TUJUAN
b. Pendarahan tertutup.
Pada pendarahan tertutup, darah keluar dari pembuluh
darah dan mengisi daerah di sekitarnya, terutama dalam jaringan
otot. Pendarahan ini dapat diidentifikasi dengan adanya memar
pada korban. Bentuk lain dari pendarahan tertutup adalah
pendarahan dalam. Pada pendarahan dalam, darah yang keluar dari
pembuluh darah mengisi rongga dalam tubuh, seperti rongga dalam
perut.
BAB III.
ALAT DAN BAHAN
3.1 PRAKTIKUM I
3.1.1 Laju Endap Darah (LED)
Alat : 1. Tabung westergreen
2. Rak westergreen
Reagen : Natrium sitrat 3, 8%
Bahan : Darah EDTA
3.1.2 Hemoglobin
Alat : 1. Alat untuk mengambil darah vena atau
kapiler
2. Hemometer Sahli
Terdiri dari:
a. Tabung pengencer panjang
12 cm, dinding bergaris angka 2-
22
b. Tabung standar Hb
c. Pipet Hb
d. Pipet HCL
e. Botol tempat aquadest dan
HCl 0,1 N
f. Batang pengaduk
Terdiri dari:
a. Bilik hitung
b. Pipet leukosit
c. Pipet eritrosit
2. Kaca penutup
3. Mikroskop
a. Gentian violet 1 % : 1 ml
c. Aquadest : 100
ml
3.2 PRAKTIKUM 2
3.2.1 Jumlah Eritrosit
Alat : Alat untuk mengambil darah vena/kapiler
Hemositometer :
b. Kaca penutup
Mikroskop
Reagen
d. Aquadest : 200,0 ml
3.2.2 Hematokrit
Alat
3. Vasellin
5. Skala pembaca Ht
Reagensia : Heparin
1. Lancet
2. Kapas alcohol
3. Gelas obyek
4. Kertas saring
5. Stop watch, penggaris
3.3.2 Waktu Pembekuan
Metode Lee dan White (Pemeriksaan Waktu Pembekuan)
Alat :
1. Tabung reaksi
3. Stopwatch
4. Rak Tabung
1. Tensimeter
2. Stetoskop
4.1 PRAKTIKUM I
4.1.1 Laju Endap Darah (LED)
Metode Westergreen
4.1.2 Hemoglobin
Cara kerja :
a. Isi tabung pengencer dengan HCl 0,1 N sebanyak 5 tetes
b. Dengan pipet hb isap darah sampai 20 µL jangan sampai ada
gelembung udara yang terhisap
c. Hapus darah yang ada pada ujung pipet
d. Tuang darah ke dalam tabung pengencer, bilas dengan HCL bila
masih ada darah dalam pipet
e. Diamkan 1 menit
f. Tambahkan aquadest tetes demi tetes dan aduk
g. Bandingkan larutan tabung dengan warna larutan standart
h. Persamaan campuran harus tercapai dalam waktu 3-5 menit
i. Amati pada skala di tabung pengencer
4.1.3 Jumlah Leukosit
Cara Kerja :
1. Bilik hitung dicari dengan mikroskop cari kotak sedang sedang dipojok
bilik hitung.
4. Kemudian dengan pipet yang sama hisap larutan Turk sampai garis skala
11.
6. Angkatlah pipet dari cairan tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu
lepaskan karet penghisap.
9. Tuang pada bilik hitung yang telah ditutup dengan kaca penutup dan
diletakkan di mikroskop.
4.2 PRAKTIKUM 2
4.2.1 Jumlah eritrosit
Prinsip pemeriksaan : menghitung sel eritrosit dalam larutan yang
menghancurkan sel-sel lain.
Pria : 47 ± 7 %.
Wanita : 42 ± 5 %.
3 bulan : 38 ± 6 %.
3-6 bulan : 40 ± 45 %.
10-12 tahun : 41 ± 4 %.
