Anda di halaman 1dari 40

Kitab Henokh

Berita untuk Generasi Akhir Zaman

KEMBALINYA NEPHILIM

Kembalinya Nephilim, Pada Hari-


hari Sebelum Banjir Besar
Memusnahkan Bumi

Date: April 30, 2017Author: Iwan Steven 0 Komentar


Kejadian 6:4 (TB) Pada waktu itu orang-orang raksasa ada di
bumi, dan juga pada waktu sesudahnya, ketika [karena] anak-
anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan manusia,
dan perempuan-perempuan itu melahirkan anak bagi mereka;
inilah orang-orang yang gagah perkasa di zaman purbakala,
orang-orang yang kenamaan.
Bab 3 – Kembalinya Nephilim Sebelum Banjir
Besar

[Bab 1] [Bab 2] [Bab 3] [Bab 4] [Bab 5] [Bab 6]

Kejadian 6:4 memberikan kejelasan bahwa anak-anak Elohim


datang kepada anak-anak perempuan manusia dan
menghasilkan keturunan. Kitab-kitab pendukung Kitab Suci
menegaskan siapa makhluk-makhluk ini, tempat di mana
mereka datang, kapan waktu mereka datang, apa yang mereka
perbuat, dan apa hasil dari perbuatan mereka. Sekaligus kita
belajar bahwa ada 200 Malaikat yang Jatuh dari kelompok
“Malaikat Pengawas” (Aramaic: ‘iyr; terjaga, berjaga, yang
tidak tidur, pengawas, malaikat) yang turun di puncak Gunung
Hermon pada hari-hari zaman Yared. Mereka melakukan apa
yang disebut Eksperimen Kejadian 6, kawin dengan para
perempuan dan menghasilkan hybrid campuran malaikat-
manusia yang disebut Nephilim. Generasi pertama dari
keturunan hybrid ini hidup tidak lebih dari 500 tahun dan
saling membunuh, sementara para ayah mereka harus
“menyaksikan” sebelum mereka sendiri dihakimi dengan
sangat berat dan dijatuhi hukuman dengan belenggu abadi
kegelapan, ditimbun di bawah bukit-bukit di dalam bumi
selama 70 generasi. [Lihat: Henokh 12-22; 1 Petrus 3:19; 2 Petrus
2:4; Yudas 1:6]

Kitab Henokh 10:12 Setelah semua anak-anak mereka saling


membunuh satu sama lain, dan mereka melihat kehancuran
orang-orang yang dikasihinya, ikat mereka (200 Malaikat
Pengawas) di bawah bukit bumi untuk tujuh puluh generasi,
sampai hari penghakiman mereka dan akhir kesudahan
mereka, sampai penghakiman yang terakhir telah dilaksanakan
untuk selama-lamanya.

Apakah hanya kebetulan saja bahwa ada 200 Malaikat


Pengawas yang dilemparkan ke dalam Tartarus dan dikubur di
bawah bukit-bukti bumi (di mana sungai-sungai mengalir) dan
di dalam Kitab Wahyu dicatat adanya Empat Malaikat yang
terikat di Sungai Efrat, yang akan dilepaskan dari belenggu
mereka pada Hari-hari Terakhir?

Wahyu 9:13-16 (ILT) Dan malaikat yang keenam meniup


sangkakala. Dan aku mendengar suatu suara dari keempat
tanduk mezbah emas di hadapan Elohim 14. yang berkata
kepada malaikat keenam yang memegang sangkakala itu,
“Lepaskanlah keempat malaikat yang telah diikat di Sungai
Efrat yang besar.” 15. Dan keempat malaikat itu dilepaskan,
mereka yang telah dipersiapkan untuk jam dan hari dan bulan
dan tahun, supaya mereka membunuh sepertiga manusia. 16.
Dan jumlah bala tentara berkuda itu ada dua puluh ribu laksa
(200 juta); dan aku mendengar jumlah mereka.

Jangan lupa mengenai 200 juta tentara Nephlim ini yang akan
naik keluar dari jurang maut “Abyssos” pada hari-hari
terakhir. Ini kita bahas dalam seri artikel Kebangkitan Abaddon
| Menghidupkan Kembali Ras Rephaim dan Raja Jurang Maut,
Abaddon.

Nephilim Pra-Banjir Besar hidup di Bumi sekitar 1200 tahun


lamanya. Ada banyak hal misteri dan sangat liar yang terjadi
pada masa itu. Satu hal yang pasti: itu adalah waktu yang
benar-benar mengerikan untuk hidup di muka Bumi ini!

Kita lihat diagram lagi:

Di sini kita melihat Malaikat Pengawas muncul pertama kali


sekitar 3550 SM. Mereka turun di puncak Gunung Hermon pada
hari-hari zaman Yared. Kita bisa mengetahui mengenai
peristiwa ini bukan saja karena hal itu tertulis di dalam Kitab
Henokh, tetapi Kitab Suci juga mencatat mengenai anak-anak
yang dilahirkan pada zaman itu, yang diberi nama-nama yang
menggambarkan peristiwa-peristiwa besar ini.

Banyak kali di dalam Kitab Suci, kita membaca ada anak-anak


yang diberi nama “tertentu” karena terjadi sesuatu peristiwa
khusus, dan karena emosi yang dirasakan oleh orang tuanya.
Dan ini juga bukan kebetulan, bahwa Elohim campur tangan
“menginspirasi para orang tua” untuk memberi nama-nama
“khusus” bagi anak-anak mereka.

Contohnya, nama-nama para Patriarkh (bapa leluhur) yang


hidup di zaman Pra-Banjir Besar.

Berikut ini arti nama-nama mereka:


Adam manusia
Seth ditetapkan
Enosh mati
Qeynan sengsara
Mahalalel Elohim yang memberkati
Yered akan turun
Chanok mengajar
kematiannya akan
Methushelach
membawa
Lemek putus asa
Noach istirahat/penghiburan
Jika digabungkan, nama-nama bapa leluhur zaman Pra-Banjir
Besar itu menyatakan Rencana Besar dari Elohim:

Manusia ditetapkan mati sengsara; (tapi) Elohim yang


memberkati akan turun (dan) mengajar (sehingga)
kematian-Nya akan membawa (yang) putus asa
(mendapatkan) penghiburan.

Mahalalel menyebut nama anaknya Yared, karena nama itu


artinya “akan turun.” Jadi, berdasarkan Kitab Suci, kita
mendapatkan informasi secara tepat kapan para Malaikat
Pengawas ini “turun” dari surga – dan seperti telah disebutkan
Kitab Suci, hal ini juga diteguhkan oleh Kitab Henokh dan Kitab
Yobel.

Kitab Henokh 6:6 Dan mereka semuanya dua ratus; yang


turun dalam hari-hari zaman Yared di puncak Gunung
Hermon, dan mereka menyebutnya Gunung Hermon, karena
mereka telah bersumpah dan mengikatkan diri mereka dengan
kutukan atasnya. (Terjemahan Yunani)

Kitab Henokh 106:13-14 Dan aku, Henokh, menjawab, dan


berkata kepadanya, “Tuhan akan membuat hal-hal yang baru di
bumi, dan ini aku ketahui, dan telah aku lihat dalam suatu
penglihatan, dan aku ungkapkan kepadamu bahwa di dalam
generasi ayahku Yared, beberapa malaikat dari tempat tinggi di
surga meninggalkan firman Tuhan. 14. Dan lihatlah, mereka
berbuat dosa, dan meninggalkan hukum, dan menyatukan diri
mereka dengan perempuan, dan melakukan dosa dengan
mereka, dan mengawini beberapa diantara mereka, dan
memperanakkan anak-anak dari mereka.

Kitab Yobel 4:15 Dan dalam minggu kedua dari Yobel


kesepuluh [449-455 A.M.] Mahalalel mengambil bagi dirinya
untuk menjadi istri Dinah, anak perempuan Baraki’el anak
perempuan saudara ayahnya, dan dia melahirkan baginya
seorang anak laki-laki pada minggu ketiga dalam tahun
keenam, [461 A.M.] dan dia menyebut namanya Yered , karena
dalam zamannya malaikat-malaikat YAHWEH turun ke bumi,
mereka yang disebut Malaikat Pengawas, supaya mereka
membimbing anak-anak manusia, dan supaya mereka
melakukan keadilan dan kebenaran di bumi.

Menurut Henokh 10:9,10, keturunan Malaikat Pengawas ini


hanya hidup 500 tahun dan mereka saling membunuh satu
sama lain sekitar tahun 3050 SM (sekitar 24 tahun setelah
kematian Adam).

Kitab Henokh 10:9-10 Dan Elohim berfirman kepada Gabriel,


“Pergilah kepada anak-anak haram dan kepada para buangan
dan kepada anak-anak percabulan, dan hancurkan anak-anak
percabulan dan anak-anak para malaikat pengawas dari
antara manusia; kirimkan mereka keluar, dan biarkan mereka
saling menghancurkan dan saling membunuh; karena hari-
hari mereka tidak akan lama. 10. Dan mereka semua akan
memohon kepadamu, tetapi ayah mereka tidak akan mendapat
apa-apa bagi mereka, meskipun mereka mengharapkan hidup
yang kekal, tetapi masing-masing dari mereka akan hidup lima
ratus tahun.”

Sisa-sisa peperangan mereka bisa dibaca di sini.

Henokh kemudian memberikan catatan detail bagaimana


Malaikat Pengawas ini dihakimi dan kemudian dijatuhi
hukuman. Kitab Suci memberikan sepotong gambaran tentang
nasib mereka:

2Petrus 2:4 (ILT) Sebab, jika Elohim tidak menyayangkan


malaikat-malaikat yang telah berdosa, sebaliknya, Dia telah
menyerahkan ke dalam belenggu-belenggu kegelapan dengan
melemparkannya ke dalam Tartarus untuk ditahan sampai
penghakiman;
Tartarus: jurang yang paling dalam di dasar Hades atau
Neraka; merupakan nama tempat di bawah bumi, yang kelam
dan gelap, dianggap oleh orang-orang Yunani kuno sebagai
tempat kediaman mereka yang jahat, dimana mereka
mengalami penderitaan karena penghukuman akibat
perbuatan-perbuatan jahat mereka. Orang-orang Yahudi
menyebutnya Gehinnom (Yunani: Gehenna; neraka).

Yudas 1:6 (ILT) Juga para malaikat, mereka yang tidak menjaga
asal-usul mereka sendiri, malah telah meninggalkan
kediamannya sendiri, Dia telah menahan mereka dengan
belenggu abadi di bawah kekelaman, sampai pada
Penghakiman pada Hari yang Besar.

Satu hal yang menarik tentang kombinasi Kitab Kejadian,


Kitab Henokh, dan Kitab Yashar, adalah bagaimana mereka
saling mengisi bagian-bagian yang kosong dalam cerita tentang
peristiwa ini. Kitab Kejadian itu seperti sebuah catatan penting
– memberikan hal-hal pokok yang mendasar dari apa yang
perlu kita ketahui mengenai gambaran Elohim yang lebih
besar. Kitab Henokh berfokus pada kejadian peristiwa secara
spesifik (yang hanya dicatat sedikit dalam ayat-ayat di Kejadian
6) dan apa akibat peristiwa tersebut. Tentang peristiwa itu,
Kitab Yashar tidak mencatat apa-apa, namun Kitab Yashar
berfokus kepada karakter, sifat dan perbuatan-perbuatan
kebenaran dari Henokh, yang membuat dia menjadi begitu
dikasihi Elohim. Setelah kelahiran Yared, Kitab Yashar
menguraikan dalam seluruh pasal 3 mengenai kehidupan dan
aktivitas Henokh, menggambarkan tentang perjalanannya
bolak-balik dan pulang pergi ke surga, demikian juga
berkeliling dan memasuki ke kedalaman Bumi.

