Anda di halaman 1dari 7

Memahami (Kembali) Arti Simbol dalam

Flow Chart
Flow chart ‘diagram alir’ telah dikenal luas dan umum digunakan untuk menggambarkan alur
proses atau langkah-langkah secara berurutan. Banyak digunakan antara lain untuk
menggambarkan proses bisnis, langkah-langkah penyelesaian masalah, atau Standard
Operational Procedure (SOP). Namun, kadang sering terjadi kesalahan dalam membuat flow
chart. Yang paling parah yaitu salah menggunakan simbol. Bukankah maksud dari membuat
diagram atau model itu merepresentasikan sesuatau dalam bentuk yang dapat dipahami secara
seragam?
Pada tulisan ini saya akan menampilkan beberapa simbol yang ada dalam flowchart, arti, dan
penggunaannya. Sehingga kita dapat membuat flow chart dengan baik.
Let’s start the flow!
Terminal
Menunjukkan awal atau akhir dari aliran proses. Biasanya, diberi kata-kata

‘Start’, ‘End’, ‘Mulai’, atau ‘Selesai’.


Process, Manual Operation, dan Manual Input
Untuk menunjukkan sebuah proses atau operasi digunakan persegi panjang. Teks dalam
simbol proses ini harus menggunakan kata kerja seperti ‘mengambil data’, ‘memeriksa isian
formulir’, atau yang lainnya dalam deskripsi yang singkat dan jelas.
Lambang proses ini sebenarnya melambangkan proses yang dilakukan oleh

komputer. Karena flow chart memang awalnya digunakan untuk menggambarkan proses
pada program komputer atau algoritma. Tapi kadang orang mengartikannya secara umum
sebagai proses, yang dilakukan oleh komputer atau tidak. Jika menggunakannya untuk
menggambarkan prosedur yang tidak penting untuk melihat itu dilakukan komputer atau
tidak maka tidak masalah menggunakan simbol proses secara umum. Tapi, pada kasus
dimana Anda akan menggambarkan prosedur yang terdiri dari operasi komputer dan manual
serta penting untuk membedakannya maka sebaiknya menggunakan simbol yang berbeda
pula.
Untuk proses atau operasi yang dilakukan secara manual (tidak melibatkan

komputer), dalam flow chart digambarkan dengan trapesium. Anda dapat menggunakannya
untuk menggambarkan proses seperti mengisi formulir atau memeriksa dokumen.
Lantas, bagaimana menggambarkan proses yang melibatkan manusia dan

komputer seperti memasukkan data ke dalam komputer? Untuk proses memasukkan input ke
dalam sistem seperti ini dalam flow chart disebut manual input. Manual input dilambangkan
menggunakan segi empat yang bagian atasnya miring dan bagian kanan lebih tinggi dari
bagian kiri.
Data
Data dapat menjadi input suatu proses atau merupakan outputnya. Dalam flow

chart data dimodelkan dengan simbol jajaran genjang atau juga sering disebut bentuk input-
output, I/O.
Decision
Decison digunakan untuk melambangkan pengambilan keputusan bagaimana

alur dalam flow chart berjalan selanjutnya berdasarkan kriteria atau pertanyaan tertentu.
Decision dilambangkan dengan bentuk belah ketupat dan teks dalam simbol ini biasa
menggunakan bentuk pertanyaan.
Pertanyaan yang digunakan biasanya pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak. Tapi, dapat
juga yang menghasilkan 3 jawaban atau lebih. Garis yang menunjukkan arah keputusan
harus diberi label dengan hasil keputusan atau jawaban pertanyaannya.
Stored Data
Ini menggambarkan informasi yang disimpan dalam media penyimpanan data

secara umum, seperti : hard drive, memory card, flash disk, atau media lain. Digunakan
simbol segi empat dengan sisi tegaknya melengkung ke kiri.
Database
Silinder merupakan simbol yang digunakan untuk basis data. Sebenarnya juga

digunakan untuk melambangkan data yang disimpan dalam hard drive. Namun, kadang perlu
membedakan data-data yang diakses dari database secara online dalam jaringan atau hanya
dari komputer. Jadi, Anda dapat menggunakan simbol silinder untuk data di database dan
untuk data dalam komputer dapat menggunakan stored data.
Predefined Process
Predefined process yaitu proses yang telah kita jelaskan lebih rinci dalam flow

chart tersendiri. Ini memungkinkan kita untuk menampilkan flow chart sesuai dengan tingkat
detail yang kita inginkan. Misalkan, untuk tingkat manajer pada organisasi kadang hanya
perlu gambaran prosedur secara umum, tidak dalam detail teknis. Ini dilambangkan dengan
segi empat dengan garis ganda pada sisi tegaknya.
Connector dan Off-page Reference
Connector dilambangkan dengan lingkaran kecil. Digunakan menghubungkan

elemen dalam flow chart sebagai pengganti garis untuk menyederhanakan bentuk saat elemen
yang akan dihubungkan jaraknya berjauhan dan ruwet jika dihubungkan dengan garis.
Connector digunakan untuk menghubungkan gambar dalam satu halaman. Jika

