Anda di halaman 1dari 73

Nama Kelompok :

1. DWINTA RIEKE DEASYANTARI 160322605205


2. FIDA WAHYUNING FEBRIANTI 160322605252
3. LOREN MEI FANTANTI ARMANDO 160322605210
4. LUTFIA KUSTINA SAFITRI 160322605207
5. QURROTUL A'YUN 160322605253
6. WARDATUL JANATI 160322605219
7. YOGA PRAWENDRA 160322605263
8. YOLANDA INDRASWARI 160322605216

Bab 1
1.2 List three items (in addition to those shown in Figure1.9) made from metals ortheir alloys.
For each item, note the spesific metal or alloy used and at least one charateristic that makess it
the material of choices.
(Daftartiga item (selain yang ditunjukkan gambar 1.9) yang terbuat dari logam atau paduannya.
Untuk setiap item, perhatikan logam atau paduan tertentu yang digunakan dan setidaknya satu
karakteristik yang menjadi bahan pilihan)

Gambar 1.9 benda-benda yang sudah dikenal yang


terbuat dari logam dan campuran logam (dari kiri
ke kanan :perak (garpu dan pisau), gunting, koin,
perlengkapan,cincin kawin, dan murbaut.

Jawaban :
1. Peralatan Dapur Beberapa terbuat dari Stainless Steel
Stainless steel adalah paduan besi, kadar karbon rendah, dan kromium. Kromium
memberikan ketahanan baja terhadap karat besi.

2. Solder
Solder merupakan paduan timah dan timah. Dipilih karena memiliki titik leleh
rendah. Solder Dapat dibuat dari 50% timah dan 50% timah. Titikleleh yang rendah dari
paduan timah-timah memungkinkan pemrosesan dan penyolderan pada suhu yang relatif
rendah (lebih rendah dari potongan yang dimaksudkan untuk disatukan).

3. Perhiasan
Perhiasan terkadang sterling silver. Sterling silver adalah paduan sebagian besar
perak murni, dengan sejumlah tembaga. Ini dipilih, bahkan di atas perak murni, karena
lebih kuat karena tembaga, tetapi masih ulet. Ini juga memiliki biaya lebih rendah dari
pada logam mulia. Perhiasan Dapatdibuat dari paduan perak yang disebut sterling silver:
92,5% perak murni dan 7,5% bahan lain biasanya tembaga. Perak sangat lembut dan
karena nya mudah diproses dalam berbagai bentuk.
Bab 2
2.1 Cite the difference between atomic mass and atomic weight.
(Sebutkanperbedaanantaramassa atom danberat atom)
Jawaban :
Massa atom (A)dinyatakansebagaijumlahmassa proton dan neutron dalamnukleus.
Meskipun Massa atom (A) dinyatakansebagaijumlahmassa proton dan neutron dalamnukleus.
Jumlah proton samauntukseluruh atom padaunsur,danjumlah neutron dapatberbeda. Sehingga,
atom-atom daribeberapaunsurmemilikiduaataulebihmassa atom yang berbeda yang
disebutisotop. Berat atom darisuatuunsurberkaitandengan rata-rata beratdarimassa atom yang
secaraalamimembentukisotop.
Meskipunsecarateknissalah, istilahmassa atom jugasering kali
digunakanuntukmerujukpadamassa atom rata-rata darisemuaisotopsuatuunsur.
Definisiinisebenarnyaadalahmassa atom relatif, yang jugadikenaldengannamaberat
atomsuatuunsur.
• Massa atom = berlakuuntukunsurtunggaltertentu.
• Berat atom = rata-rata darisemuaisotopsuatuunsur.

2.11 With regard to electron configuration, what do all the elements in Group IIA of the periodic
table have in common?
(Berkenanaan dengan konfigurasi elektron, apa kesamaan semua elemen di golongan IIA dari
tabel periodik)
Jawaban :
Unsur-unsur dalam kolom kedua dari tabel periodik dikenal sebagai logam grup 2A atau logam
alkali tanah. Setiap elemen dalam grup IIA memiliki dua elektron valensi.

2.15 Calculate the force of attraction between a Ca2+ and O2- ion the centers of which are
separated by a distance of 1.25 nm.
(Hitung Gaya Tarik antara Ca2+ and O2- pusat yang dipisahkan pada jarak 1.25 nm)
Jawab :
Diketahui : Ca2+ = Z1 = 2 r = 1.25 x 10-9 m
O2- = Z2 = 2 ε0 = 8.85 x 10-12 F/m
e = 1.602 x 10-19 C
Gaya tarik antara dua ion FA merupakan turunan dari jarak pemisahan interatomik dari energi
tarik ditunjukkan dengan persamaan 2.8
−𝑨
𝐝 𝑬𝑨 𝒅( ) 𝑨
𝒓
FA = = = 𝒓𝟐 (Persamaan 2.8)
𝒅𝒓 𝒅𝒓

Sehingga, FA =( Z1 e ) (Z2 e)
4πεo r2
= (2) (2) (1.602 x 10-19 C)2
(4)( 3.14 )( 8.85 x 10-12 F/m) (1.25 x 10-9 m) 2

= 10.2656 X 10-38
173.681 X 10-30
= 0.059106 x 10-8
= 5.91 x 10-10 N
Sehingga didapatkan besar gaya tarik antara keduanya 5.91 x 10-10 N

2.22 (a) Briefly cite the main differences between ionic, covalent, and metallic bonding.
(Uraikan secara singkat perbedaan utama antara ikatan ionik, kovalen, dan logam)
Jawaban :
JENIS IKATAN
NO. KAJIAN
IONIK KOVALEN LOGAM
1. Definisi Ikatan ion Ikatan kovalen Ikatan logam
adalah gaya adalah ikatan adalah gaya
elektrostatik yang terjadi antara elektron
yang timbul ketika dua bermuatan
antara ion elemen berbagi bebas yang
negatif dan elektron valensi bermuatan
positif. untuk negatif dan ion
mendapatkan logam
konfigurasi bermuatan
elektron gas positif.
netral.
2. EnergiIkatan Ikatan Energi Ikatan Energi Ikatan Energi
lebih tinggi dari lebih tinggi dari lebih rendah
ikatan logam. ikatan logam. dari ikatan
primer lainnya.
3. Pembentukan Ikatan ion Ikatan kovalen Ikatan logam
terbentuk ketika terbentuk ketika terbentuk ketika
satu atom dua atom sejumlah
memberikan berbagi elektron variabel atom
elektron ke atom valensinya. berbagi
lain. sejumlah
variabel
elektron dalam
kisi logam.
4. DayaKonduksi Ikatan ion Ikatan kovalen Ikatan logam
memiliki memiliki memiliki
konduktivitas konduktivitas konduktivitas
yang rendah. yang sangat listrik dan
rendah. termal yang
sangat tinggi.

5. TitikLelehdanTitikDidih Ikatan ion Ikatan kovalen Ikatan logam


memiliki titik memiliki titik memiliki titik
leleh dan titik leleh dan titik leleh dan titik
didih yang lebih didih yang lebih didih yang
tinggi. rendah. tinggi.
6. KeadaanFisik Ikatan ion hanya Ikatan kovalen Ikatan logam
ada dalam ada dalam ada dalam
bentuk solid. bentuk padatan, bentuk padatan
cairan, dan gas. saja.
7. SifatdariIkatan Ikatan ini tidak Ikatan bersifat Ikatan ini tidak
langsung. direksional. langsung.
8. Kekerasan Ikatan ion sulit Ikatan kovalen Ikatan logam
karena struktur tidak terlalu tidak terlalu
kristal. sulit dengan keras.
perkecualian
berlian, silikon,
dan karbon.
9. SifatLunak Material dengan Bahan dengan Bahan dengan
ikatan ion tidak ikatan kovalen ikatan logam
mudah dibentuk. tidak lunak. mudah dibentuk.
10. Daktilitas Material dengan Bahan dengan Bahan dengan
ikatan ion tidak ikatan kovalen ikatan logam
getas. tidak getas. bersifat ulet.
11. Contoh Contohnya Contohnya Contohnya
termasuk LiF, termasuk gas termasuk besi,
NaCl, BeO, hidrogen, gas emas, nikel,
CaF2 dll. nitrogen, tembaga, perak,
molekul air, timbal dll.
berlian, silika
dll.
2.22 (b) NyatakanprinsipEksklusi Pauli
Jawaban :

Prinsipeksklusi Pauli, Prinsipinimenetapkanbahwasetiapdaerah electron


dapatmenampungtidaklebihdaridua electron, yang harusmemiliki spin berlawanan.

2.1 FE . The chemical composition of the repeat unit for nylon 6,6 is given by the formula
C12H22N2O2. Atomic weights for the constituent elements are AC= 12, AH= 1, AN= 14, and AO=
16. According to this chemical formula (for nylon 6,6), the percentage (by weight) of carbon in
nylon 6,6 is most nearly

(Komposisi kimia dari unit untuk nilon 6,6 diberikan oleh rumusC12H22N2O2. Bobot atom untuk
unsur-unsur penyusunnya adalah AC= 12, AH= 1, AN= 14, dan AO= 16. Menurut rumus kimia ini
(untuk nilon 6,6) persentase (berdasarkan berat) karbon dalam nilon 6,6 adalah hampir ikatan
ionik, kovalen, dan logam)

Jawaban :

Berat atom total satu unit nilon 6,6, Atotal, dihitung sebagai𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = (12 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(𝐴𝐶) +
(22 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(𝐴𝐻) + (2 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(𝐴𝑁) + (2 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(𝐴𝑂)
= (12 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(12 𝑔/𝑚𝑜𝑙) + (22 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(1 𝑔/𝑚𝑜𝑙) + (2 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(14 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
+ (2 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠)(16 𝑔/𝑚𝑜𝑙) = 226 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Oleh karena itu persentase karbon dihitung sebagai


(12 𝐴𝑡𝑜𝑚𝑠)(𝐴𝐶 )
𝐶(𝑤𝑡%) = 𝑥100%
𝐴𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
(12 𝐴𝑡𝑜𝑚𝑠)(12 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
= 𝑥100% = 63,7%
226 𝑔/𝑚𝑜𝑙

Bab 3
3.1 What is the difference between atomic structure and crystal structure?
Jawab: Perbedaan yang perlu diperhatikan antara struktur kristalin dan non kristalin dapat
dilakukan dengan menerapkan konsep tatanan. Susunan bahan padat tergantung pada
susunan atom-atom, ion-ion atau molekul-molekul yang saling berikatan. Kristal adalah
bahan padat yang atom-atomnya tersusun dalam satu pola yang berulang dalam tiga dimensi
yang juga disebut sebagai padatan kristalin (Crystaline solid). Susunan atom-atom yang
beraturan tersebut disebut struktur kristal.
3.2 If the atomic radius of lead is 0.175 nm,calculate the volume of its unit cell in cubic
meters.
Terjemahan : Jika jari-jari atom timbal 0,75 nm, hitung volume sel satuannya dalam m3
Diketahui : R = 0,175nm = 0,175.10-9 m = 175.10-12 m
Ditanya : V ??
Jawab : V = a3
a2+a2=(4R)2 = (35.10-11√2)3
a = 2R√2 = 42875.10-11.2√2
= 2. 175.10-12√2 = 85750.10-11√2
= 350.10-12√2 = 8575.10-10√2

= 35.10-11√2 meter = 8,6.10-7√2 m3

3.3 Show for the body-centered cubic crystal structure that the unit cell edge length a
and the atomic radius R are related through 𝒂 = 𝟒𝑹√𝟑.

