Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGARUH BAHASA ROH TERHADAP


KETEKUNAN BERIBADAH

Untuk memenuhi tugas akhir matakuliah


Pendidikan Agama Kristen

Ryan Chandra Krismanuel


NIM. 1741220016
DIV-TOE/III A

POLITEKNIK NEGERI MALANG


JURUSAN TEKNIK MESIN
PRODI DIV TEKNIK OTOMOTIF ELEKTRONIK
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
penyertaan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah dengan judul: “Pengaruh
Bahasa Roh Terhadap Ketekunan Beribadah” untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah
Pendidikan Agama Kristen. Sehubung dengan penulisan Makalah ini, penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen matakuliah Pendidikan Agama Kristen serta semua pihak yang
telah membantu dalam penulisan Makalah ini.

Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan Makalah ini
sehingga dapat lebih bermanfaat bagi banyak orang.

Malang, 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A Latar Belakang

Dalam teologi Kristen bahasa roh merupakan salah satu karunia Roh Kudus.
Karunia ini digunakan dalam hubungannya dengan karunia bahasa roh atau "bahasa
lidah" yaitu kemampuan supranatural untuk berbicara dalam suatu bahasa yang
sebelumnya tidak diketahui oleh pembicara. Karunia menafsirkan bahasa roh adalah
pemberdayaan supranatural untuk mengungkapkan perkataan yang diucapkan
dalam bahasa yang tidak dikenal itu ke dalam sebuah bahasa yang dapat
dimengerti. Ini bukan hasil belajar tapi disampaikan oleh Roh Kudus oleh karena itu,
tidak sama dengan keterampilan yang dikuasai oleh ahli penerjemahan bahasa.

Ketekunan adalah keputusan untuk bersungguh-sungguh dalam melakukan


apa pun. Orang tekun adalah seorang yang berfokus, konsisten dan tidak mudah
putus asa terhadap apa yang sedang dikerjakannya. Firman Tuhan menjelaskan
bahwa, orang yang tekun sajalah yang akan menghasilkan buah (Lukas 8:15),
bahkan dengan porsi ganda (Yakobus 5:11)

Dalam perjanjian lama, Ibadah merupakan sarana pertemuan Allah dengan


umat-Nya. Ibadah merupakan kewajiban semua umat manusia untuk bersyukur,
memuji, menyembah dan berharap kepada Allah. Ibadah merupakan pedoman hidup
bagi manusia agar berbuat seturut dengan kehendak dan rencana-Nya.

Berdasarkan hal tersebut, penulis ingin mengetahui mengenai pengaruh


bahasa roh terhadap ketekunan beribadah

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dikemukakan rumusan masalah
apakah ada pengaruh bahasa roh dengan ketekunan beribadah?

C. Tujuan

1. Tujuan umum

Mengetahui pengaruh bahasa roh dengan ketekunan beribadah

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui mengenai bahasa roh

b. Mengetahui mengenai macam-macam bahasa roh

c. Mengetahui mengenai fungsi bahasa roh


d. Mengetahui manfaat bahasa roh

e. Mengetahui mengenai ketekunan

f. Mengetahui mengenai manfaat dari ketekunan

g. Mengetahui mengenai ibadah dalam agama kristen

h. Mengetahui dasar-dasar ibadah

i. Unsur-unsur dalam ibadah

j. Faktor-faktor yang menghalangi ibadah

k. Menganalisis pengaruh bahasa roh dengan ketekunan beribadah

D. Manfaat

Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah diharapkan mampu menambah


wawasan bagi pembaca terkait pengaruh bahasa roh terhadap ketaatan beribadah
BAB II

PEMBAHASAN

A. Bahasa Roh

1. Definisi
Bahasa Roh Bahasa Roh atau lebih tepatnya bahasa lidah, dalam bahasa
Yunani sering disebut glôssolalia. Meskipun ungkapan ini tidak ada dalam
Perjanjian Baru Yunani, Glosolalia merupakan gabungan dari kata glôssa yang
berarti lidah, organ tubuh yang digunakan untuk berbicara, dan kata kerja
laleô,yang artinya berbicara, berkata, mengeluarkan suara dari mulut. Bahasa
ucapan Roh sering juga disebut dengan Bahasa Lidah atau Glossolalia. Dalam
Bahasa Inggris sendiri, Bahasa Lidah berarti speaking in tongues.