gambar yang akan dihubungkan berada pada halaman yang berbeda maka menggunakan off-
page reference yang dilambangkan dengan segi lima. Teks/label untuk connector dapat
menggunakan huruf dan off-page reference menggunakan angka.
Swimlane
Digunakan saat kita ingin menunjukkan keterangan seperti dimana proses dilakukan atau
siapa yang melakukannya. Ini cocok digunakan untuk prosedur yang melibatkan banyak
pihak, lintas organisasi, atau lintas departemen dan penting untuk menunjukkan dimana
proses dilakukan. Berikut adalah contoh flow chart pendaftaran anggota perpustakaan dengan
swimlane.
Flowchart ini digambar dengan menggunakan tools yEd – Graph Editor.
Tips Membuat Flowchart Profesional
Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk membuat flowchart yang profesional.
Dan yang terpenting adalah diagram Anda mudah dipahami oleh orang yang membacanya.
Let’s flow to the pro!!
Isi Diagram
1. Gunakan simbol yang seharusnya. Tiap simbol mempunyai arti dan keguanaan
masing-masing. Lihat kembali arti dan penggunaan simbol flowchart yang ada dan
gunakan dengan sesuai.
2. Semua proses yang paling akhir harus berakhir di terminator penutup.Jika
dalam flowchart terjadi percabangan maka pastikan tidak ada proses akhir yang
‘menggantung’. Prosesnya tidak dilanjutkan ke proses lain dan tidak pula ke
terminator penutup.

3. Deskripsi singkat. Kelemahan dalam flowchart yaitu kita tidak leluasa membuat
deskripsi simbol yang panjang. Namun, kadang sulit sekali membuat deskripsi yang
singkat dan jelas.
Anda dapat saja memperbesar ukuran simbol tapi harus diseimbangkan dengan
ukuran simbol yang lain. Dapat juga memperkecil ukuran tulisan tapi tentu saja dalam
ukuran yang bisa dibaca dengan nyaman, ukuran 9 – 10 point mungkin masih bisa
digunakan.
Alternatif lain, Anda bisa menambahkan catatan kaki, simbol annotation, atau bahkan
deskripsi lengkap di luar diagram untuk memperjelas langkah dalam proses secara
lebih detail.
4. Menyertakan keterangan simbol. Sebaiknya selalu menyertakan keterangan simbol-
simbol yang digunakan. Ini karena bisa saja Anda harus menyodorkan gambar kepada
orang yang belum mengerti simbol flowchart.
5. Leveling. Tentukan pada level mana flowchart akan dibuat. Apakah pada level umum,
menengah atau detail. Ketika suatu proses bisa dibuat lebih detail lagi, buat saja
flowchart terpisah untuk detailnya itu dan gunakan satu predifined process untuk
menggambarkannya secara umum.
Layout dan Style
1. Gunakan ukuran yang seragam. Usahakan menggunakan ukuran simbol yang
seragam baik tinggi ataupun lebarnya. Hindari adanya salah beberapa simbol yang
sangat menyolok ukurannya dibanding yang lain. Akan tetapi, untuk simbol connector
dan off-page reference biasanya memang dibuat lebih kecil dari yang lain.
2. Gunakan jarak yang seragam antar simbol. Usahakan agar jarak antar simbol
seragam sehingga keseluruhan diagram akan terlihat rapi. Pengecualian untuk
decision karena harus ada sedikit ruang untuk label dari percabangannya.
Untuk poin 1 dan 2 ini biasanya ditangani oleh tools yang digunakan. Fitur ini sudah
ada di yEd – Graph Editor.

3. Arah alur yang konsisten. Dua arah aliran yang diterima dengan baik yaitu dari atas
ke bawah atau dari kiri ke kanan seperti cara membaca teks. Jika akan mencetak
portait lebih baik menggambar dari atas ke bawah dan jika mencetak lanscape lebih
baik dari kiri ke kanan.
4. Arah percabangan pada decision yang konsisten. Arah percabangan sebaiknya
dijaga agar konsisten agar dapat membaca dan menelusuri diagaram dengan nyaman.
Umumnya untuk keputusan ‘Ya’ dari decision terus mengarah ke bawah dan
keputusan ‘Tidak’ mengarah ke sebelah kanan jika alur utama dibuat dari atas ke
bawah. Namun sebaliknya, jika alur utama dibuat dari kiri ke kanan. Intinya, untuk
keputusan ‘Ya’ dibuat mengikuti alur utamanya.
5. Jangan terlalu banyak warna. Terlalu banyak warna kadang membuat diagram sulit
dibaca dan malah mengganggu. Gunakan saja satu warna atau jika memang
membutuhkan penekanan pada poin tertentu dalam diagram maka dapat
menggunakan warna yang berbeda.
6. Gunakan connector ketimbang garis yang terlalu panjang. Anda dapat
menggunakan connector sehingga tidak perlu menghubungkan simbol dengan garis
panjang yang membuat diagram menjadi ruwet.

7. Pecah diagram ketimbang memasukkan keseluruhan ke dalam satu halaman.


Ketika diagram cukup besar dan kompleks sebaiknya dipecah-pecah dalam beberapa
halaman. Jangan memaksakan mencetak dalam satu halaman dengan memperkecil
gambar karena nantinya tidak terbaca dengan jelas juga.

Anda mungkin juga menyukai