I. PENGERTIAN ........................................................................................................... 2
II. KARAKTERISTIK PASAR ....................................................................................... 2
III. PERMINTAAN DAN HASIL JUALAN ............................................................... 3
3.1 Permintaan Pasar dan Perusahaan ....................................................................... 3
3.2 Hasil Penjualan Marjinal, Rata – rata, dan Total ................................................ 4
3.2.1 HasilPenjualan Rata-rata ............................................................................. 4
3.2.2 HasilPenjualanMarjinal ............................................................................... 4
3.2.3 Hasil Penjualan Total .................................................................................. 5
IV. PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK ................................. 5
4.1 Syarat Pemaksimuman Keuntungan ................................................................... 5
4.2 Jumlah Produksi dan Biaya Produksi.................................................................. 6
4.3 Jumlah Produksi dan Hasil Penjualan ................................................................. 7
4.4 Menentukan Kentungan Maksimum ................................................................... 8
4.4.1 Hasil Penjualan Total, Biaya Total, dan Keuntungan ................................. 8
4.4.2 Hasil Penjualan Marjinal, Biaya Marjinal, dan Keuntungan ..................... 9
4.6 Kurva Penawaran Perusahaan Jangka Pendek Dalam Pasar Persaingan Sempuna 10
V. GRAFIK PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN JANGKA PENDEK ................... 11
VI. BIAYA MARGINAL DAN KURVA PENAWARAN ........................................ 16
VII. OPERASI PERUSAHAAN DAN INDUSTRI DALAM JANGKA PANJANG . 16
8.1 Perubahan akibat kenaikan permintaan............................................................. 17
8.2 Perubahan yang diakibatkan oleh kemerosot permintaan ................................. 18
8.3 Keuntungan jangka panjang: Untung normal ................................................... 18
IX. KEBAIKAN DAN KEBURUKAN PERSAINGAN SEMPURNA ..................... 19
9.1 Kebaikan ........................................................................................................... 19
9.2 Kekurangan ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 21
LAMPIRAN ......................................................................................................................... 21
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
I. PENGERTIAN
Pasar persaingan murni (sempurna) merupakan bentuk pasar yang dapat
dikatakan kebalikan atau lawan dari bentuk pasar monopoli, oleh karena dalam
persaingan murni atau pure competition jumlah produsennya banyak dan barang
atau jasa yang dihasilkan oleh produsen homogen.
Di dalammenganalisisusahasuatuperusahaanuntukmemaksimalkankeuntungan,
duahalharusdiperhatikan :
3.2.2 HasilPenjualanMarjinal
Hasil penjualan marjinal adalah satu konsep (istilah) mengenai hasil
penjualan yang sangat penting untuk ketahui dalam analisis penentuan harga dan
produksi oleh suatu perusahaan (MR- yang merupakan sigkatan dari perkataan
Marjinal Revenue), yaitu tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan
dari menjual satu unit lagi barang yang diproduksinya. (Sukirno, 2013: 235)
3.2.3 Hasil Penjualan Total
Hasil penjualann total adalah seluruh jumlah pendapatan yang diterima
perusahaan dari menjual barang yang diproduksinya (TR-yaitu dari pekataan Total
Revenue). Telah diterangkan bahwa dalam persaingan sempurna harga tidak akan
berubah walau bagaimanapun banyaknya jumlah barang yang di jual perusahaan.
Ini meyebabkan kurva penjualan toal (TR) adalah bentuk garis lurus. (Sukirno,
2013: 235)
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya
rata-rata dan biaya marjinal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat
produksi dman hasil penjualan marjinal (MR) sama dengan biaya marjinal (MC)
atau MR=MC. Suatu perusahaan akan menambah keuntungannya apabila
menambah produksinya pada ketika MR > MC –yaitu hasil penjualan marjinal
(MR) melebihi biaya marjinal (MC). Dalam keadaan ini pertambahan produksi
dan penjualan akan menambah keuntungannya. Dalam keadaan sebaliknya, yaitu
apabila MR < MC,, menguarangi produksi dan penjualan akan menambah untung.