Kitab Yashar 2:37 Dan Mahalalel ben Qeynan hidup enam


puluh lima tahun dan dia memperanakkan Yered. Yered hidup
enam puluh dua tahun dan dia memperanakkan Chanok.

Kitab Yashar mencatat penguburan Adam di pasal 3, ayat 14-16.


Ayat selanjutnya menyatakan itu adalah waktu dimana Henokh
memutuskan untuk memisahkan dirinya dari antara anak-anak
manusia dan mengkhususkan diri untuk melayani Elohim. Dia
kemudian menghabiskan waktu demi waktunya sendirian
bersama Elohim, sebagaimana cerita berlanjut demikian juga
tahun-tahun berlalu, sampai disaat dimana dia menghabiskan
setahun penuh hari-harinya sendirian bersama Elohim kecuali
hanya 1 hari bersama-sama dengan anak-anak manusia.
Nampaknya, pada waktu inilah Henokh menjadi tokoh penting
yang menjelaskan tentang peristiwa Eksperimen Kejadian 6,
dan mungkin disinilah kita perlu mengambil Kitab Henokh dan
membaca apa yang disuruhkan Elohim kepadanya untuk
dilakukan pada “waktu-waktu sendirinya.”

Di situ kita mengetahui bahwa Henokh nampaknya bekerja


sebagai “pengacara” bagi dan untuk melawan para Malaikat
Pengawas. Dan waktu-waktu itu benar-benar memberikan
dampak yang sangat kuat kepadanya.

Kitab Yashar 3:20 Dan dia melakukan seperti ini selama


bertahun-tahun, dan dia selanjutnya mengurung dirinya
sendiri selama enam hari, dan tampil kepada umatnya satu
hari dalam tujuh hari. Selanjutnya satu kali dalam satu bulan,
dan selanjutnya satu kali dalam satu tahun, hingga semua raja-
raja, pemimpin-pemimpin dan anak-anak manusia mencari dia,
dan ingin kembali melihat wajah Chanok (Henokh), dan untuk
mendengar kata-katanya. Tetapi mereka tidak dapat, sebab
anak-anak manusia amat sangat gentar kepada Chanok
(Henokh), dan mereka takut untuk mendekati dia karena
penampakan keagungan seperti Elohim yang menyelubungi
wajahnya. Karenanya tidak ada manusia dapat melihat
kepadanya, takut kalau-kalau mereka akan dihukum dan mati.
Sejak generasi pertama Nephilim mati – dua dasawarsa setelah
kematian Adam – dan para Malaikat Pengawas telah dihakimi
dan dijatuhi hukuman segera sesudahnya, peristiwa Henokh
dalam catatan Kitab Yashar di atas terjadi pada sekitar kurun
waktu ini. Henokh selanjutnya melayani orang-orang untuk
suatu waktu yang singkat, dan selanjutnya dia mendapatkan
panggilan dari Surga:

Kitab Yashar 3:23 Beberapa waktu sesudahnya, ketika raja-raja


dan para pemimpin dan anak-anak manusia berbicara kepada
Chanok, dan Chanok sedang mengajar mereka jalan-jalan
Elohim, lihatlah, seorang malaikat YAHWEH memanggil Chanok
dari Surga, dan hendak membawanya naik ke Surga untuk
membuatnya memerintah di sana (di Surga) atas anak-anak
Elohim, seperti dia memerintah atas anak-anak manusia di
bumi.

Nampaknya, sesudah segala keributan, kekacauan dan


kerusuhan dengan para Malaikat Pengawas dan anak-anak
keturunannya berakhir, Henokh mendapatkan kesempatan
untuk membagikan kata-kata hikmat terakhir dari Elohim
kepada anak-anak manusia dan sebagai hasilnya, ada suatu
waktu damai sejahtera.

Kitab Yashar 3:26. Dan dia mengajar mereka hikmat dan


pengetahuan, dan memberikan mereka pengajaran, dan dia
menegur mereka, dan dia menempatkan di hadapan mereka
ketetapan-ketetapan dan hukum-hukum untuk dilakukan di
bumi. Dia membuat damai di antara mereka, dan dia
mengajar mereka tentang hidup yang kekal, dan tinggal
bersama mereka selama beberapa waktu untuk mengajar
mereka semua hal ini.

Hal ini menunjukkan kasih sayang dan belas kasihan Elohim.


Bagian dari pengajaran Henokh ini dapat dibaca dalam Kitab
Henokh Bab V – Surat Henokh.
Kitab Henokh 92:1 Ditulis oleh Henokh, juru tulis, semua
ajaran kebijaksanaan ini, dipuji semua manusia, sebagai
hakim seluruh bumi, kepada semua anak-anakku yang diam
di bumi, dan bagi generasi masa depan yang akan menjalankan
kejujuran dan kedamaian.

Kitab Henokh 91:18-19 Dan sekarang aku (Henokh)


beritahukan kepadamu, anak-anakku, dan tunjukkan
kepadamu jalan keadilan dan jalan penindasan, dan aku akan
menunjukkannya lagi kepadamu supaya kamu tahu apa yang
akan datang. 19. Dan sekarang dengarlah, anak-anakku, dan
berjalanlah di jalan keadilan, dan jangan berjalan di jalan
penindasan, karena mereka yang berjalan di jalan
ketidakadilan akan dihancurkan dalam kekekalan.

Tak lama setelahnya, Henokh “terangkat” (rapture) ke Surga.

Kejadian 5:23-24 (ILT) Jadi, seluruh umur Henokh adalah tiga


ratus enam puluh lima tahun. 24. Dan Henokh hidup bergaul
dengan Elohim, kemudian dia tidak ada lagi, karena Elohim
telah mengangkatnya.

Peristiwa ini terjadi sekitar 3015 SM – sekitar 65 tahun


menjelang kelahiran Nuh (sekitar 2950 SM). Dan “masa damai
sejahtera” ini sepertinya tercermin di dalam nama Nuh.
Methuselah dan Lamekh sepertinya merasa bahwa segala
sesuatu telah kembali normal dan karenanya mereka memberi
nama bayi itu Nuh, dalam bahasa Ibrani: Noach, artinya
“istirahat” atau “penghiburan.”

Dalam Kitab Suci, bila sang penulis memberikan sedikit “detail


yang lebih terperinci” dalam suatu teks, sebaiknya itu
diperhatikan baik-baik. Ada alasan khusus kenapa Roh Kudus
membuat mereka melakukannya.

Terpisah dari kutipan singkat mengenai peristiwa kepergian


Henokh yang sangat khusus, tidak ada tambahan keterangan
detail yang diberikan kepada anak-anak keturunan Set sampai
kepada Nuh. Mengenai kelahiran anak ini, Musa berhenti
sejenak dan memberikan tambahan detail kepada pembacanya:

Kejadian 5:28-29 (ILT) Dan Lamekh hidup seratus delapan


puluh dua tahun, dan dia memperanakkan seorang anak laki-
laki. 29. Dan dia memanggil namanya Nuh, sambil mengatakan,
“Anak ini akan menghibur kita mengenai pekerjaan kita dan
dari jerih payah tangan kita, karena tanah yang telah YAHWEH
kutuk.“

Kutipan ini kelihatan samar-samar, tapi Kitab Yashar


memberikan penjelasan yang lebih detail:

Kitab Yashar 4:14-15 Methushelach menyebut namanya Noah,


katanya, “Bumi pada zamannya akan beristirahat dan bebas
dari kerusakan.” Lemek ayahnya menyebut namanya
Menachem, katanya, “Ia akan menghibur kita dalam
pekerjaan dan jerih payah yang menyedihkan di bumi, yang
telah Elohim kutuk.”

Ini tidak bertentangan dengan Kitab Suci. Kita lihat di Kejadian,


bahwa Lamekh meninggal duluan. Kitab Yashar menyatakan
dalam pasal 5:19 bahwa dia (Lamekh) tidak berjalan “dengan
segenap hatinya seperti ayahnya (Methuselah).”

Kitab Yashar 5:19 Dan Lemek (Lamekh) ayah Noah mati pada
waktu itu. Sesungguhnya dia tidak berjalan dengan segenap
hatinya dalam jalan-jalan ayahnya, dan dia mati pada tahun
keseratus sembilan puluh lima dalam hidup Noah.

Jadi, itu sebabnya kita melihat Nuh ada dibawah bimbingan


kakeknya, Methuselah. Walaupun Kitab Kejadian mengatakan
bahwa Lamekh memanggil namanya Nuh, perlu dicatat bahwa
di dalam bahasa Ibrani, Menachem juga memiliki arti
“penghibur.” Kitab Yashar juga menyatakan bahwa
Methuselah tidak hanya ayah Lamekh, tapi juga seorang raja
yang memerintah di seluruh negeri setelah kepergian Henokh.
Karena itu, jika Methuselah memilih memberi nama Nuh,
Lamekh sepertinya juga tidak akan berani melawan kehendak
ayahnya.

Kitab Yashar 4:2 Ketika Chanok (Henokh) telah terangkat ke


surga, semua raja di bumi bangkit dan mengambil
Methushelach anaknya dan mengurapi dia, dan mereka
menjadikan dia memerintah atas mereka menggantikan
ayahnya.

Ini juga tercermin dalam kata-kata terakhir Henokh kepada


Methuselah yang tercatat dalam:

Kitab Henokh 91:1-2 Dan sekarang, anakku Metusalah,


panggillah semua saudara-saudaramu, dan kumpulkanlah
semua anak-anak ibumu, karena suatu firman memanggil aku
(Henokh), dan roh dicurahkan ke atasku, supaya aku
menunjukkan kepadamu segala hal yang akan terjadi pada
kamu sampai kepada kekekalan. 2. Kemudian Metusalah pergi
dan memanggil semua saudara-saudaranya kepadanya dan
mengumpulkan kerabatnya.

Nuh hidup 600 tahun sebelum Air Bah datang. Dan sepertinya
dalam kurun waktu itu suatu “generasi baru” yang jahat
muncul dan bertumbuh untuk merusak seluruh bumi. Siapakah
generasi baru ini dan dari manakah mereka berasal?

Kejadian 6:4 (TB) Pada waktu itu orang-orang raksasa (Ibrani:


Nephilim) ada di bumi, dan juga pada waktu sesudahnya,
ketika [karena] anak-anak Elohim menghampiri anak-anak
perempuan manusia, dan perempuan-perempuan itu
melahirkan anak bagi mereka; inilah orang-orang yang gagah
perkasa di zaman purbakala, orang-orang yang kenamaan.  
Sesuatu nampaknya telah terjadi di dalam periode tersebut; apa
arti sesungguhnya frase kata “juga pada waktu sesudahnya“?