3.4 For the HCP crystal structure, show that the Ideal c/a ratio is 1.633.
h  a2  a  22
 1
1
4
a 
3
4
a

2 2 3 1
x h   a  a
3 3 4 3
c 1 2
 a2  x2  a2  a2  a
2 3 3
c 8
  1,633
a 3

3.5 Show that the atomic packing factor for BCC is 0.68.
Solution :
𝑉𝑠
𝐴𝑃𝐹 =
𝑉𝑐
𝑉1 = 2 (𝑠𝑝ℎ𝑒𝑟𝑒 𝑣𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒)
4𝜋 𝑅 3
𝑉1 = 2 ( )
3
8𝜋 𝑅 3
𝑉1 =
3
𝑉𝑐 = 𝑎3
4𝑅 3
𝑉𝑐 = ( )
√3

64 𝑅 3
𝑉𝑐 = 3√3

𝑉𝑠
𝐴𝑃𝐹 =
𝑉𝑐
8𝜋 𝑅 3
3
𝐴𝑃𝐹 =
64 𝑅 3
3√3

𝐴𝑃𝐹 = 0.68

3.6 Show that the atomic packing factor for HCP is 0.74.

Nilai APF merupakan jumlah dari volume permukaan total dengan perbndingin unit sel
volume –i.e ( Vs / Vc) . Untuk HCP, ada 3 permukaan per sel unit yang sama , maka

 4R 3 
Vs  6   8R 3
 3 
Volume unit sel (Vc) untuk unit sel HCP sudah diartikan dalam persamaan 3.7b sebagai

6R 2 c
Vc 
3
Karena c = 1.633a = 2R(1.633)

6R 2 c
Vc 
3

Vs 8R 3
APF    0.74
Vc 12 / 3(1.633) R 3
3.7 Molybdenum has a BCC crystal structure, an atomic radius of 0.1363 nm, and an
atomic weight of 95.94 g/mol.Compute and compare its theoretical density with the
experimental value found inside the front cover.
Jawab :
Diketahui : n =4 unit/sel
A = 95,94 g/mol
R = 0,1363 nm = 1,363 × 10-4 cm
4𝑅
Vc dihitung melalui a = √3

4 (1,363 ×10−8 )
Vc = a = √3

= 3,15 × 10-8 cm3


NA = 6.023 × 1023 atoms/mol2
Ditanya : ρ
Jawab :
𝑛𝐴
ρ =𝑉
𝑐𝑁𝐴
4 × 95,94
= 3,15 ×10−8 × 6.023 × 1023

= 1,41374 × 10-08 g/cm3


3.8. Hitung jari-jari atom paladium, karena Pd memiliki struktur kristal FCC, densitas
12,0 g / cm3, dan berat atom 106,4 g / mol.
Jawab :
1 1
Ada 4 atom Pd di dalam sel satuan Pd : 8 × 8di sudut dan 6 ×2 pada permukaan.

Massa di dalam sel = 4 × AtWt Pd / A di mana A = Avogadro konstan = 6.022 × 10 ^ 23 mol -1


4 × 106.42
Massa = 6.022 × 10 23 = 7.069 × 10-22 g

Biarkan sisi (kubik) sel = a; Volume sel karena itu adalah 3


𝑀 7.069 × 10−22
D = maka di pangkat 3 = = 5,899 × 10-23 cm3
𝑉 12,02

a = 3√5.899 × 10-23 = 3.893 × 10 -8 cm (kerapatan not dalam cm-3 jadi dalam cm).
permukaan diagonal sel = 4R Pd di mana rPd adalah jari-jari atom Pd = √2 × a (Pythagoras)
(√2 × 3,893 × 10−8
rPd = ) / = 1,38 × 10-8 cm = 0,138 nm
4

3.9. This problem asks for us to calculate the radius of a tantalum atom.
For BCC, n = 2 atoms/unit cell,

And
3
4𝑅 64𝑅 3
𝑉𝐶 = ( ) =
√3 3√3
Since, from Equation 3.5
𝑛𝐴𝑇𝑎
𝜌=
𝑉𝐶 𝑁𝐴

𝑛𝐴𝑇𝑎
𝜌= 64𝑅 3
( 3√3 ) 𝑁𝐴

and solving for R the previous equation


1/3
3√3𝑛𝐴 𝑇𝑎
𝑅=( )
64𝜌𝑁𝐴

1/3
(3√3)(2 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠/𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙)(180.9 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
𝑅=( )
64(16.6 𝑔/𝑐𝑚3 )(6.023𝑥1023 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠/𝑚𝑜𝑙)
𝑅 = 1 .43𝑥10−8 𝑐𝑚

𝑅 = 0.143 𝑐𝑚
3.10) some hypothetical metal has the simple cubic crystal structure shown in figure 3.23.
if its atomic weight is 74.5 g/mol and the atomic radius is 0.145 nm, compute its density.
Jawab :

3.10) diketahui : A = 74.5 g/mol


R = 0.145 nm
𝑉𝑐 = 8𝑅 3
n=1
1023 𝑎𝑡𝑜𝑚
𝑁𝑎 = 6.023 ×
𝑚𝑜𝑙
Ditanya : densitas...?
𝑛𝐴 𝑛𝐴
Jawab : 𝜌 = = (8𝑅3 )𝑁
𝑉𝑐 𝑁𝑎 𝑎
𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑔
1 (𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙)(74.5 𝑚𝑜𝑙)
𝜌= 10−7 𝑐𝑚)3 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚
[8. (0.145 × ](6.023 × )
𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙 𝑚𝑜𝑙

𝜌 = 5.07 𝑔/𝑐𝑚3
The literatur value for the density of the simple cubic crystal structure is
𝜌 = 5.07 𝑔/𝑐𝑚3
3.11 Diketahui:
Unsur : Titanium
Struktur : HCP
Densitas (𝜌) : 4,51 g/cm3

Ditanya:
a) Volume sel satuan (dalam meter kubik)
b) Jika rasio c/a adalah 1,58, hitunglah nilai c dan a

Jawab:
𝑛𝐴
a) 𝜌 = 𝑉
𝐶 𝑁𝐴
𝑛𝐴
𝑉𝐶 =
𝜌𝑁𝐴
(6 atom/sel satuan)(47,867 g/mol)
=
(4,51 g/cm3 )(6,023 × 1023 atom/mol)
287,202
= cm3
2,716373 × 1024
= 1,057299568211 × 10−22 cm3
= 𝟏, 𝟎𝟔 × 𝟏𝟎−𝟐𝟖 𝐦𝟑

b) Volume struktur HCP adalah volume prisma segi enam.


3√3 2
𝑉𝐶 = 𝑎 𝑐
2
Dengan nilai c adalah 1,58a. Sehingga:
3√3 2
𝑉𝐶 = 𝑎 (1,58𝑎)
2
4,74√3 3
= 𝑎
2
Maka nilai a adalah:
3 𝐶 2𝑉
𝑎 = √4,74√3

3 (2)(1,06×10−28 )
𝑎=√ 4,74√3

3
𝑎 = √2,58224 × 10−29
𝑎 = 2,957 × 10−10 m
𝒂 = 𝟎, 𝟐𝟗𝟔 nm
Jika nilai rasio c/a adalah 1,58, maka:
c=1,58a
c=(1,58)(0,296 nm)
c=0,46768 nm
3.12 Al memiliki struktur kristal FCC

n = 4, Vc = 16R3√2, R = 0,143 mm = (1,43 × 10−8 ) 𝑐𝑚, AAl = 26,98 g/mol


𝑛𝐴𝐴𝑙
𝜌=
𝑉𝑐NA
(4 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑙)(26,98 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
= 3
{[(2)(1,43 × 10−8 𝑐𝑚)(√2)] / (𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙𝑠)}(6,022 × 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚𝑜𝑙)
= 2,71 g/cm3

Nikel memiliki struktur kristal BCC

n = 4, Vc = 16R3√2, Anikel = 58,69 g/mol, R = 0,125 mm = (1,25 × 10−8 ) 𝑐𝑚

𝑛𝐴𝑛𝑖𝑘𝑒𝑙
𝜌=
𝑉𝑐NA
(2 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑙)(52 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
= 3
((2)(1,25 × 10−8 𝑐𝑚)(√2)] /(𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙𝑠)}(6,022 × 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚𝑜𝑙)

= 8,82 g/cm3

Magnesium memiliki struktur kristal HCP


3√3𝑎2 𝑐
Vc = c = 1,624a a=2R= 2(1,60 × 10−8 𝑐𝑚) = 3,20 × 10−8 𝑐𝑚, n=6
2
3
(3√3)(1,624)(3,20 ×10−8 𝑐𝑚)
= 2

= 1,38 × 10−22 𝑐𝑚3 / 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙𝑠

𝑛𝐴𝑀𝑔
𝜌=
𝑉𝑐NA
(6 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑙)(24,31 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
=
(1,38 × 10−22 𝑐𝑚3 / 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙𝑠)(6,022 × 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚𝑜𝑙)
= 1,76 g/cm3

Tungsten memiliki struktur kristal BC


4𝑅
n = 2, a = √3, Aw = 183,85 g/mol, R = 0,137 nm

𝑛𝐴𝑤
𝜌=
𝑉𝑐NA
(2 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙𝑙)(183,85 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
=
(4)(1,37 ×10−8 𝑐𝑚) −3
( ) / 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙𝑠 (6,022 × 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚𝑜𝑙)
√3
= 19,3 g/cm3
3.13 Niobium has an atomic radius of 0.1430 nm and a density of 8.57 g/cm3. Determine
whether it has an FCC or BCC crystal structure. (Indah Zulianti)
Jawaban :
Diket:
R = 0,1430nm = 1,430 x 10-8 cm
ρ = 8,57 g/cm3

Ditanya :
Struktur kristal Niobium ?
Jawab :
Kerapatan ρ dapat ditulis dalam persamaan :
nA

Vc N A

 Untuk bentuk FCC :

a  2R 2
Maka volume Vc adalah
Vc  a 3  (2R 2 ) 3  (2.(1,43 108 cm) 2 ) 3  6,62 1023 cm3
Kerapatan ρ , jika struktur kristal nya FCC maka nilainya adalah
(4 atom).(92,91 g / mol)

(6,62  10 23 cm 3 ).(6,023  10 23 atom / mol)
  9,32 g / cm 3
Nilai ρ Nb pada soal tidak sesuai dengan nilai ρ jika struktur Kristal Nb adalah FCC.
 Untuk bentuk kristal BCC :
4
a R
3
Maka volume Vc adalah :
3 3
 4   4 
Vc  a  
3
R    (1,43 10-8 cm)   3,6110-23 cm3
 3   3 

Kerapatan ρ , jika struktur kristal nya BCC maka nilainya adalah


(2 atom).(92,91 g / mol)

(3,61 10 23 cm 3 ).(6,023 10 23 atom / mol)
  8,57 g / cm 3
Nilai ρ Nb pada soal sesuai dengan nilai ρ jika struktur Kristal Nb adalah BCC.
Jadi, bentuk struktur kristal dari Niobium (Nb) adalah BCC.
3.14 Below are listed the atomic weight, density and atomic radius for three hypothetical
alloys . for each determine whether its crystal structure is FCC, BCC, or simple cubic and
then justify your determination. a simple cubic unit cell is shown in figure 3.23

Translated

3.14 Di bawah ini tercantum berat atom, densitas dan jari-jari atom untuk tiga paduan hipotetis.
untuk masing-masing menentukan apakah struktur kristalnya adalah FCC, BCC, atau kubik
sederhana dan kemudian membenarkan tekad Anda. sel satuan kubik sederhana ditunjukkan pada
gambar 3.23

Untuk masing-masing dari ketiga paduan yang kita butuhkan, dengan percobaan dan
kesalahan,untuk menghitung kepadatan menggunakan Persamaan 3.5 dan bandingkan dengan
nilai yang dikutip dalam masalah. Untuk kristal SC, BCC, dan FCC struktur, nilai masing-
4𝑅
masing n adalah 1, 2, dan 4, sedangkan ekspresi untuk (karena VC = a3) adalah 2R, 2𝑅√2, dan.√3

Untuk paduan A, mari kita hitung  dengan asumsi struktur kristal kubik sederhana.

ρ = NA A
Vc NA
= NA A
(2R)3 NA\
3.15 The unit cell for uranium has orthorhombic symmetry, with a,b and c lattice
parameters of 0.286, 0.587, and 0.495 nm, respectively. If its density, atomic weight, and
atomic radius are 19.05 g/cm3 , 238.03 g/mol , and 0.1385 nm, respectively, compute the
atomic packing factor.

Jawaban:

Diketahui:

a  0,286 nm  0,286  10 -7 cm
b  0,587 nm  0,587  10 7 cm
c  0,495 nm  0,495  10 7 cm
  19,05 g/cm 3
A  238,03 g/mol
R  0,1385 nm  0,1385  10 7 cm
Ditanyakan: Atomic packing factor (APF)?