Maka, keuntungan maksimum dicapai dalam keadaan dimana MR=MC berlaku.
(Sukirno, 2013: 236)
Biaya berubah total mula – mula mengalami kenaikan yang lambat, akan
tetapi setelah satu tingkat produksi tertentu kenaikannya makin lama
makin cepat
Biaya total mempunyai sifat yang sama dengan biaya berubah total
Biaya tetap rata – rata semakin lama semakin kecil. Oleh sebab itu kurva
biaya tetap rata – rata menurun dari kiri atas ke kanan bawah
Biaya berubah rata – rata, biaya total rata – rata dan biaya marjinal,
mempunyai sifat yang sama : pada tingkat produksi yang rendah ketiga jenis biaya
tersebut semakin menurun apabila produksi meningkat, tetapi pada produksi yang
lebih tinggi apabila produksi ditambah. Berdasarkan sifat ini kurva untuk ketiga
jenis biaya berbentuk huruf “U” . (Sukirno, 2013: 237-238)
Data dalam kolom (1), seperti dalam tabel 11.1, menggambarkan jumlah
produksi yang dicapai.
Kolom (2) menunjukkan tingkat harga barang yang diproduksi. Harga
seunit tetap karena produsen tersebut berada di pasar persaingan
sempurna.
Kolom (3) menunjukkan hasil penjualan total yang akan diterima produsen
pada berbagai tingkat produksi. Data hasil penjualan total dalam kolom
tersebut dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
TR = P x Q
Dengan grafik yang menggambarkan biayya total dan hasil penjualan total
Dengan grafik yang menujukkan biaya marjinal dan hasil penjualan
marjinal. (Sukirno, 2013: 242)
Apabila dibuat garis tegak di antara TC dan TR, garis tegak yang
terpanjang- yaitu pada keadaan dimana produksi adalah 7 unit, menggambarkan
keuntungan yang paling maksimum. Apabila produksi mencapai 10 unit atau lebih
kurva TC telah berada di atas kurva TR kembali, yang berarti bahwa perusahaan
mengalami kerugian kembali. Perpotongan diantar kurva TC dan kurva TR
dinamakan titik impas – yang menggambarkan biaya total yang dikeluarkan
perusahaan adalah sama dngan hasil penjualan total yang diterimanya.
Perpotongan tersebut berlaku di dua titik, yaitu titik A dan titik B. (Sukirno, 2013:
242-243)
Dalam biaya total termasuk biaya eksplisit dan biaya tersembunyi. Dalam
gambar 11.6 (i) perusahaan dkatakan memperoleh untung normal apabila harga
adalah P1. Pada harga ini MC dipotong olehMR1 pada titik E1, dan titik E1
tersebut adalah tiik singgung garis d1 = AR1 = MR1 dengan kurva AC. Karena
AC = AR1, biaya total rata – rata = hasil penjualan rata – rata maka biaya total
adalahsama dengan hasil penjualan total. (Sukirno, 2013: 245 - 246)
9.1 Kebaikan
Daya tarik utama dari persaingan sempurna sebagai cara untuk
mengorganisasi produksi letak pada pembuatan keputusan yang didesentralisasi
dari beribu-ribu perusahaan dan rumah tangga. Tidak ada satupun yang mampu
mempengaruhi pasar. Pada saat yang sama tidak diperlukan campur tangan
pemerintah untuk menentukan alokasi sumber produk dan harga.
9.2 Kekurangan
1. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Kemajuan teknologi adalah terbatas di pasar persaingan sempurna karena
perusahaan-perusahaan yang kecil ukurannya tidak akan mampu untuk
membuat penyelidikan untuk mengembangkan teknologi yang lebih baik.
LAMPIRAN