Dalam Bab 1 Serbuan Malaikat Secara Bertubi-tubi?, banyak


dari para penafsir mengasumsikan frase kata “juga pada
waktu sesudahnya” itu artinya kejadian yang terjadi Pasca-
Banjir Besar. Tapi kalimat ini juga bisa memiliki arti, terjadi
“suatu peristiwa” pada periode sesudah peristiwa Eksperimen
Kejadian 6 dan sebelum datangnya Banjir Besar.

Kitab Yashar sepertinya meneguhkan hal ini:

Kitab Yashar 4:4 Namun pada hari-hari terakhir


Methushelach, anak-anak manusia berpaling dari YAHWEH.
Mereka merusakkan bumi, mereka merampok dan menjarah
satu sama lain, dan mereka memberontak melawan Elohim
dan berbuat dosa, dan mereka rusak jalan hidupnya, dan tidak
mau mendengarkan perkataan Methushelach, namun
memberontak melawan dia.

Kejahatan itu terus berlanjut dan semakin meningkat pada


hari-hari terakhir sampai kepada titik dimana Musa menulis:

Kejadian 6:5 (ILT) Dan YAHWEH melihat bahwa kejahatan


manusia demikian besar di bumi, dan setiap angan-angan
pikiran hatinya semata-mata jahat sepanjang hari,

Apa yang menyebabkan hati manusia mengimajinasikan hanya


kejahatan semata-mata? Ini benar-benar hal yang luar biasa.
Apa penyebab radikal kejadian-kejadian ini?

Kitab Yashar memberikan kita petunjuk:

Kitab Yashar 4:18 Dan para hakim dan penguasa mereka


pergi kepada anak-anak perempuan manusia dan mengambil
istri-istri mereka dengan kekerasan dari suami mereka
sesuai pilihan mereka. Anak-anak manusia pada waktu itu
mengambil kawanan ternak di bumi, binatang-binatang di
padang dan burung-burung di udara, dan mengajarkan
mencampur hewan antara satu jenis dengan jenis lainnya,
dengan maksud untuk memancing murka YAHWEH. Elohim
melihat seluruh bumi dan semuanya rusak, karena semua
makhluk telah rusak jalan hidupnya di bumi, semua
manusia maupun semua hewan.

Ini paralel dengan kitab Kejadian:

Kejadian 6:12-13 (ILT) Maka Elohim menilik bumi, dan lihatlah,


dia telah rusak, karena setiap makhluk (Ibrani: basar; daging)
telah merusak jalan hidupnya di bumi. 13. Lalu Elohim
berfirman kepada Nuh, “Kesudahan semua makhluk (Ibrani:
basar; daging) telah tiba di hadapan-Ku, karena bumi telah
dipenuhi kekerasan dari pihak mereka. Dan lihatlah, Aku
menghancurkan mereka bersama bumi.

Satu-satunya hal yang bisa membuat hati manusia hanya


mengimajinasikan kejahatan semata-mata adalah benih
Nephilim, benih keturunan Iblis.

Perhatikan bagaimana Kitab Yobel menyatakan hal yang sama:

Kitab Yobel 7:24-25 Dan sesudah ini mereka berdosa


terhadap binatang-binatang dan burung-burung, dan segala
yang bergerak dan berjalan di atas bumi. Dan banyak darah
ditumpahkan di bumi, dan setiap imajinasi dan keinginan
manusia memikirkan kesia-siaan dan kejahatan senantiasa. 25.
Dan YAHWEH menghancurkan segala sesuatu dari atas muka
bumi; karena kejahatan perbuatan-perbuatan mereka, dan
karena darah yang mereka tumpahkan di tengah-tengah bumi,
Dia menghancurkan segala sesuatunya.

Jadi digabungkan, “hari-hari terakhir Methuselah” dalam


Kitab Yashar 4:4 dan “sesudah ini” dari Kitab Yobel 7:24, akan
paralel dengan “juga pada waktu sesudahnya” dari Kejadian
6:4. Catatan-catatan Ibrani kuno tersebut mengacu kepada
peristiwa kerusakan genetika yang terjadi beberapa ratus
tahun setelah kehancuran Nephilim generasi pertama.

Sekaligus, karena Kejadian 6 memberikan kepada kita tahapan


demi tahapan peristiwa yang menyebabkan Elohim
menghapuskan seluruh dunia dengan Banjir Besar – dilengkap
catatan paralel dari Kitab Yashar, Henokh, dan Yobel, kita
dapat merangkum seluruh pasal dalam konteks ini. Semuanya
ini mengacu kepada periode 3550 SM pada hari-hari zaman
Yared dan berlanjut 1200 tahun sampai Air Bah tiba.

Frase kata “juga pada waktu sesudahnya” (Kejadian 6:4) ini


benar-benar sesuai dalam konteks dunia sebelum Air Bah
tiba. Dan jika kita meneliti semuanya ini dengan baik, kita akan
menemukan sesuatu yang sangat menakjubkan yang
berhubungan dengan Kembalinya Nephilim Pra-Banjir Besar,
yang juga berhubungan langsung dengan Kembalinya Nephilim
Pasca-Banjir Besar … dan Kembalinya Nephilim pada Hari-hari
Terakhir yang akan datang ini!

Gambar di atas diambil dari film Splice. Dalam film itu, para
ilmuwan melakukan eksperimen mencampur manusia dengan
binatang. Sebagai hasilnya lahir makhluk hybrid seperti di
atas. Pada bagian akhir film, makhluk hybrid wanita ini
berubah wujud menjadi Iblis laki-laki! Apa ini cuma
kebetulan? Atau apakah ini merupakan satu kasus yang
mungkin segera terwujud dalam seni mencampur makhluk
hidup? Apakah film ini menunjukkan kepada kita mengapa
“para hakim dan penguasa” pada masa Pra-Banjir Besar
mencampur spesies-spesies dalam rangka membawa Nephilim
supaya muncul kembali ke Bumi? Apa ini menunjukkan
bagaimana Nephilim akan kembali dalam waktu dekat ini?
Atau lebih buruk… apakah ini menunjukkan bahwa
sesungguhnya Nephilim telah kembali ke Bumi?
Menurut Kitab Suci, asal usul Nephilim pada mulanya
merupakan hasil perbuatan anak-anak Elohim (Malaikat
Pengawas) yang mengawini anak-anak perempuan manusia.
Menurut Kitab Henokh, anak-anak keturunan hybrid generasi
pertama ini dihancurkan 500 tahun kemudian. Tapi bagaimana
dengan keturunan mereka? Mungkinkah mereka ini penyebab
bagaimana para raksasa bisa kembali “juga pada waktu
sesudahnya” pada masa Pra-Banjir Besar?

Apakah ada generasi kedua, ketiga, keempat… dari keturunan


Nephilim yang berlanjut hidup di Bumi, yang dimulai pada
hari-hari zaman Yared dan terus berlanjut sampai waktu
tibanya Air Bah? Berdasarkan kesaksian dari Kitab Henokh dan
Kitab Yobel, hal ini memang benar terjadi seperti demikian.

Kembalinya Nephilim dalam dunia Pra-Banjir Besar dan dunia


Pasca-Banjir Besar ada hubungannya dengan pencampuran
spesies secara ilmiah. Berikut kita bandingkan kronologi
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalam Kitab Kejadian
dengan catatan-catatan Ibrani kuno lainnya yang kita dapatkan
dari Kitab Henokh, Kitab Yashar dan Kitab Yobel:

Kronologi

Kejadian 6:1-4

1. Dan terjadilah, ketika manusia di muka bumi mulai berlipat


ganda, dan anak-anak perempuan telah diperanakkan bagi
mereka,
2. lalu anak-anak Elohim melihat anak-anak perempuan
manusia, bahwa mereka elok. Maka mereka mengambil
istri-istri bagi mereka semua yang telah mereka pilih.
3. Dan YAHWEH berfirman, “Roh-Ku tidak untuk selamanya
akan berperkara dengan manusia yang juga di dalamnya
dia itu daging, tetapi hari-harinya akan menjadi seratus dua
puluh tahun.”
4. Pada hari-hari itu, para raksasa (Ibrani: Nephilim) telah
ada di bumi, bahkan juga sesudahnya, ketika [karena] anak-
anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan manusia
dan mereka telah melahirkan baginya; mereka adalah
orang-orang perkasa yang ada sejak lama, orang-orang yang
ternama.

Kitab Henokh 6:1-8; 7:1-2

1. Dan terjadilah, setelah anak-anak manusia bertambah


banyak pada hari-hari itu, anak-anak perempuan yang
cantik dan rupawan telah lahir bagi mereka.
2. Dan para malaikat, anak-anak surgawi, memandangi dan
bernafsu kepada mereka, dan berkata satu sama lain,
“Lihatlah, kita akan memilih bagi diri kita sendiri istri dari
antara anak-anak manusia, dan akan melahirkan anak-anak
bagi kita.”
3. Dan Semjâzâ, pemimpin mereka, berkata kepada mereka,
“Aku takut bahwa mungkin kamu tidak bersedia melakukan
perbuatan ini, dan aku sendiri akan menderita karena dosa
besar ini.”
4. Kemudian semua menjawab dia dan berkata, “Kita semua
akan bersumpah, dan mengikatkan diri bersama-sama
dengan kutukan, bahwa kita tidak akan membatalkan
rencana ini, tapi akan menjalankan rencana ini.”
5. Kemudian mereka semua bersumpah bersama-sama, dan
mengikatkan diri satu sama lain dengan kutukan; mereka
semuanya ada dua ratus malaikat.
6. Dan mereka turun di Ardîs, yaitu puncak Gunung Hermon;
dan mereka menyebutnya Gunung Hermon, karena mereka
telah bersumpah di atasnya dan mengikatkan diri bersama-
sama dengan kutukan.
7. Dan ini adalah nama-nama pemimpin mereka : Semjâzâ,
yang adalah pemimpin mereka, Urâkibarâmêêl, Akibêêl,
Tâmiêl, Râmuêl, Danel, Ezêqêêl, Sarâqujâl, Asâêl, Armers,
Batraal, Anânî, Zaqêbê, Samsâvêêl, Sartaêl, Turêl, Jomjâêl,
Arâzjâl.
8. Ini adalah pemimpin dua ratus malaikat, dan semua yang
lainnya ada bersama mereka.

Kitab Henokh 7:1-2

1. Dan mereka mengambil bagi diri mereka sendiri istri, dan


masing-masing memilih untuk dirinya sendiri seseorang,
dan mereka mulai mendekati perempuan-perempuan itu,
dan bersetubuh dengan mereka, dan mengajari mereka
mantera dan ilmu sihir, dan memperkenalkan mereka cara
pemotongan akar-akaran dan kayu-kayuan.
2. Dan mereka mengandung dan melahirkan raksasa besar
yang tingginya tiga ribu ells. (sekitar 300 hasta ~ 135 meter)

Kitab Yobel 5:1; 7:21-23


1. Dan terjadilah ketika anak-anak manusia mulai berlipat
ganda di muka bumi dan anak-anak perempuan dilahirkan
bagi mereka, bahwa malaikat-malaikat Elohim
memandang mereka pada suatu tahun dalam Yobel ini,
bahwa mereka itu cantik-cantik untuk dipandang. Dan
mereka mengambil bagi diri mereka sendiri istri-istri dari
semua yang mereka pilih, dan mereka melahirkan bagi
mereka anak-anak lelaki dan mereka itu raksasa-raksasa.