Bahasa ucapan Roh adalah suatu ucapan asing yang dikeluarkan oleh salah
satu indera manusia, dimana kata-kata yang diucapkan sulit untuk dipahami
jarang kita dengar. Bahasa Roh sering disebut sebagai bahasa penghubung
antara manusia dengan malaikat (1 Korintus 13:1). Sedangkan dalam (1 Korintus
14:2) bahasa roh merupakan suatu bahasa doa, dimana roh kitalah yang
berbicara langsung dengan Tuhan. Apa yang diucapkan oleh Roh sifatnya
rahasia yang hanya diketahui oleh diri kita dan Tuhan Yesus. Orang yang berdoa
menggunakan bahasa roh mampu mendoakan masa depan untuk diri sendiri
maupun orang lain.

2. Macam-macam
Menurut Indramanto (2019) dalam(www.pesta.org/3_macam_bahasa_roh)
Meskipun jarang sekali terdengar oleh manusia, namun bahasa roh memiliki
ucapan roh yang sering diucapkan. Bahasa ucapan roh terbagi menjadi 3 jenis
antara lain:

1. Bahasa Ucapan Roh Kudus

Merupakan bahasa yang berasal dari Roh Kudus itu sendiri yang
tertuang dalam diri anak manusia. Dalam pengucapannya, terbagi menjadi
dua jenis, yaitu: bentuk bahasa asing dan bentuk yang sulit untuk dipahami.
Walaupun jenisnya berbeda, namun tetap berada dalam kasih karunia Roh
Kudus. Bahasa ucapan Roh Kudus ini diucapkan semata-mata karena Roh
Kudus yang menginginkannya. Bukan diperintah oleh akal budi atau hati
nurani manusia. Kata-kata yang disampaikan juga bukan merupakan
rangkaian kata-kata manusia, melainkan rangkaian kata-kata dari Roh Kudus.
Bahasa ucapan roh kudus sama persis dengan firman dalam alkitab
yakni, jika ada orang yang berbicara bahasa Roh Kudus maka yang akan
berkata-kata adalah dua orang dan sebanyak-banyaknya tiga orang. Itu pun
diucapkan seorang demi seorang dan ada orang yang mengartikan sehingga
pesan Roh Kudus bisa dipahami dengan jelas oleh umat yang sedang
beribadah. (1 Korintus 14:27)

2. Bahasa Akal Pikiran

Merupakan bahasa yang berasal dari akal pikiran manusia. Sebelum


diucapkan, manusia menyusun kata-kata Bahasa ucapan Roh yang nantinya
akan diucapkan. Ciri utama dari Bahasa Akal Pikiran ini adalah memiliki pola
bunyi, seperti: AB AB atau LM LM. Ketika seseorang sudah terbiasa
menggunakan bahasa ucapan roh akal pikiran, maka bahasa tersebut akan
keluar secara refleks. Bahasa ini bukan berasal dari Roh Kudus, melainkan
bahasa “latah” yang sebelumnya sudah dipelajari terlebih dahulu sehingga
menjadi suatu spontanitas ketika berdoa.

Adapun alasan seseorang mempelajari bahasa akal pikiran, antara lain:

a. Karena adanya tuntutan dari gereja

b. Merasa malu karena dirinya tidak dapat berbahasa ucapan roh,


lalu ia mempelajarinya

c. Memang berkeinginan untuk mempelajari bahasa ucapan roh

d. Agar bisa membanggakan diri karena dirinya mampu


mengucapkan bahasa ucapan roh

Bahasa akal pikiran ini sama sekali tidak memiliki kuasa Roh apa pun
dan hanyalah sebuah ritual agama yang sia-sia diucapkan di udara. Akan
tetapi, setiap orang yang mengucapkan bahasa akal pikiran tapi mengatakan
sebagai bahasa Roh Kudus, dia sedang melakukan PENIPUAN di hadapan
Roh Kudus, di hadapan Tuhan Yesus, di hadapan Allah Bapa, di hadapan
para malaikat, di hadapan jemaat Tuhan, termasuk di hadapan setan-setan.
“Penipu tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” (1 Korintus 6:10)

3. Bahasa Ucapan Roh Setan

Bahasa roh setan merupakan bahasa roh yang paling berbahaya,


karena orang Kristen yang berdoa merasa lidahnya bergerak sendiri tanpa
dikehendaki dan dipikirkan, dan pada saat itu mereka merasa yang sedang
berbicara mempergunakan lidahnya adalah Roh Kudus.
Di dalam penglihatan Roh, dari mulut orang mengucapkan bahasa roh
setan ketika sedang berdoa keluar asap pekat yang berbau busuk. Bahasa
yang keluar dari doa orang Kristen tersebut mengucapkan sumpah serapah,
kepahitan hati, kecemaran, perzinahan, percabulan dan berbagai kutuk yang
keji - karena yang mengucapkan adalah roh setan yang ada di dalam hatinya.

