Anda di halaman 1dari 5

Mas Tasya Hindun - 31101600604 Sgd 4

LEARNING ISSUE

1. Berapa prevalensi tertinggi gigi impaksi adalah m3 mandibula?


Berdasarkan data dari PubMed, ISI Web of Science, Google Scholar dan artikel
review Engish dan non English dengan kisaran umur lebih dari 17 tahun. Didapatkan
49 penelitian dengan sampel 83,484.
- Worldwide M3 impaction prevalence was found to be 24.40% (95% confidence interval
[95% CI]: 18.97% to 30.80%).
- The odds of M3 impaction in the mandible were 57.58% (95% CI: 43.3% to 68.3%, P
< 0.0001) higher than in the maxilla,
- Did not detect any difference in the odds of impaction between men and women
(18.62%, 95% CI: –4.9% to 48.0%, P = 0.12).
- Mesioangular impaction was most common (41.17%, 95% CI: 33.8% to 49.0%),
followed by vertical (25.55%, 95% CI: 20.0% to 32.0%), distoangular (12.17%, 95%
CI: 9.1% to 16.0%), and horizontal (11.06%, 95% CI: 8.3% to 14.6%).
- Impaction of 1 (42.71%, 95% CI: 30.0% to 56.5%) or 2 (29.64%, 95% CI: 19.5% to
42.3%) M3s was much more common than 3 (12.04%, 95% CI: 7.2% to 19.3%) or 4
(8.74%, 95% CI: 5.2% to 14.5%).
There were small differences among impaction prevalence depending on
geographic region (F test, P = 0.049).

Sumber : Predictors of Third Molar Impaction: A Systematic Review and Meta-analysis K.


Carter and S. Worthington . 2016

2. Apa definisi Impaksi, Klasifikasi beserta gambar, dan maksud dari total impaksi?
Menurut G.W PEDERSEN (1988) Impaksi adalah : gigi yang jalan erupsi normalnya
terhalang atau terblokir, biasanya oleh gigi di dekatnya atau jaringan patologis
- Klasifikasi
1. Winter

2. Pell and Gregory


(Berdasarkan hubungan molar ketiga bawah dengan ramus dan molar kedua bawah)
 Klas I : cukup ruang antara bagian distal dari molar dua dengan ramus
mandibula untuk erupsi molar tiga (ruang distal molar dua ke ramus = mesio distal
atau lebih besar dari molar tiga)
 Klas II : ruang antara bagian distal molar dua dengan ramus lebih kecil dari
ukuran mesio distal molar tiga
 Klas III : Hampir seluruh molar tiga berada dalam ramus
Mas Tasya Hindun - 31101600604 Sgd 4

(Berdasarkan kedalaman relatif dari gigi molar ketiga bawah dalam tulang terhadap
molar kedua bawah)
 Posisi A : bagian tertinggi molar ketiga setinggi atau lebih tinggi dari molar
kedua
 Posisi B : bagian tertinggi gigi impaksi diantara bidang oklusal dan servikal
molar kedua
 Posisi C : bagian tertinggi gigi impaksi ada di bawah garis servikal

- Completely bone eruption : gigi terpendam secara utuh di dalam tulang sehingga ketika
flap jaringan direfleksikan gigi tidak telihat dan jumlah tulang secara ekstinsif harus
diangkat dan gigi perlu di potong-potong sebelum dicabut

Sumber : Fatima et al Classficiation of Impacted mandibular third molar a sample of the Saudi
population as asseseed by cone beam CT. Journal of American Science. 2016 \

3. Etiologi Impaksi

Rickets (Rakhitis) 
kekurangan vitamin D,
kalsium, fosfat yang
menyebabkan pelunakan
dan pelemahan tulang.

Malnutrisi 
Mas Tasya Hindun - 31101600604 Sgd 4

4. Contoh penyakit langka apa (rare disease) yang dapat menyebabkan impaksi?
Cleidocranial disorders : kelaianan tulang karena mutasi gen CBFAI / RUNX2
yang da di lengan pendek kromosom 6P21 yang bersifat herediter. Pasien
biasanya mengalami aplasia / hipoplasia clavikula baik unilateral / bilateral
yang menyebabkan bahu sempit, hipermobility bahu, postur tubuh pendek dan
penonjolan di daerah frontal, parietal, oksipital. Biasanya juga diikuti dengan
maloklusi kelas III, alatum tinggi dan sempit, persistensi gigi decidui, delayed
teeth eruption, supernumenary teeth
Osteopetrosis : Kelainan generik yang ditandai dengan mengikatnya fungsi
osteoklastik sehingga menyebabkan osteomyelitis di rahang. Dengan temuan
orofacial adalah gigi tidak erupsi dan delayed teeth.
Sumber :
Forronato G, Maspero C, Farronato D, Gloventi S. Orthodontic treatment in a patient with
cleidocranial dystosis. 2008
Tamer et al. Oral rehabilitation of an osteopetrosis patient osteomyelitis. Dept Prosthodontic.
Faculty of Dentistry Instanbul University 2015

5. Penjelasan nekrosis di second molar (pulpa mati)


Penyakit yang menyebabkan nekrosis tulang karena inflamasi atau abses
6. Bagaimana teknik pengambilan flap (Jelaskan prosedur tahapannya)
Teknik Pencabutan Gigi Akar Multipel Atau Akar Divergen (Dym, 2001, Gans,
1972 ,Peterson, 2003)
Pencabutan gigi akar multipel dan akar divergen perlu pengambilan satu persatu setelah
dilakukan pemisahan pada bifurkasinya. Pertama pembuatan flap mukoperiostal dengan
desain flap envelop yang diperluas. Selanjutnya melakukan pemotongan mahkota arah
linguo-bukal dengan bur sampai akar etrpisahkan. Pengangkatan akar gigi beserta potongan
mahkotanya satu-persatu dengan tang.

Gambar 4 : Teknik open method extraction dengan pemotongan mahkota gigi


arah linguo-bukal ( Peterson, 2003)
Cara lain adalah dengan pengambilan sebagian tulang alveolar sebelah bukal sampai
dibawah servikal gigi. Bagian mahkota dipotong dengan bur arah horizontal dibawah
servikal. Kemudian akar gigi dipisahkan dengan bur atau elevator, dan satu persatu akar
Mas Tasya Hindun - 31101600604 Sgd 4

gigi diangkat. Tepian tulang atau septum interdental yang tajam dihaluskan. Selanjutnya
socket atau debris dikuret dan diirigasi serta penjahitan tepian flap pada tempatnya.

Pencabutan gigi molar


bawah dengan teknik open
method extraction, dimana
dilakukan pemotongan
mahkota dan akar gigi
(Peterson, 2003)

Pencabutan gigi molar atas


dengan pemotongan mahkota
dan pengambilan akar satu
persatu ( Peterson, 2003)
Mas Tasya Hindun - 31101600604 Sgd 4

7. Dimana letak dilakukannya suturing? (Gambar desain flap for third molar)

8. Bagaimana cara kerja sistem anestesi? Apakah langsung mengenai saraf atau hanya
mendekati? Kenapa bisa menyebabkan disfungsi saraf?
9. Proses wound healing pada kasus skenario

Anda mungkin juga menyukai