Kitab Yobel 7:21-23 (ringkasan)

21. Karena tiga hal inilah datang Air Bah di atas bumi, yaitu,
karena percabulan di mana para Malaikat Pengawas
bertentangan dengan hukum ketetapan-ketetapan mereka,
pergi melacurkan diri dengan anak-anak perempuan
manusia, dan mengambil bagi diri mereka istri-istri dari
semua yang mereka pilih. Dan mereka mengawali
permulaan kenajisan.
22. Dan mereka melahirkan anak-anak lelaki, Nâphîdîm, dan
mereka semuanya tidak sama, dan mereka saling memangsa
satu sama lain: dan raksasa-raksasa membunuh Nâphîl, dan
Nâphîl membunuh Eljô, dan Eljô umat manusia, dan
manusia seorang akan yang lain.
23. Dan setiap orang menjual dirinya untuk berbuat kejahatan
dan untuk menumpahkan banyak darah, dan bumi dipenuhi
dengan kejahatan.

Kejadian 6:5-7 (lanjutan)

5. Dan YAHWEH melihat bahwa kejahatan manusia demikian


besar di bumi, dan setiap angan-angan pikiran hatinya
semata-mata jahat sepanjang hari,
6. dan YAHWEH menyesal bahwa Dia telah menjadikan
manusia di bumi, dan hal itu telah memilukan hati-Nya.
7. Dan YAHWEH berfirman, “Aku akan melenyapkan manusia
yang telah Kuciptakan itu dari muka bumi, dari manusia
sampai hewan, sampai yang merayap dan sampai burung-
burung di udara, karena Aku menyesal bahwa Aku telah
menjadikan mereka.”

Kitab Henokh 6:3-6

3. Mereka ini melahap semua hasil jerih payah manusia


sampai-sampai manusia tidak dapat bertahan lagi.
4. Kemudian para raksasa berbalik menyerang manusia untuk
memakan mereka.
5. Dan mereka mulai berbuat dosa kepada burung-burung
dan binatang-binatang, kepada binatang-binatang yang
merayap, dan ikan-ikan, dan saling memakan daging
mereka sendiri, dan meminum darahnya.
6. Dan bumi mengeluh karena kejahatan mereka.

Kitab Yobel 5:2-4


2. Dan kedurhakaan semakin bertambah di bumi dan semua
makhluk rusak jalannya, baik manusia maupun ternak dan
binatang-binatang dan burung-burung dan segala sesuatu
yang berjalan di atas bumi semuanya rusak jalannya dan
tatanannya, dan mereka mulai memangsa satu sama lain,
dan kedurhakaan semakin bertambah di bumi dan setiap
imajinasi dan pikiran semua manusia hanyalah kejahatan
senantiasa.
3. Dan Elohim memandang ke bumi, dan lihatlah itu benar-
benar rusak, dan semua makhluk sudah rusak tatanannya,
dan semua yang ada di atas bumi sudah berbuat segala
jenis kejahatan di hadapan mata-Nya.
4. Dan Dia berfirman bahwa Dia akan menghancurkan
manusia dan semua makhluk di atas muka bumi yang
telah Dia ciptakan.

Kejadian 6:8-10 (lanjutan)

8. Namun, Nuh mendapat kemurahan di mata YAHWEH.


9. Inilah silsilah Nuh. Nuh adalah seorang pria yang benar, ia
tidak bercela di antara orang-orang sezamannya. Nuh
hidup bergaul dengan Elohim.
10. Nuh memperanakkan tiga orang anak laki-laki: Sem, Ham,
dan Yafet.

Kitab Yashar 5:13

13. Noah adalah seorang yang benar, dia sempurna dalam


generasinya, dan YAHWEH memilih dia untuk
membangkitkan keturunan dari benihnya di atas muka
bumi.

Paralel dengan Kejadian 5:28-29

28. Dan Lamekh hidup seratus delapan puluh dua tahun, dan
dia memperanakkan seorang anak laki-laki.
29. Dan dia memanggil namanya Nuh, sambil mengatakan,
“Anak ini akan menghibur kita mengenai pekerjaan kita
dan dari jerih payah tangan kita, karena tanah yang telah
YAHWEH kutuk.

Kitab Yashar 4:12-15

12. Pada waktu itu anak-anak manusia menaburi tanah, dan


hanya sedikit makanan yang dihasilkan, tetapi anak-anak
manusia tidak berbalik dari jalan-jalan mereka yang jahat,
dan mereka berdosa dan memberontak melawan Elohim.
13. Dan istri Lemek mengandung dan melahirkan baginya
seorang anak laki-laki pada waktu itu, pada pergantian
tahun.
14. Methushelach menyebut namanya Noah , katanya, “Bumi
pada zamannya akan beristirahat dan bebas dari
kerusakan.” Lemek ayahnya menyebut namanya
Menachem , katanya, “Ia akan menghibur kita dalam
pekerjaan dan jerih payah yang menyedihkan di bumi, yang
telah Elohim kutuk.”
15. Anak itu bertumbuh besar dan disapih, dan dia berjalan
dalam jalan-jalan ayahnya Methushelach, sempurna dan
benar bersama Elohim.

Kitab Yobel 5:5 (lanjutan)

5. Tetapi Noach mendapatkan kasih karunia di hadapan mata


YAHWEH.

Kitab Henokh 10:8-12; 12:5-6 (lanjutan)

8. Dan seluruh bumi telah dicemarkan melalui contoh


perbuatan dan ajaran Azâzêl; dari padanya berasal segala
dosa.”
9. Dan Elohim berfirman kepada Gabriel, “Pergilah kepada
anak-anak haram dan kepada para buangan dan kepada
anak-anak percabulan, dan hancurkan anak-anak
percabulan dan anak-anak para malaikat pengawas dari
antara manusia; kirimkan mereka keluar, dan biarkan
mereka saling menghancurkan dan saling membunuh;
karena hari-hari mereka tidak akan lama.
10. Dan mereka semua [para ayah mereka] akan memohon
kepadamu, tetapi ayah mereka tidak akan mendapat apa-
apa bagi mereka, meskipun mereka mengharapkan hidup
yang kekal, tetapi masing-masing dari mereka akan hidup
lima ratus tahun.”
11. Dan Elohim berkata kepada Michael, “Umumkan kepada
Semjâzâ dan yang ada bersamanya, yang telah mengikatkan
diri dengan perempuan, akan dihancurkan bersama
mereka dalam semua kecemaran mereka.
12. Setelah semua anak-anak mereka saling membunuh satu
sama lain, dan mereka melihat kehancuran orang-orang
yang dikasihinya, ikat mereka di bawah bukit bumi untuk
tujuh puluh generasi, sampai hari penghakiman mereka
dan akhir kesudahan mereka, sampai penghakiman yang
terakhir telah dilaksanakan untuk selama-lamanya. [Akhir
Zaman ini; bandingkan Kitab Yobel 5:10]

Kitab Henokh 12:5-6 (lanjutan)

5. Di atas bumi mereka tidak akan mendapatkan damai


sejahtera [shalom] ataupun pengampunan dosa; dan
mereka tidak akan mendapat kebahagiaan dari anak-anak
mereka.
6. Mereka akan melihat pembunuhan orang-orang yang
dicintainya, dan mereka akan meratapi kehancuran anak-
anak mereka, dan akan memohon di sepanjang kekekalan,
tapi belas kasihan dan damai sejahtera [shalom] tidak
akan diberikan kepada mereka.”

Kitab Yobel 5:6-11 (lanjutan)


6. Dan terhadap para malaikat yang telah Dia utus ke bumi,
Dia amat sangat murka, dan Dia memberi perintah untuk
mencabut mereka dari semua wilayah kekuasaan mereka.
Dan Dia memerintahkan kami mengikat mereka di dalam
kedalaman-kedalaman bumi [jurang Abyssos]. Dan
lihatlah, mereka diikat di tengah-tengahnya, dan
dipisahkan.
7. Dan terhadap anak-anak mereka, keluarlah suatu perintah
dari hadapan-Nya supaya mereka dipukul dengan pedang,
dan disingkirkan dari bawah surga.
8. Dan Dia berfirman, “Roh-Ku tidak akan selamanya tinggal
di dalam manusia, karena mereka juga adalah daging dan
umur mereka hanya akan seratus dua puluh tahun saja.”
9. Dan Dia mengirimkan pedang-Nya ke tengah-tengah mereka
supaya masing-masing membunuh sesamanya, dan mereka
mulai membunuh satu sama lain sampai mereka semuanya
mati oleh pedang dan dihancurkan dari bumi.
10. Dan ayah-ayah mereka menyaksikan (kehancuran mereka),
dan sesudah itu mereka diikat di dalam kedalaman-
kedalaman bumi [jurang Abyssos] untuk selamanya,
sampai hari penghukuman besar [Akhir Zaman ini],
ketika penghakiman dilaksanakan terhadap mereka semua
yang rusak jalan-jalannya dan perbuatan-perbuatannya di
hadapan YAHWEH. [Apakah ayat ini mengindikasikan
bahwa para Malaikat yang Jatuh yang diikat di jurang
Abyssos itu untuk sementara waktu sepertinya akan
dilepaskan pada Akhir Zaman ini, untuk menggenapi Kitab
Suci?]
11. Dan Dia menghancurkan semuanya dari tempat mereka,
dan tidak ada satu pun yang tersisa dari mereka yang Dia
hakimi sesuai dengan segala kejahatan mereka.

Kejadian 5:23-24 Henokh diangkat (rapture)

23. Jadi, seluruh umur Henokh adalah tiga ratus enam puluh
lima tahun.
24. Dan Henokh hidup bergaul dengan Elohim, kemudian dia
tidak ada lagi, karena Elohim telah mengangkatnya.

Kejadian 6:11-13

11. Adapun bumi telah rusak di hadapan Elohim, bahkan bumi


itu dipenuhi dengan kekerasan.
12. Maka Elohim menilik bumi, dan lihatlah, dia telah rusak,
karena setiap makhluk (Ibrani: basar; daging) telah
merusak jalan hidupnya di bumi.
13. Lalu Elohim berfirman kepada Nuh, “Kesudahan semua
makhluk (Ibrani: basar; daging) telah tiba di hadapan-Ku,
karena bumi telah dipenuhi kekerasan dari pihak mereka.
Dan lihatlah, Aku menghancurkan mereka bersama bumi.

Kitab Yashar 4:4,16-20


4. Namun pada hari-hari terakhir Methushelach, anak-anak
manusia berpaling dari YAHWEH. Mereka merusakkan
bumi, mereka merampok dan menjarah satu sama lain,
dan mereka memberontak melawan Elohim dan berbuat
dosa, dan mereka rusak jalan hidupnya, dan tidak mau
mendengarkan perkataan Methushelach, namun
memberontak melawan dia.