4.3 PRAKTIKUM 3
4.3.1 Waktu Perdarahan
Cara pemeriksaan :
1. Cuping telinga tempat pemeriksaan dipijit-pijit atau di gosok supaya
hiperemis.
3. Tusuk cuping telinga dengan lancet sedalam 2-3 mm dan bairkan darah
keluar dengan bebas, saat darah keluar jalankan stopwatch.
4. Isap darah vena yang keluar dengan kertas saring tiap setengah menit
sampai darah berhenti jangan sampai kertas saring menyentuh luka,
hentikan stopwatch saat darah tidak dapat dihisap lagi, dan catat waktu.
1. Siapkan 3 tabung reaksi yang bebas dari kotoran letakkan pada rak.
2. Ambil darah vena 3 cc secara legendaris, saat darah mulai keluar jalankan
stopwatch (catat waktunya).
4. Diamkan 2-3 menit, kemudian setiap 0,5 menit tabung 1 digoyang → catat
waktu terjadinya bekuan. Bila sudah timbul bekuan pada tabung 1,
lakukan hal yang sama terhadap tabung ke-2 (goyangkan) → catat
waktunya.
5. Amati tabung ke-3 apakah sudah timbul bekuan, bila belum tampak
bekuannya lakukan hal yang sama seperti tabung yang lain.
Arti klinis
3. Baca hasilnya pada volar lengan bawah kira-kira 4 cm dibawah lipat siku
dengan penampang 5 cm.
Penilaian hasil :
1. Normal
2. Positif
3. Negatif
Dalam waktu 10 menit atau lebih tidak timbul petechiae atau kurang
dari 10 buah.
5.1 PRAKTIKUM 1
5.1.1 Hasil Pengamatan Laju Endap Darah (LED)
Hasil pengamaatan laju endap darah dari campuran reagen natrium
sitrat 3,8 % dengan darah setelah diamati selama 30 menit, adalah sebagai
berikut:
: 12 mm
14 mm
16 mm
1 9
Tabung 3 : 1. 39 menit
Hasil identifikasi sel menunjukan bahwa sel darah yang diamati adalah
sebagai berikut:
1. Basofil batang
2. Neutrofil bersegmen
3. Lymphosit
Gambar 3. Sel lymfosit
4. Eosinophil bersegmen
Prosedur
Tujuan :
Hasil pengamatan laju endap darah dari campuran reagen natrium sitrat
3,8% dengan darah setelah diamati selama 30% adalah sebagai berikut.
12 mm
14 mm
16 mm
6.1.3 Hemoglobin
Campuran antara reagen HCl(5tetes) dan darah 20mikro kemudian
ditambahkan aquades tetes demi tetes sampai campuran mencapai 12,4gr%.
Jadi, sediaan yang kelompok B2 amati merupakan sediaan darah dari wanita
dewasa. Standar hemoglobin wanita dewasa adalah 11,5-16,5%.
Abnormalitas hemoglobin :
Anemia
Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah
hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada
dibawah normal.
Penyebab Anemia
Sumsum tulang membuat sel darah merah. Proses ini membutuhkan zat
besi, serta vitamin B12 dan asam folat. Eritropoietin (EPO) merangsang
pembuatan sel darah merah. EPO adalah hormon yang dibuat oleh ginjal.
