga pasar adalah P0 dan Jumlah
barang yang diperjual belikan adalah 4000 unit. Kerana ada 100 perusahaan dan
setiap perusahaan mempunyai kurva biaya yang sama maka setiap perusahaan
akan menghasilkan 40 unit. Gambar 11.9(i) menunjukan bahwa pada harga P0
perusahaan mendapat untung normal.Dalam masa berikutnya misalkanlah
permintaan bertambah dari D0 menjadi D1.Akibatnya harga naik menjadi P1 dan
jumlah yang ditawarkan di pasar bertambah menjadi 48000.Setiap perusahaan
memproduksikan 48 unit.
8.2 Perubahan yang diakibatkan oleh kemerosot permintaan

Keadaan permulaannya dan penyesuaian yang berlaku sebagai akibat


pengurangan permintaan tersebut di gambarkan dalam gambar 11.10.pada
mulanya pemisalan yang digunakan dalam uraian sebelum ini digunaka juga
disini, yaitu permintaan adalah D0 dan penawaran adalah S0. Dengan demikian
harga adalah P0 dan jumlah barang yang diperjual belikan 40000 unit.Juga
dimisalkan dalam industry terdapat 1000 perusahaan maka setiap perusahaan
menghasilkan 40 unit.Gambar 11.10(i) menunjukan perusahaan hanya mendapat
untung normal.

Sekarang misalkan permintaan dalam pasar turun dari D0 menjadi


D1.Perubahan ini menyebabkan harga turun dari P0 menjadi P1 yang selanjutnya
menyebabkan jumlah barang yang diperjualbelikan turun dari 40000 unit menjadi
34000 unit.Dengan demikian setiap perusahaan memproduksikan sebanyak 34
unit.

8.3 Keuntungan jangka panjang: Untung normal


Dua keadaan yang baru saja diuraikan di atas menunjukan bahwa di dalam jangka
panjang perusahaan-perusahaan tidak mungkin memperoleh keuntungan luar biasa
(normal). Keuntungan luar biasa akan menarik perusahaan-perusahaan baru untuk
masuk ke dalam industri tersebut.

Juga keadaan di mana perusahaan mengalami kerugian adalah merupakan keadaan


yang sementara.Kerugian mendorong beberapa perusahaan untuk mengundurkan
diri dari industri tersebut.

Kedua keadaan di atas jelas menunjukan bahwa dalam jangka panjang


perusahaan-perusahaan dalam persaingan sempurna cenderung untuk memperoleh
keuntungan normal saja
IX. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA

9.1 Kebaikan
Daya tarik utama dari persaingan sempurna sebagai cara untuk
mengorganisasi produksi letak pada pembuatan keputusan yang didesentralisasi
dari beribu-ribu perusahaan dan rumah tangga. Tidak ada satupun yang mampu
mempengaruhi pasar. Pada saat yang sama tidak diperlukan campur tangan
pemerintah untuk menentukan alokasi sumber produk dan harga.

Tidak seorang pun mempunyai kekuasaan untuk menentukan corak


pengalokasiannya.Selanjutnya, dengan adanya kebebasan untuk memproduksikan
berbagai jenis barang maka masyarakat dapat mempunyai pilihan yang lebih
banyak terhadap barang-barang dan jasa-jasa yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dan masyarakat mempunyai kebebasan yang penuh ke atas corak
pilihan yang akan dibuatnya dalam menggunakan faktor-faktor produksi yang
mereka miliki.

9.2 Kekurangan
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Kemajuan teknologi adalah terbatas di pasar persaingan sempurna karena
perusahaan-perusahaan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk
membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik.

2. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial


Ditinjau dari sudut pandangan perusahaan, penggunaannya mungkin
sangat efisien.Akan tetapi, ditinjau dari sudut kepentingan masyarakat
adakalanya merugikan.

3. Membatasi pilihan konsumen


Karena barang yang dihasilkan perusahaan-perusahaan adalah 100 persen
sama, konsumen mempunyai pilihan yang terbatas untuk menentukan
barang yang akan dikonsumsinya. Pilihan yang lebih lengkap
menyebabkan kepuasan yang mereka peroleh adalah lebih komplit dari
apabila jenis barang yang tersedia adalah serupa.

4. Biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi


Di dalam mengatakan biaya produksi dalam pasar persaingan sempurna
adalah paling minimum, tersirat(yang tidak dinyatakan) pemisalan bahwa
biaya produksi tidak berbeda. Pemisalan ini tidak selalu benar.Perusahaan-
perusahaan dalam bentuk pasar lainnya (seperti missal pasar monopoli)
mungkin dapat mengurangi biaya produksi sebagai akibat menikmati skala
ekonomi, perkembangan teknologi dan inovasi.

5. Distribusi pendapatan tidak selalu merata


Suatu corak distribusi pendapatan tertentu menimbulkan suatu pola
permintaan tertentu dalam masyarakat. Pola permintaan tersebut akan
menentukan bentuk pengalokasian sumber-sumber daya. Ini berarti
distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari penggunaan
sumber-sumber daya yang efisien. Kalau distribusi pendapatan tidak
merata, maka penggunaan sumber-sumber daya akan lebih banyak
digunakan untuk kepentingan golongan kaya.
DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai