NIM : 142
selalu tunduk dan patuh pada hegemoni kekuasaan seorang pria, yang
mada masa dulu terlihat dalam sistem kekuasaan kerajaan jawa (kraton).
(Indrawati, 2005).
berpengaruh pada pola tata ruang dan tata elemen arsitektural yang
menyampaikan peran dan simbol tertentu. Dalam hal ini, lingkup fungsi
beraneka ragam pula.Bentuk fisik dari rumah adat jawa ini sangatlah
berbentuk limasan. Selain itu, rumah ini juga terdiri dari saka-saka
bali.
adalah :
menjadi lima macam yaitu, bentuk panggang pe, limasan, joglo, tajug,
dan kampung.
Tipologi rumah atau tempat tinggal yangdigunakan sebagai
Sandang (pakaian yang wajar), Pangan (minum dan makan ) dan papan
(tempat tinggal).
persegi panjang. Hal tersebut sesuai dengan estetika hidup orang jawa
1. Rumah panggangpe
sebagai berikut :
6 buah
Pada bagian sisi sekelilingnya diberi dinding yang hanya sekedar
alam
2. Rumah kampong
Jawa Tengah, Jawa Timur dan beberapa daerah di Jawa Barat serta
Pada masa lalu rumah jenis ini kebanyakan dimiliki oleh masyarakat
Terdiri dari empat buah atap, dua buah atap bernama kejen/ cocor
kontruksinya
4. Rumah joglo
bangunan yang lebih banyak dan lahan yang lebih luas dari pada jenis
rumah yang lain. Mungkin karena factor itu pula, muncul mitos dalam
masyarakat bahwa joglo tidak pantas untuk dimiliki oleh rakyat jelata,