16. Semua anak-anak manusia meninggalkan jalan-jalan


YAHWEH pada waktu itu seiring mereka berlipat ganda di
muka bumi dengan anak-anak laki-laki dan perempuan.
Mereka mengajar satu sama lain perbuatan-perbuatan
mereka yang jahat dan mereka terus berdosa melawan
YAHWEH.
17. Setiap orang membuat bagi dirinya sendiri ilah, dan mereka
merampok dan menjarah setiap orang sesamanya dan
saudaranya, dan mereka merusakkan bumi, dan bumi
penuh dengan kekerasan.
18. Dan para hakim dan penguasa mereka pergi kepada anak-
anak perempuan manusia dan mengambil istri-istri mereka
dengan kekerasan dari suami mereka sesuai pilihan
mereka. Anak-anak manusia pada waktu itu mengambil
kawanan ternak di bumi, binatang-binatang di padang
dan burung-burung di udara, dan mengajarkan
mencampur hewan antara satu jenis dengan jenis
lainnya, dengan maksud untuk memancing murka
YAHWEH. Elohim melihat seluruh bumi dan semuanya
rusak, karena semua makhluk telah rusak jalan hidupnya
di bumi, semua manusia maupun semua hewan.
19. YAHWEH berfirman, “Aku akan menghapuskan manusia
yang Aku ciptakan dari muka bumi, ya, mulai dari manusia
hingga burung-burung di udara, bersama-sama ternak dan
binatang-binatang yang ada di padang karena Aku
menyesal telah menjadikan mereka.”
20. Semua orang yang berjalan di jalan-jalan YAHWEH, mati
pada waktu itu, sebelum YAHWEH mendatangkan
malapetaka atas manusia seperti yang telah Dia nyatakan,
karena hal ini berasal dari YAHWEH, supaya mereka tidak
melihat malapetaka yang telah YAHWEH firmankan
mengenai anak-anak manusia.

Kitab Yobel 7:24-25

24. Dan sesudah ini mereka berdosa terhadap binatang-


binatang dan burung-burung, dan segala yang bergerak
dan berjalan di atas bumi. Dan banyak darah ditumpahkan
di bumi, dan setiap imajinasi dan keinginan manusia
memikirkan kesia-siaan dan kejahatan senantiasa.
25. Dan YAHWEH menghancurkan segala sesuatu dari atas
muka bumi; karena kejahatan perbuatan-perbuatan mereka,
dan karena darah yang mereka tumpahkan di tengah-tengah
bumi, Dia menghancurkan segala sesuatunya.
Kejadian 7:1

1. Kemudian YAHWEH berfirman kepada Nuh, “Masuklah ke


dalam bahtera itu, engkau dan seisi rumahmu, karena
engkaulah yang Kulihat benar di hadapan-Ku dalam
generasi ini.

Kitab Yashar 4:21

21. Tapi Noah mendapatkan kasih karunia di mata YAHWEH,


dan YAHWEH memilih dia dan anak-anaknya untuk
membangkitkan keturunan dari mereka di atas muka
seluruh bumi.

Kitab Yobel 5:19

19. Dan bagi mereka semua yang rusak jalan-jalan dan pikiran-
pikirannya sebelum Air Bah, tidak seorang pun yang
diterima selain Noach seorang diri. Karena dirinya diterima
demi anak-anaknya, yang diselamatkan (Elohim) dari Air
Bah demi dia. Karena hatinya benar dalam semua jalan-
jalannya, seperti yang telah diperintahkan kepadanya, dan
dia tidak meninggalkan apa pun yang telah diperintahkan
kepadanya.

Dalam perbandingan ayat-ayat di atas bisa dilihat ada beberapa


gelombang kejahatan yang datang di Bumi, dan secara
progresif menjadi semakin rusak dalam “hari-hari terakhir
Methuselah.”

Secara garis besar, berikut urutan peristiwa-peristiwa dari ayat-


ayat paralel di atas:

200 Malaikat yang Jatuh yang berasal dari golongan


Malaikat Pengawas datang ke Bumi pada hari-hari zaman
Yared dan setelah turun di puncak Gunung Hermon,
mereka mengambil dan mengawini anak-anak perempuan
manusia.
Anak-anak mereka adalah raksasa yang sangat besar (~3000
ells; 135 meter).
Elohim menghakimi anak-anak Malaikat Pengawas –
generasi pertama Nephilim – dengan membuat mereka
saling membunuh dalam kurun waktu 500 tahun,
sementara ayah-ayah mereka dipaksa untuk menyaksikan.
Elohim menghakimi para Malaikat Pengawas dan
memerintahkan mengikat mereka di dalam Tartarus dan di
bawah bukit-bukit Bumi dalam belenggu rantai kegelapan
dimana mereka dipenjarakan selama 70 generasi.
Ada masa damai sejahtera ketika Nuh dilahirkan.
Setelah itu, ada gelombang kejahatan berikutnya sebagai
akibat dari pencampuran spesies yang mulai terjadi pada
hari-hari terakhir Methuselah dan berakibat semua
makhluk hidup (Ibrani: basar; daging) menjadi rusak.
Air Bah datang dan menenggelamkan semuanya kecuali
mereka yang ada di dalam bahtera Nuh.

Lalu frase kata “juga pada waktu sesudahnya” dalam Kejadian


6:4 itu terjadinya kapan?

Patut diduga, itu terjadi pada 120 tahun terakhir dari hidup
Methuselah – dengan kata lain 120 tahun sebelum Air Bah
datang, seperti yang dikatakan Rasul Petrus tentang Nuh yang
mengajar dan memohon orang-orang zaman Pra-Banjir Besar
untuk berhenti melakukan perbuatan mereka, bertobat dari
jalan-jalannya yang jahat dan kembali kepada Elohim.

Kejadian 6:3-4 (ILT) Dan YAHWEH berfirman, “Roh-Ku tidak


untuk selamanya akan berperkara dengan manusia yang juga
di dalamnya dia itu daging, tetapi hari-harinya akan menjadi
seratus dua puluh tahun.” 4. Pada hari-hari itu, para raksasa
telah ada di bumi, bahkan juga sesudahnya, ketika (karena)
anak-anak Elohim menghampiri anak-anak perempuan
manusia dan mereka telah melahirkan baginya; mereka adalah
orang-orang perkasa yang ada sejak lama, orang-orang yang
ternama.

2Petrus 2:4-5 (ILT) Sebab, jika Elohim tidak menyayangkan


malaikat-malaikat yang telah berdosa, sebaliknya, Dia telah
menyerahkan ke dalam belenggu-belenggu kegelapan dengan
melemparkannya ke dalam tartarus untuk ditahan sampai
penghakiman; 5. dan Dia tidak menyayangkan dunia purba,
kecuali memelihara kedelapan orang Nuh, pemberita
kebenaran, ketika mengirim air bah atas dunia orang-orang
fasik;

Kita tahu apa yang dilakukan Nuh selama 120 tahun karena
kesaksian seorang murid Petrus, Clement dari Roma:
1 Clement 7:5,6 Marilah kita melihat setiap zaman yang telah
berlalu, dan belajar, dari generasi ke generasi, Tuhan
memberikan tempat pertobatan kepada semuanya supaya
dapat diubahkan kepada-Nya. Nuh memberitakan pertobatan,
dan sebanyak yang mendengarkan dia diselamatkan.

Bahwa Nuh memberitakan pertobatan selama 120 tahun ini,


juga tercatat dalam Kitab Yashar 5:6-10

6. Setelah berselang bertahun-tahun, pada tahun keempat


ratus delapan puluh tahun dalam hidup Noah, ketika semua
orang-orang itu, yang mengikuti Elohim telah mati
meninggalkan anak-anak manusia, dan hanya Methushelach
yang masih hidup, Elohim berfirman kepada Noah dan
Methushelach, firman-Nya,
7. “Berbicaralah, serukanlah kepada anak-anak manusia,
katakan, ‘Beginilah firman YAHWEH, ‘Kembalilah dari
jalan-jalanmu yang jahat dan tinggalkanlah
perbuatanmu, maka YAHWEH akan menyesal dari
malapetaka yang Dia nyatakan untuk dilakukan kepadamu,
supaya itu tidak terjadi.’
8. Beginilah firman YAHWEH, ‘Lihat, Aku berikan kepadamu
waktu seratus dua puluh tahun. Jika engkau berpaling
kepada-Ku dan meninggalkan jalan-jalanmu yang jahat,
maka Aku akan berpaling juga dari malapetaka yang Aku
firmankan kepadamu, dan itu tidak akan terjadi,’
demikianlah firman YAHWEH.”‘
9. Noah dan Methushelach menyampaikan seluruh firman
YAHWEH kepada anak-anak manusia, hari demi hari, terus-
menerus berbicara kepada mereka.
10. Namun anak-anak manusia tidak mau mendengarkan
mereka, ataupun menyendengkan telinganya kepada kata-
kata mereka, karena mereka tegar tengkuk.

Kita patut bersyukur bahwa Elohim sangat “panjang sabar”


terhadap manusia, dan tidak menghendaki seorang pun binasa.
Bertentangan dengan pikiran beberapa orang, Kitab Suci
menyatakan dengan jelas bahwa YAHWEH tidak bergembira
dalam kehancuran orang-orang jahat:

Yehezkiel 33:11 (ILT) Katakanlah kepada mereka: Demi Aku


yang hidup, beginilah firman Tuhan YAHWEH, Aku tidak
berkenan atas kematian orang jahat, kecuali orang jahat itu
berbalik dari jalannya supaya dia dapat hidup. Berbaliklah!
Berbaliklah dari kelakuanmu yang jahat! Ya, mengapa kamu
harus mati, hai keluarga Israel? 

Elohim tidak menghendaki untuk menghukum orang-orang


berdosa. Dia ingin menyelamatkan mereka. Itu sebabnya Dia
mengutus Anak-Nya, Yeshua:
Yohanes 3:16-17 (ILT) Sebab Elohim demikian mengasihi dunia
ini, sehingga Dia mengaruniakan Putra-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak akan
binasa, melainkan dapat memperoleh hidup kekal.
17. Sebab Elohim mengutus Putra-Nya ke dunia tidak untuk
menghakimi dunia, sebaliknya supaya dunia dapat
diselamatkan oleh-Nya. 

Elohim hanya menginginkan selalu mencari dan


menyelamatkan yang hilang (Lukas 19:10).

Proses pertobatan (Ibrani: teshuvah) dapat dideskripsikan


sebagai berikut:

Tuhan tidak menghendaki untuk menghukum orang-orang


berdosa. Dia ingin mereka berbalik dari jalan-jalannya yang
jahat supaya mereka tidak perlu harus dihukum. Berbalik dari
kejahatan disebut “pertobatan.” Dalam Bahasa Ibrani, kata
“bertobat” itu “shuv,” artinya “putar balik.” Pertobatan (kata
kerjanya “teshuvah“) adalah prinsip dasar dalam Kitab Suci.
Itu artinya “balik kembali.” Tidak seperti dalam bahasa
Yunani, yang berarti perubahan pikiran, “teshuvah” artinya
“putar balik dan kembali ke arah yang berlawanan.”
Bertobat artinya “berhenti berbuat dosa, putar balik dan
mulai berbuat baik.” Itu lebih dari sekedar berubah pikiran;
“teshuvah” perlu sebuah perubahan tingkah laku. Semuanya
ini tentang memulai sesuatu yang baru dan mencoba untuk
bertindak lebih baik. -First Fruit of Zion: Torah Club, Volume
1, halaman 26 

Jalan keluar untuk lolos dari penghakiman Air Bah adalah


dengan bertobat (teshuvah; berbalik).