Anemia dapat terjadi bila tubuh kita tidak membuat sel darah merah
secukupnya. Anemia juga disebabkan kehilangan atau kerusakan pada sel
tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan anemia:
8 * 7
5
1 9
c. Bayi 10-25/mm3
e. 12 tahun 4,5-13/mm3
1. Leukopenia
2. Leukimia
a. Leukimia limfositik
b. Leukimia Mielogenosa
6.2 PRAKTIKUM 2
Abnormal
b. Hemoglobinopathies
1. Sickle-cell disease
2. Thalassemia
3. Methemoglobinemia
c. Megaloblastic Anemia
3. Pernicious anemia
d. Hemolytic Anemia
a. Hereditary spherocytosis
b. Hereditary elliptocytosis
a. G6PD deficiency
c. Drug Induced
e. Aplastic Anemia
1. Fanconi anemia
3. Diamond-Blackfan anemia
a. Mikrositik anemia
b. Normositik Anemia
c.Makrositik Anemia
Anti Anti
B A
A A Anti B
B B Anti A
AB A dan B -
O - Anti A
dan Anti
B
a) Anemi aplastik
b) Leukemia akut
c) Sindrom mielodisplastik
d) Mielosklerosis
e) Infiltrasi sumsum tulang: limfoma, carcinoma
f) Mieloma multipel
g) Anemia megaloblastik
a) Faktor I : Fibrinogen
b) Faktor II : Protrombin
c) Faktor III : Trombokinase
d) Faktor IV : Kalsium
e) Faktor V : Proakselerin adalah substansi yang
terdapat di dalam plasma, bukan di dalam serum,
yang berfungsi saat pembentukan tromboplastin,
baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
f) Faktor VII : Prokonvertin
g) Faktor VIII : Plasmokinin
h) Faktor IX : Protromboplastin beta
i) Faktor X : Faktor Stuart
j) Faktor XI : Faktor PTA
k) Faktor XII : Faktor Hageman
l) Faktor XIII : Fibrinase
a) Hemofilia
b) Von willebrand
c) Trombositosis
d) Trombositopenia
Dari hasil rumple leed yang menunjukan hanya terdapat 3 buah petechiae
dalam waktu 10 menit dapat dikatakan Tn. Hasta Adin normal.
1. Basofil batang
a) Berdiameter 12-15 µm
b) Intinya terbagi dalam lobuli yang tidak teratur dan sering
terhalangi granul-granul spesifik diatasnya.
c) Jumlah di tubuh 0-100 mm3 dalam keadaan normal
d) Granuler spesifiknya berdiameter 5 µm terpulas secara
metakromatik, berwarna biru tua atau coklat
e) Jumlah granuler spesifik pada basofil lebih sedikit dan ukuran
serta bentuk granulnya lebih tidak teratur dibandingkan granul
dari granulosit lain.
f) Granuler spesifiknya mengandung histamin dan heparin
2. Neutrofil bersegmen
3. Lymphocyte
Gambar 3 Lymphocyte
1. Leukimia.
2. Limfositopenia
3. Eosinofil bersegmen
Pneumonia eosinofilik
Johnkueira, Luiz Carlos. 2007. Histologi Dasar Teks dan Atlas. Jakarta: EGC
http://agathariyadi.wordpress.com/2009/09/04/mekanisme-perdarahan-abnormal-
serta-diferensiasi-penyakit-terkait-trombositopenia/ diakses pada tanggal
30 April 2010
http://agathariyadi.wordpress.com/2009/09/04/mekanisme-perdarahan-abnormal-
serta-diferensiasi-penyakit-terkait-trombositopenia/ diakses pada tanggal 1
Mei 2010
http://akperku.blogspot.com/2010/03/gangguanabnormalitas-trombosit.html
diakses pada tanggal 1 Mei 2010
http://astaqauliyah.com/article/faktor-yang-mempengaruhi-waktu-perdarahan.html
diakses pada tanggal 1 Mei 2010
http://labkesehatan.blogspot.com/2009/11/penetapan-kadar-hemoglobin.html
diakses pada tanggal 30 April 2010
http://med.unhas.ac.id/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id=387
diakses pada tanggal 1 Mei 2010
http://medicastore.com/penyakit/166/Penyakit_Hemoglobin_C_S-C_&_E.html
diakses pada tanggal 2 Mei 2010
http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/03/18/102578/Mimisan-
Tanda-Kelainan-Perdarahan diakses pada tanggal 2 Mei 2010
http://yaltafitjeem.blogspot.com/2008/09/patologi-klinik.html?
zx=4b517b7b1bb31832 diakses pada tanggal 1 Mei 2010