3. Fungsi
Ada hal yang dahsyat yang menjadi suatu privilege yang disediakan Tuhan untuk
anak-anakNya yaitu bahasa roh (Kisah Para Rasul 2:1-4). Tapi sayangnya Iblis
jauh lebih mengerti dahsyatnya bahasa roh daripada anak-anak Tuhan sehingga
dia berusaha sedemikian mungkin agar anak-anak Tuhan tidak menggunakan
bahasa roh. Adapun fungsi dari bahasa roh menurut alkitab antara lain:

1. Membangun diri kita sendiri

Dalam (1 Korintus 14:4) dijelaskan bahwa, berhabasa roh akan membangun


diri kita sendiri

2. Pertolongan Pertama Pada Kerohanian (P3K)

Bahasa roh mampu membawa kita mempersiapkan sesuatu yang akan


terjadi, karena roh akan selalu merekat kuat dalam tubuh bahkan sampai
mati. Roh akan memberitahukan apa yang akan terjadi

3. Menjangkau sesuatu yang di luar jangkauan kita

Dalam (Roma 8:26-27) dijelaskan bahwa, roh akan membantu kita dalam
kelemahan. Roh berdoa kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak
terucap.

4. Manfaat
Bahasa roh biasanya disampaikan lewat doa. Dalam (1 Korintus 14:4)
Bahasa roh disampaikan bukan untuk membangun orang lain, melainkan untuk
membangun diri sendiri. Manfaat bedoa dalam bahasa roh yaitu:

1. Memberi Anda kemampuan untuk berbicara dengan Allah dan membuat iblis
frustasi.

Alkitab menyebutkan “siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak


berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah (1 Korintus 14:2). Hanya
orang beriman yang mampu berbicara kepada Allah. Tuhan memberi
kemampuan untuk berbicara berbahasa dalam roh dan memberikan
kekuatan untuk melewati semua yang lain dan masuk kedalam hadirat Allah.
2. Berdoa didalam bahasa roh membangun orang yang berdoa

Ketika berdoa dalam bahasa roh, akan memperluas perbatasan menjadi 1


dengan Allah. Akan tetapi kamu saudara-saudaraku yang kekasih,
bangunlah dirimu sendiri atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah
dalam Roh Kudus (Yudas 1:20). Jika kita berdoa dalam Roh Kudus, kita
akan dibangun untuk memampukan kita untuk melawan dosa dan
keputusasaan. Dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu
firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu
dalam Roh dan berjaga-jagalah didalam doamu itu dengan permohonan
yang tak putus-putusnya untuk segala orang kudus (Efesus 6:17-18).

3. Berdoa didalam bahasa Roh membantu mengenakan perlengkapan senjata


Allah.

Roh mempersenjatai dengan perlengkapan senjata yang akan memampukan


bertahan untuk kemampuan berdoa didalam Roh Kudus. (Efesus 6:13 – 18)

4. Berdoa didalam bahasa roh membangun tembok pertahanan.

Roh Kudus berdiri sebagai pertahanan sekutu. Roh Kudus berdiri sebagai
pertahanan sekutu (Ayub 1:10)

5. Berdoa didalam bahasa roh membantu mengurangi kecemasan

Berdoa didalam Roh membuat menyendiri sebelum mengalami kehancuran.