Kitab Yashar 5:11,22-24 YAHWEH menganugerahkan kepada


mereka waktu seratus dua puluh tahun, firman-Nya, “Jika
mereka kembali, maka Elohim akan menyesal dari malapetaka
ini, sehingga tidak akan menghancurkan bumi.” 22. Pada waktu
itu, YAHWEH berfirman kepada Noah dan Methushelach,
“Berdirilah dan serukanlah kepada anak-anak manusia seluruh
firman yang Aku katakan kepadamu pada waktu itu, barangkali
mereka mau berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, supaya
Aku menyesal akan malapetaka itu dan tidak akan
mendatangkannya.” 23. Maka Noah dan Methushelach berdiri,
dan berseru kepada telinga anak-anak manusia, seluruh firman
yang Elohim katakan mengenai mereka. 24. Namun anak-anak
manusia tidak mau mendengarkan, maupun menyendengkan
telinga kepada semua seruan mereka.

Tapi dalam hal apa sebenarnya orang-orang pada zaman Pra-


Banjir Besar harus bertobat? Anda tidak bisa bertobat karena
dilahirkan sebagai seorang Nephilim. Anda tidak punya pilihan
apa-apa tentang itu. Karenanya, pasti ada sesuatu yang lain
yang menyebabkan murka Elohim. Kitab Kejadian memberikan
kita beberapa petunjuk.

Kejadian 1:11-12 (ILT) Lalu Elohim berfirman, “Biarlah daratan


menumbuhkan rerumputan, tumbuhan yang mengandung
benih, pohon buah yang menghasilkan buah menurut jenisnya
yang di dalamnya ada benihnya, di atas bumi.” Dan jadilah
demikian. 12. Dan daratan itu mengeluarkan rerumputan,
tumbuhan yang mengandung benih menurut jenisnya, dan
pohon yang menghasilkan buah menurut jenisnya yang di
dalamnya ada benihnya. Dan Elohim melihat bahwa itu baik.

Kejadian 1:21 (ILT) Lalu Elohim menciptakan binatang-


binatang laut yang besar, dan segala makhluk hidup yang
merayap, yang air sarat dengannya, menurut jenisnya, dan
segala burung yang bersayap menurut jenisnya. Dan Elohim
melihat bahwa itu baik.

Kejadian 1:24-25 (ILT) Dan Elohim berfirman, “Biarlah daratan


mengeluarkan makhluk hidup menurut jenisnya: hewan, dan
binatang merayap, dan binatang liar darat, menurut jenisnya.”
Dan jadilah demikian. 25. Dan Elohim menjadikan binatang liar
di darat menurut jenisnya, dan hewan menurut jenisnya, dan
segala binatang merayap di tanah menurut jenisnya. Dan
Elohim melihat bahwa itu baik.

Kejadian 1:27-31 (ILT) Maka Elohim menciptakan manusia


dalam citra-Nya, dalam citra Elohim Dia telah
menciptakannya; laki-laki dan perempuan Dia telah
menciptakan mereka. 28. Dan Elohim memberkati mereka, dan
Elohim berfirman kepada mereka, “Beranakcuculah dan
berlipatgandalah, dan penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,
dan berkuasalah atas ikan di laut dan atas burung di udara dan
atas segala binatang yang merayap di bumi.” 29. Lalu Elohim
berfirman, “Lihatlah, Aku telah memberikan kepadamu segala
tumbuhan yang mengandung benih yang ada di seluruh muka
bumi, dan segala pohon yang padanya ada buah pohon yang
mengandung benih, itu akan menjadi makanan bagimu. 30.
Namun untuk segala binatang liar di darat, dan untuk segala
burung di udara, dan untuk segala yang merayap di bumi, yang
di dalamnya ada napas hidup, segala tumbuhan hijaulah
sebagai makanannya.” Dan jadilah demikian. 31. Dan Elohim
melihat segala yang telah Dia jadikan, dan lihatlah, itu
sangat baik. Dan jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
keenam. 

Dalam ayat-ayat di atas, kita menemukan ada satu kesamaan:


Elohim menekankan bahwa segala sesuatu harus
berkembangbiak “menurut jenisnya.” Elohim menciptakan
segala sesuatu tepat seperti yang Dia inginkan dan pada akhir
dari proses Penciptaan, Dia melihat semuanya itu dan
menyebutnya “sangat baik.”
Tapi para Malaikat yang Jatuh memasukkan benih jahatnya ke
dalam Ciptaan itu – merusakkan/mencemarkan binatang dan
manusia. Elohim memberikan penghakiman yang berat kepada
para malaikat karena hal ini dan memusnahkan generasi
pertama keturunan mereka. Tapi apa yang kita temukan dalam
catatan kuno adalah terjadinya perusakan lebih lanjut dari
material genetika. Dan untuk menguraikan dengan lebih
spesifik, Kitab Yashar menyatakan kepada kita secara akurat
apa yang dilakukan orang-orang pada masa Pra-Banjir Besar
dalam hari-hari terakhir Methuselah, dan Elohim berusaha
memperingatkan dengan segala cara untuk membuat mereka
bertobat dan berhenti melakukannya:

Kitab Yashar 4:18 Dan para hakim dan penguasa mereka


pergi kepada anak-anak perempuan manusia dan mengambil
istri-istri mereka dengan kekerasan dari suami mereka sesuai
pilihan mereka. Anak-anak manusia pada waktu itu
mengambil kawanan ternak di bumi, binatang-binatang di
padang dan burung-burung di udara, dan mengajarkan
mencampur hewan antara satu jenis dengan jenis lainnya,
dengan maksud untuk memancing murka YAHWEH. Elohim
melihat seluruh bumi dan semuanya rusak, karena semua
makhluk telah rusak jalan hidupnya di bumi, semua
manusia maupun semua hewan. 

Perhatikan apa yang ditulis Musa mengenai mereka yang


diselamatkan dari Banjir:

Kejadian 6:19-20 (ILT) Dan dari segala yang hidup, dari segala
makhluk, engkau harus membawa sepasang dari setiap
jenisnya ke dalam bahtera itu, untuk melestarikannya bersama
engkau; jantan dan betina. 20. Dari burung-burung, menurut
jenisnya; dan dari ternak, menurut jenisnya; dari setiap yang
merayap di atas tanah, menurut jenisnya; dua dari setiap jenis
itu, mereka akan datang kepadamu untuk memelihara
hidupnya.

Kejadian 7:12-16 (ILT) Dan terjadilah hujan lebat ke atas bumi,


empat puluh hari dan empat puluh malam. 13. Pada hari itu
juga masuklah Nuh, dan Sem, dan Ham, dan Yafet, anak-anak
Nuh, dan istri Nuh; dan ketiga istri dari anak-anaknya bersama-
sama mereka ke dalam bahtera. 14. Mereka dan setiap makhluk
hidup menurut jenisnya, dan setiap binatang buas menurut
jenisnya, dan setiap yang melata yang merayap di muka bumi
menurut jenisnya, dan setiap burung menurut jenisnya,
setiap yang berbulu, setiap yang bersayap, 15. dan mereka
datang kepada Nuh, ke dalam bahtera, sepasang demi sepasang
dari semua makhluk yang di dalamnya terdapat napas
kehidupan. 16. Dan mereka yang masuk itu, jantan dan betina
dari segala makhluk, mereka telah masuk sebagaimana Elohim
telah memerintahkannya, dan YAHWEH telah menutup bahtera
itu baginya.
Sekarang perhatikan apa yang tidak berhasil masuk ke dalam
bahtera, dan sekaligus binasa di dalam Air Bah:

Kejadian 7:21-23 (ILT) Dan binasalah segala makhluk yang


merayap di muka bumi, baik burung-burung maupun hewan,
dan segala yang hidup, dan segala yang berkeriapan yang
mengeriap di muka bumi, juga semua manusia. 22. Matilah
semua yang di hidungnya ada napas kehidupan, dari semua
yang ada di daratan. 23. Dan setiap yang hidup yang ada di
atas permukaan bumi telah dilenyapkan, dari manusia sampai
hewan, sampai yang merayap, dan sampai burung-burung di
udara. Dan mereka telah dilenyapkan dari bumi, dan hanya
Nuh serta mereka yang bersama-sama dengannya dalam
bahtera itu, yang tertinggal.

Apakah Anda memperhatikan bahwa kata “menurut jenisnya”


tidak tertulis di ayat yang berbicara tentang mereka-mereka
yang binasa di dalam Air Bah?

Mungkinkah mereka semua yang binasa dalam Air Bah ini


adalah organisme hasil rekayasa genetika yang tidak lagi sesuai
“menurut jenisnya” seperti yang diciptakan Elohim pada
mulanya, dan yang atasnya Dia telah nyatakan “sangat baik“?
Sepertinya demikianlah kasusnya. Segala makhluk yang telah
rusak itu dibinasakan.

Kejadian 6:12 (ILT) Maka Elohim menilik bumi, dan lihatlah,


dia telah rusak, karena setiap makhluk (Ibrani: basar; daging,
makhluk hidup, manusia, binatang) telah merusak jalan
hidupnya di bumi.

Lalu mengenai orang-orang yang masuk ke dalam bahtera, kita


tentu mengira bahwa mereka semua genetikanya masih
murni dan memenuhi kualifikasi “menurut jenisnya” seperti
binatang-binatang itu. Tapi mesti dipahami bahwa hal ini
hanya asumsi. Tidak ada catatan yang mengatakan hal seperti
itu. Yang disebutkan “murni” hanya Nuh saja.

Hanya pasal 7:14 yang membuat kita beranggapan bahwa


semua orang di dalam bahtera tersebut murni “menurut
jenisnya” dengan menggabungkan kata “mereka” pada bagian
awal kalimat tersebut.

Kejadian 7:14 (ILT) Mereka dan setiap makhluk hidup


menurut jenisnya, dan setiap binatang buas menurut
jenisnya, dan setiap yang melata yang merayap di muka bumi
menurut jenisnya, dan setiap burung menurut jenisnya,
setiap yang berbulu, setiap yang bersayap…

Seperti yang akan dibahas dalam Bab selanjutnya, sepertinya


mereka ini (8 orang penumpang bahtera) tidak semuanya
murni genetikanya. Fakta bahwa hanya Nuh satu-satunya yang
murni genetikanya sebenarnya merupakan gambaran dari
penyelamatan melalui satu Pribadi yang murni bernama
Yeshua!

Perhatikan bagaimana Nuh digambarkan dalam Kitab


Kejadian:

Kejadian 6:9 (TB) Inilah riwayat Nuh: Nuh adalah seorang yang
benar dan tidak bercela (Ibrani: tamim); di antara orang-
orang sezamannya; dan Nuh itu hidup bergaul dengan Elohim.

“Tidak bercela” berasal dari kata Ibrani “tamim” (H8549) yang


artinya: sempurna, tanpa cacat, tak bercela, tidak tercemar,
benar  – dengan kata lain, dia secara genetika benar-benar
murni. Ini adalah kata yang sama yang digunakan dalam
Bilangan 19:2 tentang anak lembu betina merah yang murni
tanpa cacat.

Bilangan 19:2 (ILT) “Inilah ketetapan hukum yang YAHWEH


perintahkan dengan berfirman: Berbicaralah kepada bani
Israel, dan biarlah mereka mengambil untuk engkau seekor
lembu betina merah yang sempurna (Ibrani: tamim), yang
tidak ada cacatnya, yang ke pundaknya kuk tidak pernah
ditumpangkan.

Jadi, Nuh murni secara genetika, dan benar secara moral.