Jawab:
Untuk menentukan APF Uranium, kita perlu menghitung volume sel satuan(VC) yang merupakan
produk dari tiga unit parameter sel, serta volume bola total (VS) yang merupakan produk dari
volume bola tunggal dan jumlah bola dalam sel satuan (n). Nilai n dapat diketahui dengan cara:
VC N A
n
A
  a  b  c N A
n
A
19,05 g/cm 3 0,286 nm  0,587 nm  0,496 nm   6,023  10 23 atom/mol
n
238,03 g/mol

n
 
19,05 g/cm 3 2,86  5,87  4,96  10  24 cm 3  6,023  10 23 atom/mol
238,03 g/mol
n  4,01 atom/unit sel

Kemudian, untuk menentukan APF adalah:


VS
APF 
VC
n  Vbola

Vc
4 4 R 3 
  
3
a  b  c 
4 4  0,1385  10 7 cm 3 
 3 
0,286  10 
7

cm 0,587  10 7 cm 0,496  10 7 cm 
  0,0026567416  10 cm 
 16   21 3

 
3
0,083269472  10 21 cm
 0,535

3.16 Indium has a tetragonal unit cell for which the a and c lattice parameters are 0.459
and 0.495 nm, respectively.
(a) If the atomic packing factor and atomic radius are 0.693 and 0.1625 nm, respectively,
determine the number of atoms in each unit cell.
(b) The atomic weight of indium is 114.82 g/mol; compute its theoretical density.

Penyelesaian :
Diketahui :
a = 0,459 nm/unit cell
c = 0,495 nm/unit cell
APF = 0,693 nm
R = 0,1625 nm
A = 114,82 g/mol
Ditanya :
a) Menentukan jumlah atom tiap satuan cell?
b) Menentukan densitas dari atom

Jawab :
a) Dimana, bentuk atom Indium adalah Tetragonal yang dapat digambarkan sebagai berikut

dimana untuk tetragonal berlaku a = b ≠ c


Volume total unit cell adalah
𝑉𝐶 =a.b.c
= 0,459 . 10−9. 0,459 . 10−9. 0,495 .10−9
= 0,104287095 . 10−27m3/unit cell
= 0,104287095 . 10−21cm3/unit cell

𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑙𝑙


APF = 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑐𝑒𝑙
𝑉𝑆
=𝑉
𝐶
𝑉𝑆 = APF . 𝑉𝐶
= 0,693. 0,104287095 . 10−21cm3/unit cell
= 0,0722709568. 10−21cm3/unit cell
4
𝑉𝑆 = n ( 3𝞹𝑅 3 )
3. 𝑉
n = 4 π 𝑅𝑆3

3. 0,0722709568.10−21 𝑐𝑚3/unit cell


n = 4 π ( 0,1625.10−7 )3 𝑐𝑚3

= 4 atom/unit cell
b) Untuk menentukan densitas, digunakan persamaan :
𝑛.𝐴
𝜌 =𝑉
𝐶 .𝑁𝐴 .
𝑎𝑡𝑜𝑚
4 .114,82 g/mol
𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑐𝑒𝑙𝑙
= 0,104287095 .10−21 𝑐𝑚3 /unit cell.6,023.1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚𝑜𝑙
= 7.31 g/𝑐𝑚3

3.17
Diketahui = Be  unit sel HCP
C = 1,568ɑ
ɑ = 2R
n = 6 atom/unit sel
ABe = 9,01 g/mol
R = 0,1143 nm = 0,1143 × 10-7 cm
Ditanya = a. Vc ?
b. ρ ?
Jawab =

a. Vc = 6R2c √3

= 6 (0,1143 × 10-7)2 (1,568 ɑ) √3

= 6 (0,1143 × 10-7)2 (1,568 × 2R) √3

= 6 (0,1143 × 10-7)2 (1,568 × 2 × 0,1143 × 10-7) √3

= 6 (0,1143 × 10-7)3 (1,568 × 2) √3


= 4,87 × 10-23 cm3/unit sel

𝑛𝐴𝐵𝑒
b. ρ = 𝑉
𝑐 𝑁𝐴

(6 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑠𝑒𝑙) (9,01 𝑔/𝑚𝑜𝑙)


= (4,87 × 10−23 𝑐𝑚3 /unit sel)(6,023 ×1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚𝑜𝑙)

= 1,84 g/cm3

3.18
Diketahui :
c = 1.624a Untuk HCP a = 2R
Ditanya : R ?

Vc  6 R 2 c 3
Vc  6 R 2 (1.624)( 2 R ) 3
Vc  (1.624)(12 3 ) R 3
Untuk menghitung jari-jari atom Mg dapat digunakan persamaan :
nA
Mg

VC N A
nA
Mg

(1.624)(12 3) R 3 N A

Dari persamaan  dapat diperoleh :


1/ 3
 nA
Mg 
R 
 (1.624)(12 3 ) N A 
1/ 3
 (6atom / unitsel )( 24.31g / mol) 
R 
 (1.624)(12 3 )(1.74 g / cm )(6.023  10 atom / mol) 
3 23

R  1.60  10 8 cm  0.160nm

Jadi, jari jari atom Mg = 1.60  10 8 cm  0.160nm

3.19 Cobalt has an HCP crystal structure, an atomic radius of 0.1253 nm, and a ratio of
1.623. Compute the volume of the unit cell for Co.

 JAWABAN

Volume sel satuan HCP dalam hal jari-jari atom R dan parameter kisi yaitu :

Diketahui bahwa c = 1,623 a ; dimana untuk kasus HCP yakni a = 2R. Kemudian disubstitusi
ke persamaan sebelumnya :

Kemudian penggabungan nilai R dan didapatkan nilai berikut untuk volume sel satuan Co :

3.20 Below is a unit cell for a hypothetical metal.


a. To which crystal system does this unit cell belong ?
b. What would this crystal structure be called ?
c. Calculate the density of the material, given that its atomic weight is 141 g/mol.

Answer :
a. Sel unit pada sistem kristal diattas terdapat 8 unit sel pada setiap titik pojoknya dan juga
terdapat satu atom single yang berada di tengah bagian hypothetical metal . Jarak semua
dari titik pojok ke bagian tengah bagian adalah sama. Bilangan koordinasinya adalah 8;
setiap atom yang berada di tengah, memiliki tetangga-tetangga terdekat yang berada di
bagian-bagian pojoknya.
b. Body center cubic
c. Diketahui :
𝑎1 = 0,35 𝑛𝑚
𝑎2 = 0,35 𝑛𝑚
𝑎3 = 0,45 𝑛𝑚
𝐴 = 141 𝑔/𝑚𝑜𝑙
Ditanya :
𝜌
Penyelesaian :
Massa jenis bahan untuk logam secara teoritis :
𝑛𝐴
𝜌=
𝑉𝑐 𝑁𝐴
Dengan :
𝑉𝑐 = 𝑎1 ∗ 𝑎2 ∗ 𝑎3 , maka
4 ∗ 141
𝜌=
(0,35 ∗ 10 ∗ 0,35 ∗ 10 ∗ 0,45 ∗ 10−9 ) ∗ 6,023 ∗ 1023
−9 −9

564
𝜌= −27
0,55125 ∗ 10 ∗ 6,023 ∗ 1023
564
𝜌=
3,32017875 ∗ 10−5
564
𝜌=
3,32017875 ∗ 10−5
𝜌 = 16987037,219 𝑔/𝑚3
𝜌 = 1,7 ∗ 107 𝑔/𝑚3
𝜌 = 1,7 ∗ 104 𝑔/𝑚3
3.21 Sketch a unit cell for the face-centered orthorhombic crystal structure.
Jawab:
Syarat orthorhombic
- Axial relationship a ≠ b ≠ c
- Interaxial angles α = β = γ
Gambar FCC orthorhombic:

3.22 List the point coordinates for all atoms that are associated with the FCC unit cell
(Figure3.1).

1 1 
Sisi bawah : 100, 110 , 010 ,  0
2 2 

1 1 
Sisi atas : 001 , 101 , 111 , 011  1
2 2 

1 1 1 1
Sisi samping kiri dan kanan :  0  ,  1 
2 2 2 2
 1 1  1 1
Sisi depan dan belakang : 1 ,0 
 2 2  2 2
3.24 Buatlah titik koordinat dari seng danatom sulfur untuk sel satuan dari zinc
blendestruktur kristal (Gambar 12.4).

Sel satuan ZnS, Gambar 12.4, ditunjukkan di bawah ini yang ditumpangkan pada sistem sumbu
koordinat x-y-z. Juga, setiap atom Zn dalam sel satuan diberi label dengan huruf besar; S atom
diberi label dengan angka. Tentu saja, karena sel satuan berbentuk kubik, panjang tepi sel
satuan sepanjang masing-masing sumbu x, y, dan z adalah a.

Koordinat untuk masing-masing titik ini ditentukan dengan cara yang serupa dengan yang
ditunjukkan dalam Contoh Soal 3.6. Untuk atom S yang berlabel 7, kita menentukan koordinat
titiknya dengan menggunakan bentuk-bentuk persamaan yang disusun kembali 3.9a, 3.9b, dan
3.9c sebagai berikut:
Posisi kisi yang direferensikan ke sumbu x adalah a = qa
Posisi kisi yang direferensikan ke sumbu y adalah / 2 = ra
Posisi kisi yang direferensikan ke sumbu x adalah / 2 = sa
Memecahkan ekspresi ini untuk nilai q, r, dan s mengarah ke
1 1
q=1 r =2 s=
2
11
Karenanya, koordinat q untuk titik ini adalah 12 2

S atom berlabel C, memiliki indeks posisi kisi yang direferensikan ke sumbu x, y, dan z dari / 4, a
/ 4, dan 3a / 4, masing-masing. Karena itu
Posisi kisi yang direferensikan ke sumbu x adalah / 4 = ra

Posisi kisi yang direferensikan ke sumbu y adalah / 4 = ra

Posisi kisi yang direferensikan ke sumbu x adalah 3a / 4 = sa

Jadi, nilai untuk nilai q, r, dan s adalah sebagai berikut:

q = 1/4 r = 1/4 s = 3/4


113
dan koordinat untuk lokasi atom ini 4 4 4.
Prosedur yang sama ini dilakukan untuk menentukan koordinat titik untuk atom Zn dan S dalam

sel satuan. Indeks untuk semua poin ini tercantum dalam dua tabel berikut.

S atom point number q r s

1 0 0 0
2 1 0 0
3 1 1 0
4 0 1 0
5 0

6 0

7 1

8 1

9 0
10 0 0 1
11 1 0 1
12 1 1 1
13 0 1 1
14 1

.25. Buat sketsa sel satuan tetragonal, dan di dalam sel itu menunjukkan lokasi koordinat
𝟏 𝟏𝟏𝟏
1 1 𝟐dan 𝟐 𝟒 𝟐 titik?
Jawaban :
3.26Using the Molecule Definition Utility found in both “Metallic Crystal Structures and
Crystallography” and “Ceramic Crystal Structures” modules of VMSE, located on the
book’s web site [www.wiley.com/college/callister (Student Companion Site)], generate (and
print out) a three-dimensional unit cell for tin given the following: (1) the unit cell is
tetragonal with nm and nm, and (2) Sn atoms are located at the following point
coordinates:
000 011
100 1/2 0 3/4
110 1/2 1 3/4
010 1 1/2 1/4
001 0 1/2 1/4
101 1/2 1/2 1/2
111
Answer