Banyak dari kita belum bisa berbahasa Roh secara pribadi. (Markus 6:31)

B. Ketekunan

1. Definisi
Ketekunan adalah upaya bersinambung untuk mencapai tujuan tertentu tanpa
mudah menyerah hingga meraih keberhasilan (Malhi, R,S 2005). Sedangkan
menurut alkitab, tekun adalah keputusan atau ketetapan hati yang kuat (teguh)
untuk bersungguh-sungguh, rajin, dan tuntas dalam melakukan apa pun. Orang
yang tekun tidak mudah mendua hati. Ia adalah seorang yang berfokus,
konsisten dan tidak mudah putus asa terhadap apa yang sedang dikerjakannya.
Firman Tuhan menjelaskan bahwa, orang yang tekun sajalah yang akan
menghasilkan buah (Lukas 8:15), bahkan dengan porsi ganda (Yakobus 5:11).
2. Manfaat

Ketekunan adalah unsur terpenting dalam setiap keberhasilan. Orang yang


tekun pasti akan menghasilkan buah yang memuaskan. Ketekunan membawa
kita pada keberhasilan sehingga kita dapat menjadi orang yang berguna bagi
sesama terlebih bagi Allah. Berikut merupakan manfaat dari ketekunan menurut
alkitab:

1. Dapat menyenangkan hati Allah

Segala sesuatu yang berdasarkan perintah Allah semesta langit,


harus dilaksanakan dengan tekun untuk keperluan rumah Allah semesta
langit, supaya jangan pemerintahan raja serta anak-anaknya kena
murka (Ezra 7:23).

2. Mendapat hikmat dari Allah

Aku (hikmat) mengasihi orang yang mengasihi aku, dan orang yang


tekun mencari aku akan mendapatkan daku (Amsal 8:17).

3. Memperoleh janji Allah

Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan


kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu (Ibrani 10:36)

C. Ibadah

1. Definisi
Ibadah berasal dari bahasa Ibrani db;[' (abad) yang berarti ‘bekerja,
melayani’ yang kemudian berkembang menjadi hd:b{[' (abodah) yang berarti
‘pekerjaan, ibadah’. Awalnya kata abodah ini dipakai dalam penyembahan
kepada dewa-dewi, tetapi kemudian di isi dengan makna baru ketika di pakai
dalam penyembahan kepada Allah yang tunggal. Dalam bahasa Yunani latreia
atau leitourgia yang berarti ‘seorang yang mempunyai pekerjaan sebagai budak
atau hamba’. Awalnya makna dari kata latreia dikaitkan dengan pelayanan
dalam sebuah seni, olahraga, dan lebih banyak dikaitkan dengan politik.
Kemudian akhirnya dipakai dalam arti mempersembahkan ‘ibadah’ kepada
Allah, yang memberikan gambaran tentang rasa takut penuh hormat,
kekaguman. Dari kedua arti ini memberikan pengertian bahwa ibadah makna
dasarnya adalah pekerjaan atau aktivitas hidup sehari-hari manusia yang
senantiasa membawa kemuliaan bagi Tuhan.
Ibadah juga dilakukan dalam suatu persekutuan jemaat. Ibadah yang seperti
ini mengandung arti agar jemaat mendengarkan Firman Tuhan. Sama seperti
seorang hamba akan lebih dahulu mendengarkan perkataan atau kehendak
tuannya barulah ia bekerja. Dengan demikian ibadah yang dilaksanakan dalam
Bait Suci ataupun Gereja tidak hanya sebagai tempat memuji, dan menyembah
Tuhan sebagai satu persekutuan melainkan suatu suasana di mana umat
kepunyaan Allah mendengarkan Firman Tuhan yang nantinya akan diperbuat
dalam kehidupan sehari-hari.

2. Dasar Ibadah
Ibadah sangat penting sekali bagi hidup setiap manusia. Berikut merupakan
dasar dasar pentingnya beribadah menurut alkitab:

1. Ibadah dilakukan sebagai bentuk respon dan ucapan syukur atas penyertaan
dan keselamatan yang Tuhan beri dalam kehidupan umat-Nya. (Keluaran
13:8)

2. Ibadah juga dilakukan sebagai bentuk pengajaran berulang-ulang  kepada


anak-cucu (keturunan) tentang Allah dan karya-karya-Nya. (Keluaran 12:26-
27) Dan apabila anak-anakmu berkata kepadamu: Apakah artinya ibadahmu
ini?

3. Unsur-Unsur Dalam Beribadah


1. Puji-pujian

2. Doa

3. Mendengarkan Firman Tuhan

4. Persembahan

5. Praktek hidup sehari-hari

Roma 12:1 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku


menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai
persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah
ibadahmu yang sejati.