Kitab Torah tidak mengatakan bahwa keluarga Nuh itu juga


benar dan layak untuk diselamatkan. Mereka diampuni karena
hubungan mereka dengan Nuh yang benar. Ini
menggambarkan bagaimana proses keselamatan itu. Yeshua
dari Nazareth, Anak Elohim, hidup secara sempurna dalam
kebenaran. Dia tidak mengambil bagian di dalam dosa-dosa
dari umat manusia yang lain. Dia tidak pantas mendapatkan
penghukuman karena umat manusia yang lain. Karena itu,
Elohim membangkitkan Dia dari kematian. Semua orang lain
boleh bergabung bersama-sama Dia. Hanya oleh kebaikan demi
suatu hubungan dengan Dia dan kebenaran-Nya, kita diampuni
dari Penghukuman Akhir. – First Fruit of Zion: Torah Club,
Volume 1, halaman 26

Ini meneguhkan apa yang ditulis Paulus dalam Kitab Roma:

Roma 5:16-19 Dan karunia itu tidak sebanding dengan satu


orang yang telah berbuat dosa, karena sesungguhnya
penghakiman dari satu orang menjadi penghukuman, tetapi
kasih karunia dari banyak kesalahan menjadi pembenaran. 17.
Sebab jika oleh kesalahan satu orang, maut berkuasa melalui
satu orang itu, terlebih lagi mereka yang menerima kelimpahan
anugerah dan karunia kebenaran akan memerintah dalam
kehidupan melalui satu Orang, yaitu YESHUA HaMashiakh.
18. Jadi kemudian, sebagaimana oleh kesalahan satu orang
datang penghukuman bagi semua orang, demikian pula oleh
kebenaran satu Orang datang pembenaran hidup bagi semua
orang. 19. Sebab sama seperti melalui ketidaktaatan satu orang,
banyak orang telah dinyatakan berdosa, demikian pula melalui
ketaatan satu Orang, banyak orang akan dinyatakan benar.

Kemurnian Genetika?

Kejadian 6:9-10 (ILT) Inilah silsilah Nuh. Nuh adalah seorang


pria yang benar, ia tidak bercela (Ibrani: tamim) di antara
orang-orang sezamannya. Nuh hidup bergaul dengan Elohim.
10. Nuh memperanakkan tiga orang anak laki-laki: Sem, Ham,
dan Yafet.

Susunan kalimat dalam Kejadian 6:9-10 di atas membuat kita


percaya bahwa Sem, Ham, dan Yafet sama-sama “tamim”
(murni) seperti Nuh. Jadi, jika Nuh dan ketiga anaknya laki-laki
itu murni, itu artinya istri Nuh juga murni. Jadi, darah
keluarga Nuh itu murni.

Tapi ada masalah dengan tiga istri anak-anak Nuh: mereka-


mereka ini tidak pernah disebutkan sebelumnya, hingga Kitab
Suci menyatakan bahwa semua makhluk telah menjadi rusak
(atau tercemar genetikanya) dan sesudah Nuh diperintahkan
membangun bahtera:

Kejadian 6:8-18 (ILT)

8. Namun, Nuh mendapat kemurahan di mata YAHWEH.


9. Inilah silsilah Nuh. Nuh adalah seorang pria yang benar, ia
tidak bercela (Ibrani: tamim) di antara orang-orang
sezamannya. Nuh hidup bergaul dengan Elohim.
10. Nuh memperanakkan tiga orang anak laki-laki: Sem, Ham,
dan Yafet.
11. Adapun bumi telah rusak di hadapan Elohim, bahkan bumi
itu dipenuhi dengan kekerasan.
12. Maka Elohim menilik bumi, dan lihatlah, dia telah rusak,
karena setiap makhluk (Ibrani: basar; daging, makhluk
hidup, manusia, binatang) telah merusak jalan hidupnya di
bumi.
13. Lalu Elohim berfirman kepada Nuh, “Kesudahan semua
makhluk (Ibrani: basar; daging, makhluk hidup, manusia,
binatang) telah tiba di hadapan-Ku, karena bumi telah
dipenuhi kekerasan dari pihak mereka. Dan lihatlah, Aku
menghancurkan mereka bersama bumi.
14. Buatlah bagimu sebuah bahtera dari kayu gofir. Engkau
harus membuat kamar-kamar pada bahtera itu dan engkau
harus memakalnya dengan ter, dari dalam dan dari luar.
15. Dan beginilah engkau harus membuatnya: Panjang bahtera
itu tiga ratus hasta, lebarnya lima puluh hasta, dan tingginya
tiga puluh hasta.
16. Engkau harus membuat sebuah jendela pada bahtera itu
dan engkau harus menyelesaikannya sampai sehasta dari
atas, dan engkau harus memasang pintu bahtera itu pada
lambungnya. Engkau harus membuat bahtera itu bertingkat:
bawah, tengah dan atas.
17. Dan Aku, lihatlah, Aku akan mendatangkan air bah ke atas
bumi untuk memusnahkan dari kolong langit semua
makhluk (Ibrani: basar; daging, makhluk hidup, manusia,
binatang) yang di dalamnya ada roh kehidupan; segala yang
ada di bumi akan mati binasa.
18. Tetapi Aku akan mengadakan perjanjian-Ku dengan engkau.
Dan engkau akan masuk ke dalam bahtera itu, engkau dan
anak-anakmu dan istrimu dan istri anak-anakmu
bersamamu.

Dapat diringkas, urutan peristiwa yang terjadi dalam Kejadian


6:

Nuh ada dalam keadaan murni secara genetika (ayat 8,9)


Nuh memiliki tiga anak laki-laki yang murni secara
genetika (ayat 10)
Kekerasan dan kerusakan dan pencemaran menyebar
dengan cepat ke seluruh bumi (ayat 11)
Semua makhluk menjadi rusak dan tercemar (ayat 12)
Elohim menyatakan bahwa Dia akan menghancurkan
seluruh bumi dengan Air Bah (ayat 13)
Elohim memerintahkan Nuh membangun bahtera (ayat 14-
16)
Elohim berfirman Dia akan menghancurkan seluruh Bumi,
tapi menyelamatkan Nuh, istrinya, anak-anaknya dan istri-
istri dari anak-anaknya (ayat 17-18)

Dari ayat-ayat di atas nampak jelas bahwa istri-istri anak-anak


Nuh ditambahkan pada saat-saat terakhir, dan karena mereka
“baru muncul” sesudah terjadinya kerusakan (dan pencemaran
genetika) “semua makhluk,” kita mesti paham bahwa Nuh
mempunyai pilihan yang terbatas atas istri-istri bagi anak-
anaknya tersebut. Jika semua hal ini dipertimbangkan, Nuh
telah membuat pilihan yang cukup baik.

Berapa lama jarak waktu antara Kejadian 6 mulai ayat 1 sampai


ke ayat 18?

Perhatikan diagram Hari Pertama dan Kedua dari Kalender


Elohim:

Para Malaikat Pengawas turun pada hari-hari zaman Yared,


sekitar 3550 SM. Kemudan 500 tahun selanjutnya, generasi
pertama Nephilim dihancurkan dan para Malaikat Pengawas
dihakimi tak lama sesudahnya. Henokh melanjutkan untuk
mengajar dalam kurun waktu yang singkat dan kemudian dia
diangkat (rapture) sekitar 3015 SM – sekitar 65 tahun menjelang
kelahiran Nuh, sekitar tahun 2950 SM.

Kemudian catatan kuno Ibrani (teks pendukung Kitab Suci)


mencatat mengenai kerusakan pada semua makhluk hidup
(Ibrani: basar) mulai terjadi “pada hari-hari terakhir
Methuselah” (Kitab Yashar 4:4) dan Kitab Kejadian 6:8-18
menyatakan Nuh memberitakan berita pertobatan selama 120
tahun (Kitab Yashar 5:6-11).
Dapat diringkas kronologinya sebagai berikut:

Nuh murni genetikanya (Kejadian 6:8,9) – setidaknya 120


tahun sebelum Air Bah.
Nuh memiliki tiga anak yang murni secara genetika
(Kejadian 6:10) – 100 tahun sebelum Air Bah (Kitab Yashar
5:13-18 Noah adalah seorang yang benar, dia sempurna
dalam generasinya, dan YAHWEH memilih dia untuk
membangkitkan keturunan dari benihnya di atas muka
bumi. 14. YAHWEH berfirman kepada Noah, “Ambillah
bagimu seorang istri, dan lahirkanlah anak-anak, karena
Aku melihat engkau benar di hadapan-Ku dalam generasi
ini. 15. Engkau harus membangkitkan keturunan, anak-
anakmu bersamamu, di atas bumi.” Maka Noah mengambil
seorang istri, dan dia memilih Naamah bath Chanok, yang
berumur lima ratus delapan puluh tahun. 16. Noah berumur
empat ratus sembilan puluh delapan tahun pada waktu
dia mengambil Naamah sebagai istri. 17. Maka Naamah
mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki, dan dia
menyebut namanya Yepheth, katanya, “Elohim telah
membuat aku besar di bumi.” Lalu dia mengandung lagi dan
melahirkan seorang anak laki-laki, dan dia menyebut
namanya Shem, katanya, “Elohim telah menjadikan aku
sisa-sisa, untuk membangkitkan keturunan di atas bumi.”
18. Noah berumur lima ratus dua tahun pada waktu
Naamah melahirkan Shem, dan anak-anak itu bertumbuh
dan berjalan dalam jalan-jalan YAHWEH, dalam semua yang
diajarkan Methushelach dan Noah ayahnya kepada mereka.;
Kejadian 5:32 (ILT) Dan Nuh hidup lima ratus tahun. Dan
Nuh memperanakkan: Sem, Ham, dan Yafet.; Nuh
mengambil seorang istri pada saat dia berumur 498 tahun
dan mereka memiliki anak beberapa tahun kemudian saat
dia berumur 500-502 tahun).
Kekerasan dan kerusakan menyebar cepat ke seluruh
bumi (Kejadian 6:11) – sekitar 100 tahun menjelang Air
Bah.
Semua makhluk menjadi tercemar (Kejadian 6:12) –
sekitar 100 tahun menjelang Air Bah.
Elohim menyatakan bahwa Dia akan menghancurkan
seluruh dunia dengan Air Bah (Kejadian 6:13) sekitar 100
tahun menjelang Banjir Besar.
Elohim memerintahkan Nuh membangun bahtera
(Kejadian 6:14-16) – (Kitab Yashar 5:34-36 Pada umur lima
ratus sembilan puluh lima, Noah mulai membangun
bahtera, dan dia membuatnya dalam lima tahun, seperti
yang YAHWEH perintahkan. 35. Noah mengambil tiga anak
perempuan Eliakim ben Methushelach, sebagai istri-istri
bagi putra-putranya, seperti yang diperintahkan YAHWEH
kepada Noah. 36. Dan pada waktu itulah Methushelach ben
Chanok mati, sembilan ratus enam puluh tahun umurnya
pada waktu kematiannya.; Kitab Yashar menyebutkan
bahwa Nuh mulai membangun bahtera 5 tahun sebelum Air
Bah dan itu adalah waktu yang dia butuhkan untuk
membangunnya. Anaknya yang saat itu kira-kira berumur
95 tahun membantu dia membangun bahtera dan
sepertinya tidak memiliki banyak waktu untuk menikah.
Kitab Yashar menyatakan bahwa Nuh memilih tiga istri bagi
anak-anaknya tepat sebelum kematian Methuselah – yaitu 7
hari sebelum Air Bah tiba. Jadi kira-kira ada acara
pemakaman yang bersamaan dengan acara pernikahan
anak-anak Nuh. Ini punya makna profetik penting jika kita
bandingkan dengan peristiwa-peristiwa pada Hari-hari
Akhir. Yeshua berkata, “Sebagaimana yang terjadi pada
zaman Nuh, demikian pula akan terjadi pada hari-hari Anak
Manusia.”)
Elohim berfirman Dia akan menghancurkan seluruh
bumi, tapi menyelamatkan Nuh, istrinya, dan anak-
anaknya dan istri-istri anaknya (ayat 17,18) – janji Elohim
tepat sebelum Air Bah datang (waktu umur Nuh 600 tahun).