Pertama-tama, buka "Molecular Definition Utility"; itu dapat ditemukan di salah satu dari
"Metallic Struktur Kristal dan Kristalografi ”atau modul“ Struktur Kristal Keramik ”.
Pada jendela “Langkah 1”, perlu untuk menentukan jenis atom, warna untuk bola (atom),
dan tentukan ukuran atom. Mari kita masukkan "Au" sebagai nama untuk atom emas (karena Au
adalah simbol untuk emas), dan "Cu" sebagai nama untuk atom tembaga. Selanjutnya perlu
memilih warna untuk setiap jenis atom dari pilihan yang muncul di menu pull-down —
misalnya, "Kuning" untuk Au dan "Red" untuk Cu. Dalam jendela "Ukuran Atom", perlu
memasukkan ukuran atom / ion. Dalam instruksi untuk langkah ini, disarankan agar atom /
diameter ion dalam nanometer digunakan. Dari tabel ditemukan di dalam sampul depan buku
teks, jari-jari atom untuk emas dan tembaga adalah 0,144 nm dan 0,128 nm, masing-masing, dan,
oleh karena itu, diameter ionik mereka adalah dua kali nilai-nilai ini (yaitu, 0,288 nm dan 0,256
nm); oleh karena itu, kami memasukkan nilai "0,288" dan "0,256" untuk dua tipe atom. Sekarang
klik pada tombol “Register”, diikuti dengan mengklik tombol “Go to Step 2”
Di jendela “Langkah 2” kami menetapkan posisi untuk semua atom di dalam sel satuan;
mereka koordinat titik ditentukan dalam pernyataan masalah. Mari mulai dengan emas. Klik
pada kuning Sphere yang terletak di sebelah kanan kotak "Molecule Definition Utility". Sekali
lagi, atom Au terletak di delapan sudut sel satuan kubik. Satu Au akan diposisikan pada asal
sistem koordinat - yaitu, koordinat titiknya adalah 000, dan, oleh karena itu, kita memasukkan
"0" (nol) di masing-masing kotak posisi atom “x”, “y”, dan “z”. Selanjutnya kita klik pada
tombol “Register Atom Position”. Sekarang kita memasuki koordinat atom emas lain; mari kita
pilih yang ada di sudut sel satuan yang merupakan satu sel satuan sepanjang sumbu x (yaitu,
pada koordinat 100 titik). Sejauh itu terletak jarak unit di sepanjang sumbu x, nilai "0,374"
dimasukkan dalam "x" kotak posisi atom (karena ini adalah nilai yang diberikan dalam
pernyataan masalah); nol dimasukkan masuk masing-masing dari kotak posisi “y” dan “z”. Kami
mengulangi prosedur ini untuk enam atom Au yang tersisa.
Setelah langkah ini selesai, Anda perlu menentukan posisi untuk atom tembaga, yang
terletak di semua enam situs yang berpusat pada wajah. Untuk memulai, kita klik pada bola
merah yang ditemukan di sebelah kotak "Molecule Definition Utility". Titik koordinat untuk
beberapa atom Cu yang fraksional; dalam hal ini, panjang sel satuan (yaitu, 0,374) dikalikan
dengan fraksi. Untuk Misalnya, satu atom Cu terletak koordinat 1 1/2 1/2 . Oleh karena itu,
posisi atom x, y, dan z adalah
(1) (0,374) = 0,374, 1/2 (0,374) = 0,187, dan 1/2 (0,374) = 0,187, masing-masing Sekarang,
untuk atom tembaga, x, y, dan z posisi posisi atom untuk semua 6 set titik
koordinat adalah sebagai berikut:
0,187, 0,187, 0
0,187, 0, 0,187
0, 0,187, 0,187
0,374, 0,187, 0,187
0,187, 0,374, 0,187
0,187, 0,187, 0,374
Pada Langkah 3, kita dapat menentukan atom mana yang harus direpresentasikan sebagai
terikat satu sama lain, dan jenis ikatan apa yang digunakan (single solid, single dashed, double,
dan triple adalah kemungkinan), atau kita dapat memilih untuk tidak mewakili obligasi sama
sekali (dalam hal ini kita selesai). Jika diputuskan untuk ditampilkan obligasi, mungkin hal
terbaik untuk dilakukan adalah merepresentasikan sel-sel satuan tepi sebagai obligasi. Gambar
ini dapat diputar dengan menggunakan mouse click-and-drag.
Gambar Anda akan muncul sebagai cuplikan layar berikut. Di sini atom emas tampak lebih
terang dari atom tembaga.
3.27 Draw an orthorhombic unit cell, and within that cell a [21̅1] direction.
orthorhombic unit cell (a≠ b ≠c, α=β= ϒ= 90°).

Nama : Sefia Kharen Gilar Tiana (160322605228)


3.28 gambar
3.29 Apa indeks untuk petunjuk yang ditunjukkan oleh dua vektor dalam sketsa di
bawah ini?

Untuk arah 1, proyeksi pada sumbu-x adalah nol (karena terletak pada bidang y-z), sementara
proyeksi pada sumbu y dan z, b / 2 dan c, masing-masing. Ini adalah arah [012] seperti yang
ditunjukkan dalam ringkasan di bawah ini

Arah 2 adalah

3.30 The metal niobium has a BCC crystal structure. If the angle of diffraction for the (211)
set of planes occurs at 75.99o (first-order reflection) when monochromatic x-radiation
having a wavelength of 0.1659 nm is used, compute (a) the interplanar spacing for this set
of planes, and (b) the atomic radius for the niobium atom.

Solution:
(a) From the data given in the problem, and realizing that 75.99° = 2θ, the interplanar spacing
for the (211) set of planes for Nb may be computed using the following Equation:

𝑛𝜆 (1)(0.1659 𝑛𝑚)
𝑑211 = = 75.990
= 0.1348 𝑛𝑚
2 sin 𝜃 (2) [𝑠𝑖𝑛 2 ]

(b) In order to compute the atomic radius we must first determine the lattice parameter, a, and
then R since Nb has a BCC crystal structure. Therefore,

𝑎 = 𝑑211 √(2)2 + (1)2 + (1)2 = (0.1347 𝑛𝑚)(√6) = 0.3300 𝑛𝑚

𝑎√3 (0.3300 𝑛𝑚)√3


𝑅= = = 0.1429 𝑛𝑚
4 4

3.30 Within a cubic unit cell, sketch the following directions :


(𝑎)[101] (𝑒)[1̅11̅]
(𝑏)[211] (𝑓)[2̅12]
̅
(𝑐)[102] (𝑔)[31̅2]
(𝑑)[313̅] (ℎ)[301]
Solutions :
a). e)

b) f)

c) g)
d) h)

3.31 Determine the indices for the direction shown in the following cubic unit cell:

Answer:
Arah A adalah 110
Arah B adalah 121
Arah C adalah 012
Arah D adalah 121

3.32 Determine the indices for the directions shown in the following cubic unit cell:

Jawab:
Arah dari A adalah [331̅] x= dari 0 ke 1, y dari 0 ke 1, z dari 2/3 ke 1/3 (1,1,-1/3)
Arah dari B adalah [4̅03]x= dari 2/3 ke 0, y dari 1 ke 1/tetap, z dari 1 ke 1/2 (-2/3,0,1/2)
Arah dari C adalah [3̅61]x= dari 1 ke 1/2, y dari 0 ke 1, z dari 1/3 ke 1/2 (-1/2,1,1/6)
Arah dari D adalah [1̅11̅] x= dari 1 ke 1/2, y dari 0 ke 1/2, z dari 1/2 ke 0 (-1/2,1/2,-1/2)
3.33 For tetragonal crystals, cite the indices of directions that are equivalent to each of the following
directions: (a) [011] (b) [100]

Terjemahan : untuk Kristal tetragonal, sebutkan indeks arah yang setara dengan masing-masing
petunjuk berikut : (a) [011] (b) [100]

Jawab :

[011]

[100]

3.64 The diffraction peaks


̅] directions into the four-index Miller–Bravais scheme
3.34 Convert the [110] and [ 00𝟏
for hexagonal unit cells.

a. [110] = [u’v’w’]
1 1
𝑢= (2(1) − 1) =
3 3
1 1
𝑣= (2(1) − 1) =
3 3
1 1 2
𝑡 = −( + ) = −
3 3 3
𝑤=0

maka [uvtw] = [112̅0]


b. [001̅]  [0001̅]
1
𝑢= (2(0) − 0) = 0
3
1
𝑣 = (2(0) − 0) = 0
3
𝑡 = −(0 + 0) = 0
𝑤 = 1̅
3.35 Determine the indices for the directions shown in the following hexagonal unit cell:


Jawab : A 1 1 23 
u '  1
v '  1

u
1
2u 'v'  1 2 1   1   1
3 3 3
u  2u 'v'  2 1   1  
1 1 1
3 3 3
 1   1  2
t  u  v            
 3   3  3
w3


A 1 1 23 
Noncrystalline Solids
3.66 Would you expect a material in which the atomic bonding is predominantly ionic in nature
to be more or less likely to form a noncrystalline solid upon solidification than a covalent
material? Why? (See Section 2.6.)
Ikatan atom sebagian besar bersifat lebih ionic mungkin untuk membentuk padatan nonkristalin
pada solidifikasi karena ikatan ion bersifat nondirectional
3.36 Using equations 3.6a, 3.6b, 3.6c, and 3.6d, derive expressions for each of the three
primed indices set (u’,v’, and w’) in terms of the four unprimed indices (u,v, t, and w).
1
3.6a : 𝑢 = (2𝑢′ − 𝑣)
3

2𝑢′ 𝑣′
𝑢= −
3 3

𝑣 ′ = 2𝑢′ − 3𝑢
Substitusikan persamaan 3.6b
1
𝑉= (2𝑣 ′ − 𝑢′)
3
1
𝑉= [(2)(2𝑢′ − 3𝑢) − 𝑢′]
3

𝑉 = 𝑢′ − 2𝑢
𝑢′ = 𝑣 + 2𝑢
Pemecahan untuk persamaan 3.6c
𝑉 = −(𝑢 + 𝑡)
Substitusikan untuk u’
𝑢′ = 𝑣 + 2𝑢
𝑢′ = −𝑢 − 𝑡 + 2𝑢
𝑢′ = 𝑢 − 𝑡
Untuk Penyelesaian V’
𝑣 ′ = 2𝑢′ − 2𝑢
Mensubtitusikan 𝑢′
𝑣 ′ = 2(𝑢 − 𝑡) − 2(𝑢 − 𝑡)
𝑣 ′ = −𝑢 − 2𝑡
Penyelesaian untuk u dari persamaan 3.6c
𝑢 = −𝑣 − 𝑡
Ketika mensubtitusikan persamaan untuk v’
𝑣 ′ = −𝑢 − 2𝑡
𝑣 ′ = −(−𝑣 − 𝑡)
𝑣′ = 𝑣 − 𝑡
Jadi, persamaan 3.6d yaitu :
𝑤′ = 𝑤
3.38 What are the indices for the two planes drawn in the sketch below?

1
Jawab : Plane 1 : (211)

Plane 2 : (111)

3.39. Sketsa dalam sel satuan kubik bidang berikut:

c).
3.40 Determine the Miller indices for the planes shown in the following unit cell:

Answer :
For plane A, the first thing we need to do is determine the intercepts of this plane with the x, y,
and z axes. If we extend the plane back into the plane of the page, it will intersect the z axis at −c.
Furthermore, intersections with the x and y axes are, respectively, a and b. The is, values of the
intercepts A, B, and C, are a, b, and −c. If we assume that the value of n is 1, the values of h, k,
and l are determined using equations as follows:
𝑛𝑎 (1)𝑎
ℎ= = =1
𝐴 𝑎
𝑛𝑏 (1)𝑏
𝑘= = =1
𝐵 𝑏
𝑛𝑐 (1)𝑐
𝑙= = =1
𝐶 𝑐
Therefore, the A plane is a (111) plane.
For plane B, its intersections with with the x, y, and z axes are a/2, b/3, and ∞c (because this
plane parallels the z axis)—these three values are equal to A, B, and C, respectively. If we
assume that the value of n is 1, the values of h, k, and l are determined using equations as
follows:
𝑛𝑎 (1)𝑎
ℎ= = =2
𝐴 𝑎/2
𝑛𝑏 (1)𝑏
𝑘= = =3
𝐵 𝑏/3
𝑛𝑐 (1)𝑐
𝑙= = =0
𝐶 ∞𝑐
Therefore, the B plane is a (230) plane.

3.41) determine the miller indices for the planes shown in the following unit cell.
jawab :

pesawat kristalografi ditentukan oleh tiga indeks Miller sebagai (hkl)


penyelesaian :
Untuk pesawat B, hal pertama yang perlu kita lakukan adalah menentukan titik pada bidang ini
dengan sumbu x, y, dan z. Jika kita memperluas pesawat kembali ke bidang halaman, itu akan
memotong sumbu z di c. Selanjutnya, persimpangan dengan sumbu x dan y masing-masing
adalah a dan b. Yaitu, nilai dari intersep A, B, dan C, adalah a, b, dan c. Jika kita mengasumsikan
bahwa nilai n adalah 1, nilai-nilai h, k, dan l ditentukan menggunakan persamaan sebagai
berikut:
𝑛𝑎 (1)𝑎
ℎ= = =1
𝐴 𝑎
𝑛𝑏 (1)𝑏
𝑘= = =2
𝐵 𝑏/2
𝑛𝑐 (1)𝑐
𝑙= = =2
𝐶 𝑐/2
Oleh karena itu, pesawat B adalah pesawat (122).