4. Faktor-Faktor yang Mengahalangi Untuk Beribadah

1. Lebih takut orang lain daripada TUHAN

2. Terlalu sibuk

3. Sakit
4. Karena bimbang dalam iman

5. Rasa bersalah yang berlebihan

6. Masih menyimpan hal-hal emosional yang berlebihan (dendam, iri hati, terlalu
sensitive, markus 11:25)

7. Terasing dalam persekutuan

8. Malu

9. Karena mantan pacar

10. Karena tidak ada teman untuk pergi

11. ditunjuk untuk mengambil bagian memimpin ibadah

12. Kehilangan kepercayaan dari orangtua

D. Pengaruh Bahasa Roh terhadap Ketekunan Beribadah

Bahasa roh merupakan karunia Allah bagi manusia. Mendapat bahasa roh
berarti mendapat karunia hidup berkemenangan dan memiliki kehidupan yang
dituntun oleh roh kudus. Orang yang dikaruniai dengan bahasa roh adalah satu-
satunya bukti tak terbantah seseorang tersebut dipenuhi roh kudus ajaran ini
dikatakan dalam (1 Korintus 14:2) oleh Roh ia mengucapkan hal rahasia. Hanya
orang yang dipenuhi roh kudus yang bisa mengucapkan hal rahasia dan hanya dapat
dimengerti oleh Allah. Sedangkan dalam (1 Korintus 14:4) Siapa yang berkata-kata
dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri. bahasa roh berguna untuk
membangun iman, oleh karena itu maka setiap orang yang bisa berbahasa roh
memiliki jaminan bagi pertumbuhan imannya.

Menurut KBBI (2016) Iman adalah kepercayaan terhadap Tuhan. Seseorang


yang memiliki ketetapan hati dalam kepercayaan kepada Allah. Iman kepada Allah
berarti iman kepada FirmanNya. Kata Iman (Faith) memiliki arti sebagai suatu
kebenaran yang objektif, yang diwahyukan yang dipercaya (Fides qual) atau
penyerahan diri secara pribadi kepada Allah (Fidesque). Iman adalah dasar dari
segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat. Dasar keyakinan ini adalah Firman Allah (Ibrani 11:1). Dalam Ibrani 11:1
dikatakan: “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat”. Iman mengandung unsur ilahi dan
kemanusiaan. Iman adalah karunia Allah dan juga tindakan manusia. Dasar iman
adalah Firman Allah (Roma 4: 20-21). Tujuan iman adalah iman kepada Yesus
Kristus. Iman yang menyelamatkan adalah iman kepada Yesus Kristus sebagai
Juruselamat.

Ichwei G. Indra (1993) mengatakan salah satu dasar dari pertumbuhan iman
adalah Berpegang pada Firman Allah (Roma 10:17) Iman timbul dari pendengaran,
jika menginginkan iman tumbuh dan dikuatkan, renungkanlah dan berpeganglah
selalu pada Firman Allah. Pertumbuhan iman adalah suatu proses dimana
seseorang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya (Yohanes
1:12), diberi kuasa jadi anak Allah, lalu rindu mendengar, menerima dan memahami
kebenaran Firman Allah dalam hidupnya setiap hari (1 Korintus 10:17), selanjutnya di
dalam diri orang tersebut, kebenaran Firman Tuhan mengakar dan bertumbuh
hingga dapat menghasilkan buah yang sesuai dengan kehendak Allah (Matius 3:8).

Dalam buku Pendidikan Agama Kristen ‘Hidup dalam Anugrah-Nya’


dirangkum beberapa cara untuk menumbuhkan iman agar dapat terus hidup dalam
Yesus Kristus dan bahkan berbuah sesuai dengan yang diharapkan-Nya, yakni
sebagai berikut:

1. Berdoa

Doa adalah nafas hidup orang percaya. Dalam doa dapat menyampaikan
pengakuan akan kuasa dan kemuliaan serta kekudusan Tuhan,
pergumulan sebagai orang beriman, dan juga memohon pengampunan
dosa kepadaNya.

2. Membaca Firman Tuhan.

Manusia mengenal Allah yang menyatakan diri-Nya dalam sejarah


keselamatan melalui Firman dan karyaNya. KaryaNya dinyatakan melalui
para nabi dan utusannya, dan dikumpulkan dalam Alkitab. Membaca Alkitab
adalah upaya dalam mengenal Allah, menggali yang kehendak Allah.