Berdasarkan keterangan ayat-ayat tersebut di atas, Kitab Suci


menyatakan bahwa semua makhluk telah menjadi
rusak/tercemar. Dan Nuh baru memilih tiga istri bagi anak-
anaknya pada saat-saat terakhir, hanya beberapa hari sebelum
Air Bah datang.

Jadi mungkinkah ketiga wanita tersebut termasuk yang tubuh


fisiknya telah tercemar secara genetika? Kitab Kejadian, Kitab
Yashar, dan Kitab Yobel membawa kita untuk mempercayai hal
tersebut. Lalu bagaimana itu bisa terjadi?

Kejadian 6:12 (ILT) Maka Elohim menilik bumi, dan lihatlah,


dia telah rusak, karena setiap makhluk (Ibrani: basar) telah
merusak jalan hidupnya di bumi.
Kitab Yobel 7:24 Dan sesudah ini mereka berdosa terhadap
binatang-binatang dan burung-burung, dan segala yang
bergerak dan berjalan di atas bumi. Dan banyak darah
ditumpahkan di bumi, dan setiap imajinasi dan keinginan
manusia memikirkan kesia-siaan dan kejahatan senantiasa. 

Kitab Yashar 4:18 Dan para hakim dan penguasa mereka


pergi kepada anak-anak perempuan manusia dan mengambil
istri-istri mereka dengan kekerasan dari suami mereka sesuai
pilihan mereka. Anak-anak manusia pada waktu itu mengambil
kawanan ternak di bumi, binatang-binatang di padang dan
burung-burung di udara, dan mengajarkan mencampur
hewan antara satu jenis dengan jenis lainnya, dengan
maksud untuk memancing murka YAHWEH. Elohim melihat
seluruh bumi dan semuanya rusak, karena semua makhluk
telah rusak jalan hidupnya di bumi, semua manusia
maupun semua hewan.

Kitab Yashar memberikan detail yang paling baik. Dikatakan


“para hakim dan penguasa mereka” secara paksa mengambil
wanita-wanita dari suami-suami mereka. Perhatikan bahwa
ayat ini sama sekali tidak berbicara mengenai hubungan
seks dengan para malaikat. Malahan, teksnya jelas-jelas
menggambarkan bahwa manusia pada zaman Pra-Banjir Besar
melakukan eksperimen ilmiah dengan binatang-binatang
(dan sepertinya juga dengan wanita-wanita yang diculik) untuk
menciptakan spesies trans-genetik.

Kenapa mereka melakukan hal itu?

Kenapa para ilmuwan pada hari-hari ini juga melakukan hal


yang SAMA?

Apakah “para penguasa dunia” kita sesungguhnya adalah


mereka yang bekerja di belakang “fenomena penculikan Alien”
– sama seperti cerita-cerita utama yang ditampilkan dalam film
X-Files?
Foto: Bayi hybrid dari kasus penculikan Alien

Tampaknya ada bukti-bukti menumpuk yang sepertinya


mengarah ke sana.

Kenapa? Mungkinkah ini adalah jalan untuk membawa


kembali para Malaikat yang Jatuh? Beginikah cara raksasa
Nephilim kembali “pada waktu sesudahnya” – setelah
“serbuan Malaikat yang pertama kali” pada zaman Yared?
Dengan cara seperti inikah mereka akan kembali lagi? Apakah
manusia sekarang ini sedang mencampur benih mereka
dengan “anak-anak keturunan” dari generasi pertama
Nephilim? Apakah mencampur benih manusia dengan benih
binatang dapat membuka “pintu gerbang” bagi Iblis-iblis
untuk masuk?

Jika Elohim tidak menyukai perbuatan-perbuatan seperti itu


pada hari-hari zaman Nuh, pada hari-hari terakhir Methuselah,
sudah pasti Dia juga tidak menyukai hal-hal seperti itu terjadi
kembali di zaman kita.

Melakukan kawin silang secara genetika antar spesies dan


memodifikasi “masing-masing spesies yang diciptakan Elohim
menurut jenisnya”, yang sejak semula sudah dinyatakan
Elohim, “sangat baik“, hasil akhirnya sudah pasti akan rusak,
“tidak baik.” Apa yang mereka perbuat ini bisa membuka
“Pintu Gerbang Terlarang”, sekaligus “merusak gambar Elohim”
yang ada dalam diri manusia.

Bahkan, ada bahaya yang lebih besar dari semuanya ini. Roh
Elohim tinggal di dalam “apa” yang DIA ciptakan. Namun
ketika manusia campur tangan dan mulai menciptakan
makhluk “jenis lain,” akankah Roh-Nya akan ada di dalamnya,
atau akankah “roh lain” yang akan masuk di dalamnya?

Kejadian 6:3 menjelaskan bahwa nampaknya, hal yang terakhir


itulah yang terjadi:

Kejadian 6:3 (TB) Berfirmanlah TUHAN: “Roh-Ku tidak akan


selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia
itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh
tahun saja.”

Ayat ini agak aneh jika tidak dipahami seperti di atas:


bukankah manusia itu memang sudah menjadi “daging” pada
waktu Elohim membentuk dia dari tanah liat dan menjadikan
Adam seperti gambar-Nya?

Apakah ayat ini secara tidak langsung menyatakan bahwa:


Proses hybridisasi (pencampuran genetika antar spesies) yang
dilakukan pada hari-hari itu menyebabkan manusia tidak lagi
dapat memiliki Roh Elohim untuk selama-lamanya di dalam
dirinya? Karena proses hybridisasi tersebut terjadi pada ayat
Kejadian 6:2 dan 4, maka kesimpulannya adalah: ya!

Kejadian 6:2-4 (ILT)

2. lalu anak-anak Elohim melihat anak-anak perempuan


manusia, bahwa mereka elok. Maka mereka mengambil
istri-istri bagi mereka semua yang telah mereka pilih.
[proses hybridisasi]
3. Dan YAHWEH berfirman, “Roh-Ku tidak untuk selamanya
akan berperkara (Ibrani: diyn; menghakimi, menentang,
melawan, bertanding, berjuang, membela, membalas,
memerintah) dengan manusia yang juga di dalamnya dia
itu daging (Ibrani: basar), tetapi hari-harinya akan menjadi
seratus dua puluh tahun.” [akibat dari proses hybridisasi]
4. Pada hari-hari itu, para raksasa telah ada di bumi, bahkan
juga sesudahnya, ketika anak-anak Elohim menghampiri
anak-anak perempuan manusia dan mereka telah
melahirkan baginya; [proses hybridisasi] mereka adalah
orang-orang perkasa yang ada sejak lama, orang-orang yang
ternama.

Dan inilah sesungguhnya tujuan Iblis: merusakkan gambar


Elohim supaya Roh Elohim tidak lagi dapat tinggal di dalam
manusia.

Kitab Suci menyatakan bahwa tubuh kita adalah “bait Roh


Kudus.” Rasul Paulus menulis:

1Korintus 6:19 (ILT) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuh


kamu adalah tempat suci bagi Roh Kudus yang ada di dalam
kamu, yang kamu peroleh dari Elohim, dan kamu bukanlah
milik kamu sendiri?

Proses hybridisasi tampaknya menghancurkan atau


merusakkan bait tubuh manusia, dan menyebabkan Roh
Kudus “pergi meninggalkannya” atau “menghambat” Roh
Kudus untuk memasukinya sama sekali.

Jika ini adalah akibat dari proses hybridisasi, apakah


mengherankan jika Kitab Suci mengatakan bahwa “setiap
angan-angan pikiran hatinya semata-mata jahat sepanjang
hari“?

Kejadian 6:5 (ILT) Dan YAHWEH melihat bahwa kejahatan


manusia demikian besar di bumi, dan setiap angan-angan
(Ibrani: yetser; kerangka berpikir, imajinasi, pikiran,
perbuatan, maksud, rancangan) pikiran hatinya semata-mata
jahat (Ibrani: ra’; jelek, jahat, busuk, tidak puas, tidak bahagia,
kasar, kejam, bengis, ganas, susah, dukacita, pengacau, nakal,
perusak, bertengkar, menderita, sengsara) sepanjang hari.

Kitab Yobel 5:2 Dan kedurhakaan semakin bertambah di bumi


dan semua makhluk rusak jalannya, baik manusia maupun
ternak dan binatang-binatang dan burung-burung dan segala
sesuatu yang berjalan di atas bumi semuanya rusak jalannya
dan tatanannya, dan mereka mulai memangsa satu sama lain,
dan kedurhakaan semakin bertambah di bumi dan setiap
imajinasi dan pikiran semua manusia hanyalah kejahatan
senantiasa.

Kitab Yobel 7:24 Dan sesudah ini mereka berdosa terhadap


binatang-binatang dan burung-burung, dan segala yang
bergerak dan berjalan di atas bumi [proses hybridisasi]. Dan
banyak darah ditumpahkan di bumi, dan setiap imajinasi dan
keinginan manusia memikirkan kesia-siaan dan kejahatan
senantiasa.
Menyingkirnya “terang” akan menyebabkan datangnya
“kegelapan.” Karena itu, ketidakhadiran Roh Elohim di dalam
diri manusia hanya akan menimbulkan kejahatan absolut.

Pemahaman ini lebih lanjut akan kita pelajari dalam bab


selanjutnya. Untuk sekarang ini sudah cukup banyak
penjelasan tentang skenario peristiwa-peristiwa yang terjadi
pada zaman Pra-Banjir Besar, dari perspektif Kitab-kitab Suci
Ibrani kuno.

Namun dari perspektif peradaban Sumeria kuno dan Maya


kuno, kita akan mempelajari detail-detail lain lagi yang lebih
menarik.

[Bab 1] [Bab 2] [Bab 3] [Bab 4] [Bab 5] [Bab 6]

Next: Bab 4 –  Kembalinya Nephilim, Sesudah Banjir Besar

Literatur:

Kitab Henokh, Kitab Yashar, Kitab Yobel

Baca:

Para Tawanan di Markas Bawah Tanah Dulce, New Mexico

Apa Penyebab Banjir Nuh? Bukti Alkitabiah Mengguncangkan


Para Peneliti
ADVERTISEMENT
Iklan

Report this ad

Report this ad
AIR BAH ALIEN BANJIR BESAR HYBRID KITAB HENOKH KITAB
YASHAR KITAB YOBEL NEPHILIM RAKSASA RAPTURE ZAMAN
NEPHILIM ZAMAN NUH

Diterbitkan oleh Iwan Steven

Lihat semua pos milik Iwan Steven

© 2018 KITAB HENOKH

Anda mungkin juga menyukai