Untuk bidang A, perpotongannya dengan sumbu x, y, dan z adalah a / 2, b / 2, dan 1 ketiga nilai
ini sama dengan A, B, dan C , masing-masing. Jika kita mengasumsikan bahwa nilai n adalah 1,
nilai-nilai h, k, dan l ditentukan menggunakan persamaan sebagai berikut:

𝑛𝑎 (1)𝑎
ℎ= = =2
𝐴 𝑎/2
𝑛𝑏 (1)𝑏
𝑘= = =2
𝐵 𝑏/2
𝑛𝑐 (1)𝑐
𝑙= = =1
𝐶 1𝑐
Oleh karena itu pesawat A adalah (221).
3.42 Syarat indeks miller adalah:
a) Apabila bidang melewati titik origin yang terpilih, bidang yang lain harus dibuat di dalam sel
unit dengan translasi yang sesuai atau titik origin yang baru harus tetap berada pada sudut
sel unit yang lain.
b) Pada titik ini, bidang kristalografik yang lain memotong atau sejajar dengan ketiga sumbu,
panjang planarnya menghadang setiap simbu ditentukan dengan parameter a, b dan c.
c) Yang diambil dari hasil ini adfalah bilangan kebalikannya. Bidang yang sejajar dengan sumbu
bisa saja memiliki intercept tak hingga sehingga memiliki indeks nol.
d) Bila perlu, ketiga angka ini dimodifikasi menjadi bilangan bulat terkecil dengan mengalikan
atau membaginya dengan faktor yang sesuai.
e) Terakhir, indeks bilangan bulat tidk terpisahkan dengan koma dan ditutup dengan
menggunakan tanda kurung biasa.

̅ 1)
Berdasarkan deskripsi persyaratan indeks Miller, maka indeks Miller bidang A adalah (0𝟏
dan bidang B adalah (02𝟏̅)

3.43 a) (110) dan (111) b) (110) dan (110)

(110)

(110)

c.) (111) dan (001)

(001)

(111)
3.44 Sketch the atomic packing of (a) the (100) plane for the FCC crystal structure, and (b)
the (111) plane for the BCC crystal structure (similar to Figures 3.10b and 3.11b). (Indah
Zulianti)

(Buatlah sketsa pengepakan atom pada (a) bidang (100) untuk struktur kristal FCC, dan
(b) bidang (111) untuk struktur kristal BCC.)

Jawaban :
a. Bidang (100) untuk bentuk struktur kristal FCC.

A B
A B
AE
C D
E

C D

b. Bidang (111) untuk bentuk struktur kristal BCC.


A

D
AD
B C
C A
B

3.45 Consider the reduced -sphere unit cell shown in problem 3.20 having an origin of the
coordinate system positioned at the atom labeled with an O . For the following seta of
planes determines which are equivalent :

3.45 Pertimbangkan sel satuan tereduksi yang ditunjukkan pada masalah 3.20 yang
memiliki asal dari sistem koordinat yang diposisikan pada atom yang diberi label O. Untuk
seta berikut ini, tentukan yang setara :
Solution

(a) The unit cell in Problem 3.20 is body-centered tetragonal. Of the three planes
given in the problem statement the (1 00)and (010) are equivalent—that is, have the
same atomic packing. The atomic packing for these two planes as well as the (00 1)are
shown in the figurebelow.
(b) Of the four planes cited in the problem statement, (1 1 0)and (1 1 0)are
equivalent to one another—
have thesame atomic packing. The atomic arrangement of these planes is shown in
the left drawingbelow.

3.46 Here are three different crystallographic planes for a unit cell of hyphothetical metal.
The circle represents atoms:

(a) To what crystal system does the unit cell belong?


(b) What would this crystal structure be called?

Jawaban:

Z
b = 0,4 nm

c = 0,55 nm

Y
a = 0,4 nm

a. Karena 𝑎 = 𝑏 ≠ 𝑐 dan 𝛼 = 𝛽 = 𝛾 = 90° maka system kristal tersebut adalah tetragonal


b. Struktur kristal tersebut adalah Body-Centered Cubic (BCC)
3.47 Below are shown three different crystallographic planes for a unit cell of some
hypothetical
metal. The circles represent atoms:

(a) To what crystal system does the unit cell belong?


(b) What would this crystal structure be called?
(c) If the density of this metal is 18.91 g/cm3, determine its atomic weight.

Penyelesaian :

a) Dengan menggunakan arah (110),(101),dan (011) arah bidang adalah ;

Untuk (110)

Untuk (101)
Untuk (011)

Sehingga gabungan dari ketiga arah bidang akan menghasilkan bentuk sebagai berikut ;

0,20nm
0,25nm

0,30nm
Dimana sisia ≠ b ≠ c dan 𝛼 = 𝛽 = 𝛾 = 900, sehingga sistem kristalnya berbentuk
Orthorhombik.

b) Struktur kristalnya berupa face-centered Orthorhombic. Hal ini karena pada setiap
permukaan dari Kristal terdapat atom dan sudut.

c) Diketahui : 𝜌 = 18.91 g/cm3


Ditanya :A?
Jawab :
Dimana persamaan untuk densitas adalah
𝑛.𝐴
𝜌 =
𝑉𝐶 .𝑁𝐴 .
𝜌 .𝑉𝐶 .𝑁𝐴
A =
𝑛
g cm cm cm
18,91 3 .0,25.10−7 unit cell.0.30.10−7 unit cell.0.20.10−7 unit cell.6,023.1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑚𝑜𝑙
𝑐𝑚
= cm
4
unit cell

= 42,71 g/mol

3.48
 Pada (111)
Diketahui =h=1
k=1
l=1
Ditanya = four-index Miller–Bravais (hkil)
Jawab =
i = - (h+k)
= - (1+1)
= -2
Jadi, (111)  (112̅1)
 Pada (01̅2)
Diketahui =h=0
k = -1
l=2
Ditanya = four-index Miller–Bravais (hkil)
Jawab =
i = - (h+k)
= - (0+(-1))
=1
Jadi, (01̅2) (01̅12)
3.49 Menentukan indeks Miller-Barvais untuk beberapa bidang heksagonal :
a) Untuk bidang ini, titik potong berada pada sumbu a1 , a2 , dan z
adalah a ,  a , dan c (bidang sejajar dengan sumbu a1 dan
z ). Titik potong sumbu a dan c yaitu  , -1, dan  , atau 0, -1,
dan 0.
Ini berarti bahwa :
h0
k  1
l 0
Nilai i diperoleh dari persamaan :
i  (h  k )
i  (0  (1)
i 1

Dengan demikian , indeks Miller-Bravais bidang ini yaitu (hkil )  (0110)

b) Untuk bidang ini, titik potong berada pada sumbu a1 , a2 , dan


z adalah  a ,  a , dan  c secara berurutan. Titik potong
2
sumbu a dan c yaitu  1 ,  1 , dan 1 / 2 , atau -1, -1, dan 2.
Ini berarti bahwa :
h  1
k  1
l2
Nilai i diperoleh dari persamaan :
i  ( h  k )
i  (1  1)
i2

Dengan demikian , indeks Miller-Bravais bidang ini yaitu (hkil )  (11 22)

c) Untuk bidang ini, titik potong berada pada sumbu a1 , a2 , dan z


adalah a / 2 ,  a , dan c (bidang sejajar dengan sumbu z ).
Titik potong sumbu a dan c yaitu 1 / 2 ,  1 , dan  , atau 2,  1 ,
dan 0
Ini berarti bahwa :
h2
k  1
l 0
Nilai i diperoleh dari persamaan :
i  ( h  k )
i  (2  1)
i  1

Dengan demikian , indeks Miller-Bravais bidang ini yaitu (hkil)  (211 0)

d) Untuk bidang ini, titik potong berada pada sumbu a1 , a2 , dan z


adalah  a , a , dan c / 2 secara berurutan. Titik potong sumbu a
dan c yaitu  1 , 1 , dan 1 / 2 , atau  1, 1 , dan 2

Ini berarti bahwa :


h  1
k 1
l2
Nilai i diperoleh dari persamaan :
i  ( h  k )
i  (1  1)
i0

Dengan demikian , indeks Miller-Bravais bidang ini yaitu (hkil)  (1102)

3.50 Sketch the and planes in a hexagonal unit cell.

 JAWABAN

-
nilai-nilai h, k, i, dan l adalah, masing-masing, 0, 1, -1, dan 1. Sekarang, untuk h, k,
dan l, kita memecahkan nilai-nilai persimpangan dengan a1, a2, dan sumbu z (yaitu,
A, B, dan C) menggunakan bentuk-bentuk persamaan (dengan asumsi nilai 1 untuk
parameter n) sebagai berikut :

Oleh karena itu, bidang ini sejajar dengan sumbu a1, dan memotong sumbu a2 pada a,
sumbu a3 pada –a, dan sumbu z pada c. Untuk gambar detailnya sebagai berikut :
Untuk bidang, nilai-nilai h, k, i, dan l adalah, masing-masing, 2, –1, –1, dan 0.
Sekarang, untuk h, k, dan l, kita memecahkan nilai-nilai persimpangan dengan a1, a2,
dan sumbu z (yaitu, A, B, dan C) menggunakan bentuk-bentuk persamaan (dengan
asumsi nilai 1 untuk parameter n) sebagai berikut :

bidang ini sejajar dengan sumbu c, dan memotong sumbu a1 pada sumbu (a / 2) dan
a2 pada –a. Untuk gambar detailnya sebagai berikut :

3.51
a. Derive linear density expressions for FCC [100] and [111] directions in terms of
the atomic radius R.
b. Compute and compare linear density values for these same two planes for
copper.
Answer :
a. FCC [100]

[100]
Dari gambar di atas, kita tahu jarak pada x = 2R, maka persamaan densitas liniernya
menjadi :
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠 1
𝐿𝐷100 = =
2𝑅 2𝑅
FCC [111]

[111]
z

x
y

Dari gambar di atas, kita tahu jarak pada


𝑧 = √𝑥 2 + 𝑦 2
Dengan
𝑥 = 4𝑅 (panjang diagonal sisi bawah)
𝑦 = 2𝑅√2 , maka (panjang tepi sel unit)

𝑧 = √(4𝑅)2 + (2𝑅√2)2

𝑧 = √16𝑅 2 + 8𝑅 2
𝑧 = √24𝑅 2
𝑧 = 2𝑅√6
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠 1
𝐿𝐷111 = =
2𝑅√6 2𝑅√6

b. 𝑅𝑐𝑜𝑝𝑝𝑒𝑟 = 0,1278 𝑛𝑚

FCC [100]
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠 1
𝐿𝐷100 = =
2𝑅 2𝑅
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠
𝐿𝐷100 =
2 ∗ 0,1278 𝑛𝑚
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠
𝐿𝐷100 =
0,2556 𝑛𝑚
𝐿𝐷100 = 3,91 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑛𝑚
FCC [111]
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠 1
𝐿𝐷111 = =
2𝑅√6 2𝑅√6
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠
𝐿𝐷111 =
2 ∗ 0,1278√6 𝑛𝑚
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠
𝐿𝐷111 =
0,2556√6 𝑛𝑚
1 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠
𝐿𝐷111 =
0,6260896 𝑛𝑚
𝐿𝐷111 = 1,6 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠/𝑛𝑚

3.52 (a) Derive linear density expressions for BCC [110] and [111] directions in terms of the
atomic radius R.
(b) Compute and compare linear density values for these same two planes for iron.
Jawab:
(a)
 Dibawah adalah gambar [110] untuk BCC

𝑥 = √𝑧 2 − 𝑦 2
dimana,
4𝑅
𝑦=
√3
𝑧 = 4𝑅
maka,
2
4𝑅 32𝑅 2 2
𝑥 = √(4𝑅)2 − ( ) = √ = 4𝑅 √
√3 3 3
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 [110]
𝐿𝐷110 =
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟
1 𝑎𝑡𝑜𝑚 √3
𝐿𝐷110 = =
2 4𝑅√2
4𝑅 √3

Dibawah adalah gambar [111] untuk BCC

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑜𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑝𝑢𝑠𝑎𝑡 𝑝𝑎𝑑𝑎 [111]


𝐿𝐷111 =
𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑟𝑎ℎ 𝑣𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟
2 𝑎𝑡𝑜𝑚 1
𝐿𝐷111 = =
4𝑅 4𝑅

(b)
Diketahui untuk jari-jari atom dari besi adalah 0,124 x 10-9 m
√3
𝐿𝐷110 = = 2,469 × 109 𝑚−1
4 (0,124 x10−9 𝑚)√2
1 1
𝐿𝐷111 = = = 0,031 × 109 𝑚−1
4𝑅 4 (0,124 x10−9 𝑚)

3.53
(a). Derive planar density expressions for FCC (100) and (111) planes in terms of the atomic
radius R.
(b). Compute and compare planar density values for these same two planes for Aluminium.
Answer:
(a). Derive planar density expressions for FCC (100) and (111) planes in terms of the atomic
radius R.