3. Beribadah.

Ibadah adalah pengabdian hidup dan pelayanan terhadap Tuhan dan


sesama. Ibadah adalah aktivitas hidup beriman. Ibadah adalah perbuatan
untuk menyatakan bakti kepada Tuhan.

Bahasa roh akan menjamin pertumbuhan iman bagi orang yang menerima
karunia tersebut. Salah satu cara menumbuhkan iman adalah beribadah. Maka dari
itu, orang yang telah menerima bahasa roh akan senantiasa taat dalam beribadah.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Bahasa roh merupakan karunia dari Allah yang jarang sekali manusia
mendapatkan serta jarang ada yang dapat menafsirkan bahasa roh tersebut.
Dengan bahasa roh kita mampu berkomunikasi secara intim dengan Allah

2. Bahasa roh yang benar adalah bahasa roh yang bersumber dari roh kudus
sendiri bukan dari akal pikiran manusia. Tuhan menghendaki bahasa roh
disampaikan oleh 2 atau paling banyak 3 orang saja

3. Bahasa roh mampu membangun diri kita dan mengerti kehendak Allah. serta kita
dapat mendokan diri kita dan orang lain menyeluruh sampai dengan hal-hal kecil
hingga hal besar yang biasanya tidak terpikirkan oleh manusia

4. Bahasa roh menjamin perkembangan iman kita. Dengan taat beribadah maka
iman kita akan berkembang

B. Saran
Sebaiknya dikaji lebih dalam lagi terkait dengan pengaruh bahasa roh terhadap
ketaatan beriman agar tidak salah dalam penafirannya
Daftar Pustaka
Alkitab. 2011. Abraham dibenarkan karena iman. Roma 4: 20-21. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Bersabar dalam Penderitaan. Yakobus 5:11. Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia
Alkitab. 2011. Ezra diberi kuasa oleh raja untuk mengatur kebaktian dalam rumah Allah.
Ezra 7:23. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Israel sebagai suatu peringatan. 1 Korintus 10:17. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Kasih. 1 Korintus 13:1. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Kesalehan Ayub dicoba. Ayub 1:10. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Ketekunan. Ibrani 10:36. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Ketekunan. Keluaran 13:8. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Ketidakpercayaan Israel. Roma 10:17. Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia
Alkitab. 2011. Mencari keadilan pada orang-orang yang tidak beriman. 1 Korintus 6:10.
Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Nasihat-nasihat umum meneguhkan iman. Yudas 1:20. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Peraturan dalam Pertemuan Jemaat. 1 Korintus 14:27. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Perlengkapan rohani. Efesus 6:13 – 18. Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia
Alkitab. 2011. Perlengkapan rohani. Efesus 6:17-18. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Perumpamaan tentang seorang penabur. Lukas 8:15. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Pohon ara yang sudah kering Nasihat Yesus tentang doa. Markus 11:25.
Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Saksi-saksi Iman. Ibrani 11:1. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Sekali lagi tentang karunia roh. 1 Korintus 14:2. Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia
Alkitab. 2011. Sekali lagi tentang karunia roh. 1 Korintus 14:4. Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia
Alkitab. 2011. Tentang Perayaan Paskah. Keluaran 12:26-27. Jakarta: Lembaga Alkitab
Indonesia
Alkitab. 2011. Yesus memberi makan lima ribu orang. Markus 6:31. Jakarta: Lembaga
Alkitab Indonesia
Alkitab. 2011. Yohanes Pembaptis. Matius 3:8. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia
Ichwei G. Indra. 1993. Dinamika Iman. Bandung: Yayasan Kalam Kudus, h.10.
Indramanto. 2019. 3 Macam Bahasa Roh.
https://www.pesta.org/3_macam_bahasa_roh, Diakses 20 Oktober 2019.
KBBI, 2016. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). http://kbbi.web.id/pusat, [Online].
Diakses 20 Oktober 2019
Kelompok kerja PAK. 2009. Hidup dalam Anugerah-Nya. Jakarta: BPK Gunung Mulia
Malhi R.S. 2005. Enhancing Personal Quality.
https://pdfs.semanticscholar.org/5acc/0eb4d429684f17317e8998627f37132f0a08.pdf,

Diakses 20 Oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai