Anda di halaman 1dari 1

BEBERAPA LANDASAN POKOK PENALARAN

A. Pendahulu

Penalaran adalah kegiatan berpikir. Kegiatan berpikir tidak mungkin dapat berlangsung tanpa
bahasa. Jadi, penalaran senantiasa bersangkut paut dengan bahasa. Setiap orang yang menalar
selalu menggunakan bahasa, baik bahasa yang digunakan dalam pikiran, bahasa yang
diucapkan dengan mulut, maupun bahasa tertulis. Dengan demikian, jelas bahwa bahasa adalah
alat berpikir. Bahasa adalah alat bernalar.
Jika disimak lebih lanjut, bahasa sesungguhnya bukan hanya alat berpikir. Apabila kita berpikir
tentang sesuatu dan hendak kita beri tahukan kepada orang lain, kita harus mengungkapkannya
lewat bahasa. Kita harus menyatakannya kepada orang lain dengan bantuan bahasa, barulah
orang lain dapat memahami isi pikiran kita. Dalam hal ini, bahasa adalah tanda untuk
mengungkapkan dan menyatakan apa yang kita pikirkan. Bahasa sebagai alat bernalar dan
tanda untuk mengungkapkan isi pikiran memiliki keterbatasan. Kesulitan itu sering kita alami
ketika sedang berpikir. Kita sering tidak dapat memecahkan persoalan yang sedang kita
pikirkan karena tidak dapat memecahkan bahasa yang tepat untuk mengemukakannya.
Demikian pula, ketika kita tidak dapat mengungkapkan sesuatu dengan jelas dan tidak dapat
dipahami orang lain, penyebabnya ialah karena kita tidak menemukan bahasa yang tepat untuk
mengungkapkannya. Oleh karena itu, bahasa bagi logika harus tetap terbuka untuk
disempurnakan. Hubungan antara logika selaku ilmu bernalar sistematis dengan tata bahasa
juga perlu dikaji. Apakah seseorang harus menguasai tata bahasa hingga ke tingkat perguruan
tinggi terlebih dahulu, baru dapat mempelajari logika? Memang, baik logika maupun tata
bahasa terkait sangat erat dengan bahasa, namun harus ditegaskan bahwa penguasaan atau
keahlian dalam tata bahasa bukan merupakan prasyarat untuk mempelajari logika. Tata bahasa,
di samping mempelajari struktur bahasa dan menetapkan struktur bahasa yang baku, juga
membahas berbagai kaidah bahasa yang meliputi fonologi, morfologi, dan sintaksis. Secara
singkat dapat dikatakan bahwa tata bahasa membahas persyaratan-persyaratan yang wajib
dipenuh demi kebenaran berbahasa. Logika membahas proses penalaran dan isi pikiran
sebagaimana diungkapkan lewat bahasa demi kebenaran proses penalaran dan isi pikiran itu
sendiri. Oleh karena itu, kendaptipun pengetahuan tentang bahasa dan tata bahasa yang baik
diperlukan, itu tidak berarti bahwa seseorang harus ahli tata bahasa lebih dahulu, baru kemudia
dapat mempelajari.

Anda mungkin juga menyukai