 Menentukan Planar Density PD100  pada arah 100

4R
a a
1 1 1 1
n atom100     1
4 4 4 4
11
a
 2 atom

a 2  a 2  4 R 
2

2a 2  16 R 2 L  a.a
Rumus Phytagoras a 2  8R 2 Luas  2 R 2.2 R 2
a  8R 2  8R 2
a  2R 2

n atom100
PD100 
Luas
2 atom

8R 2
1

4R 2
 Menentukan Planar Density PD111  pada arah 111.

A
4R
h 4R
B C
h

F
D E F

2R

4R
1 1 1 1
natom111     1
4 4 4 4
11
 2 atom

2a 2  h 2  4 R 2 L
1
a.t
h 2  4 R   2a  2
2 2

1
h 2  16 R 2  4 R 2 \  .4 R.h
Rumus Phytagoras Luas 2
h 2  12 R 2 1
 .4 R.2 R 3
h  12 R 2 2
h  2R 3  4R 2 3
n atom100
PD111 
Luas
2 atom

4R 2 3
1

2R 2 3

(b). Compute and compare planar density values for these same two planes for Aluminium.

Jari-jari atom Aluminium : rAl  184 pm  0,184 nm  0,184.10 12 m

1
PD100 
4R 2
1

4.0,184.10 12
 1,359.1012 m

1
PD111 
2R 2 3
1

2.0,184.10 12 3
1

6,373946972.10 13
 1,569.1012 m
5.54 (a) Derive planar density expressions for
BCC (100) and (110) planes in terms of the
atomic radius R.
(b) Compute and compare planar density values
for these same two planes for molybdenum.

Answer :
a) 110
Pertama-tama kita akan menghitung panjang vektor menggunakan panjang satuan sel
4𝑅
diagonal yang kita tahu sama dengan √3dan panjang tepi sel yang sama dengan 4R.
panjang vektor dapat dihitung dari :

Hanya ada satu atom yang berpusat pada vektor 110 arah. oleh karena itu kita dapat
membagi hasil di atas dengan 1 untuk mendapatkan ekspresi untuk kerapatan linier yang
menghasilkan :

111

Panjang vektor dalam arah 111 adalah 4R karena atom-atomnya saling bersentuhan.
Selain itu vektor melewati apa yang setara dengan 2 atom lengkap: sehingga kerapatan
linear adalah:

b) Besi memiliki jari-jari atom 0,124nm. untuk menemukan kerapatan hanya mengganti R
dari bagian (a) dan dengan nilai ini
3.55 (a) Turunkan ekspresi kerapatan planar untukpesawat HCP (0001) dalam hal
atomradius R.(b) Hitung nilai kerapatan planar untuk inipesawat yang sama untuk
titanium.

(a) (0001) pesawat untuk sel satuan HCP ditunjukkan di bawah ini.

Masing-masing dari 6 atom perimeter dalam bidang ini dibagi dengan tiga sel satuan lainnya,
sedangkan atom pusat dibagi tanpa sel satuan lain; ini menimbulkan tiga atom ekuivalen milik
pesawat ini.
Dalam hal jari-jari atom R, luas masing-masing dari 6 segitiga sama sisi yang telah ditarik adalah
, atau total luas bidang yang diperlihatkan adalah . Dan densitas planar untuk
bidang ini (0001) sama dengan

(B) Dari tabel di dalam penutup depan, jari-jari atom untuk titanium adalah 0,145 nm. Oleh
karena itu, kerapatan planar untuk pesawat (0001) adalah
3.56 Jelaskan mengapa sifat material polikristalin paling sering adalah isotropik?
Jawaban :
Zat-zat yang sifat-sifat terukurnya tidak bergantung pada arah pengukuran adalah isotropik.
Bahan polikristalin, memiliki orientasi kristalografi dari butir individu benar-benar acak.
Dalam keadaan ini, meskipun masing-masing butir mungkin anisotropik, spesimen yang
terdiri dari agregat butiran akan berperilaku isotropik. Juga, besarnya properti yang diukur
mewakili beberapa nilai rata-rata arah. Kadang-kadang butir dalam bahan polikristalin
memiliki orientasi kristalografi preferensial, dalam hal ini bahan dikatakan memiliki
"tekstur."
3.57 Using the data for aluminum in Table 3.1, compute the interplanar spacing for the
(110) set of planes.
Answer :
Dari tabel, aluminium memiliki struktur kristal FCC dan jari-jari atom 0,1431 nm.
Menggunakan Persamaan 3.1 parameter kisi, a, dapat dihitung sebagai

2 R 2  (2)(0.11431nm)( 2 )  0.4047nm
a=
Sekarang, jarak antarplanar d110 dapat ditentukan menggunakan Persamaan 3.14 sebagai

a 0.4047nm
d110    0.2862nm
(1) 2  (1) 2  (0) 2 2

3.58 Determine the expected diffraction angle for the first-order reflection from the
(310) set of planes for BCC chromium when monochromatic radiation of wavelength
0.0711 nm is used.

Unit cell edge length for BCC


Pada table 3.1 didapat radius atom pada chromium dengan struktur kristal BCC adalah
0.1249 nm
4𝑅 (4)(0.1249)
𝑎= = = 0.2884 𝑛𝑚
√3 √3
Interplanar separation for a plane having indicase h, k and l
𝑎
𝑑ℎ𝑘𝑙 =
√ℎ2 + 𝑘 2 + 𝑙 2
0.2884 𝑛𝑚
𝑑310 =
√(3)2 + (1)2 + (0)2
0.2884 𝑛𝑚
= = 0.0912 𝑛𝑚
√10
First-order reflection
𝑛𝜆 (1)(0.0711 nm)
𝑠𝑖𝑛𝜃 = = = 0.390
2𝑑310 (2)(0.0912 𝑛𝑚)
𝜃 = 𝑠𝑖𝑛−1 (0.390) = 22.94°
Jadi sudut difraksi (2θ)
2𝜃 = (2)(22.94°) = 45.88°
3.59. Jari – jari atom iron berdasarkan tabel adalah 0.1241, maka :
PD100 = 1: 4R2 = 1 : 4(0,1241)2 = 16, 2329 nm
PD111 = 1 : { 2x3(R2)} = 1 : (6 x (0,1241)2) = 10,82194 nm
3.60 Rhodium logam memiliki struktur kristal FCC. Jika sudut difraksi untuk (311)
set pesawat terjadi pada 36,12 0 (refleksi orde pertama) ketika radiasi x-monokromatik
memiliki panjang gelombang 0,0711 nm digunakan, hitung
(a) jarak antarplanar untuk set pesawat ini, dan
( b) jari-jari atom untuk atom rhodium
Jawab:

(a) Dari data yang diberikan disoal, kita tau bahwa 36,12 0  2 , maka jarak antarplanar
adalah
n (1)(0,0711nm)
d 311   0,05nm
2 sin  36,12 o
(2)(sin )
2
(b) Jari-jari atom
a  d 311 (3) 2  (3) 2  (1)1  (0,05nm)( 19  0,218nm
Maka’
a 0,218nm
R   0,077nm
2 2 2 2
3.61 The metal niobium has a BCC crystal structure. If the angle of diffraction for the
(211) set of planes occurs at 75.99o (first-order reflection) when monochromatic x-
radiation having a wavelength of 0.1659 nm is used, compute (a) the interplanar spacing
for this set of planes, and (b) the atomic radius for the niobium atom.

Solution:

(a) From the data given in the problem, and realizing that 75.99° = 2θ, the interplanar
spacing for the (211) set of planes for Nb may be computed using the following
Equation:

𝑛𝜆 (1)(0.1659 𝑛𝑚)
𝑑211 = = 75.990
= 0.1348 𝑛𝑚
2 sin 𝜃 (2) [𝑠𝑖𝑛 2 ]
(b) In order to compute the atomic radius we must first determine the lattice parameter, a,
and then R since Nb has a BCC crystal structure. Therefore,

𝑎 = 𝑑211 √(2)2 + (1)2 + (1)2 = (0.1347 𝑛𝑚)(√6) = 0.3300 𝑛𝑚

𝑎√3 (0.3300 𝑛𝑚)√3


𝑅= = = 0.1429 𝑛𝑚
4 4
3.62 For which set of crystallographic planes will a first-order diffraction peak occur at
a diffraction angle of 44.530 for FCC nickel when moriochromatic radiation having a
wavelength of 0.1542 nm is used?

Answer:
𝑟𝐶𝑙
= 0.825 𝐶. 𝑁. = 8
𝑟𝐵𝑟

√3𝑎0 = 2𝑟𝐶𝑙 + 2𝑟𝐵𝑟 = 2(0.196 + 0.167) = 0.726𝑛𝑚


𝑎0 = 0.419

(79.909 + 132.905)𝑔. 𝑚𝑜𝑙 −1


𝜌=
(0.419𝑛𝑚 × 10−7 )3 × (6.023 × 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚𝑠. 𝑚𝑜𝑙 −1 )
𝜌 = 4.8𝑔. 𝑐𝑚−3

(4𝜋⁄3)[(0.196)3 + (0.167)3 ]
𝑃𝐹 = = 0.693
(0.419)3

Langkah pertama untuk memecahkan masalah ini adalah dengan menghitung jarak
interplanar menggunnakan persamaan Bragg.
𝑛1 (1)(1.542𝑛𝑚)
= = 0.2035𝑛𝑚
2 sin 𝜃 (2) (sin 44.530 )
2

Sekarang mencani persamaan untuk sistem kubik dan nilai R untuk nikel
𝑎 2𝑅√2 (2)(0.1246𝑛𝑚)√2
√ℎ2 + 𝑘 2 + 𝑙 2 = = = = 11.732
𝑑ℎ𝑘𝑙 𝑑ℎ𝑘𝑙 0.2035𝑛𝑚

Ini berarti bahwa


ℎ2 + 𝑘 2 + 𝑙 2 = 1.7322 = 3.0

Dengan trial dan error, hanya tiga bilangan buat yang semuanya ganjil atau genap, jumlah
kuadrat yang sama dengan 3.0 adalah 1, 1, dan 1. Oleh karena itu, set planes responsible
untuk puncak difraksi ini adalah set (111).
3.63 Figure 3.21 shows an x-ray diffraction pattern for lead taken using a
diffractometer and monochromatic x-radiation having a wavelength of 0.1542 nm; each
diffraction peak on the pattern has been indexed. Compute the interplanar spacing for
each set of planes indexed; also determine the lattice parameter of Pb for each of the
peaks.

Jawab:
Untuk setiap puncak, untuk menghitung jarak interplanar dan kisi parameter kita harus
menggunakan persamaan 3.14 dan 3.13, masing-masing. Puncak pertama dari gambar 3,21,
hasil dari Difraksi oleh set (111) dari bidang terjadi pada 20 = 31.3 °; spasi interplanar sesuai
untuk set (111) bidang, menggunakan persamaan 3.13, sama dengan
𝑛𝜆 (1)(0.1542 nm)
𝑑111 = = 31.3° = 0.2858 nm
2 sin 𝜃 (2) (sin 2 )

Dan dari persamaan 3.14, parameter kisi ditentukan sebagai

𝑎 = 𝑑111 √(ℎ)2 + (𝑘)2 + (𝑙)2 = 𝑑111 √(1)2 + (1)2 + (1)2

= (0.2858 nm)√3 = 0.4950 nm


3.64 The diffraction peaks shown in Figure 3.21 are indexed according to the reflection
rules for FCC (i.e.,h,k,and l must all be either odd or even). Cite the h, k, and l indices
of the first four diffraction peaks for BCC crystals consistent with being even.
Terjemahan : puncak difraksi yang ditunjukkan pada gambar 3.21 di indeks sesuai dengan aturan
refleksi untuk FCC (yaitu h,k, dan atau semuanya harus berupa ganjil/genap). Sebutkan h,k,dan
indeks dari empat puncak difraksi untuk Kristal BCC konsisten dengan h+k+l menjadi genap.

Peak Index 2θ dhkl(nm) R (nm)

200 58.4 0.1580 0.1369

211 73.3 0.1292 0.1370

220 87.0 0.1120 0.1371

310 100.7 0.1001 0.1371


3.65

Figure 3.24 shows the first five peaks of the x-ray diffraction pattern for tungsten, which has
a BCC crystal structure; monochromatic x-radiation having a wavelength of 0.1542 nm was
used.
(a) Index (i.e., give h, k, and l indices) for each of these peaks.
(b) Determine the interplanar spacing for each of the peaks.
(c) For each peak, determine the atomic radius for W and compare these with the value
presented in Table 3.1.

Answer
a)

Firts peak : (110)


Second peak : (211)
Thirdpeak : (310)
Fourth peak : (220)
Fifth peak : (200)

b)
Tungsten is a BCC structure with lattice constant 0.31648 nm. Show that in the powder
photograph of tungsten (corresponding to an X-ray wavelength of 1.542 Å) one would
observe diffraction maxima at θ = 20.15°, 29.17°, 36.64°, 43.56°, 50.39°, 57.55°, 65.74° and
77.03°.

Firts peak : (110)


Second peak : (211)
Thirdpeak : (310)
Fourth peak : (220)
Fifth peak : (200)
c) Atomic Radius

3.66 Using the data for a-iron in Table 3.1, compute the interplanar spacings for the
(111) and (211) sets of planes.
Jawab :
Dari table, Besi memiliki struktur kristal yaitu BCC dengan jarak atom 0.1241 nm.
Menggunakan persamaan 3.1 yaitu :

4𝑅 4 (0.1241)
𝑎= = = 0.2866 nm
√3 √3

Spacing interplanar (𝑑110 ) :


𝑎 0.2866
𝑑111 = = = 0.1655 nm
√(12 )+(12 )+(12 ) √3
Spacing interplanar (𝑑211 ) :
𝑎 0.2866
𝑑211 = = = 0.117 nm
√(22 )+(12 )+(12 ) √6

3.67 Determine the expected diffraction angle for the first-order reflection from the
(310) set of planes for BCC chromium (Cr) when monochromatic radiation of
wavelength 0.0711 nm is used.
Jawab :

4𝑅 4 (0.1249)
𝑎= = = 0.2884 nm
√3 √3

Spacing interplanar (𝑑110 ) :


𝑎 0.2884
𝑑310 = = = 0.0912 nm
√(32 )+(12 )+(0) √10

𝑛𝜆 (1)(0.0711) 0.0711
Sin 𝜃 = 2 𝑑 = (2)( 0.0912) = 0.1824 = 0.3898
310
𝜃 = 𝑠𝑖𝑛−1 (0.3898)
= 22.94°
Diffraction angel (2𝜃) :
2𝜃 = 2 (22.94°) = 45.88°

3.68 Determine the expected diffraction angle for the first-order reflection from the
(111) set of planes for FCC nickel (Ni) when monochromatic radia- tion of wavelength
0.1937 nm is used.

3.68Tentukan sudut difraksi yang diharapkan untuk refleksi orde pertama dari seperangkat
pesawat (111) untuknikel FCC (Ni) ketika radiasi monokromatik dengan panjang gelombang
0,1937 nm digunakan.

Solusi

Pertama-tama menghitung parameter kisi menggunakan Persamaan 3.1 dan nilaiR(0,1246


nm) yang dikutip pada Tabel3.1, sebagai berikut:

a= 2R2(2) (0,1246 nm)2= 0,3524 nm

Selanjutnya, jarak antarplanar untuk seperangkat pesawat (111) dapat ditentukan


menggunakan Persamaan 3.22 menurut

d111=a(1)2+ (1)2+ (1)2=0,3524 nm3= 0,2035 nm

sin=n2d111=(1) (0.1937 nm)(2) (0.2035 nm)= 0.476

Yang mengarah ke= sin1(0.476) = 28.42

Dan, akhirnya2= (2) (28,42) = 56,84


3.69 Themetalrhodium(Rh)hasanFCCcrystalstruc- ture. If the angle of diffraction for
the (311) set of planes occurs at 36.12 (first-order reflection) when monochromatic x-
radiation having a wavelength of 0.0711 nm is used, compute the following:

(a) The interplanar spacing for this set of planes

(b) The atomic radius for a Rh atom

3.69Logam rhodium (Rh) memiliki struktur kristal FCC.Jika sudut difraksi untuk set
(311)bidang terjadi pada 36,12 ° (refleksi orde pertama) ketika radiasi x monokromatik yang
memiliki panjang gelombang 0,0711 nmdigunakan, hitung sebagai berikut: (a) jarak
antarplan untuk set ini pesawat dan (b) jari-jari atom untukatomRh.

Solusi

(a)Dari data yang diberikan dalam masalah, dan menyadari bahwa 36,12= 2, jarak
antarplan untukset(311)bidang untuk rhodium dapat dihitung menggunakan Persamaan 3.21

karenad311=n2 sin=(1) (0,0711nm)(2) sin36,122= 0,1147nm

(b)Untuk menghitung jari-jari atom, pertama-tama kita harus menentukan parameter kisi,a,
menggunakan Persamaan3.22, dan kemudianRdari Persamaan 3.1

karena Rh memiliki struktur kristal FCC.Oleh karena itu,a=d311(3)2+ (1)2+


(1)2(0,1147nm)(11)= 0,3804nm

Dan, dari Persamaan 3.1R=a22=0,3804 nm22= 0,1345nm

3.70 The metal niobium (Nb) has a BCC crystal structure. If the angle of diffraction for the (211) set of
planes occurs at 75.99° (first-order reflection) when monochromatic x-radiation having a
wavelength of 0.1659 nm is used, compute the following:
(a) the interplanar spacing for this set of planes and
(b) the atomic radius for the Nb atom.

Traslate :

3.70 Logam niobium (Nb) memiliki struktur kristal BCC. Jika sudut difraksi untuk (211) set
bidang terjadi pada 75,99 ° (refleksi orde pertama) ketika radiasi x monokromatik memiliki
panjang gelombang 0,1659 nm
digunakan, hitung sebagai berikut ini:
(a) jarak interplanar untuk bidang ini dan
(b) jari-jari atom untuk Nbatom.

Jawaban:
(a) Dari data yang diberikan dalam pernyataan masalah, dan menyadari bahwa 75,99 ° =
2θ, jarak antarplanar untuk (211) set pesawat untuk Nb dapat dihitung menggunakan
Persamaan 3.21 sebagai berikut:

(b) Untuk menghitung jari-jari atom kita harus terlebih dahulu menentukan parameter
kisi, a, menggunakan Persamaan 3,22, dan kemudian R dari Persamaan 3.4 karena Nb
memiliki struktur kristal BCC. Karena itu,

Dan, dari bentuk ulang Persamaan 3.4

3.71 For which set of crystallographic planes will a first-order diffraction peak occur at a
diffraction angle of 44.53° for FCC nickel (Ni) when monochromatic radiation having
a wavelength of 0.1542 nm is used?
Translate :
3.71 Untuk yang mana bidang kristalografi akan puncak difraksi orde pertama terjadi pada
difraksi
sudut 44,53 ° untuk nikel FCC (Ni) ketika radiasi monokromatik yang memiliki panjang
gelombang 0,1542 nm digunakan?

Sekarang, menggunakan kedua Persamaan 3.22 dan 3.1 (karena struktur kristal Ni adalah
FCC), dan nilai R untuk nikel
dari Tabel 3.1 (0.1246 nm) mengarah ke
Didapatkan

Dari Tabel 3.5 dan untuk struktur kristal FCC, hanya tiga bilangan bulat jumlah kuadrat yang
sama dengan 3.0 adalah 1, 1, dan 1. Oleh karena itu, bidang yang peka untuk puncak difraksi
ini adalah set (111).

3.72 For which set of crystallographic planes will a first-order diffraction peak occur at
a diffraction angle of 136.15° for BCC tantalum (Ta) when monochromatic radiation
having a wavelength of 0.1937 nm is used?
Untuk yang mana bidang kristalografi akan puncak difraksi orde pertama terjadi pada
difraksisudut 136,15 ° untuk BCC tantalum (Ta) ketika radiasi monokromatik yang
memiliki panjang gelombang 0,1937 nm digunakan?

Jawaban:
Langkah pertama untuk mengatasi masalah ini adalah menghitung nilai θ dalam Persamaan
3.21. Karena difraksisudut, 2θ, sama dengan 136.15 °, θ = 136.15 ° / 2 = 68.08 °. Kita
sekarang dapat menentukan spasi antarplan menggunakan Persamaan 3.21; demikian

Sekarang,
penggunaan kedua Persamaan 3.22 dan 3.4 (karena struktur kristal Ta adalah BCC), dan nilai
R untuk Ta dari Tabel 3.1 (0.1430 nm) mengarah ke
Maka

Dari Tabel 3.5 dan untuk struktur kristal BCC, hanya tiga bilangan bulat jumlah kuadrat yang
sama10.0 adalah 3, 1, dan 0. Oleh karena itu, set pesawat yang bertanggung jawab untuk
puncak difraksi ini adalah set (310).

3.73 Figure 3.26 shows the first five peaks of the x-ray diffraction pattern for tungsten
(W), which has a BCC crystal structure; monochromatic x-radiation having a
wavelength of 0.1542nm was used.
(a) Index (i.e., give h, k, and lindices) each of these peaks.
(b) Determine the interplanar spacing for each of the peaks.
(c) For each peak, determine the atomic radius for W, and compare these with the value
presented in Table 3.1.
Gambar 3.26 menunjukkan lima puncak pertama x-ray pola difraksi untuk tungsten
(W), yang memiliki aStruktur kristal BCC; radiasi x monokromatik yang memiliki
panjang gelombang 0,1542 nm digunakan.
(a) Indeks (mis., berikan h, k, dan lindice) masing-masing puncak ini.
(B) Tentukan jarak antarplan untuk masing-masing puncak.
(c) Untuk setiap puncak, tentukan jari-jari atom untuk W, dan bandingkan dengan
nilai yang disajikan pada Tabel 3.1.

Jawaban:

a) Karena W memiliki struktur kristal BCC, dan menggunakan informasi pada Tabel 3.5,
indeks untuk lima puncak pertama adalah (110), (200), (211), (220), dan (310).
b) Untuk setiap puncak, untuk menghitung jarak antarplanet kita harus menggunakan
Persamaan 3.21. Untuk puncak pertama, yang terjadi pada 40,2 ° = 2θ, kemudian θ =
40,2 ° / 2 = 20,1 °.

c) Persamaan 3.22 dan 3.4 diperlukan untuk perhitungan R untuk W sebagai

Perhitungan serupa dibuat untuk puncak lainnya yang hasilnya ditabulasikan di bawah ini:

Jari-jari atom untuk tungsten yang dikutip dalam Tabel 3.1 adalah 0.1371 nm.

3.74 The following table lists diffraction angles for the first four peaks (first-order) of
the x-ray diffraction pattern for platinum (Pt), which has an FCC crystal structure;
monochromatic x-radiation having a wavelength of 0.0711 nm was used.
(a) Determine the interplanar spacing for each of the peaks.
Hitung jarak antarplan untuk platinum saat indeks bidang berada (111)
𝑛𝜆
dhkl = 2𝑠𝑖𝑛𝜃

disini, setengah dari sudut difraksi adalah 𝜃, urutan refleksi adalah n, dan panjang gelombang
radiasi monokromatik adalah 𝜆.
Pengganti 1 untuk n, 0.0711 nm untuk 𝜆, dan 9.03° untuk 𝜃 dalam hubungan
1𝑥0,0711
d111 = 2𝑥𝑠𝑖𝑛9.03°

oleh karena itu nilai yang dihitung untuk jarak antarplanar untuk indeks bidang (111) adalah
0.2265 nm.
(b) For each peak, determine the atomic radius for Pt, and compare these with the value
presented in Table 3.1.
Ketenagakerjaan Persamaan 3.22 dan 3.1 diperlukan untuk perhitungan R untuk Pt sebagai

Perhitungan serupa dibuat untuk puncak lainnya yang hasilnya ditabulasikan di bawah ini:

Jari-jari atom untuk platinum yang dikutip dalam Tabel 3.1 adalah 0.1387 nm.

