Pertanyaan saya :
1. Mengapa di gereja Bethany banyak saya temui orang yg bahasa Roh-nya mempunyai patern yg
tertentu, monoton dan hampir sama, contohnya seperti " ya la ba la ba la ba la ba la ba... ". Dan patern
seperti itu terus diulang ulang. Bukankah kalau kita berkomunikasi seharunya ada jeda, intonasi, dan
bukan kalimat yg sama diucapkan berulang2.
Kalau bahasa Rohnya cuma kalimat itu terus diulang2, apakah Tuhan enggak bosan mendengarnya ? Hal
ini yg sampai saat ini selalu mengganggu saya setiap mendengar jemaat di gereja berbahasa Roh seperti
itu. Dalam hati saya berpikir apakah dia mengira dirinya berbahasa Roh, tapi ternyata yg dia lafalkan itu
bukan bahasa Roh ?
2. Kalau ada orang yg tidak berbahasa roh (karena dia menganggap bahasa Roh itu bukan karunia untuk
semua orang), tetapi dia hidup takut akan Allah, dan dalam kehidupannya menghasilkan buah buah Roh
Kudus, bahkan buah yg dihasilkan orang ini lebih bermutu daripada orang yg berbahasa Roh.
Apa komentar anda tentang kasus seperti ini ? Haruskan orang tersebut berbahasa Roh juga ? Dengan
buah buah yg dihasilkannya (minus bahasa Roh) dapatkan dikatakan dia hidup di dalam Roh Kudus ?
Mohon tanggapan teman2, semoga Pak Han Han bisa memberikan masukan.
Terima kasih,
yostuart
1 Korintus 14:4
Maka orang yang berkata-kata dengan
karunia lidah itu meneguhkan imannya
sendiri, tetapi orang yang bernubuat itu
meneguhkan iman sidang jemaat.
zenoglossia (zenolalia)