3.75 The following table lists diffraction angles for the first three peaks (first-order) of
the x-ray diffraction pattern for some metal. Monochromatic x-radiation having a
wavelength of 0.1397 nm was used
(a) Determine whether this metal’s crystal structure is FCC, BCC, or neither FCC or BCC,
and explain the reason for your choice.
(a) Langkah-langkah dalam menyelesaikan bagian masalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk setiap puncak ini hitung nilai dhkl menggunakan Persamaan 3.21 dalam formulir

mengambil n = 1 karena ini adalah refleksi orde pertama, dan λ = 0,1397 nm (seperti yang
diberikan dalam pernyataan masalah).
2. Dengan menggunakan nilai dhkl untuk setiap puncak, tentukan nilai a dari Persamaan 3.22
untuk struktur kristal BCC dan FCC — yaitu
Untuk BCC indeks planar untuk tiga puncak pertama adalah (110), (200), dan (211), yang
menghasilkan masing-masing nilai h2 + k2 + l2 dari 2, 4, dan 6. Di sisi lain, untuk FCC indeks
planar untuk tiga puncak pertama adalah (111), (200), dan (220), yang menghasilkan masing-
masing nilai h2 + k2 + l2 dari 3, 4, dan 8.
3. Jika ketiga nilai a adalah sama (atau hampir sama) untuk BCC atau FCC, maka struktur
kristal mana yang dari BCC atau FCC memiliki nilai yang sama.
4. Jika tidak ada himpunan nilai untuk FCC dan BCC yang sama (atau hampir sama) maka
struktur kristal bukanlah BCC atau FCC.
Langkah 1
Menggunakan Persamaan P.1, tiga nilai dhkl dihitung sebagai berikut:

Langkah 2
Menggunakan Persamaan P.2, pertama mari kita hitung nilai a untuk BCC.
Untuk bidang (110)
Untuk bidang (200)
Untuk bidang (211)
Karena ketiga nilai a ini hampir tidak sama, struktur kristalnya bukan BCC.
Kami sekarang mengulangi prosedur ini untuk struktur kristal FCC.
Untuk bidang (111)
Sedangkan untuk bidang (200)
Dan umtuk bidang (220)
Sejauh a1 = a2 = a3 struktur kristal adalah FCC.

(b) If the crystal structure is either BCC or FCC, identify which of the metals in Table 3.1
gives this diffraction pattern. Justify your decision.
Karena kita mengetahui nilai a untuk struktur kristal FCC ini, dimungkinkan untuk
menghitung nilai jari-jari atom R menggunakan bentuk Persamaan 3.1 yang disusun ulang;
dan begitu kita mengetahui nilai R, kita hanya menemukan logam pada Tabel 3.1 yang
memiliki jari-jari atom ini. Dengan demikian, kami menghitung nilai R sebagai berikut
(menggunakan nilai 0,4079 untuk a):

Dari Tabel 3.1, satu-satunya logam FCC yang memiliki jari-jari atom ini adalah emas
(walaupun keduanya aluminium, dan perak memiliki struktur kristal FCC dan nilai R
mendekati nilai ini).

3.76The following table lists diffraction angles for the first three peaks (first-order) of the
x-raydiffraction pattern for some metal. Monochromatic x-radiation having a wavelength
of 0.0711 nm was used.
(a) Determine whether this metal's crystal structure is FCC, BCC or neither FCC or BCC
and explain thereason for your choice.
(b) If the crystal structure is either BCC or FCC, identify which of the metals in Table 3.1
gives thisdiffraction pattern. Justify your decision.

berikut daftar tabel sudut difraksi untuk tiga puncak pertama (first-order) dari x-
rayPola difraksi untuk beberapa logam. Monokromatik x-radiasi yang memiliki panjang
gelombang 0,0711 nm digunakan.
(A) Tentukan apakah struktur kristal ini logam adalah FCC, BCC atau tidak FCC atau
BCC dan menjelaskanAlasan untuk pilihan Anda.
(B) Jika struktur kristal baik BCC atau FCC, mengidentifikasi mana dari logam pada
Tabel 3.1 memberikan inipola difraksi. Membenarkan keputusan Anda.

Larutan
(A) Langkah-langkah dalam menyelesaikan ini bagian dari masalah adalah sebagai berikut:
1. Untuk masing-masing puncak ini menghitung nilai dhkl menggunakan Persamaan 3.21

dalam bentuk (P.1)


mengambil n = 1 karena ini adalah refleksi orde pertama, dan λ = 0,0711 nm (seperti yang
diberikan dalam pernyataan masalah).
2. Menggunakan nilai dhkl untuk setiap puncak, menentukan nilai dari Persamaan 3.22 untuk
kedua BCC danstruktur-yang kristal FCC adalah

(P.2)
Untuk BCC indeks planar untuk tiga puncak pertama adalah (110), (200), dan (211), yang
menghasilkan h2 masing + k2 +nilai-nilai l2 dari 2, 4, dan 6. Di sisi lain, untuk indeks planar
FCC untuk tiga puncak pertama adalah (111), (200), dan(220), yang menghasilkan h2
masing + k2 + l2 nilai 3, 4, dan 8.
3. Jika tiga nilai dari adalah sama (atau hampir sama) baik untuk BCC atau FCC maka kristal
Struktur adalah yang dari BCC atau FCC memiliki sama nilai.
4. Jika tidak ada himpunan nilai-nilai untuk kedua FCC dan BCC adalah sama (atau hampir
sama) maka kristalStruktur yang tidak BCC atau FCC.Step 1Using Persamaan P.1, tiga nilai
dari dhkl adalah sebagai berikut:

Langkah 2Using Persamaan P.2 mari kita nilai menghitung pertama untuk BCC. Untuk yang
(110)

Untuk (200) :

Dan untuk (211) :

sebagai
1 = a2 ≅ a3 struktur kristal BCC, dan tidak perlu untuk mengejar kemungkinan FCC.
Untuk (111) :

Sedangkan untuk (200) :

Dan, akhirnya, untuk (220) :

Lantaran sebagai1 = a2 = a3 struktur kristal FCC.


(B) Karena kita tahu nilai untuk struktur kristal BCC ini, adalah mungkin untuk menghitung
nilai dari atom radius R menggunakan bentuk ulang dari Persamaan 3.4; dan setelah kami
tahu nilai R, kita hanya menemukan bahwa logam dalam Tabel 3.1 yang memiliki jari-jari
atom ini. Dengan demikian, kita menghitung nilai R sebagai berikut (menggunakan nilai
0,3166 untuk):

Dari Tabel 3.1 logam BCC yang memiliki jari-jari atom ini adalah tungsten (meskipun
molibdenum memiliki struktur kristal BCC dan R dekat dengan nilai ini).
3. 77 Would you expect a material in which the atomic bonding is predominantly ionic in
nature to be moreor less likely to form a noncrystalline solid upon solidification than a
covalent material? Why? (See Section 2.6.)
Apakah Anda mengharapkan materi di mana ikatan atom didominasi ionik di alam
menjadi lebihatau kurang kemungkinan untuk membentuk bentuk non-kristalin padat
pada pemadatan dari bahan kovalen? Mengapa? (Lihat Bagian 2.6.)
solusi
Bahan yang ikatan atom didominasi ionik di alam kurang kemungkinan untuk membentuk
bentuk non-kristalin yangpadat pada pemadatan dari bahan kovalen karena ikatan kovalen
adalah directional sedangkan ikatan ion adalahnondirectional; lebih sulit untuk atom dalam
material kovalen untuk mengambil posisi sehingga menimbulkan suatu
memerintahkanstruktur

3.1FE A hypothetical metal has the BCC crystal structure, a density of 7.24 g/cm3, and
an atomic weight of 48.9 g/mol. The atomic radius of this metal is:
Translate :
3.1FE Logam hipotetis memiliki struktur kristal BCC, kerapatan 7,24 g / cm3, dan
berat atom 48,9 g/mol. Jari-jari atom logam ini adalah:

Diketahui :

𝜌 = 7,24 g / cm3 𝐴𝑟 = 48,9 g/mol


𝑁𝐴 = (6,022 𝑥 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑐𝑒𝑙 )

Ditanya : R ?

Jawab :

Persamaan volume BBC :


3
4𝑅 3 64𝑅 3
𝑉𝐶 = 𝑎 = ( ) =
√3 3√3
Persamaan kerapatan :
𝑛𝐴
𝜌=
𝑉𝐶 𝑁𝐴
3
64𝑅 (3√3)𝑁𝐴
( ) 𝑁𝐴 =
3√3 64𝑅 3 𝑁𝐴
Sehingga persamaan radius R :
1/3
(3√3)𝑛𝐴
𝑅= [ ]
64𝜌𝑁𝐴
Dengan n=2 , maka radius atom :
2 𝑎𝑡𝑜𝑚 1/3
(3√3)( 𝑐𝑒𝑙𝑙)(48,9 𝑔/𝑚𝑜𝑙)
𝑢𝑛𝑖𝑡
𝑅= [ 72,4𝑔
]
(64) ( ) 𝜌(6,022 𝑥 1023 𝑎𝑡𝑜𝑚/𝑐𝑒𝑙 )
𝑐𝑚3

= 1,22 𝑥 10−8 𝑐𝑚 = 0,122 𝑛𝑚 (𝐴)

3.2FE In the following unit cell, which vector represents the [121] direction?

Jawab
Untuk menyelesaikan masalah ini, mari kita ambil posisi vektor arah [121] sebagai asal dari
sistem koordinat, dan kemudian, menggunakan Persamaan 3.10a, 3.10b, dan 3.10c, tentukan
koordinat kepala vektor. Vektor dalam ilustrasi yang bertepatan dengan vektor ini atau sejajar
dengannya sesuai dengan arah [121].
Dengan menggunakan skema ini, koordinat ekor vektor adalah sebagai berikut:
x1 = 0a y1 = 0b z1 = 0c

Untuk arah ini, nilai indeks u, v, dan w adalah sebagai berikut:


u=1 v=2 w =1
Sekarang, dengan asumsi nilai 1 untuk parameter n, nilai koordinat head (x2, y2, dan z2)
ditentukan (menggunakan persamaan 3.10) sebagai berikut:

x2 = ua + x1 = (1)a + 0a = a
y2 = vb + y1 = (2)b + 0b = 2a
z2 = wc + z1 = (1)c + 0c = c

Jika kita sekarang membagi tiga koordinat kepala ini dengan faktor 2, adalah mungkin, secara
bertahap, cari lokasi kepala vektor sebagai berikut: pindahkan a / 2 unit sepanjang sumbu x,
kemudian b unit sejajar dengan y sumbu, dan dari sini c / 2 unit sejajar dengan sumbu z.
Vektor dari titik asal ke titik ini berhubungan dengan B.

3.3FE What are the Miller indices for the plane shown in the following cubic unit cell?
(A) (201)
(B) 1∞1/2
1
(C) 10 2
(D) (102)

Jawab
Indeks Miller untuk arah ini dapat ditentukan menggunakan Persamaan 3.14a, 3.14b, dan
3.14c. Namun, pertama-tama perlu diperhatikan persimpangan bidang ini dengan sumbu
koordinat x, y, dan z. Ini memotong masing-masing adalah a, ∞a (sehingga sejajar dengan
sumbu y), dan a/2; sehingga

A=a B = ∞a C = a/2

Dengan demikian, menggunakan Persamaan 3.14, nilai indeks h, k, dan l (dengan asumsi
bahwa n = 1) adalah sebagai berikut:

na (1)a
h= = =1
A a

na (1)a
k= = =0
B ∞a

nc (1)c
l= = =2
C c/2

sehinngga ini adalah bidang (102), yang berarti D adalah jawaban yang benar.

Anda mungkin juga menyukai